Keutamaan Shalawat, dan 8 lafadz shalawat yg
diajarkanRasulullah..Mei 10, 2012 Tinggalkan Komentar Go to
comments 26 Votes
: : .Dari Anas bin malik radhiallahu anhu, beliau berkata bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang
mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat
baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya,
serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga
kelak)[SHAHIH. Hadits Riwayat An-Nasai (no. 1297), Ahmad (3/102 dan
261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan
oleh Ibnu Hibban rahimahullah, al-Hakim rahimahullah dan disepakati
oleh adz-Dzahabi, rahimahullah juga oleh Ibnu hajar rahimahullah
dalam Fathul Baari (11/167) dan al-Albani rahimahullah dalam
Shahihul adabil mufrad (no. 643). ].Hadits yang agung ini
menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut [Lihat Sunan
an-Nasai (3/50) dan Shahiihut targiib wat tarhiib (2/134)], karena
ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang
berlipatganda dari Allah Taala [Lihat kitab Faidhul Qadiir
(6/169)].Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini :
Banyak bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau Shallallahu
alaihi wa sallam [Lihat kitab Mahabbatur Rasul Shallallahu alaihi
wa sallam, bainal ittibaa walibtidaa (hal. 77).], karena para ulama
mengatakan: Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering
menyebutnya [Lihat kitab Minhaajus sunnatin nabawiyyah (5/393) dan
Raudhatul muhibbiin (hal. 264).]. Yang dimaksud dengan shalawat di
sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam dalam hadits-hadits beliau Shallallahu alaihi wa sallam yang
shahih (yang biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat mereka
ketika tasyahhud), bukan shalawat-shalawat bidah yang diada-adakan
oleh orang-orang yang datang belakangan, seperti shalawat nariyah,
badriyah, barzanji dan shalawat-shalawat bidah lainnya. Karena
shalawat adalah ibadah, maka syarat diterimanya harus ikhlas karena
Allah Taala semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu
alaihi wa sallam [Lihat kitab Fadha-ilush shalaati wassalaam (hal.
3-4), tulisan syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.]. Juga karena ketika
para sahabat radhiyallahu anhuma bertanya kepada beliau Shallallahu
alaihi wa sallam: (Ya Rasulullah), sungguh kami telah mengetahui
cara mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana cara kami
mengucapkan shalawat kepadamu? Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam menjawab: Ucapkanlah: Ya Allah, bershalawatlah kepada (Nabi)
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan keluarga beliaudst
seperti shalawat dalam tasyahhud[SHAHIH. Riwayat Bukhari (no. 5996)
dan Muslim (no. 406)]. Makna shalawat kepada nabi Shallallahu
alaihi wa sallam adalah meminta kepada Allah Taala agar Dia memuji
dan mengagungkan beliau Shallallahu alaihi wa sallam di dunia dan
akhirat, di dunia dengan memuliakan peneyebutan (nama) beliau
Shallallahu alaihi wa sallam, memenangkan agama dan mengokohkan
syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan
melipatgandakan pahala kebaikan beliau Shallallahu alaihi wa
sallam, memudahkan syafaat beliau kepada umatnya dan menampakkan
keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk [Lihat
kitab Fathul Baari (11/156)]. Makna shalawat dari Allah Taala
kepada hamba-Nya adalah limpahan rahmat, pengampunan, pujian,
kemualian dan keberkahan dari-Nya [Lihat kitab Zaadul masiir
(6/398).]. Ada juga yang mengartikannya dengan taufik dari Allah
Taala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan)
menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya:{
}Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya
(dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu
dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha
Penyayang kepada orang-orang yang beriman (QS al-Ahzaab:43).Lafazh
bacaan sholawat yang paling ringkas yang sesuai dalil2 yang shahih
adalah : Allahumma shollii wa sallim alaa nabiyyinaa Muhammad.Ya
Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad)
.[SHAHIH. HR. At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat
Majma Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At- Targhib wat Tarhib
1/273].Kemudian terdapat riwayat-riwayat yang Shahih dalam delapan
riwayat, yaitu :1. Dari jalan Kaab bin Ujrah Allaahumma sholli alaa
Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shollaita alaa ibroohiim wa
alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik alaa
Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa ibroohiim wa
alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah
shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim,
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah,
Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan
7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977, 978, At Tirmidzi
1/301-302, An Nasa-i dalam "Sunan" 3/47-58 dan "Amalul Yaum wal
Lailah" no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban
dalam "Shahih" nya no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam "Sunanul
Kubra" 2/148 dan yang lainnya]2. Dari jalan Abu Humaid As Saadiy
Allaahumma sholli alaa Muhammadin wa alaa azwaajihi wa
dzurriyyatihi kamaa shol laita alaa ibroohiim, wa baarik alaa
Muhammadin wa alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta alaa
ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah,berilah shalawat kepada
Muhammad dan kepada isteri-isteri beliau dan
keturunannya,sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim.
Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan isteri-isteri beliau dan
keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi
Ibrahim,Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH,
HR. Bukhari 4/118, 7/157, Muslim 2/17, Abu Dawud no. 979, An Nasa-i
dalam "Sunan" nya 3/49, Ibnu Majah no. 905, Ahmad dalam "Musnad"
nya 5/424, Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/150-151, Imam Malik
dalam "Al Muwaththo' 1/179 dan yang lainnya].3. Dari jalan Abi
Masud Al Anshariy Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali
Muhammad kamaa shol laita alaa aali ibroohiim ,wa baarik alaa
Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali ibroohiim
fil aalamiina innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat
kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
telah bershalawat kepada Ibrahim, dan berkahilah Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga
Ibrahim atas sekalian alam, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi)
Maha Mulia[SHAHIH, HR Muslim 2/16, Abu Dawud no. 980, At Tirmidzi
5/37-38, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/45, Ahmad 4/118, 5/273-274,
Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1949, 1956, Baihaqi dalam
"SUnanul Kubra" 2/146,dan Imam Malik dalam "AL Muwaththo'
(1/179-180 Tanwirul Hawalik Syarah Muwaththo'"]4.Dari jalan Abi
Masud, Uqbah bin Amr Al Anshariy (jalan kedua) Allaahumma sholli
alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aali Muhammad kamaa shol
laita alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim, wa baarik alaa
Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta
alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya
Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi dan kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat
kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi
yang ummi dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi
keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR. Abu Dawud no. 981, An Nasa-i
dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no. 94, Ahmad dalam "Musnad" nya
4/119, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1950, Baihaqi dalam
"Sunan" nya no 2/146-147, Ibnu Khuzaimah dalam "Shahih" nya no711,
Daruquthni dalam "Sunan" nya no 1/354-355, Al Hakim dalam "Al
Mustadrak" 1/268, dan Ath Thabrany dalam "Mu'jam Al Kabir"
17/251-252]5. Dari jalan Abi Said Al Khudriy Allaahumma sholli alaa
Muhammadin abdika wa rosuulika kamaa shol laita alaa aali
ibroohiim, wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa
baarokta alaa ibroohiim.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad
hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada
Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana
Engkau telah memberkahi Ibrahim[SHAHIH, HR Bukhari 6/27, 7/157, An
Nasa-i 3/49, Ibnu Majah no. 903, Baihaqi 2/147, dan Ath Thahawiy
dalam "Musykilul Atsaar" 3/73]6. Dari jalan seorang laki2 shabat
Nabi shallallahu alaihi wa sallam Allaahumma sholli alaa Muhammad
wa alaa ahli baitihi wa alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa
shollaita alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid , wa baarik
alaa Muhammad wa alaa ahli baitihi wa alaa azwaajihi wa
dzurriyyatihi kamaa baarokta alaa aali ibroohiim innaka hamiidum
majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada ahli
baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau
telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
(lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan kepada ahli baitnya
dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagimana Engkau telah
memberkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha
Mulia[SHAHIH, HR. Ahmad 5/347, Ini adalah lafazhnya, Ath Thowawiy
dalam "Musykilul Atsaar" 3/74], dishahihkan oleh Al Albani dalam
Sifaat sahalat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, hal 178-179].7.
Dari jalan Abu Hurairah Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa
aali Muhammad wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad, kamaa
shollaita wa baarokta alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim innaka
hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga
Muhammad,sebagaimana Engkau telah bershalawat dan memberkahi
Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
(lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar"
3/75, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no 47 dari jalan
Dawud bin Qais dari Nu'aim bin Abdullah al Mujmir dari Abu Hurairah
, Ibnul Qayyim dalam "Jalaa'ul Afhaam Fish Shalati Was Salaami
'alaa Khairil Anaam (hal 13) berkata, "Isnad Hadist ini shahih atas
syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim), dan dishahihkan oleh Al
Albani dalam "Sifaat sahalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam",
hal 181 ]8. Dari jalan Thalhah bin Ubaidullah Allaahumma sholli
alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol laita alaa ibroohiim
wa alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, wa baarik alaa
Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa ibroohiim wa
aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat
kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah telah memberkahi
Ibrahim dan keluarga Ibrahim,sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
(lagi) Maha Mulia.[SHAHIH, HR. Ahmad 1/162, An Nasa-i dalam "Sunan:
nya 3/48 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 48, Abu Nuaim dalam "Al
Hilyah" 4/373,semuanya dari jalan 'Utsman bin Mauhab dari Musa bin
Thalhah, dari bapaknya (Thalhah bin 'Ubaidullah), dishahihkan oleh
Al Albani]. Tentang Ucapan Di sunnahkan (sebagian ulama
mewajibkannya) mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam setiap kali menyebut atau disebut nama
beliau, yaitu dengan ucapan : Shallallahu alaihi wa sallamRiwayat2
yang datang tentang ini banyak sekali, diantaranya dari dua hadits
shahih di bawah ini :1. Dari jalan Husain bin Ali bin Abi Thalib,
ia berkata,Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah
bersabda, Orang yang bakhil (kikir/pelit) itu ialah orang yang
apabila namaku disebut disisinya, kemudian ia tidak bershalawat
kepadaku (dengan ucapan-red) (shallallahu alaihi wa
sallam).[SHAHIH. Dikeluarkan oleh AT Tirmidzi 5/211, Ahmad 1/201 no
1736, An Nasa-i no 55,56 dan 57, Ibnu Hibban 2388, Al Hakim 1/549,
dan Ath Thabraniy 3/137 no 2885.2. Dari Abu Hurairah, ia berkata,
"Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :" Hina
dan rugi serta kecewalah seorang yang disebut namaku disisinya,
lalu ia tidak bershalawat kepadaku"".[SHAHIH. Dikeluarkan oleh Imam
At Tirmidzi 5/210, dan Al Hakim 1/549. Dan At Tirmidzi telah
menyatakan bahwa hadits ini Hasan].Hadits ke dua ini, banyak
syawaahidnya dari jamaah para shahabat, sebagaimana disebutkan
dalam kitab-kiatb : At Targhib wat Tarhib (2/506-510) Imam Al
Mundzir, Jalaa-ul Afhaam (hal 229-240) Ibnu Qayyim, Al Bukhari
dalam Adabul Mufrad (no 644, 645), Ibnu Khuzaimah (no 1888), Ibnu
Hibban (no 2386 dan 2387 Mawaarid).Artikel yang terkait dengan
perkara shalawat ini, dapat di lihat pada artikel dengan judul :-
BAGAIMANAKAH LAFAZH, CARA & WAKTU UNTUK BERSHALAWAT ?- MEMBACA
SHALAWAT 8O KALI BISA MENGHAPUSKAN DOSA?- KEUTAMAAN MEMBACA
SHALAWAT , AMALAN RINGAN YG BERPAHALA BESAR- SHALAWAT NARIYAH DALAM
SOROTAN****[ Disalin dari Kitab "Sifat Shalawat dan Salam kepada
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam", oleh Ust. Abdul Hakim
bin Amir Abdat, Pustaka Imam Syafi'i, dan beberapa tambahan fawaid
dari
http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/07/23/keutamaan-membaca-shalawat-kepada-nabi-shallallahu-%E2%80%98alaihi-wa-sallam/
]Read more: http://abuayaz.blogspot.com/search?q=shalawat
Bismillahirrahmanirrahim
1. Apakah pengertian Sholawat ?
Sholawat menurut arti bahasa adalah :' DOA'
Menurut istilah adalah:
Sholawat Alloh SWT kepada Rosululloh SAW berupa Rohmat dan
Kemuliaan( Rahmat Tadhim )
Sholawat dari malaikat yang kepada Kanjeng Nabi SAW berupa
permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah SWT untuk Kanjeng Nabi
Muhammad SAW sedangkan selain Kanjeng Nabi berupa permohonan rahmat
dan ampunan
Sholawat orangorang yang beriman ( manusia dan jin ) ialah
permohonan rohmat dan kemuliaan kepada Allah SWT. untuk Kanjeng
Nabi SAW, seperti :
ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD
2. Sebutkan dasar membaca Sholawat !
Dasar membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah :
Firman Alloh SWT dalam surat Al Ahzab ayat. 56:
Artinya: sesungguhnya Allah beserta para malaikatnya senantiasa
bersholawat untuk Nabi SAW. Hai orang-orang yang beriman
bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan
padanya (Nabi SAW.).
