Top Banner
BUKU PEDOMAN LAYANAN PERPUSTAKAAN UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG UPT Perpustakaan
152

kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Jan 30, 2018

Download

Documents

buikhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BUKU PEDOMANLAYANAN PERPUSTAKAAN

UPT PERPUSTAKAANINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

UPT PerpustakaanInstitut Teknologi Bandung

2012

Page 2: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BUKU PEDOMAN LAYANAN PERPUSTAKAANUPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNGEdisi Pertama

Disusun oleh:Ena Sukmana, S.Sos.

ISBN:

Penerbit:UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung

DAFTAR ISI

Page 3: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih
Page 4: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

KATA PENGANTAR

Bandung, ..... 2012Kepala UPT PerpustakaanInstitut Teknologi Bandung

Drs. Mahmudin, SIP.

Page 5: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

PRAKATA

Edisi pertama buku ini berjudul “Buku Pedoman Layanan Perpustakaan : UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung” ditulis dengan maksud dan tujuan agar menjadi dokumen resmi yang menjadi pedoman, acuan dan rujukan dalam menyelenggarakan layanan pustaka dan informasi di UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung. Penyusunan buku ini dilakukan pada bulan Mei 2012, merupakan saat yang tepat untuk merancang dan mengembangkan sistem layanan terpadu di UPT Perpustakaan ITB. Hal ini disebabkan bahwa pada saat yang sama dengan dukungan program revitalisasi dari Direktorat Pengembangan ITB, UPT Perpustakaan ITB tengah menjalankan kegiatan revitalisasi, salah satu kegiatannya adalah renovasi gedung UPT Perpustakaan ITB yang rencananya akan berakhir pada bulan Desember 2012. Dengan memiliki tampilan ruang gedung yang dilengkapi fasilitas pendukung, UPT Perpustakaan ITB pada awal tahun 2013 diharapkan juga memiliki sistem layanan pustaka dan informasi yang terpadu berbasis teknologi informasi dan komunikasi, serta mampu memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika ITB pada khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya.

Sumber rujukan penyusunan buku pedoman ini diambil dari peraturan hukum yang berkaitan dengan penyelenggaraan perpustakaan, khususnya perpustakaan perguruan tinggi; dokumen standard; dan buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi. Dengan rujukan tersebut, diharapkan buku pedoman ini sesuai dengan peraturan hukum yang ada, standard yang berlaku, pedoman penyelenggaraan perpustakaan yang berlaku. Hal ini dilakukan dalam rangka usaha UPT Perpustakaan ITB mencapai status perpustakaan perguruan tinggi yang sesuai dengan standard, baik Standard Nasional Indonesia (SNI), standard internasional (ISO), maupun kriteria perpustakaan berkelas dunia (World Class University Library).

Sudah barang tentu, buku ini belum dapat dikatakan sempurna. Buku ini memiliki berbagai kekurangan, apalagi kalau dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan bidang ilmu perpustakaan dan informasi serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, sebuah buku pedoman tidak selalu memecahkan setiap masalah yang dihadapi oleh setiap perpustakaan. Walaupun demikian, buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi dokumen resmi sebagai panduan, acuan, dan rujukan dalam menyelenggarakan layanan pustaka dan informasi di UPT Perpustakaan ITB. Dan selain itu, buku pedoman ini dapat juga dijadikan pedoman bagi unit audit internal ITB atau badan audit eksternal dalam melaksanakan tugas penilaian akreditasi perguruan tinggi.Bandung, 12 Mei 2012 Penulis

Page 6: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Page 7: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 1VISI, MISI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

UPT PERPUSTAKAAN ITB

1. VISI

UPT Perpustakaan ITB sebagai perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur penunjang di ITB yang ikut berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi ITB.

1.1. VISI ITB 2011 -2015

Menjadi PT yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia (Sumber: Senat Akademik No. 09/SK/I1-SA/OT/2011)

1.2. VISI UPT PERPUSTAKAAN

1.2.1. Visi Umum

Menunjang keberhasilan visi ITB dengan menyediakan layanan serta menghimpun pustaka dan akses informasi bagi sivitas akademika ITB untuk mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dan bagi masyarakat untuk mendukung tercapainya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan.

1.2.2. Visi 2011-2015

UPT Perpustakaan sebagai perpustakaan Perguruan Tinggi berstandard Nasional (SNI), menunjang keberhasilan visi ITB dengan menyediakan layanan serta menghimpun pustaka dan akses informasi bagi sivitas akademika ITB untuk mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dan masyarakat untuk mendukung tercapainya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan.

1.2.3. Visi 2016-2020

UPT Perpustakaan sebagai perpustakaan Perguruan Tinggi berstandard Internasional (ISO), menunjang keberhasilan visi ITB dengan menyediakan layanan serta menghimpun pustaka dan akses informasi bagi sivitas akademika ITB untuk mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dan masyarakat untuk mendukung tercapainya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan.

1.2.4. Visi 2021-2025

Page 8: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

UPT Perpustakaan sebagai perpustakaan Perguruan Tinggi kelas dunia, menunjang keberhasilan visi ITB dengan menyediakan layanan serta menghimpun pustaka dan akses informasi bagi sivitas akademika ITB untuk mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dan masyarakat untuk mendukung tercapainya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan.

2. MISI

2.1. MISI ITB 2011-2015

Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.(Sumber: Senat Akademik No. 09/SK/I1-SA/OT/2011)

2.2. MISI UPT PERPUSTAKAAN

1. Menunjang keberhasilan Misi ITB dengan menyediakan dan memberikan layanan serta menghimpun pustaka dan akses informasi yang sebaik-baiknya.

2. Menjadi mitra profesional bagi para peneliti dan pendidik.3. Mengembangkan, mengorganisasi, dan mendayagunakan koleksi ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, manajemen dan bisnis, serta kemanusiaan sebagai bahan rujukan bagi sivitas akademika dan masyarakat sehingga tercipta masyarakat produsen informasi.

4. Menyebarluaskan dan berbagi informasi, khususnya intellectual capital ITB, agar dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademik ITB dan juga masyarakat di seluruh dunia, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada dan yang akan ada.

5. Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh sivitas akademika dan masyarakat.

3. TUGAS POKOK

Adapun tugas pokok UPT Perpustakaan adalah

1. Menghimpun, mengembangkan pustaka dan akses informasi baik format cetak maupun digital yang mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi di lingkungan ITB.

2. Mengolah dan merawat koleksi perpustakaan.3. Menyediakan dan memberikan layanan kepustakaan dan informasi.4. Melaksanakan administrasi perpustakaan

4. FUNGSI

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, UPT Perpustakaan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut:

Page 9: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

1. Fungsi Edukasia. Mendukung pencapaian tujuan pembelajaranb. Menunjang pengembangan akademikc. Menunjang pelaksanaan program pendidikan dan program pengabdian

masyarakat, serta penelitiand. Membantu dan menunjang proses belajar dan mengajar

2. Fungsi Informasia. Menjadi sumber informasi yang mudah diakses oleh sivitas akademika

ITBb. Menunjang sistem jaringan informasi pada perguruan tinggi di tingkat

nasionalc. Mengumpulkan, mengorganisasi dan meneybarluaskan publikasi ilmiah

3. Fungsi Riseta. Menunjang kegiatan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.b. Memberikan layanan asistensi bibliografi untuk kegiatan penelitian

4. Fungsi Rekreasia. Menjadi fasilitas rekreatif dengan menyediakan koleksi inspiratif dan

rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi bagi sivitas akademika ITB.

5. Fungsi Publikasia. Menunjang kegiatan publikasi karya ilmiah yang dihasilkan sivitas

akademika ITB

6. Fungsi Deposita. Menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang

dihasilkan sivitas akademika ITB, baik berupa tugas akhir mahasiswa (S1, S2, dan S3), laporan penelitian, publikasi tentang ITB, publikasi yang diterbitkan ITB, dan literatur kelabu.

b. Menjadi tempat pelestarian ilmu pengetahuan

7. Fungsi Interpretasia. Melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-

sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu sivitas akademika dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi

BAB 2LANDASAN HUKUM

Page 10: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Penyelenggaraan layanan di UPT Perpustakaan didasari dengan landasan hukum sebagai berikut:

1. Undang-Undang no. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik2. Undang-Undang no. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik3. Undang-Undang no. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan4. Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional5. Undang-Undang no. 4 tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan

Karya Rekam6. Peraturan Pemerintah RI no. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi7. Peraturan Pemerintah RI no. 70 tahun 1991 tentang Pelaksanaan Serah

Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam8. Peraturan Pemerintah RI no. 6 tahun 1959 tanggal 28 Februari 1959 tentang

Pendirian ITB9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI No.

132/KEP/M.PAN/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

10.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi

11.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 0207/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja ITB

12.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 0437/O/1992 tentang Statuta ITB

13.Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 21 tahun 2003, dan No. 23 tahun 2003.

14.Standard Nasional Indonesia (SNI) nomor SNI 7330:2009 tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi

15.Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung nomor 09/SK/I1-SA/OT/2011 tanggal 25 Mei 2011 tentang Visi dan Misi Institut Teknologi Bandung

16.Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung nomor 267/SK/K01/OT/2008 tanggal 21 November 2008 tentang Pendirian dan Peresmian Nama Institut Teknologi Bandung

17.Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung nomor 043/SK/K01/OT/2008 tanggal 26 Februari 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perpustakan Institut Teknologi Bandung

Page 11: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 3STRUKTUR ORGANISASI DAN HUBUNGAN KERJA

3.1. UPT Perpustakaan dalam Struktur Organisasi ITBBerdasarkan UU RI No. 43 tahun 2007 pasal 24, setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan serta mengalokasikan dana untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan. Perpustakaan perguruan tinggi diamanatkan untuk:

1. Memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Sebagai unsur penting penunjang kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, UPT Perpustakaan adalah unit kerja yang berada di luar lingkup fakultas dan bertanggungjawab langsung kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Berdasarkan SK Rektor ITB no. 046/SK/K01/KP/2010 tanggal 6 Februari 2010 dan no. 136/SK/K01/OT/2010, hubungan organisasi antara perpustakaan dan unsur lainnya di lingkungan ITB diperlihatkan pada Gambar 1. Pada gambar terlihat bahwa rektor mendelegasikan wewenangnya kepada wakil rektor yang terkait. Dalam kegiatan sehari-hari, Kepala UPT Perpustakaan berhubungan dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM).

Gambar 1 Struktur Organisasi Institut Teknologi Bandung (terlampir)

3.2. Organisasi UPT Perpustakaan

Page 12: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Organisasi perpustakaan perguruan tinggi dapat disusun berdasarkan 2 hal, yaitu fungsi dan subjek. Organisasi perpustakaan yang disusun berdasarkan subjek, maka perpustakaan secara terkoordinasi dibagi dalam beberapa koleksi bidang ilmu, lengkap dengan bagian pelayanan masing-masing. Sedangkan organisasi perpustakaan yang disusun berdasarkan fungsi, maka perpustakaan secara terkoordinasi dibagi dalam 2 (dua) bagian besar pelayanan, yaitu layanan pengguna dan layanan teknis. UPT Perpustakaan mengadopsi susunan organisasi berdasarkan fungsi.

3.2.1. Struktur Organisasi Kepemimpinan UPT Perpustakaan

Berdasarkan SK Rektor No. ?, Struktur organisasi kepemimpinan UPT Perpustakaan adalah sebagai berikut:

UPT Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala. Berdasarkan SNI no. 7330-2009 poin 8.1, Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggungjawab kepada pimpinan perguruan tinggi. Kualifikasi kepala perpustakaan adalah tenaga berpendidikan sekurang-kurangnya magister di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau sarjana di bidang lain ditambah dengan pendidikan kesarjanaan ilmu perpustakaan dan informasi.

Dalam menjalankan tugasnya memimpin kegiatan penyelenggaraan layanan perpustakaan, untuk periode 2012-2014 Kepala UPT Perpustakaan dibantu oleh 2 Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang Administrasi Umum dan Kepala Bidang Layanan.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari unsur kepemimpinan UPT Perpustakaan, adalah sebagai berikut:

Kepala

Kepala Bidang Administrasi Umum

Kepala Bidang Layanan

Gambar 2 Struktur Organisasi Kepemimpinan UPT Perpustakaan

Page 13: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

1. Kepala

a. Menyusun rencana, program kerja, dan anggaran perpustakaan;b. Membuat perencanaan pengembangan perpustakaan dikaitkan dengan

kehadiran teknologi informasi dan komunikasi;c. Menyusun konsep kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan;d. Menyusun skala prioritas kebutuhan koleksi perpustakaan berdasarkan

kebijakan pengembangan koleksi;e. Menjalin kerjasama dengan institusi yang relevan (dalam dan luar negeri)

untuk pengembangan perpustakaan;f. Memonitor pelaksanaan pengadaan koleksi perpustakaan;g. Memonitor permintaan-permintaan informasi dari luar yang dikirim melalui

email ke bagian dan unit layanan yang terkait;h. Memonitor pelaksanaan kerjasama silanglayan antar perpustakaan;i. Menjadi penanggung jawab dalam pemberian informasi teknis perpustakaan;j. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan

UPT Perpustakaan;k. Memonitor dan evaluasi pelaksanaan tugas Bidang Administrasi Umum dan

Bidang Layanan;l. Menugaskan Kepala Bidang untuk menyiapkan laporan bulanan, tengah

tahunan dan tahunan;m. Menugaskan Kepala Bidang untuk membuat program, rencana kerja serta

target capaian;n. Memonitor dan mengevaluasi rencana implementasi RBA tahun berjalan;o. Menyusun penempatan staf pada struktur organisai internal perpustakaan

sesuai dengan kompetensinya;p. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan tahunan.

2. Kepala Bidang Administrasi Umum

a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Administrasi Umum;b. Memberi masukan kepada pimpinan dalam hal kebutuhan anggaran untuk

ATK sebagai bahan pertimbangan dalam RKA Tahunan;c. Menyusun pedoman kerja untuk semua kegiatan Bidang Administrasi Umum;d. Menilai prestasi kinerja bawahan;e. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan administrasi persuratan, kepegawaian,

perlengkapan/barang (sarana & prasarana), keuangan perpustakaan, serta bersama Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi melaksanakan kegiatan perawatan dan pemeliharaan koleksi (penjilidan & fumigasi);

f. Melaksanakan proses administrasi bagi pegawai yang bertugas di perpustakaan;

g. Menyusun konsep usulan permintaan Karpeg, Taspen, Askes, Karis, Karsu, Cuti;

h. Mengalokasikan keuangan menurut rencana implementasi RKA, sesuai dengan arahan dari Pimpinan Perpustakaan;

i. Mengecek pencatatan dan penyimpanan arsip bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang dalam pembukuan;

Page 14: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

j. Membantu melaksanakan pembuatan laporan keuangan;k. Melaksanakan penerimaan dan pencatatan buku dan jurnal yang diperoleh

dari sumber pembelian baik dana DIPA maupun Dana Masyarakat;l. Menghimpun data statistik kegiatan unit-unit untuk laporan bulanan, laporan

tengah tahunan dan laporan tahunan;m. Melaksanakan koordinasi dengan bidang lain di lingkungan perpustakaan;n. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam keamanan

perpustakaan;o. Melakukan evaluasi dan pelaporan;

3. Kepala Bidang Layanan

a. Mengkoordinasi kegiatan di Divisi Pengembangan Koleksi (baik koleksi tercetak maupun koleksi digital dan multimedia), Divisi Layanan Sirkulasi, Divisi Layanan Pemanduan, Pemustaka dan Humas, Divisi Layanan Jurnal, Divisi Layanan Digital dan Multimedia, serta Divisi Layanan Koleksi Umum;

b. Mengkoordinasi kegiatan digitalisasi dan pengunggahan (uploading) karya sivitas akademika ITB ke perpustakaan digital;

c. Merespon masukan dan permintaan informasi dari pengguna baik layanan perpustakaan tradisional maupun layanan Perpustakaan Digital ITB;

d. Menyusun rencana dan program kerja di Divisi Pengembangan Koleksi, baik koleksi cetak maupun koleksi digital dan multimedia, untuk pengembangan konten sistem otomasi perpustakaan berbasis web dan perpustakaan digital;

e. Menyusun rencana dan program kerja di semua Divisi Layanan;f. Menyusun konsep pedoman pengolahan pustaka;g. Menyusun konsep pedoman layanan perpustakaan baik sistem

pelayanannya maupun sistem peminjamannnya;h. Menyusun identifikasi dan analisis pengadministrasian layanan perpustakaan;i. Menyusun identifikasi dan analisis layanan sirkulasi bahan pustaka dan

seluruh layanan;j. Melaksanakan koordinasi dengan bidang lain di lingkungan perpustakaan;k. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan/statistik dari seluruh bagian layanan;l. Menyusun data statistik bulanan, tengah tahunan dan tahunan untuk semua

bagian yang menjadi koordinasi bidangnya;m. Mengecek data mahasiswa yang meminta bebas pinjam (bulanan dan

tahunan) yang dibuat oleh staf di bawah koordinasinya;n. Mengecek kelancaran kegiatan yang ada hubungannya dengan teknologi

informasi dan jaringan (internet) di perpustakaan;o. Berkoordinasi dengan tim teknologi informasi yang membantu perpustakaan,

apabila ada masalah yang berhubungan dengan sistem otomasi dan sistem perpustakaan digital ITB;

3.2.2. Struktur Organisasi Internal UPT Perpustakaan

Agar mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai perpustakaan perguruan tinggi, dan memperhatikan masukan dari para pustakawan senior serta

Page 15: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

hasil evaluasi kinerja lembaga, Kepala menyusun organisasi internal UPT Perpustakaan. Adapun struktur organisasi internal UPT Perpustakaan adalah sebagai berikut.

Gambar 3 Struktur Organisasi Internal UPT Perpustakaan (terlampir)

3.2.2.1. Dewan Perpustakaan

UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan mengamanatkan secara tidak langsung bahwa perpustakaan perlu memiliki Dewan Perpustakaan atau Tim Perpustakaan, seperti yang dianjurkan juga oleh Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Dewan Perpustakaan terdiri atas staf akademik yang mewakili kelompok bidang ilmu dan keahlian tertentu, dan diangkat untuk kurun waktu tertentu yang diusulkan oleh Dekan Fakultas / Sekolah atas masukan dari Ketua Program Studi di lingkungan ITB sebagai narapustaka.

Tugas Dewan Perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Membantu pustakawan dalam menerjemahkan program dan kebijakan perguruan tinggi ke dalam kebijakan dan program perpustakaan

2. Turut serta “memperjuangkan” kepentingan perpustakaan kepada pimpinan perguruan tinggi

3. Turut serta mensosialisasikan / menyebarluaskan informasi kebijakan dan program kegiatan UPT Perpustakaan kepada sivitas akademik ITB

4. Memberikan masukan dalam seleksi pengadaan bahan perpustakaan baik tercetak maupun elektronik/digital.

5. Memberi masukan dalam proses seleksi penyiangan koleksi.

3.2.2.2. Sidang Pustakawan

Pembentukan Sidang Pustakawan dianjurkan dalam Buku Pedoman Perpustakaan perguruan Tinggi. Sidang pustakawan terdiri atas kelompok pustakawan berpengalaman yang bertugas membantu kepala perpustakaan dalam menentukan

Dewan Perpustakaan Kepala

KaBid Administrasi Umum

SubBid Kepegawaian dan

KearsipanSubBid Keuangan SubBid Fasilitas

Div. Sarana dan Prasarana

Div. TIK dan Jaringan

KaBid Layanan

SubBid Layanan Pengguna

Div. Layanan Sirkulasi

Div. yan Pmanduan, Pemustaka &

Humas

Div. Layanan Jurnal

Div. Layanan Digital dan Multimedia

Div. Layanan Koleksi Umum

SubBid Layanan Teknis

Div. Pengembangan Koleksi Cetak

Div. Pengembangan Kol.Digital/Multimedi

a

SubDiv. Pengadaan Koleksi

Digital/Multimedia

SubDiv. Pengolahan Koleksi

Digital/Media

Div. Preservasi dan Konservasi Koleksi

Sidang Pustakawan

Page 16: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

kebijakan dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, serta mengkaji berbagai kemungkinan penelitian dan pengembangan perpustakaan di masa depan.

3.2.2.3. Delegasi Keorganisasian

Seperti telah digambarkan di atas, organisasi UPT Perpustakaan terbagi dalam 2 bidang, yaitu Bidang Administrasi Umum dan Bidang Layanan.

Bidang Administrasi Umum terbagi menjadi 3 Sub Bidang (SubBid), yaitu:

1. SubBidKepegawaian dan KearsipanSubBid Kepegawaian dan Kearsipan mengelola kegiatan yang terkait dengan kepegawaian, kesekretariatan, kearsipan.

2. SubBid KeuanganBidang Keuangan mengelola kegiatan yang terkait dengan masalah keuangan.

3. SubBid FasilitasSubBid Fasilitas mengelola kegiatan yang terkait dengan sarana dan prasarana fisik, serta layanan teknis terkait teknologi informasi komunikasi dan jaringan. SubBid fasilitas terdiri dari 2 Divisi, yaitu:

a. Divisi Sarana dan PrasaranaDivisi Sarana dan Prasarana mengelola kegiatan yang berkaitan dengan perlengkapan, kerumahtangaan, dan utilitas gedung.

b. Divisi Teknologi informasi komunikasi (TIK) dan jaringanDivisi Teknologi informasi komunikasi dan jaringan mengelola kegiatan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana bidang teknologi informasi komunikasi dan jaringan.

Bidang Layanan terbagi menjadi 2 Sub Bidang, yaitu Sub Bidang Layanan Pengguna dan Sub Bidang Layanan Teknis.

Sub Bidang Layanan Pengguna adalah sub bidang yang mengelola kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengguna. Sub Bidang Layanan Pengguna dipimpin oleh seorang koordinator Layanan Pengguna yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan layanan pengguna.2. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem layanan

pengguna3. Membuat jadwal petugas attendance4. Membimbing staff training dan siswa/mahasiswa PKL5. Memberikan materi pelatihan6. Membuat rekapitulasi statistik pelaporan Bidang layanan pengguna

Page 17: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

7. Membuat rekapitulasi usulan rencana kerja dan barang kebutuhan di lingkungan Bidang Layanan Pengguna.

Sub Bidang Layanan Pengguna terdiri dari 5 Divisi, yaitu:

1. Divisi Layanan Sirkulasi

Staf di Divisi Layanan Sirkulasi terbagi dalam 2 grup. Masing-masing grup dipimpin oleh seorang Koordinator Grup Layanan Sirkulasi. Koordinator Grup layanan Sirkulasi bertugas untuk:a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan layanan sirkulasi dan akses terhadap

koleksi Mingguan, koleksi Cadangan, Koleksi TPBb. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem layanan

sirkulasic. Menyediakan konten promosid. Membimbing staff training dan siswa/mahasiswa PKLe. Memberikan asistensi pelatihanf. Menyiapkan data untuk statistik pelaporan Sub Divisi Layanan Sirkulasig. Menyiapkan data untuk usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Divisi

Layanan Sirkulasi

Divisi Layanan Sirkulasi bertugas untuk mengelola kegiatan :a. Layanan Peminjamanb. Layanan Pengembalianc. Layanan Perpanjangan pinjamand. Layanan Pesan pinjame. Layanan Bebas Pinjamf. Layanan baca koleksi cadangang. Layanan interlibrary-loan

2. Divisi Layanan Pemanduan, Pemustaka, dan Hubungan masyarakat

Divisi Layanan Pemanduan, Pemustaka, dan Hubungan masyarakat dipimpin oleh seorang Koordinator. Koordinator Layanan Pemanduan, Pemustaka, dan Hubungan masyarakat mempunyai tugas sebagai berikut:a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan layanan pemanduan, pemustaka,

dan hubungan masyarakat serta akses terhadap koleksi Referensi, American Corner, Koleksi Khusus.

b. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem layanan pemanduan, pemustaka, dan hubungan masyarakat.

c. Membuat jadwal petugas jaga layanan pemanduan dan layanan penitipan tas.

d. Menyediakan materi promosi dan membuat materi promosie. Menyediakan, mempersiapkan materi informasi bagi pimpinan dalam

rangka menjalin komunikasi dengan pihak eksternal, atau berdasarkan penunjukan mewakili pimpinan untuk menjalin komunikasi dengan pihak eksternal.

f. Membimbing staff training dan siswa/mahasiswa PKL

Page 18: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

g. Memberikan materi pelatihanh. Menyiapkan data untuk statistik pelaporan Divisi Layanan Pemanduan,

Pemustaka, dan Hubungan Masyarakati. Menyiapkan data usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Divisi

Layanan Pemanduan, Pemustaka, dan Humas

Divisi Layanan Pemanduan, Pemustaka, dan Hubungan masyarakat bertugas untuk mengelola kegiatan:

a. Layanan penelusuran dan permintaan informasib. Layanan bantuan / izin fotokopic. Layanan promosi koleksi dan program kegiatan ilmiah / sosialisasi /

pamerand. Layanan bimbingan pengguna / literasi informasie. Layanan penerimaan rombongan tamu kunjungan resmif. Layanan penerimaan saran dan keluhang. Layanan Keanggotaan dan pengunjungh. Pemeliharaan informasi berita dan agenda pada media offline dan onlinei. Layanan penitipan tas

