Top Banner
44

Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

May 01, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Page 2: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Page 3: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Pemimpin Redaksi

SALAM REDAKSI

Khazanah Edisi XVII 2020 01

Membangun Kreativitas Menuju Masyarakat

Utama

ISSN: 0853-4535

Penanggung Jawab

Hidayatulloh

Pemimpin Umum

Eko Hardi Ansyah

Wakil Pemimpin Umum

Hana Catur Wahyuni

Pemimpin Usaha

Heri Widodo

Wakil Pemimpin Usaha

Kumara Adji Kusuma

Pemimpin Redaksi

Dian Rahma Santoso

Sekretaris Redaksi

Etik Siswati

Dewan Redaksi

Asita Salsabila Maharani

Anis Yusandita

Angelia Firdaus

Shinta Amalia Ferdaus

Reporter

Fitria Trisna Sisiliani

Rina Aditia Dwi Astuti

Tasya Karina Citra Devi

Yuris Dystia

Zhahlya Amada

Romadhona S

Widyanurfadilah

Fotografer

Alfian Maulana Fajar

Layouter

Denny Ade Candra

M. Darwisul Ulil Abshor

Digital Publishing

Moch. Fauzan

Alamat Redaksi dan Periklanan

Kantor Humas Kampus 1 Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Mojopahit 666 B

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Ramadhan tahun ini adalah kal i kedua kita

berdampingan dengan Covid-19. Tentu kita tetap harus

bersyukur karena masih bisa bertahan menjalani hidup

dengan ikhlas, bahagia dan bertemu kembali dengan bulan

Ramadhan yang suci mulia.

Perjalanan lebih dari satu tahun bersama pandemi

tentu tidak mudah, banyak diantara kita yang masih harus

berjuang untuk menstabilkan ekonomi keluarga namun juga

harus tetap menjaga kesehatan agar tak mudah tertular

ataupun terpapar virus corona yang melegenda dunia global

ini.

Memasuki bulan Ramadhan tahun kedua di masa

pandemi jelas masih terasa berbeda dari tahun-tahun

sebelumnya, meski sudah setahun dan sudah terbiasa

berdampingan dengan covid, kita tetap merindukan nikmat

Ramadhan seperti dulu. Ya, kita bisa sepuasnya berlama-lama

di masjid untuk memakmurkannya, sholat tarawih tanpa

masker dan jarak, dan masih banyak lagi kerinduan akan

kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan di bulan Ramadhan.

Namun, pengalaman yang terjadi secara global ini

tentu menuai banyak sensasi untuk semakin ingin menikmati

Ramadhan dengan penuh kebahagiaan dan keilkhlasan.

Ramadhan bisa juga dijadikan momentum untuk lebih

banyak berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Karena,

pandemi ini telah meningkatkan angka pengangguran dan

kemiskinan secara global. Momentum ini adalah sensasi kita

di Bulan Ramadhan untuk lebih banyak berbagi dan memberi

meski terbatas ruang dan waktu.

Di edisi kali ini, kami persembahkan kreativitas,

produk-produk hasil karya mahasiswa dan dosen Umsida

yang insya Allah bisa memotivasi dan menginspirasi kita

untuk terus produktif di bulan Ramadhan terlebih di masa

pandemi yang masih berjalan ini.

Terakhir, kami juga ucapkan terima kasih pada seluruh

pengelola, dewan redaksi, para wartawan dan kontributor

dalam penyelesaian majalah Khazanah edisi XVIII ini. Kami

menerima dan akan terus berbenah untuk menyajikan

suguhan bacaan terbaik di setiap edisinya.

Selamat Membaca!

Pemimpin Redaksi

Page 4: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

SURAT PEMBACA

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 02

Publikasi Usaha

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Banyak mahasiswa yang memiliki usaha masuk di

Khazanah. Saya juga punya usaha ingin

dipublikasi di Khazanah bagaimana caranya?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Dita

Bahasa Inggris

Khazanah:

Terima kasih atas pertanyaannya. Khazanah memang

mencari enterpreneur mahasiswa di setiap edisinya. Tentu

lebih diutamakan mahasiswa aktif ya. Jika kalian memang

punya bisnis atau usaha khususnya yang berbeda dari edisi-

edisi sebelumnya, dan ingin dipublikasi di majalah Khazanah,

silakan hubungi redaksi atau salah satu reporter yang tertera

di halaman satu majalah ini ya. Kami tunggu.

*****

Reporter vs Redaksi

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya melihat di halaman satu, ada redaksi, ada juga

reporter, apa beda tugasnya ya Kak? Saya bisa menulis

walaupun masih belum bagus. Kalau mau bergabung

bagaimana?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Ika

Manajemen

Khazanah:

Terima kasih atas pertanyaannya. Pada intinya semua bertugas

menuliskan berita yang layak dimuat di Khazanah. Ciri-cirinya

harus long-lasting, maksudnya kualitas naskah berita harus

bisa dibaca sepanjang masa karena khazanah terbit setahun

tiga kali. Nah, reporter mencari berita lalu ditulis, redaksi bisa

edit langsung naskahnya dan memutuskan tayang atau tidak.

Silakan saja ke kampus 1 Umsida, langsung menuju kantor

humas di Kantor Pusat lantai satu ya. Ditunggu karya-

karyanya.

Khazanah Edisi XIX

Redaksi menerima tulisan berupa opini, cerpen, puisi.

Naskah Opini maksimal 500 kata, sedangkan cerpen maksimal 900 kata.

Sertakan nama lengkap, program studi dan no. HPdiemail ke [email protected]

Atau langsung ke redaksi.

Salam Redaksi 1

Surat Pembaca 2

Amanah 3

Tentang Umsida 4

-Kembangkan Pemikiran Islam, Umsida Resmikan Turkish

Corner

-Menguatkan SDM, Umsida Siap Bersaing se-ASEAN

-Agar Tak Putus Kuliah, Umsida Berikan Enam Ribu

Beasiswa

-Abdimas, dari Umsida untuk Masyarakat

Prestasi 10

-Mahasiswa Umsida Mewakili Indonesia ke Ajang Bergengsi

Dubai

-Hobi Menulis Antarkan Mahasiswi Juara Lokal Sampai

Nasional

Opini 12

-Bahagia Bersama di Bulan Penuh Rahmat

-Ramadhan di Era Pandemi, Momen Tepat Merestart Diri

Sisi Lain 13

-Mahasiswa Elektro Usaha Kuliner Lontong Kupang

-Tak Dapat Uang Saku, Ubah Dapur Rumah Jadi Lahan

Pendapatan

-Calon Guru Olah Kepiting Asam Manis

-Suka Melukis, Tak Jenuh Membuat Painted Flower and

Letter

-Mahasiswa Manajemen Raih Perak di Bidang Biologi

-Antara Kuliah Inggris dan Mengajar Mengaji

Sosok 20

-Si Aktivis Introvert yang Sukses Berbisnis

-Si Cantik yang Tergerak Memberantas Narkoba

-Relawan Muda Peduli Anak Jalanan

-Fasilitator yang Ulet, Sosialis dan Humanis

Mahakarya 24

-Produk dan Alat Karya Mahasiswa KKN 2021

-Cek Lokasi Pasien Covid-19 Lewat Aplikasi Hasil Riset

-Alat deteksi Keamanan Tanggul Lumpur Lapindo

Berbasis loT

-Integrasi Darul Ahdi Wa Shahadah dalam Hidden

Curriculum

-Umsida Ajak Masyarakat Produktif Lewat Ketahanan

Pangan

-Dosen Umsida Ajak Ibu Cerdas Beri Asupan Gizi

-Game berbasis Android Asah Kreatifitas Anak PAUD

Resensi 30

Konsultasi 31

Tentang Alumni 32

Mahasiswa Menyapa 33Cerpen 35

Puisi 39

DAFTAR ISI

Page 5: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 03

AMANAH

Eko Hardiansyah, M.Psi., Psikolog

Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

(Tetap) BahagiaDi Yang KeduaRamadhan

Selama Pandemi

Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Baqarah

ayat 183 yang berbunyai, «Hai orang-orang

yang beriman, diwajibkan atas kamu

berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang

sebelum kamu agar kamu bertaqwa». Penjelasan tentang

puasa ini terus berlanjut hingga ayat 185.

Ayat ini menjadi dasar yang mewajibkan setiap

muslim melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Selain itu, ada poin penting lain dalam ayat penting dari

tiga ayat tersebut yaitu tentang bagaimana berbuat baik

dengan kerelaan hati dan menjadi orang yang bersyukur.

Berbuat baik dengan kerelaan hati dan bersyukur

tidak hanya berupa tindakan atau perilaku saja, namun

juga terkait komunikasi. Berpuasa termasuk di dalamnya.

Ada 3 hal yang menjadi syarat rela hati atas yang

dimaksud.

Meyakini akan kasih sayang Allah Yang Maha

Pengasih dan Penyayang adalah yang pertama dan

utama harus diyakini. Karena hal ini akan membangkitkan

pikiran yang positif.

Terkait puasa, seseorang yang yakin akan kasih

sayang Allah pada dirinya selama ini dan yang akan

terjadi akan melihat puasa sebagai suatu amalan ringan

untuk dijalankan. Dia akan lebih banyak berfikir tentang

manfaat puasa dari pada rasa lapar yang terjadi.

Yang kedua adalah ditandai dengan perasaan

senang saat melakukan hal baik tersebut. Orang yang rela

berbuat baik dan bersyukur akan selalu diselimuti

kebahagiaan saat bertindak.

Tentunya jika berbuat baik tersebut didasarkan atas

keyakinan pada Allah seperti di syarat yang pertama.

Artinya, orang yang berpuasa dengan kerelaan hati tidak

akan mengeluarkan keluhan karena merasa berat. Dia

mampu melaksanakannya dengan hati yang riang.

Adapun yang ketiga adalah menumbuhkan harapan

yang menyenangkan pada Allah saat berbuat baik terkait

diri sendiri, orang-orang sekitar. Seorang muslim yang

dengan penuh kerelaan hati dan bersyukur pada Allah

terutama saat berpuasa, tentunya akan terus berusaha

menjaga hubungannya dengan Allah.

Karena itu dia akan merasa jemu dalam berharap

atau berdoa pada Tuhannya. Setiap saat dia mengingat

Tuhannya dia akan berdoa pada Allah tentang hal apapun

yang membahagiakan dirinya sendiri atau orang-orang

yang ada disekitarnya.

Demikianlah, saat kita memiliki syarat rela hati dan

syukur dalam berbuat baik, tidak ada alasan bagi kita

untuk tidak menikmati hidup meskipun pandemi covid 19

sudah masuk dua kali Ramadhan di tahun 2021 ini.

Kita yang saat ini berprofesi sebagai karyawan,

dosen, mahasiswa, para pemimpin ataupun mereka yang

menjalani profesinya sebagai dokter, perawat, teknisi,

bahkan driver gojek sekalipun akan bisa menjali puasa

Ramadhan dengan penuh nikmat dan bahkan akan terus

berusaha meningkatkan amalannya. Karenanya

Ramadhan justru akan membuat seseorang akan terus

meningkatkan kapasitas diri menjadi insan yang mulia.

(Adji-Ed)

Page 6: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

TENTANG UMSIDA

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 04

Tak kalah dengan masa pandemi covid-19

yang belum juga usai, Umsida tetap

menjalin kerjasama baru dengan berbagai

lembaga di luar negeri. Kali ini, Umsida bekerjasama

dengan Yayasan Nur Semesta dengan membentuk pojok

pintar bertempat di perpustakaan kampus satu lantai

dua. Pojok pintar itu diberi nama Said Nursi – Turkish

Corner.

Nama Said Nursi berasal dari Badiuzzaman Said

Nursi, tokoh penggerak Islam cendekiawan Turki yang

sangat terkenal. Pemikirannya banyak tertuang dalam

karya berjudul Risalah Nur yang ditulis pada Abad 20

namun masih sangat relevan hingga kini.

Dalam biografi intelektualnya, Said Nursi menjadi

figur penting dalam Dunia Islam. Sama halnya dengan

KH Ahmad Dahlan, tokoh pendiri Muhammadiyah,

sama-sama menjadi cendekiawan Muslim di abad 20

yang mampu mengubah pandangan dunia tentang

islam. Ide-ide itu dibahas tuntas dalam rangkaian

Peresmian Said Nursi – Turkish Corner dan Webinar

Internasional bertema “Modernization of Islamic

Education in the of Perspective Said Nursi and Ahmad

Dahlan."

R e k t o r U m s i d a D r H i d a y a t u l l o h M S i

mengapresiasi pendirian Said Nursi – Turkish Corner

karena selaras dengan misi Muhammadiyah sebagai

salah satu organisasi sosial keagamaan yang saat ini

telah tumbuh berkembang tidak hanya dalam negeri

saja. “Kini Muhammadiyah mulai merambah ke berbagai

negara di dunia,” ucap Hidayatulloh.

Menurut dia, kebesaran Muhammadiyah dapat

dilihat dari dua ciri. Pertama, gerakan dan pemikiran yang

terus berkembang. Kedua, lewat pemikiran dan diskusi

bersama para tokoh di dunia, Muhammadiyah

merefleksikan hasil pemikirannya dalam wujud Amal

Usaha Muhammadiyah (AUM).

“Yang sangat strategis yakni lembaga pendidikan.

In i merupakan wujud Muhammadiyah da lam

membangun peradaban,” ujar pria yang mendapat

penghargaan International Council for Small Business

(ICSB) pada tahun 2018 ini.

Hidayatulloh menambahkan, adanya Said Nursi-

Turkish Corner ini merupakan satu sarana penting untuk

Umsida. Di mana, akademisi, mahasiswa dan masyarakat

perlu mengembangkan dan membangun alam pikiran

dengan berdiskusi. “Di Said Nursi-Turkish Corner tersedia

perpustakaan yang representatif,” tutur Wakil Ketua

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu.

Hidayatulloh mengungkapkan, perpustakaan di

Said Nursi- Turkish Corner tempatnya sangat strategis.

Berada di lantai 2 Kampus 1 Umsida. Di perpustakaan

tersebut tersedia ratusan ribu buku dari berbagai disiplin

ilmu. Selain buku juga ada digital book yang bisa diakses

secara gratis bagi mahasiswa dan masyarakat umum.

“Kami memang concern dalam membangun

budaya keilmuan dan teknologi,” cetusnya

Ia menegaskan, diresmikannya Said Nursi -Turkish

Corner dapat memberi kontribusi dalam membangun

alam pikiran baru. “Saya berharap warga Umsida dapat

memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik mungkin,”

pungkasnya. (Dian)

Peresmian SAID NURSI

Kembangkan Pemikiran Islam,Umsida Resmikan Turkish Corner

Page 7: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 05

TENTANG UMSIDA

Salah satu kunci keberhasilan lembaga

pendidikan tentu karena memiliki Sumber

daya manusia (SDM) yang baik dan

berkualitas. Umsida berkomitmen dalam hal penguatan

SDM untuk percepatan kemajuan lembaga dalam rangka

mencapai ASEAN recognition (pengakuan ASEAN-red)

pada 2038. Ungkapan itu tersampaikan oleh Wakil Rektor

bidang akademik Umsida Dr Hana Catur Wahyuni saat

diwawancara eksklusif oleh Khazanah (10/4).

Umsida sangat memperhatikan peningkatan mutu

SDM hingga menjadi program kerja utama beberapa

tahun terakhir, “SDM merupakan program kerja utama

dalam mengembangkan dan menjaga keberlanjutan

Umsida,” tuturnya. “Salah satu bentuk penguatannya

adalah mendorong dosen untuk meningkatkan jabatan

fungsional (JAFA) ke arah Lektor, Lektor Kepala dan Guru

besar,” lanjutnya.

Untuk penguatan itu, Umsida mencanangkan

program percepatan Jabatan Fungsional Akademik

(JAFA) bagi dosen-dosennya. “Program percepatan JAFA

ini bertujuan untuk memberikan motivasi pada dosen

dalam mengembangkan karirnya,” ungkapnya. “Selain

itu, program ini juga untuk memfasilitasi dosen Umsida

dalam mengurus peningkatan JAFA sehingga jumlah

lektor, lektor kepala dan guru besar Umsida bertambah

dalam jangka pendek,” kata dosen Teknik Industri ini.

Di sisi lain, Bu Hana menerangkan, Umsida perlu

melakukan program percepatan sebagai persiapan

menuju akreditasi unggul untuk program studi dan

institusi. “Jumlah lektor, lektor kepala dan guru besar

termasuk syarat dalam akreditasi, sehingga hal ini

penting untuk dipersiapkan mulai saat ini,” terangnya

lagi.

Banyak hal yang dilakukan, sambung Bu Hana,

untuk mendukung program percepatan ini mulai dari

sosialisasi peraturan JAFA terbaru, pelatihan dan

pendampingan penulisan artikel ilmiah, hingga

penyediaan dana bantuan untuk penelitian, pengabdian

masyarakat dan publikasi.

Jumlah doktor juga sangat menentukan nilai

akreditasi. Di Umsida, para dosen didorong penuh untuk

studi lanjut tingkat doktoral. Bahkan, Umsida juga

memberikan pendampingan penulisan artikel untuk

mempercepat kelulusan dosen.

“Pelatihan dan pendampingan penulisan artikel

ilmiah berbasis Artificial Intelligence (AI) tempo hari kita

berikan kepada dosen dengan jabatan fungsional Lektor

dan mereka yang masih proses studi lanjut S3. Tentu

harapannya mereka bisa lulus tepat waktu,” papar ibu

tiga anak ini.

K i ta lakukan semuanya secara efekt i f ,

pendampingan proses pemberkasan JAFA serta berbagai

kegiatan lain yang searah dengan ketentuan dalam JAFA,

semua kita lakukan agar Umsida bisa melesat dalam

waktu singkat,” tukasnya. (Dian)

Menguatkan SDM,Umsida Siap Bersaing se-ASEAN

Page 8: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

TENTANG UMSIDA

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 06

Setahun lebih berdampingan dengan

covid-19 tentu menimbulkan banyak

sekal i perubahan di berbagai l ini

kehidupan masyarakat. Sudah tidak terhitung berapa

perusahaan yang gulung tikar dan terpaksa melakukan

pemutusan hubungan kerja dengan para karyawannya

yang menyebabkan angka pengangguran di Indonesia

makin meningkat. Sektor pendidikan juga terkena imbas

karena banyak pelajar memilih putus sekolah karena

masalah ekonomi. Diungkapkan oleh Kasi Humas Umsida

Dian Rahma Santoso MPd saat mengawali bincang

eksklusif bersama rektor Umsida yang diunggah di kanal

Youtube Umsida1912 dua pekan lalu.

