- Indek : f?f..? . ................................. Kode m LEMBAR DISPOSISI / CATATAN DINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTt\ / Of I fO J-OI;L. Tanggal Masuk : . ??-;:rG . : "'j'" . Hall lsi : 1"- , ......................................................................................- ... Tgl./Nomor Sural Asa I : Inslruksi I Informasi : Dileruskan I Kepada : Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada: P/rL/5[JJD : f PrtE f ----- Sekrelaris Kabid Media Massa \ abid Informasi , Publik 4. Kabid SIM 5. Kabid Infraslruklur Perangkal Lunak 6. Kabid Infraslruklur Perangkal Keras 7. Kabid POSTEL .. Coret yang tidak perlu
43
Embed
:Kf - jakarta.go.id · tertinggi ke 6 dari seluruh kola yang lllengalami inflasi. II. Angka Ekspor-Impol' Nilai ekspor procluk-produk OKl Jakarta bulan Agustus 2012 mencapai 794,71
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
-
Indek : f?f..? .................................. Kode
mLEMBAR DISPOSISI / CATATAN
DINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASANPROVINSI DKI JAKARTt\ /
Of I fO J-OI;L.Tanggal Masuk : .
??-;:rG .: "'j'" .
Hall lsi Ringkamjt")~"L.~ : .~.~5 ~'9i Ok;tD~tr,?f) 1"- ,......................................................................................- ...
Tgl./Nomor Sural
Asa I ::Kf{:':~:~<~~~~~:!:~:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Inslruksi I Informasi : Dileruskan I Kepada :
~~~
Sesudah digunakan harap segera dikembalikanKepada:
P/rL/5[JJD :
~/TL f PrtEf
-----
Sekrelaris
Kabid Media Massa\
abid Informasi,Publik
4. Kabid SIM
5. Kabid Infraslruklur
Perangkal Lunak
6. Kabid Infraslruklur
Perangkal Keras
7. Kabid POSTEL
.. Coret yang tidak perlu
NomorLampiranPerihal
BADAN PUSAT STATISTIKPROVINSI DKI JAKARTA
31000.7103 (tiga) ekspBRS cdisi Oktober 2012
Jakarla, J Oktober 2012
1I5~fP:li,0
Kepada Yang Tcrhormat ;Bapak Gubcrnur Provinsi OK1 Jakarladi
Jakarta
Bersama ini kami laporkan dengan hormat kepada Bapak Gubernur hasil resume dariBerila Resmi Slalistik (BRS) edisi bulan Oktober 2012 mengenai ; Perkembangan IndeksBarga Konsumcn (Angka 1nflasi), Ekspor dan !mpor, dan Pariwisata Provinsi OK! Jakarta.Adapun resume tersebut adalah sebagai berikut ;
I. Pel-kembangan Indeks Harga KonslImen (Angka Inflasi)
Pada bulan September 2012, harga-harga di OK! Jakarta mengalami inflasi 0,39 persen.Laju infJasi Tahlln 20J 2 mcncapai 3,25 perscn dan laju inflasi tahun ke tahun OK! Jakarta 3,97persen.
!nflasi yang terjadi pacla bulan September lerutama disebabkan naiknya harga-hargapada kelompok sandang. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yailu kelompok sandang2,11 pcrsen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,11 persen; kelompokperumahan, air, listrik, gas dan bahan bakiir 1,08 pcrsen; kelompok kesehatan 0,19 persen; dankclompok pendidikan, rckreasi clan olah raga 0,03 persen. Sedangkan clua kelompok lainnyamengalami penurunan indeks yailu kelompok transpor, komunikasi clan jasa keuangan 1,32pCl'sen; dan kclompok bahan makanan 0,46 persen.
Unluk tingkal nasional dari 66 kota yang diteliti 21 kota mengalami infJasi. Kola yanglllengalami inflasi lertinggi adalah kola Pangkal Pinang 0,74 persen clan kota y<Jng mcngalamiinflasi yang lerrendah adalah kola Oumai 0,01 persen. Kota Jakarta menelllpati urutantertinggi ke 6 dari seluruh kola yang lllengalami inflasi.
II. Angka Ekspor-Impol'
Nilai ekspor procluk-produk OKl Jakarta bulan Agustus 2012 mencapai 794,71 jutaclollar Amcrika, ll1enurun 22,89 persen dari nilai ekspor bulan Juli 2012 yang ll1encapai1.030,61 jUla clollar Amerika, clan lebih rcnclah 27,17 persen clari nilai ckspor sejenis bulanAguslus tahun sebelllll1nya.
