Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk Strictly Private & Confidential Hal 1 dari 122 KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PERSEROAN MENCATATKAN KEMBALI SAHAMNYA DI BURSA EFEK INDONESIA PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk (selanjutnya dalam dokumen ini disebut sebagai “Perseroan”) adalah sebuah Badan Usaha milik Perorangan yang didirikan berdasarkan hukum dan perundang- undangan Republik Indonesia. Kegiatan Usaha: Menjalankan usaha di sektor energi dan jasa serta penjualan gas bumi melalui anak perusahaan. Alamat Kantor : Graha Krama Yudha, Lantai 2 Jl. Warung Jati Barat No 43 Jakarta Selatan Phone : +62-21-7945-838/37 Fax : +62-21-7945-839 Email : [email protected]www.mitraenergipersada.com Pencatatan Kembali Saham (Relisting) Perseroan berencana melakukan pencatatan kembali (relisting) di Bursa Efek Indonesia sebesar 697.266.668 (enam ratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh delapan) saham dengan nilai nominal Saham Seri A Rp 14.750,- (empat belas ribu tujuh ratus lima puluh rupiah), Saham Seri B Rp 472,- (empat ratus tujuh puluh dua rupiah) dan Saham Seri C Rp 177,- (seratus tujuh puluh tujuh rupiah) selanjutnya dalam dokumen ini disebut sebagai “Efek” dengan nilai sebesar : Rp 212.400.000.236- (dua ratus dua belas miliar empat ratus juta dua ratus tiga puluh enam Rupiah) Keterbukaan Informasi ini bukan merupakan suatu dokumen Penawaran Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal Republik Indonesia dan Keterbukaan Informasi ini bukan merupakan suatu penawaran atas Efek dalam bentuk apapun kepada calon investor. Investasi pada instrumen pasar modal seperti pada Efek dimaksud mengandung risiko dan setiap calon investor wajib untuk mempelajari seluruh informasi tentang Perseroan sebelum melakukan keputusan investasi pada Efek dimaksud. 23 Desember 2014
122
Embed
KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN …new.mitraenergipersada.com/wp-content/uploads/assets/InfoMemo_M… · ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ... Aset, Liabilitas dan Ekuitas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 1 dari 122
KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA
PERSEROAN MENCATATKAN KEMBALI SAHAMNYA DI BURSA
EFEK INDONESIA
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk (selanjutnya dalam dokumen ini disebut sebagai “Perseroan”)
adalah sebuah Badan Usaha milik Perorangan yang didirikan berdasarkan hukum dan perundang-
undangan Republik Indonesia.
Kegiatan Usaha:
Menjalankan usaha di sektor energi dan jasa serta penjualan gas bumi melalui anak perusahaan.
Alamat Kantor :
Graha Krama Yudha, Lantai 2 Jl. Warung Jati Barat No 43
Pada tanggal 31 Agustus 2014, Perseroan dan anak perusahaan memiliki utang pajak
sebesar Rp. 5.572,- juta (lima miliar lima ratus tujuh puluh dua juta Rupiah) yang terdiri dari :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Perusahaan
PPN Keluaran 83
PPN Kliring 5.371
PPh pasal 4 (2) 20
PPh 23 36
Hutang PBBKB 63
Hutang PPh 22 3
Sub Jumlah 5.572
4. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar per tanggal 31 Agustus 2014 sebesar Rp 735,- ribu (tujuh ratus tiga puluh lima juta Rupiah) terdiri dari :
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 10 dari 122
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Jamsostek 0,735300
Jumlah 0,735300
5. Bagian Lancar Atas Liabilitas Jangka Panjang
Akun utang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dapat dirinci sebagai berikut :.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
U Finance – Angsuran Kendaraan Wrangler 113
PT Bank Mandiri Syariah 1.440
Jumlah 1.553
Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun pada PT Bank Mandiri Syariah
per 31 Agustus 2014 sejumlah USD 122,878.91 (setelah penyesuaian dengan kurs tengah
Bank Indonesia per 31 Agustus 2014, 1 USD = Rp 11.717 terdiri dari fasilitas pinjaman dari
Bank Mandiri Syariah yang telah diterima oleh Perusahaan untuk membiayai Proyek Gadjah
Ruku dan Hoktong 2 dan revitalisasi jaringan pipa. Pinjaman kredit investasi dalam mata uang
asing ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 7,5%-9% pada tahun 2010.
Bunga terutang secara bulanan yang dihitung sejak tanggal penarikan yaitu 28 November
2010.
Rekonsiliasi utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun adalah :
31 Agustus 2014 31 Desember 2013
Saldo Awal 9.905.999.081 14.231.147.437
Pemindahan dari utang jangka panjang
karena segera jatuh tempo
- 10.811.249.307
Jumlah 9.905.999.081 25.042.396.744
Pembayaran (8.760.138.472) (17.033.280.649)
Koreksi pembiayaan :
Selisih kurs 293.911.580 1.896.882.986
Saldo akhir 1.493.772.188 9.905.999.081
6. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Akun utang lainnya adalah sebesar Rp 5.986,- juta (lima miliar sembilan ratus delapan enam juta Rupiah) dengan perincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Dana titipan 2.929
Lainnya 3.057
Jumlah 5.986
Saldo dana titipan adalah dana titipan PT Medco per 31 Agustus 2014 sebesar USD 250,000.00 yang akan dikembalikan seluruhnya oleh perusahaan dan utang lainnya
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 11 dari 122
merupakan utang kepada KPKLN, Notaris, PT Adimitra Visindo dan Yanuar Bey & Rekan sejak tahun lalu yang belum diselesaikan per 31 Agustus 2014.
7. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang yang termasuk dalam akun Liabilitas Tidak Lancar adalah sebesar Rp 17.578,- juta (tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh delapan juta Rupiah) yang terdiri dari : (dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
PT Bank Mandiri Syariah 17.578
Jumlah 17.578
Utang Bank pada PT Bank Mandiri Syariah diperoleh perusahaan berdasarkan Surat No. 12/036-3/SP3/DKI tanggal 10 Mei 2010 tentang Surat Penegasan Persertujuan Pembiayaan. Pembiayaan berupa ”Line Facility” (Qard, Al-Murabahah, Al-Musyarakah) yang bertujuan untuk :
a. Take over fasilitas pembiayaan atas investasi jaringan pipa gas ke PT Bank UOB Indonesia
b. Pembelian aset jaringan pipa gas ke PT Remco dan Hoktong dari PT Alamigas Mitra Energi.
c. Investasi jaringan pipa gas baru ke PT Aneka Bumi Pratama, PT Gadjah Ruku, PT Rambang Krama Jaya, PT Muara Lengi 2
d. Investasi jaringan pipa gas baru ke PT Hoktong 2, PT Sri Trang Lingga Indonesia e. Investasi jaringan pipa gas baru ke PT Baja Baru f. Modal kerja pembelian gas
Fasilitas ini memiliki limit sebesar USD 5,500,000 dan telah dicairkan sampai dengan 31 Desember 2012 secara bertahap dan di bulan Juni 2013 juga telah dicairkan ”Line Facility” sebesar USD 914,800 dari pengajuan kredit sebesar USD 1.085.200,- dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah Jangka Waktu (bulan)
Grace Period Tanggal Pencairan
Jatuh Tempo Margin
1,760,158 36 0 29/10/2010 28/10/2013 9.00%
1,397,316 36 0 29/10/2010 28/10/2013 9.00%
542,525 18 6 30/05/2011 30/11/2012 8.00%
1,000,000 23 0 29/10/2010 30/09/2014 8.00%
914,800 48 0 11/06/2013 01/06/2017 8.00%
1.085.200 42 0 18/12/2013 18/06/2017 8.00%
6.700.000
Sisa limit sebesar USD 800,000.00 yang belum dicairkan oleh perusahaan sampai dengan 31 Desember 2012 sudah tidak dapat dicairkan lagi karena sudah melewati kelonggaran tarik line selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal persetujuan yaitu 10 Mei 2010. Berdasarkan surat No 14/080-3/sp/CRD tanggal 2 Oktober 2012 tentang surat penegasan persetujuan perpanjangan dan perubahan struktur pembiayaan ditetapkan kondisi sebagai berikut : Struktur pembiayaan modal kerja sebesar USD 1,000,000.00 menjadi pembiayaan modal kerja dengan angsuran (Musyarakah Mutanaqisah) dengan jangka waktu sampai dengan bulan September 2014.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 12 dari 122
Rincian posisi saldo akhir utang jangka panjang adalah sebagai berikut :
Jumlah
PT Bank Mandiri Syariah
Saldo Awal 18.285
Pencairan -
Direklasifikasi ke utang jangka panjang jatuh tempo dalam 1 tahun
-
Pembiayaan -
Saldo akhir per 31 Desember 18.285
Adapun aset yang dijaminkan oleh perusahaan atas pinjaman ini adalah :
a. Jaringan pipa gas yang akan dibangun berikut perlengkapan pendukungnya yang
terdiri dari pipeline ke PT Aneka Bumi Pratama, PT Gadjah Ruku, PT Rambang Krama
Jaya, PT Muara Kelingi 2, PT Hoktong 2, PT Baja Baru dan PT Sri Trang Lingga
Indonesia senilai Rp 34.722 juta diikat fiducia notariil sebesar Rp 16.203 juta
b. Jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya yang terdiri dari pipeline
segment SKG Benuang ke Tanjung Enim Lestari, Pipeline segment Keramasan ke PT
Sunan Rubber dan PT Remco, Pipeline segment KM 3 Plaju ke PT Hoktong senilai Rp
51.734 juta, diikat sebesar Rp 20.693 juta.
c. Tanah dan bangunan diatasnya, DSHM No 1868 a.n Ratna Yulita, LT 1.423 m2,
terletak di jl Bangun Cipta Sarana no 1 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
senilai Rp 9.312 juta. Diikat Hak Tanggungan Peringkat I sebesar 6.090 juta.
d. Tagihan kepada seluruh end user gas sebsar Rp 60.000 juta diikat fidusia notariil
sebesar Rp 14.000 juta.
e. Personal Guarantee a.n Muddai Madang (Notarized, unlimited)
f. Personal Guarantee a.n Said August Putra (Notarized, unlimited)
Pada tanggal 16 Mei 2013 dibuat Addendum IV Akad Komitmen Limit Fasilitas pembiayaan
(Line facility) dalam bentuk Qard, Al-Murabahah dan Al Musyarakah Nomor 06, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Fasilitas lama adalah sebesar USD 5,500,000.
b. Fasilitas baru adalah sebesar USD 2,000,000, sehingga keseluruhan adalah sebesar
USD 7,500,00, dengan ketentuan atas fasilitas lama tidak ada penarikan lagi.
Tujuan pembiayaan adalah untuk investasi jaringan pipa gas baru ke PT Hoktong 2 : PT
Gadjah Ruku dan proyek baru (PT Arwana). Pendapatan bank adalah untuk 12 bulan pertama
Expected Return sebesar 7% per tahun dengan ceiling price sebesar 9%. Cara pencairan
atas fasilitas pembiayaan adalah secara bertahap.
Adapun tambahan aset yang dijaminkan selain jaminan yang terdahulu adalah :
a. Pemberian jaminan secara gadai atas dana sebesar Rp 10.000.000.000 yang
tersimpan dalam deposito bank tercatat atas nama Nyonya Dra. Ratna Yulita.
b. Pemberian jaminan secara kepercayaan (fiduciaire eigendoms overdrach) atas
jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya yang terdiri dari namun tidak
terbatas pada pipeline ke PT Gadjah Ruku, PT Hoktong 2 dan proyek baru dengan
nilai proyek sebesar USD 2,645,878.00 dengan nilai penjaminan untuk kepentingan
Bank sebesar USD 2,000,000.00
Pada tanggal 16 Mei 2013 dibuat Addendum IV Akad Komitmen Limit Fasilitas pembiayaan
(Line Facility) dalam bentuk kafalah Nomor 07, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Fasilitas lama adalah sebesar USD 800,000.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 13 dari 122
b. Fasilitas baru adalah sebesar USD 1,271,260.00 sehingga keseluruhan adalah
sebesar USD 2,071,260.00
Tujuan pembiayaan adalah untuk jaminan pembayaran gas ke produsen gas (PT Medco E&P
Indonesia)
Adapun tambahan aset yang dijaminkan selain jaminan yang terdahulu adalah sama dengan
diatas yaitu :
a. Pemberian jaminan secara gadai atas dana sebesar Rp 10,000,000.00 yang
tersimpan dalam Deposito Bank tercatat atas nama Nyonya Dra.Ratna Yulita.
b. Pemberian jaminan secara kepercayaan (Fiduciare Eigendoms Overdracht) atas
jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya yang terdiri namun tidak
terbatas pada pipeline ke PT Gadjah Ruku, PT Hoktong 2 dan Proyek Baru dengan
Nilai proyek sebesar USD 2,645,878.00 dengan nilai penjaminan untuk kepentingan
Bank sebesar USD 2,000,000.00
c. ”Cross collateral” atas pembiayaan lain yang telah diterima oleh perusahaan dari
Bank, sebagaimana ternyata dalam Akad Komitment Limit Fasilitas Pembiayaan (Line
Facility) tertanggal 25 Mei 2010 Nomor : 47.
8. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Jumlah
Liabilitas imbalan pasca kerja 878
Jumlah 878
Berdasarkan laporan aktuaris PT Mitra Aktuaria Solusi nomor : 1329/PSAK-MEB/III2014 tanggal 11 Maret 2014 dan 1328/PSAK-MEB/III/2014 tanggal 11 Maret 2014 untuk utang imbalan pasca kerja per 31 Agustus 2014 sebesar Rp 878,- juta masing-masing dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan Jumlah
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Periode : 643,- Nilai wajar aset program : - Status Pendanaan : 643,- Biaya Jasa Lalu yang belum diakui : - Keuntungan (kerugian) actuarial yang belum diakui : 235,- Kewajiban (aktiva) yang diakui di Neraca : 878,- Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut : Biaya jasa kini : 141,- Biaya bunga : 28,- Amortisasi biaya jasa lalu yang belum menjadi hak : Amortisasi keuntungan (kerugian aktuaria) : (33,-)
Jumlah : 137,-
Rekonsiliasi beban dan liabilitas imbalan pasca kerja Saldo awal tahun : 742,- Beban imbalan kerja bersih : 136,- Pemanfaatan : -
Kewajiban imbalan pasca kerja akhir diakui di Neraca : 878,-
Pada tanggal-tanggal 31 Agustus 2014, perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut :
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 14 dari 122
Tingkat diskonto per tahun : 8.5% per tahun 6.5% per tahun Hasil yang diharapkan dari aset program
: N/A N/A
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8% per tahun Tingkat mortalitas : TMI III TMI III Tingkat cacat : 10% TMI III 10% TMI III Metode actuarial : Projected Unit Credit Projected Unit Credit Usia pension : 55 tahun Metode amortisasi : Straight Line Straight Line Periode amortisasi : Rata-rata sisa masa
kerja Rata-rata sisa masa
kerja Manajemen berpendapat bahwa jumlah imbalan kerja yang terutang tersebut telah memenuhi persyaratan Undang-undang.
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 AGUSTUS 2014 TELAH
DIUNGKAPKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI. PADA TANGGAL
DITERBITKANNYA KETERBUKAAN INFORMASI INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI
SELURUH LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO. TIDAK ADA LIABILITAS YANG
TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.
TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG
MERUGIKAN PEMEGANG SAHAM.
MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN
SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM
PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI
PADA SAAT JATUH TEMPO SELURUH LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DISAJIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI
INI.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 15 dari 122
Pembahasan analisis keuangan berikut ini didasarkan atas laporan keuangan konsolidasi
Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dan untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2012, 2013 dan 31 Agustus 2014 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan ketiganya merupakan Registered Public
Accountants dengan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 31 Agustus
2011 2012 2013 2013 2014
Penjualan 100.226 80.800 116.303 73.141 98.553
Beban Pokok Penjualan (64.969) (41.882) (78.660) (50.499) (63.272)
Laba Kotor 35.257 38.918 37.643 22.642 35.281
Beban Usaha (33.743) (69.796) 29.222 (20.249) (24.880)
Liabilitas Jangka Panjang 16.231 4.918 19.357 18.456
Total Liabilitas 78.893 55.061 64.260 50.998
Total Ekuitas (termasuk kepentingan non pengendali)
216.944 176.894 180.527 94.515
6.1 Aset
Periode yang berakhir 31 Agustus 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 19 dari 122
Jumlah aset konsolidasi untuk periode delapan bulan tanggal 31 Agustus 2014 adalah
sebesar Rp 145.513,- juta mengalami penurunan sebesar Rp 99.274,- juta atau -40,56%
dibandingkan dengan jumlah aset konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013. sebesar Rp 244.786,- juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh
berkurangnya saldo investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp (86.076),- juta
disebabkan dikeluarkannya aset investasi PT Nisam Energi dan Lebak Energi sebesar Rp
(84.908),- juta dengan pertimbangan manajemen bahwa investasi tersebut belum memenuhi
syarat dan bukan fokus utama bisnis Perseroan.
31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012
Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 244.786,- juta mengalami
kenaikan sebesar Rp 12.832,- juta atau 5,53% dibandingkan aset pada tanggal 31 Desember
2012 sebesar Rp 231.954,- juta. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan karena anak
perusahaan Perseroan di tahun 2013 memperbaharui aktiva tetap dengan pembelian aktiva
berupa sistem metering untuk menunjang pertumbuhan pendapatan dari Perseroan. Selain itu
akun kas dan setara kas juga meningkat sebesar 614,70% atau sebesar Rp 4.573,- juta.
