Veijonen et all. Biomass Co-firing: An Efficient Way to Reduce Greenhouse Gas Emissions. European Bioenergy Network (EUBIONET). Biomass Co-firing: A Renewable Alternative for Utilities. National Renewable Energy Laboratory, U.S. Department of Energy (DOE). 2000. Abirama dan Mandolang. Torefaksi Jerami Padi dan Tandan Kosong Kelapa Sawit. Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung. 2009. Simulasi Sistem Reaktor Torefaksi Gambut Kontinyu Skala ... digilib.polban.ac.id › ... › Haryadi 25 Mei 2012 - Torefaksi adalah proses termal diaplikasikan pada material organik dioperasikan pada suhu sedang dalam ketiadaan oksigen dan pada waktu ... Pengembangan Sistem Reaktor Torefaksi Gambut Kontinu ... digilib.polban.ac.id › ... › Haryadi 7 Agt 2012 - Torefaksi adalah proses termal diaplikasikan pada material organik dioperasikan pada suhu sedang dalam ketiadaan oksigen dan pada waktu ... Simulasi Perangkat Lunak Aspen Sistem Torefaksi Gambut ... digilib.polban.ac.id › ... › Haryadi 7 Agt 2012 - Torefaksi adalah proses termal diaplikasikan pada material organik ... sedang dalam ketiadaan oksigen dan pada waktu tinggal yang relatif lama, ... Sistem ini terdiri dari pengering, sebuah reaktor torefaksi, pendingin dan ... Aryadi Suwono, Amrul, Toto Hardianto, Ari Darmawan Pasek, Solid Fuel from Torrefied Municipial Solid Waste, Renewable Energy 2010 Proceedings, Advanced Technology Paths to Global Sustainability, Yokohama, Jepang, 27 June - 2
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Veijonen et all. Biomass Co-firing: An Efficient Way to Reduce Greenhouse Gas Emissions.
European Bioenergy Network (EUBIONET).
Biomass Co-firing: A Renewable Alternative for Utilities. National Renewable Energy
Laboratory, U.S. Department of Energy (DOE). 2000.
Abirama dan Mandolang. Torefaksi Jerami Padi dan Tandan Kosong Kelapa Sawit. Program
Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung. 2009.
25 Mei 2012 - Torefaksi adalah proses termal diaplikasikan pada material organik dioperasikan pada suhu sedang dalam ketiadaan oksigen dan pada waktu ... Pengembangan Sistem Reaktor Torefaksi Gambut Kontinu ...digilib.polban.ac.id › ... › Haryadi
7 Agt 2012 - Torefaksi adalah proses termal diaplikasikan pada material organik dioperasikan pada suhu sedang dalam ketiadaan oksigen dan pada waktu ... Simulasi Perangkat Lunak Aspen Sistem Torefaksi Gambut ...digilib.polban.ac.id › ... › Haryadi
7 Agt 2012 - Torefaksi adalah proses termal diaplikasikan pada material organik ... sedang dalam ketiadaan oksigen dan pada waktu tinggal yang relatif lama, ... Sistem ini terdiri dari pengering, sebuah reaktor torefaksi, pendingin dan ...
Aryadi Suwono, Amrul, Toto Hardianto, Ari Darmawan Pasek, Solid Fuel from Torrefied Municipial Solid Waste, Renewable Energy 2010 Proceedings, Advanced Technology Paths to Global Sustainability, Yokohama, Jepang, 27 June - 2 July 2010., Yokohama, Jepang, 2010
Haryadi, Aryadi Suwono, Toto Hardianto, Ari Darmawan Pasek, Desain Dasar Sistem Reaktor Torefaksi Tandan Kosong Kelapa Sawit Skala Industri Kecil (4600 kg/jam), Seminar Nasional 2009, Ketahanan Lingkungan Hidup dengan Penggunaan Energi Alternatif, Polban, Bandung, 5 Desember 2009., Bandung, Indonesia, 2009
Haryadi, Aryadi Suwono, Toto Hardianto, Ari Darmawan Pasek, Peningkatan Nilai Kalor Gambut sebagai Bahan Bakar Padat melalui Proses Torefaksi, Proceeding Seminar Nasional Dies Emas, Pengembangan Kebijakan, Manajemen, dan Teknologi di Bidang Energi dan Lingkungan, Bandung, 4-5 Maret 2009., Bandung, Indonesia, 2009
Haryadi, Toto Hardianto, Ari Darmawan Pasek, Aryadi Suwono, Riza Azhari, Willy Adriansyah, The AspenTM Software Simulation of a Peat Torrefaction System Using RYield and SSplit Block as Reactor Model, Proceedings of International Symposium on Sustainable Energy and Environmental Protection (ISSEEP) 2009., Yogyakarta, Indonesia, 2009
Haryadi, Aryadi Suwono, Toto Hardianto, Ari Darmawan Pasek, Pemodelan Kinetika Reaksi Dekomposisi pada Proses Torefaksi Gambut, Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi, ISSN : 1410-2919, Vol 9 No.1 : 35-43, Terakredtasi Dikti No : 83/DIKTI/Kep/2009, ITS,, Surabaya, Indonesia, 2011
M.I.A. Abidin, Zaki Suud, Ari Darmawan Pasek, Source Term Analysis of Small Long-Life without Refueling 420 MWt PWR during Loss of Coolant Accident (LOCA) , Indonesian Journal of Physics (IJP) Vol. 21 No.3,Page 89-92, July 2010, Bandung, Indonesia, 2010
Yuli Setyo Indartono, Aryadi Suwono, Ari Darmawan Pasek, Didin Mujahidin, Irfansyah Rizal, Thermal Characteristics Evaluation of Vegetables Oil to be Used as Phase Change Material in Air Conditioning System, Proceedings of the 5th International Conference on Cooling and Heating Technologies, 9-11 Desember ICCHT 2010, Bandung, Indonesia, 2010
Mengapa Melakukan Optimasi?
Mengapa engineer tertarik pada optimasi? Apa manfaat menggunakan metode optimasi
dibandingkan membuat keputusan secara intuitif? Engineer bekerja untuk meningkatkan desain
awal peralatan dan berusaha untuk meningkatkan operasi peralatan yang telah diinstal sehingga
dapat mewujudkan produktivitas yang terbesar, keuntungan terbesar, biaya yang minimal,
penggunaan energi yang paling sedikit, dan seterusnya. Nilai keuangan memberikan ukuran yang
nyaman bagi tujuan yang berbeda tetapi sebaliknya tidak kompatibel, tetapi tidak semua
masalah harus dipertimbangkan dalam kerangka (biaya versus pendapatan) keuangan.
Pada operasi pabrik, manfaat timbul dari kinerja pabrik yang meningkat, seperti meningkatkan
hasil dari produk yang berharga (atau mengurangi kontaminan produk), pemakaian energi yang
menurun, laju produksi yang lebih tinggi, dan waktu yang lebih lama dantara shutdowns.
Optimasi juga dapat mengarah ke biaya pemeliharaan yang dapat berkurang, pemakaian alat
yang berkurang, dan pemanfaatan/pemberdayaan staf yang lebih baik. Selain itu, manfaat tak
berwujud timbul dari interaksi antar operator pabrik, insinyur, dan manajemen. Hal ini sangat
membantu untuk secara sistematis mengidentifikasi tujuan, kendala, dan derajat kebebasan
dalam proses atau pabrik, yang mengarah pada manfaat seperti peningkatan kualitas desain, dan
pemecahan masalah yang lebih tepat dan dapat lebih diandalkan, dan pengambilan keputusan
yang lebih cepat.
