Pemimpin Redaksi
SALAM REDAKSI
Khazanah Edisi XVII 2020 01
Membangun Kreativitas Menuju Masyarakat
Utama
ISSN: 0853-4535
Penanggung Jawab
Hidayatulloh
Pemimpin Umum
Eko Hardi Ansyah
Wakil Pemimpin Umum
Hana Catur Wahyuni
Pemimpin Usaha
Heri Widodo
Wakil Pemimpin Usaha
Kumara Adji Kusuma
Pemimpin Redaksi
Dian Rahma Santoso
Sekretaris Redaksi
Etik Siswati
Dewan Redaksi
Asita Salsabila Maharani
Anis Yusandita
Angelia Firdaus
Shinta Amalia Ferdaus
Reporter
Fitria Trisna Sisiliani
Rina Aditia Dwi Astuti
Tasya Karina Citra Devi
Yuris Dystia
Zhahlya Amada
Romadhona S
Widyanurfadilah
Fotografer
Alfian Maulana Fajar
Layouter
Denny Ade Candra
M. Darwisul Ulil Abshor
Digital Publishing
Moch. Fauzan
Alamat Redaksi dan Periklanan
Kantor Humas Kampus 1 Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Mojopahit 666 B
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Ramadhan tahun ini adalah kal i kedua kita
berdampingan dengan Covid-19. Tentu kita tetap harus
bersyukur karena masih bisa bertahan menjalani hidup
dengan ikhlas, bahagia dan bertemu kembali dengan bulan
Ramadhan yang suci mulia.
Perjalanan lebih dari satu tahun bersama pandemi
tentu tidak mudah, banyak diantara kita yang masih harus
berjuang untuk menstabilkan ekonomi keluarga namun juga
harus tetap menjaga kesehatan agar tak mudah tertular
ataupun terpapar virus corona yang melegenda dunia global
ini.
Memasuki bulan Ramadhan tahun kedua di masa
pandemi jelas masih terasa berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, meski sudah setahun dan sudah terbiasa
berdampingan dengan covid, kita tetap merindukan nikmat
Ramadhan seperti dulu. Ya, kita bisa sepuasnya berlama-lama
di masjid untuk memakmurkannya, sholat tarawih tanpa
masker dan jarak, dan masih banyak lagi kerinduan akan
kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan di bulan Ramadhan.
Namun, pengalaman yang terjadi secara global ini
tentu menuai banyak sensasi untuk semakin ingin menikmati
Ramadhan dengan penuh kebahagiaan dan keilkhlasan.
Ramadhan bisa juga dijadikan momentum untuk lebih
banyak berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Karena,
pandemi ini telah meningkatkan angka pengangguran dan
kemiskinan secara global. Momentum ini adalah sensasi kita
di Bulan Ramadhan untuk lebih banyak berbagi dan memberi
meski terbatas ruang dan waktu.
Di edisi kali ini, kami persembahkan kreativitas,
produk-produk hasil karya mahasiswa dan dosen Umsida
yang insya Allah bisa memotivasi dan menginspirasi kita
untuk terus produktif di bulan Ramadhan terlebih di masa
pandemi yang masih berjalan ini.
Terakhir, kami juga ucapkan terima kasih pada seluruh
pengelola, dewan redaksi, para wartawan dan kontributor
dalam penyelesaian majalah Khazanah edisi XVIII ini. Kami
menerima dan akan terus berbenah untuk menyajikan
suguhan bacaan terbaik di setiap edisinya.
Selamat Membaca!
Pemimpin Redaksi
SURAT PEMBACA
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 02
Publikasi Usaha
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Banyak mahasiswa yang memiliki usaha masuk di
Khazanah. Saya juga punya usaha ingin
dipublikasi di Khazanah bagaimana caranya?
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Dita
Bahasa Inggris
Khazanah:
Terima kasih atas pertanyaannya. Khazanah memang
mencari enterpreneur mahasiswa di setiap edisinya. Tentu
lebih diutamakan mahasiswa aktif ya. Jika kalian memang
punya bisnis atau usaha khususnya yang berbeda dari edisi-
edisi sebelumnya, dan ingin dipublikasi di majalah Khazanah,
silakan hubungi redaksi atau salah satu reporter yang tertera
di halaman satu majalah ini ya. Kami tunggu.
*****
Reporter vs Redaksi
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya melihat di halaman satu, ada redaksi, ada juga
reporter, apa beda tugasnya ya Kak? Saya bisa menulis
walaupun masih belum bagus. Kalau mau bergabung
bagaimana?
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Ika
Manajemen
Khazanah:
Terima kasih atas pertanyaannya. Pada intinya semua bertugas
menuliskan berita yang layak dimuat di Khazanah. Ciri-cirinya
harus long-lasting, maksudnya kualitas naskah berita harus
bisa dibaca sepanjang masa karena khazanah terbit setahun
tiga kali. Nah, reporter mencari berita lalu ditulis, redaksi bisa
edit langsung naskahnya dan memutuskan tayang atau tidak.
Silakan saja ke kampus 1 Umsida, langsung menuju kantor
humas di Kantor Pusat lantai satu ya. Ditunggu karya-
karyanya.
Khazanah Edisi XIX
Redaksi menerima tulisan berupa opini, cerpen, puisi.
Naskah Opini maksimal 500 kata, sedangkan cerpen maksimal 900 kata.
Sertakan nama lengkap, program studi dan no. HPdiemail ke [email protected]
Atau langsung ke redaksi.
Salam Redaksi 1
Surat Pembaca 2
Amanah 3
Tentang Umsida 4
-Kembangkan Pemikiran Islam, Umsida Resmikan Turkish
Corner
-Menguatkan SDM, Umsida Siap Bersaing se-ASEAN
-Agar Tak Putus Kuliah, Umsida Berikan Enam Ribu
Beasiswa
-Abdimas, dari Umsida untuk Masyarakat
Prestasi 10
-Mahasiswa Umsida Mewakili Indonesia ke Ajang Bergengsi
Dubai
-Hobi Menulis Antarkan Mahasiswi Juara Lokal Sampai
Nasional
Opini 12
-Bahagia Bersama di Bulan Penuh Rahmat
-Ramadhan di Era Pandemi, Momen Tepat Merestart Diri
Sisi Lain 13
-Mahasiswa Elektro Usaha Kuliner Lontong Kupang
-Tak Dapat Uang Saku, Ubah Dapur Rumah Jadi Lahan
Pendapatan
-Calon Guru Olah Kepiting Asam Manis
-Suka Melukis, Tak Jenuh Membuat Painted Flower and
Letter
-Mahasiswa Manajemen Raih Perak di Bidang Biologi
-Antara Kuliah Inggris dan Mengajar Mengaji
Sosok 20
-Si Aktivis Introvert yang Sukses Berbisnis
-Si Cantik yang Tergerak Memberantas Narkoba
-Relawan Muda Peduli Anak Jalanan
-Fasilitator yang Ulet, Sosialis dan Humanis
Mahakarya 24
-Produk dan Alat Karya Mahasiswa KKN 2021
-Cek Lokasi Pasien Covid-19 Lewat Aplikasi Hasil Riset
-Alat deteksi Keamanan Tanggul Lumpur Lapindo
Berbasis loT
-Integrasi Darul Ahdi Wa Shahadah dalam Hidden
Curriculum
-Umsida Ajak Masyarakat Produktif Lewat Ketahanan
Pangan
-Dosen Umsida Ajak Ibu Cerdas Beri Asupan Gizi
-Game berbasis Android Asah Kreatifitas Anak PAUD
Resensi 30
Konsultasi 31
Tentang Alumni 32
Mahasiswa Menyapa 33Cerpen 35
Puisi 39
DAFTAR ISI
Khazanah Edisi XVII 2020 03
AMANAH
Eko Hardiansyah, M.Psi., Psikolog
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
(Tetap) BahagiaDi Yang KeduaRamadhan
Selama Pandemi
Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Baqarah
ayat 183 yang berbunyai, «Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa». Penjelasan tentang
puasa ini terus berlanjut hingga ayat 185.
Ayat ini menjadi dasar yang mewajibkan setiap
muslim melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Selain itu, ada poin penting lain dalam ayat penting dari
tiga ayat tersebut yaitu tentang bagaimana berbuat baik
dengan kerelaan hati dan menjadi orang yang bersyukur.
Berbuat baik dengan kerelaan hati dan bersyukur
tidak hanya berupa tindakan atau perilaku saja, namun
juga terkait komunikasi. Berpuasa termasuk di dalamnya.
Ada 3 hal yang menjadi syarat rela hati atas yang
dimaksud.
Meyakini akan kasih sayang Allah Yang Maha
Pengasih dan Penyayang adalah yang pertama dan
utama harus diyakini. Karena hal ini akan membangkitkan
pikiran yang positif.
Terkait puasa, seseorang yang yakin akan kasih
sayang Allah pada dirinya selama ini dan yang akan
terjadi akan melihat puasa sebagai suatu amalan ringan
untuk dijalankan. Dia akan lebih banyak berfikir tentang
manfaat puasa dari pada rasa lapar yang terjadi.
Yang kedua adalah ditandai dengan perasaan
senang saat melakukan hal baik tersebut. Orang yang rela
berbuat baik dan bersyukur akan selalu diselimuti
kebahagiaan saat bertindak.
Tentunya jika berbuat baik tersebut didasarkan atas
keyakinan pada Allah seperti di syarat yang pertama.
Artinya, orang yang berpuasa dengan kerelaan hati tidak
akan mengeluarkan keluhan karena merasa berat. Dia
mampu melaksanakannya dengan hati yang riang.
Adapun yang ketiga adalah menumbuhkan harapan
yang menyenangkan pada Allah saat berbuat baik terkait
diri sendiri, orang-orang sekitar. Seorang muslim yang
dengan penuh kerelaan hati dan bersyukur pada Allah
terutama saat berpuasa, tentunya akan terus berusaha
menjaga hubungannya dengan Allah.
Karena itu dia akan merasa jemu dalam berharap
atau berdoa pada Tuhannya. Setiap saat dia mengingat
Tuhannya dia akan berdoa pada Allah tentang hal apapun
yang membahagiakan dirinya sendiri atau orang-orang
yang ada disekitarnya.
Demikianlah, saat kita memiliki syarat rela hati dan
syukur dalam berbuat baik, tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak menikmati hidup meskipun pandemi covid 19
sudah masuk dua kali Ramadhan di tahun 2021 ini.
Kita yang saat ini berprofesi sebagai karyawan,
dosen, mahasiswa, para pemimpin ataupun mereka yang
menjalani profesinya sebagai dokter, perawat, teknisi,
bahkan driver gojek sekalipun akan bisa menjali puasa
Ramadhan dengan penuh nikmat dan bahkan akan terus
berusaha meningkatkan amalannya. Karenanya
Ramadhan justru akan membuat seseorang akan terus
meningkatkan kapasitas diri menjadi insan yang mulia.
(Adji-Ed)
TENTANG UMSIDA
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 04
Tak kalah dengan masa pandemi covid-19
yang belum juga usai, Umsida tetap
menjalin kerjasama baru dengan berbagai
lembaga di luar negeri. Kali ini, Umsida bekerjasama
dengan Yayasan Nur Semesta dengan membentuk pojok
pintar bertempat di perpustakaan kampus satu lantai
dua. Pojok pintar itu diberi nama Said Nursi – Turkish
Corner.
Nama Said Nursi berasal dari Badiuzzaman Said
Nursi, tokoh penggerak Islam cendekiawan Turki yang
sangat terkenal. Pemikirannya banyak tertuang dalam
karya berjudul Risalah Nur yang ditulis pada Abad 20
namun masih sangat relevan hingga kini.
Dalam biografi intelektualnya, Said Nursi menjadi
figur penting dalam Dunia Islam. Sama halnya dengan
KH Ahmad Dahlan, tokoh pendiri Muhammadiyah,
sama-sama menjadi cendekiawan Muslim di abad 20
yang mampu mengubah pandangan dunia tentang
islam. Ide-ide itu dibahas tuntas dalam rangkaian
Peresmian Said Nursi – Turkish Corner dan Webinar
Internasional bertema “Modernization of Islamic
Education in the of Perspective Said Nursi and Ahmad
Dahlan."
R e k t o r U m s i d a D r H i d a y a t u l l o h M S i
mengapresiasi pendirian Said Nursi – Turkish Corner
karena selaras dengan misi Muhammadiyah sebagai
salah satu organisasi sosial keagamaan yang saat ini
telah tumbuh berkembang tidak hanya dalam negeri
saja. “Kini Muhammadiyah mulai merambah ke berbagai
negara di dunia,” ucap Hidayatulloh.
Menurut dia, kebesaran Muhammadiyah dapat
dilihat dari dua ciri. Pertama, gerakan dan pemikiran yang
terus berkembang. Kedua, lewat pemikiran dan diskusi
bersama para tokoh di dunia, Muhammadiyah
merefleksikan hasil pemikirannya dalam wujud Amal
Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Yang sangat strategis yakni lembaga pendidikan.
In i merupakan wujud Muhammadiyah da lam
membangun peradaban,” ujar pria yang mendapat
penghargaan International Council for Small Business
(ICSB) pada tahun 2018 ini.
Hidayatulloh menambahkan, adanya Said Nursi-
Turkish Corner ini merupakan satu sarana penting untuk
Umsida. Di mana, akademisi, mahasiswa dan masyarakat
perlu mengembangkan dan membangun alam pikiran
dengan berdiskusi. “Di Said Nursi-Turkish Corner tersedia
perpustakaan yang representatif,” tutur Wakil Ketua
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu.
Hidayatulloh mengungkapkan, perpustakaan di
Said Nursi- Turkish Corner tempatnya sangat strategis.
Berada di lantai 2 Kampus 1 Umsida. Di perpustakaan
tersebut tersedia ratusan ribu buku dari berbagai disiplin
ilmu. Selain buku juga ada digital book yang bisa diakses
secara gratis bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
“Kami memang concern dalam membangun
budaya keilmuan dan teknologi,” cetusnya
Ia menegaskan, diresmikannya Said Nursi -Turkish
Corner dapat memberi kontribusi dalam membangun
alam pikiran baru. “Saya berharap warga Umsida dapat
memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik mungkin,”
pungkasnya. (Dian)
Peresmian SAID NURSI
Kembangkan Pemikiran Islam,Umsida Resmikan Turkish Corner
Khazanah Edisi XVII 2020 05
TENTANG UMSIDA
Salah satu kunci keberhasilan lembaga
pendidikan tentu karena memiliki Sumber
daya manusia (SDM) yang baik dan
berkualitas. Umsida berkomitmen dalam hal penguatan
SDM untuk percepatan kemajuan lembaga dalam rangka
mencapai ASEAN recognition (pengakuan ASEAN-red)
pada 2038. Ungkapan itu tersampaikan oleh Wakil Rektor
bidang akademik Umsida Dr Hana Catur Wahyuni saat
diwawancara eksklusif oleh Khazanah (10/4).
Umsida sangat memperhatikan peningkatan mutu
SDM hingga menjadi program kerja utama beberapa
tahun terakhir, “SDM merupakan program kerja utama
dalam mengembangkan dan menjaga keberlanjutan
Umsida,” tuturnya. “Salah satu bentuk penguatannya
adalah mendorong dosen untuk meningkatkan jabatan
fungsional (JAFA) ke arah Lektor, Lektor Kepala dan Guru
besar,” lanjutnya.
Untuk penguatan itu, Umsida mencanangkan
program percepatan Jabatan Fungsional Akademik
(JAFA) bagi dosen-dosennya. “Program percepatan JAFA
ini bertujuan untuk memberikan motivasi pada dosen
dalam mengembangkan karirnya,” ungkapnya. “Selain
itu, program ini juga untuk memfasilitasi dosen Umsida
dalam mengurus peningkatan JAFA sehingga jumlah
lektor, lektor kepala dan guru besar Umsida bertambah
dalam jangka pendek,” kata dosen Teknik Industri ini.
Di sisi lain, Bu Hana menerangkan, Umsida perlu
melakukan program percepatan sebagai persiapan
menuju akreditasi unggul untuk program studi dan
institusi. “Jumlah lektor, lektor kepala dan guru besar
termasuk syarat dalam akreditasi, sehingga hal ini
penting untuk dipersiapkan mulai saat ini,” terangnya
lagi.
Banyak hal yang dilakukan, sambung Bu Hana,
untuk mendukung program percepatan ini mulai dari
sosialisasi peraturan JAFA terbaru, pelatihan dan
pendampingan penulisan artikel ilmiah, hingga
penyediaan dana bantuan untuk penelitian, pengabdian
masyarakat dan publikasi.
Jumlah doktor juga sangat menentukan nilai
akreditasi. Di Umsida, para dosen didorong penuh untuk
studi lanjut tingkat doktoral. Bahkan, Umsida juga
memberikan pendampingan penulisan artikel untuk
mempercepat kelulusan dosen.
“Pelatihan dan pendampingan penulisan artikel
ilmiah berbasis Artificial Intelligence (AI) tempo hari kita
berikan kepada dosen dengan jabatan fungsional Lektor
dan mereka yang masih proses studi lanjut S3. Tentu
harapannya mereka bisa lulus tepat waktu,” papar ibu
tiga anak ini.
K i ta lakukan semuanya secara efekt i f ,
pendampingan proses pemberkasan JAFA serta berbagai
kegiatan lain yang searah dengan ketentuan dalam JAFA,
semua kita lakukan agar Umsida bisa melesat dalam
waktu singkat,” tukasnya. (Dian)
Menguatkan SDM,Umsida Siap Bersaing se-ASEAN
TENTANG UMSIDA
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 06
Setahun lebih berdampingan dengan
covid-19 tentu menimbulkan banyak
sekal i perubahan di berbagai l ini
kehidupan masyarakat. Sudah tidak terhitung berapa
perusahaan yang gulung tikar dan terpaksa melakukan
pemutusan hubungan kerja dengan para karyawannya
yang menyebabkan angka pengangguran di Indonesia
makin meningkat. Sektor pendidikan juga terkena imbas
karena banyak pelajar memilih putus sekolah karena
masalah ekonomi. Diungkapkan oleh Kasi Humas Umsida
Dian Rahma Santoso MPd saat mengawali bincang
eksklusif bersama rektor Umsida yang diunggah di kanal
Youtube Umsida1912 dua pekan lalu.
