KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENERBITAN JURNAL: REVIEW JURNAL AUTENTIK Untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” yang dibina oleh Bapak Husamah, S.Pd, M.Pd (Kuliah Semester Pendek, 2020) Oleh: Wiranti Mulyandari (NIM: 201810070311062) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang PENDAHULUAN Bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan yakni untuk mengekspresikan suatu ide atau gagasan. Dalam mengekspresikan gagasan atau ide tentunya harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penyampaian ide atau gagasan dengan bahasa yang baik dan benar akan memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahaminya (Azis, 2018; Damayanti, 2017; Mulasih & Wakhyudi, 2018). Menurut Ayudia dan Waluyo (2016) menyatakan bahwa, menggunakan bahasa yang baik benar merupakan hal yang penting agar tujuan komunikasi atau informasi dapat tercapai dengan mudah dan tepat. Artinya, dengan kesalahan penggunaan bahasa tujuan komunikasi ataupun informasi tidak dapat tersampaikan dengan tepat sehingga, dapat menimbulkan kesalapahaman antara penulis dan pembaca atau pendengar. Hal tersebutlah salah satu alasan mengapa penggunaan bahasa yang baik dan benar diperlukan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah merupakan keharusan dalam menulis artikel. Artikel merupakan karya tulis yang ditinjau dari penggunaan yang bahasanya termasuk ragam bahasa baku (Dinanti, Susetyo, & Utomo, 2019). Ragam bahasa baku artinya bahasanya sesuai dengan aturan atau kaidah-kaidah yang telah ditentukan yakni dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Menurut (Nursyamsi, 2016) menyatakan bahwa, pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar ditentukan oleh ragam pemakaian sesuai dengan situasi dan kondisi serta bidang kehidupan tertentu. Ragam bahasa menuntut ketaatan dalam pemakaian kaidah-kaidah kebahasaan seperti ketepatan diksi, kesatuan paragraf, ketepatan penulisan unsur serapan, dan kefektifan kalimat harus diperhatikan. Oleh sebab itu, aturan penulisan artikel wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebab jika terjadi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan artikel dapat mengganggu informasi yang disampaikan kepada pembaca.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM
PENERBITAN JURNAL: REVIEW JURNAL AUTENTIK
Untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” yang dibina oleh Bapak Husamah,
S.Pd, M.Pd (Kuliah Semester Pendek, 2020)
Oleh:
Wiranti Mulyandari (NIM: 201810070311062)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Malang
PENDAHULUAN
Bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan yakni untuk
mengekspresikan suatu ide atau gagasan. Dalam mengekspresikan gagasan atau ide tentunya harus
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penyampaian ide atau gagasan dengan bahasa yang
baik dan benar akan memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahaminya (Azis, 2018;
Damayanti, 2017; Mulasih & Wakhyudi, 2018). Menurut Ayudia dan Waluyo (2016) menyatakan
bahwa, menggunakan bahasa yang baik benar merupakan hal yang penting agar tujuan komunikasi
atau informasi dapat tercapai dengan mudah dan tepat. Artinya, dengan kesalahan penggunaan
bahasa tujuan komunikasi ataupun informasi tidak dapat tersampaikan dengan tepat sehingga,
dapat menimbulkan kesalapahaman antara penulis dan pembaca atau pendengar. Hal tersebutlah
salah satu alasan mengapa penggunaan bahasa yang baik dan benar diperlukan.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah merupakan keharusan dalam
menulis artikel. Artikel merupakan karya tulis yang ditinjau dari penggunaan yang bahasanya
termasuk ragam bahasa baku (Dinanti, Susetyo, & Utomo, 2019). Ragam bahasa baku artinya
bahasanya sesuai dengan aturan atau kaidah-kaidah yang telah ditentukan yakni dalam PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Menurut (Nursyamsi, 2016) menyatakan bahwa,
pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar ditentukan oleh ragam pemakaian sesuai dengan
situasi dan kondisi serta bidang kehidupan tertentu. Ragam bahasa menuntut ketaatan dalam
pemakaian kaidah-kaidah kebahasaan seperti ketepatan diksi, kesatuan paragraf, ketepatan
penulisan unsur serapan, dan kefektifan kalimat harus diperhatikan. Oleh sebab itu, aturan
penulisan artikel wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebab jika terjadi
kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan artikel dapat mengganggu informasi
yang disampaikan kepada pembaca.