3. Bagaimana hukumnya membaca ? jelaskan !
Mengenai hukum membaca Sholawat, ada beberapa pendapat dari
Ulama ada yang Wajib Bil Ijmal, wajib satu kali semasa hidup,
adapula yang berpendapat Sunnah .pendapat yang paling masyhur
adalah Sunnah mu'akkad akan tetapi membaca Sholawat pada akhir
Tasyahhud akhir dari sholat adalah Wajib, oleh karena itu sudah
menjadi rukunnya sholat.
4. Kita Di samping mempersatukan pendapat para ulama tentang
kedudukan hukumnya membaca Sholawat diatas yang lebih penting
adalah menyadari denan konsekwen bahwa membaca Sholawat kepada Nabi
SAW merupakan kewajiban Moral dan keharusan budi nurani tiaptiap
manusia lebihlebih kita kaum mu'minin, apa sebabnya!
karena disebabkan :
Kita diperintah membaca Sholawat seperti ayat di atas.
kita semua berhutang budi kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang
tidak terhitung
3. Banyak dan besarnya , dhohiron wa batinan Syafa'atan wa
Haqiqotan.
Faedah dan manfa'at membaca Sholawat kembali kepada yang membaca
sendiri, keluarganya, masyarakat dan makhluk lain ikut merasakannya
bacaan Sholawat tersebut.
5. Apa tujuan membaca sholawat dan bagaimana adabnya ?
Tujuan dari membaca Sholawat adalah Ikraman, tadhiman wa
Mahabbah kepada Kanjeng Nabi SAW. Didalam membaca Sholawat kita
harus memperhatikan adab adab dalam membaca Sholawat tersebut.
Adapun adabadab dalam membaca Sholawat antara lain :
Niat ikhlas beribadah kepada Alloh SWT tanpa pamrih.
Tadhim dan mahabbah kepada Rosululloh SAW.
Hatinya HUDHLUR kepada Alloh SWT dan ISTIHDLOR ( merasa berada
di hadapan Rosululloh SAW)
TAWADDU' ( merendahkan diri ), merasa butuh sekali kepada
pertolongan Alloh SWT, butuh sekali Syafaat Rosululloh SAW.
Adab tersebut merealisasi sabda Rosululloh SAW, sbb :
Artinya Ketika kamu sekalian membaca Sholawat kepada KU maka
bagusilah bacaan Sholawat mu itu . sesungguhnya kamu sekalian tidak
mengerti sekirannya hal tersebut diperlihatkan kepadaKU
6.Apakah Manfa'at dan faedah membaca Sholawat
Manfa'at dan faedah membaca Sholawat antara lain :
Membaca Sholawat satu kali, balas Alloh SWT rohmat dan maghfiroh
sepuluh kali, membaca sepuluh kali dibalas 100 X dan seratus kali
membaca Sholawat dicatat dan dijamin bebas dari munafik dan bebas
dari neraka, disamping digolongkan dengan para Syuhadak.
bersabda :
Barang siapa membaca sholawat kepada-Ku 10x, maka Alloh SWT
membalas Sholawat kepadanya 100x, dan barang siapa membaca Sholawat
kepadaku 100x, maka Alloh SWT menulis pada antara kedua matanya;
"bebas d2ri munafzq dan bebas dari neraka ", dan Alloh SWT
menempatkan besok pada Yaumul Qiyamah bersama-sama dengan para
Syuhadak.
Sebagai amal kebagusan, penghapusan keburukan dan sebagai
pengangkat derajat si pembaca Sholawat.
. Rosulullooh SAW bersabda
''Ya benar, telah datang kepada-ku seorang pendatang dari
Tuhan-Ku kemudian berkata : barang siapa diantara ummat-mu membaca
Sholawat kepada-mu satu kali, maka sebab bacaan Sholawat tadi Alloh
SWT menuliskan baginya 10 kebaikan, dan mengangkat derajatnya 10
tingkatan, dan.Alloh SWT membalas sholawat kepadanya sepadan dengan
sholawat yang ia baca ".
7. Manusia yang paling banyak membaca Sholawat , dialah yang
paling utama disisi Rosululloh SAW dan yang paling dekat dengan
Beliau besok di hari qiyamat Rosulullooh SAW bersabda :
Sesungguhnya manusia yang paling utama disisi-ku pada hari
Qiyamah adalah mereka yang paling banyak bacaan Sholawatnya
kepada-Ku"
ROSULULLOH SAW BERSABDA :
'Yang paling banyak diantara kamu sekalian bacaan sholawatnya
kepada-Ku, dialah paling dekat dengan Aku besok dt hari Qiyamat.
(DARI KITAB SA'ADATUD DAROINI HAL : 58).
8. Sholawat berfungsi Istighfar dan memperoleh jaminan maghfiroh
dari Alloh SWT.
ROSULULLOH SAW BERSABDA :
"Bacalah kamu sekalian sholawat kepada-Ku, maka sesungguhnya
bacaan Sholawat kepada-Ku itu menjadi penebus dosa dan pembersih
bagi kamu sekalian dan barang siapa membaca Sholawat kepada-ku satu
kali, Alloh SWT membalas kepadanya sepuluh kali (RIWAYAT IBNU ABI
'ASHIM DARI ANAS bin' MALIK)
9. Sholawat merupakan pengawal doa dan memperoleh keridhoan
serta pembersih amalamal kita.
ROSULULLOH SAW BERSABDA
'Sholawat kamu sekalian kepada-Ku itu merupakan pengawal bagi
do'a kamu sekalian dan memperoleh keridloan Tuhan-mu, dan merupakan
pembersih amal-amal kamu sekalian (RIWAYAT DAELAMI DARI SAYYIDINA
'ALI KAROMALLOOHU WAJHAH).
Merupakan kunci pembuka hijabnya doa hamba kepada Alloh SWT dan
menjadi jaminan terkabul nya semua doa.
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
"Segala macam doa itu terhijab~ (terhalangltertutup), sehingga
permulaannya berupa pujian kepada Alloh 'Azza wa Jalla dan sholawat
kepada Nabi SAW kemudian berdo'a, maka do'anya itu diijabahi".
(RIWA YA T IMAM NASAI).
Orang yang membaca Sholawat 100 X setiap hari, akan di kabulkan
100 maca, hajat oleh Alloh SWT, yang 70 macam untuk kepentingan
akhirat danyang 30 macam untuk kepentingan di dunia
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
"Barang siapa membaca Sholawat kepada-KU tiap hari 100 kali,
maka Alloh SWT mendatangkan 100 macam hajatnya, yang 70 macam untuk
kepentingannya di akhirot, dan yang 30 macam untuk kepentingannya
di dunia " * (DIKELUARKAN OLEH IBNU MUNDIR DARI JABIR).
Orang yang membaca Sholawat 1000 X setiap hari, tidak akan mati
sehingga dia melihat tempatnya di sorga.
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
'Barang siapa membaca Sholawat kepada-Ku tiap hari seribu kali,
dia tidak akan mati sehingga dia melihat ,tempatnya di surga".
(DARI ANAS bin MALIK).
Orang yang menulis Sholawat dimohonkan ampunan oleh para
Malaikat
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
"Barang siapa yang menulis sholawat kepada-Ku di dalam suatu
kitab, maka Malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampun baginya
selagi namaKU masih berada di dalam Kitab itu ".
Bacaan Sholawat menjadi NUR pada hari Qiamat
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
" Hiasilah ruangan tempat pertemuanmu, dengan bacaan Sholawat
kepada-Ku, maka sesungguhnya bacaan Sholawat kamu sekalian
kepada-Ku itu menladi 'NUR" dihari Qyamat (DIRIWAYATKAN DARI ANAS
bin MALIK)
Bacaan Sholawat dapat untuk mencuci hati ( operasi mental ).
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
'Segala sesuatu itu ada alat . pencuci dan pembasuh. Adapun alat
pencuci hati seorang mu'min dan pembasuhnya dari kotoran yang sudah
melekatIsudah berkarat itu dengan membaca Sholawat kepada-Ku
-.(SA'AADA TUD DAROINI HAL : 511).
Sholawat akan melancarkan semua usaha dan menghilangkan semua
kesulitan hidup yang dihadapi.
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
Barang siapa yang merasa sulit/ sukar menempuh sesuatu, maka
sesungguhnya Sholawat itu akan membuka kesulitan dan menghilangkan
kesusahan". (H.R. THOBRONI DARI ABI HUROIROH RAJ.
10. Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat
Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat antara lain
:
Dia tidak akan melihat wajah Rosulullah SAW
Sabda rosulullooh Saw :
" Tidak akan bisa melihat wajah-Ku tiga macam orang. satu, orang
yang durhaka kepada kedua orangtuanya, nomor dua, orang yang
meninggalkan (tidak mengerjakan) Sunnah-ku, dan tiga, orang yang
tidak-membaca Sholawat kepada-Ku ketika (mendengar) Aku disebut di
dekatnya (HADITS MARFU' DARI AISYAH RA).
Tidak sempurna agamanya.
Sabda rosulullooh Saw :
'Barang siapa tidak mau membaca Sholawat kepada-Ku, maka tidak
dianggap sempurna agamanya ". (RlWAYAT IBNU HAMDAN DARI IBNU
MAS'UDI).
Dia termasuk sebakhilbakhil manusia.
Sabda rosulullooh Saw
"Barang siapa (mendengar) Aku disebut di dekatnya dan tidak
membaca Sholawat kepada-Ku, maka dia itulah sebakhil-bakhil
manusia" (RIWAYAT IBNU ABI ASHIM DARI ABI DZARRIN AL-GHIFFARI).
Dia bukan golongan Rosululloh SAW.
Sabda rosulullooh Saw
"Barang siapa (mendengar) Aku disebut, didekatnya dan tidak
membaca Sholawat kepadaKu, maka dia bukan dari golongan-Ku dan
Akupun bukan dari golongan dia. Kemudian Rosululloh SAW melanjutkan
sabdanya (dalam bentuk doa : Yaa Alloh, pertemukanlah orang yang
suka berhubungan dengan Aku. dan putuskanlah (hubungan) orang yang
tidak mau berhubungan dengan Aku (DIRIWAYATKAN DARI ANAS bin
MALIK).
11. Jelaskan Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat !
Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat siang ataupun
malam diterima langsung oleh Rosululloh SAW sendiri.
Perbanyaklah membaca Sholawat kepada-Ku pada tiap hari Jum'at,
maka sesungguhnya bacaan Sholawat ummat-Ku pada tiap hariJumat itu
diperlihatkan kepada-Ku (Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad
Hasan dari Abi Umamah)
12. Bagaiman pandangan para ulama mengenai sholawat ?
Banyak pandanganpandangan dan pendapat para ulama mengenai
Sholawat. ada yang di angkat dari qoidahqoidah agamis dan ada pula
yang berdasarkan atas keyakinan dan pengaruh zaman Dzauqiyah dan
hasilhasil dari mukasyafah antara lain :
a. Bacaan Sholawat adalah jalan kesurga kata Abu Huroiroh
RA.:
Membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah jalan menuju ke
sorga ".
b. Memperbanyak bacaan Sholawat suatu tanda golongan / ahli
sunnah kata Sayyidina 'Ali Zainul 'Abidin bin Husain bin 'Ali bin
Abi Tholib Rodliyallohu anhum :
Tanda-tanda ahli Sunnah ialah memperbanyak bacaan Sholawat
kepada Kanjeng Nabi Sholialloohu 'alaihi wa Sallam ".
c. Jalan yang paling dekat kepada Alloh SWT pada akhir
zaman.