Bagaimana dengan Umsida? Sejak awal berdiri

tahun 1912, Umsida berkomitmen memberikan

pelayanan terbaik di sektor pendidikan bagi segala lini

masyarakat. Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi

menegaskan, "Tidak boleh ada mahasiswa yang berhenti

kuliah hanya karena tidak bisa melunasi biaya

pendidikan. Kebijakan ini telah berlangsung selama lima

tahun dan optimis akan diterapkan seterusnya," ujar Pak

Hidayat.

“Muhammadiyah bukan lembaga yang profit

oriented tetapi lembaga sosial dakwah kemasyarakatan

dalam lembaga pendidikan tinggi. Sehingga, Umsida

memberikan beberapa kebijakan kepada mahasiswa

sejak pendaftaran mahasiswa baru dibuka,” ungkapnya.

“Kita telah menyiapkan beberapa skema

beasiswa yang diberikan warga masyarakat, bukan hanya

di Sidoarjo tetapi juga se-Indonesia bahkan dari Luar

Negeri juga kita berikan beasiswa itu,” terangnya.

“Banyak sekali beasiswa yang Umsida tawarkan,

diantaranya ada beasiswa tahfidz diperuntukan bagi

mahasiswa yang memiliki hafalan Al-Quran sebanyak 30

Juz, 20 Juz dan 10 Juz,” sambung Wakil Ketua Pimpinan

Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini.

Mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang

mampu, anak yatim, yatim piatu, fakir miskin dan mereka

yang termasuk dalam kategori kader Muhammadiyah

juga bisa memperoleh beasiswa dari Umsida. Menurut

Pak Hidayat, berdirinya Umsida tidak boleh membuat

driskriminasi dari lapisan masyarakat manapun. Semua

harus diberi kesempatan yang sama untuk kuliah.

Dalam konteks pandemi Covid-19 ini, Pak

Hidayat menegaskan, Umsida menambah kebijakan

baru, bukan hanya beasiswa yang sejak pertama masuk

saja yang diberikan, Umsida juga menghadirkan

beberapa jenis beasiswa tambahan baik yang diajukan

pemerintah maupun yang ditambahkan Umsida sendiri

bagi mahasiswa yang terdampak Covid-19.

Selain mengajukan beasiswa ke pemerintah

melalui Dikti, sejak semester ganjil lalu Umsida

memberikan beasiswa pada mahasiswa yang tidak

mendapat beasiswa regular maupun dari pemerintah.

“Mengetahui kondisi ekonomi yang seperti ini, maka

Umsida membuka pendaftaran beasiswa on-going yakni

beasiswa bagi mahasiswa yang secara ekonomi

terdampak Covid-19 dan tidak menerima beasiswa

darimanapun,” ujar Rektor yang menjabat di dua periode

ini.

Agar Umsida Berikan BeasiswaTak Putus Kuliah, untuk Enam Ribu Mahasiswa

Bincang Eksklusif dengan Rektor Umsida

Page 9: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 07

TENTANG UMSIDA

Selalu ada solusi untuk setiap kesulitan, Pak

Rektor tidak pernah rela melihat ada mahasiswa putus

kuliah lantaran tidak ada biaya. Beasiswa yang

ditawarkan pada mahasiswa didasari pengelolaan

keuangan yang cukup baik. Rupanya, dibalik dari

bergulirnya aneka ragam skema beasiswa yang diberikan

Umsida kepada para mahasiswanya di tengah pandemi

ini, Umsida memiliki cara khusus dalam mengatur

strategi keuangan kampus sehingga tetap berani

memberikan beasiswa.

“Jadi sejak awal berdirinya Umsida dan belum

memiliki apa-apa, kita berkembang ini dengan pola me-

manage keuangan kampus. Operasional kampus tetap

terjaga, tetapi kita juga memastikan ada Saving dari

keuangan kampus itu sehingga saving itu bisa digunakan

untuk pengembangan kampus,” terangnya.

“Nah, dari lima tahun terakhir ini kita membuat

kebijakan baru. Ketika bapak ibu dosen dan karyawan

umsida itu sudah kami nilai cukup pendapatannya, itu

dipotong 2,5% dari gaji sebagai bentuk zakat profesi”

jelasnya. “Zakat profesi ini kemudian kita serahkan ke

Kantor Layanan Lazizmu (KLL) yang didirikan oleh

Umsida,” imbuhnya.

Sumber dana untuk beasiswa mahasiswa

Umsida yang ditangani oleh KLL Umsida ini, sebelum

merebaknya pandemi Covid-19 tidak hanya dari dosen

dan karyawan, tetapi juga berasal dari para mahasiswa

dan alumni termasuk sebagian dari masyarakat.

“Jadi beberapa pengusaha itu menyerahkan

zakatnya ke KLL Umsida, mahasiswa kita yang punya

kelebihan Rezeki yang sudah punya usaha juga

menitipkan zakatnya ke Lazizmu Umsida, bahkan para

mahasiswa yang sudah tau persis bahwa Umsida punya

program untuk membantu memberikan beasiswa pada

kawan-kawannya itu mereka kemudian membuat

gerakan yang diberi nama Gerakan Infaq Sedekah

Mahasiswa (Gizma), itu dilakukan oleh mahasiswa untuk

mahasiswa yang dikoordinasikan langsung dengan

Lazizmu,” imbuhnya.

Gisma sangat membantu mahasiswa Umsida

untuk kuliah tentunya. Pak Rektor melanjutkan, karena

pandemi ini, banyak mahasiswa yang berstatus pekerja

terpaksa di-PHK (Putus Hubungan Kerja-red) oleh

perusahaan tempat mereka bekerja sehingga

mengurangi nominal yang diterima KLL Umsida.

“Tentu saja kebutuhan untuk memberikan

beasiswa tidak dapat sepenuhnya dicover oleh lazismu,

oleh karena itu dalam mengembangkan kampus, Umsida

sungguh sungguh melakukan pengelolaan kampus

diantaranya melakukan pengelolaan keuangan dengan

tidak menghabiskan anggaran tahunan,” terangnya.

Pak Hidayat menambahkan, “Lebih-lebih dulu

ketika sebelum Covid-19 kita mengelola keuangan dan

pembelanjaan i tu bener bener dihitung agar

anggarannya tidak habis dalam tahun tersebut sehingga

kita bisa melakukan pengembangan kampus sehingga

dulu setiap tahun kita bisa melakukan pembangunan.

Sebab harus diakui, pertumbuhan mahasiswa kita ini

sangat pesat,” jelasnya.

“Lima tahun lalu saya masih ingat, mahasiswa kita

kira-kira baru 6500-an, sekarang mahasiswa kita yang

aktif sekitar 10.440 kalau kita jumlah dengan mahasiswa

yang belum lulus dan masih tercatat sebagai mahasiswa

Umsida itu sekitar 13.500an mahasiswa. Dari situ ada

lebih dari 60% mengajukan beasiswa,” ujarnya.

Jika ditotal, ada lebih dari enam ribu mahasiswa

mengajukan beasiswa yang tentu mengurangi jumlah

nominal beasiswa yang diterima mahasiswa Umsida, “Ya

memang harus dibagi, ada yang dapat dua ratus, empat

ratus, beragam, kita sesuaikan dengan kondisi

mahasiswa,” pungkasnya. (Real)

Page 10: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

TENTANG UMSIDA

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 08

Dampak positif perkembangan Umsida hingga memasuki pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan civitas

akademika. Perekonomian masyarakat terangkat dengan adanya program pengabdian masyarakat

(abdimas). Berikut aktivitas abdimas, kolaborasi dosen-dosen Umsida bersama masyarakat sekitar.

Abdimas, dari Umsida untuk Masyarakat Sekitar

Pemanfaatan tenaga alternatif pembangkit

listrik tenaga surya dilakukan oleh Dr Ir

Jamaaluddin MM. Ia membuat alat

diseminasi inverter pure line wave untuk beban pompa air

disinfektan pada masjid Baitul muttaqin Pucukan.

Risetnya ini dilatarbelakangi keadaan covid-19

saat ini, perlu adanya 3M menjaga jarak, mencuci tangan,

memakai masker. "Tempat ibadah perlu dilakukan

penyemprotan secara rutin, mengingat banyaknya orang

mendatangi tempat tersebut. Keadaan pandemi yang

membuat semua orang harus harus menjaga jarak,

mencuci tangan, memakai masker . Untuk i tu

pencegahan dilakukan melalui penyemprotan

disinfektan," ujarnya.

Menurutnya riset energi terbarukan tenaga surya

harus dimanfaatkan dengan baik. "Potensi dan energi

implementasi pengembangan energi terbarukan seperti

pembangkit listrik tenaga surya, harus benar-benar

dimanfaatkan, kami memasang panel surya di masjid

baitul Muttaqin agar nantinya tenaga tersebut bisa

menghidupkan pompa otomatis disinfektan," tutur

DosenTeknik Elektro pada Khazanah (1/4)

Proses penggunaan alat disinfektan dimulai dari

panel surya hingga pompa disinfektan. Kemudian

dialihkan ke photovoltaic. Sehingga daya listrik

ditampung di solar charger control, setelah itu dialirkan

listrik tersebut di Accu, pompa disinfektan. Alat tersebut

dikontrol IPSW melalui smartphone,

Ia berharap masyarakat dusun Pucukan lebih

menjaga kebersihan, menghemat listrik, dan menambah

pengetahuan tentang PLTS. (Etik-ed)

Banyak produk Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) di era covid ini beralih ke bisnis

pembuatan masker. “Tren masker sangat

meningkat. Banyaknya jenis dan model masker yang

dijual di pasaran dengan harga bervariasi membuat

UMKM penjual masker harus berinovasi dan bersaing

secara ketat agar produknya tetap diterima di pasaran,”

tutur Dosen Informatika sekaligus ketua tim Abdimas

Nuril Lutvi Azizah SSi MSi pada khazanah (1/4). Bersama

dua rekan dosen, Uce Indahyanti MKom dan Fitri Nur

Latifah SE MESy, tim Abdimas ini melakukan inovasi

UMKM Tanjung Sidokerto, Buduran, Sidoarjo melakukan

pendampingan pembuatan masker lukis berbasis

teknologi.

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk

pembuatan masker seperti kain tiga lapis, cat kain, kuas,

palet, pensil untuk sketsa, plastik untuk alas, meja untuk

mewarnai. “Kita pakai sket dasar motif bunga yang telah

disket dengan komputer lalu dilukis sesuai warna yang

diminati,” jelasnya.

Proses pembuatan juga mudah, Pertama, masker

kain dicetak model sablon printing untuk sket awal

dengan teknologi komputer dan desain bunga. Lalu

masker dilapisi plastik agar warna tidak tembus ke lapisan

kedua atau ketiga saat diwarnai.

Untuk pewarnaan masker dengan dua cara yaitu

blocking dan transparant, blocking artinya motif diwarnai

keseluruhan dg warna penuh, sedangkan transparant

yaitu motif diwarnai dengan sedikit warna dan dicampur

dengan warna lain. Setelah dilukis, masker dijemur atau

diangin-anginkan sampai kering, lalu disetrika. Masker

siap digunakan tapi lebih baik dicuci terlebih dahulu .

(Dian)

Masker Lukis

Pemasangan PLTS untuk Tempat Ibadah

Page 11: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 09

Maraknya pemutusan hubungan kerja

(PHK) akibat pandemi Covid-19 yang

berimbas pada alumni Fakultas Bisnis

Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Umsida membuat dosen

Dr Sigit Hermawan melakukan riset tentang content

creator sebagai profesi pengganti.

Menjadi content creator seperti selebgram,

Influencer, youtuber dan food vloger bisa memperoleh

potensi pendapatan yang menjanjikan dari jutaan hingga

belasan juta. “Media sosial yang terus berkembang harus

kita manfaatkan dengan baik. Keuntungan yang didapat

adalah mulai dari gaji hingga popularitas,” ujar dosen

Akuntansi ini pada Khazanah (6/4).

“Selain itu, content creator tidak perlu modal

mahal, cukup smart phone dan paket internet yang

memadahi, “Mereka diajarkan untuk meningkatkan soft

skill dalam memanfaatkan teknologi seperti entrepreneur,

marketing, informasi dan komunikasi saat di depan

kamera,” pungkasnya. (Etik-ed)

Content Creator

TENTANG UMSIDA

Optimalisasi peran konselor bimbingan

dan konseling (BK) dalam pembelajaran

jarak jauh (PBJJ) perlu ditingkatkan bagi

siswa Sekolah Menengah Ppertama (SMP) dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs) di masa pandemi covid.

Dr Eni Fariyatul Fahyuni SPsi MPdI lantas membuat

aplikasi instrumen BK. "Untuk mengatasi permasalahan

itu semua konselor menerapkan sistem berupa aplikasi

yang bernama instrumen BK. Aplikasi tersebut berguna

untuk tes buta warna, tes gaya belajar, tes kecerdasan

majemuk, dan yang terakhir tes ungkap masalah,”jelas

Kaprodi MPI pada Khazanah (8/4)..

Aplikasi ini diharapkan

bermanfaat bagi pendidik dalam

mendidik siswa. Seorang guru

bisa mengetahui karakter siswa

mana yang muridnya menyukai

gaya belajar kelompok , individu,

ataupun kemampuan diskusi

l a i n n y a . A g a r b e r j a l a n y a

pembelajaran bisa diterima

sepenuhnya oleh siswa,(Etik-ed).

Memaksimalkan Potensi BK SMP dan MTs

Masyarakat desa Keboan Anom memiliki

potensi lahan kosong yang belum

diolah dengan baik.“Sayangnya kurang

pendampingan dalam pengolahan lahan. Untuk itu kami

hadir membantu teman-teman Karang Taruna Keboan

Anom,”ujar dosen Akuntansi Nur Ravita Hanun SE MA

(8/4).

Kendala UMKM cukup banyak, misal tidak

mempunyai brand, kemasan produk belum sesuai,

tampilan kurang menarik, pemasaran yang belum jelas,

keadaan modal yang sulit, “Untuk itu kita perlu analisis

terlebih dahulu,“ jelasnya sambil mempresentasikan

gambar produk olahan bayam karya kartar Kebun Anom.

Pilihan digital marketing dalam pemasaran

produk dinilai tepat menginat kondisi pandemi covid-19

yang belum usai. Mulai dari branding produk, hingga

pengurusan produk industri rumah tangga (P-IRT).

Hingga akhirnya berbagai jenis produk olahan muncul

menarik simpati masyarakat. Produk seperti sari kedelai,

kacang hijau, sinom dan aneka keripik lahir menjadi

usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang

bernama gambir anom.

“Melalui daya saing produk yang tinggi, kami

berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat, kebutuhan

pasar yang meningkat, pendapatan yang meningkat, “

tutupnya. (Etik-ed)

Meningkatkan Ekonomi Desa Keboan Anom

Page 12: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

PRESTASI

Siapa yang tak kenal dengan Dubai? Kota

dengan gedung pencakar langit tertinggi

di dunia, mall terluas di dunia, bahkan 700

rekor lebih dimiliki oleh Dubai. Bagi Amalia Arifona

Listiana Dewi, mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab

Umsida, Dubai sangat istimewa hingga memutuskan

untuk mengikuti seleksi delegasi chapter amazing Dubai.

Sempat tak menyangka dirinya lolos, gadis

kelahiran 19 Oktober 1998 yang telah mengikuti

berbagai tahapan tes seperti membuat esai, wawancara

dan kelengkapan berkas mengaku menyiapkan sebaik

mungkin. “Sebelum tes tulis, aku belajar lewat youtube,

begitu pula dengan tes wawancara. Aku menyiapkan

banyak hal, mulai hafalin nama-nama budaya di

Indonesia, adat, bahkan nama-nama gunung, aku hafalin

semua, karena aku benar-benar ingin lolos di delegasi

Dubai ini,” ungkap mahasiswa asal Jombang ini pada

Khazanah, (26/03).

“Dan tentunya persiapan paling besar adalah

doa. Dan Aku sangat optimis saat melakukan doa di

jumat sore, saat itu aku benar-benar merasa bahwa aku

akan lolos, ditambah dengan perasaan hatiku yang

sangat tentram saat berdoa ketika itu,” tambahnya.

Alhasil, Lya, sapaan akrabnya, berhasil terpilih mewakili

Indonesia 15 besar Delegasi Indonesia di Uni Emirat Arab

(UEA), Dubai yang digelar 11-15 Oktober 2021 di Abu

Dhabi.

Agenda di sana sangat padat, sambung Lya,

mulai dari penyambutan, menjelajahi tempat-tempat

kuno dan bersejarah, projek kepemudaan, belajar

kepemimpinan. Selain itu Lya juga akan berkunjung ke

masjid Sheikh Zayed, tempat wisata, studi banding

universitas di sana, ke Dubai mall, palm jumaira

(kepulauan palm-red), hingga ke menara pencakar langit

tertinggi di dunia. Tentunya Lya juga akan melakukan

social group project, berbincang-bincang tentang bisnis,

berkunjung ke Dubai expo.

Untuk mempersiapkan diri ke Dubai, mahasiswa

Prodi Pendidikan Bahasa Arab ini rela kursus bahasa

inggris,“Dari pengalaman kakak-kakak delegasi

Indonesia sebelumnya, setelah mereka selesai

berkunjung ke beberapa tempat di Dubai, mereka akan

diminta untuk mempresentasikannya dan berdialog

bersama orang Dubai menggunakan dua bahasa, arab

dan inggris. Dan saya tidak paham sama sekali bahasa

inggris, jadi mau tidak mau saya harus mengambil kursus

bahasa Inggris,” ujar Lya pada Khazanah. “Apalagi di sana

ada studi banding dengan beberapa Universitas,”

tambahnya.

Motivasi untuk mahasiswa Umsida lainnya,

setiap ada kesempatan, maka ambilah. Jika tidak

ditemukan, maka cari. Jika masih tidak ada, maka

ciptakanlah, dan buat kesempatan itu ada. Karena kapan

lagi? Selagi masih muda, sehat, dan punya banyak waktu

luang, maka gunakan kesempatanmu. Berusahalah

menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri, bukan orang

lain. Dan terpenting selalu libatkan Allah dalam setiap

urusan.

