Page 1
KINERJA PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI
DESA RANTAU GEDANG KECAMATAN MERSAM
KABUPATEN BATANG HARI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat - Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.IP.)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Oleh:
MARIO ANDRA NOVICO
SIP.162372
PEMBIMBING:
Dr.H. Bahrul Maani, M.Ag
Elvi Alfian A, S.H., M.H
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
Page 5
v
MOTTO
Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan
kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu
menyembah.1
1Al-Anbiyaa’ (21): 73.
Page 6
vi
ABSTRAK
Tolak ukur pemerintahan yang baik harus menerapkan pemerintahan yang
baik dengan cara: keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi
dan kewajaran. Skripsi ini bertujuan ingin mengetahui pelaksanaan pembangunan
Desa Rantau Gedang dan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di
Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan kualitatif, melalui
tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dan kesimpulan dari
penelitian ini sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pembangunan desa di Desa Rantau
Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari dilakukan dengan tahapan
diantaranya; melibatkan partisipasi masyarakat, dimana pemerintah desa
mengajak seluruh masyarakat desa untuk bergotong-royong memindahkan
material di tepi sungai menuju tempat pembangunan desa agar dapat terselesaikan,
pelaksanaan pembangunan, dimana pelaksanaan pembangunan dilakukan
berdasarkan perencanaan yang telah dibuat pada awal tahun sesuai dengan
anggaran yang diperoleh baik dari ADD mengevaluasi dan menerapkan disiplin
kerja dimaan dengan mengawasi dan mengevaluasi pembangunan yang telah
dilaksanakan dengan menerapkan disiplin kerja; (2) Kinerja pemerintah dalam
pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari diantaranya; melakukan musyawarah desa dimana
pemerintah desa mengajak seluruh lapisan masyarakat dari tingkat RT, RW,
Tokoh Agama, tokoh adat dan juga seluruh perangkat desa memutuskan
perencanaan dan pembangunan yang akan dilaksanakan, mengupayakan
keterbukaan anggaran, dimana pemerintah desa terus berupaya memberi
penjelasan kepada masyarakat tentang program dan anggaran pembangunan agar
jelas dan terbuka dan independensi, dimana pengaruh tokoh adat cukup besar
demi kelangsungan pembangunan desa agar tidak terjadi malapetaka dan kondisi
alam yang tidak bersahabat.
Kata kunci: Kinerja, Pemerintah desa, pembangunan desa
Page 7
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulilllah….
Ucapan terimakasih Mario Andra Novico kepada:
Allah SWT yang selalu melimpahkan dan memberikan kemudahan, Rahmat
serta rizki-Nya sehingga Ananda Mario Andra Novico dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Buat keluargaku yang tercinta: Ayahanda Ismail dan Ibundaku fatmawati
yang sangat saya sayangi dan sangat saya cintai tanpa kalian saya bukanlah apa-
apa di dunia ini, terimakasih banyak telah mendidik dan mengasuh Ananda
dengan penuh kasih sayang, serta do’a dan perjuangan yang tidak pernah kenal
lelah selama ini, agar ananda menjadi anak yang berguna bagi Agama, keluarga,
Nusa dan Bangsa dan dapat meraih cita-cita seperti yang diinginkan.
Kemudian skripsi ini juga saya persembahkan kepada teman-teman saya
yang sedikit banyak nya membantu dalam proses nya di antara teman tersebut
adalah sakti,exmal,rizqi dan masih banyak teman IP-E lainya yang tidak dapat
disebutkan semuannya serta saya mengucapkan terimakasih kepada para dosen
pembimbing saya yang sangat cukup membantu dalam proses ini sampai skripsi
ini bisa terselesaikan.
Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya
persembahkan skripsi ini untuk kalian semua dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan
datang. Aamiin
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini
penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya
kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam
dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan. Skripsi ini diberi judul
“Kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau
Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari” merupakan suatu
kajian terhadap Komunikasi Kepemimpinan yang diperuntukkan untuk
komunikasi kepemimpinan terhadap sebagai abdi masyarakat. Dan inilah yang
diketengahkan dalam skripsi ini. Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas
penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti, S. Ag., M.H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
3. Bapak Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang
Akademik, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H, selaku Wakil Dekan II,
Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Bapak Dr. H., Ishaq,
SH., M. Hum, selaku Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si selaku Ketua program studi Ilmu
Pemerintahan dan Bapak Yudi Armansyah, M. Hum, selaku Sekretaris
program studi di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
5. Dr.H. Bahrul Maani, M.Ag selaku Pembimbing I dan Elvi Alfian A, S.H.,M.H
selaku Pembimbing II skripsi ini di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
8. Sahabat-sahabatku program studi Ilmu Pemerintahan angkatan 2015.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Page 9
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi
pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita mohon ampunan-
Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Semoga amal kebajikan
kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, November 2020
Penulis,
Mario Andra Novico
SIP.162372
Page 10
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Batasan Masalah.................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ....................... 6
E. Kerangka Teori.................................................................... 7
F. Tinjauan Pustaka ................................................................. 15
BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitan .............................................. 19
B. Pendekatan Penelitian ......................................................... 19
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 20
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 21
E. Teknik Analisis Data ........................................................... 23
F. Sistematika Penulisan.......................................................... 25
G. Jadwal Penulisan ................................................................. 26
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Rantau Gedang ................................. 27
B. Kondisi Geografis Desa Ratau Gedang ............................... 29
C. Visi dan Misi Desa Rantau Gedang ..................................... 30
D. Struktur Organisasi Desa Rantau Gedang ........................... 32
E. Program Pemerintah Desa Rantau Gedang ......................... 33
F. Sarana dan Prasarana Desa Rantau Gedang ........................ 39
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan pembangunan desa di Desa Rantau Gedang
Page 11
xi
Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari ....................... 40
B. Kinerja pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan
desa di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari ........................................................ 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….……. 61
B. Saran-saran.............…...……………………............…….. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Page 12
xii
DAFTAR SINGKATAN
SKP : Sasaran Kinerja Pegawai
STS : Sulthan Thaha Saifuddin
SWT : Subhanahu Wata’ala
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SAW : Shallallahu Alaihi Wasallam
SDA : Sumber Daya Alam
UIN : Universitas Islam Negeri
Page 13
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : peneliti berada di papan informasi pembangunan
Gambar 2 : lokasi pembangunan yang terendam banjir
Gambar 3 : foto material pembangunan
Gambar 4 : proses pengerjaan dam, tanggul irigasi sawah
Gambar 5 : pembangunan jalan usaha tani
Gambar 6 : salah satu proses pembangunan dam, tanggul, irigasi
Gambar 7 : keadaan lokasi pembangunan saat banjir
Gambar 8 : bangunan rute aliran air irigasi sawah
Gambar 9 : portal utama irigasi
Gambar 10 : proses awal pembangunan
Gambat 11 : proses pembangunan pagar sawah dan ternak
Gambar 12 : gambar peta desa Rantau Gedang
Gambar 13 : Daftar Usulan RKP Desa
Page 14
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa merupakan sekumpulan keluarga yang menerapkan sistem
pemerintahan sendiri dimana diketuai oleh Kepala Desa. Desa sendiri tentunya
memiliki keunggualan dan keragaman yang terus dijaga dengan baik agar dapat
dinikmati oleh generasi penetu.2. Untuk itu desa perlu mendapatkan perhatian dan
juga pemberdayaan yang terus dilindungi oleh pemerintah daeras dan juga pusat.
Desa juga memiliki kewenangannya sendiri dalam mengatur dan memajukan
pembangunan yang ada di desanya sendiri3 yang diatur dalam Pasal 20 Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa dijelaskan bahwa pelaksanaan
kewenangan desa berdasarkan hak asal usul diatur dan diurus oleh desa.4 Dengan
begitu desa memiliki kewenangannya unutk memajukan desanya sendiri
berdasarkan kesepakan desa yang ada.
Terselenggaranya pemerintahan yang baik tentu adanya partisispasi
masyarakat yang sadar dan peduli terhadap pentingnya pembangunan khususnya
di desa yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup masyarakat yang lebih
baik5 Adanya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, memberikan
kesempatan Desa untuk melaksanakan pembangunan sarana prasarana yang di
butuhkan masyarakat agar desa tersebut cepat berkembang. Dari penjelasan di atas
2 Djuni Pristianto, Panduan Penyususnan RPJM Desa, (Jakarta: Yayasan Penabulu, 2015),
hlm. 12 3 Borni Kurniawan, desa Mandiri, desa Membangun, (Jakarta: Kementerian desa,
pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2015), hlm. 27 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 Desa Pasal 19 tentang Pemerintahan Daerah
5Bintoro Tjokroamidjojo, Good Governance Paradigma Baru Manajemen
Pembangunan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 6.
Page 15
2
dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembangunan selalunya diukur keberhasilan
desa dalam pembangunan dan juga pemberdayaan serta dukungan dari
masyarakat. 6
Lahirnya pemerintah yang memiliki kualitas yang baik tentu akan
menciptakan kemakmuran bagi masyarakat.
Tolak ukur pemerintahan yang baik harus menerapkan pemerintahan yang
baik dengan cara: keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan
kewajaran (fairness). Prinsip good government apabila diterapkan oleh pemerintah
desa sudah tentu akan memudahkan pembangunan yang baik dan juga merata,
sehingga terciptanya kejauan desa yang diharapkan. Untuk itu penerapan prinsip
Good Governance juga harus dilakukan dalam sistem pemerintahan untuk
meningkatkan nilai, melindungi kepentingan stakeholders dan menjaga
kepercayaan masyarakat sebagai lembaga intermediasi dan kepercayaan.
Keberagaman suatu desa tentu berbeda dengan desa lainnya, keberagaman
desa dapat dilihat dari potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki, maupun
sumberdaya manusia (SDM) di daerah perdesaan tersebut. Beragam perbedaan
diantaranya ada desa yang sangat potensial, ada juga memiliki jumlah dan
kepadatan penduduk yang sangat kurang, adanya fasilitas desa yang sangat
memadai ada juga ketersediaan pembangunan yang kurang memadai, ada yang
tingkat pendapatannya tinggi namun ada juga tingkat pendapatan rendah, ada yang
berdampingan dengan kota namun ada juga yang lokasi sangat jauh dari ibu kota
kabupaten atau kecamatan, dan beragam karakteristik lainnya.
6Muhamad Irfan, Akuntabilitas dan Good Governance, (Jakarta: Departemen Agama Ri
Sekretariat Jenderal Biro Organisasi Dan Tatalaksana, 2006), hlm. 5.
Page 16
3
Berdasarkan hasil observasi penulis ditemukan bahwa Desa Rantau Gedang
terletak di Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari, Desa Rantau Gedang ini
masih termasuk desa terpencil dan jauh dari kota di Kecamatan Mersam.
Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani padi sawah, karet dan sawit.
Hasil petani yang terus meningkat tidak didukung dengan kondisi jalan yang baik,
di mana jalan yang dilalui untuk membawa hasil petani mengalami kerusakan,
sehingga menjadi penghambat perputaran ekonomi di Desa Rantau Gedang.
Banyak masyarakat mengeluhkan bahwa kurangnya pelaksanaan pembangunan
jalan menyebabkan masyarakat kesulitan untuk melakukan aktivitas pekerjaan.7
Selain itu pula irigasi untuk petani padi sawah mengeluhkan bila musim pengujan
datang, dimana padi-padi mereka terancam gagal panen dengan adanya luapan air
sungai Batang Hari.
Pembangunan fisik desa di Desa Rantau Gedang masih jauh dari harapan
masyarakat, masih banyak pembangunan fisik desa yang pengerjaanya cukup
lama dan juga seolah mengulur-ngulur waktu penyelesaiannya. Pemerintah desa
terkesan lepas tangan, sedangkan pembangunan ini sangat dibutuhkan bagi petani
padi sawah yang mengharapkan lahannya tidak terkena banjir terus-meneruh.
Sehingga pembangunan Dam didinding tanggul dan irigasi yang masih belum
kunjung selesai dapat direalisasikan dengan melibatkan semua unsur, baik dari
pemerintah desa, Badan Permusyawaratan desa dan juga melibatkan masyarakat,
sehingga harapan masyarakat bisa tercapai dalam memperbaiki ekonomi keluarga.
7 Observasi penulis di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari r,
pada 12 Oktober 2020
Page 17
4
Sementara itu anggaran yang telah dikeluarkan tidak sebanding dengan
pembangunan yang ada saat ini.
