Klasifikasi lipatan menurut Billing (1986) di dasarkan pada: Bentuk pen ampang tegak, Intensitas lipatan, Sifat lipatan dan kedalaman, dan Kedudukan axial surface dan hinge line. Berikut akan dijelaskan lebih rinci terkait klasifikasi lipatan tersebut: · A. Berdasarkan bentuk penampang tegak : Lipatan simetri :lipatan dimana axial plane-nya vertikal Lipatan asimetri :lipatan dimana axial plane-nya condong Overturned fold :lipatan dimana axial plane-nya condong dan kedua sayapnya miring ke arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda Recumbent fold:lipatan dimana axial plane-nya horizontal Vertical isoclinal fold :lipatan dimana axial plane-nya vertical Isoclined isoclinal fold:lipatan dimana axial plane-nya condong Recumbent isoclinal fold :lipatan dimana axial plane-nya horizontal Chevron fold:lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut Box fold :lipatan dimana crest-nya luas dan datar Fan fold:lipatan dimana sayapnya membalik Monocline :lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal Structure terrace:lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal dianggap horizontal Homocline :lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang relatif sama · B. Berdasarkan intensitas lipatan : Open fold:lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan karena deformasi yang lemah Closed fold :lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau penipisan karena deformasi yang kuat Drag fold:lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap lipatan yang besar akibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dengan lapisan tak kompeten En enchelon fold:beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling overlap satu dengan yang lain Culmination dan depression:lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang berbeda, sehingga terjadi pembubungan dan penurunan Anticlinorium:yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil Synclinorium:yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil · C. Berdasarkan sifat lipatan dan kedalaman : Similar fold :lipatan yang tiap lapisannya lebih tipis pada sayapn ya dan lebih tebal pada hinge-nya Paralel/concentric fold:lipatan dengan anggapan bahwa ketebalan lapisan tidak berubah selama perlipatan Pierching/diaphiric fold:lipatan dimana intinya yang aktif telah mene robos melalui batuan diatasnya yang lebih rapuh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
Klasifikasi lipatan menurut Billing (1986) di dasarkan pada: Bentuk penampang tegak, Intensitaslipatan, Sifat lipatan dan kedalaman, dan Kedudukan axial surface dan hinge line. Berikut akandijelaskan lebih rinci terkait klasifikasi lipatan tersebut:
· A. Berdasarkan bentuk penampang tegak :
Lipatan simetri :lipatan dimana axial plane-nya vertikal Lipatan asimetri :lipatan dimana axial plane-nya condong Overturned fold :lipatan dimana axial plane-nya condong dan kedua sayapnya miring ke
arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda Recumbent fold :lipatan dimana axial plane-nya horizontal Vertical isoclinal fold :lipatan dimana axial plane-nya vertical Isoclined isoclinal fold :lipatan dimana axial plane-nya condong Recumbent isoclinal fold :lipatan dimana axial plane-nya horizontal Chevron fold :lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut Box fold :lipatan dimana crest-nya luas dan datar Fan fold :lipatan dimana sayapnya membalik Monocline :lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal Structure terrace :lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal dianggap horizontal Homocline :lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang relatif sama
· B. Berdasarkan intensitas lipatan :
Open fold :lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan karenadeformasi yang lemah
Closed fold :lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau penipisan karenadeformasi yang kuat
Drag fold :lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap lipatan yang besarakibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dengan lapisan tak kompeten
En enchelon fold :beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling overlap satu denganyang lain
Culmination dan depression :lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang berbeda,sehingga terjadi pembubungan dan penurunan
Anticlinorium :yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil Synclinorium :yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil
· C. Berdasarkan sifat lipatan dan kedalaman :
Similar fold :lipatan yang tiap lapisannya lebih tipis pada sayapnya dan lebih tebal padahinge-nya
Paralel/concentric fold :lipatan dengan anggapan bahwa ketebalan lapisan tidak berubahselama perlipatan
Pierching/diaphiric fold :lipatan dimana intinya yang aktif telah menerobos melalui batuan diatasnya yang lebih rapuh
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