Lya berharap acara yang hanya sebentar ini bisa

berdampak baik, terkhusus bagi dirinya kedepannya.

Lebih menggebu untuk belajar & mendalami Islam. “Aku

berharap insecureku tidak muncul kembali. Lebih

percaya diri, tidak malu untuk mencoba hal baru,” ungkap

Lya. “Dan aku juga berkeinginan agar diberi kesempatan

untuk berkunjung ke negara-negara islam lainnya,”

tambahnya. (Rina)

UmsidaMewakili IndonesiaMengikuti ChapterAmazing Dubai

Amalia Arifona Listiana Dewi

...

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 10

Page 13: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 11

PRESTASI

Hobi MenulisAntarkan

Mahasiswi IniJuara Lokal

Sampai NasionalAyunda Ade Nurdiana...

Mengembangkan hobi, terlebih sampai

menjadi juara merupakan suatu hal

yang luar biasa. Kata-kata inilah yang

pas untuk menggambarkan Ayunda Ade Nurdiana,

mahasiswi semester dua Pendidikan Guru PAUD dengan

rentetan juaranya dalam bidang menulis mulai dari

tingkat lokal hingga nasional.

"Menurut saya menulis adalah sarana untuk

menyalurkan perasaan apalagi terkhususkan di bidang

puisi," ungkapnya saat diwawancara Khazanah (7/4).

"Selain itu juga, saya percaya dengan sebagian orang

yang mengatakan 'Karya tidak akan pernah mati

meskipun penyairnya telah kembali pada Tuhan,"

imbuhnya.

Gadis asal Pasuruan ini berhobi menulis sejak di

Madrasah Aliyah dan sudah sering mengirimkan karya di

Majalah Kreatif MAN 1 Pasuruan. Lalu, saat kuliah, ia

melanjutkan hobinya itu dalam berbagai kompetisi. "Saya

ingin menambah pengalaman dan relasi, menggunakan

waktu dengan hal positif, dan memanfaatkan kesempatan

saya bisa kuliah dapat bidikmisi KIP K dengan baik,”

tuturnya.

“Hadiah lomba biasanya saya gunakan untuk

ditabung dan sesekali berbagi sedikit rezeki dengan

keluarga," ucap gadis peraih medali perak kompetisi sains

Nasional (POSI 2021) Bidang Geografi itu. "Yang

memotivasi saya untuk menulis adalah wonder woman

dalam hidup saya dan tak lupa juga segenap kenangan

yang memang bukan untuk dilupakan namun dikenang

dan dihargai kehadirannya," ujar penggemar penulis Panji

Ramadhana itu.

Ide yang selalu datang semakin mendukungnya

untuk tidak bosan menulis. "Ide yang biasanya saya

tuangkan dalam puisi maupun cerpen adalah dari

pengalaman yang sudah terjadi di kehidupan saya sendiri

dan imajinasi yang saya kembangkan dari beberapa hal

yang sebelumnya sudah pernah saya lihat ataupun alami,"

kata pemilik akun @aynd14_ itu.

Ayunda berharap selalu berkesempatan untuk

terus menulis. Selain itu, ia juga berharap semoga

mahasiswa Umsida lainnya lebih semangat lagi dalam hal

mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki

masing-masing dan menggunakan waktu muda untuk hal

yang positif dan bermanfaat. (Angel/Dian)

Prestasi:· Juara 1 Nubar dan lomba cipta puisi tingkat nasional tema kenangan

· Juara 3 lomba cipta puisi tingkat nasional tema senja

· Juara 2 lomba cipta puisi tema harapan untuk

· Juara berbakat event sastra seni (Rusani) tema Covid-19

· 100 Kontributor Terpilih Akademi Cipta Puisi Se-Asean

· Medali Perak lomba cipta puisi tingkat nasional tema rindu

· Penulis Terfavorit lomba cipta puisi nasional tema ibu

· Juara Berbakat lomba dan project nubar antologi nasional

· Penulis Terbaik lomba cipta puisi tingkat nasional tema teruntuk kekasih

· Penulis Terbaik lomba cipta puisi tingkat nasional tema luka

Page 14: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 12

Opini

شھر رمضان الذى انزل فیھ القران ھدى للناس و بینت من الھدى والفرقان فمن شھد منكم الشھر فلیـصمھ

amadhan tahun ini masih dalam kondisi Rpandemi Covid 19 yang belum juga reda,

meskipun begitu kita sebagai umat Islam

dengan suka cita menyambutnya.

Ramadhan oleh Muslim sedunia dijalani sebagai

bulan yang penuh berkah, bagaimana tidak? Masjid-

masjid yang biasanya sepi jama'ah saat Ramadhan ramai

dan meriah. Muncul banyak dermawan di bulan ini

dengan berbagi ta'jil di jalan-jalan dan di Masjid-masjid.

Tahun ke 2 pandemi covid 19 tidak bisa menghalangi

suka cita dan semangat muslim beribadah Ramadhan.

Firman Allah SWT, dalam QS. Al-Baqarah 2:185

berbunyi,

Artinya: “Bulan Ramadan adalah bulan yang di

dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi

manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk

itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).

Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu,

maka berpuasalah....,”

Dari potongan ayat tersebut menjelaskan betapa

istimewa sekali bu Ramadhan itu, Al-Qur'an diturunkan

sebagai petunjuk hidup manusia, bulan yang penuh

rahmat di 10 hari pertama, bulan penuh ampunan di

sepuluh hari ke 2, dan disepuluh hari terakhir ada lailatul

qadar apabila kita bisa menjumpainya, maka amalan baik

kita dilipat gandakan seribu kali, lalu apa yang perlu kita

khawatirkan?

Ramadhan di masa Pandemi Covid 19 merupakan

moment

baik untuk kita bisa berlomba-lomba mendapat

rahmat-Nya, rahmat itu kita peroleh bukan dengan

berlama-lama dzikir dan i'tikaf di Masjid, tetapi rahmat

itu kita peroleh dari tetangga kita, dengan berbagi buka

puasa dengan tetangga, membantu tetangga yang

kesulitan biaya pendidikan anaknya, dan amalan sholeh

lainnya. Janji Allah dalam hadits qudsi,"Dan Allah akan

senantiasa menolong hamba sepanjang hamba tersebut

menolong saudaranya."

Sesungguhnya masa pada masa covid 19 dan

diberlakukannya physical distancing di awal Ramadhan

1441 H, dan akan kita jalani di Ramadhan tahun ini

sebenarnya memiliki hikmah yang tidak kita sadari:

pertama, terhindar dari maksiat. Dengan kita menjaga

jarak berarti kita menjaga pandangan, kontak badan,

serta melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan dalam

syari'at. Kedua, sarana muhasabah diri (instropeksi).

Dengan menarik diri dari hiruk pikuk keramian dan

rutinitas bersama banyak orang kita memiliki waktu

untuk bermuhasabbah terhadap apa yang telah kita

kerjakan ditahun-tahun sebelumnya, sudah banyakkah

bekal kebaikan untuk nanti di akhirat. Ketiga,

membersihkan jiwa. Dengan tidak banyak berinteraksi

menghindarkan diri dari ghibah, perasaan iri, dengki

ataupun hasad. Keempat bayak waktu untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hal ini yang mungkin belum kita sadari satu tahun

ini dimasa pandemi covid 19 Allah SWT maha Agung

kuasaNya dengan memberikan kita kesempatan

mensucikan diri sepanjang bulan tanpa menunggu

Ramadhan. Maka bergembiralah menyambut Ramadhan

1442H, marilah moment Ramadhan tahun ini kita jadikan

penyempurna ibadah maghdzo dan ibadah sosial kita.

InsyaAllah rahmat dan kebahagiaan akan kita peroleh

ketika kita menjalankanya dengan Ihlas bukan karena

rutinitas dan kewajiban sebagai muslim. Tetapi

kebutuhan kita untuk menjadi insan yang berkarakter

melalui puasa.

Marhaban ya Ramadhan.

Gembira di Bulan yangPenuh Rahmat

Oleh: Puspita Handayani, S.Ag., M.Pd.I

Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Page 15: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 13

SISI LAIN

idak terasa, bulan Ramadhan tahun ini Tkembali menyapa kita. Tentu saja ini menjadi

hal yang patut kita syukuri sebanyak

banyaknya, sebab bukankah kesempatan ini adalah salah

satu doa kita ditahun lalu yang dikabulkanNya. Dan tak

dapat dipungkiri, banyak saudara kita, tetangga kita

bahkan orang yang kita sayangi tidak seberuntung kita

hari ini untuk dapat berjumpa lagi dengan bulan

Ramadhan. Terlebih sejak merebaknya Corona Virus

Desease (Covid-19) duka dan kehilangan menjadi sangat

dekat dengan kehidupan masyarakat. Tidak pandang

bulu, selain melumpuhkan seluruh aspek kehidupan di

berbagai belahan dunia, Covid-19 juga menimbulkan

korban jiwa yang tidak sedikit. Jika bukan karna kasih

sayangNyalah, kita tidak mungkin memiliki kesempatan

istimewa untuk berjumpa dengan bulan penuh

Maghfirah lagi tahun ini.

Meski bukan Ramadhan pertama berdampingan

dengan Covid-19, tetapi ramadhan kali ini seyogyanya

lebih dapat dimaknai sebagai momen yang tepat untuk

merestart diri. Teringat jelas dibenak kita bagaimana awal

tahun lalu menjadi awal tahun yang mencekam,

ketakutan, kekhawatiran dan kebingungan terjadi

dimana mana. Tahun lalu, menjadi Ramadhan pertama

yang berbeda bagi setiap muslim di belahan dunia

manapun. Syarat akan keprihatinan dan kebingungan

akan nasib kedepannya. Berkaca dari Ramadhan tahun

lalu, Ramadhan tahun ini kita perlahan mulai bangkit.

Segala upaya dan kebijakan diterapkan pemerintah guna

menekan angka pertumbuhan penyebaran Covid-19 di

Indonesia. Sisanya, tinggal bagaimana kita mematuhi dan

mengambil hikmahnya. Dengan merekap ulang

perbuatan dan merenungi kuasa Allah, membuat kita

sadar bahwa sesungguhnya kita tidak berdaya, bahwa

sejatinya kita hanya sekedar singgah di dunia ini dan apa

apa yang kita genggam sampai saat ini tidak lebih dari

sekedar titipan. Sungguh rugi sekali kesempatan dan

kasih SayangNya ini kita lewatkan begitu saja tanpa

meninggalkan jejak kebaikan, kebermanfaatan dan amal

shalih.

Memperbanyak syukur menjadi landasan penting

proses me-restart diri di Ramadhan kali ini. Setelah

perjalanan panjang 11 bulan lalu dan tahun tahun

kehidupan kita sebelumnya, semestinya kita sadar betapa

banyak hal yang perlu kita evaluasi dalam diri dan luput

untuk kita syukuri. Bahwa hal hal kecil yang kita

sepelekan, kini menjadi hal penting yang kita rindukan

dan patut kita syukuri.

Menikmati kembali Ramadhan di era pandemi ini,

sejatinya harus dapat membuat kita menemukan kembali

esensi dari Ramadhan itu sendiri. Ramadhan menjadi

bulan pendidikan bagi orang orang beriman yang di

dalamnyalah dilipat gandakan pahala, sudah seharusnya

membuat kita semakin bersemangat menjadikan

ramadhan tahun ini jadi ramadhan terbaik dalam hidup

kita. Jika sebelumnya kita menghidupkan Ramadhan

dengan perbuatan yang sia sia, banyaknya waktu untuk

dirumah hendaknya menjadi ladang untuk meningkatkan

kualitas ibadah dan kualitas diri kita sebagai seorang

hamba.

Bagaimanapun, Ramadhan juga menjadi saat yang

tepat untuk mengasah kepekaan sosial kita. Merasakan

beratnya kehidupan orang yang tidak berpunya dan

sebisa mungkin menahan hawa nafsu menjadi bekal

terbaik untuk siap kembali menebar manfaat kepada

umat di tengah pandemi. Sebab tak dapat dipungkiri,

tidak ada yang tidak kesulitan bertahan hidup di tengah

ketidakstabilan akibat pandemi Covid-19. Sudah tidak

terhitung seberapa banyak perusahaan yang gulung

tikar, PHK masal dan orang orang yang memilih alih

profesi menjadi pelaku tindak criminal, dengan alasan

tuntuan ekonomi.

Mari fokus pada hal hal baik dan kebermanfaatan,

sehingga membuat kita lebih ikhlas menikmati

Ramadhan di era pandemi. Dengan menghidupkan hari

hari dibulan Ramadhan untuk lebih dekat dengan Sang

pencipta dan lebih erat dengan sesama. Dengan

menyadari betapa dahsyatNya kuasa allah melalui virus

yang bahkan kita tidak pernah melihatnya, seharusnya

kita takut menyia nyiakan setiap ibadah kita, karna kita

tidak pernah tau sampai dimanakah batas kontrak kita di

dunia ini akan habis. Semoga Ramadhan kali ini menjadi

Ramadhan terbaik dalam hidup kita.

RamadhanDi Era Pandemi,Momen Tepat 'Merestart' Diri

Oleh: Realita Tataguna Citra Bhayangkara

Alumni Prodi Pendidikan Agama Islam Umsida

Page 16: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

SISI LAIN

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 16Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 14

emenjak kondisi pandemi Covid-19

Smelanda di Indonesia, dua mahasiswa Prodi

Teknik Elektro Semester enam ini memiliki

bisnis usaha di bidang kuliner. M Ervin Ardi Yanto dan M

Sujanarko berbagi cerita mengenai bisnis kuliner yang

dirintis pada awal 2021 silam bernama Lontong Kupang

dan Lontong Balap Ibu Mertua. “Selain terkesan unik,

resep makanan lontong kupang dan lontong balap

berasal dari ibu mertua, unik gitu, tiba-tiba muncul di

pikiran saya,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Rpin itu.

Mahasiswa semester enam itu mengaku memulai

usaha kuliner ini akibat Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK) perusahaan tempat ia bekerja yang gulung tikar

lantaran terdampak Covid-19. Pikiran negatif seringkali

menyelimuti pikirannya, apalagi hal itu terjadi menjelang

hari pernikahannya yang membutuhkan dana lebih.

“Sempat bingung karena kehilangan pekerjaan

disaat menjelang pernikahan. Tetapi satu hal yang

membuatku bersyukur saat berada di posisi sulit yakni

support kedua orang tua dan calon istri,” ungkapnya

pada khazanah (28/03). Pria kelahiran Surabaya, 02 April

1997 bertekad memulai bisnis barunya bersama Narko,

sapaan akrab Sujanarko, dengan memakai lahan

keluarganya.

Setelah menghitung biaya awal membuka

usahanya, Rpin melihat kebutuhan modal yang cukup

tinggi. Karena tak cukup uang, ia menutupi kekurangan

biaya membuka warung dengan menjual barang-barang

miliknya. “Saya jual hoodie, jaket bekas ber-merk dan

menjadi kurir dadakan,” ungkap Rpin.

Akhirnya, warung pun jadi dan siap digunakan.

“Alhamdulillah tepat tanggal 23 Januari 2021 lalu kami

membuka warung lontong kupang dan lontong balap.

Lokasinya berada di Jl Pahlawan, Dukuh Tengah RT 04 RW

02, Buduran, Sidoarjo,” ujarnya.

Belum cukup hanya dengan mempersiapkan

Mahasiswa Elektro Usaha KulinerLontong Kupang dan Lontong Balap, Kenapa Tidak?

warung. Rpin dan Narko juga harus berbelanja bahan-

bahan yang dibutuhkan. Narko mengatakan, lontong

kupang memerlukan bahan seperti lontong, kupang,

petis, jeruk nipis, bawang putih, dan gula. Sementara

lontong balap memerlukan lontong, kecambah, lento,

tahu, dan sate kerang. Per porsi dipatok harga sepuluh

ribu rupiah saja, sangat terjangkau.

Di usia yang terbilang masih sangat muda, Narko

menyampaikan usaha lontong kupang dan lontong balap

ini sebagai pengalaman pertama dalam berwirausaha.

“Belum Pernah berbisnis, mungkin bisa dikatakan ini

usaha pertama saya dibidang kuliner,” terangnya. “Di usia

saya yang ke-20 ini, saya pasti membutuhkan banyak

keperluan pribadi, sehingga kurang enak kalau dikit-dikit

minta uang sama orang tua,” tandasnya.

Untuk promosi awal, mereka mengunggah foto-

foto produk kuliner longtong kupang dan lontong balap

di media sosial, paling mudah dari WhatsApp, “Promosi

sementara menggunakan story WatsApp. Cuman lebih

banyak dari mulut ke mulut konsumen,” tutur mahasiswa

yang aktif mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa

Teknik Elektro (Himanitro) itu.

Semangat berbisnis keduanya sangat luar biasa

meski sama-sama mengawali dari nol. Rpin dan Narko

menciptakan rasa yang enak dan pas sehingga tak heran

bisnis kuliner ini begitu mudahnya tersebar dari

konsumen satu ke konsumen lainnya. ““Rasanya enak dan

racikannya juga sedap, selain itu harga nya terjangkau

pula heheheheh,” ungkap Sutrisno, salah satu pelanggan

Lontong Kupang dan Lontong Balap Ibu Mertua.

Rpin berharap usaha yang dirintis bersama

temannya ini bisa lebih maju dan berkembang. “Tentu

kami berharap usahanya lebih maju dan mempunyai

cabang di berbagai kota di Indonesia,” pungkasnya.

(Anis/Dian)

M Ervin Ardi Yanto dan M Sujanarko

Page 17: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 15

SISI LAIN

Tak Dapat Uang Saku,Ubah Dapur Rumah Jadi Lahan Pendapatan

Rohmadhani Herlandita...uliah di bidang pendidikan bukanlah Ka lasan untuk t idak berb isn is dan

berwirausaha. Mahasiswa Prodi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) Rohmadhani Herlandita

memiliki usaha yang bergerak di bidang kuliner. Andita,

sapaan akrabnya, yang kini semester enam mengaku

mengawali bisnis ini lantaran tak lagi mendapat uang

saku karena kuliah dilakukan daring dari rumah.

