Top Banner

of 13

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pekerjaan Baja

Oct 14, 2015

Download

Documents

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pekerjaan Baja
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IIKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DALAM KERJA BAJA2.1 PENTINGNYA K3 DALAM KERJA BAJABahaya / kecelakaan kerja datang secara tiba-tiba terutama pada saat melakukan kerja baja. Keselamatan kerja harus diperuntukkan untuk mengantisipasi bahaya yang menimpa :1. Pekerja 2. Bahan 3. Peralatan 4. Lingkungan kerja

2.2 PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA Kaca Mata Masker Pelindung Telinga Baju Las (Apron) Sarung Tangan (Gloves) Sepatu Helm Sabuk Pengaman Tabir Pelindung Lingkungan

2.3 KACA MATAKaca mata merupakan perlengkapan pelindung mata dari benda-benda yang ukurannya amat sangat kecil yang berkemungkinan mengenai mata, misalnya bram-bram besi saat menggerinda besi atau pekerjaan bor. Selain itu akibat dari cahaya yang sangat kuat maka kaca mata las merupakan perlengkapan pelindung mata selama proses pengelasan.

KACA MATA DAN TOPENG LAS

Ketika membersihkan terak las harus dipakai kacamata bening, untuk menghindari mata dari loncatan terak yang panas usai pengelasan. STRUKTUR KACA MATA LAS 2.4 MASKERMasker pelindung hidung dan mulut dari asap dan debu pada saat pengelasan atau pekerjaan lainnya. Terutama asap pada waktu proses pengelasan sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru, yang dapat berakibat sakit paru-paru atau pernafasan pekerja. Masker pelindung dipergunakan untuk mengelas dan memotong bisa terdapat debu dan gas-gas beracun. Alat ini melindungi pekerja dari partikel logam beracun, asap logam dan uap lasan. Filternya harus diganti secara teratur bila bernafas mulai terasa susah. Berikut jenis material racun (toxic materials) yang ada dilingkungan kerja baja.

2.5 PELINDUNG TELINGAPelindung telinga digunakan untuk melindungi kebisingan saat pekerjaan, sehingga akan menjaga gendang telinga dari suara yang dapat merusak telinga, terutama suara dengan frekwensi yang melebihi kemampuan telinga normal.

2.6 BAJU LAS (APRON) 2.7 SARUNG TANGAN (GLOVES)

2.8 SEPATU2.9 HELMHelm pelindung kepala saat bekerja di lokasi kerja konstruksi wajib digunakan bagi setiap orang (pekerja atau peninjau lainnya), mengingat bahaya yang sewaktu-waktu terjadi dilokasi pekerjaan, misalnya : Benda/ peralatan/ bahan lain yang terjatuh Benda konstruksi yang menonjol letakknya berada mengenai kepala

2.10 SABUK PENGAMAN (SAFETY BELT)Pekerja yang bekerja diketinggian wajib menggunakan sabuk pengaman, untuk melindungi bahaya yang mungkin terjadi akibat ketidak seimbangan saat melaksanakan pekerjaan diketinggian.

2.11 TABIR PELINDUNG LINGKUNGAN PEKERJAAN LASSelama pekerjaan las berlangsung selain keselamatan bagi juru las harus diperhatikan, maka keselamatan lingkungan disekitar juga harus diperhatikan, untuk itu dalam pekerjaan las, bilik-bilik harus dipasang tabir/ kelambu pelindung dari percikan api las dan cahaya dari busur/ api las.