Supratenuous fold :lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan kompaksi sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit
Disharmonic fold :lipatan yang bentuknya tak seragam dari lapisan ke lapisan
· D. Berdasarkan kedudukan axial surface dan hinge line :
Horizontal normal :lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal dan hinge linehorizontal
Plunging normal :lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal dan hinge linemenunjam
Horizontal inclined :lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge linehorizontal
Plunging inclined :lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge linemenunjam, tetapi jurus axial plane miring terhadap sumbu lipatan
Reclined :lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge line menunjam, tetapi
jurus axial plane tegak lurus terhadap sumbu lipatan Vertical :lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line vertical Recumbent :lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line horizontal
Makalah Geologi Struktur
8.1 Pengertian Geologi StukturGeologi stuktur adalah ilmu yang mempelajari geometri (struktur) pada batuan serta berbagaimekanisme (gaya-gaya) yang menyebabkan terbentuknya geometri-geometri tersebut. Struktur-
struktur geologi yang ada di muka bumi ini umumnya sesuai dengan sifat pergerakan tektoniklempeng yang ada di daerah tersebut. Struktur geologi sendiri dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:lipatan, sesar dan kekar.
8.2 Lipatan8.2.1 PengertianTerdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain:1. Hill (1953).Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan olehdua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang
bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak
luurs terhadap bidang permukaan lapisan.2. Billing (1960)Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan.3. Hob (1971)Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidanglapisan(gambar 8.1), sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajardengan bidang lapisan (gambar 8.1). Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses bucklingterjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin,
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
berkembang suatu rekahan yang disebabkan oleh akibat adanya tegasan tensional (tarikan)sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan ShearJoint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.4. Park (1980)Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.
8.2.2 Unsur-unsur Lipatan1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertical.2. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin3. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai darilengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip ( sayap yangdimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin ). Sayap lipatandapat berupa bidang datar ( planar), melengkung curve, atau bergelombang wave ).5. Hinge Point, mtitik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.6. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang
sama.7. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.8. Axial Line, garis khayal menghubungan titik-titik dari lengkungan maksimum
pada tiap permukan lapisan dari suatu struktur lapisan.9. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayapsayap lipatannya.
8.2.3 GeometriSecara umum lipatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :1. Antiklin, yaitu lipatan yang cembung ke atas2. Sinklin, yaitu lipatan yang cekung ke bawah
8.2.4 KlasifikasiBeberapa klasifikasi lipatan antara lain:1. Hubungan antara hinge line dan axial surface (fleuty, 1964)2. Bentuk lipatan, yang meliputi:3. Fold tightness (fleuty,1964)4. Kesimetrisan lipatan5. Bentuk keseluruhan (Huddlestone, 1973)6. Perubahan ketebalan (Van Hisse, 1986)
8.2.5 DeskripsiBeberapa hal yang dapat di deskripsikan untuk lipatan antara lain:1. Strike/dip perlapisan batuan dan tentukan apakah lipatan tersebut telah mengalami pembalikanatau belum.2. Unsur-unsur lipatan lainnya (melalui stereonet).3. Stuktur-struktur lain yang menyertai lipatan tersebut.4. Geometri lipatan tersebut.
Dari hal-hal tersebut maka kita dapat menentukan:
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
1. Jenis lipatan2. Arah sumbu lipatan.3. Mekanisme yang menyebabkan lapisan tersebut.4. Arah tegasan.
8.3 Kekar8.3.1 DefinisiKekar (joint) adalah strukturb rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relative sedikit sekaliterjadi pergeseran. Kekar merupakan salah satu struktur yang paling umum pada batuan. Joint setadalah kumpulan kekar pada satu tempat yang memiliki ciri khas yang dapat dibedakan denganJoint set lainnya.
8.3.2 Geometri dan KlasifikasiSecara genetik, kekar terbagi atas:1. Kekar Genus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat tegasan yang cenderungmengelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan (Gambar 8.6).