3. Divisi Layanan Jurnal

Divisi Layanan Jurnal dipimpin oleh seorang koordinator. Koordinator Layanan Jurnal mempunyai tugas sebagai berikut:a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan layanan jurnal dan akses terhadap

koleksi jurnal dan majalah tercetak.b. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem layanan

jurnalc. Membuat daftar petugas pengarsipan artikel e-journal dan e-booksd. Menyediakan konten promosie. Membimbing staff training dan siswa/mahasiswa PKLf. Memberikan materi pelatihang. Menyiapkan data untuk statistik pelaporan Divisi Layanan Jurnalh. Menyiapkan data untuk usulan rencana kerja dan barang kebutuhan

Bidang Layanan Jurnal

Divisi Layanan Jurnal bertugas untuk mengelola kegiatan:a. Layanan penelusuran jurnal dan artikel jurnalb. Layanan pengarsipan artikel e-journal dan e-booksc. Layanan baca jurnal cetakd. Layanan Kliping cetak dan elektronik

4. Divisi Layanan Digital dan Multimedia

Divisi Layanan Digital dan Multimedia dipimpin oleh seorang koordinator. Koordinator Layanan Digital dan Multimedia mempunyai tugas sebagai berikut:a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan layanan Digital dan Multimedia, serta

akses terhadap koleksi e-journal dan e-books

Page 19: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

b. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem layanan digital dan multimedia

c. Menyediakan konten promosid. Membimbing staff training dan siswa/mahasiswa PKLe. Memberikan materi pelatihanf. Menyiapkan data untuk statistik pelaporan Divisi Layanan Digital dan

Multimediag. Menyiapkan data untuk usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Divisi

Layanan Digital dan Multimedia

Divisi Layanan Digital dan Multimedia bertugas untuk mengelola kegiatan:a. Layanan penelusuran informasi digital dan multimediab. Layanan akses informasi koleksi digital dan mekanisme akses sistemc. Layanan baca/pemanfaatan koleksi multimedia

5. Divisi Layanan Koleksi Umum

Divisi Layanan Koleksi Umum dipimpin langsung oleh Koordinator Layanan Koleksi Umum. Koordinator Layanan Koleksi Umum mempunyai tugas sebagai berikut:a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan layanan Koleksi Umum dan akses

terhadap koleksi Umum.b. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem layanan

koleksi umumc. Menyediakan konten promosid. Membimbing staff training dan siswa/mahasiswa PKLe. Memberikan asistensi pelatihanf. Menyiapkan data untuk statistik pelaporan Divisi Layanan Koleksi Umumg. Menyiapkan data untuk usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Divisi

Layanan Koleksi Umum

Divisi Layanan Koleksi Umum bertugas untuk :a. Layanan peminjaman koleksi umum.b. Layanan pengembalian koleksi umum.c. Layanan perpanjangan pinjaman koleksi umum.d. Layanan pesan pinjam koleksi umum

Sub Bidang Layanan Teknis adalah sub bidang yang mengelola kegiatan yang seDivisi besar tidak berkaitan langsung dengan pemustaka. Sub Bidang Layanan Teknis dipimpin oleh seorang koordinator. Koordinator Layanan Teknis mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Layanan Teknis.2. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem layanan

teknis.3. Menyediakan konten promosi4. Mengkoordinasikan kegiatan pengerakan (shelving)5. Membuat jadwal petugas shelving6. Membimbing staff training dan siswa/mahasiswa PKL

Page 20: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

7. Memberikan materi training8. Membuat rekapitulasi usulan rencana kerja dan barang kebutuhan di

lingkungan Sub Bidang Layanan Teknis9. Membuat rekapitulasi statistik Layanan Teknis

Sub Bidang Layanan Teknis terdiri dari 3 Divisi, yaitu:

1. Divisi Pengembangan Koleksi Cetak/Analog

Sub Divisi Pengembangan Koleksi Cetak/Analog dipimpin oleh seorang koordinator. Koordinator Pengembangan Koleksi Cetak/Analog mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pengembangan Koleksi Cetak/Analogb. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem

pengembangan koleksi cetak/analog.c. Menyediakan konten promosid. Mengkoordinasi pustakawan dalam kegiatan katalogisasi (input data) dan

klasifikasie. Membuat jadwal katalogisasi dan klasifikasi untuk pustakawan fungsional

dan berkoordinasi dengan Tim Penilai Pustakawan Fungsional.f. Mengkoordinasikan kegiatan cacah ulang (stock opname)g. Membimbing staf training dan siswa/mahasiswa PKLh. Memberikan materi pelatihani. Menyiapkan data statistik kegiatan Divisi Pengembangan Koleksi

Cetak/Analogj. Menyiapkan data usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Divisi

Pengembangan Koleksi Cetak/Analog.

Divisi Pengembangan Koleksi Cetak/Analog mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Pembuatan daftar standing order buku dan jurnal cetakb. Pembuatan daftar pesanan buku dan jurnal cetak berdasarkan kurikulum

dan usulan Kelompok Keahlian / Program Studi / Fakultas / Sekolah dengan memperhatikan Kebijakan Pengembangan Koleksi, Standar Akreditasi Program Studi BAN-PT, SNI dan ISO.

c. Penerimaan koleksi cetak baik melalui metode hadiah/hibah, pertukaran, maupun pembelian.

d. Administrasi koleksi buku dan jurnal cetak Pemberian cap Pemberian nomor induk

e. Katalogisasi (input data) dan klasifikasi buku dan jurnal cetakf. Rekatalogisasi buku dan jurnal cetakg. Pengolahan buku dan jurnal cetak

Pencetakan label Penempelan label Penempelan RFID Proses tagging RFID

h. Pembuatan Daftar Penambahan Koleksi Baru (Accession List)

Page 21: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

i. Perbaikan koleksi cetak dalam kondisi rusak ringanj. Melakukan proses cacah ulang (stock opname) sekurang-kurangnya 1

(satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; sesuai kriteria dan Kebijakan Pengembangan Koleksi.

2. Divisi Pengembangan Koleksi Digital/Multimedia

Divisi Pengembangan Koleksi Digital/Multimedia dipimpin oleh seorang koordinator. Koordinator Pengadaan dan Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pengembangan Koleksi Digital/Multimedia

b. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem Pengembangan Koleksi Digital/Multimedia

c. Memonitor dan menata situs perpustakaan digital (digilib) dan e-collection (e.lib)

d. Menyediakan konten promosie. Mengkoordinasikan pustakawan dalam kegiatan upload metadata dan

koleksi digitalf. Membuat jadwal kegiatan unggah metadata untuk pustakawan fungsional

dan berkoordinasi dengan Tim Penilai Pustakawan Fungsional.g. Membuat konsep standarisasi pengolahan koleksi digitalh. Membimbing staf training dan siswa/mahasiswa PKLi. Memberikan materi pelatihanj. Merekapitulasi data statistik kegiatan Divisi Pengembangan Koleksi

Digital/Multimediak. Merekapitulasi data usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Divisi

Pengembangan Koleksi Digital/Multimedia

Divisi Pengembangan Koleksi Digital/Multimedia dibagi menjadi 2 Sub Divisi yaitu Sub Divisi Pengadaan Koleksi Digital/Multimedia dan Sub Divisi Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia. Setiap Sub Divisi dipimpin oleh seorang koordinator.

Koordinator Sub Divisi Pengadaan Koleksi Digital /Multimedia mempunyai tugas sebagai berikut:a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengadaan koleksi

Digital/Multimediab. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem

pengadaan koleksi digital/multimediac. Membimbing staf training dan siswa/mahasiswa PKLd. Memberikan asistensi pelatihane. Menyiapkan data statistik kegiatan Sub Divisi Pengadaan koleksi

digital/multimediaf. Menyiapkan data usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Sub Divisi

pengadaan koleksi digital/multimedia

Page 22: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Sub Divisi Pengadaan Koleksi Digital/Multimedia melaksanakan tugas / kegiatan sebagai berikut:

a. Pembuatan daftar standing order e-journal dan e-booksb. Pembuatan daftar pesanan e-journal dan e-books berdasarkan kurikulum

dan usulan Kelompok Keahlian / Program Studi / Fakultas / Sekolah dengan memperhatikan Kebijakan Pengembangan Koleksi, Standar Akreditasi Program Studi BAN-PT, SNI dan ISO.

c. Penerimaan koleksi digital/multimedia, baik melalui metode hadiah/hibah, pertukaran, maupun pembelian.

d. Administrasi koleksi digital/multimedia Pendataan koleksi digital/multimedia

Koordinator Sub Divisi Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia mempunyai tugas sebagai berikut:a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengolahan koleksi

digital/multimediab. Memonitor dan menjaga keberlangsungan implementasi sistem

pengolahan koleksi digital/multimediac. Membimbing staf training dan siswa/mahasiswa PKLd. Memberikan asistensi pelatihane. Menyiapkan data statistik kegiatan Sub Divisi Pengolahan koleksi

digital/multimediaf. Menyiapkan data usulan rencana kerja dan barang kebutuhan Sub Divisi

pengolahan koleksi digital/multimedia

Sub Divisi Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia melaksanakan tugas/ kegiatan sebagai berikut:

a. Pengolahan koleksi digital/multimedia koleksi karya ilmiah siva untuk situs digilib

b. Pengolahan koleksi digital/multimedia artikel e-journal, e-books, dan alih media koleksi UPT Perpustakaan selain hasil karya ilmiah siva ITB untuk situs e.lib melalui koordinasi dengan Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi

3. Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi

Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi dipimpin oleh seorang Koordinator. Koordinator Preservasi dan Konservasi Koleksi mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Preservasi dan Konservasi Koleksib. Memonitor dan menjaga keberlangsungan sistem preservasi dan

konservasi koleksic. Mengkoordinasikan kegiatan penyiangan (weeding) bersama Divisi

Pengembangan Koleksi Cetak/Analogd. Menyediakan konten promosie. Membimbing staf training dan siswa/mahasiswa PKL

Page 23: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

f. Memberikan materi pelatihang. Menyiapkan data usulan rencana kegiatan dan barang kebutuhan Divisi

Preservasi dan Konservasi Koleksih. Menyiapkan data statistik kegiatan Divisi Preservasi dan Konservasi

Koleksi

Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi melaksanakan tugas / kegiatan sebagai berikut:

a. Memonitor dan mendata koleksi rusak berat di rakb. Melakukan kegiatan pencegahan kerusakan koleksi, berkoordinasi dengan

Divisi Sarana dan Prasarana Menghindarkan koleksi dari sinar matahari langsung Mengatur peredaran udara, kelembaban, dan suhu udara ruangan Memberikan bimbingan tentang cara menggunakan koleksi secara

baik Membersihkan ruang dari debu dan kotoran secara teratur Melarang orang merokok dan makan di dalam ruangan

perpustakaan Menyuntik lantai dengan obat anti rayap Melakukan sterilisasi koleksi dari hama secara berkala Menyediakan sarana pemadam api Membuat rambu-rambu peringatan atau peraturan tertulis yang

mudah dipahami maksudnyac. Melakukan kegiatan pelestarian koleksi

Memperbaiki koleksi agar dapat digunakan kembali Melakukan penjilidan ulang koleksi dalam kondisi rusak berat sesuai

kriteria, skala prioritas dan Kebijakan Pengembangan Koleksi. Melaminasi koleksi Menyampul koleksi Melakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi

Digital/Multimedia dalam kegiatan alih media koleksi UPT Perpustakaan selain hasil karya ilmiah sivitas akademika ITB.

d. Melakukan penyiangan koleksi (weeding) melalui koordinasi dengan Bidang Pengembangan Koleksi Cetak/Analog dengan mempertimbangkan kriteria penyiangan, skala prioritas, dan kebijakan pengembangan koleksi.

e. Membuat peralatan / kelengkapan yang dibutuhkan untuk mendukung proses layanan

3.3. UPT Perpustakaan dan Perpustakaan Program Studi/Fakultas/ Sekolah

Sampai bulan Mei 2012, selain UPT Perpustakaan, ITB memiliki perpustakaan Program Studi dan Fakultas / Sekolah. Pengelolaan perpustakaan program studi dan fakultas/sekolah berada dibawah tanggung jawab masing-masing program studi dan fakultas/sekolah. UPT Perpustakaan berpartisipasi dalam pengembangan perpustakaan program studi dan fakultas/sekolah melalui pembinaan fungsional pustakawan.

Page 24: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Dalam kurun waktu tahun 2000, muncul wacana bahwa 1 (satu) perguruan tinggi memiliki 1 (satu) perpustakaan. Sehingga lahirlah konsep 1 (one)-lib system di lingkungan ITB. Pada awalnya konsep 1(one)-lib system tersebut, mempertimbangkan penyatuan perpustakaan program studi dan fakultas/sekolah secara fisik dengan UPT Perpustakaan sebagai perpustakaan pusat. Tetapi karena jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan program studi dan fakultas/sekolah terlalu besar, sehingga kapasitas gedung UPT Perpustakaan tidak mencukupi, maka konsep penyatuan perpustakaan secara fisik tidak terwujud.

Berdasarkan pertimbangan batalnya penyatuan perpustakaan program studi dan fakultas/sekolah secara fisik, maka konsep 1(one)-lib system diarahkan untuk mengintegrasikan sistem perpustakaan yang digunakan. Pada kurun tahun 2000-an digagas program perpustakaan digital. Aplikasi GDL sebagai perangkat lunak sistem perpustakaan digital diinstal di setiap perpustakaan program studi disertai penyerahan perangkat keras berupa 1 set komputer dan 1 buah scanner jenis flatbad, serta program pelatihan penggunaan sistem perpustakaan digital. Implementasi program integrasi sistem perpustakaan digital sempat berjalan di perpustakaan program studi dan fakultas/sekolah. Sampai tahun 2010, perpustakaan digital yang masih berjalan sesuai program adalah perpustakaan digital Program Studi Teknik Fisika. Gagalnya implementasi konsep 1(one)-lib versi integrasi sistem perpustakaan digital dinilai merupakan akibat dari hal-hal berikut, yaitu:

1. Kekurangan sumberdaya manusia (pustakawan) yang mengelola perpustakaan program studi dan fakultas / sekolah.

2. Kurangnya dukungan dari Program Studi dan Fakultas/Sekolah terhadap konsep 1(one)-lib system.

3. Adanya kebijakan dari Program Studi dan Fakultas/Sekolah yang menghambat implementasi konsep 1(one)-lib system.

Pada tahun 2011, ITB melalui Direktorat Pengembangan melaksanakan program “Revitalisasi Gedung Perpustakaan”. Program ini sudah berjalan kurang lebih sejak bulan Oktober 2011. Dan program revitalisasi gedung perpustakaan direncanakan akan diselesaikan sampai akhir tahun 2012. Melalui program revitalisasi tersebut, UPT Perpustakaan diperkirakan akan mempunyai gedung dengan tampilan yang baru dan modern. ITB tentunya berharap dan mendorong agar UPT Perpustakaan mempunyai sistem penyelenggaraan/pengelolaan perpustakaan yang modern dan lebih baik dari sistem yang digunakan sebelumnya, juga lebih baik dari sistem yang digunakan oleh perpustakaan perguruan tinggi lainnya. Oleh karena itu, tahun 2012 ini merupakan saat yang tepat bagi UPT Perpustakaan untuk memperbaiki diri dengan menata sistem penyelenggaraan/pengelolaan perpustakaan yang modern sesuai dengan standard, dan peraturan hukum yang berlaku, serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Penataan sistem tidak hanya dilakukan terhadap sistem informasi dan manajemen layanan UPT Perpustakaan saja, tetapi juga penataan sistem pengelolaan perpustakaan program studi dan fakultas/sekolah. Dalam rangka menata sistem pengelolaan perpustakaan program studi dan fakultas / sekolah, UPT Perpustakaan mengusulkan konsep 1(one)-lib system dengan memperhatikan kepentingan program studi dan fakultas / sekolah, sistem akreditasi BAN-PT, standarisasi

Page 25: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

perpustakaan (perguruan tinggi) baik lingkup nasional maupun internasional, serta peraturan hukum yang berlaku terkait penyelenggaraan perpustakaan.

Konsep yang diusulkan adalah konsep 1(one)-lib system yang menyeluruh, dengan deskripsi sebagai berikut:

1. Perpustakaan Program Studi dan Fakultas / Sekolah merupakan bagian dari organisasi UPT Perpustakaan.

2. Perpustakaan Program Studi dan Fakultas / Sekolah merupakan cabang atau titik layanan dari UPT Perpustakaan dengan lokasi fisik tetap berada di Fakultas / Sekolah yang terkait. Konsep ini sudah berhasil dilaksanakan oleh National University of Singapore (NUS).

3. Sistem informasi dan manajemen layanan perpustakaan yang digunakan hanya 1 sistem yang diakomodasi oleh UPT Perpustakaan. Dengan demikian tidak terjadi lagi penggunaan sistem yang berbeda dan penyediaan server di perpustakaan program studi dan Fakultas / Sekolah.

4. Sivitas akademika ITB dapat memperoleh layanan perpustakaan di semua perpustakaan cabang. Sivitas akademika ITB dapat melakukan proses peminjaman, pengembalian, pesan pinjam, bebas pinjam dan transaksi layanan perpustakaan lainnya di perpustakaan yang terdekat, tanpa memandang asal program studi dan fakultas / sekolah.

5. Koleksi yang disimpan di perpustakaan cabang, memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Koleksi yang memiliki subjek spesifik sesuai bidang studi yang ada di Fakultas/Sekolah yang bersangkutan.

b. Koleksi yang sering digunakan oleh sivitas akademika di Fakultas/Sekolah yang bersangkutan.

c. Koleksi tugas akhir (S1, S2, S3) hanya tersedia dalam format digital yang dapat diakses melalui sarana komputer dan internet yang telah disediakan. Komputer dan internet yang disediakan, dapat digunakan pula untuk mengakses informasi ilmiah dari e-journal dan e-books yang dilanggan ITB.

d. Pengadaan koleksi baru akan didistribusikan ke perpustakaan cabang sesuai cakupan bidang studi Fakultas/Sekolah yang bersangkutan.

6. Layanan yang tersedia di perpustakaan cabang hanya layanan sirkulasi dan layanan pemanduan/informasi.

7. SDM yang menjalankan layanan di perpustakaan cabang, minimal sebanyak 4 (empat) orang sesuai dengan SNI 7330-2009 poin 8.2. Koordinator Perpustakaan Cabang adalah pustakawan yang sebelumnya merupakan koordinator perpustakaan program studi/Fakultas/Sekolah. Hal ini dilakukan agar hubungan baik yang telah terjaga dengan dosen dan pimpinan di lingkungan Program Studi, Fakultas, dan Sekolah yang terkait dapat dipertahankan. Koordinasi Perpustakaan cabang dengan UPT Perpustakaan dilakukan oleh Koordinator Perpustakaan cabang dengan Koordinator Layanan Pengguna UPT Perpustakaan.

8. Koordinator perpustakaan / narapustaka yang ditetapkan oleh Program Studi/Fakultas/Sekolah menjadi anggota Dewan Perpustakaan. Hal ini dilakukan agar pihak Program Studi / Fakultas / Sekolah masih memiliki akses dengan perpustakaan terkait dengan kepentingan Program Studi / Fakultas / Sekolah, terutama mengenai masalah assessment akreditasi.

Page 26: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

9. Anggaran penyelenggaran perpustakaan cabang merupakan bagian dari RKA UPT Perpustakaan, karena perpustakaan cabang merupakan bagian dari organisasi UPT Perpustakaan.

10.Data pelaporan kinerja UPT Perpustakaan akan menjadi menyeluruh dan lengkap serta lebih valid.

Page 27: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 3DANA

Untuk menjalankan aktivitasnya, setiap organisasi memerlukan anggaran dana. Demikian pula dengan perpustakaan, sebagai suatu organisasi perpustakaan perlu didukung oleh anggaran dana. Jumlah dana yang memadai harus disediakan agar perpustakaan mampu dengan baik menunjang kurikulum, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tingginya. UU no. 43/2007 pasal 39 mengamanatkan bahwa pendanaan perpustakaan menjadi tanggung jawab penyelenggara perpustakaan. Penyelenggara perpustakaan perguruan tinggi adalah institusi perguruan tinggi (UU No. 43/2007 pasal 24). Pendanaan perpustakaan didasarkan pada prinsip kecukupan dan berkelanjutan (UU No. 43/2007 pasal 40 ayat 1).

Berdasarkan SNI 7330-2009 point 12, anggaran perpustakaan sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran perguruan tinggi diluar belanja pegawai.

Tugas perpustakaan terkait dana ialah menyusun rencana kerja dan anggaran setiap tahun, yang merinci keperluan dana selama tahun anggaran bersangkutan. Di samping untuk keperluan yang lazim bagi sebuah lembaga, yaitu kelangsungan operasional, seperti gaji pegawai, bahan habis pakai, perlengkapan kantor, dan pemeliharaan gedung, dana perpustakaan juga harus dianggarkan untuk program pengembangan, seperti untuk mengembangkan koleksi, membeli perlengkapan perpustakaan misalnya perlengkapan pandang-dengar, komputer, atau rak buku, serta peningkatan sistem informasi dan manajemen perpustakaan.

Menurut UU no. 43/2007 pengelolaan dana perpustakaan dilakukan secara efisien, berkeadilan, terbuka, terukur, dan bertanggung jawab. Salah satu langkah pengelolaan dana perpustakaan secara efisien adalah melakukan penghematan dana. Langkah penghematan dana dapat dijalankan dengan berbagai cara, seperti:

1. Membangun 1 (satu) perpustakaan dalam 1 (satu) kampus, sehingga duplikasi koleksi dapat dihindari dan titik layanan dapat dikurangi. Hal ini berarti efisiensi terhadap sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

2. Menempatkan terminal komputer yang terhubung dalam jaringan lokasl (intranet) dan /atau global (internet) di program studi dan unit lain untuk mempermudah sivitas akademika mengakses informasi dan memanfaatkan layanan yang disediakan oleh perpustakaan.

3. Melakukan kerja sama antar perpustakaan dalam bidang pengembangan koleksi dan layanan, yang akan mengurangi duplikasi pengadaan bahan perpustakaan di perpustakaan yang menjadi anggota jaringan kerja sama. Selain itu, kerjasama perpustakaan dapat dilakukan dalam pengolahan bahan perpustakaan, seperti misalnya pembuatan katalog oleh penyalur buku atau pihak lain di luar perpustakaan. Kerjasama antar-perpustakaan ini secara nyata sudah dijalankan dengan perpustakaan program studi, misalnya kerjasama dalam usulan pengadaan koleksi, pelaksanaan kegiatan ilmiah seperti seminar, sosialisasi dan sebagainya.

Page 28: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Menurut UU tentang Perpustakaan no. 43/2007 pasal 40 ayat 2, Pendanaan perpustakaan bersumber dari :

1. Anggaran pendapatan dan belanja negara dan / atau anggara pendapatan dan belanja daerah,

2. Sebagian anggaran pendidikan,3. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat,4. Kerja sama yang saling menguntungkan,5. Bantuan luar negeri yang tidak mengikat,6. Hasil usaha jasa perpustakaan, dan/atau7. Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Dalam proses perencanaan anggaran, perpustakaan biasanya membagi anggaran ke dalam 2 bagian, yaitu anggaran rutin/kelangsungan operasi dan anggaran pembangunan/pengembangan.Anggaran rutin/kelangsungan operasi biasanya bersumber dari anggaran pemerintah, seperti dana DIPA. Anggaran rutin umumnya digunakan untuk membiayai keperluan kantor (alat tulis kantor, dan lain-lain).

Sedangkan anggaran pembangunan/pengembangan biasanya bersumber dari dana masyarakat. Anggaran pembangunan tidak tetap besarnya, bergantung kepada usulan yang diajukan oleh perguruan tinggi masing-masing melalui Daftar Usulan Proyek (DUP). Dalam hubungan ini perpustakaan harus selalu merencanakan kegiatan yang mendukung kegiatan perguruan tingginya, dan kegiatan lain dalam rangka pengembangan perpustakaan. Sumber dana lainnya yang berasal dari dana masyarakat, berupa Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), yang besarnya berbeda untuk setiap perguruan tinggi. Dapat dicatat pula bahwa pemerintah daerah, lembaga di dalam dan luar negeri, perorangan, dan pihak-pihak lain pemerhati perpustakaan juga merupakan sumber dana.

Perpustakaan perlu memperhatikan berawal dan berakhirnya tahun anggaran. Anggaran berawal pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Dana yang sifatnya tambahan (suplemen) bergantung kepada tahun anggaran pemberi dana. Dana yang berasal dari berbagai sumber itu, hendaknya dimanfaatkan dengan bijaksana, agar jangan terjadi pembelanjaan yang tumpang tindih. Jika perlu, perpustakaan memetakan setiap kegiatan dengan sumber dana yang membiayainya. Sebagai contoh dapat dilihat dalam tabel di bawah ini (Wijayanti : 2004).

