SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 1 KETAATAN HUKUM MAMPUKAH MEMODERASI HUBUNGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AUDIT REPORT LAG Jenis Sesi Paper : Full paper Lailah Fujianti Universitas Pancasila [email protected]Audit Report Lag (ARL) the completion of the audit that the length of time is measured from the date of closing of the financial year until the issuance of the audit report signed by the auditor. Benefits of the financial statements will be reduced if the report is not available on time. This study examines the Good Corporate Governance (GCG) mechanism and external auditors that affect ARL including the board of directors, independent board of director, audit committee and the external auditors and regulatory pressures. This study sampled kompas 100 companies in Indonesia Stock Exchange, with a sample of 94. This study was measured by using a Moderated regression analysis. These results indicate that Partially, the board of directors, independent board of directors have a significant effect on ARL before and after uses moderating variable legal pressure, and the audit committee, external auditors have not a significant effect on ARL. Regulatory pressures plays a role as a moderator variable in the relationship the ARL with the GCG Keywords : Audit Report Lag , Audit Committee, Board of Directors, External Auditor
24
Embed
KETAATAN HUKUM MAMPUKAH MEMODERASI HUBUNGAN … XIX (19) Lampung 2016/mak… · pengawas pasar modal dalam mengurangi ketidaktepatan penyajian laporan keuangan dan bahan evaluasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Audit Report Lag (ARL) the completion of the audit that the length of time is measuredfrom the date of closing of the financial year until the issuance of the audit report signedby the auditor. Benefits of the financial statements will be reduced if the report is notavailable on time. This study examines the Good Corporate Governance (GCG) mechanismand external auditors that affect ARL including the board of directors, independent boardof director, audit committee and the external auditors and regulatory pressures. This studysampled kompas 100 companies in Indonesia Stock Exchange, with a sample of 94. Thisstudy was measured by using a Moderated regression analysis. These results indicate thatPartially, the board of directors, independent board of directors have a significant effect onARL before and after uses moderating variable legal pressure, and the audit committee,external auditors have not a significant effect on ARL. Regulatory pressures plays a role asa moderator variable in the relationship the ARL with the GCG
Keywords : Audit Report Lag , Audit Committee, Board of Directors, External Auditor
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 2
1. Pendahuluan
Laporan keuangan menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan (SAK 2015: 3). Informasi ini berguna bagi pihak-pihak
yang berkepentingan sebagai salah satu in put dalam pengambilan keputusan bisnis (Dogan et al.
2007). Informasi laporan keuangan akan lebih berguna bila di sajikan tepat waktu (Fujianti, 2016).
Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan unsur penting demi berfungsinya
mekanisme pasar modal. Untuk itu badan pengawas pasar modal di berbagai negara mengeluarkan
peraturan mengenai batas akhir penyampaian laporan keuangan. Ketepatan waktu penyajian laporan
keuangan bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) Nomor : Kep-
346/BL/2011, Tanggal : 5 Juli 2011 adalah tiga bulan setelah tanggal laporan keuangan. Data BEI
menunjukkan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI yang tidak tepat waktu dalam penyajian
laporan keuangan selama tiga tahun terakhir jumlahnya bervariasi yaitu pada tahun 2013 terdapat 52
perusahaan, tahun 2014 ada 49 perusahaan, pada tahun 2015 ada 52 perusahaan.
Lamanya waktu penyajian laporan keuangan sampai tanggal diterbitkannya laporan keuangan
yang telah audit disebut Audit Report Lag/ARL (Habib and Bhuiyan 2011; Reheul et al. 2013). ARL
telah menjadi objek penelitian oleh banyak peneliti di berbagai negara, baik di negara maju maupun di
negara berkembang. Beberapa peneliti yang telah meneliti ARL di negara maju seperti di Amerika
Serikat (Lee et al. 2008; Ames, 2013), New Zealand (Gilling, 1977; Walker & Hay, 2007), Australia
(Whittred & Zimmer, 1984; Wah Lai & Cheuk (2005), Perancis (Soltani, 2002), Korea (Bae dan
Woo, 2015), Yunani (Owusu-Ansah & Leventis, 2006), di Hong Kong (Ng & Tai, 1994; Jaggi &
Tsui, 1999), Canada (Ashton & Newton, 1989). Beberapa peneliti yang meneliti ARL di negara
berkembang seperti Bangladesh (Imam et al. 2001; Ahmed, 2009), Jordan (Al-Hazaimeh, 2011),
Iran (Pourali et al. 2013; Abdollahi, 2012) Zimbabwe (Owusu-Ansah, 2000), Malaysia (Ahmad &
Laporan keuangan yang disajikan ke publik harus melalui proses audit oleh Auditor Ekternal
(AE) untuk memperoleh integritas dan legitimasi atas akurasi laporan keuangan tersebut. Proses audit
memerlukan waktu sehingga dapat berpengaruh ARL. Afify (2009) menyatakan bahwa perusahaan
audit yang besar memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan audit dengan tepat
waktu, guna menjaga reputasi dan nama mereka. Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) ini
merupakan sinyal bahwa KAP tersebut melakukan proses audit dengan baik sehingga dapat menjaga
kepercayaan masyarakat. KAP besar diprediksi dapat menyelesaikan proses audit lebih cepat
dibandingkan KAP kecil, karena mereka memiliki lebih banyak staf audit yang lebih berkualitas.
Keahlian auditor berdampak pada efisiensi dan efektivitas proses audit (Blankley et al. 2014).
Pengetahuan auditor yang lebih luas mengenai bidang usaha klien atau spesifikasi jenis industrinya,
memungkinkan auditor dapat mengidentifikasi dan mengatasi risiko dalam proses audit (Blankley et
al., 2015). Habib (2015) menyatakan KAP besar menghasilkan ARL lebih pendek dibandingkan
dengan KAP kecil dan menengah auditor. Lee et al. (2009); Dao, dan Pham (2014) membuktikan ada
pengaruh audit ekternal terhadap ARL, untuk itu Hipotesis (H4) adalah sebagai berikut :
H4 : Auditor eksternal berpengaruh terhadap audit report lag.