Melihat remaja sekarang yang lebih menyukai

jajanan mengenyangkan, perempuan kelahiran Sidoarjo

ini mencoba memasak berbagai jenis jajanan seperti

seblak, mie kober gemash, dan tempura asam manis.

“Saya mencoba menjual mie gemash semacam kober

tetapi dengan resep sendiri. Alhamdulillah banyak yang

minat, karena di daerah saya belum ada,” tuturnya pada

Khazanah (25/3). “Akhirnya banyak yang menyarankan

untuk menjual makanan itu,” lanjut mahasiswa yang aktif

di Himpunan Mahasiswa (HIMA) PGSD itu.

Perempuan yang suka masak sejak tujuh tahun ini

menambahkan, Mie Kober diisi ayam yang dihaluskan,

beef, baso, selada dan timun dengan level pedas XS

hingga XL. Seblak berisi telur esrek, sosis dan baso.

Keduanya dijual dengan harga sepuluh ribu rupiah per

porsi. Sementara tempura asam manis hanya enam ribu

rupiah per bungkus. Saat ini, Andita bisa menjual hingga

25 bungkus per hari, “Keuntungannya udah lebih dari

cukup buat ganti uang saku harian, hehehe,” sahutnya.

Diapun menamai usahanya Dapur Gemash,

berawal dari teman – teman mengenal dengan wajahnya

yang imut dan lucu, sehingga mereka memanggil dengan

si gemash. Proses produksi, pengemasan, hingga

pengiriman dilakukan Andita seorang. “Jika pembeli tidak

mau datang ke kedai, maka dilakukan pengiriman dengan

sistem COD (Cash On Delivery-red),” kata mahasiswa

kelahiran Sidoarjo.

Cara memulainya juga sangat mudah. “Awalnya

saja jual online melalui story WhatssAp. Setelah lancar,

saya coba membuka kedai di desa Dukuhsari RT 04 RW 01

Kecamatan Jabon,” ujar putri sulung pasangan nurul

suwaibah dan suherlan yang juga aktif mengajar les untuk

anak-anak TK dan SD di rumahnya. “Makanan yang saya

jual jadi trending karena banyak disukai remaja. Bisa

dibilang jajanan arek enom , hehehe” lanjutnya

bersambung tertawa.

Di akhir wawancara, Andita berharap. “Semoga

bisnis ini lebih berkembang lagi. Dan rencana ke depan,

saya ingin membuka Gemash Bakery yang terbuat dari

sayur dan buah seperti donat kelor, dan brownis jambu

merah,” pungkasnya. (Anis/Dian)

Page 18: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 16

SISI LAIN

Aulya Firda Trisnawati mahasiswa program studi

(Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sukses

berbisnis kuliner kepiting asam manis yang berlokasi di

Porong. Aulya mengakui, berkecimpung di dunia kuliner

sudah dilakukan saat ia masih duduk di bangku SMA,

tepatnya dua tahun yang lalu. Didalam langkah awal

bisnisnya, makanan olahan kepiting itu dijajakan di

Sekolah SMAnya yaitu MAN Sidoarjo, “Pas SMA sudah

mulai jualan masakan kepiting asam manis, saya

tawarkan ke guru-guru MAN dan teman-teman.

Alhamdulillah, banyak yang pesan,”ujarnya pada

khazanah (24/3).

Aulya pun mendapat ide peluang bisnis dari

melihat budhenya yang berjualan kepiting mentah

dengan harga yang murah. Setelah melihat peluang

tersebut, Aulya memberanikan diri untuk memulai

berbisnis, "Budhe, dapat harga murah jadinya terpikir

kenapa nggak bikin aja ya buat asem manis. Sekaligus

harganya bisa lebih murah dibandingkan dengan harga

di pasaran,” tuturnya.

Aulya membawa konsep kuliner ini dari warung

terdahulu yang pernah dibelinya tetapi rasa makanan

olahan kepiting yang dijual di warung tersebut sausnya

terlalu asem. Dengan dibantu ibunya, Aulya berinovasi

membuat bumbu menu kepiting asam manis yang tidak

biasa sehingga menimbulkan rasa penasaran di kalangan

masyarakat, “Saya dengan ibu mencoba bikin bumbu

sendiri yang rasanya pas dilidah yaitu sausnya tidak

terlalu asam,” ucapnya.

Putri pasangan Sutrisno Bakti dan Lya Khoiril Anisa

ini menjelaskan cara pembuatan kepiting asam manis

cukup mudah.“Pertama kepiting dicuci hingga bersih

dengan air mengalir, dibersihkan mulai cangkang

sampai capit lalu dipotong jadi dua bagian agar saat

dimasak bumbunya dapat merasuk dengan merata,”

tuturnya sambil mempraktikkan proses pembuatan di

dapur rumahnya.“Selanjutnya semua bumbu sudah

disiapkan (sambil menunjuk ke arah mangkuk-mangkuk

kecil berisi bumbu-red) dan langsung di masak secara

bersamaan dengan kepiting”.

Proses memasak yang hanya membutuhkan waktu

sekitar tiga puluh menit itu mengeluarkan aroma yang

membuat perut sontak keroncongan. Ia lantas

mendiamkan kepiting panas yang masih di wajan itu

sampai dingin, lalu dikemas dalam mika.

Tak hanya itu saja, wanita kelahiran 31 Mei 2000 ini

juga memberikan tester kepada teman-temannya yang

ada di kampus. Ternyata setelah dicoba oleh teman-

teman dan dari mulut ke mulut banyak yang ingin

membelinya. Lewat akun instagram pribadi dan

@kepitingasammanis_porong Aulya memasarkan

kepiting asam manis buatannya. Aulya membuat tiga

variasi isi kepiting asam manis yang dipatok dengan harga

berbeda-beda yaitu: isi 2 kepiting biasa itu harganya 30

ribu, isi 4 kepiting biasa harga 60 ribu, yang isi 2 kepiting

bertelur harganya 45 ribu.

M a h a s i s w a s e m e s t e r e n a m i n i j u g a

mengungkapkan usaha yang dijalanni tak semudah yang

ia harapkan. Aulya mengalami pasang surut dalam

berbisnis, “Mulai dari kepiting langka, harga kepiting naik,

semuanya saya lewati,Jadi saya membatasi pembelian

dengan membuat system Pre-Order (PO) tiga hari,”

ujarnya.

Dengan ketekunannya, ia pun berhasil bisa meraih

tambahan penghasilan dua kali lipat atau meraup omset

sekitar 3-4 juta perbulan, "Usaha ini bisa menjadi sumber

penghasilan tambahan, terlebih dalam kondisi pandemi

seperti sekarang ini," tuturnya. Seminggu bisa 100 porsi

kecil. Kepiting naik harga tetap. Dalam menggiring

pelanggan, Aulya sekarang fokus menggunakan sistem

pemasaran online dan membuat desain stiker yang

menarik untuk label produknya.

Aulya berharap dengan menjalani bisnis ini dapat

menginspirasi mahasiswa lainnya untuk memiliki jiwa

pengusaha,"Jangan pernah takut mencoba di setiap

usaha baik pasti menuai hasil yang terbaik," pungkasnya.

( Asita )

Aulya Firda Trisnawati

Mahasiswa PGSD Olah Jadi MakananKepiting Asam Manis@kepitingasammanis_porong

Page 19: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 17

ukisan sederhana mulai banyak dilirik Lsebagai kado pernikahan belakangan ini,

terlebih setelah diberlakukan new normal.

Masyarakat menjalankan aktivitas seperti sedia kala,

termasuk acara pernikahan yang digelar dengan

membatasi jumlah tamu undangan dan tetap mematuhi

protokol kesehatan.

Melihat peluang itu, mahasiswa Prodi Pendidikan

Bahasa Arab Umsida Iin Tyas Safitri memberdayakan

bakat dan keahlian melukisnya. Ia mulai membuka usaha

painted flower and letter yang dipasarkan secara online

melalui akun instagram @iinarts_ dan media sosial

lainnya seperti story whatsapp, dan facebook.

“Awalnya saya coba-coba, karena saya memang

hobi melukis. Namun, melihat peluang pasar dan

banyaknya peminat, saya pun akhirnya memulai bisnis

ini,” paparnya pada Khazanah, (26/03).

Usaha yang dirintis sejak September 2020 ini

berkembang dari hobi yang ia salurkan dan terfasilitasi

oleh kedua orang tuanya, hingga akhirnya menghasilkan

pundi-pundi rupiah, yang ia pakai untuk menabung, jajan,

dan untuk membeli peralatan melukis seperti cat air,

pigura dan lain-lain.

Sejauh ini, perempuan asal Gresik itu mengaku

jarang mengalami kesulitan dalam melukis. “Bagi saya,

melukis sepert i kebutuhan dan aktifitas yang

menyenangkan, saya suka melukis sejak SMP dan

semakin berkembang saat mengikuti ekskul melukis di

SMP itu, tuturnya. “Sebenarnya dorongan terbesar yang

membuat saya senang menjalankan bisnis ini adalah hobi,

jika kita melakukan hal yang kita senangi, tentu saat

menjalaninya pun hati akan enjoy,” ungkap mahasiswi

kelahiran Gresik ini.

Sebelum melukis, “Saya menyiapkan water colour,

kertas gambar ukuran 10R atau 12R sesuai pesanan,

spidol, pigura, kardus packing, bubble wrap dan lain-lain,”

terangnya. “Teknik pembuatan diawali dengan melukis

background bunga-bunga, tentunya sesuai permintaan

pelanggan, setelah background selesai baru bagian inti

atau tengah, biasanya berupa lettering,” jelasnya.

“Pelanggan biasanya memesan untuk kado

wedding, maka yang ditulis nama pasangan pengantin,

atau ucapan selamat, ada hiasan dinding bisa berupa

nama atauapa saja dan masih banyak lagi,” terangnya

sambil menunjukkan contoh produk yang sudah jadi.”

“Untuk background, saya pakai cat air giotto,

tulisan yang berada di tengah menggunakan pena atau

spidol lettering, sedangkan untuk gambar, saya biasanya

mencari referensi dari instagram” imbuh Iin.

Berbisnis tentunya tak lepas dari kendala. Putri dari

Nur Chaini dan Rukani ini menjelaskan, ia sering

menerima pemesanan bersamaan dengan kuliah daring.

Ia lantas menyiasatinya dengan membuka sistem Pre-

Order (PO), barang akan dikerjakan saat ada pesanan dari

klien dengan estimasi waktu paling lama satu minggu.

“Kado wedding cantik ini dijual dengan harga

Rp105.000 untuk ukuran 10R, dan Rp125.000 untuk 12R.

Omset yang saya dapatkan lumayan, keuntungannya bisa

untuk jajan dan tabungan,” tuturnya.

Iin berharap kedepan usahanya ini semakin dikenal

banyak orang, dan semiliki banyak pelanggan. Ia juga

berpesan, “Bagi kawan-kawan mahasiswa yang lain,

jangan pernah takut untuk berusaha, jika kita ingin maju

maka kita harus berani untuk memulai,” tukas Iin

mengungkapkan pesannya pada mahasiswa Umsida

lainnya. (Rina/Dian)

Iin Tyas Safitri...

@iinarts_

Suka Melukis,Tak JenuhMembuat

Painted Flowerand Letter

SISI LAIN

Page 20: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 18

ris Monica Tifani, mahasiswa program

Kstudi Manajemen berhasil mengantongi

medali perak bidang Biologi saat ajang

Kompetisi Sains Indonesia (KSI) yang diadakan oleh

Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI), (14/2).

Mahasiswa semester enam ini mengaku pertama kali

mengikuti kompetisi sains. "Saya baru pertama kali

mengikuti POSI ini dan ini adalah prestasi pertama saya

di POSI," tuturnya penyuka warna hitam ini pada

Khazanah.

Ia membeberkan rahasia kemenangannya yaitu

dengan latihan yang matang, "Persiapan yang saya

lakukan untuk mengikuti POSI ini pastinya membaca

materi-materi Biologi. Kemudian berlatih mengerjakan

soal-soal," katanya. "Awalnya tidak menyangka saya bisa

menang. Karena lawan saya tidak hanya puluhan tapi

ribuan peserta dari mahasiswa seluruh Indonesia. Dan

Alhamdulillah saya sangat bersyukur dan senang.

Tentunya dapat pengalaman baru," lanjutnya. Dalam

kompetisi ini, peserta mengerjakan bidang yang

dipilihnya, untuk bidang Biologi mengerjakan 50 soal

dengan diberikan durasi tes 120 menit yang dikerjakan

secara online.

Ia juga membagikan tipsnya mengerjakan POSI,

"Tips mengerjakan POSI yaitu harus tenang, jangan

tergesa-gesa mengerjakan soal. Dahulukan soal-soal

yang mudah dan jangan lupa berdoa sebelum

mengerjakan," ucapnya.

Dengan kemenangan yang d i ra ihnya ,

Perempuan yang akrab disapa Ica merasa terbalaskan

rindunya dengan mata pelajaran yang disukainya saat

duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP),

"Karena saat SMP mata pelajaran kesukaan saya adalah

Biologi. Jadi saya bisa bernostalgia lagi dengan mata

pelajaran Biologi dan sangat bangga dengan hasilnya.

Walaupun diawal saat mau mengerjakan soal entah

mengapa jaringan internet tidak stabil yang membuat

saya panik," ujarnya.

Ia berharap dapat terus mengukir prestasi, "Semoga

kawan-kawan mahasiswa yang lain bisa termotivasi dan

sama-sama terus berjuang untuk dapat mengharumkan

nama Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,"

pungkasnya. (Asita)

Kris Monica Tifani...

SISI LAIN

Mahasiswa ManajemenRaih Prestasi di Bidang Biologi

Page 21: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 19

ebaik-baiknya orang adalah yang belajar

SAlquran dan mengamalkannya". Dalil ini

mengartikan seseorang yang belajar dan

mengajarkan Al-Qur'an adalah orang yang mulia. Inilah

yang terngiang dalam benak Alif Aribah Yulian,

mahasiswi semester 4 Prodi Bahasa Inggris saat ia

mengajar anak-anak mengaji di TPQ Al-Khoiriyyah, Jalan

Ababil No 5 Dusun Larangan, Kecamatan Candi,

Kabupaten Sidoarjo.

Sejak lulus SMA, ia sudah menjadi guru mengaji

saat ditawari oleh guru SMAnya. "Dari sekolah SMA ada

program PGPQ (Pendidikan Guru Pendidikan Qur'an),

saya ikut dan sampai mendapat sertifikasi guru," ucapnya

saat diwawancarai Khazanah, Kamis (1/4). "Sewaktu lulus

SMA saya gap year dan dilarang bekerja oleh orang tua,

tiba-tiba ada tawaran dari guru yang kebetulan punya

Ponpes sekaligus TPQ. Seketika langsung diizinkan oleh

orang tua," lanjutnya.

Alif mengaku sangat senang menjadi seorang guru

mengaji. Selain mengharapkan pahala, ia merasakan

banyak manfaat saat ia mengajar mengaji. "Kadang dapat

hiburan tersendiri melihat tingkah anak-anak,

menambah pengalaman mengajar, menambah ilmu

juga, dan memahami karakter orang," tutur gadis yang

hobi membaca novel itu.

Dalam mengajar mengaji di TPQ, Alif menerapkan

proses mengaji secara klasikal saat di awal masuk TPQ,

yaitu membaca peraga dan meteri hafalan bersama-

sama. Kemudian dilanjutkan mengaji secara individu

sesuai halaman Al-Qur'an masing-masing.

Ia menambahkan jika dalam musim pandemi

Covid-19 ini, ada perubahan jadwal mengajarnya.

"Sebelum ada Covid-19, jam mengajar 15.30-17.00, tapi

sekarang dari TPQ dibuat jadwal shift dan saya mengajar

jam 14.30-15.30," ujarnya.

Antara jurusan yang sedang ia jalani dan mengajar

mengajinya memang suatu hal yang berbeda. Namun ia

beranggapan bahwa keduanya bisa jalan dengan

bersamaan karena belajar Bahasa Inggris dan mengajar

mengaji termasuk kebutuhan pribadinya sendiri.

Alif berharap dengan mengajar mengaji, ia bisa

lebih baik lagi dalam membaca Al-Qur'an dan memiliki

banyak pengalaman serta ilmu. Sekaligus kegiatan ini

Antara Kuliah Inggris danMengajar Mengaji

Alif Aribah Yulian...

SISI LAIN

Page 22: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

SOSOK

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 20

ingga kini kepribadian introvert dianggap Hsebagai kepribadian yang tidak suka

bersosialisasi, lebih suka menyendiri,

pemalu dan suka menilai diri sendiri. Seperti itu kiranya

kepribadian Teguh Iswanto, mahasiswa Teknologi

Pangan Umsida sebelum ia mulai masuk dalam

organisasi.

Teguh menceritakan awal mula ia masuk

organisasi, tepatnya saat di bangku SMK, Organisasi

pertama yang ia ikuti saat itu, adalah Ikatan Pelajar

Muhammadiyah (IPM) dan Hizbul Wathan (HW).

“Dulu saya terkenal pendiam, tidak mudah untuk

bersosial dan dapat dibilang introvert, sehingga

cenderung kurang mengeksplore minat dan bakat.

Namun saya berpikir, saya tidak bisa terus-terusan

seperti ini, semenjak itulah saya mulai mamahami bahwa

bersosial itu penting,” tuturnya pada Khazanah (26/03).

Semenjak itulah mahasiswa kelahiran Agustus

1998 ini mulai menyibukkan diri dalam organisasi. Dari

sini terbentuklah latar dan kepribadian Teguh yang baru,

mulai belajar bersosial, dan mulai terbuka untuk

berdiskusi.

“Belakangan saya tahu, manfaat organisasi

sangatlah banyak, hingga saya merasa bahwa organisasi

adalah kehidupan bagi saya, hari-hari akan terasa hampa

tanpa kegiatan organisasi, dengan organisasi saya

memiliki banyak relasi, dan pertemanan, dan itu pula

yang mengantarkan saya sampai ke Umsida lewat jalur

bidikmisi,” jelas mahasiswa Teknologi Pangan ini.

Saat ini Teguh aktif dalam berbagai organisasi

kemahasiswaan, mulai dari menjadi Ketua Kepanduan

HW, Ketua Departemen Dalam Negeri Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) Fakultas Saintek, Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pertanian, hingga Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikabama.

