Top Banner
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM DIALOG FILM MELODYLANOleh LISA AGUSTIN Stb. A 111 18 003 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2021
90

KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

May 07, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI

DALAM DIALOG FILM “MELODYLAN”

Oleh

LISA AGUSTIN

Stb. A 111 18 003

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021

Page 2: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

ii

PHONOLOGICAL ERRORS IN MELODYLAN FILM

DIALOGUE

LISA AGUSTIN

Stb. A11118003

SKRIPSI

Submitted as a partial fulfillment of the requirements for the degree of

Sarjana Pendidikan at Indonesian Language Education Study Program

Language and Art Education Department

Teacher Training and Education Faculty

Tadulako University

INDONESIAN LANGUAGE EDUCATION STUDY

PROGRAM LANGUAGE AND ART EDUCATION

DEPARTMENT TEACHER TRAINING AND

EDUCATION FACULTY TADULAKO UNIVERSITY

2021

Page 3: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

iii

PENGESAHAN

KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM

DIALOG FILM MELODYLAN

Oleh

Lisa Agustin

A11118003

SKRIPSI

Untuk memenuhi satu syarat ujian guna memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing pada tanggal

tertera di bawah ini

Palu, 20 Januari 2022

Mengetahui,

Koordinator Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Ulinsa, M.Hum

NIP. 19780405 200501 2 002

Pembimbing

Dr. Moh. Tahir, M.Hum

NIP. 19620512 198702 1 001

Dekan FKIP Universitas Tadulako

Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si

NIP. 19690703 199403 1 004

Page 4: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

iv

PENGESAHAN

Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Dialog Film

“MeloDylan”

Oleh

Lisa Agustin

A11118003

Telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Pembimbing

Pembimbing

Dr. Moh. Tahir, M. Hum

NIP. 19620512 198702 1 001

Mengetahui,

Koordinator Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Ulinsa,M.Hum

NIP. 19780405 200501 2 002

Page 5: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lisa Agustin

Stambuk : A 111 18 003

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar tulisan saya dan bukan

plagiasi, baik sebagian maupun seluruhnya. Apabila dikemudian hari terbukti atau

dapat dibuktikan bahwa skripsi ini memenuhi unsur plagiasi, baik sebagian

maupun seluruhnya maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palu, 06 Januari 2022

Yang membuat pernyataan

Lisa Agustin

A 111 18 003

Page 6: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

vi

ABSTRAK

Lisa Agustin. 2021. Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Dialog

Film MeloDylan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Dr. Moh. Tahir,

M.Hum.

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk

kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk kesalahan

berbahasa tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan. Sumber data penelitian

ini berasal dari film MeloDylan, yaitu bentuk kesalahan berbahasa tataran

fonologi dalam dialog film MeloDylan. Jenis data yang diperoleh adalah data

kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yakni dengan proses-

proses pengamatan seperti melihat dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat beberapa kesalahan fonologi dengan berbagai kategori. Kategori

tersebut seperti kesalahan perubahan fonem, penghilangan fonem, dan

penambahan fonem. Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada fonem vokal,

konsonan, dan diftong (fonem vokal rangkap). Analisis data menunjukkan bahwa

kesalahan berbahasa fonologi yang paling banyak terjadi adalah pada kategori

penghilangan fonem vokal /e/ dengan jumlah kesalahan sebanyak 135 kesalahan

dan presentase kesalahan sebanyak 42,29%. Kesalahan berbahasa fonologi yang

paling sedikit terdapat pada kategori perubahan fonem /a/ menjadi /o/ dengan

jumlah kesalahan sebanyak 3 kesalahan dan presentase kesalahan sebanyak

1,84%. Jadi, kesalahan-kesalahan berbahasa fonologi dalam dialog film

MeloDylan berada pada kualifikasi cukup banyak mengalami kesalahan fonologi.

Dalam pembelajaran bahasa dan sastra, penggunaan pelafalan yang benar dapat

berpengaruh besar bagi siswa. Dengan adanya penggunaan pelafalan yang benar,

tentu akan mempermudah pembelajaran baik secara lisan maupun tertulis.

Kata kunci : Kesalahan berbahasa, fonologi

Page 7: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

vii

ABSTRACT

Lisa Agustin. 2021. Phonological Errors in MeloDylan Film Dialogue. Skripsi.

Bachelor Degree. Indonesian Language Education Study Program,

Language and Art Education Department, Teacher Training and Education

Faculty, Tadulako University. Under the supervision of Moh. Tahir.

The main problem in this study is how the form of language errors at the

phonological level in the dialogue of the MeloDylan film. The research aims to

describe the types of phonological errors in the MeloDylan film dialogues. The

data source was the MeloDylan film, phonological language error in the

MeloDylan film dialogues. The type of data obtained is qualitative data. Data

collection techniques are observation processes included observing and note-

taking. The results showed that there were several phonological errors with

various categories. These categories include phoneme change errors, phoneme

omissions, and phoneme additions. These mistakes occur in vowel phonemes,

consonants, and diphthongs (dual vowel phonemes). The most common

phonological language errors, according to data analysis, are in the category of

vowel phoneme omission of /e/, with 135 errors and a percentage of errors

of 42.29 percent. The phoneme transition category /a/ to /o/has the fewest

phonological errors with three errors and an error percentage of 1.84 percent. As

a result, the phonological language problems in MeloDylan's film's dialogue

qualify as having a high number of phonological errors. Correct pronunciation

may have a significant impact on students' language and literature understanding.

It will undoubtedly aid learning both orally and in writing if using the proper

pronunciation.

Keywords: phonology, grammatical errors

Page 8: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas petunjuk dan

kehendak-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai karya

tulis utama dalam menyelesaikan studi S-1 pada Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni FKIP Universitas

Tadulako. Tugas akhir ini berjudul “Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam

Dialog Film MeloDylan”.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menemukan berbagai kendala,

namun berkat bantuan berbagai pihak terutama dengan komisi pembimbing,

kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis dengan

tulus mengucapkan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Dr. Moh. Tahir,

M.Hum., yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan

arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Mahfuds M.P., Rektor Universitas Tadulako, atas kesempatan

untuk Program Pendidikan S1 pada FKIP Universitas Tadulako.

2. Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si., Dekan FKIP, atas kesempatan yang

diberikan dalam mengikuti Program S-1 di FKIP Universitas Tadulako Palu.

3. Dr. Hj. Sriati Usman, M.Hum, Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP

Universitas Tadulako.

Page 9: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

ix

4. Dr. Ulinsa, M.Hum., Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, atas kesempatan yang diberikan dalam mengikuti Program

S-1 di Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta sebagai penguji

I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan arahan

selama seminar maupun ujian skripsi.

5. Dr. I Gusti Ketut Alit Saputra, M.Hum., selaku penguji II yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan serta arahan selama

seminar dan ujian skripsi.

6. Drs. Saharuddin Barasandji, M.Pd., yang pernah menjadi penguji II dengan

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan serta arahan selama

seminar dan ujian skripsi.

7. Dr. Sitti Harisah, S.Ag., M.Pd., selaku dosen wali yang telah membantu

penulis dalam mengikuti dan menyelesaikan studi di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Tadulako.

8. Seluruh staff pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Tadulako yang telah memberikan ilmu pengetahuan

yang tak ternilai selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

9. Kedua orangtua penulis, Nuriah, S.Pd dan Jemu, yang selalu memberikan

dukungan maupun doa serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam setiap

langkah penulis.

10. Adik penulis, Nofikayanti dan Rizki Ramadani, yang selalu memberikan

segala dukungan kepada penulis.

Page 10: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

x

11. Pasangan penulis, Dika Wahyudi, yang selalu memberikan dukungan serta

semangat bagi penulis untuk selalu optimis terhadap segala hal agar bisa

membanggakan kedua orangtua penulis.

12. Teman-teman penulis di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Alun Dwi Widyasari, Yunanik, Devi Rizki Amalia Putri, dan

Zulvikarayanti, yang selalu membersamai penulis dalam menyelesaikan tugas

akhir ini.

13. Teman-teman kos Putri Mawaddah, Megawati Lestari dan Husnul Khotimah.

Terima kasih atas dukungannya, canda tawa yang memberikan semangat, dan

menjadi keluarga baru bagi penulis di perantauan.

14. Ayu Monika Puspita Ningrum, S.Pd., selaku teman sekaligus kakak bagi

penulis yang selalu memberikan arahan maupun masukan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

15. Keluarga tersayang, Om Sugeng, Bibi Wiwit, Nadia Safitri, Ibu Siti Romidah,

yang selalu mendukung dan memberikan doa, sehingga penulis mampu

mencapai tahap ini.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang tulus

memberikan bantuan dan motivasi bagi penulis sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.

Menyadari sebagai manusia yang tidak terlepas dari kesalahan kekhilapan,

wajar kiranya penulisan karya tulis ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena

itu, saran, dan kritik demi penyempurnaan skripsi ini sangat diharapkan dari

segenap pembaca. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi perkembangan

pendidikan di Provinsi Sulawesi Tengah, Khususnya di Palu.

Page 11: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xi

Akhirnya kepada Allah penulis kembalikan segalanya dan semoga Allah

SWT meridai segala kegiatan kita. Amin!