Ciri-ciri: Biasanya bidangnya licin. Memotong seluruh batuan Memotong komponen batuan Bidang rekahnya relative kecil. Adanya joint set berpola belah ketupat
2. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gayayang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yangcenderung untuk membelah dengan cara menariknya pada arah yang berlawanan, dan akhirnyakedua dindingnya akan saling menjauhi (Gambar 8.7)Ciri-ciri dilapangan:
Bidang kekar tidak rata. Bidang rekahnya relative lebih besar. Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak. Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yang kemudian disebut vein.
3. Kekar Hibrid (Hybrid Joint), yaitu merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikandan pada umunya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.8.3.3 DeskripsiData yang harus kita tentukan jika kita menemukan kekar adalah:
Lihat bagaimana geometri kekarnya. Tentukan jenis kekarnya. Hitung strike/dip bidang kekarnya. Tentukan vein (mineral yang mengisi bidang kekar) jika ada.
Dari data-data tersebut maka kita dapat menentukan: Bagaimana pembentukan kekar tersebut Kemungkinan adanya hubungan antara kekar dengan struktur lainnya. Arah dan sifat tegasan yang membentuk kekar terebut.
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
Sesar adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran yang berarti. Suatu sesar jarang yang terdapat soliter (satu bidang), tetapi pada umumnya berupa satu zona sesar yangdidalamnya terdiri dari banyak sesar-sesar minor.
8.4.2 KlasifikasiBerdasarkan arah pergeserannya sesar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:a. Strike Slip Fault, sesar yang pergerakannya searah dengan strike bidang sesar (pitc 00 - 100).Sesar ini juga disebut sebagai sesar mendatar. Sesar mendatar terbagi lagi atas:
1. Sesar mendatar dextral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kanannya lebih mendekati pengamat (Gambar 8.8)
2. Sesar mendatar sinistral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kirinya lebih mendekati pengamat (Gambar 8.9). b. Dip Slip Fault, sesar yang pergerakannya tegak lurus dengan strike bidang sesar dan berada pada dip bidang sesar. Sesar jenis ini dicirikan oleh nilai pitch sekitar 800-900. Dip Slip Faultterbagi lagi atas :1. Sesar Normal, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relative kebawah terhadapfootwall (Gambar 8.10).2. Sesar Naik, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relative keatas terhadap footwall(Gambar 8.11).c. Strike-Dip Slip Fault atau (Oblique Fault), yaitu sesar yang pergerakannya relative diagonalterhadap srike dan dip bidang sesar. (Pitch 100-800). Strike-dip slip fault terbagi lagi ataskombinasi-kombinasi strike slip fault dan dip slip fault, yaitu:1. Sesar Normal Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging Wallnya relative kebawahterhadap foot-wall dan blok di sebelah kiri bidang sesar relative mendekati pengamat.2. Sesar Normal Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relative kebawahterhadap foot-wall dan blok disebelah kanan bidang sesar relative mendekati pengamat.3. Sesar Naik Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relative keatas terhadapFoot-Wall dan blok di sebelah kiri bidang sesar relative mendekati pengamat.4. Sesar Naik Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relative keatas terhadapdan Foot-Wall dan blok di sebelah kanan bidang sesar relative mendekati pengamat.
8.4.3 Indikasi Sesar1. Adanya pola-pola kelurusan..Suatu sesar akn mengakibatkan terbentuknya pola-pola kelurusan, seperti kelurusansungai.2. Triangular Facet.Erosi pada gawir umunya akan membentuk triangular facet.3. Keberadaan mata air panas.Sesar-sesar yang dalam dapat mengakibatkan magma memanaskan aquifer air.4. keberadaan zona hancuran.
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
Proses penggerusan pada skala besar yang diakibatkan oleh sesar akan menyebabkan perubahan orientasi dan kemiringan batuan yang disebut sebagai zona hancuran.5. Keberadaan kekar.Suatu sesar dapat membentuk rekahan-rekahan lain yang lebih kecil (kekar).6. Keberadaan lipatan seret (Dragfold).