Jalan yang paling dekat (menuju) kepada Alloh SWT pada akhir
Zaman khususnya bagi orang-orang yang berlarut-larut banyak dosa,
adalah memperbanyak istighfar dan membaca Sholawat kepada Nabi
SAW".(Dari Kitab Sa`aadatud Daroini).
d. Untuk menjernihkan hati dan Marifat Billah.
"Sesungguhnya membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW itu
(dapat) menerangi hati dan mewushulkan tanpa guru kepada Alloh SWT
Dzat yang Maha Mengetahui segala perkara Ghaib ".. (Sa'aadatud
Daroini Hal : 36).
f. Sholawat dapat mewusulkan tanpa guru.
Secara keseluruhan, membaca Sholawat kepada Nabi SAW itu (dapat)
mewushulkan kepada Alloh SWT tanpa guru. Oleh karena sesungguhnya
Guru dan Sanad di dalam Sholawat itu adalah Shoohibush Sholawat
(Ya'ni Rosululloh SAW), oleh karena Sholawat itu diperlihatkan
kepada Beliau SAW dan Alloh SWT membalas (memberi) Sholawat kepada
si Pembaca Sholawat. Berbeda dengan lainnya Sholawat dari
bermacam-macam dzikir itu (harus) ada guru (mursyid) yang arif
Billah. Kalau tidak, maka syetan akan masuk ke dalam amalan dzikir
itu dan orang yang dzikir tidak dapat memperoleh manfaat daripada
dzikirnya". (Juga disebutkan dalam Saaadatud Daroini hal : 90).
g. Sholawat diterima secara mutlak oleh Alloh SWT.
Kata Syekh Showi dalam Tafsir showinya :
'Dan sesungguhnya para Ulama' sudah sependapat bahwa
sesungguhnya bermacam-macam amal itu ada yang diterima dan ada yang
ditolak terkecuali Sholawat kepada Nabi SAW. Maka sesungguhnya
Sholawat kepada Nabi SAW itu "Maqbuulatun Qothl'an "(pasti
diterima) ". (Taqriibul Ushul Hal : 5 7).
f. Menambah rasa cinta kepada Allah SWT wa Rosulihi SAW.
Berkata AI-Allamah Syamsuddin bin Qoyyim dalam Kitabnya Jalaail
afham : sesungguhnya Sholawat itu menjadi sebab langsungnya rasa
cinta kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW & dapat meningkat
berlipat-lipat rasa cintanya. Cinta yang demikian itu menjadi
ikatan daripada beberapa ikatannya iman, dimana iman itu tidak bisa
sempurna kecuali dengannya -.
g. Tercetaknya pribadi Rosululloh SAW dalam hati orang yang
membaca Sholawat.
Setengah dari pada faedah membaca Sholawat yang paling besar
adalah tercetaknya Shuroh Rosululloh SAW di dalam hati si pembaca
Sholawat (Sa'aadatud Daroini Hal : 106).
h. Orang yang ahli Sholawat ketika sakaratul maut dirawuhi oleh
Beliau SAW.
"Barang siapa keadaan hidupnya memperbanyak Sholawat kepada
Rosululloh SAW, maka ia berhasil mendapat kebahagiaan yang besar
sekali, karena ketika sakarotul Maut Rosululloh SAW rawuh di
hadapannya (Sa'aadatud Daroini Ha : 516).
i. Mudah mimpi ketemu Rosulullooh saw.
"Sesungguhnya memperbanyak Sholawat dengan mernakai redaksi yang
mana saja berfaedah bisa bermimpi ketemu Rosululloh SAW, dan
apabila berhasil dengan sungguh-sungguh memperbanyak serta
membiasakan/ melanggengkan, maka pembaca Sholawat itu meningkat
bisa melihat Rosululloh SAW dalam keadaan jaga ".
Beliau almukarom Asy Syekh Al-'Arif Billah Romo K.H. Abdoel
Majid Ma'roef Mualif Sholawat Wahidiyyah berkata antara lain
''Membaca sholawat adalah termasuk ibadah sunnah yang paling
mudah. Artinya tidak ada syarat-syarat tertentu seperti pada
ibadah-ibadah sunnah lainnya. Dan diberi bermacam-macam kebaikan
yang tidak diberikan didalam ibadah-ibadah sunah lainnya seperti
membaca Qur'an , dzikir, sholat sunnah dan lainnya. Yaitu membaca
sholawat spontan menerima Syafa'at dari membaca sholawat itu
sendiri. Disamping itu membaca Sholawat sudah mengandung dzikir,
istighfar dan mengandung Do'a Li-Qodloil hajat. ini bukan berarti
dengan membaca sholawat, tidak usah yang lain-lain bukan berarti
begitu tapi kita harus YUKTI KULLAA DZI HAQQIN HAQQAH''.dengan
mengisi di segala bidang .
13. Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi
satu dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda beda, apa
sebabnya !
Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi satu
dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda beda, ini di
sebabkan adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap fadlilah
Sholawat yaitu disamping dari Alloh SWT dan Syafaat Rosululloh SAW,
falilahnya ada hubungannya dengan :
Kondisi Muallif Sholawat terutama kondisi batiniyah
Susunan Redaksi Sholawat
Situasi dan kondisi masyarakat ketika Sholawat itu di talif
Tujuan Sholawat itu di talif
Situasi dan kondisi si pembaca Sholawat.
Adab lahir dan batin ketika membaca Sholawat.
14. Macam macam Sholawat dapat di golongkan menjadi 2 golongan
yaitu Sholawat Matsuroh Sholawat Ghoiru Matsuroh. Jelaskan !
a. Sholawat Matsuroh : Sholawat yang redaksinya langsung dari
Alloh SWT misalnya Sholawat Ibrohimiyah, yaitu seprti dalam bacaan
Tasyahhud akhir Sholawat tersebut tidak ada kalimat SAYYIDINAnya.
Ini menunjukkan akan keluhuran budi Kanjeng Nabi SAW, selalu
sederhana dan tawaddu,yang harus di tiru oleh para umat , adapun
kita sering membaca kalimat Sayyidina itu ditambahkan dari para
sahabat, sebagai pernyataan penghormataan , ikroman wa
mahabbatan.
firman Alloh SWT :
janganlah kamu sekalian memanggil / menyebut pada Rosul seperti
halnya engkau memanggil / menyebut diantara kamu sekalian".
Sabda Rosululloh SAW : .
''Saya gusti (pemimpinnya) anak cucu Adam tidak Saya
tonjol-tonjolkan (sombong) dan saya permulaannya orang yang
dibangunkan dari kubur, dan Saya permulaannya orang yang memberi
Syafa'at (pertolongan), dan permulaannya orang-orang yang mendapat
syafa'atNYA, ditangan saya benderanya pujian & dibawah bendera
itu Nabi Adam AS beserta anak cucunya".
b. Sholawat Ghoiru Matsuroh : Sholawat ghoiro ma'tsuroh yaitu:
yaitu sholawat yang disusun oleh selain kanjeng nabi SWT yaitu :
yaitu oleh para sahabat, tabi'in, ailiyak, para ulama' dan umumnya
orang islam. Misalnya: Shollawat nariyah, munjiyat, badawi, bardah
dan masih banyak lagi. Diantara sholawat Wahidiyyah.
15. Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian sebutkan
!.
Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian yaitu :
Nama sholawat yang disesuaikan dengan maksud Do'a yang
terkandung didalamnya . misalnya : Sholawat Wahidiyyah,
Nariyyah.
nama sholawat disesuaikan dengan nama muallifnya. Misalnya:
sholawat badawi (Disusun oleh imam badawi), sholawat masyisiyah
(disusun oleh syekh abdul salam Bin Masysyi Ghouts Fii
Zamanihi).
16. Ada berapa macam redaksi sholawat ? sebutkan !
Ada berapa macam redaksi sholawat yaitu :
a. Sholwat yang berbentuk permohonan kepada Allah SWT seperti
:
ALLOHUMMA SHOLLI 'AALA SAYYIDINAA MUHAMMAD
b. Sholawat yang langsung dihaturkan kepada beliau nabi muhammad
SAW misalnya :
ASSHOLAATU WASSALAAMU 'ALAIKA WA 'ALAA ALIKA YAA SAYYIDII YAA
ROSULALLOH
c. Sholawat yang redaksinya hanya merupakan kalam khobar :
SHOLLALLOHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
17. Bagaiman Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi
Musa A.S kepada Muhammad SAW
Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi Musa A.S kepada
Muhammad SAW adalah :
Kisah Nabi Adam AS membaca Sholawat kepada Rosululloh SAW.
Diceritakan dalm Hadits (Sa'aadatud Daroini hal;88).
Ketika Alloh SWT 'azza,waJalla telah menciptakan Nabi Adam AS
nenek moyang kita dan setelah membukakan penglihatan matanya, maka
memandanglah Nabi Adam AS pada 'ARSY dan melihat tulisan 'MUHAMMAD'
diatas 'PENDOP0'-NYA'ARSY, maka maturlah kepada Alloh,-: Duhai
Tuhanku, adakah orang yang lebih mulya disampingMU selain
aku".Jawab Alloh SWT: "Benar, Yaitu nama seorang Nabi dari
keturunan-mu yang lebih mulya disamping-MU dari pada engkau.Dan
jika tidak karena Dia, AKU tidak menciptakan langit, bumi,surga dan
neraka"
Setelah Alloh menciptakan Ibu Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi
Adam AS, maka Nabi Adam AS mengarahkan pandangannya keatas dan
terlihatlah olehnya "satu makhIuq" yang lain dari padanya seorang
wanita cantik jelita yang karenanya Alloh SWT memberikan rasa
syahwat kepada Nabi Adam AS. Dan ketika itu maturlah Nabi Adam AS
kepada Alloh SWT :
Maturnya : Muhai Tuhanku, siapakah gerangan itu ?
Jawab Alloh : 'Itu Hawa".
Nabi Adam AS: "Kawinkanlah aku Yaa Alloh dengan dia".
Alloh SWT : "Beranikah engkau membayar maskawinnya ?"
Nabi Adam AS: "Berapakah maskawinnya ?
Alloh SWT :"Supaya engkau membaca Sholawat kepada yang mempunyai
nama (Muhammad SAW), 10 kali".
Nabi Adam AS: "JIka kulakukan itu apakah Tuhan telah mengawinkan
dia dengan aku?"
Alloh SWT : "Benar demikian".
Kemudian Nabi Adam AS membaca Sholawat sepuluh kali kepada
Junjungan kita Kangeng Nabi Besar Muhammad SAW. Maka bacaan
Sholawat sepuluh kali itu sebagai maskawinnya Ibu Hawa.
. KISAH NABI MUSA MEMBACA SHOLAWAT KEPADA ROSULULLOH SAW.
Dikisahkan di dalam Kitab "Syifa'ul Asqom", Syekh Al Hafidz Abi
Nuaem menceriterakan bahwa menurut hadits ada diceriterakan wahyu
Alloh SWT kepada Nabi Musa AS sebagai berikut :
Firman : Alloh *"Wahai Musa, apakah-engkau ingin AKU ' lebih
dekat kepadamu dari dekatnya kalammu terhadap lesanmu, supaya AKU
lebih dekat kepadamu daripada dekatnya pandangan matamu terhadap
matamu dan supaya AKU lebih dekat kepadamu daripada dekatnya rohmu
terhadap badanmu. ?
Jawab Nabi Musa AS : "benar duhai Tuhanku''.
Firman Alloh : "Perbanyak membaca Sholawat kepada Muhammad
Nabi-KU''Macam-MacamShalawatPosted on Oktober 29, 2008 by orgawam
Lafadz-lafadz ShalawatDalam berbagai sumber, baik hadis maupun
keterangan para ulama yang termuat dalam kitab-kitab kuning
(istilah santri bagi kitab yang kertasnya berwama kuning) banyak
sekali lafazh-lafazh shalawat. Seperti yang terhimpun dalam kitab
Muktashar f Man Asm Allh al-Husn, dalam bb Ash-Shalh al al-Nabi,
karangan Al-Ustdz Mahmd al-Sm, dan kitab Afdhalu al-Shalawti al
Sayyidi al-Sdti, karangan Ysuf bin Isml al-Nabhn.Untuk itu dibawah
ini adalah sebagian lafazh-lafazh shalawat tersebut baik yang
bersumber dari hadis maupun kitab-kitab, berikut
penjelasannya..
1. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan
Muhammad, Nabi yang tidak pandai menulis dan membaca. Dan muliakan
pulalah kiranya akan isterinya, ibu segala orang yang mukmin, akan
keturunannya dan segala ahli rumahnya, sebagaimana engkau telah
memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim diserata alam. Bahwasanya
Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi dan sangat mulia. (HR. Muslim
dan Ab Dud dari Ab Hurairah)..
2. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan
Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga
Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya
sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya
Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam. (HR.Muslim
dan Ab Masd)..
3. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memuliakan
keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia.
Ya Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat oleh-Mu akan Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada
Ibrahim; bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia. (HR.
Bukhr dari Ab Sad, Kaab Ibn Ujrah)..
4. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana Engkau telah
memuliakan Ibrahim; dan berilah berkat oleh-Mu kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada
Ibrahim dan keluarga Ibrahim. (HR. Al-Bukhr dan Ab Sad)..
5. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya, sebagajmana Engkau
telah memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah oleh-Mu
kepadq Muhammad dan isteri-isterinya serta keturunan-keturunannya,
sebagaimana Engkau telah memberikan berkat kepada keluarga Ibrahim:
bahwasanya Engkau sungguh sangat terpuji dan amat mulia. (HR.
Al-Bukhr dari Ab Hamd Al-Sadi)..Berkata Al-Naww dalam Al-Adzkr:
lafazh sha-lawat yang paling utama dibaca, ialah lafazh shalawat
yang lengkap ini.
6. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad hamba-Mu dan pesuruh-Mu, Nabi yang ummi dan muliakanlah
oleh-Mu akan keluarga Muhammad, jsleri-isterjnya dan keturunannya
sebagajmana Engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarganya; dan
berilah berkat oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang ummi dan akan
keluarganya, isteri-isterinya dan keturunannya, se-bagaimana Engkau
telah memberikan berkat kepada Ibrahim dan keluarganya, diserata
alam, hanya engkau sajalah yang sangat terpuji dan sangat
mulia..Lafazh-lafazh shalawat yang ringkas, ialah lafazh-lafazh
yang diriwayatkan oleh Ab Dud dan Al-Nasi, yaitu :
7. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad dan akan keluarganya. (HR. Al-Nasi dari Zaid ibn
Kharijah)..
8. Artinya: Ya Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad Nabi
yang ummi dan akan keluarganya. (HR. Ab Dud dari Uqbah bin
Amir)..
9. Artinya: Wahai Tuhanku, limpahkanlah kiranya
shalawat-shalawat-Mu dan rahmat-Mu serta berkat-Mu atas peng-hulu
segala Rasul, ikutan segala orang yang taqwa, pe-nutup semua Nabi,
yaitu: Muhammad, hamba-Mu dan rasul-Mu, imam segala kebajikan,
pemimpin kebaikan dan utusan pembawa rahmat. Wahai Tuhanku,
tempatkanlah dia pada suatu maqam yang dirindukannya oleh orang
yang dahulu. (HR. Ibnu Mjah dari Abdullah Ibn Masd)..Berkata
Al-Sayuth dalam Al-Hirz al-Man: Saya telah membaca keterangan
Al-Subk yang diterimanya dari ayahnya di dalam Al-Thabaqat,
katanya: Sebaik-baiknya shalawat untuk dibaca dalam bershalawat,
ialah bunyi shalawat yang dibaca di dalam tasyahhud (yang
diriwayat-kan oleh Bukhr dan Muslim). Maka barangsiapa mem-bacanya,
dipandanglah ia telah bershalawat dengan sem-purna, dan barangsiapa
membaca selainnya, maka mereka tetap berada dalam keraguan, karena
bunyi lafazh-lafazh yang diriwayatkan oleh Bukhr Muslim itu, adalah
lafazh shalawat yang sering diajar oleh Nabi sendiri dan yang
sering disuruh supaya kita membacanya.Dalam tasyahud akhir, Imam
Syfii r.a. menganggap shalawat atas Nabi Saw. sebagai salah satu
dari rukun salat. Beliau biasa memakai shalawat sebagai
berikut:
10. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada jun-junan
kami, Muhammad, dan kepada keluarga junjunan kami, Muhammad,
sebagaimana Engkaau telah melimpahkan shalawat kepada junjunan kami
Ibrahim dan keluarga Ibrahim, berkatilah pula junjunan kami
Muhammad, dan keluarga junjunan kami, Muhammad, sebagai-mana Engkau
telah memberkati junjunan kami, Ibrahim dan keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.Selain itu, beliau
juga suka memakai sighat shalawat lainnya yang diriwayatkan oleh
Imam Malik di dalam kitab Al-Muwattha. Shalawat di atas juga
diriwayatkan oleh Ab Dud, Al-Turmudz, Al-Nasi, dan Al-Bayhaqi dari
Ibn Masd, dengan ditambah lafal Sayyidin untuk Nabi Muhammad dan
Nabi Ibrahim.Tambahan lafal sayyidina boleh jadi sebagai adab dari
beliau atau mungkin pula mengikuti ucapan Rasulullah Saw. dalam
salah satu sabdanya yang mengatakan:
Artinya: Berdirilah kalain untuk menyebut sayyid (penghulu)
kalian! Rasulullah Saw. juga bersabda, ditunjukan kepada Saad bin
Muadz:
Artinya: Aku adalah sayyid (penghulu) manusia dan tidak
sombong.Dalam hal ini Imam Syfi r.a., telah mengamalkan shalawat
yang dianggap oleh beliau paling sahih sanadnya..
11. Artinya: Semoga Allah Swt. Mencurahkan shalawat kepada
Muhammad Penjelasan:Imam Al-Syarn menuturkan bahwa Nabi Saw.
Bersabda:Barangsiapa yang membaca shalawat ini, berarti ia telah
membukakan bagi dirinya tujuh puluh pintu rahmat, dan ditanamkan
Allah kecintaan kepada dirinya dalam hati umat manusia.Diceritakan,
seorang penduduk negeri Syam datang meng-hadap Rasulullah Saw
seraya berkata, Ya Rasulullah, ayah saya sudah sangat tua, namun
beliau ingin sekali melihat Anda.Rasulullah menjawab, Bawa dia
kemari!Orang itu berkata, la buta, tidak bisa melihat.Rasulullah
lalu bersabda, Katakanlah kepadanya supaya ia mengucapkan
Shallallhu al Muhammdin selama tujuh minggu setiap malam. Semoga ia
akan melihatku dalam mimpi dan dapat meriwayatkan hadis
dariku.Anjuran Rasulullah itu ditruti oleh orang tersebut. Benar
saja, ternyata ia bisa bermimpi melihat Rasulullah Saw. Serta
meriwayatkan hadis dari beliau..
12. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Muhammad dan Keluarganya.Penjelasan:Diriwayatkan dari sahabat Anas
bin Malik r.a. bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: Barangsiapa yang
meng-ucapkan Allhumma shalli al Muhammadin wa Sallim ketika ia
berdiri, dosa-dosanya akan diampuni sebelum ia duduk. Barangsiapa
yang mengucapkannya ketika duduk, dosa-dosanya akan diampuni
sebelum ia berdiri. .
13. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
hamba dan nabi-Mu, nabi yang ummi.Penjelasan :Imam Al-Ghazali di
dalam kitab Al-Ihy mengatakan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:
Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku pada malam Jumat
se-banyak delapan puluh kali, Allah akan mepgampuni dosa-dosanya
selama delapan puluh tahun.Kemudian ditanyakan, Ya Rasulullah,
bagaimana cara memberi shalawat kepadamu itu?Rasulullah menjawab,
Allhumma shalli al Muhamadin abdika wa Nabiyyika al-Nabiyyi
al-Umm.Diriwayatkan bahwa, barangsiapa yang membacanya setiap hari
dan setip malam sebanyak 500 kali, niscaya dia tidak akan mati
sebelum berjumpa dengan Nabi Saw. dalam keadaan sadar..
14. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah sealawat atas Muham-mad dan
kelurga Muuhammad sehingga tidak tersisa lagi satu shalawat pun;
sayangilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi
tersisa satu rahmatpun; berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad
sehingga tidak lagi tersisa satu berkahpun; dan limpahkanlah
kese-jahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak
lagi tersisa satu kesejahteraan pun.Penjelasan:Al-Fasi berkata,
Shalawat ini disebutkan oleh Jabar dari sahabat Ibn Umar r.a.
Disebutkannya pula keutamaan yang besar dari shalawat ini dan
kebajikan bagi seorang laki-laki yang mengucapakannya dihadapan
nabi Saw..
15. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad, dan
tempatkanlah ia ditempat yang dekat dengan-Mu di Hari
Kiamat.Penjelasan :Shalawat ini dikemukakan oleh Al-Thabrn, Ahmad,
Al-Bazzar, dan Ibn Ashim dari sahabat Ruwayfi bin Tsabit
al-Anshari. Rasulullah Saw. bersabda, Barangsiapa yang mengucapkan
shalawat atasku dengan shalawat ini, berarti ia berhak mendapatkan
syafaatku..
16. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad
di alam ruh, kepada jasadnya di alam jasad, dan kepada kuburnya di
alam kubur.Penjelasan :Imam Al-Syarn menutrkan bahwa Nabi Saw.
telah ber-sabda, Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku
dengan cara yang dikemukakan dalam shalawat ini, ia akan melihatku
di alam mimpi. Barangsiapa yang me-lihatku di alam mimpinya, ia
akan melihatku di Hari Kiamat. Baranggiapa yang melihatku di Hari
Kiamat, aku akan memberinya syafaat. Barangsiapa yang aku beri
syafaat, niscaya ia akan minum dari telagaku dan di-haramkan
jasadnya oleh Allah dari neraka..
17. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Mu-hammad
dan kepada keluarga Muhammad, di kalangan orang-orang dulu maupun
orang-orang setelahnya, serta di alam arwah sampai Hari
Kiamat.Penjelasan :Imam Al-Syarn menuturkan bahwa seorang laki-laki
menghadap Rasulullah Saw. ketika beliau sedang duduk di dalam
masjid. Orang itu berkata, Assalmu alaykum, wahai ahli
kemuliaan!Orang itu lalu didudukkan oleh Nabi Saw di tengah-tengah.
yaitu antara beliau dan Abu Bakar r.a. Orang-orang yang hadir
ketika itu menjadi heran menyaksikan hal itu hingga Nabi Saw.
menjelaskan. Jibril a.s. telah datang kepadaku memberitahukan bahwa
orang ini telah memberi shalawat kepadaku dengan shalawat yang
belum pemah dibaca oleh seorang pun sebelumnya.Lalu Abu Bakar
bertanya. Bagaimana shalawatnya ya Rasulullah? Kemudian Rasulullah
Saw. menyebutkan sha-lawat tersebut di atas..
18. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas
Muhammad-hamba-Mu, Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga atas
keluarganya, isteri-isterinya, dan ketu-runannya, sebanyak jumlah
makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, hiasan Arsy-Mu, dan tinta
kalimat-Mu.Penjelasan:Al-Hafizh Al-Sakhw menuturkan, seandainya
seseorang bersumpah bahwa ia akan mengucapkan shalawat yang paling
utama, maka shalawat ini telah membebaskan ia dari sumpahnya
itu.Pen-syarah kitab Dalil mengatakan, bahwa lafal shalawat ini
diambil dari hadis Ummul Mukminin. Juwairiyah..
19. Artinya: Ya Allah, limpahkilnlah shalawat atas junjunan
kami, Muhammad, dengan suatu shalawat yang menye-babkan kami
selamat dari semua ketakutan dan malapetaka, yang menyebabkan
Engkau menunaikan semua hajat kami, yang menyebabkan Engkau
me-nyucikan kami dari semua kejahatan, yang menyebabkan Engkau
mengangkat kami ke derajat yang tinggi di sisi-Mu, dan yang
menyebabkan Engkau menyampaian semua cita-cita kami berupa
kebaikan-kebakan dunia dan akhirat.Penjelasan:Shalawat di atas
disebutkan di dalam kitab Dalil. Dalam syarah kitab tersebut
disebutkan riwayat dari Hasan bin Ali Al-Aswn. Ia berkata,
Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalarn setiap perkara penting
atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan
bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya..