2.5 Ketaatan Hukum dan Audit Report Lag
Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan mendapat perhatian dari regulator (Krishnan dan
Yang 2009; Abbott et al. 2012; Bronson et al. 2011). Perhatian ini terutama ditujukan pada batas
waktu penyajian laporan. Regulator Securities and Exchange Commission (SEC) di beberapa negara
telah menetapkan peraturan mengenai batas waktu penyajian laporan keuangan guna mengurangi
keterlambatan penyajian laporan keuangan oleh banyak perusahaan publik (Lambert et al. 2013).
Bursa Efek Indonesia juga telah menetapkan aturan mengenai batas akhir penyajian laporan
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 9
keuangan bagi perusahaan yang terdaftar yaitu tanggal 31 Maret tahun berikutnya setelah tanggal
laporan keuangan berakhir. Batas waktu penyajian laporan keuangan ini menjadi tekanan bagi
perusahaan untuk mengurangi ARL, karena perusahaan yang tidak mematuhi peraturan tersebut akan
dikenakan saksi berupa denda sebesar Rp 150 juta. Oleh karenanya peraturan ini menjadi tekanan bagi
perusahaan agar mentaati peraturan tersebut. Tekanan mentaati peraturan dalam penelitian ini
diistilahkan Ketaatan Hukum (KH), untuk itu Hipotesis 5,6, dan 7 sebagai berikut :
H5 : Ketaatan hukum berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
H6 : Semakin Tinggi ukuran dewan komisaris dan ketaatan hukum akan
berpengaruh terhadap semakin pendeknya Audit report lag
H7 : Semakin Tinggi ukuran dewan komisaris independen dan ketaatan hukum
akan berpengaruh terhadap semakin pendeknya Audit report lag
H7 : Semakin Tinggi ukuran komite audit independen dan ketaatan hukum
akan berpengaruh terhadap semakin pendeknya Audit report lag
3. Metode Penelitian
3.1 Populasi dan Sampel
Penentuan sampel berdasarkan metode purposive sampling yaitu perusahaan yang terdaftar
dalam kelompok kompas 100 pada tahun 2013. Berdasarkan kriteria seleksi sampel diperoleh 95
perusahaan dan 5 perusahaan dikeluarkan dari pengamatan karena tidak memiliki kelengkapan data.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini diukur berdasarkan penelitian sebelumnya, kecuali untuk variabel
tekanan KH diukur berdasarkan peringkat. Peringkat 2 diberikan kepada perusahaan yang tepat
waktu menyajikan laporan keuangan pada tahun sebelumnya, 1 diberikan kepada perusahaan yang
telat menyajikan dan 0 bagi perusahaan yang tidak menyajikan. Pengukuran berdasarkan peringkat ini
didasarkan pada logika bahwa yang tepat waktu akan lebih baik dari yang tidak dan yang tidak tepat
waktu lebih baik dari yang tidak menyajikan laporan keaungan. Penelitian ini juga menyertakan
variabel kontrol yaitu Total Asset (TA) yang diukur dengan log total dan Profitabilitas (PROFIT)
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 10
yang diukur dengan net profit margin. Ringkasan operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel dan Operasional Variabel
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 11
3.3 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.3.1 Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dengan statistik One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test (K-S). Multikolinearitas yaitu ada hubungan linier yang pasti antara variabel bebasnya
(independent). Uji Multikolinearitas dengan Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10 atau nilai
tolerance diatas di atas 0,1. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode
sebelumnya (t-1). Pengambilan keputusan uji DW untuk menilai ada atau tidaknya autokorelasi.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas. Uji ini
dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antar nilai prediksi variabel tidak bebas yaitu ZPRED
dengan residual ZRESID. Pengujian ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu dalam scatterplot.
3.3.2 Model Penelitian
Model penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 dan persamaan penelitian berikutnya
Gambar 3.1
Model Penelitian
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 12
3.3 3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dengan uji t yaitu apakah variabel independen secara parsial memiliki pengaruh
yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Kriteria Pengujian (α = 5%)
a) Ho diterima jika p value ˃ 0,05 .Ini berarti tidak ada pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial.
b) Ho ditolak jika p ≤ 0,05 ttabel. Ini berarti ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
secara parsial.
4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar dalam kompas 100 tahun 2013. Jumlah
populasi ada 100 perusahaan dikurangi 5 perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data dan 1 data
outlier, maka jumlah sampel penelitian ada 94. Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif dari
masing-masing variabel.
Variabel ARL bernilai minimum adalah 16 hari, maksimum 90 hari, rata-rata 67,362 hari dan
standar deviasi 17,495. Variabel DK bernilai minimum adalah 0,364, maksimum 2,167, rata-rata
0,915 dan standar deviasi 0,363. Variabel DKI bernilai minimum adalah 0,167, maksimum 0,800,
rata-rata 0,436 dan standar deviasi 0,118. KAI bernilai minimum adalah 0,00, artinya ada perusahaan
yang tidak memiliki komite audit independen, maksimum 1,000, artinya perusahaan memiliki
maksimum satu orang komite audit. Variabel AE bernilai minimum 0,00 dan maksimum 0,100. Nilai
0,00 berarti diaudit oleh non big four dan 1 diaudit oleh big four. Perusahaan yang diaudit oleh non
big four berjumlah 22 perusahaan dan big for 72. Variabel KH bernilai minimum adalah 1,00. Nilai
1,00 artinya perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyajian laporan keuangan. Perusahaan yang
tidak memenuhi tepat waktu berjumlah 25 perusahaan. Variabel KH bernilai maksimum 2,00. Nilai
2,00 artinya tepat waktu penyajian laporan keuangan tahun sebelumnya yaitu berjumlah 69
Y = a + b1DK + b2 DKI + b3 KAI+ b4 + b5 AE + b6 TA + b7 PROFIT +b8 KH*DK +b9 KH*DKI + b10 KH*KAI + e
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 13
ARL DK DKI KAI AE KH TA PROFIT
ARL 1
DK ,019 1
DKI -,041 -,052 1
KAI ,016 ,197 -,020 1
AE -,145 -,209* -,018 ,084 1
KH -,237* -,067 ,158 -,177 ,126 1
TA -,431** -,047 ,097 ,006 ,260
* ,081 1
PROFIT -,274** -,084 ,193 -,117 -,077 ,090 ,196 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Minimum Maximum MeanStd.
