Top Banner
KIMIA INTI DAN RADIOAKTIF
23

Kimia inti dan radiokimia

Jun 19, 2015

Download

Education

farid miftah

kimia inti dan radiokimia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kimia inti dan radiokimia

KIMIA INTI DAN

RADIOAKTIF

Page 2: Kimia inti dan radiokimia

APA ITU KIMIA INTI, RADIO KIMIA DAN KIMIA RADIASI ?

Kimia inti : ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada proses peluruhan radio nuklida dan transmutasi inti

Radiokimia : mempelajari zat radioaktif dan penggunaannya dengan teknik-teknik kimia.

Kimia radiasi : bidang kimia yang mempelajari efek radiasi radioaktif terhadap materi.

Page 3: Kimia inti dan radiokimia

PENEMUAN UNSUR RADIOAKTIF

Zat radioaktif pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen, ahli Fisika dari Jerman pada tahun 1895. Rontgen menemukan sinar X

Pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel, kimiawan dari Prancis yang mengemukan garam kalium urasil sulfat (K2UO2(SO4)2).

Pada tahun 1898 suami istri Marie curie dan Pierre Curie menemukan polonium dan radium.

Pada tahun 1903 Ernest Rutherford, Fisikawan dari Selandia Baru menemukan sinar alfa () yaitu sinar yang bermuatan positif dan sinar beta () yaitu sinar yang bermuatan negatif. Dan Paul U.Villard menemukan sinar gamma () yaitu sianr yang tidak bermuatan.

Page 4: Kimia inti dan radiokimia

JENIS PELURUHAN RADIOAKTIF Peluruhan alfa Peluruhan beta Peluruhan gamma

(transisi isomerik)

Pembelahan spontan Pemancaran netron Pemancaran netron

terlambat

PELURUHAN ALFA Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan dua netron

(partikel relatif besar). Agar suatu nuklida mampu melepaskan partikel

alfa, inti harus relatif besar. Contoh:

84Po210 82Pb206 + 2He4.

Page 5: Kimia inti dan radiokimia

PELURUHAN BETA

3 jenis peluruhan beta: Pemancaran negatron (beta negatif) Pemancaran positron (beta positif) Penangkapan elektron (electron capture, EC).

Contoh:

19K40 20Ca40 + -10;

Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih stabil, maka dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p : 0n1 1H1 + -10 +

21Se44 20Co44 + +10.

22Ti44 + -1e0 21Se44.

Page 6: Kimia inti dan radiokimia

PELURUHAN GAMMA (TRANSISI ISOMERIK) Transisi diantara isomer inti. Seringkali suatu inti berada pada tingkat kuantum diatas

tingkat dasarnya (metastabil). Waktu paruh transisi isomerik kebanyakan dalam orde <10-6

detik. Contoh:

27Co60m 27Co60 +

PEMBELAHAN SPONTAN Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya terjadi pada

nuklida sangat besar. Nuklida yang sangat besar membelah diri menjadi 2

nuklida yang massanya hampir sama disertai pelepasan beberapa netron.

Contoh:

98Cr254 42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1

Page 7: Kimia inti dan radiokimia

PEMANCARAN NETRON Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida yang memiliki

kelebihan netron relatif terhadap inti yang stabil. Contoh:

36Kr87 36Kr86 + 0n1

PEMANCARAN NETRON TERLAMBAT Proses peluruhan terjadi dengan didahului oleh

pemancaran negatron kemudian dilanjutkan dengan pemancaran netron.

Contoh:

35Br87 36Kr87 + -10 36Kr86 + 0n1

35Br87 disebut pemancar netron terlambat

Page 8: Kimia inti dan radiokimia

PARTIKEL DASAR RADIO AKTIF

Partikel dasar

Massa relatif

Muatan

Simbol

Jenis

Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel

Negatron (beta)

0 -1 -, -1e0 Partikel

Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel

Gamma 0 0 Gelombang elektromag

net

Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel

Netron 1 0 0n1 Partikel

Page 9: Kimia inti dan radiokimia

NUKLIDA

Nuklida spesies nuklir Contoh: 6C12, 7N14, 6O18

Rumus umum: ZXA dengan,

Z= nomor atom -- N = A-Z A=nomor massa

Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N, nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.

Page 10: Kimia inti dan radiokimia

PENGGOLONGAN NUKLIDA

Isotop kelompok nuklida dengan Z sama Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208

Isobar kelompok nuklida dengan A sama Contoh: 6C14, 7N14, 8O14

Isoton kelompok nuklida dengan N samaContoh: 1H3, 2He4

Isomer inti nuklida dengan A dan Z sama tetapi berbeda dalam tingkat energinya Contoh: Co60m, Co60

Page 11: Kimia inti dan radiokimia

5 KELOMPOK NUKLIDA BERDASAR KESTABILAN DAN PROSES

PEMBENTUKANNYA DI ALAM

Nuklida stabil secara alamiah tidak mengalami perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14

Radionuklida alam primer radionuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif. Disebut primer karena waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai sekarang. Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th

Radionuklida alam sekunder radiaktif dan dapat ditemukan dialam. Waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara kontinu oleh radionuklida alam primer, misal 90Th234 dengan waktu paruh 24 hari.

