Top Banner
I. ACARA 1 KETELITIAN PENGGAMBARAN II. TUJUAN Melatih keterampilan mahasiswa dalam menggambar kenampakan atau fenomena atau simbol ( dapat berupa symbol titik, garis, atau area yang terdapat pada peta ). III. ALAT DAN BAHAN 1. Guide map. Peta sebagian daerah Rotterdam skala 1:800.000 (1978) 2. Kertas kalkir 3. Drawing pen 4. Sablon 5. Alat tulis (pensil 2B, penghapus, dll ) 6. Kertas HVS 7. Alat gambar IV. DASAR TEORI 1. Batasan-batasan kartografi Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen ilmiah dan hasil karya seni. (ICA, 1973). 1
26

Ketelitian Penggambaran

Mar 28, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ketelitian Penggambaran

I. ACARA 1

KETELITIAN PENGGAMBARAN

II. TUJUAN

Melatih keterampilan mahasiswa dalam menggambar

kenampakan atau fenomena atau simbol ( dapat berupa

symbol titik, garis, atau area yang terdapat pada

peta ).

III. ALAT DAN BAHAN

1. Guide map. Peta sebagian daerah Rotterdam skala

1:800.000 (1978)

2. Kertas kalkir

3. Drawing pen

4. Sablon

5. Alat tulis (pensil 2B, penghapus, dll )

6. Kertas HVS

7. Alat gambar

IV. DASAR TEORI

1. Batasan-batasan kartografi

Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan, dan

teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus

mencakup studinya sebagai dokumen ilmiah dan hasil

karya seni. (ICA, 1973).

1

Page 2: Ketelitian Penggambaran

Dalam konteks ini, peta dianggap termasuk

semua tipe data, plan (peta skala besar), charts,

bentuk tiga dimensional, dan globe yang menyajikan

model bumi atau sebuah benda angkasa pada skala

tertentu. Dalam pengertin yang lebih luas,

kartografi pada dewasa ini memasukkan setiap

kegiatan, dimana yang menya gkut penyiapan peta-

peta yang penggunaan peta-peta, merupakan perhatian

pokoknya, dan menganggap peta sebagai alat yang

berguna sebagai media komunikasi termasuk pula:

1) mempelajari sejrah tentang kartografi.

2) Kegiatan koleksi data, klasifikasi data, dan

pemberian katalog-katalog, serta bibiografis.

3) Mendesain dan membuat konstrukasi peta-peta,

charts,plan, dan atlas-atlas.

Semua peta-peta merupakan pengecilan dari

permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan

menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar

pada symbol yang digeneralisir untuk mewakili

kenampakan-kenampakan sebenarnya. Batasan peta

menurut ICA, adalah sebagai berikut :

“ peta adalah suatu representasi/gambaran unsure-unsur

atau kenampakan-kenampakan abstrak yang dipilih dari

permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan

bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan

2

Page 3: Ketelitian Penggambaran

pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan” (ICA,

1973).

Oleh karena itu, variasinya sangat kompleks

untuk menyajikan keruangan, tidak mudah

mendefinisikan peta, sehingga dapat mencakup

semua pengertia secara jelas untuk semua

konteks. Dibidang kartografi, secara

konvensional/tradisi, kata peta memerlukan

beberapa keterbatasan yang penting, yakni :

1) Hubungan spasial (keruangan) yang jelas secara

matematikal yang meliputi , jarak, arah dan

luas

2) Peta pada umumnya dibuat bidang datar, karena

pada medium yang datar ini, peta mudah dibawa

dan digambar. Globe kadang-kadang juga

lengkung dan ini satu perkecualian, namun

model ini tidak praktis karena tidak mudah

dibawa kemana-mana.

3) Suatu peta hanya menunjukkan fenomena

geografis yang dipilih, pada umumnya juga

perlu digeneralisir, antara lain dengan :

a. Penyederhanaan

b. Klaasifikasi

c. Penghilangan

d. Pembesaran

3

Page 4: Ketelitian Penggambaran

Pada dewasa ini ada istilah lain, apa

yang disebut peta digital (digital map) yaitu

peta yang berupa gambaran hasil bantuan

komputer, dimana informasi keruangan yang

dikandungnya berupa data digital dan disimpan

dalam suatu peta magnetis atau disket

(piringan) atau dengan bantuan layar (monitor)

dan computer yang dapat ditayangkan petanya.