Baginya organisasi seperti sebuah rumah dimana

ia berlabuh setiap waktu, sehari tanpa organisasi hidup

terasa hampa baginya. Untuk mengatur waktunya ia

selalu mencatat kegiatan hariannya. Dengan manajemen

waktu yang ia miliki semua organisasi yang ia ikuti

berjalan optimal. “Adapun masalah kuliah, tugas,

semuanya tetap berjalan dengan baik,” tutur mahasiswa

asal Nganjuk ini.

Disela-sela organisasi Teguh juga menjalani bisnis,

diantaranya bisnis skincare, kosmetik dan herbal.

“Sesekali saya juga menawarkan dagangan pada teman-

teman organisasi,” tuturnya. “Dengan bisnis skincare

yang saya jalani, omset yang saya dapatkan pun lumayan

banyak, sekitar dua juta tiap bulannya,” lanjutnya.

Tidak terhenti disini ketua HW Umsida ini juga

mengambil job sebagai penyanyi dan MC yang ia lakukan

di waktu-waktu tertentu. Ia pun memiliki rencana akan

membuka brand baru “Tugovio” di bidang pangan yang

nantinya akan memproduksi aneka biskuit, kukis kelor,

kukis tomat, dan mie daun papaya jepang, yang

sebelumnya telah ia produksi secara mandiri, sebagai

aplikasi perkuliahan di prodi Teknologi Pangan.

“Saya percaya bahwa optimisme merupakan

kepercayaan untuk dapatkan pencapaian, dan tidak ada

yang bisa dilakukan tanpa adanya harapan dan

keyakinan,” ucap Teguh yang menjadi motto dalam

hidupnya. (Rina)

Si IntrovertAktivisyang SuksesBerbisnisTeguh Iswanto

mahasiswa Teknologi Pangan Umsida

Page 23: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 21

i zaman sekarang, tidak ada anak-anak Dyang tak kenal dengan narkoba, bahkan

tidak sedikit kasus narkoba yang

menjerat usia mereka. Bermula dari rasa miris inilah

membuat Vike Nur Aziza, mahasiswi Prodi Psikologi

semester 6 tergerak untuk ikut serta dalam organisasi

sosial demi memberantasnya. Saat ini, Vike terdapuk

sebagai anggota dalam kepengurusan kader inti

pemuda anti narkoba tingkat Provinsi Jawa Timur.

Awalnya, gadis asal Krembung, Sidoarjo ini

mengaku senang mengikuti organisasi sosial. "Karena

saya suka bertemu dengan banyak orang dan orang-

orang baru," ucapnya saat diwawancarai Khazanah,

Kamis (1/4). Di dalam kampus, ia mengikuti organisasi

Pik-M yang tak lain merupakan UKM (Unit Kegiatan

Mahasiswa) yang bergerak di bidang sosial terkait

remaja, yang mana juga mendukung slogan 'say no to

drugs'. Kemudian, di tahun 2019, ia menjadi delegasi

UKM Pik-M untuk mengikuti pemilihan duta anti

narkoba Kabupaten Sidoar jo yang bertujuan

menambah relasi UKM Pik-M dan menambah wawasan

yang nanti nya bisa diterapkan di UKM Pik-M.

Lebih lanjut, setelah mewakili UKM Pik-M, Vike

menjadi 10 besar finalis duta anti narkoba Kabupaten

Sidoarjo dan langsung tergabung dalam organisasi

ikatan duta anti narkoba Kabupaten Sidoarjo hingga saat

ini. "Di tahun 2021-2023 diajukan untuk mewakili

kabupaten sidoarjo dalam kepengurusan kader inti

pemuda anti narkoba tingkat provinsi," ucap peraih juara

2 Psycho Story Umsida 2019 itu.

Dalam kegiatan organisasinya, ia mengaku

mendapat banyak pengalaman, seperti, terkait problem

solving, kepanitian dll. Kemudian juga menambah relasi

yang tentunya sangat berguna untuknya di waktu

sekarang dan waktu yang akan datang. Selain itu, ia juga

be la jar mengatur waktu dengan ba ik antara

berorganisasi, kuliah, dan juga bekerja.

Menurutnya, baik antara UKM Pik-M atau

organisasi duta anti narkoba sangat berhubungan erat

dengan jurusan yang sedang ia tempuh. "Kalau di UKM

Pik-M kita belajar terkait konseling sebaya yang mana hal

tersebut identik juga dengan Psikologi dan tidak hanya

belajar, namun juga praktek," sebut Vike. "Sedangkan

kaitan antara Psikologi dengan organisasi anti narkoba

yaitu kita bisa melihat efek-efek dan tingkah laku para

pecandu ataupun para korban dari sisi Psikologi, serta

latar belakangnya," imbuhnya.

Untuk kegiatan atau sosialisasi dalam organisasi

duta anti narkoba, Vike menjelaskan jika kegiatan benar-

benar dibuat secara detail sampai agar masyarakat sadar

akan bahaya narkotika. "Sosialisasi dilakukan door to

door, maksudnya ke desa-desa dan di acara CFD (Car Free

Day), menghadiri undangan, membuat semacam lombaa

ant i narkoba, per ingatan har i ant i narkot ika

internasional," tutur gadis kelahiran 17 Agustus 2000 itu.

Vike berharap jika dengan mengikuti organisasi

sosial ini juga secara tidak langsung dapat membawa

nama baik kampus dan ia berpesan supaya kaum muda

memanfaatkan waktu muda dengan sebaik-baiknya

"Ambilah semua kesempatan karena kesempatan tidak

akan datang kedua kalinya. Dan habiskan jatah gagalmu

di masa muda agar kelak sukses di masa tua," pesannya.

(Angelia)

SOSOK

Si Cantikyang TergerakMemberantasNarkoba Vike Nur Aziza

Mahasiswi Prodi Psikologi Umsida

Page 24: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 22

etika banyak anak muda memilih untuk lebih Kbanyak menghabiskan waktu bersama gawai dan

menjadi konsumen aktif media social, Nilna Nada

Hudayah, mahasiswa Prodi Administrasi Publik ini justru

aktif menjadi relawan muda di komunitas Street Children

Foundation (SCF) sejak kelas tiga Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK). SCF sendiri merupakan komunitas

peduli marginal dan anak-anak jalanan yang berlokasi di

alun-alun Sidoarjo.

Ia mengaku tertarik dengan kegiatan itu karena

suka mengajar. “Jadi waktu pertama kali diajak teman

untuk gabung, saya sudah tertarik dan ingin terjun

langsung ke lokasi kegiatannya,” ungkap mahasiswa

yang akrab disapa Nada itu kepada Khazanah (10/04).

Mahasiswa semester 6 ini mengaku tidak

memiliki kendala meskipun ia harus bekerja, kuliah, dan

kini menjabat sebagai Ketua Divisi Pendidikan dalam

komunitas tersebut. Baginya, kesempatan yang

diberikan kepadanya justru membuat ilmu dan

pengalamannya semakin bertambah. Karena bertemu

dan bertukar ide dengan rekan-rekan relawan lainnya

membuat dirinya terpacu agar dapat memberikan

metode pembelajaran yang interaktif bagi adik-adik SCF.

Di balik konsistensiya mengemban amanah

sebagai relawan lebih dari lima tahun ini, Nada memiliki

tujuan yang ia genggam dengan baik. “Walaupun hal

yang kita kerjakan adalah hal yang kita sukai, tapi tanpa

tujuan tidak akan pernah bisa berjalan dengan sesuai.

Karena tujuan saya adalah bagaimana ilmu sedikit yang

saya punya bisa bermanfaat untuk orang sekitar,” tutur

perempuan kelahiran tahun 1999 ini.

Lebih lanjut, Nada mengaku di masa pandemi

seperti ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk

sementara waktu dihentikan. Namun hal itu tidak

menyurutkan semangatnya agar dapat membantu adik-

adik dan masyarakat sekitar dengan memberikan donasi

bantuan. Donasi yang didapatkan ini akan didistribusikan

langsung kepada adik-adik SCF sekaligus untuk

memenuhi kebutuhan sekolah mereka.

Nada juga menambahkan, dulu adik-adik SCF

ada yang sampai putus sekolah. Akan tetapi berkat

kegigihan dan upaya yang dilakukan Nada dan tim

relawan SCF, kini semuanya bisa merasakan bangku

sekolah. Selain itu, Nada mengaku memiliki banyak

momen berkesan selama bergabung menjadi relawan di

SCF. “KBM adalah kegiatan yang menyenangkan. Tidak

hanya belajar, tapi kita mengaji bersama, bermain

bersama, dan berkumpul bersama adik-adik,” kata

mahasiswa yang juga aktif mengajar ngaji di lingkungan

rumahnya.

Melalui apa yang dilakukannya selama ini,

pemilik akun instagram @nadahudayah berpesan kepada

pembaca setia Khazanah agar meniatkan segala sesuatu

untuk Allah SWT dan lebih peduli terhadap sesama.

“Kalau kita bisa makan enak, tidur di tempat yang enak,

duduk di bangku sekolah yang bagus, kita juga perlu

melihat ke sekitar kita apakah mereka juga sudah

merasakan yang sama. Tidak perlu aksi atau hal besar.

Karena sekecil apapun aksi kita, kalau kita ikhlas dan

niatkan semuanya karena Allah kita bisa memberi

manfaat kepada sesama. Hidup di dunia ini tidak melulu

tentang kerja, tetapi mencari ilmu juga bisa sebagai

ladang pahala jariyah kita,” pungkasnya. (Shinta)

Relawan MudaPeduli Masa DepanAnak Jalanan

SOSOK

Nilna Nada Hudayah

Page 25: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 23

agi para dosen membimbing berbagai Bmodel mahasiswa mungkin sudah biasa.

Mahasiswa membimbing mahasiswa, tentu

berbeda. Seperti itulah keseharian Safira Mumtaz,

mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Umsida

setiap akhir pekan. Ia salah satu fasilitator Pendidikan

Karakter Mahasiswa Umsida (PKMU) sejak 2019.

“Sebagai fasilitator saya merasa tertantang untuk

menjadi sosok yang lebih lapang, berjiwa sosial dan lebih

ulet dalam menghadapi mahasiswa baru, dengan

beragam karakter dan masalah yang mereka miliki,”

tuturnya pada Khazanah (08/04).

Mumtaz mengungkapkan, menjadi fasilitator

tidak mudah dan tidak sulit, “Kita tidak hanya bertugas

untuk mendampingi dan membimbing teman-teman

mahasiswa dalam belajar mengaji dan ibadah yang benar

sesuai dengan himpunan putusan majlis tarjih di

Muhammadiyah,” terangnya.

“Akan tetapi, juga mengajarkan tentang

bagaimana penerapan pendidikan karakter, khususnya

saat dalam lingkungan perkuliahan, bagaimana sopan

terhadap dosen, karyawan, maupun teman sebaya.

Karena tugas utama fasilitator adalah membentuk

karakter serta menumbuhkan karakter dalam diri para

mahasiswa baru,” imbuhnya.

Tentu hal ini tidaklah mudah, dibutuhkan keuletan

dan kesabaran. Apalagi yang harus mereka bimbing

adalah para mahasiswa baru dengan latar lingkungan

yang berbeda-beda. “Kita harus menanamkan

pemahaman pada para mahasiswa baru bahwa kita

sama, tidak ada yang lebih pintar, atau pun yang lebih

bodoh. Karena sejatinya kita sama-sama belajar,” ucap

salah satu fasilitator ini. “Kira-kira seperti itu saya

menanamkan pemahaman pada diri mahasiswa baru,

sehingga tidak ada mahasiswa yang merasa minder

k a r e n a b u k a n b e r a s a l d a r i k a l a n g a n w a r g a

muhammadiyah,” tambahnya.

Melalui fasilitator, ia belajar banyak hal, mulai dari

bagaimana cara mengatur banyak orang dalam satu

tempat, bagaimana cara untuk berpikir lebih kritis dalam

menghadapi mahasiswa yang bandel, susah diatur,

hingga bagaimana cara mengatur waktu belajar bersama

mahasiswa yang super sibuk dengan pekerjaan.

Kesibukan sebagai fasilitator membuatnya

membagi waktu antara kuliah, membimbing mahasiswa

di luar jadwal PKMU, mengajar les privat, organisasi, dan

membantu orang tuanya. “Dengan padatnya kegiatan,

saya justru semakin senang dan tidak merasa capek,

menurut saya capek itu manusiawi, dengan hadirnya saya

di tengah-tengah mereka, saya menganggap semua ini

adalah sebuah amanah yang harus benar-benar saya

pegang dan tidak boleh disia-siakan, namun harus

diperjuangkan,” tuturnya.

Untuk teman-teman mahasiswa, menjadi

mahasiswa adalah sebuah kesempatan emas, Kerena

pada usia ini adalah masa dimana puncak kejayaannya

manusia, “Dimana fisik paling kuat, pikiran paling kuat,

dan semangat paling membara, jangan sampai masa-

masa ini habis untuk bermain-main, tanpa adanya

kontribusi untuk bangsa dan masyarakat,” pesannya.

(Rina)

SOSOK

Fasilitator yangUlet, Sosialis, danHumanisSafira Mumtaz

Mahasiswi Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab Umsida

Page 26: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

MAHAKARYA

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 25

alah satu Tri Darma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Di masa pandemi Covid-19 ini,

Sribuan mahasiswa Umsida mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 2021. Mereka dapat

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan kepada masyarakat. Simak serba–serbi cerita mereka.

aerah Masangan Kulon dikenal sebagai Dpenghasil telur asin. Tim KKN 28

berinovasi memanfaatkan potensi

tersebut sehingga dapat meningkatkan UMKM warga

Masangan Kulon. Tim KKN memberi nama Saltegg

Kreezz , Selasa (6/4).

Bahan utama yang terdiri dari telur asin dan

bawang putih membuat produk ini bisa di produksi oleh

masyarakat.

Ketua Tim KKN Ahmad Ashidan mengatakan

pembuatan krupuk ini sangat mudah. “Kami berharap

bisa tercipta peluang kerja dari produk yang

bermodalkan telur asin ,” ungkapnya. (ed-Etik)

Telur Asin Jadi Saltegg Kreezz

Jamu Sunyit

im KKN-P 42 berhasil memproduksi Tminuman jamu yang diberi nama Sunyit

(Susu Kunyit Nata de coco) di Desa Bligo,

Kecamatan Candi, Rabu (10/3). Produk minuman ini

menjadi inovasi baru yang dikembangkan untuk

menaikkan nilai jual UMKM di desa tersebut.

Tiga bahan dasar utama yang digunakan untuk

membuat jamu Sunyit yaitu kunyit asam, susu, dan nata

de coco. Kandungan kunyit sendiri sangat bermanfaat, di

antaranya untuk menghambat perkembangan sel tumor

payudara, memperlancar ASI, dan anti kolesterol. (ed-

Etik)

entingnya meningkatkan sistem imunitas Pdi masa pandemi lewat minuman herbal

membuat Tim KKN-79 membuat olahan

minuman teh daun kelor bagi warga Desa Dukuhsari,

Jabon, Sabtu (20/03).

Mereka memperkenalkan sekaligus memberikan

pelatihan kepada warga setempat khususnya para ibu

PKK di Desa Dukuhsari lewat cara membuat minuman

herbal berbentuk teh kantong seduhan dengan bahan

dasar dari daun kelor.

“Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan

salah satu jenis tanaman tropis yang mudah dibiakkan

karena tidak memerlukan perawatan khusus,” ujar Andita

salah satu anggota tim KKN Dukuhsari. (ed-Etik)

Teh Daun Kelor

Rakhmad Fajar Ashari, mahasiswa KKN-P

mandiri berinovasi membuat alat hand

sanitizer otomatis yang diletakkan pada

toko ADIS JAYA TIRTA di Desa Sumobito, Rabu (31/3).

Dengan menggunakan sensor yang dapat mendeteksi

tangan dimana air akan keluar dengan sendirinya.

Fajar menyampaikan efektivitas hand sanitizer

secara otomatis. “Alat ini diciptakan sebagai upaya

pencegahan Virus Covid-19 yang bekerja tanpa

menyentuh penutup kran air,” ujarnya. (ed-Etik)

Wastafel & Handsanitizer Otomatis

Produk dan Alat Karya Mahasiswa KKN 2021

Page 27: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 25

MAHAKARYA

erawal dari pohon kelor yang jarang Bdimanfaatkan warga, Tim KKN-P 31

berinisiatif membuat jajanan moringa

chips, jajanan sehat, renyah, gurih dan alami, Kamis

(18/3).

Camilan berbahan daun kelor tersebut diberi

nama “Moringa Chips”. Kripik daun kelor dibuat dalam

beberapa varian rasa seperti balado, keju, dan barbeque.

Tim KKN-P 31 Popoh berharap dengan adanya

inovasi berupa pengolahan daun kelor menjadi kripik

daun kelor ini akan membawa banyak manfaat bagi

warga. Tidak hanya dalam segi kesehatan tetapi juga

dalam segi ekonomi. (ed-Etik)

KN-P Kelompok 39 berhasil ciptakan satu Kset alat cuci tangan otomatis yang

diletakkan di Balai Desa Tempel, Krian.

Syahrul Angga selaku ketua Tim KKN-P

menyampaikan manfaat dari alat cuci tangan otomatis

ini. “Perangkat ini dilengkapi oleh sensor ultrasonic yang

berfungsi saat tangan didekatkan ke wastafel, alat

tersebut akan langsung mengalirkan air secara otomatis,

sehingga masyarakat tidak perlu menyentuh kran air,”

ungkapnya, Jumat (19/3).

Masyarakat yang berkunjung ke Balai Desa

Tempel sangat beragam. “Rawan sekali jika masyarakat

yang akan berkunjung ke Balai Desa mencuci tangan

dengan cara harus memutar kran air di wastafel terlebih

dahulu. Bisa jadi ada kuman, virus, atau bakteri yang

menempel pada kran air di wastafel tersebut,” imbuhnya.

(ed-Etik)

Ciptakan AlatCuci Tangan otomatis

Ubah SampahRumah TanggaMenjadi Pupuk Organik Cair

erangkat dari permasalahan sampah rumah Btangga yang tak kunjung teratasi, Tim KKN-

P 49 membuat produk pupuk organik cair

yang berbahan dasar sampah rumah tangga di Desa

Ketegan, Tanggulangin, Senin (22/3). Produk ini dapat

meminimalisir pembuangan sampah rumah tangga ke

selokan ataupun sungai.