31 Desember 2012 dibandingkan dengan 31 Desember 2011
Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 231.954,- juta mengalami
penurunan sebesar Rp (63.893),- juta atau -21,60% dibandingkan aset pada tanggal 31
Desember 2011 sebesar Rp 295.847,- juta. Penurunan tersebut antara lain disebabkan
karena adanya penurunan aset tidak lancar yang cukup besar yaitu sebesar Rp (59.152,-) juta
sebagai dampak dari penurunan piutang piutang berelasi non-usaha sebesar Rp (36.506,-)
juta, penurunan akun uang muka sebesar Rp (16.365,-) juta dan penurunan akun aktiva lain-
lain-bersih sebesar Rp (13.890,-) juta atau masing-masing menurun sebesar -83,89%,
40,20%, 12,48%.
6.2 Liabilitas
Periode yang berakhir 31 Agustus 2014 dibandingkan dengan 31 Agustus 2013
Jumlah liabilitas konsolidasi untuk periode tanggal 31 Agustus 2014 adalah sebesar Rp
50.998,- juta mengalami penurunan sebesar Rp (13.262),- juta atau 20,64% dibandingkan
dengan Jumlah liabilitas konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 sebesar Rp 64.260,- juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan
pada akun bagian lancar atas liabilitas jangka panjang sebesar Rp (8.617),- juta atau sebesar
-84,73% dimana Perseroan memang melakukan pembayaran atas utang jangka panjang
(termasuk bagian lancarnya) seperti yang telah dikemukakan pada penyebab penurunan aset
berupa kas diatas.
31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 64.260,- juta
naik sebesar Rp 9.199,- juta atau 16,71% dibandingkan liabilitas Perseroan pada tanggal 31
Desember 2012 sebesar Rp55.061,- juta. Peningkatan tersebut paling besar dikontribusi oleh
hutang jangka panjang Rp 14.303,- juta atau sebesar 359,10%.
31 Desember 2012 dibandingkan dengan 31 Desember 2011
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 20 dari 122
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 55.061,- juta
menurun sebesar Rp(23.832),- juta atau -30% dibandingkan liabilitas Perseroan pada tanggal
31 Desember 2011 sebesar Rp78.893,- juta. Penurunan tersebut paling besar dikontribusi
oleh penurunan utang bank dan lembaga keuangan sebesar Rp (9.544,-) juta akun hutang
jangka panjang yang jatuh tempo sebesar Rp (4.573,-) juta dan akun hutang penyerahan gas
sebesar Rp (3.018,-) juta atau masing-masing menurun sebesar -70,56%, 24,06% dan
64,10%.
6.3 Ekuitas (Induk)
Periode yang berakhir 31 Agustus 2014 dibandingkan dengan 31 Agustus 2013
Jumlah ekuitas konsolidasi untuk periode delapan bulan tanggal 31 Agustus 2014 adalah
sebesar Rp 94.515,- juta mengalami penurunan sebesar Rp 86.012,- juta atau -47,64%
dibandingkan dengan Jumlah ekuitas konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013. sebesar Rp 180.527,- juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh
penurunan pada saldo laba sebesar Rp (86.076),- juta atau sebesar -256,62% disebabkan
oleh dikeluarkannya PT Nisam Energi dan Lebak Energi seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.
31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012
Jumlah ekuitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp179.545,- juta
meningkat sebesar Rp 2.651,- juta atau 1,50% dibandingkan Ekuitas pada tanggal 31
Desember 2012 sebesar Rp 175.937,- juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
peningkatan saldo laba sebesar Rp 3.608.- juta dari sebesar Rp (37.150,-) juta menjadi
sebesar Rp (33.542,-) juta seiring dengan laba komprehensif bersih Perseroan yang
dibukukan Perseroan di tahun yang sama.
31 Desember 2012 dibandingkan dengan 31 Desember 2011
Jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp175.937,- juta menurun
sebesar Rp (40.051),- juta atau -18,46% dibandingkan Ekuitas pada tanggal 31 Desember
2011 sebesar Rp 215.848,- juta. Penurunan tersebut disebabkan pada tahun 2012 Perseroan
melakukan penghapusan nilai investasi pada entitas asosiasi (PT Nisam Energi) yang
dibukukan pada anak perusahaan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
7. Arus Kas
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 2011 2012 2013 8M 2014
Diperoleh dari (Digunakan untuk)
kegiatan usaha
(3.279) 291 (10.381) 5.882
Digunakan untuk kegiatan
investasi
- (239) (5.198) (1.527)
Diperoleh dari (digunakan untuk)
kegiatan pendanaan
- - 20.153 (8.911)
a) Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan operasi untuk periode 31 Agustus 2014
adalah sebesar Rp 5.882,- juta, sedangkan kas bersih dari kegiatan operasi untuk tahun
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 21 dari 122
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing – masing adalah
sebesar Rp (10.381)- juta dan Rp 291,- juta dan Rp (3.279),- juta.
Kas bersih operasional periode 31 Agustus 2014 bernilai positif Rp 5.882,- juta nilai
positif ini terutama disebabkan karena Perseroan mendapatkan penerimaan lainnya
sebesar Rp 5.353,- juta.
Kas bersih operasional di tahun 2013 bernilai negatif sebesar Rp (10.381),- juta. Hal ini
disebabkan karena penerimaan dari konsumen yaitu sebesar Rp 119.605,- juta lebih
besar dari pembayaran terhadap supplier, karyawan, bunga pajak dan pembayaran biaya
operasional lainnya sebesar Rp 115.780,- juta yang disertai koreksi saldo laba sebesar
Rp 17.033,- juta.
Sedangkan kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan operasional bernilai negatif Rp
3.279,- jutapada tahun 2011. Hal ini terutama karena walaupun penerimaan dari
konsumen lebih besar dari pembayaran untuk kegiatan operasional sebesar Rp 29.693,-
juta, Perseroan melakukan pembayaran lainnya sebesar Rp (32.971),- juta.
b) Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi untuk periode 31 Agustus 2014
adalah sebesar Rp(1.527) juta, sedangkan kas bersih yang digunakan untuk kegiatan
investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011
masing – masing adalah sebesar Rp(5.198),- juta, Rp (239),- juta dan Rp 0,- juta.
Arus kas keluar sebagian besar digunakan untuk pembelian aset tetap. Pembayaran
untuk pembelian aset tetap dilakukan untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan dan
Entitas Anak dalam rangka memperbaharui aset yang sudah tidak optimal.
c) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Kas bersih yang diperoleh dari kegiatan pendanaan untuk periode tahun 2014 masing –
masing sebesar Rp (8.911),- juta, Rp 20.153,- juta, dan Rp 0,-. Sebagian besar berasal
dari penambahan atau pembayaran hutang bank jangka panjang.
8. Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas
Keterangan 2011 1 tahun
2012 1 tahun
2013 1 tahun
Aug 2014
8 bulan
RASIO LIKUIDITAS (x)
Rasio Lancar 0,35 0,34 1,16 1,56
Rasio Cepat 0,29 0,33 0,40 0,43
RASIO SOLVABILITAS (x)
Liabilitas/Aset 0,27 0,24 0,26 0,35
Liabilitas/Ekuitas (Induk) 0,37 0,31 0,36 0,55
RASIO PROFITABILITAS (%)
Laba Kotor/Penjualan 35,18 48,17 32,37 35,80
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 22 dari 122
Laba Usaha/Penjualan 3,01 -62,66 5,75 13,85
Laba Komprehensif (Induk)/Penjualan 0,09 -49,39 3,10 9,47
Laba Komprehensif (Induk)/Aset 0.03 -17.27 1,48 6,41
Laba Komprehensif (Induk)/Ekuitas (Induk) 0.04 -22.76 2,02 9,87
8.1 Likuiditas
Likuiditas menunjukan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek
dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya, yang diukur dengan menggunakan
perbandingan antara jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas lancar. Semakin tinggi rasio
likuiditas maka semakin baik kemampuan Perseroan dalam memenuhi Liabilitas jangka
pendeknya. Rasio Likuiditas terbagi atas Rasio Lancar dan Rasio Cepat.
Rasio Lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 dan periode 31
Agustus 2014 masing masing 0,35 kali, 0,34 kali, 1,16 kali dan 1,56 kali.
Rasio Cepat Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 dan periode 31
Agustus 2014 masing masing 0,29 kali, 0,33 kali, 0.40 kali dan 0,43 kali.
8.2 Solvabilitas
Solvabilitas menunjukan kemampuan Perseroan dalam melunasi seluruh Liabilitasnya, yang
diukur dengan menggunakan dua pendekatan yaitu (i) Diukur melalui perbandingan antara
jumlah Liabilitas dengan jumlah Aset (solvabilitas Aset), (ii) Diukur melalui perbandingan
antara jumlah Liabilitas dengan jumlah ekuitas (solvabilitas ekuitas). Semakin rendah rasio
solvabilitas, maka semakin baik kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh
Liabilitasnya.
Solvabilitas aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2012, dan 2013 dan periode 31
Agustus 2014 masing masing adalah 0,27 kali, 0,24 kali, 0,26 kali dan 0,35 kali.
Solvabilitas ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010, 2011, dan 2012 periode 31
Agustus 2014 masing masing adalah 0,37 kali, 0,31 kali, 0.36 kali dan 0,55 kali
8.3 Profitabilitas
Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio Marjin Labar kotor (Gross Profit Margin), Marjin
Laba Usaha (Operating Profit Margin) dan Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil
Investasi (Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity).
Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan keuntungan pada
suatu masa tertentu.
Perseroan sejak tahun 2011 hingga periode 31 Agustus 2014 membukukan marjin Laba Kotor
masing masing sebesar 35,18%, 48,17%, 32,37% dan 35,80%. Laba Kotor Perseroan yang
tiap tahunnya terus meningkat ini disebabkan peningkatan kinerja Perseroan di tiap
periodenya.
Marjn laba usaha konsolidasi Perseroan mengalami penurunan terutama di tahun 2012. Laba
usaha berturut-turut dari 2010 hingga periode 8 bulan yaitu 31 Agustus 2014 masing-masing
sebesar 3,01%, -62,66%, 5,75% dan 13,85%. Penurunan di tahun 2012 terutama disebabkan
oleh penghapusan nilai investasi pada entitas asosiasi (PT Nisam Energi).
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 23 dari 122
Marjin laba komprehensif konsolidasi Perseroan juga mengalami penurunan terutama di
tahun 2012. Laba bersih berturut-turut dari 2011 hingga periode 8 bulan 31 Agustus 2014
masing-masing sebesar 0,09 -49,39%, 3,10% dan 9,47%. Penurunan di tahun 2012 terutama
disebabkan oleh penghapusan nilai investasi pada entitas asosiasi (PT Nisam Energi).
ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity) juga turut mengalami penurunan di
tahun 2012. ROA dan ROE berturut-turut dari 2011 hingga periode 8 bulan 31 Agustus 2014
masing-masing sebesar 0,03%, -17,27%, 1,48% dan 6,41% untuk ROA. Sedangkan untuk
ROE masing-masing sebesar 0,04%, -22,76%, 2.02% dan 9,87%.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 24 dari 122
Terdapat beberapa risiko usaha penting yang perlu dipertimbangkan oleh para pemegang
saham Perseroan. Adapun Risiko Usaha Utama adalah: Risiko Bisnis dan Risiko Politik dan
Lingkungan Sosial.
Sebagaimana halnya dengan bidang usaha lainnya, bidang usaha yang dilakukan Perseroan
dan Anak perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan Anak perusahaan. Risiko-risiko
usaha tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Risiko Operasional
Saat ini Perseroan melalui anak usahanya sedang memfokuskan unit usaha Perseroan
pada kegiatan usaha distribusi gas bumi. Mulai tahun 2012, usaha distribusi gas bumi
adalah pendapatan utama Perseroan. Risiko-risiko yang akan dideskripsikan di bawah
akan berhubungan erat dengan fokus usaha Perseroan dan anak perusahaan tersebut.
2. Risiko Pasokan Gas
Perseroan melalui anak perusahaan memiliki risiko pada pasokan gas, dimana melekat
potensi kenaikan harga bahan baku karena permintaan renegosiasi harga gas dari
pemasok dalam rangka memperbaiki tingkat keekonomian lapangan. Disamping itu, juga
melekat risiko tidak diperolehnya kesepakatan perpanjangan kontrak pasokan eksisting
dengan pemasok yang dapat menimbulkan penurunan jumlah pasokan gas ke pelanggan.
Perseroan dan anak perusahaan melakukan manajemen risiko di atas dengan cara :
a. Kontrak penjualan dan pembelian gas bumi dibuat dalam jangka panjang dan harga
jual beli gas bumi tersebut sudah ditentukan dalam kontrak dengan pemasok dan
pelanggan sehingga Perseroan dapat menghadapi terjadinya risiko naik turunnya harga
minyak di pasaran internasional.
b. Karena gas bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui maka untuk
menjamin keberlangsungan operasinya untuk jangka waktu lama, anak perusahaan
pada 1 Desember 2012 sudah menandatangani amandemen Perjanjian Jual Beli Gas
dengan PT Medco E&P Indonesia selaku produsen dan pemasok gas bumi kontrak
tersebut berlaku hingga 31 Desember 2017.
c. Penyerahan gas bumi dibuatkan jaminan pembayarannya oleh pelanggan untuk
mengantisipasi risiko atas terjadinya wanprestasi pembayaran penyerahan gas oleh
Pelanggan.
3. Risiko Kerusakan Jalur Pipa untuk Distribusi Gas
Pada kegiatan transmisi gas teridentifikasi adanya risiko stress pada jalur pipa di daerah
yang berat seperti rawa atau daerah yang memiliki tingkat kelembapan yang cukup tinggi
sehingga dapat menyebakan pipa mengalami fatigue, rapture dan berkarat yang pada
akhirnya dapat menghentikan aliran gas. Selain itu terdapat juga risiko kebakaran dan
kerusakan pipa dalam lapangan yang menyebabkan anak perusahaan harus mendanai
kembali kerbaikan tersebut yang dapat mengganggu cash flow yang diterima.
BAB V. RISIKO USAHA & MANAJEMEN RISIKO
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 25 dari 122
Untuk meminimalisasi risiko kerusakan dan kebakaran tersebut, Perseroan melalui Anak
perusahaan melindungi aset-aset utama dan fasilitas operasional Anak perusahaan di
seluruh unit usahanya dengan asuransi. Sampai dengan 31 Maret 2014, anak perusahaan
telah mengasuransikan aset jaringan pipa kepada Asuransi Tugu Pratama Indonesia
terhadap segala risiko (all risk property), gempa bumi dan kerusakan mesin dengan nilai
pertanggungan untuk risiko material damage dan gempa bumi senilai USD 3,581,661.96
untuk Benuang Assets-pipa Tanjung Enim Lestari (TEL) sepanjang 14,7 km dan Sunan,
aset pipa Sunan sepanjang 4 km dan Rp. 6.087.214.338 untuk pipa ABP Hoktong dan
Remco. Selain itu Perseroan dan anak perusahaan juga mengasuransikan assets
kendaraan terhadap segala risiko (all risk property) dan huru-hara dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 1.702.300.000. Asuransi memiliki masa hingga Maret 2015.
Melalui inisiatif ini, Perseroan dan Anak perusahaan dapat mengambil keuntungan dari
perlindungan dan jaminan yang lebih baik untuk menghadapi terjadinya risiko-risiko
potensial seperti ledakan dan kebakaran, kerusakan mesin, gempa bumi, bencana alam
dan lain-lain. Selain itu anak perusahaan juga melakukan subkontrak pekerjaan
pemeriksaan dan pemeliharaan jaringan pipa gas kepada perusahaan-perusahaan lokal di
lokasi usaha anak perusahaan. Hal ini dimaksudkan selain sebagai bentuk tanggung jawab
sosial kepada lingkungan sekitar operasional juga agar dapat lebih fokus kepada bisnis inti
yang dilakukan Perseroan melalaui anak perusahaan di bidang niaga gas bumi.
Perseroan dan anak perusahaan yakin bahwa dengan memperkuat budaya dan
membangun kapabilitas manajemen risiko, Perseroan melalui anak perusahaan akan
mampu mengawasi dan meminimalisasi risiko terkait seluruh aspek operasional Perseroan
dan anak perusahaan secara efektif dan pada akhirnya untuk melindungi dan
meningkatkan nilai pemegang saham.
4. Risiko Politik dan Pemerintahan
Perseroan dan anak perusahaan memperhitungkan risiko negara seperti situasi politik dan
pemerintahan di tingkat pusat maupun daerah yang berpotensi memberikan dampak
negatif bagi Perseroan dan anak perusahaan. Perubahan situasi politik berpotensi
mempengaruhi kebijakan Pemerintah yang bisa jadi terkait dengan kegiatan bisnis
Perseroan terutama anak perusahaan. Perubahan situasi politik berpotensi mempengaruhi
kebijakan pemerintah yang bisa jadi terkait dengan kegiatan bisnis. Selain situasi politik
dan pemerintahan pada tingkat pusat, Perseroan terutama anak perusahaan juga terpapar
risiko terkait situasi politik dan pemerintahan daerah. Hal ini terjadi karena Perseroan
melalui anak perusahaan dalam menjalankan bisnisnya senantiasa berinteraksi dengan
pemerintah daerah.
Selain itu, berbagai tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dapat
mempengaruhi bisnis Perseroan melalui anak perusahaan, termasuk ketidakpastian dalam
implementasi undang-undang otonomi daerah dan tumpang tindih investasi pertambangan
dengan UU Kehutanan serta perubahan arah kebijakan politik ekonomi Indonesia pasca
pemilihan umum tahun 2014. Keterlambatan penyelesaian pembangunan jaringan
distribusi karena kendala perijinan dari instansi terkait merupakan potensi risiko lain yang
melekat pada kegiatan operasional anak perusahaan.