Ruang Lingkup dan Hirarki Optimisasi
Optimasi dapat dilakukan pada berbagai tingkatan dalam sebuah perusahaan, mulai dari
kombinasi pabrik yang kompleks dan fasilitas distribusinya, turun menjadi pabrik tunggal dari
kombinasi unit proses, peralatan tunggal, subsistem dalam sebuah masalah, optimasi dapat
ditemukan di semua tingkatan ini. Dengan demikian, ruang lingkup masalah optimasi bisa
seluruh perusahaan, pabrik, proses, sebuah unit operasi tunggal, peralatan tunggal dalam operasi,
atau sistem intermediate diantaranya. Kompleksitas analisis mungkin hanya melibatkan fitur
sementara atau mungkin memeriksa secara detail, tergantung pada penggunaan yang hasilnya
akan dimasukkan, ketersediaan data yang akurat, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan
optimasi. Dalam perusahaan industri yang khas optimasi dapat digunakan di tiga wilayah
(tingkat): (1) manajemen, (2) desain proses dan spesifikasi peralatan, dan (3) operasi pabrik
(Lihat gambar di bawah).
Gambar 1. Hirarki level Optimasi
Manajemen membuat keputusan evaluasi proyek mengenai pemilihan produk, anggaran
perusahaan, investasi dalam penjualan dibandingkan penelitian dan pengembangan, dan
konstruksi pabrik baru (yaitu, kapan dan di mana harus dibangun pabrik baru). Pada tingkat ini
banyaknya informasi yang tersedia mungkin kualitatif atau memiliki derajat ketidakpastian
tinggi. Banyak keputusan manajemen untuk mengoptimalkan beberapa fitur perusahaan besar
yang karena itu perusahaan memiliki potensi kesalahan secara signifikan ketika dimasukkan ke
wilayah praktek, terutama jika waktu yang salah. Secara umum, besarnya fungsi tujuan, yang
diukur dalam satuan uang, jauh lebih besar di tingkat manajemen dari pada dua tingkat lainnya.
Individu-individu yang terlibat dalam desain proses dan spesifikasi peralatan memberikan
perhatian pada pilihan proses dan kondisi operasi nominal. Mereka menjawab pertanyaan
seperti: Apakah kita merancang sebuah proses batch atau proses kontinyu? Berapa banyak
reaktor yang digunakan dalam memproduksi produk-produk kimia? Harus seperti apa
konfigurasi pabrik, dan bagaimana kita mengatur proses sehingga efisiensi operasi pabrik berada
pada kondisi maksimum? Apa ukuran optimal dari unit atau kombinasi unit? Pertanyaan tersebut
dapat diselesaikan dengan bantuan dengan apa yang disebut simulator proses desain atau
program flowsheeting. Program-program komputer yang besar ini dapat melaksanakan
perhitungan neraca massa dan energi dari peralatan tunggal dan menggabungkan mereka ke
dalam sebuah unit produksi secara keseluruhan. Penggunaan secara berulang simulator tersebut
sering diperlukan untuk sampai pada flowsheet proses diinginkan. Hal lainnya, keputusan yang
lebih spesifik dapat dibuat dalam desain proses, termasuk pilihan peralatan yang sebenarnya
(misalnya, lebih dari sepuluh jenis alat penukar panas tersedia) dan pemilihan bahan kontruksi
unit berbagai peralatan proses.
Pekerjaan optimasi bagian ketiga beroperasi pada skala waktu yang sama sekali berbeda
dibandingkan dengan dua lainnya. Desain proses dan spesifikasi peralatan biasanya dilakukan
sebelum pelaksanaan proses, dan keputusan manajemen untuk menerapkan desain biasanya
dibuat jauh sebelum langkah desain proses. Di sisi lain, optimasi kondisi operasi dilakukan
secara bulanan, mingguan, harian, jam, atau bahkan pada setiap menit. Operasi pabrik
memberikan perhatian pada kontrol operasi untuk unit tertentu pada suhu tertentu, tekanan, atau
flowrates yang terbaik. Sebagai contoh, seleksi persentase udara berlebih dalam suatu pemanas
adalah proses kritis dan melibatkan keseimbangan rasio bahan bakar-udara untuk menjamin
pembakaran sempurna yang membuat penggunaan potensi pemanasan bahan bakar yang