Pada bulan Agustus 2012, kont.ribusi nilai ckspor produk-produk OK! Jakarta lerhaclaplolal nilai ekspor yang melalui OKI Jakarta mencapai 22,69 persen, lurun 1,69 poin clarikontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 24,38 persen.
Pasar lItama ekspor produk OKI Jakarla lIntuk bulan Agustlls adalah Asia yakni 35,!7persen, meningkal 2,32 poin clari lIIarket share Asia bulan yang sama t.ahun sebelumnya yangmencapai 32,85 persen, dan juga lebih tinggi 1,84 poin clari bulan Juli 2012 yang mencapai33,33 persen.
Gedung 811'1 JI. Letjen Suprap to - Cempaka Putih - Jakarta 10510 Telp. 42877301 Fax. 42877350 E-mail: [email protected]
Nilai impor melalui DKI Jakarta bulan AguSlus 2012 mcncapai 6.382,81 jUla dollarAmerika, menurun 27,14 persen dari nilai impor bulan Juli 2012. Demikian pula jikadibandingkan dcngan bulan yang sama tahun 2011, nilai impor bulan Agustus 2012 juga lebihrendah 11,69 persen.
III. PaJ'iwisata
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui 3 pintu masuk(Soekarno-Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan Agustus 2012mencapai 145.241 kunjungan, mengalami penurunan sebesar 26,16 persen dibandingkankunjungan wisman bulan Juli 2012 yang berjumlah 196.695 kunjungan. Demikian pula, jikadibandingkan dcngan kunjungan wisman bulan yang sama lahun sebelumnya, jumlahkunjungan wisman bulan Agustus tahun ini juga lebih rendah 1,86 persen. Sepuluh kebangsaanyang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan Agustus 2012 adalah Jepang(14.589 kunjungan); Malaysia (13.882 kunjungan); China (13.818 kunjungan); Singapura(9.540 kunjungan); Korea SeJatan (6.154 kunjungan); Saudi Arabia (5.7JO kunjungan);BcJanda (5.598 kunjungan); Amerika (5.487 kunjungan); Australia (4.774 kunjungan); danPerancis (4.688 kunjungan).
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbinlang pada bulan AguSlllS 2012 mencapai51,02 persen, mengalami penurllnan TPK sebesar 7,79 poin dari TPK bulan JlIli 2012 yangmcncapai 58,81 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan TPK bulan Agllstus 2011 yangmencapai 50,98 perscn, TPK bulan Agllstus 2012 jllstru lebih tinggi 0,04 poin.
Uraian rinei perkembangan lentang InDasi, Ekspor-Impor, dan Pariwisala ada padaBerita Resmi Stalistik (BRS) yang kami lampirkan.
Demikian laporan ini yang dapat kami sampaikan dan alas perhalian Bapak kamiucapkan terima kasih~
1. KepaJa Badan Pusat Statistik (BPS)2. Wakil Gubernur Proyinsi OK[ Jakarta3. Sekrclaris Utama Badan Plisat Statistik (BPS)4. Sekretaris Oaerah Proyinsi DIG Jakarta5. Para Oepllti Glibernlir Proyinsi OKI Jakatta6. Oeputi Bidang Statistik Oistribllsi dan Jasa, BPS7. Oepllti Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, BPS8. Oeputi Bidang Statistik Sosial, BPS9. Oepllti Bidang Statistik Prodllksi, BPS10. Oepliti Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPSJ1. 1nspektur Utama, BPS12. Para Asisten Sekretaris Oaerah Proy DIG Jakarta13. Kepala BAPPEOA Proy OKI Jakarta14. Badan Pcngelola Keuangan dan Aset Oaerah Proy OK[ Jakarta15. Direktur Stalistik Oislribusi, BPS16. Oireklur Statistik Harga, BPS17. Oireklllr Statistik KCliangan, TI dan Pariwisata, BPS18. Oirektllr Oiscminasi Statistik, BPSJ9. Para Walikota Se OKI Jakarta dan Bupati Kepulauan Seribu20. Kepala Dims Koperasi, UKM dan Perdagangan Pray OKI Jakarta21. Kepala Oinas Perhubungan Proy OKI Jakarta22. Kepala Oinas Pariwisata dan Keblldayaan Proy OKI Jakarta
/f23}Kepala Oinas Komunikasi dan lnfonnasi Pray OK1 Jakarta'.t<I. KepaJa Biro Administrasi Perekonomian Pray OKI Jakarta
Pada bulan Agustus 2012, impor sembilan (9) golongan barang utama mengalami penurunandibandingkan bulan sebelumnya, penurunan terbesar teJjadi pada mesin-mesinJpesawat mekanik yaitu
485,94 juts dollar Amerika; kemudian mesin/peralatan listrik 401,05 juts dollar Amerika; besi dan baja
264,95 juta dollar Amerika; kendaraan dan bagiannya 186,01 juta dollar Amerika: plastic Dan barang dari
plastik 173,75 juta dollar Amerika: bahan kimia organik 82,29 juta dollar Amerika: benda-benda dati besi
dan baja 46,51 juts dollar Amerika: karet dan barang dari karet 45,95 juts dollar Amerika: dan kendaraan
bennotorlkomponen, terbongkar 25,71 juta dollar Amerika. Sementara satu (I) golongan barang utama
(HS 2 Digit) impor melalui DKI Jakarta mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya,
~e~ta Resmi Statistik Provinsi DKI Jaka-rta No. 42/10~31fTh. XIV, 1 Oktober 2012
peningkatan tersebut terjadi pada kapa1 terbang dan bagiannya yang menga1ami peningkatan 127,41 jutadollar Amerika.