Bidang pembangunan tahun 2018-20198
No Jenis Kegiatan Jumlah Dana Realisasi Sumber
Dana
Keterangan
1 Pembangunan Jalan
Usaha Tani 1,5 Meter
x 600 Meter
164.097.000 163.942.00 DD RT.10
2 Pembangunan pagar
sawah / Sekat Ternak
Sepanjang 600 meter
115.256.600 115.246.600 DD RT.01
3 Rehap Pompanisasi
sawah (pipa hisap dan
pemimpaan jalur
rusak)
10.402.000 10.402.000 DD RT 04 dan
RD 09
4 Dam dinding tanggul
dan irigasi
342.729.500 125.727.000 DD RT.01
Jumlah 6.32.485.100 415.317.600 DD
Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa pembangunan desa yang
terjadi di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari belum
sepenuhnya dirasakan, dimana dalam pembanguan Dam didinding tanggul dan
irigasi masih tertunda, ini disebabkan cuaca yang tidak menentu dan juga
alternative dari pemerintah desa belum dilakukan dengan baik. Pembangunan
yang telah dimulai awal tahun 2018 hingga saat ini tahun 2020 belum juga
terealisasi penyelesaiannya.
Kinerja pemerintah yang baik sesuai dengan perencanaan dan anggaran
tentu diharapakn bagi masyarakat, unutk itu pemerintah desa perlu melakukan
perbaikan apabila dala realisasinya terdapat permasalahan. Pembangunan yang
8 Observasi Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari r, pada 12
Oktober 2020
Page 18
5
lambat tentu menjadi penghambat tumbuhnya ekonomi masyarakat desa, sehingga
diperlukan langkah-langkah baik dalam mempercepat pembangunan desa.
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik
untuk menyusun skripsi tentang kinerja pemerintah desa dalam pembangunan
dengan judul “Kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka yang menjadi pokok pembahasan
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan
Mersam Kabupaten Batang Hari?
2. Bagaimana kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian terfokus dan lebih mendalam, maka penulis hanya
membahas tentang kinerja pemerintah desa dalam hal ini terfokus pada
pembangunan desa anggaran tahun 2018-2019 yang hingga saat ini masih
terbengkalai dan belum dirasakan manfaatnya bagi masyarakat desa dalam
meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
Page 19
6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Ingin mengetahui pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang
Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari
b. Ingin mengetahui kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari.
2. Manfaat penelitian
Sebuah penelitian dilakukan untuk dapat digenerasikan serta diharapkan
mampu memberikan manfaat yang baik bagi disiplin ilmu yang berkaitan erat
dengan penelitian ini. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman dan
wawasan bagi penulis sendiri terhadap kinerja pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang
Hari, serta menjadi bahan bacaan yang menarik bagi siapapun yang akan
membacanya.
b. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Setrata Satu
(S1) di di Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Siafuddin
Jambi.
c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk di Fakultas Syari’ah
khususnya jurusan Ilmu Pemerintahan dan dosen-dosen Fakultas Syari’ah
lainnya.
Page 20
7
d. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan
praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan
bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.
E. Kerangka Teori
1. Manajemen
Manajemen merupakan cara yang digunakan seorang pemimpin dalam
menerapkan kemampuannya dalam sebuah organisasi. Manajemen dalam makna
pengelolaan organisasi dipahami dalam arti menyeluruh yaitu, yang meliputi berbagai
dimensi diantaranya; perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan
pemanfaatan sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terry (1978) diistilahkan dengan POAC, yang merupakan singkatan dari Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling.9
1. Perencanaan merupakan kegiatan yang menentukan sasaran yang akan dicapai,
dan memikirkan cara serta penentuan penggunaan sarana dalam pencapaian sarana
tersebut. Dalam menyusun perencanaan harus ditentukan terlebih dahulu apa yang
harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya dan siapa yang akan melakukan
kegiatan dalam suatu organisasi.
2. Pengorganisasian merupakan pengurusan dan penataan semua sumberdaya yang
tersedia dalam organisasi tersebut, baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya
material. Penataan sumberdaya organisasi didasarkan atas konsep yang tepat
melalui masing-masing fungsi seperti persyaratan tugas, tata kerja, penanggung
jawab, dan relasi antar fungsi.
9 Yohannes Dakhi, “Implementasi Poac Terhadap Kegiatan Organisasi Dalam Mencapai
Tujuan Tertentu”, Jurnal Warta Edisi, Oktober 2016, hlm. 3
Page 21
8
3. Penggerakan merupakan kegiatan menggerakkan dan mengendalikan semua
sumberdaya organisasi dalam usaha pencapaian sasaran. Dalam penggerakan
(actuating) dilakukan penyatuan semua kegiatan dan penciptaan kerjasama dari
seluruh lini, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan lancar dan efisien.
4. Pengawasan, merupakan sesuatu yang perlu dilaksanakan agar para anggota
organisai dapat bekerjasama dengan baik, dan pergerakan yang sama ke arah
pencapaian sasaran dan tujuan umum organisasi. Pengawasan dilakukan untuk
mengukur hasil pekerjaan, guna menghindari penyimpangan-penyimpangan, dan
jika diperlukan segera melakukan tindakan yang tegas terhadap berbagai
penyimpangan yang terjadi.
2. Kebijakan Pemerintah Desa
Kebijakan merupakan capaian suatu tujuan dalam yang telah ditetapkan
demi mengatasi persoalan atau mencapai kemajuan dalam pemerintahan.
Anderson dalam Mukhlis Hamdi mengemukakan bahwa “Kebijakan merupakan
sebagai suatu rangkaian rindakan bertujuan yang diikuti oleh sesorang atau
sekelompok actor berkenaan dengan suatu masalah atau suatu hal yang menarik
perhatian. Kata “policy” umumnya digunakan untuk menunjukkan pilihan
terpenting yang dibuat baik dalam kehidupan organisasi maupun dalam kehidupan
pribadi”.10
Itu artinya, kebijakan merupakan cara dalam memecahkan problem
sosial bagi kepentingan masyarakat
10
Mukhlis Hamdi, Kebijakan Publik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), hlm. 36
Page 22
9
Menurut Makmur kebijakan adalah konsep yang menunjukkan suatu
terobosan dalam peningkatan kehidupan manusia.11
Dengan begitu kebijakan
publik adalah pola tindakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan terwujud dalam
bentuk peraturan dan perundang-undangan. Menurut Dedy Mulyadi kebijakan
pada prinsipnya adalah cara agar sebuah capaian dapat mencapai tujuannya, tidak
lebih dan kurang..12
Adapun menurut Budiman Rusdi kebijakan merupakan
aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung.13
Adapun pengertian kebijaksanaan lebih
ditekankan kepada pertimbangan dan kearifan seseorang yang berkaitan dengan
dengan aturan-aturan yang ada.14
Sedangkan kebijakan mencakup seluruh bagian
aturan-aturan yang ada termasuk konteks politik, karena pada dasarnya proses
pembuatan kebijakan sesungguhnya merupakan suatu proses politik.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan
pemerintah desa mencakup berbagai aspek yang perlu dilakukan dengan baik dari
capaian, tujuan, dan pilihan tindakan pemerintah untuk tidak atau melakukan
suatu hal, serta bentuk kerjasama unit pemerintahan yang selanjutnya diwujudkan
dalam peraturan perundang–undangan.
11
Makmur, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, (Bandung: PT Rafika
Aditya, 2015), hlm. 11 12
Dedy Mulyadi, Studi Kebijakan Publik, dan Pelayanan Publik, (Bandung: ALFABETA,
2018), hlm. 24 13
Budimana Rusli, Kebijakan Publik Membangaun Pelayanan Publik Yang Responsip,
(Jawa Barat: Hakim publishing, 2013), hlm. 5. 14
Anom Surya, “Buku Teori Hukum dan Kebijakan Publik; Karya Anom Surya Putra”,
https://www. Academia. Edu/7551616/Buku_Teori_Hukum_dan_Kebijakan_Publik
_Karya_Anom_Surya_Putra, diakses pada 09 November 2020.
Page 23
10
3. Tahapan-Tahapan Kebijakan Pemerintah Desa
Menurut Mukhlis Hamdi, tahapan–tahapan kebijakan pemerintah desa yang
perlu dilakuakan dengan baik, adapun beberapa tahapan berikut : 15
a. Tahap penyusunan agenda setting
Tahapan penyususnan ini pejabat pemerintah harus menempatkan rumusan
permasalan didepan agar segera ditemukan cara terbaik dalam penyelesaiannya.
Tahapan analisa harus dilakukan dengan baik agar permasalhan bisa terselesaikan
Sebelumnya masalah-masalah publik berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat
masuk ke dalam agenda kebijakan. Kemudian, barulah pada akhirnya beberapa
masalah masuk ke dalam agenda kebijakan. Pada tahapan agenda setting, suatu
masalah mungkin tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain
ditetapkan menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah karena alasan–
alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama.
b. Tahap formulasi kebijakan
Tahapan formulasi kebijakan merupakan perumusan penyelesaian masalah
yang ada. Dimana masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian
dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk
kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal
dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Pada tahap ini masing–
masing aktor akan mengusulkan pemecahan masalah yang terbaik.
c. Tahap adopsi kebijakan
15
Mukhlis Hamdi, Kebijakan Publik, hlm. 79-85
Page 24
11
Tahapan adopsi kebijakan adalah upaya untuk memperkaya solusi dalam
mengatasi permasalahan yang ada, dengan melihat faktor yang mendukung dan
menghambat solusi tersebut. Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang
ditawarkan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan diadopsi dengan
dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau
keputusan peradilan.
d. Tahap implementasi kebijakan
Keputusan program kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif
pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan–
badan administrasi maupun agen–agen pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan
yang telah diambil dilaksanakan oleh unit–unit administrasi yang
memobilisasikan sumberdaya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini
berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan
mendapat dukungan dari pelaksana, namun beberapa yang lain mungkin akan
ditentang oleh para pelaksana.
e. Tahap evaluasi kebijakan
Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi
untuk melihat sejauh mana kebijakan yang telah dibuat mampu memecahkan
masalah. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang
diinginkan. Tujuannya, adalah memperbaiki masalah yang akan dihadapi
masyarakat. Oleh karena itu ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria
yang menjadi dasar untuk menilai kebijakan publik telah menarik dampak yang
diinginkan.
Page 25
12
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja pemrintah
desa perlu melakukan beberapa langkah diantaranya tahap penyusunan agenda
setting, tahap formulasi kebijakan, tahap adopsi kebijakan, tahap implementasi
kebijakan dan tahap evaluasi kebijakan. Penulis akan menggunakan teori ini untuk
menemukan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau
Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari.
4. Prinsip-Prinsip dalam Mencapai Kinerja Pemerintah Yang Baik
Pemerintah desa perlu memastikan bahwa prinsip pemerintahan yang baik
dalam mengatasi permasalahan yang ada dengan menerapkan prinsip-prinsip
Good Governance yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi
serta kesetaraan dan kewajaran.16
Adapaun penjelasan prinsip-prinsip tersebut
dapat dilihat di bawah ini:
a. Keterbukaan
Keterbukaan merupakan prinsip yang membuka kemudahan akses dalam
mengetahui pelaksanaan pemerintah mulai dari perencanaan hingga evaluasi.17
keterbukaan berarti keputusan yang diambil dan pelaksanaannya dilakukan
dengan cara atau mekanisme yang mengikuti aturan atau regulasi yang ditetapkan
oleh lembaga.18
16
Bediono, Pedoman Umun Good Governance Indonesia, , hlm. 5. 17
Rista Dewi Anggraini, “Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas Pengelolaan
Anggaran Dana BOS Dalam Program RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya”, jurnal
Kebijakan dan Manajemen Publik, 2011, hlm. 7. 18
Dedi Harianto, “Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang Perpustakaan (Ruu
Perpustakaan)”, http://kelembagaan.perpusnas.go.id/Digital_Docs/homepage_folders/activities/hig
hlight/ruu_perpustakaan/naskah_akademis.htm, diakses pada 01 September 2016.
Page 26
13
b. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai
kinerja yang berkesinambungan.19
Pedoman pokok dalam pelaksanaan prinsip
Akuntabilitas ini adalah pemerintah harus menetapkan rincian tugas dan tanggung
jawab masing-masing organ pemerintah dan semua karyawan secara jelas dan
selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, mempunyai
kompetensi sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam
pelaksanaan Good Governance dan memastikan adanya sistem pengendalian
internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.
c. Responsibilitas
Pemerintah harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga
dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat
pengakuan sebagai good corporate citizen.20
Pedoman pokok dalam pelaksanaan
prinsip Responsibilitas ini adalah sebagai berikut : Organ pemerintah harus
berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan pemerintah (by-
laws) dan pemerintah harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara
lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar
pemerintah dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
19
Lukas William Andypratama dan Ronny H. Mustamu, “Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Governance Pada Perusahaan Keluarga : Studi Deskriptif Pada Distributor Makanan”, Jurnal
AGORA, Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra,
2013, hlm. 3. 20
Bediono, Pedoman Umun Good Governance Indonesia, hlm. 6.
