KOTA KEDIRI KOTA KEDIRI I . KONDISI UMUM WILAYAH A.Luas dan Batas Wilayah LUAS WILAYAH 63.404 Km2 JML KECAMATAN 3 kecamatan JML KELURAHAN 46 Kelurahan JML DESA - Desa UTARA Kec. Gampengrejo, Kec. Ngasem dan Kec. Banyakan TIMUR Kec. Wates dan Kec. Gurah BARAT Kec. Banyakan dan Kec. Semen SELATAN Kec. Kandat dan Kec. Ngadiluwih Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 01
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
KOTA KEDIRIKOTA KEDIRI
I . KONDISI UMUM WILAYAHA.Luas dan Batas Wilayah
LUAS WILAYAH 63.404 Km2
JML KECAMATAN 3 kecamatan
JML KELURAHAN 46 Kelurahan
JML DESA - Desa
UTARA Kec. Gampengrejo, Kec. Ngasem dan Kec. Banyakan
TIMUR Kec. Wates dan Kec. Gurah
BARAT Kec. Banyakan dan Kec. Semen
SELATAN Kec. Kandat dan Kec. Ngadiluwih
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 01
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 220202
B. Letak dan Kondisi Geografi sSecara astronomis, Kota Kediri terletak di antara 111° 05’ -
112° 03’ Bujur Timur dan 7° 45’ - 7° 55’ Lintang Selatan. Sebagian besar wilayah Kota Kediri (80,17%) merupakan dataran rendah dengan ketinggian 63–100 meter di atas permukaan laut yang terletak di sepanjang sisi Sungai Brantas. Sedangkan sisanya (18,83%) merupakan dataran tinggi dan perbukitan dengan ket-inggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut yang tersebar di bagian barat dan timur Kota Kediri.
C.Topografi Kondisi topografi Kota Kediri relatif datar yaitu pada kemirin-
gan lereng 0 – 40%. Sebagian besar wilayah Kota Kediri (90,49%) merupakan dataran yang terletak pada kemiringan lereng 0 – 2%. Sedangkan wilayah Kota Kediri yang terletak pada kemiringan lereng 15–40% adalah kawasan Gunung Maskumambang dan Gunung Klotok di bagian barat Kecamatan Mojoroto.
D. GeologiJenis batuan yang terkandung dalam struktur tanah wilayah
Kota Kediri antara lain berupa batuan sedimen, batuan gunung api dan alluvium. Sedangkan jenis tanah di Kota Kediri adalah alluvial coklat kelabu dan mediteran.
E. HidrologiDi Kota Kediri terdapat Sungai Brantas sepanjang 7 km yang
mengalir dari arah selatan ke arah utara seolah-olah membelah Kota Kediri menjadi wilayah barat (Kecamatan Mojoroto) dan wilayah timur (Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren). Selain itu terdapat Sungai Kresek sepanjang 9 km; Sungai Pa-rang sepanjang 7,5 km; Sungai Ngampel sepanjang 4,5 km dan Sungai Kedak sepanjang 8 km. Kecamatan Mojoroto memiliki 7
sumber mata air dengan debit paling be-sar adalah mata air Sendang (0–60 liter/detik). Kecamatan Pesantren memiliki 14 sumber mata air dengan debit paling besar adalah mata air Banteng (10–112 liter/detik).
F. KlimatologiSecara klimatologi, jumlah hari hujan
di Kota Kediri pada tahun 2010 menca-pai 168 hari, dengan curah hujan 5.282 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Nopember 2010 sebesar 945 mm dan bulan Oktober sebesar 663 mm, sedangkan pada dua tahun sebelum-nya (tahun 2008 dan tahun 2009) curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret 2008 dan Januari 2009 masing-masing 1.500 mm dan 482 mm. Bila pada tahun sebelumnya terdapat tiga bulan berturut-turut, yaitu Juli sampai dengan Septem-ber 2009 di Kota Kediri tidak terjadi hujan sama sekali tetapi pada tahun 2010 ini hujan terjadi pada sepanjang tahun.
G. Penggunaan LahanPembangunan dan perkemban-
gan kota belum sepenuhnya dilakukan secara merata keseluruh kota Kediri. Karena pertumbuhan pembangunan dan perkembangan kota yang lebih cepat ser-ta keterbatasan lahan terutama di wilayah kota tidak menutup kemungkinan adanya alih fungsi lahan sehingga terjadi perbe-daan dalam perencanaan tata ruang dan kenyataan pembangunan dilapangan. Maka perlu adanya Ketaatan pemban-gunan dengan perencanaan tata ruang berdasarkan RTRW Kota Kediri. Sehing-ga dengan telah diberlakukan dan diter-apkannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 1 tahun 2012 tentang RTRW Kota Kediri dapat meratakan pembangunan di tiap kecamatan dan juga pembangunan kawaan budidaya sesuai dengan lokasi dan wilayah yang telah ditentukan dalam RTRW Kota Kediri.
Kawasan Budidaya Kota Kediri yang merupakan wilayah yang ditetapkan den-gan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan Kota Kediri, se-bagaimana ditetapkan dalam RTRW adalah dengan meningkatkan kawasan
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 03
perumahan; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan perkan-toran; kawasan industri; kawasan pariwisata ; kawasan ruang terbuka non hijau; kawasan ruang evakuasi bencana; kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal dan kawasan peruntukan lainnya
Penggunaan Lahan di Kota Kediri di dominasi oleh lahan terbangun. Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Ke-camatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan kecamatan Pesantren. Perkembangan untuk lahan terbangun belum tersebar secara merata. Dominasi penggunaan lahan kepadatan tinggi adalah Kecamatan Kota dengan sebaran perkantoran, perdagangan jasa, industri, pemukiman kepadatan tinggi dan wisata kota. Penggunaan lahan untuk Kecamatan Mojoroto di dominsi oleh pendidikan, home industri, industri, pariwisata dan pertanian ser-ta pemukiman kepadatan sedang dan rendah. Untuk Kecamatan Pesantren, dominasi penggunaan lahannya adalah perkantoran, industri, home industri, permukiman kepadatan sedang dan ren-dah serta pertanian.Untuk lebih jelas mengenai kondisi penggu-naan lahan Kota Kediri, dapat dilihat pada Tabel Tabel Tutupan Lahan
Sumber : Kota Kediri Dalam Angka 2008 dan Digitasi Citra Landsat 2007
Secara administratif, wilayah Kota Kediri terbagi menjadi 3 kecamatan, yaitu: Kecamatan Kota dengan luas wilayah 14,900 km² terdiri dari 17 Kelurahan; Kecamatan Pesantren dengan luas wilayah 23,903 km² tediri dari 15 Kelurahan; Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 km² yang terdiri dari 14 Kelurahan.
II. POTENSI PENGEMBAN-GAN WILAYAH
Kota Kediri yang berada di jalur trans-portasi regional antara Surabaya den-gan Tulungagung, Nganjuk, Blitar dan Malang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk mendorong sistem perkotaan se-bagai pusat pelayanan sekunder. Kota Kediri merupakan pusat industri, jasa, perdagangan, pendidikan dan pariwisa-ta secara regional. Sehubungan dengan kondisi tersebut, Kota Kediri memiliki kawasan-kawasan strategis yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan sesuai dengan potensinya masing-mas-ing, sebagai berikut :
1. Kawasan Khusus MiliterKawasan khusus militer di Kota Kediri
adalah sebagai berikut: Asrama militer yang berlokasi di Ke-
lurahan Bujel;Kompleks TNI di Kelurahan Ban-
jaran, Kelurahan Mojoroto, dan Kelura-han Sukorame;
Kawasan khusus militer tersebut me-miliki pengaruh strategis terhadap sta-bilitas keamanan dan politik yang juga akan berpengaruh terhadap kelangsun-gan kegiatan pengembangan wilayah secara keseluruhan.
2. Kawasan Pendorong Per-tumbuhan Ekonomi
Kawasan-kawasan strategis di Kota Kediri yang akan dikembangkan un-tuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:- KAWASAN PERDAGANGAN
DAN JASAKawasan perdagangan dan jasa
di Kota Kediri yang berpotensi untuk dikembangkan adalah pasar induk (Pas-ar Setono Betek) yang merupakan pusat kegiatan perdagangan skala besar untuk komoditas sayuran, buah, ikan dan seb-againya; selain itu beberapa kawasan di Jl. Dhoho, Jl. Pattimura, Jl. Jend. sudir-man sebagai pusat perdagangan produk garment, elektronik, kelontong dan se-bagainya. Untuk menunjang kegiatan
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 04
perdagangan diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung yang me-madai seperti lahan parkir, pelengkap kebersihan, tempat bong-kar muat barang dan sebagainya. - KAWASAN INDUSTRI
Pengembangan kawasan industri potensial di Kota Kediri me-liputi industri besar, industri menengah, industri kecil dan home industry. Industri besar terdiri dari industri rokok Gudang Garam di Kelurahan Semampir, Balowerti dan Dandangan serta pabrik gula di Kelurahan Mrican dan Pesantren. Industri sedang berupa industri pengolahan kayu di Kelurahan Pesantren dan industri pembuatan makanan di Kelurahan Betet dan Kelurahan Blabak. Home industry berada di Kelurahan Bandar Lor, Banjarmlati, Bandar Kidul, Pakelan, Kampung Dalem dan Blabak.- KAWASAN PARIWISATA
Pengembangan kawasan pariwisata di Kota Kediri meliputi pariwisata industri; pariwisata belanja dan kuliner; serta pariwi-sata olah raga dan seni. Pariwisata industri merupakan kegiatan pariwisata untuk melihat proses produksi industri besar, sedang, kecil maupun home industry. Kawasan potensial untuk pengem-bangan pariwisata industri meliputi Pabrik Gula Mrican dan Pesantren; Pabrik Rokok Gudang Garam; pabrik pengolahan kayu, industri pembuatan makanan dan home industry. Pengem-bangan pariwisata belanja dan kuliner meliputi pusat souvenir dan makanan khas di Jl. Yos Sudarso dan Jl. A. Yani serta Pasar Wisata di Campurejo. Pengembangan pariwisata olahraga dan seni meliputi pengembangan gedung kesenian di Selomangleng, GOR Banjarmlati dan Stadion Brawijaya Banjaran. Disamping itu juga terdapat berbagai kawasan wisata rohani sejalan dengan perkembangan syiar islam di Kota Kediri dengan keberadaan pondok-pondok pesantren besar seperti, Pondok Pesantren Lirboyo, Pondok Pesantren Kedunglo, Pondok Pesantren LDII yang secara rutin mengadakan agenda tahunan yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai penjuru nusantara.
3. Kawasan Pengembangan Sosial Budaya
Kawasan pengembangan sosial budaya merupakan kawasan adat ter-tentu, kawasan konservasi warisan bu-daya dan kawasan pusat pendidikan. Kawasan potensial untuk pengemban-gan sosial budaya di Kota Kediri adalah:- KAWASAN GOA SELOMANGLENG
Merupakan kawasan yang dikem-bangkan sebagai wisata alam dan per-lindungan terhadap peninggalan ber-sejarah. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di kawasan tersebut selain rekreasi adalah kegiatan olahraga, pen-didikan, perkemahan dan sebagainya.- KAWASAN MAKAM KUNO
Di Kota Kediri terdapat beberapa si-tus makam kuno sebagai peninggalan budaya yang perlu dijaga kelestariannya dan dikembangkan sebagai kawasan wi-sata religi, yaitu Makam Sunan Geseng, Kompleks Makam Islam Mbah Wasil, Makam Kuno Mbah Bencolono dan ber-bagai macam ziarah makam islam lain-nya.- KAWASAN PENDIDIKAN
Pengembangan kawasan pendidikan diutamakan di sebelah barat Kota Kediri, meliputi pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Pendirian pergu-ruan tinggi akan di kembangkan diKe-camatan Mojoroto untuk meningkatkan
Suasana kota Kediri t
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 0505
kualitas di bidang pendidikan dan mem-permudah akses masyarakat di Kota Kediri dan sekitarnya untuk memperoleh pendidikan tinggi. Dengan adanya per-guruan tinggi unggulan di wilayah Kota Kediri diharapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta membawa multiple effect di berbagai sektor.
4. Kawasan Pendukung Lingkungan Hidup
- KAWASAN RESAPAN AIRMerupakan kawasan yang memiliki
kemampuan tinggi meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akuiver) yang berguna sebagai penyedia sumber air. Kawasan resapan air Kota Kediri terdapat di Kecamatan Pesantren seluas 7,30 ha tepatnya di Kelurahan Betet, Kelurahan Pakunden dan Kelurahan Jamsaren serta di Ke-camatan Mojoroto seluas 663, 50 ha tepatnya di Kelurahan Pojok. Sebagian besar kawasan yang berfungsi sebagai kawasan resapan air ini merupakan ka-wasan hutan yang perlu dilestarikan un-tuk menjaga kemampuan resapan air.- KAWASAN PERLINDUNGAN
SETEMPATKota Kediri memiliki beberapa mata
air dan sungai yang berfungsi sebagai sumber air bersih maupun drainase. Un-tuk melindungi kelestarian mata air dan
sungai diperlukan kawasan perlindungan setempat berupa sem-padan mata air dan sempadan sungai. Luas sempadan mata air di Kota Kediri secara keseluruhan adalah 22, 86 ha yang tersebar di Kecamatan Mojoroto tepatnya Kelurahan Pojok dan Gayam; Kecamatan Kota tepatnya Kelurahan Ngadirejo, Rejomulyo dan Banjaran; serta Kecamatan Pesantren tepatnya Kelurahan Sin-gonegaran, Blabak dan Betet. Sempadan sungai di Kota Kediri berada di Kecamatan Mojoroto seluas 53,30 ha; di Kecamatan Kota seluas 23,67 ha; di Kecamatan Pesantren seluas 25,18 ha. Keberadaan kawasan sempadan mata air dan sempadan sungai tersebut perlu dipertahankan dan dikembangkan sebagai lahan konservasi sumber air untuk mengimbangi kebutuhan masyara-kat terhadap air bersih dan drainase.- KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan, kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota yang perlu dipertahankan keberadaannya minimal 30% dari keseluruhan luas wilayah dengan RTH publik sebesar 20% dan RTH privat sebesar 10%. Kawasan RTH publik yang terdapat di Kota Kediri meliputi taman kota, hutan kota, makam, jalur hijau, sempadan sungai, median jalan dan kebun bibit masih seluas 448 ha atau 7% dari luas wilayah. Sehubungan dengan hal ini diperlukan upaya pengembangan kawasan RTH publik maupun privat, sehingga luas keseluruhan kawasan RTH di Kota Kediri dapat mencapai standar yang telah ditetapkan.KAWASAN SUAKA ALAM DAN CAGAR BUDAYA
Perlindungan terhadap suaka alam dan cagar budaya di Kota Kediri meliputi kawasan Gunung Klotok dan Gunung Masku-mambang yang berlokasi di Kecamatan Mojoroto yang merupak-an pusat pengembangan kawasan wisata kota. Di kawasan ini terdapat peninggalan-peninggalan sejarah serta bangunan-ban-gunan yang dikembangkan sebagai fasilitas pendukung kawasan
Taman Alun-Alun Kota Kedirit
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 06
wisata. Upaya pengembangan kawasan suaka alam dan cagar budaya ditujukan terutama untuk kepentingan konservasi, sehingga pemanfaatannya harus tetap dibatasi agar tidak merusak ekosistem dan kealamian lingkungan.
III. WILAYAH RAWAN BENCANA
Berdasarkan analisa fi sik, Kota Kediri tidak memiliki kawasan rawan bencana alam yang memerlukan perhatian khu-sus. Bencana yang rawan terjadi di wilayah Kota Kediri meliputi kebakaran, banjir dan erosi. Kepadatan penduduk yang terpusat di wilayah perkotaan dit-ambah dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi menyebabkan daerah perkotaan menjadi rawan terhadap ben-cana kebakaran dan banjir. Sedangkan wilayah perbukitan dengan kemiringan lereng yang curam serta jenis tanah al-luvial berisiko mengalami erosi.
Kawasan rawan bencana kebakaran di Kota Kediri terdapat di Kelurahan Dandangan, Kelurahan Ngadirejo, Ke-lurahan Kemasan, Kelurahan Setono Pande, Kelurahan Ringin Anom dan Kelurahan Bandar Lor yang merupakan pemukiman padat. Terjadinya bencana kebakaran disebabkan oleh tingkat ke-padatan bangunan yang tinggi, kondisi kelayakan bangunan serta kesesuai-annya dengan standar keamanan dan kurangnya RTH privat maupun publik.
Kawasan rawan bencana banjir di Kota Kediri yaitu Kelurahan Balowerti yang merupakan kawasan rawan ben-cana banjir dengan kedalaman genan-
gan air sekitar 15 – 30 cm berdurasi selama 15 – 30 menit per kejadian; Kelurahan Jamsaren yang merupakan kawasan rawan bencana banjir dengan kedalaman genangan air sekitar 30 – 45 cm berdurasi 15 – 30 menit per kejadian; Kelurahan Setono Pande yang merupakan kawasan rawan bencana banjir dengan kedalaman genangan air sekitar 15 – 30 cm berdurasi selama 15 – 30 menit per kejadian; wilayah Ngadisimo serta Kelurahan Mojoroto. Terjadinya bencana banjir disebabkan oleh kurang me-madainya saluran drainase serta pendangkalan dan penyempi-tan saluran drainase akibat sedimentasi dan sampah.
Kawasan rawan bencana erosi di Kota Kediri adalah wilayah Kecamatan Mojoroto bagian barat yang merupakan perbukitan dengan kemiringan lereng sekitar 40%. Kawasan tersebut meru-pakan pusat suaka alam dan cagar budaya, sehingga perlu di-lakukan antisipasi untuk mengurangi risiko terjadinya erosi.
IV. DEMOGRAFIa. Jumlah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat apabila tidak ada pengendalian, sebagai pusat pelayanan jasa, bagi dae-rah-daerah sekitarnya, maka tingkat urbanisasi masyarakat ke Kota Kediri semakin tinggi. Pertumbuhan penduduk Kota Kediri berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1980 sebesar 2,34% dan 1,19% berdasarkan SP 1990 dan SP 2000 sebesar 1%. Adapun gambaran perkembangan penduduk Kota Kediri berdasarkan data registrasi kependudukan selama kurun waktu 1996 – 2011 dapat dicermati pada tabel berikut
Tabel Gambaran Perkembangan Penduduk Kota Kediri-Tahun 1996-2011
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah penduduk Perkembangan Penduduk
Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2)
1996 115.462 119.574 235.036 0,20 3.707
1997 115.616 119.998 235.614 0,24 3.716
1998 116.055 120.252 236.307 0,29 3.727
1999 116.135 120.440 236.575 0,11 3.731
2000 117.192 121.344 238.536 0,83 3.762
2001 117.433 121.768 239.201 0,28 3.773
2002 117.916 122.247 240.163 0,40 3.788
2003 118.352 122.627 240.979 0,34 3.801
2004 118.371 122.799 241.170 0,08 3.804
2005 118.650 122.603 241.253 0,03 3.805
2006 118.673 122.763 241.436 0,08 3.806
2007 122.675 126.076 248.751 3,03 3.923
2008 143.192 141.746 284.938 14,56 4.494
2009 149.865 148.096 297.961 4,56 4.699
2010 144.690 146.601 290.991 0.94 4.590
2011 152.024 150.648 302.672 4,01 4.774
Sumber data: BPS Kota Kediri
Potensi dan Produk Unggulan Jawa TimurPotensi dan Produk Unggulan Jawa TimurPotensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 07
Selama kurun waktu 1996-2006, jumlah penduduk Kota Kediri dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan laju per-tumbuhan penduduk yang relatif kecil (kurang lebih 1%), namun semenjak tahun 2007 hingga tahun 2011 pertumbuhan pen-duduk terus meningkat seiring dengan perkembangan aktivitas ekonomi masyarakat. Pada akhir tahun perencanaan RPJPD (2025) diharapkan laju pertumbuhan penduduk bisa dibawah 1% bahkan nol persen.
Administrasi data statistik kependudukan mencatat jumlah penduduk Kota Kediri sampai dengan akhir Tahun 2011, berjum-lah 302.672 jiwa terdiri dari 152.024 laki-laki dan 150.428 perem-puan. Bila dibandingkan dengan kondisi penduduk berdasarkan pendataan kependudukan SIAK tahun 2010 yang mencapai se-jumlah 290.991, maka jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 4,01%. Adapun laju per-tumbuhan penduduk Kota Kediri selama sepuluh tahun terakhir dilihat dari proyeksi SP 2010 sebesar 0,90 persen. Sex ratio penduduk laki-laki terhadap perempuan pada tahun 2011 sebe-sar 99,09 atau hampir mencapai rasio 100, berarti adanya ke-seimbangan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, setiap aktivitas pembangunan hendaknya men-gutamakan kearusutamaan gender sebagai mainstream dalam proses pembangunan, baik dari awal perencanaan, pelaksa-naan maupun pelestarian hasil-hasil pembangunan.
Secara riil, perkembangan penduduk Kota Kediri dari tahun ke tahun selama kurun waktu 2006-2011 mengalami fl uktuatif,
peningkatan jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu mencapai 14,55%. Meningkatnya pertumbuhan penduduk pada tahun tersebut lebih banyak disebabkan karena faktor ur-banisasi, dengan amenity yang dimil-iki oleh Kota Kediri khususnya dalam pemberian layanan kebutuhan dasar masyarakat yaitu peningkatan kualitas derajat kesehatan dan layanan pendi-dikan yang secara tidak langsung telah mendorong arus urbanisasi penduduk ke Kota Kediri.
Adanya penurunan jumlah penduduk di tahun 2010 dibanding tahun 2009, di-karenakan adanya penertiban pendataan kependudukan secara elektronik yang memungkinkan tertib pendataan, se-hingga tidak terdapat adanya data ganda kependudukan sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Selanjut-nya pada tahun 2011 jumlah penduduk mengalami peningkatan sebesar 3,85% dibanding tahun 2010, peningkatan terjadi karena faktor kelahiran dan mutasi pen-duduk dari luar daerah.
Tabel Jumlah PendudukKota Kediri Dirinci menurut Kecamantan Hasil Registrasi Penduduk, 2007-2011
Tahun Kecamatan Jml.Penduduk KotaMojoroto Kota Pesantren
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perem-puan Total
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kediri
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Dari tabelJumlah Penduduk Kota Kediri, Dirinci Menurut Kecamatan di atas dapat diketahui bahwa persebaran penduduk paling banyak di Kecamatan Mojoroto dengan jumlah 115.048 jiwa pada ta-hun 2011. Sedangkan pada tabel Banyaknya Penduduk per Kecamatan dan Kepadatan Penduduk, menunjukanbanyaknya penduduk per kecamatan dan kepadatan penduduk tahun 2011, Kecamatan Mojoroto mempunyai luas terbesar di Kota Kediri sebesar 24,601 Km2dengan 14 kelurahan mem-punyai rata-rata penduduk per kelurahan sebesar 8.217. akan tetapi kepadatan penduduk terjadi di Kecamatan Kota dengan 6.624 jiwa per 1 km2di 17 Kelurahan.
Tabel Banyak Penduduk Per Kecamatan dan Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
Hasil Regestrasi Penduduk 2011
Kecamatan . Penduduk Kelurah-an Rata2 Penduduk per Kelurahan Luas (Km2) Kepadatan Penduduk
Mojoroto 115.048 14 8.217 24,601 4.676
Kota 98.703 17 5.806 14,900 6.624
Pesantren 88.921 15 5.928 23,903 3.720
Jumlah 302.672 46 19.951 63.404 4.773
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kota Kediri
08
Tabel Jumlah Penduduk menurut Kewarganegaraan per Kecamatan, 2011
Kecamatan W N I W N A
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
Mojoroto 58.718 56.328 115.046 2 - 2
Kota 48.928 49.770 98.698 - 5 5
Pesantren 44.595 44.325 88.920 1 - 1
Jumlah 152.241 150.423 302.664 3 5 8
2010 146.301 144.690 290.991 3 5 8
2011 149.865 148.091 297.956 2 5 7
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kota Kediri
b. Komposisi Penduduk berdasarkan UsiaSedangkan untuk mengetahui penduduk usia sekolah dan usia kerja/produktif dapat diketahui dari
komposisi jumlah penduduk berdasarkan usia Dengan berdasarkan data kependudukan Tahun 2011, menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat dalam komposisi kependudukan di Kota Kediri seperti terlihat pada tabel berikut
Pusat kota Kediri kawasan jalan Dhoho
t
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Tabel Proporsi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelaminTahun 2011
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
Laki-Laki Perempuan Total
1. < 1 2.145 1.951 4.096
2. 1 – 4 9.293 8.863 18.156
3. 5 – 9 12.528 11.852 24.380
4. 10 – 14 11.268 10.825 22.093
5. 15 – 19 10.450 10.023 20.473
6. 20 – 24 11.695 10.664 22.359
7. 25 – 29 14.823 13.899 28.722
8. 30 – 34 14.534 13.466 28.000
9. 35 – 39 12.720 11.876 24.596
10. 40 – 44 11.789 11.144 22.933
11. 45 – 49 10.052 11.308 21.360
12. 50 – 54 9.270 9.706 18.976
13. 55 – 59 7.363 7.449 14.812
14. 60 – 64 5.185 5.412 10.597
15. ≥ 65 8.909 12.210 21.119
JUMLAH 152.024 150.648 302.672
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri
Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur, sekitar 70,32 persen penduduk Kota Kediri termasuk kelompok usia produktif (umur 15-64 tahun), dan sekitar 29,68 persen masuk dalam kelompok usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Angka ketergantungan (Dependency Ratio), sebesar 42,21, sedangkan pada tahun 2010 dependency ratio sebesar 41,17%. Hal ini berarti bahwa beban ketergantungan yang ha-rus ditanggung oleh penduduk usia produktif terhadap penduduk usia non produktif pada tahun 2011 lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2010. Sehingga pemerintah perlu melakukan induced khu-susnya peningkatan program-program yang mampu mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat sehingga tingkat kese-jahteraan hidup dapat dipertahankan.
c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan menjadi indikator utama kualitas manusia. Se-makin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh oleh rata-rata penduduk suatu daerah mencerminkan semakin tingginya ca-paian pendidikan penduduk daerah tersebut. Data Tahun 2011 menunjukkan bahwa menurut jenjang pendidikan, tingkat pen-didikan yang dicapai penduduk Kota Kediri terbesar setingkat SLTA sebesar 87.108 jiwa (28,78%), sementara terbesar kedua jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah tamat SD/sederajat (19,22%), selanjutnya SLTP/sederajat (16,09%) sedangkan yang berpendidikan sarjana strata 1 (D4/S1) seban-yak 7,19%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas SDM dilihat
dari capaian indeks pendidikan relatif cukup baik untuk menunjang pelaksa-naan pembangunan. Menurut kualifi kasi pendidikan, proporsi tingkat pendidikan penduduk di Kota Kediri dapat dilihat se-lengkapnya pada grafi k berikut ini :
Grafi k Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan, 2011
d. Penduduk dan Ketenaga kerjaan
Sedangkan bila dilihat dari kondisi ketenagakerjaan di Kota Kediri, Pen-duduk Usia KerjaKota Kediri pada Ta-hun 2011mencapai212.828orang atau sekitar 70,31 persen dari total jumlah penduduk. Sebagai daerah perkotaan (urban), sektor perdagangan dan jasa di Kota Kediri paling banyak memberikan kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduknya. Pengembangan sektor perda-gangan dan jasa ini menjadi fokus Pemerintah Kota Kediri dalam mengatasi pengangguran, sebab program-program pembangunan ekonomi riil disektor jasa & perdaganganlah yang terbukti mampu menggerakkan aktivitas ekonomi ma-syarakat.
Selain itu Pemerintah Kota Kediri juga berupaya memperluas kesempa-tan berusaha masyarakat dengan me-ningkatkan kualitas pelayanan perijinan, memberi-kan fasilitasi kewirausahaan, serta mengembangkan sektor koperasi dan UMKM dengan berbagai kemuda-han akses modal, bimbingan teknismau-
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri
09
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 1010
pun akses pasar.Aspek ketenagakerjaan menjadi kunci pembangunan sosial
yang sangat menentukan keberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Problem sosial-ekonomi akan semakin kompleks apa-bila SDM pada usia produktif ternyata lebih banyak yang menjadi pengangguran. Tiadanya lapangan kerja serta tidak adanya ke-mampuan untuk menciptakan lapangan kerja mandiri akan me-nimbulkan permasalahan-permasalahan sosial-ekonomi yang kompleks. Kondisi ketenaga-kerjaan di Kota Kediri pada kurun waktu tahun 2006-2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel Kondisi Ketenagakerjaan Kota KediriTahun 2006 – 2011
JENIS DATA 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Penduduk Usia Kerja 198.985 189.146 207.396 209.983 201.920 206.738
Angkatan Kerja 131.347 133.460 140.055 134.851 134.354 139.747
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
66,01% 70,56% 67,53% 64,22% 66,54% 67,62%
Pencari Kerja Terdaftar 4.935 4.188 4.278 2.181 2.244 1.368
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri & BPS Propinsi Jawa Timur
Upah Minimum Kota (UMK) sebagai ukuran tingkat pendapatan pekerja se-cara bertahap tiap tahun mengalami peningkatan dari Rp.602.000,00 pada tahun 2006, menjadi Rp.975.000,00 pada tahun 2011, atau trend pening-katan selama 6 tahun terakhir sebesar 10,33% setiap tahunnya.
V. POTENSI UNGGULANa. Investasi
Potensi lokasi Kota Kediri sebagai salah satu titik pusat segala kegiatandi kawasan sekitarnya utamanya kawasan Pusat Kegiatan Wilayah (PWK) Jawa Timur bagian barat daya menjadikan Kota Kediri mempunyai posisi yang san-gat strategis berkaitan dengan aspek lokasi yang berfungsi untuk mendorong sistem perkotaan sebagai pusat pelay-anan sekunder. Letak Kota Kediri sangat strategis sebagai .sentral perekonomi-an, perdagangan dan jasa bagi kabupat-en/kota disekitarnya seperti Kabupaten Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupat-en Nganjuk, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek. Bilamana potensi tersebut dikembangkan maka akan meningkatkan kesejahteraan ma-syarakat sebagai akibat multiplier efek aktivitas perekonomian yang dilakukan masyarakat Kota Kediri dan daerah hinterlandnya.Kedepan perkembangan Kota Kediri cenderung meningkat pesat dengan munculnya pusat-pusat usaha-perdagangan dan jasa. Saat ini perkem-bangan pusat-pusat perdagangan dan jasa (Central Bussiness District) masih terarah pada kawasan pusat kota dan kawasan strategis lainnya. Sehingga un-tuk mengarahkan penyebaran CBD baru perlu diarahkan pembangunan fasilitas-fasilitas publik yang dapat mendorong berkembangnya kawasan-kawasan yang relatif kurang berkembang.
Kondisi keamanan dan ketertiban Kota Kediri relatif terkendali dan tidak adanya gejolak dan konfl ik menjadikan Kota Kediri sebagai Kota Teraman untuk investasi di Jatim (penilaian JPIP, 2001), dan diperolehnya peringkat kota yang terbaik untuk investasi di Indonesia (In-vestment Award, 2002, 2003, 2005 dari
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 11
KPPOD) merupakan promosi dan mod-al dasar bagi Kota Kediri untuk dapat menarik investor ke Kota Kediri.
Dalam menggerakkan perkemban-gan dan pertumbuhan ekonomi peran Pemerintah Kota Kediri dalam pemban-gunan kota dalam jangka panjang pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana Pemerintah Kota Kediri “mengenda-likan” perekonomian agar tercipta kes-erasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas Kota Kediri dan tersedianya dana untuk investasi sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk jika perekonomian dapat tumbuh dina-mis.
Perekonomian Kota Kediri bisa men-galami goncangan terkait dengan faktor ekstemal berupa munculnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak kurang menguntungkan pada kondisi perekonomian daerah. Globalisasi dan pasar bebas di samping menjadi pelu-ang juga bisa menjadi ancaman apa-bila daerah tidak memiliki kesiapan un-
tuk menghadapinya. Jika produk-produk lokal tidak efi sien dan berkualitas maka akan kalah bersaing dengan produk asing yang hal ini akan merugikan ekonomi daerah.
Selama Tahun 2011, investor nasional yang masuk di Kota Kediri sebanyak 2 investor, yaitu Matahari-Hypermart dan Ra-mayana. Pusat perbelanjaan Matahari-Hypermart yang dina-makan Kediri Town Square berada di Jl. Hasanudin Kelurahan Balowerti Kota Kediri, sedangkan Pusat Perbelanjaan Rama-yana berlokasi di Jl. Panglima Sudirman Kelurahan Ringinanom Kota Kediri. Dua pusat perbelanjaan tersebut mampu menyerap tenaga kerja lokal Kota Kediri dan bisa memberikan kontribusi efek berantai yang cukup signifi kan bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri.
Sampai Pada tahun 2011, nilai investasi yang masuk ke Kota Kediri mencapai Rp.1.232.137.081.068,-.Bila dibanding-kan dengan investasi yang masuk pada tahun 2010 yang sebe-sar Rp.1.043.212.239.187,- berarti terjadi peningkatan sebesar Rp.188.924.842.000,-. Kesuksesan peningkatan investasi yang masuk ke Kota Kediri ini berasal dari peningkatan investasi di berbagai sektor ekonomi di Kota Kediri yaitu perdagangan, per-industrian, jasa kontruksi, perhotelan/losmen/ penginapan, pe-rumahan dan ruko, restoran/ rumah makan, penggilingan padi, perkantoran/ supermarket/ supermall, koperasi dan hiburan/rekreasi, perikanan dan peternakan, kesehatan dan pergudan-gan.
PERTANIAN
No. JenisTanaman
Luas Tanaman (Ha) Jumlah Produksi (ton) Produktivitas (ton/Ha) Lokasi Usaha
Wilayah Pemasaran2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012
111.200.000 111.200.000 9.000 9.000 kg 1 1 Kota Kediri
lokal, regional
21
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
G. PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT
(KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL MENENGAH) DAN INDUSTRI.Ekonomi masyarakat Kota Kediri lebih dominan digerakkan oleh aktivitas sektor industri
dan perdagangan. Kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2011untuk sektor industri pengolahan meliputi sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 72,52%. dan sektor perdagangan, hotel dan restoran menyumbang 20.59% pada Tahun 2011.
Perkembangan koperasi di Kota Kediri dalam lima tahun terakhir (2007-2011) jumlah koperasi mengalami pertumbuhan rata-rata 11,8 % per tahun. Pertumbuhan terbesar terjadi pada periode 2009 yaitu 14 %, hal ini disebabkan bertambahnya jumlah kop-erasi baru sebesar 35 koperasi. Dampak berikutnya dari pertumbuhan jumlah koperasi ini adalah anggota mengalami peningkatan pada tiap tahun. Pada tahun 2011 total jum-lah anggota mencapai 60.442 orang, naik sebesar 6% dibandingkan periode dasar (2007) denganrata-rata pertumbuhan 4,2% pertahun. Perkembangan mengenai koperasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Data Perkoperasian di Kota Kediri tahun 2007 s.d. 2011
No. Uraian 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah koperasi aktif 221 246 281 312 344
2 Jumlah koperasi tidak aktif 85 75 75 75 75
3 Jumlah koperasi Sekunder 2 2 2 3 3
4 Jumlah koperasi primer 304 319 354 384 416
5 Jumlah KUD 3 3 3 3 3
6 Pembinaan Koperasi - 9 keg 12 keg 10 keg 11 keg
7 Penyuluhan Perkoperasian - 2 2 2 4
8 Anggota 57.020 58.055 58.848 59.964 60.442
9 Karyawan 538 602 640 679 680
10 Modal Sendiri (Rp.) 110.844.448 125.674.000 128.460000 150.384.300 156.444.289
11 SHU (Rp) 15.518.228 17.564.200 22.206.000 22.376.710 311.597.587
13 Modal Luar (Rp) 38.945.307 51.935.500 74.844.000 78.316.200 86.036.120
14 Volume Usaha (Rp) 208.990.060 319.741.000 36.470.000 441.610.000 459.818.708
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri
22
Jalan menuju Sekinagleng
Masjid Agung Kota Kediri
t
t
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Kota Kediri terus berupaya meningkatkan peran sektor industri khususnya UMKM dengan melakukan pembinaan kepada pelaku-pelaku UMKM baik yang tergabung maupun yang tidak tergabung dalam sen-tra industri. Jumlah sentra industri kecil pada tahun 2011 sebanyak 12 sentra industri yang mengusahakan beraneka ragam produk unggulan. antara lain : tahu, tempe, tenun ikat, meubelair,getuk pisang,makanan, minuman, buah-buahan, sayuran, opak gambir, emping mlinjo,bekicot,sulak, jahitan, kaca hias, tusuk sate, kue basah, jamu gendong, dan seruling bambu.
Sebagai upaya meningkatkan kemampuan UMKM dan koperasi agar bisa menjadi ba-sis penggerak perekonomian rakyat. Pemerintah Kota Kediri melaksanakan pelbagai ra-gam pembinaan, pengendalian dan fasilitasi klinik bagi UMKM dan Koperasi (konvensional maupun syariah) yang terdapat di Kota Kediri. Bahkan sejak Tahun 2008 Pemkot menye-diakan dana penyertaan modal berbunga ringan (6% per tahun) untuk UMKM dan Koperasi yang disalurkan melalui Bank Jatim Kediri dan PD BPR Kota Kediri.
Jumlah UMKM keseluruhan di Kota Kediri pada tahun 2011 sebanyak 15.837UMKM. Dari jumlah tersebut yang termasuk UMKM tangguh sebanyak 11.387 unit. dan yang ter-masuk UMKM mandiri sebanyak 10.343 unit.Sedangkan jumlah koperasi aktif pada Tahun 2011 sebanyak 408 unit. dan yang termasuk KSU/USP berkualifi kasi sehat mencapai 103 unit.
Aneka potensi industri. perdagangan dan pengembangan usaha di Kota Kediri tahun 2006 – 2011 dapat dilihat pada tabel berikut
23
Perkembangan Usaha Industri 2006-2011
URAIAN 2006TAHUN
2007 2008 2009 2010 2011
a Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga
Unit Usaha (buah) 1.406 1.421 1.448 1.472 1.501 1.530
Tenaga Kerja (orang) 2.863 2.950 3.082 3.183 3.271 3.496
3. Nilai produksi (milyar Rp) 90 90.789 92.993 95.218 110.29 124.080
A. Penyediaan Air BersihAir bersih menjadi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat, sehingga harus diperha-
tikan kualitas hygienisnya, distribusi maupun pemerataan pelayanannya. Sebagian besar penduduk Kota Kediri memenuhi keperluan air bersih untuk keperluan MCK pada umum-nya dari sumur galian atau sumur pompa dan dari PDAM.
Sejumlah sungai melintasi Kota Kediri, mulai yang terbesar adalah Sungai Brantas,
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
kemudian ada lagi Sungai Kresek, Parang, Kedak dan Sungai Ngampel. Sumber-sumber air di Kota ini jugamelimpah dan di-fungsikan untuk pengairan dan penyediaan air bersih serta sa-rana pariwisata. Sumber-sumber air yang ada tersebar di Keca-matan Pesantren sebanyak 15 sumber mata air,di Kecamatan Mojoroto sebanyak 7 sumber mata air, dan di Kecamatan Kota sebanyak 5 sumber mata air. Untuk menjaga agar kelestarian debit airnya tetap terjaga, dilakukan konservasi di lingkungan sumber-sumber air yang ada. Sejumlah tempat pariwisata alter-natif juga berkembang di beberapa lokasi seperti kawasan tepi Kali Brantas, Gunung Klotok dan Selomangleng.
PDAM Kota Kediri terus berupaya memenuhi kebutuhan air selama 24 jam non stop, menekan tingkat kehilangan air, terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperbaiki sistem distri-busi. Jumlah pelanggan PDAM Kota Kediri sampai dengan akhir 2011 sebanyak 13.366 pelanggan (SR). Komposisi pelanggan paling besar adalah Rumah Tangga dengan jumlah pelanggan sampai akhir 2011 mencapai 12.338 sambungan, dengan vol-ume pemakaian air minum oleh pelanggan 216.217 M³. Tabel berikut ini menunjukkan data pelanggan dan volume pemakaian air dari PDAM Kota Kediri.
Tabel Jumlah Pelanggan dan Volume PemakaianAir Minum PDAM Tahun 2011
Jenis Pelanggan Pelanggan (SR) Jumlah Pemakaian (M3)
1. Sosial Umum (S1) 15 5552. Sosial Khusus (S2) 189 7.7863. Rumah Tangga (A) 10.974 158.9404. Rumah Tangga (B) 1.364 17.1885. Instansi Pemerintah (IP) 421 26.6256. Niaga Kecil (N1) 371 4.8537. Niaga Besar (N2) 32 270Jumlah 13.366 216.217
Sumber : PDAM Kota Kediri
VIII.JARINGAN LISTRIK & TELEKOMUNIKASI.
Jaringan listrik dan telekomunikasi memegang peranan penting yang me-nentukan dinamika aktivitas sosial-eko-nomi masyarakat. Hampir semua aspek kehidupan tergantung pada listrik. Kon-sumsi listrik akan semakin meningkat seiring meningkatnya aktivitas perekono-mian masyarakat, sehingga energi listrik dari waktu ke waktu akan semakin besar. Data Tahun 2011 menunjukkan bahwa seluruh wilayah di Kota Kediritelah ter-layani listrik.
Rasio elektrifi kasi bagi rumah tangga sudah baik yang terlihat dari mayoritas rumah tangga yang sudah menggunak-an layanan listrik PLN yaitu sebanyak 56.694 rumah tangga. Jumlah pelang-gan listrik PLN di Kota Kediri pada tahun 2011 tercatat 68.251 pelanggan. May-oritas pelanggan adalah rumah tangga yaitu sebesar 83,07% dengan jumlah pemakaian 89.733.601 KWh selama 1 tahun atau 35,57% dari total pemakaian 252.234.694 KWh. Data secara lengkap bisa dilihat pada tabel II-52.
Sedangkan dinamika perkembangan sektor telekomunikasi di Kota Kediriham-pir sama dengan dinamika bisnis layan-an telekomunikasi di Indonesia dimana telah terjadi pergeseran fokus bisnis penyedia layanan telekomunikasi dari berbasis kabelberalih ke telekomunikasi bergerak berbasis nirkabel.
24
Taman Wisata Paggora
t
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Pemakaian Listrik Tahun 2011
Golongan Tarif Jumlah Pelanggan
Pemakaian (KWh 1 Tahun)
Pemakaian (KWh/Bln)
1. Sosial 1.331 10.624.156 885.346 a. S1 - - - b. S2 1.329 8.332.356 694.363 c. S3 2 2.291.800 190.9832. Rumah Tangga (R) 56.694 89.733.601 7.477.800 a. R1 56.007 83.700.748 6.975.062 b. R2 551 3.580.905 298.409 c. R3 136 2.451.948 204.3293. Bisnis ( B ) 4.142 46.864.782 3.905.399 a. B1 3.490 9.652.056 804.338 b. B2 644 21.971.256 1.830.938 c. B3 8 15.241.470 1.270.1234. Industri (I) 122 94.213.337 7.851.111 a. I1 43 422.622 35.219 b. I2 71 10.170.890 847.574 c. I3 7 4.474.465 372.872 d. I4 1 79.145.360 6.595.4475. Perkantoran (P) 555 8.764.879 730.407 a. P1 252 3.702.916 308.576 b. P2 1 610.368 50.864 c. P3 302 4.451.595 370.9666. Multiguna (M) 83 1.510.185 125.8497. Listrik Pra Bayar 5.324 523.754 43.646Jumlah 68.251 252.234.694 21.019.558
Sumber: PLN Distribusi Jatim Area Pelayanan & Jarin-gan Kediri
IX. PARIWISATAPariwisata di Kota Kediri meliputi wisata alam, wisata
budaya (wisata religi, cagar budaya) dan wisata minat khusus. Beberapa obyek wisata yang ada di Kota Kediri adalah:
Wisata Alam : Kawasan Wisata Selomangleng, Der-maga Joyoboyo, Sumber Alam Sumber Bulus, Sumber Cakarsi, Mata Air (sumber) Lo, Gunung Klotok, Sumber Gayam dan Jalan Tembus Lebak Tumpang.
Wisata Budaya : Museum Airlangga (Cagar Budaya dilindungi), Makam Kuno Mbah Boncolono, Komplek Makam Islam Kuno Mbah Wasil, Makam Sunan Geseng, Masjid Aulia Setonogedong, Gereja Merah, Gereja Vi-cencius, Pura Sekartaji, Klenteng Tri Dharma, Masjid Agung Kota Kediri, Goa Padedean, Goa Selobale.
Wisata minat khusus : Taman Wisata Selomangleng, Taman Wisata Paggora, Taman Wisata Tirtoyoso Pabrik Rokok Gudang Garam, Taman Sekartaji, Taman Alun-alun Kota, Soto Bok Ijo.