Radionuklida alam terinduksi Misal 6C14 yang dibentuk karena interaksi sinar kosmik dan nuklida 7N14 di atmosfir.

Radionuklida buatan merupakan radionuklida yang terbentuk tidak secara alamiah, tetapi hasil sintesis.

Page 12: Kimia inti dan radiokimia

KESTABILAN INTI

Faktor penentu kestabilan: Angka banding jumlah netron terhadap

proton (n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)

Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh hukum genap-ganjil

Energi pengikat inti pernukleon.

Page 13: Kimia inti dan radiokimia
Page 14: Kimia inti dan radiokimia

ANGKA BANDING N/P

Apabila nuklida-nuklida stabil dihubungkan maka akan diperoleh pita kestabilan inti.

Unsur-unsur sampai dengan nomor atom 20 pita kestabilan inti membentuk sudut 45o dengan sumbu N dan Z (n/p=1).

Suatu inti dikatakan bersifat radioaktif karena ia mengalami peluruhan spontan disertai pemancaran radiasi.

Page 15: Kimia inti dan radiokimia

HUKUM GENAP GANJIL

Dari jumlah nuklida stabil di alam, jika dikelompokkan berdasarkan jumlah proton (Z) dan jumlah netron (N) penyusunnya maka akan diperoleh data sbb:

Data diatas menunjukkan urutan kestabilan relatif adalah Z genap, N genap > Z genap, N ganjil> Z ganjil, N ganjil > Z ganjil, N ganjil.

Inti yang stabil menghendaki jumlah proton dan netron genap

Jenis nuklida Jumlah nuklida stabil

Z genap, N genap 165

Z genap, N ganjil 55

Z ganjil, N genap 50

Z ganjil, N ganjil 4

Page 16: Kimia inti dan radiokimia

ENERGI PENGIKAT INTI Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan

netron. Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi, selisih massa

tersebut adalah merupakan energi pengikat nukleon dalam inti. Semakin besar energi pengikat inti per nukleon, semakin stabil

nuklidanya.

Unsur paling berat yang terjadi secara alamiah adalah uranium. Isotop uranium 92U238 secara spontan akan memancarkan

partikel alfa menjadi 90Th234.

Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinr beta akan menghasilkan 91Pa234.

Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal dengan unsur buatan dihasilkan dari penembakan inti dengan proton, partikel alfa atau ion-ion positif unsur periode kedua.

Reaksi Inti Spontan dan Buatan

Page 17: Kimia inti dan radiokimia

KINETIKA REAKSI INTI DAN WAKTU PARUH

Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll).

Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida. Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan

jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan:-dN/dt N; dengan N=jumlah radionuklida, t=waktu

Page 18: Kimia inti dan radiokimia

Perbandingan dapat diubah menjadi persamaan dengan memasukkan tetapan perbandingan .-dN/dt N-dN/dt = N laju perluruhan=keaktifan(A)A = -dN/dt A = NdN/N = - dt (diintegralkan)Nt=N0.e- t

Jika N0 dan diketahui maka dapat dihitung radionuklida N pada tiap waktu t.

Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal.

Jika t = t½, maka N = ½ N0

ln ½ N0/N0 = - t½

t½ = ln 2

t½ = 0,693 t½ = 0,693/

Page 19: Kimia inti dan radiokimia

SATUAN KERADIOAKTIFAN DAN DOSIS RADIASI

Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu.

Satuan keaktifan suatu zat radioakt9if adalah Curie (Ci), semula didasarkan pada laju disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang didefinisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1.

Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq) yang didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1.

1 Bq = 1 disintegrasi/S Keaktifan jenis adalah keaktifan per gram cuplikan zat

radioaktif. Satu rad adalah jumlah energi radiasi yang diserap 100

erg per gram bahan. Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy) yang

didefinisikan sebagai 1 JKg-1.1 Gy = 100 rad.

Page 20: Kimia inti dan radiokimia

REAKSI FISI

Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan netron

Setiapa reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar 200 Mev.

Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai.

Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500ton batubara.

Page 21: Kimia inti dan radiokimia

REAKSI FUSI

Reaksi Fusi : penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi satu inti yang lebih berat.

Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.

Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan bergabung.

Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat.

Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma dari inti dan elektron.

Page 22: Kimia inti dan radiokimia

Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.

Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir.

Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran 20ribu ton batubara.

Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi: Energi yang dihasilkan lebih tinggi Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi

adalah nuklida-nuklida stabil.

Page 23: Kimia inti dan radiokimia

APLIKASI REAKSI INTI DAN KERADIOAKTIFAN

Reaksi inti (fusi dan fisi) sebagai penghasil energi listrik.

Penentuan umur (dating) batuan atau fosil. Dalam bidang kimia:

Analisis pengenceran isotop Analisis pengaktifan netron sebagai perunut

dalam menentukan mekanisme reaksi kimia. Dalam bidang kedokteran, radioisotop

digunakan sebagai perunut dalam terapi kanker.

Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan sebagai perunut dan juga untuk memperoleh bibit unggul (pemuliaan tanaman).