Bagaimana dengan Umsida? Sejak awal berdiri
tahun 1912, Umsida berkomitmen memberikan
pelayanan terbaik di sektor pendidikan bagi segala lini
masyarakat. Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi
menegaskan, "Tidak boleh ada mahasiswa yang berhenti
kuliah hanya karena tidak bisa melunasi biaya
pendidikan. Kebijakan ini telah berlangsung selama lima
tahun dan optimis akan diterapkan seterusnya," ujar Pak
Hidayat.
“Muhammadiyah bukan lembaga yang profit
oriented tetapi lembaga sosial dakwah kemasyarakatan
dalam lembaga pendidikan tinggi. Sehingga, Umsida
memberikan beberapa kebijakan kepada mahasiswa
sejak pendaftaran mahasiswa baru dibuka,” ungkapnya.
“Kita telah menyiapkan beberapa skema
beasiswa yang diberikan warga masyarakat, bukan hanya
di Sidoarjo tetapi juga se-Indonesia bahkan dari Luar
Negeri juga kita berikan beasiswa itu,” terangnya.
“Banyak sekali beasiswa yang Umsida tawarkan,
diantaranya ada beasiswa tahfidz diperuntukan bagi
mahasiswa yang memiliki hafalan Al-Quran sebanyak 30
Juz, 20 Juz dan 10 Juz,” sambung Wakil Ketua Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini.
Mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang
mampu, anak yatim, yatim piatu, fakir miskin dan mereka
yang termasuk dalam kategori kader Muhammadiyah
juga bisa memperoleh beasiswa dari Umsida. Menurut
Pak Hidayat, berdirinya Umsida tidak boleh membuat
driskriminasi dari lapisan masyarakat manapun. Semua
harus diberi kesempatan yang sama untuk kuliah.
Dalam konteks pandemi Covid-19 ini, Pak
Hidayat menegaskan, Umsida menambah kebijakan
baru, bukan hanya beasiswa yang sejak pertama masuk
saja yang diberikan, Umsida juga menghadirkan
beberapa jenis beasiswa tambahan baik yang diajukan
pemerintah maupun yang ditambahkan Umsida sendiri
bagi mahasiswa yang terdampak Covid-19.
Selain mengajukan beasiswa ke pemerintah
melalui Dikti, sejak semester ganjil lalu Umsida
memberikan beasiswa pada mahasiswa yang tidak
mendapat beasiswa regular maupun dari pemerintah.
“Mengetahui kondisi ekonomi yang seperti ini, maka
Umsida membuka pendaftaran beasiswa on-going yakni
beasiswa bagi mahasiswa yang secara ekonomi
terdampak Covid-19 dan tidak menerima beasiswa
darimanapun,” ujar Rektor yang menjabat di dua periode
ini.
Agar Umsida Berikan BeasiswaTak Putus Kuliah, untuk Enam Ribu Mahasiswa
Bincang Eksklusif dengan Rektor Umsida
Khazanah Edisi XVII 2020 07
TENTANG UMSIDA
Selalu ada solusi untuk setiap kesulitan, Pak
Rektor tidak pernah rela melihat ada mahasiswa putus
kuliah lantaran tidak ada biaya. Beasiswa yang
ditawarkan pada mahasiswa didasari pengelolaan
keuangan yang cukup baik. Rupanya, dibalik dari
bergulirnya aneka ragam skema beasiswa yang diberikan
Umsida kepada para mahasiswanya di tengah pandemi
ini, Umsida memiliki cara khusus dalam mengatur
strategi keuangan kampus sehingga tetap berani
memberikan beasiswa.
“Jadi sejak awal berdirinya Umsida dan belum
memiliki apa-apa, kita berkembang ini dengan pola me-
manage keuangan kampus. Operasional kampus tetap
terjaga, tetapi kita juga memastikan ada Saving dari
keuangan kampus itu sehingga saving itu bisa digunakan
untuk pengembangan kampus,” terangnya.
“Nah, dari lima tahun terakhir ini kita membuat
kebijakan baru. Ketika bapak ibu dosen dan karyawan
umsida itu sudah kami nilai cukup pendapatannya, itu
dipotong 2,5% dari gaji sebagai bentuk zakat profesi”
jelasnya. “Zakat profesi ini kemudian kita serahkan ke
Kantor Layanan Lazizmu (KLL) yang didirikan oleh
Umsida,” imbuhnya.
Sumber dana untuk beasiswa mahasiswa
Umsida yang ditangani oleh KLL Umsida ini, sebelum
merebaknya pandemi Covid-19 tidak hanya dari dosen
dan karyawan, tetapi juga berasal dari para mahasiswa
dan alumni termasuk sebagian dari masyarakat.
“Jadi beberapa pengusaha itu menyerahkan
zakatnya ke KLL Umsida, mahasiswa kita yang punya
kelebihan Rezeki yang sudah punya usaha juga
menitipkan zakatnya ke Lazizmu Umsida, bahkan para
mahasiswa yang sudah tau persis bahwa Umsida punya
program untuk membantu memberikan beasiswa pada
kawan-kawannya itu mereka kemudian membuat
gerakan yang diberi nama Gerakan Infaq Sedekah
Mahasiswa (Gizma), itu dilakukan oleh mahasiswa untuk
mahasiswa yang dikoordinasikan langsung dengan
Lazizmu,” imbuhnya.
Gisma sangat membantu mahasiswa Umsida
untuk kuliah tentunya. Pak Rektor melanjutkan, karena
pandemi ini, banyak mahasiswa yang berstatus pekerja
terpaksa di-PHK (Putus Hubungan Kerja-red) oleh
perusahaan tempat mereka bekerja sehingga
mengurangi nominal yang diterima KLL Umsida.
“Tentu saja kebutuhan untuk memberikan
beasiswa tidak dapat sepenuhnya dicover oleh lazismu,
oleh karena itu dalam mengembangkan kampus, Umsida
sungguh sungguh melakukan pengelolaan kampus
diantaranya melakukan pengelolaan keuangan dengan
tidak menghabiskan anggaran tahunan,” terangnya.
Pak Hidayat menambahkan, “Lebih-lebih dulu
ketika sebelum Covid-19 kita mengelola keuangan dan
pembelanjaan i tu bener bener dihitung agar
anggarannya tidak habis dalam tahun tersebut sehingga
kita bisa melakukan pengembangan kampus sehingga
dulu setiap tahun kita bisa melakukan pembangunan.
Sebab harus diakui, pertumbuhan mahasiswa kita ini
sangat pesat,” jelasnya.
“Lima tahun lalu saya masih ingat, mahasiswa kita
kira-kira baru 6500-an, sekarang mahasiswa kita yang
aktif sekitar 10.440 kalau kita jumlah dengan mahasiswa
yang belum lulus dan masih tercatat sebagai mahasiswa
Umsida itu sekitar 13.500an mahasiswa. Dari situ ada
lebih dari 60% mengajukan beasiswa,” ujarnya.
Jika ditotal, ada lebih dari enam ribu mahasiswa
mengajukan beasiswa yang tentu mengurangi jumlah
nominal beasiswa yang diterima mahasiswa Umsida, “Ya
memang harus dibagi, ada yang dapat dua ratus, empat
ratus, beragam, kita sesuaikan dengan kondisi
mahasiswa,” pungkasnya. (Real)
TENTANG UMSIDA
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 08
Dampak positif perkembangan Umsida hingga memasuki pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan civitas
akademika. Perekonomian masyarakat terangkat dengan adanya program pengabdian masyarakat
(abdimas). Berikut aktivitas abdimas, kolaborasi dosen-dosen Umsida bersama masyarakat sekitar.
Abdimas, dari Umsida untuk Masyarakat Sekitar
Pemanfaatan tenaga alternatif pembangkit
listrik tenaga surya dilakukan oleh Dr Ir
Jamaaluddin MM. Ia membuat alat
diseminasi inverter pure line wave untuk beban pompa air
disinfektan pada masjid Baitul muttaqin Pucukan.
Risetnya ini dilatarbelakangi keadaan covid-19
saat ini, perlu adanya 3M menjaga jarak, mencuci tangan,
memakai masker. "Tempat ibadah perlu dilakukan
penyemprotan secara rutin, mengingat banyaknya orang
mendatangi tempat tersebut. Keadaan pandemi yang
membuat semua orang harus harus menjaga jarak,
mencuci tangan, memakai masker . Untuk i tu
pencegahan dilakukan melalui penyemprotan
disinfektan," ujarnya.
Menurutnya riset energi terbarukan tenaga surya
harus dimanfaatkan dengan baik. "Potensi dan energi
implementasi pengembangan energi terbarukan seperti
pembangkit listrik tenaga surya, harus benar-benar
dimanfaatkan, kami memasang panel surya di masjid
baitul Muttaqin agar nantinya tenaga tersebut bisa
menghidupkan pompa otomatis disinfektan," tutur
DosenTeknik Elektro pada Khazanah (1/4)
Proses penggunaan alat disinfektan dimulai dari
panel surya hingga pompa disinfektan. Kemudian
dialihkan ke photovoltaic. Sehingga daya listrik
ditampung di solar charger control, setelah itu dialirkan
listrik tersebut di Accu, pompa disinfektan. Alat tersebut
dikontrol IPSW melalui smartphone,
Ia berharap masyarakat dusun Pucukan lebih
menjaga kebersihan, menghemat listrik, dan menambah
pengetahuan tentang PLTS. (Etik-ed)
Banyak produk Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) di era covid ini beralih ke bisnis
pembuatan masker. “Tren masker sangat
meningkat. Banyaknya jenis dan model masker yang
dijual di pasaran dengan harga bervariasi membuat
UMKM penjual masker harus berinovasi dan bersaing
secara ketat agar produknya tetap diterima di pasaran,”
tutur Dosen Informatika sekaligus ketua tim Abdimas
Nuril Lutvi Azizah SSi MSi pada khazanah (1/4). Bersama
dua rekan dosen, Uce Indahyanti MKom dan Fitri Nur
Latifah SE MESy, tim Abdimas ini melakukan inovasi
UMKM Tanjung Sidokerto, Buduran, Sidoarjo melakukan
pendampingan pembuatan masker lukis berbasis
teknologi.
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
pembuatan masker seperti kain tiga lapis, cat kain, kuas,
palet, pensil untuk sketsa, plastik untuk alas, meja untuk
mewarnai. “Kita pakai sket dasar motif bunga yang telah
disket dengan komputer lalu dilukis sesuai warna yang
diminati,” jelasnya.
Proses pembuatan juga mudah, Pertama, masker
kain dicetak model sablon printing untuk sket awal
dengan teknologi komputer dan desain bunga. Lalu
masker dilapisi plastik agar warna tidak tembus ke lapisan
kedua atau ketiga saat diwarnai.
Untuk pewarnaan masker dengan dua cara yaitu
blocking dan transparant, blocking artinya motif diwarnai
keseluruhan dg warna penuh, sedangkan transparant
yaitu motif diwarnai dengan sedikit warna dan dicampur
dengan warna lain. Setelah dilukis, masker dijemur atau
diangin-anginkan sampai kering, lalu disetrika. Masker
siap digunakan tapi lebih baik dicuci terlebih dahulu .
(Dian)
Masker Lukis
Pemasangan PLTS untuk Tempat Ibadah
Khazanah Edisi XVII 2020 09
Maraknya pemutusan hubungan kerja
(PHK) akibat pandemi Covid-19 yang
berimbas pada alumni Fakultas Bisnis
Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Umsida membuat dosen
Dr Sigit Hermawan melakukan riset tentang content
creator sebagai profesi pengganti.
Menjadi content creator seperti selebgram,
Influencer, youtuber dan food vloger bisa memperoleh
potensi pendapatan yang menjanjikan dari jutaan hingga
belasan juta. “Media sosial yang terus berkembang harus
kita manfaatkan dengan baik. Keuntungan yang didapat
adalah mulai dari gaji hingga popularitas,” ujar dosen
Akuntansi ini pada Khazanah (6/4).
“Selain itu, content creator tidak perlu modal
mahal, cukup smart phone dan paket internet yang
memadahi, “Mereka diajarkan untuk meningkatkan soft
skill dalam memanfaatkan teknologi seperti entrepreneur,
marketing, informasi dan komunikasi saat di depan
kamera,” pungkasnya. (Etik-ed)
Content Creator
TENTANG UMSIDA
Optimalisasi peran konselor bimbingan
dan konseling (BK) dalam pembelajaran
jarak jauh (PBJJ) perlu ditingkatkan bagi
siswa Sekolah Menengah Ppertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) di masa pandemi covid.
Dr Eni Fariyatul Fahyuni SPsi MPdI lantas membuat
aplikasi instrumen BK. "Untuk mengatasi permasalahan
itu semua konselor menerapkan sistem berupa aplikasi
yang bernama instrumen BK. Aplikasi tersebut berguna
untuk tes buta warna, tes gaya belajar, tes kecerdasan
majemuk, dan yang terakhir tes ungkap masalah,”jelas
Kaprodi MPI pada Khazanah (8/4)..
Aplikasi ini diharapkan
bermanfaat bagi pendidik dalam
mendidik siswa. Seorang guru
bisa mengetahui karakter siswa
mana yang muridnya menyukai
gaya belajar kelompok , individu,
ataupun kemampuan diskusi
l a i n n y a . A g a r b e r j a l a n y a
pembelajaran bisa diterima
sepenuhnya oleh siswa,(Etik-ed).
Memaksimalkan Potensi BK SMP dan MTs
Masyarakat desa Keboan Anom memiliki
potensi lahan kosong yang belum
diolah dengan baik.“Sayangnya kurang
pendampingan dalam pengolahan lahan. Untuk itu kami
hadir membantu teman-teman Karang Taruna Keboan
Anom,”ujar dosen Akuntansi Nur Ravita Hanun SE MA
(8/4).
Kendala UMKM cukup banyak, misal tidak
mempunyai brand, kemasan produk belum sesuai,
tampilan kurang menarik, pemasaran yang belum jelas,
keadaan modal yang sulit, “Untuk itu kita perlu analisis
terlebih dahulu,“ jelasnya sambil mempresentasikan
gambar produk olahan bayam karya kartar Kebun Anom.
Pilihan digital marketing dalam pemasaran
produk dinilai tepat menginat kondisi pandemi covid-19
yang belum usai. Mulai dari branding produk, hingga
pengurusan produk industri rumah tangga (P-IRT).
Hingga akhirnya berbagai jenis produk olahan muncul
menarik simpati masyarakat. Produk seperti sari kedelai,
kacang hijau, sinom dan aneka keripik lahir menjadi
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang
bernama gambir anom.
“Melalui daya saing produk yang tinggi, kami
berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat, kebutuhan
pasar yang meningkat, pendapatan yang meningkat, “
tutupnya. (Etik-ed)
Meningkatkan Ekonomi Desa Keboan Anom
PRESTASI
Siapa yang tak kenal dengan Dubai? Kota
dengan gedung pencakar langit tertinggi
di dunia, mall terluas di dunia, bahkan 700
rekor lebih dimiliki oleh Dubai. Bagi Amalia Arifona
Listiana Dewi, mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab
Umsida, Dubai sangat istimewa hingga memutuskan
untuk mengikuti seleksi delegasi chapter amazing Dubai.
Sempat tak menyangka dirinya lolos, gadis
kelahiran 19 Oktober 1998 yang telah mengikuti
berbagai tahapan tes seperti membuat esai, wawancara
dan kelengkapan berkas mengaku menyiapkan sebaik
mungkin. “Sebelum tes tulis, aku belajar lewat youtube,
begitu pula dengan tes wawancara. Aku menyiapkan
banyak hal, mulai hafalin nama-nama budaya di
Indonesia, adat, bahkan nama-nama gunung, aku hafalin
semua, karena aku benar-benar ingin lolos di delegasi
Dubai ini,” ungkap mahasiswa asal Jombang ini pada
Khazanah, (26/03).
“Dan tentunya persiapan paling besar adalah
doa. Dan Aku sangat optimis saat melakukan doa di
jumat sore, saat itu aku benar-benar merasa bahwa aku
akan lolos, ditambah dengan perasaan hatiku yang
sangat tentram saat berdoa ketika itu,” tambahnya.
Alhasil, Lya, sapaan akrabnya, berhasil terpilih mewakili
Indonesia 15 besar Delegasi Indonesia di Uni Emirat Arab
(UEA), Dubai yang digelar 11-15 Oktober 2021 di Abu
Dhabi.
Agenda di sana sangat padat, sambung Lya,
mulai dari penyambutan, menjelajahi tempat-tempat
kuno dan bersejarah, projek kepemudaan, belajar
kepemimpinan. Selain itu Lya juga akan berkunjung ke
masjid Sheikh Zayed, tempat wisata, studi banding
universitas di sana, ke Dubai mall, palm jumaira
(kepulauan palm-red), hingga ke menara pencakar langit
tertinggi di dunia. Tentunya Lya juga akan melakukan
social group project, berbincang-bincang tentang bisnis,
berkunjung ke Dubai expo.
Untuk mempersiapkan diri ke Dubai, mahasiswa
Prodi Pendidikan Bahasa Arab ini rela kursus bahasa
inggris,“Dari pengalaman kakak-kakak delegasi
Indonesia sebelumnya, setelah mereka selesai
berkunjung ke beberapa tempat di Dubai, mereka akan
diminta untuk mempresentasikannya dan berdialog
bersama orang Dubai menggunakan dua bahasa, arab
dan inggris. Dan saya tidak paham sama sekali bahasa
inggris, jadi mau tidak mau saya harus mengambil kursus
bahasa Inggris,” ujar Lya pada Khazanah. “Apalagi di sana
ada studi banding dengan beberapa Universitas,”
tambahnya.
Motivasi untuk mahasiswa Umsida lainnya,
setiap ada kesempatan, maka ambilah. Jika tidak
ditemukan, maka cari. Jika masih tidak ada, maka
ciptakanlah, dan buat kesempatan itu ada. Karena kapan
lagi? Selagi masih muda, sehat, dan punya banyak waktu
luang, maka gunakan kesempatanmu. Berusahalah
menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri, bukan orang
lain. Dan terpenting selalu libatkan Allah dalam setiap
urusan.
