Top Banner
Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl Ainul A., M.A. - 2017/2018 Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya etika masih berstatus belum menikah, sekitar 1990-an, saya pernah bekerja di sebuah pabrik roti yang terletak di daerah Waru, Sidoarjo. Karena saya masih berstatus karyawan baru di pabrik tersebut maka saya belum memiliki tempat kos yang tetap, sehingga saya menumpang di rumah kos teman di Waru yang persis di sebelah timur terminal bis Purabaya atau biasa disebut terminal Bungurasih di selatan Surabaya. Pada saat belum memiliki tempat kos tetap, saya sering pulang pergi dari Surabaya (bungurasih) ke Banyuwangi, hampir 2 hari sekali saya pulang karena saya harus memindahkan sedikit demi sedikit barang- barang saya di rumah seperti pakaian, kipas angin, serta prerlengkapan lain yang saya perlukan untuk tinggal rumah kos di Waru. Pada suatu malam hari ketika saya sedang berada di Banyuwangi dan hendak pergi ke Surabaya, saya membawa barang-barang yang lebih banyak dari biasanya. Saya membawa sebuah tas besar yang berisi pakaian serta barang-barang perlengkapan kerja dan juga membawa makanan sebagai oleh-oleh untuk teman-teman saya di kos-kosan. Saya berangkat dari rumah dengan diantar oleh tetangga saya yang bekerja sebagai tukang ojek untuk pergi ke tempat yang biasa saya gunakan mencegat bis. Pada malam hari pukul 20.30 (jam setengah 9 malam), saya tiba di tempat yang biasa saya gunakan untuk mencegat bis jurusan Banyuwangi – Surabaya. Pada saat itu sedang hujan gerimis dan malam itu adalah malam jum’at legi. Sebenarnya keluarga saya melarang saya bepergian pada malam jum’at legi karena hari itu adalah hari keramat menurut keluarga saya, mereka menyarankan saya agar berangkat besok pagi-pagi hari saja untuk menghindari malam jum’at legi. Namun karena saya sebagai karyawan baru dan takut terlambat tiba di tempat kerja, maka saya memaksakan diri berangkat malam itu juga. Malam ini suasana terlihat sangat sepi dari biasanya karena sudah larut malam dan sedang terjadi hujan gerimis. Repotnya lagi saya tidak membawa payung karena ketika berangkat dari rumah cuaca masih cerah. Malam ini benar- benar sepi dan tidak ada seorangpun terlihat kecuali hanya kendaraan-kendaraan yang melintas. Sekitar setengah jam saya menunggu bis, akhirnya bis warna putih jurusan Banyuwangi – Surabaya yang saya tunggu-tunggu lewat dan saya langsung menyetopnya. Setelah bis berhenti, saya langsung naik dan masuk ke dalam bis untuk mencari tempat duduk sambil sedikit menggigil kedinginan karena terkena hujan gerimis. Rupanya bis tersebut penuh dengan penumpang sehingga saya harus memeriksa bangku-bangku satu persatu untuk mencari tempat duduk, dan akhirnya saya mendapat sepasang bangku kosong yang berada di bagian tengah bis. Lumayan, saya bisa meletakkan tas besar saya di bangku satunya di samping saya. Saya melihat jam menunjukkan pukul 21.00 atau tepat jam sembilan malam. Beberapa saat setelah saya selesai manata diri dan bis telah memulai perjalanan, saya mulai merasakan suatu keanehan. Saya melihat semua penumpang bis tersebut tertidur pulas dan mereka semuanya menggunakan pakaian putih serta wajahnya ditutup kain putih miliknya masing-masing. Saya sempat mengira mungkin para penumpang ini adalah sebuah rombongan wisata dari Bali dan sedang kelelahan sehingga mereka tertidur pulas. Hanya sopir dan seorang kondektur saja yang saya lihat tidak tidur. Beberapa saat kemudian sang kondektur bis mendekati saya dengan menyodorkan karcis, lalu membayarnya dengan uang pas sebesar 3 ribu K
8

Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Feb 22, 2018

Download

Documents

hoangquynh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya

etika masih berstatus belum menikah, sekitar 1990-an, saya pernah bekerja di sebuah pabrik roti yang terletak di

daerah Waru, Sidoarjo. Karena saya masih berstatus karyawan baru di pabrik tersebut maka saya belum memiliki tempat kos yang tetap, sehingga saya menumpang di rumah kos teman di Waru yang persis di sebelah timur terminal bis Purabaya atau biasa disebut terminal Bungurasih di selatan Surabaya.