2. Pentingnya Peta

Cepatnya pertumbuhan penduduk di muka bumi ini

dan berkembangnya kehidupan modern yang serba

kompleks, timbul tekanan dan pergulatan untuk

mendapatkan sumber-sumber yang tersedia. Hal ini

mendorong perlunya suatu studi yang detail tentang

lingkungan fisikal dan sosial, sejak dari

masalah kependudukan sampai ke masalah polusi dan

dari produksi bahan makanan sampai ke sumber-sumber

energi.

Pakar geografi pada umumnya, demikian pula

perencana, sejarahwan, ekonomiwan, pakar

pertanian, pakar geologi, dan pakar-pakar lain

yang berkecimpung dalam ilmu-ilmu dasar dan

4

Page 5: Ketelitian Penggambaran

keteknikan, telah menyadari bahwa suatu peta

merupakan alat bantu yang tidak dapat ditinggalkan.

Suatu peta berskala besar yang menggambarkan

detail suatu daerah sempit, dapat mencerminkan

bentuklahan, aliran, vegetasi, pola permukiman,

jalan-jalan, keadaan geologi dan banyak detail

lainnya, yang kesemuanya ini menungkinkan kita

melihat saling hubungannya, yang diperlukan untuk

perencanaan dan pelaksanaan suatua pekerjaan secara

ilmiah.

Studi lingkungan yang kompleks memerlukan peta

untuk mempelajarinya. Pembangunan suatu jaringan

jalan suatu rumah, suatu system pengontrol banjir,

hampir setiap pekerjaan konstruksi memerlukan

pemetaan sebelumnya.

Peta yang lebih kecil skalanya

menggambarkan daerah yang luas, dapat menunjukkan

daerah bahaya banjir, erosi tanah, penggunaan lahan

(landuse), penyebaran penduduk, iklim, dan

sebagainya. Kesemuanya itu amat penting untuk

memahami masalah-masalah dan potensi suatu daerah.

Peta yang menunjukkan informasi pada

seluruh muka bumi menunjukkan generalisasi dan

hubungan timbale balik dari pola permukaan bumi

5

Page 6: Ketelitian Penggambaran

secara luas, dimana kita dapat memperkirakan asal

kejadian di masa lalu, masa sekarang, dan masa yang

akan datang.

Beberapa contoh fungsi peta adalah sebagai

berikut:

1) Perencanaan Regional

a. Untuk memberikan informasi pokok

dari aspek keruangan tentang

karakter dari suatu daerah

b. Sebagai suatu alat analisa untuk

mendapatkan kesimpulan

c. Sebagai alat untuk menjelaskan

penemuan-penemuan penelitian yang

dilakukan

d. Sebagai alat untuk menjelaskan

rencana-rencana yang diajukan.

2) Kegiatan Penelitian

a. Alat bantu survei untuk mendapatkan

gambaran tentang daerah yang

akan diteliti

b. Alat yang digunakan selama

penelitian, misalnya memasukkan data

yang ditemukan di lapangan

6

Page 7: Ketelitian Penggambaran

c. Sebagai alat untuk melaporkan hasil

penelitian.

3. Klasifikasi peta

Peta dapat diklasifikasikan menurut

penggunaannya, skala, isi, dan kenampakan dari

peta. ICA mengklasifikasikan peta menjadi tiga

kelompok, yaitu:

a. Peta topografi (termasuk peta rencana dan

peta topografi)

b. Chart dan peta jalan (untuk navigasi dan

orientasi)

c. Peta tematik (menampilkan satu tema khusu

atau lebih)

1. Peta topografi

Peta topografi memberikan gambaran umum

mengenai terrain atau permukaan lahan. Dalam

pemetaan topografi dengan sakala besar, dapat

disusun dari foto udara, dan dipublikasikan

sebagai peta orthophoto. Termasuk dalam peta

topografi ini juga: peta dunia skala

1:1.000.000. Pada waktu lampau, beberapa peta

skala menengah dari semua peta skala kecil,

7

Page 8: Ketelitian Penggambaran

diperoleh dari peta skala yang lebih besar

walaupun hal ini dapat dimungkinkan disusun

dari citra satelit. Sering peta-peta

topografi skala kecil disebut dengan peta

geografik, peta-peta umum atau khusus skala

sangat kecil: peta –peta atlas.