Untuk mengantisipasi perubahan arah kebijakan pemerintah tersebut maka anak
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 26 dari 122
perusahaan telah melakukan kontrak penjualan dan pembelian gas bumi dalam jangka
panjang dengan pemasok dan pelanggan.
5. Risiko Sosial dan Lingkungan
Potensi gangguan pada jaringan pipa oleh aktivitas pihak ketiga di sekitar jalur pipa karena
kegiatan warga di dekat jalur pipa merupakan risiko yang teridentifikasi melekat pada
kegiatan distribusi gas. Selain itu, pembuangan sisa batubara dapat berpotensi
mengakibatkan pencemaran udara, tanah maupun air. Potensi pencemaran lingkungan ini
dapat menimbulkan kerugian terhadap Negara dan atau pihak ketiga dimana anak
perusahaan kemungkinan harus mengganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan.
Untuk menghadapi terjadinya risiko-risiko potensial yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan seperti kebakaran dan ledakan, kerusakan mesin, gempa bumi, bencana alam
dan lain-lain, Perseroan melalui anak perusahaan telah mengasuransikan aset jaringan
pipa terhadap segala risiko (all risk property) dan gempa bumi, selain itu sebagai bentuk
tanggung jawab sosial Perseroan dan anak perusahaan terhadap lingkungan sekitar,
Perseroan melalui anak perusahaan telah melibatkan masyarakat sekitar dalam
pengawasan dan pemeliharaan jaringan pipa gas bumi yang dimiliki oleh anak perusahaan.
6. Risiko Mata Uang
Fluktuasi nilai tukar mata uang dan suku bunga sebagai konsekuensi dari dinamika makro
ekonomi merupakan sumber dari risiko mata uang yang berpotensi menimbulkan dampak
negatif bagi anak perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan secara seksama menimbang
bahwa anak perusahaan memiliki transaksi dalam USD dan non USD.
Untuk meminimalisasi hal tersebut, seluruh kontrak utama yang dibuat oleh anak
perusahaan dibuat dalam mata uang yang sama yaitu Dollar Amerika untuk mengantisipasi
risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika. Dengan sendirinya, seluruh
pendapatan anak perusahaan diperoleh dalam mata uang Dollar Amerika seperti juga
sebagian besar beban pokok penjualan dan biaya pengangkutan gas bumi yang
dibayarkan secara tunai termasuk biaya bunga pinjaman bank.
7. Risiko Kebutuhan Modal
Kegiatan usaha Perseroan yang dilakukan anak perusahaan merupakan penyedia jasa
distribusi gas dimana dibutuhkan pengeluaran modal awal yang cukup besar untuk
pembangunan jalur distribusi tersebut, bila terdapat pelanggan gas baru.
Untuk mengantisipasi kebutuhan atas pembiayaan investasi dan modal kerja yang cukup
besar sehubungan dengan adanya pembangunan jaringan pipa gas pelanggan baru, maka
anak perusahaan telah mendapatkan tambahan fasilitas kredit investasi dan kredit modal
kerja dalam mata uang Dollar Amerika dari PT Bank Syariah Mandiri dengan jangka waktu
selama 48 bulan dan suku bunga tetap yang cukup kompetitif.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 27 dari 122
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tanggal 31 Agustus 2014 dan 31
Agustus 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan
Registered Public Accountants dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Tidak ada kejadian
penting setelah tanggal ditandatanganinya Laporan Akuntan Independen tersebut.
1. Anak perusahaan pada tanggal 10 November 2014 telah menandatangani Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 04 tanggal 10 November 2014 dibuat dihadapan Syarifudin, S.H., Notaris di Kota Tangerang. Akta mana telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data PT Mitra Energi Buana No. AHU-43996.40.22.2014 tanggal 1 Desember 2014 dan Daftar Perseroan No AHU-0124801.40.80.2014 tanggal 1 Desember 2014, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi MEB adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Muddai Madang Direktur : Said August Putra Direktur : Ahmad Yaniarsyah Hasan Komisaris Utama : Priyo Saryanto Brodjonegoro
Komisaris : Ratna Yulita
BAB VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 28 dari 122
1. RIWAYAT SINGKAT a. PT Mitra Energi Persada Tbk (Perseroan) didirikan pertama kali dengan nama PT Adwitiya
Advertising Company, Akta No. 200 tanggal 24 Februari 1981 dibuat dihadapan Notaris
Kartini Muljadi, S.H. Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No Y.A.5/179/9 tanggal 30 Maret 1981
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (“BNRI”) No. 95 tambahan
No.949 tanggal 27 November 1981, Tambahan No. 949.
b. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diselenggarakan pada
tanggal 14 Desember 1999 telah memutuskan antara lain menyetujui perubahan nama
Perseroan dari semula bernama “PT Adwitya Alembama Advertising Company” menjadi
“PT Asiaway Dot Com” sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perseroan Terbatas PT Adwitiya Alembama Advertising Company No 4 tanggal 15
Desember 1999, yang dibuat dihadapan Yati Kusnoviati Hermen, S.H, Notaris di Jakarta,
yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-3857 HT.01.04-TH-2000 tanggal
25 Februari 2000 dan diumumkan dalam BNRI No 52 tanggal 29 Juni 2001, Tambahan No
4167 (selanjutnya disebut “Akta No.4/1999”)
c. RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 29 Februari 2000 telah
memutuskan, antara lain, menyetujui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat
sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal
Rp 125.000.000.000,- (seratus dua puluh lima miliar rupiah) sebagaimana termaktub dalam
Akta Berita Acara RUPSLB PT Asiaway Dot Com No 107 tanggal 29 Februari 2000 yang
dibuat oleh Lia Muliani, SH pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-4489 HT. 01.04-Th 2000 tanggal 1 Maret
2000 dan diumumkan dalam BNRI No 52 tanggal 29 Juni 2001, Tambahan No. 4168
(selanjutnya disebut “Akta No 107/2000”).
Selanjutnya pada tahun yang sama, melalui RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan
pada tanggal 13 Maret 2000 yang telah memutuskan, antara lain menyetujui perubahan
nama Perseroan dari semulai bernama “PT Asiaway Dot Com Tbk” menjadi “PT Kopitime
Dot Com Tbk” sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB PT Asiaway Dot
Com Tbk No 48 tanggal 13 Maret 2000, yang dibuat oleh Lia Muliani, SH, pengganti dari
Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum
dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat keputusan No. C-7200
HT.01.04-TH.2000 tanggal 24 Maret 2000 dan diumumkan dalam BNRI No 52 tanggal 29
Juni 2001, Tambahan No 4169 (selanjutnya disebut “Akta No 13/2000”).
d. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, berdasarkan Akta
Notaris Alfira Kencana, SH, No 42 tanggal 11 Juli 2000 dilakukan penurunan nilai nominal
saham Perseroan dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham. Perubahan
anggaran dasar ini telah didaftarkan pada Departemen Hukum dan perundang-undangan
BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN & ANAK PERUSAHAAN
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 29 dari 122
Republik Indonesia dengan pencatatan No C-20040.HT.01.04-Th.2000 tanggal 8
September 2000.
e. RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 13 April 2005 telah memutuskan,
antara lain, menyetujui perubahan nama Perseroan dari semula bernama “PT Kopitime Dot
Com Tbk” menjadi “PT Korpora Persada Investama Tbk” dan perubahan anggaran dasar
Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4
tanggal 13 April 2005, yang dibuat oleh Eko Putranto, SH, Notaris di Jakarta yang telah : (i)
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No.C-15695 HT.01.04.TH.2005 tanggal 7 Juni 2005, (ii)
dilaporkan dan diterima serta dicatat dalam database Sisminbakum Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum pada tanggal 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Penerimaan
Laporan Akta Pengubahan Anggaran Dasar No. C-18068.HT.01.04.TH.2005 tanggal 29
Juni 2005; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 6 Juli 2005 di
Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. TDP 090317231648,
di bawah No 769/RUB09.03.VII/2005 (selanjutnya disebut “Akta No 4/2005”).
Akta tersebut belum diumumkan dalam Tambahan BNRI. Selanjutnya, berdasarkan Pasal
23 Undang-undang No 1 Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas, selama pengumuman
dalam Tambahan BNRI belum dilakukan, maka Direksi Perseroan secara tanggung
renteng bertanggung jawab atas segala tindakan hukum yang dilakukan Perseroan.
Namun kemudian, berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (“UUPT”), konsekuensi hukum tersebut telah ditiadakan dan kewajiban
pengumuman dalam Tambahan BNRI ada pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
f. Anggaran dasar mengalami perubahan, berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB PT
Korpora Persada Investama Tbk tanggal 16 Januari 2008, berdasarkan Akta No 4 yang
dibuat dihadapan Ny. Hestyani Hassan, SH Notaris di Jakarta tentang perubahan dari
nama “PT Korpora Persada Investama Tbk menjadi PT Mitra Energi Persada Tbk”, dan
perubahan kegiatan usaha utama Perseroan menjadi perusahaan investasi di bidang
usaha niaga, penyaluran minyak dan gas bumi, pembangunan pembangkit listrik dan
pertambangan batubara dan jasa lainnya yang terkait, serta perubahan modal dasar,
modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Perubahan anggaran dasar ini telah: (i)
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-07629.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 Februari
2008, (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No AHU-0011335.AH.01.09 Tahun
2008 tanggal 15 februari 2008 dan (iii) pada tanggal 18 Maret 2008 dikeluarkan oleh
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan dengan No.
TDP 09.03.1.51.31648, Agenda Pendaftaran No 317/RUB.09.03/III/2008, (selanjutnya
disebut “Akta No 4/2008”) yaitu antara lain menyetujui : (i) perubahan kegiatan usaha
utama Perseroan menjadi perusahaan investasi di bidang usaha niaga penyaluran gas dan
minyak bumi, pembangunan pembangkit listrik dan pertambangan batubara dan jasa lain
yang terkait; (ii) perubahan nama Perseroan dari semula “PT Korpora Persada Investama
Tbk” menjadi “PT Mitra Energi Persada Tbk” dan (iii) peningkatan modal tanpa Hak
memesan Efek terlebih Dahulu dengan cara menerbitkan 2.500.000.000 (dua miliar lima
ratus juta) saham Baru Seri B dengan nilai nominal Rp 8.00 (delapan rupiah) setiap saham.
Akta No 4/2008 tersebut di atas belum diumumkan dalam Tambahan BNRI. Berdasarkan
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 30 dari 122
Pasal 30 UUPT, kewajiban pengumuman dalam Tambahan BNRI ada pada menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
g. Anggaran dasar mengalami perubahan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar MEP No. 284, tanggal 30 Juni 2008 yang dibuat di hadapan
Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan (i) Persetujuan
penggabungan usaha APB ke dalam MEP; (ii) persetujuan peningkatan modal dasar
menjadi Rp1.300.000.000.000,- dan modal ditempatkan serta modal disetor MEP menjadi
Rp360.000.000.000,-; (iii) mengeluarkan saham seri C sejumlah 66.666.666.6667 saham
dengan nilai nominal masing-masing saham Rp3,- atau sejumlah Rp200.000.000.001,-; (iv)
merubah susunan pemegang saham MEP; (v) menyetujui perubahan anggaran dasar
sebagaimana dimaksud dalam rancangan penggabungan serta menyesuaikan dengan
UUPT; dan (vi) merubah susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai akibat
dari penggabungan usaha dan Akta Penggabungan No.283, tanggal 30 Juni 2008, yang
dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Akta
No.284/2008”). Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-
55795.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008 yang telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-0076382.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008. Akta No
284/2008 tersebut di atas belum diumumkan dalam Tambahan BNRI. Berdasarkan Pasal
30 UUPT, kewajiban pengumuman dalam Tambahan BNRI ada pada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
h. Anggaran dasar mengalami perubahan kembali, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Mitra Energi Persada Tbk No. 227 tanggal 30 Juli
2010, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani S.H, pengganti dari Sutjipto, SH, Mkn Notaris di
Jakarta, tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan
(selanjutnya disebut “Akta No.227/2010”). Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-56118.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 30 November 2010 yang
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0086801.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal
30 Nopember 2010. Akta No. 227/2010 tersebut di atas belum diumumkan dalam
Tambahan BNRI. Berdasarkan Pasal 30 UUPT, kewajiban pengumuman dalam Tambahan
BNRI ada pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia..
i. Anggaran dasar terakhir dirubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar PT Mitra Energi Persada Tbk No 35 tanggal 23 April 2014
yang dibuat dihadapan Notaris Jose Dima Satria, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan
dimana telah disetujui : (i) penegasan struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan; (ii) penegasan dan konfirmasi bahwa saham-saham yang dimiliki dan dipegang
oleh masing-masing pemegang saham Perseroan sebagaimana disebutkan adalah benar-
benar hak dan milik para pemegang saham Perseroan, dan tidak ada orang atau pihak
lain yang ikut berhak dan/atau memiliki saham-saham Perseroan (iii) penegasan dan
konfirmasi bahwa masing-masing pemegang saham tidak sedang terlibat atau tersangkut
dalam suatu perkara ataupun sengketa sehubungan dengan kepemilikan saham mereka
masing-masing dalam Perseroan, (iv) penegasan serta konfirmasi bahwa tidak ada riwayat
kepemilikan saham maupun susunan pemegang saham lainnya dalam Perseroan, (v)
untuk melindungi dan menjamin kepentingan para pemegang saham publik yang akan
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 31 dari 122
menjadi pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal, sehubungan dengan
maksud Perseroan untuk melakukan pencatatan kembali (Relisting) saham-saham
Perseroan di Bursa Efek Indonesia, maka para penghadap menyatakan apabila di
kemudian hari timbul gugatan dan/atau tuntutan mengenai permodalan Perseroan,
keabsahan kepemilikan saham-saham para pemegang saham dalam Perseroan yang
menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar suatu ganti kerugian, gugatan dan/atau
tuntutan yang timbul sebagai akibat dari antara lain tidak ditemukannya buktu-bukti
penyetoran modal, perubahan struktur permodalan Perseroan, perubahan susunan
kepemilikan saham dalam Perseroan, maka segala kerugian yang mungkin timbul tersebut
akan menjadi tanggung jawab dari para pemegang saham; (vi) menyetujui rencana
Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dengan mangacu pada Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.4 tentang
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lampiran dari Keputusan
Ketua Badan Pengawas Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-429/BL/2009 tanggal
9 Desember 2009 yang dilakukan untuk menggenapi pecahan saham dalam modal
ditempatkan dan disetor Perseroan sebagai hasil dari Reverse Stock; (vii) Menyetujui
rencana Perseroan untuk melakukan perubahan nilai nominal saham-saham Perseroan
yaitu setiap 100 saham Perseroan menjadi sebagai berikut (a) saham seri A dengan
masing-masing nominal sebesar Rp 14.750,- (empat belas ribu tujuh ratus lima puluh
rupiah); (b) saham seri B dengan nominal masing-masing sebesar Rp 472,- (empat ratus
tujuh puluh dua rupiah); (c) saham seri C menjadi bernilai nominal sebesar Rp 177,-
(seratus tujuh puluh tujuh rupiah) dalam rangka pencatatan kembali saham Perseroan di
Bursa Efek Indonesia dengan cara penggabungan nilai nominal saham (reverse stock);
(viii) menyetujui meningkatkan modal dasar Perseroan; (ix) menyetujui pengubahan pasal
4 ayat 1 dan ayat 2 anggaran dasar Perseroan tentang peningkatan Modal Dasar, Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Penambahan
Modal Dengan Menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu; (x) memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala
tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan hal-hal yang yang disampaikan dan
atau diputuskan dalam agenda rapat, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan
kembali sebagian atau seluruh keputusan dalam Rapat dalam suatu akta notaris, membuat
atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang
diperlukan, hadir dihadapan pihak/pejabat yang berwenang serta melakukan pendaftaran
maupun pengumuman sebagaimana disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku satu dan lain hal tanpa ada yang dikecualikan; (xii) menyetujui pengunduran
diri anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta mengangkat Dewan Direksi dan
Komisaris yang baru; (xiii) Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi
kepada Direksi Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan
segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut di atas,
termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan pengangkatan Direksi, Dewan Komisaris
dan Komisaris Independen Perseroan ini dalam akta Notaris dan mendaftarkan susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana disebutkan di atas dalam Daftar
Perseroan sesuai peraturan perundangan yang berlaku; (xiv) Menyetujui untuk
memberikan wewenang kepada Komite Remunerasi Perseroan untuk menentukan gaji dan
tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan beserta fasilitas-fasilitas lainnya; (xv)
Persetujuan pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 32 dari 122
melaksanakan tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut,
termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta,
surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir dihadapan pihak/pejabat
yang berwenang termasuk notaris, mengajukan permohonan kepada Pihak/pejabat yang
berwenang untuk memperoleh persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada
pihak/pejabat yang berwenang serta mendaftarkannya dalam daftar perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangan yang berlaku (selanjutnya “Akta
No.35/2014”). Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-01089.40.20.2014
tanggal 25 April 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-
01089.40.20.2014 tanggal 25 April 2014..