Keunggulan pupuk ini adalah konsentratnya

mudah lebih diserap oleh tanaman dibanding pupuk

alam lainnya. Sampah rumah tangga yang dibutuhkan

untuk pembuatan pupuk organik antara lain sampah

sayur-sayuran, buah-buahan, dedaunan, cangkang telur,

sisa nasi.

Proses Pengolahan memakan waktu 2-3 minggu

sampai pupuk organik cair bisa dimanfaatkan. Pupuk bisa

diaplikasikan pada tanaman kebun ataupun tanaman

hias. (ed-Etik)

Olahan

Sang

Crott

e s a s e k i t a r DK a b u p a t e n

S i d o a r j o

b e r n a m a S i w a l a n p a n j i

memiliki potensi alam yang

Keripik Kelor

cukup beragam, salah satunya tanaman pisang liar. Tim

KKN 17 Siwalanpanji mengajak warga mengolah produk

makanan berupa bola-bola pisang dengan beragam

isian seperti coklat lumer, selai, gula aren, dan keju yang

diberi nama “Sang Crott,” Selasa (23/03). Gagasan nama

Sang Crott karena ketika digigit akan memberikan

sensasi muncrat ketika dimakan.

Bahan yang perlu disiapkan adalah pisang, isian

seperti coklat, selai, keju, dan gula aren, serta pelengkap

bahan seperti tepung roti, dan tepung terigu sebagai

tambahan.

Produk Sang Crott dapat dijual sehingga memberi

tambahan penghasilan warga Desa. “Olahan produk

Sang Crott ini selain dapat dinikmati sebagai camilan,

Page 28: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 26

MAHAKARYA

erobosan unik ciptakan mesin otomatis Tuntuk kembangkan budi daya jamur

dilakukan oleh tim KKN-P kelompok 18,

Jumat (12/03). Mesin otomatis ini t menjaga kelembapan

suhu di area budi daya jamur milik salah satu warga yang

bernama Wiwik, di Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo.

Meskipun perawatan jamur terbilang mudah dan

dapat dipanen hampir setiap hari, ada beberapa kendala

“Saya tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen

karena faktor cuaca saat musim panas yang mengurangi

hasil produksi jamur karena area sekitar kelembapannya

akan berkurang,” ungkapnya.

Penggunaan bahan untuk membuat mesin

otomatis ini cukup sederhana, di antaranya seperti pipa

PVC (Poli Vinyl Chlorida), valve PVC, sprayer, selang kecil,

kabel listrik, nepel, kran elektrik, serta tombol switch yang

dirangkai dan dihubungkan di pompa air untuk

menghasilkan percikan air menyerupai embun. (Etik-ed)

Kembangkan Mesin OtomatisUntuk Budidaya Jamur

Ubah Pipa Paralon Jadi Pot Hias

im KKN-P 47 Desa Gempolsari, Kecamatan TTanggulangin berhasil menciptakan mesin

B-21 berbasis Flood Water Purifier /

Penjernih Air Banjir, jumat (05/03).

Sumber air yang berdekatan dengan tanggul

lumpur Lapindo memengaruhi debit air bersih.

“Kelangkaan air bersih tersebut dapat diatasi dengan

menggunakan mesin filtrasi air sederhana yang terbuat

dari bahan bekas,” ujar Akhmad Halim Ilmanto selaku

ketua tim KKN.

Bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana

dan mudah didapat, seperti tong cat atau drum bekas,

pipa paralon dan pompa air . Media filternya

menggunakan kapas, arang, batu apung, dan jaring-

jaring bekas nelayan.

Cara kerja mesin ini dengan meletakkan pompa air

yang sudah terhubung dengan bak yang berisi media

filtrasi ke dalam air kotor yang Kemudian, air pompa akan

melewati bak yang sudah terisi media filter. (Etik-ed)

Ciptakan Mesin Flood WaterPurifier untuk Warga

ak mau kalah dengan tim KKN lainnya, Tim TKKN-P 25 memanfaatkan pipa paralon

untuk membuat pot hias yang unik sebagai

upaya mempercantik lingkungan di Desa Wage,

Kecamatan Taman, Sidoarjo (25/3).

Tim KKN-P telah memproduksi puluhan pot hias

unik dan menarik. Salah satu Tim KKN-P Umsida,

Muhammad Fajar Aminullah mengatakan bahwa usaha

tersebut dilakukan berawal dari melihat Desa Wage

memiliki berbagai macam potensi yang perlu

dikembangkan di Desa Wage.

Proses memasang pot hias ini dimulai dengan

menggali lubang disekitar lapangan dengan kedalaman

kurang lebih 20 centimeter. Pot hias terbuat dari parolon

ukuran 4 dim yang di potong dengan ukuran 1 meter, lalu

di belah menjadi 2 bagian. Kemudian pipa paralon dihias

sesuai dengan kreasi masing-masing.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan

masyarakat di Desa Wage bisa termotivasi untuk berkreasi

menggunakan pipa paralon sebagai wadah tanam

tanaman hias sekaligus menciptakan kawasan lingkungan

yang sejuk dan rindang.

Page 29: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 27

MAHAKARYA

erawal dari banyaknya sampah di pinggir jalan, BTim KKN-P Umsida tergerak membuat alat

penghancur sampah yang diberi nama “Trush

Burner” di Dusun Kedungturi, Desa Gununggangsir, Beji,

Minggu (21/3).

Trush Burner merupakan alat penghancur sampah

dengan memanfaatkan bahan bakar oli dan uap air, serta

drum bekas untuk tempat sampahnya.

Cara kerja dari alat ini, yaitu dengan memasukan air

sebanyak 1 liter dan oli. Lalu tunggu hingga uap dari air

itu keluar. Setelah itu, masukkan sampah dari drum yang

sudah dilubang, Hasil dari pembakaran akan mejadi abu

yang mudah terurai. Alat ini membantu lahan untuk

membuang sampah agar membuang sampah ke dalam

Trush burn. (Etik-ed)

unculnya hama seperti hama wereng dan Mpenggerek batang padi dapat merusak

tanaman padi. Tim KKN 82 ciptakan alat

perangkap hama padi bertenaga surya guna mengatasi

hama di Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Pasuruan,

Minggu (14/3).

Pembuatan alat perangkap hama ini menggunakan solar

panel agar petani tidak perlu khawatir dengan sumber

l istrik yang dibutuhkan. Alat tersebut mampu

mencharger pada siang hari dengan bantuan sinar

matahari.

Bahan yang dibutuhkan yaitu solar panel, baterai, dan

komponen elektronik yang dirangkai menjadi satu dan

dihubungkan ke lampu Led Ultraviolet sebagai pemikat

hama. (Etik-ed)

Tim KKN-P 23 mengajak masyarakat

menggunakan media tanam secara hidroponik di

Desa Karangbong, Senin (23/3). Media tanam

hidroponik bertujuan menciptakan ketahanan pangan.

Tanaman yang digunakan yaitu sawi putih dan pakcoy.

Handiko Putra Utama selaku ketua KKN mengatakan

hasil panennya bisa dikonsumsi oleh warga setempat.

“Masyarakat tidak perlu takut mengkonsumsi sayuran.

Media hidroponik menghasilkan sayuran yang

menyehatkan dan bebas pestisida,” tuturnya.

Tanaman hidroponik ini dapat digunakan dilahan

sempit. (Etik-ed)

Manfaatkan limbah kayu pabrik jadi barang

yang bernilai jual tinggi dan menambah

estetika ruangan, tim KKN kelompok 76

membuat rak pot bunga untuk menambah nilai

ekonomi masyarakat di Desa Legok, Gempol, Pasuruan

(22/03).

Kondisi pandemi saat ini, masyarakat dituntut untuk

bisa berinovasi secara kreatif, menjadikan pot bunga

yang cantik dan menarik. Mengoleksi tanaman hias dan

berkebun menjadi semakin trend sejak pandemi

melanda.

. Tim KKN berharap dapat menjadikan peluang bagi

masyarakat untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam

memanfaatkan limbah kayu agar menjadi barang yang

berguna.

Dari Limbah Pabrik MenjadiAlat Penghancur SampahYang Bermanfaat

Bantu Berantas Hama,Lewat Alat Perangkap HamaBertenaga Surya

Ciptakan Alat PenghijauanHidroponik Untuk KetahananPangan Desa

Manfaatkan Limbah Kayu menjadiRak Pot Bunga

Page 30: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 28

MAHAKARYA

Dosen Informatika Nuril Lutvi Azizah SSi

Si menciptakan aplikasi berbasis mobile

dan web untuk memantau keberadaan

pasien terinfeksi Covid 19 di lingkungan sekitar

berdasarkan peta lokasi pasien melalui bluetooth

maupun GPS pada gawai yang dimiliki.

“Kekurangannya adalah efisiensi penggunaan

aplikasi mobile tracking belum optimal karena sifatnya

berupa informasi lokasi,” ujarnya. “Karena itu, saya

meningkatkan efisiensi penggunaan aplikasi mobile

tracking pada pasien terinfeksi Covid-19 dengan cara

memprediksi kerentanan personal tertular virus Covid-

19 berdasarkan mobile tracking GPS pada pasien yang

terinfeksi berdasarkan data,” imbuhnya.

Dalam penggunaannya ia menjelaskan, “Dimulai

dari tracking pasien terinfeksi Covid 19 berdasarkan

posisi tempat tinggal atau smartphone pengguna

aplikasi, kemudian diprediksi melalui model matematika

berdasarkan jarak dan prosentase penularan. Prediksi

kerentanan personal terjadi dalam inisiasi prediksi

berupa rentan, cukup rentan, dan aman,” tegasnya.

Ada menu tambah data dummy secara manual

serta Menu Lihat Data Dummy untuk melihat data yang

telah terekam dalam smartpohone yang akan berubah-

ubah pada suatu waktu, sehingga ID pengguna aman

sesuai dengan regulasi yang ada pada Rumah

Sakit/Kesehatan mengenai Covid-19. (real)

Pe n t i n g n y a m e m a n t a u

semburan lumpur pasca

bencana lap indo bag i

m a s y a r a k a t w i l a y a h t e r d a m p a k

diungkapkan Shazana Dhyia Ayuni SST

MT melalui risetnya. Ia membuat sistem

monitoring keamanan tanggul lumpur

lapindo berbasis Internet of Think (loT).

“Semakin dekatnya lokasi pusat tanggul

dengan kampus Umsida yang berjarak 7,9

km dan rumah warga yang berjarak

sekitar 50m. Ini sangat berbahaya jika

r u m a h w a r g a t i d a k a d a p a g a r

pembatasnya,” ujarnya saat diwawancara

Khazanah (1/4).

Isu-isu

antiso

s i a l

d a n g e r a k a n

r a d i k a l i s m e

m e n j a d i

permasalahan

serius Bangsa

I n d o n e s i a .

Pembekalan materi kebangsaan menjadi akar terpenting

agar pemahaman mahasiswa tidak sampai jauh berbelok

arah.

Tergerak menjadikan mahasiswa sebagai generasi

yang paham wawasan kebangsaan dengan benar, Dr

Anita Puji Astutik MPdI menyampaikan hasil risetnya

berjudul Integrasi Darul Ahdi Wa Shahadah dalam Hidden

Curriculum Berbasis Karakter Kebangsaan.

“Saya melakukan penelitian ini agar mahasiswa

dapat meningkatkan kekuatan NKRI kita. Kemudaian saya

mengintegrasikan dengan materi AIK III untuk

m e n g u a t k a n w a w a s a n k e b a n g s a a n m e l a l u i

Muhammadiyah,” tutur Kaprodi Pendidikan Agama Islam

(Kaprodi PAI) Umsida.

Risetnya menghasilkan buku berjudul Wawasan

Kebangsaan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa

Syahadah. “Saya berharap,tidak hanya internalisasi nilai

yang didapat, tapi aktualisasi praksis. Sehingga

memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia

sesuai dengan tujuan konsep Negara Pancasila sebagai

Darul Ahdi Wa Shahadah,” tandasnya. (Shinta)

Cek Lokasi Pasien Covid-19 Lewat Aplikasi Hasil Riset

Alat deteksi Keamanan Tanggul Lumpur Lapindo Berbasis loT

Integrasi Darul Ahdi Wa Shahadah dalam Hidden Curriculum

Sistem kerja alat tersebut dengan

menggunakan sensor akselemeter yang

didalamnya berfungsi sebagai deteksi

getaran dan luapan lumpur lapindo. “Untuk

penggunaan alatnya secara teknis kami akan

memasang alatnya di tanggul lapindo, luapan

lumpurnya akan mengirimkan gelombang

ultrasonik, melalui ESP8266 pancaran

gelombang tersebut akan dikirim ke aplikasi

smartphone menggunakan aplikasi bling,”

jelasnya.

Ia berharap kerjasama seluruh lapisan

masyarakat dalam monitoring sensor IoT

karena masih menggunakan solar panel

sehingga harus di awasi 24 jam. (Etik-ed)

Page 31: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 29

MAHAKARYA

etahanan pangan di tengah pandemi Ksangat penting. Oleh karena itu, Dr Hana

Catur Wahyuni ST MT menga jak

masyarakat lewat risetnya yang berjudul analisis risiko

pada rantai pasok makanan halal untuk mewujudkan

ketahanan pangan di era new normal, Kamis (8/4).

Terkait ketahanan pangan, halal dan non halal

yang harus diperhatikan, seperti keaslian logo halal,

kandungan bahan non halal pada produk daging sapi

olahan, pencampuran daging halal dan non halal.

I a m e n g h i m b a u

untuk memperhatikan

perubahan makanan halal

menjadi non halal. “Proses

yang terakhir pemasok

harus berhati-hati kepada

konsumen j ika terjadi

resiko perubahan halal

menjadi non halal, suatu

contoh pelaku farmers,

manufakture, kemudian

distributor, retailer dan

yang terakhir konsumen,

dalam perjalanannya saat berada di distributor bisa jadi

terkontaminasi menjadi non halal, hal ini sangat

berbahaya sekali bagi konsumen,” pungkasnya. (Etik-ed)

ptimalisasi pengetahuan ibu tentang

Opemberian gizi seimbang kepada balita

dapat mendukung upaya pencegahan

akan infeksi akibat kurang gizi. Hesty Widowati SKeb Bd

MKeb Bersama tim melakukan riset terkait penerapan

gizi seimbang pada Balita di Masa Pandemi di Desa

Sukodono Sidoarjo.

“Praktik pengasuhan ini terkait dengan pemberian

makan pada balita di Indonesia yang masih banyak

memiliki permasalahan dan kurang sesuai dengan

anjuran,” tuturnya pada Khazanah (6/4). “Pola makan

yang baik semestinya dibentuk oleh Ibu sehingga anak

dapat belajar pola makan yang baik melalui teladan dari

orang tua,” imbuhnya.

Prinsip gizi seimbang, menurut tim, terdiri dari

empat pilar untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang

keluar dan zat gizi yang masuk dengan mengkonsumsi

aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup

bersih, melakukan aktivitas fisik dan memantau berat

badan secara teratur. “Tujuan pemberian gizi seimbang

adalah untuk mendukung pertumbuhan secara optimal,

Menjaga kesehatan tubuh, Menunjang aktivitas dan

fungsi kehidupan sehari-hari, dan Menyimpan zat gizi

untuk mencukupi kebutuhan tubuh,”pungkasnya.

(Shinta/Etik)

Pandemi Covid-19 membuat s ist im

pembelajaran jarak jauh (PBJJ) diterapkan,

termasuk pada pendidikan anak usia dini

(PAUD). Dr Rahmania Sri Untari SPd MPd melalui riset

"Game Edukasi Berbasis Android Menggunakan Metode

Game Development Life Cycle (GDLC) Pada Masa

Pandemi Covid-19" memberikan pembelajaran alternatif

bagi siswa PAUD, Kamis (8/4).

Melalui game edukasi berbasis android

kreativitas belajar anak PAUD bisa ditingkatkan dengan

cara bermain sambil belajar. Karena menggunakan tiga

kosakata bahasa yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan

Arab, sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan

dalam berbahasa.

" M e d i a

p e m b e l a j a r a n

be rbas i s game

edukasi ini dapat

d i k e m b a n g k a n

m e n g g u n a k a n

software adobe

flash CS6 berisi

semb i l an tema

pembelajaran yaitu tema diriku, lingkungan, binatang,

keluarga, tanaman, negaraku, kendaraan, alam semesta,

dan kesilaman," jelasnya. (ed-Etik)

UmsidaAjak Masyarakat ProduktifLewat Ketahanan Pangan

Dosen Umsida Ajak IbuCerdas Beri Asupan Gizi

Game berbasis AndroidAsah Kreatifitas Anak PAUD

Page 32: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 30

RESENSI

Sinopsis:Tidak semua hal bisa selalu diisi dengan

keramaian. Terkadang butuh waktu mengambil jeda,

memperhatikan apa yang telah dilewati. Sedikit

melambat, tapi bukan berarti berhenti di tengah jalan.

Kadangkala, sendiri dan menunduk sejenak itu perlu.

Mungkin, kita butuh belajar lagi. Pada siapa

pun. Bahkan pada apa pun yang terjadi di alam semesta.

Merunduk sejenak tidak akan membuat kita kesakitan.

Sebagaimana diri yang mencoba menyelesaikan apa

yang sebelumnya terabaikan

Sampai tiba satu masa di mana Tuhan ingin

mengujimu dengan hal yang diidamkan ini. Yang

disangka selalu berpihak padamu selama ini, ternyata

sesekali bisa memukul mundur. Sebuah mimpi yang

terpaksa harus dicoret bukan karena terwujud, tapi

karena harus dibuang jauh-jauh. Gagal masuk kampus

impian, seleksi pegawai, juga sederet kegagalan lainnya

yang dianggap aib di mata.

Buku yang ditulis oleh gadis yang sering disapa

dengan panggilan “Jun” ini, memberikan pelajaran

berharga. Bahwa disekian riuh, kita tetap membutuhkan

jeda, melihat ke depan, mencerna dengan baik, karena

tanpa kita sadari ada banyak situasi yang terlupakan,

atau bahkan kandas karena kita lebih sering memilih

untuk berlari, dan bukan menyelesaikan.

Keunggulan dari buku ini memberikan kita

semangat baru, dan hidup baru untuk lebih mengerti dan

memahami, bahwa kehidupan ini pada hakikatnya indah

dengan alurnya yang kompleks. Allah jadikan kita gagal

di sini, untuk kemudian berhasil di sana. Ada banyak cara

Allah memberi satu celah dengan menutup celah lain.

Bisa jadi karena tak ingin kita mengulur waktu lebih lama

atau agar kita tak celaka.

Gagalmu, sakitmu, serta hal-hal yang begitu perih

dirasa bukanlah hal yang harus dihindari. Memang sulit,

tapi bukankah keseimbangan tercipta ketika ada dua hal

berlawanan yang berdampingan? Begitu pula sesak

yang dihasilkan dari kegagalan. Ia juga akan menjemput

keberhasilan pada akhirnya.

Kau akan banyak belajar melangkah lebih mantap,

lebih kuat, dan di ujungnya akan menjadi manusia yang

jauh lebih bijaksana dan bisa menempatkan diri terhadap

semua momen yang ada. Gagal tetap tenang, berhasil

tidak senang berlebihan. Salah tidak mengapa, benar

tidak membuat tinggi hati.

Merunduk sejenak tidak akan membuat kita

kesak i tan . Sebaga imana d i r i yang mencoba

menyelesaikan segala masalah yang menghadang.

RESENSIJudul Buku : Merunduk

Penulis : Fitriah Junita Arifin

Tahun Terbit :

Penerbit : Kertas Sentuh

Tebal : 133 halaman

ISBN : 978-623-6858-53-0

Tentang Penulis

Penulis bernama Fitriah Junita Arifin, lebih akrab disapa “mbk Jun”, lahir di Denpasar, Bali 9 Juni 1998. Penulis aktif

mengikuti event kepenulisan, dan pernah mendapatkan juara ii dalam perlombaan cerpen di tingkat regional. Selain

menulis “nita” sapaan akrab teman-temannya juga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa, saat ini ia menjabat

sebagai wakil ketua dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Umsida. Untuk mengenalnya lebih jauh kalian

dapat mengunjungi @kakakjune09_. (Rina).

Page 33: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

KONSULTASI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya Fitria, mahasiswa Saintek. Bagaimana cara agar

tetap bugar di selama puasa di bulan Ramadhan tahun

ini? Sedangkan kita masih hidup berdampingan

dengan Covid-19?

Waalaikum salaam Wr. Wb.

Masa pandemi Covid belum berakhir, sedangkan ini memasuki tahun ke 2 bulan puasa di masa pandemi. Umat

islam tetap bersemangat untuk menyambut dengan gembira datangnya bulan suci ramadhan, untuk dapat

menjalankan kewajiban ibadah di bulan suci yang penuh berkah dengan baik dan lancar, sehingga ada beberapa hal

yang harus kita lakukan untuk dapat tetap sehat dan bugar dibulan suci ramadhan.

1. Sahur setiap hari

Makan sahur dapat memberikan keberkahan dan mengikuti sunnah nabi. Dengan makan sahur setiap hari dapat

memberikan energi yang cukup untuk seharian penuh, Sahur dianjurkan makan makanan yang mengandung gizi

seimbang seperti karbohidrat, lemak protein, mineral dan vitamin.

2. Tidur yang cukup

Kebutuhan tidur selama bulan ramadhan juga harus terpenuhi untuk dapat menjaga daya tahan tubuh. Kebutuhan

tidur orang dewasa 7-8 jam sehari sedangkan untuk lansia 6 jam sehari. Jika malam kurang tidur maka bisa

ditambahkan atau dialihkan pada tidur disiang sehingga kebutuhan tidur dalam sehari tetap terpenuhi.

3. Penuhi kebutuhan cairan

Kebutuhan cairan sangat penting bagi tubuh, bila kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat

mengganggu metabolisme tubuh. Kebutuhan cairan orang dewasa 20-30 ml/KgBB atau 2400-2600 ml dalam sehari.

Penuhi kebutuhan cairan dengan minum cukup air putih dan hindari atau kurangi minuman yang mengandung kafein

seperti teh, kopi dan minuman softdrink.

4. Olahraga ringan

Kebiasan olah raga tidak dapat ditinggalkan begitu saja selama berpuasa. Meskipun puasa juga bisa tetap melakukan

olahraga ringan, namun jangan memaksakan diri bila tidak kuat berolahraga. Selama bulan puasa bisa memilih

olahraga yang tidak banyak menguras energi seperti bersepeda, renang, yoga jalan-jalan santai yang dapat

dilakukan 30 menit sebelum berbuka puasa.

5. Konsumsi buah kurma

Konsumsi buah kurma selain mengikuti sunnah nabi Muhammad SAW juga memberikan dampak bagi kesehatan,

Kurma merupakan buah yang kaya nutrisi seperti kalium, magnesium, kaksium dan fosfor yang bagus untuk kesehatan

tulang, juga mengandung fruktosa sebagai sumber energi. Serta anti oksidan yang dapat berfungsi untuk

melindungi tubuh dari zat radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit. Selain itu kurma juga tinggi serat bagus

untuk sistem pencernaan.

6. Konsumsi buah dan sayur

Buah dan sayur banyak mengadung vitamin dan mineral, makanlah buah dan sayur yang bervariasi pada waktu buka

dan sahur setiap harinya. Selain itu buah dan sayur juga mengandung antioksidan yang dapat menjaga stamina

sehingga tubuh tetap sehat dan bugar.

7. Bila perlu minum multivitamin

Jika konsumsi dari makanan dirasa kurang, bila perlu ditambah dengan konsumsi multi vitamin untuk menjaga

stamina. Banyak jenis multivitamin yang ada dipasaran pilihlah multivitamin yang aman dan halal.

8. Tetap menerapkan protokol kesehatan

Mengingat ramadhan kali ini masih dalam masa pandemi covid untuk tetap menjaga kesehatan dan mencegah

penularan maka harus tetap menerapkan protokol kesehatan melalui 5 M yaitu mencuci tangan dengan

menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, memakai masker secara tepat, menjaga jarak

minimal 2 meter apabila berada diluar di luar rumah, hindari kerumunan serta batasi mobilitas.

Tetap BugarSelama Bulan Ramadhandi Era Pandemi Covid 19

Oleh: Siti Cholifah, SST.,M.Keb

Dosen S1 Pendidikan Profesi Bidan

Khazanah Edisi XVII 2020 31

Page 34: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 32

TENTANG ALUMNI

ahmi Dian Putri, alumni prodi Teknologi RLaboratorium Medis (TLM) Umsida yang

lulus tahun 2018 kini makin eksis sejak

tampil menjadi model tas Flicka. Rahmi mengaku,

karirnya di dunia model ini berawal dari hobinya

membuat konten foto dan video sejak kuliah.

“Jadi mulanya aku hoby banget foto-foto,

banyak juga yang aku posting di Instagram. Terus salah

satu temenku ini berteman dengan owner-nya Flicka, nah

dari situ aku dikenalin tuh, kemudian aku diminta jadi

modelnya,” ujarnya pada Khazanah (10/4).

Rahmi mengaku kemampuannya dalam bergaya

di depan kamera ini dapatkannya secara otodidak,

“Nggak pernah ikut sekolah model atau kursus, ya murni

otodidak aja, hoby foto-foto dan bikin konten eh jadi

rejeki tersendiri,” paparnya sembari tertawa.

Saat ini, Rahmi tak hanya menjadi model, pasca

lulus dari TLM Umsida, ia juga bekerja sebagai laboran.

Dalam menjalani karir sebagai model yang tak sejalan

dengan jurusan di kuliahnya ini, tak dapat dipungkiri

gadis asal Sidoarjo ini juga kerap mengalami beberapa

kendala, misalnya jika ia mendadak mendapat jadwal foto

sehingga mengharuskannya bertukar jadwal dengan

partner kerja.

“Aku kerja sebagai laboran kan, nah kalo ada

jadwal foto dadakan ini yang kadang bikin aku harus tuker

jadwal sama partner kerja ku. Tapi Bersyukur sih semua

bisa diatasi. Seneng banget pokoknya masih dikasih

kepercayaan sama Flicka untuk membawakan produknya

sampai sekarang,” tuturnya.

Diakhir wawancara, wanita kelahiran 1 Mei 1995

ini mengatakan kesuksesannya ini tak luput dari doa dan

dukungan orangtuanya. Selain itu ketekunan dalam

menjalani pilihan menjadi salah satu kunci yang harus

dipegang erat, “Harus giat dan tekun jika sudah memilih

terjun ke dunia modeling juga jangan lupa untuk pintar

dalam berpenampilan, mix and match outfit, belajar pose

dan konsep produk atau foto yang akan dilakukan juga

tak kalah penting,” pungkasnya. (Real)

Dari Hobi Menjadi Rejeki, Ini CeritaSukses Model Tas Ternama

Page 35: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

MAHASISWA MENYAPA

Saya Muhammad Ryan Arianto asal Pekan baru,

Riau, Prodi S1 Teknik Industri, semester empat.

Perkembangan internet masa kini membuat saya

bertemu Umsida, lewat jejaring media sosial saya mulai

mengetahui bagaimana sih Umsida itu. S1 Teknik Industri

menjadi pilihan Prodi saya sebab mata kuliah yang

diajarkan sangatlah kompleks. Menurut saya prodi ini

juga memiliki prospek kerja yang menjamin sehingga

saya tertarik pada Teknik Industri. Saya juga berharap

semoga Umsida menjadi tetap menjadi universitas

unggul di Indonesia. Bangga UMSIDA. (Fitria)

Nama saya Dwi Prasetyo R, mahasiswa semester enam Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI), berasal dari Kota

Jembarana, Provinsi Bali. Menurut saya Umsida adalah salah satu kampus 10 terbesar se-Muhammadiyah. Saya memilih berkuliah di Umsida, karena melihat kemajuan dibidang akademik dan non akademik yang semakin berkembang.Alasan saya memilih prodi PAI adalah karena melihat kemajuan pendidikan PAI yang sangat bagus. (Anis)

Saya Fatma Aulia Horsan, mahasiswa semester akhir

prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), asal Kupang,

NTT. Awal saya memilih Umsida karena tertarik

dengan prodi Bahasa Arab yang memang favorit saya

sejak kecil. Prodi PBA di Umsida sangat berbeda dengan

kampus lainnya. Kurikulum yang digunakan berasal dari

Timur Tengah. Selain itu, di Kupang belum ada kampus

yang berprodi bahasa Arab. Alhamdulillah, dengan

keinginan kuat disertai usaha yang maksimal, saya dapat

berdiri bersama mereka dan pernah mendapatkan

piagam penghargaan sebagai tholibah mumtazah itu

artinya mahasiswa terbaik pada waktu itu. Tapi jujur saya

menikmati dan bisa aktif dalam Himpunan Mahasiswa

Pendidikan Bahasa Arab dan Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah. (Asita)

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 33

Saya Fika Muvida, Mahasiswi Prodi Bahasa Arab

semester 4, asal asal Masamba, Sulawesi Selatan.

Alasan saya kuliah di Umsida berawal dari

keinginan untuk kuliah di pulau jawa. Salah seorang guru

merekomendasikan nama Umsida, begitu pula teman

saya mengatakan Umsida adalah salah satu kampus

terbaik. . Hal ini semakin meyakinkan saya untuk kuliah di

Umsida. Karena menurut saya perguruan yang unggul

akan menghasilkan mahasiswa/i yang unggul pula.

(Rina)

Page 36: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 34

MAHASISWA MENYAPA

Saya Noorgina Sahiya, asal Samarinda Kalimatan

Timur (Kaltim), mahasiswa prodi S1 Akuntansi

Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS).

Saya memilih kuliah di Umsida karena akreditasinya.

BTidak hanya ilmu, saya juga bisa mendapatkan keluarga

baru. Harapan kedepan, semoga selalu ada perbaikan di

seluruh aspek, mulai dari sistem pembelajaran, sistem

pengembangan mahasiswa.Sehingga mahasiswa

Umsida benar-benar bisa memberikan atmosfer baru di

wilayah Sidoarjo. (Asita)

izky Hadi Rahmani Setiyoko, mahasiswa Prodi RPsikologi Semester 2, asal Banjarmasin,

Kalimantan Selatan. Bagi saya, pelayanan di

Umsida sangat bagus. Kesan saya sebagai mahasiswa

baru di saat pandemi Covid-19, dari awal ospek sampai

kini memasuki perkuliahan di semester 2, walaupun

serba online, saya merasa kampus telah mengupayakan

dan memberikan pelayanan yang baik untuk

mahasiswanya. Saya merasa bangga menjadi bagian dari

kampus ini. Pesan saya untuk Umsida, semoga

kedepannya Umsida bisa semakin maju dan unggul.

Tentunya Prodi Psikologi semakin lebih baik lagi,

sehingga bisa melahirkan para psikolog yang handal.

(Shinta)

uhammad Safari, mahasiswa Prodi Teknologi MPangan semester 4, asal Poso, Sulawesi

Tengah. Pada awalnya, saya berniat masuk di

Umsida karena saya diminta orang tua untuk menemani

nenek saya di Sidoarjo sekaligus berkuliah di sini.

Berhubung daerah saya adalah penghasil pertanian

yang baik juga, jadi saya berpikir agar dapat mengolah

hasil pertanian di sana menjadi lebih berkualitas dan

berharga. Kesan selama kuliah di Umsida, saya bisa

mengenal banyak teman. Ke depan, saya ingin membuat

perkumpulan mahasiswa Umsida yang dari luar daerah.

Tujuannya agar kami bisa saling melindungi, membantu,

dan menjalin silaturahmi. (Shinta)

Saya Helmi Suryanata, Prodi Pendididkan Bahasa

Arab semester 4. Saya berasal dari Paser, Kaltim.

Saya bergabung dengan Umsida untuk alih jenjang

D2 mahad Abdurrahman Bin Auf Malang. Umsida

termasuk salah satu universitas di Jawa Timur yang

memberikan akses untuk mahasiswa mahad melanjutkan

studi S1 di bidang bahasa arab. Hal yang mengesankan

bagi saya adalah rektornya friendly pada mahasiswanya.

Harapan saya Umsida dapat eksis dan mencetak

mahasiswa professional religius di era globalisasi dan

ikut andil dalam membangun negeri. (rina)

Page 37: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

CERPEN

“Waktu yang menyenangkan adalah bersama keluarga,”

ucap Alea sambil menatap senja sebelum adzan maghrib

berkumandang.

-

“Bunda ayo, sudah waktunya berbuka,” Alea memanggil

ibunya yang duduk di ruang keluarga. Alea berjalan

menuju ruang makan, disitu terdapat pak Bintara- ayah

Alea, dan kak Tiara – kakak perempuan Alea. Kebetulan

ayah, bunda, dan kakak Alea berada dirumah karena di

bulan Ramadhan ini dan karena adanya pandemi

keluarga Alea work from home atau bekerja dirumah.

“Selamat berbuka puasa keluarga Ayah tercinta,” ucap

pak Bintara.

“Haha apa sih Ayah?” Kak Tiara membalas ucapan

ayahnya.

Keluarga Alea sering bercanda, jadi suasana tidak terlalu

tegang dan ceria.

-

Sudah tiga minggu Alea berpuasa dirumah saja, bosan?

Tentu saja! Alea ingin berlibur bersama keluarganya

namun pandemi ini membuat keluarga Alea terkurung di

rumah. Biasanya ada yang dilakukan keluarga Alea saat

berada di rumah seperti bermain game, mengobrol atau

membuat makanan untuk berbuka. Keluarga Alea

terbilang akrab, karena ayah Alea suka mengobrol dan

bercanda.

-

“Bundaaa, Bundaaharaa, sudah waktunya sahur ini ayo

bangun!” seru ayah membangunkan bunda.

”Iya ayah, ini bunda bangun ayah,” jawab bunda sedikit

mengantuk.

Alea tidak terlihat di meja makan kali ini, Ia kedatangan

tamu di tengah Ramadhan ini, ya Tuan Bulan. Ia terlihat

sangat menikmati tidurnya.

Keesokan paginya Alea terbangun dan melihat ke sekitar

dan ternyata semuanya masih tertidur. Alea menuju

ruang keluarga untuk menonton tv, sebelumnya Ia

mengambil cemilan di kulkas. Di TV ia tonton kartun,

meski sudah berumur 18 tahun, Ia masih menyukai film

anak-anak.

“Al kamu ngapain?” kak Tiara datang dengan tiba-tiba

tanpa suara yang membuat Alea terkejut.

“Eh, kak Ara ngagetin ih,” Alea terkejut melihat kakaknya

yang tiba-tiba datang.

“Hehe maaf maaf, kamu ngapain? Kok makan? Ga puasa?”

tanya kak Tiara.

“Engga lagi kedatangan tamu” jawab Alea.

“Ha? Tamu? Mana? Kamu ada tamu kok malah makan sih?

Ngga malu apa diliat tamunya? Mana? Kok ga disuruh

masuk?” Kak Tiara sepertinya masih mengantuk sehingga

tidak mengerti yang dimaksud Alea.

“Kak Arraaaa maksudnya tuh Alea datang bulan kak,

lemot banget sih,” Alea sedikit jengkel dengan kakaknya

yang lemot itu.

“Oh astaga bilang dong daritadi Al.”

Lalu datang Ayah Alea ke ruang tamu dan ikut menonton

TV bersama anak-anaknya.

“Tumben diem biasanya kalau kalian bertiga sudah

kumpul berisiknya minta ampun?” sindir bunda yang

melihat mereka bertiga akur menonton TV bersama.

“Kita ga pernah berisik kok bun” jawab ayah namun

matanya tetap melihat ke televisi.

“Hm iya deh iyaa ga pernah berisik,” jawab bunda.

“Al bantuin bunda bikin kue ya untuk lebaran,” bunda

mengajak Alea membuat kue lebaran karena memang

bunda suka, dan biasanya membuat kue lebaran sendiri.

“Iya bundaaa, lebaran kali ini bikin kue apa bun?” Tanya

Alea.

“Hm, sedikit saja karena tidak mungkin ada banyak tamu,

bikin kue yang biasanya saja nastar nanas dan putri salju,

gimana?”

“Boleh boleh ayah juga suka,” sahut ayah tiba-tiba.

“Kalau masalah kue pak Bintara paling semangat yaa,”

sindir bunda.