Sementara dilihat dari perannya terhadap total impor me1a1ui DKI Jakarta bulan Agustus 2012,
sebanyak empat (4) komoditi yang perannya diatas lima (5) persen yaitu mesin-mesin/pesawat mekanik
20,67 persen; mesin/pera1atan listrik 14,40 persen; kendaraan dan bagiannya 9,66 persen; dan kapal terbang
dan bagiannya 5,32 persen.
Tabel6. Impor Melalul OKI Jakarta menurut Negara, Agustus 2012
Grafik 1: Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman ke OKI JakartaSeptember 2010 s.d Agustus 2012
220000 ----
140000 ~ I ...... -. • II I
200000 ~ ~ Ii I~ ti·,,-, \ I.[ 180000 ~ ~ r S:,ET~\c 160000' 7.. I::> -~
1200000 0 0 0 ~ ~ ~ ~ ~ ~ N N N N N N N N
~ '; ~ ';; ~ ~ ~ ~ ';: ;: ~ ~
~ -~ -c '- '- :a; :2 -- ~ ~ ~ -> -~ C :c 'iii 'c :s '5>0- 0< 0 ~ m ~ m 0- 'S ~ 0- 0< 0 ~ m ~0-
~ 0 < ::E ~ co ~ 0 ::E ::E ~ <(/) z 0 ~ u. ::E ~~ < Ul Z 0 ~ u. < ~
~
Serita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 43/10/31fTh.XIV, 1 Oktober 2012 2
Grafik 2: Jumlah Kunjungan Wisman ke OKI Jakarta Bulan Juli dan Agustus OalamEmpat Tahun Terakhir
45.241
196.695---147.999
205.861---156.067
I (]Juli QAgustus I185.828--
o V I !
80.000
40.000
220.000
20.000
200.000
60.000
160.000
140.000
180.000
c~g> 120.000~
'§ 100.000
'"
2009 2010 2011 2012
Penurunan kunjungan wisman bulan AgusluS lahun 2012 yang mencapai 26,16 persen lerhadap
bulan sebelumnya, merupakan penurunan kunjungan wisman yang keempal kali selama empal lahun
lerakhir.
Penurunan kunjungan wisman ke kola Jakarta bulan Aguslus 2012 yang mencapai 26,16 persen
dibandingkan bulan sebelumnya, searah dengan kunjungan wisman ke Indonesia yang juga mengalami
penurunan sebesar 9,56 persen alau dari 701.200 kunjungan pada bulan Juli 2012 menjadi 634.194
kunjungan pada bulan Aguslus 2012.
B. Hotel
1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang
Tingkal Penghunian Kamar (TPK) Holel Berbinlang di Jakarla bulan AguSlus 2012 mencapai 51,02
persen lurun sekilar 7,79 pain dari TPK bulan Juli 2012. Masih unluk bulan Aguslus 2012, jika diamali
menurul kJasifikasi holel berbinlang, TPK holel binlang dua merupakan yang lerlinggi yailu mencapai
67,35 persen. Sedangkan yang lerendah adalah TPK holel binlang empal yang hanya mencapai 45,01
persen.
Tingkal hunian holel berbinlang yang dirinci menurul klasiftkasi hOlel, TPK semua holel berbinlang
pada bulan Aguslus 2012 mengalami penurunan dibandingkan TPK bulan Juli 2012. Jika dirinci lebih
lanjul, TPK holel binlang lima, empal, liga, dua dan salu mengalami penurunan TPK masing-masing
sebesar 6,66 pain; 12,49 pain; 6,45 pain; 2,15 pain dan 5,42 pain. Jika dibandingkan dengan bulan Aguslus
2011, TPK gabungan semua holel berbinlang unluk bulan AguSlus 2012 mengalami peningkalan sebesar
0,04 pain. Rincian lebih jauh TPK kJasifikasi holel binlang empat, liga, dan salu mengalami penurunan
TPK, masing-masing sebesar 6,31 pain; 2,92 pain; dan 0,13 pain. Sedangkan holel binlang lima dan dua
TPKnya mengalami peningkalan masing-masing sebesar 1,99 pain dan 11,43 pain (tabeI2).