2.12 KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN ASETILIN (OAW) Kebakaran Ledakan Gas Nyala Balik Luka Bakar Sesak Nafas Akibat Asap

2.13 KEBAKARAN

2.14 LEDAKANResiko ledakan dapat timbul dari banyak tempat : 1. Bahan mudah terbakar di dekat proses pengelasan.2. Uap dari bahan-bahan yang mudah terbakar.3. Gas yang berbeda pada perkakas yang sudah cacat, atau prosedur kerja yang salah.4. Nyala balik karena peralatan sudah rusak atau proses kerja yang salah.5. Terjadi kontak asetilin terhadap bahan-bahan yang biasanya dianggap tidak mudah terbakar, seperti oli.6. Bila diperhatikan aturan kerja yang baik dan digunakan dengan benar, proses oxyacetylene cukup aman, tetapi bahaya potensial kebakaran atau ledakan akan selalu ada dan ini menjadi tanggung jawab tukan las untuk memastikan bahwa semua peralatan dalam keadaan aman.

PERINGATAN !1. Jangan meninggalkan peralatan dalam keadaan menyala dan tanpa pengawasan.2. Jangan menggunakan tekanan gas melebihi batas keamanan.3. Jangan menggunakan peralatan untuk apapun juga selain untuk pekerja yang dimaksudkan. 4. Jangan membiarkan ada sesuatu yang membentur silinder.5. Jangan menggunakan peralatan yang sudah rusak.

2.15 NYALA BALIKSelama pelaksanaan, selalu ada kemungkinan adanya nyala balik. Nyala balik adalah keadaan api menjilat ke arah pegangan tangan. Kemungkinan terburuk adalah api tersebut kemudian menjalar dan kembali ke pipa karet dan regulator, sehingga dapat membakar atau meledakkan silinder. 2.16 LUKA BAKAR Luka bakar dapat terjadi karena : Logam panas, misalnya percikan api atau tidak sengaja memegang benda panas. Luka bakar memang dapat terjadi, tetapi dengan peralatan safety yang benar kejadian tersebut hampir selalu dapat dihindari.

2.17 SESAK NAFAS/ ASAP Sesak nafas dapat disebabkan oleh : Penempatan gas pada peralatan yang sudah cacat. Asap dan material yang digunakan, misalnya material induk, bahan-bahan yang dipakai batang filter, flux dan lapisan permukaan. Kekurangan oksigen pada daerah kerja. Tanda-Tanda Masalah Ini : 1. Mengantuk 2. Pusing 3. Bigung, dan sebagainya

2.18 TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN PADA SESAK NAFAS1. Bawa korban ke udara segar.2. Bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.3. Jangan memasuki daerah di tempat korban terkena kecelakaan karena anda dapat mengalami nasib yang sama.4. Awali penyelamatan dengan menggunakan peralatan safety yang benar.