Menurut Kers (1977), batasan

peta topografi dapat disebutkan

sebagai berikut:

1) Peta topografi menyajikan gambaran

permukaan bumi dengan seteliti mungkin

sejauh skalanya memungkinkan, dan

menunjukkan elemen-elemen baik yang

alami maupun yang cultural.

2) Letak-letak elemen tersebut

ditunjukkan dengan posisi yang

sesungguhnya, baik lokasi, situasi,

maupun elevasinya.

3) Liputan peta topografi didasarkan pada

hasil pengukuran lapangan atauapun

dari foto udara.

Semua komponen pada peta

topografi pada skala tertentu diletakkan

pada tingkat kepentingan yang sama: air,

permukaan lahan, komunikasi, daerah terbangun,

8

Page 9: Ketelitian Penggambaran

vegetasi, dan lain-lain. Demikan pula halnya

mengenai tulisan nama- nama tempat dan

kenampakan kultur.

Peta topografi biasanya diklasifikasikan

berdasarkan:

1) Skala besar: > 1:25.000;

2) Skala menengah: 1:25.000 - 1:250.000;

3) Skala kecil: 1:250.000 –1:2.500.000;

4) Skala sangat kecil: <1:2.500.000.

2 Chart dan peta jalan

Chart dan peta jalan disusun dengan

tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi

darat, laut, maupun udara, Peta-peta ini

biasanya pada skala menengah atau kecil dan

hanya mencerminkan kenampakan-kenampakan yang

menarik untuk pengguna peta khusus (pilot,

sopir, navigator). Chart untuk navigasi

perairan sering disebut hydrographic charts,

atau admiral charts. Simbol dan singkatan-

singkatan pada peta ini telah distandarisasi

oleh Badan Hidrografi Dunia. Chart untuk udara

disebut aeronautical chart. Skala chart ini

variatif:

9

Page 10: Ketelitian Penggambaran

1) 1:5.000.000: World planning charts

2) 1:3.000.000 : Long range navigating

charts

3) 1:1.000.000 : World aeronautical

charts (WAC)

4) 1:500.000 : Pilotage charts

5) 1:200.000 : Approach charts

Peta jalan pada umumnya

dipublikasi pada skala yang bervariasi

antara skala 1:200.000 sampai 1:1.000.000.

3 Peta Tematik

Peta-peta tematik pada akhir-akhir ini

menjadi semakin penting dalam kaitannya dengan

penelitian imu pengetahuan, perencanaan,

keteknikan, untuk menunjukkan tema-tema

tertentu. Data topografi dimasukkan hanya

sebagai latar belakang informasi untuk

menunjukkan posisi dan orientasi.

Banyak batasan mengenai peta tematik,

di antaranya batasan yang dikemukakan oleh

E.S. Bos dan dari ICA.

E.S. Bos (1977), peta tematik adalah:

10

Page 11: Ketelitian Penggambaran

“Suatu peta yang menggambarkan informasi kualitatif

ataupun kuantitatif tentang kenampakan-kenampakan atau

konsep yang spesifik yang ada hubungannya dengan detail

topografi tertentu.”

International Cartographic Association

(ICA, 1973):

“Peta yang dibuat dan didesain untuk

menggambarkan kenampakan-kenampakan atau konsep-

konsep khusus.”

Dari batasan tersebut, dapat dikatakan

secara garis besar bahwa peta tematik

merupakan peta yang menggambarkan suatu data

yang mempunyai tema khusus dan ada kaitannya

dengan detail topografi tertentu. Peta tematik

ini sangat banyak ragam dan jenisnya mulai

dari yang berkaitan dengan keadaan sosial,

ekonomi, budaya, sampai yang berkaitan dengan

aspek fisik. Beberapa contoh peta tematik

antara lain; peta tematik kelompok fisik, peta

geologi, peta iklim, peta tanah, peta

geomorfologi, peta hidrologi, peta vegetasi.

Kelompok peta tematik sosio-ekonomi: peta

penduduk, peta industri, peta ekonomi, peta

pertanian, peta penggunaan lahan, peta

11

Page 12: Ketelitian Penggambaran

kebudayaan, peta pendidikan, peta politik,

peta turis, dan lain sebagainya.

V. CARA KERJA

1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan (alat

gambar dan tulis) termasuk peta atau gambar yang

akan disalin

2. Melekatkan terlebih dahulu guide map atau

gambar yang akan disalin di atas landasan

dengan menggunakan selotip atau perekat,

kemudian di atasnya diletakkan kertas kalkir yang

akan digunakan untuk menyalin peta atau gambar

tersebut

3. Memeriksa dengan teliti bentuk kenampakan yang

ada pada peta atau gambar tersebut. Apabila

dicermati, kenampakan tersebut dapat dibedakan

menjadi 3 macam yaitu kenampakan titik, kenampakan

garis, dan kenampakan area atau bidang.