Berila Resmi Slalislik Provinsi DKI Jakarla No. 43/10/31 rfh.xIV, 1 Oklober 2012 3
Tabel2: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Hoteldi OKI Jakarta Bulan Agustus 2011, Juli 2012, dan Agustus 2012
TPK (%) Perubahan (Pain)
Klasifikasi HotelBerbintang Agustus
Juli 2012Agustus Ag ustus 2012 Thd Agustus 2012 Thd
2011 2012 Agustus 2011 Juli 2012
(1 ) (2) (3) (4) (s) (6)
Bintang 5 49,89 58,54 51,88 1,99 -6,66
Bintang 4 51,32 57,50 45,01 -6,31 -12,49
Bintang 3 50,48 54,01 47,56 -2,92 -6,45
Bintang 2 55,92 69,50 67,35 11,43 -2,15
Bintang 1 48,05 53,34 47,92 -0,13 -5,42
Rata-Rata 50,98 58,81 51,02 0,04 -7,79
Grafik 3: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Oi OKI JakartaBulan Agustus 2011, Juli 2012, dan Agustus 2012
65I
58,81
"1 (~-
p 55 ,50,98 t I 51,02
er5 50en
45
40
35
Agustus 2011 Juli 2012 Agustus 2012
--',-Serita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 43/10/31ITh.xIV, 1 Oktober 2012 4
2. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang
Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada
bulan Agustus tahun 2012 mencapai 2,33 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,02 harijika dibandingkan
dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Juli 2012.
Jika diamati secara parsial, untuk tamu asing, rata-rata lama menginap pada bulan Agustus 2012
adalah 2,34 hari, mengalami penurunan sebesar 0,05 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama
menginap bulan Juli 2012. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Agustus 2012 justru
mengalami peningkatan 0,04 hari dari rata-rata lama menginap bulan Juli 2012 atau dari 2,29 hari pada
bulan Juli 2012 menjadi 2,33 hari pada bulan Agustus 2012 (tabeI3).
Rata-rata lama menginap tamu asing bulan Agustus 2012 yang mencapai 2,34 hari, mengalami
penurunan 0,23 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan Agustus 2011 yang mencapai 2,57 hari.
Demikian pula dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia yang juga mengalami peningkatan sekitar
0,37 hari atau dari 1,96 hari pada bulan Agustus 2011 menjadi 2,33 hari pada bulan Agustus 2012. Secara
gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan Agustus 2012 yang
mencapai 2,33 hari mengalami peningkatan sekitar 0,26 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama
menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sarna tahun sebelurnnya.
Tabel3: Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel BerbintangOi OKI Jakarta Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan Agustus 2011, Juli 2012 danAgustus 2012 (Hari)
Jenis Tamu
(1)
Asing
Indonesia
Asing dan Indonesia
BulanfTahunBintang
Gabungan1 2 3 4 5
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Agustus 2012 2,05 8,55 2,90 2,31 2,00 2,34
Juli 2012 2,22 8,84 2,66 2,77 1,80 2,39
Agustus 2011 2,13 10,66 2,56 2,31 2,37 2,57
Agustus 2012 1,44 2,26 2,18 2,38 2,84 2,33
Juli 2012 1,40 1,90 2,15 2,46 2,80 2,29
Agustus 2011 1,61 1,91 1,72 2,04 2,26 1,96
Agustus 2012 1,44 2,58 2,22 2,37 2,52 2,33
Juli 2012 1,41 2,32 2,19 2,50 2,44 2,31
Agustus 2011 1,62 2,30 1,79 2,09 2,30 2,07
Serita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 43/10/31ITh.XIV, 1 Oktober 2012 5
Grafik 4: Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintangdi OKI Jakarta, Bulan Juli 2012 dan Agustus 2012
3,0
2,5
2,0
Har 1,5
1,0
0,5
0,0
, - -- -- -I DJuli'12 DAguslus'12 I
~~58 2,50 ? 37 2,44 2,52
e -2,32 I"'='
'= ~ 2,31 2,33,:::::;: 2,19 2,22
-- -- I---
1,41 1,44_ f---'-. - -- -- -- I-
i-- -- -- -- -- -- I-
f-. -- -- -- -- -
I- - - - .~, ,Blntang 1 Bintang 2 Bi ntang 3 Bintang 4 Bintang 5 Gabungan
3, Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang
Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan Agustus 2012, sebagian besar adalah tamu
Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang hampir seiuruhnya
dibawah satu. Rasio pada tabel 4 juga memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara
dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/wisnus. Selain itu, data pada tabel 4 menunjukkan bahwa
rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif, searah dengan meningkatnya
kiasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya, proporsi tamu asing yang menginap pada hotel
berbintang, kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel
bersangkutan.