Palu, 06 Januari 2022

Penulis,

Page 12: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... xvii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Relevan .......................................................................................... 5

2.2 Kajian Teori .................................................................................................... 6

2.2.1 Kesalahan Berbahasa ..................................................................................... 6

2.2.2 Fonologi ................................................................................................. 10

2.2.3 Film ....................................................................................................... 15

2.3 Film MeloDylan ............................................................................................ 18

Page 13: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xiii

2.4 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 22

3.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ....................................................... 22

3.2.1 Subjek Penelitian .................................................................................... 22

3.2.2 Objek Penelitian ..................................................................................... 23

3.3 Sumber Data ................................................................................................. 23

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 23

3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 26

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ..................................................................................................... 46

5.2 Saran ............................................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 48

LAMPIRAN ........................................................................................................... 50

Page 14: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Kesalahan fonologi pada kategori perubahan fonem ................................ 26

Tabel 2. Kesalahan fonologi pada kategori penghilangan fonem ......................... 27

Tabel 3. Kesalahan fonologi pada kategori penambahan fonem ........................... 28

Tabel 4. Kesalahan fonologi pada kategori perubahan fonem vokal ..................... 30

Tabel 5. Kesalahan fonologi kategori penghilangan fonem vokal dan konsonan .. 36

Tabel 6. Kesalahan fonologi kategori penambahan fonem vokal dan konsonan ... 41

Tabel 7. Kesalahan pelafalan tataran fonologi dalam film MeloDylan ................. 50

Tabel 8. Kesalahan perubahan fonem .................................................................... 51

Tabel 9. Kesalahan penghilangan fonem ............................................................... 52

Tabel 10. Kesalahan penambahan fonem............................................................... 53

Page 15: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xv

DAFTAR GAMBAR

Film MeloDylan ..................................................................................................... 18

Kerangka pemikiran ............................................................................................... 20

Jenis-jenis bunyi vokoid ......................................................................................... 29

Jenis-jenis bunyi kontoid ....................................................................................... 30

Page 16: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Kesalahan pelafalan tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan .................... 50

Kesalahan perubahan fonem .................................................................................. 51

Kesalahan penghilangan fonem ............................................................................. 52

Kesalahan penambahan fonem ............................................................................... 53

Dialog kesalahan perubahan fonem ....................................................................... 54

Dialog kesalahan penghilangan fonem .................................................................. 60

Dialog kesalahan penambahan fonem .................................................................... 64

Daftar Riwayat hidup ............................................................................................. 67

Surat keputusan dosen pembimbing....................................................................... 68

Surat keputusan tim penguji ................................................................................... 70

Page 17: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xvii

Tiada perjalanan tanpa lika-liku, tiada

pula perjuangan tanpa pengorbanan,

dalam kehidupan masalah yang datang

menjadi sebuah tantangan dan motivasi

untuk menjadikan diri lebih baik lagi.

Keinginan dan tekad yang kuat akan

menjadikan diri semakin optimis dalam

segala hal, untuk mencapai sebuah

kesuksesan diperlukan keseimbangan

diantara keduanya.

Tiada hari tanpa rasa optimis, dengan

rasa optimis membuat mahasiswa lebih

percaya diri. Karena itu,

mengoptimiskan diri sendiri menjadi

salah satu kata kunci dalam meraih

sebuah kesuksesan.

Page 18: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

xviii

Karya ilmiah ini saya dedikasikan

kepada Ayah, Ibu, Adik, dan orang

yang istimewa dalam hidup saya,

atas segala didikan, dukungan,

perhatian, kepedulian, dan kasih

sayang yang telah diberikan kepada

saya selama ini.

Page 19: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi dan kerja sama yang paling efektif dalam

berkomunikasi. Dengan demikian, bahasa memiliki peranan penting dalam

kehidupan sehari-hari. Sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya

dimiliki manusia, bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara eksternal.

Kajian secara internal artinya pengkajian itu hanya dilakukan terhadap struktur

intern bahasa itu saja, seperti struktur fonologinya, struktur morfologinya, atau

struktur sintaksisnya. Sedangkan kajian eksternal berarti kajian itu dilakukan

terhadap hal-hal atau faktor-faktor yang berada di luar bahasa yang berkaitan

dengan pemakaian bahasa oleh para penuturnya di dalam kelompok-kelompok

sosial kemasyarakatan.

Dari dahulu hingga sekarang, bahasa bukanlah hal yang asing untuk

dibicarakan. Dari masa ke masa bahasa semakin mengalami perkembangan.

Namun, banyak hal yang belum kita ketahui dari bahasa nasional kita terutama

dari struktur fonologinya.

Fonologi ialah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan

membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa, yang secara etimologi terbentuk dari

kata fon yaitu bunyi dan logi yaitu ilmu (Chaer, 1994:102).

Salah satu cabang linguistik tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari. Meskipun sangat erat kaitannya, banyak sekali terjadi kesalahan

Page 20: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

2

pelafalan fonem-fonem tertentu yang berubah atau tidak diucapkan sesuai kaidah.

Penggunaan pelafalan yang baik dan benar sangat berpengaruh terhadap

pembelajaran bahasa. Kontribusi penggunaan pelafalan yang benar dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia, baik sastra maupun linguistik dapat memberikan

serta mengatur etika dalam berbahasa lisan dan tertulis. Dengan adanya kontribusi

tersebut, maka pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah.

Kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi dapat terjadi baik pada

penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis. Sebagian besar kesalahan

tersebut berkaitan dengan pelafalan. Bila kesalahan pelafalan tersebut dituliskan,

maka terjadilah kesalahan berbahasa dalam ragam tulis. Sebaliknya, bila

kesalahan pelafalan tersebut dilisankan, maka terjadilah kesalahan berbahasa

dalam ragam lisan. Ada tiga kesalahan pelafalan yang meliputi : (a) perubahan

fonem; (b) penghilangan fonem; dan (c) penambahan fonem (Setyawati, 2010:25).

Senada dengan permasalahan tersebut, fonologi juga berkaitan dengan dunia

perfilman Indonesia. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa film-film bioskop yang

dirilis dari tahun ke tahun mampu membuat semua orang tertarik untuk

melihatnya. Para penontonnya pun tidak hanya dari kalangan orang dewasa,

melainkan dari kalangan belia hingga remaja pun tidak ketinggalan untuk

menontonnya.

Salah satu film bioskop yang banyak diminati oleh khalayak adalah film

MeloDylan. Hal itu dibuktikan dari banyaknya penonton pada saat film tersebut

sudah dirilis dan masuk ke channel youtube MD Enterntainment. Kisaran angka

penontonnya adalah sekitar 24 juta kali ditonton pada channel youtube tersebut.

Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul “MeloDylan” karya Asriaci yang

Page 21: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

3

kemudian difilmkan dengan pemeran utama yang masih sangat remaja, sehingga

banyak yang tertarik menontonnya.

Berkenaan dengan apa yang telah dipaparkan sebelumnya, alasan penulis

meneliti kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam dialog film “MeloDylan”

ialah disebabkan film merupakan suatu media komunikasi dalam bentuk gambar

bergerak yang banyak diminati oleh khalayak. Namun, tidak menutup

kemungkinan di dalam dunia perfilman mengalami sebuah kesalahan pelafalan

terutama dalam ragam lisan contohnya saja pada kata “teman” fonem vokal /a/

diubah menjadi /e/ yang kemudian dilafalkan menjadi “temen”, kata “cuma”

ditambahkan fonemnya sehingga dilafalkan menjadi “cuman”, kata “hati”

dihilangkan fonem /h/ sehingga dilafalkan menjadi “ati”, dan masih banyak lagi

kesalahan-kesalahan pelafalan yang sering terjadi. Hal tersebut tentu akan

mempengaruhi para penontonnya, yang secara otomatis mengikuti pelafalan dari

film-film yang ada. Dengan pertimbangan bahwa belum pernah dilakukan

penelitian mengenai kesalahan berbahasa pada tataran fonologi dalam sebuah

film, maka penulis perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

kesalahan berbahasa pada tataran fonologi dalam film tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk kesalahan berbahasa

tataran fonologi dalam dialog film “MeloDylan”?

Page 22: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

4

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan

bagaimana bentuk kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam dialog film

“MeloDylan”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan

manfaat praktis sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah serta memberikan pengetahuan

bagi para pembacanya mengenai kesalahan berbahasa pada tataran fonologi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti

Dapat menerapkan berbagai keterampilan berbahasa Indonesia seperti

berbicara dan menulis yang sesuai dengan kaidah tata baku bahasa Indonesia

yang baik dan benar, sehingga tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

b. Bagi masyarakat

Dapat memberikan informasi bahwa dalam dunia film tidak semuanya

terlihat sempurna, banyak sekali bentuk kesalahan pelafalan di dalamnya,

sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu meminimalisir

kesalahan tersebut serta menambah wawasan masyarakat mengenai pelafalan

yang baik dan benar agar tidak mengikuti pelafalan yang tidak sesuai kaidah.

Page 23: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

5

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Relevan

Penelitian yang berkenaan dengan kesalahan berbahasa fonologi sebelumnya

pernah dilakukan oleh Fitria Lathifah, Syihabuddin, dan M. Zaka Al Farisi (2017)

dengan judul penelitian Analisis Kesalahan Fonologis dalam Keterampilan

Membaca Teks Bahasa Arab. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

dalam proses pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Arab, para siswa

menimbulkan kesalahan ucap atau biasa disebut dengan kesalahan fonologis.

Kemudian, penelitian mengenai kesalahan berbahasa juga pernah dilakukan

oleh Anam Purwanto (2019) dengan judul tesis Language Error Analysis in

MPBI-UMS Students Speech Who Roled as Police Officer, dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa : (1) kesalahan bidang fonologi ditemukan lima kesalahan;

(2) kesalahan bidang ejaan ditemukan satu kesalahan; (3) kesalahan bidang

morfologi ditemukan satu pleonasme dan Sembilan kesalahan penggunaan kata

depan; (4) kesalahan bidang sintaksis ditemukan enam kesalahan kemubaziran

kata, enam kesalahan repetisi, dan satu ketidakefektifan kalimat; (5) kesalahan

bidang sosiolinguistik ditemukan tiga kesalahan alih kode.

Judul penelitian ini adalah Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam

Dialog Film ‘MeloDylan’. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fitria Lathifah, Syihabuddin, dan M. Zaka Al Farisi ialah analisis kesalahan

fonologis dalam membaca teks bahasa Arab, sedangkan dalam penelitian ini

Page 24: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

6

penulis melakukan analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam film

“MeloDylan”. Adapun persamaannya adalah untuk menganalisis atau

mendeskripsikan kesalahan berbahasa tataran fonologi. Sementara itu, penelitian

yang dilakukan oleh Anam Purwanto adalah analisis kesalahan berbahasa pada

berbagai bidang seperti fonologi, morofologi, ejaan, sintaksis, dan sosiolinguistik,

sedangkan pada penelitian ini penulis melakukan analisis kesalahan berbahasa

dalam bidang fonologi saja. Namun, antara penelitian yang dilakukan oleh Anam

Purwanto dengan penelitian ini memiliki kesamaan seperti mendeskripsikan

kesalahan berbahasa, khususnya pada bidang fonologi adalah perubahan fonem

dan penghilangan fonem.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Kesalahan Berbahasa

1) Pengertian Kesalahan Berbahasa

Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kata yang artinya bernuansa dengan

kesalahan yaitu: salah, penyimpangan, pelanggaran, dan kekhilafan. Keempat kata

itu dideskripsikan artinya sebagai berikut :

a. Kata “salah” diantonimkan dengan “betul”, artinya apa yang dilakukan

tidak betul, tidak menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan.