Deviation
ARL 16,000 90,000 67,362 17,495
DK 0,364 2,167 0,915 0,363
DKI 0,167 0,800 0,436 0,118
KAI 0,000 1,000 0,676 0,197
AE 0,000 1,000 0,660 0,476
KH 1,000 2,000 1,734 0,444
TA 5,209 8,865 7,201 0,656
PROFIT -33,240 62,900 12,579 17,010
perusahaan. Variabel TA diukur dengan logaritma natural terhadap total assets sedangkan Variabel
PROFIT diukur dengan Net Profit Margin. Nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi
dapat dilihat lebih lanjut pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Tabel 4.2 menunjukkan korelasi matrik dari masing-masing variabel. DK berhubungan positif
tidak signifikan dengan ARL (0,019, p> 0,05). DKI berhubungan negatif tidak signifikan dengan ARL
(-0,041, p>0,05), KAI berhubungan positif tidak signifikan ARL (0,016, p>0,05). Auditor ekternal
berhubungan negatif tidak signifikan dengan ARL (-0.145, p>0,05). KH berhubungan negatif
signifikan dengan ARL (- 0,237, p<0,01). Dua variabel kontrol yaitu TA berhubungan negatif
signifikan dengan ARL (0,431, p<0,01) dan profit negatif signifikan dengan ARL (0,274, p<0,01).
Tabel 4.2
Pearson Correlation
4.2 Hasil Penelitian
Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji regresi II. Hasil uji ini telah memenuhi uji asumsi klasik dan
uji fit model dengan F statistik (p<0,01) dengan adjusted R2 37,2 %. Hasil uji menunjukkan variabel
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 14
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) ? 183,264 22,699 8,074 ,000 **
DK ? 23,663 8,102 ,492 2,921 ,004 **
DKI - -188,989 47,738 -1,277 -3,959 ,000 **
KAI - 30,011 26,060 ,339 1,152 ,253
AE ? -3,042 3,301 -,083 -,921 ,359
KH - -21,508 7,761 -,546 -2,771 ,007 **
TA - -9,818 2,341 -,368 -4,194 ,000 **
PROFIT - -,294 ,093 -,286 -3,170 ,002 **
KH*DK ? -14,214 4,304 -,625 -3,303 ,001 **
KH*DKI ? 106,238 25,256 1,840 4,207 ,000 **
KH*KAI ? -18,392 14,211 -,454 -1,294 ,199
Adjusted R2 0,372
F Statistics 0
t Sig.Expected
Sign
* significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dependent variable ARL
Variabel
Unstandardized
Coefficients
** significant at the 0.01 level (2-tailed).
DK, DKI, KH, TA, PROFIT, KH*DK, dan KH*DKI berpengaruh signifikan (p<0,01) dengan ARL,
Sedangkan KAI, AE dan KH*KAI tidak signifikan.
Tabel 4.3
Hasil Uji Regresi
4.4 Pembahasan
Variabel kontrol yaitu TA dan Profit signifikan, hal ini sejalan dengan banyak penelitian
sebelumnya yaitu Whitworth dan Lambert (2014); Munsif et al. (2012). Hasil uji regresi
menunjukkan bahwa DK berpengaruh positif signifikan terhadap ARL atau hipotesa H1 diterima.
Artinya semakin banyak anggota dewan komisaris akan memperpanjang jangka waktu ARL. Ini
berarti keberadaan DK dalam mekanisme GCG belum mampu memotivasi DK untuk melakukan
tekanan kepada manajemen agar menyajikan laporan keuangan tepat waktu atau mengurangi ARL
penyajian laporan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Azubike dan Anggreh (2014))
dan bertentangan dengan hasil penelitian (Haboya, 2014). Salah satu kelemahan ukuran dewan
komisaris yang besar adalah masalah koordinasi, komunikasi dan problem pengambilan keputusan
(Uadiale, 2010). Masalah koordinasi dan komunikasi akan memperlambat pengambilan keputusan
terutama di Indonesia. Keputusan baru akan diambil dalam rapat yang harus dihadiri minimal dua
pertiga anggota atau harus memenuhi kuorun. Masalah koordinasi dan komunikasi akan
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 15
memperlambat pengambilan keputusan termasuk dalam kaitan dengan penyajian laporan keuangan,
sehingga ukuran DK meningkatkan ARL.