Tabel4: Rasia Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang di OKI JakartaBulan Agustus 2011, Juli 2012, dan Agustus 2012
BulanfTahunBintang
Gabungan1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Agustus 2012 0,00 0,05 0,06 0,07 0,62 0,22
Juli 2012 0,02 0,06 0,08 0,16 0,56 0,21
Agustus 2011 0,01 0,05 0,10 0,18 0,65 0,22
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 43/10/31ITh,XIV, 1 Oktober 2012 ,6
BPS PROVINSI OKI JAKARTA
Informasi lebih 1anjut hubungi:
Ir. Dody Rudyanto, M.M.Kepala Bidang Statistik Distribnsi
Telepon : 021-42877301, Pesawat 4030Fax: 021-42877350e-mail: [email protected]
Homepage: http://jakarta. bps. go.id/
BERITA RESBPS PROVIMSI DKI JAKARTA
No. 44/10/31fTh. XIV, 1 Oktober 2012
PROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN/KoTA di OKI JAKARTA
TAHUN 2011
'" Laju pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan
total PDRB KabupatenjKota di DKI Jakarta yang tercipta pada tahun 2011 meningkat 6,63
persen bila dibandingkan dengan tahun 2010, yakni dari Rp 391,64 triliun menjadi Rp 417,49
triliun.
'" Wilayah dengan pertumbuhan tercepat adalah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
dengan pertumbuhan sebesar 8,17 persen kemudian diikuti oleh Jakarta Selatan dan Jakarta
Pusat yang masing-masing tumbuh 6,98 persen dan 6,95 persen.
'" Pada tahun 2011, sekitar 71,3 persen dari nilai tambah yang tercipta di Jakarta berasal dari
sektor tersier. Sementara dari sektor sekunder sebesar 28,1 persen dan dari sektor primer
sebesar 0,6 persen.
'" Struktur perekonomian DKI Jakarta secara spasial, yang dihitung dari PDRB atas dasar harga
berlaku, menunjukkan sekitar 48,62 persen perekonomian Jakarta masih terkonsentrasi di
Kota Jakarta Pusat dan Jakarta 5elatan, yang rnasing-rnasing masing-masing sebesar 26,57
persen (Rp 259,68 triliun) dan 22,15 persen (Rp 216,38 triliun).
I. Laju Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota
Laju pertumbuhan ekonomi, yang diukur dari PDRB atas dasar harga konstan, menunjukkan total
PDRB kabupatenjkota di DKI Jakarta yang tercipta pada tahun 2011 meningkat sebesar 6,63 persen bila
dibandingkan dengan tahun 2010, yakni dari Rp 391,64 triliun menjadi Rp 417,49 triliun. Nilai ini sedikit
berbeda dengan nilai PDRB Provinsi DKI Jakarta yang menunjukkan peningkatan 6,71 persen pada
periode yang sarna, yaitu dari Rp 395,63 triliun menjadi Rp 422,16 triliun. Perbedaan ini terjadi karena
adanya perbedaan sumber data, cakupan, dan diskrepansi statistik dalam penghitungan nilai tambah.
Wilayah dengan pertumbuhan tercepat adalah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan
pertumbuhan sebesar 8,17 persen. Tingginya pertumbuhan yang dicapai oleh wilayah ini didorong oleh
meningkatnya produksi minyak mentah hingga lebih dari 10 persen pada tahun 2011 yang dipicu oleh
peningkatan harga minyak dunia pada saat itu. Jakarta 5elatan dan Jakarta Pusat sebagai pusat
Berita Resmi Slatislik Provinsi DKi Jakarta No. 44/10/31/Th. XIV. 1 Oktober 2012 I 1
perekonomian Jakarta masing-masing tumbuh 6,98 persen dan 6,95 persen. Sementara wilayah lainnya
juga mampu menunjukkan pertumbuhan diatas 6 persen meskipun masih dibilwah rata-rata
pertumbuhan total PDRB Kabupaten(Kota yang sebesar 6,63 persen.