Page 27
14
d. Independensi
Pedoman pokok dalam pelaksanaan prinsip Independensi ini adalah
masing-masing organ pemerintah harus menghindari terjadinya dominasi oleh
pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan
kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara obyektif dan masing-masing organ pemerintah
harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan
peraturan perundangundangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar
tanggung jawab antara satu dengan yang lain sehingga terwujud sistem
pengendalian internal yang efektif.
e. Kesetaraan dan Kewajaran
Pedoman pokok dalam pelaksanaan prinsip Kesetaraan dan Kewajaran ini
adalah pemerintah harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan
untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan
pemerintah serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip
transparansi dalam lingkup kedudukan masingmasingm pemerintah harus
memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan
sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan,
pemerintah harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan
karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa
membedakan suku, agama, ras, jender, dan kondisi fisik
Dari penjelasan di atas bahwa, dengan menerapkan prinsip-prinsip Good
Governance yang ada diharapkan pemerintah bisa berjalan secar efektif dan
Page 28
15
efisien, sehingga kinerjanya menjadi optimal. Penulis akan menggunakan teori ini
untuk menemukan upaya pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari.
F. Tinjauan Pustaka
Diantara langkah penting penelitian dalam memulai aktifitas penelitian
adalah melakukan tinjauan pustaka atau penelusuran penelitian terdahulu yang
memiliki kaitan langsung dan tidak langsung dengan permasalahan21
Penelitian
ataupun studi yang menjelaskan tentang analisis kinerja pemerintah desa sudah
ada beberapa di lakukan sebelum penelitian ini antaralain:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Irfan mahasiswa Program Studi
Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi tahun 2019, dengan judul jurnal “Peran Pemerintah Desa dalam
Pembangunan di Desa Merbau Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi”.22
Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap peran
pemerintah desa dalam pembangunan di Desa Merbau Kecamatan Mendahara
Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sebagai tujuan antaranya untuk mengetahui,
peran pemerintah dalam pembangunan, kendala apa saja yang ditemui pemerintah
dalam pembangunan dan solusi yang diambil pemerintah dalam pembangunan di
Desa Merbau Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Skripsi
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui
21
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi revisi), cet ke-2, (JAMBI: Fakultas
Syari’ah IAIN STS Jambi, 2014), hlm. 26. 22
Irfan, “Peran Pemerintah Desa dalam Pembangunan di Desa Merbau Kecamatan
Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi”, Skripsi: Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2019,
hlm. 4
Page 29
16
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat tiga peran
pemerintah dalam pembangunan di Desa Merbau Kecamatan mendahara
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di antaranya: partisipasi, transparansi, dan
kesetaraan dan kewajaran; (2) Terdapat dua kendala pemerintah dalam
pembangunan di Desa Merbau Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
Timur di antaranya; minimnya partisipasi masyarakat, dan terbatasnya SDM yang
memadai; (3) Terdapat tiga solusi dalam pembangunan di Desa Merbau
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di antaranya:
peningkatan disiplin kerja, mengikuti pelatihan dan melibatkan partisipasi
masyarakat.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sofyanto Torau mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur, yang ditulis pada tahun
2019, dengan judul jurnal “Analisis Kinerja Pemerintah Desa Dalam
Pembangunan Masyarakat Di Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang
Kabupaten Takalar”.23
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
pemerintah desa dalam rangka pelaksanaan pembangunan masyarakat desa di desa
Bontomanai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang memberikan gambaran mengenai
permasalahan yang diteliti serta menyajikan data dan menganalisisnya. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara serta observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja pemerintah desa dalam rangka
23
Sofyanto Torau, “Analisis Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Masyarakat Di
Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar”, Junrnal Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur, 2019, hlm. 2
Page 30
17
pembangunan masyarakat desa sudah cukup baik, dengan beberapa indikator yang
dikemukakan oleh Bernardin dan Russel yakni kuantitas kerja, kualitas kerja,
pengetahuan kerja, kerjasama, kreativitas dan kualitias pribadi pemerintah desa
dalam pelaksanaan pembangunan sehingga masih perlu ditingkatkan. Adapun
indikator yang belum tercapai adalah pengetahuan kerja dan kreativitas
pemerintah desa yang masih kurang dalam pelaksanaan pembangunan.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Maya Onibala mahasiswa program
Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam
Ratulangi Manado, yang ditulis pada tahun 2018 dengan judul Kinerja Kepala
Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Di Desa Tolok Satu Kecamatan
Tompaso.24
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Kepala
Desa salah satu Kabupaten Tolok dalam pelaksanaan pembangunan deda.
Penelitian dilakukan dari bulan April sampai Juni 2017. Metode yang digunakan
adalah metode kualitatif di mana tipe yang memberikan deskripsi atau deskripsi
fakta yang dikumpulkan di lapangan berhubungan lekat dengan objek penelitian,
sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kepala Desa di PT melaksanakan kinerjanya
dalam pelaksanaan pembangunan dilihat dari kuantitas pekerjaan, (1) guna
memastikan realisasi semua rencana / program pembangunan desa, terutama pada
satu desa berjenjang merekomendasikan bahwa pada saat penyelesaian persiapan
dan penempatan program / rencana pembangunan desa, Kepala desa pada saat itu
juga perlu melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat untuk mengajak
24
Maya Onibala, “Kinerja Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Di Desa
Tolok Satu Kecamatan Tompaso”, Jurnal program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik, Universitas Sam Ratulangi Manado, 2018, hlm. 3
Page 31
18
masyarakat berpartisipasi aktif dalam proses pelaksanaan pembangunan desa.
Sehingga masyarakat bisa mengetahui pentingnya partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan. (2) meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat yang tinggi dalam proses pembangunan desa, sangat dianjurkan untuk
desa kepala dan perangkat desa menggali dan memahami kebutuhan masyarakat
yang mendesak dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan.
Keempat, penelitian yang dilakukan Maya Rosalina Mahasiswa Program S1
Pemerintahan Integratif, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Mulawarman, yang ditulis pada tahun 2013, dengan judul Kinerja Pemerintah
Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Desa Kuala Lapang Dan Desa Taras
Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau”,25
Tulisan ini bertujuan untuk
mengetahui Kinerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan Infrastruktur.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi langsung dilapangan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kuala Lapang
dan Desa Taras, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Narasumber
dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Desa Kuala Lapang, Kepala Desa Taras.
Aparat Desa Kuala Lapang,Aparat Desa Taras serta Tokoh Masyarakat Desa
Kuala Lapang dan Masyarakat Desa Taras. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif
kualitatif, teknik analisis data model interaktif milik milles dan huberman. Hasil
penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa Kinerja Pemerintahan Desa dalam
Pembangunan Infrastruktur mengedepankan aspirasi dan partisipasi masyarakat,
yang dapat dilihat dari produktivitas, responsivitas, responsibilitas dan
25
Maya Rosalina, “Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Desa
Kuala Lapang Dan Desa Taras Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, 2013, hlm. 5
Page 32
19
akuntabilitas pemerintah desa. untuk mewujudkan pembangunan yang bersifat
partisipatif perlu adanya partisipasi masyarakat yang pro aktif untuk mendukung
pembangunan di desa.
Dari beberapa contoh hasil penelitian di atas, maka dapat digambarkan
beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan proposal ini dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya adalah pada salah satu variabel yang digunakan dalam
membahas pokok permasalahan yaitu pada pembangunan desa. Sedangkan,
perbedaan antara proposal ini dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya adalah di
mana penulis menfokuskan pada pembangunan desa pada tahun 2018 oleh
pemerintah Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari.
.
Page 33
20
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini tentang kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan
di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari. Kegiatan
penelitian ini dimulai sejak disahkannya penelitian, yaitu bulan Agustus 2020.
Pemilihan lokasi ini dikarenakan kinerja pemerintah desa perlu ditingkatkan
karena dalam pelaksanaan pembangunan desa masih terdapat kendala dan juga
pembangunan tersebut terbengkali belum terselesaikan dari tahun 2018 hingga
2020
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang
diteliti.26
Sugiyono mengemukakan bahwa penelitian deskriptif menekankan pada
data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka yang disebabkan oleh
adanya penerapan metode kualitatif.27
Selain itu, semua yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Sehingga
memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka
mengetahui penelitian ini tentang kinerja pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang
26
Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 22. 27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2018), hlm. 9.
Page 34
Hari. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci.28
Merriam menambahkan. kualitatif adalah suatu rencana dan
cara yang akan digunakan peneliti untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) 29
di mana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun
jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer yang penulis ambil dari informasi di lapangan terkait kinerja
pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan melalui observasi dan
wawancara di lokasi penelitian, adapun data primer penulis adalah perkataan
yang diperoleh melalui wawancara bersama Kepala desa, perangkat desa dan
BPD dan juga Masyarakat Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari.
2. Data sekunder yang penulis ambil adalah perencanaan pembangunan dan
laporan kerja pembangunana kinerja pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang
Hari.
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 9. 29
Sharan B. Merriam, Rualitative Research and Case Study Applications in Education,
(New York City, 1998), hlm. 3.
Page 35
Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/ peristiwa, dan
dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan orang yang bisa
memberikan data melalui wawancara. Sumber data yang berbentuk suasana/
peristiwa berupa suasana yang bergerak ataupun lisan, meliputi ruangan, suasana,
dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan diobservasi.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah peristiwa atau kejadian, di mana
dalam penelitian ini peristiwa dijadikan sumber data adalah penelitian ini tentang
kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang
Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi
Dalam observasi ini, penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Martinis Yamin menyatakan bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan,
dan berpatisipasi aktif dalam aktiivitas mereka.”30
Dalam penelitian ini, sesuai
dengan objek penelitian maka, penulis memilih observasi partisipan. Observasi
partisipan yaitu suatu teknik pengamatan di mana penulis ikut ambil bagian dalam
kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi ini dilakukan
dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap kinerja pemerintah dalam
pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari.
30
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009), hlm. 79.
Page 36
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi
terstruktur (semistructure interview) di mana pelaksanaannya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Alat-alat yang digunakan penulis
dalam wawancara adalah buku catatan, laptop, dan camera karena penulis
menggunakan wawancara catatan lapangan. Hal ini bermanfaat untuk mencatat
dan mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber data, di mana
kesemuanya telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber data. Adapun
informan yang diwawancarai diantarnaya:
a. Kepala Desa Rantau Gedang (satu orang)
b. Bendahara Desa Rantau Gedang (satu orang)
c. Sekretaris desa Desa Rantau Gedang (satu orang)
d. Kaur pembangunan desa Desa Rantau Gedang (satu orang)
e. Ketua BPD Desa Rantau Gedang (satuorang)
f. Masyarakat Desa Rantau Gedang (lima orang)
3. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber
dari arsip dan dokumen baik yang berada di Desa Rantau Gedang Kecamatan
Mersam Kabupaten Batang Hari yang ada hubungannya dengan penelitian
tersebut. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau
arsip-arsip dari lembaga yang di teliti. Adapun di dalam skripsi ini penulis
Page 37
mengumpulkan data mengenai sejarah, visi-misi, profil, serta bukti-bukti kinerja
pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan
Mersam Kabupaten Batang Hari.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan
membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lainAktivitas analisis
data yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan lalu
diverifikasi.
1. Reduksi Data
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai
dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus,
menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi
yang tidak relevan.31
Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui catatan
lapangan dan wawancara, kemudian data tersebut dirangkum, dan diseleksi
sehingga akan memberikan gambaran yang jelas kepada penulis.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan penyusunan sekumpulan informasi dari reduksi
data yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah
dipahami. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm.171.
Page 38
Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan. Penyajian
data juga dapat dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan antara kategori dan
sejenisnya. Penyajian data dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai dengan
sub bab-nya masing-masing.32
Data yang telah didapatkan dari hasil wawancara,
dari sumber tulisan maupun dari sumber pustaka. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teks yang bersifat naratif.
3. Kesimpulan/Verifikasi
Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.33
Kesimpulan dalam
penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya
kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.
Dari ketiga metode analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa,
ketiga metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan
penulis lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan
lapangan, dan juga memudahkan penulis di dalam mengetahui dan menarik
kesimpulan tentang kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari.
