Top Banner
Serambi Akademica Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 8, No. 8, Desember 2020 pISSN 23378085 eISSN 2657- 0998 1343 Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di Masa Covid 19 Melalui Pembinaan Secara Tatap Muka, Luring dan Daring di Kabupaten Aceh Barat Nursimah Dinas Pendidikan Aceh, Pengawas Sekolah Madya Email: [email protected] ABSTRAK Salah satu usaha meningkatkan mutu sekolah adalah kepala sekolah harus mampu menyusun buku I KTSP, karena buku I tersebut merupakan pedoman dalam melaksanakan pengelolaan sekolah. Buku I yang disusun harus sesuai dengan petunjuk dan sistematis serta kondisi Covid 19, yang pembelajarannya meliputi tatab muka, luring, dan daring. Tujuannya adalah untuk tersedianya buku 1, untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional, untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam membina kepala sekolah juga dapat dijadikan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat melalui angka kredit. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Agustus, September, dan Oktober 2020. Subjek penelitian adalah tujuh kepala sekolah binaan dan objeknya buku 1. Tempat penelitian dilaksanakan ditujuh sekolah binaan yaitu: SMAN I Bubon, SMAN I Samatiga, SMAN I Meureubo, SMAS Islam Serambi Mekkah, SMAS Darul Aitami, SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh, dan SMAS BGB, serta di Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas sekolah dan di rumah masing-masing. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data diperoleh dari tujuh kepala sekolah binaan data hasil pemantauan/monitoring buku 1 (hasil dasar), unjuk kerja hasil pengisian LK buku 1, dan intrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP siklus I dan siklus II. Pada siklus II diiringi dengan presentasi/performance. Alat pengumpulan data adalah: Instrumen pemantauan/monitoring ketersediaan buku 1, Instrumen validasi/verifikasi buku 1, LK penyempurnaan buku 1 KTSP dan kamera. Hasil yang diperoleh pada prasiklus masing rendah yaitu 55 % (sedang). Hasil siklus I sudah mengalami peningkatan namun belum maksimal yaitu 75 % (cukup dan baik). Sedangkan pada siklus II hasilnya sudah mencapai 90 % (baik dan sangat baik). Karena hasilnya sudah mencapai indikator keberhasilan maka tidak dilanjut lagi dengan siklus III. Kesimpulannya, kinerja ketujuh kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 dapat ditingkatkan melalui pembinaan secara Tatab muka, luring, dan daring. Kata kunci: kinerja, kepala sekolah binaan, buku 1, pembinaan. PENDAHULUAN Kepala sekolah merupakan manajer atau pemimpin di sebuah sekolah. Kepala sekolah memegang peran penting dalam melahirkan generasi yang berkualitas. Kepala sekolah yang baik dan profesional akan melahirkan sekolah yang bermutu dan berkualitas.
10

Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Jan 29, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Serambi Akademica

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora

Vol. 8, No. 8,

Desember 2020

pISSN 2337–8085

eISSN 2657- 0998

1343

Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di Masa Covid

19 Melalui Pembinaan Secara Tatap Muka, Luring dan Daring di

Kabupaten Aceh Barat

Nursimah

Dinas Pendidikan Aceh, Pengawas Sekolah Madya

Email: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu usaha meningkatkan mutu sekolah adalah kepala sekolah harus mampu

menyusun buku I KTSP, karena buku I tersebut merupakan pedoman dalam

melaksanakan pengelolaan sekolah. Buku I yang disusun harus sesuai dengan

petunjuk dan sistematis serta kondisi Covid 19, yang pembelajarannya meliputi tatab

muka, luring, dan daring. Tujuannya adalah untuk tersedianya buku 1, untuk

tercapainya tujuan pendidikan nasional, untuk menambah wawasan, ilmu

pengetahuan dan pengalaman dalam membina kepala sekolah juga dapat dijadikan

salah satu syarat untuk kenaikan pangkat melalui angka kredit. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Agustus, September, dan Oktober

2020. Subjek penelitian adalah tujuh kepala sekolah binaan dan objeknya buku 1.

Tempat penelitian dilaksanakan ditujuh sekolah binaan yaitu: SMAN I Bubon,

SMAN I Samatiga, SMAN I Meureubo, SMAS Islam Serambi Mekkah, SMAS

Darul Aitami, SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh, dan SMAS BGB, serta di Cabang

Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas sekolah dan di rumah

masing-masing. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing

siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data

diperoleh dari tujuh kepala sekolah binaan data hasil pemantauan/monitoring buku 1

(hasil dasar), unjuk kerja hasil pengisian LK buku 1, dan intrumen validasi/verifikasi

buku 1 KTSP siklus I dan siklus II. Pada siklus II diiringi dengan

presentasi/performance. Alat pengumpulan data adalah: Instrumen

pemantauan/monitoring ketersediaan buku 1, Instrumen validasi/verifikasi buku 1,

LK penyempurnaan buku 1 KTSP dan kamera. Hasil yang diperoleh pada prasiklus

masing rendah yaitu 55 % (sedang). Hasil siklus I sudah mengalami peningkatan

namun belum maksimal yaitu 75 % (cukup dan baik). Sedangkan pada siklus II

hasilnya sudah mencapai 90 % (baik dan sangat baik). Karena hasilnya sudah

mencapai indikator keberhasilan maka tidak dilanjut lagi dengan siklus III.

Kesimpulannya, kinerja ketujuh kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1

dapat ditingkatkan melalui pembinaan secara Tatab muka, luring, dan daring.

Kata kunci: kinerja, kepala sekolah binaan, buku 1, pembinaan.

PENDAHULUAN

Kepala sekolah merupakan manajer atau pemimpin di sebuah sekolah. Kepala

sekolah memegang peran penting dalam melahirkan generasi yang berkualitas. Kepala

sekolah yang baik dan profesional akan melahirkan sekolah yang bermutu dan berkualitas.

Page 2: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Nursimah

1344

Oleh karena itu, kepala sekolah diharuskan dalam memimpin dan mengelola

manajemennya sesuai dengan program (buku 1). Kepala sekolah yang memiliki peran

strategis dalam meningkatkan profesionalisme pembina dan meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah, harus mampu: 1) mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan

penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan yang dibina dalam

melaksanakan tugasnya masing-masing; 2) memberikan bimbingan dan mengarahkan para

guru, staf dan para yang dibina, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan

demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.

Salah satu sisi yang perlu diperhatikan olek kepala sekolah dalam usaha

meningkatkan mutu sekolah di awal tahun ajaran adalah menyusun buku 1.. Buku 1

tersebut merupakan acuan dan pedoman dalam mengelola sekolah, karena di dalam buku 1

tersebut tertuang program, tujuan, visi dan misi sekolah, langkah, strategi, serta bahan atau

hal yang perlu dilakukan atau dilaksanakan oleh sekolah. Dengan tersusunnya buku 1 yang

sesuai dengan prosedur, sistematis dan kondisi sekolah serta diaplikasikan dengan tepat

dan efektif tentu akan mempermudah dan menggambarkan sekolah yang baik.. Buku 1

tersebut harus setiap tahun disusun, karena program dan hal yang dilaksanakan di sekolah

dari tahun ketahun tidak sama. Oleh sebab itu perlu perefisian buku 1 setiap tahun.

Sekolah, dalam hal ini kepala sekolah pada dasarnya sudah memiliki buku 1 di sekolah,

namun begitu dimulai awal tahun baru sekolah/ kepala sekolah perlu menyusun kembali

atau merefisi kembali buku 1 tersebut sesuai dengan kondisi saat ini. Apalagi saat ini

sedang terjangkitnya wabah virus corona Covid 19 di hampir seluruh Indonesia, termasuk

daerah Aceh umumnya, Aceh Barat khususnya yang sangat berpengaruh terhadap situasi

pelaksanaan pendidikan. Maka Kepala sekolah dalam menyusun buku 1 perlu

menyesuaikan atau memasukkan kondisi covid ke dalam buku 1 tersebut.

Penulis adalah seorang PNS yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah daerah

Aceh, khususnya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Aceh sebagai pengawas sekolah

manajerial. Sebagai pengawas manajerial yang membina tujuh sekolah binaan, tentu saja

sangat mengharapkan ketujuh sekolah binaan tersebut memiliki kinerja yang baik dan

kompeten dan mampu menyusun buku 1 dengan baik dan sempurna.

Namun, berdasarkan hasil supervisi manajerial dan pengisian instrumen kepala

sekolah pada sekolah binaan, kenyataannya di sekolah, masih ada kepala sekolah belum

memiliki kinerja yang baik dalam memahami, menguasai, dan menyusun buku 1 yang

sesuai dengan standar dan sistematis serta kondisi. Masih ada di lapangan kita temui

kepala sekolah yang masih menggunakan buku 1 yang disusun oleh kepala sekolah yang

lama, atau mengcopy buku 1 sekolah yang lain, bahkan ada yang memintak bantuan orang

lain yang menyusunnya. Kalau pun ada, buku 1 tersebut disusun tidak sitematis dan tidak

berkualitas, tidak sesuai dengan kondisi sekolah. Ditambah lagi ada kepala sekolah yang

kurang bahkan tidak pandai IT. Sungguh ini suatu hal yang tidak kita harapkan. Kinerja

kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 sangatlah rendah. Peristiwa ini merupakan

cerminan untuk menuju suatu keterpurukan, dan harus ditangani sedini mungkin.

Oleh sebab itu, penulis yang berperan sebagai pengawas Pembina pada tujuh

sekolah binaan merasa perlu melakukan tindakan dan memberikan solusi terhadap

permasalahan tersebut melalui pembinaan terhadap tujuh kepala sekolah binaan.

Page 3: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Serambi Akademica

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora

Vol. 8, No. 8,

Desember 2020

pISSN 2337–8085

eISSN 2657- 0998

1345

Pembinaan adalah merupakan kegiatan pembimbingan yang dilakukan melalui bantuan

professional kepada kepala sekolah. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi kepala

sekolah dan tenaga kependidikan yang dibuktikan dengan meningkatnya kinerja (Panduan

Kerja Pengawas Sekolah Pendasmen, 2017). Penulis melakukan Penelitian Tindaka

Sekolah (PTS) untuk membantu kepala sekolah binaan meningkatkan kinerjanya dalam

menyusun buku 1. Adapun judul PTS tersebut adalah “Meningkatkan Kinerja Kepala

Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku 1 di Masa Covid 19 Melalui Pembinaan Secara

Tatab Muka, Luring dan Daring di Kabupaten Aceh Barat”. Judul ini penulis pilih karena

sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah binaan penulis, serta sesuai

dengan kondisi sekarang yaitu mewabahnya virus corona atau Covid 19 yang sangat

mempengaruhi pengelolaan pelaksanaan pendidikan di sekolah-sekolah. Tentu saja hal ini

perlu dicantumkan dalam buku 1.

Pelaksanaan pendidikan pada masa Covid 19 ini sekolah ada yang menggunakan

cara Tatab muka, luring dan ada cara daring. Cara Tatab muka adalah pembinaan yang

dilakukan langsung bertemu antara pembina dengan yang dibina (Peneliti dengan tujuh

kepala sekolah binaan) bagi situasi Covid 19 hijau, luring adalah pembinaan dilakukan

secara tidak Tatab muka atau tidak langsung melalui pemberian tugas, BDR, atau WA

sebagai bentuk pembinaan yang sama sekali tidak dalam kondisi terhubung jaringan

internet (bagi daerah yang situasi Covid 19 kuning). Cara daring pembinaan daring artinya

pembinaan yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembinaan maupun

jejaring sosial, pembinaan dilakukan secara tidak langsung, yaitu pembinaan melalui

internet, seperti menggunakan fasilitas zoom meeting, dan lain-lain (pembinaan jarak jauh,

dari rumah masing-masing) bagi situasi Covid 19 merah. Pembinaan atau pembelajaran

secara daring merupakan hal baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, namun kini

sudah menjadi keharusan (Yuhasriati et al., 2020). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Asmani, Jamal (2017), kebijakan institusi pendidikan membatasi pengelolaan pendidikan

membatasi Tatab muka dan menggantinya dengan belajar secara daring (on-line) guna

mencegah penularan corona virus Disease (COVID-19).

Situasi kondisi daerah Aceh umumnya, Kabupaten Aceh Barat khususnya

(Meulaboh) saat ini berubah-rubah pada kondisi hijau, kuning, dan merah. Oleh sebab

peneliti memilih cara Tatab muka, luring, dan daring untuk pembinaan terhadap tujuh

kepala sekolah binaan peneliti. Judul ini mungkin saja sudah pernah ditulis oleh penulis

yang lain namun, tempat dan waktu serta caranya berbeda. Hasil Penelitian ini semoga

dapat membantu kita dalam hal peningkatan mutu atau kinerja kepala sekolah yang

berkaitan dengan penyusunan buku 1, yang akhirnya dapat melahirkan sekolah yang

berkualitas dan kepala sekolah yang berprestasi. Yang menjadi rumusan masalahnya

adalah Apakah kinerja kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 dapat ditingkatkan

melalui pembinaan secara Tatab Muka, luring dan daring?. Tujuan penelitian adalah untuk

meningkatkan kinerja kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1, untuk tersedianya

buku 1, untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan untuk menambah wawasan,

ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam membina kepala sekolah juga dapat dijadikan

salah satu syarat untuk kenaikan pangkat melalui angka kredit. Manfaat penelitian adalah

Page 4: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Nursimah

1346

dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1, dapat tersusun

buku 1, dapat tercapai tujuan pendidikan nasional dan di samping dapat menambah

wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam membina kepala sekolah juga dapat

dijadikan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat melalui angka kredit.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Agustus, September, dan

Oktober 2020. Adapun pembagian jadwal penelitian dapat diperinci seperti pada table 3.1

berikut:

Tabel .1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah

Tahapan Uraian Kerja Waktu

Pelaksanaan

Hasil Yang Dicapai

Perencanaan

1 Pengisian data kepala

sekolah

Awal

Agustus

2020

Adanya data kepala

sekolah

2 Pemantauan dan pengajuan

instrumen kepala sekolah

Pertengahan

Agustus

2020

Adanya instrumen yang

sudah terisi

3 Perekrutan nilai dasar Akhir

Agustus

2020

Terlaksananya

prasiklus ( adanya nilai

prasiklus kinerja kepala

sekolah)

Pelaksanaan

Siklus I dan II

1 Pembinaan dan pemberian

materi tentang

kurikulum/buku 1

September

2020

Terlaksananya siklus I

dan II

2 Kerja mandiri mengisi LK-

LK, merevisi buku 1 lama

dan menyusun buku 1 baru

serta mendiskusikan sesama

teman

3 Presentasi hasil kerja

mandiri

Pelaporan

hasil

1 Menyempurnakan/menyusun

buku 1 Oktober

2020

Terekapnya/terekrutnya

nilai siklus I dan nilai

siklus II dan

tersusunnya buku 1

KTSP

2

Pengevaluasian dan

perekrutan nilai

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal atau hari

kerja. Sedangkan pembinaan pada sore hari.

Penelitian dan pembinaan dilaksanakan ditujuh sekolah binaan yaitu: SMA Negeri

I Bubon, SMAN I Samatiga, SMAN I Meureubo, SMAS Islam Serambi Mekkah, SMAS

Darul Aitami, SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh, dan SMAS BGB. Selain di sekolah

Page 5: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Serambi Akademica

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora

Vol. 8, No. 8,

Desember 2020

pISSN 2337–8085

eISSN 2657- 0998

1347

binaan juga dilakukan di Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas

sekolah pada sore hari dan di rumah masing-masing.

Berdasarkan judul penelitian tindakan sekolah yaitu “Meningkatkan Kinerja

Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku 1 di Masa Covid 19 Melalui Pembinaan

Secara Tatab Muka, Luring dan Daring di Kabupaten Aceh Barat” pada semester ganjil (1)

tahun 2020 yang menjadi subyek penelitian adalah tujuh kepala sekolah binaan yaitu:

Yanidar Safitri, S.Pd., Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Mukhsin, S.Pd., Drs. Abd Rahman, Besut

Wagiono, Drs. Syarifuddin. B dan Abdul Mutalib, M.Pd. Sedangkan objetnya adalah buku

1 KTSP.

Sumber data dalam penelitian ini adalah tujuh kepala sekolah binaan sebagai

subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari tujuh kepala sekolah binaan meliputi data

hasil pemantauan/monitoring buku 1 sebagai hasil dasar, unjuk kerja hasil pengisian LK-

LK buku 1 ketika dibina baik siklus I maupun siklus II, pengevaluasian hasil penyusunan

buku 1 dengan menggunakan intrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP baik siklus I

maupun pada siklus II. Pada siklus II diiringi dengan presentasi/ performance penyusunan

buku 1 sebagai nilai kinerja tujuh kepala sekolah binaan.

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik non tes yaitu

pemantauan/monitoring ketersediaan/kelengkapan buku 1, sebagai nilai dasar. Pengajuan

instrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP siklus I dan siklus II sebagai nilai kinerja tujuh

kepala sekolah binaan, pemberian tugas/LK siklus I dan siklus II, Pada siklus II

dilanjutkan dengan performance/presentasi hasil kerja mandiri. Perekrutan hasil kinerja

tujuh kepala sekolah binaan pada kegiatan ini dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus

II.

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah: instrumen pemantauan/monitoring

ketersediaan buku 1, instrumen validasi/verifikasi buku 1, LK-LK penyempurnaan buku 1

KTSP, dan Kamera. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode dekskriptif.

Menurut winarno ( 2015:139) Menyatakan bahwa, “ Penyelidikan deskriptif berbentuk

pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang”. untuk memperoleh data yang

akurat dan signifikan terhadap masalah yang sedang diteliti sehingga dapat di buktikan

kebenarannya. Cara yang ditempuh adalah: 1. Data hasil dasar yang diperoleh dari

pemantauan/monitoring ketersediaan buku 1 melalui instrument ketersediaan buku 1, yang

menunjukkan kinerja tujuh kepala sekolah binaan dikumpulkan, dievaluasi dan direkap

ke dalam tabel prasiklus. 2. Setelah diarahkan, data hasil siklus I dari hasil pengajuan LK

dan hasil pengisian instrument validasi/verifikasi buku 1 dikumpulkan, dianalisis,

dievaluasi, dengan cara kedua nilai tersebut ditambah kemudian dibagi dua untuk nilai

siklus I, kemudian direkap ke dalam tabel siklus I. Hasilnya belum baik, dilanjutkan

dengan siklus II. 3. Setelah dibina secara Tatab muka, luring, dan daring, serta diiringi

presentasi, data hasil siklus II dari hasil pengajuan LK dan hasil pengisian instrument

validasi/verifikasi buku 1 dikumpulkan, dianalisis, dievaluasi, dengan cara kedua nilai

tersebut ditambah kemudian dibagi dua untuk nilai siklus II kemudian direkap ke dalam

tabel siklus II. 4. Pencatatan dilakukan oleh peneliti. 5. Hasil kinerja dasar dibandingkan

dengan hasil kinerja siklus pertama dan kinerja siklus kedua., kemudian baru diambil

27

Page 6: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Nursimah

1348

kesimpulan ( sebagai hasil akhir), dan 6. Data yang terkumpul bersifat data kuantitas dan

kualitas

Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS) yang ditandai dengan

adanya siklus. Untuk memperoleh hasil kinerja tujuh kepala sekolah binaan dalam

menyusun buku 1 yang lebih akurat dan signifikan penelitian menggunakan sejumlah alat

pengumpulan data dalam bentuk instrumen dan LK. Sumber data diperoleh dari tujuh

kepala sekolah binaan sebagai subjet, melalui: hasil pemantauan/monitoring awal

menggunakan instrument monitoring, hasil instrument validasi/verifikasi buku 1, dan hasil

pengisian Lk, baik siklus I maupun siklus II. Metode yang digunakan adalah metode

deskriptif, bertujuan untuk memperoleh data yang akurat dan signifikan terhadap masalah

yang sedang diteliti sehingga dapat di buktikan kebenarannya. Cara yang ditempuh

disesuaikan dengan situasi saat ini yaitu situasi Covid 19. Untuk mencengah penyebaran

Covid 19, langkah yang dilakukan dalam pembinaan tujuh kepala sekolah binaan adalah

tiga cara yaitu: cara Tatab muka, cara luring, dan cara daring. Pembinaan dasar cara Tatab

muka. Pembinaan siklus I cara Tatab muka dan luring, Pembinaan siklus II cara Tatab

muka, luring, dan daring. Cara tersebut dapat dirincikan sebagai berikut: 1.Mengajukan

instrumen monitoring di awal penelitian sebagai hasil dasar (Tatab muka). Kemudian

diarahkan dan dibina, lalu diberikan lagi LK dan instrument validasi/verifikasi buku 1,

serta hasilnya dipresentasikan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam dua (2) siklus.

Langkah – langkah yang ditempuh pada setiap siklus sebagai berikut:

perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observasi), dan perbaikan

(refleksi). Hasil penelitian diperoleh dengan cara: hasil dasar kinerja tujuh kepala sekolah

binaan, dibandingkan dengan hasil kinerja siklus I, hasilnya dibandingkan lagi dengan

hasil kinerja siklus II, kemudian baru memperoleh kesimpulan atau hasil akhir. Adapun

alurnya sebagai berikut: sebelum melakukan siklus I peneliti melakukan

pemantauan/monitoring dimasing-masing (tujuh) sekolah binaan tentang ketersediaan

buku 1 KTSP. Pemantauan/monitoring tersebut dilakukan selain mengamati juga dengan

mengajukan instrumen monitoring ketersediaan buku 1 KTSP. Setelah diisi oleh ketujuh

kepala sekolah binaan, dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, hasilnya dimasukkan ke

dalam tabel sebagai hasil dasar. Karena hasil dasar sangat rendah, maka peneliti memulai

dengan siklus I. Kegiatan siklus I dan siklus II dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi. Perencanaan yang dilakukan sebagai berikut: mempersiapkan

skidul dan tempat kegiatan, mempersiapkan nara sumber dan materi, mempersiapkan LK,

kepala sekolah membawa buku 1 yang lama (bagi yang ada), mempersiapkan absen,

mempersiapkan instrument penelitian, mempersiapkan kamera untuk dokumentasi, dan

mempersiapkan alat komunikasi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh ketujuh kepala

sekolah binaan di Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas

Sekolah secara Tatab muka pada waktu sore dan di sekolah masing-masing pada jam

efektif. Tindakan yang dilakukan adalah: ketujuh kepala sekolah binaan dikumpulkan di

Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas Sekolah (Tatab muka),

ketujuh kepala sekolah binaan mengisi absen ( di Cabdin, Tatab muka), peneliti memberi

Page 7: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Serambi Akademica

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora

Vol. 8, No. 8,

Desember 2020

pISSN 2337–8085

eISSN 2657- 0998

1349

pembinaan tentang penyusunan buku 1 dan menyampaikan hasil prasiklus (di Cabdin,

Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan membuka buku 1 lama untuk di analisis (di

Cabdin, Tatab muka), peneliti mengarahkan cara menganalisis (di Cabdin, Tatab muka),

peneliti menyerahkan LK untuk diisi (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah

binaan mengisi LK dengan menggunakan buku 1 lama (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh

kepala sekolah binaan mengcopy satu rangkap LK yang telah diisi untuk pertinggal

sebagai dasar penyusunan buku 1 baru (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah

binaan menyerahkan LK asli yang sudah diisi kepada peneliti (di Cabdin, Tatab muka),

peneliti membina kembali ketujuh kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 (di

Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan menyusun buku 1 di sekolah masing-

masing dengan berpedoman pada LK yang sudah diisi ( luring), peneliti memberikan

instrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP kepada ketujuh kepala sekolah binaan di

sekolah masing-masing (Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan mengisi instrumen

validasi/verifikasi buku 1 KTSP didampingi peneliti di sekolah masing-masing (Tatab

muka), dan peneliti merekrut, menganalisis dan memasukkan nilai ke dalam tabel siklus I.

Pengamatan aspek: situasi pembinaan pada siklus I, situasi pengisian LK, situasi

penyusunan buku 1 pada siklus I, dan situasi pengisian instrument. Refleksi dilakukan

berdasarkan hasil nilai pembinaan (hasil kinerja tujuh kepala sekolah binaan) pada siklus

satu, nilai yang diperoleh kurang maksimal, buku 1 yang disusun belum sempurna. Dapat

dilihat pada tabel hasil pembinaan kinerja siklus I. Nilai kinerja ketujuh kepala sekolah

binaan tersebut direkrut melalui: pengisian LK, dan pengisian instrumen penelitian. Cara

yang dilakukan Tatab muka dan luring. Maka untuk itu, perlu adanya perbaikan pada

prosedur penelitian. Oleh karena itu, peneliti mencoba kembali pada siklus dua dengan

menggunakan sistem/cara yang berbeda yaitu cara Tatab muka, luring, dan daring, serta

adanya presentasi hasil. Peneliti mencoba merancang kembali langkah-langkah siklus dua,

dengan tujuan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus satu.

TABEL 2 Pelaksanaan Tindakan Pada Setiap Siklus Siklus /Materi Rencana Tindakan

Pokok/Waktu Awal Pertengahan Akhir

Siklus I

Pembinaan, Pengisian

LK, penyusunan

buku 1 dan pengisian

instrumen.

tujuh kepala sekolah

binaan dibina cara

mengisi LK, menyusun

buku 1 dan mengisi

instrumen.

tujuh kepala sekolah

binaan mengisi LK,

menyusun buku 1.

tujuh kepala sekolah binaan

mengisi instrument

validasi/verifikasi buku 1

dengan berpedoman pada

buku 1 yang sudah disusun.

Peneliti melakukan refleksi.

Siklus II

Pembinaan, pengisian

LK, penyusunan

buku 1, diskusi

daring, presentasi,

pengisian instrument

dan penyempurnaan

buku 1.

tujuh kepala sekolah

binaan dibina cara

mengisi LK, menyusun

buku 1, berdiskusi

daring, presentasi,

mengisi instrument dan

menyempurnakan buku

1.

tujuh kepala sekolah

binaan mengisi LK,

menyusun buku 1,

berdiskusi daring,

mempresentasikan.

tujuh kepala sekolah binaan

mengisi instrumen

validasi/verifikasi buku 1

dan menyempurnakan buku

1.

Peneliti melaksanakan

refleksi.

Page 8: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Nursimah

1350

Refleksi

Berdasarkan hasil nilai pembinaan (hasil kinerja tujuh kepala sekolah binaan) pada

siklus dua, nilai yang diperoleh mengalami peningkatan, sudah maksimal serta sudah

tersusun buku 1 secara sempurna sesuai dengan LK dan instrument validasi/verifikasi buku

1 KTSP. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil pembinaan kinerja siklus II dan sudah

lahirnya buku 1 KTSP. Peningkatan hasil nilai kinerja tujuh kepala sekolah binaan

tersebut dikarenakan peneliti telah menggunakan teknik dan tata kerja yang tepat dan

sesuai dengan yang diharapkan yaitu cara pembinaan Tatab muka, luring dan daring. Nilai

kinerja ketujuh kepala sekolah binaan tersebut direkrut melalui: pengisian LK, presentasi

dan pengisian instrumen penelitian.

HASIL

Fungsi buku 1 di sekolah sangatlah penting, sebagai pedoman dalam melaksanakan

pengelolaan sekolah. Buku 1 tersebut, setiap tahun harus disusun/direvisi sesuai dengan

kondisi sekolah. Salah satu indikator keberhasilan kepala sekolah adalah tersedianya buku

1 di sekolah dengan baik dan sempurna menjadi salah satu gambaran meningkatnya

(baiknya) kinerja kepala sekolah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Hasil

pengamatan pada prasiklus dapat dideskripsikan pada tabel 4.1. di bawah ini:

Tabel 3. Hasil PraSiklus Nilai Kinerja Tujuh Kepala Sekolah Binaan dalam

Menyusun Buku 1 N

o

Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah Hasil Ketera

ngan Angka Huruf

1 SMAN I Bubon Yanidar Safitri, S.Pd. 56 Sedang Perlu

pembi

naan 2 SMAN I Samatiga Rahmawati, S.Pd.,M.Pd 57 Sedang

3 SMAN I Meureubo Mukhsin, S.Pd 57 Sedang

4 SMAS Darul Aitami Besut Wagiono 54 Sedang

5 SMAS Islam Serambi Mekkah Drs. Abd. Rahman 60 Sedang

6 SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh Drs Syarifuddin.B 50 Sedang

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb, M.Pd 50 Sedang

Keterangan:

Sangat Baik = 86 – 100

Baik = 76 – 85

Cukup = 61 – 75

Sedang = 46 – 60

Kurang = 0 - 45

Hasil pengamatan pada siklus I dapat dideskripsikan seperti pada tabel 4.2. di bawah ini:

Tabel 4 Hasil Siklus I Nilai Kinerja Tujuh Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun

Buku 1 KTSP N

o

Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah Hasil Ketera

ngan Angka Huruf

1 SMAN I Bubon Yanidar Safitri, S.Pd. 75 C Perlu

pembi

naan 2 SMAN I Samatiga Rahmawati, S.Pd.,M.Pd 76 B

3 SMAN I Meureubo Mukhsin, S.Pd 76 B

4 SMAS Darul Aitami Besut Wagiono 72 C

5 SMAS Islam Serambi Mekkah Drs. Abd. Rahman 78 B

Page 9: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Serambi Akademica

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora

Vol. 8, No. 8,

Desember 2020

pISSN 2337–8085

eISSN 2657- 0998

1351

6 SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh Drs Syarifuddin.B 72 C

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb, M.Pd 73 C

Hasil pengamatan pada siklus II dapat dideskripsikan seperti pada tabel 4.3. di bawah ini:

Tabel 5 Hasil Siklus II Nilai Kinerja Tujuh Kepala Sekolah Binaan dalam

Menyusun Buku 1 KTSP No Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah Hasil Ketera

ngan Angka Huruf

1 SMAN I Bubon Yanidar Safitri, S.Pd. 88 SB

2 SMAN I Samatiga Rahmawati, S.Pd.,M.Pd 91 SB

3 SMAN I Meureubo Mukhsin, S.Pd 91 SB

4 SMAS Darul Aitami Besut Wagiono 85 B

5 SMAS Islam Serambi Mekkah Drs. Abd. Rahman 91 SB

6 SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh Drs Syarifuddin.B 83 B

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb, M.Pd 83 B

Untuk tingkat ketercapaian peneliti telah menggambarkan dalam tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 5 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, Siklus II Menyusun Buku 1 No Nama

Sekolah

Nama Kepala

Sekolah

Hasil Keter

anga

n Prasiklus Siklus I Siklus II

Angka Hurup Angka Hurup Angka Hurup

1 SMAN I

Bubon

Yanidar Safitri,

S.Pd. 73 C 75 C 88 SB

Hasil

yang

dicap

ai

sudah

maksi

mal

2 SMAN I

Samatiga

Rahmawati,

S.Pd.,M.Pd 74 C 76 B 91 SB

3 SMAN I

Meureubo

Mukhsin, S.Pd 74 C 76 B 91 SB

4 SMAS Darul

Aitami

Besut Wagiono 70 C 72 C 85 B

5 SMAS Islam

Serambi

Mekkah

Drs. Abd.

Rahman 76 B 78 B 91 SB

6 SMAS

Muhammadya

h 6 Meulaboh

Drs

Syarifuddin.B 70 C 72 C 83 B

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb,

M.Pd 70 C 73 C 83 B

Berdasarkan hasil tabel 4.4 di atas hasil yang diperoleh dalam menyusun buku 1

KTSP sudah tuntas dan baik. Peneliti tidak melanjutkan lagi siklus III karena telah

mencapai indikator keberhasilan, telah memperoleh hasil yang baik dan telah memiliki

buku I.

Page 10: Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di ...

Nursimah

1352

PENUTUP

Simpulan

Penyusunan buku 1 KTSP tahun 2020 berbeda dengan buku 1 tahun sesudahnya.

Pada tahun 2020 isi buku 1 jumlah BAB-nya lima (5) BAB, karena sudah ditambah

dengan BAB tentang pelaksanaan pembinaan pada masa pandemi Covid-19. Sedangkan

sesudahnya empat (4) BAB saja. Pembinaan moda Tatab muka, luring dan daring menjadi

salah satu solusi layanan pendidikan yang dilakukan pemerintah dalam menangani dan

memutuskan rantai penyebaran covid-19, sehingga kepala sekolah tetap belajar walaupun

dirumah saja. Berdasarkan hasil penelitian, yang dapat dilihat pada tabel prasiklus, tabel

siklus I dan tabel siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana hasil yang

diperoleh mulai dari tabel prasiklus ke tabel berikutnya mengalami peningkatan hasil yang

sangat baik. Pada prasiklus memperoleh hasil 50 %. Pada siklus I memperoleh hasil 75 %.

Pada siklus II memperoleh hasil 90 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja ketujuh

kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 dapat ditingkatkan melalui pembinaan

secara Tatab muka, luring, dan daring. Oleh karena itu, peneliti tidak melanjutkan dengan

siklus III, karena hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang diharapkan yaitu

memperoleh hasil amat baik atau 95 %. Tujuh kepala sekolah binaan sudah mampu

menyusun buku 1 KTSP.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fiqqi Ibrahim. 2008. Menuju Tangga Kesuksesan. Solo: Abyan Solo.

Asmani, Jamal. (2017). Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, DIVA Press (anggota IKAPI).

Kemdikbud. 2014. Bahan Pembinaan Umum Pengelolaan Kurikulum. Jakarta: PPTK

BPSDMP dan KPMP.

Mulyasa, E. 2017. Menjadi Kepala Sekolah Professional. Bandung: Rosda Karya.

Onno W.Purbo. 2012. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jemmars.

PTK Dikdasmen. 2017. Panduan Kerja Pengawas Sekolah Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Dirjen GTK Kemdikbud.

Sudarwan. Denim. 2016. Menjadi Kepala Sekolah yang Professional, Jakarta.

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/298964-covid-19-dan-pembinaan-daring

Suryadi, A. 2017. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung.

Winarno. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Yuhasriati, Jasmaniah, Azhari, B., Ma’Awiyah, A., Zulkifli, Syabuddin, … Bahri, S.

(2020). E-Learning as Connector among Education Institution in the 4th Industrial

Revolution. In Journal of Physics: Conference Series.

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1471/1/012024