PEMBAHASAN KESADAHANPercobaan kesadahan air merupakan percobaan
untuk mengetahui tingkat kesadahan (tingkat kandungan ion logam
bervalensi dua) yang terkandung dalam air. Sampel yang digunakan
dapat berupa air dari berbagai sumber, pada percobaan kali ini
digunakan sampel air kran.Dalam percobaan untuk menyatakankesadahan
dapat diketahui dengan menghitung kesadahan total, kesadahan Ca dan
kesadahan Mg degan cara pemeriksaan di laboratorium. Sebelum
memulai percobaan perlu disisipkan alat dan bahan yang akan
digunakan.Untuk mencari kesadahan total, diambil air sampel
sebanyak 50 ml dan diberi bahan NaCN, buffer amonia, dan indikator
EBT, karena EBT dan NaCN berupa padatan, maka perlu digojok
terlebih dahulu agar homogen, dan berwarna merah. Kemudian di
titrasi dengan larutan standar EDTA sebagai titrannya, titrasi
dihentikan ketika warna merah tepat berubah menjadi biru. Percobaan
ini dilakukan dua kali agar dalam titrasi agar lebih akurat. Untuk
menentukan volume titrasi pelu mencatat volume sebelum dan sesudah
titrasi. Kemudian dapat dilakukan penghitungan kesadahan total
dengan perumusan V titrasi F EDTA 0,01 BM CaCO3(V= volume, F=
faktor koreksi, BM= berat molekul) sehingga setelah setealh
dihitung di dapat nilai 171,312 mg/L sebagai CaCO3.Untuk
selanjutnya dilakukan penghitungan kesadahan Ca dengan cara yang
sama, yaitu dengan penitrasian. Sama seperti kesadahan total,
penghitungan kesadahan Ca, juga menggunakan 50 ml air sampel,
kemudian ditambahkan NaOH 1 N dan indikator murexid, gojok terlebih
dahulu agar homogen, sehingga timbul warna merah. Titrasi dengan
EDTA sebagai titrannya, titrasi dihentikan ketika warna merah tepat
berubah menjadi ungu. Titrasi ini juga dilakukan dua kali agar
didapat titrasi yang akurat. Kemudian, penghitungan kesadahan Ca
dapat digunakan rumusV titrasi F EDTA 0,01 BA Ca (V= volum, F=
faktor koreksi, BA= berat atom) sehingga didapat nilai 38,6448 mg/L
sebagai Ca.Penghitungan kesadahan Mg tidak dilakukan titrasi,
karena kesadahan Mg dapat ditentukan berdasarkan data- data dari
percobaan kesadahan total dan kesadahan Ca, yaitu mengurangkan
volume titrasi kesadahan total dengan volume kesadahan Ca. Kemudian
penghitungannya dengan rumus V titrasi total V titrasi Ca F EDTA
0,01 BA Mg (V= volume, F= faktor koreksi, BA= berat atom) sehingga
di dapat nilai 41,832 mg/L sebagai Mg.Dengan mengetahui nilai
kesadah tersebut, baik kesadahan total, kesadahan Ca, ataupun
kesadahan Mg, maka kita dapat menentukan kualitas air kran tersebut
dengan mengacu pada Permenkes 416 tahun 1990 yaitu batas
maksimalnya 500 mg/L untuk kesadahan total.
LABORATORIUM AIRJURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS
TEKNIKUNIVERSITAS ANDALASPADANG2011
BAB IPENDAHULUAN1.1 Tujuan PercobaanTujuan praktikum kesadahan
ini adalah untuk menentukan kesadahan total, keadahan kalsium, dan
kesadahan magnesium di dalam sampel air.1.2 Metode PercobaanMetode
percobaan yang digunakan pada praktikum ini adalah titrasi
kompleksometri dengan EDTA (Etilen Diamine Tetra Asetatp dengan
indikator EBT dan Murexida..1.3 Prinsip PercobaanPrinsip percobaan
pada percobaan ini adalah kesadahan dalam air terutama disebabkan
oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dan semua kation yang bermuatan
dua.Kalsium dan Magnesium dalam air dapat membentuk senyawa
kompleks dengan Etilen Diamine Tetra Asetat (EDTA) pada suatu pH
tertentu. Untuk mengetahui titik akhir titrasi digunakan indicator
logam yaitu indikator EBT dan Murexida.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Kondisi EksistingPada praktikum
kesadahan kali ini, kelompok II (dua) melakukan sampling
(pengambilan sampel) di wilayah Sungai Siteba, Kota Padang.
Pengabilan sampel dilakukan pada hari Jumat, 30 September 2011 pada
pukul 16.30-17.00 WIB. Pengambilan sampel pada kawasan ini
dilakukan pada dua titik, tepatnya dibagian tepi-tepi sungai, baik
sisi kanan maupun sisi kiri. Kondisi eksisting pada wilayah
sampling diketahui bahwa air pada bagian pinggir atau tepi dalam
keadaan berminyak, arus air tidak begitu deras, kedalaman sungai
kurang lebih 30cm, sehingga dari permukaan kita dapat melihat dasar
sungai. Selain itu kondisi fisik air pada daerah ini dalam kondisi
kotor, karena pada bagian pinggir badan sungai terdapat bak tempat
pembuangan sampah. Pada permukaan sungai dapat dilihat banyaknya
sampah-sampah rumah tangga yang mengapung pada permukaan air.
Kegiatan masyarakat di sekitar wilayah sampling cukup ramai. Hal
tersebut dikarenakan tepat disebelah wilayah sampling terdapat
jembatan perlintasan kendaraan. 2.2 TeoriKesadahan berasal dari
kata sadah yang berarti kapur. Jadi kesadahan adalah adanya
kandungan kapur yang berlebihan. Definisi lain dari kesadahan
adalah suatu keadaan atau peristiwa terlarutnya ion-ion tertentu di
air sehingga menurunkan kualitas air baik secara distribusi maupun
penggunaannya.Dan kesadahan ini merupakan sifat air yang disebabkan
oleh adanya ion-ion dalam hal ini adalah kation logam brevalensi
dua seperti Ca2+ dan Mg2+. Ion-ion ini akan mudah beraksi dengan
sabun sehingga meningkatkan jumlah penggunaan sabun. Anion-anion
yang biasa menyebabkan kesadahan dimana bisa berikatan dengan
kationnya adalah seperti HCO3-, SO42-, Cl-, dan NO3- (Anonim
A,2009).Air sadah berarti air yang didalamnya mengandung ion-ion
kesadahan. Kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang
berlebihan yang terdapat dalam air. Kesadahan dalam air sebagian
besar berasal dari kontaknya air tersebut dengan tanah dan batuan
(Anonim A,2009).Tipe-tipe air berdasarkan kesadahannya adalah
(Anonim B,2010):a. Air lunak yang merupakan tipe air yang
mengandung 0-20 mg/l;b. Air lunak sedang yang merupakan air yang
mengandung 20-40 mg/l;c. Air sedikit sadah yang merupakan air
dengan kandungan kalsium 40-60 mg/l;d. Air sadah sedang merupakan
air dengan kandungan kalsium 40-60 mg/l;e. Air sadah yang merupakan
air dengan kandungan kalsium 80-120 mg/l;f. Air sangat sadah adalah
air yang mengandung kalsium lebih dari 120mg/l.Jenis-jenis
kesadahan (Wahyu Hermansyah,2010) :a. Kesadahan Sementara atau
Kesadahan Tidak TetapKesadahan sementara adalah kesadahan yang
disebabkan oleh ion Ca dan Mg berikatan dengan karbonat dan
bikarbonat. Kesadahan ini mengandung garam hidrokarbonat seperi
Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2. Kesadahan sementara ini dapat dihilangkan
dengan cara memanaskan air tersebut sehingga garam karbonatnya
mengendap, reaksinya adalah :Ca(HCO3)2 CaCO2 + H2O + CO2Mg(HCO3)2
MgCO2 + H2O + CO2Selain dengan memanaskan air, sadah sementara
dapat dihilangkan kesadahannya dengan mereaksikan larutan yang
mengandung Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2 dengan kapur Ca(OH)2 dengan
reaksi nya :Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2CaCO3 + 2H2Ob. Kesadahan Tetap
atau Kesadahan PermanenKesadahan tetap adalah kesadahan yang
disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berikatan dengan ion Cl-, SO4-,
dan NO3-. Jadi kesadahan ini mengandung garam sulfat (CaSO4 atau
MgSO4) terkadang juga mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2).