Lya berharap acara yang hanya sebentar ini bisa
berdampak baik, terkhusus bagi dirinya kedepannya.
Lebih menggebu untuk belajar & mendalami Islam. “Aku
berharap insecureku tidak muncul kembali. Lebih
percaya diri, tidak malu untuk mencoba hal baru,” ungkap
Lya. “Dan aku juga berkeinginan agar diberi kesempatan
untuk berkunjung ke negara-negara islam lainnya,”
tambahnya. (Rina)
UmsidaMewakili IndonesiaMengikuti ChapterAmazing Dubai
Amalia Arifona Listiana Dewi
...
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 10
Khazanah Edisi XVII 2020 11
PRESTASI
Hobi MenulisAntarkan
Mahasiswi IniJuara Lokal
Sampai NasionalAyunda Ade Nurdiana...
Mengembangkan hobi, terlebih sampai
menjadi juara merupakan suatu hal
yang luar biasa. Kata-kata inilah yang
pas untuk menggambarkan Ayunda Ade Nurdiana,
mahasiswi semester dua Pendidikan Guru PAUD dengan
rentetan juaranya dalam bidang menulis mulai dari
tingkat lokal hingga nasional.
"Menurut saya menulis adalah sarana untuk
menyalurkan perasaan apalagi terkhususkan di bidang
puisi," ungkapnya saat diwawancara Khazanah (7/4).
"Selain itu juga, saya percaya dengan sebagian orang
yang mengatakan 'Karya tidak akan pernah mati
meskipun penyairnya telah kembali pada Tuhan,"
imbuhnya.
Gadis asal Pasuruan ini berhobi menulis sejak di
Madrasah Aliyah dan sudah sering mengirimkan karya di
Majalah Kreatif MAN 1 Pasuruan. Lalu, saat kuliah, ia
melanjutkan hobinya itu dalam berbagai kompetisi. "Saya
ingin menambah pengalaman dan relasi, menggunakan
waktu dengan hal positif, dan memanfaatkan kesempatan
saya bisa kuliah dapat bidikmisi KIP K dengan baik,”
tuturnya.
“Hadiah lomba biasanya saya gunakan untuk
ditabung dan sesekali berbagi sedikit rezeki dengan
keluarga," ucap gadis peraih medali perak kompetisi sains
Nasional (POSI 2021) Bidang Geografi itu. "Yang
memotivasi saya untuk menulis adalah wonder woman
dalam hidup saya dan tak lupa juga segenap kenangan
yang memang bukan untuk dilupakan namun dikenang
dan dihargai kehadirannya," ujar penggemar penulis Panji
Ramadhana itu.
Ide yang selalu datang semakin mendukungnya
untuk tidak bosan menulis. "Ide yang biasanya saya
tuangkan dalam puisi maupun cerpen adalah dari
pengalaman yang sudah terjadi di kehidupan saya sendiri
dan imajinasi yang saya kembangkan dari beberapa hal
yang sebelumnya sudah pernah saya lihat ataupun alami,"
kata pemilik akun @aynd14_ itu.
Ayunda berharap selalu berkesempatan untuk
terus menulis. Selain itu, ia juga berharap semoga
mahasiswa Umsida lainnya lebih semangat lagi dalam hal
mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki
masing-masing dan menggunakan waktu muda untuk hal
yang positif dan bermanfaat. (Angel/Dian)
Prestasi:· Juara 1 Nubar dan lomba cipta puisi tingkat nasional tema kenangan
· Juara 3 lomba cipta puisi tingkat nasional tema senja
· Juara 2 lomba cipta puisi tema harapan untuk
· Juara berbakat event sastra seni (Rusani) tema Covid-19
· 100 Kontributor Terpilih Akademi Cipta Puisi Se-Asean
· Medali Perak lomba cipta puisi tingkat nasional tema rindu
· Penulis Terfavorit lomba cipta puisi nasional tema ibu
· Juara Berbakat lomba dan project nubar antologi nasional
· Penulis Terbaik lomba cipta puisi tingkat nasional tema teruntuk kekasih
· Penulis Terbaik lomba cipta puisi tingkat nasional tema luka
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 12
Opini
شھر رمضان الذى انزل فیھ القران ھدى للناس و بینت من الھدى والفرقان فمن شھد منكم الشھر فلیـصمھ
amadhan tahun ini masih dalam kondisi Rpandemi Covid 19 yang belum juga reda,
meskipun begitu kita sebagai umat Islam
dengan suka cita menyambutnya.
Ramadhan oleh Muslim sedunia dijalani sebagai
bulan yang penuh berkah, bagaimana tidak? Masjid-
masjid yang biasanya sepi jama'ah saat Ramadhan ramai
dan meriah. Muncul banyak dermawan di bulan ini
dengan berbagi ta'jil di jalan-jalan dan di Masjid-masjid.
Tahun ke 2 pandemi covid 19 tidak bisa menghalangi
suka cita dan semangat muslim beribadah Ramadhan.
Firman Allah SWT, dalam QS. Al-Baqarah 2:185
berbunyi,
Artinya: “Bulan Ramadan adalah bulan yang di
dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu,
maka berpuasalah....,”
Dari potongan ayat tersebut menjelaskan betapa
istimewa sekali bu Ramadhan itu, Al-Qur'an diturunkan
sebagai petunjuk hidup manusia, bulan yang penuh
rahmat di 10 hari pertama, bulan penuh ampunan di
sepuluh hari ke 2, dan disepuluh hari terakhir ada lailatul
qadar apabila kita bisa menjumpainya, maka amalan baik
kita dilipat gandakan seribu kali, lalu apa yang perlu kita
khawatirkan?
Ramadhan di masa Pandemi Covid 19 merupakan
moment
baik untuk kita bisa berlomba-lomba mendapat
rahmat-Nya, rahmat itu kita peroleh bukan dengan
berlama-lama dzikir dan i'tikaf di Masjid, tetapi rahmat
itu kita peroleh dari tetangga kita, dengan berbagi buka
puasa dengan tetangga, membantu tetangga yang
kesulitan biaya pendidikan anaknya, dan amalan sholeh
lainnya. Janji Allah dalam hadits qudsi,"Dan Allah akan
senantiasa menolong hamba sepanjang hamba tersebut
menolong saudaranya."
Sesungguhnya masa pada masa covid 19 dan
diberlakukannya physical distancing di awal Ramadhan
1441 H, dan akan kita jalani di Ramadhan tahun ini
sebenarnya memiliki hikmah yang tidak kita sadari:
pertama, terhindar dari maksiat. Dengan kita menjaga
jarak berarti kita menjaga pandangan, kontak badan,
serta melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan dalam
syari'at. Kedua, sarana muhasabah diri (instropeksi).
Dengan menarik diri dari hiruk pikuk keramian dan
rutinitas bersama banyak orang kita memiliki waktu
untuk bermuhasabbah terhadap apa yang telah kita
kerjakan ditahun-tahun sebelumnya, sudah banyakkah
bekal kebaikan untuk nanti di akhirat. Ketiga,
membersihkan jiwa. Dengan tidak banyak berinteraksi
menghindarkan diri dari ghibah, perasaan iri, dengki
ataupun hasad. Keempat bayak waktu untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hal ini yang mungkin belum kita sadari satu tahun
ini dimasa pandemi covid 19 Allah SWT maha Agung
kuasaNya dengan memberikan kita kesempatan
mensucikan diri sepanjang bulan tanpa menunggu
Ramadhan. Maka bergembiralah menyambut Ramadhan
1442H, marilah moment Ramadhan tahun ini kita jadikan
penyempurna ibadah maghdzo dan ibadah sosial kita.
InsyaAllah rahmat dan kebahagiaan akan kita peroleh
ketika kita menjalankanya dengan Ihlas bukan karena
rutinitas dan kewajiban sebagai muslim. Tetapi
kebutuhan kita untuk menjadi insan yang berkarakter
melalui puasa.
Marhaban ya Ramadhan.
Gembira di Bulan yangPenuh Rahmat
Oleh: Puspita Handayani, S.Ag., M.Pd.I
Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
Khazanah Edisi XVII 2020 13
SISI LAIN
idak terasa, bulan Ramadhan tahun ini Tkembali menyapa kita. Tentu saja ini menjadi
hal yang patut kita syukuri sebanyak
banyaknya, sebab bukankah kesempatan ini adalah salah
satu doa kita ditahun lalu yang dikabulkanNya. Dan tak
dapat dipungkiri, banyak saudara kita, tetangga kita
bahkan orang yang kita sayangi tidak seberuntung kita
hari ini untuk dapat berjumpa lagi dengan bulan
Ramadhan. Terlebih sejak merebaknya Corona Virus
Desease (Covid-19) duka dan kehilangan menjadi sangat
dekat dengan kehidupan masyarakat. Tidak pandang
bulu, selain melumpuhkan seluruh aspek kehidupan di
berbagai belahan dunia, Covid-19 juga menimbulkan
korban jiwa yang tidak sedikit. Jika bukan karna kasih
sayangNyalah, kita tidak mungkin memiliki kesempatan
istimewa untuk berjumpa dengan bulan penuh
Maghfirah lagi tahun ini.
Meski bukan Ramadhan pertama berdampingan
dengan Covid-19, tetapi ramadhan kali ini seyogyanya
lebih dapat dimaknai sebagai momen yang tepat untuk
merestart diri. Teringat jelas dibenak kita bagaimana awal
tahun lalu menjadi awal tahun yang mencekam,
ketakutan, kekhawatiran dan kebingungan terjadi
dimana mana. Tahun lalu, menjadi Ramadhan pertama
yang berbeda bagi setiap muslim di belahan dunia
manapun. Syarat akan keprihatinan dan kebingungan
akan nasib kedepannya. Berkaca dari Ramadhan tahun
lalu, Ramadhan tahun ini kita perlahan mulai bangkit.
Segala upaya dan kebijakan diterapkan pemerintah guna
menekan angka pertumbuhan penyebaran Covid-19 di
Indonesia. Sisanya, tinggal bagaimana kita mematuhi dan
mengambil hikmahnya. Dengan merekap ulang
perbuatan dan merenungi kuasa Allah, membuat kita
sadar bahwa sesungguhnya kita tidak berdaya, bahwa
sejatinya kita hanya sekedar singgah di dunia ini dan apa
apa yang kita genggam sampai saat ini tidak lebih dari
sekedar titipan. Sungguh rugi sekali kesempatan dan
kasih SayangNya ini kita lewatkan begitu saja tanpa
meninggalkan jejak kebaikan, kebermanfaatan dan amal
shalih.
Memperbanyak syukur menjadi landasan penting
proses me-restart diri di Ramadhan kali ini. Setelah
perjalanan panjang 11 bulan lalu dan tahun tahun
kehidupan kita sebelumnya, semestinya kita sadar betapa
banyak hal yang perlu kita evaluasi dalam diri dan luput
untuk kita syukuri. Bahwa hal hal kecil yang kita
sepelekan, kini menjadi hal penting yang kita rindukan
dan patut kita syukuri.
Menikmati kembali Ramadhan di era pandemi ini,
sejatinya harus dapat membuat kita menemukan kembali
esensi dari Ramadhan itu sendiri. Ramadhan menjadi
bulan pendidikan bagi orang orang beriman yang di
dalamnyalah dilipat gandakan pahala, sudah seharusnya
membuat kita semakin bersemangat menjadikan
ramadhan tahun ini jadi ramadhan terbaik dalam hidup
kita. Jika sebelumnya kita menghidupkan Ramadhan
dengan perbuatan yang sia sia, banyaknya waktu untuk
dirumah hendaknya menjadi ladang untuk meningkatkan
kualitas ibadah dan kualitas diri kita sebagai seorang
hamba.
Bagaimanapun, Ramadhan juga menjadi saat yang
tepat untuk mengasah kepekaan sosial kita. Merasakan
beratnya kehidupan orang yang tidak berpunya dan
sebisa mungkin menahan hawa nafsu menjadi bekal
terbaik untuk siap kembali menebar manfaat kepada
umat di tengah pandemi. Sebab tak dapat dipungkiri,
tidak ada yang tidak kesulitan bertahan hidup di tengah
ketidakstabilan akibat pandemi Covid-19. Sudah tidak
terhitung seberapa banyak perusahaan yang gulung
tikar, PHK masal dan orang orang yang memilih alih
profesi menjadi pelaku tindak criminal, dengan alasan
tuntuan ekonomi.
Mari fokus pada hal hal baik dan kebermanfaatan,
sehingga membuat kita lebih ikhlas menikmati
Ramadhan di era pandemi. Dengan menghidupkan hari
hari dibulan Ramadhan untuk lebih dekat dengan Sang
pencipta dan lebih erat dengan sesama. Dengan
menyadari betapa dahsyatNya kuasa allah melalui virus
yang bahkan kita tidak pernah melihatnya, seharusnya
kita takut menyia nyiakan setiap ibadah kita, karna kita
tidak pernah tau sampai dimanakah batas kontrak kita di
dunia ini akan habis. Semoga Ramadhan kali ini menjadi
Ramadhan terbaik dalam hidup kita.
RamadhanDi Era Pandemi,Momen Tepat 'Merestart' Diri
Oleh: Realita Tataguna Citra Bhayangkara
Alumni Prodi Pendidikan Agama Islam Umsida
SISI LAIN
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 16Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 14
emenjak kondisi pandemi Covid-19
Smelanda di Indonesia, dua mahasiswa Prodi
Teknik Elektro Semester enam ini memiliki
bisnis usaha di bidang kuliner. M Ervin Ardi Yanto dan M
Sujanarko berbagi cerita mengenai bisnis kuliner yang
dirintis pada awal 2021 silam bernama Lontong Kupang
dan Lontong Balap Ibu Mertua. “Selain terkesan unik,
resep makanan lontong kupang dan lontong balap
berasal dari ibu mertua, unik gitu, tiba-tiba muncul di
pikiran saya,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Rpin itu.
Mahasiswa semester enam itu mengaku memulai
usaha kuliner ini akibat Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) perusahaan tempat ia bekerja yang gulung tikar
lantaran terdampak Covid-19. Pikiran negatif seringkali
menyelimuti pikirannya, apalagi hal itu terjadi menjelang
hari pernikahannya yang membutuhkan dana lebih.
“Sempat bingung karena kehilangan pekerjaan
disaat menjelang pernikahan. Tetapi satu hal yang
membuatku bersyukur saat berada di posisi sulit yakni
support kedua orang tua dan calon istri,” ungkapnya
pada khazanah (28/03). Pria kelahiran Surabaya, 02 April
1997 bertekad memulai bisnis barunya bersama Narko,
sapaan akrab Sujanarko, dengan memakai lahan
keluarganya.
Setelah menghitung biaya awal membuka
usahanya, Rpin melihat kebutuhan modal yang cukup
tinggi. Karena tak cukup uang, ia menutupi kekurangan
biaya membuka warung dengan menjual barang-barang
miliknya. “Saya jual hoodie, jaket bekas ber-merk dan
menjadi kurir dadakan,” ungkap Rpin.
Akhirnya, warung pun jadi dan siap digunakan.
“Alhamdulillah tepat tanggal 23 Januari 2021 lalu kami
membuka warung lontong kupang dan lontong balap.
Lokasinya berada di Jl Pahlawan, Dukuh Tengah RT 04 RW
02, Buduran, Sidoarjo,” ujarnya.
Belum cukup hanya dengan mempersiapkan
Mahasiswa Elektro Usaha KulinerLontong Kupang dan Lontong Balap, Kenapa Tidak?
warung. Rpin dan Narko juga harus berbelanja bahan-
bahan yang dibutuhkan. Narko mengatakan, lontong
kupang memerlukan bahan seperti lontong, kupang,
petis, jeruk nipis, bawang putih, dan gula. Sementara
lontong balap memerlukan lontong, kecambah, lento,
tahu, dan sate kerang. Per porsi dipatok harga sepuluh
ribu rupiah saja, sangat terjangkau.
Di usia yang terbilang masih sangat muda, Narko
menyampaikan usaha lontong kupang dan lontong balap
ini sebagai pengalaman pertama dalam berwirausaha.
“Belum Pernah berbisnis, mungkin bisa dikatakan ini
usaha pertama saya dibidang kuliner,” terangnya. “Di usia
saya yang ke-20 ini, saya pasti membutuhkan banyak
keperluan pribadi, sehingga kurang enak kalau dikit-dikit
minta uang sama orang tua,” tandasnya.
Untuk promosi awal, mereka mengunggah foto-
foto produk kuliner longtong kupang dan lontong balap
di media sosial, paling mudah dari WhatsApp, “Promosi
sementara menggunakan story WatsApp. Cuman lebih
banyak dari mulut ke mulut konsumen,” tutur mahasiswa
yang aktif mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa
Teknik Elektro (Himanitro) itu.
Semangat berbisnis keduanya sangat luar biasa
meski sama-sama mengawali dari nol. Rpin dan Narko
menciptakan rasa yang enak dan pas sehingga tak heran
bisnis kuliner ini begitu mudahnya tersebar dari
konsumen satu ke konsumen lainnya. ““Rasanya enak dan
racikannya juga sedap, selain itu harga nya terjangkau
pula heheheheh,” ungkap Sutrisno, salah satu pelanggan
Lontong Kupang dan Lontong Balap Ibu Mertua.
Rpin berharap usaha yang dirintis bersama
temannya ini bisa lebih maju dan berkembang. “Tentu
kami berharap usahanya lebih maju dan mempunyai
cabang di berbagai kota di Indonesia,” pungkasnya.
(Anis/Dian)
M Ervin Ardi Yanto dan M Sujanarko
Khazanah Edisi XVII 2020 15
SISI LAIN
Tak Dapat Uang Saku,Ubah Dapur Rumah Jadi Lahan Pendapatan
Rohmadhani Herlandita...uliah di bidang pendidikan bukanlah Ka lasan untuk t idak berb isn is dan
berwirausaha. Mahasiswa Prodi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) Rohmadhani Herlandita
memiliki usaha yang bergerak di bidang kuliner. Andita,
sapaan akrabnya, yang kini semester enam mengaku
mengawali bisnis ini lantaran tak lagi mendapat uang
saku karena kuliah dilakukan daring dari rumah.