Lipatan yang diakibatkan penggerusan pada batuan.7. Keberadaan bidang gores garis (slicken Side)dan Slicken Line.Pergeseran batuan yang terjadi pada batuan akan membentuk bidang sesar (slickenside) yang didalamnya terdapat slicken line.
8. Adanya tatanan Stratigrafi yang tidak teratur.Sesar akan mengakibatkan penghilangan atau perulangan urut-urutan batuan.9. Keberadaan air terjun.Terjadi pada air yang mengalir pada sesar dip slip.
10. Batuan sesar (fault rock).Contohnya : Breksi sesar dan milonit.11. Intusi batuan bekuSesar akan membentuk zona lemah yang kemudian dapat diterobos oleh intrusi.
GEOLOGI STRUKTUR
1.1 Pengenalan Geologi Struktur
Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari bentuk arsitektur kerak
bumi. Geologi struktur mengkajian mengenai batuan, termasuk asal-usulnya, geometri dan kinetiknya.
Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka bumi maupun yang terekam
melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan bentuk bentuk arsitektur yang bervariasi dari satu
tempat ke tempat lainnya. Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya
merupakan batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada
batuan tersebut. Deformasi adalah perubahan dalam tempat dan/atau orientasi dari tubuh batuan.
Deformasi secara definisi dapat dibagi menjadi :
- Distortion, yaitu perubahan bentuk.
- Dilatation, yaitu perubahan volume.
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
b) Dip Slip Fault, sesar yang arah pergerakan nya relatif tegak lurus strike bidang sesar dan beradapada dip bidang sesar. (Pitch 80 0 - 90 0). Dip Slip Fault terbagi lagi atas :
- Sesar Normal, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun terhadap Foot-Wall.
- Sesar Naik, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik terhadap Foot-Wall.
- Strike-Dip Slip Fault atau (Oblique Fault), yaitu sesar yang vektor pergerakannya terpengaruh arahstrike dan dip bidang sesar. (Pitch 10 0 - 80 0). Strike-Dip Slip Fault terbagi lagi atas kombinasi-kombinasiStrike Slip Fault dan Dip Slip Fault, yaitu:
Sesar Normal Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun dan sinistral terhadap
Foot-Wall.
Sesar Normal Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun dan dextral terhadap
Foot-Wall.
Sesar Naik Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan sinistral terhadap
Foot-Wall.
Sesar Naik Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan dextral terhadap Foot-
Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan,
sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang
lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola
keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang
disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidanglapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada
sinklin.
4. Park (1980)
Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.
Beberapa unsur perlipatan
1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
- Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak.
- Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yang kemudian disebut vein.
Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
1. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.
2. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan,
orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.
DefinisiLipatan adalah bentuk lengkung suatu benda yang pipih/lempeng, dapat disebabkan oleh 2macam mekanisme, yaitu buckling (melipat) dan bending (melengkung), (Sukendar Asikin,1978).
Pada gejala buckling atau melipat, gaya penyebab adalah gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan lempeng, sedang pada bending atau pelengkungan gaya utamanya mempunyai arahyang tegak lurus pada permukaan lempeng.
Gaya perlipatan pada umumnya terjadi pada lapisan batuan sedimen. Sebelum suatu urutan batuan sedimen mengalami perlipatan, batuan tersebut diendapkan dalam keadaan yangmendatar. Tetapi ada kalanya juga sudah mempunyai timbulan-timbulan, hal ini disebabkan olehkeadaan cekungannya yang sifat permukaannya tidak rata. Kemudian sejak saat
pengendapannya, lapisan-lapisan sedimen tersebut telah pula mengalami tekanan-tekanan atautarikan-tarikan oleh gaya-gaya berasal dari dalam. Kebanyakan berupa gaya tekan atau shearing.Dengan perkataan lain sedimen tersebut secara terus menerus mengalami perubahan-perubahansepanjang sejarah pembentukkannya, dan mengakibatkan terjadinya lipatan-lipatan berukuran
besar ataupun kecil.