4. Memulai untuk menyalin peta dengan

teliti, terutama penggambaran kenampakan

titik, garis dan area dengan diperhatikan drawing

per berukuran berapa saja yang digunakan, dibedakan

menurut guide yang akan disalin

5. Setelah selesai, mencantumkan nama hasil

praktikum, sumber yang disalin, nama dan

nomor mahasiswa.

12

Page 13: Ketelitian Penggambaran

6. Memberi ulasan singkat hasil kerja meliputi proses

penggambaran yang dilakukan dan kenampakan peta

yang ada (simbol titik, garis, dan area)

VI. HASIL PRAKTIKUM

1. Peta Sebagian Daerah Rotterdam skala 1:800.000 pada

kertas HVS (telampir)

2. Peta Sebagian Daerah Rotterdam skala 1:800.000 pada

kertas kalkir (telampir)

VII. PEMBAHASAN

Pada acara I yaitu ketelitian penggambaran peta ini

dititikberatkan pada ketelitian dan pemahaman

kenampakan peta. Pada praktikum pertama ini mahasiswa

ditugaskan untuk menyalin peta atau lebih baik

disebut menjiplak peta dari sebuah peta pandu

atau guide map ke dalam kertas HVS dan kertas kalkir.

A.   Analisa Hasil

 Pada saat kita menarik garis pada peta, sesudah

menarik garis dengan penggaris, penggarisnya

jangan digeser tapi diangkat karena tintanya

akan berceceran.

Dalam memakai drawingpen, setelah dipakai

langsung ditutup kembali kalau tidak

drawngpennya akan mengering.

13

Page 14: Ketelitian Penggambaran

B.   Manfaat

Dapat meningkatkan pengetahuan kami mengenai

kartografi

Dapat menambah pengetahuan serta melatih

keterampilan kami dalam menggambar berbagai

kenampakan atau fenomena atau simbol (dapat

berupa simbol titik, garis, area) yang terdapat

dalam suatu peta.

Dapat menambah pengetahuan dan melatih

ketelitian penggambaran kami.

Dapat meningkatkan seni dalam membuat peta,

karena seni itu sangat penting dan diperlukan

dalam pembuatan peta

C.   Kemudahan dan Kesulitan Secara Umum

1. kemudahan

Menggunakan drawingpen dengan tingkat ketebalan

0,2 mm untuk membuat pola simbol garis pada

legenda berupa ; storm surge barier, discharge sluice,

shipping lock, major traffic road, proposed major traffic road,

bridge, dunes, dan simbol inundates in 1953

Menggunakan drawingpen dengan tingkat ketebalan

0,3 mm untuk membuat pola simbol garis pada

legenda berupa ; canal, dam, dan pier dam

Mudah dalam pembuatan legenda

Alat dan bahan untuk penyalinan peta mudah

dicari dan didapat

14

Page 15: Ketelitian Penggambaran

2.  Kesulitan

Memindahkan peta ke dalam kertas HVS dan kertas

kalkir

Melakukan penggambaran dengan waktu yang lama

dan dengan usaha mencapai ketelitian dalam

menggambar yang sedikit lambat, sehingga

penggunaan waktu sedikit lebih lama.

Membutuhkan ketenangan dan ketelititian lebih

dalam membuat simbol garis berupa major traffic road

agar hasil penggambarannya tidak berantakan.

Tidak adanya sablon huruf sehingga penulisan

huruf pada peta menjadi kurang rapi

Membuat pola simbol garis menggunakan

drawingpen dengan tingkat ketebalan 0,5 menjadi

kurang rapi karena garis yang terbentuk terlalu

tebal dan melebar dari gambar peta yang di salin

D. Kemudahan dan Kesulitan Menyalin di HVS

1. Kemudahan

Dalam proses penyalinan peta menggunakan pensil 2B,

jadi apabila pada saat proses penggambaran terjadi

kesalahan dapat dihapus dengan mudah menggunakan

penghapus pensil

2. Kesulitan

Pada saat melakukan penyalinan peta membutuhkan

media penerangan (layar laptop) yang terang agar

peta yang akan disalin dapat terlihat oleh mata.