Pada saat belum memiliki tempat kos tetap, saya sering pulang pergi dari Surabaya (bungurasih) ke Banyuwangi, hampir 2 hari sekali saya pulang karena saya harus memindahkan sedikit demi sedikit barang-barang saya di rumah seperti pakaian, kipas angin, serta prerlengkapan lain yang saya perlukan untuk tinggal rumah kos di Waru.

Pada suatu malam hari ketika saya sedang berada di Banyuwangi dan hendak pergi ke Surabaya, saya membawa barang-barang yang lebih banyak dari biasanya. Saya membawa sebuah tas besar yang berisi pakaian serta barang-barang perlengkapan kerja dan juga membawa makanan sebagai oleh-oleh untuk teman-teman saya di kos-kosan. Saya berangkat dari rumah dengan diantar oleh tetangga saya yang bekerja sebagai tukang ojek untuk pergi ke tempat yang biasa saya gunakan mencegat bis.

Pada malam hari pukul 20.30 (jam setengah 9 malam), saya tiba di tempat yang biasa saya gunakan untuk mencegat bis jurusan Banyuwangi – Surabaya. Pada saat itu sedang hujan gerimis dan malam itu adalah malam jum’at legi. Sebenarnya keluarga saya melarang saya bepergian pada malam jum’at legi karena hari itu adalah hari keramat menurut keluarga saya, mereka menyarankan saya agar berangkat besok pagi-pagi hari saja untuk menghindari malam jum’at legi.

Namun karena saya sebagai karyawan baru dan takut terlambat tiba di tempat kerja, maka saya memaksakan diri berangkat malam itu juga. Malam ini suasana terlihat sangat sepi dari biasanya karena sudah larut malam dan sedang terjadi hujan gerimis. Repotnya lagi saya tidak membawa payung karena ketika berangkat dari rumah cuaca masih cerah. Malam ini benar-benar sepi dan tidak ada seorangpun terlihat

kecuali hanya kendaraan-kendaraan yang melintas.

Sekitar setengah jam saya menunggu bis, akhirnya bis warna putih jurusan Banyuwangi – Surabaya yang saya tunggu-tunggu lewat dan saya langsung menyetopnya. Setelah bis berhenti, saya langsung naik dan masuk ke dalam bis untuk mencari tempat duduk sambil sedikit menggigil kedinginan karena terkena hujan gerimis.

Rupanya bis tersebut penuh dengan penumpang sehingga saya harus memeriksa bangku-bangku satu persatu untuk mencari tempat duduk, dan akhirnya saya mendapat sepasang bangku kosong yang berada di bagian tengah bis. Lumayan, saya bisa meletakkan tas besar saya di bangku satunya di samping saya. Saya melihat jam menunjukkan pukul 21.00 atau tepat jam sembilan malam.

Beberapa saat setelah saya selesai manata diri dan bis telah memulai perjalanan, saya mulai merasakan suatu keanehan. Saya melihat semua penumpang bis tersebut tertidur pulas dan mereka semuanya menggunakan pakaian putih serta wajahnya ditutup kain putih miliknya masing-masing. Saya sempat mengira mungkin para penumpang ini adalah sebuah rombongan wisata dari Bali dan sedang kelelahan sehingga mereka tertidur pulas. Hanya sopir dan seorang kondektur saja yang saya lihat tidak tidur.

Beberapa saat kemudian sang kondektur bis mendekati saya dengan menyodorkan karcis, lalu membayarnya dengan uang pas sebesar 3 ribu

K

Page 2: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

rupiah seperti biasanya. Anehnya lagi, kondektur tersebut selalu memalingkan muka dan tidak mau memandangi saya, serta ia tidak mengucapkan kata-kata sedikitpun.

Di dalam bis ini sama sekali tidak ada suara orang berbicara seperti bis pada umumnya. Tapi saya memaklumi hal ini karena semua penumpang tertidur kelelahan sehingga mungkin sang kondektur tidak berani bersuara agar tidak mengganggu penumpang. Saya pun ikutan diam membisu dan tidak berani bersuara juga karena saya khawatir penumpang lain terganggu, lantas saya hanya bisa duduk, diam, dan deleg-deleg keheranan.

Akhirnya bis yang saya tumpangi ini tiba di Surabaya dan masuk terminal Bungurasih di Waru, Sidoarjo. Namun saya merasakan ada suatu keanehan lagi, yaitu bis yang saya tumpangi ini tidak berhenti di jalur yang biasanya digunakan untuk menurunkan penumpang, tetapi berhenti di tempat lain yang tidak jauh dari pos satpam atau securirty terminal. Saya pun tidak banyak bertanya ke kondektur mengapa saya diturunkan di tempat ini, lantas saya langsung turun dengan membawa tas besar serta barang-barang saya lainnya.

Ketika saya turun bersama barang-barang saya, tiba-tiba pak satpam yang sedang jaga di pos tersebut menghampiri saya dengan terburu-buru. Lantas ia bertanya kepada saya dengan suara sedikit gemetaran seperti orang ketakutan, “mbak, mengapa penumpang bisnya kok seperti pocongan semua?”

Maka saya langsung menoleh ke arah bis warna putih yang baru saja saya tumpangi tersebut, dan saya melihat penumpang bis tersebut ternyata semuanya adalah hantu pocong dan mereka semuanya memandangi saya dengan mata melotot. Akhirnya saya langsung pingsan dan terjatuh.

Beberapa menit kemudian saya tersadar dan telah berada di suatu ruangan dengan di rubung oleh orang banyak. Lalu saya diberi minum air putih berisi jampi-jampi. Beberapa orang menanyakan kepada saya apa yang baru saja terjadi, dan saya menceritakan kepada mereka apa yang baru saja saya alami. Ternyata saya baru saja naik bis hantu dari Banyuwangi ke Surabaya.

Lalu saya melihat jam tangan saya menunjukkan pukul 21.05 atau jam sembilan lebih 5 menit. Padahal saya mulai menaiki bis

tersebut di Banyuwangi pada pukul 21.00, tetapi tiba di Surabaya pada pukul 21.05, ternyata hanya lima menit perjalanan. Itupun tidak termasuk waktu saat saya digotong oleh orang-orang ke sebuah ruangan di terminal Bungurasih. Berarti saya naik bis hantu hanya kurang dari 5 menit, mungkin hanya beberapa detik saja mereka telah membawa saya dari Banyuwangi ke Surabaya.

Kemudian saya memeriksa karcis yang diberikan oleh kondektus bis hantu yang saya tumpangi tadi, dan ternyata karcis tersebut adalah milik bis yang beroperasi pada tahun 1965 dimana di situ tertulis nomor polisi kendaraan. Setelah diperiksa oleh beberapa petugas terminal, bis pemilik karcis tersebut telah mengalami kecelakaan masuk ke jurang pada malam hari di sebuah hutan di Banyuwangi dan semua penumpang beserta awak bis tersebut mati semua.

Rupanya bis beserta para penumpang serta para awak bis yang mengalami kecelakaan tersebut kini menjadi hantu dan mengantarkan saya dari Banyuwangi ke Surabaya hanya dalam hitungan detik. Saya sangat takut dengan kejadian itu, namun sekaligus saya berterima kasih kepada bus hantu beserta kru-nya karena mereka telah mengantarkan saya dari Banyuwangi ke Surabaya dengan sangat cepat melebihi kecepatan pesawat terbang super sonik sehingga besoknya saya tidak terlambat masuk kerja.

Pengalaman saya ini mungkin bisa bermanfaat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan selalu berdoa setiap kali kita hendak bepergian maupun sedang menempuh perjalanan kemanapun, terutama perjalanan pada malam hari.

1. Apakah anda mempercayai kebenaran

kisah di atas?! Mengapa?

2. Bagaimana cara anda menguji

kebenaran pengetahuan tersebut?!

Page 3: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

Tauhid Membuahkan Rasa Aman

asa aman merupakan salah satu nikmat yang besar dari Allah Ta’ala bagi umat manusia. Bahkan hal ini merupakan

kebutuhan primer seorang hamba. Berkat rasa aman seorang hamba akan terbebas dari rasa takut dan khawatir sehingga bisa beribadah kepada Allah Ta’ala dengan tenang dan sempurna. Lain halnya jika hidup seseorang diliputi rasa takut dan was-was, kondisi ini akan berdampak pada ketidaksempurnaan ibadah yang ia lakukan. Demikian pula keamanan lingkungan akan membuahkan ketenangan jiwa, ketentraman batin, kebahagiaan serta kedamaian hati. Tidak mungkin suatu umat bisa hidup dengan baik dan kondusif tanpa adanya stabilitas keamanan di dalamnya. Nikmatnya Rasa Aman

Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda من أصبح منكم معافى في جسده آمنا في سربه عنده قوت يومه

نيا فكأنما حيزت له الد“ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dan dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh kenikmatan dunia dikumpulkan untuknya.” (HR. Ibnu Majah, hasan).

Dalam hadits ini, Nabi menjelaskan tentang salah satu nikmat dari Allah Ta’ala, yaitu rasa aman pada keluarga. Keamanan Bagi Ahli Tauhid

Seseorang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan rasa aman dan petunjuk. Allah Ta’ala menegaskan dalam firman-Nya: الذين ءامنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم األمن وهم

هتدون م“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang berhak mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang berhak mendapatkan petunjuk.” (Al An’am: 82).

Yang dimaksud dengan kezaliman dalam ayat di atas adalah adalah syirik, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menafsirkan ayat ini. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Ketika ayat ini turun, terasa beratlah di hati para sahabat, mereka mengatakan siapakah di antara kita

yang tidak pernah menzalimi dirinya sendiri (berbuat maksiat), maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam bersabda, “Tidak demikian, akan tetapi yang dimaksud (dengan kezaliman pada ayat tersebut) adalah kesyirikan. Tidakkah kalian pernah mendengar ucapan Luqman kepada anaknya, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (Luqman: 13) (Lihat Fathul Majid 39-40).

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman (kesyirikan) merekalah ahli tauhid. Mereka akan mendapatkan rasa aman di dunia dan akhirat serta mendapatkan petunjuk baik di dunia maupun di akhirat. Mereka akan mendapatkan keamanan di dunia berupa ketenangan hati, dan juga keamanan di akhirat dari hal-hal yang ditakuti yang akan terjadi di hari akhir. Petunjuk yang mereka dapatkan di dunia berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, sedangkan petunjuk di akhirat berupa petunjuk menuju jalan yang lurus. Tentunya kadar keamanan dan petunjuk yang mereka dapatkan sesuai dengan kadar tauhidnya. Semakin sempurna tauhid seseorang, semakin besar keamanan dan petunjuk yang akan diperoleh. Jaminan Bagi Masyarakat yang Bertauhid

Kebaikan tauhid ternyata tidak hanya bermanfaat bagi individu. Jika suatu masyarakat benar-benar merealisasikan tauhid dalam kehidupan mereka, Allah Ta’ala akan

R

Page 4: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

memberikan jaminan bagi mereka sebagaimana firman-Nya:

الذين آمنوا منكم الحات، ليستخلفنهم في وعد للا وعملوا الصنن لهم دينهم الذي األرض كما استخلف الذين من قبلهم، وليمك

ن بعد خوفهم أمنا، يعبدونني ل لنهم م ارتضى لهم، وليبد يشركون بي شي ئا

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku”. (An-Nur: 55).

Dalam ayat yang mulia ini Allah memberikan beberapa jaminan bagi suatu masyarakat yang mau merealisasikan tauhid yaitu: Mendapat kekuasaan di muka bumi. Mendapat kemantapan dan keteguhan dalam beragama. Mendapat keamanan dan dijauhkan dari rasa takut.

Inilah sebagian diantara jaminan yang akan didapatkan oleh ahli tauhid. Semoga janji Allah dan Rasul-Nya di atas, semakin memotivasi kita untuk terus mempelajari tauhid dan mengamalkannya. Syirik Merupakan Sumber Ketakutan

Tauhid adalah sumber rasa aman, sedangkan syirik adalah sumber ketakutan. Allah Ta’ala berfirman, ما لم عب بما أشركوا بالل سنلقي في قلوب الذين كفروا الر

ينزل به سلطانا ومأواهم النار وبئس مثوى الظالمين “Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-

orang kafir rasa takut, disebabkan mereka melakukan perbuatan syirik yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim”. (Ali Imran: 151).

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Kemudian Allah memberikan kabar gembira bagi orang-orang mukmin bahwa Allah akan memasukkan ke dalam hati musuh-musuh kaum mukminin rasa takut kepada mereka dan ketundukan kepada mereka disebabkan kekafiran dan kesyirikan yang telah dilakukan oleh orang-orang kafir tersebut, dan kemudian

Allah akan menyelamatkan kaum mukminin di akhirat dari azab-Nya” (Tafsir Ibnu Katsir)

Syaikh Nashir As Sa’di rahimahullah berkata, “ Kemudian Allah menyebutkan sebab masuknya rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir. Allah Ta’ala berfirman :

بما أشركوا باهلل ما لم ينزل به سلطانا“… disebabkan mereka melakukan perbuatan

syirik yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu… “.

Itu semua disebabkan mereka mengambil selain Allah baik berupa sekutu dan berhala, yang kemudian mereka jadikan sesembahan selain Allah sesuai dengan hawa nafsu mereka dan keinginan mereka yang rusak tanpa adanya hujjah dan tanpa dasar ilmu.

Mereka telah merusak wilayah kekuasaan Allah Ar Rahman. Siapa saja yang musyrik pasti akan memiliki rasa takut kepada orang-orang mukmin. Mereka tidak bersandar pada pokok yang kuat dan tidak memiliki tempat berlindung ketika dilanda kesusahan dan kesempitan. Inilah kondisi mereka di dunia.

Adapun di akhirat maka kondisinya lebih parah dan lebih berat. Oleh karena itu Allah befirman : {ومأواهم النار} (tempat kembali mereka adalah neraka). Maksudnya mereka menetap di dalamya dan tidak akan keluar. Itulah seburuk-buruk tempat kembali bagi orang-orang yang zalim disebabkan kezaliman dan pertentangan mereka sehingga tempat kembali mereka di neraka” (Taisiir Karimir Rahman)

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjadikan kita istiqomah di atas jalan tauhid dan menjauhkan kita dari berbagai perbuatan syirik.

1. Apakah anda percaya dengan

kebenaran pengetahuan di atas?!

Mengapa?

2. Sebutkan sumber informasi yang

digunakan penulis untuk

mengungkapkan gagasannya!

Page 5: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

Teknik Menemukan Naskah Alqur’an Tertua di Dunia

enemuan naskah Al Quran tertua bermula dari seorang kandidat doktor bernama Alba Fadeli meneliti koleksi di

perpustakaan Unversitas Birmingham. Ketika di melihat keistimewaan bahan dan gaya tulisan naskah kuno yang merupakan bagian dari Al Quran yang tertulis pada 2 lembar kulit domba atau kambing tersebut, dia memutuskan untuk melakukan uji untuk menentukan usia naskah kuno tersebut. Dari hasil pengujian dengan tingkat akurasi 95.4%, naskah Quran tersebut diperkirakan berusia 1370 tahun atau ditulis pada kisaran tahun 568 - 645 M. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa peneliti memperkirakan usia naskah tersebut? Metode penentuan usia naskah kuno tersebut adalah Carbon-14 Dating (penanggalan karbon 14).

Di alam, karbon eksis dalam dua isotop stabil, karbon-12 dan karbon-13, dan satu isotop radioaktif, karbon-14, atau lebih dikenal dengan radiokarbon. Karbon-14 dihasilkan ketika neutron aktif yang dihasilkan oleh radiasi sinar kosmis bertumbukan dengan atom Nitrogen. Tumbukan ini melepaskan proton dan menyisakan karbon 14. Proses ini dapat dinyatakan dalam reaksi kimia nuklir :

Setelah dihasilkan, radiokarbon dengan cepat teroksidasi menjadi CO2. Cepatnya proses oksidasi ini telah dikonfirmasi melalui pengukuran radiokarbon pada pengujian bom termonuklir. Secara alamiah CO2 digunakan tanaman untuk melakukan fotosintesis. Melalui daur karbon, manusia, tumbuhan, hewan, dan semua yang ada di biosfer bumi selalu memperoleh porsi karbon-14. Porsi karbon-14 dibandingkan dengan karbon-12 memiliki rasio sebesar 0.0000000000015 atau 15 dengan 12 angka 0 di belakang koma; di samping itu ada 1% porsi karbon-13. Hal ini berarti dalam 12 gram karbon akan terdapat sekitar 90 miliar atom karbon-14, 600 juta triliun atom karbon-13, dan 6 miliar triliun atom karbon-12. Kandungan radiokarbon dan karbon non radioaktif pada makhluk hidup akan sama selama daur karbon masih berlangsung. Ketika makhluk hidup mati, daur karbon akan berhenti dan penanggalan karbon dimulai. Karbon-14 akan meluruh secara konstan dan spontan tanpa dipengaruhi suhu,

tekanan, dan zat kimia. Peluruhan ini akan memancarkan partikel beta lemah (e-) dan antineutrino (ve).

Waktu yang dibutuhkan karbon-14 untuk

meluruh sebanyak separuh bagian (t0.5) adalah 5568 tahun. Kandungan karbon-14 akan berkurang, tetapi kandungan karbon-12 akan tetap sama. Dengan menghitung rasio karbon-14 dan karbon-12 akan dapat ditentukan lama waktu yang telah lewat sejak berhentinya daur karbon. Persamaan berikut digunakan untuk secara sederhana menentukan usia peluruhan (t).

dengan Nf sebagai rasio radiokarbon ketika pengukuran dilakukan dan No sebagai rasio radiokarbon ketika daur karbon masih berlangsung. Sehingga misalkan ketika perbandingan antara Nf dan No sebesar 84%, persamaan tersebut menjadi,

Jadi dengan perbandingan 84% suatu objek

memiliki usia 1400 tahun. Penanggalan karbon-14 dapat digunakan untuk semua objek asal mengandung karbon-14 seperti arang, kayu, tulang, kulit, rambut, tembikar, lumpur, cangkang telur, kain, kertas, fosil, resin, air, es, karang, tanduk, paduan logam, lukisan, dan lain-lain. Namun dengan waktu paruh karbon-14 yang hanya 5568 tahun, metode penanggalan karbon hanya andal digunakan untuk penanggalan objek yang berusia tidak lebih dari 60 ribu tahun.

P

1. Apakah anda yakin dengan informasi

adanya manuskrip Alquran yang

berusia 1370 tahun? Mengapa?!

2. Bisakah kita membuktikan kebenaran

informasi tersebut? Berikan caranya?!

Page 6: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

Bacalah puisi di bawah ini dengan deklamasi!

Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja.

Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA …

Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, “MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?” “UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku?” Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?

Malahan ketika diminta kembali, kusebut itu MUSIBAH, kusebut itu UJIAN, kusebut itu PETAKA, kusebut itu apa saja … Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA …

Ketika aku berdo’a, kuminta titipan yang cocok dengan KEBUTUHAN DUNIAWI, Aku ingin lebih banyak HARTA, Aku ingin lebih banyak MOBIL, Aku ingin lebih banyak RUMAH, Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Dan kutolak SAKIT, Kutolak KEMISKINAN, Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku.

Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku …

Betapa curangnya aku, Kuperlakukan DIA seolah “Mitra Dagang” ku dan bukan sebagai “Kekasih”!

Kuminta DIA membalas “perlakuan baikku” dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku …

Duh ALLAH …

Padahal setiap hari kuucapkan, “Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH, AMPUNI AKU, YA ALLAH …

Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH … Sebab aku yakin ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku … KEHENDAKMU adalah yang terBAIK bagiku …

1. Ceritakan pengalaman anda dalam

menikmati puisi tersebut?!

Bagaimana cara anda menikmatinya!

2. Ketika menikmati karya tersebut

apakah anda menggunakan nalar

kritis ataukah perasaan di hati anda?

Mengapa?!

Page 7: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

Ide, Pengenalan, Jiwa dan Raga

lato merupakan filsuf Yunani yang menghasilkan banyak karya, ada yang berupa karya sendiri mau pun karya yang

dibuatkan oleh para muridnya. Cita-cita Plato dahulunya ingin menjadi seorang politikus, tetapi dikarenakan kejadian bahwa Socrates mati dihukum minum racun, pupus sudah cita-citanya. Plato mengurungkan niatnya menjadi seorang politikus dikarenakan Socrates itulah yang merupakan gurunya selama 8 tahun (Hadiwijono, 38:2005).

Plato dilahirkan di Athena pada tahun 472 SM dan ia pun merupakan bangsawan. Ia keturunan bangsawan dikarenakan ayahnya yang bernama Ariston merupakan keturunan raja Athena dan raja Messenia, sedangkan ibunya juga mendukung kategori kebangsawanan Plato dikarenakan ibunya yang bernama Perictone memiliki hubungan baik dengan pembuat hukum yang juga seorang negarawan bernama Solon(Inet, 1b). Plato juga meninggal di kota yang sama ketika ia dilahirkan yaitu Athena pada tahun 347 SM (Delfgaauw, 19:1992).

Ajaran Plato dapat dikategorikan menjadi tiga besar yaitu: ajaran tentang ide, ajaran tentang pengenalan, dan ajaran tentang manusia. Ajaran-ajaran ini didapatkan dari buku-buku yang telah ditulisnya, serta buku berisi tentang dialog Plato yang disusun oleh orang lain atau bisa jadi oleh muridnya.

Tentang Ide dan Pengenalan

Plato sebelumnya telah memberi solusi terhadap persoalan tentang sesuatu yang berubah dan sesuatu yang tetap. Persoalan ini merupakan perlawanan pemikiran antara Herakleitos dan Parmenides. Plato memberi solusi dengan mengemukakan gagasan bahwa ada sesuatu yang tetap dan ada pula yang berubah. Dari sini Plato sekaligus menyetujui pendapat keduanya serta menambahkan pendapat Parmenides bahwa sesuatu yang tetap kekal tidak berubah itu adalah ide atau “idea”.

Menurut Plato ide merupakan sesuatu yang memimpin pemikiran manusia. Ide bukanlah hasil pemikiran subjektif, melainkan ide itu objektif. Ide lepas dari subjek yang berpikir. Meski pun tiap orang berbeda dengan orang yang lain, atau tidak ada orang yang persis sama meski pun ia anak kembar, tetap saja orang

adalah manusia inilah idenya yang tak berubah itu. Adanya suatu pengamatan dan pengungkapan yang serba bervariasi dan berubah itu merupakan pengungkapan atas ide yang tidak berubah. Orang bisa mengamati satu benda yang sama tetapi masing-masing orang punya pendapat lain.

Plato memiliki pandangan lebih tentang hakikat atau esensi dari segala sesuatu dibandingkan dengan Socrates. Plato meneruskan pendapat Socrates bahwa hakikat segala sesuatu bukan hanya dapat diketahui melalui keumuman, melainkan hakikat dari segala sesuatu itu nyata dalam ide. Solusi pertentangan Herakleitos dan Parmenides, dikemukakan Plato dengan mengkategorikan dua macam dunia, yaitu dunia yang serba berubah, serba jamak, dan tiada hal yang sempurna, sifatnya inderawi. Lalu dunia ide, yang merupakan dunia tanpa perubahan, tanpa kejamakan dalam artian bahwa (yang baik hanya satu, yang adil hanya satu, dan sebagainya) dan bersifat kekal.

Ide-ide di dunia hadir dalam benda yang kongkrit, semisal ide manusia ada pada tiap manusia, ide kucing ada pada tiap kucing. Benda-benda tersebut juga mengambil peran dan berpartisipasi dengan ide-idenya. Misalnya ada kucing sakti, kucing kampung, kucing peliharaan. Dalam contoh tersebut terdapat ide kucing, ide sakti, ide kampung, ide peliharaan. Ide tersebut berfungsi sebagai contoh benda-benda yang kita amati di dunia ini (Hadiwijono, 41:2005).

Telah disinggung, bahwa di dalam dunia idea tiada kejamakan, dalam arti ini, bahwa “yang baik” hanya satu saja dan seterusnya, sehingga tiada bermacam-macam “yang baik”. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa dunia ide itu hanya terdiri dari satu ide saja, melainkan ada banyak ide. Oleh karena itu dilihat dari segi lain harus juga dikatakan bahwa da kejamakan, ada bermacam-macam ide, ide manusia, binatang, dan lain-lainnya. Ide yang satu dihubungkan dengan ide yang lain, umpamanya seperti yang telah dikemukakan: ide bunga dikaitkan dengan ide bagus, ide api dihubungkan dengan ide panas, dan sebagainya. Hubungan antara ide-ide ini disebut koinonia (persekutuan). Di dalam dunia ide itu juga ada hierarki, umpamanya: ide anjing termasuk ide binatang menyusui, termasuk ide binatang, termasuk ide makhluk dan seterusnya. Segala ide itu jikalau disusun secara hierarkis memiliki ide “yang baik” sebagai puncaknya, yang menyinari segala ide.

P

Page 8: Kisah Perjalanan Malam Hari dari Banyuwangi ke Surabaya K · PDF filedaerah Waru, Sidoarjo. ... “ Barangsiapa di antara kalian berada di waktu ... seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

Bahan Perkuliahan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional M. Qobidl ‘Ainul A., M.A. - 2017/2018

Tentang Manusia

Menurut Plato ada dua hal yang utama dalam manusia yaitu jiwa dan tubuh, keduanya merupakan kenyataan yang harus dibedakan dan dipisahkan. Jiwa berada sendiri. Jiwa adalah sesuatu yang adikodrati, yang berasal dari dunia ide dan oleh karenanya bersifat kekal, tidak dapat mati (Hadiwijono, 43:2005). Tidak seperti Socrates yang menganggap bahwa jiwa merupakan satu asas tunggal, Plato memiliki pendapat bahwa jiwa memiliki tiga bagian yaitu: rasional yang dihubungkan dengan kebijaksanaan yang dapat mengendalikan kepada rasa yang lebih rendah seperti nafsu, kehendak yang dihubungkan dengan kegagahan, dan keinginan yang dihubungkan dengan nafsu (Delfgaauw, 25:1992).

Plato percaya bahwa jiwa itu dipenjarakan di dalam tubuh, oleh karena itu jiwa harus dilepaskan dengan cara berusaha mendapatkan pengetahuan untuk melihat ide-ide. Plato juga percaya bahwa ada pra-eksistensi jiwa dan jiwa itu tidak dapat mati. Dalam tubuh jiwa terbelenggu dan untuk melepas jiwa dari tubuh hanya sedikit orang yang berhasil (mencapai pengetahuan dan mengalami ide-ide). Sikap yang selalu terpikat pada ke-tubuh-an kongkrit inilah yang membuat sulit.

Ada sebuah mitos yang diuraikan oleh Plato sehingga dapat mudah memahami maksud Plato tentang jiwa dan tubuh. Manusia dilukiskan sebagai orang-orang tawanan yang berderet-deret dibelenggu di tengah-tengah sebuah gua, dengan muka mereka dihadapkan ke dinding gua, dan tubuh mereka membelakangi lubang masuk gua. Sementara di luar gua ada api unggun yang sinarnya sampai ke dalam gua dan di luar itu pula ada banyak orang yang lewat. Secara otomatis cahaya api unggun tadi membuat bayangan orang pada dinding gua, tentu saja para tawanan tadi melihat bayangan tadi. Para tawanan itu pun selama hidupnya hanya melihat bayangan, dan mereka menganggap bahwa itulah kenyataan hidup. Pada suatu hari seorang tawanan dilepaskan dan dibolehkan untuk melihat ke belakang ke luar gua. Akhirnya seorang tawanan itu tahu bahwa yang selama ini dilihat adalah bayangan belaka. Tawanan itu pun menyadari bahwa kenyataan yang baru saja dilihat ternyata jauh lebih indah dari pada bayangan. Lalu tawanan yang telah memiliki pengalaman dan menyadari bahwa

kenyataan di luar lebih indah itu menceritakan kepada para tawanan lain. Tetapi reaksi mereka di luar dugaan, mereka tidak percaya dan membunuh tawanan yang bercerita.

Begitu sulitnya untuk lepas dari belenggu tubuh, oleh karena itu paling tidak menurut Plato, orang harus berusaha untuk memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang kenyataan dan ide-ide. Hal ini juga berarti Plato tidak menyuruh untuk lari dari dunia, tetapi hal yang sempurna tidak akan ada didapatkan di dunia ini. Oleh karenanya usaha untuk memperoleh hal yang terbaik di dunia manusia harus mendapat pendidikan. Pendidikan bukan hanya persoalan akal semata, tetapi juga memberi bimbingan kepada perasaan-perasaan yang lebih tinggi, supaya mengarahkan diri pada akal demi mengatur nafsu-nafsu.

1. Bagaimana cara Plato meyakinkan

manusia untuk menerima

pemikirannya?!

2. Bisakah kita membuktikan kebenaran

gagasan Plato tersebut? Berikan

caranya?!