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa DKI berpengaruh negatif signifikan terhadap ARL atau
hipotesa H2 diterima. Artinya semakin banyak anggota DKI akan mengurangi jangka waktu ARL. Ini
berarti keberadaan DKI memberikan tekanan kepada manajemen agar menyajikan laporan keuangan
tepat waktu atau mengurangi delay penyajian laporan. Hal ini sesuai dengan anggapan bahwa DKI
akan membuat keputusan yang berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan anggota dewan komisaris
yang berasal dari dalam perusahaan (Höffler, 2010 ). Fama dan Jensen (1983) menyatakan bahwa
DKI dapat memainkan peran penting dan penting dalam penyelesaian masalah keagenan dan
kehadiran DKI dalam struktur GCG dapat menyebabkan lebih banyak pengambilan keputusan yang
efektif termasuk dalam kaitan dengan ARL. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
(Hasim dan Rahman 2011) dan bertentangan dengan hasil penelitian (Moghaddam, 2014)
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa KAI berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ARL
atau hipotesa H3 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Bambang, 2013) dan
bertentangan dengan hasil penelitian (Voku dan Cular, 2014). Komite audit harusnya
bertanggungjawab dalam pemantauan kualitas keuangan dan mengawasi audit ekternal (Cohen dan
Wright, 2014). Akan tetapi dalam penelitian belum terbukti, hal ini mungkin di karenakan komite
audit di Indonesia diketuai oleh komisaris independen dan syarat untuk dipilih sebagai anggota
komite audit adalah memiliki kompetensi di bidang keuangan dan akuntansi. Kompetensi komite
audit tersebut ternyata belumlah cukup untuk memberikan peranan yang berarti dalam pelaporan
keuangan, karena di samping kompetensi tersebut dibutuhkan pemahaman operasi perusahaan. Seperti
halnya dengan komite audit di Amerika juga merupakan dewan komisaris yang berasal dari dalam
perusahaan, sehingga memiliki kompetensi di bidang keuangan, akuntansi dan operasi perusahaan.
Selain itu banyak beranggapan bahwa komite audit independen di Indoensia hanya pelengkap dalam
struktur GCG guna memenuhi peraturan yang berlaku.
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa AE berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ARL
atau hipotesa H4 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Al-Ghanem dan Hegaz
(2011); Dibia dan Onwuchekwa (2013). Ini membuktikan bahwa auditor big four di Indonesia belum
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 16
menunjukkan periode waktu audit yang pendek dibangdingkan yang non big four. Hasil penelitian ini
bertentangan hasil penelitian Pham et al. (2014); Mitra (2015); Ayemere dan Elijah (2015).
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel KH berpengaruh negatif signifikan terhadap
ARL atau hipotesa 5 diterima. Artinya kehadiran variabel KH terbukti mampu mengurangi ARL.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Najihah and Ayoib (2012); Amirul dan Md Salleh (
2014) yang menunjukkan bahwa keberadaan peraturan atau standar seperti IFRS dapat
mempengaruhi ARL.
Hubungan DK dengan ARL adalah positif signifikan, artinya semakin banyak anggota dewan
komisaris akan memperpanjang ARL. Hubungan keduanya diperlemah dengan kehadiran variabel
moderator KH (hipotesa H6 diterima). Artinya DK akan memperpanjang ARL tetapi dapat dikurangi
dengan kehadiran Variabel KH. Hubungan DKI dengan ARL adalah negatif signifikan, artinya
semakin banyak anggota DKI akan mengurangi ARL. Hubungan keduanya diperkuat dengan
kehadiran variabel KH (hipotesa H7 diterima). Hal ini menunjukkan keberadaan DKI dalam struktur
GCG akan mengurangi ARL dan diperkuat setelah adanya variabel moderator KH. Hubungan KAI
dengan ARL adalah negatif tetapi tidak signifikan. Hubungan kedua tetap tidak signifikan walaupun
variabel moderator KH sudah dimasukkan. Artinya keberadaan KAI sebelum dan sesudah variabel
KH tetap tidak signifikan. Variabel moderator KH disebut sebagai variabel quari moderator dalam
hubungan DK dengan ARL maupun DKI dengan ARL karena kedua variabel independen DK dan
ARL signifikan sebelum dan sebelum dimasukkannya variabel moderator. Adapun dalam hubungan
KAI dan ARL, Variabel KH berpotensi menjadi variabel moderator karena sebelum dan sesudah
dimasukkan variabel KH tetap tidak signifikan.
5. Konklusi
Keberadaan batas waktu penyajian laporan keuangan di BEI menjadi faktor penentu bagi GCG
dalam mengurangi audit report delay di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan dewan
komisaris, dewan komisaris independen, komite audit tidak serta merta secara iklas menyajikan
laporan keuangan tepat waktu, melainkan harus ditekan terlebih dahulu melalui peraturan atau hukum
yang berlaku. Untuk itu Bapepan sudah tepat memberikan saksi kepada perusahaan terdaftar di BEI
bila terlambat menyajikan laporan keuangan berupa denda harus membayar Rp 150.000.000., bila
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 17
menyajikan laporan keuangan melebihi batas akhir yang ditentukan yaitu 31 Maret tahun berikutnya
untuk periode tahun buku yang berakhir 31 Desember tahun sebelumnya. Dalam penelitian ini masih
ada 25 perusahaan yang menyajikan laporan keuangan melebihi batas waktu yang telah ditentukan,
untuk itu ke depan mungkin harus diberikan sanksi yang lebih keras lagi berupa pencoretan dari
perusahaan terdaftar guna mengurangi atau meminimalkan perusahaan yang tidak memenuhi
ketepatan penyajian laporan keuangan dan bila ini terpenuhi maka ARL dapat dikuragi atau
diperpendek.
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, L. J., S. Parker, and G. F. Peters. 2012. Internal audit assistance and external audit timeliness. Auditing:A Journal of Practice & Theory. Vol. 31, No. 4, pp: 3–20.
Abdollahi, A.F. 2012. Investigation The Effective Factors on Audit Reports Issuance Delay in IranianCompanies That Listed Tehran Stock Exchange Market. Journal of Basic and Applied ScientificResearch. Vol. 2, No. 8, pp: 8429-8434, 2012
Abdulla, J. Y. A. 1996. The Timeliness of Bahrain Annual Reports. Journal of Advances in InternationalAccounting. Vol. 9, pp: 73-88.