Page 29: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Tabel 1 Pendanaan kegiatan perpustakaan dan sumber dana

No KegiatanSumber Dana

Rutin SPP/DPP

Pembangunan Suplemen Dana

lain1. Pengadaan koleksi :            Bahan tercetak V V V   V  Bahan non-cetak

(multimedia) V V V   V  Bahan elektronik V V V   V             2. Pengolahan koleksi :            Buku Induk Registrasi V V   V    Kartu Katalog

(manual/komputer) V V   V    Kartu buku V V   V    Kantong buku V V   V    Label buku V V   V    Kartu Majalah (cardex) V V   V    Lembar tanggal kembali V V   V    Penerbitan (katalog,

tambahan koleksi) V V   V  

  RFID dan perangkat terkait V V   V  

  Alat tulis kantor lainnya V V   V               3. Preservasi koleksi :            Sampul buku plastik V V   V    Penjilidan (buku, berkala) V V   V    Pemberantasan hama V V   V    dan lain-lain V V   V               4. Pelayanan kepada

pengguna :            Kartu anggota V V   V    Kartu peminjaman V V   V    Kartu tagihan V V   V    Kartu lepas keanggotaan V V   V    Borang statistik V V   V    Biaya fotokopi V V   V    Penerbitan (statistik,

informasi mutakhir) V V   V  

  Promosi (pameran, penerbitan brosur) V V   V  

  dan lain-lain V V   V               5. Kerja sama          

Page 30: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

perpustakaan :  aneka borang silang layan V V   V    Media penyimpan data

komputer V V   V    Peralatan pencetakan V V   V    Biaya pos/telepon/fax V V   V    Alat tulis kantor V V   V    dan lain-lain V V   V               6. Administrasi

perpustakaan :          

 Upah (lembur, honorarium, insentif, rapat, dll.)

V V   V  

  Rumah tangga (kebutuhan harian) V V      

 ATK kesekretariatan/kepegawaian/perlengkapan/keuangan)

V V   V  

 Pengadaan perlengkapan perpustakaan (perabot dan peralatan)

V V V V V

  Pemeliharaan gedung, lingkungan, perlengkapan   V      

  dan lain-lain.   V                   7. Pengembangan profesi :            Pendidikan dan pelatihan   V V V V  Pertemuan-pertemuan V V      

 Kegiatan ilmiah (lokakarya/seminar/kongres, dll)

  V V V V

  Studi banding   V   V V  Penulisan   V   V V  dan lain-lain   V   V V

Page 31: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAGIAN II

KARYAWANDAN

JENIS KEGIATAN

Page 32: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih
Page 33: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 4GAMBARAN UMUM

STAF PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGIKomponen yang sangat penting dan kunci sukses perpustakaan dalam memberikan layanannya adalah sumber daya manusia atau karyawan atau staf perpustakaan. Oleh karenanya staf perpustakaan harus memadai dari segi kuantitas dan kualitas untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan program yang dikembangkan di perpustakaan.

Menurut UU No. 43/2007 dan SNI 7330-2009, staf perpustakaan terdiri dari 3 golongan, yaitu:1. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui

pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas keprofesian dan kegiatan penunjang keprofesian dalam bidang perpustakaan,

2. Tenaga teknis perpustakaan atau tenaga fungsional lain yang mempunyai pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian, seperti pranata komputer dan kearsipan.

3. Tenaga administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan, dan lain-lain.

Dari segi kuantitas, jumlah sumber daya manusia / staf perpustakaan yang diperlukan dihitung berdasarkan perbandingan 1 (satu) tenaga pustakawan, 2 (dua) tenaga teknis perpustakaan, dan 1 (satu) tenaga administrasi.

Dari segi kualitas, tenaga pustakawan harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002, tenaga pustakawan terdiri dari 2 jabatan fungsional, yaitu pustakawan tingkat terampil dan pustakawan tingkat ahli.

Tenaga pustakawan tingkat terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut:1. Berijazah serendah-rendahnya Diploma II bidang ilmu perpustakaan,

dokumentasi, dan informasi ; atau Diploma II bidang lain,2. Bagi Diploma II bidang lain harus mengikuti pelatihan kepustakawanan dengan

kualifikasi yang ditentukan oleh Perpustakaan Nasional RI.3. Serendah-rendahnya menduduki pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan

ruang II/b,4. Bertugas pada unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi sekurang-

kurangnya selama 2 (dua) tahun berturut-turut.5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3), sekurang-kurangnya

bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Tenaga pustakawan tingkat ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Page 34: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S1) bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi atau sarjana bidang lain.

2. Bagi sarjana bidang lain harus mengikuti pelatihan kepustakawanan dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Perpustakaan Nasional RI.

3. Serendah-rendahnya menduduki pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a.4. Bertugas pada unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi sekurang-

kurangnya selama 2 (dua) tahun berturut-turut.5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3), sekurang-kurangnya

bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Untuk posisi Kepala Perpustakaan, UU No. 43/2007 pasal 30 mengamanatkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi dipimpin oleh pustakawan atau oleh tenaga ahli dalam bidang perpustakaan. Sedangkan SNI no. 7330-2009 poin 8.1 mengatur bahwa perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada pimpinan perguruan tinggi. Kualifikasi untuk menjadi kepala perpustakaan adalah tenaga berpendidikan sekurang-kurangnya magister di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau sarjana di bidang lain ditambah dengan pendidikan kesarjanaan ilmu perpustakaan dan informasi.

Mengenai hak dan kewajiban tenaga perpustakaan, UU No. 43/2007 pasal 31 dan 32 mengamanatkan bahwa tenaga perpustakaan berhak atas:1. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan

sosial,2. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, dan3. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas perpustakaan

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Sedangkan kewajiban tenaga perpustakaan adalah sebagai berikut:1. Memberikan layanan prima terhadap pemustaka,2. Menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif, dan3. Memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya

sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam meningkatkan kinerjanya, perpustakaan sebagai suatu organisasi tidak terlepas dari masalah perlunya kompetensi dan profesionalisme di kalangan pustakawan. Ditambah lagi dengan adanya akibat dari perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang memberi peluang bagi penciptaan layanan-layanan baru, tuntutan peningkatan layanan yang diharapkan oleh pengguna demi kepuasan mereka, serta harapan para pustakawan itu sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka melalui peningkatan layanan yang diberikan. Dalam menyikapi semakin tingginya tuntutan pengguna agar perpustakaan meningkatkan mutu layanannya, maka kompetensi dan profesionalisme pustakawan harus terus menerus ditingkatkan dan disesuaikan dengan tuntutan pengguna.

Menurut SNI nomor 7330-2009 poin 8.3, perpustakaan harus memberikan kesempatan untuk pembinaan atau pengembangan sumber daya manusianya secara terprogram melalui pendidikan formal, nonformal dan pendidikan berlanjut. Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan merupakan tanggung jawab penyelenggara perpustakaan. Ketentuan mengenai tugas,

Page 35: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang berstatus non-pegawai negeri sipil (Non-PNS) dilakukan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh penyelenggara perpustakaan yang bersangkutan, dalam hal ini adalah ITB.

Selain tanggung jawab penyelenggara perpustakaan, peningkatan kompetensi dan profesionalitas pustakawan juga merupakan tanggung jawab pribadi pustakawan. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya, setiap pustakawan menjadi anggota organisasi profesi, dalam hal ini adalah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), sebagaimana diatur dalam UU No. 43 pasal 34 ayat (2).

Page 36: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 5KOMPETENSI STAF PERPUSTAKAAN

Kompetensi semakin menjadi persyaratan yang harus dipenuhi oleh staf perpustakaan. Masalah kompetensi menjadi penting, karena kompetensi menawarkan suatu kerangka kerja yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan sumber daya yang terbatas. Staf perpustakaan yang memiliki kompetensi, memungkinkan setiap jenis pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, tepat-waktu, tepat-sasaran, dan sebanding antara biaya dan hasil yang diperoleh.

Kompetensi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:1. Kompetensi profesional, yaitu segala hal yang terkait dengan pengetahuan

pustakawan di bidang sumber-sumber informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, serta kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk menyediakan layanan perpustakaan dan informasi.

2. Kompetensi individu, segala hal yang menggambarkan satu kesatuan keterampilan, perilaku, dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja secara efektif, menjadi komunikator yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan, dapat memperlihatkan nilai lebihnya, serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya.

Kompetensi profesional yang harus dipenuhi oleh pustakawan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai pengetahuan tentang isi sumber-sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi dan menyaring sumber-sumber tersebut secara kritis.

2. Memiliki pengetahuan tentang subjek khusus yang sesuai dengan kegiatan perguruan tingginya,

3. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik, mudah diakses, dan efektif dalam pembiayaan yang sejalan dengan aturan strategis perguruan tingginya.

4. Menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan informasi dan perpustakaan.

5. Melakukan survei mengenai jenis dan kebutuhan informasi, layanan informasi dan produk-produk yang sesuai kebutuhan pengguna.

6. Mengetahui dan mampu menggunakan teknologi informasi untuk pengadaan, pengorganisasian, dan penyebaran informasi

7. Mengetahui dan mampu menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen untuk mengkomunikasikan perlunya layanan informasi kepada pimpinan perguruan tingginya.

8. Mengembangkan produk-produk informasi khusus untuk digunakan di dalam atau di luar lembaga atau oleh pelanggan secara individu.

9. Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah manajemen informasi.

10.Secara berkelanjutan memperbaiki layanan informasi untuk menanggapi perubahan kebutuhan

Page 37: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Sedangkan kompetensi individu yang harus dipenuhi pustakawan adalah :

1. Memiliki komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik.2. Mampu mencari peluang dan melihat kesempatan baru baik di dalam

maupun di luar perpustakaan.3. Berpandangan luas,4. Mampu mencari mitra kerja.5. Mampu menciptakan lingkungan kerja yang dihargai dan dipercaya.6. Memiliki keterampilan berkomuniksi yang efektif.7. Dapat bekerjasama secara baik dalam suatu tim kerja.8. Memiliki sifat kepemimpinan.9. Mampu merencanakan, memprioritaskan dan memusatkan pada suatu hal

yang kritis.10.Memiliki sifat positif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan.

Perpustakaan sebagai organisasi, terdiri dari beberapa bagian. Setiap bagian mempunyai tugas tertentu. Setiap jenis tugas yang direncanakan memuat pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keterampilan, pengetahuan, atau kemampuan tertentu. Adalah tugas kepala perpustakaan untuk merancang tugas-tugas setiap bagian dan menentukan staf yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan tugas yang telah dirancangnya. Rancangan tugas ini terus dikembangkan selaras dengan tujuan perguruan tinggi induk.

Ketika suatu tugas telah ditentukan, Kepala perpustakaan menyusun deskripsi tugas yang merinci kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan suatu tugas, hubungan dengan tugas-tugas di bagian lain, dan persyaratan petugasnya. Deskripsi tugas/pekerjaan berisi hal-hal berikut:

1. Identifikasi tugas yang memuat informasi tentang sebutan, strata staf dan nama bagian

2. Ringkasan tugas yang berisi informasi umum mengenai kewajiban yang harus dipenuhi.

3. Kegiatan dan prosedur pelaksanaannya.4. Hubungannya dengan keseluruhan tugas yang ada di perpustakaan yang

memuat informasi tentang sebutan atasan langsungnya, jumlah staf pada strata ini, hubungan internal dan eksternal yang diperlukan oleh tugas ini.

5. Persyaratan staf yang memuat persyaratan pendidikan, pengalaman, keterampilan khusus, pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan.

Page 38: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 6JUMLAH DAN JABATAN STAF

6.1. Jumlah Staf

Banyaknya staf perpustakaan yang diperlukan dipengaruhi oleh sejumlah variabel, diantaranya adalah:

1. Jumlah dan macam pengguna, seperti mahasiswa, dosen, peneliti, staf non-akademik, dan masyarakat umum.

2. Pelayanan yang diberikan.3. Sistem pelayanan yang dipilih.4. Lama waktu pelayanan5. Titik layanan6. Besarnya koleksi.7. Tata ruang gedung.8. Pemanfaatan komputer.9. Pertambahan koleksi

Untuk mengetahui kebutuhan tenaga pustakawan di perpustakaan, buku pedoman ini menggunakan Rumus Jabatan Pustakawan yang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai berikut:

Dengan keterangan sebagai berikut:Formasi JF adalah Formasi Jabatan Fungsional yang diperlukan,W (Work hours) adalah jumlah jam yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan per tahun.JKE adalah jam kerja efektif setiap orang, yaitu 1250 jam pertahun.Catatan: Perhitungan dengan rumus di atas dilakukan untuk setiap titik layanan.

Perbandingan staf perpustakaan yang diperlukan antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian, staf yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian, dan tenaga administrasi adalah 1 : 3 : 5 menurut buku pedoman perpustakaan peguruan tinggi. Sedangkan menurut SNI 7330-2009 poin 8.2 adalah 1 : 2 : 1. Dalam penentuan perbandingan staf perpustakaan, UPT Perpustakaan mengadopsi aturan yang dibuat oleh SNI sebagai standard yang berlaku resmi secara nasional.

6.2. Jabatan Staf

Formasi JF = W / JKE orang

Page 39: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Jabatan staf terdiri dari 2 (dua) jenis jabatan, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional.

Jabatan struktural adalah jabatan yang terkait dengan struktural keorganisasian. Sebagai contoh adalah jabatan Kepala Perpustakaan, Kepala Bidang Administrasi Umum, dan Kepala Bidang Layanan. Jabatan struktural di lingkungan UPT Perpustakaan pada khususnya, dan di lingkungan ITB pada umumnya, ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor.

Sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan karier yang terkait dengan fungsi tugas keprofesian dan fungsi tugas penunjang keprofesian. Jabatan fungsional pustakawan untuk PNS secara nasional telah diatur dan ditetapkan dalam Keputusan MENPAN No. 132/KEP/M.PAN/12/2002. Untuk Non-PNS, UPT Perpustakaan mengusulkan untuk mengadopsi peraturan Keputusan MENPAN tersebut, dengan diikuti pemberian tunjangan jabatan yang sesuai Keputusan MENPAN oleh ITB sebagai penyelenggara perpustakaan.

Jabatan fungsional pustakawan terbagi dalam 2 (dua) jabatan fungsional dan 7 jenjang jabatan serta 16 kepangkatan, sebagai berikut:

1. Jenjang jabatan Pustakawan Tingkat Terampil, dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah:

a. Pustakawan Pelaksana, dengan pangkat dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

i. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/bii. Pengatur, golongan ruang II/ciii. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d

b. Pustakawan Pelaksana Lanjutan, dengan pangkat yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

i. Penata Muda, golongan ruang III/aii. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

c. Pustakawan Penyelia, dengan pangkat yang terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu:

i. Penata, golongan ruang III/cii. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

2. Jenjang jabatan Pustakawan Tingkat Ahli, dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah:

a. Pustakawan Pertama, dengan pangkat dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

i. Penata Muda, golongan ruang III/aii. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

b. Pustakawan Muda, dengan pangkat dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

i. Penata, golongan ruang III/cii. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

c. Pustakawan Madya, dengan pangkat dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

i. Pembina, golongan IV/aii. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b

Page 40: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

iii. Pembina Utama Muda, golongann ruang IV/cd. Pustakawan Utama, dengan pangkat dari yang terendah sampai

dengan yang tertinggi, yaitu:i. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/dii. Pembina Utama, golongan ruang IV/e

Dalam buku pedoman ini yang dimaksud dengan Pustakawan Tingkat Terampil setara dengan asisten pustakawan, sedangkan pustakawan setara dengan Pustakawan Tingkat Ahli.

Page 41: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 7PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN STAF

Pembinaan dan pengembangan staf dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam menjalankan dan mewujudkan tugas dan tanggung jawab, yang juga dipersepsi sebagai amanat yang harus ditunaikan sebagai kewajiban seseorang yang beragama. Pembinaan dan pengembangan staf tidak hanya diberlakukan secara khusus kepada pustakawan, melainkan juga berlaku untuk seluruh staf secara umum.

Menurut SNI nomor 7330-2009 poin 8.3, perpustakaan harus memberikan kesempatan untuk pembinaan atau pengembangan sumber daya manusianya secara terprogram melalui pendidikan formal, nonformal dan pendidikan berlanjut. Pembinaan karier pustakawan dapat ditempuh melalui jalur seperti pendidikan, pelatihan, keikutsertaan dalam lokakarya, seminar, dan saresehan. Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan merupakan tanggung jawab penyelenggara perpustakaan.

Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kenaikan pangkat pustakawan PNS diatur dalam SK Menpan No. 132/KEP/M.PAN/12/2002 juncto Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 23 tahun 2003, nomor 21 tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, atau keputusan lain yang menggantikan keputusan yang telah ada.

Sedangkan ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang berstatus non-pegawai negeri sipil (Non-PNS) dilakukan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh penyelenggara perpustakaan yang bersangkutan, dalam hal ini adalah ITB. Dan bagi tenaga administrasi, pembinaannya mengikuti peraturan kenaikan pangkat bagi pegawai administrasi.

Staf perpustakaan yang berminat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (D3, S1, S2, dan S3) harus dibuatkan kontrak kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau peraturan kepegawaian ITB. Rumus kontrak kerja menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah:

Dengan pengertian bahwa:N = lama pendidikanP = pengabdian bekerja

Bila telah selesai pendidikan tetapi tidak kembali bekerja di tempat semula, yang bersangkutan harus mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan

P = 2n + 1

Page 42: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

lembaganya, minimal 3 (tiga) kali jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden No. 12/1961.

Selain tanggung jawab penyelenggara perpustakaan, peningkatan kompetensi dan profesionalitas pustakawan juga merupakan tanggung jawab pribadi pustakawan. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya, setiap pustakawan menjadi anggota organisasi profesi, dalam hal ini adalah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), sebagaimana diatur dalam UU No. 43 pasal 34 ayat (2).

Untuk mewujudkan Staf yang berkualitas dan profesional, tentunya harus dikembangkan program-program yang nantinya akan berguna bagi staf sebagai sarana akselerasi pembelajaran. Dalam mengembangkan program-program tersebut, ibarat manusia dalam berpikir harus seimbang (menggunakan otak kiri, otak kanan dan bahkan otak tengah nya). Karena objeknya adalah staf, maka dalam program-program yang dikembangkan harus pula memanusiawikan program-program tersebut.

Saya mau mengusulkan dalam pembinaan dan pengembangan staf ini ada tiga grand desain program yang diklasifikasikan berdasarkan hal tersebut, yaitu: (Silahkan dikritisi terkait hal ini)

Program Kiri (belum menemukan penamaan yang pas/cocok???)o Program-program yang sudah tertulis saat ini dalam draf buku, yaitu terkait dengan

peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang pekerjaano Seperti keikutsertaaan dalam pendidikan lanjut, seminar, lokakarya dan hal-hal lainnya

yang terkait dengan peningkatan kapasitas kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan nantinya

o Mungkin bisa ditambahkan program-program terkait, seperti Penyelenggaraan pelatihan mengenai budaya kerja. Pelatihan terkait peningkatan kemampuan dalam menggunakan social media.

Dalam hal ini mencermati fokus bahasan sebelumnya yang telah didiskusikan bahwa seluruh staf hendak digiatkan untuk menulis. Saya ingin berbagi info terkait hal tersebut. Yaitu; ada program yang saat ini marak di perpustakaan-perpustakaan Amerika dalam mengenalkan Library 2.0 baik itu kepada stafnya maupun kepada pengguna perpustakaannya, yaitu Program The 23 Things. Program ini merupakan paket kegiatan yang sudah diatur sedemikian rupa dalam mengenalkan berbagai aplikasi dan teknologi yang tersedia di internet secara berkelanjutan. Program ini juga dapat digunakan dalam mendukung kelas literasi baik itu untuk staf maupun SivA. Untuk mengenal lebih jauh mengenai program ini bisa mengunjungi situs-situs terkait:

http://plcmcl2-things.blogspot.com/ Perpustakaan yang sudah menerapkan program ini di Amerika

http://vermontlibrarieslearn.wordpress.com/the-23-things/ (Setahu Saya di Indonesia belum ada yang secara resmi menerapkan program ini, perpustakaan ITB memiliki peluang untuk menjadi pioner--koreksi bila pernyataan ini tidak benar)

Perpustakaan lainnya, http://wiki.sla.org/display/23Things/Welcome+to+23+Things!+%282%2C120+SLA+members+registered+so+far%29;jsessionid=A5580A07E211D07DB645B2B73A6BFF2E

Page 43: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Perpustakaan lainnya, http://sjlibrary23.blogspot.com/ dll.

Program Kanano Dalam hal ini program-program yang dikembangkan tidak ada kaitannya sama sekali

dengan pekerjaan tetapi lebih kepada pendekatan kematangan emosi secara pribadi.o Program-program yang beberapa diantaranya telah dibahas dalam rapat pengembangan

terakhir. Misalnya Program Happy Hour, Forum Silaturahmi Staf, Wisata, Makan Bersama, Outbond

o Mungkin Saya usulkan untuk ditambahkan program berikut yang terkait, yaitu: Program Beauty Class, (tidak ada maksud untuk mengangkat isu gender) Program Beauty Class merupakan program khusus untuk staf wanita di

perpustakaan ITB (Pustakawati). Seperti yang telah dibahas sebelumnya, baik itu dalam diskusi maupun dalam draf buku ini sendiri, fokus dan tujuan akhir dari setiap kegiatan utama perpustakaan adalah terkait dengan layanan. Saya punya mimpi dalam hal ini membayangkan pada suatu masa, ketika SivA masuk ke dalam perpustakaan ITB seperti masuk ke dalam Bank. Dengan para pegawai yang cantik dan ramah, membuat Kita betah berlama-lama didalamnya (dilihat dalam perspektif memanusiawikan mahasiswa). Menurut pendapat Saya, sebenarnya cantik itu tidak ada batasan umur, apalagi dengan bermacam ragam perkembangan kosmetik saat ini. Yang diperlukan adalah ketrampilan dalam memilih dan menggunakan serta memanfaatkan kosmetik tersebut secara efektif efisien sesuai porsinya. Untuk mendapatkan ketrampilan tersebut, tentunya perlu pelatihan dari ahli atau orang yang mengerti tentang kosmetik. Dalam program ini staf wanita akan mendapatkan kelas kecantikan dari para ahli kecantikan. Mereka akan dilatih memilih kosmetik sesuai dengan tipe kulit, lalu cara yang tepat menggunakannya dsb. (Hal ini Saya ketahui karena ada channel di salah satu produk kosmetik). Berangkat dari hal tersebut, maka dengan cara yang benar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Staf wanita akan lebih PD, dan dari PD tersebut akan memunculkan inisiatif untuk lebih mensukseskan kegiatan layanan. (Silahkan jika ingin dikritisi terkait program ini)

Link-link terkait mengenai Beauty Class: http://www.wardahbeauty.com/id http://www.kosmetikwardah.com/search/label/Wardah%20Beauty

%20Class http://www.youtube.com/watch?v=Ch9xaztFbAg

Program Tengaho Program yang berada ditengah-tengah penghubung kiri dan kanan yang konon

berdasarkan sumber yang Saya baca terkait dengan pendekatan spiritual untuk mewujudkan ketenangan batin.

o Misalnya seperti pengajian bersama setiap triwulanan dengan mendatangkan Ustad/Ustadjah

o Pelatihan Shalat khusu, dsb

Demikian usulan Saya untuk kegiatan pengembangan SDM yang mungkin untuk menambahkan yang Pak Ena sudah sampaikan dalam BAB 7 draf buku ini. Mohon maaf apabila ada salah kata, inisiatif saya murni hanya untuk memajukan perpustakaan ini. Silahkan dikritisi apa yang sudah disampaikan.

Page 44: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Demikian dan terima kasih.Salam hormat,Yoka

Yth Pak Ena dan rekan-rekan,

Saya ingin menambahkan dari yang Yoka sampaikan sebelumnya. Pada dasarnya usulan Yoka sangat cerdas dan menyeluruh, mungkin hanya pada prakteknya saja yang nantinya akan menyesuaikan dengan kondisi dan minat para staf. Jika saya perhatikan, 3 (tiga) program tersebut lebih mirip dengan IQ (program kiri), EQ (program kanan) dan SQ (program tengah), dan untuk mencapai suatu pribadi yang utuh, memang ketiga hal tersebut harusnya seimbang, setidaknya berusaha untuk diseimbangkan. 

Jika boleh saya tambahkan untuk kegiatannya, saya ingin mengusulkan Program Belajar Bahasa Inggris (English Class), untuk semua staf di semua bagian. Mungkin ini bisa masuk ke program kiri atau kanan jika dikombinasikan dengan kegiatan lain seperti kegiatan nonton film sambil berbahasa Inggris dengan maksud meningkatkan kepercayaan diri dan memperlancarkan percakapan. 

Saya merasa pembelajaran bahasa kedua universal ini bukan karena "sok Inggris" atau sejenisnya, namun jika kita melihat visi terjauh UPT perpustakaan ITB adalah sebagai World Class University Library, maka setidaknya para staf di sini minimal memahami dan mampu bercakap-cakap dengan bahasa internasional tersebut jika berhadapan dengan mahasiswa/pihak Asing yang sedang belajar atau bekerja dalam lingkup civitas akademika ITB, dan harapan saya, tidak akan ada lagi bergantung pada individu tertentu untuk melakukan hal ini.Mungkin untuk kegiatan ini kita bisa bekerja sama dengan American Corner atau US Embassy secara khusus untuk mendatangkan pembicara asli, atau bisa juga kita bekerja sama dengan UPT pusat bahasa ITB, untuk menyelenggarakan kelas khusus di perpustakaan.:D 

Saya juga ingin sedikit membahas tentang Bab 3 bagian 3.3 tentang perpustakaan sekolah/fakultas/prodi. Selama ini saya melihat tidak adanya koordinasi yang efektif antara perpustakaan pusat dengan perpustakaan fak/sek/prodi, sehingga kita kurang mengetahui keadaan yang sebenarnya di sana dan kurang memahami pendapat/anggapan dari para pimpinan sekolah/fakultas/prodi sehingga agenda, kegiatan atau kebijakan baru dari peprustakaan pusat tidak sejalan dengan keinginan mereka. Berdampak pula pada pengadaan buku/jurnal/e-book/e-journal yang terkadang masih dianggap tidak memenuhi kebutuhan mereka.Untuk menyikapi hal ini, mungkin ke depannya perlu dibuatkan program rutin, (masuk ke dalam pedoman lebih bagus :D) seperti kunjungan rutin ke setiap sekolah/fakultas guna menjaring respon, masukan/kritik dan saran, dan juga sebagai sarana promosi perpustakaan pusat untuk menjelaskan program atau kebijakan baru yang akan diluncurkan. Jika memungkinkan, kunjungan ini kita bertemu dengan pimpinan unit-nya langsung. Saya rasa rapat koordinasi antar pustakawan pun perlu dibuat secara rutin, minimal 1 thn sekali, jika memungkinkan 2 atau 4 atau 6 bulan sekali.