Mereka hanya tertawa melihat tingkah lucu ayah.

-

W A K T UOleh: Natasha Elanda

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 35

Page 38: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Khazanah Edisi XVII 2020 36

CERPEN

“Bundaaaa ini gimana selai nanasnya kebanyakan dong,”

rengek Alea dari arah dapur.

Sekarang dapur rumah Alea sedikit berantakan akibat

acara masak memasak bunda dengan Alea. Tepung

sedikit berceceran mentega dimana-mana ulah siapa

lagi kalau bukan Alea tidak mungkin bunda seperti ini.

“Astaga Al tadi bunda minta bantuin bukan ngerusakin,

yaudah gapapa itu biarin buat yang lain lagi,” omel

bunda pada Alea.

-

Terdengar suara oven yang menandakan kue sudah

matang.

“Sudah selesai kue nya, wah cantik cantik sekali kuenya

kaya aku,” seru Alea saat melihat kuenya sudah

dikeluarkan dari oven.

“Mana ada cantik kue mu Al lihat tidak ada yang

sempurna bentuknya,” sahut bunda sambil menghela

napas melihat kelakuan Alea.

“Bun tidak ada yang sempurna di dunia ini,” Alea

membela diri sendiri dan tetap menganggap jika kue

buatannya sangat cantik.

Bunda menggelengkan kepala melihat kelakuan Alea.

Setelah masak-memasak selesai, terdengar suara sedikit

berisik dari arah ruang keluarga. Ternyata ayah dan kak

Tiara sedang bermain uno dan yang kalah harus dicoret

mukanya. Alea datang untuk melihat dan langsung saja

ia tertawa melihat wajah ayahnya yang sudah penuh

coretan dan wajah kak Tiara juga tak kalah banyak

coretannya.

Ayah dan kak Tiara mengisi waktu luang dengan bermain

bersama, sambil menunggu waktu berbuka. Alea

bergabung untuk ikut bermain, setelah lama bermain

ternyata tak ada coretan diwajah Alea hanya wajah ayah

dan kak Tiara. Mereka bertiga berhenti bermain saat

mengetahui hari sudah sore dan akan berbuka. Alea

membantu bunda menyiapkan makanan, ayah dan kak

Tiara membersihkan diri dan segera membantu bunda

dan Alea di ruang makan.

-

Suasana Ramadhan di rumah tak pernah sepi setiap

harinya dipenuhi canda tawa dan hal unik setiap harinya.

Tentu saja Alea sangat bersyukur diberi keluarga seperti

ini, tidak pernah Lelah memberitahu Alea jika Ia salah,

tidak pernah lelah menyemangati Alea saat keadaan

terpuruk, dan tidak pernah lupa untuk mengingatkan diri

kepada Allah.

-

Sudah satu bulan penuh Alea menjalani puasa Ramadhan

di rumah bersama keluarganya tiba waktu dimana ia tak

lagi berpuasa. Hari raya adalah hari terfavorit bagi Alea

karena Ia dapat merasakan awal yang baru setelah satu

bulan lamanya berpuasa. Alea melakukan tradisi

sungkem atau biasa disebut bermaaf-maafan saat hari

raya idul fitri, pertama Ia sungkem dengan ayah,

“Minal aidzin wal faidzin ayah, maafin Alea ya ayah punya

banyak salah sama ayah,”

“Minal aidzin wal faidzin adek, ayah juga minta maaf ya

sama adek,” balas ayah

Lalu dilanjutkan sungken pada bunda, dan terkahir kak

Tiara.

Meskipun hari raya idul fitri kali ini terasa berbeda karena

adanya pandemi, semua hal terasa menyenangkan bagi

Alea jika bersama keluarganya.

Selesai

Page 39: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 37

CERPEN

“Sejernih embun pagi yang mengisyaratkan

sebuah kebenaran, tidak seperti rasa cinta dan benci yang

silih datang berganti, dan kehidupan yang tak bisa ku

atur sesuai keinginanku sendiri."

Sejenak lamunan Kenzi pecah dalam hantaman

ombak yang menerjang bebatuan di pantai selatan, gadis

manis dan pintar yang beragama Kristen katholik ini

telah terbiasa hidup mewah, dengan fasilitas bak putri

raja, namun akhir-akhir ini ia merasa ada keganjalan akan

agama yang dianutnya.

Suatu malam saat ia makan di sebuah restoran,

tak sengaja ia menemukan selembar tulisan, karena

penasaran ia pun memungutnya,

“Kebenaran hakiki, apa ini?” ucap Kenzi

membaca judul dalam lembaran tersebut, ia pun

memasukkan ke dalam saku dan membacanya saat tiba

rumah,

“Apakah ini benar? Jadi selama ini kedua orang

tuaku membohongiku? Para pendeta, guru agamaku.

Apa arti semua ini?” Ucap Kenzi dengan perasaan yang

dipenuhi amarah. Ia merasa 17 tahun sudah ia

terbohongi, namun kini ia tau akan kebenaran, bahwa

Tuhan itu satu, tiada beranak dan tiada beribu.

Hari berlalu, tak disangka ia mendapatkan berita

dari sekolahnya bahwa dirinya lolos dalam seleksi

Program Studi Teknik Kimia di salah satu Universitas

terkenal di Indonesia. Ia pun bahagia, apa yang ia impikan

akhirnya terwujud, namun disela kebahagiaannya, ada

gelisah yang terpendam dalam hatinya.

“Kenzi, mama rasanya tak sanggup melepasmu,

jika kau membutuhkan apapun telepon mama,” pesan

mama sebelum Kenzi keberangkat.

“Mama…, aku kuliah di Yogyakarta, masih satu

provinsi,” ucap Kenzi,

“Iya mama tau, mama hanya tidak tega. Selalu

kabari mama dan papa,” ucap mama seraya memeluk

Kenzi,

“Pasti, Kenzi berangkat ya, da mama... da papa...”

ucap Kenzi seraya masuk ke dalam mobilnya.

Selama kul iah Kenzi t inggal di sebuah

perumahan yang cukup elit, meski demikian ia tidak

pernah menyombongkan dirinya di depan teman-

temannya.

Suatu sore tak sengaja Kenzi duduk di bawah

sebuah pohon yang rindang dekat masjid Baiturrahman

kampus tempat ia belajar, kebetulan di masjid tersebut

sedang berlangsung sebuah kajian tafsir yang membahas

surat a l- ikhlas , dan secara tak sengaja Kenzi

mendengarkan kajian tersebut.

Perlahan hati Kenzi luluh oleh beberapa lantunan

ayat al-quran, seakan ada sebuah cahaya yang masuk

menerangi hatinya, dan menjawab semua pertanyaan

yang selama ini meresahkan hatinya. Karena tak sanggup

untuk membendung rasa, Kenzi pun menangis dengan

sejadi-jadinya, hingga mendatangkan respon pada

mahasiswa lain yang melewatinya, dan tak sengaja lewat

seorang laki-laki yang ternyata ketua BEM di fakultasnya.

“Mbak kenapa menangis?” Tanya Rafa, ketua BEM

Fakultas Teknik,

Kenzi pun menolehkan wajahnya ke sumber

suara, seketika Rafa pun mengenalinya, karena Kenzi

adalah salah satu mahasiswi favorit di fakultasnya,

“Bisakah kau mengantarku ke masjid itu?” Ucap

Kenzi,

“Bukankah kau tidak beragama Islam, kenapa kau

ingin masuk masjid?” Tanya Rafa.

“Secercah cahaya telah menerangi hatiku, dan

sebuah perkataan telah membuatku mengerti.”

“Baiklah, akan ku antar.”

Melukis Pelangi RamadhanOleh: Rina Aditia Dwi Astuti

Page 40: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

CERPEN

Selepas kajian mereka pun masuk kedalam

masjid, Kenzi mengutarakan niatnya untuk memeluk

agama Islam, Rafa pun bahagia mendengarnya.

Semenjak itu Kenzi menjadi anak yang mandiri,

ia tidak menggunakan sepeserpun uang harian dari

orang tuanya.

Selepas kuliah Kenzi bekerja di sebuah Bimbel

yang ada di dekat kampusnya, penghasilannya lumayan,

dan cukup untuk membiayai kehidupan sehari-harinya,

ia pun tidak pernah menggunakan mobil dan rumah

yang dibelikan orang tuanya, dan ia lebih memilih untuk

tinggal berdua di sebuah kamar kos kecil bersama

temannya.

Setiap malam Kenzi belajar di sebuah rumah

quran, hingga tak terasa tiga bulan berlalu. Karena daya

ingat yang kuat, Kenzi dengan mudah dapat

menghafalkan 10 juz al-quran. Liburan kampus pun tiba,

bersamaan dengan datangnya bulan ramadhan.

Kenzi pun pulang ke rumah dengan berpakaian

syar'i, tanpa membawa mobilnya. Dengan keberanian

Kenzi mengetuk pintu rumahnya, orang tuanya

menyambutnya dengan bahagia, namun ketika melihat

pakaian yang ia kenakan ayahnya pun terdiam dan

berkata,

“Apa-apa-an ini Kenzi? Papa mengirimmu kuliah

untuk belajar teknik kimia, bukan untuk mengubah

penampilanmu! Jangan bilang kau juga telah mengubah

keyakinanmu?” Tanya sang ayah dengan sangat marah,

sementara mamanya hanya terdiam memandanginya.

“Masuk ke rumah, papa ingin bicara!” Pinta

ayahnya.

Kenzi pun masuk kedalam rumah seraya

menyerahkan kunci rumah, mobil dan atmnya.

“Kenzi, apa maksud semua ini?” Tanya mamanya

dengan rasa kecewa,

“Maafkan aku ma, pa, aku telah masuk Islam tiga

bulan yang lalu, dan semenjak itu pula Kenzi tidak

memakai semua fasilitas yang papa dan mama berikan,

kecuali uang kuliah, maafkan Kenzi karena tidak

memberitahukan hal ini,” ucap Kenzi lirih.

Mamanya pun menangis dan ayahnya sangat

marah, namun apa daya Kenzi adalah anak semata

wayang yang penurut, rajin, dan jujur,

“Kenzi apakah kau tidak ingin masuk surga

bersama mama dan papa?” Tanya sang mama.

“Kenzi berharap akan masuk surga bersama

orang yang kenzi cintai, Nabi Muhammad shallallau alaihi

wa sallam dan para sahabatnya,” ucap Kenzi.

“Jadi kamu tidak mencintai mama dan papa?”

“Kenzi mencintai mama dan papa sebatas cinta

seorang anak pada orang tuanya, karena keyakinan kita

berbeda maka tempat kita di akhirat juga berbeda,” ucap

Kenzi disela isak tangisnya.

Mama dan papa benar-benar tak menyangka jika

Kenzi akan mengucapkan hal itu. Tiba-tiba terdengarlah

suara adzan, Kenzi pun pamit pada orang tuanya untuk

melaksanakan sholat isya' sekaligus tarawih di masjid.

“Kenzi, bawa mama dan papa ikut bersamamu,

kami juga ingin berada di surga bersama orang yang kami

cintai,” ucap ayah pada Kenzi.

Kenzi pun tersenyum dan berlari memeluk kedua

orang tuanya, “Aku sungguh yakin bahwa badai akan

berlalu, dan kini ku percaya bahwa pelangi ramadhan itu

benar adanya.” Ucap kenzi lirih.

Khazanah Edisi XVII 2020 38

Page 41: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 39

PUISI

Hayoloo Ramadhan Tiba

Oleh : Muhammad Asrul Maulana

Selamat datang Ramadhan

Suka cita menyambut si dia

Bersuka ria menanti kedatangannya

Kurindu dia sampai tiba masanya

Bulan suci penuh ampunan

Cerminan diri akan dosa

Bulan penuh pintu taubat

Berharap mendapat rahmat, syafaat

Bulan apakah itu?

Hayoolo yang biasanya tidur

Bangun makan sahur

Hayoolo biasanya habis sholat kabur

Kini sholat sejaman gugur

Hayoolo yang biasanya ghibah

Canda ghibah, stop dulu yaa...

Berlomba-lombalah mendapat pahala

Dibulan yang sangat mulia

Bersungguh-sungguhlah berjihad

Niscaya jannah menerimanya

Tutup usia tak terkira

Apa yang kau cari lagi didunia

Ya Ramadhan Ya syahrul syiam

Selamat datang bulan puasa

Menuju kemenangan yang indah

Langit Ramadhan

Oleh: Rina Aditia

Senyuman manis yang tertahan,

Cukup untuk segala keluhan yang kau utarakan,

Lakukanlah saja tugas dan kewajiban,

Karena dunia telah diatur oleh sang pemilik kekuasaan,

Secercah cahaya yang datang dan menyinari hati,

Menguak sebuah kebenaran yang hakiki,

Meski harus sakit seperti tertusuk sebilah belati,

Namun justu kau dapat tersenyum manis tanpa tertahan

lagi,

Kini kau percaya bahwa Tuhan selalu adil pada setiap

abdi,

Virus corona takkan menimpa j ika Tuhan tak

menghendaki,

Meski kau berkeliling ke belahan negeri,

Atau hanya terdiam di rumah dan menunggu cucu yang

mengunjungi,

Namun kau tak menyangka justru virus corona

menghampiri,

Tetap tersenyum karena bulan ramadhan akan

membersamai,

Disetiap langit yang hadir dengan ribuan ampunan yang

diberkahi,

Berharap semua akan membaik seiring waktu yang silih

berganti.

Pantang Menolak Pahala Di Tengah Pandemi

Oleh: Ayunda Ade Nurdiana

Hampir sejuta purnama telah berlalu usai

Tanpa mengalirkan sebuah pengakhiran

Senja dengan pesona menawannya pun

Tak mampu membunuh goresan kasus di bumi

Pandemi COVID-19 telah berangsur

Memenuhi segenap bagian yang termuat di bumi

Mustahil jika tak menyentuh makhluk

Bernama manusia

Hingga tak terduga ramadhan telah menyapa

Menyediakan segudang pahala

Bagi tiap pelakunya

Namun, dilema kian membuncah merasuk hati nan

pikiran

Lantas opini telah melayang bebas

Tapi, berbeda dengan manusia yang siap

Bertempur dengan COVID-19

Pantang menolak pahala yang telah tersemat di

bulan berkah ini

Meski terhalang jarak nan keadaan

Namun, tak membunuh semangat

Tuk kejar pahala dengan berbagai amalan

Puasa, tarawih, tadarus, maupun infaq telah

ditindakkannya

Page 42: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

PUISI

Khazanah Edisi XVII 2020 40

Hadirmu

Oleh : Zulfa Ihzani (Pendidikan IPA)

Ketaatan-ketaatan itu menjamu rindu

Hadirmu telah dikumandangkan

Memantul pada dinding-dinding rumah yang

diagungkan

Dan orang-orang di dalam, r iuh menyiapkan

penyambutan

Hadirmu,

Didengungkan seantero alam

Bersama nyanyian hujan musim ini

Di balik lantunan Al-Qur'an malam ini

Di dalam gemuruh lapar siang ini

Juga menyelinap diantara shaf-shaf sore ini

Kau tetap bebas,

Meski pandemi menjaga di teras

Kau tetap luas,

Meski banyak aturan menjadi pembatas

Tak ada yang mampu mencegahmu

Untuk datang dan menyemai keimanan

Untuk tiba dan membawa kemuliaan

Untuk hadir dan menghadiahi kemenangan di akhir

Hadirmu,

Melahirkan adaptasi baru

Sepertiga malam, dulu tenang oleh pejam

Kini bangun oleh takbir juga nyaring piring-piring

Sepertiga malam, dulu gelap oleh lelap

Kini terang oleh cahaya jiwa dari sujud dan doa-doa

Semoga tak ada sia-sia

Untuk diri menyadari keberkahan, memahami amalan-

amalan, juga khusyuk penghambaan

Untuk diri mampu menjaga amarah dan menghinakan

nafsu

Hingga kembali dilahirkan menjadi jiwa baru

Hadirmu,

Tetap ditunggu, meski berbeda dengan dua tahun lalu

Tetapi hikmah kehadiranmu tetap bernyawa meski

nuansa tak lagi sama

Pandemi memang belum menyingkir, tetapi ritual takbir

tetap hidup bersama dzikir-dzikir

Waktu Ramadhan

oleh : Anis Yusandita (PGSD)

Waktu Ramadhan

Seberkas sinarmu jatuh ke bumi

Penantian yang ditunggu – tunggu di bulan suci

Seperti menunggu embun di pagi hari

Lantaran membersihkan jiwa nan raga

Waktu Ramadhan

Inilah tahun kedua engkau berada di masa pandemi

Perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui

Meski semua orang harus melewati

Tanpa disadari sampai kapan masa ini akan terjadi ?

Waktu Ramadhan

Bulan penuh keagungan dan keberkahan

Ramadhan yang seharusnya berjamaah menyemai ayat

Al-Qur'an

Serta menjalankannya penuh keridhaan dan keikhlasan

Kini pandemi membuat manusia ditenggelamkan sinar

bulan

Waktu Ramadhan

Kami rindu suasana tarawih bersama

Rindu berbuka puasa bersama teman dan keluarga

Corona cepatlah hilang dan pergi yang jauh

Agar lebaran tiba, kami bisa berkunjung ke kampung

halaman

Kutanam Asa di Bulan Suci Ramadhan

(Fitria Trisna Sisiliani)

Hitungan hari, bulan Ramadhan segera tiba.

Menebar keberkahan di setiap harinya.

Membalas penantian umat muslim akan kerinduan ini.

Kerinduan yang tertahan dengan sepenuh hati.

Namun, kini Ramadhan menyapa dengan nuansa

berbeda.

Menyapa di tengah kecemasan akan pandemi.

Aku berharap kau menjadi obat atas luka ini.

Sebab aku pun percaya setelah badai akan hadir sebuah

pelangi.

Yaaa... engkau adalah pelangi Ramadhan.

Yang akan mempererat tali silaturahmi.

Yang akan mempererat kembali saff jamaah di masjid.

Sebab semua telah direnggakan oleh pandemi.

YaAllah... YaTuhanku...

Kutanam asa di bulan suci nanti.

Sembuhkan luka tidak menelan korban jiwa.

Sehingga keluarga dapat berkumpul sembari tertawa.

Menyambut sang Ramadhan bulan suci penuh berkah.

Page 43: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Page 44: Khazanah-april.pdf - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo