Proceeding: The 1st Faqih Asy’ari Islamic Institute International Conference Faqih Asy’ari Islamic Institute Sumbersari Kediri, Indonesia “Moderasi Islam Aswaja untuk Perdamaian Dunia” (Volume 2, 2019) ISBN (Volume Lengkap) 978-623-91749-3-4; ISBN (Volume 2): 978-623-91749-5-8 Keterlibatan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menangkal Radikalisme Padasiswa di Sekolah Muhamad Faiz Amiruddin dan Arini Bintan Sholihah Institut Agama Islam Faqih Asy’ari Kediri, Indonesia Email: [email protected]Abstract This research stems from frequent acts of violence stemming from radical understanding. The tendency is that public schools turn out to be a field of increasing intolerance compared to religious-based schools. Pai teachers have a role to provide an understanding of the right beliefs by not ruling out diversity and national values as provisions to prevent friction between Muslims and religious people and avoid radical teachings to prevent acts of violence on behalf of religion. The involvement of Islamic Education teachers is necessary as a preventive measure in countering radicalism in the school environment. Whether it is involvement in the classroom during learning, or outside the classroom, namely through monitoring of school activities, especially religious activities and other positive activities that are useful to fortify students from radical understanding Keywords: Managemenet, Islamic education, radicalism
15
Embed
Keterlibatan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menangkal ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Proceeding: The 1st Faqih Asy’ari Islamic Institute International Conference
Faqih Asy’ari Islamic Institute Sumbersari Kediri, Indonesia
“Moderasi Islam Aswaja untuk Perdamaian Dunia” (Volume 2, 2019) ISBN (Volume Lengkap) 978-623-91749-3-4; ISBN (Volume 2): 978-623-91749-5-8
Keterlibatan Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Menangkal Radikalisme Padasiswa di Sekolah
Muhamad Faiz Amiruddin dan Arini Bintan Sholihah Institut Agama Islam Faqih Asy’ari Kediri, Indonesia
140 Muhamad Faiz Amiruddin dan Arini Bintan Sholihah
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
pembelajaran lebih diketerlibatankan pada proses dialogis dalam proses
pembelajaran.5
Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang mampu
memberikan pengaruh terhadap pola pikir siswa, terutama sekali guru
Pendidikan Agama Islam (PAI), yang dipandang sebagai sosok yang
moderat dalam menyampaikan ajaran Agama Islam di sekolah. Salah satu
keterlibatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
pengintegrasian nilai-nilai pendidikan antiradikalisme pada pembelajaran PAI
di SMA. Dalam Permendikbud atau silabus acuan dasar Guru Pendidikan
Agama Islam, materi pengajaran tidak mengandung unsur radikalisme.6 Guru
PAI dituntut untuk menciptakan suasana keagamaan yang sehat di sekolah,
agar siswa terhindar dari paham-paham yang bersifat radikal.
Pembahasan
Pengertian Keterlibatan Guru Pendidikan Agama Islam
Guru Pendidikan Agama Islam adalah guru yang bertugas
memberikan pengetahuan bagi peserta didik tentang pelajaran agama, ia juga
membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak, juga menumbuhkan
dan mengembangkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.7 Berarti
keterlibatan guru Pendidikan Agama Islam adalah usaha secara
sistematis dan berencana yang dilakukan oleh pendidik profesional dalam
konteks pendidikan formal di sekolah/madrasah, yang bertanggungjawab
membantu peserta didik untuk mengembangkan jasmani dan rohaninya agar
peserta didik mampu menjadi khalifah Allah SWT serta menjadi harapan
bangsa dan negara.
5 Wahid Irfan Maghfuri. 2013. Konsep Islam Inklusif Menurut Dr. Alwi Shihab dan
Implikasinya Terhadap Pendidikan Agama Islam. Skripsi tidak diterbitkan: UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Hal 93 6 Arif Mulyadi. 2017. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah
Radikalisme Islam di SMA Sejahtera 01 Depok. Jurnal Syafina, 2 (1). Hal. 52 7 Zakiah Darajat. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:
Ruhama. Hal 89
Keterlibatan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menangkal Radikalisme Pada siswa di Sekolah
141
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
Syarat-syarat Guru Pendidikan Agama Islam
Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, maka secara umum untuk menjadi
guru yang baik dan diperkirakan dapat memenuhi tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya hendaknya bertakwa kepada Allah, berilmu, sehat
jasmaniahnya, baik akhlaknya, bertanggung jawab dan berjiwa nasional.8 1.
Takwa kepada Allah sebagai syarat menjadi guru. Hal ini merupakan ciri
yang membedakan syarat guru Pendidikan Agama Islam dengan syarat guru
mata pelajaran lain. Tanpa takwa kepada Allah, guru tidak akan bisa
mencapai tujuan dari Pendidikan Agama Islam itu sendiri. 2 Berilmu sebagai
syarat untuk menjadi guru. Ilmu, termasuk kecakapan atau keahlian guru
merupakan syarat mutlak yang menjamin berhasil tidaknya pekerjaan guru
tersebut. Proses pendidikan akan berhasil dengan baik jika guru mempunyai
ilmu yang baik dan juga kecakapan atau keterampilan yang memenuhi
persyaratan untuk melaksanakan tugasnya. 3. Sehat jasmani sebagai syarat
menjadi guru. Pendidik wajib sehat jasmani dan rohani. Jasmani yang tidak
sehat akan menghambat jalannya proses pendidikan, bahkan dapat
membahayakan bagi anak didik, misalnya apabila jasmani pendidik
mengandung penyakit menular. Dalam hal ini kejiwaan pendidik pun wajib
normal kesehatannya, karena orang yang tidak sehat jiwanya tidak mungkin
mampu bertanggung jawab. 4 Berkelakuan baik sebagai syarat menjadi guru.
Memiliki kesusilaan atau budi pekerti yang baik adalah salah satu tuntutan
yang harus ada yang berasal dari dalam diri pendidik sendiri. Syarat untuk
menjadi seorang guru Pendidikan Agama Islam haruslah memenuhi
beberapa persyaratan seperti yang tercantum di atas. Bertakwa kepada
Allah SWT, berakhlak baik, mempunyai niat ikhlas untuk mengajar, sehat,
menguasai ilmu, dan profesional sudah menjadi persyaratan yang harus
dipenuhi oleh setiap guru Pendidikan Agama Islam.
Tugas Guru Pendidikan Agama Islam
Tugas guru/pendidik dalam mengajar adalah: 1. Menjaga proses belajar
dan mengajar dalam suatu kesatuan. 2. Mengajar anak dalam berbagai aspek,
yaitu pengetahuan, keterampilan dan pengembangan seluruh kepribadian. 3.
Mengajar sesuai tingkat perkembangan dan kematangan anak. 4. Menjaga
8 Ibid. Hal 40.
142 Muhamad Faiz Amiruddin dan Arini Bintan Sholihah
Proceeding: The 1st FaqihAsy’ari Islamic Institute International Conference Volume 2, 2019
keperluan (kebutuhan) dan bakat anak didik. 5. Menentukan tujuan-tujuan
pelajaran bersama-sama dengan anak/peserta didik sketerlibatan mereka juga
mengetahui dan mendukung pencapaian tujuan tersebut. 6. Memberi
dorongan, penghargaan dan imbalan kepada peserta didik. 7. Menjadikan
materi dan metode pengajaran berhubungan dengan kehidupan nyata,
sehingga mereka menyadari bahwa yang dipelajarinya itu baik dan berguna.
8. Membagi materi pelajaran kepada satuan-satuan dan memusatkannya pada
permasalahan-permasalahan. 9. Menghindari perbuatan-perbuatan yang
percuma dan memberi informasi-informasi yang tak berarti, serta menjauhi
hukuman dan pengulangan pekerjaan. 10. Mengikutsertakan anak/peserta
didik dalam PBM secara aktif sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. 11.
Warnai situasi proses belajar mengajar dengan suasana toleran, kehangatan,
persaudaraan dan tolong-menolong. Suasana PBM tidak hanya berpengaruh
terhadap keberhasilan pelajaran, tapi juga mempunyai pengaruh dalam
penyerapan anak/peserta didik terhadap sifat-sifat sosial yang baik atau tidak
baik.9 Dari beberapa uraian di atas, maka tugas guru Pendidikan Agama Islam
yaitu mendidik, mengajar, memberi teladan baik, dan menasehati siswa-
siswanya melalui berbagai cara berdasar pada pedoman lembaga pendidikan,
agar mereka menjadi pribadi yang sesuai dengan harapan agama Islam.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
Kompetensi guru/pendidik adalah segala kemampuan yang harus
dimiliki oleh guru/pendidik (misalnya persyaratan, sifat, kepribadian)
sehingga dia dapat melaksanakan tugasnya dengan benar10
. Dengan
demikian, untuk menjadi seorang guru Pendidikan Agama Islam haruslah
memiliki berbagai kompetensi yaitu kompetensi kepribadian agamis,
kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan pemahamannya, kemampuan
sosial yang menyangkut kepedulian, dan kompetensi profesional. Semua itu
dibutuhkan untuk membantu peserta didik mengembangkan potensi dan
mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam itu sendiri.