1
Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penerbitan jurnal autentik perlu diperbaiki
dan untuk mengetahui kesalahan tersebut dalam penerbitan jurnal autentik perlu melakukan
review. Tujuan mereview jurnal autentik tersebut untuk memberikan masukan kepada penulis agar
tidak terjadi kesalahan berikutnya mengingat artikel tersebut, merupakan hal yang bisa dijadikan
referensi untuk penulis lainnya dan dapat memperkaya sumber pengetahuan dalam penggunaan
ejaan, diksi , paragraf, penulisan unsur serapan dan keefektifan kalimat bagi penulis lainnya.
METODE
Metode yang digunakan yaitu analisis literatur pada jurnal autentik. Data yang diperoleh
yaitu kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penerbitan jurnal autentik berupa
kesalahan diksi, kesalahan paragraf, kesalahan penulisan unsur serapan, kesalahan kefektifan
kalimat, kesalahan kata hubung, dan kesalahan penulisan kata berimbuhan. Sumber data yang
digunakan yaitu artikel pada Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar dari sebuah
pencarian literatur pada website “Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar STKIP PGRI
Sumenep” pada artikel Volume 4, Nomor 1 yang terbit pada tahun 2020.
Objek yang digunakan dalam analisis literatur adalah artikel-artikel pada Autentik: Jurnal
Pengembangan Pendidikan Dasar sebanyak 6 artikel pada volume 4, nomor 1 yang terbit pada
bulan Januari tahun 2020. Teknik pengumpulan data pada analisis literatur tersebut yaitu dengan
tiga tahapan. Pertama, membaca dengan saksama artikel-artikel yang akan direview dengan
membaca kritis serta berulang-ulang dengan melibatkan pengetahuan mengenai penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia). Kedua, menandai setiap bagian-bagian teks dengan melakukan identifikasi kesalahan-
kesalahan penggunaaan bahasa Indonesia kesalahan diksi, kesalahan paragraf, kesalahan
penulisan unsur serapan, kesalahan kefektifan kalimat,kesalahan kata hubung, dan kesalahan
penulisan kata berimbuhan. Ketiga menjabarkan kesalahan penggunaaan bahasa Indonesia yang
ada sertai pembenarannya pada masing-masing artikel dari artikel 1 sampai artikel 6.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. ARTIKEL 1
Berdasarkan hasil review pada artikel 1 yang berjudul “Pengaruh Model Inkuiri
Berbantuan Alat Peraga Edukatif Terhadap Literasi Spasial” dalam penerbitan jurnal yaitu
Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Yustitia, 2020), terdapat beberapa kesalahan
pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
2
a. Kesalahan Diksi
Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan diksi yang tidak sesuai dengan ketentuan
pilihan kata yang tepat, dijelaskan dengan data sebagai berikut:
Data diperoleh melalui metode tes. Peneliti menggunakan lima soal
literasi spasial yang berbentuk uraian.
Pada data tersebut terlihat kesalahan diksi yakni kata “Peneliti” dimana kata “Peneliti”
tidak diperbolehkan dalam penulisan karya ilimiah seperti skrisi, tesis, dan karya tulis ilmiah
lainnya. Kata “Peneliti” bisa diganti kata sambung lainnya seperti kata “Dengan” tetapi, tetap
melihat keefektifan kalimat agar tidak terjadi miskomunikasi antara penulis dan pembaca. Jadi,
penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:
Data diperoleh melalui metode tes dengan menggunakan lima soal
literasi spasial yang berbentuk uraian.
b. Kesalahan Paragraf
Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan paragraf sebagai berikut:
Sebelum dilakukan uji perbedaan dua rata-rata,
perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
apakah kedua populasi berasal dari data berdistribusi
normal atau tidak. Berikut hasil uji normalitas posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pada data tersebut terlihat kesalahan paragraf yang tidak termasuk pada ciri-ciri atau syarat
dari sebuah paragraf dimana dalam sebuah paragraf memuat kelengkapan yakni adanya kalimat
penjelas atau kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Namun, paragraf tersebut
tidak menunjukkan kelengkapan dari sebuah paragraf dengan tidak adanya kalimat penjelas atau
kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Jadi, alangkah baiknya dari sebuah
paragraph tersebut diberi beberapa kalimat penjelasan atau kalimat pengembangan lagi agar bisa
menunjang gagasan utamanya.