Kesadahan tetap sangat stabil dan tidak mudah terurai, maka tidak
dapat dihilang kan dengan pemanasan. Kesadahan tetap ini dapat
dihilangkan dengan cara penambahan natrium karbonat.Reaksinya
:CaSO4 + NaCO3 Ca(CO3)2 + Na2SO4MgSO4 + NaCO3 Mg(CO3)2 +
Na2SO4Kesadahan total (total hardness) adalah kesadahan yang
disebabkan oleh adanya ion Ca2+ dan ion Mg2+ secara bersamaan. Hal
tersebut karena kebanyakan air sadah yang berada di alam adalah
disebabkan oleh tingginya kadar ion-ion tersebut (Sutrisno,Totok,
2004 ).Kesadahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu (Anonim C, 2008):1.
Kesadahan Kalsium dan Magnesium (kesadahan total)Kalsium dan
Magnesium merupakan dua anggota dari kelompok alkali logam. Kedua
struktur ini mempunyai struktur elektron dan reaksi kimia yang
sama. Besarnya kesadahan Kalsium dan Magnesium dapat dihitung.2.
Kesadahan Karbonat dan Non-KarbonatKesadahan karbonat adalah bagian
dari kesadahan total yang secara kimia ekivalen terhadap
alkalinitas bikarbonat dalam air. Jika CaCO3 sebagai alkalinitas
dan kesadahan, maka kesadahan karbonat ditentukan sebagai
berikut:a. Alkalinitas > kesadahan totalKesadahan karbonat
(mg/l) = kesadahan total (mg/l).b. Alkalinitas < kesadahan
totalKesadahan karbonat (mg/l) = alkalinitas (mg/l). Cara penurunan
atau penghilangan kesadahan (Anonim C,2008):a. Metode
pengendapanUntuk meghilangkan kesadahan digunakan metode
pengendapan pada senyawa Ca2+ dan Mg2+. Dibutuhkan Ca(OH)2 dan
natrium karbonat sebagai pereaksinya. Hasil akhir reaksi akan
membentuk endapan CaCO3 dan MgCO3.b. Metode pertukaran ionMetode
ini dilakukan pada senyawa Ca2+ dan Mg2+ dengan ion Na+, K+, H+
dibutuhkan instalasi yang lengkap.Dampak negatif dari air sadah
(Anonim A, 2008):1. Menyebabkan sabun tidak berbusa sehingga sifat
detergen sabun hilang dan pemakaian sabun jadi lebih boros.2.
Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup
ketel.
BAB IIIPROSEDUR PERCOBAAN3.1 Alat1. Erlenmeyer 200 ml;2.
Erlenmeyer 100 ml;3. Pipet takar 10 ml;4. Bola hisap;5. Buret 50
ml;6. Statip;7. Corong;8. Spatula;9. Beaker glass 50 ml;10. Beaker
glass 100 ml;11. Beaker glass 200 ml;12. Labu semprot;13. Pipet
tetes.3.2 Bahan1. Larutan buffer pH 10;2. Larutan buffer pH 12;3.
Larutan KCN 10%;4. Larutan EDTA 1/28 N;5. Indikator EBT;6.
Indikator murexida;7. Aquadest.3.3 Cara kerja3.3.1 Standarisasi
Larutan EDTa. Menggunakan Indikator EBT1. Larutan standar kalsium
dipipet dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer;2. Sebanyak 5 ml
larutan buffer pH 10 dan 50 mg indikator EBT ditambahkan pada
larutan;3. Larutan dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai
cairan berubah dari ungu menjadi biru;4. Banyaknya ml EDTA yang
diperlukan dicatat.
b. Mengunakan Indikator Murexida1. Sebanyak 10 ml larutan
standar kalsium dipipet dan dimasukkan ke labu erlenmeyer.2.
Sebanyak 1 ml larutan buffer pH 12 dan 50 mg indikator murexida
ditambahkan ke larutan.3. Larutan dititrasi dengan larutan EDTA
1/28 N hingga cairan berubah warna dari kemerah-merahan menjadi
ungu.4. Banyak ml EDTA yang digunakan dicatat.
c. Kesadahan Total (Kalsium + Magnesium)1. Sebanyak 1000 ml
contoh air dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambah 5 ml larutan
buffer pH 10.2. Jika cairan menjadi keruh, 1 ml larutan KCN 10%
ditambahkan ke larutan.3. Sebanyak 50 mg indikator EBT 1/28 N
ditambahkan ke larutan sampai cairan berubah menjadi biru.4. Banyak
ml EDTA yang diperlukan dicatat.
d. Kesadahan Kalsium1. Sebanyak 100 ml contoh air dimasukkan ke
dalam labu erlenmeyer, ditambah 1 ml larutan buffer pH 12.2. Jika
cairan keruh ditambah 1 ml larutan KCN 10%.3. Sebanyak 50 mg
indikator ditambahkan ke larutan.4. Larutan dititrasi dengan
larutan EDTA 1/28 N sampai cairan berubah warna menjadi ungu.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 DataPraktikumml EDTA 1/28 N
Larutan standar kalsium dengan Indikator EBT17,2 ml
Larutan standar kalsium dengan indikator murexida14,8 ml
Sampel air dengan Indikator EBT9,5 ml
Sampel air dengan indikator murexida33,5 ml
4.2 PerhitunganTabel Hasil PerhitunganPercobaanHasil
Faktor EBT0,581 ml
Faktor Murexida0,676 ml
Kesadahan Total345,32 mg/l CaCO3
Kesadahan Kalsium114,31 mg/l CaCO3
Kesadahan Magnesium232,07 mg/l CaCO3
1. Faktor EDTA untuk EBT = = = = 0,5812. Faktor EDTA untuk
Murexida = = = 0,6763. Kesadahan Total = = = 19,4635 0D (17,8) =
346,45 mg/l CaCO34. Kesadahan Kalsium = = = 6,4220D (17,8) =
114,3116 mg/l CaCO3
5. Kesadahan Magnesium = Kesadahan total Kesadahan kalsium =
346,45 mg/l CaCO3 114,3116 mg/l CaCO3 = 232,138 mg/l CaCO3
4.3 PembahasanDari percobaan diperoleh nilai kesadahan total air
sampel yaitu 345,32 mg/l CaCO3, nilai kesadahan kalsium yaitu
114,31 mg/l CaCO3 dan nilai kesadahan magnesium yaitu 232,07 mg/l
CaCO3. Dari hasil diatas nilai dari kesadahan totalnya tidak
melebihi standar yang ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
492 Tahun 2010, yaitu kesadahan yang diizinkan dalam suatu badan
air adalah 500 mg/l. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadahan
pada sampel air masih di bawah baku mutu yang diizinkan.Nilai
kesadahan total ini didapat hasilnya lebih tinggi dari pada nilai
kesadahan kalsium. Hal ini dikarenakan kesadahan total merupakan
kesadahan kalsium ditambah dengan kesadahan magnesium. Dan dalam
percobaan ini yang ditentukan adalah kesadahan total dan kesadahan
kalsium. Jika untuk menentukan kesadahan kesahan magnesium maka
mkesadahan totalnya harus lebih besar dari kesadahan kalsium.
Karena untuk mencari kesadahan magnesium itu kesadahan total
dikurang dengan kesadahan kalisum.Contoh air atau sampel yang
digunakan setelah penambahan murexida serta ditambahkan larutan
buffer dengan pH 12 mengalami kekeruhan. Hal ini mungkin saja
terjadi karena penambahan dari larutan buffernya yang terlalu
banyak.Pengaruh dari sampel yang tidak diendapkan terlebih dahulu
adalah warna dari sampel tersebut setelah dititrasi tidak sesuai
dengan ketentuan yang ada.Jadi, sungai di wilayah siteba ini tidak
memenuhi standar baku mutu kesadahan bisa saja dikarenakan disungai
tersebut belum terlalu banyak mengandung Ca dan Mg. Selain itu
disungai ini airnya berminyak dan kotor karena banyak terdapat
sampah.
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanDari praktikum ini dapat
diperoleh bahwa :1. Nilai kesadahan total sampel air adalah 342,32
mg/l CaCO3; 2. Nilai kesadahan kalsium sampel air adalah 114,31
mg/l CaCO3;3. Nilai kesadahan magnesium sampel air adalah 232,07
mg/l CaCO3; 4. Nilai ini jauh dibawah baku mutu air yang ditetapkan
menteri kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun
2010. Jadi sungai tempat sampel air diambil tidak memiliki
kesadahan yang tinggi.5.2 SaranAdapun saran yang dapat kami berikan
setelah melakukan praktikum kesadahan adalah:1. Memahami objek
praktikumnya pada waktu itu;2. Mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan praktikum sebelum praktikum dimulai;3. Teliti
dalam melakukan praktikum, terutama dalam melihat perubahan warna
pada larutan;4. Berhati-hati menggunakan atau melakukan titrasi
agar volume yang terbaca tepat dengan volume yang dibutuhkan
sebenarnya;5. Berhati hatilah dalam menggunakan alat alat
praktikum;6. Menggunakan masker pada saat mengambil larutan
buffer.