Lipatan yang berukuran besar dapat mencapai berkilo-kilo meter untuk melaluinya, sedangkan
yang berukuran kecil hanya beberapa meter sampai sentimeter.
II. Geometri Lipatan
• Lipatan merupakan struktur seperti gelombang yang terhasil akibat canggaan perlapisan, foliasidan permukaan planar yang lain pada skala yang berbagai.• Lipatan terbentuk di persekitaran canggaan yang berbagai, daripada permukaan kerak bumiyang rapuh hingga ke bahagian dalam bumi yang mulur.
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
• Lipatan boleh berbentuk secara terbuka dan landai hingga ke sangat ketat dan berlaku secara berasingan atau berkumpulan.• Batuan mungkin mengalami satu episod perlipatan atau lebih, sehingga menyebabkan
pertindihan beberapa generasi lipatan.• Semasa mengkaji lipatan, ada tiga skala digunakan untuk memudahkan penerangan, iaitu
struktur mikroskopik (dilihat di bawah mikroskop), mesoskopik (saiz daripada sampel tanganhingga singkapan) dan makroskopik (saiz peta atau lebih besar).• Kebanyakan kajian geometri lipatan melibatkan pengukuran pada skala mesoskopik, dan skalayang lain menguatkan lagi cerapan kita. Biasanya struktur berskala kecil akan menyerupaistruktur berskala besar dan sebaliknya.
III. Anatomi Lipatan Ringkas
- Anticline (antiform), adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk yang konveks ke atas.- Syncline (sinform) adalah lipatan yang concave ke atas.
- Limb (sayap) adalah bagian dari lipatan yang terletak down dip dimulai dari lengkunganmaksimum suatu antiklin atau updip bila dari lengkungan maksimum suatu syncline.- Backline adalah sayap yang landai.- Fore limb adalah sayap yang curam pada bentuk lipatan yang tidak simetris.- Axial line (garis poros), garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkunganmaksimum pada setiap permukaan lapisan dari suatu struktur.- Axial suface, permukaan khayal dimana terdapat semua axial line dari suatu lipatan.Pada beberapa lipatan permukaan ini dapar merupakan suatu bidang planar, dan dinamakan axial
plane.- Crestal line (garis puncak), suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi padasetiap permukaan lapisan dari suatu antiklin.
IV. Jenis Lipatan
Pengelompokkan lipatan secara morfologisDidasarkan atas :1. Perubahan bentuk daripada lipatan pada kedalaman.2. Susunan atau pola daripada struktur lipatan, dilihat dalam penampang denah.
Jenis-jenis lipatan tersebut adalah :- Concentric fold (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana
jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.- Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipatdengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak
banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
V. Klasifikasi Lipatan
Ada beberapa pengelasan yang digunakan oleh pengkaji tertentu dengan penekanan yang
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
berbeda. Ada yang berdasarkan kepada bentuknya dan ada berdasarkan kepada mekanisma pembentuknya.
Antara yang lebih terkenal adalah pengelasan John Ramsay, di mana beliau menggunakan isogonsebagai petunjuk secara tidak bias kelas lipatan tertentu.
Isogon adalah garis yang menyambung titik pada sayap lipatan yang mempunyai kemiringanyang sama. Taburan garis isogon ini samada selari, mencapah atau menumpuh menjadi asas
pengelasan ini. Mengikut pengelasan Ramsay ada 3 kelas lipatan. Kelas pertama menunjukkanisogon yang menumpuh, sementara kelas 2 dan 3 menunjukkan isogon yang selari danmencapah, masing-masing.
VI. Mekanisme Lipatan
• Perlipatan dipengaruhi oleh suhu, tekanan, cecair dan sifat badan batuan (komposisi, teksturdan sifat setiap lapisan).
• Mekanisma perlipatan merangkumi pemampatan atau pemendekkan (buckling), pembengkokkan (bending), aliran fleksur (flexural flow) dan aliran pasif (passive flow). Setiapmekanisma ini disertai oleh gelincir fleksur (flexural slip).• Untuk lapisan mengekalkan ketebalannya semasa ia dilipat, gelincir fleksur berlaku sepanjangsempadan perlapisan. Kesan gelinciran ini diperhatikan daripada kehadiran kesan gores-garis(slickenside) pada permukaan lapisan.• Mekanisma pembengkokkan melibatkan arah canggaan yang tegak dengan sesuatu lapisan dan
biasanya menghasilkan lipatan yang terbuka, seperti kubah, lembangan dan gerbang.• Pem bengkokkan boleh berlaku bila ada objek tertentu (seperti intrusi batuan igneus, strukturdupleks) berada di bawah sesuatu lapisan.• Pemampatan/Pemendekkan (buckling) melibatkan arah canggaan yang selari dengan
perlapisan. Pada suhu yang rendah, buckling disertai oleh gelincir fleksur.• Sebelum buckling berlaku lapisan biasanya dipendekkan secara mendatar dan ditebalkan secaramenegak dengan lapisan.• Variasi daripada buckling adalah kinking. Kinking ini biasanya berasosiasi dengan batuan skisdan membentuk lipatan chevron. Ia terhasil akibat daripada proses gelincir fleksur yangterkekang.• Mekanisma aliran fleksur (flexural flow) berlaku bila sebahagian lapisan bersifat mulur dansebahagian bersifat rapuh. Lapisan yang bersifat rapuh mempengaruhi bentuk lipatan yangterhasil.• Mekanisma aliran pasif (passive flow) melibatkan aliran mulur pada keseluruhan batuan.Perlapisan, foliasi atau jalur hanya menjadi lapisan petunjuk. Aliran pasif ini hanya berlaku pada
batuan di mana tidak ada perbezaan kemuluran antara lapisan dan menghasilkan lipatan serupa.• Kombinasi antara beberapa mekanisma di atas sering berlaku atau bersaingan pada persekitarantekanan dan suhu yang berbagai.• Dekat permukaan bumi, gelincir fleksur dan buckling biasa berlaku. Bil a lipatan menjadi lebihketat, geseran antara lapisan meningkat dan gelinciran sukar berlaku. Pada peringkat inimekanisma yang menghasilkan ira mengambilalih untuk proses canggaan seterusnya.
VII. Lipatan Kompleks
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
• Lipatan kompleks berlaku apabila sa tu set lipatan ditindih oleh satu atau lebih set lipatan baru,samada akibat arah daya yang sama atau berlainan.• Bentuk lipatan bertindih ini adalah berkaitan dengan orientasi kedua -dua set lipatan itu dan
juga sifat fizikal batuan yang tercangga.
• Du a episod perlipatan boleh dipisahkan oleh masa beberapa saat sahaja atau berjuta tahun, atau berlaku secara berterusan.• Batuan bersifat mulur membolehkan lipatan kompleks terhasil. Keadaan ini biasanya terdapatdi kawasan teras pergunungan, di kawasan zon subduksi dan kawasan sesar transform di manamampatan, metamorfisma dan ricihan berterusan berlaku.• Secara amnya ada tiga jenis lipatan bertindih.
1. Struktur Kotak Telur atau Corak Kubah dan Lembangan.Ia berlaku bila dua set lipatan tegak bertemu atau berinteraksi pada sudut besar.
2. Corak Boomerang
Ia berlaku bila lipatan yang dengan paksi permukaan miring (e.g. lipatan isoklinal) dan lipatandengan paksi permukaan tegak (e.g. lipatan tegak) bertemu/berinteraksi pada sudut yang besar.
3. Corak HookIa berlaku bila lipatan isoklinal yang ketat dilipat semula pada paksi yang sama, pada berbagaiskala.• Kombinasi ketiga -tiga jenis di atas juga boleh berlaku. Satu jenis boleh bertukar secara
beransur-ansur ke jenis yang lain.• Lipatan yang bertindih ini penting untuk menentukan sejarah canggaan sesuatu kawasan.• Kita boleh mengenalpasti pertindihan lipatan ini bila kita membuat permerhatian dan pemetaanstruktur secara terperinci sesuatu kawasan.• Biasanya, satu kawasan yang telah menga lami dua arah perlipatan menunjukkan perubahanarah jurus dan miringan yang agak mendadak tetapi sistematik.
II. Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari sedimen atau endapan (Wadell, 1932).Sedangkan sedimen atau endapan pada umumnya diartikan sebagai hasil dari prosespelapukan terhadap suatu tubuh batuan, yang kemudian mengalami erosi, tertansportasioleh air, angin, dll, dan pada akhirnya terendapkan atau tersedimentasikan.
III.
Sulit rasanya menelusuri sejarah perkembangan ilmu sedimentologi, terutama pada awal perkembangannya. Dengan dikemukannya doktrin uniformitarisme pada akhir abad ke 19 berdampak besar sekali pada perkembangan ilmu sedimentologi ini. Hal ini terlihat jelas padatulisan beberapa penulis, seperti Sorby (1853) dan Lyell (1865) yang mengemukakan interpretasimodern tentang struktur dan tekstur dari batuan sedimen.
Sampai pertengahaan abad ke 20, sedimentologi lebih dikenal hanya sebatas pada studi di bawahmikroskop, terutama untuk fosil. Dalam perioda itu mineral berat dan penghitungan secara
petrografis (point counting) berkembang dengan pesat. Secara serentak, para ahli stratigrafimenemukan fosil-fosil kunci penunjuk umur batuan.
8/10/2019 Klasifikasi Lipatan Menurut Billing Dimas
Para ahli geologi struktur mempunyai andil besar mendorong pengembangan ilmusedimentologi. Mereka menemui kesulitan dalam menentukan bagian atas dan bagian bawahsuatu lapisan yang sudah terlipat kuat sampai terjadi pembalikan lapisan. Beberapa struktursedimen seperti retakan (desiccation crack), silang siur dan perlapisan bersusun, sangat edialuntuk memecahkan persoalan ini (Shrock, 1948). Pada 1950an sampai awal 1960an berkembang
konsep tentang arus turbit. Sementara itu ahli petrografi masih sibuk menghitung zirkon dan ahlistratigrafi sibuk pula mengumpulkan fosil sebanyak-banyaknya, ahli struktur geologi sudahmulai bertanya berapa tebal runtunan endapan turbit ini di geosinklin. Pertanyaan inimenyibukan geologiawan untuk mengetahui hasil endapan turbit pada setiap jenis.
Pendorong lain terhadap perkembangan sedimentologi datang dari perusahaan minyak, dimanamereka mulai mencari jebakan stratigrafi. Pelopornya adalah American Petroleum Institutedengan Project 51-nya, yang mempelajari secara multi disiplin dari sedimen moderen di TelukMeksiko. Kemudian kegiatan seperti ini diikuti oleh perusahaan lain, universitas dan institusioseanografi. Sehingga pada akhir 1960an sedimentologi sudah kokoh menjadi suatu cabang ilmu
pengetahuan sendiri.
Pada 1970an penelitian sedimentologi mulai beralih dari makroskopis dan fisik ke arahmikroskopis dan kimia. Dengan perkembangan teknik analisa dan penggunaan katadoluminisendan mikroskop elektron memungkinkan para ahli sedimentologi mengetahui lebih baik tentanggeokimia. Perkembangan yang pesat ini memacu kita untuk mengetahui hubungan antaradiagenesa, pori-pori dan pengaruhnya terhadap evolusi porositas dengan kelulusan batupasir dan
batugamping.
Saat ini berkembang perbedaan antara makrosedimentologi dan mikrosedimentologi.Makrosedimentologi berkisar studi fasies sedimen sampai ke struktur sedimen. Di lain fihak,mikrosedimentologi meliputi studi batuan sedimen di bawah mikroskop atau lebih dikenaldengan petrografi.