Harapan saya ke depannya nanti, dengan adanya buku pedoman ini, dapat diterapkan secara menyeluruh dan mendapatkan dukungan dari semua pihak agar visi dan misi yang telah

Page 45: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

dirumuskan sebelumnya dapat tercapai.

Mohon maaf jika ada salah kata. Saya terbuka menerima segala masukan dan kritisi. Tiada maksud lain, hanya demi kemajuan perpustakaan ITB.Dari kita, untuk kita, oleh kita.

Page 46: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 8JENIS KEGIATAN

Sesuai dengan SK Menpan No. 132/KEP/M.PAN/12/2002, kegiatan yang termasuk dalam kategori keprofesian dan kategori penunjang keprofesian dalam bidang pengembangan, pelayanan teknis, pelayanan pengguna, jaringan kerjasama, dan pelayanan administrasi dapat dilihat dalam tabel 2 dan tabel 3 di bawah ini.

Tabel 2 Kegiatan Pustakawan Tingkat Terampil / Asisten Pustakawan / Kategori Penunjang Keprofesian

No. Unsur Sub Unsur Butir Kegiatan Satuan

HasilPelaksan

a1. Pendidikan 1. Pendidikan

sekolah dan memperoleh gelar/ijazah

  Sarjana Muda/Diploma III Ijazah

terakreditasi

Semua jenjang

  Diploma II Semua jenjang

2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepustakawanan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STPP) atau Sertifikat

a. Lamanya lebih dari 960 jam

STPP atau Sertifikat

Semua jenjang

b. Lamanya antara 641-960 jam

Semua jenjang

c. Lamanya antara 481-640 jam

Semua jenjang

d. Lamanya antara 161-480 jam

Semua jenjang

e. Lamanya antara 81-160 jam

Semua jenjang

f. Lamanya antara 30-80 jam

Semua jenjang

 2. Pengorganisasi

an dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka / sumber informasi

1. Pengembangan koleksi

a. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana operasional pengembangan koleksi

LaporanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

b. Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pengembangan koleksi

Laporan Pustakawan Penyelia

c. Menghimpun alat seleksi bahan pustaka Judul

Pustakawan

Pelaksanad. Melakukan survai

bahan pustaka JudulPustakawa

n Pelaksana

e. Membuat dan menyusun desiderata Judul

Pustakawan

Pelaksanaf. Mengumpulkan data

dalam rangka survai minat pemakai Laporan

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

Page 47: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

g. Meregistrasi bahan pustaka

EksemplarPustakawa

n Pelaksana

h. Mengidentifikasi bahan pustaka dalam rangka penyiangan bahan pustaka

JudulPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

i. Mengelola hasil penyiangan Judul

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

 2. Pengolahan

bahan pustakaa. Mengumpulkan data

dalam rangka menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka

LaporanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

b. Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka

Laporan Pustakawan Penyelia

c. Melakukan verifikasi data bibliografi Judul

Pustakawan

Pelaksanad. Melakukan katalogisasi

sederhana JudulPustakawa

n Pelaksana

e. Melakukan katalogisasi yang bersifat kompleks Judul Pustakawa

n Penyeliaf. Melakukan katalogisasi

salinan JudulPustakawa

n Pelaksana

g. Membuat anotasi Judul Pustakawan Penyelia

h. Mengalihkan data bibliografi manual Cantuman

Pustakawan

Pelaksanai. Mengalihkan data

bibliografi elektronis CantumanPustakawa

n Pelaksana

j. Menyunting data bibliografi Cantuman Pustakawa

n Penyeliak. Mengelola data

bibliografi dalam bentuk kartu katalog Cantuman

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

l. Mengelola data bibliografi dalam bentuk basis data File

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

Page 48: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

m.

Membuat kelengkapan bahan pustaka Eksemplar

Pustakawan

Pelaksanan. Menyusun daftar

tambahan pustaka CantumanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

o. Menyusun bibliografi, indeks, dan sejenisnya Cantuman Pustakawa

n Penyeliap. Membuat kliping

JudulPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

 3. Penyimpanan

dan pelestarian bahan pustaka

a. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana operasional penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka

LaporanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

b. Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka

Laporan Pustakawan Penyelia

c. Mengidentifikasi bahan pustaka dalam rangka penyimpanan dan pelestarian

EksemplarPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

d. Mengelola jajaran bahan pustaka Eksemplar

Pustakawan

Pelaksanae. Merawat bahan

pustaka dalam rangka pencegahan/preventif

EksemplarPustakawa

n Pelaksana

f. Merawat bahan pustaka dalam rangka penanganan/treatment

EksemplarPustakawa

n Pelaksana

g. Mereproduksi bahan pustaka kepustakaan kelabu Judul

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

h. Mereproduksi bahan pustaka berupa buku Halaman/

60

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

 4. Pelayanan

Informasia. Mengumpulkan data

dalam rangka menyusun rencana operasional layanan informasi

LaporanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

Page 49: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

b. Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional layanan informasi

Laporan Pustakawan Penyelia

c. Melakukan layanan sirkulasi Judul

Pustakawan

Pelaksanad. Melakukan layanan

perpustakaan keliling JamPustakawa

n Pelaksana

e. Melakukan layanan rujukan cepat Permintaan Pustakawa

n Penyeliaf. Melakukan

penelusuran literatur untuk bahan bacaan

Topik Pustakawan Penyelia

g. Melakukan layanan bahan pandang dengar Kali

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

h. Menyediakan bahan pustaka koleksi setempat

JudulPustakawa

n Pelaksana

i. Menyediakan bahan pustaka melalui silang layan Judul

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

j. Melakukan bimbingan membaca Kali

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

k. Melakukan bimbingan pemakai perpustakaan Orang Pustakawa

n Penyelial. Melakukan cerita pada

anak-anak KaliPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

m.

Membina kelompok pembaca Kali Pustakawa

n Penyelian. Menyebarkan

informasi terbaru/kilat berbentuk lembar lepas

Judul Pustakawan Penyelia

o. Menyebarkan informasi terseleksi berbentuk lembar lepas

Judul Pustakawan Penyelia

p. Mengumpul data untuk tinjauan kepustakaan (analisis kepustakaan) Topik

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

q. Mengumpulkan data untuk informasi teknis Topik

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

r. Mengumpulkan data untuk statistik Laporan

Pustakawan

Pelaksana

Page 50: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

s. Mengolah dan menyusun data untuk statistik Laporan

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

 3. Pemasyarakata

n perpustakaan, dokumentasi, dan informasi

1. Penyuluhan a. Mengumpul data dalam rangka menyusun rencana operasional penyuluhan

LaporanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

b. Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional penyuluhan

Laporan Pustakawan Penyelia

c. Melaksanakan penyuluhan massal dengan cara menggunakan alat bantu audio visual tentang kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi, dan informasi kepada pemakai perpustakaan

Kali Pustakawan Penyelia

d. Melaksanakan penyuluhan massal tanpa alat bantu tentang kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi, dan informasi kepada pemakai perpustakaan

Kali Pustakawan Penyelia

e. Melakukan penyuluhan tatap muka dalam kelompok tentang kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi, dan informasi kepada pemakai

Kali Pustakawan Penyelia

f. Melaksanakan penyuluhan perpustakaan tentang pengembangan perpustakaan, dokumentasi, dan informasi kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan tingkat kelompok

Kali Pustakawan Penyelia

 

Page 51: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

2. Publisitas a. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana operasional publisitas

LaporanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

b. Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional publisitas

Laporan Pustakawan Penyelia

c. Menyusun materi publisitas berbentuk berita, sinopsis, brosur, leaflet

NaskahPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

d. Menyusun materi publisitas berbentuk poster/gambar peraga Naskah

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

e. Menyusun materi publisitas berbentuk slide, pandang dengar

Naskah Pustakawan Penyelia

f. Melakukan publisitasKali

Pustakawan

Pelaksana 

3. Pameran a. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana operasional pameran

LaporanPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

b. Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pameran

Laporan Pustakawan Penyelia

c. Menyiapkan materi dan penataan pameran Kali

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

d. Menjadi penanggung jawab penyelenggaraan pameran

Kali Pustakawan Penyelia

e. Menjadi pemandu penyelenggaraan pameran Kali

Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

 4. Pengembangan

Profesi1. Membuat karya

tulis/karya ilmiah di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi

a. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian survei dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Judul Semua jenjang

b. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian Naskah Semua

jenjang

Page 52: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

survei dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk makalah yang diakui oleh instansi yang berwenang

c. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian survei dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk buku

Judul Semua jenjang

d. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian survei dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk makalah

Naskah Semua jenjang

e. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Judul Semua jenjang

f. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang dipublikasikan dalam bentuk makalah yang diakui oleh instansi yang berwenang

Naskah Semua jenjang

g. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dan analisis hasil uji coba dalam bidang perpusdokinfo

Naskah Semua jenjang

Page 53: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan

h. Karya tulis/karya ilmiah populer di bidang perpusdokinfo setiap tulisan yang merupakan satu kesatuan yang disebarluaskan melalui media massa

Naskah Semua jenjang

i. Karya tulis berupa prasaran tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah, diklat, dan sejenisnya

Naskah Semua jenjang

 2. Menyusun

pedoman / petunjuk teknis perpustakaan, dokumentasi dan informasi

a. Menyusun pedoman standar penyelenggaraan perpusdokinfo yang diakui oleh Perpustakaan Nasional RI dan diedarkan secara nasional

Naskah Semua jenjang

b. Menyusun pedoman umum, petunjuk teknis perpustakaan, dokumentasi dan informasi

Naskah Semua jenjang

 3. Menerjemahka

n/ menyadur buku dan bahan-bahan lain bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi

a. Menerjemahkan/ menyadur buku dan bahan-bahan lain bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Judul Semua jenjang

b. Menerjemahkan/ menyadur buku dan bahan-bahan lain bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk makalah yang diakui oleh instansi yang berwenang

Naskah Semua jenjang

 

Page 54: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

4. Melakukan tugas sebagai ketua kelompok / koordinator pustakawan atau memimpin unit perpustakaan

a. Ketua kelompok / koordinator pustakawan bagi Pustakawan Pelaksana

TahunPustakawa

n Pelaksana

b. Ketua kelompok / koordinator pustakawan bagi Pustakawan Pelaksana Lanjutan

TahunPustakawa

n Pelaksana Lanjutan

c. Ketua kelompok / koordinator pustakawan bagi pustakawan Penyelia

Tahun Pustakawan Penyelia

d. Memimpin unit perpustakaan Eselon III ke bawah atau yang sejajar

Tahun Semua jenjang

 5. Menyusun

kumpulan tulisan untuk dipublikasikan

  Menghimpun dan menyusun naskah-naskah Judul Semua

jenjang

 6. Memberi

konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep

a. Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep kepada institusi

Naskah Semua jenjang

b. Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep kepada perorangan

Naskah Semua jenjang

 5. Penunjang

kegiatan Pustakawan

1. Mengajar a. Mengajar bidang perpusdokinfo pada pendidikan sekolah (SMTA)

2 jam Semua jenjang

b. Mengajar/melatih bidang perpusdokinfo pada pendidikan luar sekolah

2 jam Semua jenjang

 2. Melatih a. Melatih

siswa/mahasiswa di bidang ilmu perpusdokinfo

2 jam Semua jenjang

b. Melatih petugas perpustakaan dalam rangka kegiatan perpusdokinfo

2 jam Semua jenjang

           

Page 55: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

3. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi, thesis, disertasi yang berkaitan dengan ilmu perpusdokinfo

  Mahasiswa D I s.d. D III

Orang Semua jenjang

 4. Memberikan

konsultasi teknis sarana dan prasarana perpusdokinfo

  Mahasiswa D I s.d. D III

Kali Semua jenjang

 5. Mengikuti

seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan

a. Mengikuti seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan tingkat Nasional/Internasional sebagai pemrasaran

Kali Semua jenjang

b. Mengikuti seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan tingkat Nasional/Internasional sebagai moderator / pembahas / nara sumber

Kali Semua jenjang

c. Mengikuti seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan tingkat Nasional/Internasional sebagai peserta

Kali Semua jenjang

 6. Menjadi

anggota organisasi profesi kepustakawanan

a. Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Nasional/Internasional sebagai pengurus aktif

Tahun Semua jenjang

b. Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Nasional/Internasional sebagai anggota aktif

Tahun Semua jenjang

Page 56: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

c. Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota sebagai pengurus aktif

Tahun Semua jenjang

d. Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota sebagai anggota aktif

Tahun Semua jenjang

 7. Melakukan

lomba kepustakawanan

a. Penanggung JawabKegiatan Semua

jenjang

b. Dewan Juri Kegiatan Semua jenjang

c. Penyelenggara Kegiatan Semua jenjang

 8. Memperoleh

penghargaan / tanda jasa

a. Memperoleh penghargaan / tanda jasa Tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya 30 tahun

Tanda jasa Semua jenjang

b. Memperoleh penghargaan / tanda jasa Tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya 20 tahun

Tanda jasa Semua jenjang

c. Memperoleh penghargaan / tanda jasa Tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya 10 tahun

Tanda jasa Semua jenjang

 9. Memperoleh

gelar kesarjanaan lainnya

a. Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugas tingkat Sarjana

Kali Semua jenjang

b. Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugas tingkat Sarjana Muda/Diploma III

Kali Semua jenjang

c. Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugas tingkat Diploma II

Kali Semua jenjang

 

Page 57: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

10.

Menyunting risalah pertemuan ilmiah

  Menyunting risalah pertemuan ilmiah di bidang perpustakaan Kali Semua

jenjang

 11

.Peran serta dalam tim penilai jabatan pustakawan

  Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Pustakawan Tahun Semua

jenjang

Berikut adalah tabel kegiatan Pustakawan Tingkat Ahli / Kategori Keprofesian.

Tabel 3 Kegiatan Pustakawan Tingkat Ahli / Kategori Keprofesian

No. Unsur Sub Unsur Butir Kegiatan Satuan

Hasil Pelaksana1 Pendidikan 1 Pendidikan

sekolah dan memperoleh gelar/ijazah

a Doktor / Spesialis II (S3)Ijazah

terakreditasi

Semua jenjang

b Pasca Sarjana/Spesialis I (S2)

Semua jenjang

c Sarjana (S1) / Diploma IV

Semua jenjang

2 Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepustakawanan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STPP) atau Sertifikat

a Lamanya lebih dari 960 jam

STPP atau Sertifikat

Semua jenjang

b Lamanya antara 641-960 jam

Semua jenjang

c Lamanya antara 481-640 jam

Semua jenjang

d Lamanya antara 161-480 jam

Semua jenjang

e Lamanya antara 81-160 jam

Semua jenjang

f Lamanya antara 30-80 jam

Semua jenjang

 2 Pengorganisasia

n dan pendayaguna-an koleksi bahan pustaka/sumber informasi

1 Pengembangan koleksi

a Mengumpul data dalam rangka menyusun rencana operasional pengembangan koleksi Laporan Pustakawa

n Pertama

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pengembangan koleksi

Laporan Pustakawan Pertama

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional pengembangan koleksi

Rencana Pustakawan Muda

d Membuat instrumen survai minat pemakai dalam rangka pengembangan koleksi

Instrumen Pustakawan Muda

Page 58: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

e Mengumpul data survai minat pemakai dalam rangka pengembangan koleksi

Laporan Pustakawan Pertama

f Mengolah dan menganalisis data survai minat pemakai dalam rangka pengembangan koleksi

Laporan Pustakawan Muda

g Menyeleksi bahan pustaka Judul Pustakawa

n Mudah Mengidentifikasi bahan

pustaka dalam rangka evaluasi dan penyiangan koleksi

Judul Pustakawan Pertama

i Menetapkan hasil evaluasi dan penyiangan Judul Pustakawa

n Muda 

2 Pengolahan bahan pustaka

a Mengumpul data dalam rangka menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka

Laporan Pustakawan Pertama

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka

Laporan Pustakawan Pertama

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka

Rencana Pustakawan Muda

d Menentukan tajuk subyek Judul Pustakawa

n Mudae Melakukan klasifikasi

yang bersifat sederhana Judul Pustakawan Pertama

f Melakukan klasifikasi yang bersifat kompleks Judul Pustakawa

n Mudag Menentukan kata kunci Kata kunci Pustakawa

n Pertamah Membuat sari karangan

indikatif Judul Pustakawan Pertama

i Membuat sari karangan informatif Judul Pustakawa

n Mudaj Menyunting data

bibliografi Cantuman Pustakawan Muda

k Menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya Cantuman Pustakawa

n Pertama 

3 Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka

a Mengumpul data dalam rangka menyusun rencana operasional penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka

Laporan Pustakawan Pertama

Page 59: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka

Laporan Pustakawan Pertama

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka

Rencana Pustakawan Muda

 4 Pelayanan

Informasia Mengumpul data dalam

rangka menyusun rencana operasional pelayanan informasi

Laporan Pustakawan Pertama

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pelayanan informasi

Laporan Pustakawan Pertama

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional

Rencana Pustakawan Muda

d Melakukan bimbingan pemakaian sumber rujukan

Kali Pustakawan Muda

e Melakukan layanan rujukan cepat Permintaan Pustakawa

n Pertamaf Melakukan penelusuran

literatur untuk penelitian dan atau penulisan ilmiah

Topik Pustakawan Muda

g Melakukan penelusuran literatur untuk bahan bacaan

Topik Pustakawan Pertama

h Melakukan bimbingan membaca Kali Pustakawa

n Pertamai Melakukan bimbingan

pemakai perpustakaan Orang Pustakawan Pertama

j Membina kelompok membaca Kali Pustakawa

n Mudak Menyebarkan informasi

terbaru/kilat berbentuk lembar lepas

Judul Pustakawan Pertama

l Menyebarkan informasi terbaru/kilat berbentuk paket informasi

Judul Pustakawan Muda

m Menyebarkan informasi terseleksi berbentuk lembar lepas

Judul Pustakawan Pertama

n Menyebarkan informasi terseleksi berbentuk paket informasi

Judul Pustakawan Muda

o Menjadi penanggung jawab dalam membuat tinjauan kepustakaan

Topik Pustakawan Utama

Page 60: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

p Menjadi penyusun dalam membuat tinjauan kepustakaan

Topik Pustakawan Madya

q Menjadi pengumpul data dalam membuat tinjauan kepustakaan

Topik Pustakawan Pertama

r Membuat resensi / tinjauan buku Judul Pustakawa

n Mudas Menjadi penanggung

jawab/editor dalam pembuatan informasi teknis

Topik Pustakawan Muda

t Menjadi penyusun/penganalisis dalam pembuatan informasi teknis

Topik Pustakawan Muda

u Menjadi pengumpul data dalam membuat informasi teknis

Topik Pustakawan Pertama

v Mengolah dan menyusun data statistik Laporan Pustakawa

n Pertama 

3 Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi

1 Penyuluhan a Mengumpul data dalam rangka menyusun rencana operasional penyuluhan

Laporan Pustakawan Pertama

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional penyuluhan

Laporan Pustakawan Pertama

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional penyuluhan

Rencana Pustakawan Muda

d Melakukan identifikasi potensi wilayah dalam rangka penyuluhan

Laporan Pustakawan Muda

e Mengolah hasil identifikasi potensi wilayah dalam rangka penyuluhan

Laporan Pustakawan Muda

f Menyusun program intervensi pengembangan perpusdokinfo

Program Pustakawan Madya

g Menyusun materi penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan perpusdokinfo

Naskah Pustakawan Pertama

h Menyusun materi penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo

Naskah Pustakawan Muda

Page 61: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

i Melakukan penyuluhan massal tentang kegunaan dan pemanfaatan perpusdokinfo kepada pemakai dengan cara memberikan penjelasan melalui TV dan radio

Kali Pustakawan Muda

j Melakukan penyuluhan massal tentang kegunaan dan pemanfaatan perpusdokinfo kepada pemakai dengan cara menggunakan alat bantu audio visual

kali Pustakawan Pertama

k Melakukan penyuluhan massal tentang kegunaan dan pemanfaatan perpusdokinfo kepada pemakai tanpa alat bantu

Kali Pustakawan Pertama

l Melakukan penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan pusdokinfo kepada pemakai dengan cara tatap muka dalam kelompok

Kali Pustakawan Pertama

m Melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan tingkat Nasional

Kali Pustakawan Utama

n Melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan tingkat Propinsi

Kali Pustakawan Madya

o Melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan tingkat Kabupaten/Kota

Kali Pustakawan Muda

p Melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan tingkat Kelompok

Kali Pustakawan Pertama

Page 62: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

q Melakukan evaluasi paska penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan perpusdokinfo tingkat Nasional

Laporan Pustakawan Utama

r Melakukan evaluasi paska penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan perpusdokinfo tingkat Propinsi

Laporan Pustakawan Madya

s Melakukan evaluasi paska penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan perpusdokinfo tingkat Kabupaten/Kota

Laporan Pustakawan Muda

t Melakukan evaluasi paska penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo tingkat Nasional

Laporan Pustakawan Utama

u Melakukan evaluasi paska penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo tingkat Propinsi

Laporan Pustakawan Madya

v Melakukan evaluasi paska penyuluhan tentang pengembangan perpusdokinfo tingkat Kabupaten/Kota

Laporan Pustakawan Muda

 2 Publisitas a Mengumpul data dalam

rangka menyusun rencana operasional publisitas

Laporan Pustakawan Pertama

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional publisitas

Laporan Pustakawan Pertama

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional publisitas

Rencana Pustakawan Muda

d Menyusun materi publisitas berbentuk cerpen, skenario, artikel

Naskah Pustakawan Pertama

e Menyusun materi publisitas berbentuk berita, sinopsis, brosur, leaflet

Naskah Pustakawan Pertama

f Menyusun materi publisitas berbentuk slide, pandang dengar

Naskah Pustakawan Muda

g Melakukan evaluasi paska publisitas Laporan Pustakawa

n Muda

Page 63: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

 3 Pameran a Mengumpul data dalam

rangka menyusun rencana operasional pameran

Laporan Pustakawan Pertama

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pameran

Laporan Pustakawan Pertama

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional pameran

Rencana Pustakawan Muda

d Membuat rancangan desain pameran Naskah Pustakawa

n Mudae Menjadi penanggung

jawab penyelenggaraan pameran

Kali Pustakawan Muda

f Menjadi pemandu penyelenggaraan pameran

Kali Pustakawan Pertama

g Melakukan evaluasi paska pameran Naskah Pustakawa

n Madya 

4 Pengkajian pengembangan perpusdokinfo

1 Pengkajian a Mengumpul data dalam rangka menyusun rencana operasional pengkajian

Laporan Pustakawan Pertama

    b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pengkajian

Laporan Pustakawan Muda

    c Menganalisis dan menyusun rencana operasional pengkajian

Rencana Pustakawan Madya

    d Menyusun instrumen dalam rangka melakukan pengkajian bersifat sederhana

Naskah Pustakawan Muda

    e Mengumpul data dalam rangka melakukan pengkajian bersifat sederhana

Paket data Pustakawan Pertama

    f Mengolah data dalam rangka melakukan pengkajian bersifat sederhana

Laporan Pustakawan Muda

    g Menganalisis dan merumuskan hasil kajian yang bersifat sederhana

Naskah Pustakawan Muda

    h Mengevaluasi dan menyempurnakan hasil kajian yang bersifat sederhana

Laporan Pustakawan Madya

    i Menyusun instrumen dalam rangka melakukan pengkajian bersifat kompleks

Naskah Pustakawan Madya

Page 64: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

    j Mengumpul data dalam rangka melakukan pengkajian bersifat kompleks

Paket data Pustakawan Muda

    k Mengolah data dalam rangka melakukan pengkajian bersifat kompleks

Laporan Pustakawan Muda

    l Menganalisis dan merumuskan hasil kajian yang bersifat kompleks

Naskah Pustakawan Madya

    m Mengevaluasi dan menyempurnakan hasil kajian yang bersifat kompleks

Laporan Pustakawan Utama

 2 Pengembangan

perpustakaana Mengumpul data hasil

penelitian dalam rangka menyusun rencana operasional pengembangan perpustakaan

Laporan Pustakawan Pertama

b Mengolah data dalam rangka menyusun rencana operasional pengembangan perpustakaan

Laporan Pustakawan Muda

c Menganalisis dan menyusun rencana operasional pengembangan perpustakaan

Rencana Pustakawan Madya

d Menyusun desain prototipe/model pengembangan perpustakaan

Peraga Pustakawan Madya

e Membuat prototipe/model pengembangan perpustakaan

Peraga Pustakawan Pertama

f Melakukan uji coba prototipe/model pengembangan perpustakaan

Prototipe/ model

Pustakawan Pertama

g Mengevaluasi dan menyempurnakan prototipe/model pengembangan perpustakaan

Prototipe/ model

Pustakawan Madya

 3 Analisis/kritik

karya kepustakawanan

a Menganalisis/kritik karya kepustakawanan Naskah Pustakawa

n Madya

Page 65: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

b Menyempurnakan karya dalam rangka membuat analisis/kritik karya kepustakawanan

Naskah Pustakawan Utama

 4 Penelaahan

pengembangan di bidang perpusdokinfo

  Menelaah pengembangan di bidang perpusdokinfo Naskah Pustakawa

n Utama

 5 Pengembangan

Profesi1 Membuat karya

tulis/karya ilmiah di bidang perpusdokinfo

a Membuat karya tulis/ karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian survai dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Judul Semua Jenjang

b Membuat karya tulis/ karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian survai dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk makalah yang diakui oleh instansi yang berwenang

Naskah Semua Jenjang

c Membuat karya tulis/ karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian survai dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang tidak dipublikasikan dalam bentuk buku

Judul Semua Jenjang

d Membuat karya tulis/ karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian survai dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo yang tidak dipublikasikan dalam bentuk makalah

Naskah Semua Jenjang

e Membuat karya tulis/ karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Judul Semua Jenjang

Page 66: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

f Membuat karya tulis/ karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk makalah yang diakui oleh instansi yang berwenang

Naskah Semua Jenjang

g Membuat makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dan analisis hasil uji coba dalam bidang perpusdokinfo yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan

Naskah Semua Jenjang

h Membuat karya tulis/ karya ilmiah populer di bidang perpusdokinfo setiap tulisan yang merupakan satu kesatuan yang disebarluaskan melalui media massa

Naskah Semua Jenjang

i Membuat karya tulis berupa prasaran tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah, diklat, dan sejenisnya

Naskah Semua Jenjang

 2 Menyusun

pedoman/ petunjuk tekniks perpusdokinfo

a Menyusun pedoman standar penyelenggaraan perpusdokinfo yang diakui oleh Perpustakaan Nasional RI dan diedarkan secara nasional

Naskah Semua jenjang

b Menyusun pedoman umum petunjuk teknis perpusdokinfo

Naskah Semua jenjang

 3 Menerjemahkan/

menyadur buku dan bahan-bahan lain bidang perpusdokinfo

a Menerjemahkan/ menyadur buku dan bahan lain bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Judul Semua jenjang

Page 67: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

b Menerjemahkan/ menyadur buku dan bahan lain bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan dalam bentuk makalah yang diakui oleh instansi yang berwenang

Naskah Semua jenjang

 4 Melakukan tugas

sebagai ketua kelompok/ koordinator Pustakawan atau memimpin unit perpustakaan

a Ketua kelompok / koordinator pustakawan oleh Pustakawan Pertama

Tahun Pustakawan Pertama

b Ketua kelompok / koordinator pustakawan oleh Pustakawan Muda

Tahun Pustakawan Muda

c Ketua kelompok / koordinator pustakawan oleh Pustakawan Madya

Tahun Pustakawan Madya

d Ketua kelompok / koordinator pustakawan oleh Pustakawan Utama

Tahun Pustakawan Utama

e Memimpin unit perpustakaan Eselon I, II atau yang sejajar

Tahun Semua Jenjang

f Memimpin unit perpustakaan Eselon III ke bawah atau yang sejajar

Tahun Semua Jenjang

 5 Menyusun

kumpulan tulisan untuk dipublikasikan

a Menghimpun dan menyusun naskah-naskah tulisan untuk dipublikasikan

Judul Semua jenjang

 6 Memberi

konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep

a Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep kepada Institusi

Naskah Semua jenjang

b Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep kepada Perorangan

Naskah Semua jenjang

 6 Penunjang

kegiatan kepustakawanan

1 Mengajar a Mengajar bidang perpusdokinfo pada sekolah di Perguruan Tinggi

2 Jam Semua jenjang

b Mengajar bidang perpusdokinfo pada pendidikan sekolah di SMTA

2 Jam Semua jenjang

Page 68: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

c Mengajar bidang perpusdokinfo pada pendidikan luar sekolah

2 Jam Semua jenjang

 2 Melatih a Melatih

siswa/mahasiswa di bidang ilmu perpusdokinfo

2 Jam Semua jenjang

b Melatih petugas perpustakaan dalam rangka kegiatan perpusdokinfo

2 Jam Semua jenjang

 3 Membimbing

mahasiswa dalam penyusunan skripsi, thesis, disertasi yang berkaitan dengan ilmu perpusdokinfo

a Membimbing mahasiswa S3 dalam menyusun disertasi yang berkaitan dengan bidang ilmu perpusdokinfo Orang Semua

jenjang

b Membimbing mahasiswa S2 dalam menyusun thesis yang berkaitan dengan bidang ilmu perpusdokinfo

Orang Semua jenjang

c Membimbing mahasiswa S1/DIV dalam menyusun skripsi yang berkaitan dengan bidang ilmu perpusdokinfo

Orang Semua jenjang

d Membimbing mahasiswa SO1/DI s.d. DIII dalam menyusun tugas akhir yang berkaitan dengan bidang ilmu perpusdokinfo

Orang Semua jenjang

 4 Memberikan

konsultasi teknis sarana dan prasarana perpusdokinfo

  Memberikan konsultasi teknis sarana dan prasarana perpusdokinfo Kali Semua

jenjang

 5 Mengikuti

seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan

a Mengikuti seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan tingkat nasional/Internasional sebagai pemrasaran

Kali Semua Jenjang

Page 69: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

b Mengikuti seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan tingkat nasional/Internasional sebagai Moderator/ pembahas/narasumber

Kali Semua Jenjang

c Mengikuti seminar/ lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan tingkat nasional/Internasional sebagai peserta

Kali Semua Jenjang

 6 Menjadi anggota

organisasi profesi kepustakawanan

a Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Nasional/Internasional sebagai pengurus aktif

Tahun Semua jenjang

b Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Nasional/Internasional sebagai anggota aktif

Tahun Semua jenjang

c Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota sebagai pengurus aktif

Tahun Semua jenjang

d Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota sebagai anggota aktif

Tahun Semua jenjang

 7 Melakukan

lomba kepustakawanan

a Menjadi penanggung jawab kegiatan lomba kepustakawanan Kegiatan Semua

jenjang

b Menjadi Dewan Juri kegiatan lomba kepustakawanan

Kegiatan Semua jenjang

c Menjadi penyelenggara kegiatan lomba kepustakawanan

Kegiatan Semua jenjang

 8 Memperoleh

penghargaan / tanda jasa

a Memperoleh penghargaan/ tanda jasa Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya 30 tahun

Tanda jasa Semua jenjang

Page 70: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

b Memperoleh penghargaan/ tanda jasa Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya 20 tahun

Tanda jasa Semua jenjang

c Memperoleh penghargaan/ tanda jasa Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya 10 tahun

Tanda jasa Semua jenjang

d Gelar kehormatan akademis Gelar Semua

jenjang 

9 Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya

a Memperoleh gelar kesarjanaan Doktor yang tidak sesuai dengan bidang tugas

Kali Semua jenjang

b Memperoleh gelar kesarjanaan Pasca Sarjana yang tidak sesuai dengan bidang tugas

Kali Semua jenjang

c Memperoleh gelar kesarjanaan Sarjana yang tidak sesuai dengan bidang tugas

Kali Semua jenjang

 10 Menyunting

risalah pertemuan ilmiah

  Menyunting risalah pertemuan ilmiah di bidang perpustakaan Kali Semua

Jenjang

 11 Peran serta

dalam Tim Penilai Jabatan Pustakawan

  Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Pustakawan Tahun Semua

Jenjang

Kegiatan lain yang tidak tercakup dalam kegiatan asisten pustakawan dan kegiatan pustakawan, merupakan pekerjaan tenaga administratif di masing-masing Bagian atau Sub Bagian.

Sedangkan kegiatan administrasi di Bidang Administrasi Umum dibagi menjadi tugas keprofesian dan tugas penunjang keprofesian untuk masing-masing Sub Bidang, Divisi dan/atau Sub Divisi.

Kegiatan administrasi di lingkungan Bidang Administrasi Umum adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Administrasi Sub Bidang Kepegawaian dan Kearsipan

a. Tugas Keprofesian: Menyiapkan laporan Membuat surat menyurat Mengatur penempatan karyawan

Page 71: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Mengatur permohonan cuti Memeriksa berkas karyawan Meningkatkan kesejahteraan karyawan Mengelola berkas karyawan untuk kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala, dan pensiun

b. Tugas Penunjang Keprofesian Menyusun statistik Membuat grafik dan diagram Menyimpan arsip Menyusun surat menyurat rutin Menerima telepon Membuat fotokopi Melakukan pekerjaan pesuruh Menyiapkan jadwal kerja Menyimpan dan menyiapkan berkas karyawan Membuat laporan dan catatan rutin mengenai karyawan Menyiapkan jadwal cuti

2. Kegiatan Administrasi Sub Bidang Keuangan

a. Tugas Keprofesian Merencanakan anggaran Menyiapkan lapora keuangan

b. Tugas Penunjang Keprofesian Mengerjakan tata buku Menyusun data anggaran Menyiapkan data remunerasi karyawan

3. Kegiatan Administrasi Sub Bidang Fasilitas

a. Tugas Keprofesian Memberikan arahan tentang pemeliharaan gedung dan pekarangan Menentukan bahan habis pakai dan perlengkapan untuk dibeli

b. Tugas Penunjang Keprofesian Membeli bahan habis pakai dan perlengkapan Mengatur pemakaian bahan habis pakai Membuat inventaris bahan habis pakai dan perlengkapan Melakukan pekerjaan pesuruh, Mengatur ketertiban kursi, meja, rak buku dan ruang baca

Page 72: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAGIAN III

Page 73: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

KOLEKSI

Page 74: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 9GAMBARAN UMUM

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN KOLEKSIPengembangan koleksi dimulai dari penentuan kebijakan pengembangan koleksi. Selanjutnya dilakukan pemilihan dan pengadaan bahan perpustakaan, pengolahan bahan perpustakaan sampai siap untuk dilayankan kepada pengguna, perawatan, penyiangan, dan pengevaluasian. Pengolahan bahan perpustakaan terdiri atas pengkatalogan dan pengklasifikasian semua jenis bahan perpustakaan seperti buku, non-buku (kaset, film, mikrofilm, slide, piringan hitam, dan lain-lain) dan terbitan berkala (jurnal, majalah, surat kabar, dan lain-lain). Tujuannya agar bahan perpustakaan dapat direkam dan dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat. Semua kegiatan itu diuraikan di dalam bagian ini.

9.1. Kebijakan pengembangan koleksi

Koleksi yang baik berawal dari pemilihan bahan perpustakaan yang baik pula. Untuk itu diperlukan kebijakan yang memandu pengembangan koleksi. Dengan kebijakan pengembangan koleksi, yang secara resmi disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi, perpustakaan memiliki pegangan untuk mengembangkan koleksinya. Selain itu, perpustakaan juga akan memiliki kekuatan resmi untuk menjalin hubungan dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar lembaganya. Pengembangan koleksi harusla selalu didasari asas tertentu, yang harus dipegang teguh. Perpustakaan harus menjaga koleksinya agar berimbang, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dosen, mahasiswa, dan peneliti. Demikian pula kebutuhan kurikulum perlu diperhatikan. Sebab itu, asas pengembangan koleksi perlu diperhatikan. Sebab itu, asas pengembangan koleksi perlu diperhatikan dalam memilih bahan perpustakaan, antara lain, kerelevanan, berorientasi kepada kebutuhan pengguna, kelengkapan, kemutakhiran, dan kerjasama.

9.2. Pengadaan bahan perpustakaan

Berdasarkan kebijakan pengembangan koleksi yang telah ditetapkan, perpustakaan memilih dan mengadakan bahan perpustakaan. Kegiatan ini melibatkan pustakawan, dosen, peneliti, mahasiswa, serta pihak lain yang berkepentingan dengan perpustakaan. Pemilihan bahan perpustakaan harus cermat, sebelum sampai kepada langkah pengadaannya. Setiap judul yang diusulkan untuk dipesan, harus diperiksa kebenaran data bibliografinya dan ketersediaannya di toko buku ataupun penerbit, agar tidak menyulitkan pengadaan bahan perpustakaan tersebut. Pengadaan bahan perpustakaan merupakan proses yang panjang dan mahal, karena melibatkan berbagai pihak, di samping harga buku yang terus meningkat. Proses yang panjang dan mahal tersebut biasanya tidak disadari oleh pengguna. Bahan perpustakaan yang diterima dibuatkan alat kendalinya berupa katalog. Melalui katalog, perpustakaan dapat mengenali seluruh koleksinya dan pengguna dapat mengetahui koleksi perpustakaan. Di sinilah peranan penting proses pengolahan koleksi perpustakaan.

Page 75: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

9.3. Pengolahan Bahan Perpustakaan

Proses pengolahan bahan perpustakaan terdiri dari proses katalogisasi, proses klasifikasi, dan proses administrasi pengolahan bahan perpustakaan. Produk yang dihasilkan dari rangkaian proses pengolahan bahan perpustakaan adalah koleksi yang telah diidentifikasi dan siap dilayankan, serta informasi data bibliografi dalam bentuk katalog perpustakaan, daftar tambahan koleksi baru, bibliografi, indeks, ataupun sari karangan. Ketika bahan perpustakaan selesai diolah, maka statusnya berubah menjadi koleksi perpustakaan. Setelah melalui proses pengolahan, koleksi perpustakaan diserahkan ke bagian pelayanan untuk diinformasikan kepada seluruh pemustaka dan agar dapat dimanfaatkan oleh pemustaka.

9.4. Preservasi Dan Konservasi Koleksi

Dari segi kondisi fisik, koleksi perpustakaan akan mengalami penurunan dari waktu ke waktu yang diakibatkan berbagai faktor, baik faktor manusia, faktor karakteristik bahan/media koleksi, dan juga faktor lingkungan. Penyebab kerusakan koleksi perpustakaan akibat faktor manusia, diantaranya adalah kecerobohan dalam pemanfaatan koleksi perpustakaan, ataupun pemakaian koleksi perpustakaan yang tinggi baik dipinjam maupun dibaca. Karakteristik bahan atau media juga dapat menentukan kondisi fisik koleksi perpustakaan. Kita dapat membandingkan koleksi perpustakaan berupa buku tercetak dengan informasi yang tersimpan dalam media CD-ROM, kaset audio, ataupun format lainnya. Masing-masing media mempunyai daya tahan yang berbeda-beda. Sedangkan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik koleksi perpustakaan adalah seperti pencemaran udara, temperatur yang terlalu tinggi, tingkat kelembaban yang tidak sesuai, hama kutu buku dan lain-lain.

Pada akhirnya kerusakan koleksi perpustakaan sulit dihindari. Tetapi usia kandungan informasi dari koleksi perpustakaan dapat diperpanjang dengan proses perawatan secara teratur. Upaya perawatan dapat dilakukan dengan upaya pencegahan yang dikenal dengan kegiatan preservasi, dan juga upaya penanganan koleksi perpustakaan yang sudah mengalami kerusakan (kegiatan konservasi). Upaya penanganan koleksi perpustakaan yang sudah mengalami kerusakan dapat dilakukan dengan perbaikan kerusakan, penjilidan ulang, sampai kepada alih media kandungan informasi dari format cetak menjadi format analog ataupun format digital sesuai kebutuhan dan kemampuan perpustakaan.

Selain karena kerusakan fisik, tingkat keusangan atau usia informasi yang dikandung oleh koleksi perpustakaan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terakhir, dapat menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam upaya perawatan koleksi dengan melakukan penyiangan (weeding), yaitu proses mengeluarkan bahan perpustakaan dari koleksi perpustakaan dengan tujuan agar koleksi perpustakaan tetap berdaya guna tinggi sehingga dapat menjadi daya tarik bagi pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan koleksi yang dimiliki perpustakaan.

9.5. Evaluasi Koleksi

Page 76: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Agar koleksi perpustakaan berdaya guna dan berhasil guna sehingga selalu menjadi daya tarik bagi pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkannya, maka kondisi koleksi perpustakaan harus dievaluasi. Kegiatan evaluasi koleksi ini dilakukan dengan merujuk kepada perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi, termasuk didalamnya perubahan kurikulum setiap 5 tahun sekali.

Evaluasi koleksi secara ideal dilakukan setiap akhir tahun. Evaluasi koleksi juga dapat dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun. Hal ini selaras dengan kegiatan cacah ulang (stock opname) yang dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun, menurut SNI 7330:2009 poin 5.5 tentang cacah ulang. Sehingga setelah kegiatan cacah ulang selesai dilakukan, maka hasil kegiatan cacah ulang dapat dituntaskan dengan melakukan evaluasi koleksi.

Page 77: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 10PENGEMBANGAN KOLEKSI

Kegiatan pengembangan koleksi meliputi proses pemilihan dan proses pengadaan bahan perpustakaan sesuai dengan kebijakan pengembangan koleksi yang disusun dan dikembangkan oleh pustakawan bersama dengan sivitas akademika ITB, yang kemudian ditetapkan oleh Rektor ITB melalui mekanisme penerbitan Surat Keputusan Rektor. Kebijakan pengembangan koleksi didasari asas sebagai berikut:

1. Asas Relevansi

Koleksi perpustakaan sudah seharusnya relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan oleh ITB. Oleh karena itu, UPT Perpustakaan perlu memperhatikan jenis dan jenjang program yang ada di ITB. Jenis program berkaitan dengan jumlah dan besar fakultas, program studi, lembaga, dan seterusnya. Jenjang program meliputi program diploma, sarjana (S1), pascasarjana (S2 dan S3), spesialisasi, dan seterusnya. Arah pengembangan pembelajaran jarak jauh (distance learning) atau pembelajaran maya (e-learning) juga akan sangat berpengaruh pada pilihan jenis media dari bahan perpustakaan yang perlu dikembangkan.

2. Asas Orientasi kepada kebutuhan sivitas akademika

Pengembangan koleksi harus ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan sivitas akademika ITB sebagai pengguna UPT Perpustakaan. Pengguna UPT Perpustakaan dari kalangan sivitas akademika ITB adalah mahasiswa, tenaga pengajar (dosen), tenaga peneliti, tenaga administrasi, dan alumni. Selain itu, UPT Perpustakaan ITB melalui Koleksi Umum melayani juga pengguna dari masyarakat umum yang berdomisili di kota Bandung. Pelayanan kepada masyarakat umum ini dilakukan sebagai salah satu wujud implementasi dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan UPT Perpustakaan dalam rangka mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yang dijalankan ITB. Dengan beragamnya karakteristik pengguna UPT Perpustakaan, maka beragam pula kebutuhannya akan informasi. Undang-Undang No. 43/2007 pasal 12 ayat (1) dan (2) mengamanatkan bahwa koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta standar nasional perpustakaan

3. Asas Kelengkapan

Koleksi hendaknya jangan hanya terdiri dari atas buku ajar yang langsung dipakai dalam perkuliahan, tetapi juga meliputi bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada secara lengkap. Hal ini didukung oleh peraturan standar mengenai koleksi dalam SNI 7330-2009 poin 5.1 bahwa perpustakaan perguruan tinggi menyediakan bahan bacaan wajib dan bahan bacaan pengaya. Dan diperkuat oleh Keputusan Mendiknas nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi pasal 12 ayat (2), bahwa salah satu syarat pendirian perguruan

Page 78: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

tinggi adalah memiliki sarana dan prasarana meliputi fasilitas fisik pendidikan dengan ketentuan minimal untuk ruang perpustakaan dengan buku pustaka bagi:

a. Program Diploma dan Program S1 Buku mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) 1 judul per-mata

kuliah Buku mata kuliah ketrampilan dan keahlian (MKK) 2 judul per-mata

kuliah Jumlah buku sekurang-kurangya 10% dari jumlah mahasiswa dengan

memperhatikan komposisi jenis judul Berlangganan jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1 judul untuk setiap

program studib. Program S2 untuk setiap program studi

Tersedia 500 judul buku, dan Berlangganan minimal 2 jurnal ilmiah yang terakreditasi pada bidang

studi yang relevan

4. Asas Kemutakhiran

Pada umumnya koleksi hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Ini berarti bahwa perpustakaan harus melakukan proses pengadaan dan memperbaharui bahan perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk bidang ilmu tertentu di antaranya seperti seni, arsitektur, bahasa dan kesusasteraan, agama, sejarah, politik, masih menghargai, mengapresiasi, dan membutuhkan koleksi dengan tahun terbitan lama. Oleh karena itu proses penyiangan perlu mempertimbangkan faktor nilai historis ilmiah. Namun untuk mempertahankan agar koleksi tetap berdaya guna tinggi, koleksi yang mempunyai faktor nilai historis dapat dikelompokkan dalam koleksi langka. Sehingga dalam perhitungan kinerja perpustakaan, koleksi langka tidak akan mempengaruhi nilai indikator kinerja kemutakhiran koleksi aktif perpustakaan.

5. Asas Kerja sama

Koleksi perpustakaan hendaknya merupakan hasil kerja sama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi baik proses pemilihan dan pengadaan koleksi maupun proses penyiangan koleksi, yaitu antara pustakawan, tenaga pengajar, dan mahasiswa. Melalui upaya kerjasama tersebut, kegiatan pengembangan koleksi diharapkan dapat berdaya guna dan berhasil guna.

Page 79: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

10.1.Rangkaian Kegiatan Pengembangan Koleksi

Pada umumnya kegiatan pengembangan koleksi meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna sesuai dengan asas tersebut di atas. Kebijakan ini disusun bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan keputusan rektor dan anggotanya terdiri atas unsur perpustakaan, fakultas/sekolah atau program studi, dan unit lain.

2. Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam pengembangan koleksi.

3. Mengidentifikasi kebutuhan akan informasi dari semua anggota sivitas akademika ITB yang dilayani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara, antara lain:

a. Mempelajari kurikulum setiap program studib. Memberi kesempatan sivitas akademika untuk memberikan usulan

melalui berbagai media komunikasic. Menyediakan formulir usulan pengadaan buku, baik secara tercetak

(offline) maupun online.d. Melakukan survai pemustaka secara berkala untuk menilai

keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemustaka4. Melakukan proses pemilihan dan pengadaan melalui metode pembelian,

pertukaran, hadiah/hibah, dan penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib.

5. Merawat bahan perpustakaan6. Melakukan proses penyiangan koleksi (weeding)7. Melakukan proses evaluasi koleksi.

Untuk melaksanakan semua kegiatan tersebut, diperlukan anggaran yang memadai, karyawan yang cakap dan berdedikasi, struktur organisasi yang mantap, dan alat bantu pemilihan bahan perpustakaan yang relevan.

10.2.Kebijakan Pengembangan Koleksi

Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kebutuhan sivitas akademika ITB, agar UPT Perpustakaan secara terencana dapat mengembangkan koleksinya. Yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi, antara lain:

1. Program lembaga, yakni program yang dijalankan ITB.2. Model pembelajaran yang dijalankan3. Kebutuhan pemustaka4. Jenis koleksi5. Kriteria bahan perpustakaan6. Jumlah eksemplar7. Bahasa pengantar

Kewenangan merumuskan kebijakan pengembangan koleksi dipercayakan kepada:1. Pustakawan

Page 80: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

2. Wakil sivitas akademika ITB3. Wakil unit penelitian dan unit lain yang terkait

Pihak yang berhak untuk mengusulkan pembelian bahan perpustakaan adalah:1. Pustakawan2. Tenaga pengajar (dosen) dan peneliti3. Mahasiswa4. Pihak atau unsur unit kerja lain, bila diperlukan.

Pihak yang berhak untuk melakukan proses seleksi terhadap usulan pembelian bahan perpustakaan adalah tim seleksi.

Pihak yang berhak untuk menetapkan pengadan bahan perpustakaan yang telah diseleksi adalah Kepala UPT Perpustakaan.

10.3.Kerangka Kebijakan Pengembangan Koleksi

Berikut adalah susunan kerangka yang umum digunakan dalam perumusan Kebijakan Pengembangan Koleksi.

1. Pendahuluan

Dalam bagian ini dijelaskan alasan perlunya kebijakan pengembangan koleksi, pihak yang bertanggung jawab, dan untuk siapa bahan perpustakaan diadakan.

2. Tujuan

Dalam bagian ini diuraikan tujuan perpustakaan dan perguruan tinggi yang dilayani. Tujuan hendaknya jelas dan mudah dicapai.

3. Kebijakan Pemilihan dan Pengadaan Koleksi

Bagian ini memuat inti kebijakan pemilihan dan pengadaan bahan perpustakaan. Di bagian ini dijelaskan pihak yang berwenang, cara pemiliihan, pertimbangan yang digunakan, dan pihak yang bertanggung jawab untuk memutuskan proses pengadaan. Keputusan akhir hendaknya ditentukan oleh pimpinan perpustakaan.

4. Kebijakan Evaluasi Koleksi

Bagian ini menguraikan manfaat, daya guna, dan hasil guna koleksi perpustakaan dalam memenuhi tujuan dan fungsi perpustakaan serta kebutuhan sivitas akademika sebagai masyarakat yang dilayani.

5. Kebijakan Preservasi dan Konservasi Koleksi

Page 81: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Dalam bagian ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan bahan perpustakaan. Karena bahan perpustakaan memerlukan perawatan yang teratur, sistematis, dan berkesinambungan

6. Penutup

Dalam bagian ini perlu dijelaskan bahwa kebijakan pengadaan koleksi bersifat luwes atau fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan perubahan situasi dan ditinjau kembali secara berkala.

Kebijakan pengembangan koleksi ini perlu disahkan oleh rektor sebagai pimpinan perguruan tinggi, agar memperoleh kekuatan hukum dalam pelaksanaannya. Contoh kebijakan tertulis mengenai pengembangan koleksi perpustakaan dapat dilihat pada lampiran buku ini.

10.4.Organisasi Pengembangan Koleksi

Kegiatan memilih dan mengadakan bahan perpustakaan bergantung kepada keadaan dan keperluan UPT Perpustakaan, dapat disatukan dalam Divisi Pengembangan Koleksi Cetak untuk koleksi tercetak dan Divisi Pengembangan Koleksi Digital dan Multimedia untuk koleksi digital dan multimedia. Sedangkan kegiatan evaluasi, penyiangan, preservasi dan konservasi bahan perpustakaan merupakan kegiatan Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi.

Dalam pengelompokan kegiatan ini, pemusatan dan koordinasi kegiatan mempunyai arti yang penting. Divisi Pengembangan Koleksi Cetak, Divisi Pengembangan Koleksi Digital dan Multimedia, serta Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi harus selalu berkoordinasi dalam kegiatan pengembangan koleksi.

10.5.Pendanaan Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi memerlukan dana yang memadai dan berkesinambungan. Sebagian besar anggaran perpustakaan hendaknya digunakan untuk membiayai pengembangan koleksi. Dana tersebut termasuk untuk pengevaluasian, penyiangan, serta preservasi dan konservasi koleksi.

Biaya pengembangan koleksi dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber dana yang dapat dimanfaatkan adalah sumber pemerintah, swadaya, dan sumber lain.

Page 82: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

10.6.Persyaratan Karyawan Pengembangan Koleksi

Untuk mengembangkan koleksi, diperlukan pustakawan yang mampu:

1. Bekerja sama dengan pustakawan lain dan sivitas akademika2. Memahami kecenderungan dan perubahan program perguruan tinggi, dalam

hal ini ITB.3. Menggunakan berbagai alat bantu pemilihan, seperti bibliografi dan katalog

penerbit4. Menguasai berbagai peraturan tentang perbukuan dan keuangan5. Melaksanakan tugas dengan tertib dan teliti6. Memahami dan tanggap akan inovasi teknologi yang berkaitan dengan

pengembangan koleksi7. Menjalankan peralatan, seperti komputer, faksimili, dan sejenisnya.

10.7.Penataan Koleksi

Koleksi dapat ditata dengan sistem layanan sebagai berikut:

1. Sistem terbuka (Open access system)

Dengan sistem ini, pemustaka dapat langsung mendatangi rak untuk memilih dan mengambil sendiri bahan perpustakaan yang dikehendakinya. Ada 2 (dua) macam pengaturan dalam sistem terbuka, yaitu tempat koleksi terpisah dari ruang baca (tata parak) dan tempat koleksi yang membaur dengan ruang baca (tata baur). Sistem ini biasanya digunakan untuk koleksi yang dimaksudkan untuk dipinjam dalam jangka waktu yang cukup lama.

2. Sistem tertutup (Close access system)

Dengan sistem ini, pemustaka tidak dapat memilih dan mengambil sendiri bahan perpustakaan yang dibutuhkan. Pengambilan bahan perpustakaan dilakukan oleh petugas perpustakaan, setelah pemustaka memberikan identitas bahan perpustakaan berupa nomor panggil yang diperoleh melalui fasilitas katalog. Sistem ini biasanya digunakan untuk koleksi terbatas seperti koleksi cadangan, koleksi khusus, koleksi langka, koleksi tugas akhir, koleksi terbitan berkala.

10.8.Cacah ulang (Stock opname)

Perpustakaan melakukan kegiatan cacah ulang (stock opname) sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun, sesuai standard yang diberlakukan SNI 7330-2009 poin 5.5 tentang cacah ulang.

Page 83: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 11JENIS DAN JUMLAH KOLEKSI

Koleksi perpustakaan diupayakan agar lengkap dalam arti beragam dari segi jenis koleksi dan subjek, serta memadai dari segi jumlah atau kuantitas, sehingga dapat menunjang tujuan dan pencapaian ITB dalam melaksanakan program tri dharma perguruan tinggi.

11.1. JENIS KOLEKSI

Berdasarkan materi terbitan, jenis koleksi yang sebaiknya tersedia di perpustakaan sesuai dengan peraturan SNI 7330-2009 poin 5.2 tentang jenis koleksi dan poin 5.3 tentang majalah ilmiah, Keputusan Mendiknas No. 234/U/2000 pasal 12 ayat (2) huruf d tentang ketentuan minimal fasilitas fisik pendidikan untuk buku di ruang perpustakaan sebagai syarat pendirian perguruan tinggi, dan buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi mengenai ragam koleksi, yaitu:

1. Materi perpustakaan inti (koleksi bahan ajar)

Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan bahan bacaan mata kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi (koleksi bahan ajar). Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah dapat lebih dari satu judul, karena cakupan isinya yang berbeda, sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Di samping ada bahan ajar yang diwajibkan (bahan bacaan wajib), dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan (bahan bacaan pengaya).

2. Materi perpustakaan pendukung dharma perguruan tinggi

Perpustakaan menyediakan materi perpustakaan dengan tidak memandang format maupun media, guna mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta kegiatan dharma lainnya yang sesuai dengan program lembaga induk perpustakaan. Format maupun media sumber informasi dapat berupa cetakan, koleksi pandang dengar seperti film, slide, kaset video, kaset audio, dan pustaka renik (bentuk mikro), maupun koleksi digital seperti data yang tersimpan dalam disket, hard disk, compact disc (CD), online database. Koleksi ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan peraturan standard SNI 7330-2009 poin 5.7 mengenai materi perpustakaan elektronik bahwa perpustakaan menyediakan akses sumber informasi elektronik, termasuk internet dan pangkalan data.

Menurut Kepmendiknas no. 234/U/2000, sebagai salah satu syarat pendirian perguruan tinggi adalah penyediaan buku mengenai pengembangan kepribadian (soft skill). Sedangkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi

Page 84: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

merekomendasikan perpustakaan perguruan tinggi untuk menyediakan bahan bacaan atau bahan lain untuk keperluan rekreasi intelektual mahasiswa dan bahan bacaan lain yang memperkaya khasanah pembaca. Selain itu, perpustakaan perguruan tinggi direkomendasikan juga untuk menyediakan koleksi yang menjadi minat khusus perguruan tinggi seperti sejarah daerah, budaya daerah, atau bidang khusus lainnya. Berbagai macam pustaka ini memuat kekayaan informasi yang penting, tidak saja untuk memenuhi kebutuhan kurikulum atau penelitian, tetapi juga untuk pengembangan ilmu. Koleksi itu harus selalu disesuaikan dengan perubahan program perguruan tinggi, karena masing-masing bahan tersebut mengandung informasi yang berbeda pula, terutama bila ditinjau dari tingkat ketelitian, cakupan isi, maupun kemutakhirannya. Dengan koleksi yang jumlah dan jenisnya cukup, diharapkan program perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik.

3. Materi perpustakaan referensi

Perpustakaan menyediakan bahan referensi. Koleksi referensi merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi referensi. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi referensi seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan (handbook), direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non-buku.

4. Terbitan perguruan tinggi

Perpustakaan menyediakan terbitan perguruan tinggi yang bersangkutan, dalam hal ini ITB. Dokumen yang termasuk dalam terbitan perguruan tinggi adalah hasil karya ilmiah sivitas akademika seperti karya akhir mahasiswa, karya pengajar, terbitan lembaga penelitian, serta karya yang berkaitan dengan perguruan tinggi. Jenis koleksi ini biasanya disebut dengan koleksi repositori yang disimpan di dalam ruangan khusus.

5. Terbitan pemerintah

Perpustakaan menyediakan terbitan pemerintah daerah dan pusat. Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dan sebagainya sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, departemen, non-departemen, maupun lembaga lainnya dapat memperoleh perhatian.

6. Terbitan badan internasional

Page 85: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Perpustakaan menyediakan terbitan badan internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations), World Bank, dan lain-lain.

7. Terbitan berkala (jurnal dan majalah)

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan serta melengkapi kemutakhiran informasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala, seperti jurnal, majalah umum, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bahan perpustakaan dapat dibedakan berdasarkan kategori isi (content type). Prinsip pengelompokan bahan perpustakaan berdasarkan kategori isi dibedakan dari bentuk dasar komunikasi yang digunakan untuk berekspresi (Oliver : 2009).Berdasarkan kategori isi, koleksi UPT Perpustakaan terdiri dari :

1. Kartografis-data (Cartographic dataset)2. Kartografis-gambar (Cartographic image)3. Kartografis-film (Cartographic moving image)4. Kartografis-3D (Cartographic three-dimensional form)5. Komputer-data (Computer dataset)6. Komputer-program (Computer program)7. Musik-notasi (Notated music)8. Musik-pertunjukan (Performed music)9. Suara (Sounds)10. Suara-baca (Spoken word)11. Gambar-diam (Still image)12. Musik-alunan (Tactile music)13. Teks (Text)14. Bentuk 3-dimensi (three-dimensional form)15. Film (three-dimensional moving image)16. Film kartun (two-dimensional moving image)17. Bentuk isi lainnya (unspecified content)

Bahan perpustakaan dapat juga dibedakan berdasarkan kategori media yang digunakan (media type). Prinsip pengelompokan bahan perpustakaan berdasarkan kategori media dibedakan dari alat yang digunakan untuk melihat, memainkan, atau menjalankan isi suatu karya (Oliver : 2009).Berdasarkan kategori media, koleksi UPT Perpustakaan terdiri dari :

1. Audio2. Digital3. Bentuk mikro (Microform)4. Mikroskopik (Microscopic)5. Cetak (Printed)6. Bentuk proyeksi (Projected)7. Video

Page 86: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

8. Media lainnya (unspecified media)

Bahan perpustakaan juga dapat dibedakan berdasarkan kategori format penyimpanan (carrier type). Prinsip pengelompokkan bahan perpustakaan berdasarkan kategori format penyimpanan dibedakan dari format penyimpanan data (Oliver : 2009).Berdasarkan kategori format penyimpanan, koleksi UPT Perpustakaan terdiri dari:

No Media Format penyimpanan1. Audio CD audio (Audio CD)2. Audio Disket audio (Audio disc)3. Audio DVD audio (Audio DVD)4. Audio Kaset Audio (Audiocassette)5. Digital CD data6. Digital Disket data7. Digital DVD data8. Digital Online resource9. Digital e-books

10. Digital e-journal11. Digital Database12. Microform Mikrofish (Microfiche)13. Microform Mikrofish (Microfiche)14. Microform Microfilm15. Microform Microopaque16. Microscopic Microscope slide17. Cetak Buku (Books)18. Cetak Prosiding (Proceedings)19. Cetak Monografi (Monograph)20. Cetak Manuskrip (Manuscript)21. Cetak Klipping22. Cetak Diktat (Course material)23. Cetak Brosur (Brochure)24. Cetak Pamflet (Pamphlet)25. Cetak Leaflet26. Cetak Kartu27. Cetak Flipchart28. Cetak Gulungan (Roll)29. Cetak Lembaran (Sheet)30. Cetak Foto31. Cetak Majalah Ilmiah32. Cetak Majalah Populer33. Cetak Jurnal34. Cetak Suratkabar35. Cetak Tabloid36. Cetak Artikel (Article)37. Bentuk Proyeksi Transparansi (Overhead transparency)38. Bentuk Proyeksi Slide38. Bentuk Proyeksi Filmstrip

Page 87: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

39. Video Kaset video (Videocassette)40. Video Video CD (VCD)41. Video DVD Video42. Unspecified media Format lainnya (Unspecified format)

Berdasarkan keaktifannya, koleksi UPT Perpustakaan terdiri dari:

1. Koleksi Aktif, yaitu koleksi yang masih tersedia dan secara aktif dapat dimanfaatkan pemustaka untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi. Koleksi aktif terdiri dari semua jenis koleksi berdasarkan fungsi layanan di luar koleksi Arsip ITB, Koleksi Langka, dan Koleksi Hasil Penyiangan. Koleksi aktif diperhitungkan dalam pengukuran kinerja perpustakaan bidang koleksi. Kriteria koleksi aktif diatur dalam kebijakan pengembangan koleksi.

2. Koleksi Pasif, yaitu koleksi yang masih tersedia, tetapi sudah jarang dimanfaatkan, memiliki nilai historis baik secara kelembagaan, keilmuan, kebangsaan dan kenegaraan, maupun kebudayaan. Koleksi Pasif tidak diperhitungkan dalam pengukuran kinerja perpustakaan bidang koleksi. Kriteria koleksi pasif diatur dalam kebijakan pengembangan koleksi. Koleksi Pasif terdiri dari Koleksi Arsip ITB dan Koleksi Langka yang disimpan di ruang Koleksi Khusus. Koleksi Pasif direkomendasikan untuk dialihmediakan menjadi koleksi digital dengan skala prioritas utama.

3. Koleksi Hasil Penyiangan, yaitu koleksi yang sudah dikeluarkan dari koleksi berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud diatur dalam kebijakan pengembangan koleksi. Koleksi Hasil Penyiangan tidak diperhitungkan dalam pengukuran kinerja perpustakaan bidang koleksi. Koleksi Hasil Penyiangan disimpan di Divisi Preservasi dan Konservasi Koleksi. Koleksi Hasil Penyiangan akan dinilai oleh Dewan Perpustakaan untuk mendapat persetujuan atau ketidaksetujuan dikeluarkan dari koleksi. Koleksi Hasil Penyiangan yang sudah disetujui untuk dikeluarkan dapat disumbangkan kepada perpustakaan lain yang lebih membutuhkan, atau bila sesuai kriteria yang berlaku dikirimkan kepada Perpustakaan Nasional RI sebagai koleksi deposit atau Kantor Arsip Nasional RI sebagai koleksi arsip.

Berdasarkan fungsi layanan, koleksi UPT Perpustakaan terdiri dari:

1. Koleksi Mingguan, yaitu koleksi yang dapat dipinjamkan selama 2 (dua) minggu. Koleksi Mingguan disimpan di lantai 2. Penanggung-jawab koleksi Mingguan adalah koordinator Layanan Sirkulasi. Koleksi Mingguan terdiri dari :

a. Koleksi Mingguan dengan nomor klasifikasi 500-799.

b. Koleksi Goethe Institute, yaitu koleksi yang diperoleh atas kerjasama dengan Goethe Institute. Koleksi ini memiliki subjek tentang Seni dan Arsitektur. Koleksi ini dberi kode “GI”

Page 88: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

c. Koleksi Nationaal Lucht en Ruimteevart Laboratory (NLR), yaitu koleksi hasil kerjasama dengan Nationaal Lucht- en Ruimteevart Laboratory di Belanda. Koleksi ini diberi kode “NLR”.

d. Koleksi United States Geological Survey, yaitu koleksi hasil kerjasama dengan United States Geological Survey (USGS). Koleksi ini diberi kode “GS”

2. Koleksi Cadangan, yaitu koleksi yang hanya dapat dibaca. Koleksi disimpan di lantai 1. Penanggung-jawab koleksi Cadangan adalah Koordinator Layanan Sirkulasi. Koleksi ini diberi kode “CAD”.

3. Koleksi TPB, yaitu koleksi untuk mahasiswa tingkat pertama dan dapat dipinjam selama 1 (satu) minggu. Koleksi disimpan di lantai 2. Penanggung-jawab koleksi TPB adalah Koordinator Layanan Sirkulasi. Koleksi ini diberi kode “TPB”.

4. Koleksi Umum, yaitu koleksi yang dapat dipinjam oleh masyarakat umum kota Bandung yang telah menjadi anggota umum. Koleksi dapat dipinjam selama 1 (satu) minggu oleh anggota umum dan selama 2 (dua) minggu oleh anggota sivitas akademika dan alumni ITB. Koleksi Umum disimpan di lantai 3. Penanggung-jawab Koleksi Umum adalah Koordinator Layanan Koleksi Umum. Koleksi Umum terdiri dari :

a. Koleksi Mingguan dengan nomor klasifikasi 000-400, 800-900. Koleksi ini diberi kode “KU”.

b. Koleksi Fiksi, yaitu koleksi cerita pendek dan/atau novel. Koleksi Fiksi ditandai dengan huruf “F” pada label koleksi.

c. Koleksi Prof. Doddy A. Tisna Amidjaja, yaitu kumpulan koleksi buku milik Prof. Doddy A. Tisna Amidjaja yang secara resmi telah diserahkan menjadi koleksi UPT Perpustakaan. Koleksi yang menonjol adalah koleksi bidang Budaya Sunda. Prof. Doddy A. Tisna Amidjaja sendiri merupakan Rektor ITB period 1969-1976. Koleksi ini diberi kode “DATA”

d. Koleksi Sampoerna Corner, yaitu koleksi yang diperoleh atas kerjasama dengan PT. HM Sampoerna. Koleksi ini merupakan koleksi untuk meningkatkan softskill sivitas akademika ITB. Koleksi ini diberi kode “SC”

e. Koleksi World Bank, yaitu koleksi yang diperoleh atas kerjasama dengan The World Bank. Koleksi ini sebagian besar berupa laporan-laporan tentang negara berkembang. Subjek yang dicakup meliputi subjek ekonomi dan pembangunan. Koleksi ini diberi kode “WB”. Versi elektronik dari koleksi ini dapat diaksed melalui situs http://www.worldbank.org dan http://www.worldbank.or.id.

5. Koleksi Rujukan, yaitu kumpulan bahan perpustakaan yang digunakan untuk mencari suatu keterangan tertentu, tidak untuk dibaca secara keseluruhan. Koleksi Rujukan hanya dapat dibaca di tempat. Penanggung-jawab Koleksi

Page 89: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Rujukan adalah Koordinator Layanan Pemanduan, Pemustaka, dan Humas. Koleksi Rujukan terdiri dari :

a. Koleksi yang berupa kamus, ensiklopedi, handbook, manual, direktori, dan peta. Koleksi ini hanya untuk dibaca di tempat. Koleksi ini ditandai huruf “R” pada label koleksi. Koleksi ini disimpan di lantai 3.

b. Koleksi yang berupa buku/laporan tahunan. Koleksi ini ditandai dengan huruf “Ra” pada label koleksi. Koleksi ini disimpan di lantai 3.

c. Koleksi bibliografi. Bibliografi adalah daftar pustaka yang berisi tentang terbitan yang berhubungan dengan suatu subjek atau karya seseorang. Koleksi ini ditandai dengan huruf “Rb” pada label koleksi. Koleksi ini disimpan di lantai 3.

d. Koleksi American Corner, yaitu koleksi yang diperoleh atas kerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat Kantor Jakarta. Koleksi American Corner berupa buku, CD, maupun DVD yang memuat informasi kebudayaan, sejarah, dan geografi Amerika Serikat, serta buku teks bidang sains, teknologi, seni, manajemen, dan bisnis. Penanggung-jawab Koleksi American Corner adalah Direktur American Corner. Koleksi ini diberi kode “AC”. Koleksi American Corner ini disimpan di lantai 1.

e. Koleksi Khusus, yaitu koleksi yang secara khusus dengan pertimbangan tertentu disimpan di ruang tertutup. Koleksi ini hanya dibaca di tempat. Pengguna yang memerlukan akan dilayani oleh petugas. Koleksi ini disimpan di lantai 4. Koleksi khusus terdiri dari:

1) Koleksi tugas akhir mahasiswa. Tugas akhir yang disimpan di UPT Perpustakaan adalah Tesis dan Disertasi mahasiswa ITB. Untuk skripsi disimpan di program studi. Koleksi tugas akhir ditandai dengan huruf “T0” untuk Diploma S0, “T1” untuk Skripsi S1; “T2” untuk Tesis S2 ; dan “T3” untuk Disertasi S3.

2) Koleksi Laporan Penelitian staf pengajar ITB. Koleksi ini ditandai dengan huruf “Ba”

3) Koleksi publikasi ITB dan sivitas akademika ITB. Koleksi ini ditandai dengan huruf “B”.

4) Koleksi Indonesian Nation-Building Corner, yaitu koleksi yang dapat membangkitkan jiwa nasionalisme (wawasan kebangsaan) sivitas akademika ITB. Sebagian dari koleksi ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Nurani Dunia. Koleksi ini diberi kode “IC” atau ditandai dengan huruf “I” pada label koleksi.

5) Koleksi Langka, yaitu koleksi yang berusia terbit diluar 10 (sepuluh) tahun terakhir tetapi memiliki nilai historis baik secara kelembagaan, keilmuan, kebangsaan dan kenegaraan, maupun kebudayaan.

Page 90: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

6) Koleksi Arsip ITB, yaitu koleksi Tugas akhir mahasiswa, Laporan penelitian, publikasi ITB dan sivitas akademika ITB yang berusia terbit diluar 10 (sepuluh) tahun memiliki nilai historis baik secara kelembagaan, keilmuan, kebangsaan dan kenegaraan, maupun kebudayaan.

6. Koleksi Jurnal dan Majalah, yaitu kumpulan koleksi terbitan berseri. Koleksi ini disimpan di Lantai 3. Penanggung-jawab koleksi Jurnal dan majalah adalah Koordinator Layanan Jurnal. Koleksi ini terdiri dari:

a. Koleksi Jurnal, yaitu koleksi terbitan berseri kategori ilmiah.

b. Koleksi Majalah, yaitu koleksi terbitan berseri kategori populer.

c. Koleksi Suratkabar/Tabloid, yaitu koleksi terbitan berseri yang mempunyai frekuensi terbit harian atau paling lama mingguan.

d. Koleksi Kliping, yaitu kumpulan berbagai artikel tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, manajemen, dan humaniora yang diambil dari berbagai suratkabar

7. Koleksi Multimedia, yaitu kumpulan koleksi bukan buku (audio visual / pandang-dengar) yang memerlukan alat khusus untuk mengakses isinya. Koleksi ini hanya bisa dimanfaatkan di tempat, khususnya di ruang Layanan Digital dan Multimedia. Penanggung-jawab koleksi multimedia adalah Koordinator Layanan Digital dan Multimedia. Koleksi ini di simpan di lantai 4. Koleksi ini ditandai dengan huruf “BB” pada label koleksi.

8. Koleksi Digital, yaitu koleksi dalam bentuk digital (file komputer). Koleksi ini disimpan di server. Penanggung-jawab koleksi digital adalah Koordinator Pengembangan Koleksi Digital dan Multimedia. Koleksi digital terdiri dari:

a. Koleksi perpustakaan digital ITB, yaitu koleksi digital yang memuat hasil karya ilmiah sivitas akademika ITB dan publikasi ITB. Koleksi ini disimpan di server situs perpustakaan digital, dengan alamat: http://digilib.itb.ac.id

b. Koleksi Ilmiah elektronik, yaitu koleksi digital yang memuat hasil karya ilmiah non-ITB yang sesuai dengan bidang studi di ITB dan diperoleh melalui proses digitalisasi dan/atau proses unduh dari berbagai sumber resmi di internet untuk dikonsumsi oleh anggota UPT Perpustakaan serta hanya dapat diakses di dalam kampus ITB. Koleksi ini disimpan di server situs E-Collection, dengan alamat : http://e.lib.itb.ac.id.

c. Koleksi Database e-journals dan e-books, yaitu koleksi digital yang memuat artikel jurnal dan buku yang dibeli/dilanggan . Koleksi ini dapat diakses, baik dari dalam kampus maupun luar kampus ITB. Akses dari dalam kampus dapat dilakukan secara langsung ke alamat situs masing-masing database e-journal dan/atau e-books. Sedangkan akses dari luar kampus, Sivitas

Page 91: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

akademika ITB dapat memanfaatkan fasilitas OpenVPN dengan memasukkan login AI3. Fasilitas OpenVPN dapat diunduh dari alamat: http://webpvn.itb.ac.id. Sedangkan untuk memperoleh login AI3, sivitas akademika ITB dapat menghubungi ComLabs ITB. Daftar database e-journal dan e-book yang dilanggan dapat diakses melalui website UPT Perpustakaan dengan alamat situs:

1) http://www.lib.itb.ac.id/?mod=journal untuk daftar database e-journal2) http://www.lib.itb.ac.id/?mod=ebook untuk daftar database e-book

11.2. JUMLAH KOLEKSI

Kuantitas koleksi ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain jumlah program studi, jumlah mata kuliah, tingkat pendidikan (S0, S1, S2, dan S3), kegiatan penelitian, dan banyaknya buku ajar per mata kuliah yang diwajibkan dan dianjurkan. Selain itu, jumlah dosen dan mahasiswa harus pula dipertimbangkan untuk menghitung jumlah eksemplar setiap judul bahan perpustakaan. Namun jumlah eksemplar ini perlu dibatasi agar jangan menghabiskan terlalu banyak dana, karena sumber dana yang terbatas. Sebaiknya dana yang tersedia digunakan untuk membeli judul lain. Lagi pula, pada dasarnya mahasiswa dianjurkan memiliki sendiri buku ajarnya.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, perpustakaan perguruan tinggi wajib menyediakan 80% (delapan puluh persen) dari bahan bacaan wajib mata kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi. Masing-masing judul bahan bacaan tersebut disediakan 3 (tiga) eksemplar untuk setiap 100 (seratus) mahasiswa, dimana 1 (satu) eksemplar untuk pinjaman jangka pendek dan 2 (dua) eksemplar lainnya untuk pinjaman jangka panjang.

Menurut Keputusan Mendiknas nomor 234/U/2000, jumlah buku yang harus disediakan perpustakaan terkait jenjang pendidikan, yaitu:

1. Program Diploma dan Program S1a. Buku mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) sebanyak 1 judul

per-mata kuliahb. Buku mata kuliah keterampilan dan keahlian (MKK) sebanyak 2 judul

per-mata kuliahc. Jumlah buku sekurang-kurangnya 10% dari jumlah mahasiswa dengan

memperhatikan komposisi jenis judul.

2. Program S2 dan S3 untuk setiap program studi harus disediakan 500 judul buku.

Sedangkan untuk jumlah terbitan berkala seperti jurnal dan majalah, perpustakaan melanggan sekurang-kurangnya 1 (satu) judul jurnal untuk setiap program studi yang diselenggarakan pada jenjang program diploma dan sarjana, serta 2 (dua) judul untuk program pascasarjana. Hal ini sesuai dengan standard yang berlaku menurut SNI 7330-2009 poin 5.3 tentang majalah ilmiah, Kepmendiknas no.

Page 92: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

234/U/2000 pasal 12 ayat (2) huruf d, dan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Bagian ke-3, Bab 19 tentang ragam dan jumlah koleksi.

Untuk pertambahan koleksi perpustakaan, SNI no. 7330-2009 poin 5.4 tentang penambahan koleksi menetapkan standard bahwa penambahan koleksi sekurang-kurangnya 2% dari jumlah judul atau minimal 200 (dua ratus) judul per tahun, dipilih mana yang paling besar.

Page 93: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 12PEMILIHAN DAN PENGADAAN

BAHAN PERPUSTAKAANKegiatan pengembangan koleksi mencakup proses pemilihan bahan perpustakaan dan dilanjutkan dengan proses pengadaan. Pemilihan bahan perpustakaan memerlukan alat bantu perpustakaan. Alat bantu yang biasa digunakan untuk memilih bahan perpustakaan, yaitu:

1. Silabus mata kuliah (Kurikulum)2. Bibliografi3. Katalog Penerbit4. Tinjauan dan resensi5. Pangkalan data perpustakaan lain6. Sumber-sumber lain dari internet

12.1. Proses Pemilihan Bahan Perpustakaan

Proses pemilihan bahan perpustakaan dapat dimulai dari pustakawan sendiri atau pemustaka. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Pustakawan dan /atau Pemustaka untuk mengajukan usulan bahan perpustakaan yang dipilihnya, yaitu:

1. Mengirimkan surat permintaan pemilihan bahan perpustakaan kepada Ketua Program Studi, Dekan Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB agar mengusulkan daftar buku yang dibutuhkan untuk dilakukan proses pembelian.

2. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh perpustakaan, yang memuat keterangan / data bibliografi seperti tercantum dalam tabel 4.

3. Mengisi formulir usulan koleksi secara online yang tersedia pada sistem otomasi.

4. Menandai katalog penerbit dengan cara tertentu yang mudah dilihat.5. Menghubungi staf perpustakaan Layanan Pemanduan, Pemustaka dan

Humas dengan memberikan informasi seperti yang tercantum dalam tabel 4.

Data informasi sumber diperlukan agar dapat membantu mempercepat proses pengadaan bahan perpustakaan yang bersangkutan. Informasi sumber dapat berupa alamat, nomor telepon, fax, email, alamat internet (URL) dari penerbit, toko buku, atau agen.

Page 94: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Tabel 4 Data bibliografi untuk pengusulan bahan perpustakaanNo. Data buku Data terbitan berkala Data Non-buku

1 Pengarang Judul Judul2 Judul Penerbit Spesifikasi3 Edisi Alamat penerbit Jenis4 Penerbit Frekuensi terbit Ukuran5 Tahun terbit ISSN Identitas Pengusul6 ISBN Harga langganan Informasi sumber7 jumlah eksemplar Subyek  8 Harga satuan (dalam Rp.) Identitas Pengusul  9 Harga satuan (dalam US$) Informasi sumber   

10 Total Harga (dalam Rp.)    11 Total harga (dalam US$)    12 Identitas Pengusul13 Informasi sumber    

Formulir yang sudah diisi atau katalog penerbit yang sudah ditandai diserahkan langsung ke perpustakaan.

12.2. Proses Pengadaan Bahan Perpustakaan

Metode pengadaan bahan perpustakaan pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Pembelian dan pelangganan2. Hadiah/Sumbangan/Hibah3. Pertukaran4. Deposit atau Wajib serah simpan terbitan perguruan tinggi, sesuai UU No. 4

tahun 1990 tentang Wajib Serah Simpan Karya cetak / Karya Rekam dan Peraturan Pemerintah RI No. 70 tahun 1991 tentang Pelaksanaan Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

12.2.1. Pembelian dan Pelangganan

Langkah-langkah prosedur pembelian dan pelangganan bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa dan melengkapi data bibliografi bahan perpustakaan yang diusulkan.2. Memeriksa usulan dengan bahan perpustakaan yang dimiliki melalui katalog

perpustakaan atau pangkalan data perpustakaan. Bila sudah tersedia dan jumlah eksemplar dinilai memadai, usulan bahan perpustakaan direkomendasikan untuk ditolak dan diganti dengan usulan bahan perpustakaan

Page 95: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

lain sesuai kriteria, skala prioritas, dan pertimbangan lain yang tertuang dalam Kebijakan Pengembangan Koleksi UPT Perpustakaan.

3. Melakukan penerimaan atau penolakan usulan. UPT Perpustakaan sebaiknya membuat daftar usulan yang ditolak dilengkapi dengan alasan penolakan.

4. Membuat daftar pesanan dalam beberapa rangkap menurut kebutuhan. Contoh daftar pesanan terdapat dalam lampiran buku ini.

5. Pemeriksaan akhir, penetapan, dan pengesahan daftar pesanan oleh Kepala UPT Perpustakaan

6. Mengirimkan daftar pesanan kepada Direktorat Logistik untuk ditindak lanjuti melalui mekanisme pengadaan barang sesuai peraturan hukum yang berlaku.

7. Mengarsipkan 1 (satu) rangkap daftar pesanan di Divisi Kepegawaian dan Kearsipan, serta 1 (satu) rangkap di Divisi Pengembangan Koleksi Cetak untuk daftar pesanan koleksi tercetak atau di Divisi Pengembangan Koleksi Digital dan Multimedia untuk daftar pesanan koleksi digital dan multimedia.

8. Memberikan penjelasan pada saat proses aanwijzing, menjaga dan memonitor proses pengadaan di Direktorat Logistik

9. Melakukan proses penerimaan bahan perpustakaan melalui pemeriksaan kesesuaian bahan perpustakaan yang diterima sesuai daftar pesanan.

10.Menyusun laporan pembelian dan pelangganan.

Prosedur proses penerimaan bahan perpustakaan yang dibeli atau dilanggan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pemeriksaan secara teliti bahan perpustakaan yang diterima dan surat pengantar.

2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian bahan perpustakaan yang diterima dengan arsip daftar pesanan.

3. Menyisihkan dan mengembalikan bahan perpustakaan yang tidak sesuai dengan pesanan, cacat, atau rusak disertai dengan surat keterangan atau permintaan penggantian.

4. Menandatangani tanda terima atau faktur dan mengembalikannya kepada pengirim

5. Mengarsipkan tanda terima atau surat jalan penerimaan bahan perpustakaan.6. Merevisi data penerimaan bahan perpustakaan untuk bahan pembuatan statistik

pengembangan koleksi dan/atau statistik pengadaan bahan perpustakaan.7. Menginventarisasi bahan perpustakaan hasil pembelian dengan memberikan cap

identitas lembaga dan nomor induk

12.2.2. Hadiah / Hibah / Sumbangan

Bahan perpustakaan yang diterima melalui metode hadiah / hibah / sumbangan dapat diperoleh secara langsung dari penyumbang atau dengan cara diminta melalui surat ataupun proposal.Hal yang perlu diperhatikan ketika perpustakaan menerima bahan perpustakaan melalui metode hadiah/hibah/sumbangan secara langsung adalah:

Page 96: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

1. Menjelaskan kepada penyumbang tentang kebijakan pengembangan koleksi yang diacu UPT Perpustakaan, dan meminta persetujuan penyumbang atas kriteria kebijakan pengembangan koleksi tersebut.

2. Bila penyumbang setuju, maka pustakawan Divisi Pengembangan Koleksi Cetak atau Digital dan Multimedia melakukan pengecekan kiriman bahan perpustakaan hadiah dan mencocokannya dengan surat pengantar. Bila tidak sesuai, buat daftar bahan perpustakaan yang sesungguhnya diterima.

3. Bila sesuai, buat surat pernyataan penerimaan hadiah bahan perpustakaan dan diserahkan kepada penyumbang.

4. Memilih bahan perpustakaan hadiah yang sesuai dengan kriteria kebijakan pengembangan koleksi untuk diproses lebih lanjut.

5. Bila tidak sesuai dengan kriteria kebijakan pengembangan koleksi, bahan perpustakaan hadiah yang diterima kemudian disisihkan untuk disumbangkan kembali kepada perpustakaan yang lebih membutuhkan.

6. Bahan perpustakaan yang diterima sesuai kebijakan pengembangan koleksi, kemudian diinventarisir dengan memberikan cap identitas lembaga dan nomor induk.

Hal yang perlu diperhatikan ketika perpustakaan meminta hadiah bahan perpustakaan kepada suatu lembaga tertentu, adalah:

1. Menyusun daftar bahan perpustakaan yang dibutuhkan sesuai kriteria kebijakan pengembangan koleksi.

2. Mengirimkan surat permohonan bahan perpustakaan hadiah3. Setelah bahan perpustakaan diterima, petugas perpustakaan memeriksa dan

mencocokkan daftar kiriman bahan perpustakaan hadiah dengan surat pengantar. Bila tidak sesuai, buat daftar bahan perpustakaan hadiah yang sesungguhnya diterima dan dikirimkan bersama surat pengantar disertai ucapan terimakasih.

4. Bila sesuai, petugas membuat surat pengantar disertai ucapan terimakasih5. Mengolah bahan perpustakaan hadiah yang diterima sesuai prosedur

pengolahan bahan perpustakaan yang berlaku.

12.2.3. Pertukaran Bahan Perpustakaan

Hal yang perlu diperhatikan ketika perpustakaan melakukan pertukaran bahan perpustakaan, yaitu:

1. Membuat daftar bahan perpustakaan yang akan dipertukarkan.2. Mengirimkan atau menerima daftar penawaran disertai persyaratannya,

misalnya kriteria kebijakan pengembangan koleksi yang berlaku dan dianut, biaya pengiriman, mekanisme pengambilan, dan sebagainya.

3. Menerima kembali daftar penawaran yang sudah dipilih pemesan atau memilih bahan perpustakaan yang ditawarkan sesuai kebijakan pengembangan koleksi yang berlaku.

4. Mencatat alamat pemesan atau alamat pemberi penawaran.

Page 97: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

5. Menyampaikan bahan perpustakaan yang dipilih oleh perpustakaan atau lembaga yang memesannya ; atau menyampaikan bahan perpustakaan yang dipilih sesuai kebijakan pengembangan koleksi.

6. Bahan perpustakaan hasil pertukaran yang diterima, kemudian diinventarisir dengan memberikan cap identitas lembaga dan nomor induk.

12.2.4. Muatan Lokal (Local content)

Maksud muatan lokal di sini meliputi koleksi lokal (local content) dan literatur kelabu (grey literature). Koleksi lokal meliputi bahan-bahan perpustakaan tentang suatu topik yang sifatnya lokal. Sedangkan literatur kelabu meliputi semua karya ilmiah dan non-ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi, dalam hal ini ITB. Literatur kelabu ini wajib diserahkan sivitas akademika dan disimpan di UPT Perpustakaan yang diperkuat dengan mekanisme penerbitan Surat Keputusan Rektor. Hal ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku yaitu UU No. 4 tahun 1990 tentang Wajib Serah Simpan Karya cetak / Karya Rekam dan Peraturan Pemerintah RI No. 70 tahun 1991 tentang Pelaksanaan Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

Literatur kelabu yang dimaksud antara lain:

1. Tugas akhir mahasiswa S0, S1, S2, dan S3 (Skripsi, tesis, dan disertasi)2. Makalah seminar, simposium, konferensi, dan pertemuan ilmiah lainnya.3. Laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat4. Laporan lain-lain, pidato pengukuhan, dan sebagainya.5. Artikel yang dipublikasikan di media massa6. Publikasi internal kampus7. Jurnal, majalah, dan/atau buletin kampus

Perpustakaan perlu secara proaktif mengembangkan muatan lokal dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengolah koleksi lokal dan literatur kelabu hasil karya sivitas akademika ITB. Perpustakaan juga perlu secara proaktif menyajikan kembali muatan lokal ini kepada pemustaka sebagai sumber-sumber pembelajaran (learning resources). Muatan lokal ini dapat dikembangkan sehingga meliputi informasi tentang keahlian (expertise) yang dimiliki oleh ITB.Proses alih media melalui mekanisme digitalisasi dilakukan untuk memperluas akses secara teks lengkap (fulltext) terhadap muatan lokal ini dalam fasilitas layanan perpustakaan digital. Sebagai konsekuensi penayangan teks lengkap, maka standard keamanan data sudah barang tentu diberlakukan untuk mengantisipasi kekhawatiran terhadap isu plagiarisme. Selain standard keamanan data, standard yang lainnya untuk penataan layanan perpustakaan digital harus diberlakukan.

Agar mekanisme digitalisasi secara bertahap dapat dikurangi, maka proses pengadaan atau penerimaan bahan perpustakaan muatan lokal harus dalam format digital. Hal ini perlu ditambahkan atau dinyatakan secara eksplisit dalam Surat Keputusan Rektor mengenai Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam hasil karya sivitas akademika ITB.

Page 98: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur penerimaan koleksi lokal dan literatur kelabu format cetak di Divisi Pengembangan Koleksi Cetak, adalah:

1. Sivitas akademik ITB mengisi formulir penerimaan koleksi lokal dan literatur kelabu dalam sistem otomasi pada menu penerimaan koleksi

2. Sivitas akademik ITB mengisi formulir surat pernyataan pemberian hak eksklusif hasil karyanya sesuai dengan batasan yang dipilih kepada UPT Perpustakaan untuk menayangkan di perpustakaan digital.

3. Bukti penerimaan koleksi lokal dan surat pernyataan hak eksklusif dicetak sebanyak 2 (dua) eksemplar, ditandatangani dan diberi cap lembaga.

4. Penyerahan bukti penerimaan koleksi lokal dan surat pernyataan hak eksklusif masing-masing 1 (satu) eksemplar untuk penyumbang dan 1 (satu) eksemplar sisanya diarsipkan di Divisi Pengembangan Koleksi Cetak.

5. Bahan perpustakaan koleksi lokal dan literatur kelabu yang diterima diinventarisir dengan memberikan cap identitas lembaga dan nomor induk.

6. Tambahkan data dalam statistik pengadaan koleksi cetak.

Hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur penerimaan koleksi lokal dan literatur kelabu format digital dalam media CD di Divisi Pengembangan Koleksi Digital dan Multimedia, adalah:

1. Sivitas akademik ITB mengisi formulir penerimaan koleksi lokal dan literatur kelabu dalam sistem otomasi pada menu penerimaan koleksi

2. Sivitas akademik ITB mengisi formulir surat pernyataan pemberian hak eksklusif hasil karyanya sesuai dengan batasan yang dipilih kepada UPT Perpustakaan untuk menayangkan di perpustakaan digital.

3. Bukti penerimaan koleksi lokal dan surat pernyataan hak eksklusif dicetak sebanyak 2 (dua) eksemplar, ditandatangani dan diberi cap lembaga.

4. Bila jumlah CD sedikit dan tersedia waktu yang memungkinkan untuk mengecek isi CD, lakukan pengecekan. Bila tidak tersedia waktu yang cukup, berikan catatan pada formulir bahwa “CD belum diperiksa, bila terdapat kerusakan sivitas akademika akan dihubungi dan harus menyerahkan CD dalam kondisi baik”

5. Bila ditemukan kerusakan/cacat/tidak dapat diakses, diminta kepada sivitas akademika untuk menyerahkan dokumen dalam kondisi baik. Formulir tidak dicetak.

6. Bila CD dalam kondisi baik, cetak bukti penerimaan koleksi lokal dan surat pernyataan hak eksklusif masing-masing 1 (satu) eksemplar untuk penyumbang dan 1 (satu) eksemplar sisanya diarsipkan di Divisi Pengembangan Koleksi Digital dan Multimedia.

7. Koleksi lokal dan literatur kelabu dalam CD yang diterima diserahkan kepada Sub Divisi Pengolahan Koleksi Digital dan Multimedia untuk dilakukan proses pengolahan koleksi digital dan multimedia.

8. Tambahkan data dalam statistik pengadaan koleksi digital

Hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur penerimaan koleksi lokal dan literatur kelabu kategori tugas akhir (S0, S1, S2, dan S3) format digital yang diunggah oleh sivitas akademik / mahasiswa ITB adalah:

Page 99: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

1. Sivitas akademika ITB yang telah selesai melakukan perbaikan terakhir dari tugas akhir / laporan penelitian, mengisi formulir metadata dan mengunggah file tugas akhir dalam format PDF tanpa dipasang kode pengaman apapun dalam situs repositori konten lokal ITB.

2. Sivitas akademika ITB memilih opsi yang tersedia untuk publikasi karya ilmiahnya di situs perpustakaan digital.

3. Petugas Divisi Pengembangan Koleksi Digital dan Multimedia mengecek koleksi digital yang diunggah sivitas akademika, apakah tersimpan dalam pangkalan data dan sesuai standard atau tidak.

4. Bila tidak sesuai, Petugas tidak melakukan tindakan approval dan menghubungi sivitas akademika untuk memperbaikinya.

5. Bila sesuai, Petugas melakukan tindakan approval, sehingga sivitas akademika dapat melakukan proses bebas pinjam lebih lanjut di Divisi Layanan Sirkulasi.

6. Koleksi digital yang telah mendapat approval diolah lebih lanjut di Sub Divisi Pengolahan Koleksi Digital dan Multimedia sesuai standard yang berlaku.

Page 100: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAB 13PENGOLAHAN BAHAN PERPUSTAKAAN

Menurut SNI 7330-2009 poin 6 menyatakan bahwa bahan perpustakaan diorganisasikan agar dapat ditemubalik secara cepat dan tepat. Pengorganisasian bahan perpustakaan dilakukan melalui proses pendeskripsian, pengklasifikasian, dan penyusunan secara sistematis dengan menggunakan:

1. Pedoman deskripsi bibliografis dan atau metadata2. Bagan klasifikasi3. Pedoman tajuk subjek dan atau tesaurus4. Pedoman penentuan tajuk entri utama

13.1. Pengolahan Koleksi Cetak dan Analog

Objek dari kegiatan pengolahan koleksi cetak dan analog adalah media fisik koleksi. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengolahan koleksi cetak dan analog adalah:

1. Inventarisasi bahan perpustakaan format cetak dan analog2. Penentuan nomor klasifikasi, subjek, tajuk subjek, dan kata kunci3. Input data bibliografi sesuai peraturan katalogisasi yang berlaku (proses

katalogisasi)4. Administrasi pengolahan koleksi cetak dan analog

13.1.1. Inventarisasi Koleksi Cetak dan Analog

Prosedur kegiatan inventarisasi bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Pemberian cap identitas lembaga2. Pemberian cap nomor induk (nomor barcode)3. Penempelan chip RFID dan sticker RFID4. Proses tagging RFID

13.1.2. Proses klasifikasi Koleksi Cetak dan Analog

Proses klasifikasi adalah proses pengelompokan suatu objek berdasarkan prinsip kesamaan karakteristik objek (Rowley : 2000). Di dalam dunia perpustakaan, proses klasifikasi digunakan untuk mengelompokan bahan perpustakaan berdasarkan prinsip kesamaan karakteristik bahan perpustakaan. Karakteristik bahan perpustakaan yang dimaksud adalah subjek yang dibahas dalam bahan perpustakaan tersebut.

Page 101: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Keluaran (Output) dari proses klasifikasi bahan perpustakaan adalah pengelompokan bahan perpustakaan berdasarkan subjek yang dibahas. Sedangkan dampak (outcome) dari proses klasifikasi bahan perpustakaan adalah:

1. Penempatan bahan perpustakaan di rak berdasarkan kelompok subjek yang dibahas. Bahan-bahan perpustakaan yang membahas subjek yang sama akan ditempatkan di rak yang sama atau rak yang terdekat.

2. Petugas perpustakaan memperoleh kemudahan dalam menyimpan bahan perpustakaan di rak (pengerakan / shelving).

3. Pemustaka memperoleh kemudahan dalam mencari dan menemukan bahan perpustakaan

4. Proses penelusuran informasi bahan perpustakaan, baik dengan melihat langsung di rak (browsing) maupun mencari informasi melalui katalog atau Online Public Access Catalogue / OPAC (searching) menjadi lebih mudah, cepat dan tepat. Selanjutnya agar kemudahan, kecepatan, dan ketepatan proses penelusuran informasi bahan perpustakaan dapat dipertahankan, maka petugas perpustakaan harus disiplin melakukan kegiatan pengerakan (shelving), baik disiplin dalam penempatan bahan perpustakaan maupun disiplin dalam waktu pelaksanaan kegiatan pengerakan (shelving). Kegiatan pengerakan (shelving) direkomendasikan untuk dilaksanakan setiap hari. Sedangkan bagi pemustaka, dilarang untuk mengembalikan sendiri bahan perpustakaan ke dalam jajaran bahan perpustakaan di rak. Pemustaka dianjurkan untuk menyimpan bahan perpustakaan yang sudah digunakan di meja baca atau di tempat yang telah disediakan.

Dengan demikian, proses klasifikasi bahan perpustakaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menghubungkan bahan perpustakaan di rak dengan informasi data bibliografi bahan perpustakaan tersebut dalam cantuman katalog atau OPAC.

2. Sebagai fasilitas yang membantu proses penelusuran dengan cara melihat langsung di rak (browsing).

Kegiatan proses klasifikasi di UPT Perpustakaan menggunakan standard sistem klasifikasi persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification / DDC) dan Daftar perluasan DDC yang dikembangkan khusus untuk Indonesia. Menurut sistem klasifikasi DDC, ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 10 kelas utama, yaitu:

000 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan yang umum (Generalities)100 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai Filsafat dan Psikologi

(Philosophy and Psychology)200 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai agama (Religion)300 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai ilmu-ilmu sosial (Social

sciences)400 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai bahasa (Language)500 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai Ilmu Alam dan Matematika

(Natural sciences and mathematics)600 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai Teknologi (Engineering)

Page 102: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

700 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai Kesenian (Arts)800 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai Kesusasteraan (Literature)900 : untuk subjek atau ilmu pengetahuan mengenai Geografi dan Sejarah

(Geography and History)

Setiap kelas dibagi lagi menjadi 10 subkelas, dan begitu seterusnya. Pembagian 10 kelas berikutnya merupakan penjabaran dari subjek sebelumnya. Misalnya, kelas 500 : Ilmu Alam dan Matematika dibagi menjadi 10 subkelas berikutnya, yaitu:

500 : Subjek umum bidang ilmu alam dan matematika510 : Matematika (Mathematics)520 : Astronomi (Astronomy)530 : Fisika (Physics)540 : Kimia (Chemistry)550 : Ilmu Bumi (Earth sciences) 560 : Ilmu tentang Fosil (Paleontology)570 : Ilmu Hayati (Life sciences / Biology)580 : Tumbuhan (Botany)590 : Hewan (Animals)

Jumlah digit/angka nomor klasifikasi yang digunakan dibatasi maksimal sampai 12 digit/angka.

Standard yang digunakan UPT Perpustakaan dalam penentuan tajuk subjek (subject heading), adalah:

1. Library of Congress Subject Heading (LCSH) untuk tajuk subjek berbahasa Inggris

2. Daftar Tajuk Subyek Perpusnas, untuk tajuk subjek berbahasa Indonesia

Dan untuk penentuan kata kunci, UPT Perpustakaan menggunakan :

1. Kata kunci yang ditentukan penulis (natural language / derived-term systems)

Bahan perpustakaan yang biasanya mencantumkan kata kunci yang dibuat oleh penulisnya adalah tugas akhir dan laporan penelitian.

2. Kata kunci yang ditentukan pustakawan (controlled-indexing language / assigned-term systems)

Apabila bahan perpustakaan tidak mencantumkan kata kunci yang dibuat oleh penulis, maka pustakawan menentukan kata kunci yang diperoleh dari daftar indeks dan judul. Kata kunci yang diambil dan urutan penulisan kata kunci berdasarkan kategori Subject-PMEST (Subject, Personality, Matter, Energy, Space, Time). Subject berkaitan dengan istilah yang digunakan. Personality berkaitan dengan individu yang terlibat. Matter berkaitan dengan bahan yang digunakan. Energy berkaitan dengan energi yang digunakan. Space berkaitan dengan tempat yang digunakan. Kata kunci yang diambil

Page 103: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

berkaitan dengan tempat adalah nama area yang terkait, nama kota tempat area terkait, nama propinsi tempat area terkait, dan nama negara tempat area terkait. Time berkaitan dengan waktu yang digunakan. Sebagai contoh: tesis berjudul “Makna Ragam Hias pada Rana Makam Raja-Raja Sumenep di Asta Tinggi Madura”. Maka kata kunci yang diambil dan urutan penulisannya adalah sebagai berikut: “Ragam hias, Raja Sumenep, Rana makam, Asta Tinggi, Madura, Jawa Timur, Indonesia”

3. Kata kunci yang ditentukan oleh pemustaka (users keyword tagging – Library 2.0)

Kata kunci yang biasa digunakan oleh pemustaka dalam proses penelusuran terkait subjek yang dicari. Pemustaka dapat berpartisipasi menambahkan kata kunci terkait data bibliografi yang dicari.

Dalam melaksanakan kegiatan proses klasifikasi diperlukan alat bantu sebagai berikut:

1. Dewey Decimal Classification (DDC)2. Daftar Perluasan DDC yang dikembangkan khusus untuk Indonesia3. Kamus4. Bibliografi5. Sumber informasi di internet, seperti http://catalogue.loc.gov atau

http://catalogue.bl.uk atau http://opac.pnri.go.id

Sedangkan dalam melaksanakan kegiatan penentuan tajuk subjek dan katakunci diperlukan alat bantu sebagai berikut:

1. Library of Congress Subject Headings (LCSH)2. DDC for windows application3. Daftar Tajuk Subyek Perpusnas4. Bibliografi5. Thesaurus6. Kamus7. Sumber informasi di internet, seperti http://catalogue.loc.gov atau

http://catalogue.bl.uk atau http://opac.pnri.go.id

Prosedur proses penentuan nomor klasifikasi, tajuk subyek, dan kata kunci secara manual adalah sebagai berikut:

1. Tentukan subjek umum dari bahan pustaka. Untuk menentukan subjek umum dapat dipertimbangkan informasi yang diperoleh melalui judul, daftar isi, kata pengantar, atau afiliasi penulis. Contoh: buku berjudul “Managing Information Systems” ditulis oleh Kelly Donovan dari School of Business Administration. Menurut judul ada 2 (dua) subjek, yaitu manajemen dan ilmu komputer. Subjek menurut afiliasi penulis adalah manajemen. Maka subjek umum buku tersebut adalah manajemen.

2. Tentukan subjek khusus dari bahan pustaka. Dari contoh di atas, maka subjek khusus buku tersebut adalah sistem informasi.

Page 104: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

3. Cari di DDC nomor kelas untuk sistem informasi di bidang manajemen. Manajemen ada di kelas 658. Sedangkan sistem informasi ada di kelas 658.403 801 1

4. Tentukan tajuk subjek untuk nomor klasifikasi yang telah ditentukan. Cari tajuk subjek di DDC for windows atau di http://catalogue.loc.gov. Tajuk subjek yang diperoleh adalah “Management information systems”

5. Tentukan kata kunci. Kata kunci dapat diambil dari judul, yaitu “management” dan “information systems” dalam bahasa Inggris, serta “manajemen” dan “Sistem informasi” dalam bahasa Indonesia.

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat, informasi mudah didapat melalui fasilitas internet. Informasi nomor klasifikasi dari suatu bahan perpustakaan dapat diperoleh juga melalui internet. Untuk menghemat waktu mencari nomor klasifikasi, fasilitas internet dapat dimanfaatkan dengan mengakses alamat situs katalog Library of Congress, British Library, atau Perpustakaan Nasional RI. Tetapi nomor klasifikasi yang diperoleh tetap harus diverifikasi dengan kondisi di ITB, seperti program studi dan fakultas/sekolah yang diselenggarakan serta bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diampu.

13.1.3. Proses Katalogisasi Koleksi Cetak dan Analog

Proses katalogisasi adalah proses pembuatan katalog. Katalog adalah suatu daftar barang yang dimiliki oleh suatu lembaga yang disusun berdasarkan sistem tertentu untuk diinformasikan kepada pengguna sebagai bahan informasi untuk memilih. Terkait dengan dunia perpustakaan, katalog perpustakaan adalah suatu daftar bahan perpustakaan yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, yang disusun secara sistematis dan berisi cantuman data bibliografi dengan tujuan untuk memberikan pemustaka akan kemudahan, kecepatan, dan ketepatan akses kepada bahan perpustakaan yang disimpan di rak.

Berdasarkan definisi katalog di atas, maka katalog perpustakaan berfungsi untuk:

1. Menginformasikan kepada pemustaka mengenai koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan

2. Membantu pemustaka dalam menelusur bahan perpustakaan berdasarkan informasi yang dimilikinya/diketahuinya. Informasi yang dimaksud adalah informasi mengenai nama pengarang, judul, atau subjek yang dicakup.

3. Membantu pemustaka dalam memilih bahan perpustakaan yang dibutuhkannya, baik berdasarkan judul, nama pengarang, subjek, edisi, maupun tahun terbit.

Katalog dapat dibuat dalam format cetak maupun format elektronik/digital. Katalog format cetak dapat berbentuk kartu, bentuk mikro (microform), lembaran lepas (loose leaf), atau buku. Dewasa ini dengan perkembangan yang cepat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, katalog format cetak sudah jarang digunakan oleh perpustakaan. Kini perpustakaan pada umumnya menyediakan dan menggunakan katalog format elektronik/digital. Katalog format elektronik/digital ada 2 (dua) jenis berdasarkan prinsip akses informasi, yaitu Katalog format elektronik/digital yang dapat diakses secara lokal dan katalog format

Page 105: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

elektronik/digital yang dapat diakses secara global melalui fasilitas internet. Katalog format elektronik/digital yang dapat diakses secara lokal, biasa disebut OPAC, akronim dari Online Public Access Catalogue. Sedangkan katalog format elektronik/digital yang dapat diakses secara global, biasa disebut dengan WebPAC, merupakan akronim dari Website Public Access Catalogue. UPT Perpustakaan menyediakan dan menggunakan katalog format elektronik/digital yang dapat diakses secara global (WebPAC) melalui alamat situs: http://otomasi.lib.itb.ac.id.

Standard yang digunakan UPT Perpustakaan dalam kegiatan proses katalogisasi koleksi cetak dan analog adalah:

1. Resources Description and Access (RDA), atau Anglo-American Cataloguing Rules 3rd ed. (AACR III)

2. Standar deskripsi untuk monografi3. Standar deskripsi untuk terbitan berseri4. Standar penentuan tajuk entri5. Peraturan katalogisasi Indonesia

Sistem pengolahan koleksi cetak dan analog yang digunakan UPT Perpustakaan pada dasarnya adalah sistem pengolahan berbasis elektronik (otomasi). Sistem pengolahan berbasis konvensional (manual) masih tetap dilaksanakan dengan ketentuan apabila terjadi gangguan pada sistem pengolahan berbasis elektronik.

Prosedur kegiatan proses katalogisasi koleksi cetak dan analog berbasis elektronik (otomasi) adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa pangkalan data mengenai ketersediaan judul bahan perpustakaan yang akan diolah.

2. Mengakses formulir lembar kerja input data bibliografi3. Memasukkan data bibliografi ke dalam sistem otomasi4. Mencetak label koleksi cetak dan analog

Apabila sistem otomasi mengalami gangguan, sehingga proses katalogisasi koleksi cetak dan analog berbasis elektronik tidak dapat dilakukan, maka proses katalogisasi koleksi cetak dan analog berbasis konvensional (manual) dilakukan agar kegiatan pengolahan bahan perpustakaan tetap berjalan.

Prosedur kegiatan proses katalogisasi koleksi cetak dan analog berbasis konvensional (manual) adalah sebagai berikut:

1. Mengakses program spreadsheet MSExcell.2. Membuka file formulir lembar kerja input data bibliografi3. Memasukkan data bibliografi ke dalam lembar kerja4. File hasil input data bibliografi diperiksa oleh Kepala Sub Divisi Pengolahan

Koleksi Cetak dan Analog atau supervisor yang lebih tinggi, jika Kepala Sub Divisi Pengolahan Koleksi Cetak dan Analog tidak ada atau berhalangan.

5. Jika file input data bibliografi yang sudah diperiksa, lakukan proses pencetakan label

Page 106: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

6. Jika sistem otomasi sudah dapat diakses, lakukan proses unggah metadata bibliografi.

13.1.4. Proses Administrasi Pengolahan Koleksi Cetak dan Analog

Proses administrasi pengolahan koleksi cetak dan analog adalah akhir dari rangkaian kegiatan pengolahan koleksi cetak dan analog. Materi kegiatan proses administrasi pengolahan koleksi cetak dan analog adalah membuat dan memasang/ menempelkan kelengkapan koleksi agar dapat segera dimanfaatkan oleh pemustaka. Kelengkapan koleksi yang dimaksud adalah:

1. Label koleksi yang memuat nomor panggil (Call number) dan nomor induk. Nomor panggil terdiri dari:a. Inisial / Tanda huruf jenis koleksi.b. Nomor klasifikasic. 3 (Tiga) huruf pertama dari tajuk entri utama koleksi

Berikut adalah lay out tampilan label koleksi

Keterangan:a. Ukuran label: lebar 8.5 cm dan tinggi 4 cm.b. Warna dasar label: putihc. Huruf yang digunakan adalah Arial Narrowd. Spasi yang digunakan adalah spasi tunggal (Single line spacing)e. Teks “UPT Perpustakaan ITB” berukuran 12 pt, tebal, (bold), indensi 0 cm,

rata tengahf. Teks tanda huruf jenis koleksi, dalam contoh adalah “R”, ukuran 18 pt, bold

(tebal), indensi 3 (tiga) cm, rata kirig. Teks inisial tajuk entri utama, dalam contoh adalah “ABC”, ukuran 18 pt, bold

(tebal), indensi 3 (tiga) cm, rata kirih. Teks nomor induk, dalam contoh adalah “20121234”, ukuran 12 pt, bold

(tebal), indensi 3 (empat) cm, rata kiri

Berikut adalah tanda huruf jenis koleksi, yaitu:

No Tanda Huruf Jenis Koleksi1. B Publikasi ITB dan/atau sivitas akademika ITB

PERPUSTAKAAN PUSAT ITB

R123.456 789 012ABC20121234

Page 107: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

2. Ba Laporan Penelitian ITB3. BB Bukan Buku4. F Fiksi5. I Indonesiana6. J Junior7. K Koleksi memuat gambar (berwarna) dan eksklusif8. L Koleksi bidang ilmu perpustakaan (Library)9. P Pamflet / Koleksi kurang dari 52 halaman

10. R Koleksi Rujukan / Referensi11. Ra Koleksi Laporan / Buku tahunan12. Rb Koleksi Rujukan Bibliografi13. T0 Koleksi Tugas Akhir Diploma14. T1 Koleksi Tugas Akhir / Skripsi Sarjana S115. T2 Koleksi Tugas Akhir / Tesis Magister S216. T3 Koleksi Tugas Akhir / Disertasi Doktor S3

2. Label Kode Koleksi

No Kode Koleksi Jenis Koleksi1. AC Koleksi American Corner2. CAD Koleksi Cadangan3. DATA Koleksi Prof. Doddy A. Tisna Amidjaja4. GI Koleksi Goethe Institute5. GS Koleksi US Geological Survey6. IC Koleksi Indonesia Nation-Building Corner7. KU Koleksi Umum8. NLR Koleksi Nationaal Lucht- en Ruimtevaart Laboratory9. SC Koleksi Sampoerna Corner

10. TPB Koleksi Tahap Persiapan Bersama (TPB)11. WB Koleksi World Bank

3. Pita magnetik pengaman

Prosedur kegiatan proses administrasi pengolahan koleksi cetak dan analog adalah sebagai berikut:

1. Menggunting dan menempelkan label call number dan label kode koleksi2. Memasang pita magnetik3. Mendistribusikan koleksi ke titik layanan terkait4. Mengupdate data statistik dan laporan kinerja

13.2. Pengolahan Koleksi Digital dan Multimedia

Objek dari kegiatan pengolahan koleksi digital dan multimedia adalah isi koleksi.

Page 108: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Isi dari koleksi diolah melalui proses digitalisasi ataupun konversi format file/analog menjadi koleksi digital sesuai dengan standard yang berlaku. Koleksi digital kemudian disimpan di situs perpustakaan digital ITB (ITB Digital Library) di alamat http://digilib.itb.ac.id atau situs Koleksi elektronik ITB (ITB e-Collection) di alamat http://e.lib.itb.ac.id. Koleksi digital dari hasil karya ilmiah sivitas akademika ITB disimpan di situs perpustakaan digital ITB. Sedangkan koleksi digital dari hasil karya ilmiah non-ITB di bidang Sains, Teknologi, seni, manajemen, bisnis, dan humaniora disimpan di situs Koleksi Elektronik ITB.

Rangkaian kegiatan pengolahan koleksi digital dan multimedia adalah sebagai berikut:

1. Proses alih media koleksi2. Proses pengolahan file3. Proses pengunggahan metadata dan file4. Proses manajemen konten

Peralatan kerja yang diperlukan dalam kegiatan pengolahan koleksi digital dan multimedia adalah sebagai berikut:

1. Komputer, dengan spesifikasi2. Scanner, dengan spesifikasi high speed scanner BW/Colour.3. Perangkat lunak (software):

a. Adobe Acrobat Professionalb. Pengolah gambar: Corel Drawc. Pengolah suarad. Pengolah video

4. CD / DVD5. Hard disk eksternal6. Sistem komunikasi jaringan

Standarisasi yang digunakan dalam pengolahan koleksi digital dan multimedia menggunakan standarisasi yang diciptakan sendiri secara internal untuk memenuhi kebutuhan dalam penataan sistem pengolahan dan layanan koleksi digital dan multimedia. Standarisasi yang digunakan dalam kegiatan pengolahan koleksi digital dan multimedia adalah sebagai berikut:

1. Standarisasi kategori dokumen

Dokumen yang dikelola dalam perpustakaan digital ITB adalah:a. Disertasi, diberi kode inisial DISb. Tesis, diberi kode inisial TSc. Tugas Akhir/Skripsi, diberi kode insial TAd. Laporan Penelitian, diberi kode inisial LPe. Grey literature berupa makalah, kertas kerja, dan artikel; diberi kode GLf. Jurnal yang diterbitkan ITB; diberi kode JRNLg. Prosiding kegiatan ilmiah ITB, diberi kode PROh. Buku yang ditulis sivitas akademika ITB, diberi koda BOOK

Page 109: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

i. Course Material atau bahan ajar di ITB, diberi kode CMj. Organisasi berupa publikasi ITB dan unit di dalamnya, diberi kode ORGk. Direktori Kepakaran merupakan profil sivitas akademika ITB, diberi kode EXPl. Electronic clipping dari berita tentang ITB dan sivitas akademika, diberi kode

ECLIPStandard dokumen ini digunakan untuk pembuatan folder dalam penataan situs perpustakaan digital ITB, serta sebagai bagian dari informasi tata nama file.

Dokumen yang dikelola dalam Koleksi Elektronik ITB adalah:a. Artikel dari e-journal, diberi kode inisial EJO (berasal dari E-JOurnal)b. E-Books, diberi kode inisial EBO (berasal dari E-BOok)c. Peraturan hukum Indonesia, diberi kode inisial IDL (InDonesian Law)d. Peraturan hukum Internasional, diberi kode inisial ITL (InTernational Law)e. Koleksi Cetak Perpustakaan ITB, diberi kode insial LPC (Library Printed

Collection)Standard dokumen ini digunakan untuk pembuatan folder dalam penataan situs Koleksi Elektronik ITB, serta sebagai bagian dari informasi tata nama file.

2. Standarisasi inisial program studi

Standard inisial program studi berfungsi untuk memberikan informasi lokasi dan asal sumber hasil karya ilmiah. Selain itu, standard inisial program studi merupakan bagian dari informasi tata nama file.

Untuk pengelolaan Koleksi Elektronik ITB, standard ini berfungsi untuk memberikan informasi subjek khusus pengguna koleksi. Apabila koleksi digital dapat dikonsumsi oleh beberapa atau seluruh program studi, maka inisial yang digunakan adalah ITB.

Inisial program studi diambil dari kode mata kuliah yang tercantum dalam silabus mata kuliah atau kurikulum yang berlaku di ITB. Berikut adalah daftar inisial program studi di ITB:

No Kode Inisial Program Studi1. ITB Institut Teknologi Bandung2. PP Perpustakaan Pusat3. AR Program Studi Arsitektur4. AS Program Studi Astronomi5. BI Program Studi Biologi6. DS Program Studi Desain7. EL Program Studi Teknik Elektro8. FA Program Studi Farmasi9. FI Program Studi Fisika

10. GD Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika11. GL Program Studi Teknik Geologi12. GM Program Studi Geofisika dan Meteorologi13. IF Program Studi Teknik Informatika14. KI Program Studi Kimia15. KL Program Studi Teknik Kelautan

Page 110: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

16. MA Program Studi Matematika17. MS Program Studi Teknik Mesin18. PL Program Studi Planologi/Perencanaan Wilayah & Kota19. PN Program Studi Teknik Penerbangan/Aeronotika20. SBM Sekolah Bisnis Manajemen21. SI Program Studi Teknik Sipil22. SM Program Studi Seni Murni23. TA Program Studi Teknik Pertambangan24. TF Program Studi Teknik Fisika25. TG Program Studi Teknik Geofisika26. TI Program Studi Teknik Industri27. TK Program Studi Teknik Kimia28. TL Program Studi Teknik Lingkungan29. TM Program Studi Teknik Perminyakan

Page 111: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

3. Standarisasi tata nama file

Pemberian nama file untuk koleksi digital diatur dalam standarisasi tata nama file. Struktur tata nama file koleksi digital terdiri dari 5 kelompok, sebagai berikut:

Keterangan:

Kelompok 1 adalah tahun terbit dokumenKelompok 2 adalah inisial kategori dokumenKelompok 3 adalah inisial kategori program studiKelompok 4 adalah nama lengkap penulis atau akronim badan korporasiKelompok 5 adalah nomor pembeda file

Contoh penamaan file dari koleksi tesis dibuat tahun 2004 dengan judul “Makna Ragam Hias pada Rana Makam Raja-Raja Sumenep di Asta Tinggi Madura” ditulis oleh Lintu Yulistiantoro dari Departemen Desain. Dokumen diunggah oleh petugas Perpustakaan Pusat.Maka penamaan file adalah sebagai berikut:2004 TS PP Lintu Yulistiantoro 1.pdf

Bila dokumen diunggah oleh petugas Perpustakaan Seni Rupa dan Desain, maka penamaan file adalah sebagai berikut:2004 TS DS Lintu Yulistiantoro 1.pdf

Untuk koleksi elektronik, bila ada dokumen berjudul “Calculus” ditulis oleh Edwin Purcell pada tahun 2012 buku digunakan oleh sebagian besar program studi dan merupakan hasil scanning dari koleksi cetak Perpustakaan Pusat, maka penamaan file adalah sebagai berikut:

2012 LPC ITB Edwin Purcell 1.pdf

4. Standarisasi isi file

Tahun Dokumen Prodi Nama Penulis 00

AAAA BBB CCC DDDDDD 00

Klp. 1 Klp. 2 Klp. 3 Klp. 4 Klp. 5

Page 112: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih
Page 113: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih
Page 114: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

DAFTAR PUSTAKA

INDONESIA. Badan Standardisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 7330 tahun 2009 tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.

INDONESIA. Menteri Pendidikan Nasional. 2000. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

INDONESIA. Perpustakaan Nasional. 2003. Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

INDONESIA. Presiden. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

INDONESIA. Presiden. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

INDONESIA. Presiden. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta : Sekretariat Negara RI.

INDONESIA. Presiden. 1999. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

INDONESIA. Presiden. 1991. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 70 tahun 1991 tentang Pelaksanaan UU No. 4 tahun 1990 tentang Wajib Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

INDONESIA. Presiden. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1990 tentang Wajib Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Jakarta Sekretariat Negara RI.

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. 2010. Struktur Organisasi Institut Teknologi Bandung. http://www.itb.ac.id [diakses pada tanggal 10 Mei 2012]. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

OLIVER, Chris. 2009. FRBR and RDA : Advances in Resource Description for Multiple Format Resources. [Toronto], Canada: Library and Archives Canada.

ROWLEY, Jennifer and FARROW, John. 2000. Organizing knowledge : an introduction to managing access to information, 3rd ed. Aldershot, Hamphsire, England: Gower.

WIJAYANTI, Luki (ed.). 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI.

Page 115: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih
Page 116: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

BAGIAN

LAMPIRAN

Page 117: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih
Page 118: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Dewan Perpustakaan Kepala

KaBid Administrasi Umum

SubBid Kepegawaian dan Kearsipan SubBid Keuangan SubBid Fasilitas

Div. Sarana dan Prasarana

Div. Teknologi Informasi Komunikasi dan

Jaringan

KaBid Layanan

SubBid Layanan Pengguna

Div. Layanan Sirkulasi

Div. Layanan Pemanduan,

Pemustaka, dan Humas

Div. Layanan Jurnal

Div. Layanan Digital dan Multimedia

Div. Layanan Koleksi Umum

SubBid Layanan Teknis

Div. Pengembangan Koleksi Cetak

Div. Pengembangan Kol.Digital/Multimedia

SubDiv. Pengadaan Koleksi

Digital/Multimedia

SubDiv. Pengolahan Koleksi Digital/Media

Div. Preservasi dan Konservasi Koleksi

Sidang Pustakawan

Page 119: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Lampiran ? Contoh Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Latar Belakang

Pada waktu ini sangat dirasakan pentingnya perpustakaan memiliki kebijakan tertulis mengenai pengembangan koleksi sebagai pedoman dalam memilih bahan perpustakaan. Kebijakan ini makin dirasakan perlunya mengingat bahan perpustakaan makin banyak dan beragam, dan biaya untuk pembelian dan pengolahannya meningkat. Kebijakan ini perlu ditinjau kembali secara teratur, dan sebaiknya setiap tahun agar kebutuhan akan informasi dalam situasi yang selalu berubah dapat dipenuhi.

Tujuan Perpustakaan

Kebijakan pengembangan koleksi hendaknya selalu dapat mencerminkan fungsi perpustakaan sebagai penunjang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (PP No. 60, tahun 1999, pasal 34). Sebagai unsur penunjang visi dan misi perguruan tinggi, perpustakaan merumuskan tujuannya sebagai berikut:1. Mengadakan dan merawat buku, jurnal, dan bahan perpustakaan lainnya untuk

dipakai oleh dosen, mahasiswa, dan staf lainnya bagi kelancaran program pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi.

2. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang bernilai sejarah, yang memiliki kandungan informasi lokal, dan yang dihasilkan oleh sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber pembelajaran (learning resources).

3. Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian bahan perpustakaan

4. Menyediakan tenaga profesional serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan, dan bila perlu mampu memberikan pelatihan cara penggunaan bahan perpustakaan.

5. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan.

Tanggung-jawab Pemilihan dan Keputusan Pengadaan

Pemilihan bahan perpustakaan merupakan usaha bersama antara staf pengajar dan staf perpustakaan. Usaha ini bisa dituangkan dalam bentuk kepanitiaan. Walaupun setiap staf pengajar berhak memilih dan mengajukan permintaan bahan perpustakaan, hal tersebut perlu mendapat persetujuan dari ketua jurusan atau yang mewakilinya untuk urusan perpustakaan. Staf perpustakaan dapat pula mengajukan usul pengadaan bahan perpustakaan tertentu kepada kepala perpustakaan, terutama bahan perpustakaan yang kurang atau belum mendapat perhatian dari staf pengajar. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh koleksi yang memuat informasi yang seimbang. Kepala perpustakaan mempunyai wewenang

terakhir untuk memutuskan diadakan atau tidaknya bahan perpustakaan tertentu. Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan berbagai macam aspek seperti biaya dan kriteria pemilihan.

Kriteria Pemilihan

Terdapat beberapa asas yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan

Page 120: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

terakhir untuk memutuskan diadakan atau tidaknya bahan perpustakaan tertentu. Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan berbagai macam aspek seperti biaya dan kriteria pemilihan.

Kriteria Pemilihan

Terdapat beberapa asas yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan

Bahan perpustakaan rujukan diadakan dengan mempertimbangkan:

1. Susunan2. Macam entri yang digunakan3. Ada tidaknya indeks4. Kelengkapan dan ketelitian rujukan5. Kualitas terbitan6. Kepakaran penulis, dll.

Page 121: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

Bahan perpustakaan rujukan diadakan dengan mempertimbangkan:

1. Susunan2. Macam entri yang digunakan3. Ada tidaknya indeks4. Kelengkapan dan ketelitian rujukan5. Kualitas terbitan6. Kepakaran penulis, dll.

1. Perlu disediakan perangkat keras (komputer), perangkat lunak, dan sambungan internet untuk akses maya

2. Reliabilitas dan kecepatan sambungan internet (bandwidth) yang relatif masih lambat di Indonesia

3. Ketertinggalan teknologi (technological obsolence) dari perangkat keras, perangkat lunak, maupun media penyimpanan elektronik/digital.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas perpustakaan perlu mengadakan peningkatan (upgrading) perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengakses informasi dari terbitan berkala dalam media CD ROM. Jika pemasok

Page 122: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih

1. Perlu disediakan perangkat keras (komputer), perangkat lunak, dan sambungan internet untuk akses maya

2. Reliabilitas dan kecepatan sambungan internet (bandwidth) yang relatif masih lambat di Indonesia

3. Ketertinggalan teknologi (technological obsolence) dari perangkat keras, perangkat lunak, maupun media penyimpanan elektronik/digital.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas perpustakaan perlu mengadakan peningkatan (upgrading) perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengakses informasi dari terbitan berkala dalam media CD ROM. Jika pemasok

Page 123: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih
Page 124: kinerja.lib.itb.ac.idkinerja.lib.itb.ac.id/fm/files/106000353/BUKU...  · Web viewMelakukan koordinasi dengan Sub Bidang Pengolahan Koleksi Digital/Multimedia dalam kegiatan alih