DAFTAR KEPUSTAKAANSutrisno, Totok, C. 2004. Teknologi Penyediaan
Air Bersih Edisi Baru. Surabaya : Rineka Cipta.Anonim A. 2009.
Kesadahan. (http://99bestteacher.blogspot.com). Tanggal akses : 29
September 2011.Anonim B. 2010. Analisis Kesadahan Air.
(http://wahyusyah.multiply.com). Tanggal akses : 29 September
2011.Anonim C. 2008. Kesadahan. (http://wikipedia.org/). Tanggal
akses : 30 September 2011.
KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BERSIH UNTUKPEMENUHAN KEBUTUHAN
MANUSIA
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang
dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan
kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam
kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan,
tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan
air. Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air.
Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat
badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri
dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% .
Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk
melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui
bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa
digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari
manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang
harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau,
warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan
sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia
dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah
yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu
dan kurun waktu tertentu.Kata Kunci : Kualitas, Air, ManusiaAir
sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan
terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga
ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan
atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan
seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air.
Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan
jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila
dimasak.Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena
sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari
air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di dalam
tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan
makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang cukup
bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan fungsi kehidupan
sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air
dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan
lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga,
irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan
ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air
makin meningkat.Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah
air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum
hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari
tanpa air minum (Suripin, 2002). Air merupakan faktor penting dalam
pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai air
minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus
bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun.
Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum
jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia
sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.Upaya pemenuhan
kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah,
air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber
air tersebut, air tanah yang paling banyak digunakan karena air
tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber lainnya
antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh
akibat pencemaran yang relatif kecil.Akan tetapi air yang
dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena
sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat
tertentu yang dapat menimbulkan penyakit yang justru membahayakan
kelangsungan hidup manusia. Berdasarkan masalah di atas, maka perlu
diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk kebutuhan manusia
tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut.
Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas
maupun kuantitasnya agar manusia mampu hidup dan menjalankan segala
kegiatan dalam kehidupannya.Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air
Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan berpengaruh
terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan
kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan
oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air
terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang
dihasilkannya, maupun dalam merencanakansistem dan proses yang akan
dilakukan terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).Persyaratan
Kualitas AirParameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan
manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan
fisika, kimia, dan biologis.1. Persyaratan Fisika AirAir yang
berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:1.
Jernih atau tidak keruhAir yang keruh disebabkan oleh adanya
butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan
koloid maka air semakin keruh.1. Tidak berwarnaAir untuk keperluan
rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung
bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.1. Rasanya
tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa
asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik.
Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam
air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun
asam anorganik.1. Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak
berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau
busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi
(penguraian) oleh mikroorganisme air.1. Temperaturnya normalSuhu
air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi
pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat
membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro
organisme.1. Tidak mengandung zat padatanAir minum mengandung zat
padatan yang terapung di dalam air.1. Persyaratan KimiaKandungan
zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat
beracun.1) pH (derajat keasaman)Penting dalam proses penjernihan
air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang
larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut
aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum
dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan
tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi
racun yang sangat mengganggu kesehatan.2) KesadahanKesadahan ada
dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat
(permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan
Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga
mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat
(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat
dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium.
Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l
dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang
lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada
pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan
oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang
lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.3) BesiAir yang
mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkanrasa
logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang
terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan
hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum.
Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l4)
AluminiumBatas maksimal yang terkandung didalam air menurut
Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang
mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak
apabila dikonsumsi.5) Zat organikLarutan zat organik yang bersifat
kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi
lainnya bagi flora dan fauna yang hidup diperairan 6)
SulfatKandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat
mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci /
ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering
dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.7) Nitrat
dan nitritPencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari
tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer
maupun dari pupuk-pupuk yangdigunakan dan dari oksidasi NO2 oleh
bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar
dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat
bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk
methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam
tubuh.ChloridaDalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi
manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan
namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat
menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.9) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.
penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit,
sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang
penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan
hambatan pada pertumbuhan anak.1. 3.Persyratan
mikrobiologisPersyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh
air adalah sebagai berikut:1. Tidak mengandung bakteri patogen,
missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera
dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.2. Tidak
mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes,
Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)1.
COD (Chemical Oxygen Demand)COD yaitu suatu uji yang menentukan
jumlah oksigen yang dibutuhkan olehbahan oksidan misalnya kalium
dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam
air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001mengenai
baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12
mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitasair
tersebut buruk.1. BOD (Biochemical Oxygen Demand)Adalah jumlah zat
terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untukmemecah bahan
bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). NilaiBOD tidak
menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya
mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan
oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih,
mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin
rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan
BOD dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 /
2001 mengenai baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang
dianjurkan adalah 6 mg/lAdanya penyebab penyakit didalam air dapat
menyebabkan efek langsung dalam kesehatan. Penyakit-penyakit ini
hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke dalam
air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.Standar Kualitas Air di Perairan Umum( Peraturan
Pemerintah No.20 Tahun 1990 )NoParameterSatuanKadar Maksimum
Golongan AGolongan BGolongan CGolongan D
FISIKA
1Bau-----
2Jumlah zat padat terlarutMg/L1000100010001000
3KekeruhanSkala NTU5
4Rasa-
5WarnaSkala TCU15
6SuhuoCSuhu udara
7Daya Hantar ListrikUmhos/cm2250
KIMIA anorganik
1Air raksaMg/lt0.0010.0010.0020.005
2AluminiumMg/lt0.2-
3ArsenMg/lt0.0050.0511
4BariumMg/lt11
5BesiMg/lt0.35
6FloridaMg/lt0.51.51.5
7KadmiumMg/lt0.0050.010.010.01
8Kesadahan CaCO3Mg/lt500
9KloridaMg/lt2506000.003
10Kromium valensi 6Mg/lt0.0050.050.051
11ManganMg/lt0.10.52
12NatriunMg/lt20060
13Nitrat sebagai NMg/lt1010
14Nitrit sebagai NMg/lt1.010.06
15PerakMg/lt0.05
16.pH6.5 8.55 96 95 9
17SeleniumMg/lt0.010.010.050.05
18SengMg/lt550.022
19SianidaMg/lt0.10.10.02
20SulfatMg/lt400400
21Sulfida sebagao H2SMg/lt0.050.10.002
22TembagaMg/lt1.010.020.1
23TimbalMg/lt0.050.010.031
24Oksigen terlarut (DO)Mg/lt->=6>3
25NikelMg/lt-0.5
26SAR (Sodium Absortion Ratio)Mg/lt-1.5 2.5
Kimia Organik
1Aldrin dan dieldrinMg/lt0.00070.017
2BenzonaMg/lt0.01
3Benzo (a) PyreneMg/lt0.00001
4Chlordane (total isomer)Mg/lt0.0003
5ChlordaneMg/lt0.030.003
62,4 DMg/lt0.10
7DDTMg/lt0.030.0420.002
8DetergentMg/lt0.5
91,2 DichloroethaneMg/lt0.01
101,1 DichloroethaneMg/lt0.0003
11Heptachlor heptachlor epoxideMg/lt0.0030.018
12HexachlorobenzeneMg/lt0.00001
13LindaneMg/lt0.0040.056
14MetoxychlorMg/lt0.030.035
15PentachlorophenolMg/lt0.01
16Pestisida totalMg/lt0.1
172,4,6 TrichlorophenolMg/lt0.01
18Zat Organik (KMnO4)Mg/lt10
19EndrinMg/lt-0.0010.004
20FenolMg/lt-0.0020.001
21Karbon kloroform ekstrakMg/lt-0.05
22Minyak dan lemakMg/lt-Nihil1
23Organofosfat dan carbanatMg/lt-0.10.1
24PCDMg/lt-Nihil
25Senyawa aktif biru metilenMg/lt-0.50.2
26ToxapheneMg/lt-0.005
27BHCMg/lt-0.21
Mikrobiologik
1Koliform tinjaJml/100ml02000
2Total koliformJml/100ml310000
Radioaktivitas
1Gross Alpha activityBq/L0.10.10.10.1
2Gross Beta activityBq/L1.01.01.01.0
Golongan A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih
dahuluGolongan B : air yang dipakai sebagai bahan baku air minum
melalui suatu pengolahanGolongan C : air untuk perikanan dan
peternakanGolongan D : air untuk pertanian dan usaha perkotaan,
industri dan PLTA.Kualitas air yang digunakan masyarakat harus
memenuhi syarat kesehatan agar dapat terhindar dari berbagai
penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh air.