Afify, H.A.E. 2009. Determinants of audit report lag: Does implementing corporate governance have anyimpact? Empirical evidence from Egypt. Journal of Applied Accounting Research. Vol. 10. No. 1, pp:56– 86
Agoglia, C.P., Doupnik, T.S., Tsakumis, G.T.2011.Principles-Based versus Rules-Based Accounting Standards:The Influence of Standard Precision and Audit Committee Strength on Financial Reporting Decisions.The Accounting Review, Vol. 86, No. 3 pp. 747–767
Ahmad, R.A.R. and Kamarudin, K.A. 2003. Audit delay and the timeliness of corporate reporting: Malaysianevidence. working paper, MARA University of Technology.
Ahmed, A. A. A. 2009. The effect of timeliness regulation of corporate financial reporting: evidence frombanking sector of Bangladesh. Accounting and Management Information Systems. Vol. 8, pp: 216-235.
Ahmed, A.A., Hossain, Md. S. 2010. Audit Report Lag: A Study of the Bangladeshi Listed Companies. ASAUniversity Review, Vol. 4 No. 2 : 49-56
Akle, Y.H. 2011. The relationship between corporate governance and financial reporting timeliness forcompanies listed on Egytian Stock Exchane an empirical study. Internal Auditing & Risk ManagementVI (2): 81-90
Al-Ghanem, W., Hegazy, M.2011. An Empirical Analysis Of Audit Delays And Timeliness of CorporateFinancial Reporting In Kuwait. Eurasian Business Review Volume 1, pp: 73-90
Al-Hazaimeh, A. 2011. Determinants of Aggregate Imports in Jordan: Empirical Evidence (1976-2008). Journalof Economic Development, Management, IT, Finance and Marketing. Vol. 3, No.1, pp: 18-38
Aljaaidi1, K.S., Bagulaidah, G.S, Ismail, NA., Faudziah Hanim Fadzil, F.H. 2015. An Empirical Invistigation ofDeterminants Associated with Audit Report Lag in Jordan. Jordan Journal of BusinessAdministration.Vol. 11, No. 4, pp: 963-979
Ames, Daniel. 2013. Audit Report Lag and Submission Approval Lag: The Case of Insurance Companies .Journal of Applied Financial Research. 2013, Vol. 2, p10-18. 9p. ,
Amirul, A.M., Md Salleh, M.F . 2014. Convergence to IFRs and Audit Report Lag in Malaysia. ResearchJournal of Finance and Accounting Vol.5, No.23, pp : 9-14
Apadore, K., Noor, MM. 2013. Determinants of Audit Report Lag and Corporate Governance in Malaysia.International Journal of Business and Management. Vol. 8. No. 15, pp: 151-163.
Apadore, K., Noor, MM. 2013. Determinants of Audit Report Lag and Corporate Governance in Malaysia.International Journal of Business and Management. Vol. 8. No. 15, pp: 151-163.
Archambeault, D., T. DeZoort, and D. Hermanson. 2008. Audit committee incentive compensation andaccounting restatements. Contemporary Accounting Research 25 (4): 965-992
Ashton, R. H., Graul, P. R., & Newton, J. D. 1989. Audit delay and the timeliness of corporate reporting.Contemporary Accounting Research. Vol. 5. No. 2, pp: 657–673
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 18
Ayemere, I.L., Elijah, A. 2015. Corporate Attributes and Audit Delay in Emerging Markets: EmpiricalEvidence from Nigeria. International Journal of Business and Social Research Volume 05, Issue 03,pp: 1-10
Azubike, J.U.B., Anggreh, M. 2014. Corporate Governance And Audit Delay In Nigerian Quoted Companies.European Journal of Accounting Auditing and Finance Research Vol.2, No.10, pp.22-33
Bae, C.H., Woo, Y.S. 2015. The effect of audit report lag and management discretionary report lag on analystforecasts: evidence from Korea. Investment Management and Financial Innovations, Volume 12, Issue1 : 318-328
Bambang, B.S., Abukosim, Mukhtaruddin, Imam Mursidi. 2013. Good Corporate Governance (GCG)Mechanism and Audit Delay: An Empirical Study on Companies Listed on the Indonesia StockExchange (IDX) in the Period of 2009-2011. Journal of Modern Accounting and Auditing. Vol. 9, No.11, pp: 1454-1468
Belkaoui, A. 2007. Accounting Theory (5th Edition, Thomson Learning, Singapore, 2007).Blankley, A.I., Hurtt, D.N., MacGrego, J.E. 2015. Are Lengthy Audit Report Lags a Warning Signal?.
American Accounting Association, Volume 9, Issue 2, pp : 19 – 28Blankley,A.I., Hurtt, D.N., and MacGregor, J.E. 2014. The Relationship between Audit Report Lags and
Future Restatements. Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 33, No. 2, pp. 27–57Bronson, S. N., C. E. Hogan, M. F. Johnson, and K. Ramesh. 2011. The unintended consequences of PCAOB
Auditing Standard Nos. 2 and 3 on the reliability of preliminary earnings releases. Journal ofAccounting and Economics. Vol. 51, No. (1/2), pp: 95–114.
Chan, K.H., Luo, V.W., Mo, P.L.L. 2015. Determinants and implications of long audit reporting lags: evidencefrom China. Accounting and Business Research, Vol. 46, No. 2, 145–166
Che-Ahmad, Ayoib and Abidin, Shamharir. 2008. Audit Delay of Listed Companies: A Case of Malaysia.International Business Research. Vol. 1. No. 4, pp: 32–42.