20. Artinya: Ya Allah limpahkanlah shalawat atas junjunan kami,
Muhammad samudera cahaya-Mu, tambang ra-hasia-Mu, singgasana
kerajaan-Mu, imam hadrat-Mu, bingkai kerajaan-Mu, perbendaharaan
rahmat-Mu, dan jalan syariat-Mu,yang mendapat kelezatan dengan
tauhid-Mu, insan yang menjadi sebab segala yang maujud, penghulu
para makhluk-Mu, yang memperoleh pancaran sinar cahaya-Mu- dengan
shalawat yang kekal sekekal diri-Mu, yang tetap sebagaimana
tetap-Mu, dan yang tidak ada akhir di balik ilmu-Mu; juga dengan
shalawat, yang meridhakan-Mu dan meridhakannya serta meridhakan
kami dengannya, duhai Tuhan semesta alam.Penjelasan :Shalawat ini
dinamakan shalawat Cahaya Kiamat. Sha-lawat ini disebut demikian
karena banyaknya cahaya yang akan diperoleh oleh orang yang
membacanya pada Hari Kiamat kelak.Sayyid Ahmad Al-Shw dan yang
lainnya mengatakan, shalawat ini saya dapatkan tertulis di atas
sebongkah batu dengan tulisan qudrati.Di dalam syarah atas kitab
Dalil disebutkan, sebagian pemuka para wali mengatakan, bahwa
shalawat ini berbanding dengan 14.000 shalawat lainnya..Sumber:
http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/12/2/pustaka-175.html.
21. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad
sebanyak jumlah orang yang bershalawat kepadanya,limpahkanlah
shalawat kepada Muhammad sebanyak jumlah orang yang tidak
bershalawat kepadanya, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad
sebagaimana shalawat yang Engkau perintahkan kepadanya,
lim-pahkanlah shalawat kepada Muhammad sebagaimana Engkau suka agar
dibacakan shalawat atasnya, dan lim-pahkanlah pula shalawat kepada
Muahammd sebagaimana seharusnya shalawat atasnya.Shalawat di atas
dinamakan Al-Shalt al-Addiyyah..
22. Artinya: Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Nabi kami,
Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang
yang lalai melupakan untuk menyebut-Mu Penjelasan:Shalawat ini dan
shalawat sebelumnya (?) adalah dua sighat shalawat dari Imam
Al-Syfii r.a. Berkaitan dengan shalawat sebelumnya (?) telah
dice-ritakan di dalam syarah atas kitab Dalil, bahwa Imam Al-Syfii
pernah bermimpi bertemu seseorang, lalu dikatakan kepadanya, Apa
yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?Imam Al-Syfii menjawab,
Allah telah mengampuni diriku.Dengan amal apa? orang itu bertanya
lagi.Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk memberi shalawat
kepada Nabi Saw., Jawab Imam Al-Syafii.Bagaimana bunyinya?Lantas
beliau mengucapkan shalawat tersebut di atas.Sedangkan berkaitan
dengan shalawat ini (?), Al- Mazn bertutur sebagai berikut:Saya
bermimpi melihat Imam Al-Syfii. Lalu saya bertanya pada beliau, Apa
yang telah diperbuat Allah terhadap diri Anda?Beliau menjawab,
Allah telah mengampuni diriku berkat shalawat yang aku cantumkan di
dalam kitab Al-Rislah, yaitu: Allhumma shalli al Muhammadin kullama
dza-karaka al-Dzkirna wa Shalli al Muhammadin kullam ghafala an
dzikrik al-Ghfilna.Sementara itu, Imam Al-Ghazali di dalam kitab
Al-Ihy menuturkan hal berkut:Abu Al-Hasan Al-Syfii menuturkan, Saya
telah bermimpi melihat Rasulullah Saw., lalu saya bertanya, Ya
Rasulullah, dengan apa Al-Syfii diberi pahala dari sebab ucapannya
dalam kitab Al-Rislah: Washallallhu al muhammaddin kullam dzakara
al-Dzdkirn waghafala an dzikrik al-ghfiln? Rasulullah meniawab: la
tidak ditahan untuk dihisab..
23. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas cahaya di
antara segala cahaya, rahsia di antara segala rahasia, pe-nawar
duka, dan pembuka pintu kemudahan, yakni Say-yidina Muhammad,
manusia pilihan, juga kepada ke-luarganya yang suci dan sahabatnya
yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan
karunia-Nya.Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari Sayyid Ahmad
Al-Badawi r.a., Sayyid Ahmad Ruslan mengomentari shalawat ini,
Sha-lawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir
kesusahan, menolak bencana, dan memperoleh ca-haya; bahkan sangat
manjur untuk segala keperluan..
24. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas
Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya,
sebanyak jumlah apa Yang Engkau ketahui, seindah apa Yang Engkau
ketahui, dan sepenuh apa Yang Engkau ketahui.Penjelasan:Shalawat
ini bersumber dari Sayyid Syamsuddin Muham-mad Al-Hanafi r.a.
(Sultan Hanafi). la termasuk salah seorang keturunan Abu Bakar
Al-Shiddiq r.a. la telah menjabat kedudukan sebagai kutub para wali
(quthb awliya) selama 46 tahun 3 bulan dan beberapa hari. Selama
masa jabatannya itu, ia merupakan quthb ghawts mufrad jami.Banyak
sekali cerita-cerita berkenaan dengan riwayat hidup dan karamahnya:
Di antaranya ia tidak pernah ber-diri satu kali pun bila menyambut
kedatangan para raja. Bahkan, jika ada salah searang di antara
raja-raja itu datang kepadanya, raja tersebut merendahkan diri di
hadapannya, duduk dengan sopan tanpa menaleh ke kiri dan ke kanan
selama berada di hadapan beliau..
25. Artinya: Ya Allah limpahkan shalawat, salam, dan berkah,
kepada Muhammad cahaya zat dan rahasia yang berjalan di malam
haridi dalam seluruh asma dan sifat.
Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari Sayyidina Abu
Al-Hasan Al-Syadzili r.a. ia berbanding dengan seratus ribu
shalawat lainnya. Ada yang mengatakan bahwa shalawat ini berguna
untuk melepaskan kesulitan..
26. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah
atas Sayyidina Muuammadpembuka hal-hal yang terkunci; penutup
perkara-perkara yang sudah berlalu; penolong kebenaran dengan
kebenaran; dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga
Allah senan-tiasa melimpahkan shalawat kepadanya, juga kepada
keluarga dan para sahabatnya, sesuai dengan derajat dan
kedudukannya yang tinggi.Penjelasan:Shalawat di atas berasal dari
Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan
Al-Bakri r.a.Di antara khasiat shalawat ini adalah, bahwa bagi
siapa saja yang membacanya, walaupun hanya satu kali seumur
hidupnya, ia tidak akan masuk neraka. Sebagian ulama Maroko
mengatakan, bahwa shalawat ini turun ke atasnya dalam satu sahifah
dari Allah. Ada pula yang mengatakan bahwa, satu kali shalawat ini
menyamai sepuluh ribu-bahkan ada yang menyatakan pula enamratus
ribushalawat lainnya.Barangsiapa yang men-dawam-kan (membiasakan
secara rutin) membacanya selama empat puluh hari, Allah akan
mengampuninya dari segala dosanya. Barangsiapa yang membacanya
sebanyak seribu kali pada malam Kamis, Jumat atau Senin, ia akan
berkumpul dengan Nabi Saw. Akan tetapi, sebelumnya hendaklah ia
melakukan salat sunnah empat rakaat: Pada rakaat pertama ia membaca
Surah Al-Ftihah dan Al-Qadr. Pada rakaat kedua sesudah Al-Ftihah ia
membaca Surah Al-Zalzalah. Pada rakaat ketiga sesudah Al-Ftihah ia
membaca Surah Al-Kafirun. Pada rakaat keempat sesudah Al-Ftihah ia
membaca Surah Al-Muawwidzatayn (surah Al-Falaq dan Al-Ns).
Hendaklah ia membakar kemenyan Arab ketika membaca shalawat
tersebut..
27. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, sebanyak apa yang ada di dalam pe-ngetahuan Allah, dengan
shalawat yang kekal seba-gaimana kekalnya kerajaan
Allah.Penjelasan:Sayyid Ahmad Al-Sakhw, dengan menukil dari ulama
lainnya mengatakan bahwa shalawat tersebut di atas me-nyamai
600,000 shalawat lainnya. Shalawat ini dikenal dengan sebutan,
Shalawat Kebahagiaan.Sedangkan Syaikh Dahlan memberikan komentamya,
Shalawat ini merupakan sighat shalawat yang sempurna. Orang yang
membacanya secara rutin tiap-tiap hari Jumat sebanyak seribu kali
akan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat..
28. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah,
kepada sayyidina Muhamamd dan keluarganya; sebanyak kesempurnaan
Allah dan segala yang sesuai dengan sesuai dengan kesempurnaan-Nya
itu.Penjelasan:Shalawat ini dikenal di kalangan ahli tarekat
sebagai shalawat Kamaliyah. Mereka telah memilih shalawat tersebut
sebagai wirid karena pahalanya yang tidak terhingga.Ada yang
menyatakan bahwa shalawat ini menyamai pahala 14.000 shalawat
lainnya..
29. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah
kepada penghulu kami, Muhammad-Nabi yang ummi, yang terkasih, yang
tinggi kedudukannya, dan yang besar wibawanya; juga kepada keluarga
dan para sahabatnya.Penjelasan:Tentang shalawat ini, ada yang
mengatakan bahwa Nabi Saw. bershalawat atas dirinya dengan shalawat
tersebut..
30. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Sayyidina Muuhammad dan keluarga Sayyidina Muhammad, di dalam
setiap kejapan mata dan tarikan napas, serta sebanyak jumlah ilmu
yang Engkau miliki.Penjelasan:Shalawat ini diterima oleh Maulana
Syaikh Al-Hindi dari Nabi Saw. Di antara keistimewaannya adalah:
jika Anda membacanya secara rutin, Anda akan memperoleh ilmu dan
rahasia langsung dari Nabi Saw..
31. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan
kesejahteraan yang paripurna kepada junjunan kami, Muhammad, yang
dengan perantaraan beliau itu dilepaskan semua ikatan, dilenyapkan
segala kesusahan, di-tunaikan segenap kebutuhan, diperoleh segala
keinginan, dicapai akhir yang baik, dan diberi minum dari awan
berkat wajahnya yang mulia, juga kepada keluarga dan para
sahabatnya, dalam setiap kejapan mata dan tarikan napas, sebanyak
jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.Penjelasan:Shalawat ini lebih
dikenal dengan sebutan shalawat Tafrijiyah. Tentang shalawat ini,
Imam Al-Qurthubi me-nuturkan bahwa, barangangsiapa yang membacanya
secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih,
Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahan-nya, menghilangkan
kesulitan dan penyakitnya, memudah-kan urusannya, menerangi
hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya,
meluaskan rezeki-nya, dan membukakan baginya segala pintu kebaikan,
dan lain-lain..
32. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad-hamba
dan Rasul-Mu serta Nabi yang ummi; atas keluarga Muhammad dan para
isterinya, ibu kaum Mukmin, serta atas keturunan dan
keluarganya-sebagai-mana Engkau telah melimpahkan shalawat itu
kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam raya ini se-sungguhnya
Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.Ya Allah berkatilah
Muhammadhamba dan rasul-Mu serta Nabi yang ummi; jugakeluarga dan
para isterinya, ibu kaum Mukmin serta keturunan dan Ahli Baitnya
se-bagaimana Engkautelah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim,
Di alam raya ini sesungnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari hadis yang sahih..
33. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, berkah, dan
rahmat-Mu kepada Muuhammad-hamba, Nabi, dan utusan-Mu; Nabi yang
ummi, penghulu para rasul, imam orang-orang yang bertakwa, dan
penutup para Nabi; Imam kebaikan dan panglima kebaikan, serta rasul
rahmat, juga kepada isteri-isterinya, ibu kaum beriman, dan kepada
keturunan dan Ahli Baitnya; kepada keluarga dan para sahabatnya,
para penolong dan para pe-ngikutnya, serta umat dan para
pencintanya-sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat, berkah,
rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam raya ini
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.Limpahkanlah pula
shalawat, berkah, dan rahmat atas kami bersama mereka, dengan
shalauwat-Mu yang paling utama dan berkah-Mu yang paling suci;
selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Mu dan orang-orang yang
lalai melupakan-Mu; sebanyak jumlah yang genap dan yang ganjil;
sebanyak jumlah kalimat-Mu yang sem-purna dan diberkahi; dan
sebanyak jumlah makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, perhiasan arsy-Mu,
dan tintakalimat-Mushalawat yang kekal sekekal diri-Mu.Ya Allah,
bangkitkanlah dia pada Hari Kiamat kelak pada derajat kedudukan
yang terpuji, yang diinginkan oleh orang-orang dulu maupun
orang-orang setelahnya; tem-patkanlah dia pada tempat yang dekat
dengan-Mu pada Hari Kiamat; perkenankanlah syafaatnya yang besar;
angkatlah derajatnya yang tinggi; dan berikanlah ke-padanya semua
permintaannya di akhirat dan di dunia, sebagaimana yang telah
Engkau berikan kepada Ibrahim dan Musa.Ya Allah, jadikanlah
kecintaannya di dalam kalangan mereka yang disucikan,
kasih-sayangnya di kalangan mereka yang didekatkan, dan sebutannya
di dalam ka-langan mereka yang ditinggikan. Berikanlah pahala yang
setimpal kepadanya dari kami sesuai dengan haknya, dengan
sebaik-baik pahala yang Engkau berikan kepada para Nabi dan
umatnya. Berikanlah kebaikan kepada semua nabi. Shalawat dari Allah
dan kaum Mukmin senantiasa terlimpah kepada Muhammad, Nabi yang
ummi. Salam sejahtera tercurah atasmu, duhai Baginda Nabi, serta
rahmat Allah, berkah-Nya, ampunan-Nya, dan keridhaan-Nya.Ya Allah,
sampaikanlah salam kami kepadanya, balaslah salam kami olehnya,
tetapkanlah pada umat dan ke-turunannya amal perbuatan yang akan
menyenangkan hatinya. Duhai Tuhan semesta alam.Penjelasan:Shalawat
ini adalah shalawat yang dikumpulkan oleh Al-Hfizh Al-Sakhw di
dalam kitab Al-Qawl al-Bad. Disebutkan pula oleh Ibn Al-Hajar di
dalam Al-Durr al-Mandhdh bahwa ia menghim pun segala lafal yang
diriwayatkan..
34. Artinya: Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam atas
junjunann kami Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan
para sahabatnya, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan
orang-orang yang lalai melupakan-Mu sebanyak apa yang diliputi oleh
ilmu Allah, dituliskan oleh qalam Allah, diterapkan dalam hukum
Allah, dan seluas ilmu Allah; sebanyak jumlah segala sesuatu,
berlipat gandanya segala sesuatu, dan sepenuh segala sesuatu; serta
sebanyak makhluk Allah, perhiasan arsy Allah, keridhaan Allah,
tinta kalimat Allah; seerta semua yang telah terjadi, yang akan
terjadi, dan semua yang ada di dalam ilmu Allah dengan shalawat
yang menghabiskan seluruh bilangan dan meliputi seluruh batasan;
juga dengan shalawat yang berkesinambungan dengan kekalnya kerajaan
Allah dan abadi dengan keabadian Allah.Penjelasan:Shalawat ini
disebutkan oleh Syaikh Al-Dayrabi di dalam Mujarrabat-nya. Ia
termasuk sighat yang sangat bagus sekali untuk memberi shalawat
kepada Nabi Saw.Ada yang berpendapat bahwa orang yang membacanya
secara rutin selama sepuluh malam, tiap-tiap malam sebanyak seratus
kali, pada saat hendak berbaring tidur di tempat tidurnya, sambil
menghadap kiblat dan dalam keadaan suci yang sempurna, akan
bermimpi melihat Nabi Saw..
35. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Sayyidina Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya, sebanyak
jumlah huruf yang digariskan oleh qalam.
Penjelasan:Shalawat ini disebutkan oleh pengarang kitab Bughyah
al-Mustarsidn, Mufti Hadramaut, Sayyid Syarif Abdurrahman bin
Muhammad Baalawi.Di antara faedah shalawat ini disebutkan
diungkapkan oleh Quthb Al-Baddad. la mengatakan bahwa yang
menjadikan seseorang meninggal dunia dalam keadaan baik (khusnul
khtimah) adalah jika tiap-tiap selesai mengerjakan salat maghrib ia
mengucapkan, Astaghfirullh alladz l ilha ill huwa al-hayy al-qayym,
alladz l yamtu wa atbu ilayh, rabbigh-firl, kemudian diikuti oleh
pembacaan shalawat di atas. Barangsiapa yang membaca
kalimat-kalimat di atas sebelum berbicara tentang yang lainnya,
niscaya ia akan meninggal dalam keadaan beriman..
36. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
junjunan kami, Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi;
juga kepada keluarga Muhammad, dengan shalawat yang menjadikan
kerelaan bagi kami dan penunaian bagi haknya. Berikanlah ke-padanya
wasilah dan maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Balaslah
ia dari kami dengan balasan yang sepantasnya; dan balaslah ia
dengan balasan yang paling baik daripada balasan yang telah Engkau
berikan kepada seorang nabi dari umatnya. Limpahkanlah pula
shalawat-Mu atas semua saudara-saudaranya dari go-longan para nabi,
shiddiqun, syuhada, dan orang-orang salih.Ya Allah, limpahkanlah
shalawat kepada Muhammad di kalangan umat terdahulu, dan
limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sampai Hari Kiamat.Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di dalam alam ruh,
limpahkanlah shalawat kepada jasadnya di dalam alam jasad, dan
limpahkanlah kepada kuburnya di dalam alam kubur, jadikanlah
semulia-mulia shalawat-Mu, setinggi-tinggi berkah-Mu,
selembut-lembut kasih sayang-Mu dan ridha-Mu kepada Muhammad-hamba,
Nabi, dan Rasul-Mu, serta berikanlah kesejahteraan yang banyak
kepadanya.Penjelasan:Shalawat tersebut di atas dikemukakan oleh
lmam Al-rif Syihabuddin Ahmad Al-Suhrawardi di dalam kitabnya,
Awrif al-Marif; telah pula dikemukakan oleh Syaikh Nabhay di dalam
kitabnya, Afdhal al-Shalawti an-Sayyidi al-Sdti, yang di dalamnya
diterangkan banyak sekali faedah untuk masing-masing bagian
darinya.Diriwayatkan dari Al-Faqih Al-Shlih Umar bin Said bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, Barangsiapa yang mengucapkan shalawat
tersebut setiap hari 33 kali, Allah akan membukakan baginya (pintu)
antara kuburnya dan kuburku..
37. Artinya: Shalawat Allah, malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan
seluruh makhluk-Nya, semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, atasnya serta atas mereka tercurah salam,
rahmat, dan berkah Allah.
Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari Imam Al bin Ab Thalib
k.w., kemudian diwartakan oleh Ab Ms Al-Madn r.a..
38. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang
ruhnya menjadi mihrab arwah, malaikat, dan seluruh alam. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi imam para nabi dan
seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang
menjadi pemimpin penduduk surga, yaitu hamba-hamba Allah yang
beriman.
Penjelasan:Shalawat ini adalah shalawat Sayyidah Fathimah
Al-Zahra. Pengarang kitab Al-Ibrz, Sayyid Abdul Azz Al-Dabbgh,
telah banyak membicarakan shalawat ini di dalam kitabnya tersebut.
Yang ingin mengetahui tentang shalawat ini secara lebih luas dapat
meneliti kitab tersebut..
39. Artinya: Ya Allah, Tuhan yang selalu memberikan karunia
kepada manusia Tuhan yang selalu membukakan tangan-Nya lebar-lebar
dengan pemberian; Tuhan yang mempunyai pemberian-pemberian yang
mulia limpah-kanlah shalawat atas Muhmmad, sebaik-baik manusia,
dengan penghormatan; ampunilah pula kami, duhai Tuhan Yang Maha
Tinggi di sore ini.
Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari sahabat Abdullah bin
Abbas r.a. Dan dikemukakan oleh Ab Ms Al-Madn r.a..
40. Artinya: Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan
atas keluarganya, sahabat-sahabatnya, anak-anaknya,
isteri-isterinya, keturunannya, Ahli Baitnya, para penolongnya,
para pengikutnya, para pencintanya, dan umatnya; dan jadikanlah
kami bersama mereka semua duhai Tuhan Yang paling penyayang di
antara semua penyayang.Penjelasan:Shalawat ini dikemukakan di dalam
kitab Al-Syif dari Hasan Al-Bashri. Beliau berkata, Barangsiapa
yang ingin minum dari piala dengan minuman telaga Rasulullah Saw.,
hendaklah ia membaca shalawat itu..
41. Artinya: Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Nya dan
selama orang-orang yang lalai melupakan-Nya, Semoga Dia melimpahkan
shalawat ke-padanya di kalangan orang-orang terdahulu dan
setelahnya, dengan shalawat yang paling utama, paling banyak, dan
paling baik daripada shalawat yang dilim-pahkan-Nya kepada salah
seorang dari ummatnya dengan shalawatnya kepadanya. Salam sejahtera
atasnya, teriring rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga Allah
membalasnya dari kami dengan balasan yang lebih baik daripada
balasan-nya kepada rasul dari orang-orang yang diutus kepadanya.
Sebab, dia telah melepaskan kami dari ke-binasaan, dan menjadikan
kami sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia, beragama
dengan agamanya yang telah diridhai dan dipilih oleh para
malaikat-Nya dan orang-orang yang telah diberi-Nya nikmat di antara
makhluk-Nya. Oleh karena itu, tidaklah kami mendapat nikmat -baik
yang nyata maupun yang tersembunyi, yang kami peroleh dengannya
dalam urusan agama dan dunia, dan diangkatkannya keburukan dari
kami di dalam keduanya atau di dalam salah satu dari keduanya-
melainkan Muhammad Saw.-lah yang menjadi sebabnya; yang memimpin
kepada kebaikannya; yang menunjukkan kepada tuntunannya; yang
membebaskan dari kebinasaan dan tempat-tempat jahat, yang
mengingatkan, sebab-sebab yang mendatangkan kebinasaan; yang tegak
me-laksanakan nasihat, tuntunan, dan peringatan darinya. Semoga
shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada Sayyidina Muhammad
dan keluarganya, sebagaimana Dia telah mencurahkan shalawat kepada
Ibrahim dan ke-luarganya, serta sebagaimana Dia telah mehmpahkan
shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim; Sesungguhnya Dia Maha
terpuji lagi Maha muha.Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari
Imam Al-Syfii r.a. Dan mempunyai penyempurnaan di dalam Al-Rislah
oleh Imam Al-Syfii. Shalawat ini banyak sekali faedahnya, terutama
bila dibaca sesudah membacaa Shalawat Nurul Qiymah, Yaitu shalawat
nomor 16..
42. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas
pemimpin para pemimpin dan tujuan dari semua keinginan, Muhammad,
kekasih-Mu yang dimuliakan; juga atas keluarga dan para
sahabatnya.
Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari Sayyidi Abu Thahir bin
Sayyid Al Waf..
43. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina
Muhammad, yang dengannya kegelapan menjadi terang. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muham-mad, yang diutus dengan
rahmat bagi setiap umat. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas
Sayyidina Muhammad, yang dipilih untuk memimpin risalah sebelum
diciptakan Lawh dan Qalam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas
Sayyidina Muhammad, yang disifati dengan akhlak dan perangai yang
utama. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad.
yang dikhususkan dengan kalimat yang menyuruh dan hikmah tertentu.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang
tidak dilanggar kehorrmtan di majelisnya, dan tidak dibiarkan orang
yang menganiayanya. Ya Allah, limpah-kanlah shalawat kepada
Sayyidina Muhammad, yang bisa berjalan dinaungi oleh awan kemana
dia menuju. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad yang dipuji oleh Tuhan kemuliaan dimasa lalu. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang dilimpahi
shalawat oleh Allah di dalam Kitab-Nya yang sempurna dan kita
diperintahkan-Nya supaya ber-shalawat kepadanya. Semoga Shalawat
Allah selalu dicurahkan kepadanya; kepada keluarganya,
sahabat-sa-habatnya, isteri-isterinyaselama hujan turun denganderas
dan selama orang-orang berdosa mendapat uluran kemurahan. Semoga
Allah melimpahkan kepadanya salam sejahtera, kehormatan, dan
kemuliaan.Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari Sayyid
Al-Faklhani, pengarang kitab Al-Fajr Al-Munr f Al-Shalh ala
Al-Basyr Al-Nadzr..
44. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
junjunan kami Muhammad, juga kepada ke-luargaya,
saahabat-sahabatnya sebanyak jumlah, apa-apa yang diliputi oleh
ilmu-Mu, digariskan oleh qalam-Mu, dan ditetapkan dalam hukum-Mu
terhadap makhluk-Mu; Curahkanlah kelembutan-Mu di dalam seluruh
urusan kami dan kaum muslimin.
.
45. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, keluarganya sahabatnya-dengan, dan para shalawat yang
melebihi shalawat-shalawat yang diucapkan oleh orang-orang yang
bershalawat dari sejak permulaan masa sampai akhirnya; seperti
keutamaan Allah atas makhluk-Nya, sepenuh neraca dan penghabisan
ilmu.Penjelasan:Shalawat ini dan shalawat sebelumnya ( ? ) ada di
dalam kitab Maslik al-Hunaf. Tentang shalawat ini, Imam Al-Ghazali,
mengutip perkataan Al-Qastalani, mengatakan, Kedua shalawat ini
dibaca bersama shalawat no.32 (?) supaya mendapatkan keutamaan yang
tidak terhingga..
46. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah huruf-huruf di dalam Al-Quran;
limpahkanlah shalawat dan salam, kepada Muhammad, sebanyak jumlah
tiap-tiap huruf yang dilipatgandakan sejuta; dan limpahkanlah
sha-lawat dan salam kepada sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah
tiap-tiap seribu yang dilipatgandakan.
.
47. Artinya: Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, dengan shalawat yang bertemu dengan cahayanya. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat
yang bergandengan dengan sebutan dan yang disebutnya. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat
yang menerangi kuburnya dengan seterang-terangnya. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawlat
yang melapangkan dadanya dan menyebabkan kegembiraannya.
Limpahkanlah pula shalawat kepada semua saudaranya dari golongan
para nabi dan wali, dengan shalawat sebanyak jumlah cahaya dan
kemunculannya.Penjelasan:Shalawat ini dan shalawat sebelumnya ( ?)
dikemukakan oleh Al-Qastalani di dalam kitab Maslik al-Hunaf.
Beliau menghimpun sepuluh shalawat yang tidak dinisbahkan kepada
seorangpun..Sumber:
http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/12/2/pustaka-180.htmlShalawat
Mohon Rizqi yang Luas dan Akhlaq yangBaik 04Des09Shalawat Tausiul
ArzaqFadhilahnya:Jika dibaca terus menerus niscaya diluaskan
rizqinya dan diberi akhlaq yang baikALLAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINA
MUHAMMADIN SHALAATAN TUWASIU BIHA ALAINAL ARZAQA WA TUHASINU BIHAA
LANAL AKHLAQA WA ALAA AALIHI WASHAHBIHI WA SALIMArtinya :Ya Allah
semoga Engkau berkenan melimpahkan kesejahteraan atas penghulu kami
Nabi Muhammad saw dengan shalawat yang dapat melapangkan rizqi bagi
kami dan menjadi baik akhlak kami dan curahkan pula kesejahteraan
atas keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta berikanlah
keselamatan.Semalat mengamalkan..!!!Wallahualam
Filed under: Faedah Shalawat |Leave a Comment 37 ShalawatBidah
01Des09Kita banyak mendengar lafazh-lafazh bacaan shalawat untuk
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam yang diada-adakan (bidah) yang
tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam, para sahabat, tabiin, juga tidak oleh para imam mujtahid.
Tetapi semua itu hanyalah buatan sebagian masyayikh (para tuan
guru) di kurun belakangan ini. Lafazh-lafazh shalawat itu kemudian
menjadi terkenal dikalangan orang awam dan ahli ilmu, sehingga
mereka membacanya lebih banyak daripada membaca shalawat tuntunan
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Bahkan mungkin mereka
malah meninggalkan lafazh shalawat yang benar, lalu menyebarluaskan
lafazh shalawat ajaran para syaikh mereka.Jika kita renungkan
mendalam makna shalawat-shalawat tersebut, niscaya kita akan
menemukan di dalamnya pelanggaran terhadap petunjuk Rasul, orang
yang kita shalawati. Di antara shalawat-shalawat bidah tersebut
adalah:37.1 Shalawat yang berbunyiYa Allah, curahkanlah keberkahan
dan keselamatan atas Muhammad, penawar hati dan obatnya, penyehat
badan dan pe-nyembuhnya, cahaya mata dan sinarnya, juga atas
keluarga-nya.Sesungguhnya yang menyembuhkan, menyehatkan badan,
hati dan mata hanyalah Allah semata. Dan Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Salam tidak memiliki manfaat untuk dirinya, juga tidak
untuk orang lain. Lafazh shalawat di atas menyelisihi firman Allah
,Katakanlah, Aku tidak berkuasa menank kemanfaatan bagi diriku dan
tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang di-kehendaki Allah.
(AI-Araaf: 188)Juga menyelisihi sabda Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa SalamJanganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku
sebagai-mana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa
bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah Abdullah
(hamba Allah) dan RasulNya. (HR. Al-Bukhari)Makna ithra yaitu
melampaui batas dan berlebih-lebihan dalam memuji, (ini hukumnya
haram).37.2 Penulis pernah membaca kitab tentang keutamaan
shalawat, karya seorang syaikh shufi besar dari LibanonDi dalamnya
terdapat lafazh shalawat berikutYa Allah limpahkanlah keberkahan
untuk Muhammad, sehingga Engkau menjadikan daripadanya (sifat)
keesaan dan (sifat) terus menerus mengurus (makhluk).Sifat
Al-Ahadiyyah dan Al-Qayyumiyyah adalah bagian dan sifat-sifat
Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran. Kemudian oleh syaikh
tersebut, keduanya dijadikan sebagai sifat Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Salam.37.3 Penulis melihat dalam kitab Adiyatush Shabaahi
wal Masaai, karya seorang syaikh besar dari SuriahIa mengatakan,Ya
Allah, limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad, yang dari cahayanya
Engkau ciptakan segala sesuatu.Segala sesuatu, berarti termasuk di
dalamnya Adam, lblis, kera, babi, lalat, nyamuk dan sebagainya.
Adakah seorang yang berakal akan mengatakan bahwa semua itu
diciptakan dari cahaya Muhammad? Bahkan setan sendiri mengetahui
dari apa ia diciptakan, juga mengetahui dari apa Adam diciptakan,
sebagaimana dikisahkan dalam AI-Quran,Iblis berkata, Aku lebih baik
daripadanya, karena Engkau cip-takan aku dari api, sedangkan dia
engkau ciptakan dari tanah. (Shaad: 76)Ayat di atas mendustakan dan
membatalkan ucapan syaikh tersebut.37.4 Termasuk lafazh shalawat
bidah adalah ucapan mereka,Semoga keberkahan dan keselamatan
dilimpahkan untukmu wahai Rasulullah. Telah sempit tipu dayaku maka
perkenankanlah (hajatku) wahai kekasih Allah.Bagian pertama dari
shalawat ini adalah benar, tetapi yang berbahaya dan merupakan
syirik adalah pada bagian kedua. Yakni dari ucapannya:Hal ini
bertentangan dengan firman Allah ,Atau siapakah yang memperkenankan
(doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadaNya?
(An-Naml: 62)Dan firman Allah ,Jika Allah menimpakan suatu
kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya
melainkan Dia sendiri. (Al-Anam: 17)Sedangkan Rasulullah sendiri,
manakala beliau ditimpa suatu kedukaan atau kesusahan, beliau
berdoa,Wahai Dzat Yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus
(makhlukNya), dengan rahmatMu aku Memohon pertolongan-Mu. (HR.
At-Tirmidzi, hadits hasan)Jika demikian halnya, bagaimana mungkin
kita diperbolehkan mengatakan kepada beliau, Perkenankanlah hajat
kami, dan tolong-lah kami?Lafazh ini bertentangan dengan sabda
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam:Jika engkau meminta maka
mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan maka
mohonlah pertolongan kepada Allah. (HR. At-Tirmidzi, ia berkata
hadits hasan shahih)37.5 Shalawat AI-FatihLafazhnya:Ya Allah,
limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad, Sang Pembuka terhadap apa
yang tertutup?Orang yang mengucapkan shalawat ini menyangka, bahwa
barangsiapa membacanya maka baginya lebih utama daripada membaca
khatam Al-Quran sebanyak enam ribu kali. Demikian, seperti dinukil
oleh Syaikh Ahmad Tijani, pemimpin thariqah Tijaniyah.Sungguh amat
bodoh jika terdapat orang yang berakal mempercayai hal tersebut,
apatah lagi jika ia seorang muslim. Sungguh amat tidak mungkin,
bahwa membaca shalawat bidah tersebut lebih utama daripada membaca
Al-Quran sekali, apatah lagi hingga enam ribu kali. Suatu ucapan
yang tak mungkin diucapkan oleh seorang muslim.Adapun menyifati
Rasulullah dengan Sang Pembuka terhadap apa yang tertutup secara
muthlak, tanpa membatasinya dengan kehendak Allah, maka adalah
suatu kesalahan. Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam
tidak membuka kota Makkah kecuali dengan kehendak Allah. Beliau
juga tidak mampu membuka hati pamannya sehingga beriman kepada
Allah, bahkan ia mati dalam keadaan menyekutukan Allah. Bahkan
dengan tegas Al-Quran menyeru kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi
wa Salam,Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi,tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang
yang dikehendakiNya, (Al-Qashash: 56)Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. (AI-Fath: 1)37.6
Pengarang kitab Dalaa ilul KhairaatPada bagian ke tujuh dari
kitabnya mengatakan,Ya Allah, limpahkanlah keberkahan untuk
Muhammad selama burung-burung merpati berdengkur dan jimat-jimat
berman-faat.Tamimahyaitu tulang, benang atau lainnya yang
dikalungkan di leher anak-anak atau lainnya untuk menangkal atau
menolak ain (kena mata). Perbuatan tersebut tidak memberi manfaat
kepada orang yang mengalungkannya, juga tidak terhadap orang yang
dikalungi, bahkan ia adalah di antara perbuatan orang-orang
musyrik.Rasulullah SAW bersabda:Barangsiapa mengalungkan jimat maka
dia telah berbuat syirik. (HR. Ahmad, hadits shahih)Lafazh bacaan
shalawat di atas, dengan demikian, secara jelas bertentangan dengan
kandungan hadits, karena lafazh tersebut menjadikan syirik dan
tamimah sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah.37.7 Dalam kitab Dalaa ilul KhairaatTerdapat lafazh bacaan
shalawat sebagai berikut:Ya Allah limpahkanlah keberkahan atas
Muhammad, sehingga tak tersisa lagi sedikit pun dari keberkahan,
dan rahmatilah Muhammad, sehingga tak tersisa sedikit pun dari
rahmat.Lafazh bacaan shalawat di atas, menjadikan keberkahan dan
rahmat, yang keduanya merupakan bagian dari sifat-sifat Allah, bisa
habis dan binasa. Allah membantah ucapan mereka dengan
firman-Nya,Katakanlah, Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk
(menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu
sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami
datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (AI-Kahfi: 109)37.8
Shalawat Basyisyiyahlbnu Basyisy berkata,Ya Allah, keluarkanlah aku
dari lumpur tauhid. Dan tenggelamkanlah aku dalam mata air lautan
keesaan. Dan lemparkanlah aku dalam sifat keesaan sehingga aku
tidak melihat, mendengar atau merasakan kecuali dengannya.Ini
adalah ucapan orang-orang yang menganut paham Wahdatul Wujud. Yaitu
suatu paham yang mendakwakan bahwa Tuhan dan makhIukNya bisa
menjadi satu kesatuan.Mereka menyangka bahwa tauhid itu penuh
dengan lumpur dan kotoran, sehingga mereka berdoa agar dikeluarkan
daripadanya. Selanjutnya, agar ditenggelamkan dalam lautan Wahdatul
Wujud. sehingga bisa melihat Tuhannya dalam segala sesuatu. Bahkan
hingga seorang pemimpin mereka berkata,Dan tiadalah anjing dan babi
itu, melainkan keduanya adalah tuhan kita. Dan tiadalah Allah itu,
melainkan pendeta di gereja. Orang-orang Nasrani menyekutukan Allah
(musyrik) ketika mereka mengatakan bahwa Isa bin Maryam adalah anak
Allah. Adapun mereka, menjadikan segenap makhluk secara keseluruhan
sebagai sekutu-sekutu Allah! Mahatinggi Allah dan apa yang
diucapkan oleh orang-orang musyrik.Oleh karena itu, wahai saudaraku
sesama muslim, berhati-hatilah terhadap lafazh-lafazh bacaan
shalawat bidah, karena akan menjerumuskanmu dalam perbuatan syirik.