Untuk mengetahui kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium yang mencakup antara lain pemeriksaan bakteriologi
air, meliputiMost Probable Number(MPN) dan angka kuman. Pemeriksaan
MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum, air bersih, air
badan, air pemandian umum, air kolam renang dan pemeriksaan angka
kuman pada air PDAM.Khusus untuk air minum, disyaratkan bahwa tidak
mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golonganE. coli,
Salmonella typhi, Vibrio cholera. Kuman-kuman ini mudah tersebar
melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung bakteri
non-patogen, sepertiActinomycetesdanCladocera(Soewarno.
2002).Persyaratan Kualitas air minum secara
BakteriologisParameterSatuanKadar maksimum yang
diperbolehkanKeterangan
1234
1. Air Minum
E. coliatau FecalcoliJumlah per 100 ml sampel0
1. Air yang masuk sistem distribusi
E. coliatau FecalcolJumlah per 100 ml sampel0
Total Bakteri ColiformJumlah per 100 ml sampel0
1. Air pada sistem distribusi
E. coliatau FecalcolJumlah per 100 ml sampel0
Total Bakteri ColiformJumlah per 100 ml sampel0
Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama.
Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat dibawah oleh air kepada
manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air
bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit
yang dibawah oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas
kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang
memenuhi baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu menurunkan
angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga
pengawasan terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi
syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan
kualitas air minum (Depkes, 2002)Ditinjau dari jumlah atau
kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air bersih
adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia
dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan
untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi,
1999 : 18). Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah
tangga menurut Sunjaya adalah:1. Kebutuhan air untuk minum dan
mengolah makanan 5 liter / orang perhari.b. Kebutuhan air untuk
higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 30 liter /
orang perhari.c. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan
25 30 liter / orang perhari.d. Kebutuhan air untuk menunjang
pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau pembuangan
kotoran 4 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian
perorang adalah 60 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air
tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian
air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang
atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor
diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak
dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga
misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel
lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin
mampu atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin
banyak menggunakan air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih
banyak dari pada dimusim hujan.Sumber air merupakan salah satu
komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih,
karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih
tidak akan berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air
yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut
:1. Air lautMempunyai sifat asin, karena mengandung garam
NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka
air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.2. Air AtmosferUntuk
menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu
menampung air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak
kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama
terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal
ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini
mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian
sabun.3. Air PermukaanAdalah air hujan yang mengalir di permukaan
bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran
selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,
daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua
macam yaitu air sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai
air minum, seharusnya melalui pengolahan yang sempurna, mengingat
bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang
tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum
pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna
disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang
menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air
sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah.4. Air
tanahAir tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah
didalam zone jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih
besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).5. Mata airYaitu air
tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir
tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama
dengan air dalam.Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya
komponen pokok antara lain: unit sumber baku, unit pengolahan, unit
produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi, yaitu
(1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air
bersih yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang
bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan yang
jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. (2) Unit pengolahan air
memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih
atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi,
kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan
berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3).
Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih
yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak
didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem
pengaliran gravitasi atau pompanisasi. (4). Unit produksi merupakan
unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air
bersih.Adapun beberapa sumber air yang dapat diolah untuk
mendapatkan air bersih, yaitu sumur Dangkal/Dalam Pengolahan tidak
lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan pembubuhan desinfektan, sungai
Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50. danau NTU
(Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak lengkap, bila
kekeruhan < 50 NTU, unit transmisi berfungsi sebagai pengantar
air yang diproduksi menuju ke beberapa tandon atau reservoir
melalui jaringan pipa. (Linsay, 1995)
SIMPULANMasalah air bersih merupakan hal yang sangat penting
bagi kehidupan manusiaa. Dimana setiap hari kita membutuhkan air
bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya.
Penggunaan air yang bersih untuk kegiatan sehari-hari tentunya
membuat manusia terhindar dari penyakit. Sebagia besar tubuh
manusia terdiri atas air, yang berfungsi sebagai pelarut dan
peyusun segala system tubuh manusia. Agar air yang digunakan untuk
kegiatan manusia tidak berdampak negative bagi manusia, maka perlu
diketahui persyaratan air bersih. Kualitas air bersih dapat
ditinjau dari segi fisik, kimia dan biologis. Kualitas fisik
ditinjau bau, rasa, dan warna. Kualitas kimia dapat diteliti
melalui pengamatan tentang kesadahan, pH, kandungan ion dan
sebagainya. Sedangkan ada aatu tidaknya mikroorganisme penyebab
penyakit pada air merupakan syarat biologi air bersih. Selain dari
segi kualitas, jumlah air juga harus memadai dalam rangka pemenuhan
kebutuhan manusia. Air digunakan manusia untuk mandi, minum,
mencuci, pertanan, perikanan dan lain sebagainya. Masing-masing
kegiatan tersebut memerlukan jumlah air yang beragam. Sumber air
yang ada di permukaan bumi dapat diolah menjadi air minum dengan
berbagai teknik yang telah berkembang, sehingga kebutukhan air
minum yang memenuhi persyaratan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia dapat terpenuhi bagiu seluruh lapisan masyarakat.
TIPS MENGOLA AIR BERSIH YANG TERKENA PENCEMARAN Pada saat
bencana datang kelangkaan air bersih tentunya menjadi permasalahan
yang perlu diperhatikan. Pada kondisi ini banyak sumber air yang
mengalami pencemaran. Dua pertiga dari berat tubuh manusia adalah
air. Hal ini membuat manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan
selama tiga minggu, tetapi tidak mungkin hidup tanpa air selama
lebih dari tiga hari. Kondisi air yang dikategorikan aman dan sehat
dikonsumsi adalah jernih, tak berwarna, tak berbau, tak berasa,
bebas dari penyakit yang mengandung mikroorgansime dan bebas zat
kimia berbahaya. Dengan adanya bencana alam tentunya membuat banyak
sumber mata air bersih tercemar, baik karena bahaya biologis
(seperti virus, bakteri atau cacing) maupun bahaya kimia (seperti
deterjen. Pelarut, sianida, logam berat, asam mineral dan organik,
senyawa nitrogen, sulfida, amoniak dan senyawa organik beracun
biosidal varietas besar).Bahaya biologis dapat menyebabkan masalah
kesehatan seperti:1. Diare2. Infeksi cacing3. Disentri (baik amuba
dan bakteri)4. Kolera5. Masalah lambung6. Penyakit tipus7. Penyakit
kuningSedangkan bahaya kimia dapat menyebabkan masalah kesehatan
sebagai berikut:1. Infeksi kulit2. Gangguan usus3. Gangguan hati,
tulang dan sistem peredaran darah, kelahiran anomali4. Anemia,
kerusakan sumsum tulang, leukemia5. Kerusakan sistem saraf pusat6.
Masalah karsinogenikBerikut beberapaa cara lain untuk mengurangi
bahaya pencemaran air baik secara biologis maupun
kimiawi:Penyaringan dan perebusan.Meski tampak bersih, air yang
akan diminum harus disaring dan direbus hingga mendidih setidaknya
selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora, ova,
kista dan mensterilkan air. Proses ini juga menghilangkan karbon
dioksida dan pengendapan kalsium karbonat.Disinfeksi kimia.Hal ini
berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di
genangan air, tangki atau air sumur.Bubuk pemutih.Proses ini
merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan
untuk mendisinfeksi 1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang
sangat tercemar dan keruh tidak bisa dimurnikan dengan metode
ini.Tablet klorin.Dipasaran, tablet klorin dijual dengan nama
tablet halazone. Senyawa ini mungkin cukup mahal tetapi efektif
untuk memurnikan air dengan skala kecil.Filter.Ada beberapa jenis
filter, antara lain filter keramik lilin dan UV filter.Bagian utama
dari sebuah filter keramik lilin ini adalah lilin yang terbuat dari
porselin atau tanah infusorial. Permukaannya dilapisi dengan
katalis perak sehingga bakteri yang masuk ke dalam akan dibunuh.
Metode ini menghilangkan bakteri yang biasanya ditemukan dalam
minum air, tetapi tidak efektif dengan virus yang bisa lolos
saringan.
11 CARA PENYARINGAN AIR TRADISIONAL
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi
disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan
bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan
air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai
berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya.
Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau
sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor
ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat
berupaya merubahnya menjadi air bersih yang layak pakai dimana
salah satu caranya adalah membuat saringan air.Ada berbagai macam
cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat
saringan air, dan bagi kita mungkin yng paling tepat adalah membuat
penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan,
bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan
sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakandestilasiuntuk
menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Berikut beberapa
aternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara
penyaringan air :1. Saringan Kain Katun.Pembuatan saringan air
dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang
paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari
kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil
saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang
digunakan.2. Saringan KapasTeknik saringan air ini dapat memberikan
hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya
penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam
air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kapas yang digunakan.3. AerasiAerasi merupakan proses
penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan
diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon
dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa
dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu
partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan
akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau
filtrasi.4. Saringan Pasir Lambat (SPL)Saringan pasir lambat
merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih
didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir
terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk
keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikelSaringan Pasir
Lambat (SPL).5. Saringan Pasir Cepat (SPC)Saringan pasir cepat
seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah
penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir
Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih
lanjut dapat temukan pada artikelSaringan Pasir Cepat (SPC).6.
Gravity-Fed Filtering SystemGravity-Fed Filtering System merupakan
gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir
Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama
air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil
penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali
menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan
tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut
dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan
yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa /
multi Saringan Pasir Lambat.7. Saringan ArangSaringan arang dapat
dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah
lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan
bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat
berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih
baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat
bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di
bawah ini.8. Saringan air sederhana / tradisionalSaringan air
sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir
arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini
selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah
satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikelsaringan air
sederhana.9. Saringan KeramikSaringan keramik dapat disimpan dalam
jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan
untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik
menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan
membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam
air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan
menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan
yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu
keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat
dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air
yang mengalir.10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang BatuSaringan
cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring
dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum
digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut
digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun
dari saluran irigasi sawah.Seperti halnya saringan keramik,
kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila
dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.11. Saringan Tanah
Liat.Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih
dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat
keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.Lihat saringan
keramik.
CARA SEDERHANAMENGUJI KUALITAS AIR
Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan
berbau dapat langsung diseteksi dengan panca indera. Namun air yang
terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman untuk digunakan
untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah memenuhi
syarat kesehatan ataukah tidak.Analisis kualitas air dapat
dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di
laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat
kuantitatif, namun biayanya cukup mahal.Analisis secara sederhana
dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia
dalam air, yaitu sebagai berikut : Setengah gelas air yang akan
diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh. Selanjutnya didiamkan
dalam keadaan terbuka hingga satu malam Periksalah apakah ada
perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di
permukaan.Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh
menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila
perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu
malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu
kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain,
kecuali untuk dikonsumsi.Air yang mengandung tingkat kesadahan dan
kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi
hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh,
maka secara kimia kualitas air itu baik.Gambar 1. Pengujian
kandungan kimia air menggunakan air tehPengujian air secara
biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Air yang
diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup. Air tersebut
dibiarkan sampai lima hari Setelah lima hari air diperiksa. Apabila
terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau
hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung
mikroorganisme atau bakteri berbahaya).Air yang baik akan tetap
jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya
perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan
semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.Gambar 2.
Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana
7 INDIKATOR (TANDA)AIR YANG SEHAT
Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain
:1. Air harus jernihatautidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya
disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus.
Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan
kotoran yang terkandung di dalamnya.2. Tidak berwarna. Air yang
berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi
kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan
dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.3.
Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin
menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin
disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air,
sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam
anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau
bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi
(diuraikan) oleh mikroorganisme air.4. Derajat keasaman (pH) nya
netralsekitar 6,5 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam,
sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang
terasa asam adalah air gambut (rawa)5. Tidak mengandug zat kimia
beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa
sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.6.
Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh
kandunganion kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat
dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakansukar berbusadan di
bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air
terdapatkerakatau endapan. Air sadah dapat juga mengandung
ion-ionMangan (Mn2+)danbesi (Fe2+)yang memberikan rasa anyir pada
air dan berbau, serta akan menimbulkannoda-noda kuning
kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion
kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh
tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak
baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan
kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan
ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali.
Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium
merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan
terdapat di dalam air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm =
part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005
0,5 ppm, ion kalsium : 75 200 ppm dan 1on magnesium : 30 150 ppm.7.
Tidak boleh mengandung bakteri patogen sepertiEscheria coli, yaitu
bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta
bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan
limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan
memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan
mati.
INDIKATOR (TANDA)AIR TANAH YANG TERCEMAR
Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air
tanah, yang harus dilakukan di laboratorium. Namun secara sederhana
air tanah yang tercemar juga bisa dikenali lewat pengamatan
fisik.Untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas baik, sumur harus
dibuat dengan kedalaman tertentu. Sumur yang terlalu dangkal akan
terisi air permukaan, yang lebih mudah terkontaminasi oleh cemaran
atau polutan.Sumber pencemaran terdiri dari polutan alami (mineral
dan mikroorganisme) serta polutan buatan. Polutan buatan manusia
seperti residu (sisa) bahan kimia umumnya lebih berbahaya
dibandingkan polutan alami.Polutan buatan bisa datang dari limbah
rumah tangga, industri maupun pertanian. Dari rumah tangga antara
lain berupa air sabun bekas cucian. Dari industri lebih beragam,
sementara dari pertanian antara lain pupuk dan pestisida.Air bersih
yang layak untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak berasa
dan tidak berwarna. Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada
sifat tersebut.Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat
dikenali melalui pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seprti
dikutip dari Indiastudychannel, Selasa (25/5/2010) adalah:1. Warna
kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi
organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya
cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna
merah kecoklatan.2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah
telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau
lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti
plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah
menjadi keruh.3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah
memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa
besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.4.
Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran
alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan
pencuci yang lain misalnya detergen.5. Sedangkan rasa payau
menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah
sekitar muara sungai.6. Bau yang tercium dalam air tanah juga
menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan
bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.(sumber
detikhealth)
ARANG BATOK PENJERNIH AIR
Mencari air jernih untuk diminum memang sudah semakin sulit,
yang alami mungkin hanya ada di mata air di gunung dan di oase di
gurun. Air jernih pun akhirnya menjadi produk industri hingga kata
generik aqua pun menjadi paten industri, ah jangan sampai kata air
menjadi merek dagang pula. Fungsi air untuk diminum pun akhirnya
dilebih-lebihkan untuk kepentingan komersial, seperti yang diulas
oleh Priyadi tentang Khasiat Air Hexagonal.Padahal kebutuhan utama
manusia terhadap air untuk diminum hanya satu, yaitu air jernih,
jernih menurut warna dan jernih menurut proporsi kandungan mineral
yang terlarut di dalamnya. Dalam tubuh air berfungsi sebagai
pelarut, sebagai carrier pembawa zat-zat lain yang harus diedarkan
ke seluruh tubuh dan banyak lagi fungsi dan manfaat lainnya.Dengan
semakin kotornya air minum, baik dari sumur timba, sumur pompa
ataupun air-supply-nya PDAM, kini semakin banyak keluarga
mengurangi konsumsi air tersebut sebagai air minum dan digantikan
dengan membeli air jernih hasil proses industri dalam gelas atau
botol plastik.Sebenarnya, air jernih dari sumur untuk diminum masih
bisa didapatkan dengan proses penjernihan saat memasaknya, yaitu
dengan meletakkan arang batok (tempurung kelapa) di dalamnya
(segenggam arang batok sudah lebih dari cukup untuk memasak satu
panci air), sebaiknya arang batok dibungkus dahulu dengan kain
putih bersih. Selama air dipanaskan hingga mendidih arang batok
akan bekerja menyerap zat-zat yang mengotori air, juga menyerap bau
serta warna sehingga menghasilkan air jernih yang siap diminum
(didinginkan dulu ya, jangan minum air mendidih!).Manfaat air
jernih yang lain yang tidak berhubungan adalah untuk mengusir
lalat, yaitu dengan cara menyimpannya dalam plastik bening dan
digantung, biasanya digantung di dapur atau di atas meja makan.