Choi,JH., Jeon, K.A., Park, J.I. 2004.The role of audit committees in decreasing earnings management:Korean evidence. International Journal of Accounting, Auditing and Performance Evaluation. Vol. 1,No. 1, pp: 37-60
Dao, M., Trung Pham, T. 2014. Audit tenure, auditor specialization and audit report lag. Managerial AuditingJournal. Vol. 29 No. 6, pp. 490-512
Dechow, P., Weili Ge. Schrand, C. 2010. Understanding earnings quality: A review of the proxies, theirdeterminants and their consequences. Journal of Accounting and Economics. Vol. 50, No. 2–3, pp:344–401
Dibia, N.O., Onwuchekwa, J.C. 2013. An Examination Of The Audit Report Lag Of Companies Quoted In TheNigeria Stock Exchange. International Journal of Business and Social Research (IJBSR), Volume -3,No.-9, pp: 8-16
Dimitropoulos, P. E., & Asteriou, D. (2010). The Effect of Board Composition on The Informativeness andQuality of Annual Earnings: Empirical Evidence From Greece. Research in International Business andFinance, Vol. 24, No. 2, pp. 773–784
Dogan, M., Coskun, E. and Celik, O. 2007. Is Timing of Financial Reporting Related to Firm Performance? –An Examination on Ise Listed Companies. International Research Journal of Finance and Economics.Vol. 12, pp: 220-233.
Ebaid, I.E. 2013. Corporate governance and investors' perceptions of earnings quality: Egyptian perspective.The international journal of business in society, Vol. 13 Iss 3 pp. 261 – 273
Eghlaiow, S., Wickremasinghe, G., Sofocleous, S. 2012. A Review Of The Empirical Determinants Of AuditDelay. Corporate Ownership & Control.Vol. 9. No. 2, pp: 511
El Masry, A.E. 2008. The Impact of Corporate Governance on The Timeliness of Corporate Internet ReportingBy Egyptian Listed Companies, Managerial Finance, Vol. 34, No. 12, pp. 848 – 867
Emeh, Y. 2013. Audit Committee and Timeliness of Financial Reports: Empirical Evidence From Nigeria,Journal of Economics and Sustainable Development, Vol. 4, No. 20, pp. 14-25
Eugene F. Fama, E.F., Jensen, M.C. 1983. Agency Problems and Residual Claims Journal of Law andEconomics, Vol. 26, No. 2, pp. 327-349
Fujianti, L. 2016. Analysis Market Reaction on Timeliness Reporting: Study on Indonesia Stock Exchange.International Journal of Business and Management Invention. Vol 5. No. 3, pp: 01-10
Gilling, M.D. 1977. Timeliness in corporate reporting: some further comment. Accounting and BusinessResearch. Winter, pp. 35-50.
Gul, F.A., Fung, S.Y. and Jaggi, B. (2009), ‘‘Earnings quality: some evidence on the role of auditor tenure andauditors’ industry expertise’’, Journal of Accounting and Economics, Vol. 47, pp. 265-287.
Habbash, M, The Effectiveness of Corporate Governance and External Audit on Constraining EarningsManagement Practices in the UK”, Ph.D. thesis, Durham University, 2010.
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 19
Habib, A. 2015.The New Chinese Accounting Standards and Audit Report Lag. International Journal ofAuditing.Vol. 19. No. 1, pp: 1-14
Habib, A., Bhuiyan, B.U. 2011. Audit firm industry specialization and the audit report lag. Journal ofInternational Accounting, Auditing and Taxation. No. 20, pp: 32–44
Hamonangan Siallagan, H., Januarti, I. 2014. The Effect of Good Corporate Governance Implementation andProportions of State Ownership on Banking Firms Market Value. International Journal of Business,Economics and Law. Vol. 5, No. 1, pp: 28-37
Hasan, Y.M. 2016. Determinants of audit report lag: evidence from Palestine. Journal of Accounting inEmerging Economies, Vol. 6 Iss: 1, pp.13 - 32
Hashim, U.J.B., Rahman, R.B.A. 2011. Audit Report Lag and the Effectiveness of Audit Committee AmongMalaysian Listed Companies. International Bulletin of Business Administration. No. 10, pp. 50-61
Höffler, T. N., H. Prechtl, and C. Nerdel. 2010. The influence of visual cognitive style when learning frominstructional animations and static pictures. Learning and Individual Differences 20 (5):479-483.
Hossain, M. A. and Taylor, P. J. (1998). An Examination of Audit Delay. Evidence from Pakistan. University ofManchester. UK. Retrieved February 19, 2008 from http://www3.bus.osakacu.ac.jp/apira98/archives/pdfs/64.pdf
Ibrahim El-Sayed Ebaid, (2013).Corporate governance and investors' perceptions of earnings quality: Egyptianperspective. The international journal of business in society, Vol. 13 Iss 3 pp. 261 – 273
Ika, S.R., Ghazali, N.A.M. 2012. Audit Committee Effectiveness and Timeliness of Reporting: IndonesianEvidence. Managerial Auditing Journal, Vol. 27, No. 4, pp. 403 – 424
Ilaboya, O. J., Christian, I. 2014. Corporate Governance and Audit Report Lag in Nigeria. International Journalof Humanities and Social Science. Vol. 4, No. 13; pp:172-180
Imam, S., Ahmed, Z.U. and Khan, S.H. 2001. Association of audit delay and audit firms’ international links:evidence from Bangladesh. Managerial Auditing Journal. Vol. 16 No. 3, pp: 129-33.
Jaggi, B., & Tsui, J. 1999. Determinants of audit report lag: Further evidence from Hong Kong. Accounting andBusiness Research. Vol. 30. No. 1, pp: 17-28.
Jensen, M.C., Meckling, W.H. 1976.Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and OwnershipStructure. Journal of Financial Economics, October, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.
Jiang,W. and Anandarajan, A. (2009), ‘‘Shareholder rights, corporate governance and earnings quality: theinfluence of institutional investors’’, Managerial Auditing Journal, Vol. 24 No. 8, pp. 767-791.
Karim, W., Ahmed, K., Islam, A. 2006. The effect of regulation on timeliness of corporate financial reporting:Evidence from Bangladesh. JOAAG, Vol. 1. No. 1, pp. 15-35
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan SalinanKeputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-431/Bl/2012:Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik.http://ptba.co.id/public/uploads/peraturan
Khlif, H., and Samaha, K.Internal Control Quality, Egyptian Standards on Auditing and External Audit Delays:Evidence from the Egyptian Stock Exchange. International Journal of Auditing. 18: 139–154
Knechel, W.R. and Payne, J.L. 2001. Additional evidence on audit report lag. Auditing: A Journal of Practice &Theory. Vol. 20. No. 1, pp: 137-46.
Krishnan, J., and J. S. Yang. 2009. Recent trends in audit report and earnings announcement lags. AccountingHorizons . Vol 23, No. 3, pp: 265–288.
Lambert, T. A., K. L. Jones, and J. F. Brazel. 2013. Unintended Consequences of Accelerated Filings: AreMandatory Reductions in Audit Quality Associated with Reductions in Earnings Quality? Workingpaper, Lehigh University.
Lazar, C., Metzner, Y., Rapp, M. S., & Wolff, M. 2014. Remuneration of Non-Executive Directors in GermanListed Firms: An Empirical Analysis From a Practitioners’ Perspective, Accounting Economics andLaw. Vol. 4, No. 2, pp. 1–16.
Lee, H. and G. Jahng. 2008. Determinants of Audit Report Lag: Evidence from Korea – An Examination ofAuditor-Related Factors. Journal of Applied Business Research. No. 24 2, pp: 27-44.
Lee, H. Y., V. Mande, and M. Son. 2008. A comparison of reporting lags of multinational and domestic firms.Journal of International Financial Management & Accounting 19 (1):28-56.
Lee, H.Y., Mande, V., Son, M. 2009. Do Lengthy Auditor Tenure and the Provision of Non-Audit Services bythe External Auditor Reduce Audit Report Lags?. International Journal of Auditing. 13: 87–104
Leventis, S., Weetman, P. and Caramanis C. 2005. Determinants of Audit Report Lag: Some Evidence from theAthens Stock Exchange. International Journal of Auditing. Vol. 9, pp: 45- 58.
Li, Y., Zhang, D., Wang, X. 2014.The Influence Of Corporation Governance Structure On Internal ControlAudit Report Lag: Evidence From China. Accounting & Taxation Vol. 6, No. 2, 2014, pp. 101-115
Lin, J.W. and Hwang, M.I. (2010), ‘‘Audit quality, corporate governance and earnings management: a meta-analysis’’, International Journal of Auditing, Vol. 14 No. 1, pp. 57-77.
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 20
Lord, A.T., DeZoort, F.T. 2001. The Impact of Commitment and Moral Reasoning on auditors’ responses tosocial influence pressure. Accounting Organizations and Society 26: 215-235
Mak, Y.T dan Yuan Li, 2001. Determinants of Corporate Ownership and Board Structure: Evidence fromSingapor, Journal of Corporate Finance, No.7, pp. 235-256
Mitra,S., Song, H., dan Yang, J.S.2015. The Effect of Auditing Standard No. 5 on Audit Report Lags.Accounting Horizons Vol. 29, No. 3 pp. 507–527
Modugu, K. Eragbe E., Ikhatua, G.2012. Determinants of audit delay: empirical evidence from Nigeria. TheInternational Journal of Business and Finance Research. Vol. 8. No. 2, pp: 21 – 28
Moghaddam, A.G., Shakeri,M., Amani, N., Mojtaba Sane’ee Kakhki, M.S., 2014. Non-executive Directorsand Audit Report Lag in the Companies Listed in Tehran Stock Exchange. Applied mathematics inEngineering, Management and Technology, Vol 2. No. 2, pp:259-266
Mukhtaruddin ., Relasari ., Felmania, M. 2014. Good Corporate Governance Mechanism, Corporate SocialResponsibility Disclosure on Firm Value: Empirical Study on Listed Company in Indonesia StockExchange. International Journal of Finance & Accounting Studies. Vol. 2 No. 1, p: 1-10
Munsif,V., Raghunandan, K., Rama, D.V. 2012. Internal Control Reporting and Audit Report Lags: FurtherEvidence. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol. 31, No. 3. pp. 203–218
Najihah .M.Y and Ayoib.C.A .2012. Adoption of FRS 138 and Audit Delay in Malaysia. The InternationalJournal of Economis and Finance, American Academy of Business, Cambridge * Vol. 4 * Num. 1
Najihah .M.Y and Ayoib.C.A .2012. Adoption of FRS 138 and Audit Delay in Malaysia. The InternationalJournal of Economis and Finance, American Academy of Business, Cambridge * Vol. 4 * Num. 1
Ng, P. H. and Tai, Y. K., 1994. An empirical examination of the determinants of audit delay in Hong Kong.British Accounting Review. No. 26, pp: 43-59.
Nor, M.N.M., Shafie, R., Wan-Husin, N. 2010. Corporate Governance And Audit Report Lag In Malaysia.Asian Academy Of Management Journal Of Accounting And Finance. Vol. 6, No. 2, 57–84 : 57-82
Owusu-Ansah, S. 2000.Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Markets: Empiricalevidence from the Zimbabwe Stock Exchange. Accounting and Business Research. No. 30, pp: 241–254.
Owusu-Ansah, S. and Leventis, S. 2006. Timeliness of Corporate Annual Financial Reporting in Greece.European Accounting Review. Vol. 15. No. 2, pp: 273-287.
Pham, T., Dao, M., Brown, V.L. 2014. Investment Opportunities and Audit Report Lags: Initial Evidence.Accounting and Finance Research. Vol. 3, No. 4 pp.45-57
Pourali,M.R., Jozi,M., Rostami, K.H, Reza, G. 2013. TaherpourInvestigation of Effective Factors in AuditDelay: Evidence from Tehran Stock Exchange (TSE). Research Journal of Applied Sciences,Engineering and Technology. Vol. 5, No. 2, pp: 405-410
Reheul, A.M., Caneghem, T.C., Verbruggen, S. 2013. Audit report lags in the Belgian non-profit sector: anempirical analysis. Accounting and Business Research. Vol. 43, No. 2, 138–158
Rouf, M.A., 2011. The Relation Between Corporate Governance and Value of Firm in Developing Countries:Eviden from Bangladesh. The International Journal of Applied Economics anf Finance. TheInternational Journal of Applied Economics and Finance. No. 5, pp: 237-244.
Shukeri, S.W., Nelson, S.P. 2011. Corporate Governance and Audit Report Timeliness: Evidence fromMalaysia, Research in Accounting in Emerging Economies, No. 11: 109 – 127.
Soltani, B. (2002). Timeliness of corporate and audit reports: Some empirical evidence in the French context.International Journal of Accounting. No. 37, PP; 215-246.
Standar Akuntansi Keuangan : Per Efektif 1 Januari 2015, 2015. Ikatan Akuntan Indonesia, Salemba empatTrung Pham, T., Dao, M., Brown, V.L. 2014 Investment Opportunities and Audit Report Lags: Initial
Evidence. Accounting and Finance Research. Vol. 3, No. 4 pp.45-57Vuko, T., Culat, M. 2014. Finding determinants of audit delay by pooled OLS regression analysis. Croatian
Operational Research Review, 5 pp: 81_91Wah Lai, K. and Cheuk L. M. C. 2005. Audit Report Lag, Audit Partner Rotation and Audit Firm Rotation:
Evidence from Australia. https://aaahq.org/audit.Walker, A., & Hay, D. (2007). An empirical investigation of audit report lag: the effect of non-audit
services.Working paper, University of Auckland.Whittred, G. P., & Zimmer, I. 1984. Timeliness of financial reporting and financial distress. The Accounting
Review. No. 59. No. 2, pp: 287–295.Whitworth, J.D., Lambert, T.A.2014. Office-Level Characteristics of the Big 4 and Audit Report Timeliness.
Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol. 33, No. 3 pp. 129–152Wu, X., Lan, Y., Liu, H. 2014. Optimal revenue-sharing contract based on forecasting effort for uncertain
agency problem. Int. J. Mach. Learn. & Cyber. 5:971–979 DOI 10.1007/s13042-014-0243-3Wu, X., Lan, Y., Liu, H. 2014. Optimal revenue-sharing contract based on forecasting effort for uncertain
agency problem. Int. J. Mach. Learn. & Cyber. 5:971–979
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 21
Xie, B., Davidson, W. N., and Dadalt, P. J. (2003). Earnings Management and Corporate Governance: TheRoles of The Board and The Audit Committee. Journal of Corporate Finance. Vol. 9, pp. 295-316.
Zattoni, A., & Cuomo, F. 2010. How Independent, Competent and Incentivized Should Non-ExecutiveDirectors Be? An Empirical Investigation of Good Governance Codes. British Journal of Management.Vol. 21, No. 1, pp. 63–79.
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 22
N Minimum Maximum MeanStd.
Deviation
ARL 94 16,000 90,000 67,362 17,495
DK 94 0,364 2,167 0,915 0,363
DKI 94 0,167 0,800 0,436 0,118
KAI 94 0,000 1,000 0,676 0,197
AE 94 0,000 1,000 0,660 0,476
KH 94 1,000 2,000 1,734 0,444
TA 94 5,209 8,865 7,201 0,656
PROFIT 94 -33,240 62,900 12,579 17,010
KH*DK 94 0,375 4,000 1,604 0,769
KH*DKI 94 0,250 1,600 0,779 0,303
KH*KAI 94 0,000 2,000 1,177 0,432
Valid N(listwise)
94
Descriptive Statistics
Unstandardized Residual
94,0000
Mean 0,0000
Std.Deviation
13,0954
Absolute 0,0717
Positive 0,0362
Negative -0,0717
0,6951
0,7193Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
N
NormalParametersa,b
MostExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -4,109 12,093 -,340 ,735
DK ,265 4,316 ,013 ,061 ,951
DKI 6,196 25,432 ,096 ,244 ,808
KAI -10,945 13,883 -,282 -,788 ,433
AE ,547 1,759 ,034 ,311 ,756
KH 5,923 4,135 ,343 1,433 ,156
TA 1,577 1,247 ,135 1,264 ,210
PROFIT ,070 ,049 ,156 1,420 ,159
KH*DK ,097 2,293 ,010 ,042 ,966
KH*DKI -11,170 13,455 -,441 -,830 ,409
KH*KAI 4,073 7,571 ,229 ,538 ,592
a. Dependent Variable: ABS
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
t Sig.
1
R R SquareAdjusted R
Square
Std. Errorof the
EstimateDurbin-Watson
1 ,663a ,440 ,372 13,86189 1,919
Model Summaryb
Model
a. Predictors: (Constant), KH*KAI, TA, DK, DKI, PROFIT, AE, KH, KH*DK,KAI, KH*DKI
b. Dependent Variable: ARL
Lampiran : Uji Regresi :
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016 23
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
Regression 12515,082 10 1251,508 6,513 ,000b
Residual 15948,620 83 192,152
Total 28463,702 93
1
a. Dependent Variable: ARL
b. Predictors: (Constant), KH*KAI, TA, DK, DKI, PROFIT, AE, KH, KH*DK, KAI, KH*DKI
ANOVAa
Model
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 183,264 22,699 8,074 ,000
DK 23,663 8,102 ,492 2,921 ,004 ,238 4,197
DKI -188,989 47,738 -1,277 -3,959 ,000 ,065 15,411