2.19 PENCEGAHAN KECELAKAAN1. Hindarkan bahaya terbakar, jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar.2. Periksa sambungan tidak bocor, gunakan air sabun untuk mengeceknya, jangan sekali-kali menggunakan api.3. Membuka dan menutup kran tabung,tangan harus bebas minyak.4. Dilarang membuka kran tabung secara dihentikan.5. Pergunakan kunci tabung yang khusus, jangan disambungkan dengan benda lainnya.6. Biarkan kuci tabung pada posisi diman ia dibuk, khusus tanbung Acetylene.7. Jangan berdiri di depan regulator ketika sedang membuka katup, berdirilah di sebelah sisi lainnya.8. Katub tabung tidak boleh dibuka 1 x putaran, sebaiknya putaran.9. Gunakan tekanan kerja yang sesuai untuk pengelasan yang dimaksud. 10. Tutup kembali katub-katub tabung setelah pengelasan, tabung yang kosong harus ditandai. 11. Dilarang menempatkan tabung dekat sumber panas, api, matahari dan lain-lain. 12. Tabung-tabung ditempatkan pada Troly ataupun diletakan ke dinding, harus diikat erat-erat pada tempatnya. 13. Jauhkan benda-benda keras yang dapat menimpa tabung gas.14. Memindahkan tabung gas, tutup gas, tutup pengamannya harus di pasang dan posisi tabung harus direbahkan.15. Pakailah alat-alat pengaman operator seperti Kaca mata las yang sesuai, Sarung tangan las, Baju pelindung las, Sepatu kulit yang rapat dan kuat. 16. Kemungkinan bahaya peledakan kontak dengan minyak :Dilarang melumasi alat-alat perlengkapan gas.17. Dilarang membersihkan alat-alat perlengkapan gas dengan kain/majun yang berminyak.18. Dilarang memegang peralatan gas dengan tangan berminyak.19. Dilarang menggunakan kulit/jaket untuk perapat sambungan pada alat perlengkapan gas.20. Jaga! Pakaian harus bersih dari minyak dan pelumas.21. Alat-alat, kran, manometer, pipa gas pada badan kita, pada waktu proses pengelasan dan segera lapor.22. Dilarang melilitkan pipa gas pada badan kita, pada waktu proses pengelasan berlangsung.23. Jangan biarkan brander tetap menyala kalau tidak dipergunakan, jangan diletakkan di lantai/tanah.24. Brander tidak boleh dipakai untuk memukul sesuatu.25. Panjang dari selang gas harus benar-benar diperhitungkan, jangan terlampau panjang/pendek. 26. Jangan menggunakan selang gas yang rusak/sangat tua.27. Hindarkan selang gas dari percikan api, benda-benda panas atau benda tajam lainnya.28. Selang gas tidak berada melintang di tempat untuk jalan.29. Selang tidak boleh diikat/ditekuk untuk menstop gas walaupun sementara, umpamanya pada penggantian brander.30. Usahakan ventilasi udara yang baik, jangan mengelas dalam ruangan tertutup.31. Hati-hati akan gas beracun yang timbul pada waktu pengelasan benda kerja yang dilapisi cat, khususnya lapisan cat yang mengandung timah hitam (lead meni ).32. Lapisan-lapisan berbahaya lainnya : seng, ledminum, timah hitam dan lain-lain.33. Jangan gunakan alas mengelas dari kayu, atau terpaksa mengelas di atas lantai terlebih dahulu dibasahi air atau dilapisi dengan asbes sebelum bekerja.34. Hati-hati mengelas drum/tangki yang mengandung minyak cat, parafin, gas dan lain-lain; bisa meledak.35. Pengelasan tangki/tabung terlebih dahulu disiram/diisi air, kemudian harus ada celah, lubang untuk meniadakan tekanan akibat panas.36. Siap sedia alat pemadam kebakaran.

2.20 KESELAMATAN KERJA PADA LAS LISTRIK (SMAW)Keselamatan kerja dalam pekerjaan las harus mencakup pada 1. Keselamatan pada juru las 2. Keselamatan pada lingkungan 3. Keselamatan pada mesin las

2.21 KESELAMATAN JURU LAS LISRIK (SMAW)Keselamatan juru las listrik yang harus diperhatikan antara lain :1. Akibat Cahaya dan Sinar a) Sinar inframerah Akibat pancaran sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata sehingga lebih berbahaya sebab tidak diketahui, tidak terlihat, dan tidak terasa. Pengaruh sinar inframerah terhadap mata sama dengan pengaruh panas yang menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata dan terjadi penyakit cornea, prebiopa yang terlalu dini (awal) dari terjadinya kerabunan.b) Sinar ultravioletSinar ultraviolet sebenarnya pancaran sinar yang mudah terserap dan mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi kimia yang terjadi pada tubuh.Bila sinar itu terserap oleh lensa dan cornea mata manusia melebihi jumlah tertentu, maka mat terasa ada benda-benda asing di dalamnya dalam waktu antara 6-12 jam, kemudian mata akan menjadi sakit selama 6-24 jam dan akan hilang rasa sakitnya selama 48 jam.c) Cahaya tampak Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa mata dan cornea mata ke retina mata. Bila terlalu kuat cahaya yang masuk, mata menjadi lelah. Jika terlalu lama, mata akan sakit tetapi hanya bersifat sementara.Untuk menjaga atau melindungi mata, juru las harus menggunakan kacamata las (topeng las) yang harus mampu menurunkan kekuatan pancaran cahaya tampak dan mampu menghisap atau melindungi dari sinar ultraviolet dan sinar inframerah.2. Akibat Panas Busur Api Waktu Mengelas Juru las harus melindungi dirinya dari timbulnya panas dan loncatan-locatan busur api yang tak tentu arah, karena bila kena kulit dapat mengakibatkan luka bakar dan timbulnya kebakaran pada pakaian. Untuk menjaga agar terhindar dari busur api, maka juru las harus memakai pakaian las yang tahan terhadap panas, juru las juga harus menjaga supaya pakaian kerja bebas dari minyak atau gemuk.1. Akibat Percikan Terak Setelah selesai dalam pengelasan perlu adanya pembersihan terak untuk mengetahui baik buruknya hasil pengelasan. Waktu membersihkan, perlu sekali menjaga terak-terak yang meloncat ke mata, maka juru las perlu memakai kacamata.2. Akibat Arus Listrik Banyak sekali seorang juru las atau pekerja lainnya mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh arus listrik bahkan sampai menyebabkan kematian. Sifat arus yang digunakan :1. Arus 1 MA hanya menimbulkan kejutan yang kecil dan tidak membahayakan.2. Arus 5 MA akan memberikan stimulasi yang cukup tinggi pada otot dan menimbulkan rasa sakit.3. Arus 10 MA akan menyebabkan rasa sakit yang hebat.4. Arus 20 MA akan menyebabkan terjadinya pengerutan pada otot sehingga orang yang kena tidak dapat melepaskan dirinya tanpa bantuan orang lain.5. Arus 50 MA sudah sangat berbahaya.6. Arus 100 MA akan menyebabkan kematian.3. Akibat Asap Las, Debu, dan Gas

2.22 HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH KACAMATA Kaca dari kacamata las harus berwarna gelap. Harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap cahaya. Harus mampu menahan cahaya dan sinar yang berbahaya. Harus mempunyai sifat-sifat yang tidak melelahkan mata. Harus tahan lama dan mempunyai sifat tidak mudah berubah. Harus memberikan rasa nyaman kepada pemakai.

2.23 LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN Harus menggunakan sarung tangan dan sepatu yang berisolator Memakai pakaian kerja (baju las) dan Bila badan kita berkeringat harus berhenti dahulu dan mengeringkan keringat terlebih dahulu untuk menghindari adanya hubungan langsung badan.

2.24 AKIBAT ASAP LAS, DEBU, DAN GASDalam hal ini, seorang juru las sering mengabaikan kesehatan dan pernafasan, terlebih di dalam ruangan. Apabila udara yang dihisap mengandung debu, gas, dan asap las, dalam waktu yang singkat juru las akan menderita penyakit pada pernafasan (radang paru-paru). Untuk menanggulangi hal-hal tersebut, perlu adanya ventilasi atau juru las memakai pelindung pernafasan (filter).

2.25 KESELAMATAN LINGKUNGAN Pergunakanlah tabir penutup bila terlalu banyak juru las yang bekerja pada satu ruangan. Jika pengelasan dilakukan pada ruangan yang berdinding, hendaknya dicat dengan zat-zat yang sebanyak mungkin menghisap atau menyerap sinar-sinar untuk menghilangkan pemantulan sinar las.

2.26 KESELAMATAN MESIN DAN PERLENGKAPAN LAS Gunakan alat/mesin sesuai dengan petunjuk, jangan sekali-kali mencoba-coba alat/mesin. Jangan menggunakan alat/mesin yang tidak memenuhi syarat. Bertanyalah pada orang yang lebih tahu (instruktur) jika ada keragu-raguan dalam menggunakan alat/mesin. Bekerja penuh tanggung jawab/konsentrasi dan hati-hati.30