2. ARTIKEL 2
Berdasarkan hasil review pada artikel 2 yang berjudul “Respon Kebijakan Pemerintah
Desa Terhadap Peraturan Bupati Tentang Wajib Madrasah Diniyah”dalam penerbitan jurnal yaitu
Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Kuswandi et al., 2020), terdapat beberapa
kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
3
a. Kesalahan Penulisan Unsur Serapan
Pada artikel 2 ditemukan sebanyak 1 kesalahan penulisan unsur serapan, dimana penulisan
unsure serapan dalam bahasa asing diusahakan ejaanya diubah seperlunya sehingga bentuk bahasa
Indonesianya masih dapat dibandingkan dan dipahami dengan bentuk asalnya. Dijelaskan dengan
data sebagai berikut:
Sebagai contoh konkrit, sebagaimana yang terjadi
di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa
peranan madrasah diniyah takmiliyah cukup besar......
Pada data tersebut terlihat kesalahan penulisan unsure serapan pada kata “Konkrit” yang
merupakan kata serapan bahasa Inggris yaitu concrete. Dalam bahasa Indonesia penulisannya dan
tulisannya diubah tetapi diubah seperlunya yang masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya
yaitu “Konkret” berarti nyata benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb.). Jadi,
penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:
Sebagai contoh konkret, sebagaimana yang terjadi
di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa
peranan madrasah diniyah takmiliyah cukup besar……
b. Kesalahan Keefektifan Kalimat
Pada artikel 2 ditemukan sebanyak 1 kesalahan keefektifan kalimat, dimana kalimat yang
efektif yakni kalimatnya jelas, menggunakan variasi struktur kalimat, menggunakan diksi yang
tepat, serta mengacu pada kehematan penggunaan kata. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:
Madrasah diniyah hampir mayoritas diselenggarakan oleh
masyarakat dan dari dan untuk masyarakat pula,
atau dikatakan pendidikan berbasis masyarakat.
Pada data tersebut terlihat kesalahan keefektifan kalimat yakni tidak mengacu pada
penghematan penggunaan kata sehingga terkesan bertele-tele. Terdapat pengulangan kata “Dan
dari dan” yang terkesan kurang efektif. Jadi, alangkah baiknya memperhatikan kehematan
penggunaan kata, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Penulisan yang benar
pada data tersebut seperti berikut:
Madrasah diniyah hampir mayoritas diselenggarakan
Oleh masyarakat, dan untuk masyarakat pula, atau
dikatakan pendidikan berbasis masyarakat.
4
c. Kesalahan Ejaan
Pada artikel 2 ditemukan sebanyak 4 kesalahan ejaan yaitu kesalahan penggunaan tanda
baca serta kesalahan pemakaian huruf abjad. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:
Kesalahan Tanda Koma (.)
(a) Oleh karena itu maka ia mempunyai hak otonomi penuh.
(b) Hal ini karena peran kepala desa di zaman modern saat ini,
telah mengalami pergeseran. perubahan sosial, ekonomi
dan pergeseran kepemimpinan kepala desa yang tidak lagi
menjadi “bapak” bagi rakyatnya.
Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada tanda baca yaitu tidak diberi tanda baca
koma (,) pada pemenggalan kata (a) “Oleh karena itu”. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia) tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya “Oleh karena itu”
sehingga, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut :
(a) Oleh karena itu, maka ia mempunyai hak otonomi penuh.