Hal tersebut mungkin disebabkan oleh pemakai bahasa yang belum

tahu, atau tidak tahu terhadap norma, kemungkinan yang lain dia khilaf.

Jika kesalahan ini dikaitkan dengan penggunaan kata, dia tidak tahu

kata yang tepat dipakai.

Page 25: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

7

b. “Penyimpangan” dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah

ditetapkan. Pemakai bahasa menyimpang karena tidak mau, enggan,

malas mengikuti norma yang ada. Sebenarnya pemakai bahasa tersebut

tahu norma yang benar, tetapi dia memakai norma yang lain yang

dianggap lebih sesuai dengan konsepnya. Kemungkinan lain

penyimpangan disebabkan oleh keinginan yang kuat yang tidak dapat

dihindari karena satu dan lain hal. Sikap berbahasa ini cenderung

menuju ke pembentukan kata, istilah, slang, jargon, bisa juga prokem.

c. “Pelanggaran” terkesan negatif karena pemakai bahasa dengan penuh

kesadaran tidak mau menurut norma yang ditentukan, sekalipun dia

mengetahui bahwa yang dilakukan berakibat tidak baik. Sikap tidak

disiplin terhadap media yang digunakan seringkali tidak mampu

menyampaikan pesan dengan tepat.

d. “Kekhilafan” merupakan proses psikologis yang dalam hal ini

menandai seseorang khilaf menerapkan teori atau norma bahasa yang

ada pada dirinya, khilaf mengakibatkan sifat keliru memakai.

Kekhilafan dapat diartikan kekeliruan. Kemungkinan salah ucap, salah

susun karena kurang cermat.

Apa yang dimaksud kesalahan berbahasa? Terdapat dua ukuran dalam

menjawab pertanyaan tersebut, yaitu :

(1) Berkaitan dengan faktor-faktor penentu dalam berkomunikasi. Faktor-

faktor penentu dalam berkomunikasi itu adalah: siapa yang berbahasa

dengan siapa, untuk tujuan apa, dalam situasi apa (tempat dan waktu),

dalam konteks apa (peserta lain, kebudayaan, dan suasana), dengan jalur

Page 26: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

8

apa (lisan atau tulisan), dengan media apa (tatap muka, telepon, surat,

kawat, buku, Koran, dan sebagainya), dalam peristiwa apa (bercakap-

cakap, ceramah, upacara, laporan, lamaran kerja, pernyataan cinta, dan

sebagainya), dan;

(2) Berkaitan dengan aturan atau kaidah kebahasaan yang dikenal dengan

istilah tata bahasa (Depdikbud, 1995).

Penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan faktor-faktor penentu

berkomunikasi atau penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan norma

kemasyarakatan bukanlah berbahasa Indonesia dengan baik. Berbahasa Indonesia

yang menyimpang dari kaidah atau aturan tata bahasa Indonesia, jelas pula bukan

berbahasa dengan benar. Kesimpulannya, kesalahan berbahasa adalah penggunaan

bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor

penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan

menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia.

2) Penyebab Kesalahan Berbahasa

Pangkal penyebab kesalahan bahasa ada pada orang yang menggunakan bahasa

yang bersangkutan bukan pada bahasa yang digunakannya. Ada tiga kemungkinan

penyebab seseorang dapat salah dalam berbahasa, antara lain sebagai berikut :

(1) Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya. Ini menunjukkan

bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu

atau bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2) yang sedang

dipelajari si pembelajar (siswa).

Page 27: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

9

(2) Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya.

Kesalahan yang merefleksikan ciri-ciri umum kaidah bahasa yang

dipelajari. Dengan kata lain, salah atau keliru dalam menerapkan kaidah

bahasa.

(3) Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna. Hal ini

berkaitan dengan bahan yang diajarkan atau yang dilatihkan dan cara

pelaksanaan pengajaran.

3) Klasifikasi Kesalahan Berbahasa

Menurut Tarigan (1996/1997: 48-49), kesalahan berbahasa dalam bahasa

Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi :

(1) Berdasarkan tataran linguistik, kesalahan berbahasa dapat

diklasifikasikan menjadi : kesalahan berbahasa di bidang fonologi,

morfologi, sintaksis (frasa, klausa, kalimat), semantik, dan wacana;

(2) Berdasarkan kegiatan berbahasa atau keterampilan berbahasa dapat

diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis;

(3) Berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan dapat berwujud

kesalahan berbahasa secara lisa dan secara tertulis;

(4) Berdasarkan penyebab kesalahan tersebut terjadi, dapat diklasifikasikan

menjadi kesalahan berbahasa karena pengajaran dan kesalahan

berbahasa karena interferensi; dan

Page 28: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

10

(5) Kesalahan berbahasa berdasarkan frekuensi terjadinya dapat

diklasifikasikan atas kesalahan berbahasa yang paling sering, sering,

sedang, kurang, dan jarang terjadi.

2.2.2 Fonologi

1) Pengertian Fonologi

Secara etimologi kata fonologi berasal dari gabungan kata “fon” yang berarti

bunyi, dan “logi” yang berarti ilmu. Sebagai sebuah ilmu, fonologi lazim

diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas,

membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat

ucap manusia (Chaer, 2013:1).

Selain pengertian dari Chaer, ada beberapa pendapat lain mengenai fonologi.

Menurut Keraf (1984:30) fonologi ialah bagian dari tata bahasa yang mempelajari

bunyi-bunyi bahasa. Sedangkan menurut Kridalaksana (1995:57) fonologi ialah

bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa

fonologi merupakan cabang linguistik yang mempelajari tentang bunyi-bunyi

bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia.

2) Fonem-Fonem Bahasa Indonesia

Fonem-fonem dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi tiga sebagai berikut :

1. Fonem Vokal

Page 29: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

11

Nama-nama fonem vokal yang ada dalam bahasa Indonesia

adalah sebagai berikut :

1) /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar.

2) /e/ vokal depan, sedang, atas, tak bundar.

3) /a/ vokal depan, rendah, tak bundar.

4) /Ə/ vokal tengah, sedang, tak bundar.

5) /u/ vokal belakang, atas, bundar.

6) /o/ vokal belakang, sedang, bundar.

2. Fonem Diftong

Fonem diftong terdiri dari tiga macam diftong, yaitu diftong naik,

diftong turun, dan diftong memusat. Fonem yang ada dalam bahasa

Indonesia hanya diftong naik.

1) Diftong naik, terjadi jika vokal yang kedua diucapkan

dengan posisi lidah menjadi lebih tinggi daripada yang

pertama. Fonem difton naik terdiri dari diftong /ai/,

diftong /au/, diftong /oi/, dan diftong /ei/.

2) Diftong turun, yakni yang terjadi bila vokal kedua

diucapkan dengan posisi lidah lebih rendah daripada yang

pertama. Fonem diftong turun terdiri dari diftong /ua/,

diftong /uo/, diftong /ue/, dan diftong /ua/.

3) Diftong memusat, yaitu yang terjadi bila vokal kedua

diacu oleh sebuah atau lebih vokal yang lebih tinggi dan

juga diacu oleh sebuah atau lebih vokal yang lebih rendah.

Fonem diftong memusat adalah diftong /oa/.

Page 30: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

12

3. Fonem Konsonan

Nama-nama fonem konsonan bahasa Indonesia adalah :

1) /b/ konsonan bilabial, hambat, bersuara.

2) /p/ konsonan bilabial, hambat, tak bersuara.

3) /m/ konsonan bilabial, nasal.

4) /w/ konsonan bilabial, semivokal.

5) /f/ konsonan labiodental, geseran, tak bersuara.

6) /d/ konsonan apikoalveolar, hambat, bersuara.

7) /t/ konsonan apikoalveolar, hambat, bersuara.

8) /n/ konsonan apikoalveolar, nasal.

9) /l/ konsonan apikoalveolar, sampingan.

10) /r/ konsonan apikoalveolar, getar.

11) /z/ konsonan laminoalveolar, geseran, bersuara.

12) /s/ konsonan laminoalveoalar, geseran, tak bersuara.

13) /sy/ konsonan laminopalatal, geseran, bersuara.

14) /ny/ konsonan laminopalatal, nasal.

15) /j/ konsonan laminopalatal, paduan, bersuara.

16) /c/ konsonan laminopalatal, paduan, tak bersuara.

17) /y/ konsonan laminopalatal, semivokal.

18) /g/ konsonan dorsovelar, hambat, bersuara.

19) /k/ konsonan dorsovelar, hambat, tak bersuara.

20) /ng/ konsonan dorsovelar, nasal.

21) /x/ konsonan dorsovelar, geseran, bersuara.

22) /h/ konsonan laringal, geseran, bersuara.

Page 31: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

13

23) /?/ konsonan glottal, hambat.

3) Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi

Setiap lambang bunyi bahasa mempunyai lafal atau ucapan tertentu yang tidak

boleh dilafalkan menurut kemauan masing-masing pemakai bahasa. Pemakai

bahasa Indonesia yang ingin ucapan bahasa indonesianya dinilai baik, harus

berusaha mematuhi kaidah yang berlaku di dalam bahasa tersebut.

Kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi dapat terjadi baik

penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis. Sebagian besar kesalahan

berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi berkaitan dengan pelafalan. Berikut

ini akan disampaikan beberapa gambaran kesalahan pelafalan yang meliputi : (a)

perubahan fonem, (b) penghilangan fonem, dan (c) penambahan fonem.

a) Kesalahan Pelafalan karena Perubahan Fonem

Terdapat banyak contoh kesalahan pelafalan karena pelafalan fonem-

fonem tertentu berubah atau tidak diucapkan sesuai kaidah. Diantara contoh

kesalahan tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Perubahan fonem vokal, yaitu sebagai berikut :

Salat (baku) Solat (tidak baku)

(2) Perubahan fonem konsonan, yaitu sebagai berikut :

Tekad (baku) Tekat (tidak baku)

(3) Perubahan vokal menjadi konsonan, yaitu sebagai berikut :

Kualitas (baku) Kwalitas (tidak baku)

(4) Perubahan konsonan menjadi vokal, yaitu sebagai berikut :

Page 32: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

14

Syahwat (baku) Syahuat (tidak baku)

b) Kesalahan Pelafalan karena Penghilangan Fonem

Pemakai bahasa sering menghilangkan bunyi tertentu pada sebuah kata,

yang mengakibatkan pelafalan tersebut menjadi salah atau tidak benar.

Perhatikan beberapa contoh berikut ini:

(1) Penghilangan fonem vokal, yaitu sebagai berikut :

Sutera (baku) Sutra (tidak baku)

(2) Penghilangan fonem konsonan, yaitu sebagai berikut :

Hilang (baku) Ilang (tidak baku)

(3) Penghilangan vokal rangkap menjadi tunggal, yaitu sebagai berikut :

Ramai (baku) Rame (tidak baku)

(4) Penghilangan gugus konsonan, yaitu sebagai berikut :

Takhta (baku) Tahta (tidak baku)

c) Kesalahan Pelafalan karena Penambahan Fonem

Terdapat pula kesalahan pelafalan dikarenakan pemakai bahasa tersebut

menambahkan fonem tertentu pada kata-kata yang diucapkan. Contoh

kesalahan pada bagian ini antara lain :

(1) Penambahan fonem vokal, yaitu sebagai berikut :

Putra (baku) Putera (tidak baku)

Page 33: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

15

(2) Penambahan fonem konsonan, yaitu sebagai berikut :

Wudu (baku) Wudhu (tidak baku)

(3) Pembentukan deret vokal, yaitu sebagai berikut :

Suvenir (baku) Souvenir (tidak baku)

(4) Pembentukan gabungan gugus konsonan, yaitu sebagai berikut :

Profesor (baku) Professor (tidak baku)

2.2.3 Film

1) Pengertian Film

Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1992 tentang perfilman, film adalah

karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-

dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita

seluloid, pita video, piringan video, dan bahan hasil penemuan teknologi lainnya

dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik,

atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan atau

ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan lainnya. Menurut

peneliti definisi ini perlu diperbaharui karena saat ini film tidak lagi menggunakan

pita seluloid, melainkan dapat berbentuk file.

Selain itu, ada beberapa tokoh yang mendefinisikan film dengan berbagai

macam pemikirannya. Menurut Arsyad (2003:45) film merupakan kumpulan dari

beberapa gambar yang berada di dalam frame, di mana frame demi frame

diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat

gambar itu menjadi hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga

Page 34: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

16

memberikan daya tarik tersendiri. Lain halnya menurut Baskin (2003:4) film

merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa dari berbagai macam

teknologi dan berbagai unsur-unsur kesenian.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa

film merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa yang memperlihatkan

berbagai gambar bergerak dengan jalan cerita tertentu yang dimainkan oleh para

pemeran yang diproduksi untuk menyampaikan pesan serta menghibur

penontonnya.

2) Unsur Film

Menurut Krissandy (2014:13) ada dua unsur yang membantu kita untuk

memahami sebuah film diantaranya adalah unsur naratif dan unsur sinematrik,

keduanya saling berkesinambungan dalam membentuk sebuah film. Unsur ini

saling melengkapi, dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pembentukan film.

a. Unsur naratif, berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Oleh

karena itu, setiap film tidak akan pernah lepas dari unsur naratif. Unsur

ini meliputi pelaku cerita atau tokoh, permasalahan dan konflik, tujuan,

lokasi, dan waktu.

b. Unsur sinematrik, adalah unsur yang membantu ide cerita untuk

dijadikan sebuah produksi film. Karena unsur sinematrik merupakan

aspek teknis dalam sebuah produksi film.

Page 35: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

17

3) Jenis Film

Film memiliki beberapa jenis penyampaian pesan dan penyampaian makna itu

semua tergantung seperti apa cara penyampaian yang akan dibuat. Pratista

(2008:21) membagi film menjadi tiga jenis yakni : film dokumenter, film fiksi,

dan film eksperimental. Pembagian ini didasarkan atas cara penyampaiannya,

yaitu naratif (cerita) dan non-naratif (non cerita). Film fiksi memiliki struktur

naratif yang jelas, sementara film dokumenter dan eksperimental tidak memiliki

struktur naratif yang jelas. Berikut ini penjelasan deskripsinya :

a. Film Dokumenter

Film dokumenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa

dan lokasi yang nyata. Film dokumenter tidak menciptakan suatu

peristiwa atau kejadian namun merekam peristiwa yang sungguh-

sungguh terjadi atau otentik. Film dokumenter juga tidak memiliki

tokoh antagonis maupun protagonis.

b. Film Fiksi

Film fiksi terikat oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi sering

menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata serta memiliki

konsep pengadegan yang telah dirancang sejak awal. Struktur film

biasanya terikat dengan kausalitas. Cerita juga biasanya memiliki

karakter (penokohan) seperti antagonis dan protagonis, jelas sangat

bertolak belakang dengan jenis film dokumenter. Dalam hal ini, film

‘MeloDylan’ termasuk ke dalam jenis film fiksi, karena di dalamnya

terdapat penokohan antagonis dan protagonis dengan alur cerita yang

Page 36: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

18

sudah tersusun rapi, penuh dengan drama bercampur komedi yang

sangat menggelitik.

c. Film Eksperimental

Film eksperimental merupakan jenis film yang sangat berbeda dengan

dua jenis film lainnya. Film eksperimental tidak memiliki plot, namun

tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh insting

subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin

mereka. film-film eksperimental biasanya berbentuk abstrak dan tidak

mudah dipahami. Hal ini disebabkan karena mereka menggunakan

simbol-simbol yang personal yang mereka ciptakan sendiri.

2.3 Film MeloDylan

Sutradara Fajar Nugros

Produser Rajesh Punjabi

Penulis Endik Koeswoyo

Berdasarkan Melodylan oleh Asri Aci

Pemeran Devano Danendra

Aisyah Aqilah

Angga Aldi Yunanda

Zoe Abbas Jackson

Page 37: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

19

Bryan Andrew

Musik McAnderson

Sinematografi Ferry Rusli

Penyunting Andhy Pulung

Perusahaan produksi Intercept Film

Distributor Sentra Mega Kreasi

Tanggal rilis 04 April 2019

Negara Indonesia

Bahasa Bahasa Indonesia

MeloDylan merupakan film drama fiksi remaja Indonesia tahun 2019 yang

disutradarai oleh Fajar Nugros serta dibintangi oleh Devano Danendra dan Aisyah

Aqilah. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Asri Aci.

Seorang siswi SMA bernama Melody (Aisyah Aqilah) memulai harinya di

sekolah baru. Melody memutuskan pindah sekolah untuk menghindari mantan

pacarnya, David (pangeran lantang) yang selama ini sering mengganggunya.

Kepindahan Melody ini juga bermaksud untuk mencari ketenangan dan suasana

baru.

Namun, ketenangan yang didambakannya terganggu ketika dia bertemu dengan

senior laki-laki bernama Dylan (Devano Danendra). Suatu hari Dylan terpaksa

mengantar Melody pulang, hal itu rupanya menyebabkan rumor mereka

berpacaran di sekolah. Melody si anak baru seketika menjadi buah bibir.

Banyak yang iri terhadapnya mengingat Dylan merupakan cowok populer di

sekolah. Rumor ini rupanya terdengar oleh Bianca (Naima Al Jurfi) yang sejak

lama menyukai Dylan. Selain Bianca, masih ada siswi lain yang mendengar berita

ini, yaitu sahabat Dylan bernama Bella (Zoe Abbas Jackson). Akibat rumor ini

Melody pun sering mendapat masalah di sekolah, banyak orang memusuhinya.

Page 38: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

20

Untuk meredam rumor, Melody pun berusaha mendekati Fathur (Angga

Yunanda), senior lain yang tak terlalu populer tapi tampan dan pintar. Tapi

kedekatan Melody dan Fathur membuat Dylan cemburu. Rupanya meski

kedekatan mereka hanya sebatas rumor, Dylan diam-diam menyukai Melody.

Dylan pun mulai melancarkan berbagai cara untuk bisa dekat dengan Melody.

Melody dilanda bimbang, siapa yang harus dia pilih.

Fathur yang hanya dia jadikan pelarian tapi baik dan selalu ada untuknya? Atau

Dylan yang terkadang menyebalkan tapi selalu berhasil membuat hatinya

berdebar?

2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam

Dialog Film ‘MeloDylan’

Melihat film MeloDylan

Mencatat kesalahan fonologi

dalam film MeloDylan

Jenis Data:

• Kualitatif

Pengumpulan Data:

• Observasi

Hasil

Page 39: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

21

Berdasarkan judul dari penelitian ini yaitu Kesalahan Berbahasa Tataran

Fonologi dalam Dialog Film ‘MeloDylan’, penulis mengarahkan penelitian ini ke

praktik mengamati. Dalam hal ini penulis mengamati film secara seksama dan

berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang akurat. Kemudian, penulis mencatat

kesalahan-kesalahan pelafalan pada tataran fonologi yang terjadi dalam film

Melodylan. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan

data, antara lain yaitu teknik observasi yang meliputi kegiatan melihat dan

mencatat yang diperlukan agar penulis mudah untuk memberikan hasil

kesimpulan.

Page 40: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis merupakan jenis penelitian

deskriptif kualitatif. Deskriptif merupakan metode yang berusaha menyajikan,

mengolah, menganalisis, dan memaparkan hasil penelitian sesuai dengan fakta

yang ada. Sesuai dengan rumusan masalah, yang akan dideskripsikan pada

penelitian ini ialah kesalahan berbahasa tataran fonologi, seperti perubahan

fonem, penambahan fonem, dan penghilangan fonem dalam film “MeloDylan”.

Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari film MeloDylan, kemudian

dianalisis sesuai kebutuhan penelitian. Adapun dari hasil tersebut, nantinya akan

penulis deskripsikan sehingga kesimpulan akhir data ini akan berjenis kualitatif.

3.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Yang dimaksud subjek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang

diamati dalam penelitian. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah film

MeloDylan.

3.2.2 Objek Penelitian

Yang dimaksud objek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian.

Adapun objek dalam penelitian ini adalah kesalahan berbahasa tataran fonologi

dalam dialog film MeloDylan.

Page 41: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

23

3.3 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari film MeloDylan,

yaitu bentuk kesalahan berbahasa pada tataran fonologi dalam film MeloDylan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Untuk memperoleh data yang akurat

berkaitan dengan bentuk kesalahan berbahasa pada tataran fonologi seperti

perubahan fonem, penambahan fonem, dan penghilangan fonem maka penulis

menggunakan teknik observasi dari teori Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono,

2013:224) yang mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan. Proses observasi ini berlangsung dengan pengamatan sebagai berikut :

1. Melihat, penulis melihat atau mengamati film secara seksama dan berulang-

ulang mengenai kesalahan fonologi yang terdapat dalam film MeloDylan.

2. Merekam, penulis merekam kesalahan-kesalahan pelafalan yang terdapat dalam

film MeloDylan dan didengarkan secara berulang-ulang.

3. Mencatat, penulis mencatat kesalahan-kesalahan fonologi yang terdapat dalam

film MeloDylan, kemudian kesalahan-kesalahan tersebut dikelompokkan

menjadi kesalahan penambahan fonem, perubahan fonem, dan penghilangan

fonem.

Page 42: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

24

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan

bentuk kesalahan berbahasa pada tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan

adalah teknik analisis data kualitatif di mana penulis mengacu kepada teori Miles

dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013:246) sebagai berikut:

1. Mereduksi data

Mereduksi data ialah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan

menyederhanakan semua data yang telah diperoleh , mulai dari awal

pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. Dalam hal ini,

penulis menyeleksi dan mencatat data-data seperti kesalahan berbahasa

tataran fonologi yang diperoleh dari menonton film MeloDylan secara

berulang-ulang.

2. Penyajian data

Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi

dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil

reduksi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan.

Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi

untuk membuat perencanaan tindakan selanjutnya. Dalam hal ini, penulis

menyusun sekumpulan data yang telah diperoleh dan menyajikannya dalam

bentuk tabel dengan kategori masing-masing seperti kategori perubahan

fonem, penghilangan fonem, atau penambahan fonem.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah proses pemaparan intisari terhadap hasil

penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta

Page 43: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

25

memberi penjelasan. Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu menguji

kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna – makna yang muncul dari

data. Dalam hal ini, penulis menyimpulkan diantara berbagai kategori

tersebut manakah yang lebih dominan mengalami kesalahan baik lebih

dominan pada perubahan fonem, penghilangan fonem, atau penambahan

fonem.

Page 44: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini disajikan data berupa hasil penelitian dan pembahasan

mengenai kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berbentuk tabel dengan masing-masing

kategori kesalahan pelafalan seperti perubahan fonem, penghilangan fonem, dan

penambahan fonem .

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Kesalahan Fonologi Perubahan Fonem dalam Dialog Film MeloDylan

Berdasarkan hasil analisis dialog film MeloDylan, diperoleh data berupa

kesalahan tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan pada kategori perubahan

fonem. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Kesalahan Fonologi dalam Dialog Film MeloDylan pada Kategori

Perubahan Fonem

No

Kesalahan Perubahan Fonem

/a/ menjadi

/e/

/ai/ menjadi

/e/

/u/

menjadi

/o/

/au/

menjadi

/o/

/a/

menjadi

/o/

/i/

menjadi

/e/

1. anter rame jatoh kalo solat kemaren

2. malem sampe Belom ato adek

3. bener cabe ko cantek

4. seneng senen

5. diem

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat kesalahan pada

tataran fonologi dalam kategori perubahan fonem. Pada fonem vokal /a/ vokal

Page 45: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

27

depan, rendah, tak bundar diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang,

atas, tak bundar dan fonem vokal /Ə/ tengah, sedang, tak bundar. Fonem diftong

/ai/ diftong naik diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak

bundar. Fonem vokal /u/ vokal belakang, atas, bundar diubah menjadi fonem

vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar. Fonem diftong /au/ diftong naik diubah

menjadi fonem vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar. Fonem vokal /a/ vokal

depan, rendah, tak bundar diubah menjadi fonem vokal /o/ vokal belakang,

sedang, bundar. Fonem vokal /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar diubah menjadi

fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak bundar.

4.1.2 Kesalahan Fonologi Penghilangan Fonem dalam Dialog Film MeloDylan

Berdasarkan hasil analisis dialog film MeloDylan, diperoleh data berupa

kesalahan tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan pada kategori

penghilangan fonem. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Kesalahan Fonologi dalam Dialog Film MeloDylan pada Kategori

Penghilangan Fonem

No

Kesalahan Penghilangan Fonem

Vokal Konsonan

i e s h m k

1. ya nggak udah ati emang cowo

2. tu karna aja itung Cewe

3. coklat ama taun

4. telpon tau

5. boong

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat kesalahan pada

tataran fonologi dalam kategori penghilangan fonem vokal dan konsonan.

Page 46: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

28

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada penghilangan fonem vokal /i/ vokal

depan, tinggi, tak bundar pada posisi awal. Penghilangan fonem vokal /e/ vokal

depan, sedang, atas, tak bundar pada posisi awal dan tengah. Penghilangan fonem

konsonan /s/ bunyi laminopalatal, geseran, tak bersuara pada posisi awal.

Penghilangan fonem konsonan /h/ bunyi laringal, geseran, bersuara pada posisi

awal dan tengah. Penghilangan fonem konsonan /m/ bunyi labial, nasal pada

posisi awal. Penghilangan fonem konsonan /k/ bunyi dorsovelar, hambat, tak

bersuara pada posisi akhir.

4.1.3 Kesalahan Fonologi Penambahan Fonem dalam Dialog Film MeloDylan

Berdasarkan hasil analisis dialog film MeloDylan, diperoleh data berupa

kesalahan tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan pada kategori

penambahan fonem. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Kesalahan Fonologi dalam Dialog Film MeloDylan pada Kategori

Penambahan Fonem

No

Kesalahan Penambahan Fonem

Vokal Konsonan

E h K n

1. Sepesial iyah jugak cuman

2. apah cumak

3. kenapah sukak

4. sanah cobak

5. silahkan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat kesalahan pada

tataran fonologi dalam kategori penambahan fonem vokal dan konsonan.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada penambahan fonem vokal /e/ vokal

Page 47: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

29

depan, sedang, atas, tak bundar pada posisi awal. Penambahan fonem konsonan

/h/ bunyi laringal, geseran, bersuara pada posisi tengah dan akhir. Penambahan

fonem konsonan /k/ bunyi dorsovelar, hambat, tak bersuara pada posisi akhir.

Penambahan fonem konsonan /n/ bunyi alpikoalveolar, nasal pada posisi akhir.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data hasil penelitian, pola kesalahan

berbahasa tataran fonologi dalam dialog film MeloDylan dapat dilihat dan

dijabarkan sebagai berikut :

Keterangan : Gambar jenis-jenis bunyi vokoid

(Sumber : https://images.app.goo.gl/qBBFVLMHQn6vMcUQ9)

Page 48: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

30

Keterangan : Gambar jenis-jenis bunyi kontoid

(Sumber : https://images.app.goo.gl/qBBFVLMHQn6vMcUQ9)

4.2.1 Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi pada Kategori Perubahan

Fonem Vokal

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan pola kesalahan dalam

pelafalan fonem vokal sebagai berikut :

Tabel 4. Kesalahan Fonologi pada Kategori perubahan Fonem Vokal

No

Kesalahan Perubahan Fonem

/a/

menjadi

/e/

/ai/

menjadi

/e/

/au/

menjadi

/o/

/u/

menjadi

/o/

/i/

menjadi

/e/

/a/

menjadi

/o/

Persentase

kesalahan 49% 4,28% 38,02% 2,44% 4,27% 1,84%

Jumlah

kesalahan 80 7 62 4 7 3

1) Perubahan fonem vokal a menjadi e

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

perubahan fonem vokal a menjadi e mengalami kesalahan sebanyak 49%.

Kesalahan-kesalahan tersebut dapat dilihat pada kata berikut ini :

Page 49: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

31

1) [antar]

[anter]

Pada kata “antar” fonem vokal /a/ vokal depan, rendah, tak bundar

pada posisi akhir diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang,

tak bundar pada posisi akhir sehingga menjadi kata “anter”.

2) [malam]

[malem]

Pada kata “malam” fonem vokal /a/ vokal belakang, rendah, netral,

terbuka pada posisi akhir diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan,

sedang, tak bundar pada posisi akhir sehingga menjadi kata “malem”.

3) [benar]

[bener]

Pada kata “benar” fonem vokal /a/ vokal depan, rendah, tak bundar

pada posisi akhir diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang,

tak bundar pada posisi akhir sehingga menjadi “bener”.

4) [senang]

[seneng]

Pada kata “senang” fonem vokal /a/ vokal depan, rendah, tak bundar

pada posisi tengah diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan,

sedang, tak bundar sehingga menjadi kata “seneng”.

Page 50: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

32

5) [diam]

[diem]

Pada kata “diam” fonem vokal /a/ vokal depan, rendah, tak bundar

pada posisi tengah diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan,

sedang, tak bundar pada posisi tengah sehingga menjadi kata “diem”.

2) Perubahan fonem vokal rangkap ai menjadi e

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

perubahan fonem vokal rangkap ai menjadi e mengalami kesalahan sebanyak

4,28%. Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada berikut ini :

1) [ramai]

[rame]

Pada kata “ramai” fonem diftong /ai/ diftong naik pada posisi akhir diubah

menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, tak bundar pada posisi akhir

sehingga menjadi kata “rame”.