Melihat remaja sekarang yang lebih menyukai
jajanan mengenyangkan, perempuan kelahiran Sidoarjo
ini mencoba memasak berbagai jenis jajanan seperti
seblak, mie kober gemash, dan tempura asam manis.
“Saya mencoba menjual mie gemash semacam kober
tetapi dengan resep sendiri. Alhamdulillah banyak yang
minat, karena di daerah saya belum ada,” tuturnya pada
Khazanah (25/3). “Akhirnya banyak yang menyarankan
untuk menjual makanan itu,” lanjut mahasiswa yang aktif
di Himpunan Mahasiswa (HIMA) PGSD itu.
Perempuan yang suka masak sejak tujuh tahun ini
menambahkan, Mie Kober diisi ayam yang dihaluskan,
beef, baso, selada dan timun dengan level pedas XS
hingga XL. Seblak berisi telur esrek, sosis dan baso.
Keduanya dijual dengan harga sepuluh ribu rupiah per
porsi. Sementara tempura asam manis hanya enam ribu
rupiah per bungkus. Saat ini, Andita bisa menjual hingga
25 bungkus per hari, “Keuntungannya udah lebih dari
cukup buat ganti uang saku harian, hehehe,” sahutnya.
Diapun menamai usahanya Dapur Gemash,
berawal dari teman – teman mengenal dengan wajahnya
yang imut dan lucu, sehingga mereka memanggil dengan
si gemash. Proses produksi, pengemasan, hingga
pengiriman dilakukan Andita seorang. “Jika pembeli tidak
mau datang ke kedai, maka dilakukan pengiriman dengan
sistem COD (Cash On Delivery-red),” kata mahasiswa
kelahiran Sidoarjo.
Cara memulainya juga sangat mudah. “Awalnya
saja jual online melalui story WhatssAp. Setelah lancar,
saya coba membuka kedai di desa Dukuhsari RT 04 RW 01
Kecamatan Jabon,” ujar putri sulung pasangan nurul
suwaibah dan suherlan yang juga aktif mengajar les untuk
anak-anak TK dan SD di rumahnya. “Makanan yang saya
jual jadi trending karena banyak disukai remaja. Bisa
dibilang jajanan arek enom , hehehe” lanjutnya
bersambung tertawa.
Di akhir wawancara, Andita berharap. “Semoga
bisnis ini lebih berkembang lagi. Dan rencana ke depan,
saya ingin membuka Gemash Bakery yang terbuat dari
sayur dan buah seperti donat kelor, dan brownis jambu
merah,” pungkasnya. (Anis/Dian)
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 16
SISI LAIN
Aulya Firda Trisnawati mahasiswa program studi
(Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sukses
berbisnis kuliner kepiting asam manis yang berlokasi di
Porong. Aulya mengakui, berkecimpung di dunia kuliner
sudah dilakukan saat ia masih duduk di bangku SMA,
tepatnya dua tahun yang lalu. Didalam langkah awal
bisnisnya, makanan olahan kepiting itu dijajakan di
Sekolah SMAnya yaitu MAN Sidoarjo, “Pas SMA sudah
mulai jualan masakan kepiting asam manis, saya
tawarkan ke guru-guru MAN dan teman-teman.
Alhamdulillah, banyak yang pesan,”ujarnya pada
khazanah (24/3).
Aulya pun mendapat ide peluang bisnis dari
melihat budhenya yang berjualan kepiting mentah
dengan harga yang murah. Setelah melihat peluang
tersebut, Aulya memberanikan diri untuk memulai
berbisnis, "Budhe, dapat harga murah jadinya terpikir
kenapa nggak bikin aja ya buat asem manis. Sekaligus
harganya bisa lebih murah dibandingkan dengan harga
di pasaran,” tuturnya.
Aulya membawa konsep kuliner ini dari warung
terdahulu yang pernah dibelinya tetapi rasa makanan
olahan kepiting yang dijual di warung tersebut sausnya
terlalu asem. Dengan dibantu ibunya, Aulya berinovasi
membuat bumbu menu kepiting asam manis yang tidak
biasa sehingga menimbulkan rasa penasaran di kalangan
masyarakat, “Saya dengan ibu mencoba bikin bumbu
sendiri yang rasanya pas dilidah yaitu sausnya tidak
terlalu asam,” ucapnya.
Putri pasangan Sutrisno Bakti dan Lya Khoiril Anisa
ini menjelaskan cara pembuatan kepiting asam manis
cukup mudah.“Pertama kepiting dicuci hingga bersih
dengan air mengalir, dibersihkan mulai cangkang
sampai capit lalu dipotong jadi dua bagian agar saat
dimasak bumbunya dapat merasuk dengan merata,”
tuturnya sambil mempraktikkan proses pembuatan di
dapur rumahnya.“Selanjutnya semua bumbu sudah
disiapkan (sambil menunjuk ke arah mangkuk-mangkuk
kecil berisi bumbu-red) dan langsung di masak secara
bersamaan dengan kepiting”.
Proses memasak yang hanya membutuhkan waktu
sekitar tiga puluh menit itu mengeluarkan aroma yang
membuat perut sontak keroncongan. Ia lantas
mendiamkan kepiting panas yang masih di wajan itu
sampai dingin, lalu dikemas dalam mika.
Tak hanya itu saja, wanita kelahiran 31 Mei 2000 ini
juga memberikan tester kepada teman-temannya yang
ada di kampus. Ternyata setelah dicoba oleh teman-
teman dan dari mulut ke mulut banyak yang ingin
membelinya. Lewat akun instagram pribadi dan
@kepitingasammanis_porong Aulya memasarkan
kepiting asam manis buatannya. Aulya membuat tiga
variasi isi kepiting asam manis yang dipatok dengan harga
berbeda-beda yaitu: isi 2 kepiting biasa itu harganya 30
ribu, isi 4 kepiting biasa harga 60 ribu, yang isi 2 kepiting
bertelur harganya 45 ribu.
M a h a s i s w a s e m e s t e r e n a m i n i j u g a
mengungkapkan usaha yang dijalanni tak semudah yang
ia harapkan. Aulya mengalami pasang surut dalam
berbisnis, “Mulai dari kepiting langka, harga kepiting naik,
semuanya saya lewati,Jadi saya membatasi pembelian
dengan membuat system Pre-Order (PO) tiga hari,”
ujarnya.
Dengan ketekunannya, ia pun berhasil bisa meraih
tambahan penghasilan dua kali lipat atau meraup omset
sekitar 3-4 juta perbulan, "Usaha ini bisa menjadi sumber
penghasilan tambahan, terlebih dalam kondisi pandemi
seperti sekarang ini," tuturnya. Seminggu bisa 100 porsi
kecil. Kepiting naik harga tetap. Dalam menggiring
pelanggan, Aulya sekarang fokus menggunakan sistem
pemasaran online dan membuat desain stiker yang
menarik untuk label produknya.
Aulya berharap dengan menjalani bisnis ini dapat
menginspirasi mahasiswa lainnya untuk memiliki jiwa
pengusaha,"Jangan pernah takut mencoba di setiap
usaha baik pasti menuai hasil yang terbaik," pungkasnya.
( Asita )
Aulya Firda Trisnawati
Mahasiswa PGSD Olah Jadi MakananKepiting Asam Manis@kepitingasammanis_porong
Khazanah Edisi XVII 2020 17
ukisan sederhana mulai banyak dilirik Lsebagai kado pernikahan belakangan ini,
terlebih setelah diberlakukan new normal.
Masyarakat menjalankan aktivitas seperti sedia kala,
termasuk acara pernikahan yang digelar dengan
membatasi jumlah tamu undangan dan tetap mematuhi
protokol kesehatan.
Melihat peluang itu, mahasiswa Prodi Pendidikan
Bahasa Arab Umsida Iin Tyas Safitri memberdayakan
bakat dan keahlian melukisnya. Ia mulai membuka usaha
painted flower and letter yang dipasarkan secara online
melalui akun instagram @iinarts_ dan media sosial
lainnya seperti story whatsapp, dan facebook.
“Awalnya saya coba-coba, karena saya memang
hobi melukis. Namun, melihat peluang pasar dan
banyaknya peminat, saya pun akhirnya memulai bisnis
ini,” paparnya pada Khazanah, (26/03).
Usaha yang dirintis sejak September 2020 ini
berkembang dari hobi yang ia salurkan dan terfasilitasi
oleh kedua orang tuanya, hingga akhirnya menghasilkan
pundi-pundi rupiah, yang ia pakai untuk menabung, jajan,
dan untuk membeli peralatan melukis seperti cat air,
pigura dan lain-lain.
Sejauh ini, perempuan asal Gresik itu mengaku
jarang mengalami kesulitan dalam melukis. “Bagi saya,
melukis sepert i kebutuhan dan aktifitas yang
menyenangkan, saya suka melukis sejak SMP dan
semakin berkembang saat mengikuti ekskul melukis di
SMP itu, tuturnya. “Sebenarnya dorongan terbesar yang
membuat saya senang menjalankan bisnis ini adalah hobi,
jika kita melakukan hal yang kita senangi, tentu saat
menjalaninya pun hati akan enjoy,” ungkap mahasiswi
kelahiran Gresik ini.
Sebelum melukis, “Saya menyiapkan water colour,
kertas gambar ukuran 10R atau 12R sesuai pesanan,
spidol, pigura, kardus packing, bubble wrap dan lain-lain,”
terangnya. “Teknik pembuatan diawali dengan melukis
background bunga-bunga, tentunya sesuai permintaan
pelanggan, setelah background selesai baru bagian inti
atau tengah, biasanya berupa lettering,” jelasnya.
“Pelanggan biasanya memesan untuk kado
wedding, maka yang ditulis nama pasangan pengantin,
atau ucapan selamat, ada hiasan dinding bisa berupa
nama atauapa saja dan masih banyak lagi,” terangnya
sambil menunjukkan contoh produk yang sudah jadi.”
“Untuk background, saya pakai cat air giotto,
tulisan yang berada di tengah menggunakan pena atau
spidol lettering, sedangkan untuk gambar, saya biasanya
mencari referensi dari instagram” imbuh Iin.
Berbisnis tentunya tak lepas dari kendala. Putri dari
Nur Chaini dan Rukani ini menjelaskan, ia sering
menerima pemesanan bersamaan dengan kuliah daring.
Ia lantas menyiasatinya dengan membuka sistem Pre-
Order (PO), barang akan dikerjakan saat ada pesanan dari
klien dengan estimasi waktu paling lama satu minggu.
“Kado wedding cantik ini dijual dengan harga
Rp105.000 untuk ukuran 10R, dan Rp125.000 untuk 12R.
Omset yang saya dapatkan lumayan, keuntungannya bisa
untuk jajan dan tabungan,” tuturnya.
Iin berharap kedepan usahanya ini semakin dikenal
banyak orang, dan semiliki banyak pelanggan. Ia juga
berpesan, “Bagi kawan-kawan mahasiswa yang lain,
jangan pernah takut untuk berusaha, jika kita ingin maju
maka kita harus berani untuk memulai,” tukas Iin
mengungkapkan pesannya pada mahasiswa Umsida
lainnya. (Rina/Dian)
Iin Tyas Safitri...
@iinarts_
Suka Melukis,Tak JenuhMembuat
Painted Flowerand Letter
SISI LAIN
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 18
ris Monica Tifani, mahasiswa program
Kstudi Manajemen berhasil mengantongi
medali perak bidang Biologi saat ajang
Kompetisi Sains Indonesia (KSI) yang diadakan oleh
Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI), (14/2).
Mahasiswa semester enam ini mengaku pertama kali
mengikuti kompetisi sains. "Saya baru pertama kali
mengikuti POSI ini dan ini adalah prestasi pertama saya
di POSI," tuturnya penyuka warna hitam ini pada
Khazanah.
Ia membeberkan rahasia kemenangannya yaitu
dengan latihan yang matang, "Persiapan yang saya
lakukan untuk mengikuti POSI ini pastinya membaca
materi-materi Biologi. Kemudian berlatih mengerjakan
soal-soal," katanya. "Awalnya tidak menyangka saya bisa
menang. Karena lawan saya tidak hanya puluhan tapi
ribuan peserta dari mahasiswa seluruh Indonesia. Dan
Alhamdulillah saya sangat bersyukur dan senang.
Tentunya dapat pengalaman baru," lanjutnya. Dalam
kompetisi ini, peserta mengerjakan bidang yang
dipilihnya, untuk bidang Biologi mengerjakan 50 soal
dengan diberikan durasi tes 120 menit yang dikerjakan
secara online.
Ia juga membagikan tipsnya mengerjakan POSI,
"Tips mengerjakan POSI yaitu harus tenang, jangan
tergesa-gesa mengerjakan soal. Dahulukan soal-soal
yang mudah dan jangan lupa berdoa sebelum
mengerjakan," ucapnya.
Dengan kemenangan yang d i ra ihnya ,
Perempuan yang akrab disapa Ica merasa terbalaskan
rindunya dengan mata pelajaran yang disukainya saat
duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP),
"Karena saat SMP mata pelajaran kesukaan saya adalah
Biologi. Jadi saya bisa bernostalgia lagi dengan mata
pelajaran Biologi dan sangat bangga dengan hasilnya.
Walaupun diawal saat mau mengerjakan soal entah
mengapa jaringan internet tidak stabil yang membuat
saya panik," ujarnya.
Ia berharap dapat terus mengukir prestasi, "Semoga
kawan-kawan mahasiswa yang lain bisa termotivasi dan
sama-sama terus berjuang untuk dapat mengharumkan
nama Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,"
pungkasnya. (Asita)
Kris Monica Tifani...
SISI LAIN
Mahasiswa ManajemenRaih Prestasi di Bidang Biologi
Khazanah Edisi XVII 2020 19
ebaik-baiknya orang adalah yang belajar
SAlquran dan mengamalkannya". Dalil ini
mengartikan seseorang yang belajar dan
mengajarkan Al-Qur'an adalah orang yang mulia. Inilah
yang terngiang dalam benak Alif Aribah Yulian,
mahasiswi semester 4 Prodi Bahasa Inggris saat ia
mengajar anak-anak mengaji di TPQ Al-Khoiriyyah, Jalan
Ababil No 5 Dusun Larangan, Kecamatan Candi,
Kabupaten Sidoarjo.
Sejak lulus SMA, ia sudah menjadi guru mengaji
saat ditawari oleh guru SMAnya. "Dari sekolah SMA ada
program PGPQ (Pendidikan Guru Pendidikan Qur'an),
saya ikut dan sampai mendapat sertifikasi guru," ucapnya
saat diwawancarai Khazanah, Kamis (1/4). "Sewaktu lulus
SMA saya gap year dan dilarang bekerja oleh orang tua,
tiba-tiba ada tawaran dari guru yang kebetulan punya
Ponpes sekaligus TPQ. Seketika langsung diizinkan oleh
orang tua," lanjutnya.
Alif mengaku sangat senang menjadi seorang guru
mengaji. Selain mengharapkan pahala, ia merasakan
banyak manfaat saat ia mengajar mengaji. "Kadang dapat
hiburan tersendiri melihat tingkah anak-anak,
menambah pengalaman mengajar, menambah ilmu
juga, dan memahami karakter orang," tutur gadis yang
hobi membaca novel itu.
Dalam mengajar mengaji di TPQ, Alif menerapkan
proses mengaji secara klasikal saat di awal masuk TPQ,
yaitu membaca peraga dan meteri hafalan bersama-
sama. Kemudian dilanjutkan mengaji secara individu
sesuai halaman Al-Qur'an masing-masing.
Ia menambahkan jika dalam musim pandemi
Covid-19 ini, ada perubahan jadwal mengajarnya.
"Sebelum ada Covid-19, jam mengajar 15.30-17.00, tapi
sekarang dari TPQ dibuat jadwal shift dan saya mengajar
jam 14.30-15.30," ujarnya.
Antara jurusan yang sedang ia jalani dan mengajar
mengajinya memang suatu hal yang berbeda. Namun ia
beranggapan bahwa keduanya bisa jalan dengan
bersamaan karena belajar Bahasa Inggris dan mengajar
mengaji termasuk kebutuhan pribadinya sendiri.
Alif berharap dengan mengajar mengaji, ia bisa
lebih baik lagi dalam membaca Al-Qur'an dan memiliki
banyak pengalaman serta ilmu. Sekaligus kegiatan ini
Antara Kuliah Inggris danMengajar Mengaji
Alif Aribah Yulian...
SISI LAIN
SOSOK
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 20
ingga kini kepribadian introvert dianggap Hsebagai kepribadian yang tidak suka
bersosialisasi, lebih suka menyendiri,
pemalu dan suka menilai diri sendiri. Seperti itu kiranya
kepribadian Teguh Iswanto, mahasiswa Teknologi
Pangan Umsida sebelum ia mulai masuk dalam
organisasi.
Teguh menceritakan awal mula ia masuk
organisasi, tepatnya saat di bangku SMK, Organisasi
pertama yang ia ikuti saat itu, adalah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) dan Hizbul Wathan (HW).
“Dulu saya terkenal pendiam, tidak mudah untuk
bersosial dan dapat dibilang introvert, sehingga
cenderung kurang mengeksplore minat dan bakat.
Namun saya berpikir, saya tidak bisa terus-terusan
seperti ini, semenjak itulah saya mulai mamahami bahwa
bersosial itu penting,” tuturnya pada Khazanah (26/03).
Semenjak itulah mahasiswa kelahiran Agustus
1998 ini mulai menyibukkan diri dalam organisasi. Dari
sini terbentuklah latar dan kepribadian Teguh yang baru,
mulai belajar bersosial, dan mulai terbuka untuk
berdiskusi.
“Belakangan saya tahu, manfaat organisasi
sangatlah banyak, hingga saya merasa bahwa organisasi
adalah kehidupan bagi saya, hari-hari akan terasa hampa
tanpa kegiatan organisasi, dengan organisasi saya
memiliki banyak relasi, dan pertemanan, dan itu pula
yang mengantarkan saya sampai ke Umsida lewat jalur
bidikmisi,” jelas mahasiswa Teknologi Pangan ini.
Saat ini Teguh aktif dalam berbagai organisasi
kemahasiswaan, mulai dari menjadi Ketua Kepanduan
HW, Ketua Departemen Dalam Negeri Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Fakultas Saintek, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pertanian, hingga Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikabama.