15

Page 16: Ketelitian Penggambaran

Pensil harus lancip agar tingkat akurasi

penggambaran garisnya tepat dan rapi

E. Kemudahan dan Kesulitan Menyalin di Kertas Kalkir

1. Kemudahan

Pada saat melakukan penyalinan peta tidak perlu

menggunakan media penerangan karena gambar peta

yang akan disalin sudah terlihat oleh mata.

2. Kesulitan

Apabila penyalinan peta terjadi kesalahan atau

coretan, maka penyalinan peta tersebut harus

diulang dari awal karena coretan pada kalkir tidak

dapat dihapus dan coretan tersebut dapat mengurangi

keindahan dan kerapian dalam proses penyalinan

peta.

VIII. KESIMPULAN

Kartografi adalah ilmu tentang pembuatan

peta.  Peta adalah gambaran abstrak yang ada

kaitannya dengan permukaan bumi dan benda-benda

angkasa yang digambarkan. Pada peta, terdapat

beberapa kenampakan yaitu: kenampakan titik, garis,

dan keruangan. Peta yang baik adalah peta yang bias

dipahami dan digunakan oleh pemakai peta (map user).

Dengan dilaksanakannya praktikum ini, mahasiswa

dapat mengetahui bagaimana cara mnenyalin peta dengan

menggunakan kertas kalkir, dan kertas HVS. Dalam

16

Page 17: Ketelitian Penggambaran

kegiatan menyalin peta ini, mahasiswa diharapkan agar

berhati-hati dalam menggunakan alat-alat menyalin

peta. Hal yang terpenting pada saat penggunaan

drawing pen pada penggambaran kenampakan titik, dan

garis harus sangat berhati-hati, teliti, dan memiliki

seni yang tinggi dalam keterampilan penyalinan karena

sedikit saja bergeser dari arah yang kita gambar,

akan meneyebabkan gambar peta tersebut menjadi tidak

rapi.

Dalam melaksanakan segala kegiatan dalam usahanya

selalu terdapat kendala-kendala. Namun dalam hal ini

saya terus berupaya untuk menyempurnakan segala hal

yang kita kerjakan sehingga menghasilkan sesuatu yang

memuaskan dan berkualitas.    

IX. TUGAS

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam skala !

2. Jelaskan cara untuk mengubah skala !

Jawaban :

1) JENIS-JENIS SKALA PETA

Skala Peta merupakan komponen peta yang sangat

penting karena dengan skala peta kita dapat mengetahui

17

Page 18: Ketelitian Penggambaran

jarak antara dua tempat. Skala peta adalah perbandingan

antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya dipermukaan

bumi.

Skala Peta dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

A. Skala Angka/Skala Pecahan (Numerical Scale).

Skala ini sering disebut skala numeric yaitu skala

yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan angka. Contoh

:  Skala 1 : 100.000, skala 1 : 2.000.000 dan sebagainya

Bila peta berskala 1 : 100.000 berarti tiap satuan

panjang pada peta menggambarkan jarak yang sesungguhnya

di lapangan/ di muka bumi sebenarnya 100.000 kali satu

satuan panjang di peta. Bila satuan panjang menggunakan

cm berarti tiap jarak 1 cm pada peta menggambarkan

jarak 100.000 di lapangan.Contoh negara yang menggunakan

sistem skala angka ini adalah Indonesia dan

Amerika Serikat. 

B. Skala Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan

kalimat atau kata-kata. Skala ini disebut juga skala

inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut

“Inch Mile Scale”. Contoh: Skala dalam suatu peta

dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, ini berarti jarak 1

inci di peta menggambarkan jarak 5 mil di lapangan atau

jarak sebenarnya.

18

Page 19: Ketelitian Penggambaran

C. Skala Garis (Line Scale)/Skala Grafik (Graphical

Scale) / Skala Batang (Bar Scale)/ Skala Jalan (Road 

Scale).

Skala grafik adalah jenis skala peta yang

menggunakan bentuk ruas garis bilangan sebagai

pembanding jarak. Skala Grafik ditunjukkan oleh garis

lurus yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas

menunjukkan satuan panjang yang sama. Untuk skala ini

dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam

beberapa bagian yang sama panjangnya. Pada garis

tersebut harus dicantumkan ukuran jarak yang

sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter,

kilometer, feet atau mil.