Ijin-ijin Dimiliki
No. Keterangan No Diterbitkan Berakhir
1. Surat Keterangan Domisili
Perusahaan (SKDP)
088/1.824.2 26 Februari 2014 26-02-2015
2. Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
09.03.1.46.31648 7 Oktober 2013 12-01-2016
3. Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
03872-
04/PB/P/1.824.271
12 November 2014 27-09-2018
Sumber: Perseroan
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Berikut di bawah ini adalah uraian mengenai perkembangan kepemilikan saham dalam
Perseroan yang meliputi penjelasan atas perubahan struktur permodalan, susunan pemegang
saham, dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan sejak sebelum dilakukan
penggabungan berdasarkan Akta No.284/2008 hingga tanggal penerbitan Keterbukaan
Informasi ini:
Tahun 2008
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham MEP sebelum dilakukan
Penggabungan
2. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Korpora
Persada Investama Tbk. No. 4, tanggal 16 Januari 2008, dibuat di hadapan Hestyani Hassan,
struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
No. Pemegang
Saham
Nilai Nominal Rp250,00 per saham Nilai Nominal Rp8,00 per saham
%
Saham A Nilai (Rp) Saham B Nilai (Rp)
Modal Dasar 1.904.000.000 476.000.000.000 3.000.000.000 24.000.000.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 41 dari 122
at 20 000*
Jumlah Modal
Disetor
560.000.000 82.600.000.0
00
2.500.000.
000
11.800.000.000 66.666.666.66
7
118.000.000.000,5
9
100
Jumlah
Saham dalam
Portepel
1.344.000.00
0
198.240.000.
000
500.000.00
0
2.360.000.000 200.000.000.0
00
354.000.000.000 -
14. Akta Jual Beli Saham MEP No.21, tanggal 20 Desember 2013, dibuat dihadapan Syarifudin,
S.H., Notaris di Tanggerang (“Akta No.21/2013”), sehubungan dengan jual beli
10.781.601.056 saham Seri C milik PT Tri Indonusa Surya selaku Penjual kepada PT Dika
Karya Lintas Nusa selaku Pembeli.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham MEP setelah jual beli saham dimaksud
di atas adalah sebagai berikut:
N
o.
Pemegang
Saham
Nilai Nominal Rp147,50 per
saham
Nilai Nominal Rp4,72 per
saham
Nilai Nominal Rp1,77 per saham
%
Saham A Nilai (Rp) Saham B Nilai (Rp) Saham C Nilai (Rp)
Modal Dasar 1.904.000.
000
280.840.000.
000
3.000.000.
000
14.160.000.
000
266.666.666.
667
472.000.000.00
0,59
Modal Ditempatkan
1. PT Dika Karya
Lintas Nusa
143.372.48
8
21.147.441.9
80
- - 64.574.866.6
67
114.297.514.000
,59
92,82
2. PT Tri Indonusa
Surya
- - - - 2.091.800.00
0
3.702.486.000
3,00
3. Masyarakat 416.627.51
2
61.452.558.0
20
2.500.000.0
00*
11.800.000.
000
- - 4,18
Jumlah Modal
Disetor
560.000.00
0
82.600.000.0
00
2.500.000.0
00
11.800.000.
000
66.666.666.6
67
118.000.000.000
,59
100
Jumlah Saham
dalam Portepel
1.344.000.0
00
198.240.000.
000
500.000.00
0
2.360.000.0
00
200.000.000.
000
354.000.000.000 -
15. Sehubungan dengan pengalihan saham yaitu sebagai berikut:
a. Akta Jual Beli Saham MEP No.22, tanggal 23 Desember 2013, dibuat dihadapan
Syarifudin, S.H., Notaris di Tanggerang (“Akta No.22/2013”), sehubungan dengan jual beli
23.584.850.356 saham Seri C milik PT Dika Karya Lintas Nusa selaku Penjual kepada PT
Mulya Tara Mandiri selaku Pembeli;
b. Akta Jual Beli Saham MEP No.23, tanggal 23 Desember 2013, dibuat dihadapan
Syarifudin, S.H., Notaris di Tanggerang (“Akta No.23/2013”), sehubungan dengan jual beli
7.309.232.168 saham Seri C milik PT Dika Karya Lintas Nusa selaku Penjual kepada PT
Palsin Anugrah selaku Pembeli.
Struktur permodalan dan kepemilikan saham MEP setelah jual beli saham sebagaimana
dimaksud di atas adalah sebagai berikut:
N
o.
Pemegang
Saham
Nilai Nominal Rp14.750 per
saham
Nilai Nominal Rp472 per
saham
Nilai Nominal Rp177 per saham
%
Saham A Nilai (Rp) Saham B Nilai (Rp) Saham C Nilai (Rp)
Modal Dasar 1.904.000.
000
280.840.000.
000
3.000.000.
000
14.160.000.
000
266.666.666.
667
472.000.000.00
0,59
Modal Ditempatkan
1. PT Dika Karya
Lintas Nusa
143.372.48
8
21.147.441.9
80
- - 33.680.784.1
43
59.614.987.933,
11
48,51
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 42 dari 122
2. PT Tri Indonusa
Surya
- - - - 2.091.800.00
0
3.702.486.000
3,00
3. PT Mulya Tara
Mandiri
23.584.850.3
56
41.745.185.130,
12
33,82
4. PT Palsin
Anugrah
7.309.232.16
8
12.937.340.937,
36
10,48
5. Masyarakat 416.627.51
2
61.452.558.0
20
2.500.000.0
00*
11.800.000.
000
- - 4,18
Jumlah Modal
Disetor
560.000.00
0
82.600.000.0
00
2.500.000.0
00
11.800.000.
000
66.666.666.6
67
118.000.000.000
,59
100
Jumlah Saham
dalam Portepel
1.344.000.0
00
198.240.000.
000
500.000.00
0
2.360.000.0
00
200.000.000.
000
354.000.000.000 -
Tahun 2014
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Perseroan No. 35 tanggal 23 April 2014, dibuat
di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang isinya
sehubungan dengan (i) menegaskan struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan (ii) menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; (ii) menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan
perubahan nilai nominal saham-saham Perseroan; (iii) menyetujui peningkatan modal dasar
Perseroan dari semula sebesar Rp767.000.000.000,59 menjadi Rp767,000,000,236,00; dan
(iv) menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (1) dan (2) Anggaran Dasar Perseroan tentang
peningkatan Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan sehubungan
dengan pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(selanjutnya disebut “Akta No.35/2014”). Akta mana telah mendapat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-00809.40.21.2014 tanggal
25 April 2014, dengan Daftar Perseroan No. AHU-00809.40.21.2014 tanggal 25 April 2014.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan akta di atas
adalah sebagai berikut:
N
o.
Pemegang
Saham
Nilai Nominal Rp14.750
per saham
Nilai Nominal Rp472 per
saham
Nilai Nominal Rp177 per
saham %
Saham A Nilai (Rp) Saham B Nilai (Rp) Saham C Nilai (Rp)
Modal Dasar 1.904.000.
000
280.840.000
.000
3.000.000.
000
14.160.000
.000
266.666.666
.667
472.000.000.0
00,59
Modal Ditempatkan
1. PT Dika Karya
Lintas Nusa
336.807.842 59.614.988.034 50,5
2
2. PT Tri
Indonusa
Surya
20.918.000 3.702.486.000 3,00
3. PT Mulya Tara
Mandiri
235.848.504 41.745.185.208 33,8
2
4. PT Palsin
Anugrah
73.092.322 12.937340.944 10,4
8
5. Ahmad Yaniarsyah Hasan
25.000.000
*
11.800.000.
000
3,59
6. Masyarakat 5.600.000 82.600.000.0
00
- - 0,80
Jumlah Modal
Disetor
5.600.000 82.600.000.0
00
25.000.000 11.800.000.
000
666.666.668 118.000.000.2
36
100,
00
Jumlah Saham
dalam Portepel
13.440.00
0
198.240.000
.000
5.000.000 2.360.000.
000
2.000.000.0
00
354.000.000.0
00
-
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 43 dari 122
Sehubungan dengan pengalihan saham pada bulan Mei 2014 telah terjadi pengalihan saham
sebagaimana tercantum dalam:
a. Akta Jual Beli Saham Perseroan No. 2, tanggal 7 Mei 2014, dibuat di hadapan Syarifudin,
S.H., Notaris di Kota Tangerang, sehubungan dengan jual beli 20.198.000 saham Seri C
milik PT Tri Indonusa Surya selaku Penjual kepada PT Mulya Tara Mandiri selaku Pembeli;
b. Akta Jual Beli Saham Perseroan No.14, tanggal 8 Mei 2014, dibuat dihadapan Syarifudin,
S.H., Notaris di Tangerang, sehubungan dengan jual beli 286.807.842 saham Seri C milik
PT Dika Karya Lintas Nusa selaku Penjual kepada PT Mulya Tara Mandiri selaku Pembeli.
Struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan setelah jual beli saham sebagaimana
dimaksud dalam huruf (a) dan (b) di atas adalah sebagai berikut:
N
o.
Pemegang
Saham
Nilai Nominal Rp14.750
per saham
Nilai Nominal Rp472 per
saham
Nilai Nominal Rp177 per
saham %
Saham A Nilai (Rp) Saham B Nilai (Rp) Saham C Nilai (Rp)
Modal Dasar 1.904.000
.000
280.840.000
.000
3.000.000.
000
14.160.000
.000
266.666.666
.667
472.000.000.0
00,59
Modal Ditempatkan
1. PT Dika Karya
Lintas Nusa
50.000.000 96.212.659.242 50,5
2
2. PT Mulya Tara
Mandiri
543.576.346 96.212.659.242 33,8
2
3. PT Palsin
Anugrah
73.092.322 12.937.340.944 10,4
8
4. Ahmad
Yaniarsyah
Hasan
25.000.000
*
11.800.000.
000
3,59
5. Masyarakat 5.600.000 82.600.000.
000
- - 0,80
Jumlah Modal
Disetor
5.600.000 82.600.000.
000
25.000.000 11.800.000.
000
666.666.668 118.000.000.2
36
100,
00
Jumlah Saham
dalam Portepel
13.440.00
0
198.240.000
.000
5.000.000 2.360.000.
000
2.000.000.0
00
354.000.000.0
00
-
16. Sehubungan dengan pengalihan saham yaitu sebagai berikut:
a. Akta Jual Beli Saham MEP No.12, tanggal 25 November 2014, dibuat dihadapan
Syarifudin, S.H., Notaris di Tangerang (“Akta No.12/2014”), sehubungan dengan jual
beli 100.000 saham Seri C milik PT Mulya Tara Mandiri selaku Penjual kepada PT
Prisma Kusuma Jaya selaku Pembeli;
b. Akta Jual Beli Saham MEP No.13, tanggal 25 November 2014, dibuat dihadapan
Syarifudin, S.H., Notaris di Tangerang (“Akta No.13/2014”), sehubungan dengan jual
beli 100.000 saham Seri C milik PT Mulya Tara Mandiri selaku Penjual kepada PT
Ladang Usaha Berjaya selaku Pembeli.
c. Akta Jual Beli Saham MEP No.2, tanggal 2 Desember 2014, dibuat dihadapan
Syarifudin, S.H., Notaris di Tangerang (“Akta No.2/2014”), sehubungan dengan jual
beli 500.000 saham Seri C milik PT Mulya Tara Mandiri selaku Penjual kepada Sonny
Cahyadi selaku Pembeli.
d. Akta Jual Beli Saham MEP No.3, tanggal 2 Desember 2014, dibuat dihadapan
Syarifudin, S.H., Notaris di Tangerang (“Akta No.3/2014”), sehubungan dengan jual
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 44 dari 122
beli 100.000 saham Seri C milik PT Mulya Tara Mandiri selaku Penjual kepada Kirano
Soewondo selaku Pembeli.
f. Akta Jual Beli Saham MEP No. 6 tanggal 3 Desember 2014, dibuat dihadapan Syarifudin,
S.H., Notaris di Tangerang (“Akta No.6/2014”), sehubungan dengan jual beli 20.000.000
saham Seri C, milik PT Mulya Tara Mandiri selaku Penjual kepada PT Jasa Mega Usaha
selaku Pembeli.
g. Akta Jual Beli Saham MEP No.26, tanggal 15 Desember 2014, dibuat dihadapan
Syarifudin, S.H., Notaris di Tangerang (“Akta No.26/2014”), sehubungan dengan jual beli
30.000.000 saham Seri C, milik PT Mulya Tara Mandiri selaku Penjual kepada PT Eagle
Capital selaku Pembeli.
Struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan setelah jual beli saham sebagaimana
dimaksud dalam huruf (a) sampai dengan (g) di atas adalah sebagai berikut:
berdasarkan daftar Pemilikan Saham yang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih Dari
Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh per 15 Desember 2014 yang telah disiapkan
oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut
adalah sebagai berikut:
No. Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase
1. PT Mulya Tara Mandiri 493.580.231 70,79
2. PT Palsin Anugerah Adil 73.092.322 10,48
3. PT Dika Karya Lintas 50.000.000 7,17
4. Masyarakat 80.594.115 11,56
Total 697.266.668 100,00
3. KETERANGAN MENGENAI ANAK PERUSAHAAN PT. MITRA ENERGI BUANA
a. Riwayat Singkat
PT. MITRA ENERGI BUANA (selanjutnya disebut sebagai “MEB”) didirikan berdasarkan
Akta Pendirian MEB No 19 tanggal 30 Desember 2002 yang dibuat dihadapan Notaris
Yulida Desmartiny, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. C-06956.HT.01.01.TH 2003 tanggal 1 April 2003 dan didaftarkan pada
tanggal 27 April 2006 dalam Daftar Perusahaan dengan No TDP 090315149293 di kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No.1000/BH.09.03/IV/2006 tanggal 27
April 2006, serta dimumkan dalam BNRI No. 98 tanggal 8 Desember 2006, Tambahan
Berita Negara No. 12902.
Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir
dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat MEB No 53 tanggal 22
November 2007 yang telah dibuat dihadapan Notaris Muhammad Hanafi, SH, Notaris di
Jakarta yang isinya sehubungan dengan (i)persetujuan penjualan saham-saham MEB,
(ii)peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan modal disetor dan (iii)perubahan
seluruh anggaran dasar untuk memenuhi ketentuan UUPT No 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Modal dasar MEB ditingkatkan dari Rp 25.000.000.000,- menjadi Rp
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 45 dari 122
840.000.000.000,-, sedangkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 12.000.000.000,-
menjadi Rp 210.000.000.000,-. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No AHU-
00579.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 4 Januari 2008 dan didaftarkan dalam Daftar
Perseroan sesuai dengan Undang Undang Wajib Daftar Perusahaan No. 3 tahun 1982
(“UUWDP”) dibawah No. 09.03.1.51.49293 tanggal 21 Pebruari 2008, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara No.24 tanggal 19 Maret 2008 Tambahan Berita Negara
No.3284.
MEB adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang niaga gas bumi dan
pembangunan pembangkit tenaga atau power plant yang mempunyai komitmen terhadap
kemajuan pembangunan Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi aktif secara komersial
sejak tanggal 9 Januari 2007.
MEB melaksanakan kegiatan usaha di Graha Krama Yudha, Lantai 2 Jl. Warung Jati Barat No 43 Jakarta Selatan.
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, MEB telah dilengkap dengan perijinan-perijinan
yang diperlukan untuk kegiatan usaha tersebut termasuk namun tidak terbatas pada Surat
Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP serta
untuk memenuhi ketentuan tentang lingkungan hidup, MEB telah menyusun dokumen
yang berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL).
b. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Anggaran Dasar MEB, maksud dan tujuan didirikannya MEB adalah
bergerak dalam bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, impor
keagenan/perwakilan.
c. Kegiatan Usaha
Berdasarkan akta pendirian perusahaan disebutkan bahwa maksud dan tujuan MEB
adalah menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertambangan, termasuk eksplorasi dan
eksploitasi serta teknikal minyak dan gas bumi, usaha dalam bidang perindustrian dan
pengolahan hasil usaha bidang pertambangan, memperdagangkan hasil-hasil dari usaha-
usaha dalam bidang bahan-bahan/alat-alat serta mesin-mesin yang diperlukan untuk
usaha-usaha dalam bidang pertambangan dan peridustrian dan keagenan/perwakilan dari
perusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri, yang berhubungan
dengan usaha-usaha tersebut diatas.
Untuk kegiatan usahanya niaga gas bumi, MEB telah memiliki :
1. Surat Izin Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Dedicated Hilir yang diterbitkan oleh Direktorat
Jendral Minyak dan Gas Bumi berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral RI. No. 768.K/10/DJM.O/IU/2014 yang dikeluarkan oleh KEmentrian
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tanggal 22 Desember 2014 dan
Sertifikat Izin Usaha dengan Kode Izin Usaha No. 05NW.02.17.14.040 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementrian Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tanggal 22 Desember 2014.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 46 dari 122
2. Izin Penggunaan Sistem Alat Ukur Meter Gas untuk fasilitas sistem alat ukur meter
gas yang dioperasikan oleh MEB yang masih berlaku pada tanggal keterbukaan
informasi ini.
3. Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP) untuk jaringan pipa gas bumi
yang dioperasikan oleh MEB yang masih berlaku pada tanggal keterbutkaan informasi
ini.
d. Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat MEB No 17 tanggal 16 Juli 2014, dibuat
dihadapan Syarifudin, S.H., Notaris di Kota Tangerang, Akta mana telah diterima dan
dicatat dalam Sisminbakum Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan No AHU-23315.40.22.2014 tanggal 11 Agustus 2014 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No AHU-0080247.40.80.2014 tanggal
11 Agustus 2014, susunan permodalan MEB :
Modal Dasar : Rp840.000.000.000,00 (delapan ratus empat puluh milyar Rupiah), terbagi atas 840.000 (delapan ratus empat puluh ribu) saham, dengan nilai nominal Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah); semula
Modal Ditempatkan : Rp210.000.000.000,00 (dua ratus sepuluh milyar Rupiah) terbagi atas 210.000 (dua ratus sepuluh ribu) saham; dan
Modal Disetor : Rp210.000.000.000,00 (dua ratus sepuluh milyar
Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal
setiap saham yang telah ditempatkan dalam MEB .