Tabell.PORB adh Konstan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2011, Pertumbuhan Ekonomi dan 5umber
Pertumbuhan Tahun 2011
PORB Konstan PertumbuhanWilayah (Miryar Rp) Ekonomi Tahun 5umber
2010 2011 2011 (%) Pertumbuhan (%)
'1\ '21 m 141 151
Jakarta 5elatan 88.730,44 94.920,21 6,98 1,58 2
Jakarta Timur 66.725,67 70.918,90 6,28 1,07
Jakarta Pusat 102.859,74 110.007,95 6,95 1,83 '
Jakarta Barat 58.720,17 62.389,55 6,25 0,94
Jakarta Utara 73.383,11 78.046,75 6,36 1,19 3
Kep. 5eribu 1.118,49 1.209,86 8,17 0,02
Total Kab/Kota 391.537,62 417.488,61 6,63 6,63
OKI Jakarta 395.633,58 422.162,57 6,71 XXX)(
Catatan:Perbedaan antara lotal PORB KablKota dengan PORB OK! Jakarta dlsebabkan oleh perbedaan sumber data, cakupan, dandlskrepansl Stat/silk.
Lebih lanjut, untuk mengetahui kontribusi nyata yang diberikan setiap wilayah dalam
pertumbuhan ekonomi total maka dilihat dari wilayah mana yang menjadi sumber pendorong
pertumbuhan total perekonomian enam wilayah kabupaten(kota tersebut. Sumber pertumbuhan terbesar
berasal dari wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, yang masing-masing menyumbang 1,83 poin dan
1,58 poin dari laju pertumbuhan yang sebesar 6,63 persen. Hal ini dirasakan wajar, mengingat
perekonomian di kedua wilayah tersebut didorong oleh sektor tersier yang merupakan sektor dominan
dalam perekonomian Jakarta. Sumber pertumbuhan terbesar berikutnya berasal dari Kota Jakarta Utara
dengan kontribusi 1,19 poin. Kontribusi ini tentunya berasal dari kinerja sektor industri pengolahan yang
cukup baik di wilayah tersebut, terutama industri kendaraan bermotor. Sementara itu, Kabupaten
administrasi Kepulauan Seribu yang mencapai pertumbuhan tertinggi (8,17 persen) ternyata hanya
menyumbang 0,02 poin dalam pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada tahun 2011. Inl menunjukkan
kontribusi Kepulauan Seribu belum cukup signifikan untuk ikut menentukan arah perekonomian Jakarta
Berita Resmi Stalistik Provinsi OKI Jakarta No. 44/10/31fTh. XIV. 1 Oktober 2012 I 2
Tabel2.Laju Pertumbuhan PORB adh Konstan menurut Kabupaten/Kota dan Sektor Tahun 2011
(Persen)
Wilayah Primer Sekunder Tersier Total
111 121 131 141 151Jakarta Selatan 0,21 7,25 6,92 6,98
Jakarta Timur 1,34 4,87 7,30 6,28
Jakarta Pusat 1,55 7,12 6,93 6,95
Jakarta Barat 0,82 4,36 6,75 6,25
Jakarta Utara 1,75 4,36 8,64 6,36
Kepulauan Seribu 8,50 6,65 5,51 8,17
Total Kab/Kota 6,92 5,21 7,15 6,63
OKIJakarta 6,74 4,61 7,46 6,71
Catatan:Perbedaan antara total PDRB Kab/Kota dengan PDRB DK! Jakarta disebabkan oleh perbedaan 5umber data, cakupan, dandiskrepansi Statisti/(.
II. Profil Spasial Ekonomi OKI Jakarta
Struktur perekonomian DK! Jakarta secara spasial, yang dihitung dari PDRB atas dasar harga
berlaku, menunjukkan sekitar 48 persen perekonomian Jakarta masih terkonsentrasi di Kota Jakarta
Pusat dan Jakarta Selatan. Pada tahun 2011 kedua wilayah tersebut memberikan rata-rata kontribusi
terhadap total Produk Domestik Regional Bruto KabupatenjKota se-DKI Jakarta masing-masing sebesar
26,57 persen (Rp 259,68 triHun) dan 22,15 persen (Rp 216,38 triliun) dari total PDRB KabupatenjKota
yang sebesar 977,08 triliun rupiah. Setelah itu diikuti oleh Kota Jakarta Utara 18,74 persen (Rp 183,06
triHun), Kota Jakarta Timur 16,96 persen (Rp 165,71 triliun), Kota Jakarta Barat 15,01 persen (Rp 146,7
triHun) dan sisanya 0,57 persen (Rp 5,5 triHun) dari Kabupaten Kepulauan Seribu.
Tabel3.PORB adh Berlaku menurut Kabupaten/Kota dan 5ektor Tahun 2011
(Milyar Rp)
Catatan.Perbedaan antara total PORB Kab/Kata dengan PORB OK! Jakarta dlsebabkan aleh perbedaan sumber data, cakupan, dandlskrepansi Statistik.