Contoh :

a) Dengan penyajian grafik tersebut maka dapat dibaca

bahwa jarak antara dua angka di peta = 1 km di lapangan,

jadi kalau antara 0 – 1, 1 – 2, 2 – 3, 3 – 4, 4 – 5

masing-masing = 1cm maka artinya 1 cm pada peta = 1 km

di lapangan.

b) Dari grafik tersebut dapat dibaca bahwa tiap jarak 1

inci pada peta sama dengan 2 mil di lapangan. Skala

garis ini pada umumnya digunakan apabila suatu peta akan

dikecilkan atau akan dibuat ukuran tertentu. Dengan

memakai skala grafik/garis maka jarak dua tempat dapat

langsung diukur dalam peta. Tidak jarang dalam satu peta

dicantumkan skala angka dan juga skala garis. Dalam

19

Page 20: Ketelitian Penggambaran

pembahasan skala peta yang harus  diingat adalah semakin

besar skalanya, akan semakin kecil

2) CARA MENGUBAH SKALA

1. Mengubah skala angka ke skala grafik

Contoh:

Dalam peta tertulis skala 1 : 500.000, ubahlah ke

dalamskala grafik/garis. Penyelesaian:

    Skala 1 : 500.000 berarti 1 bagian di peta

menunjukkan 500.000 bagian di lapangan. Apabila dibuat

dalam cm, maka 1 cm di peta = 500.000 cm di lapangan.

2. Mengubah skala garis menjadi skala angka

Contoh: Skala garis digambarkan seperti di bawah ini,

ubahlah menjadi skala angka!

0                2                4                6   

KM

   

Penyelesaian : Pada peta dengan skala ini berarti

tiap panjang garis menggambarkan 2 km di lapangan

sehingga apabila tiap kotak antara 0 –. 2 – 4 dan 4 – 6

masing-masing jika diukur = 2 cm maka:

2 cm = 2 km

1 cm = 1 km

1 cm = 100.000 cm

Sehingga skala angkanya menjadi 1 : 100.000

20

Page 21: Ketelitian Penggambaran

3. Mengubah skala angka menjadi skala inci - mil

    Contoh: Skala angka 1 : 500.000, ubahlah menjadi

skala inci-mil.

Penyelesaian:

Skala 1 : 500.000 ini berarti tiap 1 inci = 500.000 inci

di lapangan.

    500.000 inci dijadikan mil =  500.000 : 63.360 =

7,89, yang kemudian dibulatkan menjadi 8 mil. Jadi

skala inci-milnya = 1 : 8

1 mil = 63.360 inci

1 inci =     1

            

--------- mil

             63.360

1 inci = 2,54 cm =

0,0254 m

1 meter = 39, 37

inci

1 km = 0,62137 mil4. Mengubah skala grafik menjadi skala mil-inci

    Contoh: Jika diketahui grafik sepanjang 5 cm

menunjukkan jarak 10 mil di lapangan, ubahlah menjadi

skala angka dan inci-mil!

    Penyelesaian:

5 cm = 10 mil dijadikan inci terlebih dahulu sehingga 5

cm = 5 : 1,54 = 1,968 = 2 cm (dibulatkan). Berarti 2

21

Page 22: Ketelitian Penggambaran

inci = 10 mil di lapangan. Jadi 1 inci sesuai dengan 5

mil dilapangan oleh karena itulah skalanya 1 : 5. Bila

diubah ke dalam bentuk skala angka sebagai berikut:

1 inci = 5 mil yang berarti 5 x 63.360 = 316.800

inci, Jadi skala angkanya 1 : 316.800.

5. Mengubah skala dengan sistem grid bujur sangkar

(Gridsquare)

    Sistem grid bujur sangkar disebut juga metode Union

Jack

    Contoh:

    Peta dengan skala 1 : 200.000 ubahlah menjadi peta

berskala 1 : 100.000

Penyelesaian:   x = 200.000 : 100.000 x 1 cm = 2 cm

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai

peta yang tidak ada skalanya, padahal mungkin kita

membutuhkannya. Apabila Anda mengalami kejadian ini maka

cara menentukan perbandingan skala peta dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Membandingkan dua jarak tempat di peta dengan jarak

kedua tempat di lapangan

Contoh: Jarak antara Jakarta dan Bekasi di lapangan 20

km (2.000.000 cm). Di peta jarak keduanya 50 cm.

Tentukan skala petanya!