2) [sampai]

[sampe]

Pada kata “sampai” fonem diftong /ai/ diftong naik pada posisi akhir diubah

menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, tak bundar pada posisi akhir

sehingga menjadi kata “sampe”.

Page 51: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

33

3) [cabai]

[cabe]

Pada kata “cabai” fonem diftong /ai/ diftong naik pada posisi akhir diubah

menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, tak bundar pada posisi akhir

sehingga menjadi kata “cabe”.

3) Perubahan fonem vokal rangkap au menjadi o

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

perubahan fonem vokal rangkap au menjadi o mengalami kesalahan sebanyak

38,02%. Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada kata berikut ini :

1) [kalau]

[kalo]

Pada kata “kalau’ fonem diftong /au/ diftong naik pada posisi akhir diubah

menjadi fonem vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar pada posisi akhir

sehingga menjadi kata “kalo”.

2) [atau]

[ato]

Pada kata “atau” fonem diftong /au/ diftong naik pada posisi akhir diubah

menjadi fonem vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar pada posisi akhir

sehingga menjadi “ato”.

Page 52: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

34

3) [kau]

[ko]

Pada kata “kau” fonem doftong /au/ pada posisi akhir diubah menjadi fonem

vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar pada posisi akhir sehingga menjadi

kata “ko”.

4) Perubahan fonem vokal u menjadi o

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

perubahan fonem vokal u menjadi o mengalami kesalahan sebanyak 2,44%.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada kata berikut ini :

1) [jatuh]

[jatoh]

Pada kata “jatuh” fonem vokal /u/ vokal belakang, atas, bundar pada posisi

akhir diubah menjadi fonem vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar pada

posisi akhir sehingga menjadi kata “jatoh”.

2) [belum]

[belom]

Pada kata “belum” fonem vokal /u/ vokal belakang, atas, bundar pada posisi

akhir diubah menjadi fonem vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar pada

posisi akhir sehingga menjadi kata “belom”.

Page 53: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

35

5) Perubahan fonem vokal i menjadi e

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

perubahan fonem vokal i menjadi e mengalami kesalahan sebanyak 4,27%.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada berikut ini :

1) [kemarin]

[kemaren]

Pada kata “kemarin” fonem vokal /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar pada

posisi akhir diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak

bundar pada posisi akhir sehingga menjadi kata “kemaren”.

2) [adik]

[adek]

Pada kata “adik” fonem vokal /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar pada posisi

tengah diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak

bundar pada posisi tengah sehingga menjadi kata “adek”.

3) [cantik]

[cantek]

Pada kata “cantik” fonem vokal /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar pada

posisi akhir diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak

bundar pada posisi akhir sehingga menjadi kata “cantek”.

Page 54: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

36

4) [senin]

[senen]

Pada kata “senin” fonem vokal /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar pada

posisi akhir diubah menjadi fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak

bundar pada posisi akhir sehingga menjadi kata “senen”.

6) Perubahan fonem vokal a menjadi o

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

perubahan fonem vokal a menjadi o mengalami kesalahan sebanyak 1,84% adalah

pada kata berikut ini :

1) [salat]

[solat]

Pada kata “salat” fonem vokal /a/ vokal depan, rendah, tak bundar pada

posisi awal diubah menjadi fonem vokal /o/ vokal belakang, sedang, bundar

sehingga menjadi kata “solat”.

4.2.2 Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi pada Kategori Penghilangan

Fonem Vokal dan Konsonan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan pola kesalahan dalam

penghilangan fonem vokal dan konsonan sebagai berikut :

Tabel 5. Kesalahan Fonologi pada Kategori Penghilangan Fonem Vokal dan

Konsonan

No

Penghilangan fonem vokal dan konsonan

Vokal Konsonan

e I h s k m

Page 55: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

37

Persentase

kesalahan 42,29% 15,98% 12,49% 24,74% 1,88% 2,50%

Jumlah

kesalahan 135 51 40 81 6 8

1) Penghilangan fonem konsonan h

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penghilangan fonem konsonan h mengalami kesalahan sebanyak 12,49%.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada berikut ini :

1) [hati]

[_ati]

Pada kata “hati” fonem konsonan /h/ konsonan laringal, geseran, bersuara

pada posisi awal dihilangkan sehingga menjadi kata “ati”.

2) [hitung]

[_itung]

Pada kata “hitung” fonem konsonan /h/ konsonan laringal, geseran, bersuara

pada posisi awal dihilangkan sehingga menjadi kata “itung”.

3) [tahun]

[ta_un]

Pada kata “tahun” fonem konsonan /h/ konsonan laringal, geseran, bersuara

pada posisi tengah dihilangkan sehingga menjadi kata “taun”.

Page 56: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

38

4) [tahu]

[ta_u]

Pada kata “tahu” fonem konsonan /h/ konsonan laringal, geseran, bersuara

pada posisi tengah dihilangkan sehingga menjadi kata “tau”.

5) [bohong]

[bo_ong]

Pada kata “bohong” fonem konsonan /h/ konsonan laringal, geseran,

bersuara pada posisi tengah dihilangkan sehingga menjadi kata “boong”.

2) Penghilangan fonem konsonan s

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penghilangan fonem konsonan s mengalami kesalahan sebanyak 24,74%.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada kata berikut ini :

1) [sudah]

[_udah]

Pada kata “sudah” fonem konsonan /s/ konsonan laminoalveolar, geseran,

tak bersuara pada posisi awal dihilangkan sehingga menjadi kata “udah”.

2) [saja]

[_aja]

Pada kata “saja” fonem konsonan /s/ konsonan laminoalveolar, geseran, tak

bersuara pada posisi awal dihilangkan sehingga menjadi kata “aja”.

Page 57: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

39

3) [sama]

[_ama]

Pada kata “sama” fonem konsonan /s/ konsonan laminoalveolar, geseran,

tak bersuara pada posisi awal dihilangkan sehingga menjadi kata “ama”.

3) Penghilangan fonem konsonan k

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penghilangan fonem konsonan k mengalami kesalahan sebanyak 1,88%.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada kata berikut ni :

1) [cowok]

[cowo_]

Pada kata “cowok” fonem konsonan /k/ konsonan dorsovelar, hambat, tak

bersuara pada posisi akhir dihilangkan sehingga menjadi kata “cowo”.

2) [cewek]

[cewe_]

Pada kata “cewek” fonem konsonan /k/ konsonan dorsovelar, hambat, tak

bersuara pada posisi akhir dihilangkan sehingga menjadi kata “cewe”.

4) Penghilangan fonem konsonan m

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penghilangan fonem konsonan m mengalami kesalahan sebanyak 2,50% adalah

pada kata berikut ini :

Page 58: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

40

1) [memang]

[_emang]

Pada kata “memang” fonem konsonan /m/ konsonan bilabial, nasal pada

posisi awal dihilangkan sehingga menjadi “emang”.

5) Penghilangan fonem vokal e

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penghilangan fonem vokal e mengalami kesalahan sebanyak 42,29%. Kesalahan-

kesalahan tersebut terdapat pada kata berikut ini :

1) [enggak]

[_nggak]

Pada kata “enggak” fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak bundar

pada posisi awal dihilangkan sehingga menjadi kata “nggak”.

2) [karena]

[kar_na]

Pada kata “karena” fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak bundar

pada posisi tengah dihilangkan sehingga menjadi kata “karna”.

3) [cokelat]

[cok_lat]

Pada kata “cokelat” fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak bundar

pada posisi tengah dihilangkan sehingga menjadi kata “coklat”.

Page 59: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

41

4) [telepon]

[tel_pon]

Pada kata “telepon” fonem vokal /e/ vokal depan, sedang, atas, tak bundar

pada posisi tengah dihilangkan sehingga menjadi kata “telpon”.

6) Penghilangan fonem vokal i

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penghilangan fonem vokal i mengalami kesalahan sebanyak 15,98%. Kesalahan-

kesalahan tersebut terdapat pada kata berikut ini :

1) [iya]

[_ya]

Pada kata “iya” fonem vokal /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar pada posisi

awal dihilangkan sehingga menjadi kata “ya”.

2) [itu]

[_tu]

Pada kata “itu” fonem vokal /i/ vokal depan, tinggi, tak bundar pada posisi

awal dihilangkan sehingga menjadi kata “tu”.

4.2.3 Kesalahan Berbahasa Fonologi Penambahan Fonem Vokal dan

Konsonan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan pola kesalahan dalam

penambahan fonem vokal dan konsonan sebagai berikut :

Tabel 6. Kesalahan Fonologi pada Kategori Penambahan Fonem Vokal dan

Konsonan

Page 60: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

42

No

Kesalahan Penambahan Fonem Vokal dan Konsonan

Vokal Konsonan

E h k n

Persentase

kesalahan 4,10% 50,64% 35,58% 9,58%

Jumlah

kesalahan 3 37 26 7

1) Penambahan fonem konsonan h

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penambahan fonem konsonan h mengalami kesalahan sebanyak 50,64%.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada berikut ini :

1) [iya]

[iyah]

Pada kata “iya” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /h/

konsonan laringal, geseran, bersuara pada posisi akhir sehingga menjadi

kata “iyah”.

2) [apa]

[apah]

Pada kata “apa” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /h/

konsonan laringal, geseran, bersuara pada posisi akhir sehingga menjadi

kata “apah”.

3) [kenapa]

[kenapah]

Page 61: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

43

Pada kata “kenapa” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /h/

konsonan laringal, geseran, bersuara pada posisi akhir sehingga menjadi

kata “kenapah”.

4) [sana]

[sanah]

Pada kata “sana” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /h/

konsonan laringal, geseran, bersuara pada posisi akhir sehingga menjadi

kata “sanah”.

5) [silakan]

[silahkan]

Pada kata “silakan” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /h/

konsonan laringal, geseran, bersuara pada posisi tengah sehingga menjadi

kata “silahkan”.

2) Penambahan fonem konsonan k

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penambahan fonem konsonan k mengalami kesalahan sebanyak 35,58%.

Kesalahan-kesalahan tersebut terdapat pada kata berikut ini :

1) [juga]

[jugak]

Page 62: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

44

Pada kata “juga” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /k/

konsonan dorsovelar, hambat, tak bersuara pada posisi akhir sehingga

menjadi kata “jugak”.