Selain itu kesalahan tanda baca koma pada bagian (b) setelah kata “Pergeseran” dan
sebelum “Dan” diberi tanda koma (,) bukan tanda titik (.). Berdasarkan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia) tanda koma di pakai di antara unsure-unsur dalam suatu
pemerincian atau pembilangan seperti halnya pada data tersebut yang menunjukkan kalimat
rincian sehingga, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:
(b) Hal ini karena peran kepala desa di zaman modern
saat ini, telah mengalami pergeseran, perubahan sosial,
ekonomi, dan pergeseran kepemimpinan kepala desa
yang tidak lagi menjadi“bapak” bagi rakyatnya.
Kesalahan Huruf Abjad
(a) Sebagai contoh konkrit, sebagaimana yang terjadi
di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa peranan
madrasah diniyah takmiliyah cukup besar……
(b) Selain itu, juga diuraikan dalam PMA No 13 Tahun 2014
sebagaimana disebutkan di atas, bahwa pendidikan diniyah
nonformal berbentuk: madrasah diniyah takmiliyah,
pendidikan al-Qur’an, majlis taklim atau pendidikan keagamaan
Islam lainnya (pasal 45 (1)).
5
Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada huruf abjad yaitu (a) “madrasah diniyah
takmiliyah” yang tidak ditulis dengan huruf abjad dan (b) “al-Qur’an” Berdasarkan PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) huruf abjad dipakai sebagai huruf pertama dalam
ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan juga kitab suci sehingga, penulisan yang
benar pada data tersebut seperti berikut :
(a) Sebagai contoh konkrit, sebagaimana yang terjadi
di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa peranan
Madrasah Diniyah Takmiliyah cukup besar……
(b) Selain itu, juga diuraikan dalam PMA No 13
Tahun 2014 sebagaimana disebutkan di atas, bahwa
pendidikan diniyah nonformal berbentuk:
madrasah diniyah takmiliyah, pendidikan Al-Qur’an,
majlis taklim atau pendidikan keagamaan Islam lainnya
(pasal 45 (1)).
3. ARTIKEL 3
Berdasarkan hasil review pada artikel 3 yang berjudul “Implementasi Nilai Religius
Melalui Budaya Sekolah: Studi Fenomenologi” dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal
Pengembangan Pendidikan Dasar (Hardiansyah & Mas’odi, 2020), terdapat beberapa kesalahan
pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
a. Kesalahan Ejaan
Pada artikel 3 ditemukan beberapa ejaan yaitu kesalahan penggunaan tanda baca, huruf miring
serta kesalahan pemakaian huruf abjad. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:
Kesalahan Tanda Koma (,)
(a) Melalui suatu kegiatan di sekolah seperti kegiatan
rutin, kegiatan spontan, keteladanan serta pengkondisian
merupakan suatu cara menanamkan pendidikan nilai religius
kepada peserta didik di lingkungan sekolah.
(b) Pengujian keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ketekunan pengamatan,
triangulasi dan kecukupan referensial.
Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada tanda baca koma (,) yaitu tidak adanya
tanda baca koma (,) pada kata sebelum “Dan” dan “Serta”. Berdasarkan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia) pada tanda baca koma dipakai di antara unsure-unsur dalam
6
suatu pemerincian atau pembilangan sehingga sebelum kata “Dan” dan “Serta” harus terdapat
tanda koma karena kalimat tersebut termasuk rincian. Tidak hanya pada kalimat tersebut, tetapi
masih banyak kesalahan tandabaca koma yang ditemukan pada artikel 3 sehingga, penulisan
yang benar pada data tersebut seperti berikut:
(a) Melalui suatu kegiatan di sekolah seperti kegiatan
rutin, kegiatan spontan, keteladanan, serta pengkondisian
merupakan suatu cara menanamkan pendidikan nilai religius
kepada peserta didik di lingkungan sekolah.
(b) Pengujian keabsahan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah ketekunan pengamatan, Triangulasi, dan
kecukupan referensial.
Kesalahan Huruf Abjad
(a) Nilai religius meliputi nilai aqidah/ ketaatan
merupakan hubungan manusia dengan tuhan-Nya,
nilai syar’i merupakan hubungan manusia
dengan pribadinya……
(b) Menurut Madjid (2010) menjabarkan nilai Rabbaniyah