Mungkin nanti ada yang menjual bola kaca berisi air sebagai
pengusir lalat yang bisa dipakai di atas meja makan tanpa merusak
pandangan dan suasana.Mencari air jernih untuk diminum memang sudah
semakin sulit, yang alami mungkin hanya ada di mata air di gunung
dan di oase di gurun. Air jernih pun akhirnya menjadi produk
industri hingga kata generik aqua pun menjadi paten industri, ah
jangan sampai kata air menjadi merek dagang pula. Fungsi air untuk
diminum pun akhirnya dilebih-lebihkan untuk kepentingan komersial,
seperti yang diulas oleh Priyadi tentang Khasiat Air
Hexagonal.Padahal kebutuhan utama manusia terhadap air untuk
diminum hanya satu, yaitu air jernih, jernih menurut warna dan
jernih menurut proporsi kandungan mineral yang terlarut di
dalamnya. Dalam tubuh air berfungsi sebagai pelarut, sebagai
carrier pembawa zat-zat lain yang harus diedarkan ke seluruh tubuh
dan banyak lagi fungsi dan manfaat lainnya.Dengan semakin kotornya
air minum, baik dari sumur timba, sumur pompa ataupun
air-supply-nya PDAM, kini semakin banyak keluarga mengurangi
konsumsi air tersebut sebagai air minum dan digantikan dengan
membeli air jernih hasil proses industri dalam gelas atau botol
plastik.Sebenarnya, air jernih dari sumur untuk diminum masih bisa
didapatkan dengan proses penjernihan saat memasaknya, yaitu dengan
meletakkan arang batok (tempurung kelapa) di dalamnya (segenggam
arang batok sudah lebih dari cukup untuk memasak satu panci air),
sebaiknya arang batok dibungkus dahulu dengan kain putih bersih.
Selama air dipanaskan hingga mendidih arang batok akan bekerja
menyerap zat-zat yang mengotori air, juga menyerap bau serta warna
sehingga menghasilkan air jernih yang siap diminum (didinginkan
dulu ya, jangan minum air mendidih!).Manfaat air jernih yang lain
yang tidak berhubungan adalah untuk mengusir lalat, yaitu dengan
cara menyimpannya dalam plastik bening dan digantung, biasanya
digantung di dapur atau di atas meja makan. Mungkin nanti ada yang
menjual bola kaca berisi air sebagai pengusir lalat yang bisa
dipakai di atas meja makan tanpa merusak pandangan dan suasana.
BIJI KELORMAMPU MENJERNIHKAN AIR SUNGAI
Meskipun berwarna coklat karena mengandung partikel-partikel
tanah, lumpur bahkan unsur logam berat karena tercampur rembesan
air limbah industri pabrik, air Sungai Mahakam hingga kini masih
tetap menjadi kebanggaan warga Kalimantan Timur, khususnya Kota
Samarinda dan Kutai Kartanegara.Berdasarkan kepercayaan dan sedikit
dongeng, setiap orang Kalimantan Timur meyakini, siapa pun
pendatang atau tamu yang berkunjung ke Kalimantan Timur dan pernah
meminum air Sungai Mahakam, diyakini pasti akan kembali lagi ke
daerah tersebut, bahkan menetap. Sungai sepanjang 920 Km yang
menjadi salah satu sarana transportasi sungai terpenting di
propinsi Kaltim itu tak pernah sepi dari lintasan kapal motor dan
kapal kontainer, yang terkadang menumpahkan limbah oli sisa ke
sungai.Masyarakat agaknya tak pernah peduli dengan warna airnya
yang keruh, atau berwarna hitam ketika air sungai surut, terbukti
pinggiran sungai tak pernah sepi dari aktivitas manusia yang datang
dan pergi mandi, mencuci atau bahkan mengambil air dari sungai
tersebut untuk dikonsumsi. Padahal masyarakat dapat memanfaatkan
air sungai dengan lebih nyaman dan terjamin kebersihannya apabila
mampu menerapkan hasil penelitian seorang dosen dari Fakultas
Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Samarinda) yang
diadopsi dari Negara Sudan, dan kemudian dikembangkan di wilayah
tersebut.Adalah Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang
menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi serbuk ajaib yang
dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam
menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu
yang ditetapkan.Endapkan Partikel LogamBiji buah kelor (Moringan
oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate,
yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur
serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan
partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah
dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan
air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang
dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan
hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.Serbuk biji buah kelor
ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur
logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut
memenuhi standar baku air minum dan air bersih, katanya.Disebutkan,
kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang sebelumnya
mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor
menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air
minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0
mg/l.Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l,
telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang
diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang
semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku
mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.ArangNamun
apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang
khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus
ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak
bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap
aroma kelor tersebut.Selain itu, dari hasil uji sifat fisika
kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula
mencapai 146 NTU, setelah dibersihkan dengan sebuk biji kelor
menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku air bersih
yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang semula
sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar
baku mutu air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co.Membuat
SerbukCara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan
menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian
ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai
lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10
hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan
terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air
menjadi jernih.Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas
Fahutan Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif
kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima
gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan
disaring.Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan
air, caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji
kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat, katanya.
Disebutkan, dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji
kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit
ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk
menjernihkan air sebanyak 40 liter.Lebih EkonomisKepala
laboratorium pengujian air PDAM Unit Cendana (Samarinda), Alimudin
mengakui, cara tersebut lebih ekonomis dibanding menggunakan sistem
penjernihan air dengan bahan baku tawas yang digunakan selama ini.
Perbedaan penjernihan air dengan menggunakan tawas dan serbuk biji
kelor adalah pada lamanya waktu pengendapan partikel setelah
pengadukan, yaitu hanya lima menit, sedangkan dengan serbuk kelor
mencapai 10 hingga 15 menit. Karena tawas jarang diproduksi di
Kaltim, pihak PDAM Samarinda mendatangkan tawas dari luar daerah,
yaitu dari Sulawesi (Manado) dan Kupang. Tawas tersebut dicampur
dengan aluminium dan sulfat sebelum digunakan untuk menjernihkan
air sungai.Menurut Enos Tangke, penggunaan serbuk biji kelor lebih
ekonomis dibanding tawas, apalagi tanaman kelor dapat dibudidayakan
di Kaltim, sementara daun dan buahnya yang masih muda pun dapat
dimanfaatkan untuk bahan makanan. Enos yang juga dosen pengasuh
mata kuliah Pengendalian Pencemaran menambahkan, tanaman kelor yang
dikembangbiakkan dengan biji dan stek dapat tumbuh dengan cepat di
daerah berair, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dibudidayakan di
sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mahakam.Dalam tiga bulan pertama
tumbuhan tersebut sudah cukup besar dan enam bulan kemudian sudah
berbuah dan bisa dimanfaatkan bijinya, katanya.Oleh sebab itu,
tambahnya, memanfaatkan kelor untuk menjernihkan air merupakan
alternatif terbaik dan lebih ekonomis, efisien serta turut
melestarikan lingkungan dengan membudidayakan tanaman tersebut di
sekitar DAS.(Aspek-35)BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangAir merupakan kebutuhan pokok semua makhluk
hidup. Tanpa air, manusia tidak akan bertahan hidup lama. Air alam
mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak
larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau. Air merupakan unsur penting utama
bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam bidang kehidupan ekonomi
modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian,
industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat
penting di dalam mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai
potensi yang sangat besar jika air tersebut tercemar, dalam
menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit ( Anwar Daud,
2007). Air merupakan sumberdaya yang paling penting dalam kehidupan
manusia maupun makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk
dan kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air
meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa semakin
terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal
itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup
yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya
tata guna lahan, dan lain-lain. Sumber-sumber air yang ada di bumi
antara lain adalah air atmosfer, air permukaan, air laun dan air
tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak
mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum,
air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air
sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan
penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk
hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan
itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan
membuat air tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya (Mifbahuddin,
2010).Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang
dapat melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula,
asam, beberapa jenis gas dan dan banyak macam molekul organik.
Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air adalah CaCO3,
MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air
yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal
sebagai air sadah.Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut
garam-garam kalsium dan magnesium, air sadah tidak baik untuk
mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa
asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun
tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif
sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk
memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau precipitation yang
kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras (Bintoro,
2008 dalam Ginoest, 2010).Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya
kerak pada dasar ketel yang selalu digunakan untuk memanaskan air.
Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan pemanasan yang
lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak
pada pipa uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan
pipa tersebut akan meledak, dan jika terjadi peledakan akan dapat
menyebabkan polusi udara yang bisa menurunkan kualitas lingkungan
dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Untuk
itu perlu dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau
pengujian kesadahan adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air,
dan untuk dapat menentukan kesadahan digunakan metode Titrasi EDTA
( Ethylene Diamene Tetra Asetat).
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan
masalah yang diangkat adalah:1. Berapa tingkat kesadahan total air
sampel yang diteliti?2. Berapa kadar Ca dalam air yang diteliti?3.
Berapa kadar Mg dalam air yang diteliti?4. Apakah air sampel yang
diteliti layak dikonsumsi?
C. TujuanTujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:1.
Untuk mengetahui tingkat kesadahan total air yang diteliti.2. Untuk
mengetahui kadar Ca dalam air yang diteliti. 3. Untuk mengetahui
kadar Mg dalam air yang diteliti.4. Untuk mengetahui kelayakan
konsumsi air yang diteliti.
BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. KesadahanKesadahan air adalah kandungan
mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan
air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion
kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat (Wikipedia,
2011).Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk
busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah,
air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun,
sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.
Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+.
Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari
polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr
dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam
jumlah kecil (O-fish, 2003).Air yang banyak mengandung mineral
kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah, atau air yang
sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi
dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam
air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif
sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk
memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat yang
akhirnya menjadi kerak.Air sadah tidak begitu berbahaya untuk
diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat
menyebabkanpengendapanmineral, yang menyumbat saluran pipa dan
keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga,
dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalanscumyang
sukar dihilangkan. Dalamindustri, kesadahan air yang digunakan
diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan
kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia (Wikipedia,
2011).Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+,
khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai
sifat/karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari
ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3 (Giwangkara, 2006
dalam Ihsan, 2011)
B. Jenis KesadahanTerdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai
berikut:1. Kesadahan sementara Kesadahan sementara merupakan
kesadahan yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi
air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan
atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung ion atau
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena
kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air
tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel
(Wikipedia, 2011).Reaksinya:Ca(HCO3)2 dipanaskan CO2 (gas) + H2O
(cair) + CaCO3 (endapan)Mg(HCO3)2 dipanaskan CO2 (gas) + H2O (cair)
+ MgCO3 (endapan)2. Kesadahan TetapKesadahan tetap adalah kesadahan
yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa
ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi
berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium
sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat
(Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena
kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan.
Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan
dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan
zat-zat kimia tertentu.Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan
penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari larutan natrium
karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan
kaslium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida
(padatan/endapan) dalam air.Reaksinya: CaCl2 + Na2CO3 CaCO3
(padatan/endapan) + 2NaCl (larut)CaSO4 + Na2CO3 CaCO3
(padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2
(padatan/endapan) + CaCl2 (larut)MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2
(padatan/endapan) + CaSO4 (larut)Ketika kesadahan kadarnya adalah
lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan
bikarbonat, yang kadar kesadahannya eqivalen dengan total kadar
alkali disebut kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih
dari ini disebut kesadahan non-karbonat. Ketika kesadahan kadarnya
sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan
bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan kesadahan
nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke
ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan perlakuan
dimana air telah subjeknya (Wikipedia, 2011).
C. Metode Penentuan KesadahanMetode yang dapat dilakukan untuk
penentuan kesadahan adalah metode Titrasi EDTA ( Ethylene Diamene
Tetra Asetat). EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan rumus
molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam
amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam
bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat
karboksilat dan dua gugus amina. EDTA membentuk kompleks kuat
terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III) (Anonim,
2008 dalam Ginoest, 2010).EDTA merupakan senyawa yang mudah larut
dalam air, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni. Tetapi dalam
penggunaannya, karena adanya sejumlah tidak tertentu dalam air,
sebaiknya distandardisasi terlebih dahulu.
HOOCCH2CH2COOHNCH2CH2NHOOCCH2CH2COOH
Gambar 2.1 Struktur EDTATerlihat dari strukturnya bahwa molekul
tersebut mengandung baik donor elektron dari atom oksigen maupun
donor dari atom nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat
bercincin sampai dengan enam secara serempak (Khopkar, 1990 dalam
Ginoest, 2010).Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ dapat
ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan
menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut.
Titrasi kompleks meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks
ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan.
Persyaratan yang mendasari terbentuknya kompleks adalah tingkat
kelarutan yang tinggi.EDTA biasa dikenal sebagai asam etilen
diamina tetraasetat, mengandung atom oksigen dan nitrogen yang
efektif dalam membentuk kompleks yang stabil dengan logam lain yang
berbeda. EDTA adalah ligan yang dapat berkoordinasi dengan satu ion
logam melalui dua nitrogen dan satu oksigennya. EDTA juga dapat
berlaku sebagai ligan kudentat dan konsidentat yang membebaskan
satu atau dua gugus oksigen dari reaksi yang kuat dengan logam lain
(Brady, 1994 dalam Ihsan, 2011).EDTA membentuk satu kompleks kelat
yang dapat larut ketika ditambahkan ke suatu larutan yang
mengandung kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil Eriochrome
Black Tea atau Calmagite ditambahkan ke suatu larutan mengandung
kalsium dan ion-ion magnesium pada satu pH dari 10,0 0,1, larutan
menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai satu
titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan
ketika semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan
akan berubah dari berwarna merah muda menjadi berwarna biru yang
menandakan titik akhir dari titrasi. Ion magnesium harus muncul
untuk menghasilkan suatu titik akhir dari titrasi. Untuk
mememastikankan ini, kompleks garam magnesium netral dari EDTA
ditambahkan ke larutan buffer.Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah
dilakukan dengan titrasi EDTA. pH untuk titrasi adalah 10 dengan
indikator Eriochrom Black T (EBT). Pada pH lebih tinggi, 12,
Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh
Ca2+ dengan indikator murexide. Adanya gangguan Cu bebas dari
pipa-pipa saluran air dapat di masking dengan H2S. EBT yang
dihaluskan bersama NaCl padat kadangkala juga digunakan sebagai
indikator untuk penentuan Ca ataupun hidroksinaftol. Seharusnya Ca
tidak ikut terkopresitasi dengan Mg, oleh karena itu EDTA
direkomendasikan (Ginoest, 2010).
D. Standar Jenis KesadahanKandungan kapur yang terdapat dalam
air, agar tidak kurang dan tidak juga berlebih maka perlu
diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih
kesadahannya. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah
5-10 derajat Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat Jerman maka air
akan terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih
dari 10 derajat Jerman maka akan merugikan bagi manusia.Di kalangan
masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang
tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja
berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka
mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan
sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsinya itu
tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat
kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat
kesadahannya masih tergolong rendah (Sanropie dkk, 1984 dalam
Resthy, 2011)..Standar kesadahan air meliputi (Bakti Husada, 1995
dalam Resthy 2011):1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984,
mengemukakan bahwa :a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung
CaCO3;b. Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;c. Agak sudah mengandung
60-120 ppm CaCO3;d. Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;e. Sangat
sadah 180 ppm ke atas.2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974,
bahwa :a. Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;b. Lunak
antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;c. Agak sadah antara 8-18 OD
atau 142-320 ppm CaCO3;d. Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;e.
Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.3. Standar
kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :a. Sangat lunak sama sekali
tidak mengandung CaCO3;b. Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;c. Agak
sadah, antara 75-150 ppm CaCO3;d. Sadah, 150-300 ppm CaCO3;e.
Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.4. Kesadahan merupakan salah
satu sifat kimia yang dimiliki air. Kesadahan air disebabkan adanya
ion ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar kesadahan menurut
PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang
dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka
harus diturunkan (pelunakan).Dari data tersebut dapat dilihat jelas
bahwa air yang dikatakan sadah adalah air yang mengandung garam
mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm menurut WHO, sedangkan
menurut Merck air dikatakan sadah jika mengandung 320-534 ppm atau
sekitar 18-30 OD, menurut EPA air yag dikatakan sadah jika
mengandung CaCO3 sekitar 150-300 ppm, dan menurut PERMENKES RI,
2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500
mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan
(pelunakan) (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011).
E. Dampak dari Kesadahan Air yang Kurang dan yang BerlebihAir
jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau
hambar karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan
mengurangi selera dalam mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam
air kandungan kapurnya sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu
banyak mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan dampak
yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk
mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika kandungan
kapur dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi (Sanropie dkk,
1984 dalam Resthy, 2011).Air lunak atau air yang tidak mengadung
kapur mempunyai kecenderungan menyebabkan korosi pada pipa.
Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang banyak atau
tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya
kerak-kerak pada dinding pipa yang menyebabkan penyempitan pipa,
sehingga memperkecil debit aliran air. Dalam rumah tangga hal
tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding peralatan
memasak sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih
banyak dan menyebabkan pemakaian sabun yang semakin tinggi (Bakti
Husada, 1995 dalam Resthy, 2011).Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3
dalam air itu melewati batas 10 derajat Jerman maka akan
menyebabkan, antara lain (Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011):a.
Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari
logam;b. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;c. Pipa air
menjadi terumbat;d. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci
dengan air bersih.Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum,
akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah jika dikonsumsi
dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan osteoporosis
atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat menyebabkan
pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga
menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, selain itu air sadah
dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam
industri, kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah
kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa
zat kimia ataupun dengan menggunakan resin pertukaran ion (Kris,
2006 dalam Resthy, 2011).Air sadah membawa dampak negatif, yaitu
(Anoymous, 2009 dalam Resthy, 2011):1. Menyebabkan sabun tidak
berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara kesadahan dengan
molekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian
sabun menjadi lebih boros;2. Menimbulkan kerak pada ketel yang
dapat menyumbat katup-katup ketel karena terbentuknya endapan
kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya hantaran
panas pada ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan
bakar.
BAB IIIMETODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan1. Alat :a. Batang Pengadukb. Botol Semprotc.
Bulp d. Buret e. Erlenmeyer 250 mLf. Gelas Kimia 250 mLg. Gelas
Kimia 300 mLh. Gelas Ukur 50 mLi. Pipet Tetesj. Pipet Volumek.
Statif l. Sendok tanduk
2. Bahan:a. Air sumur (sampel)b. Aquadesc. Buffer pH 10d.
Eriochrom Black Tea (EBT)e. Larutan Etylene Diamine Tetra Asestat
(EDTA) 0,01 Mf. Murexideg. Larutan NaOH 1 N
B. Prosedur Kerja1. Penentuan Kesadahan Total Memipet 25 mL
sampel kemudian memasukkan ke dalam Erlenmeyer lalu menambahkan 2
mL larutan Buffer pH 10 kemudian menambahkan sedikit indikator EBT
hingga berwarna merah muda dan menitrasi dengan larutan EDTA hingga
berubah warna dari merah muda menjadi biru.2. Penentuan Kadar
Kalsium (Ca)Memipet 25 mL sampel air kemudian memasukkan ke dalam
Erlenmeyer lalu menambahkan larutan 3 mL Natrium Hidroksida (NaOH)
1 N, kemudian menambahkan sedikit indikator murexide hingga
berwarna merah muda dan menitrasi dengan larutan EDTA hingga
berubah warna dari merah muda menjadi ungu.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan1. Penentuan Kesadahan TotalZat yang
BereaksiHasilKeterangan
25 mL sampel air ditambahkan buffer pH 10
Larutan bening
Ditambahkan indikator Eriochrome Black Tea (EBT)Larutan berwarna
merah muda
Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M
Larutan berwarna biru
Volume EDTA : 5,5 mL
2. Penentuan Kesadahan CaZat yang BereaksiHasilKeterangan
25 mL sampel air ditambahkan buffer pH 12
Larutan bening
Ditambahkan indikator Murexide
Larutan berwarna merah muda
Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M
Larutan berwarna ungu
Volume = 3,3 mL
B. Perhitungan1. Kesadahan Total : Dik: Vol EDTA = 5,5 mL[EDTA]
= 0,01 MMr CaCO3 = 100 gr/mol Dit: Kesadahan Total .?Peny:Kesadahan
Total : Kadar CaCO3 = A [EDTA] Mr CaCO3 1000mL sampelMr CaCO3 = 1.
Ar Ca + 1. Ar C + 3. Ar O= 40 + 12 + 3. 16= 40 + 12 + 48= 100
gr/molKadar CaCO3 = A [EDTA] Mr CaCO3 1000mL sampel = 5,5 mL 0,01
mol/L 100 gr/mol 1000mg/gr25 mL= 220 mg/L= 220 ppm2. Kadar CaDik:
Vol EDTA = 3,3 mL[EDTA] = 0,01 MAr Ca = 40 Dit: [Ca] .?Penye:Kadar
Ca = B [EDTA] Ar Ca 1000mL sampelKadar Ca= 3,3 mL 0,01 mol/L 40
gr/mol 1000mg/gr25 mL= 52,8 mg/L= 52,8 ppm3. Kadar MgDik: Vol EDTA
A = 5,5 mLVol EDTA B= 3,3 mL[EDTA] = 0,01 MAr Mg = 24 Dit: [Mg]
.?Penye:
Kadar Mg = ( Volume A Volume B)Kadar Mg= C [EDTA] Ar Mg 1000mL
sampel= (5,5 3,3) mL x 0,01 mol/L x 24 gr/mol x 1000 mg/gr25 mL=
2,2 mL x 0,01mol/L x 24 gr/mol x 1000 mg/g25 mL= 21,12 mg/L= 21,12
ppm
C. Pembahasan Pada praktikum kesadahan ini, sampel diambil dari
sumur di daerah sekitar Minasaupa. Praktikan melakukan beberapa
percobaan yakni untuk menentukan kesadahan total, kesadahan kalsium
dan kesadahan magnesium terhadap sampel air sumur.Langkah pertama
yang dilakukan yaitu penentuan kesadahan total. Sampel yang
digunakan sama dengan sampel pada penentuan kalsium (Ca). Sampel
ditambahkan dengan larutan buffer pH 10 karena indikator yang akan
digunakan yaitu indikator EBT, Setelah penambahan indikator
Eriochrom Black Tea (EBT) diperoleh larutan berwarna merah muda,
selanjutnya dititrasi dengan EDTA. Jika EDTA dijadikan sebagai
titran, maka larutan akan berubah dari warna merah muda menjadi
warna biru. Pada titik akhir titrasi diperoleh volume titran
sebesar 5,5 mL, dan kadar CaCO3 sebanyak 220 mg/L. Berdasarkan
standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum
kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3 (Bakti
Husada, 1995 dalam Resthy, 2011), dapat dikatakan bahwa air sumur
yang diteliti layak konsumsi karena tidak melebihi nilai ambang
batas yang dianjurkan.Langkah kedua adalah penentuan kalsium (Ca),
pertama-tama sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian
ditambahkan dengan NaOH sebanyak 3 mL. Fungsi penambahan NaOH
disini yaitu untuk meningkatkan pH sampel. Selanjutnya ditambahkan
dengan mureksid. Mureksid berfungsi sebagai indikator, setelah
penambahan indikator mureksid dihasilkan larutan warna merah muda.
Menurut teori pada pH lebih tinggi 12, Mg akan mengendap sehingga
EDTA hanya dapat diikat oleh Ca2+ dengan indikator mureksid.
Larutan kemudian dititrasi dengan EDTA sampai warna larutan berubah
menjadi ungu. Volume titran yang digunakan yaitu sebesar 3,3 mL
dengan kadar kalsium (Ca) sebesar 52,8 mg/L, artinya dalam 1 liter
air mengandung 52,8 mg kalsium (Ca). Sedangkan untuk penentuan
Magnesium (Mg) pada praktikum kali ini dilakukan dengan cara
mengurangi volume titran kesadahan total dengan kadar Ca dan
diperoleh hasil kadar magnesium (Mg) sebesar 21,12 mg/L, yang
artinya dalam 1 liter air mengandung 21,12 mg magnesium (Mg).
BAB VPENUTUP
A. KesimpulanDari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa:1. Nilai kesadahan total sampel air adalah 220 mg/L CaCO3.2.
Nilai kesadahan kalsium sampel air adalah 52,8mg/L.3. Nilai
kesadahan magnesium sampel air adalah 21,12 mg/L.4. Berdasarkan
standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum
kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3 (Bakti
Husada, 1995 dalam Resthy, 2011). Jadi dapat disimpulkan bahwa air
tersebut layak untuk dikonsumsi..B. SaranAdapun saran yang dapat
diberikan oleh praktikan adalah:1. Berhati-hati dalam menggunakan
alat.2. Jangan tergesa-gesa saat melakukan percobaan.3. Sebaiknya
menguasai prosedur kerja percobaan dan mengetahui materi tentang
percobaan yang akan dilakukan.4. Sebaiknya jangan terlambat pada
saat akan melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Daud, Anwar. 2007. Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih.
CV.Healthy & Sanitation : Makassar
Ginoest. 2010. Penentuan Kadar Kesadahan Air dengan Metode
TitrasiEDT. Online: http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011
Ihsan. 2011. Analisa Kimia Sampel Air Sungai : Penentuan
Kesadahan Total dan Sementara dalam Air . Online :
http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/05/analisa-kimia-sampel-air-sungai.html.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011
Mifbahuddin, 2010. Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media
Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis. Online :
http://www.google.co.id/ Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai
Media Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis.html.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011
O-fish. 2003. Parameter Air. Online :
http://www.o-fish.com/parameter_air.htm. Diakses pada tanggal 22
Oktober 2011
Resthy, 2011. Laporan Akhir Kesadahan. Online :
http://perutbuncitmeletus.blogspot.com/2011/10/laporan-akhir-kesadahan.html.
Diakses pada tanggal 22 Oktober 2011
Wikipedia. 2011. Kesadahan Air. Online :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2011