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm.171. 33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm.171.
Page 39
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam
penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:
Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya
menjadi pijakan bagi penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran
tentang tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Batsan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori,
Tinjauan Pustaka.
BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Pendekatan
Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data dan Alat Analisis
Data, Sistematika Penulisan dan Jadwal Penelitian.
BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah
Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana
BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang
pembahasan dan hasil penelitian.
BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan
Daftar Pustaka, Lampiran dan Curriculum Vitae.
Page 40
G. Jadwal Penelitian
Agar penelitian dan penulisan skripsi terencana dengan waktu yang efektif
dan efisen sehingga dapat selesai tepat waktu, maka penulis membagi langkah-
langkah penelitain yang akan dijalani dalam bentuk jadwal untuk menjadi
pedoman. Adapun jadwal penelitian yang di jadwalkan adalah sebagai berikut:
NO KEGIATAN
BULAN
Januari-
Agustus
September
-Oktober
November-
Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul √ √
2 Penyusunan proposal √ √ √ √
3 Pengurusan dosen
pembimbing
√ √
4 Perbaikan proposal √
5 Pengurus izin seminar √
6 Seminar proposal √
7 Izin riset √
8 Analisis data √
9 Penulisan skripsi √
10 Perbaikan dari
pembimbing
√
11 Penyempurnaan,
penggandaan, dan ujuan
munaqasah
√
Page 41
28
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Rantau Gedang
Desa Rantau Gedang adalah salah satu desa yang dulunya desa yang kecil
terletak di Provinsi Jambi, Kabupaten Batang Hari dan diujung Kecamatan
Mersam ini dimana desa ini dulunya hanya sebagian kecil saja orang yang tahu
tentang keberadaan desa dikarenakan desa ini dulunya cukup terpencil karena
akses menuju desa tersebut hanya bisa dilalui dengan akses sungai belum ada
akses jalur darat, posisi letak Desa Rantau Gedang terletak di sebelah barat yang
berbatasan dengan desa yang ada di Kecamatan Muaro Sebo Ulu dan desa
lainnya, sebelum adanya kepala desa, jauh sebelum kemerdekaan Republik
Indonesia tahun 1945 adalah merupakan sebuah kampung yang penghuninya ada
beberapa orang yang asal Nua dari perantauan yang menetap dan berkeluarga di
kampung itu.34
Pada zaman itu dikenal datuk yang bernama Ismail beserta istri dan anaknya
serta kedua saudaranya, saat itu datuk Ismail ini merupakan orang yang dituai atau
dianggap pemimpin di kampung tersebut kaerna selain sopan santun dan jujur
serta baik budi pekertinya juga tekun dan gigih dalam bekerja membina
masyarakat di kampung tersebut maka waraga di kampung tersebut menanggap
beliau sebagai pemimpin desa pada masa itu, selang beberapa waktu datuk Ismail
membangun langgar (mushola) yang dibangun secara gotong-royong, di langgar
34
Kantor Desa Ratau Gedang, sejarah Desa Ratau Gedang, 6 Oktober 2020
Page 42
(mushola) tersebutlah tempat warga menunaikan ibadah, melihat kampung
tersebut aman tentram dan damai maka mulai lah berdatangan para perantau dari
berbagai daerah yang kemudian menetap menjadi warga desa tersebut. Riwayat
datuk Ismail dalam tulisan Ismael dalam sebutan adalah sebagai sosok pemimpin
pertama yang dikenal pada masa itu sebelum menjadi Desa Rantau Redang, datuk
Ismail menemukan dan mewariskan barang yang langka pada masa itu yaitu:
1. Tumbak bercanggah/ becabang tiga
2. Sebilah parang
3. Sebilah keris35
Ketiga barang tersebut mempunyai arti dan makna sangat berarti yaitu
mempunyai kiasan bagi meraka yang tinggal di desa tersebut pada masa lalu
maupun penduduk masa kini. Tumbak bercanggah/ cabang tiga memiliki arti :
canggah ujung yang di tengah melambangkan kepemimpinan kampung, canggah
di sebelah kanan melambangkan kepemimpinan yang berilmu dan bersandarkan
syariat Islam, canggah di seblah kiri melambangkan kepemimpinan yang beradat.
Dari tiga warisan datuk Ismail tersebut yang sampai saat ini masih digunakan
yaitu tumbak bercanggah yang sekarang fungsinya menjadi tongkat mimbar ketika
sholat jumat namun demi menjaga benda pusaka tersebut maka tumbak tersebut di
simpan oleh pemerintah Desa Rantau Gedang agar terjaga dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Makam datuk Ismail yang saat ini disebut warga Keramat Leban yang
bertempat di Desa Simpang Rantau Gedang jalan menuju sungai batang hari.
35
Kantor Desa Ratau Gedang, sejarah Desa Ratau Gedang, 6 Oktober 2020
Page 43
Dari tahun demi tahun berlalu maka tak terasa penduduk di kampung
tersebut semakin lama semakin bertambah ramai mulai dari hilir sungai batang
hari sampai ke ujung, di karenakan penduduk semakin padat sampailah pada masa
dimana masyarakat berinisatif untuk berkumpul bersama sama untuk
bermusyawarah memberikan nama kampung halaman mereka tersebut maka
singkat ceirta nama kampung tersebut bersal dari realita yang ada di kampung
tersebut yakni di ambil dari beberapa keadannyata yang terjadi di kampung
tersebut yakni, Pantai Sepajang Teluk yang memiliki arti dihuni oleh para
perantau maka dapatlah satu kata yang tepat yaitu : Rantau, kemudian karena
wilayah tersebut memiliki wilayah yang cukup luas/besar maka dapatlah warga
menyimpulkan kata : Gedang (bahasa tradisional), ketika semuanya telah
menyepakati nama tersebut maka disahkanlah nama desa tersebut menjadi :
Rantau Gedang. Dengan demikian nama terdebut dipakailah sampai saat ini. 36
B. Kondisi Geografis Desa Ratau Gedang
Desa Rantau Gedang adalah desa kecil yang terletak di Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi Secara Geografis Desa terletak dibagian
barat Kabupaten Batang Hari dengan luas wilayah ± 11,95 KM² dengan setiap
penduduk nya yang hampir mayoritas adalah petani sawah dan karet serta adapula
beberapa penduduk Desa ini yang berprofesi seabagai pedagang rincian sebagai
berikut: 37
1. Luas wilayah : ± 1.195,5 Ha
36
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020 37
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 44
2. Luas Pemukiman : ± 22,5 Ha
3. Luas Sawah : ± 210 Ha
4. Tanah kering : ± 300 Ha
5. Tanah Basah : ± 100 Ha
6. Tanah Perkebunan : ± 175 Ha
7. Tanah Fasilitas Umum : ± 9 Ha
8. Tanah Hutan Belukar : ± 25 Ha
9. Tanah Pelataran Pinggir Sungai : ± 355 Ha
Memang Luas nya Wilayah desa Rantau Gedang belum sebanding dengan
jumlah peduduk, luas pemukiman 7,5 km², presentase jumlah penduduk bila
dibandingkan dengan luas wilayah adalah ±29 kepala keluarga perkilo meter
persegi. Dari rincan wilayah Desa Rantau Gedang di atas makadapat kita ketahui
bahwa mayoritas penduduk desa tersebut berpropesi sebagai petani dan terutama
dibidang persawahan, pada saat ini masyarakat Desa Rantau Gedang juga becocok
tanam karet dan sayur-sayuran demi menambah penghasilan mereka guna
memenuhi kebutuhan hidup nya sehari-hari karna jika hanya mengandalkan hasil
dari ladang sawah mereka maka di takutkan hasil yang tidak maksimal. 38
C. Visi Dan Misi Desa Rantau Gedang
1. Visi
Visi adalah suatu pandangan masa depan yang ingin diwujudkan secara
potensi untuk menuju kemana dan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan
dicapai pada suatu organisasi kemudian hari, visi haruslah mampu menarik, dan
38
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 45
menggerakkan organisasi nya untuk berkomitmen terhadap visi tersebut apapun
visi dan misi dari Pemerintah Desa Rantau Gedang diharapkan nantinya mampu
menjadi kenyataan dan para elemen pemerintah desa mampu bijaksana dan
profwsionalitas dalam bekerja demi membangun desa. Adapun visi dan misi Desa
Rantau Gedaang adalah “Dengan Iman Dan Taqwa Kita Wujudkan Desa
Rantau Gedang Sebagai Penghasil Beras Menuju Masyarakat Sjahterah Dan
Berpendidikan”. 39
Dilihat dari visi dan misi Desa Rantau Gedang kita dapat berfikir bahwa
Pemerintah Desa ingin menciptakan Desa yang beriman namun pemerintah desa
tidak lupa pula untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat karena selain
memikirkan dunia maka juga harus memikirkan akhirat, daerah Pemeritah Desa
Rantau Gedang juga berkeinginan untuk menciptakan Desa Rantau Gedang
sebagai Desa yang mandiri sebagai penghasil beras yang diharapkan masyarakat
tidak perlu khawatir dengan adanya kenaikan harga beras di pasaran.
2. Misi
Selain penyusunan Visi juga tela ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu
pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut.
Visi berada di atasmisi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar
dapat di operasionalkan / dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi, sebagaimana
proses yang dilkukan maka misi Desa Rantau Gedang adalah:
a. Mewujudkan pemerinthan Desa Rantau Gedang yang efektif dan efisien dalam
rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
39
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 46
b. Menungkatkan derajat idup masyarakat melalui upaya peningkatan pelayanan
kesehatandesa. 40
c. Mengembangkan sektor pertanian dan sektor usaha industri kecil yang
berwawasan lingkungan.
d. Mengembangkan pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia melalui
program dukungan wajib belajar 9 tahun
e. Mengidupan dan meningkatkan kembali kegiatan lembagalembaga
kemasyarakatan yang ada di desa.
D. Struktur Organisasi Desa Rantau Gedang
STRUKTUR ORGANISASI DESA RANTAU GEDANG41
40
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020 41
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Kepala Desa
SUPRIADI
Sekretaris Desa
SUMARNO
Bendahara Desa
SUPRIADI
Sekretaris Desa
SUMARNO
Bendahara Desa
SUNARTO
Kaur Umum
MUSODDIK
Kaur KESRA
RUSLI
Kaur Pembangunan
ILMAN
Ketua BPD
BAMBANG
Page 47
E. Program Pemerintah Desa Rantau Gedang
Untuk mewujudkan pemerintahan desa yang baik, sesuai dengan visi dan
misi Desa Rantau Gedang tahun 2018-2019 “Dengan Iman Dan Taqwa Kita
Wujudkan Desa Rantau Gedang Sebagai Penghasil Beras Menuju Masyarakat
Sjahterah Dan Berpendidikan”, maka perlu dilaksanakannya implementasi dari
visi dan misi tersebut, dengan menyelenggarakan pemerintahan yang transparan,
efesien, efektif, bersih, dan demokratis dengan mengutamakan pelayanan pada
masyarakat dengan memberikan program yang arah kebijkannya diharapkan
mampu memberikan kepuasan pada masyarakat desa tersebut, dan pemerintah
Desa Rantau Gedang telah melaksanakan nya dan arah kebijakan pemerintah Desa
Rantau Gedang tersebut adalah sebagai berikut. 42
1. Program Bidang Pemerintahan
Program ini lebih mengarah pada elemen Pemerintahan mulai dari tata
cara melayani masyaakat dan mengurus administrasi pedesaan seperti misalnya
mengurus akta kelahiran anak, pendaftaran pembuatan kartu tanda penduduk
danlain sebagainya. Adapun program Pemerintah Desa Rantau Gedang dalam
bidang pemerintahan yakni ada beberapa program dan kebijakan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Mendayagunakan kepala-kepala seksi dan kepala urusan sesuai tugas pokok
dan fungsinya masing-masing.