Jumlah saham yang ditempatkan adalah 210.000 (dua ratus sepuluh ribu) saham
masing-masing mempunyai nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan
perincian kepemilikan saham sebagai berikut :
No. Nama Pemegang Saham Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp)
@Rp1.000.000
%
Modal Dasar 840.000 840.000.000.000
Modal Ditempatkan
1. Perseroan 208.950 208.950.000.000 99,5
2. PT Mulya Tara Mandiri 1.050 1.050.000.000 0,5
Jumlah Modal Disetor 210.000 210.000.000.000 100
Jumlah Saham dalam Portepel 630.000 630.000.000.000
e. Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 04 tanggal 10
November 2014 dibuat dihadapan Syarifudin, S.H., Notaris di Kota Tangerang. Akta mana
telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Menkumham berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data PT Mitra Energi Buana No. AHU-
43996.40.22.2014 tanggal 1 Desember 2014 dan Daftar Perseroan No AHU-
0124801.40.80.2014 tanggal 1 Desember 2014, maka susunan Dewan Komisaris dan
Direksi MEB adalah sebagai berikut:
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 47 dari 122
Direktur Utama : Muddai Madang Direktur : Said August Putra Direktur : Ahmad Yaniarsyah Hasan Komisaris Utama : Priyo Saryanto Brodjonegoro
Komisaris : Ratna Yulita
f. Ikhtisar Keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MEB untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Agustus 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan dengan pendapat Wajar
Tunjangan Kesehatan, Tunjangan Tidak Tetap (T3), Tunjangan Masa Kerja (TMK), Bonus &
Insentif lainnya.
Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki karyawan kontrak per tanggal 31 Desember 2010
dan 2011 sebanyak 2 orang dan 1 orang. Per 31 Desember 2012 dan 2013 Perseroan dan
Anak Perusahaan tidak memiliki karyawan kontrak.
Jumlah karyawan tetap Perseroan dan Entitas Anak serta komposisi berdasarkan jenjang
manajemen sampai dengan Info Memo diterbitkan adalah sebagai berikut:
Jenjang Manajemen 31 Aug
2014
2013 2012 2011 2010
Direksi & Komisaris 10 11 11 10 10
Manajer 2 2 2 2 2
Staff 11 11 11 11 10
Supir & Non Staff 6 6 6 5 5
Total 29 30 30 28 27
Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan 31 Aug
2014
2013 2012 2011 2010
Sarjana 17 18 18 17 17
Akademi 4 4 4 4 3
SMA 8 8 8 7 7
SMP atau sederajat - - - - -
Total 29 30 30 28 27
Komposisi Karyawan menurut Jenjang Usia
Jenjang Usia 31 Aug
2014
2013 2012 2011 2010
< 21 - - - - -
21 – 30 2 1 1 1 1
31 - 40 12 12 12 11 10
41 – 50 7 7 7 7 7
>50 8 10 10 9 9
Total 29 30 30 28 27
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 67 dari 122
13. PERJANJIAN PENTING PERSEROAN DAN/ATAU ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA
Perseroan tidak memiliki perjanjian penting dengan pihak ketiga. Namun demikian anak
perusahaan memiliki beberapa perjanjian penting dengan pihak ketiga sebagai berikut :
No. Perjanjian dan Pihak Ketentuan Penting
1. Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi
No.077/MEB/II/2014
tanggal 26 Februari
2014.
Pihak
1. MEB (“Penjual”) 2. PT Tanjungenim
Lestari Pulp & Paper (“Pembeli”)
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Oktober 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Sumber Gas
Gas bersumber dari lapangan gas di daerah Sumatera
Selatan dengan mempertimbangkan karakteristik reservoir
dari lapangan sumber gas tersebut.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara akibat kurangnya pasokan gas
akibat perawatan peralatan dan fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas Pembeli;
c. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut;
d. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut; dan
e. Terjadinya Shortfall
Total Jumlah Kontrak Gas
3.142,5 (tiga ribu seratus empat puluh dua koma lima)
BBTU (billion british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
sistem alat ukur penyerahan milik Penjual yang terletak di
stasiun alat ukur penyerahan. Stasiun alat ukur
penyerahan adalah sistem pengukuran gas milik Penjual
yang dipasang pada fasilitas gas Penjual sebelum
tersambung dengan fasilitas gas Pembeli di Titik
Penyerahan.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 68 dari 122
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. terjadi perselisihan sebagai akibat salah satu pihak melanggar ketentuan Perjanjian yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan para pihak sepakat Perjanjian tidak perlu dilaksanakan, salah satu pihak dapat menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk pengakhiran Perjanjian yang berlaku paling cepat 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis tersebut diterima pihak lainnya;
b. Penjual mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan Pembeli tidak melaksanakan pembayaran atas nota tagihan untuk gas yang diserahkan Penjual dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan, selama 30 (tigapuluh) hari sejak tanggal pencairan SBLC; dan
c. terjadi Keadaan Kahar lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari berturut – turut dan para pihak tidak mencapai kesepakatan.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
2. Gas Sale and Purchase
Agreement
No.35/MEB/X/2008,
026/ABP/X/2008 tanggal
17 Oktober 2008, yang
telah diubah dengan:
a. Gas Sale and Purchase Agreement tanggal 29 Desember 2011; dan
b. Amendment of Gas Sale and Purchase Agreement No.067/MEB/IX/2012 tanggal 12 November 2012
Pihak
1. MEB (“Penjual”) 2. PT Aneka Bumi
Pratama (“Pembeli”)
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Oktober 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Sumber Gas
Gas bersumber dari lapangan gas Rambutan atau
lapangan gas sekitarnya di Sumatera Selatan yang
dieksploitasi berdasarkan persetujuan dari Pemerintah
Indonesia.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara pasokan gas dari gas
producer; c. Penghentian sementara akibat perawatan peralatan
dan fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 69 dari 122
Pembeli; d. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan
spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut;
e. Adanya hambatan teknis yang menyebabkan terhentinya operasi fasilitas produksi di fasilitas Penjual dan fasilitas Pembeli; dan
f. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut.
Total Jumlah Kontrak Gas
700,44 (tujuh ratus koma empat puluh empat) BBTU (billion
british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
sistem alat ukur penyerahan milik Penjual yang terletak di
stasiun alat ukur penyerahan. Stasiun alat ukur
penyerahan adalah sistem pengukuran gas milik Penjual
yang dipasang pada fasilitas gas Penjual sebelum
tersambung dengan fasilitas gas Pembeli.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. Diakhiri oleh salah satu pihak dalam hal (i) Pembeli gagal melakukan pembayaran dari nota tagihan dalam waktu 40 (empatpuluh) hari sejak tanggal jatuh tempo tagihan, dan (ii) terjadi Keadaan Kahar lebih dari 60 (enam puluh) hari berturut – turut dan para pihak tidak mencapai kesepakatan; atau
b. Diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
3. Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi No.
17/MEB/VII/2007,
776/SN-P/2007 tanggal 4
September 2007 dan
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Oktober 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 70 dari 122
telah diubah dengan
Amandemen Perjanjian
Jual Beli Gas Bumi
No.066/MEB/XI/2012
tanggal 12 November
2012, keduanya dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Pihak
1. MEB (“Penjual”) 2. PT Sunan Rubber
(“Pembeli”)
Sumber Gas
Penjual menyediakan gas kepada Pembeli berdasarkan
Perjanjian dari gas yang berasal dari lapangan Rambutan
di daerah Sumatera Selatan.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara akibat kurangnya pasokan gas
dari gas producer; c. Penghentian sementara akibat perawatan peralatan
dan fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas Pembeli;
d. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut; dan
e. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut.
Total Jumlah Kontrak Gas
540,73 (lima ratus empat puluh koma tujuh puluh tiga)
BBTU (billion british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
sistem alat ukur penyerahan milik Penjual yang terletak di
stasiun alat ukur penyerahan. Stasiun alat ukur
penyerahan adalah sistem pengukuran gas milik Penjual
yang dipasang pada fasilitas gas Penjual sebelum
tersambung dengan fasilitas gas Pembeli.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. terjadi perselisihan sebagai akibat salah satu pihak melanggar ketentuan Perjanjian yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan para pihak sepakat Perjanjian tidak perlu dilaksanakan, salah satu pihak dapat menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk pengakhiran Perjanjian yang berlaku paling cepat 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis tersebut diterima pihak lainnya;
b. Penjual mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan Pembeli tidak melaksanakan pembayaran
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 71 dari 122
atas nota tagihan untuk gas yang diserahkan Penjual dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan, selama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo kewajiban pembayaran;
c. Pembeli mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan adanya Gas Off-Spec; dan
d. terjadi Keadaan Kahar lebih dari 30 (tiga puluh) hari berturut – turut dan para pihak tidak mencapai kesepakatan dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak terjadinya keadaan kahar.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
4 Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi tanggal 17 Oktober
2008 dan telah diubah
dengan Amandemen
Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi
No.069/MEB/XI/2012
tanggal 12 November
2012, keduanya dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Pihak
1. MEB (“Penjual”) 2. PT Hok Tong
(“Pembeli”)
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Oktober 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Sumber Gas
Penjual menyediakan gas kepada Pembeli berdasarkan
Perjanjian dari gas yang berasal dari lapangan Rambutan
di daerah Sumatera Selatan.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara akibat kurangnya pasokan gas
dari gas producer; c. Penghentian sementara akibat perawatan peralatan
dan fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas Pembeli;
d. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut;
e. Adanya sebab-sebab teknis yang mengakibatkan terhentinya operasi fasilitas produksi atau fasilitas penyerahan gas milik Penjual dan/atau fasilitas penerimaan gas Pembeli; dan
f. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 72 dari 122
Total Jumlah Kontrak Gas
709,65 (tujuh ratus sembilan koma enam puluh lima) BBTU
(billion british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
sistem alat ukur penyerahan milik Penjual yang terletak di
stasiun alat ukur penyerahan, yang terletak di area pabrik
Pembeli.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. terjadi perselisihan sebagai akibat salah satu pihak melanggar ketentuan Perjanjian yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan para pihak sepakat Perjanjian tidak perlu dilaksanakan, salah satu pihak dapat menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk pengakhiran Perjanjian yang berlaku paling cepat 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis tersebut diterima pihak lainnya;
b. Penjual mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan Pembeli tidak melaksanakan pembayaran atas nota tagihan untuk gas yang diserahkan Penjual dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan, selama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo kewajiban pembayaran;
c. Pembeli mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan adanya Gas Off-Spec; dan
d. terjadi Keadaan Kahar lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari berturut – turut dan para pihak tidak mencapai kesepakatan.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
Catatan Tambahan
Perjanjian ini berasal dari pengalihan Perjanjian Jual Beli
Gas Bumi antara PT Remco dengan PT Alamigas Mega
Energi kepada MEB berdasarkan:
a. Perjanjian Pengalihan Konsumen No.058/MEB-AME/IX/2010 tanggal 3 September 2010 antara MEB
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 73 dari 122
dengan PT Alamigas Mega Energi; dan b. Persetujuan Pengalihan Perjanjian PT Hok Tong
sebagaimana dimaksud dalam Surat tanggal 2 September 2010.
5. Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi tanggal 16 April
2010 dan telah diubah
dengan Amandemen
Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi
No.070/MEB/XI/2012
tanggal 12 November
2012, keduanya dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Pihak
1. MEB (“Penjual”) 2. PT Hok Tong
(“Pembeli”)
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Oktober 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Sumber Gas
Penjual menyediakan gas kepada Pembeli berdasarkan
Perjanjian dari gas yang berasal dari lapangan Rambutan di
daerah Sumatera Selatan.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara akibat kurangnya pasokan gas
dari gas producer; c. Penghentian sementara akibat perawatan peralatan
dan fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas Pembeli;
d. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut;
e. Adanya sebab-sebab teknis yang mengakibatkan terhentinya operasi fasilitas produksi atau fasilitas penyerahan gas milik Penjual dan/atau fasilitas penerimaan gas Pembeli; dan
f. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut.
Total Jumlah Kontrak Gas
447,98 (empat ratus empat puluh tujuh koma sembilan
puluh delapan) BBTU (billion british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
sistem alat ukur penyerahan milik Penjual yang terletak di
stasiun alat ukur penyerahan, yang terletak di area pabrik
Pembeli.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 74 dari 122
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. terjadi perselisihan sebagai akibat salah satu pihak melanggar ketentuan Perjanjian yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan para pihak sepakat Perjanjian tidak perlu dilaksanakan, salah satu pihak dapat menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk pengakhiran Perjanjian yang berlaku paling cepat 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis tersebut diterima pihak lainnya;
b. Penjual mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan Pembeli tidak melaksanakan pembayaran atas nota tagihan untuk gas yang diserahkan Penjual dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan, selama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo kewajiban pembayara;
c. Pembeli mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan adanya Gas Off-Spec; dan
d. terjadi Keadaan Kahar lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari berturut – turut dan para pihak tidak mencapai kesepakatan.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
6. Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi
No.072/MEB/V/2013
tanggal 15 Mei 2013.
Pihak
1. MEB (“Penjual”) 2. PT Gadjah Ruku
(“Pembeli”)
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Oktober 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Sumber Gas
Gas bersumber dari lapangan gas di daerah Sumatera
Selatan berdasarkan Best Effort Basis.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara akibat kurangnya pasokan gas
dari gas producer; c. Penghentian sementara perawatan peralatan dan
fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 75 dari 122
Pembeli; d. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan
spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut;
e. Adanya sebab-sebab teknis yang mengakibatkan terhentinya operasi fasilitas produksi atau fasilitas penyerahan gas milik Penjual dan/atau fasilitas penerimaan gas Pembeli; dan
f. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut.
Total Jumlah Kontrak Gas
283,50 (dua ratus delapan puluh tiga koma lima puluh)
BBTU (billion british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
sistem alat ukur penyerahan milik Penjual yang terletak di
stasiun alat ukur penyerahan. Stasiun alat ukur
penyerahan adalah sistem pengukuran gas milik Penjual
yang dipasang pada fasilitas gas Penjual sebelum
tersambung dengan fasilitas gas Pembeli.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. terjadi perselisihan sebagai akibat salah satu pihak melanggar ketentuan Perjanjian yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan para pihak sepakat Perjanjian tidak perlu dilaksanakan, salah satu pihak dapat menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk pengakhiran Perjanjian yang berlaku paling cepat 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis tersebut diterima pihak lainnya;
b. Penjual mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan Pembeli tidak melaksanakan pembayaran atas nota tagihan untuk gas yang diserahkan Penjual dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan, selama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo kewajiban pembayara;
c. Pembeli mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan adanya Gas Off-Spec; dan
d. terjadi Keadaan Kahar lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari berturut – turut dan para pihak tidak mencapai kesepakatan.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 76 dari 122
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
7. Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi tanggal 11
Desember 2007 dan
telah diubah dengan
Amandemen Perjanjian
Jual Beli Gas Bumi
No.071/MEB/XI/2012
tanggal 12 November
2012, keduanya dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Pihak
1. MEB (“Penjual”) 2. PT Remco
(“Pembeli”)
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Oktober 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Sumber Gas
Penjual menyediakan gas kepada Pembeli berdasarkan
Perjanjian dari gas yang berasal dari lapangan Rambutan
di daerah Sumatera Selatan.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara akibat kurangnya pasokan gas
dari gas producer; c. Penghentian sementara akibat perawatan peralatan
dan fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas Pembeli;
d. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut; dan
e. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut.
Total Jumlah Kontrak Gas
493,30 (empat ratus sembilan puluh tiga koma tiga puluh)
BBTU (billion british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
sistem alat ukur penyerahan milik Penjual yang terletak di
stasiun alat ukur penyerahan, yang terletak di area pabrik
Pembeli.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 77 dari 122
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. terjadi perselisihan sebagai akibat salah satu pihak melanggar ketentuan Perjanjian yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan para pihak sepakat Perjanjian tidak perlu dilaksanakan, salah satu pihak dapat menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk pengakhiran Perjanjian yang berlaku paling cepat 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis tersebut diterima pihak lainnya;
b. Penjual mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan Pembeli tidak melaksanakan pembayaran atas nota tagihan untuk gas yang diserahkan Penjual dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan, selama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo kewajiban pembayara;
c. Pembeli mengakhiri Perjanjian secara sepihak disebabkan adanya Gas Off-Spec; dan
d. terjadi Keadaan Kahar lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari berturut – turut dan para pihak tidak mencapai kesepakatan.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
Catatan Tambahan
Perjanjian ini berasal dari pengalihan Perjanjian Jual Beli
Gas Bumi antara PT Remco dengan PT Alamigas Mega
Energi kepada MEB berdasarkan:
a. Perjanjian Pengalihan Konsumen No.058/MEB-AME/IX/2010 tanggal 3 September 2010 antara MEB dengan PT Alamigas Mega Energi; dan
b. Persetujuan Pengalihan Perjanjian PT Remco sebagaimana dimaksud dalam Surat tanggal 2 September 2010.
8. Perjanjian Sewa atas
Tanah
No.003/MHP/CON-
E/CMS/2014 tanggal 4
Agustus 2014, dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Para Pihak:
1. PT Musi Hutan Persada (“Pihak Pertama”)
2. MEB (“Pihak Kedua”)
- Pihak Kedua menyewa bidang tanah terletak di sepanjang jalan dari Talang Kampai di desa Benuang, Kecamatan Tanah Abang, sampai dengan tepi sungai Lematang di Desa Banuayu, Kecamatan Rambang Dangku, seluas 4.873 meter x 2 meter.
- Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 30 September 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak.
- Harga sewa selama jangka waktu sewa adalah Rp 400.000.000,- belum termasuk pajak.
- Setiap perselisihan di antara para pihak akan
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 78 dari 122
diselesaikan di Kantor Pengadilan Negeri Muara Enim.
9. Kesepakatan Bersama
Biaya Pemasaran Gas
No.001/CASH-
Ext/VII/2008 tanggal 12
Agustus 2008, dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Para Pihak:
1. MEB (“Pihak Pertama”), dan
2. PT Cipta Arta Surya Handal (“Pihak Kedua”)
- Selama Pihak Pertama menjual gas kepada PT Alamigas Mega Energi, Pihak Pertama wajib membayar biasa pemasaran sebesar USD 0,5 per MMBTU dengan peningkatan sebesar 5% per tahun.
- Perjanjian berlaku selama Perjanjian Jual Beli Gas Bumi antara MEB dan PT Alamigas Mega Energi masih berlaku.
10. Perjanjian Jual Beli Gas
Bumi No. GMk-
PJBG003/2006,
08/MEB/VII/06 tanggal
24 Juli 2006 dan diubah
dengan Amandemen
atas Perjanjian Jual Beli
Gas tanggal 1
Desember 2012.
Pihak
1. PT Medco E&P Indonesia (“Penjual”)
2. MEB (“Pembeli”)
Jangka Waktu Perjanjian
Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai sampai dengan
tanggal 31 Desember 2017 pukul 24.00 WIB atau sampai
terpenuhinya Total Jumlah Kontrak
Sumber Gas
Penjual dengan melihat karakterisik reservoir menjual dan
menyerahkan gas kepada Pembeli berdasarkan Best Effort
Basis.
Penghentian Penyerahan Gas
Penjual setuju untuk menyerahkan gas di Titik Penyerahan
secara terus menerus dan tidak akan dihentikan, kecuali
karena:
a. Adanya Keadaan Kahar; b. Penghentian sementara akibat kurangnya pasokan gas
dari gas producer; c. Penghentian sementara akibat perawatan peralatan
dan fasilitas produksi atau penyerahan gas Penjual dan/atau perawatan peralatan dan fasilitas gas Pembeli;
d. Penjual tidak dapat menyerahkan gas sesuai dengan spesifikasi dan Pembeli menggunakan haknya untuk menolak gas tersebut;
e. Adanya sebab-sebab teknis lain yang mengakibatkan terhentinya operasi fasilitas produksi atau penyerahan gas penjual dan/atau fasiltas penerimaan gas pembeli; dan
f. Pembeli terlambat menempatkan SBLC (Stand By Letter of Credit) yang melebihi 5 (lima) hari sejak pencairan SBLC tersebut.
Total Jumlah Kotrak Gas
12.619 (dua belas ribu enam ratus sembilan belas) BBTU
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 79 dari 122
(billion british thermal unit)
Titik Penyerahan
Titik Penyerahan adalah di flensa setelah kerangan terakhir
di stasiun alat ukur penyerahan. Stasiun alat ukur
penyerahan adalah stasiun pengukuran gas milik Penjual
di Fasiltas Gas Rambutan.
Kepemilikan dan tanggung jawab dari gas beralih dari
Penjual kepada Pembeli setelah gas diserahkan Penjual
dan diterima Pembeli di Titik Penyerahan.
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berakhir dalam hal:
a. Salah satu pihak melanggar ketentuan dalam Perjanjian, Perjanjian dapat diakhiri oleh pihak lainnya dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pihak yang melanggar selambatnya 60 hari sebelum tanggal efektif pengakhiran;
b. Diakhiri oleh Penjual apabila selama 60 hari sejak penghentian supply sementara, Pembeli belum menerbitkan jaminan pembayaran berikutnya kepada Penjual;
c. Diakhiri oleh Pembeli apabila selama 60 hari berturut-turut Penjual tidak dapat menyerahkan gas di titik penyerahan; dan
d. Terjadi keadaan kahar selama 30 hari berturut-turut dan para pihak dalam waktu 180 hari sejak terjadinya keadaan kahar, tidak menyepakati untuk meneruskan atau mengakhiri Perjanjian.
Hukum Yang Berlaku/Penyelesaian Sengketa
Perjanjian tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia. Setiap sengketa
diantara para pihak, akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) sesuai dengan tata
cara dan peraturan di BANI. Keputusan dari BANI bersifat
final dan mengikat para pihak.
11 Perjanjian Kerja Jasa
Pengoperasian dan
Pemeliharaan Transmisi
gas Pipa Gas milik PT
Mitra Energi Buana di
Kota Palembang tanggal
3 Januari 2011,
sebagaimana diubah
dengan Amandemen
No.073/MEB/XI/2013,
05/TCS-MEB/XI-2013
tanggal 5 Desember
- Pihak Kedua menyediakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan transmisi gas milik Pihak Pertama dan fasilitas pendukungnya yang terletak di:
a. Jaringan Pipa Gas 4 inchi dari GMS Pertagas (PLTG Kramasan) menuju Sunan sepanjang 1.200 meter di Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan;
b. Jaringan Pipa Gas 2 inchi dari GMS Pertagas (PLTG Kramasan) menuju Remco sepanjang 2.200 meter di Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan
c. Jaringan Pipa Gas 2 inchi dari Stasiun Km3 Pertagas menuju Hok Tong sepanjang 2.400 meter di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 80 dari 122
2013, keduanya dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Para Pihak:
1. MEB (“Pihak Pertama”), dan
2. PT Tri Cahaya Sinergi (“Pihak Kedua”)
d. Jaringan Pipa Gas 4 inchi dari LBCV Musi 2 Pertagas menuju ABP sepanjang 6.000 meter di Gandus, Palembang, Sumatera Selatan
e. Jaringan Pipa Gas 2 inchi dari KP.08.000 ruas pipa 14” Simpang Y – Pusri menuju Hok Tong sepanjang 2.500 meter di Kramasan, Palembang, Sumatera Selatan.
- Perjanjian berlaku sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
- Biaya jasa yang dibayarkan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah Rp 75.000.000,- per bulan.
- Perjanjian berakhir dalam hal: a. Salah satu pihak memutuskan Perjanjian dengan
memberitahukan secara tertulis kepada pihak
lainnya dalam jangka waktu 30 hari sebelumnya
dan pihak lain akan memberikan persetujuan
tertulis dalam waktu 30 hari sejak diterimanya
pemberitahuan tersebut;
b. Diakhiri oleh Pihak Pertama, dalam hal: i. Pihak Kedua dalam waktu 30 hari sejak
Perjanjian ditandatangani tidak atau belum memulai melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian;
ii. Pihak Kedua dalam waktu 30 hari berturut-turut tidak melaksanakan kewajibannya dalam Perjanjian
iii. Pihak Kedua dengan sengaja secara langsung maupun tidak langsung dinilai mengganggu kelancaran pengoperasian dan pemeliharaan transmisi gas milik MEB dari SKG Benuang ke GMS PT Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper dan fasilitas pendukungnya yang mengakibatkan terganggunya kelancaran pasokan gas ke konsumen MEB;
iv. Pihak Kedua memberikan keterangan, penjelasan atau data teknis yang tidak benar yang dapat mengganggu kelancaran pasokan gas ke konsumen MEB;
- Setiap perselisihan diantara para pihak diselesaikan
secara musyawarah.
12 Perjanjian Kerja Jasa
Pengoperasian dan
Pemeliharaan Transmisi
gas Pipa Gas SKG
Benuang – GMS PT
Tanjung Enim Lestari
Pulp & Paper No.
0724/MEB/XI/2013,
04/TCS-MEB/XI-2013
- Pihak Kedua menyediakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan transmisi gas milik Pihak Pertama dan fasilitas pendukungnya dari SKG Benuang menuju GMS PT Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper sepanjang 10.368km.
- Perjanjian berlaku sejak tanggal 1 November 2013 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013, dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 81 dari 122
tanggal 1 November
2013, keduanya dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Para Pihak:
1. MEB (“Pihak Pertama”), dan
2. PT Tri Cahaya Sinergi (“Pihak Kedua”)
- Biaya jasa yang dibayarkan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua USD10,000 per bulan.
- Perjanjian berakhir dalam hal: a. Salah satu pihak memutuskan Perjanjian dengan
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam jangka waktu 30 hari sebelumnya dan pihak lain akan memberikan persetujuan tertulis dalam waktu 30 hari sejak diterimanya pemberitahuan tersebut;
b. Diakhiri oleh Pihak Pertama, dalam hal: i. Pihak Kedua dalam waktu 30 hari sejak
Perjanjian ditandatangani tidak atau belum memulai melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian;
ii. Pihak Kedua dalam waktu 30 hari berturut-turut tidak melaksanakan kewajibannya dalam Perjanjian
iii. Pihak Kedua dengan sengaja secara langsung maupun tidak langsung dinilai mengganggu kelancaran pengoperasian dan pemeliharaan transmisi gas milik MEB dari SKG Benuang ke GMS PT Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper dan fasilitas pendukungnya yang mengakibatkan terganggunya kelancaran pasokan gas ke konsumen MEB;
iv. Pihak Kedua memberikan keterangan, penjelasan atau data teknis yang tidak benar yang dapat mengganggu kelancaran pasokan gas ke konsumen MEB;
- Setiap perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian, para pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah.
13 Perjanjian Pengangkutan
Gas Bumi melalui Pipa
No.023/PG0000/2010-
SO, 049/MEB/V/2010
tanggal 17 Mei 2010,
sebagaimana diubah
dengan:
a. Amandemen No.030/PG0000/2012-S0, 064/MEB/VI/2012 tanggal 25 Juni 2012,
b. Amandemen No.038/PG000/2012-SO, 065/MEB/VIII/2012 tanggal 15 Agustus 2012, dan
c. Amandemen III No.004/PG0000/2014-S0, 076/MEB/I/2014 tanggal 30 Januari
- Transporter menyediakan jasa pengangkutan gas bumi dan menyediakan kapasitas pipa guna menyalurkan gas bumi melalui sistem pipa dari titik terima sampai dengan titik terima.
- Shipper bertanggung jawab atas penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan alat ukur di titik serah.
- Dalam hal terjadi Gas Off Spec, Transporter berhak untuk: a. Menolak Gas Off Spec untuk disalurkan melalui
sistem pipa; atau b. Tetap menyalurkan Gas Off Spec melalui sistem
pipa sepanjang Gas Off Spec bila tercampur dengan gas lainnya tidak mempengaruhi Required Gas Specification secara signifikan dan tidak merugikan Shipper.
- Tanggung jawab dan risiko atas gas bumi beralih dari Shipper kepada Transporter di titik terima, dan beralih kembali dari Transporter ke Shipper di titik serah.
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 82 dari 122
14. PERJANJIAN KREDIT DENGAN PIHAK BANK Perseroan tidak memiliki perjanjian kredit dengan pihak bank namun demikian anak
perusahaan memiliki, perjanjian tersebut sebagai berikut :
2014, seluruhnya dibuat
dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
Para Pihak:
1. MEB (“Shipper”), dan 2. PT Pertamina Gas
(“Transporter”)
- Perjanjian berlaku sejak Tanggal Dimulai dan berkahir pada tanggal 8 Januari 2018 atau telah terpenuhinya Reserved Capacity berdasarkan Perjanjian.
- Perjanjian diatur dan ditafsirkan berdasarkan ketentuan hukum Negara Republik Indonesia. Setiap perselisihan diantara para pihak diselesaikan terlebih dahulu melalui BPH Migas. Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan melalui BPH Migas, perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui BANI, sesuai dengan aturan yang berlaku di BANI.
No. Perihal Uraian
1 Nama Perjanjian
Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No.46 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah berturut–turut dengan: (i) Addendum III Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line
Facility) No.18 tanggal 12 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta
(ii) Addendum IV Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) dalam bentuk Qard, Al-Murabahah dan Al Musyarakah No.6 tanggal 16 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Badarumsyamsi, S.H., Notaris di Jakarta
(iii) Addendum V Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) dalam bentuk Qard, Al-Murabahah dan Al Musyarakah No.1 tanggal 5 Juni 2013 yang dibuat dihadapan Badarumsyamsi, S.H., Notaris di Jakarta
Para Pihak (i) PT Mitra Energi Buana (“MEB”); (ii) PT Bank Syariah Mandiri (“Bank”).
Tujuan Fasilitas Investasi jaringan pipa gas baru ke PT Hok Tong, PT Gadjah Ruku
dan PT Arwana
Syarat
Pelaksanaan
MEB telah:
a. Menandatangani addendum akad pembiayaan secara notariil; b. Menyerahkan surat permohonan pencairan disertai
penandatanganan akad setiap pencairan, surat penegasan pencairan dan surat hutang atau tanda terima oleh MEB;
c. Menyerahkan dokumen kontrak jual beli/RAB/laba rugi/cashflow proyek;
d. Menyerahkan asli kontrak/memorandum of understanding atas jual beli gas dengan pelanggan gas;
e. Menyerahkan izin usaha niaga gas sementara atau izin tetap atas infrastruktur jaringan pipa gas yang dimohonkan pencairan pembiayaan; dan
f. Menyerahkan Irrevocable Standing Instruction atau statement dalam kontrak bahwa pembayaran gas oleh pelanggan gas disalurkan melalui rekening MEB di Bank.
Jumlah Line Facility : USD7,500,000 Biaya administrasi: USD20,000
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 83 dari 122
Expected return bagi Bank : 7% p.a untuk 12 bulan pertama, ceiling price 9% p.a
Jaminan Agunan berupa:
(i) Hak Tanggungan atas 1 bidang tanah seluas 1.423m2 yang terletak di Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No.1868/Cipete Selatan, Gambar Situasi No.1695/1989 tanggal 26 Agustus 1989, terdaftar atas nama Dra. Ratna Yulita, dan telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp.6.090.000.000,-;
(ii) Gadai atas dana sebesar Rp5.000.000.000,- yang tersimpan di deposito Bank tercatat atas nama Dra. Ratna Yulita;
(iii) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya, termasuk namun tidak terbatas pada jaringan pipeline ke: a. PT Aneka Bumi Pratama; b. PT Gadjah Ruku; c. PT Rambang Krama Jaya; d. PT Muara Kelingi 2; e. PT Hok Tong 2; f. PT Baja Baru; dan g. PT Sri Trang Lingga Indonesia yang seluruhnya terletak di Kota Palembang, Sumatera Selatan,
senilai Rp 34.722.000.000,- dengan nilai penjaminan untuk
kepentingan Bank sebesar Rp.16.203.000.000,- yang telah telah
didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Kantor Wilayah Khusus
Ibukota Jakarta, sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Jaminan
Fidusia No.W7-043626 AH.05.01.TH2011/STD tanggal 27
September 2011.
(iv) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya termasuk namun tidak terbatas pada jaringan pipeline: a. Pipeline dari SKG Benuang ke PT Tanjung Enim Lestari; b. Pipeline segmen Kramasan ke PT Sunan Rubber; dan c. Pipeline segmen KM3 Plaju ke PT Hok Tong Yang seluruhnya terletak di Muara Enim dan Palembang,
Sumatera Selatan, senilai Rp.51.734.000.000,- dengan nilai
penjaminan untuk kepentingan Bank sebesar
Rp.20.693.000.000,- yang telah didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Fidusia Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Kantor Wilayah Khusus Ibukota Jakarta,
sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Jaminan Fidusia No.W7-
043628 AH.05.01.TH2011/STD tanggal 27 September 2011.
(v) Fidusia atas semua dan setiap hak, wewenang, tagihan atau piutang dagang termasuk klaim yang sekarang ada maupun yang akan ada, diperoleh oleh MEB kepada end user gas: a. PT Tanjung Enim Lestari; b. PT Sunan Rubber; c. PT Remco; d. PT Hok Tong; e. PT Aneka Bumi Pratama; f. PT Gadjah Ruku; g. PT Rambang Krama Jaya; h. PT Muara Kelingi 2;
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 84 dari 122
i. PT Hok Tong 2; j. PT Badja Baru; dan k. PT Sri Trang Lingga Indonesia Seluruhnya berkedudukan di Kota Palembang, senilai
Rp60.000.000.000,- dengan nilai penjaminan untuk kepentingan
Bank sebesar Rp14.000.000.000,- yang telah didaftarkan pada
Kantor Pendaftaran Fidusia Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, Kantor Wilayah Khusus Ibukota
Jakarta, sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Jaminan Fidusia
No.W7-043629 AH.05.01.TH2011/STD tanggal 27 September
2011.
(vi) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya termasuk namun tidak terbatas pada pipeline ke PT Gadjah Ruku, PT Hok Tong 2 dan Proyek Baru senilai USD2,645,878, dengan nilai penjaminan untuk kepentingan Bank sebesar USD2,000,000, yang telah diikat dengan Akta Pemberian Jaminan Fidusia No.8 tanggal 16 Mei 2013, dibuat dihadapan Badarusyamsi S.H., M.Kn.
(vii) Personal Guarantee dari: a. Muddai Madang, sebagaimana dimaksud dalam Akta
Perjanjian dan Pernyataan Jaminan Pribadi No.49 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta; dan
b. Said August Putra, sebagaimana dimaksud dalam Akta Perjanjian dan Pernyataan Jaminan Pribadi No.50 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta
Atas agunan-agunan tersebut, MEB telah memberikan Letter of
Undertaking yang menyatakan akan menyerahkan agunan diatas
kepada Bank paling lambat 60 (enampuluh) hari kalender serta bukti
kepemilikan agunan tersebut sebagaimana dimaksud dalam Akta
Pernyataan No.48 tanggal 25 Mei 2010, dibuat dihadapan Efran
Yuniarto, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta.
Atas agunan tersebut diatas merupakan cross collateral dengan cross
default terkait dengan fasilitas kredit lain yang diperoleh Perseroan di
Bank sebagaimana dimaksud dalam Akad Komitmen Limit Fasilitas
Pembiayaan (Line Facility) No.47 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat
dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah
dirubah beberapa kali, terakhir dengan Addendum IV Akad Komitmen
Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) Dalam Bentuk Kafalah No.7
tanggal 16 Mei 2013, yang dibuat dihadapan Badarumsyamsi, S.H.,
Notaris di Jakarta .
Jangka Waktu Jangka waktu pembiayaan adalah maksimal sampai dengan tanggal 30 Juni 2017. Masa penarikan selama 24 bulan sejak tanggal 16 Mei 2013; dan
Pembayaran
Lebih Awal/Early
Repayment
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Pembatasan/Ne
gative Covenant
Selama masa berjalannya Akad ini, kecuali telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank, tidak akan melakukan sebagian atau seluruhnya dari perbuatan berikut: a. Melakukan pembelian/penambahan aset kendaraan maupun
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 85 dari 122
rumah diatas Rp1.000.000.000,-; b. Melaksanakan RUPS dengan agenda antara lain mengubah
anggaran dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal;
c. Melunasi hutang kepada pemegang saham dan membagikan deviden;
d. Mengeluarkan pernyataan berhutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan dan atau garansi kepada pihak lain;
e. Memintakan pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lain;
f. Membubarkan perusahaan, merger dengan perusahaan lain, mengakuisis perusahaan lain dan mohon dinyatakan pailit kepada instansi yang berwenang;
g. Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset perusahaan maupun anak perusahaan; dan
h. Menjaminkan, menjual atau membebani dengan kewajiban seluruh atau sebagaian aset perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan akan diterima.
Denda Apabila MEB terlambat melakukan pembayaran kepada Bank, maka
MEB wajib membayar biaya administrasi kepada Bank sebesar
0,000685 dari jumlah yang tertunggak/terhutang untuk tiap hari
keterlambatan.
Pengalihan
Sepihak
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Pengakhiran
Sepihak
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Ketentuan Cross
Default
Bank berhak menuntut/menagih pembayaran dari Bank atau siapapun
juga yang memperoleh hak darinya, atas sebagian atau seluruh
kewajiban MEB kepada Bank berdasarkan Akad ini apabila MEB
dinyatakan wanprestasi oleh Bank sehubungan dengan fasilitas
lainnya yang diterima MEB oleh Bank.
Kerahasiaan N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Hukum yang
Berlaku
Indonesia
Penyelesaian
Sengketa
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tanpa mengurangi hak dan
wewenang Bank untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap
Perseroan berdasarkan perjanjian dan memohon pelaksanaan di
pengadilan negeri lainnya dimanapun di wilayah RI.
2 Nama Perjanjian
Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No.47 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah berturut–turut dengan: (i) Addendum III Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line
Facility) No.17 tanggal 12 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta
(ii) Addendum IV Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) dalam bentuk Qard, Al-Murabahah dan Al Musyarakah No.7 tanggal 16 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Badarumsyamsi, S.H., Notaris di Jakarta;
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 86 dari 122
(iii) Addendum V Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) dalam bentuk Kafalah No.2 tanggal 5 Juni 2013 yang dibuat dihadapan Badarumsyamsi, S.H., Notaris di Jakarta;
Para Pihak (i) PT Mitra Energi Buana (“MEB”); (ii) PT Bank Syariah Mandiri (“Bank”).
Tujuan Fasilitas Jaminan pembayaran gas ke produsen gas PT Medco E&P Indonesia
Syarat
Pelaksanaan
MEB telah:
a. Menandatangani addendum akad pembiayaan secara notariil; b. Menyerahkan surat permohonan pencairan disertai
penandatanganan akad setiap pencairan, surat penegasan pencairan dan surat hutang atau tanda terima oleh MEB;
c. Mneyerahkan surat permohonan penerbitan atau perpanjangan SLBC disertai dengan penandatanganan akad dan surat penegasan penerbitan/perpanjangan;
d. Menyerahkan asli kontrak pembelian gas dengan PT Medco E&P Indonesia
Jumlah Line Facility : USD2,071,260 Biaya penerbitan sebesar 0,75% x nominal garansi x 2,6 dibayarkan secara proporsional per penerbitan.
Jaminan Agunan berupa:
(i) Hak Tanggungan atas 1 bidang tanah seluas 1.423m2 yang terletak di Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No.1868/Cipete Selatan, Gambar Situasi No.1695/1989 tanggal 26 Agustus 1989, terdaftar atas nama Dra. Ratna Yulita, dan telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp.6.090.000.000,-;
(ii) Gadai atas dana sebesar Rp5.000.000.000,- yang tersimpan di deposito Bank tercatat atas nama Dra. Ratna Yulita;
(iii) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan
pendukungnya, termasuk namun tidak terbatas pada jaringan pipeline ke:
a. PT Aneka Bumi Pratama; b. PT Gadjah Ruku; c. PT Rambang Krama Jaya; d. PT Muara Kelingi 2; e. PT Hok Tong 2; f. PT Baja Baru; dan g. PT Sri Trang Lingga Indonesia yang seluruhnya terletak di Kota Palembang, Sumatera Selatan,
senilai Rp 34.722.000.000,- dengan nilai penjaminan untuk
kepentingan Bank sebesar Rp.16.203.000.000,- yang telah telah
didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Kantor Wilayah Khusus
Ibukota Jakarta, sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Jaminan
Fidusia No.W7-043626 AH.05.01.TH2011/STD tanggal 27
September 2011
(iv) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya termasuk namun tidak terbatas pada jaringan pipeline: a. Pipeline dari SKG Benuang ke PT Tanjung Enim Lestari; b. Pipeline segmen Kramasan ke PT Sunan Rubber; dan c. Pipeline segmen KM3 Plaju ke PT Hok Tong yang seluruhnya terletak di Muara Enim dan Palembang,
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 87 dari 122
Sumatera Selatan, senilai Rp.51.734.000.000,- dengan nilai
penjaminan untuk kepentingan Bank sebesar
Rp.20.693.000.000,- yang telah didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Fidusia Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Kantor Wilayah Khusus Ibukota Jakarta,
sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Jaminan Fidusia No.W7-
043628 AH.05.01.TH2011/STD tanggal 27 September 2011
(v) Fidusia atas semua dan setiap hak, wewenang, tagihan atau piutang dagang termasuk klaim yang sekarang ada maupun yang akan ada, diperoleh oleh MEB kepada end user gas: a. PT Tanjung Enim Lestari; b. PT Sunan Rubber; c. PT Remco; d. PT Hok Tong; e. PT Aneka Bumi Pratama; f. PT Gadjah Ruku; g. PT Rambang Krama Jaya; h. PT Muara Kelingi 2; i. PT Hok Tong 2; j. PT Badja Baru; dan k. PT Sri Trang Lingga Indonesia
Seluruhnya berkedudukan di Kota Palembang, senilai
Rp60.000.000.000,- dengan nilai penjaminan untuk kepentingan Bank
sebesar Rp14.000.000.000,- yang telah didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Fidusia Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Kantor Wilayah Khusus Ibukota Jakarta,
sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Jaminan Fidusia No.W7-
043629 AH.05.01.TH2011/STD tanggal 27 September 2011.
(vi) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya termasuk namun tidak terbatas pada pipeline ke PT Gadjah Ruku, PT Hok Tong 2 dan Proyek Baru senilai USD2,645,878, dengan nilai penjaminan untuk kepentingan Bank sebesar USD2,000,000, - yang telah diikat dengan Akta Pemberian Jaminan Fidusia No.8 tanggal 16 Mei 2013, dibuat dihadapan Badarusyamsi S.H., M.Kn.
(vii) Personal Guarantee dari: a. Muddai Madang, sebagaimana dimaksud dalam Akta
Perjanjian dan Pernyataan Jaminan Pribadi No.49 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta; dan
b. Said August Putra, sebagaimana dimaksud dalam Akta Perjanjian dan Pernyataan Jaminan Pribadi No.50 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta
Atas agunan-agunan tersebut, MEB telah memberikan Letter of
Undertaking yang menyatakan akan menyerahkan agunan diatas
kepada Bank paling lambat 60 (enampuluh) hari kalender serta bukti
kepemilikan agunan tersebut sebagaimana dimaksud dalam Akta
Pernyataan No.48 tanggal 25 Mei 2010, dibuat dihadapan Efran
Yuniarto, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta.
Atas agunan tersebut diatas merupakan cross collateral dengan cross
default terkait dengan fasilitas kredit lain yang diperoleh Perseroan di
Bank sebagaimana dimaksud dalam Akad Komitmen Limit Fasilitas
Pembiayaan (Line Facility) No.47 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 88 dari 122
dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah
dirubah beberapa kali, terakhir dengan Addendum IV Akad Komitmen
Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) Dalam Bentuk Qard, Al
Murabahah dan Al Musyarakah No.6 tanggal 16 Mei 2013, yang dibuat
dihadapan Badarumsyamsi, S.H., Notaris di Jakarta
Jangka Waktu Jangka waktu pembiayaan line facility adalah 12 bulan dan dapat
diperpanjang.
Pembayaran
Lebih Awal/Early
Repayment
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Pembatasan/Ne
gative Covenant
Selama masa berjalannya Akad ini, kecuali telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank, tidak akan melakukan sebagian atau seluruhnya dari perbuatan berikut: a. Melakukan pembelian/penambahan aset kendaraan maupun
rumah diatas Rp1.000.000.000,-; b. Melaksanakan RUPS dengan agenda antara lain mengubah
anggaran dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal;
c. Melunasi hutang kepada pemegang saham dan membagikan deviden;
d. Mengeluarkan pernyataan berhutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan dan atau garansi kepada pihak lain;
e. Memintakan pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lain;
f. Membubarkan perusahaan, merger dengan perusahaan lain, mengakuisis perusahaan lain dan mohon dinyatakan pailit kepada instansi yang berwenang;
g. Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset perusahaan maupun anak perusahaan; dan
h. Menjaminkan, menjual atau membebani dengan kewajiban seluruh atau sebagaian aset perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan akan diterima.
Denda Apabila MEB terlambat melakukan pembayaran kepada Bank, maka
MEB wajib membayar biaya administrasi kepada Bank sebesar
0,000685 dari jumlah yang tertunggak/terhutang untuk tiap hari
keterlambatan.
Pengalihan
Sepihak
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Pengakhiran
Sepihak
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Ketentuan Cross
Default
Bank berhak menuntut/menagih pembayaran dari Bank atau siapapun
juga yang memperoleh hak darinya, atas sebagian atau seluruh
kewajiban MEB kepada Bank berdasarkan Akad ini apabila MEB
dinyatakan wanprestasi oleh Bank sehubungan dengan fasilitas
lainnya yang diterima MEB oleh Bank.
Kerahasiaan N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 89 dari 122
Hukum yang
Berlaku
Indonesia
Penyelesaian
Sengketa
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tanpa mengurangi hak dan
wewenang Bank untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap
Perseroan berdasarkan perjanjian dan memohon pelaksanaan di
pengadilan negeri lainnya dimanapun di wilayah RI.
3 Nama Perjanjian Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) No.15/132-
3/SP3/CRD tanggal 19 November yang ditandangani oleh MEB dan
Bank.
Para Pihak (i) PT Mitra Energi Buana (“MEB”); (ii) PT Bank Syariah Mandiri (“Bank”).
Tujuan Fasilitas Tujuan pembiayaan adalah:
a. Investasi jaringan pipa gas baru ke PT Hok Tong 2 dan PT Gadjah Ruku sebesar USD914,800,-; dan
b. Perbaikan dan penggantian jaringan pipa gas dan metering station sebesar USD1,085,200.-
Syarat
Pelaksanaan
MEB telah:
a. Menyerahkan dokumen berupa Purchase Order atau Work Order atau kontrak antara MEB dengan pihak ketiga yang akan melaksanakan penggantian/perbaikan jaringan pipa gas dan metering gas station;
b. Menyerahkan Rencana Anggaran Biaya atas pekerjaan yang akan dilaksanakan atau Laporan Laba Rugi/Cashflow proyek; dan
c. Menyerahkan laporan dari konsultan independen yang melakukan penilaian kelayakan terhadap aspek keuangan dan aspek teknis dari proyek perbaikan dan penggantian jaringan pipa gas dan peralatannya;
Jumlah Line Facility : maksimal USD2,000,000 Biaya penerbitan : maksimal USD20,000 dibayar proporsional tergantung pencairan Expected return bagi Bank : 7% p.a untuk 12 bulan pertama, ceiling price 9% p.a
Jaminan Agunan berupa:
(i) Hak Tanggungan atas 1 bidang tanah seluas 1.423m2 yang terletak di Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No.1868/Cipete Selatan, Gambar Situasi No.1695/1989 tanggal 26 Agustus 1989, terdaftar atas nama Dra. Ratna Yulita, dan telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp.6.090.000.000,-;
(ii) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya, termasuk namun tidak terbatas pada jaringan pipeline ke:
a. PT Aneka Bumi Pratama; b. PT Gadjah Ruku; c. PT Rambang Krama Jaya; d. PT Muara Kelingi 2; e. PT Hok Tong 2; f. PT Baja Baru; dan g. PT Sri Trang Lingga Indonesia yang seluruhnya terletak di Kota Palembang, Sumatera Selatan,
senilai Rp 34.722.000.000,- dengan nilai penjaminan untuk
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 90 dari 122
kepentingan Bank sebesar Rp.16.203.000.000,- .
(iii) Fidusia atas jaringan pipa gas berikut perlengkapan pendukungnya termasuk namun tidak terbatas pada jaringan pipeline:
a. Pipeline dari SKG Benuang ke PT Tanjung Enim Lestari; b. Pipeline segmen Kramasan ke PT Sunan Rubber; dan c. Pipeline segmen KM3 Plaju ke PT Hok Tong
Yang seluruhnya terletak di Muara Enim dan Palembang,
Sumatera Selatan, senilai Rp.51.734.000.000,- dengan nilai
penjaminan untuk kepentingan Bank sebesar Rp.10.000.000.000,-
(iv) Fidusia atas semua dan setiap hak, wewenang, tagihan atau piutang dagang termasuk klaim yang sekarang ada maupun yang akan ada, diperoleh oleh MEB kepada end user gas: a. PT Tanjung Enim Lestari; b. PT Sunan Rubber; c. PT Remco; d. PT Hok Tong; e. PT Aneka Bumi Pratama; f. PT Gadjah Ruku; g. PT Rambang Krama Jaya; h. PT Muara Kelingi 2; i. PT Hok Tong 2; j. PT Badja Baru; dan k. PT Sri Trang Lingga Indonesia
Seluruhnya berkedudukan di Kota Palembang, senilai
Rp60.000.000.000,- dengan nilai penjaminan untuk kepentingan
Bank sebesar Rp22.000.000.000,-
(v) Personal Guarantee dari: a. Muddai Madang, sebagaimana dimaksud dalam Akta Perjanjian
dan Pernyataan Jaminan Pribadi No.49 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta; dan
b. Said August Putra, sebagaimana dimaksud dalam Akta Perjanjian dan Pernyataan Jaminan Pribadi No.50 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta.
Jangka Waktu Masa penarikan adalah 24 bulan.
Jangka waktu pembiayaan adalah maksimal sampai dengan 30 Juni
2017.
Pembayaran
Lebih Awal/Early
Repayment
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Pembatasan/Ne
gative Covenant
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Denda Apabila MEB terlambat melakukan pembayaran kepada Bank, maka
MEB wajib membayar biaya administrasi kepada Bank sebesar
0,000685 dari jumlah yang tertunggak/terhutang untuk tiap hari
keterlambatan.
Pengalihan
Sepihak
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 91 dari 122
15. PERJANJIAN YANG DILAKUKAN ANTARA PERSEROAN DAN/ATAU ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI
Perseroan dan Anak Perusahaan tidak memiliki perjanjian dengan pihak terafiliasi.
16. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN Sampai dengan tanggal diterbitkannya Keterbukaan Informasi ini, Perseroan dan Anak
Perusahaan Perseroan beserta dengan masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan tidak sedang menghadapi atau
terlibat sebagai pihak dalam suatu perkara baik perkara perdata, pidana, kepailitan, tata
usaha negara, hubungan industrial, arbitrase, dan/atau pajak pada lembaga-lembaga
peradilan terkait yang berwenang diseluruh wilayah Republik Indonesia. Perseroan dan
Anak Perusahaan Perseroan tidak pernah menerima surat menyurat atau somasi,
tuntutan ataupun klaim dari pihak manapun serta tidak sedang terlibat dalam suatu
sengketa hukum atau perselisihan apapun diluar lembaga peradilan yang bersifat material
dan berdampak terhadap kegiatan usaha dan operasional, termasuk tetapi tidak terbatas
pada sengketa, klaim atau tuntutan terkait dengan kegiatan usaha Perseroan dan Anak
Perusahaan Perseroan.
BAB VIII. KEGIATAN USAHA PERSEROAN & ANAK PERUSAHAAN
A. URAIAN KEGIATAN PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
PT Mitra Energi Persada Tbk (“Perseroan”) didirikan pertama kali pada tanggal 24 Februari
1981 dengan nama PT Adwitiya Alembana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
periklanan yang memberikan pelayanan periklanan yang lengkap dan terpadu meliputi
pelayanan jasa strategi komunikasi pemasaran, perencanaan media dan penempatan media.
Pada tahun 1985, seiring dengan makin tumbuhnya bisnis periklanan dan komunikasi
pemasaran, Perseroan melengkapi dirinya dengan manambah pelayanan jasa desain grafis
(graphic design), pelayanan jasa hubungan masyarakat (public relation), pameran (exhibition)
dan multimedia (audiovisual). Sejak tahun 1998, untuk memenuhi tuntutan perkembangan
Pengakhiran
Sepihak
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Ketentuan Cross
Default
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Kerahasiaan N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Hukum yang
Berlaku
Indonesia
Penyelesaian
Sengketa
N/A (tidak diatur dalam perjanjian)
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 92 dari 122
teknologi, Perseroan melengkapi kegiatan multimedianya dengan menawarkan jasa desain
situs web yang merupakan langkah awal untuk pengembangan usaha ke bidang internet.
Kegiatan usaha Perseroan selanjutnya berkembang ke bidang jasa internet dengan mendapat
perolehan situs Berita Buana online dan situs Nusanetwork online pada tanggal 15 Desember
1999 dan merubah nama menjadi PT Asiaway Dot Com (ADC). Perseroan kemudian
mengintegrasikan kegiatan usaha sebelumnya (advertising, graphic design, audio visual,
multimedia, exhibiton dan Desain Web internet) dengan jasa teknologi informasi secara
komprehensif termasuk internet portal yang pada saat itu bernawa www.asiaway.com yang
merupakan peleburan dari berita Buanan Online dan Nusanetwork Online. Kemudian pada
tanggal 13 Maret 2000, nama Perseroan diganti menjadi PT Kopitime Dot Com Tbk dan
portalnya berubah nama menjadi www.kopitime.com.
Sejak Maret 2000, Perseroan mulai mengembangkan e-commerce dan telah meluncurkan 2
(dua) portal e-commerce, yaitu www.kopimall.com yang merupakan portal Business to
Consumer (B2C) atau shopping secara online yang dimulai bulan September 2000 dan
www.bizdunia.com yang merupakan Portal Business to Business (B2B) pada pertengahan
bulan Desember 2000.
Tahun 2001 Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat
dan resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak 23 April 2001. Perseroan selanjutnya
melakukan perubahan kegiatan usaha utamanya sebagaimana telah disetujui oleh RUPSLB
Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 13 April 2005, yang keputusannya termaktub
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.4 tanggal 13 April 2005. Dibuat dihadapan Eko
Putranto, SH, Notaris di Jakarta yang antara lain mengubah kegiatan usaha utama Perseroan
menjadi perusahaan investasi dan mengubah nama Perseroan menjadi PT Korpora Persada
Investama Tbk dengan alamat di Graha Pratama Lt. 18, Jl. MT Haryono Kav 15, Jakarta
12810.
Di tahun yang sama, terkait dengan penelahaan oleh Bursa Efek Jakarta terhadap kondisi
Perseroan, Bursa memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan efek PT
Korpora Persada Investama (Ticker : KOPI). Kemudian berdasarkan surat BEI No Peng
23/BEJ/WAS/DEL02-2005, Bursa membuka kembali perdagangan saham Perseroan pada
tanggal 24 Februari 2005.
Pada tanggal 7 Februari 2007, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan pengumuman No. Peng-
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 93 dari 122
upaya penyehatan posisi keuangan Perseroan. Di tahun 2014 Perseroan kembali melakukan
perubahan nilai nominal saham dalam rangka pemenuhan salah satu persyaratan untuk
mengajukan rencana Relisting pada PT Bursa Efek Indonesia. Hingga saat ini Perseroan
masih fokus melakukan kegiatan penyediaan fasilitas dan infrastruktur terutama di sektor
energi gas yang dilakukan melalui anak perusahaannya.
Berikut adalah ringkasan yang menggambarkan sejarah dan kejadian penting dari Perseroan :
TAHUN SEJARAH
1981 Berdiri dengan nama PT Adiwitya Alembama dengan kegiatan usaha di bidang advertising
1999 Mengubah nama menjadi PT Asiaway Dot Com dan pengembangan usaha ke bidang jasa internet dan mengintegrasikan dengan bidang usaha sebelumnya yaitu advertising
2001 Pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta
2005 Mengubah kegiatan usaha menjadi perusahaan investasi dan mengubah nama menjad PT Korpora Persada Investama
2007
Delisting saham Perseroan oleh Bursa Efek Jakarta Pembelian saham PT Mitra Energi Buana (anak perusahaan) yang bergerak dibidang perdagangan hasil-hasil dari usaha-usaha dalam bidang pertambangan dan perindustrian.
2008
Merger dengan PT Aldhi Pratama Bersama, merubah nama menjadi PT Mitra Energi Persada dan merubah kegiatan usaha dari bidang advertising dan teknologi informasi menjadi bidang niaga, penyaluran minyak dan gas bumi, pembangunan pembangkit listrik, penambangan batubara dan jasa terkait lainnya melalui anak perusahaan PT Mitra Energi Buana
2010 Melakukan kuasi reorganisasi
2014 Perubahan nilai nominal dalam rangka pemenuhan salah satu persyaratan untuk mengajukan rencana Relisting pada PT Bursa Efek Indonesia
VISI
Menjadi Perusahaan yang andal dan terpercaya dalam bidang energi termasuk green energy
dan energi terbarukan (renewable energy)
MISI
Menyediakan kebutuhan bahan bakar untuk industri dan kelistrikan.
Menyediakan infrastruktur energi.
Mengembangkan industri energi melalui RDP (Reconstruction and Development Program)
Untuk saat ini, Perseroan melalui Anak Perusahaan sedang berfokus pada pengembangan
usaha dengan memaksimalkan kapasitas yang tersedia.
Perseroan memiliki 1 (satu) anak perusahaan (subsidiary) yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh Perseroan. Anak perusahaan yang dimiliki Perseroan didirikan dalam rangka
menunjang kegiatan usaha Perseroan secara terintegrasi.
Nama Anak
Perusahaan
Kepemilikan
(%) Kegiatan Usaha
Tahun Mulai
Penyertaan Status
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 94 dari 122
PT Mitra Energi Buana 99,50%
Perdagangan gas di
daerah Sumatera Selatan
dengan model transmisi
dan distribusi bisnis
melalui GTA (Gas
Transportation Agreement)
dan GSA (Gas Sales
Agreement
2008 Beroperasi
Selain itu Perseroan juga memiliki cucu perusahaan yang juga bergerak di bidang penyaluran
gas.
Nama Anak
Perusahaan
Kepemilikan
(%) Kegiatan Usaha
Tahun Mulai
Penyertaan Status
PT Mitra Energi Gas
Sumatera >5%
Proyek pipanisasi dan
penyaluran gas 2008
Sudah
Beroperasi
B. PETA JARINGAN DISTRIBUSI
Foto-foto jaringan Pipa Anak Perusahaan :
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 95 dari 122
Anak perusahaan memiliki 7 (tujuh) jaringan pipa penyalur gas sepanjang± 25 km di wilayah
Propinsi Sumatera Selatan.
C. KAPASITAS DAN UTILISASI PIPA
Tahun Keterangan Kapasitas terpasang
Kapasitas Terpakai
Utilisasi (%)
2011- 31 Aug 2014
Aset jaringan pipa ± 25 km
10 MMSCFD 3,785 MMSCFD 37,85%
D. PENJUALAN PRODUK
Berikut tabel mengenai hasil penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan jenis
produk yang dihasilkan oleh Perseroan selama 2010 hingga 31 Agustus 2014.
TOTAL 6.645.753 330.215 281.939 406.137 98.964 40.542 401.599 12.890 8.218.039
H. PEMASARAN & PENJUALAN
Perseroan melalui anak perusahaannya melakukan pemasaran gas bumi dengan cara
sebagai berikut :
i. Melakukan penetrasi kepada market industri dengan melakukan presentasi yang mengedepankan benefit dari penggunaan ghas bumi sebagai bahan bakar untuk proses produksi.
ii. Anak perusahaan juga memiliki team marketing yang aktif untuk mencari potensial konsumen dan selalu menjaga komunikasi yang baik dengan konsumen eksisting. Hal tersebut dilakukan dengan selalu aktif berpartisipasi dalam setiap rapat koordinasi gas dan seminar sehingga team marketing dapat menciptakan peluang untuk berdiskusi dan memperluas network/jaringan di industri gas.
I. PELANGGAN Perseroan melalui anak perusahaan memiliki beberapa pelanggan di tahun 2010 sampai
dengan periode 31 Agustus 2014. Dari pelanggan-pelanggan tersebut, Perseroan tidak
PUSRI
RAMBUTAN BETUNG PRABUMULIH
1. TANJUNG ENIM LESTARI
CAMBAI
SIMPANG Y
P. LAYANG
6. LBCV Musi 2
2. SUNAN RUBBER
3. REMCO4. HOK-TONG
16 “ 20 “24 “
12 “
14 “
20 “
20 “
24 “ 22 “
14 “ (Pipa Kota)
KETERANGAN :
Titik Terima
Titik Serah
12 “ (Pipa Kota)
5. HOKTONG II
20 “
Pipa PT Pertamina Gas
Pipa PT Mitra Energi Buana
Information Memorandum PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 98 dari 122
memiliki ketergantungan kepada satu pelanggan, namun demikian kontribusi terbesar berasal
dari PT Tanjung Enim Lestari dimana dari tahun 2010 hingga periode 31 Agustus 2014
mengkontribusi 48%-61% terhadap total pendapatan Perseroan melalui anak perusahaan.
Aset Lancar-Persediaan/Liabilitas Lancar 0,54 0,29 0,33 0,40 0,43
Solvabilitas : (x)
Liabilitas terhadap Aset 0,27 0,27 0,24 0,26 0.35
Liabilitas terhadap Ekuitas (Induk) 0,37 0,37 0,31 0,36 0.55
Aktivitas : (hari)
Perputaran Piutang Usaha (hari) - 59 75 45 -
Perputaran Utang Usaha (hari) - 106 109 85 -
Perputaran Aset (hari) - 1.079 1.192 748 -
Disclosure of Information PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 116 dari 122
BAB XI. KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, pembayaran dividen harus
disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan yang disetujui oleh Dewan Direksi.
Perseroan bisa membayar dividen setiap waktu dari laba bersih. Pemegang saham yang
tercatat pada tanggal pembagian tersebut, berhak atas jumlah dividen yang disetujui secara
penuh setelah dipotong pajak yang berlaku di Indonesia.
Sebelum akhir tahun buku, dividen interim dapat dibagikan sepanjang diperbolehkan oleh
Anggaran Dasar Perseroan dan jika dividen interim tersebut tidak menyebabkan nilai aktiva
bersih Perseroan lebih kecil daripada modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib.
Pembayaran dividen tersebut ditentukan oleh Dewan Direksi Perseroan setelah sebelumnya
disetujui oleh Dewan Komisaris. Semua saham Perseroan yang telah ditempatkan dan
disetor penuh dalam rangka Pencatatan Kembali Saham ini mempunyai hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal yang satu dengan yang lain termasuk hak atas dividen.
Besarnya dividen tunai dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang
bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa
mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Kebijaksanaan dividen Perseroan
adalah sebagai berikut :
Laba Bersih Setelah Pajak Persentase dari Laba Bersih
Rp 10-20 miliar 10% >Rp 20 miliar 20%
Disclosure of Information PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 117 dari 122
BAB XII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia No.36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat
atas Undang-udang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, deviden atau pembagian
keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri,
Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan
modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak
termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini
terpenuhi:
- Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
- Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen
paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei
1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek“ dan Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal
“Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan
Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-
07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995 perihal “Pengenaan Pajak Penghasilan atas
Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek”, telah diatur Sebagai berikut:
1) Atas penghasilan yang diterima atau di peroleh orang pribadi dan badan transaksi
penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari
jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan
dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara
pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50%
dari nilai saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran
tambahan Pajak penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik
saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham
diperdagangkan di Bursa Efek.
3) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan
pajak penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak
penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan
Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 undang-undang No. 36 tahun 2008.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember
1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun yang Tidak termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, Dana
Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, atas dividen yang
Disclosure of Information PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 118 dari 122
diterimanya dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,
tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan.
Sesuai dengan Pasal 17 ayat 2 (c) Undang-undang No. 36 tahun 2008, tarif yang dikenakan
atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final.
Dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dipotong
Pajak Penghasilan sesuai dengan pasal 26 Undang-undang No. 36 tahun 2008 dengan tarif
sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima oleh
pemegang saham yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah
menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan Indonesia.
Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah, wajib pajak harus memenuhi
ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29
Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan
ketentuan harus menyerahkan sertifikat Domisili asli yang di terbitkan oleh pihak yang
berwenang di Negara asal dan konfirmasi tempat tinggal atau tempat kedudukan dari
penerima manfaat dari dividen dimaksud.
Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi, Negara domisilinya adalah tempat orang
pribadi tersebut tinggal atau berada. Sedangkan apabila penerima manfaat adalah badan,
Negara domisilinya adalah negara tempat pemilik atau lebih dari 50% pemegang saham
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukan atau efektif manajemennya
berada. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang.
Namun Untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum
pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.
Para Pemegang Saham Perseroan diharapkan dan disarankan dengan biaya sendiri
untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak masing-masing mengenai akibat
perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang
dibeli melalui Pencatatan Kembali Saham Perseroan (Relisting) ini.
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan
(PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan
telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan
peraturan perpajakan yang berlaku.
Disclosure of Information PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 119 dari 122
BAB XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Pencatatan Kembali
Saham ini adalah sebagai berikut :
1. Akuntan Publik
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan
Rukan Taman Meruya Blok M/78
Jakarta Barat 11620
Phone : +62-21-5868 275, 5868 276, 5865 365
Fax : +62-21-5865-365
No. STTD : 301/PM/STTD-AP/2001 Nama Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. Izin Usaha No. Registrasi Akuntan Publik No. Register Negara
: KEP-644/KM.177/1998 : AP.0490 atas nama Safaat Widjajabrata : D-677 tanggal 10 September 2001 atas nama
Safaat Widjajabrata No. Penunjukan Perseroan : 160/MEP-KAP/IX/2014 tanggal 8 September
2014 Pedoman kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Public (SPAP)
Tugas Pokok : Fungsi utama Akuntan Publik dalam rangka Pencatatan Kembali Saham ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukit-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan
2. Konsultan Hukum
Makes & Partners Law Firm Menara Batavia, Lantai 7 Jl. K.H Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 Phone : +62-21-5297 1779 Fax : +62-21-5297 1787 Nama : Iwan Setiawan, S.H. No. Keanggotaan Asosiasi : 2271/PM/STTD-KH/1998 No. STTD : 227/PM/STTD-KH/1998 tanggal 5 Oktober 1998 Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.
200924 No. Penunjukan Perseroan : No 178/MEP-OJK/XII/2014 Pedoman kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum
Pasar Modal, lampiran Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005
Disclosure of Information PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 120 dari 122
Tugas Pokok : Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Pencatatan Kembali. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat hukum yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan Fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan disini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan kode etik konsultan hukum serta Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
3. Penilai
KJPP Toto Suharto dan Rekan
Jl. Hayam Wuruk No. 1-RL
Jakarta Pusat 10120
Phone : +62-21-345 6783 (Pusat)/6344 552
Fax : +62-21-381 3419
No. STTD : 01/PM/STTD-P/AB/2006
Nama Asosiasi : Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)
No Anggota Asosiasi : 93-S-00361
No Surat Penunjukan : M.PP.14.00.2069.R tanggal 23 Oktober 2014 Penilaian
Aset Tetap
M.PS.14.00.2068.R tanggal 23 Oktober 2014 Penilaian
Saham
Pedoman kerja : Standar penilaian Indonesia (SPI), Kode Etik Penilai
Indonesia (KEPI) dan Undang-undang Pasar Modal
Indonesia (UUPM)
Tugas Pokok :
Ruang lingkup tugas Penilai selaku profesi penunjang dalam rangka Pencatatan Kembali
Saham seusai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku,
meliputi pemeriksaan secara langsung pada aktiva tetap Perseroan serta melakukan
penilaian atas nilai pasar aktiva tetap milik dan atau dikuasai Perseroan dan saham
Perseroan per tanggal 31 Agustus 2014. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk
sampai pada opini atas nilai. Perusahaan Penilai senantiasa mengacu pada Standar
Penilaian Indonesia (SPI) ), Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Undang-undang
Pasar Modal Indonesia (UUPM).
4. Biro Administrasi Efek
PT Sinartama Gunita
Sinar Mas Land Plaza Menara I Lt 9 Jl. MH Thamrin No 51 Gondangdia, Menteng Jakarta Pusat Phone : +6221-3922-332 Fax : +6221-3923-003
No Izin Usaha sebagai
BAE
: Kep-82/PM/1991 tanggal 30 September 1991
Disclosure of Information PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 121 dari 122
Nomor Asosiasi : ABI/IX/2008-007
Surat Penunjukan : 580/SG-CA/KOPI/XII/2014
Pedoman kerja
Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek (BAE) dalam Pencatatan Kembali
Saham adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku,
meliputi mendistribusikan saham-saham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif
KSEI atas nama Pemegang Rekening KSEI dan menyusun laporan kegiatan Pencatatan
Kembali Saham sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan baik secara langsung
maupun tidak langsung tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan
sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya.
LEMBAGA DAN ENUN
Disclosure of Information PT Mitra Energi Persada Tbk
Strictly Private & Confidential Hal 122 dari 122
XIV. INFORMASI TAMBAHAN
Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Keterbukaan Informasi ini atau apabila
Pemegang Saham menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan Pencatatan
Kembali Saham ini, Para Pemegang Saham dipersilakan menghubungi:
PT Mitra Energi Persada Tbk
Graha Krama Yudha, Lantai 2 Jl. Warung Jati Barat No 43