Top Banner
KLASIFIKASI BATUAN METAMORF FEBRIANTO PATABANG MUHAMMAD CHAIDIR RUKMAN YULIANUS
8

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

Feb 08, 2016

Download

Documents

dfvs
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

FEBRIANTO PATABANGMUHAMMAD CHAIDIR RUKMANYULIANUS

Page 2: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

Klasifikasi yang paling sering digunakan adalah berdasarkan keadaan foliasi yang berkembangbatuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu batuan yang :

• Berfoliasi sangat kuat; yaitu yang mudah pecah melalui bidang foliasi, biasanya karena melimpahnya mika yang terorientasi

• Berfoliasi rendah : yaitu yang berfoliasi tetapi tidak mudah/tidak dapat pecah melalui bidang foliasi. Orientasi mineral-mineral pipih berselingan dengan mineral-mineral yang tidak pipih yang berbutir sama besar.

• Berfoliasi sangat lemah sampai non foliasi: batuan didominasi oleh mineral-mineral berbentuk kubus, mineral-mineral pipih bila ada orientasinya acak

Page 3: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

1. Slate

Slatycleavage (sabak)

Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme

batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan

suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun

atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).

Warna                            : Abu-abu, hitam, hijau, merah

Struktur                          : Foliated (Slaty Cleavage)

Komposisi                       :  Quartz, Muscovite, Illite

Derajat metamorfisme    : rendah

Ciri khas                       : mudah membelah menjadi lembaran tipis.

 

1. Berfoliasi Kuat

Page 4: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

2. Filit

Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite

mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.

Warna                            : Merah, kehijauan

Ukuran butir                    : Halus

Struktur                          : Foliated (Slaty-Schistose)

Komposisi                       : Mika, kuarsa

Derajat metamorfisme      : Rendah – Intermediate

Ciri khas                         : Membelah mengikuti permukaan gelombang

Page 5: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

3. Sekis

Skistosa (sekis)

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika,

grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi

berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang

mengkilap.

Asal                               : Metamorfisme siltstone, shale, basalt

Warna                            : Hitam, hijau, ungu

Ukuran butir                    : Fine – Medium Coarse

Struktur                          : Foliated (Schistose)

Komposisi                       : Mika, grafit, hornblende

Derajat metamorfisme      : Intermediate – Tinggi

tekstur : berbutir kasar

Page 6: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

BERFOLIASI RENDAH

1.  Gneiss

Gneissa (gneiss)

Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur

dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa,

feldspar, mika dan amphibole.

Asal                               : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit

Warna                            : Abu-abu

Ukuran butir                    : Medium – Coarse grained

Struktur                          : Foliated (Gneissic)

Komposisi                       : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika

Derajat metamorfisme      : Tinggi

Page 7: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

3.      Berfoliasi sangat lemah sampai non foliasi: batuan didominasi

oleh mineral-mineral berbentuk kubus, mineral-mineral pipih bila

ada orientasinya acak. Batuan ada yang granular atau berlineasi.

Batuannya antara lain :

a.       Qurtzite (kwarsit). Komposisinya yang sangat utama adalah

kwarsa; bila pecah tak rata dan tidak mengelilingi butiran. Non

foliasi.

b.       Marble (marmer). Berkomposisi utama kalsit; warnaabu-abu

(biasanya) karena grafit (bereaksi positif dengan HCl).

c.        Hornfels. Bersifat afanitik sampai faneritik halus, berkomposisi

kwarsa, feldsfar, mika .

Page 8: KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

d. Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh

rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan

pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus

dan dapat dibelah seperti schistose.

e. Filonit

Merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi

dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan

Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran

yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi.

f.  Serpentinite.

Non foliasi sampai lineasi, berwarna hitam, hijau sampai kuning pucat.

Komposisi utamanya serpentin.