42
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 48
b. Kantor kepala Desa dibuka setiap hari kerja senin-jum’at dari pukul 07:30
sampai dengan 12:00 Wib dan petugas piket pulang jam 16:00 Wib. Dalam
upaya memeberikan layanan yang maksimal pada masyarakat.
c. Memperbaharui data demografi dan profil desa.
d. Memeberikan pelayanan surat menyurat yang dikeluarkan Pemerintah Desa
yang dimintakan pelayanan oleh masyarakat.
e. Menyelesaikan perselisihan antar warga dengan cara musyawarah dan mufakat.
f. Seluruh kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Desa Rantau Gedang
2. Program Bidang Pembangunan
Program ini merupakan program yang mengarah pada infrastruktur desa dan
kebutuhan masyaakat desa tersebut agar masyarakat lebih mudah dalam
melakukan kegiatan sehari-hari: Penyelenggaraan pembangunan pada dasarnya
merupakan tanggun jawab bersama namun dalam rangka mengarahkan kegiatan
pembangunan tersebut terencana maka disinilah peran dari pemerintah Desa
Rantau Gedang dalam menjalankan fungsi motivator yang memperhatikan
aspirasi dari masyarakat desa tersebut, di antara aspirasi tersebut yang berkaitan
dengan bidang pembangunan pemerintah Desa Rantau Gedang telah melakukan
beberapa pembangunan di antaranya adalah: 43
a. Pembagunan Jalan Usaha Tani 1,5 meter x 600 meter
Program ini merupakan program pengoptimalan imfrastruktur desa dimana
jalan ini digunakan sebagian besar masyarakat untuk akses menuju sawah
43
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 49
diharapkan dengan adanya pengoptimalan infrastruktur tersebut dapat menbuat
kegiatan masarakatdalam bekerja lebih efektif
b. Pembangunan Pagar Sawah/Sekat Ternak sepanjang 600 meter
Program ini adalah program bagi masyarakat yang memiliki ternak kerbau,
karna masyarakat sering mengeluh karena peliharahan mereka masuk kedesa
tetangga dan terkadang ada hal yang tidak di inginkan terjadi ketika ternak warga
desa ini memasuki kawasan desa tetangga seperti kadang terjadi kehilangan
hewan ternak kerbau waraga tersebut hilang
c. Rehab Pompanisasi Sawah (Pipa Hisap dan Pemipaan Jalur Rusak)
Program ini berupa pengoptimalan pompa dan saluran pipa irigasi sawah
masyarakat karna pada tahun seelumnya belum ada program yang arah
kebijakannya menuju ke pengoptimalan pompa dan saluran pipa irigasi sawah
tersebut44
d. Pembangunan Dam Dinding Tanggul dan Irigasi 246 meter
Program ini merupakan bententuk antisipasi dan kewaspadaan masyarakat
Desa Rantau Gedang dan Pemerintah setempat guna mencegah kekurangan air
bagi sawah masyarakat dan menahan debit air jika terjadi banjir karena Desa ini
terletak di pinggiran sungai yang memang banjir terkadang tidak dapat di
hindarkan lagi hal inilah yang membuat pemerintah desa melakukan
pembangunan ini agar bisa sedikit membantu masyarakat.
3. Program Bidang Pembinaan masyarakat
44
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 50
Bidang Pembinaan masyarakat merupakan bidang yang sangat luas
jangkauannya, karena menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat dari
dalam kandungan sampai meninggal nya seseorang warga masyarakat Desa
Rantau Gedang. Pembinaan di bidang masyarakat antara lain yaitu:
a. Bersama Pemuka Agama dan Masyarakat Desa dalam menyelenggarakan
kegiatan Hari Besar Islam, contohnya Maulid Nabi Muhammad Saw, Hari
Raya Idhul Fitri/Adha, serta peringatan Israj mi’raj Nabi Muhammad Saw
b. Bersama Lembaga Adat Memelihara dan Mengayomi Adat Istiadat yang ada di
Desa, seperti tahlilan, selamatan, syukuran, perkawinan dll
c. Bersama Karang Taruna melaksanakan Perayaan Hari Besar Nasional, berupa
peringatan dan perayaan hari kemerdekaan negara kesatuan republik indonesia
yang jatuh pada tanggal 17 agustus
d. Menyalurkan Subsidi Raskin Kepada Masyarakat Kurang Mampu, (kegiatan
ini rutin dilaksanakan pada setiap tahunnya karna mengingat memang
masyarakat Desa Rantau Gedang masih banyak yang masuk kategori kurang
mampu. 45
Semua program diatas diharapkan untuk meningkatkan ikatan emosioanal
antar warga sesama warga dan antar warga kepada elemen Pemerintah Desa
Rantau Gedang Pada tahun sebelum nya Pemerintah Desa juga mengadakan
kegiatan pembinaan masyarakat seperti misalnya: pembinaan masyarakat dalam
kerukunan umat beragama karna di Desa Rantau Gedang ini tidak hanya umat
muslim saja namun ada juga beberapa KK yang tercatat beragama kristen maka
45
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 51
dari itu Pemerintah Desa melakukan Program pembinaan masyarakat kerukunan
umat beragama agar nanti diharapkan masyarakat Desa Rantau Gedang tidak
terjadi konflik dalam memeluk dan menjalankan agama masing-masing karena
negara republik indonesia ini membebaskan setiap masyarakat nya dalam
memeluk agama tidak ada paksaan, oleh karena itu Pemerintah Desa berharap
untuk warga nya rukun dan tidak saling mengusik satu sama lainnya karna kita di
ciptakan dimuka bumi inisebagai makhluk sosial jadi hendaknya kita bijak dalam
bersosialisasi sesama masyarakat Desa Ranrau Gedang. Program ini merupakan
program yang cenderung bersifat sosial karena dengan adanya masyarakat yang di
bekali dengan pembinaan yang baik maka terwujudlah pula desa yang tertib46
4. Program Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Program ini di lakukan guna meningktkan sumber daya manusia yang ada di
Desa Rantau Gedang, inilah beberapa program Pemerintah Desa Rantau Gedang
yang akan dilaksanakan pada masa 2018-2019, Pemerintah Desa Rantau Gedang
tidak hanya berfokus pada aspek pembangunan infrastruktur saja melainkan
segala aspek di pertimbangkan dalam program tersebut. Bidang Pemberdayaan
Masyarakat ini menyangkut dengan berbagai macam pelatihan untuk masyarakat
baik dari generasi muda hingga generasi yang tua baik laki-laki maupun
perempuan, karena Pemerintah Desa Rantau Gedang mengingginkan sumberdaya
manusia yang ada di Desa tersebut mampu bersaing dengan Desa-Desa lainnya,
melakukan kegiatan tersebut bukan tanpa anggaran ataupun dana yang kegiatan
tersebut termasuk dalam tahun anggaran 2018 oleh karena itulah Pemerintah Desa
46
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 52
sangat berharap agar masyarakat yang mengikuti program ini mampu
memaksimalkan kesempatan yang diberikan oleh Pemerintah Desa pada
masyarakat tersebut, kegiatan yang terdiri dari kategori kesehatan, pendidikan,
agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan, pemuda dan olahraga contoh
kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Rantau Gedang antara lain:
a. Pelatihan Ketua Rukun Tetangga (RT)
Program ini berupa program khusus yang hanya bisa di ikuti oleh ketua
rukun tetangga setempat, kegiatan ini mengajarkan ketua Rt agar dapat menjadi
tauladan bagi setiap warga disekitaran Rt tersebut karena sosok Rt juga sangat
penting dalam menjalankan roda Pemerintahan Desa terseut.
b. Pelatihan Parenting
Program ini memberikan pengajaran bagi ibu-ibu/ pemuda/ pemudi untuk
memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai yang ada di sekitaran rumah
masing-masing seperti misalnya botol bekas kemasan minuman dan alhamdulillah
program ini cukup bermanfaat bagi masyarakat untuk sedikit membantu
perekonomian kelas menengah kebawah dikarenakan pada posisi tersebut banyak
pemuda dan pemudi yang putus sekolah karna minim nya biaya untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya47
c. Pelatihan Adat Seni Budaya
Program ini melibatkan tokoh adat setempat dan generasi muda guna
mempertahankan aspek-aspek keberagaman budaya yang ada di desa tersebut
disini Pemerintah Desa berfokus pada generasi penerus Desa yang di ajarkan
47
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 53
kebudayaan setempat agar mampu menguasai/menjalankan adat istiadat yang ada
di daerah tersebut agar dapat bertahan dan tidak terlupakan dimasa yang akan
datang
d. Pelatihan Tekhnologi Tepat Guna (TTG)
Program ini bertujuan agar masyarakat Desa Rantau Gedang paham
akanterobosan-trobosan baru dalam kehidupan kegiatan nya berupa pengajaran
tentang kegiatan bercocok tanam dengan cara hidroponik dengan memanfaatkan
lahan dan bahan seadanya.
Semua program yang telah disampaikan diatas merpakan program real yang
telah dilaksanakan pada tahun 2018-2019 dan telah di sampaikan laporan hasil
kinerja nya pada masyarat juga telah di sampaiikan pada pemerintah kabupaten,
namun memang terdapat beberapa hal dalam program tersebut yang tidak bisa
dicantumkan dalam skripsi ini dikarenakan alasan data privasi desa yang tidak
semua orang dapat mengakses informasi tersebut. 48
F. Sarana dan Prasarana Desa Rantau Gedang
1. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa Rantau
Gedang adalah 2.186 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 618 KK. Agar dapat
menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai
kualitas SDM yang tinggi. 49
48
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020 49
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
Page 54
Laki-Laki Perempuan Jumlah Total
1.195 Jiwa 991 Jiwa 2.186 Jiwa
2. Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Rantau Gedang mulai menurun karena tingkat
penduduk yang Pindah lebih besar dari penduduk yang datang.
Tabel : Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Rantau Gedang Tahun 2018-201950
50
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
No Rukun Tetangga Jumlah Penduduk (Jiwa)
2018 2019
1 RT 01 166 145
2 RT 02 148 193
3 RT 03 184 158
4 RT 04 132 157
5 RT 05 162 183
6 RT 06 188 224
7 RT 07 133 84
8 RT 08 113 132
9 RT 09 48 12
10 RT 10 189 117
11 RT 11 133 112
12 RT 12 110 148
13 RT 13 77 108
14 RT 14 120 159
Page 55
3. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tabel Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin pada
setiap RT di Desa Rantau Gedang tahun 2018-201951
No Kelompok Umur
Tahun 2019
LK PR Jumlah
1 0 – 6 154 117 271
2 7 – 17 250 201 451
3 18 – 45 528 459 987
4 46 – 60 192 137 329
5 60 Keatas 71 77 148
Jumlah 1.195 991 2.186
51
Kantor Desa Ratau Gedang, Rencana kinerja Pemerintah desa Rantau Gedang , 6
Oktober 2020
15 RT 15 90 120
16 RT 16 101 63
17 RT 17 80 71
Jumlah 2.174 2.186
Page 56
43
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Pembangunan Desa di Desa Rantau Gedang Kecamatan
Mersam Kabupaten Batang Hari
Berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan, wawancara serta
dokumentasi menggunakan catatan lapangan, maka diperoleh data-data terkait
pelaksanaan pembangunan desa di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari, di antaranya: melibatkan partisipasi masyarakat,
menerapkan disiplin kerja dan mengikuti pelatihan:
1. Melibatkan Partisipasi Masyarakat
Pemerintah Desa Rantau Gedang mengajak seluruh masyarakat desa unutk
ikut terlibat dalam pembangunan desa Desa Rantau Gedang. Ini dilakukan untuk
mencapai pembangunan Desa Rantau Gedang secara cepat da tepat. Sebagaimana
dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa
Rantau Gedang, sebagai berikut:
Kita bekerjasama dengan RT yang ada di desa ini, masing-masing RT akan
memberitahu anggota KK yang ada di linkungannya untuk bergotong-
royong membawa material di tepi sungai menuju lokasi pembangunan yang
akan dilaksanakan pmebangunan jalan dan jug Dam, dengan adanya
keterlibatan mereka material yang ada bisa segera samapi ke lokasi hingga
dapat dilanjutkan pembangunan di desa ini. 52
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat deilakukan dengan rapat rutinitas tiga bula
52
Wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020.
Page 57
sekali sehingga masyarakat dapat ikut membantu dalam pembangunan desa agar
Desa Rantau Gedang menjadi lebih baik, pemerintah Desa Rantau Gedang terus
mengupayakan program yang positif dengan melibatkan masyarakat dalam
melakukan pembangunan desa dan juga infrastruktur desa hal ini perlu
diproritaskan karena akses jalan merupakan akses penting di Desa Rantau
Gedang, sehingga pemerintah desa pelu menekankan dan mengajak masyarakat
untuk ikut serta dalam pembangunan. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara
penulis bersama Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Rantau Gedang, sebagai berikut
Masyarakat desa kita berikan surat pemberitahuan dala hal pembangunan,
diperlukan kerjasama dan gotong royong bersama unutk memperbaiki jalan
tapak lingkungan dan juga jalan ke sawah petani, sehingga pembangunan
yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan para petani53
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa keterlibatan
masyarakat dengan cara ikut serta malakukan pembangunan setelah diberikannnya
pemberitahuan oleh perangkat desa, selain itu juga masyarakat dapat ikut
mengawasi kegiatan dan kinerja yang dilakukan pegawai perangkat Desa Rantau
Gedang.
2. Pelaksanaan Pembangunan
Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan berdasarkan anggaran yang telah
disiapkan.Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak
Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, sebagai berikut:
Pelaksanaan kita lakukan tiga bulan sekali, sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat dari hasil musyawarah bersama, sehingga dalam
53
Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020.
Page 58
pelaksanaannya tidak salah arah, apabila terjadi kendala biasanya itu hanya
kendala geografis yang ada di sini54
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa dalam pelaksanaan
pembangunan desa dilaksanakan selama tiga bulan sekali, sehingga dapat terlihat
pelaksanaan pembangunan itu seudah selesai atau belum. Sebagaimana dapat
dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Rantau Gedang, sebagai berikut
Masyarakat di sini sibuk dengan aktivitas mereka, ada yang memang kita
ajak untuk berpartisipasi dalam perencanaan yang memiliki wawasan tinggi,
namun mereka tidak dating, jadi untuk perencanaan terkadang masyarakat
yang kita pilih tidak terlibat dan juga untuk masyarakat sekitar
pembangunan ada baiknya mereka berpartisipasi membantu untuk telibat
agar terlihat antusias mereka itu tinggi. 55
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, keterlibatan
masyarakat di Desa Rantau Gedang masih tergolong rendah ini disebankan karena
kesibukan dan kesadaran masyarakat masih teroglong rendah, namun pemerintah
Desa Rantau Gedang terus berupaya merangkul masyarakat untuk ikut serta dalm
pembangunan jalan.. Bapak Maryono selaku BPD Desa Rantau Gedang
menambahkan, dengan adanya partisipasi masyarakat sangat membantu
pembangunan desa. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama
Bapak Supriadi selaku kepala Desa Rantau Gedang, sebagai berikut
Diperlukan dukungan dari masyarakat untuk pembangunan di desa ini,
sehingga masyarakat akan merasakan damapknya dengan segera, kita
memang telah merencanakan semuanya dengan baik, tapi dala kenyataanya
54
Wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020. 55
Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020.
Page 59
kita memerlukan dukungan dan bantuan juga dari masyarakat untuk
memabantu mendukseskan pembangunan di desa ini. 56
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, dukungan dari
masyarakat sanagt berariti dalam mencapai pembangunan yang baik, pemerintah
Desa Rantau Gedang juga bekerja sama dengan berbagai kalangan dari pemuda,
mahasiswa untuk memberikan masukan megnenai permbangunan desa yang ada.
Untuk itu diperlukan bantuan moril yang tinggi dari masyarakat serta partipasi
dalam pembangunan desa. Penulis menemukan bahwa dalam proses pembanguan
jalan, dam dan juga perairan yang dilaksanakan di daerah sekitar Desa Rantau
Gedang masih mengandalkan beberapa orang saja, keterlibatan masyarakat yang
rendah dalam pelaksanakan pembangunan, terutama dam penghalang air untuk
merusak tani sawah petani dan ini merupakan hal yang penting dalam
menghambat air ketika hujan turun. Tanpa partisipasi dan bantuan langsung dari
masyarakat pembangunan tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan sesuai
dengan harapan dari masyarakat. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara
bersama bapak Rian Arifin selaku masyarakat Desa Rantau Gedang sebagai
berikut:
Kami selaku masyarakat hanya bisa memberitahu permaslahan yang ada di
sekitar kami, sehingga tugas dari pemerintah desa adalah mencarikan solusi
dari permasalahan yang ada, dikarenakan masyarakat memiliki
kesibukannya masing-masing unutk meemnuhi kebutuhan keluarga mereka,
maka tidak secara langsung untuk melakukan pembangunan di desa ini,
karena semuannya sudah ada tugasnya maing-masing, sehingga kami
memebritahukan apabila terjadi kerusakan.57
56
Wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020. 57
wawancara bersama bapak Rian Arifin selaku masyarakat Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020.
Page 60
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, kenyataan di
lapangan partisipasi masyarakat saat proses pembangunan yang dilakukan
perangkat Desa Rantau Gedang hanya sebatas pengaduan dan sebagian yang
terlibat dalam pembangunan, dengan kata lain masyarakat terlibat ketika proses
pembangunan tersebut sudah berjalan bahkan sudah rampung, namun pada tahap
proses pengawasan berjalannya pembangunan, masyarakat tidak banyak yang
turut ikut berpartisipasi sehingga bentuk pengaduan yang dilakukan masyarakat
bisa dikategorikan terlambat. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis
bersama Bapak Amin selaku masyarakat Desa Rantau Gedang, sebagai berikut:
Kami merasa pembangunan yang ada di Desa Rantau Gedang belum sesuai
dengan harapan masyarakat, karena pada kenyataanya mereka masih
mengeluhkan dengan pembangunan dam air yang dilakukan oleh
pemerintah desa.58
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, pembangunan
yang dilakukan saat ini di Desa Rantau Gedang tidak sesuai harapan masyarakat
dikarenakan pengerjaanya yang tidak kunjung selesai, selain itu juga yang terlibat
dari mulai proses perencanaan hingga rampungnya suatu pembangunan,
masyarakat tidak ikut dalam pembangunan. Sebagaimana dapat dilihat dari
wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang,
sebagai berikut:
Desa kita jauh dari pusat kota, jalan menuju ke desa kita banyak masyarakat
masih memilih jalur air (perahu/ketek) sehingga akses jalan memang lebih
jauh dan juga jalannya tidak begitu bagus, kita sudah ajukan pembangunan
jalan menuju desa ini agar segera diperbaiki, namun masih dalam
pengkajian pihak kabupaten kota. 59
58
wawancara penulis bersama Bapak Amin selaku masyarakat Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020. 59
Wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020.
Page 61
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa letak desa yang
jauh dari perkotaan sehingga menyebabkan dala pengiriman material
pembangunan cukup terhambat, Desa Rantau Gedang tidak memiliki toko
bangunan yang menfasilitasi pembangunan di desa Desa Rantau Gedang, dimana
dalam pembangunan Desa Rantau Gedang harus mengirim barang dari pusat kota
karena di Desa Rantau Gedang tidak terdapat material bangunan. Sebagaimana
dapat dilihat dari hasil wawancara bersama bapak Ilman selaku Kaur
Pembangunan sebagai berikut:
Kita harus membeli perlengkapan pembangunan di muara tembersi, apabila
tidak tersedia maka kita harus membelinya kepusat kota kabupaten batang
hari. Dengan begitu kita bisa memenuhi keperluan yang diperlukan dalam
menunjang pembangunan yang ada. Material yang ada terkadang tidak bisa
langsung mencapai titik pembangunan di desa ini, sehingga diperlukan
partisipasi masyarakat untuk mencapai pembangunan dengan cepat. 60
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa material
pembagunan yang diperlukan Desa Rantau Gedang dala pembangunan kerap kali
harus didapatkan dari Muara Tembesi, tak jarang pemerintah Desa Rantau Gedang
harus membeli perlengkapan material dengan ke Pusat Kabupaten Batang Hari
hingga ke Kota Jambi. Tak jarang keadaan memaksa untuk Pemerintah Desa
ataupun pemborong proyek pembangunan harus langsung membeli ke pusat kota
baik itu muara tembesi ataupun Muara Bulian kadang tak kala persedian memang
lagi kosong pemborong membeli langsung ke Kota Jambi hal ini cukup rumit dan
cukup memakan waktu. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis
60
wawancara bersama bapak Ilman selaku Kaur Pembangunan Desa Rantau Gedang di
Kantor Desa Rantau Gedang, 06 November 2020
Page 62
bersama Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau
Gedang, sebagai berikut
Material yang dibeli dari pasar harus diangkut kembali menggunakan kapal,
ini yang memperlambat pembangunan di Desa Rantau Gedang, tidak adanya
akses jembatan maka harus dilakukan menggunakan jalur kapal air dengan
bertahap. Setelah samapi sebrang amka harus diangkut secara manual
dengan warga Desa Rantau Gedang, 61
Hasil wawancara penulis di atas bahwa kondisi Desa Rantau Gedang
terbilang terpencil dan ini yang menyebakan pembangunan Desa Rantau Gedang
menjadi terhambat belum lagi lokasi pembangunan yang sulit dijangkau oleh
kendaraan roda empat yang memaksa situasi semakin sulit karna material yang
dibeli dari pasar di angkut mengunakan mobil harus dipidahkan terlebih dahulu ke
kapal penyebrangan, dan kemudian diangkut lagi secara manual menuju lokasi
pembangunan, proses pengumpulan material ini cukup memakan waktu belum
lagi jika ketersedian barang di pasar lagi kosong kami terpaksa membeli ke daerah
lain yg cukup memakan waktu. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis
bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, sebagai berikut:
Kondisi penghambat berikutnya itu saat musim hujan dan cuaca tidak
bersahabat, seringnya hujan maka mempengaruhi pembangunan di desa ini.
Karena apabila air meluap maka akan mengganggu pembangunan, material
ada juga yang pernah terbawa arus air dan kita sangat mengalami kerugian
karena krikil yang telah kita pindahkan dari sebrang, harus hanyut tersapu
air sungai. 62
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa kendala dari alam
berupa banjir, pada salah satu program Pemerintah Desa Rantau Gedang yaitu
pembangunan Dam+tanggul Irigasi sawah pada proses pengerjaannya terdapat
61
Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020. 62
Wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020.
Page 63
kendala berupa banjir dimana lokasi tersebut dekat dengan aliran sungai yang
menyebabkan pada saat musim hujan dan air sungai meluap maka lokasi tersebut
jua terendam banjir yang menyebabkan proses pembangunan harus terhenti
sementara karna situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk melakukan dan
melanjutkan program pembangunan tersebut karena pada saat itu banjir cukup
besar di lokasi pembangunan itu sendiri air menggenang sampi lulut orang
dewasa, Pemerintah Desa Rantau Gedang tidak dapat berbuat banyak kecuali
berpasrah diri pada alam dan yang bisa dilakukan pada saat itu hanyalah
mengevakuasi barang-barang/ material bangunan agar tidak hanyut dan tenggelam
terbawa arus.
3. Mengevaluasi dan Menerapkan Disiplin Kerja
Penerapan disiplin kerja merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan efektifitas kerja pemerintahan Sebagaimana dapat dilihat dari hasil
wawancara bersama bapak Ilman selaku Kaur Pembangunan sebagai berikut:
Selaku perangkat desa kami terus melakuakn pengawasan dan melakuakn
evaluasi dari pemabnguan yang telah dikerjakan, dengan cara koordinasi
dengan pemborong yang ada di lapangan, dan juga melakukan rapat rutin
bersama mereka, dimana menampung aspirasi dan kendala yang ditemukan
selama dilapangan. Selain itu juga kita meningkatkan disiplin kerja perlu
ditingkatkan dengan cara menysusun agenda jadwal dan jam pelaksanaanya,
harus ada kejasama dengan kepala desa untuk meajuan bersama, sehingga
apabila ada yang tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan amaka
akan diberikans anksi berupa teguran hingga pemberhentian atau
penggantian perangkat desa. 63
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa pembangunan
dapat tercapai dengan baik perlu dialkuakn disiplin kerja yang tinggi, dengan
63
wawancara bersama bapak Ilman selaku Kaur Pembangunan Desa Rantau Gedang di
Kantor Desa Rantau Gedang, 06 November 2020
Page 64
begitu seluruh perangkat Desa Rantau Gedang dapat melakukan kerjanya dengan
baik dengan cara menerapkan disiplin yang tinggi, dimana segala hal yang
mencangkup pemabngunan harus diselesaikan secara terukut efektif dan efisien.
karena dengan disiplin yang tinggi akan memberikan dampak positif pada kinerja
dan juga pada masyarakat setempat. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara
penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, sebagai
berikut:
Dalam mengevaluasi kita terus berdasarkan Satuan Operasional Prosedur
yang telah ditetakan, sehingga tidak terjadi kesalahan pembangunan. Kita
memberikan hukuman apabila ada perangkat desa yang tidak sesuai dengan
standard kerja yang ada di sini, mereka bisa saja diberhentikan kapan saja.
Untuk itu kita menerapkan disimpin ini dengan masuk dan pulang tepat
waktu, dari jam 8 kantor harus sudah siap pelayanan dan ulang jam 3 sore,
kalau ada yang banyak alas an dan izin terus menerus akan kita evaluasi dan
berikan sanksi. 64
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa pemberian
hukuman akand iterapkan oleh kepala Desa Rantau Gedang apabila ada perangt
desa yang tidak melakukan perkejaanya dengan baik dan benar sesuai dengan
standard yang ada di Desa Rantau Gedang, denan adanya sanksi ini menyebabkan
sebagian besar pegawai perangkat desa telah merubah perilakunya masing-masing
untuk menerapkan kedisiplinan dalam diri mereka masing-masing. Sebagaimana
dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Rusli selaku Kaur
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, sebagai berikut:
Kita terus dievaluasi untuk perbaikan pemerintahan di desa ini, terkadang
capek ya ada, harus rapat terus dan mencarikan solusi untuk memecahkan
permasalahan yang ada di desa ini. 65
64
Wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020. 65
Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020.
Page 65
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, rapat evaluasi
yang dilakukan memberikan dampak yang sangat positif karena ini dapar
menigkatkan hubungan yang baik dan kerjasama dengan para pegawai dapat
memberikan efek yang positif terhadap perangkat desa. Upaya yang dilakukan
agar pembangunan bisa selesa dengan baik dilakukan dengan melakukan rapat
tutin bersama jajaran pemerintah. Pelatihan diberikan kepada perangkat desa
sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan kemampuan sumber daya agar
berdayasaing dan mampu meningkatkan pembaharuan di Desa Rantau Gedang
Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Rusli selaku
Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, sebagai berikut:
Pelatihaan kami laksanakan dua bulan sekali untuk menambah wawasan
para perangkat desa, selain itu juga kita dibekali wawasan mengelola
administrasi desa dengan baik dan juga penggunaan anggaran dengan baik.
Fasilitas yang baik oleh kepala desa untuk dimanfaatkan dengan baik,
seperti leptop dan juga printer agar bisa digunakan untuk menunjang
pelayanan yang ada di desa ini lebih cepat dan lebih baik lagi. 66
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, rapat evaluasi
yang dilakukan memberikan dampak yang sangat positif yang dilakukan dua
bulan sekali, sehingga perangkat desa mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat desa dengan baik dan benar.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembangunan desa di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten
Batang Hari dilakukan dengan tahapan diantaranya; melibatkan partisipasi
masyarakat, dimana pemerintah desa mengajak seluruh masyarakat desa untuk
66
Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020.
Page 66
bergotong-royong memindahkan material di tepi sungai menuju tempat
pembangunan desa agar dapat terselesaikan, pelaksanaan pembangunan, dimana
pelaksanaan pembangunan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat
pada awal tahun sesuai dengan anggaran yang diperoleh baik dari ADD
mengevaluasi dan menerapkan disiplin kerja dimaan dengan mengawasi dan
mengevaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan dengan menerapkan disiplin
kerja.
B. Kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau
Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari
Dari hasil observasi dan wawancara penulis menemukan data terkait
kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang
Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari, di antaranya: Melakukan
Musyawarah Desa, mengupayakan keterbukaan anggaran, dan independesi,
sebagaimana dapat dilihat sebagai berikut:
1. Melakukan Musyawarah Desa
Musyawarah desa merupakan keterlibatan masyarakat dalam pembuatan
keputusan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga
perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi persebut dibangun
atas dasar kebutuhan demi kemajuan desa. Dalam musyawarah tentu merangkul
masyarakat dalam memenuhi kepentingan masyarakat setempat seperti
infrastruktur jalan, irigasi dan juga dam padi sawah. Sebagaimana dapat dilihat
dari wawancara penulis bersama Bapak Bambang selaku ketua BPD Desa Rantau
Gedang, sebagai berikut:
Page 67
Kita melakukan musyawarah desa sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
pada awal tahun, sehingga diharapkan dapat terrealisasikan dengan baik.
Partisipasi masyarakat kita perlukan demi mendengarkan keinginan
masyarakat agar keinginan mereka dapat terpenuhi sesuai dengan prioritas
yang dibutuhkan.67
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, dengan melakuan
musyawarah desa tentunya akan menjadikan sebuah keputusan yang sesuai
dengen keinginan bersama. Bentuk musyawarah desa dilakukan dengan mengajak
partisipasi masyarakat di Desa Rantau Gedang terus diupayakan oleh pemerintah
desa, dengan megnajak masyarakat dalam meningkatkan pembangunan jalan.
Karena akses jalan merupakan akses penting sehingga pemerintah desa harus
partisipasi masyarakat. Walaupun dalam pelaksanaannya masih ditemui hanya
beberapa orang saja yang ikut serta melakukan musyawarah pembangunan desa.
Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama bapak Ilman selaku
Kaur Pembangunan sebagai berikut:
Bentuk partisipasi masyarakat desa Rantau Gedang dengan melibatkan
semua unsur penting di pemerintahan ini, mulai dari RT, Kadur dan juga
seluruh perangkat desa yang ada, sehingga dengan adanya masukan dan
terobosan ide baru, akan mampu menjawab kebutuhan kita atau
menyelesaikan permasalahan yang ada di desa kita khususnya dalam hal
pembangunan. 68
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, bentuk partisipasi
masyarakat di Desa Rantau Gedang adalah dengan megnikuti kegiatan rapat dan
program desa, sehingga masyarakat dapat mengawasi kegiatan dan kinerja yang
dilakukan perangkat Desa Rantau Gedang, yang pada umumnya dalam proses
pembanguan jalan, irigasi, dam sawah bentuk pembangunan lainnya yang
67
Wawancara penulis bersama Bapak Bambang selaku ketua BPD Desa Rantau Gedang, 06
November 2020 68
wawancara bersama bapak Ilman selaku Kaur Pembangunan Desa Rantau Gedang di
Kantor Desa Rantau Gedang, 06 November 2020
Page 68
dilaksanakan di daerah sekitar Desa Rantau Gedang ini. Unutk itu masyrakat
dapat melakukan pengaduan ke BPD atau perangkat Desa Rantau Gedang, apabila
masih terdapat pembangunan yang dilakukan pemerintah Desa Rantau Gedang
yang tidak sesuai dengan perencanaan dan juga anggaran yang telah disepakati
ataupun ikut serta menyelesaikan apabila ada pembangunan fisik desa yang telah
rusak untuk diadukan ke Desa Rantau Gedang sehingga dapat diperbaiki, karena
tanpa adanya kerjasama dengan dari masyarakat, pembangunan tidak akan
berjalan dengan mulus dan lancer sesuai dengan harapan dari masyarakat.
Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Supriadi,
selaku Kepala Desa Rantau Gedang, sebagai berikut:
Dengan melakukan musyawarah kita akan menampung aspirasi masyarakat
yang ada, dikarenakan mereka yang betul tahu apa yang terjadi
dilingkungan dekat tempat tinggal mereka, apabila ada permaslahan maka
harus segera diperbaiki dan dicarikan solusi, itulah fungsi dari kita
melakukan rapat, sehingga ditemukan formula yang tepat untuk melakukan
perbaikan atapun membangun pembangunan sesuai dengan kebutuhan yang
leblih penting.69
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, adanya
musyawarah tentu akan memberikan nilai positif bagi perkembangan Desa Rantau
Gedang, keterlibatan masyarakat tertuju pada pembangunan yang dilakukan
perangkat Desa Rantau Gedang sesuai dengan program desa, sehingga setiap
perwajilan dapat menyalurkan keinginannya dan juga melakuan pengaduan dalam
pembangunan, dengan kata lain masyarakat berperan aktif guna mengingatkan
dan mengadukan proses pembangunan tersebut sudah berjalan baik ataupun
belum, masyarakat juga terlibat dalam proses pengwasan berjalannya
69
Wawancara penulis bersama Bapak Supriadi, selaku Kepala Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020.
Page 69
pembangunan, masyarakat dapat turut andil berpartisipasi sehingga bentuk
pengaduan dan juga pembangunan yang tengah dikerjakan dapat diselesaikan
dengan baik dan juga tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Rusli selaku
Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, sebagai berikut:
Pertumbuhan ekonomi desa akan maju apabila masyarakat juga dalam
melakukan aktivitas ekonomi tidak terhambat, kami membuka lebar harapan
dan keinginan masyarakat dalam pembangunan desa, seperti Pembangunan
Jalan Usaha Tani 1,5 Meter x 600 Meter, Pembangunan pagar sawah / Sekat
Ternak Sepanjang 600 meter, Rehap Pompanisasi sawah (pipa hisap dan
pemimpaan jalur rusak), Dam didinding tanggul dan irigasi. Ini semua telah
dipelajari dan telah disepakati bersama sesuai dengan kebutuhan bersama. 70
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, sebagian besar
musyawarah yang dilakukan bersama perangkat desa dan juga masyarakat mampu
menghadirkan harapan masyarakat dikarenakan semua anggota rapat mampu
menghadirkan suasana baru dan pemikiran baru yang nantinya dapat dilakukan
sesuai dengan perencanaan dan juga terukur.
2. Mengupayakan Keterbukaan Anggaran
Keterbukaan yang telah dilakukan pemerintah Desa Rantau Gedang belum
sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat, dimana hanya pemangku kepentingan
yang saja yang mengetahui, sedangkan masyarakat tidak mendapatkan akses
informasi apa yang ingin direncanakan dan juga anggaran yang telah ditetapkan.
Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Ibu Nuryatimah
selaku masyarakat Desa Rantau Gedang sebagai berikut:
70
Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020.
Page 70
Apa yang mereka mau bangun saya tidak tahu, tidak ada papan
pemberitahuan dan juga akses yang bisa dilihat, karena mereka hanya
orang-orang tersdekat yang mengetahui itu semua, anggaran kita kan besar,
coba kalau dikasih tahu apa yang mau dibangun juga kan enak, lihat sampai
sekarang Dam untuk menghindari luapan air, sampai sekarang tidak
kunjung juga selesai dibangunnya, padahal itu sudah lama dibangun dari
tahun 2018. 71
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, keterbukaan yang
yang dilakukan oleh perangkat Desa Rantau Gedang belum cukup baik, ini
disebankan menghindari opini yang beredar tidak baik di masyarakat, nantinya
masyarakat akan berprasangka buruk terhadap pemerintah desa, karena tidak
kunjung menyelesaikan pembangunan desa, selain itu juga adanya upaya unutk
penurunan atau penggantian perangkat desa dikarenakan ingin menggantikan
posisi tersebut. Perangkat desa menyadari kekurangan teknologi yang dimiliki
menjadi kendala dalam memberikan informasi secara terbuka. Sebagaimana dapat
dilihat dari wawancara bersama Bapak Sunarto selaku Bendahara Desa Rantau
Gedang sebagai berikut:
Anggaran kita itu terbatas, karena desa kita ini masih desa berkembang, jadi
masih banyak yang harus dilakukan perbaikan, terutama pembangunan jalan
dan juga sarana pertanian desa, kita memang belum membuat infomeasi
yang ada di website, masih dalam tahap perencanaan dan pengerjaan untuk
infomrasi nantinya dapat diakses bagi masyarakat. Masyarakat di sini juga
memang masih kurang paham akan adanya teknologi, sehingga mereka
lebih percaya dari mulut ke mulut, sehingga apabila omongan yang
diterimanya tidak benar maka terkadang itu akan mereka terima tandap ada
konfirmasi kepada kami terlebih dahulu.72
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, keterbukaan yang
terus dilakukan oleh pemrintah desa meskipun dengan menggunakan informasi
71
Wawancara penulis bersama Ibu Nuryatimah selaku masyarakat Desa Rantau Gedang, 06
November 2020. 72
Wawancara bersama Bapak Sunarto selaku Bendahara Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020.
Page 71
tertulis, diupayakan agar masyarakat tidak terhasut dengan cerita segelintir orang
yang ingin menghasut dan menghancurkan sistem pemerintahan yang ada.
Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama bapak Ilman selaku
Kaur Pembangunan sebagai berikut:
Silahakan saja mereka berpikiran kalau kita tidak sesuai dengan anggaran
dalam pembangunan, mereka hanya bisa mengkeritik dan menyalahkan kita,
mereka tidak tahu kalau dilapangan terkadang tidak sesuai denan kenyataan
yang telah kita rencanakan, terkadang faktor keadaan dan juga alam yang
tidak bersahabat menjadi penghambat kita di sini. Kita terbuka saja dan kita
juga tela mengundang mereka untuk rapat dan silahkan adukan ke BPD
apabila ditemukan kecurangan anggaran dan lain sebagainya.73
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, dengan melakukan
keterbukaan melalui mengundang masyarakat pada saat musyawarah menjadikan
bahwa perangkat Desa Rantau Gedang juga terus mengeupayakan menjelaskan
dan mempublikasikannya dalam bentuk web atau jaringan internet. Tetapi kendala
yang dihadapi adalah tidak semua mayarakat Desa Rantau Gedang mengenal atau
menguasai internet. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama
bapak Nawir selaku masyarakat Desa Rantau Gedang sebagai berikut:
Mereka itu hanya memebrikan program pembangunan itu ditempel di papan
pengumuman desa, siapa yang mau baca ke sana, kalau di buatkan sepanduk
dan di depan kantor desa itu lebih baik. Memang ada disetiap
pembangungan yang mau dibangun ditempel plang, anggaran dan apa yang
mau dibangun, tapi masyarakat terkadang tidak mau baca kalau terlalu
kecil.74
Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, keterbukaan sangat
diinginkan masyarakat Desa Rantau Gedang, dimana agar infomrasi yang
73
Wawancara bersama bapak Ilman selaku Kaur Pembangunan Desa Rantau Gedang, 26
Oktober 2020. 74
Wawancara penulis bersama bapak Nawir selaku masyarakat Desa Rantau Gedang, 06
November 2020.
Page 72
didapkan masyarakat Desa Rantau Gedang jelas dan masyarakat tidak
berprasangka yang tidak-tidak
3. Independensi
Kurangnya independensi pemerintah desa terlihat dari program yang akan
dilaksanakan tidak direlalisasikan apabila tidak berdiskusi bersama tokoh Adat
desa yang menjadi panutan masyarakat Desa Rantau Gedang. Sebagaimana dapat
dilihat dari wawancara penulis bersama Nur Sholihin selaku masyarakat Desa
Rantau Gedang, sebagai berikut:
Kalau saya meliatnya, pembangunan di desa ini kalau tidak ada pengaruh
tokoh adat mungkin lebih cepat perkembangannya, soalnya kalau ada
kegiatan selalu tokoh adat yang didahulukan, memang dia turun temurun
dari pendiri awalnya desa ini, tapi ada salahnya memberikan masukan untuk
memperlancar perkembangan desa, bukan malah seolah menahan, rapat dan
rapat terus.75
Hasil wawancara penulis di atas bahwa, adanya pengaruh tokoh adat yang
disegani di desa menjadi slah satu kendala kinerja pemerintah Desa Rantau
Gedang dapat dilaksanakan dengan cepat, karena menimbang dan memuruskan
bahwa Desa Rantau Gedang memiliki tokoh adat yang telah ada dari turun
temurun mereka. Sehingga kelangsungan Desa Rantau Gedang juga tergantung
dengan adanya persetujuan dari tokoh adat Desa Rantau Gedang. Sebagaimana
dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Rusli selaku Kaur
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, sebagai berikut
Kita sangat menuakan Tuan guru (Ketua Adat) sehingga kegiatan yang akan
dilaksanakan kita diskusiakn terlebih dahulu, kenapa karena kita semua
percaya apabila menyalahi aturan adat maka malapetaka akan dating ke
75
Wawancara penulis bersama Nur Sholihin selaku masyarakat Desa Rantau Gedang, 23
Oktober 2020.
Page 73
Desa Rantau Gedang, sehingga adanya pengerjaan pembangunan tidak
terlepas dari saran Tuan Guru. 76
Hasil wawancara penulis di atas bahwa dalam pembangunan yang
dilaksanakan memberikan dampak baik bagi masyarakat, sehingga perlu
memerlukan kesepakatan bersama antara pemerintah Desa Rantau Gedang,
masyarakat dan juga ketua adat, sehingga tidak terjadi ketimpangan antara
keputusan dan norma-norma adat yang ada di Desa Rantau Gedang.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga kinerja
pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan
Mersam Kabupaten Batang Hari diantaranya; melakukan musyawarah desa
dimana pemerintah desa mengajak seluruh lapisan masyarakat dari tingkat RT,
RW, Tokoh Agama, tokoh adat dan juga seluruh perangkat desa memutuskan
perencanaan dan pembangunan yang akan dilaksanakan, mengupayakan
keterbukaan anggaran, dimana pemerintah desa terus berupaya memberi
penjelasan kepada masyarakat tentang program dan anggaran pembangunan agar
jelas dan terbuka dan independensi, dimana pengaruh tokoh adat cukup besar
demi kelangsungan pembangunan desa agar tidak terjadi malapetaka dan kondisi
alam yang tidak bersahabat.
76
Bapak Rusli selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau Gedang, 26 Oktober
2020.
Page 74
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kinerja pemerintah
dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembangunan desa di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari dilakukan dengan tahapan diantaranya; melibatkan
partisipasi masyarakat, dimana pemerintah desa mengajak seluruh masyarakat
desa untuk bergotong-royong memindahkan material di tepi sungai menuju
tempat pembangunan desa agar dapat terselesaikan, pelaksanaan
pembangunan, dimana pelaksanaan pembangunan dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat pada awal tahun sesuai dengan anggaran yang
diperoleh baik dari ADD mengevaluasi dan menerapkan disiplin kerja dimaan
dengan mengawasi dan mengevaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan
dengan menerapkan disiplin kerja.
2. Kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Rantau Gedang
Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari diantaranya; melakukan
musyawarah desa dimana pemerintah desa mengajak seluruh lapisan
masyarakat dari tingkat RT, RW, Tokoh Agama, tokoh adat dan juga seluruh
perangkat desa memutuskan perencanaan dan pembangunan yang akan
dilaksanakan, mengupayakan keterbukaan anggaran, dimana pemerintah desa
Page 75
terus berupaya memberi penjelasan kepada masyarakat tentang program dan
anggaran pembangunan agar jelas dan terbuka dan independensi, dimana
pengaruh tokoh adat cukup besar demi kelangsungan pembangunan desa agar
tidak terjadi malapetaka dan kondisi alam yang tidak bersahabat.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya para Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang
Hari diberikan pemahaman pentingnya menambah ilmu pengetahuan dengan
cara studi lanjutan atau studi visitasi ke desa yang telah maju.
2. Hendaknya semua perangkat Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari terus diberikan pelatihan agar kinerja perangkat desa
semakin membaik.
3. Hendaknya perangkat Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten
Batang Hari bekerjasama dengan masyarakat dalam hal pembangunan dan
memberikan sistem transparansi yang berkesinambungan.
Page 76
61
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Bintoro Tjokroamidjojo, Good Governance Paradigma Baru Manajemen
Pembangunan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Borni Kurniawan, desa Mandiri, desa Membangun, Jakarta: Kementerian desa,
pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia,
2015.
Budimana Rusli, Kebijakan Publik Membangaun Pelayanan Publik Yang
Responsip, Jawa Barat: Hakim publishing, 2013.
Dedy Mulyadi, Studi Kebijakan Publik, dan Pelayanan Publik, Bandung:
ALFABETA, 2018.
Djuni Pristianto, Panduan Penyususnan RPJM Desa, Jakarta: Yayasan Penabulu,
2015.
Makmur, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, Bandung: PT Rafika
Aditya, 2015.
Muhamad Irfan, Akuntabilitas dan Good Governance, Jakarta: Departemen
Agama Ri Sekretariat Jenderal Biro Organisasi Dan Tatalaksana, 2006.
Mukhlis Hamdi, Kebijakan Publik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi revisi), cet ke-2, JAMBI: Fakultas
Syari’ah IAIN STS Jambi, 2014.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi revisi), cet ke-2, JAMBI: Fakultas
Syari’ah IAIN STS Jambi, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2018.
Sharan B. Merriam, Rualitative Research and Case Study Applications in
Education, New York City, 1998.
Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011.
Page 77
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan
Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009
B. Jurnal/Skripsi
Rista Dewi Anggraini, “Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas Pengelolaan
Anggaran Dana BOS Dalam Program RKAS di SDN Pacarkeling VIII
Surabaya”, jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 2011.
Lukas William Andypratama dan Ronny H. Mustamu, “Penerapan Prinsip-Prinsip
Good Governance Pada Perusahaan Keluarga : Studi Deskriptif Pada
Distributor Makanan”, Jurnal AGORA, Program Manajemen Bisnis,
Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra, 2013.
Sofyanto Torau, “Analisis Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pembangunan
Masyarakat Di Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten
Takalar”, Junrnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia Timur, 2019.
Maya Onibala, “Kinerja Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Di
Desa Tolok Satu Kecamatan Tompaso”, Jurnal program Studi Administrasi
Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi
Manado, 2018.
Maya Rosalina, “Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Di
Desa Kuala Lapang Dan Desa Taras Kecamatan Malinau Barat Kabupaten
Malinau, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman,
2013.
Yohannes Dakhi, “Implementasi Poac Terhadap Kegiatan Organisasi Dalam Mencapai Tujuan
Tertentu”, Jurnal Warta Edisi, Oktober 2016.
C. Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 Desa Pasal 19 tentang Pemerintahan
Daerah.
Page 78
D. Lain-lain
Anom Surya, “Buku Teori Hukum dan Kebijakan Publik; Karya Anom Surya
Putra”, https://www. Academia. Edu/7551616/Buku_Teori_Hukum_dan_K
ebijakan_Publik _Karya_Anom_Surya_Putra, diakses pada 09 November
2020.
Dedi Harianto, “Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang Perpustakaan
(Ruu Perpustakaan)”, http://kelembagaan.perpusnas.go.id/Digital_Docs
/homepage_folders/activities/highlight/ruu_perpustakaan/naskah_akademis.
ht m, diakses pada 01 September 2020.
Page 79
INSTRUMEN WAWANCARA.
Adapun Pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan dalam wawancara
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah berdirinya Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari?
2. Bagaimana perkembangan yang dicapai Desa Rantau Gedang Kecamatan
Mersam Kabupaten Batang Hari?
3. Apa Visi dan Misi Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten
Batang Hari?
4. Bagaimana keadaan struktur organisasi Desa Rantau Gedang Kecamatan
Mersam Kabupaten Batang Hari?
5. Bagaimana keadaan prangkat desa/pekerja Desa Rantau Gedang
Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari?
a. Latar belakang pendidikan
b. Alamat
c. Usaha yang dilakukan untuk peningkatan profesionalisme
6. Bagaimana keadaan penduduk Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari?
a. Jumlah
b. Keadaan
7. Bagaimana kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari?
8. Apa saja kendala kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di
Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari?
9. Bagaimana upaya pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari?
10. Apa harapan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa di Desa
Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari?
Page 80
DAFTAR INFORMAN
No Nama Jabatan
1 Bapak Supriadi Kepala Desa Rantau Gedang
2 Bapak Rusli Kaur Kesejahteraan Masyarakat di Desa Rantau
Gedang
3 Bapak Ilman Kaur Pembangunan Desa Rantau Gedang
4 Bapak Bambang BPD Desa Rantau Gedang
5 Bapak Sunarto Bendahara Desa Rantau Gedang
6 Bapak Firman masyarakat Desa Rantau Gedang
7 Bapak Nawir masyarakat Desa Rantau Gedang
8 Bapak Nur
Sholihin
masyarakat Desa Rantau Gedang
9 Bapak Rian Arifin masyarakat Desa Rantau Gedang
10 Bapak Amin masyarakat Desa Rantau Gedang
Page 81
DOKUMENTASI
Gambar 1, melihat lokasi pembangunan
Gambar 2, lokasi ketika terendam banjir
Page 82
Gambar 3, salah satu material yang sudah di evakuasi
Gambar 4 proses pengerjaan dam, tanggul irigasi sawah
Page 83
Gambar 5 Pembangunan Jalan Usaha Tani 1,5 meter x 600 meter
Gambar 6 proses awal pembangunan dam tanggul irigasi sawah
Page 84
Gambar 7 keadaan setelah banjir
Gambar 8 bagunan rute pipa saluran air
Page 85
Gambar 9 portal utama dam, tanggul irigasi sawah
Page 86
Gambar 10 proses awal pembangunan pagar sawah dan sekat ternak
Gambar 11 proses pembangunan pagar sawah dan sekat ternak
Page 87
Gambar 12 gambar peta desa Rantau Gedang
Page 88
Gambar 13 Daftar Usulan RKP Desa
Page 92
DAFTAR RIWAYAT (CURRICULUM VITAE)
A. Identitas Diri
Nama : Mario Andra Novico
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Rantau Gedang 28-01-1998
Alamat Asal : Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi
Alamat Sekarang : Sungai putri rt07, kecamatan Telanai pura, Kota
Jambi
No. Telp/HP : 085838732258
Nama Ayah : Ismail
Nama Ibu : Fatmawati
B. Riwayat Pendidikan
SD/MI, Tahun Lulus : SDN 129-1 Desa Rantau Gedang 2011
SMP/MTs, Tahun Lulus : MTS AS’AD Kecamatan Danau Teluk 2013
SMA/MA, Tahun Lulus : MAS AS’AD Kecamatan Danau Teluk 2016