Baginya organisasi seperti sebuah rumah dimana
ia berlabuh setiap waktu, sehari tanpa organisasi hidup
terasa hampa baginya. Untuk mengatur waktunya ia
selalu mencatat kegiatan hariannya. Dengan manajemen
waktu yang ia miliki semua organisasi yang ia ikuti
berjalan optimal. “Adapun masalah kuliah, tugas,
semuanya tetap berjalan dengan baik,” tutur mahasiswa
asal Nganjuk ini.
Disela-sela organisasi Teguh juga menjalani bisnis,
diantaranya bisnis skincare, kosmetik dan herbal.
“Sesekali saya juga menawarkan dagangan pada teman-
teman organisasi,” tuturnya. “Dengan bisnis skincare
yang saya jalani, omset yang saya dapatkan pun lumayan
banyak, sekitar dua juta tiap bulannya,” lanjutnya.
Tidak terhenti disini ketua HW Umsida ini juga
mengambil job sebagai penyanyi dan MC yang ia lakukan
di waktu-waktu tertentu. Ia pun memiliki rencana akan
membuka brand baru “Tugovio” di bidang pangan yang
nantinya akan memproduksi aneka biskuit, kukis kelor,
kukis tomat, dan mie daun papaya jepang, yang
sebelumnya telah ia produksi secara mandiri, sebagai
aplikasi perkuliahan di prodi Teknologi Pangan.
“Saya percaya bahwa optimisme merupakan
kepercayaan untuk dapatkan pencapaian, dan tidak ada
yang bisa dilakukan tanpa adanya harapan dan
keyakinan,” ucap Teguh yang menjadi motto dalam
hidupnya. (Rina)
Si IntrovertAktivisyang SuksesBerbisnisTeguh Iswanto
mahasiswa Teknologi Pangan Umsida
Khazanah Edisi XVII 2020 21
i zaman sekarang, tidak ada anak-anak Dyang tak kenal dengan narkoba, bahkan
tidak sedikit kasus narkoba yang
menjerat usia mereka. Bermula dari rasa miris inilah
membuat Vike Nur Aziza, mahasiswi Prodi Psikologi
semester 6 tergerak untuk ikut serta dalam organisasi
sosial demi memberantasnya. Saat ini, Vike terdapuk
sebagai anggota dalam kepengurusan kader inti
pemuda anti narkoba tingkat Provinsi Jawa Timur.
Awalnya, gadis asal Krembung, Sidoarjo ini
mengaku senang mengikuti organisasi sosial. "Karena
saya suka bertemu dengan banyak orang dan orang-
orang baru," ucapnya saat diwawancarai Khazanah,
Kamis (1/4). Di dalam kampus, ia mengikuti organisasi
Pik-M yang tak lain merupakan UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) yang bergerak di bidang sosial terkait
remaja, yang mana juga mendukung slogan 'say no to
drugs'. Kemudian, di tahun 2019, ia menjadi delegasi
UKM Pik-M untuk mengikuti pemilihan duta anti
narkoba Kabupaten Sidoar jo yang bertujuan
menambah relasi UKM Pik-M dan menambah wawasan
yang nanti nya bisa diterapkan di UKM Pik-M.
Lebih lanjut, setelah mewakili UKM Pik-M, Vike
menjadi 10 besar finalis duta anti narkoba Kabupaten
Sidoarjo dan langsung tergabung dalam organisasi
ikatan duta anti narkoba Kabupaten Sidoarjo hingga saat
ini. "Di tahun 2021-2023 diajukan untuk mewakili
kabupaten sidoarjo dalam kepengurusan kader inti
pemuda anti narkoba tingkat provinsi," ucap peraih juara
2 Psycho Story Umsida 2019 itu.
Dalam kegiatan organisasinya, ia mengaku
mendapat banyak pengalaman, seperti, terkait problem
solving, kepanitian dll. Kemudian juga menambah relasi
yang tentunya sangat berguna untuknya di waktu
sekarang dan waktu yang akan datang. Selain itu, ia juga
be la jar mengatur waktu dengan ba ik antara
berorganisasi, kuliah, dan juga bekerja.
Menurutnya, baik antara UKM Pik-M atau
organisasi duta anti narkoba sangat berhubungan erat
dengan jurusan yang sedang ia tempuh. "Kalau di UKM
Pik-M kita belajar terkait konseling sebaya yang mana hal
tersebut identik juga dengan Psikologi dan tidak hanya
belajar, namun juga praktek," sebut Vike. "Sedangkan
kaitan antara Psikologi dengan organisasi anti narkoba
yaitu kita bisa melihat efek-efek dan tingkah laku para
pecandu ataupun para korban dari sisi Psikologi, serta
latar belakangnya," imbuhnya.
Untuk kegiatan atau sosialisasi dalam organisasi
duta anti narkoba, Vike menjelaskan jika kegiatan benar-
benar dibuat secara detail sampai agar masyarakat sadar
akan bahaya narkotika. "Sosialisasi dilakukan door to
door, maksudnya ke desa-desa dan di acara CFD (Car Free
Day), menghadiri undangan, membuat semacam lombaa
ant i narkoba, per ingatan har i ant i narkot ika
internasional," tutur gadis kelahiran 17 Agustus 2000 itu.
Vike berharap jika dengan mengikuti organisasi
sosial ini juga secara tidak langsung dapat membawa
nama baik kampus dan ia berpesan supaya kaum muda
memanfaatkan waktu muda dengan sebaik-baiknya
"Ambilah semua kesempatan karena kesempatan tidak
akan datang kedua kalinya. Dan habiskan jatah gagalmu
di masa muda agar kelak sukses di masa tua," pesannya.
(Angelia)
SOSOK
Si Cantikyang TergerakMemberantasNarkoba Vike Nur Aziza
Mahasiswi Prodi Psikologi Umsida
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 22
etika banyak anak muda memilih untuk lebih Kbanyak menghabiskan waktu bersama gawai dan
menjadi konsumen aktif media social, Nilna Nada
Hudayah, mahasiswa Prodi Administrasi Publik ini justru
aktif menjadi relawan muda di komunitas Street Children
Foundation (SCF) sejak kelas tiga Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). SCF sendiri merupakan komunitas
peduli marginal dan anak-anak jalanan yang berlokasi di
alun-alun Sidoarjo.
Ia mengaku tertarik dengan kegiatan itu karena
suka mengajar. “Jadi waktu pertama kali diajak teman
untuk gabung, saya sudah tertarik dan ingin terjun
langsung ke lokasi kegiatannya,” ungkap mahasiswa
yang akrab disapa Nada itu kepada Khazanah (10/04).
Mahasiswa semester 6 ini mengaku tidak
memiliki kendala meskipun ia harus bekerja, kuliah, dan
kini menjabat sebagai Ketua Divisi Pendidikan dalam
komunitas tersebut. Baginya, kesempatan yang
diberikan kepadanya justru membuat ilmu dan
pengalamannya semakin bertambah. Karena bertemu
dan bertukar ide dengan rekan-rekan relawan lainnya
membuat dirinya terpacu agar dapat memberikan
metode pembelajaran yang interaktif bagi adik-adik SCF.
Di balik konsistensiya mengemban amanah
sebagai relawan lebih dari lima tahun ini, Nada memiliki
tujuan yang ia genggam dengan baik. “Walaupun hal
yang kita kerjakan adalah hal yang kita sukai, tapi tanpa
tujuan tidak akan pernah bisa berjalan dengan sesuai.
Karena tujuan saya adalah bagaimana ilmu sedikit yang
saya punya bisa bermanfaat untuk orang sekitar,” tutur
perempuan kelahiran tahun 1999 ini.
Lebih lanjut, Nada mengaku di masa pandemi
seperti ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk
sementara waktu dihentikan. Namun hal itu tidak
menyurutkan semangatnya agar dapat membantu adik-
adik dan masyarakat sekitar dengan memberikan donasi
bantuan. Donasi yang didapatkan ini akan didistribusikan
langsung kepada adik-adik SCF sekaligus untuk
memenuhi kebutuhan sekolah mereka.
Nada juga menambahkan, dulu adik-adik SCF
ada yang sampai putus sekolah. Akan tetapi berkat
kegigihan dan upaya yang dilakukan Nada dan tim
relawan SCF, kini semuanya bisa merasakan bangku
sekolah. Selain itu, Nada mengaku memiliki banyak
momen berkesan selama bergabung menjadi relawan di
SCF. “KBM adalah kegiatan yang menyenangkan. Tidak
hanya belajar, tapi kita mengaji bersama, bermain
bersama, dan berkumpul bersama adik-adik,” kata
mahasiswa yang juga aktif mengajar ngaji di lingkungan
rumahnya.
Melalui apa yang dilakukannya selama ini,
pemilik akun instagram @nadahudayah berpesan kepada
pembaca setia Khazanah agar meniatkan segala sesuatu
untuk Allah SWT dan lebih peduli terhadap sesama.
“Kalau kita bisa makan enak, tidur di tempat yang enak,
duduk di bangku sekolah yang bagus, kita juga perlu
melihat ke sekitar kita apakah mereka juga sudah
merasakan yang sama. Tidak perlu aksi atau hal besar.
Karena sekecil apapun aksi kita, kalau kita ikhlas dan
niatkan semuanya karena Allah kita bisa memberi
manfaat kepada sesama. Hidup di dunia ini tidak melulu
tentang kerja, tetapi mencari ilmu juga bisa sebagai
ladang pahala jariyah kita,” pungkasnya. (Shinta)
Relawan MudaPeduli Masa DepanAnak Jalanan
SOSOK
Nilna Nada Hudayah
Khazanah Edisi XVII 2020 23
agi para dosen membimbing berbagai Bmodel mahasiswa mungkin sudah biasa.
Mahasiswa membimbing mahasiswa, tentu
berbeda. Seperti itulah keseharian Safira Mumtaz,
mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Umsida
setiap akhir pekan. Ia salah satu fasilitator Pendidikan
Karakter Mahasiswa Umsida (PKMU) sejak 2019.
“Sebagai fasilitator saya merasa tertantang untuk
menjadi sosok yang lebih lapang, berjiwa sosial dan lebih
ulet dalam menghadapi mahasiswa baru, dengan
beragam karakter dan masalah yang mereka miliki,”
tuturnya pada Khazanah (08/04).
Mumtaz mengungkapkan, menjadi fasilitator
tidak mudah dan tidak sulit, “Kita tidak hanya bertugas
untuk mendampingi dan membimbing teman-teman
mahasiswa dalam belajar mengaji dan ibadah yang benar
sesuai dengan himpunan putusan majlis tarjih di
Muhammadiyah,” terangnya.
“Akan tetapi, juga mengajarkan tentang
bagaimana penerapan pendidikan karakter, khususnya
saat dalam lingkungan perkuliahan, bagaimana sopan
terhadap dosen, karyawan, maupun teman sebaya.
Karena tugas utama fasilitator adalah membentuk
karakter serta menumbuhkan karakter dalam diri para
mahasiswa baru,” imbuhnya.
Tentu hal ini tidaklah mudah, dibutuhkan keuletan
dan kesabaran. Apalagi yang harus mereka bimbing
adalah para mahasiswa baru dengan latar lingkungan
yang berbeda-beda. “Kita harus menanamkan
pemahaman pada para mahasiswa baru bahwa kita
sama, tidak ada yang lebih pintar, atau pun yang lebih
bodoh. Karena sejatinya kita sama-sama belajar,” ucap
salah satu fasilitator ini. “Kira-kira seperti itu saya
menanamkan pemahaman pada diri mahasiswa baru,
sehingga tidak ada mahasiswa yang merasa minder
k a r e n a b u k a n b e r a s a l d a r i k a l a n g a n w a r g a
muhammadiyah,” tambahnya.
Melalui fasilitator, ia belajar banyak hal, mulai dari
bagaimana cara mengatur banyak orang dalam satu
tempat, bagaimana cara untuk berpikir lebih kritis dalam
menghadapi mahasiswa yang bandel, susah diatur,
hingga bagaimana cara mengatur waktu belajar bersama
mahasiswa yang super sibuk dengan pekerjaan.
Kesibukan sebagai fasilitator membuatnya
membagi waktu antara kuliah, membimbing mahasiswa
di luar jadwal PKMU, mengajar les privat, organisasi, dan
membantu orang tuanya. “Dengan padatnya kegiatan,
saya justru semakin senang dan tidak merasa capek,
menurut saya capek itu manusiawi, dengan hadirnya saya
di tengah-tengah mereka, saya menganggap semua ini
adalah sebuah amanah yang harus benar-benar saya
pegang dan tidak boleh disia-siakan, namun harus
diperjuangkan,” tuturnya.
Untuk teman-teman mahasiswa, menjadi
mahasiswa adalah sebuah kesempatan emas, Kerena
pada usia ini adalah masa dimana puncak kejayaannya
manusia, “Dimana fisik paling kuat, pikiran paling kuat,
dan semangat paling membara, jangan sampai masa-
masa ini habis untuk bermain-main, tanpa adanya
kontribusi untuk bangsa dan masyarakat,” pesannya.
(Rina)
SOSOK
Fasilitator yangUlet, Sosialis, danHumanisSafira Mumtaz
Mahasiswi Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab Umsida
MAHAKARYA
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 25
alah satu Tri Darma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Di masa pandemi Covid-19 ini,
Sribuan mahasiswa Umsida mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 2021. Mereka dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan kepada masyarakat. Simak serba–serbi cerita mereka.
aerah Masangan Kulon dikenal sebagai Dpenghasil telur asin. Tim KKN 28
berinovasi memanfaatkan potensi
tersebut sehingga dapat meningkatkan UMKM warga
Masangan Kulon. Tim KKN memberi nama Saltegg
Kreezz , Selasa (6/4).
Bahan utama yang terdiri dari telur asin dan
bawang putih membuat produk ini bisa di produksi oleh
masyarakat.
Ketua Tim KKN Ahmad Ashidan mengatakan
pembuatan krupuk ini sangat mudah. “Kami berharap
bisa tercipta peluang kerja dari produk yang
bermodalkan telur asin ,” ungkapnya. (ed-Etik)
Telur Asin Jadi Saltegg Kreezz
Jamu Sunyit
im KKN-P 42 berhasil memproduksi Tminuman jamu yang diberi nama Sunyit
(Susu Kunyit Nata de coco) di Desa Bligo,
Kecamatan Candi, Rabu (10/3). Produk minuman ini
menjadi inovasi baru yang dikembangkan untuk
menaikkan nilai jual UMKM di desa tersebut.
Tiga bahan dasar utama yang digunakan untuk
membuat jamu Sunyit yaitu kunyit asam, susu, dan nata
de coco. Kandungan kunyit sendiri sangat bermanfaat, di
antaranya untuk menghambat perkembangan sel tumor
payudara, memperlancar ASI, dan anti kolesterol. (ed-
Etik)
entingnya meningkatkan sistem imunitas Pdi masa pandemi lewat minuman herbal
membuat Tim KKN-79 membuat olahan
minuman teh daun kelor bagi warga Desa Dukuhsari,
Jabon, Sabtu (20/03).
Mereka memperkenalkan sekaligus memberikan
pelatihan kepada warga setempat khususnya para ibu
PKK di Desa Dukuhsari lewat cara membuat minuman
herbal berbentuk teh kantong seduhan dengan bahan
dasar dari daun kelor.
“Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan
salah satu jenis tanaman tropis yang mudah dibiakkan
karena tidak memerlukan perawatan khusus,” ujar Andita
salah satu anggota tim KKN Dukuhsari. (ed-Etik)
Teh Daun Kelor
Rakhmad Fajar Ashari, mahasiswa KKN-P
mandiri berinovasi membuat alat hand
sanitizer otomatis yang diletakkan pada
toko ADIS JAYA TIRTA di Desa Sumobito, Rabu (31/3).
Dengan menggunakan sensor yang dapat mendeteksi
tangan dimana air akan keluar dengan sendirinya.
Fajar menyampaikan efektivitas hand sanitizer
secara otomatis. “Alat ini diciptakan sebagai upaya
pencegahan Virus Covid-19 yang bekerja tanpa
menyentuh penutup kran air,” ujarnya. (ed-Etik)
Wastafel & Handsanitizer Otomatis
Produk dan Alat Karya Mahasiswa KKN 2021
Khazanah Edisi XVII 2020 25
MAHAKARYA
erawal dari pohon kelor yang jarang Bdimanfaatkan warga, Tim KKN-P 31
berinisiatif membuat jajanan moringa
chips, jajanan sehat, renyah, gurih dan alami, Kamis
(18/3).
Camilan berbahan daun kelor tersebut diberi
nama “Moringa Chips”. Kripik daun kelor dibuat dalam
beberapa varian rasa seperti balado, keju, dan barbeque.
Tim KKN-P 31 Popoh berharap dengan adanya
inovasi berupa pengolahan daun kelor menjadi kripik
daun kelor ini akan membawa banyak manfaat bagi
warga. Tidak hanya dalam segi kesehatan tetapi juga
dalam segi ekonomi. (ed-Etik)
KN-P Kelompok 39 berhasil ciptakan satu Kset alat cuci tangan otomatis yang
diletakkan di Balai Desa Tempel, Krian.
Syahrul Angga selaku ketua Tim KKN-P
menyampaikan manfaat dari alat cuci tangan otomatis
ini. “Perangkat ini dilengkapi oleh sensor ultrasonic yang
berfungsi saat tangan didekatkan ke wastafel, alat
tersebut akan langsung mengalirkan air secara otomatis,
sehingga masyarakat tidak perlu menyentuh kran air,”
ungkapnya, Jumat (19/3).
Masyarakat yang berkunjung ke Balai Desa
Tempel sangat beragam. “Rawan sekali jika masyarakat
yang akan berkunjung ke Balai Desa mencuci tangan
dengan cara harus memutar kran air di wastafel terlebih
dahulu. Bisa jadi ada kuman, virus, atau bakteri yang
menempel pada kran air di wastafel tersebut,” imbuhnya.
(ed-Etik)
Ciptakan AlatCuci Tangan otomatis
Ubah SampahRumah TanggaMenjadi Pupuk Organik Cair
erangkat dari permasalahan sampah rumah Btangga yang tak kunjung teratasi, Tim KKN-
P 49 membuat produk pupuk organik cair
yang berbahan dasar sampah rumah tangga di Desa
Ketegan, Tanggulangin, Senin (22/3). Produk ini dapat
meminimalisir pembuangan sampah rumah tangga ke
selokan ataupun sungai.
Keunggulan pupuk ini adalah konsentratnya
mudah lebih diserap oleh tanaman dibanding pupuk
alam lainnya. Sampah rumah tangga yang dibutuhkan
untuk pembuatan pupuk organik antara lain sampah
sayur-sayuran, buah-buahan, dedaunan, cangkang telur,
sisa nasi.
Proses Pengolahan memakan waktu 2-3 minggu
sampai pupuk organik cair bisa dimanfaatkan. Pupuk bisa
diaplikasikan pada tanaman kebun ataupun tanaman
hias. (ed-Etik)
Olahan
Sang
Crott
e s a s e k i t a r DK a b u p a t e n
S i d o a r j o
b e r n a m a S i w a l a n p a n j i
memiliki potensi alam yang
Keripik Kelor
cukup beragam, salah satunya tanaman pisang liar. Tim
KKN 17 Siwalanpanji mengajak warga mengolah produk
makanan berupa bola-bola pisang dengan beragam
isian seperti coklat lumer, selai, gula aren, dan keju yang
diberi nama “Sang Crott,” Selasa (23/03). Gagasan nama
Sang Crott karena ketika digigit akan memberikan
sensasi muncrat ketika dimakan.
Bahan yang perlu disiapkan adalah pisang, isian
seperti coklat, selai, keju, dan gula aren, serta pelengkap
bahan seperti tepung roti, dan tepung terigu sebagai
tambahan.
Produk Sang Crott dapat dijual sehingga memberi
tambahan penghasilan warga Desa. “Olahan produk
Sang Crott ini selain dapat dinikmati sebagai camilan,
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 26
MAHAKARYA
erobosan unik ciptakan mesin otomatis Tuntuk kembangkan budi daya jamur
dilakukan oleh tim KKN-P kelompok 18,
Jumat (12/03). Mesin otomatis ini t menjaga kelembapan
suhu di area budi daya jamur milik salah satu warga yang
bernama Wiwik, di Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo.
Meskipun perawatan jamur terbilang mudah dan
dapat dipanen hampir setiap hari, ada beberapa kendala
“Saya tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen
karena faktor cuaca saat musim panas yang mengurangi
hasil produksi jamur karena area sekitar kelembapannya
akan berkurang,” ungkapnya.
Penggunaan bahan untuk membuat mesin
otomatis ini cukup sederhana, di antaranya seperti pipa
PVC (Poli Vinyl Chlorida), valve PVC, sprayer, selang kecil,
kabel listrik, nepel, kran elektrik, serta tombol switch yang
dirangkai dan dihubungkan di pompa air untuk
menghasilkan percikan air menyerupai embun. (Etik-ed)
Kembangkan Mesin OtomatisUntuk Budidaya Jamur
Ubah Pipa Paralon Jadi Pot Hias
im KKN-P 47 Desa Gempolsari, Kecamatan TTanggulangin berhasil menciptakan mesin
B-21 berbasis Flood Water Purifier /
Penjernih Air Banjir, jumat (05/03).
Sumber air yang berdekatan dengan tanggul
lumpur Lapindo memengaruhi debit air bersih.
“Kelangkaan air bersih tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan mesin filtrasi air sederhana yang terbuat
dari bahan bekas,” ujar Akhmad Halim Ilmanto selaku
ketua tim KKN.
Bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana
dan mudah didapat, seperti tong cat atau drum bekas,
pipa paralon dan pompa air . Media filternya
menggunakan kapas, arang, batu apung, dan jaring-
jaring bekas nelayan.
Cara kerja mesin ini dengan meletakkan pompa air
yang sudah terhubung dengan bak yang berisi media
filtrasi ke dalam air kotor yang Kemudian, air pompa akan
melewati bak yang sudah terisi media filter. (Etik-ed)
Ciptakan Mesin Flood WaterPurifier untuk Warga
ak mau kalah dengan tim KKN lainnya, Tim TKKN-P 25 memanfaatkan pipa paralon
untuk membuat pot hias yang unik sebagai
upaya mempercantik lingkungan di Desa Wage,
Kecamatan Taman, Sidoarjo (25/3).
Tim KKN-P telah memproduksi puluhan pot hias
unik dan menarik. Salah satu Tim KKN-P Umsida,
Muhammad Fajar Aminullah mengatakan bahwa usaha
tersebut dilakukan berawal dari melihat Desa Wage
memiliki berbagai macam potensi yang perlu
dikembangkan di Desa Wage.
Proses memasang pot hias ini dimulai dengan
menggali lubang disekitar lapangan dengan kedalaman
kurang lebih 20 centimeter. Pot hias terbuat dari parolon
ukuran 4 dim yang di potong dengan ukuran 1 meter, lalu
di belah menjadi 2 bagian. Kemudian pipa paralon dihias
sesuai dengan kreasi masing-masing.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan
masyarakat di Desa Wage bisa termotivasi untuk berkreasi
menggunakan pipa paralon sebagai wadah tanam
tanaman hias sekaligus menciptakan kawasan lingkungan
yang sejuk dan rindang.
Khazanah Edisi XVII 2020 27
MAHAKARYA
erawal dari banyaknya sampah di pinggir jalan, BTim KKN-P Umsida tergerak membuat alat
penghancur sampah yang diberi nama “Trush
Burner” di Dusun Kedungturi, Desa Gununggangsir, Beji,
Minggu (21/3).
Trush Burner merupakan alat penghancur sampah
dengan memanfaatkan bahan bakar oli dan uap air, serta
drum bekas untuk tempat sampahnya.
Cara kerja dari alat ini, yaitu dengan memasukan air
sebanyak 1 liter dan oli. Lalu tunggu hingga uap dari air
itu keluar. Setelah itu, masukkan sampah dari drum yang
sudah dilubang, Hasil dari pembakaran akan mejadi abu
yang mudah terurai. Alat ini membantu lahan untuk
membuang sampah agar membuang sampah ke dalam
Trush burn. (Etik-ed)
unculnya hama seperti hama wereng dan Mpenggerek batang padi dapat merusak
tanaman padi. Tim KKN 82 ciptakan alat
perangkap hama padi bertenaga surya guna mengatasi
hama di Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Pasuruan,
Minggu (14/3).
Pembuatan alat perangkap hama ini menggunakan solar
panel agar petani tidak perlu khawatir dengan sumber
l istrik yang dibutuhkan. Alat tersebut mampu
mencharger pada siang hari dengan bantuan sinar
matahari.
Bahan yang dibutuhkan yaitu solar panel, baterai, dan
komponen elektronik yang dirangkai menjadi satu dan
dihubungkan ke lampu Led Ultraviolet sebagai pemikat
hama. (Etik-ed)
Tim KKN-P 23 mengajak masyarakat
menggunakan media tanam secara hidroponik di
Desa Karangbong, Senin (23/3). Media tanam
hidroponik bertujuan menciptakan ketahanan pangan.
Tanaman yang digunakan yaitu sawi putih dan pakcoy.
Handiko Putra Utama selaku ketua KKN mengatakan
hasil panennya bisa dikonsumsi oleh warga setempat.
“Masyarakat tidak perlu takut mengkonsumsi sayuran.
Media hidroponik menghasilkan sayuran yang
menyehatkan dan bebas pestisida,” tuturnya.
Tanaman hidroponik ini dapat digunakan dilahan
sempit. (Etik-ed)
Manfaatkan limbah kayu pabrik jadi barang
yang bernilai jual tinggi dan menambah
estetika ruangan, tim KKN kelompok 76
membuat rak pot bunga untuk menambah nilai
ekonomi masyarakat di Desa Legok, Gempol, Pasuruan
(22/03).
Kondisi pandemi saat ini, masyarakat dituntut untuk
bisa berinovasi secara kreatif, menjadikan pot bunga
yang cantik dan menarik. Mengoleksi tanaman hias dan
berkebun menjadi semakin trend sejak pandemi
melanda.
. Tim KKN berharap dapat menjadikan peluang bagi
masyarakat untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam
memanfaatkan limbah kayu agar menjadi barang yang
berguna.
Dari Limbah Pabrik MenjadiAlat Penghancur SampahYang Bermanfaat
Bantu Berantas Hama,Lewat Alat Perangkap HamaBertenaga Surya
Ciptakan Alat PenghijauanHidroponik Untuk KetahananPangan Desa
Manfaatkan Limbah Kayu menjadiRak Pot Bunga
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 28
MAHAKARYA
Dosen Informatika Nuril Lutvi Azizah SSi
Si menciptakan aplikasi berbasis mobile
dan web untuk memantau keberadaan
pasien terinfeksi Covid 19 di lingkungan sekitar
berdasarkan peta lokasi pasien melalui bluetooth
maupun GPS pada gawai yang dimiliki.
“Kekurangannya adalah efisiensi penggunaan
aplikasi mobile tracking belum optimal karena sifatnya
berupa informasi lokasi,” ujarnya. “Karena itu, saya
meningkatkan efisiensi penggunaan aplikasi mobile
tracking pada pasien terinfeksi Covid-19 dengan cara
memprediksi kerentanan personal tertular virus Covid-
19 berdasarkan mobile tracking GPS pada pasien yang
terinfeksi berdasarkan data,” imbuhnya.
Dalam penggunaannya ia menjelaskan, “Dimulai
dari tracking pasien terinfeksi Covid 19 berdasarkan
posisi tempat tinggal atau smartphone pengguna
aplikasi, kemudian diprediksi melalui model matematika
berdasarkan jarak dan prosentase penularan. Prediksi
kerentanan personal terjadi dalam inisiasi prediksi
berupa rentan, cukup rentan, dan aman,” tegasnya.
Ada menu tambah data dummy secara manual
serta Menu Lihat Data Dummy untuk melihat data yang
telah terekam dalam smartpohone yang akan berubah-
ubah pada suatu waktu, sehingga ID pengguna aman
sesuai dengan regulasi yang ada pada Rumah
Sakit/Kesehatan mengenai Covid-19. (real)
Pe n t i n g n y a m e m a n t a u
semburan lumpur pasca
bencana lap indo bag i
m a s y a r a k a t w i l a y a h t e r d a m p a k
diungkapkan Shazana Dhyia Ayuni SST
MT melalui risetnya. Ia membuat sistem
monitoring keamanan tanggul lumpur
lapindo berbasis Internet of Think (loT).
“Semakin dekatnya lokasi pusat tanggul
dengan kampus Umsida yang berjarak 7,9
km dan rumah warga yang berjarak
sekitar 50m. Ini sangat berbahaya jika
r u m a h w a r g a t i d a k a d a p a g a r
pembatasnya,” ujarnya saat diwawancara
Khazanah (1/4).
Isu-isu
antiso
s i a l
d a n g e r a k a n
r a d i k a l i s m e
m e n j a d i
permasalahan
serius Bangsa
I n d o n e s i a .
Pembekalan materi kebangsaan menjadi akar terpenting
agar pemahaman mahasiswa tidak sampai jauh berbelok
arah.
Tergerak menjadikan mahasiswa sebagai generasi
yang paham wawasan kebangsaan dengan benar, Dr
Anita Puji Astutik MPdI menyampaikan hasil risetnya
berjudul Integrasi Darul Ahdi Wa Shahadah dalam Hidden
Curriculum Berbasis Karakter Kebangsaan.
“Saya melakukan penelitian ini agar mahasiswa
dapat meningkatkan kekuatan NKRI kita. Kemudaian saya
mengintegrasikan dengan materi AIK III untuk
m e n g u a t k a n w a w a s a n k e b a n g s a a n m e l a l u i
Muhammadiyah,” tutur Kaprodi Pendidikan Agama Islam
(Kaprodi PAI) Umsida.
Risetnya menghasilkan buku berjudul Wawasan
Kebangsaan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa
Syahadah. “Saya berharap,tidak hanya internalisasi nilai
yang didapat, tapi aktualisasi praksis. Sehingga
memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia
sesuai dengan tujuan konsep Negara Pancasila sebagai
Darul Ahdi Wa Shahadah,” tandasnya. (Shinta)
Cek Lokasi Pasien Covid-19 Lewat Aplikasi Hasil Riset
Alat deteksi Keamanan Tanggul Lumpur Lapindo Berbasis loT
Integrasi Darul Ahdi Wa Shahadah dalam Hidden Curriculum
Sistem kerja alat tersebut dengan
menggunakan sensor akselemeter yang
didalamnya berfungsi sebagai deteksi
getaran dan luapan lumpur lapindo. “Untuk
penggunaan alatnya secara teknis kami akan
memasang alatnya di tanggul lapindo, luapan
lumpurnya akan mengirimkan gelombang
ultrasonik, melalui ESP8266 pancaran
gelombang tersebut akan dikirim ke aplikasi
smartphone menggunakan aplikasi bling,”
jelasnya.
Ia berharap kerjasama seluruh lapisan
masyarakat dalam monitoring sensor IoT
karena masih menggunakan solar panel
sehingga harus di awasi 24 jam. (Etik-ed)
Khazanah Edisi XVII 2020 29
MAHAKARYA
etahanan pangan di tengah pandemi Ksangat penting. Oleh karena itu, Dr Hana
Catur Wahyuni ST MT menga jak
masyarakat lewat risetnya yang berjudul analisis risiko
pada rantai pasok makanan halal untuk mewujudkan
ketahanan pangan di era new normal, Kamis (8/4).
Terkait ketahanan pangan, halal dan non halal
yang harus diperhatikan, seperti keaslian logo halal,
kandungan bahan non halal pada produk daging sapi
olahan, pencampuran daging halal dan non halal.
I a m e n g h i m b a u
untuk memperhatikan
perubahan makanan halal
menjadi non halal. “Proses
yang terakhir pemasok
harus berhati-hati kepada
konsumen j ika terjadi
resiko perubahan halal
menjadi non halal, suatu
contoh pelaku farmers,
manufakture, kemudian
distributor, retailer dan
yang terakhir konsumen,
dalam perjalanannya saat berada di distributor bisa jadi
terkontaminasi menjadi non halal, hal ini sangat
berbahaya sekali bagi konsumen,” pungkasnya. (Etik-ed)
ptimalisasi pengetahuan ibu tentang
Opemberian gizi seimbang kepada balita
dapat mendukung upaya pencegahan
akan infeksi akibat kurang gizi. Hesty Widowati SKeb Bd
MKeb Bersama tim melakukan riset terkait penerapan
gizi seimbang pada Balita di Masa Pandemi di Desa
Sukodono Sidoarjo.
“Praktik pengasuhan ini terkait dengan pemberian
makan pada balita di Indonesia yang masih banyak
memiliki permasalahan dan kurang sesuai dengan
anjuran,” tuturnya pada Khazanah (6/4). “Pola makan
yang baik semestinya dibentuk oleh Ibu sehingga anak
dapat belajar pola makan yang baik melalui teladan dari
orang tua,” imbuhnya.
Prinsip gizi seimbang, menurut tim, terdiri dari
empat pilar untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang
keluar dan zat gizi yang masuk dengan mengkonsumsi
aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup
bersih, melakukan aktivitas fisik dan memantau berat
badan secara teratur. “Tujuan pemberian gizi seimbang
adalah untuk mendukung pertumbuhan secara optimal,
Menjaga kesehatan tubuh, Menunjang aktivitas dan
fungsi kehidupan sehari-hari, dan Menyimpan zat gizi
untuk mencukupi kebutuhan tubuh,”pungkasnya.
(Shinta/Etik)
Pandemi Covid-19 membuat s ist im
pembelajaran jarak jauh (PBJJ) diterapkan,
termasuk pada pendidikan anak usia dini
(PAUD). Dr Rahmania Sri Untari SPd MPd melalui riset
"Game Edukasi Berbasis Android Menggunakan Metode
Game Development Life Cycle (GDLC) Pada Masa
Pandemi Covid-19" memberikan pembelajaran alternatif
bagi siswa PAUD, Kamis (8/4).
Melalui game edukasi berbasis android
kreativitas belajar anak PAUD bisa ditingkatkan dengan
cara bermain sambil belajar. Karena menggunakan tiga
kosakata bahasa yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan
Arab, sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan
dalam berbahasa.
" M e d i a
p e m b e l a j a r a n
be rbas i s game
edukasi ini dapat
d i k e m b a n g k a n
m e n g g u n a k a n
software adobe
flash CS6 berisi
semb i l an tema
pembelajaran yaitu tema diriku, lingkungan, binatang,
keluarga, tanaman, negaraku, kendaraan, alam semesta,
dan kesilaman," jelasnya. (ed-Etik)
UmsidaAjak Masyarakat ProduktifLewat Ketahanan Pangan
Dosen Umsida Ajak IbuCerdas Beri Asupan Gizi
Game berbasis AndroidAsah Kreatifitas Anak PAUD
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 30
RESENSI
Sinopsis:Tidak semua hal bisa selalu diisi dengan
keramaian. Terkadang butuh waktu mengambil jeda,
memperhatikan apa yang telah dilewati. Sedikit
melambat, tapi bukan berarti berhenti di tengah jalan.
Kadangkala, sendiri dan menunduk sejenak itu perlu.
Mungkin, kita butuh belajar lagi. Pada siapa
pun. Bahkan pada apa pun yang terjadi di alam semesta.
Merunduk sejenak tidak akan membuat kita kesakitan.
Sebagaimana diri yang mencoba menyelesaikan apa
yang sebelumnya terabaikan
Sampai tiba satu masa di mana Tuhan ingin
mengujimu dengan hal yang diidamkan ini. Yang
disangka selalu berpihak padamu selama ini, ternyata
sesekali bisa memukul mundur. Sebuah mimpi yang
terpaksa harus dicoret bukan karena terwujud, tapi
karena harus dibuang jauh-jauh. Gagal masuk kampus
impian, seleksi pegawai, juga sederet kegagalan lainnya
yang dianggap aib di mata.
Buku yang ditulis oleh gadis yang sering disapa
dengan panggilan “Jun” ini, memberikan pelajaran
berharga. Bahwa disekian riuh, kita tetap membutuhkan
jeda, melihat ke depan, mencerna dengan baik, karena
tanpa kita sadari ada banyak situasi yang terlupakan,
atau bahkan kandas karena kita lebih sering memilih
untuk berlari, dan bukan menyelesaikan.
Keunggulan dari buku ini memberikan kita
semangat baru, dan hidup baru untuk lebih mengerti dan
memahami, bahwa kehidupan ini pada hakikatnya indah
dengan alurnya yang kompleks. Allah jadikan kita gagal
di sini, untuk kemudian berhasil di sana. Ada banyak cara
Allah memberi satu celah dengan menutup celah lain.
Bisa jadi karena tak ingin kita mengulur waktu lebih lama
atau agar kita tak celaka.
Gagalmu, sakitmu, serta hal-hal yang begitu perih
dirasa bukanlah hal yang harus dihindari. Memang sulit,
tapi bukankah keseimbangan tercipta ketika ada dua hal
berlawanan yang berdampingan? Begitu pula sesak
yang dihasilkan dari kegagalan. Ia juga akan menjemput
keberhasilan pada akhirnya.
Kau akan banyak belajar melangkah lebih mantap,
lebih kuat, dan di ujungnya akan menjadi manusia yang
jauh lebih bijaksana dan bisa menempatkan diri terhadap
semua momen yang ada. Gagal tetap tenang, berhasil
tidak senang berlebihan. Salah tidak mengapa, benar
tidak membuat tinggi hati.
Merunduk sejenak tidak akan membuat kita
kesak i tan . Sebaga imana d i r i yang mencoba
menyelesaikan segala masalah yang menghadang.
RESENSIJudul Buku : Merunduk
Penulis : Fitriah Junita Arifin
Tahun Terbit :
Penerbit : Kertas Sentuh
Tebal : 133 halaman
ISBN : 978-623-6858-53-0
Tentang Penulis
Penulis bernama Fitriah Junita Arifin, lebih akrab disapa “mbk Jun”, lahir di Denpasar, Bali 9 Juni 1998. Penulis aktif
mengikuti event kepenulisan, dan pernah mendapatkan juara ii dalam perlombaan cerpen di tingkat regional. Selain
menulis “nita” sapaan akrab teman-temannya juga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa, saat ini ia menjabat
sebagai wakil ketua dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Umsida. Untuk mengenalnya lebih jauh kalian
dapat mengunjungi @kakakjune09_. (Rina).
KONSULTASI
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya Fitria, mahasiswa Saintek. Bagaimana cara agar
tetap bugar di selama puasa di bulan Ramadhan tahun
ini? Sedangkan kita masih hidup berdampingan
dengan Covid-19?
Waalaikum salaam Wr. Wb.
Masa pandemi Covid belum berakhir, sedangkan ini memasuki tahun ke 2 bulan puasa di masa pandemi. Umat
islam tetap bersemangat untuk menyambut dengan gembira datangnya bulan suci ramadhan, untuk dapat
menjalankan kewajiban ibadah di bulan suci yang penuh berkah dengan baik dan lancar, sehingga ada beberapa hal
yang harus kita lakukan untuk dapat tetap sehat dan bugar dibulan suci ramadhan.
1. Sahur setiap hari
Makan sahur dapat memberikan keberkahan dan mengikuti sunnah nabi. Dengan makan sahur setiap hari dapat
memberikan energi yang cukup untuk seharian penuh, Sahur dianjurkan makan makanan yang mengandung gizi
seimbang seperti karbohidrat, lemak protein, mineral dan vitamin.
2. Tidur yang cukup
Kebutuhan tidur selama bulan ramadhan juga harus terpenuhi untuk dapat menjaga daya tahan tubuh. Kebutuhan
tidur orang dewasa 7-8 jam sehari sedangkan untuk lansia 6 jam sehari. Jika malam kurang tidur maka bisa
ditambahkan atau dialihkan pada tidur disiang sehingga kebutuhan tidur dalam sehari tetap terpenuhi.
3. Penuhi kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan sangat penting bagi tubuh, bila kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat
mengganggu metabolisme tubuh. Kebutuhan cairan orang dewasa 20-30 ml/KgBB atau 2400-2600 ml dalam sehari.
Penuhi kebutuhan cairan dengan minum cukup air putih dan hindari atau kurangi minuman yang mengandung kafein
seperti teh, kopi dan minuman softdrink.
4. Olahraga ringan
Kebiasan olah raga tidak dapat ditinggalkan begitu saja selama berpuasa. Meskipun puasa juga bisa tetap melakukan
olahraga ringan, namun jangan memaksakan diri bila tidak kuat berolahraga. Selama bulan puasa bisa memilih
olahraga yang tidak banyak menguras energi seperti bersepeda, renang, yoga jalan-jalan santai yang dapat
dilakukan 30 menit sebelum berbuka puasa.
5. Konsumsi buah kurma
Konsumsi buah kurma selain mengikuti sunnah nabi Muhammad SAW juga memberikan dampak bagi kesehatan,
Kurma merupakan buah yang kaya nutrisi seperti kalium, magnesium, kaksium dan fosfor yang bagus untuk kesehatan
tulang, juga mengandung fruktosa sebagai sumber energi. Serta anti oksidan yang dapat berfungsi untuk
melindungi tubuh dari zat radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit. Selain itu kurma juga tinggi serat bagus
untuk sistem pencernaan.
6. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur banyak mengadung vitamin dan mineral, makanlah buah dan sayur yang bervariasi pada waktu buka
dan sahur setiap harinya. Selain itu buah dan sayur juga mengandung antioksidan yang dapat menjaga stamina
sehingga tubuh tetap sehat dan bugar.
7. Bila perlu minum multivitamin
Jika konsumsi dari makanan dirasa kurang, bila perlu ditambah dengan konsumsi multi vitamin untuk menjaga
stamina. Banyak jenis multivitamin yang ada dipasaran pilihlah multivitamin yang aman dan halal.
8. Tetap menerapkan protokol kesehatan
Mengingat ramadhan kali ini masih dalam masa pandemi covid untuk tetap menjaga kesehatan dan mencegah
penularan maka harus tetap menerapkan protokol kesehatan melalui 5 M yaitu mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, memakai masker secara tepat, menjaga jarak
minimal 2 meter apabila berada diluar di luar rumah, hindari kerumunan serta batasi mobilitas.
Tetap BugarSelama Bulan Ramadhandi Era Pandemi Covid 19
Oleh: Siti Cholifah, SST.,M.Keb
Dosen S1 Pendidikan Profesi Bidan
Khazanah Edisi XVII 2020 31
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 32
TENTANG ALUMNI
ahmi Dian Putri, alumni prodi Teknologi RLaboratorium Medis (TLM) Umsida yang
lulus tahun 2018 kini makin eksis sejak
tampil menjadi model tas Flicka. Rahmi mengaku,
karirnya di dunia model ini berawal dari hobinya
membuat konten foto dan video sejak kuliah.
“Jadi mulanya aku hoby banget foto-foto,
banyak juga yang aku posting di Instagram. Terus salah
satu temenku ini berteman dengan owner-nya Flicka, nah
dari situ aku dikenalin tuh, kemudian aku diminta jadi
modelnya,” ujarnya pada Khazanah (10/4).
Rahmi mengaku kemampuannya dalam bergaya
di depan kamera ini dapatkannya secara otodidak,
“Nggak pernah ikut sekolah model atau kursus, ya murni
otodidak aja, hoby foto-foto dan bikin konten eh jadi
rejeki tersendiri,” paparnya sembari tertawa.
Saat ini, Rahmi tak hanya menjadi model, pasca
lulus dari TLM Umsida, ia juga bekerja sebagai laboran.
Dalam menjalani karir sebagai model yang tak sejalan
dengan jurusan di kuliahnya ini, tak dapat dipungkiri
gadis asal Sidoarjo ini juga kerap mengalami beberapa
kendala, misalnya jika ia mendadak mendapat jadwal foto
sehingga mengharuskannya bertukar jadwal dengan
partner kerja.
“Aku kerja sebagai laboran kan, nah kalo ada
jadwal foto dadakan ini yang kadang bikin aku harus tuker
jadwal sama partner kerja ku. Tapi Bersyukur sih semua
bisa diatasi. Seneng banget pokoknya masih dikasih
kepercayaan sama Flicka untuk membawakan produknya
sampai sekarang,” tuturnya.
Diakhir wawancara, wanita kelahiran 1 Mei 1995
ini mengatakan kesuksesannya ini tak luput dari doa dan
dukungan orangtuanya. Selain itu ketekunan dalam
menjalani pilihan menjadi salah satu kunci yang harus
dipegang erat, “Harus giat dan tekun jika sudah memilih
terjun ke dunia modeling juga jangan lupa untuk pintar
dalam berpenampilan, mix and match outfit, belajar pose
dan konsep produk atau foto yang akan dilakukan juga
tak kalah penting,” pungkasnya. (Real)
Dari Hobi Menjadi Rejeki, Ini CeritaSukses Model Tas Ternama
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
MAHASISWA MENYAPA
Saya Muhammad Ryan Arianto asal Pekan baru,
Riau, Prodi S1 Teknik Industri, semester empat.
Perkembangan internet masa kini membuat saya
bertemu Umsida, lewat jejaring media sosial saya mulai
mengetahui bagaimana sih Umsida itu. S1 Teknik Industri
menjadi pilihan Prodi saya sebab mata kuliah yang
diajarkan sangatlah kompleks. Menurut saya prodi ini
juga memiliki prospek kerja yang menjamin sehingga
saya tertarik pada Teknik Industri. Saya juga berharap
semoga Umsida menjadi tetap menjadi universitas
unggul di Indonesia. Bangga UMSIDA. (Fitria)
Nama saya Dwi Prasetyo R, mahasiswa semester enam Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI), berasal dari Kota
Jembarana, Provinsi Bali. Menurut saya Umsida adalah salah satu kampus 10 terbesar se-Muhammadiyah. Saya memilih berkuliah di Umsida, karena melihat kemajuan dibidang akademik dan non akademik yang semakin berkembang.Alasan saya memilih prodi PAI adalah karena melihat kemajuan pendidikan PAI yang sangat bagus. (Anis)
Saya Fatma Aulia Horsan, mahasiswa semester akhir
prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), asal Kupang,
NTT. Awal saya memilih Umsida karena tertarik
dengan prodi Bahasa Arab yang memang favorit saya
sejak kecil. Prodi PBA di Umsida sangat berbeda dengan
kampus lainnya. Kurikulum yang digunakan berasal dari
Timur Tengah. Selain itu, di Kupang belum ada kampus
yang berprodi bahasa Arab. Alhamdulillah, dengan
keinginan kuat disertai usaha yang maksimal, saya dapat
berdiri bersama mereka dan pernah mendapatkan
piagam penghargaan sebagai tholibah mumtazah itu
artinya mahasiswa terbaik pada waktu itu. Tapi jujur saya
menikmati dan bisa aktif dalam Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Arab dan Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. (Asita)
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 33
Saya Fika Muvida, Mahasiswi Prodi Bahasa Arab
semester 4, asal asal Masamba, Sulawesi Selatan.
Alasan saya kuliah di Umsida berawal dari
keinginan untuk kuliah di pulau jawa. Salah seorang guru
merekomendasikan nama Umsida, begitu pula teman
saya mengatakan Umsida adalah salah satu kampus
terbaik. . Hal ini semakin meyakinkan saya untuk kuliah di
Umsida. Karena menurut saya perguruan yang unggul
akan menghasilkan mahasiswa/i yang unggul pula.
(Rina)
Khazanah Edisi XVII 2020 34
MAHASISWA MENYAPA
Saya Noorgina Sahiya, asal Samarinda Kalimatan
Timur (Kaltim), mahasiswa prodi S1 Akuntansi
Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS).
Saya memilih kuliah di Umsida karena akreditasinya.
BTidak hanya ilmu, saya juga bisa mendapatkan keluarga
baru. Harapan kedepan, semoga selalu ada perbaikan di
seluruh aspek, mulai dari sistem pembelajaran, sistem
pengembangan mahasiswa.Sehingga mahasiswa
Umsida benar-benar bisa memberikan atmosfer baru di
wilayah Sidoarjo. (Asita)
izky Hadi Rahmani Setiyoko, mahasiswa Prodi RPsikologi Semester 2, asal Banjarmasin,
Kalimantan Selatan. Bagi saya, pelayanan di
Umsida sangat bagus. Kesan saya sebagai mahasiswa
baru di saat pandemi Covid-19, dari awal ospek sampai
kini memasuki perkuliahan di semester 2, walaupun
serba online, saya merasa kampus telah mengupayakan
dan memberikan pelayanan yang baik untuk
mahasiswanya. Saya merasa bangga menjadi bagian dari
kampus ini. Pesan saya untuk Umsida, semoga
kedepannya Umsida bisa semakin maju dan unggul.
Tentunya Prodi Psikologi semakin lebih baik lagi,
sehingga bisa melahirkan para psikolog yang handal.
(Shinta)
uhammad Safari, mahasiswa Prodi Teknologi MPangan semester 4, asal Poso, Sulawesi
Tengah. Pada awalnya, saya berniat masuk di
Umsida karena saya diminta orang tua untuk menemani
nenek saya di Sidoarjo sekaligus berkuliah di sini.
Berhubung daerah saya adalah penghasil pertanian
yang baik juga, jadi saya berpikir agar dapat mengolah
hasil pertanian di sana menjadi lebih berkualitas dan
berharga. Kesan selama kuliah di Umsida, saya bisa
mengenal banyak teman. Ke depan, saya ingin membuat
perkumpulan mahasiswa Umsida yang dari luar daerah.
Tujuannya agar kami bisa saling melindungi, membantu,
dan menjalin silaturahmi. (Shinta)
Saya Helmi Suryanata, Prodi Pendididkan Bahasa
Arab semester 4. Saya berasal dari Paser, Kaltim.
Saya bergabung dengan Umsida untuk alih jenjang
D2 mahad Abdurrahman Bin Auf Malang. Umsida
termasuk salah satu universitas di Jawa Timur yang
memberikan akses untuk mahasiswa mahad melanjutkan
studi S1 di bidang bahasa arab. Hal yang mengesankan
bagi saya adalah rektornya friendly pada mahasiswanya.
Harapan saya Umsida dapat eksis dan mencetak
mahasiswa professional religius di era globalisasi dan
ikut andil dalam membangun negeri. (rina)
CERPEN
“Waktu yang menyenangkan adalah bersama keluarga,”
ucap Alea sambil menatap senja sebelum adzan maghrib
berkumandang.
-
“Bunda ayo, sudah waktunya berbuka,” Alea memanggil
ibunya yang duduk di ruang keluarga. Alea berjalan
menuju ruang makan, disitu terdapat pak Bintara- ayah
Alea, dan kak Tiara – kakak perempuan Alea. Kebetulan
ayah, bunda, dan kakak Alea berada dirumah karena di
bulan Ramadhan ini dan karena adanya pandemi
keluarga Alea work from home atau bekerja dirumah.
“Selamat berbuka puasa keluarga Ayah tercinta,” ucap
pak Bintara.
“Haha apa sih Ayah?” Kak Tiara membalas ucapan
ayahnya.
Keluarga Alea sering bercanda, jadi suasana tidak terlalu
tegang dan ceria.
-
Sudah tiga minggu Alea berpuasa dirumah saja, bosan?
Tentu saja! Alea ingin berlibur bersama keluarganya
namun pandemi ini membuat keluarga Alea terkurung di
rumah. Biasanya ada yang dilakukan keluarga Alea saat
berada di rumah seperti bermain game, mengobrol atau
membuat makanan untuk berbuka. Keluarga Alea
terbilang akrab, karena ayah Alea suka mengobrol dan
bercanda.
-
“Bundaaa, Bundaaharaa, sudah waktunya sahur ini ayo
bangun!” seru ayah membangunkan bunda.
”Iya ayah, ini bunda bangun ayah,” jawab bunda sedikit
mengantuk.
Alea tidak terlihat di meja makan kali ini, Ia kedatangan
tamu di tengah Ramadhan ini, ya Tuan Bulan. Ia terlihat
sangat menikmati tidurnya.
Keesokan paginya Alea terbangun dan melihat ke sekitar
dan ternyata semuanya masih tertidur. Alea menuju
ruang keluarga untuk menonton tv, sebelumnya Ia
mengambil cemilan di kulkas. Di TV ia tonton kartun,
meski sudah berumur 18 tahun, Ia masih menyukai film
anak-anak.
“Al kamu ngapain?” kak Tiara datang dengan tiba-tiba
tanpa suara yang membuat Alea terkejut.
“Eh, kak Ara ngagetin ih,” Alea terkejut melihat kakaknya
yang tiba-tiba datang.
“Hehe maaf maaf, kamu ngapain? Kok makan? Ga puasa?”
tanya kak Tiara.
“Engga lagi kedatangan tamu” jawab Alea.
“Ha? Tamu? Mana? Kamu ada tamu kok malah makan sih?
Ngga malu apa diliat tamunya? Mana? Kok ga disuruh
masuk?” Kak Tiara sepertinya masih mengantuk sehingga
tidak mengerti yang dimaksud Alea.
“Kak Arraaaa maksudnya tuh Alea datang bulan kak,
lemot banget sih,” Alea sedikit jengkel dengan kakaknya
yang lemot itu.
“Oh astaga bilang dong daritadi Al.”
Lalu datang Ayah Alea ke ruang tamu dan ikut menonton
TV bersama anak-anaknya.
“Tumben diem biasanya kalau kalian bertiga sudah
kumpul berisiknya minta ampun?” sindir bunda yang
melihat mereka bertiga akur menonton TV bersama.
“Kita ga pernah berisik kok bun” jawab ayah namun
matanya tetap melihat ke televisi.
“Hm iya deh iyaa ga pernah berisik,” jawab bunda.
“Al bantuin bunda bikin kue ya untuk lebaran,” bunda
mengajak Alea membuat kue lebaran karena memang
bunda suka, dan biasanya membuat kue lebaran sendiri.
“Iya bundaaa, lebaran kali ini bikin kue apa bun?” Tanya
Alea.
“Hm, sedikit saja karena tidak mungkin ada banyak tamu,
bikin kue yang biasanya saja nastar nanas dan putri salju,
gimana?”
“Boleh boleh ayah juga suka,” sahut ayah tiba-tiba.
“Kalau masalah kue pak Bintara paling semangat yaa,”
sindir bunda.
Mereka hanya tertawa melihat tingkah lucu ayah.
-
W A K T UOleh: Natasha Elanda
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 35
Khazanah Edisi XVII 2020 36
CERPEN
“Bundaaaa ini gimana selai nanasnya kebanyakan dong,”
rengek Alea dari arah dapur.
Sekarang dapur rumah Alea sedikit berantakan akibat
acara masak memasak bunda dengan Alea. Tepung
sedikit berceceran mentega dimana-mana ulah siapa
lagi kalau bukan Alea tidak mungkin bunda seperti ini.
“Astaga Al tadi bunda minta bantuin bukan ngerusakin,
yaudah gapapa itu biarin buat yang lain lagi,” omel
bunda pada Alea.
-
Terdengar suara oven yang menandakan kue sudah
matang.
“Sudah selesai kue nya, wah cantik cantik sekali kuenya
kaya aku,” seru Alea saat melihat kuenya sudah
dikeluarkan dari oven.
“Mana ada cantik kue mu Al lihat tidak ada yang
sempurna bentuknya,” sahut bunda sambil menghela
napas melihat kelakuan Alea.
“Bun tidak ada yang sempurna di dunia ini,” Alea
membela diri sendiri dan tetap menganggap jika kue
buatannya sangat cantik.
Bunda menggelengkan kepala melihat kelakuan Alea.
Setelah masak-memasak selesai, terdengar suara sedikit
berisik dari arah ruang keluarga. Ternyata ayah dan kak
Tiara sedang bermain uno dan yang kalah harus dicoret
mukanya. Alea datang untuk melihat dan langsung saja
ia tertawa melihat wajah ayahnya yang sudah penuh
coretan dan wajah kak Tiara juga tak kalah banyak
coretannya.
Ayah dan kak Tiara mengisi waktu luang dengan bermain
bersama, sambil menunggu waktu berbuka. Alea
bergabung untuk ikut bermain, setelah lama bermain
ternyata tak ada coretan diwajah Alea hanya wajah ayah
dan kak Tiara. Mereka bertiga berhenti bermain saat
mengetahui hari sudah sore dan akan berbuka. Alea
membantu bunda menyiapkan makanan, ayah dan kak
Tiara membersihkan diri dan segera membantu bunda
dan Alea di ruang makan.
-
Suasana Ramadhan di rumah tak pernah sepi setiap
harinya dipenuhi canda tawa dan hal unik setiap harinya.
Tentu saja Alea sangat bersyukur diberi keluarga seperti
ini, tidak pernah Lelah memberitahu Alea jika Ia salah,
tidak pernah lelah menyemangati Alea saat keadaan
terpuruk, dan tidak pernah lupa untuk mengingatkan diri
kepada Allah.
-
Sudah satu bulan penuh Alea menjalani puasa Ramadhan
di rumah bersama keluarganya tiba waktu dimana ia tak
lagi berpuasa. Hari raya adalah hari terfavorit bagi Alea
karena Ia dapat merasakan awal yang baru setelah satu
bulan lamanya berpuasa. Alea melakukan tradisi
sungkem atau biasa disebut bermaaf-maafan saat hari
raya idul fitri, pertama Ia sungkem dengan ayah,
“Minal aidzin wal faidzin ayah, maafin Alea ya ayah punya
banyak salah sama ayah,”
“Minal aidzin wal faidzin adek, ayah juga minta maaf ya
sama adek,” balas ayah
Lalu dilanjutkan sungken pada bunda, dan terkahir kak
Tiara.
Meskipun hari raya idul fitri kali ini terasa berbeda karena
adanya pandemi, semua hal terasa menyenangkan bagi
Alea jika bersama keluarganya.
Selesai
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 37
CERPEN
“Sejernih embun pagi yang mengisyaratkan
sebuah kebenaran, tidak seperti rasa cinta dan benci yang
silih datang berganti, dan kehidupan yang tak bisa ku
atur sesuai keinginanku sendiri."
Sejenak lamunan Kenzi pecah dalam hantaman
ombak yang menerjang bebatuan di pantai selatan, gadis
manis dan pintar yang beragama Kristen katholik ini
telah terbiasa hidup mewah, dengan fasilitas bak putri
raja, namun akhir-akhir ini ia merasa ada keganjalan akan
agama yang dianutnya.
Suatu malam saat ia makan di sebuah restoran,
tak sengaja ia menemukan selembar tulisan, karena
penasaran ia pun memungutnya,
“Kebenaran hakiki, apa ini?” ucap Kenzi
membaca judul dalam lembaran tersebut, ia pun
memasukkan ke dalam saku dan membacanya saat tiba
rumah,
“Apakah ini benar? Jadi selama ini kedua orang
tuaku membohongiku? Para pendeta, guru agamaku.
Apa arti semua ini?” Ucap Kenzi dengan perasaan yang
dipenuhi amarah. Ia merasa 17 tahun sudah ia
terbohongi, namun kini ia tau akan kebenaran, bahwa
Tuhan itu satu, tiada beranak dan tiada beribu.
Hari berlalu, tak disangka ia mendapatkan berita
dari sekolahnya bahwa dirinya lolos dalam seleksi
Program Studi Teknik Kimia di salah satu Universitas
terkenal di Indonesia. Ia pun bahagia, apa yang ia impikan
akhirnya terwujud, namun disela kebahagiaannya, ada
gelisah yang terpendam dalam hatinya.
“Kenzi, mama rasanya tak sanggup melepasmu,
jika kau membutuhkan apapun telepon mama,” pesan
mama sebelum Kenzi keberangkat.
“Mama…, aku kuliah di Yogyakarta, masih satu
provinsi,” ucap Kenzi,
“Iya mama tau, mama hanya tidak tega. Selalu
kabari mama dan papa,” ucap mama seraya memeluk
Kenzi,
“Pasti, Kenzi berangkat ya, da mama... da papa...”
ucap Kenzi seraya masuk ke dalam mobilnya.
Selama kul iah Kenzi t inggal di sebuah
perumahan yang cukup elit, meski demikian ia tidak
pernah menyombongkan dirinya di depan teman-
temannya.
Suatu sore tak sengaja Kenzi duduk di bawah
sebuah pohon yang rindang dekat masjid Baiturrahman
kampus tempat ia belajar, kebetulan di masjid tersebut
sedang berlangsung sebuah kajian tafsir yang membahas
surat a l- ikhlas , dan secara tak sengaja Kenzi
mendengarkan kajian tersebut.
Perlahan hati Kenzi luluh oleh beberapa lantunan
ayat al-quran, seakan ada sebuah cahaya yang masuk
menerangi hatinya, dan menjawab semua pertanyaan
yang selama ini meresahkan hatinya. Karena tak sanggup
untuk membendung rasa, Kenzi pun menangis dengan
sejadi-jadinya, hingga mendatangkan respon pada
mahasiswa lain yang melewatinya, dan tak sengaja lewat
seorang laki-laki yang ternyata ketua BEM di fakultasnya.
“Mbak kenapa menangis?” Tanya Rafa, ketua BEM
Fakultas Teknik,
Kenzi pun menolehkan wajahnya ke sumber
suara, seketika Rafa pun mengenalinya, karena Kenzi
adalah salah satu mahasiswi favorit di fakultasnya,
“Bisakah kau mengantarku ke masjid itu?” Ucap
Kenzi,
“Bukankah kau tidak beragama Islam, kenapa kau
ingin masuk masjid?” Tanya Rafa.
“Secercah cahaya telah menerangi hatiku, dan
sebuah perkataan telah membuatku mengerti.”
“Baiklah, akan ku antar.”
Melukis Pelangi RamadhanOleh: Rina Aditia Dwi Astuti
CERPEN
Selepas kajian mereka pun masuk kedalam
masjid, Kenzi mengutarakan niatnya untuk memeluk
agama Islam, Rafa pun bahagia mendengarnya.
Semenjak itu Kenzi menjadi anak yang mandiri,
ia tidak menggunakan sepeserpun uang harian dari
orang tuanya.
Selepas kuliah Kenzi bekerja di sebuah Bimbel
yang ada di dekat kampusnya, penghasilannya lumayan,
dan cukup untuk membiayai kehidupan sehari-harinya,
ia pun tidak pernah menggunakan mobil dan rumah
yang dibelikan orang tuanya, dan ia lebih memilih untuk
tinggal berdua di sebuah kamar kos kecil bersama
temannya.
Setiap malam Kenzi belajar di sebuah rumah
quran, hingga tak terasa tiga bulan berlalu. Karena daya
ingat yang kuat, Kenzi dengan mudah dapat
menghafalkan 10 juz al-quran. Liburan kampus pun tiba,
bersamaan dengan datangnya bulan ramadhan.
Kenzi pun pulang ke rumah dengan berpakaian
syar'i, tanpa membawa mobilnya. Dengan keberanian
Kenzi mengetuk pintu rumahnya, orang tuanya
menyambutnya dengan bahagia, namun ketika melihat
pakaian yang ia kenakan ayahnya pun terdiam dan
berkata,
“Apa-apa-an ini Kenzi? Papa mengirimmu kuliah
untuk belajar teknik kimia, bukan untuk mengubah
penampilanmu! Jangan bilang kau juga telah mengubah
keyakinanmu?” Tanya sang ayah dengan sangat marah,
sementara mamanya hanya terdiam memandanginya.
“Masuk ke rumah, papa ingin bicara!” Pinta
ayahnya.
Kenzi pun masuk kedalam rumah seraya
menyerahkan kunci rumah, mobil dan atmnya.
“Kenzi, apa maksud semua ini?” Tanya mamanya
dengan rasa kecewa,
“Maafkan aku ma, pa, aku telah masuk Islam tiga
bulan yang lalu, dan semenjak itu pula Kenzi tidak
memakai semua fasilitas yang papa dan mama berikan,
kecuali uang kuliah, maafkan Kenzi karena tidak
memberitahukan hal ini,” ucap Kenzi lirih.
Mamanya pun menangis dan ayahnya sangat
marah, namun apa daya Kenzi adalah anak semata
wayang yang penurut, rajin, dan jujur,
“Kenzi apakah kau tidak ingin masuk surga
bersama mama dan papa?” Tanya sang mama.
“Kenzi berharap akan masuk surga bersama
orang yang kenzi cintai, Nabi Muhammad shallallau alaihi
wa sallam dan para sahabatnya,” ucap Kenzi.
“Jadi kamu tidak mencintai mama dan papa?”
“Kenzi mencintai mama dan papa sebatas cinta
seorang anak pada orang tuanya, karena keyakinan kita
berbeda maka tempat kita di akhirat juga berbeda,” ucap
Kenzi disela isak tangisnya.
Mama dan papa benar-benar tak menyangka jika
Kenzi akan mengucapkan hal itu. Tiba-tiba terdengarlah
suara adzan, Kenzi pun pamit pada orang tuanya untuk
melaksanakan sholat isya' sekaligus tarawih di masjid.
“Kenzi, bawa mama dan papa ikut bersamamu,
kami juga ingin berada di surga bersama orang yang kami
cintai,” ucap ayah pada Kenzi.
Kenzi pun tersenyum dan berlari memeluk kedua
orang tuanya, “Aku sungguh yakin bahwa badai akan
berlalu, dan kini ku percaya bahwa pelangi ramadhan itu
benar adanya.” Ucap kenzi lirih.
Khazanah Edisi XVII 2020 38
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 39
PUISI
Hayoloo Ramadhan Tiba
Oleh : Muhammad Asrul Maulana
Selamat datang Ramadhan
Suka cita menyambut si dia
Bersuka ria menanti kedatangannya
Kurindu dia sampai tiba masanya
Bulan suci penuh ampunan
Cerminan diri akan dosa
Bulan penuh pintu taubat
Berharap mendapat rahmat, syafaat
Bulan apakah itu?
Hayoolo yang biasanya tidur
Bangun makan sahur
Hayoolo biasanya habis sholat kabur
Kini sholat sejaman gugur
Hayoolo yang biasanya ghibah
Canda ghibah, stop dulu yaa...
Berlomba-lombalah mendapat pahala
Dibulan yang sangat mulia
Bersungguh-sungguhlah berjihad
Niscaya jannah menerimanya
Tutup usia tak terkira
Apa yang kau cari lagi didunia
Ya Ramadhan Ya syahrul syiam
Selamat datang bulan puasa
Menuju kemenangan yang indah
Langit Ramadhan
Oleh: Rina Aditia
Senyuman manis yang tertahan,
Cukup untuk segala keluhan yang kau utarakan,
Lakukanlah saja tugas dan kewajiban,
Karena dunia telah diatur oleh sang pemilik kekuasaan,
Secercah cahaya yang datang dan menyinari hati,
Menguak sebuah kebenaran yang hakiki,
Meski harus sakit seperti tertusuk sebilah belati,
Namun justu kau dapat tersenyum manis tanpa tertahan
lagi,
Kini kau percaya bahwa Tuhan selalu adil pada setiap
abdi,
Virus corona takkan menimpa j ika Tuhan tak
menghendaki,
Meski kau berkeliling ke belahan negeri,
Atau hanya terdiam di rumah dan menunggu cucu yang
mengunjungi,
Namun kau tak menyangka justru virus corona
menghampiri,
Tetap tersenyum karena bulan ramadhan akan
membersamai,
Disetiap langit yang hadir dengan ribuan ampunan yang
diberkahi,
Berharap semua akan membaik seiring waktu yang silih
berganti.
Pantang Menolak Pahala Di Tengah Pandemi
Oleh: Ayunda Ade Nurdiana
Hampir sejuta purnama telah berlalu usai
Tanpa mengalirkan sebuah pengakhiran
Senja dengan pesona menawannya pun
Tak mampu membunuh goresan kasus di bumi
Pandemi COVID-19 telah berangsur
Memenuhi segenap bagian yang termuat di bumi
Mustahil jika tak menyentuh makhluk
Bernama manusia
Hingga tak terduga ramadhan telah menyapa
Menyediakan segudang pahala
Bagi tiap pelakunya
Namun, dilema kian membuncah merasuk hati nan
pikiran
Lantas opini telah melayang bebas
Tapi, berbeda dengan manusia yang siap
Bertempur dengan COVID-19
Pantang menolak pahala yang telah tersemat di
bulan berkah ini
Meski terhalang jarak nan keadaan
Namun, tak membunuh semangat
Tuk kejar pahala dengan berbagai amalan
Puasa, tarawih, tadarus, maupun infaq telah
ditindakkannya
PUISI
Khazanah Edisi XVII 2020 40
Hadirmu
Oleh : Zulfa Ihzani (Pendidikan IPA)
Ketaatan-ketaatan itu menjamu rindu
Hadirmu telah dikumandangkan
Memantul pada dinding-dinding rumah yang
diagungkan
Dan orang-orang di dalam, r iuh menyiapkan
penyambutan
Hadirmu,
Didengungkan seantero alam
Bersama nyanyian hujan musim ini
Di balik lantunan Al-Qur'an malam ini
Di dalam gemuruh lapar siang ini
Juga menyelinap diantara shaf-shaf sore ini
Kau tetap bebas,
Meski pandemi menjaga di teras
Kau tetap luas,
Meski banyak aturan menjadi pembatas
Tak ada yang mampu mencegahmu
Untuk datang dan menyemai keimanan
Untuk tiba dan membawa kemuliaan
Untuk hadir dan menghadiahi kemenangan di akhir
Hadirmu,
Melahirkan adaptasi baru
Sepertiga malam, dulu tenang oleh pejam
Kini bangun oleh takbir juga nyaring piring-piring
Sepertiga malam, dulu gelap oleh lelap
Kini terang oleh cahaya jiwa dari sujud dan doa-doa
Semoga tak ada sia-sia
Untuk diri menyadari keberkahan, memahami amalan-
amalan, juga khusyuk penghambaan
Untuk diri mampu menjaga amarah dan menghinakan
nafsu
Hingga kembali dilahirkan menjadi jiwa baru
Hadirmu,
Tetap ditunggu, meski berbeda dengan dua tahun lalu
Tetapi hikmah kehadiranmu tetap bernyawa meski
nuansa tak lagi sama
Pandemi memang belum menyingkir, tetapi ritual takbir
tetap hidup bersama dzikir-dzikir
Waktu Ramadhan
oleh : Anis Yusandita (PGSD)
Waktu Ramadhan
Seberkas sinarmu jatuh ke bumi
Penantian yang ditunggu – tunggu di bulan suci
Seperti menunggu embun di pagi hari
Lantaran membersihkan jiwa nan raga
Waktu Ramadhan
Inilah tahun kedua engkau berada di masa pandemi
Perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui
Meski semua orang harus melewati
Tanpa disadari sampai kapan masa ini akan terjadi ?
Waktu Ramadhan
Bulan penuh keagungan dan keberkahan
Ramadhan yang seharusnya berjamaah menyemai ayat
Al-Qur'an
Serta menjalankannya penuh keridhaan dan keikhlasan
Kini pandemi membuat manusia ditenggelamkan sinar
bulan
Waktu Ramadhan
Kami rindu suasana tarawih bersama
Rindu berbuka puasa bersama teman dan keluarga
Corona cepatlah hilang dan pergi yang jauh
Agar lebaran tiba, kami bisa berkunjung ke kampung
halaman
Kutanam Asa di Bulan Suci Ramadhan
(Fitria Trisna Sisiliani)
Hitungan hari, bulan Ramadhan segera tiba.
Menebar keberkahan di setiap harinya.
Membalas penantian umat muslim akan kerinduan ini.
Kerinduan yang tertahan dengan sepenuh hati.
Namun, kini Ramadhan menyapa dengan nuansa
berbeda.
Menyapa di tengah kecemasan akan pandemi.
Aku berharap kau menjadi obat atas luka ini.
Sebab aku pun percaya setelah badai akan hadir sebuah
pelangi.
Yaaa... engkau adalah pelangi Ramadhan.
Yang akan mempererat tali silaturahmi.
Yang akan mempererat kembali saff jamaah di masjid.
Sebab semua telah direnggakan oleh pandemi.
YaAllah... YaTuhanku...
Kutanam asa di bulan suci nanti.
Sembuhkan luka tidak menelan korban jiwa.
Sehingga keluarga dapat berkumpul sembari tertawa.
Menyambut sang Ramadhan bulan suci penuh berkah.