Top Banner
1 KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM Oleh : Dr. Yuyun SM Soedarmono, MSc
22

Keselamatan Kerja Di Lab

Oct 20, 2015

Download

Documents

Nie' MK

Keselamatan Kerja Di Lab
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Keselamatan Kerja Di Lab

1

KESELAMATAN KERJADI LABORATORIUM

Oleh :

Dr. Yuyun SM Soedarmono, MSc

Page 2: Keselamatan Kerja Di Lab

2

LABORATORIUM KLINIS DIAGNOSTIK TRANSFUSI DARAH

Pasien / Donor

Spesimen

Transportasi

Laboratorium

Page 3: Keselamatan Kerja Di Lab

3

PERSYARATAN KEAMANAN LABORATORIUM KLINIS

• Manajemen lab dan desain lab yang tepat.

• Petugas yang tepat.

• Strategi dan metoda yang tepat.

• Biosafety :

- spesimen pasien / donor

- kimia / radiokimia

- fisik

Page 4: Keselamatan Kerja Di Lab

4

MANAJEMEN / ORGANISASI LABORATORIUM

• Kebijakan umum dan tanggung jawab.• Petugas keselamatan kerja.• Pelatihan petugas.• Buku manual keamanan lab dalam

menangani kecelakaaan kerja dan dekontaminasi.

• Rencana kebersihan thd faktor kimiawi dan mikroba.

Page 5: Keselamatan Kerja Di Lab

5

MANAJEMEN / ORGANISASI LABORATORIUM

• Lembar kerja untuk prosedur keamanan.

• Pengiriman spesimen berbahaya.

• Pengamanan terhadap kebakaran.

• Perencanaan dan latihan untuk situasi emergensi (medis, kebakaran, percikan bahan berbahaya)

Page 6: Keselamatan Kerja Di Lab

6

DESAIN LABORATORIUM

• Lab merupakan wilayah “terlarang”.

- “Tanda Bahaya” dan “Pengunjung”

• Instalasi dan enjinering.

- gas, ventilasi

- air, pembuangan

- listrik

- lantai

Page 7: Keselamatan Kerja Di Lab

7

DESAIN LABORATORIUM

• Peralatan dan instrumen

- sentrifus

- gas CO2 dan N2

- Sinar UV

- Peralatan vacuum

- Safety cabinet

- Meja kerja tahan air, asam dan basa

- Fasilitas penyimpanan untuk bahan kimia berbahaya, yg

dapat menimbulkan luka bakar, bahan yg rentan api,

korosif atau obat-2an yg harus diawasi.

Page 8: Keselamatan Kerja Di Lab

8

PETUGAS YANG TEPAT

Kebijakan perlindungan petugas.

• Jas lab dan sepatu khusus.

• Sarung tangan.

• Pelindung mata dan wajah.

• Pelindung pernafasan.

• Pelindung pendengaran.

• Pemeriksaan kesehatan dan surveilance.

• Bekerja sendiri

Page 9: Keselamatan Kerja Di Lab

9

PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA

• Benda tajam :

- jarum, pecahan gelas, pisau.

• Prosedur inaktifasi.

• Wadah khusus :

- limbah cair.

- limbah radioaktif

Page 10: Keselamatan Kerja Di Lab

10

PERHATIAN

SEMUA SPESIMEN PASIEN ATAU DONOR HARUS

DIANGGAP BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI

Page 11: Keselamatan Kerja Di Lab

11

INFEKSI YANG DIDAPAT DI LABORATORIUM KLINIK

Insidens per-tahun dan “cost”

• 1-5 infeksi laboratorioum / 1.000 pekerja.

• 1-1,5 hari kerja hilang / tahun

Page 12: Keselamatan Kerja Di Lab

12

INFEKSI YANG DIDAPAT DI LABORATORIUM KLINIK

VIRUS penyebab :

1. Virus Hepatitis B– resiko infeksi dapatan di lab : 23%– 200 -300 petugas kesehatan meninggal setiap

tahunnya akibat hepatitis B kronis.

2. HIV– resiko infeksi dapatan di lab : <0,3%

Page 13: Keselamatan Kerja Di Lab

13

SUMBER INFEKSI

Phlebotomy dan luka tusukan jarum :• Tindakan menutup jarum sering

menyebabkan kecelakaan dan resiko infeksi

• 12-30% luka tusukan jarum disebabkan oleh tindakan menutup jarum.

• Jangan pernah menutup jarum !• Buang jarum & benda tajam lainnya

kedalam wadah khusus.