    Jawab:

    Skala peta tersebut = 2.000.000 / 50 = 40.000

22

Page 23: Ketelitian Penggambaran

    Sehingga skala petanya = 1 : 40.000.

2. Membandingkan dengan peta lain yang luasnya sama dan

telah diketahui skalanya. Contoh:

                                20 cm                                                      

4 cm

      A--------------------------------------B                    

A------------------B

                                 1 : X                                                      

1:50.000

                               (peta 1)                                                        

(peta 2)

- Ukur jarak 2 tempat yang diketahui dalam kedua peta

itu.

  Peta I = jarak A – B = 20 cm

  Peta II = jarak A – B = 4 cm

- Pada peta I jarak A – B dilapangan:

   = 2 x 50.000 cm = 100.000 cm

- Pada peta I jarak AB = 20x

   x cm = 20x cm

     20x = 200.000 cm

         x = 10.000 cm

    Jadi skala peta I = 1 : 10.000

Dari penyelesaian contoh soal tersebut dapat dibuat

kesimpulan rumusan sebagai berikut:

23

Page 24: Ketelitian Penggambaran

J1

P2 = _____ x P1 J2

P2 = 4 x 50.000 / 20

    = 200.000/20

  = 10.000

Jadi skala petanya = 1 : 10.000

3. Membandingkan kenampakan-kenampakan dalam peta yang

sudah pasti ukurannya.

Contoh:Dalam peta terdapat lapangan sepak bola panjang

lapangan 100 meter = 10.000 cm. Jadi skala lapangan

sepak bola tersebut 1 : 10.000

4. Menentukan dua titik di peta yang belum ada skalanya

(peta x) misalnyam titik A-B. dengan arah Utara -

Selatan. Setelah itu menghitung jarak dua titik dan

selisih derajat garis lintangnya. Perlu  diingat bahwa

jarak tiap 10 garis lintang = 111 km dan 10 = 60 detik

    Contoh:

    Jarak A - B di peta x = 50 cm

    Selisih garis lintangnya = 30 detik

    Berapa skala peta x ?

    Penyelesaian: 30 detik = 30/60 x 111 km = 55,5 km =

5.550.000 cm

    50 cm di peta x = 5.550.000 cm di lapangan

24

Page 25: Ketelitian Penggambaran

    Skala di peta x = 50 : 5.550.000, Jadi skala peta = 1 :

1.110.000

5. Pada peta Topografi (peta Kontur) di Indonesia

berlaku rumus:

CI (Contour Interval) adalah selisih ketinggian

antara dua garis kontur yang dinyatakan dalam meter.

Contour Interval sering disebut jarak antara garis

kontur. Garis Kontur yaitu garis-garis pada peta yang

menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang

sama dari permukaan air laut. Perhitungan CI misalnya:

Pada peta kontur Indonesia yang berskala 1 :

100.000, berapakah CI nya?

Jawab: CI = 1 / 2000 x 100.000 = 50 meter

Kembali ke contoh peta kontur yang belum ada skalanya!

Contoh:

Suatu peta kontur dengan Ci = 50 meter, Berapakah skala

peta tersebut!

Jawab: Ci = 50 m

50 = 1/2000 x Penyebut skala

Jadi penyebut skala = 100.000, ini berarti skala peta

kontur tersebut 1 : 100.000

X. DAFTAR PUSTAKA

25

Page 26: Ketelitian Penggambaran

Bos, E.S. 1978. Thematic Cartographuc Principles in Thematic Mapping. ITC:

The

Netherland.

ICA. 1984. Basic Cartography. BAS Printers Limited: Hamshire.

Keates, J. 1976. Cartographic Design and Production. Longman Ltd: London

Muehrcke c, Phillip. 1978. Map Use: Reading, Analysis, and Interpretation.

Winconsin: USA

Oxtoby, P.J, and Brown, A. 1976. Cartographic Technique. ITC. The

Netherland

Robinson, Arthur. Elements of Cartography. John Willey&Sons. New York:

USA

Sijmons, K, and Oxtoby, P.J. 1983. Map Projection. ITC: The Netherland.

Sukwardjono, dan Sukoco, Mas. 1997. Kartografi Dasar. UGM: Yogyakarta

Surjosumarto. 1977. Membaca Peta. Jakarta

Truran, H.c. 1977. Statistical Map and Diagram. Heinemann Educational

Books Ltd: London.

http://badrussam.blogspot.com/2011/10/praktikum-kartografi.html

26