This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Analisis Golongan Reduktor • Larutan zat / Ekstrak soda + H2SO4 + Larutan
KMnO4 ( tetes demi tetes )
↓Hilangnya warna ungu pada larutan KMnO4
(menunjukkan adanya kandungan satu atau lebih anion pereduksi)
↓Jika warna ungu tidak hilang dipanaskan
↙↘Tidak hilang (menunjukkan tidak adanya ion pereduksi kecuali sianida)
Hilang (adanya oksalat, format/tartrat dalam konsentrasi
kecil)
HASIL IDENTIFIKASI ANTARA ANION REDUKTOR DENGAN
REAGENNYA
SULFIT, SO3 2-
A. (HCl encer) SO3
2- + 2H+ → SO2 ↑ + H2O
Dipanaskan mengurai (keluar gas) bau belerang terbakar. (H2SO4 encer)
3 SO2 + Cr2O7 2- + 2H+ → 2Cr3+ + 3SO42-+ H2O
SO32- +KMNO4 warna ungu dilunturkan
SO32- +K2Cr2O7 larutan berwarna hijau.
Hanya sulfit dari logam alkali dan dari ammonium yang larut dalam air; sulfit dari logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut. Hidrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikenal dalam larutan.
B. AgNO3SO3 2- + Ag + → [AgSO3]-
[AgSO3]- + Ag + → Ag2SO3 ↓
terbentuk endapan kristal putih, perak sulfitC. BaCl
SO3 2- + Ba 2+ → BaSO3 ↓
BaSO3 ↓ + 2H+ → Ba 2+ + SO2 ↑ + H2O
terdapat endapan putih barium Endapan putih.
• D. PbNO3
SO3 2- + Pb 2+ → PbSO3 ↓
Terjadi endapan kuning kemudian diencerkan dengan aquades dipanaskan (ketika dingin terjadi endapan berbentuk keping kuning emas seperti sisik ikan)
• E. HgCl2
SO32- + H2O + I2 → SO4
2- + HI
Terjadi endapan merah jingga. Tetapi jika berlebih Iodida nya, endapan akan larut.
TIOSULFAT (S2O3 2- )
A. HCl encer S2O3 2- + 2H + → S↓ + SO2 ↑ + H2O
Dalam keadaan dingin larutan tersebut tidak mengalami perubahan dengan cepat dan menjadi keruh karena pemisahan belerang, serta didalam larutan terdapat asam sulfit. Namun ketika Dipanaskan mengurai (keluar gas) bau belerang dibakar.
B. Larutan iodI2 + 2S2O3 2- → 2I - + S4O6 2-
Menjadi tidak berwarna, terbentuk larutan ion tetrationat yang tidak berwarna
C. BaClS2O3 2- + Ba 2+ → BaS2O3 ↓
Pengendapan dipercepat dengan mengguncangkan dan dengan menggosok-gosok dinding dalam tabung dengan batang kaca, maka hasilnya adalah terbentuk endapan putih barium tiosulfat, BaS2O3, dari larutan yang sedang pekatnya.
D. Larutan perak nitratS2O3 2- + 2Ag + → Ag2S2O3 ↓
Terbentuk endapan putih perak tiosulfatE. Larutan timbal asetat atau timbel nitrat
S2O3 2- + Pb 2+ → PbS2O3 ↓
Mula-mula tidak ada perubahan, tetapi dengan penambahan reagensia lebih lanjut, terbentuk endapan putih timbel tiosulfat PbS2O3 ↓ + H2O → PbS ↓ + 2H+ + SO4
2-
Dengan mendidihkan suspensi, endapan itu menjadi berwarna gelap, dan akhirnya membentuk endapan hitam timbel sulfida
F. Larutan besi (III) klorida
2S2O3 2- + Fe 3+ → [Fe(S2O3)2]-
[Fe(S2O3)2]- + Fe 3+ → 2Fe 2+ + S4O6 2-
[Fe(S2O3)2]- + Fe 3+ → 2Fe 2+ + S4O6 2-
Muncul pewarnaan ungu yang mungkin disebabkan karena terbentuknya suatu kompleks ditiosulfatobesi (III).
SULFIDA (S2-)
A. Asam klorida encer
S2- + 2H+ → H2S ↑
H2S + Pb 2+ → PbS ↓
Dipanaskan mengurai (keluar gas) bau khas S2.
B. Larutan perak nitratS 2- + 2Ag + → Ag2S ↓
Terbentuk endapan hitam perak sulfida dalam asam nitrat encer panas
C. Larutan timbel asetat
Pb 2+ + H2S → PbS ↓ + 2H+
Terbentuk endapan hitam timbel sulfida, PbS
Kelarutan : sulfida asam, sulfida normal, dan polisulfida dari logam-logam alkali, larut dalam air; larutan air zat-zat ini bereaksi basa karena hidrolisis.
D. Larutan PbNO3
Reaksi antara S2- dengan PbNO3 akan membentuk endapan berwarna hitam. Dengan persamaan sebagai berikut :
S2- + Larutan PbNO3 :
S2- + Pb2+ → PbS (s)
NITRIT (NO2 -)
A. Asam klorida encer
NO2 - + H+ → HNO2
Dalam keadaan dingin, dihasilkan cairan berwarna biru-pucat yang tak tetap (transien)
B. Larutan besi (II) sulfat
NO2 - + CH3COOH → HNO2 + CH3COO –
3HNO2 → H2O + HNO3 + 2NO ↑
Fe 2+ + SO42- +NO↑→ [Fe, NO]SO4
Penambahan nitrit ke dalam larutan pekat 25% besi (II) sulfat yang diasamkan dengan asam asetat encer atau asam sulfat encer, terbentuk cincin coklat pada perbatasan antara kedua cairan tersebut
Kelarutan: perak nitrit larut sangat sedikit dalam air.
Semua nitrit lainnya larut dalam air.
C. Larutan perak nitrat
Terdapat endapan kristalin putih perak nitrit dari larutan yang pekatNO2 - + Ag + → AgNO2 ↓
Dengan menambahkan suatu larutan nitrit kepada larutan kalium iodide, yang diteruskan dengan mengasamkannya dengan asam asetat atau dengan asam sulfat encer, iod akan dibebaskan, yang dapat diidentifikasi dari warna biru yang dihasilkannya
E. Larutan KMNO4
5NO2- + 2MnO4- + 6H+ → 5NO3
- + 2Mn2+ + 3 H2O
Larutan KMNO4 yang diasamkan warna larutan ini dihilangkan oleh larutan suatu nitrit, tetapi tidak ada gas yang dilepaskan.
IODIDA, I-
A. Asam sulfat pekat2I - + 2H2SO4 → I2↑ + SO4 2- + 2H2O
Dengan iodide padat, iod akan dibebaskan; pada pemanasan, uap lembayung dilepaskan, yang mengubah kertas kanji menjadi biru
B. Larutan perak nitratI-+ Ag + → AgI
Terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide AgI,
Kelarutan : kelarutan iodide adalah serupa dengan klorida dan bromide.
Perak, merkurium (I), merkurium (II),
tembaga(I), dan timbel iodide adalah garam-garamnya yang paling sedikit larut.
C. Larutan timbel asetat
2I- + Pb2+ → PbI2 ↓
Terbentuk endapan kuning timbel iodide, PbI2, yang larut dalam air panas
D. Air klor
2I- + Cl2 ↑ → I2 + 2Cl –
Jika reagen diberikan tetes demi setetes kepada larutan suatu iodide, iod dibebaskan,dan akan mewarnai larutan menjadi coklat
E. HgCl2
KI(aq) + HgCl2(aq) KCl(aq) + HgI(s)
Terjadi endapan merah jingga. Tetapi jika berlebih Iodida nya, endapan akan larut.
BROMIDA (Br -)
A. Larutan perak nitratBr- + Ag + → AgBr ↓Endapan kuning muda jika didiamka menjadi hijau.
B. Asam nitrat6 Br- + 8HNO3 → 3Br2 ↑ + 2NO ↑ + 6NO3 - + 4H2O
Dipanaskan menjadi coklat merah kemudian timbul uap warna coklat merah dibuktikan (kertas saring dibasahi fluorescein merah jingga jika diletakkan diatas tabung reaksi)
C. Larutan PbNO3
2 Br- + Pb2+ → PbBr2
Endapan kristal putih dan endapan larut dalam air mendidih