Page 14: Keselamatan Kerja Di Lab

14

Tabel 18.2 : Jenis kecelakaan lab yang menyebabkan infeksi

Kecelakaaan yg Jumlah infeksi Persentase dari

diketahui totalPercikan atau muncrat 188 26,7Tusukan jarum 177 25,2Kec. krn pecahan gelas 112 15,9Gigitan / cakaran 95 13,5Memipet dg mulut 92 13,1Lain-lain 39 5,5 Total 703 99,9

Sumber : Diambil dari R.M Pike, Infeksi yg berhubungan dengan laboratorium : Kesimpulan dan analisa

dari 3.921 kasus. Health Lab. Sci. 13 : 105, 1976

Page 15: Keselamatan Kerja Di Lab

15

Tabel 4.2. Perbandingan resiko kejadian pada petugas kesehatan, pasien dan masyarakat.

Kejadian Resiko per-juta exposure

Petugas kesehatan Hepatitis B 230.000serokonversi setelah tusukan jarum, dg spesimen HBeAg positif

Petugas kesehatan serokonversi HIV 2.800setelah luka tusukan jarum

Petugas kesehatan serokonversi HIV < 2.800setelah exposure mll membran mukosa

Petugas kesehatan serokonversi HIV < 400setelah exposure mll kulit

Kematian akibat kecelakaan lalu lintas (10.000 mil berkendaraan/th) 250Kematiah akibat komplikasi anestesi umum 85 - 115Serokonversi HIVsetelah transfusi 1 unit darah yg telah diuji saring 6,7 - 25Kematian akibat anafilaksis penisilin 10 - 20Kematian “commuter” pesawat terbang (per-penerbangan) 7

Page 16: Keselamatan Kerja Di Lab

16

TINDAKAN PENCEGAHAN BAGI KLINISI / PATOLOGIS

1. Simpanlah darah, cairan tubuh dan spesimen lainnya pada wadah yang aman. Beri pengamanan pada tutup untuk mencegah kebocorang. Tidak ada kontaminasi dari bagian luar wadah.

2. Petugas yang menangani darah dan cairan tubuh :- kenakan sarung tangan ganti sarung tangan- kenakan masker dan pelindung mata apabila

kemungkinan ada kontak membran mukosa. - desinfeksi dan cuci tangan

Page 17: Keselamatan Kerja Di Lab

17

TINDAKAN PENCEGAHAN BAGI KLINISI / PATOLOGIS

3.Untuk prosedur rutin (histologis, patologis, kultur mikobiologis) Biologic Safety Cabinet (BSC) tidak diperlukan. BSC diperlukan pada aktivitas dengan kemungkinan terjadi percikan (pencampuran, pengocokan).

4.Tidak boleh memipet dengan mulut.

Page 18: Keselamatan Kerja Di Lab

18

TINDAKAN PENCEGAHAN BAGI KLINISI / PATOLOGIS

5.Gunakan jarum, spuit dan benda tajam lainnya hanya apabila tidak ada alternatif lain.

6.Dekontaminasi meja kerja dg desifektan yang tepat setelah :

- percikan darah atau lainnya.

- pekerjaan sudah selesai.

Page 19: Keselamatan Kerja Di Lab

19

TINDAKAN PENCEGAHAN BAGI KLINISI / PATOLOGIS

7.Dekontaminasi/inaktivasi barang-2 sebelum meletakkannya dalam kantong limbah.– Tidak ada benda tajam yang tidak terlindung

didalam kantong limbah.

8.Desinfeksi dan cuci tangan dan lepas lab jas setelah : - terjadi percikan darah atau lain2

- pekerjaan selesai.9.Tidak ada makanan dalam refrigerator lab.

Page 20: Keselamatan Kerja Di Lab

20

PROSEDUR INAKTIVASI

• Sterilisasi uap dengan autoclave.

- membunuh mikroorganisme (termasuk

spora)

• Desinfeksi

- kurangi resiko infeksi dg membunuh

(tidak perlu sampai sporanya) hg level

dimana infeksi tidak akan terjadi

Page 21: Keselamatan Kerja Di Lab

21

PROSEDUR INAKTIVASI

• Pilih desinfeksi yang kuat dan tepat sesuai tujuan :

- Tangan Iso-propanol 70%

- Permukaan meja Formaldehyde

- Instrumen

- Pakaian Formaldehyde

- Pembuangan Bleaching rumah

Page 22: Keselamatan Kerja Di Lab

22

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN SETELAH EXPOSURE

Vaksinasi• Aktif dg vaksin hidup atau yg dilemahkan.• Pasif dg immunoglobulin.

Surveilance serologis pada petugas• HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan lain-2.

HIV• Pencegahan setelah exposure (mis : luka tusukan

jarum) dg AZT (azidothymidine) atau lainnya.