Wilayah Primer Sekunder Tersier Total KontribusiKab/Kota Wilayah (Ufo)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jakarta Selatan 154,75 41.532,83 174.697,74 216.385,33 22,15
Jakarta Timur 134,41 70.455,13 95.120,47 165.710,01 16,96
Jakarta Pusat 38,25 30.416,64 229.225,50 259.680,39 26,57
Jakarta Barat 129,10 31.426,95 115.142,22 146.698,27 15,01
Jakarta Utara 258,48 100.877,94 81.925,07 183.061,49 18,74
Kepulauan Seribu 5.258,32 55,89 230,69 5.544,89 0,57
Total Sektor 5,973,30 274.765,38 696.341,69 977.080,37 100,00
OKI Jakarta 6,058,72 275.873,20 700.608,12 982.540,04 xxx- ..
IBerita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 44/10/31/Th. XIV, 1 Oktober 2012 I 3
Apabila perekonomian DKI Jakarta dipetakan menurut wilayah kabupaten/kota dan sektor
ekonomi maka akan dapat diketahui penyebaran kekuatan ekonomi Jakarta menurut wilayah. Sektor
ekonomi yang dimaksud merupakan pengelompokkan kegiatan ekonomi yang dibedakan menjadi: sektor
primer (Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan), sektor sekunder (Sektor Industri, Sektor Listrik,
Gas, dan Air Bersih, dan Sektor Konstruksi), dan sektor tersier (Sektor Perdagangan, Sektor
Pengangkutan, Sektor Keuangan, dan Sektor Jasa-Jasa). Ditinjau dari konstribusi sektoral, perekonomian
Jakarta masih didominasi oleh sektor tersier. Pada tahun 2011, sekitar 71,3 persen dari nilai tambah
yang tercipta di Jakarta berasal dari sektor tersier. Sementara dari sektor sekunder sebesar 28,1 persen
dan dari sektor primer sebesar 0,6 persen.
Lebih jauh lagi bila kontribusi sektoral tersebut dipetakan dalam PDRB Kabupaten/Kota, maka
wilayah penyumbang terbesar dalam pembentukan nilai tambah sektor tersier yang sebesar 71,3 persen
adalah Jakarta pusat dengan kontribusi sebesar 23,46 poin, kemudian diikuti oleh Kota Jakarta Selatan
dan Jakarta Barat yang masing-masing memberi kontribusi sebesar 17,88 poin dan 11,78 poin.
Sementara 14,SI poin lainnya berasal dari Jakarta timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Selanjutnya, kontribusi terbesar pada pembentukan nilai tambah sektor sekunder yang sebesar 28,1
persen berasal dari Jakarta Utara dengan kontribusi 10,32 poin diikuti oleh Jakarta Timur sebesar 7,21
poin. Wilayah lainnya memberi kontribusi dibawah S poin dalam pembentukan nilai tambah sektor
sekunder. Sementara itu, pada sektor primer, dari 0,61 persen kontribusi yang diberikan sektor primer,
Kepulauan Seribu menjadi wilayah dengan kontribusi terbesar. Besarnya nilai kontribusi oleh Kepulauan
Seribu didorong oleh nilai tambah sektor pertambangan minyak dan gas bumi yang memang hanya
berada di wilayah Kepulauan Seribu.
Tabel4.Distribusi PDRB adh Berlaku menurut Kabupaten/Kota dan Sektor Tahun 2011
(persen)
!Wilayah Primer I Sekunder Tersier Total Kab/Kota
(1 \ (2\ (3\ (4\ (5\
Jakarta Selatan 0,02 4,25 17,88 22,15
Jakarta Timur 0,01 7,21 9,74 16,96
Jakarta Pusat 0,00 3,11 23,46 26,57
Jakarta 8arat 0,01 3,22 11,78 15,01
Jakarta Utara 0,03 10,32 8,39 18,74
Kepulauan Seribu 0,54 0,01 0,02 0,57
Total Kab/Kota 0,61 28,12 71,27 100,00
catatan.Perbedaan anlara total PORB Kab/Kota dengan PORB OKl Jakarta dlsebabkan oleh perbedaan sumber data,cakupan, dan diskrepansi Statistik.
Dalam ruang yang lebih kecil, kekuatan ekonomi yang ditunjukkan oleh setiap wialayah
kabupaten/kota tentunya tidak semua memiliki struktur ekonomi yang sama dengan DKI Jakarta sebagai
provinsi. Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan memiliki kekuatan sektor tersier yang lebih besar dari rata-
Berita Resmi Stalistik Provinsi OKI Jakarta No. 44/10/31/Th. XIV, 1 Oklober 2012 I 4
rata Jakarta dalam perekonomian di wilayahnya, yakni masing-masing sebesar 88,27 persen dan 80,73
persen. Demikian pula dengan sektor tersier di Jakarta Barat yang memberikan kontribusi 78,49 persen
dalam perekonomian Jakarta Barat.