Berpegangteguhlah dengan apa yang datang dari Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam, seorang yang tidak mengatakan sesuatu
menurut kehendak hawa nafsunya. Dan janganlah engkau menyelisihi
petunjuknya,Barangsiapa melakukan suatu amalan (dalam agama) yang
tidak ada perintah dari kami, maka ia tertolak. (HR. Muslim)37.9
Shalawat NariyahShalawat nariyah telah dikenal oleh banyak orang.
Mereka beranggapan, barangsiapa membacanya sebanyak 4444 kali
dengan niat agar kesusahan dihilangkan, atau hajat dikabulkan,
niscaya akan terpenuhi.Ini adalah anggapan batil yang tidak
berdasar sama sekali. Apalagi jika kita mengetahui lafazh
bacaannya, serta kandungan syirik yang ada di dalamnya. Secara
lengkap, lafazh shalawat nariyah itu adalah sebagai berikut,Ya
Allah, limpahkanlah keberkahan dengan keberkahan yang sempurna, dan
limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang sempurna untuk
penghulu kami Muhammad, yang dengan beliau terurai segala ikatan,
hilang segala kesedihan, dipenuhi segala kebutuhan, dicapai segala
keinginan dan kesudahan yang baik, serta diminta hujan dengan
wajahnya yang mulia, dan semoga pula dilimpahkan untuk segenap
keluarga, dan sahabat-nya sebanyak hitungan setiap yang Engkau
ketahui.Aqidah tauhid yang kepadanya Al-Quranul Karim menyeru, dan
yang dengannya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam mengajarkan
kita, menegaskan kepada setiap muslim agar meyakini bahwa hanya
Allah semata yang kuasa menguraikan segala ikatan. Yang
menghilangkan segala kesedihan. Yang memenuhi segala kebutuhan dan
memberi apa yang diminta oleh manusia ketika ia berdoa.Setiap
muslim tidak boleh berdoa dan memohon kepada selain Allah untuk
menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakit-nya, bahkan
meski yang dimintanya adalah seorang malaikat yang diutus atau nabi
yang dekat (kepada Allah).Al-Quran mengingkari berdoa kepada selain
Allah, baik kepada para rasul atau wali. Allah
berfirman,Katakanlah, Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan)
selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk
menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memin-dahkannya.
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan
kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada
Allah) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan siksaNya;
sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.
(Al-lsra: 56-57)Para ahli tafsir mengatakan, ayat di atas turun
sehubungan dengan sekelompok orang yang berdoa dan meminta kepada
Isa Al-Masih, malaikat dan hamba-hamba Allah yang shalih dan jenis
makhluk jin.Bagaimana mungkin Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam akan rela, jika dikatakan bahwa beliau kuasa menguraikan
segala ikatan dan menghilangkan segala kesedihan. Padahal Al-Quran
menyeru kepada beliau untuk memaklumkan,Katakanlah, Aku tidak kuasa
menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku
mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku
tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira
bagi orang-orang yang beriman. (Al-Araaf: 188)Seorang laki-laki
datang kepada Rasululllah Shallallaahu alaihi wa Salam lalu ia
berkata kepada beliau, Atas kehendak Allah dan kehendakmu. Maka
Rasulullah bersabda, Apakah engkau menjadikan aku sebagai sekutu
(tandingan) bagi Allah? Katakanlah, Hanya atas kehendak Allah
semata. (HR. Nasaai, dengan sanad shahih)Di samping itu, di akhir
lafazh shalawat nariyah tersebut, terdapat pembatasan dalam masalah
ilmu-ilmu Allah. Ini adalah suatu kesalahan besar.Seandainya kita
membuang kata Bihi (dengan Muhammad), lalu kita ganti dengan kata
BiHaa (dengan shalawat untuk Nabi), niscaya makna lafazh shalawat
itu akan menjadi benar. Sehingga bacaannya akan menjadi seperti
berikut ini:Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dengan keberkahan
yang sempurna, dan limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang
sempurna untuk Muhammad, yang dengan shalawat itu diuraikan segala
ikatan Hal itu dibenarkan, karena shalawat untuk Nabi Shallallaahu
alaihi wa Salam adalah ibadah, sehingga kita boleh bertawassul
dengannya, agar dihilangkan segala kesedihan dan kesusahan.Kenapa
kita membaca shalawat-shalawat bidah yang merupakan perkataan
manusia, kemudian kita meninggalkan shalawat lbrahimiyah yang
merupakan ajaran AI-Masum?Sumber :http://dida.vbaitullah.or.id/
Filed under: artikel |Leave a Comment Kaitkata:shalawat
bid'ahArtikel tentang ShalawatNariyah 01Des09Syaikh Muhammad bin
Jamil Zainu berkata: Shalawat Nariyah cukup populer di banyak
kalangan dan ada yang meyakini bahwa orang yang bisa membacanya
sebanyak 4444 kali dengan niat menghilangkan kesulitan-kesulitan
atau demi menunaikan hajat maka kebutuhannya pasti akan terpenuhi.
Ini merupakan persangkaan yang keliru dan tidak ada dalilnya sama
sekali. Terlebih lagi apabila anda mengetahui isinya dan
menyaksikan adanya kesyirikan secara terang-terangan di dalamnya.
Berikut ini adalah bunyi shalawat tersebut: Allahumma sholli
sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ala sayyidinaa
Muhammadin Alladzi tanhallu bihil uqadu, wa tanfariju bihil kurabu,
wa tuqdhaa bihil hawaaiju Wa tunaalu bihir raghaaibu wa husnul
khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa alaa
aalihi, wa shahbihi adada kulli maluumin lakaArtinya:Ya Allah,
limpahkanlah pujian yang sempurna dan juga keselamatan sepenuhnya,
Kepada pemimpin kami Muhammad, Yang dengan sebab beliau
ikatan-ikatan (di dalam hati) menjadi terurai, Berkat beliau
berbagai kesulitan menjadi lenyap, Berbagai kebutuhan menjadi
terpenuhi, Dan dengan sebab pertolongan beliau pula segala harapan
tercapai, Begitu pula akhir hidup yang baik didapatkan, Berbagai
gundah gulana akan dimintakan pertolongan dan jalan keluar dengan
perantara wajahnya yang mulia, Semoga keselamatan juga tercurah
kepada keluarganya, dan semua sahabatnya sebanyak orang yang Engkau
ketahui jumlahnya.Syaikh berkata:Sesungguhnya aqidah tauhid yang
diserukan oleh Al-Quran Al Karim dan diajarkan kepada kita oleh
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan kepada setiap
muslim untuk meyakini bahwa Allah semata yang berkuasa untuk
melepaskan ikatan-ikatan di dalam hati, menyingkirkan
kesusahan-kesusahan, memenuhi segala macam kebutuhan dan memberikan
permintaan orang yang sedang meminta kepada-Nya. Oleh sebab itu
seorang muslim tidak boleh berdoa kepada selain Allah demi
menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya meskipun yang
di serunya adalah malaikat utusan atau Nabi yang dekat (dengan
Allah). Al-Quran ini telah mengingkari perbuatan berdoa kepada
selain Allah baik kepada para rasul ataupun para wali. Allah
berfirman yang artinya: Bahkan sesembahan yang mereka seru (selain
Allah) itu justru mencari kedekatan diri kepada Rabb mereka dengan
menempuh ketaatan supaya mereka semakin bertambah dekat kepada-Nya
dan mereka pun berharap kepada rahmat-Nya serta merasa takut akan
azab-Nya. Sesungguhnya siksa Rabbmu adalah sesuatu yang harus
ditakuti. (QS. Al-Israa: 57). Para ulama tafsir mengatakan bahwa
ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang berdoa kepada Isa
Al-Masih atau memuja malaikat atau jin-jin yang saleh (sebagaimana
diceritakan oleh Ibnu Katsir).Beliau melanjutkan
penjelasannya:Bagaimana Rasul shallallahu alaihi wa sallam bisa
merasa ridha kalau beliau dikatakan sebagai orang yang bisa
melepaskan ikatan-ikatan hati dan bisa melenyapkan berbagai
kesusahan padahal Al-Quran saja telah memerintahkan beliau untuk
berkata tentang dirinya: Katakanlah: Aku tidak berkuasa atas
manfaat dan madharat bagi diriku sendiri kecuali sebatas apa yang
dikehendaki Allah. Seandainya aku memang mengetahui perkara ghaib
maka aku akan memperbanyak kebaikan dan tidak ada keburukan yang
akan menimpaku. Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi
peringatan dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS.
Al-Araaf)Pada suatu saat ada seseorang yag datang menemui Rasul
shallallahu alaihi wa sallam dan mengatakan: Atas kehendak Allah
dan kehendakmu wahai Rasul, Maka beliau menghardiknya dengan
mengatakan, Apakah kamu ingin menjadikan aku sebagai sekutu bagi
Allah? Katakan: Atas kehendak Allah semata. Nidd atau sekutu
artinya: matsiil wa syariik (yang serupa dan sejawat) (HR. Nasai
dengan sanad hasan)Beliau melanjutkan lagi penjelasannya:Seandainya
kita ganti kata bihi () (dengan sebab beliau) dengan bihaa ()
(dengan sebab shalawat) maka tentulah maknanya akan benar tanpa
perlu memberikan batasan bilangan sebagaimana yang disebutkan tadi.
Sehingga bacaannya menjadi seperti ini: Allahumma sholli sholaatan
kaamilatan wa sallim salaaman taamman ala sayyidinaa Muhammadin
Allati tuhillu bihal uqadu (artinya ikatan hati menjadi terlepas
karena shalawat)Hal itu karena membaca shalawat kepada Nabi
shallallahu alaihi wa sallam adalah ibadah yang bisa dijadikan
sarana untuk bertawassul memohon dilepaskan dari kesedihan dan
kesusahan. Mengapa kita membaca bacaan shalawat bidah ini yang
hanya berasal dari ucapan makhluk biasa sebagaimana kita dan justru
meninggalkan kebiasaan membaca shalawat Ibrahimiyah (yaitu yang
biasa kita baca dalam shalat, pent) yang berasal dari ucapan Rasul
yang Mashum?***Penulis: Muhammad Jamil ZainuDiterjemahkan oleh Abu
Mushlih Ari WahyudiArtikel http://www.muslim.or.id
Filed under: artikel |Leave a Comment Kaitkata:artikel, shalawat
nariyahKeutamaanShalawat 01Des09Allah SWT berfirman :Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab: 56)Imam
Al-Bukhari meriwayatkan, Abu Aliyah berkata,Shalawat Allah adalah
berupa pujianNya untuk nabi di hadapan para malaikat. Adapun
shalawat para malaikat adalah doa (untuk beliau).Ibnu Abbas
berkata,Bershalawat artinya mendoakan supaya diberkati.Maksud dari
ayat di atas, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam
tafsirnya yaitu,Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Taala
menggambarkan kepada segenap hambaNya tentang kedudukan seorang
hamba-Nya, nabi dan kekasihNya di sisiNya di alam arwah, bahwa
sesungguhnya Dia memujinya di ha