1 BAB I PENDAHULUAN Desa Lolong merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Desa ini memiliki potensi dalam bidang pertanian durian dan juga berpotensi menjadi desa wisata khususnya wisata alam dan petualangan. Sehingga, sebagian besar warga desa ini bermata pencaharian sebagai petani/buruh tani. Berikut ini merupakan gambaran tentang desa Lolong : A. Batas Desa Batas-batas wilayah desa sebagai berikut : 1.Sebelah Utara : Desa Legokkalong 2.Sebelah Selatan : Kecamatan Lebakbarang 3.Sebelah Timur : Desa Pedawang 4.Sebelah Barat : Desa Limbangan B. Lokasi Desa 1. Jarak desa ke Kecamatan : 4 km 2. Waktu tempuh ke Kecamatan : 15 menit 3. Waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat : 20 menit (pasar, kesehatan, pemerintah) C. Luas Wilayah dan Pembagian Wilayah
70
Embed
Kkn Lokasi II 2012 Kab.pekalongan Kec.karanganyar Desa Lolong Laporan Desa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
Desa Lolong merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Desa ini memiliki potensi dalam bidang
pertanian durian dan juga berpotensi menjadi desa wisata khususnya wisata alam
dan petualangan. Sehingga, sebagian besar warga desa ini bermata pencaharian
sebagai petani/buruh tani. Berikut ini merupakan gambaran tentang desa Lolong :
A. Batas Desa
Batas-batas wilayah desa sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Desa Legokkalong
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Lebakbarang
3. Sebelah Timur : Desa Pedawang
4. Sebelah Barat : Desa Limbangan
B. Lokasi Desa
1. Jarak desa ke Kecamatan : 4 km
2. Waktu tempuh ke Kecamatan : 15 menit
3. Waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat : 20 menit
(pasar, kesehatan, pemerintah)
C. Luas Wilayah dan Pembagian Wilayah
Luas Wilayah Desa Lolong adalah sebesar 613616 ha. Jumlah Dusun di
Desa Lolong sebanyak 5 dusun. Adapun jumlah RW di Desa Lolong sebanyak
4 RW (Rukun Warga), yaitu sebagai berikut:
a. RW 1 : Dusun Sampel
b. RW 2 : Dusun Sampel
c. RW 3 : Dusun Lolong
d. RW 4 : Dusun Karangrejo, Dusun Sirukun, Dusun Wonomulyo
PerempuanPetani 120 120Buruh tani 397 397Pegawai Negeri Sipil 27 27Pengrajin industri rumah tangga 2 2Peternak 18 18Nelayan 9 9Montir 2 2Karyawan perusahaan swasta 532 532
G. Pendidikan Masyarakat:
1. Tingkat pendidikan
Tingkatan
Pendidikan
Laki-
laki Perempuan
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 189 245
Tamat SD/sederajat 1518 1518
Tamat 428 428
4
SMP/sederajat
Tamat
SMA/sederajat 237 237
Tamat
D-1/sederajat 25 25
Tamat
D-2/sederajat 7 7
Tamat
D-3/sederajat 6 6
Tamat
S-1/sederajat 20 20
Jumlah 2430 2486
Jumlah Total 4916
2. Fasilitas pendidikan yang ada :- TPQ/ TPA : 2 buah- PAUD : 1 buah- TK : 1 buah- SD/Sederajat : 2 buah- Lembaga Pendidikan Agama : 1 buah
3. Kesehatan Masyarakat1. Fasilitas kesehatan yang ada di desa :
- Puskesmas : 1 unit- Posyandu : 1 unit
2. Tenaga kesehatan yang ada di desa:- Dokter : tidak ada- Perawat : 1 orang- Bidan : 1 orang
H. Agama100 % penduduk desa ini memeluk agama Islam.
I. Prasarana Lain1. Prasarana Peribadatan
Masjid : 2 buah
5
Mushola : 6 buah
2. Prasarana Olahraga Lapangan sepak bola : 1 buah Lapangan voli : 1 buah
6
BAB II
PERMASALAHAN, PENDEKATAN SOSIAL
DAN PROGRAM KERJA
A. Identifikasi Masalah
Dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Lolong ini ada berbagai
kegiatan yang harus dilaksanakan oleh tim Mahasiswa KKN Desa Lolong
selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dalam rangka pemberdayaan
sumber daya manusia yang lebih berdayaguna.
Tingkat ekonomi masyarakat desa Lolong yang tergolong menengah
ke bawah serta kurangnya sarana penunjang pendidikan di luar sekolah
menyebabkan masyarakat, terutama siswa sekolah, tidak mendapatkan
pendidikan yang maksimal. Selain itu, para siswa tersebut juga tidak memiliki
pembimbing yang cukup ahli di rumah, sehingga mereka hanya belajar di
sekolah tanpa ada jam tambahan di luar sekolah atau les. Meskipun para siswa
tersebut memiliki kesadaran dan tekad yang cukup tinggi dalam pendidikan,
masalah-masalah tersebut menyebabkan kurangnya pasokan ilmu yang mereka
dapat.
Selain itu, di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini,
kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan, perlu adanya faktor lain untuk
menunjang hal tersebut. Sebagai contohnya keahlian dalam bidang
informatika dan teknologi. Mungkin hal ini tidak berdampak langsung pada
sumber daya manusianya saat ini, tetapi mungkin akan memberikan manfaat
yang besar bagi pengembangan potensi daerahnya suatu saat nanti. Namun,
masyarakat khususnya para siswa sekolah kurang memiliki keahlian IT. Tidak
adanya pelatih IT menjadi masalah dasar bagi para pemuda untuk
meningkatkan keahlian IT mereka.
Di desa ini juga terdapat satu lembaga pendidikan anak usia dini yang
baru berdiri dua tahun yang lalu. PAUD di desa ini masih terus dikembangkan
untuk menuju pendidikan usia dini yang semakin berkualitas. Pengembangan
ini juga ditandai dengan dibangunnya gedung PAUD yang berlokasi di tanah
7
wakaf desa di dekat kantor balai desa. Upaya pendamipingan perlu dilakukan
agar pembelajaran tidak membosankan dan semakin menarik.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan
sehat terwujud dari kebiasaan warga yang membuang sampah di sungai
ataupun di kebun sekitar rumah. Padahal sungai di desa Lolong ini telah
dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk dijadikan wisata
arung jeram. Sebagian besar warga juga memiliki usaha sampingan beternak
ayam. Namun pengetahuan warga yang masih minim tentang kesehatan
peternakan menyebabkan warga menempatkan kandang ayam di depan atau di
samping rumah. Padahal bau yang disebabkan kotoran ayam cukup
mengganggu aktivitas warga. Untuk perlu memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai perilaku hidup sehat dan bersih sedini mungkin.
Kebersihan di desa ini perlu ditingkatkan sejalan dengan pengembangan desa
ini menjadi desa wisata. Kondisi alam pegunungan yang asri juga perlu dijaga
kelestariannya agar dapat dinikmati generasi-generasi berikutnya sehingga
karakter cinta lingkungan perlu ditanamkan sedini mungkin agar kelestarian
alam dapat tetap terjaga.
Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi durian, pete dan jengkol juga
menyebabkan sebagian besar masyarakat desa Lolong mengalami hipertensi
(tekanan darah tinggi). Kasus kematian yang disebabkan serangan stroke
cukup tinggi terjadi di sini. Faktor keturunan juga memiliki andil yang cukup
besar dalam menyebabkan tingginya penderita hipertensi di desa ini.
Dalam bidang ekonomi, mayoritas penduduk di desa Lolong
berprofesi sebagai petani durian. Saat musim panen durian, masyarakat dapat
memanen durian setiap harinya. Masyarakat biasanya menjual langsung
duriannya di sekitar kebun durian yang berjejer di sepanjang jalan menuju
desa Lolong. Setiap harinya, masyarakat dari luar Lolong banyak yang datang
untuk menikmati durian langsung di desa Lolong. Apalagi setiap setahun
sekali di desa ini diadakan festival durian yang ramai dikunjungi masyarakat
luar kota. Hal ini menimbulkan limbah biji durian (pongge) yang bertebaran
dimana-mana. Padahal pongge ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan olahan
8
makanan yang juga berpotensi untuk menjadi oleh-oleh khas desa Lolong.
Akan tetapi masyarakat kurang memiliki pengetahuan tentang bagaimana
mengolah pongge menjadi bahan makanan yang dapat menghasilkan
keuntungan di bidang ekonomi.
Di desa ini juga banyak terdapat usaha rumahan konveksi. Setiap
harinya konveksi-konveksi ini memproduksi pakaian dalam jumlah yang
cukup banyak. Selain menghasilkan pakaian jadi, usaha konveksi ini juga
menghasilkan limbah kain perca. Kain perca ini ddapat dimanfaatkan sebagai
bahan membuat aneka bros kain perca yang sedang tren saat ini. TIM KKN
desa Lolong perlu melakukan pelatihan daan pembinaan kepada para remaja
putri agar dapat memproduksi bros-bros kain perca dengan bentuk yang
beragam dan menarik.
Oleh karena adanya masalah-masalah tersebut di atas, diharapkan
dengan adanya pembentukan Pos Daya di desa Lolong, masalah-masalah
tersebut dapat ditangani dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memaksimalkan pendidikan tambahan bagi
masyarakat Desa Lolong?
2. Bagaimana cara meningkatkan keahlian IT para remaja di Desa
Lolong?
3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
perilaku hidup sehat dan bersih?
4. Bagaimana meningkatkan perilaku cinta lingkungan pada
masyarakat khususnya anak-anak sebagai generasi penerus?
5. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan mengenai hipertensi
dan penyakit lainnya?
9
6. Bagaimana cara mengembangkan pemanfaatan limbah kain perca
menjadi bros kain perca yang dapat meningkatkan kreativitas para
remaja putri sekaligus sebagai peluang bisnis baru?
7. Bagaimana cara mengembangkan pemanfaatan pongge (biji
durian) menjadi olahan kripik pongge yang berpotensi menjadi
oleh-oleh khas Lolong?
8. Bagaimana cara mengatasi masalah papan identitas di desa
Lolong?
9. Bagaimana cara pendampingan pemmbelajaran di PAUD agar
kegiatan pembelajaran semakin menarik dan menyenangkan?
C. Pendekatan Sosial
Untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program-program KKN UNNES, tim KKN UNNES Desa Lolong melakukan
koordinasi berkesinambungan dengan perangkat desa yang notabene sebagai
pemimpin. Selain itu, tim KKN UNNES juga melakukan koordinasi dengan
tokoh-tokoh yang dianggap memiliki peranan penting dalam strata sosial
masyarakat serta organisasi-organisasi kepemudaan di desa Lolong. Namun,
dalam berbagi kegiatan langsung berhubungan terhadap masyarakat desa
Lolong, tim KKN UNNES mengundang langsung seluruh warga yang ikut
berpartisipasi mengikuti kegiatan program KKN. Tim KKN juga akan
melakukan penyuluhan melalui kegiatan-kegiatan pengajian warga di desa
ini.
D. Program Kerja
Dari rumusan masalah yang ada maka disusunlah program kerja sebagai
berikut :
10
PROGRAM KERJA KKN UNNESPOSKO DESA LOLONG KEC. KARANGANYAR KAB. PEKALONGAN
No Program Sasaran Tempat Waktu PJ
1. Bimbingan Belajar “Bina Ilmu”Siswa SD, MI,
SMPTPQ Lolong dan
TPQ Sampel
Selasa, Rabu, dan Sabtu (19.30-
21.00)
Yunita Purwasih
2.Kerajinan Bros Kain Perca “Rumah
Kreasi”Remaja URIS
SampelPosko KKN
Unnes
Selasa, Jumat, Minggu (10.00-
13.00)Wiwit S.
3.Pemanfaatan Biji Durian “Kripik
Pongge (Kepo)”PKK Lolong
Ruang Pertemuan Balai Desa
Lolong
1 November dan 1 Desember
Fitri Linawati
1 Pelatihan IT dan Komputer
Remaja Desa (Siswa SMP,
SMA)TPQ Lolong
Selasa, Rabu, Sabtu (19.30-
21.00)Ardha
2. Kartu Kwartet Cinta LingkunganSiswa SD dan
MI
SDN Lolong dan MI Islamiyah
Lolong
20-28 November 2012 (SD Lolong) dan 25 November
- 2 Desember 2012 (MII Lolong)
Shikha Amna
11
3. Pendampingan mengajar PAUDSiswa dan Guru PAUD Lolong
TPQ Lolong dan rumah Ibu Kholidah
Selama pelaksanaan KKN
Fitri Linawati
4.Pengadaan media dan lagu-lagu pembelajaran PAUD Durotus Sibyan
Guru dan siswa PAUD Durotus
Sibyan
TPQ Lolong dan rumah Ibu Kholidah
Belum terlaksana Adji C.
5.Penataan kantor RA Muslimat NU Lolong
Ruang kantor guru dan ruang
kelas
RA Muslimat NU Lolong
Kamis-Sabtu, 21-23 November
2012Wiwit S.
6.Pengecetan (Mural) RA Muslimat NU Lolong
Ruang RA Muslimat NU
Lolong
RA Muslimat NU Lolong
Sabtu, 23 November 2012
Ardha P.
7. Pendampingan Belajar RA Siswa dan guruRA Muslimat NU
Lolong
Selasa, 6 November 2012 (08.00-11.30)
As’ari Nugroho
8.Penyuluhan Beasiswa Perguruan Tinggi
Remaja URIS dan IRMA
Pengajian URIS dan IRMA
Jumat, 30 November 2012 (18.30-21.00)
Shikha Amna
9.Pelatihan Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Remaja URIS dan IRMA
Pengajian URIS dan IRMA
Jumat, 7 Desember 2012
(belum terlaksana)
Shikha Amna
12
1. Pelatihan Pembuatan Kripik Pongge PKK LolongBalai Desa
Lolong
Sabtu, 1 Desember 2012 (14.00-17.00)
Fitri Linawati
2. Uji Klinis Kripik Pongge PKK Lolong Dinas Kesehatan Dalam Proses Fajar Gunawan
3.Pelatihan Pembuatan Bros Kain Perca
Remaja URISPosko KKN
UNNES
Jumat dan Minggu (10.00-
13.00)Wiwit S.
1.Pendampingan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis
Masyarakat Lolong
Balai Desa Lolong
Rabu, 14 November 2012 (08.00-14.00)
KKN STIKES dan KKN UNNES
2. Jumat Bersih dan Minggu BersihMasyarakat Desa Lolong
Desa LolongSetiap Jumat dan
MingguSubhan R.
3.
Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Penyuluhan Narkoba Bahaya Merokok PMS (Penyakit Menular Seksual) Tumbuh Kembang Remaja Hipertensi Menstruasi Stroke
Remaja dan Masyarakat
Pengajian dan pertemuan masyraakat
Pada saat pengajian dan
pertemuan masyarakat
13
4. Olahraga Outbond Anak-AnakSiswa SD
Lolong dan MI Lolong
Lapangan Lolong11 Desember 2012 (Belum Terlaksana)
panjang, follow up dan sustainability dari program-program yang telah disusun
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan berbagai program yang direncanakan oleh tim KKN
UNNES 2012 Desa Lolong, sudah dilaksanakan semaksimal mungkin dengan
sasaran yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaanya, program-program tersebut
mendapatkan respon positif dari masyarakat desa Lolong. Hal ini terlihat dari
banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Seperti dalam kegiatan bimbingan belajar dengan sasaran siswa sekolah dasar
yang dilaksanakan secara rutin. Kami membentuk dua pusat bimbingan belajar di
desaini yaitu di dukuh sampel dan Dukuh Lolong. Para siswa sekolah dasar
tersebut menunjukkan antusiasme mereka dalam mengikuti bimbingan belajar.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah siswa yang hadir, serta semangat
belajar mereka yang besar meskipun kondisi cuaca yang kurang mendukung.
Kami juga telah mendapatkan kader yang akan meneruskan bimbingan belajar ini
sehingga bimbingan belajar yang telah kami bentuk ini akan terus berjalan meski
kami telah selesai menjalankan KKN.
Selain itu, pelatihan IT yang ditujukan untuk para remaja juga mendapat
antusias dari siswa sekolah khususnya siswa SMP dan SMA. Para siswa
mengikuti dengan rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan
kegiatannya juga para siswa terlihat mengikuti dengan semangat dan
memperhatikan dengan seksama. Untuk para remaja putri kami memberikan
pelatihan membuat kain bros dari perca. Hal ini mengingat di desaLolong terdapat
40
beberapa konveksi yang menghasilkan limbah kain perca sehingga limbah ini
perlu dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan yang menarik.Kami melakukan
pelatihan secara rutin dan membentuk kepengurusan posdaya yang kami beri
nama “Rumah Kreatif”. Kami telah memberikan bekal yang cukup sehingga
mereka sudah mampu mengemangkan kreativitas mereka dan terus memproduksi
produk ini. Saat ini, para anggota “Rumah Kreatif” telah mampu memproduksi
dan memasarkan hasil karya mereka. Selain pelatihan kami juga memberikan
penyuluhan-penyuluhan seperti penyuluhan beasiswa dan menulis surat lamaran
pekerjaan.
Selain anak-anak, dalam program KKN UNNES 2012 di Desa Lolong
juga memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada ibu-ibu.kami memberikan
pelatihan pemanfaatan biji durian (pongge) menjadi kripik pongge aneka rasa.
Desa Lolong merupakan desa penghasil durian dan desa wisata sehingga kripik
pongge ini dapat dijadikan oleh-oleh khas desa Lolong khususnya untuk
menyambut festival durian.
Di bidang kesehatan dan lingkungan kami mengadakan Jumat bersih,
yaitu kerja bakti bersama warga yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat. Kami
juga telah memberikan program penanaman karakter cinta lingkungan bagi siswa
SD. Kami memberikan kartu peduli lingkungan yang berfungsi mengontrol
aktivitas cinta lingkungan yang mereka lakukan setiap hari sehingga karakter cinta
lingkungan mereka akan terbentuk secara tidak langsung. Hal ini terus mereka
lakukan meskipun tugas KKN telah selesai. Dengan perilaku hidup bersih ini
maka warga telah ikut membantu mengembangkan wisata di desa Lolong.
Selain program yang berupa penyuluhan dan pelatihan, tim KKN
UNNES 2012 juga menjadikan lingkungan dan infrastruktur sebagai sasaran
program, di antaranya penanaman pohon, pembuatan struktur organisasi desa, dan
papan penunjuk arah dusun dan dukuh di desa Lolong. Kami juga membenahi
gedung TK dan memberikan beberapa perlengakapan pada PAUD yang baru saja
dibangun gedungnya.
Di samping itu, juga dihadapi berbagai hambatan dalam pelaksanaan
program-program KKN tersebut. Hal pertama yang menjadi hambatan adalah
41
letak geografis desa Lolong yang kurang mendukung dan susah dijangkau.
Sehingga kegiatan yang dilaksanakan dirasa kurang menyeluruh ke sepenjuru desa
Lolong. Selain kondisi geografis, kondisi cuaca yang kurang mendukung dan
sering terjadihujan secara tiba-tiba, menyebabkan tertundanya dan seringnya
terjadi perubahan jadwal dalam pelaksanaan program.
Program KKN yang dilaksanakan pada akhir tahun juga menghambat
penggalangan dana bantuan dari dinas-dinas dan perusahaan terkait. Sehingga tim
KKN UNNES harus menggunakan dana pribadi guna memperlancar jalannya
program. Hambatan juga ditemukan dalam fasilitas yang sangat diperlukan untuk
melaksanakan program.seperti contohnya dalam kegiatan pelatihan IT, tim KKN
UNNES 2012 desa Lolong harus menyediakan perangkat PC sendiri.
Kurangya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan
posyandu juga menjadi hambatan yang kami hadapi. Kami mendapati hanya
sedikit ibu-ibu yang aktif dan rutin mengikuti kegiatan posyandu. Mereka juga
kurang menyadari akan pentingnya mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang
sangat penting untuk diikuti. Pengetahuan dan kesadaran mereka dalam hal
kesehatan pun juga terbatas.
Kiat-kiat kami dalam mengatasi hambatan yang kami hadapi di antara
lain adalah dengan aktif berkomunikasi serta mencari informasi kepada perangkat
desa dan masyarakat desa Lolong. Komunikasi yang baik di antara tim KKN
UNNES 2012 desa Lolong dan masyarakatnya memperlancar jalannya program-
program yang kami rencanakan karena masyarakat begitu partisipatif dalam
mengikuti kegiatan tersebut. Informasi yang kami dapat juga membantu kami
dalam menentukan berbagai hal dalam pelaksaan kegiatan, seperti contohnya
informasi tentang sasaran, waktu, dan tempat pelaksanaan. Kami juga mengikuti
setiap kegiatan pengajian yang ada di desa ini. Kami memanfaatkan pertemuan
rutin itu untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan.
Komunikasi yang kami laksanakan juga bertujuan untuk mengadakan
koordinasi yang baik dengan masyarakat desa Lolong. Sosialisasi program-
program yang kami rencanakan juga kami laksanakan dengan semaksimal
42
mungkin. Dengan adanya usaha ini, hambatan dalam hal informasi teratasi dengan
baik.
Hambatan-hambatan dalam hal pendanaan secara maksimal kami atasi
dengan mengajukan beberapa proposal kepada instansi di luar desa Lolong yang
berkaitan dengan bidang-bidang program KKN. Hasilnya pun kami rasa cukup
maksimal sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.
BAB V
PENUTUP
43
5.1 Simpulan
Sumber daya manusia desa Lolong pada umumnya masih kurang. Dilihat
dari bidang pendidikan yang ditempuh sebagian besar warga desa Lolong dan
mata pencahariannya. Namun dari segi teknis tata desa Lolong teratur,
sehingga memudahkan dalam pendataan dan pemberian informasi mengenai
kegiatan program KKN di desa Lolong. Namun dalam pelaksanaan kegiatan
masih banyak faktor kendala yang menghambat berjalannya kegiatan tim
KKN desa Lolong, seperti halnya kurang sadarnya masyarakat desa dalam
mengikuti kegiatan yang ada, sehingga perlu adanya koordinasi ulang
terhadap warga. Sosialisasi program kegiatan juga perlu dlaksanakan secara
maksimal agar masyarakat menyadari pentingnya partisipasi serta dukungan
mereka dalam pelaksanaan program tersebut. Meskipun begitu, kami
merasakan cukup positifnya respon masyarakat terhadap beberapa program
yang kami adakan. Sehingga program kegiatan tim KKN UNNES 2012 desa
Lolong berjalan dengan lancar dan baik.
5.2 Saran
Masyarakat Desa Lolong agar lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi
segala hal.
Masyarakat Desa Lolong hendaknya lebih aktif dalam berpartisipasi
medukung berbagai usaha peningkatan pendidikan yang dilaksanakan di
desa Lolong.
Masyarakat Desa Lolong hendaknya lebih menyadari akan pentingnya
kesehatan mereka demi kelangsungan hidup masyarakat desa Lolong yang
jauh lebih baik dan mendukung pengembangan wisata di desa Lolong.
Masyarakat desa Lolong lebih meningkatkan partisipasinya dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk program
yang berhubungan dengan pendidikan, ekonomi, kesehatan serta
lingkungan dan infrasruktur.
Lebih ditingkatkannya kerja sama antara masyarakat, dusun dan pemerintah desa dalam hal pembangunan dan kemajuan Desa Lolong
44
Lampiran
STRUKTUR ORGANISASI KKN POSDAYA DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR
KABUPATEN PEKALONGAN
Pelindung : Bambang Purwanto, S.S., M.Hum.Penasehat : Kepala Desa LolongKetua : As’ari NugrohoWakil Ketua : Fajar GunawanSekretaris :1. Shikhah Amna
2. Yunita PurwasihBendahara :1. Wiwit Setyaningsih
2. Nugroho Setya Wardhana
Koordinator :a. Bidang Pendidikan : Fitri Linawatib. Bidang Kesehatan : Adji Cahya Lesmanac. Bidang Ekonomi : Ardha Pratamad. Bidang Lingkungan : Subkhan Ryan
Pekalongan, 9 Desember 2012
45
BIODATA MAHASISWA
1. Nama : As’ari Nugroho
NIM : 5201408072
Jurusan : Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Alamat : Purwosari Rt.05 Rw.3 Mijen Semarang
Telepon/HP : 085866930757
2. Nama : Fitri Linawati
NIM : 1401409141
Jurusan : PGSD
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Alamat : Jl.Sayuran Desa Gersi Rt.01 Rw.2 Kec. Jepon
Blora
Telepon/HP : 085641657247
3. Nama : Shikhah Amna
NIM : 2101409073
Jurusan : Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia
Fakultas : Bahasa dan Seni
Alamat : Ds. Purworejo RT 01/Rw 02 Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak
Telepon/HP : 085740523918
4. Nama : Ardha Pratama A.
NIM : 2401409043
Jurusan : Pendidikan Seni Rupa
Fakultas : Bahasa dan Seni
Alamat : Ds. Pendowan Rt 01 Rw 01 Kec. Tayu Kab. Pati