Lain halnya dengan Jakarta Timur dan Jakarta Utara yang memiliki struktur ekonomi yang relatif
berimbang antara sektor tersier dan sekunder. Di Jakarta timur sektor tersier juga menjadi penyumbang
terbesar daiam pembentukan PDRB Jakarta Ttmur, hanya saja proporsinya tidak sebesar tiga wilayah
terdahulu. Kontribusi sektor tersier di Jakarta timur sekitar 57,4 persen. Nilai ini tidak terlalu jauh bila
dibandingkan dengan kontribusi sektor sekunder yang sebesar 42,52 persen. Demikian pula dengan Kota
Jakarta Utara. Kontribusi terbesar pada perekonomian Jakarta Utara diberikan oleh sektor sekunder,
yaitu sebesar 55,11 persen dari total PDRB Jakarta Utara. Setelah itu disusul oieh sektor tersier dengan
kontribusi sebesar 44,75 persen. Sementara itu, perekonomian Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
sangat tergantung pada sektor primer dengan kontribusi 94,83 persen terhadap total PDRB Kepulauan
Seribu. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kontribusi terbesar diberikan oleh sektor
pertambangan-penggalian dengan kegiatan utama pertambangan minyak dan gas bumi yang memang
hanya terdapat di wialayah Kepulauan Seribu.
Tabel5.Kontribusi PDRB adh Berlaku menurut sektor di setiap Kabupaten/Kota Tahun 2011
(persen)
Wilayah Primer 5ekunder Tersier Total
(1) (2) (3) (4) (5)
Jakarta Selatan 0,07 19,19 80,73 100,00
Jakarta Timur 0,08 42,52 57,40 100,00
Jakarta Pusat 0,01 11,71 88,27 100,00
Jakarta Barat 0,09 21,42 78,49 100,00
Jakarta Utara 0,14 55,11 44,75 100,00
Kepulauan Seribu 94,83 1,01 4,16 100,00
Total Kab/Kota 0,61 28,12 I 71,27 100,00
Catatan:Perbedaan antara total PDRB KablKota dengan PDRB DKI Jakarta dlsebabkan oleh perbedaan sumber data,cakupan, dan diskrepansi Stat/stik.
III. PORB Per Kapita Kabupaten/Kota di OKl Jakarta
Besaran PDRB Per Kapita suatu daerah bergantung pada besaran PDRB dan jumlah penduduk.
PDRB perkapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu
wilayah pada suatu waktu tertentu. Pada tahun 2011, berdasarkan PDRB per kapita harga Berlaku
dengan migas wilayah dengan PDRB per Kapita tertinggi adalah Jakarta Pusat dengan nilai Rp 283,99
juta. Setelah Itu diikuti oleh Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu sebesar Rp 259 juta rupiah.
Namun bila diukur dengan menggunakan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tanpa migas,
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 44/10/31fTh. XIV. 1 Oktober 2012 I 5
Kepulauan Seribu menempati peringkat keenam dengan nilal sekitar Rp 18,97 juta. Jakarta Utara dan
Jakarta Selatan menempati urutan berikutnya dengan nilai masing-masing Rp 109,85 juta dan Rp 103,62
juta. Keempat wilayah tersebut memiliki PDRB per kaplta yang leblh tlnggi dari rata-rata Provinsi DK!
Jakarta yang sebesar Rp 100,98 juta. Sementara PDRB Per Kapita harga berlaku Jakarta Barat dan
Jakarta Timur masing-masing sebesar Rp 63,48 juta dan Rp 60,74 juta.
Tabel6.PORB Per Kapita OKI Jakarta Menurut KabupatenjKota Tahun 2011
(Rupiah)
Berlaku KonstanKabupatenjKota
Oengan Migas Tanpa Migas Oengan Migas Tanpa Migas
(1) (2) (3) (4) (5)
Jakarta 5elatan 103.614.757 103.614.757 45.451.947 45.451.947
Jakarta Timur 60.743.424 60.743.424 25.996.360 25.996.360
Jakarta Pusat 283.985.266 283.985.266 120.304.188 120.304.188
Jakarta Barat 63.482.082 63.482.082 26.998.401 26.998.401
Jakarta Utara 109.847.090 109.847.090 46.832.396 46.832.396
Kepulauan 5eribu 259.725.984 18.969.256 56.670.346 8.325.445
OK! Jakarta 100.985.324 100.457.044 43.389.808 43.283.728
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 44/1 0/31 fTh. XIV. 1 Oktober 20~T 6
BPS PROVINSI DKIJAKARTA
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Dwi Paramita Dewit MEBidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik