GEL HIJAU AJAIB
GEL HIJAU AJAIB
DARI LIDAH BUAYA
SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI
PADA JAMBU BIJI
Diajukan untuk mengikuti
Lomba Olimpiade Penelitian SiswaTingkat Provinsi Banten
Tahun 2010
Disusun oleh :
1. Faizul Ghofari Akbar
2. Robi Sambastian
3. Sidiq Fajar Kurniawan
SMA PRISMA KOTA SERANG
Jalan Raya Jakarta Km. 04 Pakupatan
Serang - Banten
2010
ABSTRAKSI
Penelitian mengenai pembuatan pengawet alami dari lidah buaya
(Aloe Vera) dilakukan dengan tujuan memanfaatkan gel lidah buaya
sebagai pengawet alami pada jambu biji yang aman digunakan.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap: pembuatan pengawet
alami dari gel lidah buaya, pemberian pengawet pada bahan
percobaan, pengamatan, pengambilan data, dan analisa data. Hasil
penelitian menunjukan bahwa gel lidah buaya dapat dijadikan sebagai
bahan pengawet yang alami pada jambu biji.
Kata kunci : Lidah Buaya (Aloe Vera), Pengawetan, Jambu Biji
(Psidium guajava).KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya karena kami masih diberikan
kesempatan untuk menikmati karunia-Nya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam melakukan penelitian ini. Khususnya kepada Ibu
Dina Fajarwati, S.Si dan Ibu Siti Maesaroh, S.pd selaku pembimbing
dan Bapak Iswandrianto, Spd. selaku kepala sekolah SMA PRISMA
SERANG.
Penelitian ini bertujuan agar masyarakat dapat menjadikan bahan
alami sebagai prioritas utama yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
DAFTAR ISIAbstraksi
..........................................................................................................Kata
Pengantar
.................................................................................................Daftar
Isi.......Daftar Tabel......
Daftar Gambar......Daftar
Skema...................................................................................................BAB
I PENDAHULUANI.1 Latar Belakang masalah ...I.2 Rumusan Masalah
............I.3 Tujuan Penelitian..........I.4Manfaat Penelitian
.......I.5Hipotesis ......BAB II TINJAUAN TEORI
II.1 Lidah Buaya.........................II.2 Proses Pengawetan
......................II.3 Jambu Biji .......................BAB
III METODE PENULISAN
III.1 Metode Penelitian ..........III.2 Waktu dan Lokasi
Penelitian .........III.3 Instrumen PenelitianAlat dan
Bahan..............III.4 Cara
Kerja...............................................................BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN........BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan..........V.2 Saran............DAFTAR
PUSTAKA.........DAFTAR TABELTabel1. Taksonomi lidah buaya (aloe
vera)Tabel 2. Taksonomi jambu biji (Psidium guajava)Tabel 3. Data
kegiatan pelaksanaan penelitian lidah buaya (aloe Vera) sebagai
bahan pengawet alamiDAFTAR GAMBARGambar 1. Tumbuhan lidah buaya
(aloe vera)Gambar 2. Buah jambu biji (Psidium guajava)Gambar 3.
Pemberian gel lidah buaya pada jambu biji dihari ke-4
Gambar 4. Pemberian gel lidah buaya pada jambu biji dihari
ke-5
Gambar 5. Pemberian gel lidah buaya pada jambu biji dihari
ke-6BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia dijuluki dengan Mega bio-diversity , karena memiliki
sumber daya alam yang sangat berlimpah. Akan tetapi sumber daya
alam tersebut belum bisa di manfaatkan secara maksimal untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia.Salah satunya dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pengawet alami. Pengawet alami memiliki beberapa
kelebihan dibangdingkan dengan pengawet dari bahan kimia,
diantaranya tersedia dalam jumlah yamg melimpah, mudah diperoleh,
aman digunanakan, dan prosesnya yang sederhana.Semakin maraknya
penjualan bahan pengawet makanan yang berbahaya bagi kesehatan
seperti boraks, formalin, natrium benzoate, kalsium nitrit,
nametasulfat, asam sorbat, dan sebagainya. Memiliki dampak bagi
yang mengkonsumsinya, seperti : kesulitan bernafas, sakit kepala,
anemia, radang ginjal, muntah-muntah, dan sebagainya. Mengingat
Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya hayati, sebenarnya
terdapat banyak sekali sumber yang dapat dijadikan sebagai bahan
baku pembuatan pengawet makanan yang sama sekali tidak berbahaya
bagi kesehatan.Salah satu keanekaragaman hayati di Indonesia yang
mudah diperoleh dan memiliki banyak manfaatnya adalah lidah buaya.
Akan tetapi, selama ini pemanfaatnya hanya diketahui sebagai bahan
baku pembuatan kosmetik, dan sebagai obat herbal. Untuk itu,
berdasarkan pernyataan diatas kami mencoba untuk mengembangkan
lidah buaya sebagai bahan baku pengawet alami.I.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah gel lidah buaya dapat dijadikan sebagai bahan pengawet
alami pada bahan uji (Jambu Biji) ?
I.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah gel lidah buaya dapat dijadikan sebagai
bahan pengawet alami pada bahan uji (Jambu Biji).I.4 Manfaat
Penelitian1. Memberikan gambaran proses pembuatan pengawet alami
dari gel lidah buaya (Aloe Vera).2. Memberikan gambaran proses
pemberian pengawet alami pada bahan uji.3. Memberikan gambaran
manfaat gel lidah buaya (Aloe Vera) sebagai pengawet alami
pengganti pengawet kimia.4. Memberikan masukan pihak-pihak terkait
untuk menindak lanjuti hasil penelitian.
I.5 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan ialah :
1. Hipotesis 1 : gel lidah buaya (Aloe Vera) dapat dijadikan
sebagai pengawet alami pada bahan uji.2. Hipotesis nol : gel lidah
buaya (Aloe Vera) tidak dapat dijadikan sebagai pengawet alami pada
bahan uji.BAB II
LANDASAN TEORIII.1Lidah Buaya
A. Karakteristik
Lidah buaya (Aloe Vera) adalah salah satu spesies tumbuhan dalam
famili Asphodelaceae yang besasal dari Afrika Utara. Lidah buaya
tergolong dalam tumbuhan herba yang dapat mengobati kanker, stres,
hepatitis, diabetes, dan masih banyak yang lainnya.
Gambar 1. Tumbuhan Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya hanya memiliki batang pokok yang amat pendek, dan
tumbuh hingga 80-100 sentimeter tingginya. Daunnya berwarna hijau
muda, berbentuk lembing dengan ujung yang tajam, dan dipenuhi
dengan bintik-bintik bulat. Pangkalnya bersarung dan tepinya serat.
Daunnya berisi lendir.
B. TaksonomiKlasifikasi ilmiah
Kingdom:Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas:Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo:Asparagales
Famili:Asphodelaceae
Genus:Aloe
Spesies:Aloe vera L.
Tabel 1. Taksonomi lidah buaya (Aloe Vera)
C. Kandungan Kimia dan ManfaatDalam tumbuhan lidah buaya (aloe
vera) kandungan kimia yang berkhasiat mengawetkan buah-buahan
adalah polisakarida, enzim oksidase, antibiotik, dan anti cendawan.
Polisakarida berfungsi untuk menghalangi kelembaban dan oksigen
yang dapat mempercepat pembusukan makanan, enzim oksidase berfungsi
sebagai antioksidan (menekan reaksi yang terjadi pada saat pangan
berkontak dengan oksigen, sinar panas dan beberapa logam sehingga
mencegah pembusukan dan munculnya noda-noda hiatm pada produk
pangan), antiboitik dan anti cendawan berfungsi untuk memperlambat
atau menghalangi mikroorganisme yang mengakibatkan keracunan
makanan.II.2Proses PengawetanProses pengawetan bertujuan untuk
memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan.
Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi dapat dilakukan
dengan cara destruksi atau inaktivasi enzim pangan, misalnya dengan
proses blansir atau dengan memperlambat reaksi kimia, misalnya
mencegah reaksi oksidasi dengan penambahan antioksidan.Beberapa
reaksi penyebab kerusakan pangan dipicu oleh oksigen. Reaksi
oksidasi yang terjadi pada minyak sayur, biji-bijian, buah-buahan,
sayuran, susu, daging, dan reaksi pencoklatan pada buah dan sayur
dapat diperlambat dengan cara mengurangi kehadiran oksigen.
II.3Jambu BijiA. Karakteristik
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu
biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang
berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand.
Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah
berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu
dikenal mengandung banyak vitamin C.
Gambar 2. Buah Jambu BijiB. Taksonomi
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan:Plantae
(tidak termasuk):Eudicots
(tidak termasuk):Rosids
Ordo:Myrtales
Famili:Myrtaceae
Upafamili:Myrtoideae
Bangsa:Myrteae
Genus:Psidium
Spesies:P. guajava
Nama binomial:Psidium guajava L.
Tabel 2. Taksonomi Jambu BijiBAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Metode PenelitianMetode yang digunakan adalah eksperimen
dengan meneliti dan mengamati secara objektif terhadap bahan yang
diujikan. Memberikan perlakuan terhadap sampel kemudian mengamati
akibat dari sebab yang diberikan sehingga akibat itu dijadikan
acuan sebagai hasil penelitian.III.2 Waktu dan Lokasi
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 7 hari dari tanggal 15 Juli
2010 s.d Hari Rabu 21 Juli 2010, bertempat di SMA PRISMA SERANG
khususnya di Ruang Lab Kimia dan Lab Biologi SMA PRISMA KOTA
SERANG.
Berikut tabel data kegiatan yang dilakukan pada 15 Juli s.d 21
Juli 2010 :NOKEGIATANTANGGAL
15 juli16 juli17 juli18 juli19 juli20 juli21 juli
1Observasi +++++++
2Melaksanakan Eksperimen+++++++
3Analisis Data+++++++
4Pembuatan Laporan Hasil Penelitian+
Tabel 3. Data kegiatan pelaksanaan penelitian Lidah Buaya (Aloe
Vera) sebagai bahan pengawet alami.
Keterangan : Melakukan Kegiatan (+)III.3 Instrumen
Penelitian
Instrumen yang kami gunakan adalah :
ALAT :
Blender
Wadah (Toples)
Pisau
Kain
BAHAN : Lidah Buaya
Jambu Biji
Air
III.4 Cara Kerja
Prosedur pembuatan pengawet alami dari gel Lidah Buaya (Aloe
vera) :
1. Langkah pembuatan :
a) Alat dan bahan disiapkan.
b) Lidah Buaya dicuci hingga bersih.
c) Lidah Buaya dikupas kulitnya.
d) Gel Lidah Buaya diblender hingga halus.
2. Proses pembuatan pengawet alami dari Lidah Buaya.
a) Gel Lidah Buaya di masukkan ke dalam blender, setelah itu
diblender hingga halus.
3. Pemberian pengawet alami pada bahan uji ( Jambu Biji ).
a) Bahan uji ( Jambu Biji ) dicuci hingga bersih.b) Bahan Uji
(Jambu Biji) A tidak diolesi apapun, pada Bahan Uji (Jambu Biji) B
diolesi oleh pengawet alami yang telah dibuat hingga merata.
c) Bahan Uji (Jambu Biji) A yang tidak diolesi apapun disimpan
dalam toples dan Bahan Uji (Jambu Biji) B yang telah diolesi
pengawet, disimpan dalam toples yang berbeda hingga pengawetnya
melekat pada bahan uji (Jambu Biji) tersebut.
d) Pengamatan dilakukan setiap hari selama 7 hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil
Gambar 3. Pengamatan jambu biji dihari ke-4
Keterangan : A : Jambu Biji yang tidak diolesi gel lidah
buaya
B : Jambu Biji yang diolesi gel lidah buayaDari hasil pengamatan
yang telah dilakukan pada hari keempat ( lihat gambar 3 )
menunjukan bahwa warna kulit kedua Jambu Biji tersebut masih hijau
dan tekstur buah masih keras. Pada Jambu Biji A ( kontrol ) warna
buah bagian dalam lebih merah dibandingkan dengan Jambu Biji B (
diolesi gel lidah buaya ). Hal itu membuktikan bahwa Jambu Biji B
yang telah diolesi gel lidah buaya tidak mudah teroksidasi oleh
oksigen, sehingga menghambat proses pematangan Jambu Biji
tersebut.
Gambar 4. Pengamatan jambu biji dihari ke-5
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada hari ke-5 (lihat
gambar 4) menunjukan bahwa warna kulit pada kedua Jambu Biji
tersebut mulai menguning. Dan perbedaan warna buah bagian dalam
antara Jambu Biji A (kontrol) dan Jambu Biji B (yang diolesi gel
lidah buaya) tidak terlalu terlihat. Namun warna merah pada Jambu
Biji A (kontrol) terlihat lebih tua dibandingkan Jambu Biji B (yang
diolesi gel lidah buaya).
Gambar 5. Pengamatan jambu biji dihari ke-6
Penamatan dihari ke-6 (lihat gambar 5) kami tidak membelah Jambu
Biji A (kontrol) dan Jambu Biji B (yang diolesi gel lidah buaya),
karena kami ingin mengetahui sampai hari berapa Jambu Biji tersebut
akan membusuk dan karena itulah kami hanya mengamati bagian luar
dari Jambu Biji tersebut saja. Dari hasil penagamatan dihari ke-6
terlihat bahwa warna kulit pada Jambu Biji A (kontrol) sudah
menguning dan merata keseluruh bagian tubuh luar Jambu Biji
tersebut. Sedangkan pada Jambu Biji B (yang diolesi gel lidah
buaya) warna kulit buah belum sepenuhnya menguning dibandingkan
dengan Jambu Biji A (kontrol).
(a) (b)
Gambar 6. Pengamatan jambu biji dihari ke-7, (a). Sebelum
Dibelah dan (b). DibelahPada pengamatan dihari ke-7 (lihat gambar
6) terlihat bahwa Jambu Biji A (kontrol) seluruh bagian luarnya
sudah membusuk dan pada Jambu Biji B (yang diolesi gel lidah buaya)
hanya setengah bagian luarnya saja yang sudah membusuk. Selain itu
tekstur pada Jambu Biji A (kontrol) lebih lembek dibandingkan
dengan Jambu Biji B (yang diolesi gel lidah buaya). Dan pada Jambu
Biji B (yang diolesi gel lidah buaya) bagian daging buahnya masih
berwarna putih sedangkan pada Jambu Biji A (kontrol) bagian daging
buahnya sudah berwarna merah. Ini membuktikan bahwa gel lidah buaya
dapat menghambat oksigen yang dapat membuat Jambu Biji cepat
membusuk.