2) [cuma]

[cumak]

Pada kata “cuma” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /k/

konsonan dorsovelar, hambat, tak bersuara pada posisi akhir sehingga

menjadi kata “cumak”.

3) [suka]

[sukak]

Pada kata “suka” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /k/

konsonan dorsovelar, hambat, tak bersuara pada posisi akhir sehingga

menjadi kata “sukak”.

4) [coba]

[cobak]

Pada kata “coba” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /k/

konsonan dorsovelar, hambat, tak bersuara pada posisi akhir sehingga

menjadi kata “cobak”.

Page 63: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

45

3) Penambahan fonem konsonan n

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penambahan fonem konsonan n mengalami kesalahan sebanyak 9,58% terdapat

pada kata “cuma” di mana kata tersebut ditambahkan fonem konsonan /n/

konsonan apikoalveolar, nasal pada posisi akhir sehingga menjadi kata “cuman”.

4) Penambahan fonem vokal e

Dalam film MeloDylan kesalahan berbahasa tataran fonologi pada kategori

penambahan fonem vokal e mengalami kesalahan sebanyak 4,10% terdapat pada

kata berikut ini :

1) [spesial]

[sepesial]

Pada kata “special” di mana pada kata tersebut ditambahkan fonem vokal

/e/ vokal depan, sedang, atas, tak bundar pada posisi tengah sehingga

menjadi kata “sepesial”.

Page 64: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesalahan berbahasa fonologi dalam

dialog film MeloDylan pada tabel 1, 2, dan 3 terdapat beberapa kesalahan

fonologi dengan berbagai kategori. Kategori tersebut seperti kesalahan perubahan

fonem, penghilangan fonem, dan penambahan fonem. Kesalahan-kesalahan

tersebut terdapat pada fonem vokal, konsonan, dan diftong (fonem vokal

rangkap). Hasil analisis data menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa fonologi

yang paling banyak terjadi adalah pada kategori penghilangan fonem vokal /e/

dengan jumlah kesalahan sebanyak 135 kesalahan dan persentase kesalahan

sebanyak 42,29%. Kesalahan berbahasa fonologi yang paling sedikit terdapat

pada kategori perubahan fonem /a/ menjadi /o/ dengan jumlah kesalahan sebanyak

3 kesalahan dan persentase kesalahan sebanyak 1,84%. Jadi, kesalahan-kesalahan

berbahasa fonologi dalam dialog film MeloDylan berada pada kualifikasi cukup

banyak mengalami kesalahan fonologi. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra,

penggunaan pelafalan yang benar dapat berpengaruh besar bagi siswa. Dengan

adanya penggunaan pelafalan yang benar, tentu akan mempermudah pembelajaran

baik secara lisan maupun tertulis.

Page 65: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

47

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian

ini menunjukkan bahwa hasil mengenai kesalahan berbahasa fonologi dalam

dialog film MeloDylan berada pada kategori cukup. Sehubungan dengan itu ada

beberapa hal yang perlu penulis sampaikan, antara lain:

1. Untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi, hendaknya para

penikmat film memerhatikan juga hal-hal yang dianggap kurang sesuai

guna melestarikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di

kalangan masyarakat.

2. Bagi penelitian selanjutnya, hasil ini dapat digunakan sebagai bahan

rujukan yang bersifat memperbaiki agar perlakuan yang diberikan lebih

fokus terhadap aspek kesalahan-kesalahan dalam bidang fonologi.

3. Bagi masyarakat hendaknya menggunakan pelafalan sesuai kaidah tata

bahasa Indonesia, bukan berarti dengan menggunakan pelafalan sesuai

kaidah adalah sesuatu yang formal melainkan untuk menjaga agar dari

zaman ke zaman pelafalan itu tidak berubah.

Page 66: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

48

DAFTAR PUSTAKA

Aci, Asri. 2017. MeloDylan. Jakarta. Coconut Books.

Chaer, Abdul. 2013. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2014. Sosiolinguitik: Perkenalan Awal.

Jakarta: Rineka Cipta.

Indrasari, Devi. 2015. Analisis Kesalahan Fonologis pada Karangan Berbahasa

Jawa Siswa Kelas III SD Neger Kotagede 5 Yogyakarta. (skripsi)

dipublikasikan. Yogyakarta: Program Sarjana Universitas Negeri

Yogyakarta.

Lathifah, Fitria, dkk. (2017). “Analisis Kesalahan Fonologis dalam Keterampilan

Membaca Teks Bahasa Arab”. Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan

Kebahasaaraban. 4, (2), 174-184.

MeloDylan. Disutradarai oleh Fajar Nugros. Diperankan oleh Devano Danendra,

Aisyah Aqilah, Angga Yunanda, dan Joe Abbas Jackson. Intercept Film.

2019.

Purwanto, Anam. (2019). “Language Error Analysis in MPBI-UMS Students

Speech Who Roles as Police Officers”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. 3, (1), 118-128.

Rayendar. 2015. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013). Melalui artikel

(online) rayendar.blogspot.com/2015/06/metode-penelitian-menurut-

sugiyono—2013.html?m=1. Diakses pada tanggal 04 Februari 2021 pukul

07.00 WITA.

Sastrawacana. 2018. Pengertian Fonologi Menurut Para Ahli. Melalui artikel

(online) www.sastrawacana.id/2018/03/pengertian-fonologi-menurut-para-

ahli.html?m=. Diakses pada tanggal 18 Januari 2021 pukul 14.20 WITA.

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan

Praktik. Surakarta: Yuma Pressindo.

Sofiani, Resti. 2016. Pesan Moral pada Film Dalam Mihrab Cinta. (Skripsi)

dipublikasikan. Yogyakarta: Program Sarjana Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tarigan, Henry G. 2008. Menyimak: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung.

Page 67: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

49

Wihayanti, Titik. 2020. Sinopsis Melodylan Kisah Asmara Melody dan Dylan

Tayang di VIU. Melalui artikel (online)

https://www.kompas.com/hype/read/2020/08/27/185200266/sinopsis-

melodylan-kisah-asmara-melody-dan-dylan-tayang-di-viu?page=all#page2.

Diakses pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 17.10 WITA.

Page 68: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

50

LAMPIRAN

Tabel 7. Kesalahan pelafalan tataran fonologi dalam dialog film ‘MeloDylan’

Perubahan Fonem Penghilangan Fonem Penambahan Fonem

anter ya iyah

malem udah jugak

bener nggak apah

seneng ati cumak

diem aja sukak

bales itung cobak

dapet karna kenapah

temen tu sepesial

deket taun sanah

kemaren tau silahkan

adek emang cuman

Denger cowo

pinter cewe

pesen boong

males liat

sampe coklat

rame ama

dateng telpon

cepet abis

macem alus

inget iklas

cantek

senen

bosen

jatoh

cabe

kalo

ato

ko

solat

belom

tetep

pantes

Page 69: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

51

Tabel 8. Kesalahan Perubahan Fonem

No Fonem yang salah Fonem yang

benar Keterangan

1. anter antar Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

2. malem malam Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

3. bener benar Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

4. seneng senang Fonem vokal a diubah menjadi

foonem vokal e

5. diem diam Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

6. bales balas Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

7. dapet dapat Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

8. temen teman Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

9. deket dekat Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

10. kemaren Kemarin Fonem vokal i diubah menjadi

fonem vokal e

11. adek adik Fonem vokal i diubah menjadi

fonem vokal e

12. denger dengar Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

13. pantes pantas Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

14. pinter pintar Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

15. pesen pesan Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

16. males Malas Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

17. sampe sampai Fonem vokal rangkap ai diubah

menjadi fonem vokal e

18. rame ramai Fonem vokal rangkap ai diubah

menjadi fonem vokal e

19. dateng datang Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

Page 70: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

52

20. cepet cepat Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

21. macem macam Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

22. inget ingat Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

23. cantek cantik Fonem vokal i diubah menjadi

fonem vokal e

24. senen senin Fonem vokal i diubah menjadi

fonem vokal e

25. bosen bosan Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

26. jatoh jatuh Fonem vokal u diubah menjadi

fonem vokal o

27. cabe cabai Fonem rangkap ai diubah menjadi

fonem vokal e

28. kalo kalau Fonem rangkap au diubah

menjadi fonem vokal o

29. ato atau Fonem rangkap au diubah

menjadi fonem vokal o

30. ko kau Fonem rangkap au diubah

menjadi fonem vokal o

31. solat salat Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal o

32. belom belum Fonem vokal u diubah menjadi

fonem vokal o

33. tetep tetap Fonem vokal a diubah menjadi

fonem vokal e

Tabel 9. Kesalahan Penghilangan Fonem

No Fonem yang salah Fonem yang

benar Keterangan

1. ya iya Penghilangan fonem vokal i

2. udah sudah Penghilangan fonem konsonan s

3. nggak enggak Penghilangan fonem vokal e

4. ati hati Penghilangan fonem konsonan h

5. aja saja Penghilangan fonem konsonan s

6. Iiung hitung Penghilangan fonem konsonan h

7. karna karena Penghinangan fonem vokal e

8. tu itu Penghilangan fonem vokal i

Page 71: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

53

9. taun tahun Penghilangan fonem konsonan h

10. tau tahu Penghilangan fonem konsonan h

11. emang memang Penghilangan fonem konsonan m

12. cowo cowok Penghilangan fonem konsonan k

13. cewe cewek Penghilangan fonem konsonan k

14. boong bohong Penghilangan fonem konsonan h

15. liat lihat Penghilangan fonem konsonan h

16. coklat cokelat Penghilangan fonem vokal e

17. ama sama Penghilangan fonem konsonan s

18. telpon telepon Penghilangan fonem vokal e

19. abis habis Penghilangan fonem konsonan h

20. alus halus Penghilangan fonem konsonan h

21. iklas ikhlas Penghilangan fonem konsonan h

Tabel 10. Kesalahan Penambahan Fonem

No Fonem yang salah Fonem yang benar Keterangan

1. iyah iya Penambahan fonem konsonan h

2. Jugak juga Penambahan fonem konsonan k

3. apah apa Penambahan fonem konsonan h

4. cumak cuma Penambahan fonem konsonan k

5. sukak suka Penambahan fonem konsonan k

6. cobak coba Penambahan fonem konsonan k

7. kenapah kenapa Penambahan fonem konsonan h

8. sepesial spesial Penambahan fonem vokal e

9 sanah sana Penambahan fonem konsonan h

10. silahkan silakan Penambahan fonem konsonan h

11. cuman cuma Penambahan fonem konsonan n

Page 72: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

54

Dialog kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam dialog film

MeloDylan

A. Dialog kesalahan perubahan fonem

• [antar]

[anter]

Melody : Kita semua satu sekolah kan? Boleh nggak numpang dianterin

balik?

Angga : Kalo gue sih nggak bisa, karna gue udah punya my bebeb.

• [kalau]

[kalo]

Melody : Kita semua satu sekolah kan? Boleh nggak numpang dianterin

balik?

Angga : Kalo gue sih nggak bisa, karna gue udah punya my bebeb.

Liam : Kalo aku juga nggak bisa, karna aku udah punya pujaan hati.

• [kau]

[ko]

Angga : Kakak kelas? Emangnya ko sekolah di mana?

• [malam]

[malem]

Ana : Dylan nganterin lo tadi malem?

Melody : Kak Dylan?

Page 73: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

55

• [dekat]

[deket]

Ana : Iya padahal lo anak baru dan cuman Bella yang deket ama

Dylan

• [benar]

[bener]

Bella : Lan, beneran lo semalem anterin adek kelas? Cantik lo lan

kenalin dong!

• [adik]

[adek]

Bella : Lan, beneran lo semalem anterin adek kelas? Cantik lo lan

kenalin dong!

• [senang]

[seneng]

Bella : Lan, gue seneng kalo lo udah move on, bye.

• [cabai]

[cabe]

Kate : Ya, lo jaga sikap aja, biar nggak dikirain cabe-cabean.

Page 74: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

56

• [diam]

[diem]

Fakthur : Bukan kamu ya? Kok diem aja.

Melody : Kok jadi bahas kak Dylan sih

• [balas]

[bales]

Fakthur : Itung-itung bales budi.

• [teman]

[temen]

Melody : Bukan, itu temen doang.

Bunda : Ih kakaknya kok gitu sih ngomongnya, udah nggak usah di

dengerin ngaco.

• [pantas]

[pantes]

Kate : Astaga lo lemot banget sih, pantes aja cowok lo kayak gitu.

• [pintar]

[pinter]

Pak Dedi : Kamu Dylan, kamu tu pinter, kamu mau beasiswa kamu

dicabut?

Page 75: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

57

• [pesan]

[pesen]

Herman : Hai… mau pada pesen apa nih?

Ana : Teh

Herman : Kenapa nggak pesan singkat. SMS.

• [malas]

[males]

Bella : Ma… minum obat mulu males tau nggak.

• [cepat]

[cepet]

Dylan : Bel, jangan males ah, katanya mau cepet sembuh.

• [sampai]

[sampe]

David : Sampe kapan lo ngehindar dari gue?

Melody : Semenjak lo videoin gue, harga diri gue jatoh Dave.

• [jatuh]

[jatoh]

Melody : Semenjak lo videoin gue, harga diri gue jatoh Dave.

• [atau]

Page 76: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

58

[ato]

Angga : Ato warna coklatnya kurang coklat!

• [ramai]

[rame]

David : Lo beraninya rame-rame

Dylan : Sendiri juga gue berani, gue datengin sekolah lo, mau?

• [datang]

[dateng]

Dylan : Sendiri juga gue berani, gue datengin sekolah lo, mau?

• [salat]

[solat]

Bunda : Boleh, lebih baik kamu solat dulu ya!

• [macam]

[macem]

Mukidi : Yakin mau minum ini aja, saya punya macem-macem lo.

Fakthur : Jus boleh?

Mukidi : Kalo itu nggak ada, kalo mau saya blender air putihnya nanti

ada busa-busanya.

• [ingat]

Page 77: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

59

[inget]

Novia : Kalo orang nggak suka sama kita jangan dipaksa, inget

kesehatan kamu.

• [cantik]

[cantek]

Mukidi : Fiks anak tadi tak sinyalir kenak narkoba, mbak Bella

canteknya kayak gini kok ditolak.

• [tetap]

[tetep]

Bella : Tetep Pak Dedi kan yang ngawasi kita?

Fakthur : Heem.

• [belum]

[belom]

Fakthur : Daerah Banten, cumak aku belom tau sih tepatnya di mana.

• [kemarin]

[kemaren]

David : Cowo baru lo? Kok beda lagi ama yang kemaren!

• [senin]

[senen]

Page 78: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

60

Pak Dedi : Selamat datang di Persami, perkemahan sabtu minggu, pulang

senen.

Angga : Kan nggak semuanya rumahnya di senen pak.

• [dapat]

[dapet]

Melody : Yak an anterin gitu adik kelasnya, biar dapet pahala gitu.

• [bosan]

[bosen]

Dylan : Kalo emang kamu bosen sama aku, bilang Mel!

Melody : Aku sama sekali nggak bosen sama kak Dylan.

B. Dialog kesalahan penghilangan fonem

• [iya]

[_ya]

Melody : Ada apa ya kak?

Bianca : Ada apah?

• [enggak]

[_nggak]

Herman : Wah.. kalian lagi, bertiga tapi kopinya cumak satu. Kalian tau

nggak arti nama Herman?

Angga : Nggak tau pak.

Page 79: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

61

• [tahu]

[ta_u]

Herman : Wah.. kalian lagi, bertiga tapi kopinya cumak satu. Kalian tau

nggak arti nama Herman?

Angga : Nggak tau pak.

• [karena]

[kar_na]

Angga : Kalo gue sih nggak bisa, karna gue udah punya my bebeb.

• [sudah]

[_udah]

Angga : Kalo gue sih nggak bisa, karna gue udah punya my bebeb.

Liam : Kalo aku juga nggak bisa, karna aku udah punya pujaan hati.

• [memang]

[_emang]

Angga : Kakak kelas? Emangnya ko sekolah di mana?

Melody : Starlight.

Liam : Eh tunggu-tunggu, emangnya kiat sekolah di mana sih?

• [tahun]

[ta_un]

Page 80: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

62

Herman : Selamat ulang taun, siapa yang ulang taun? Kamu? Kamu?

Saya sendiri yang ulang taun.

• [sama]

[_ama]

Melody : Kak Dylan?

Ana : Iya padahal lo anak baru dan cuman Bella yang deket ama

Dylan

• [saja]

[_aja]

Kate : Ya, lo jaga sikap aja, biar nggak dikirain cabe-cabean.

• [hitung]

[_itung]

Fakthur : Itung-itung bales budi.

• [itu]

[_tu]

Angga : Tu, ko mau posting di instagram?

Liam : Iya, biar banyak yang komen.

• [cewek]

[cewe_]

Page 81: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

63

Yugo : Setau gue, Dylan bukan tipe cowo yang suka nganterin cewe

sembarangan.

Melody : Gue jugak bukan cewe sembarangan kok.

• [cowok]

[cowo_]

Yugo : Setau gue, Dylan bukan tipe cowo yang suka nganterin cewe

sembarangan.

Melody : Gue jugak bukan cewe sembarangan kok.

• [lihat]

[li_at]

Ana : Mel, lo liat dong uh my lil prince so cute, liat dong!

Melody : Iya, iyah.

• [hati]

[_ati]

Novia : Ati-ati ya!

• [cokelat]

[cok_lat]

Liam : Weh pakai ngasi coklat segala

• [telepon]

Page 82: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

64

[tel_pon]

Ana : Pokoknya sekarang lo telpon Dylan!

• [habis]

[_abis]

Bella : Cumak berdua aja nih?

Fakthur : Tadi abis ngajakin Melody beli buku.

• [ikhlas]

[ik_las]

Bella : Gue iklas Melody sama Fakthur, asal Fakthur bahagia.

• [bohong]

[bo_ong]

Yugo : Ya udah, lo nggak usah boong. Udah ngasih apa lo ke Dylan?

• [halus]

[_alus]

Bianca : Wow, lo alus banget ya bel. Kayaknya lo ngebet banget sama

mantan gue si Fakthur.

C. Dialog kesalahan penambahan fonem

• [apa]

[apah]

Page 83: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

65

Melody : Ada apa ya kak?

Bianca : Ada apah?

• [cuma]

[cumak]

Herman : Wah.. kalian lagi, bertiga tapi kopinya cumak satu. Kalian tau

nggak arti nama Herman?

Angga : Nggak tau pak.

• [cuma]

[cuman]

Melody : Kak Dylan?

Ana : Iya padahal lo anak baru dan cuman Bella yang deket ama

Dylan

• [juga]

[jugak]

Bella : Lan, beneran semalem lo anterin adek kelas? Cantik lo Lan,

kenalin dong!

Dylan : Bel, lo jugak tau siapa yang ada di hati gue.

• [iya]

[iyah]

Melody : Kok jadi bahas kak Dylan sih?

Page 84: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

66

Fakthur : Oh iyah, balik bareng aku mau nggak?

• [suka]

[sukak]

Kate : Oh My God Mel, lo susah banget dikasih tau, Bella sukak

sama kak Fakthur.

• [kenapa]

[kenapah]

Yugo : Jadi ini adek kelas yang dianterin Dylab?

Melody : Iyah, emangnya kenapah?

• [coba]

[cobak]

Melody : Kok gue sih, apa hubungannya cobak?

Page 85: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. UMUM

1. Nama : Lisa Agustin

2. Tempat, tanggal lahir : Toili, 03 Agustus 2000

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Nama Orang Tua : a. Ayah : Jemu

b. Ibu : Nuriah

5. Agama : Islam

6. Alamat :Jl. Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo,

Kecamatan Mantikulore

II. PENDIDIKAN

SD : SD Inpres 1 Slametharjo (2006-2012)

SMP : SMP Negeri 2 Toili (2012-2015)

SMA : SMA Negeri 1 Toili (2015-2018)

PT : Universitas Tadulako (2018-2022)

Page 86: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

68

Page 87: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

69

Page 88: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

70

Page 89: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

71

Page 90: KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM ...

72