Top Banner
KREATIVITAS DALAM USAHA GARMENT (Studi Kasus pada Zensy Famous Salatiga) Oleh: SUSI SUSANTI NIM : 212010046 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI :MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015
59

KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

KREATIVITAS DALAM USAHA GARMENT

(Studi Kasus pada Zensy Famous Salatiga)

Oleh:

SUSI SUSANTI

NIM : 212010046

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan – Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI :MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …
Page 3: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …
Page 4: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

1

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52 -60

:(0298) 321212, 311881

Telex 322364 ukswsa ia

Salatiga 50711 - Indonesia

Fax. (0298) -3 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : SUSI SUSANTI

N I M : 212010046

Program Studi : MANAJEMEN

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja:

Judul : KREATIVITAS DALAM USAHA GARMENT (Studi Kasus

Pada Konveksi Zensy Famous Salatiga)

Pembimbing : Ir. Lieli Suharti, M.M, Ph.D

Tanggal di uji : Februari 2015

adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang

lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis

aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru

tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai

peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,

termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 4 Februari 2015

Yang memberi pernyataan

SUSI SUSANTI

Page 5: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

2

KREATIVITAS DALAM USAHA GARMENT

(Studi Kasus Pada Konveksi Zensy Famous Salatiga)

Oleh:

SUSI SUSANTI

NIM : 212010046

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan – Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI :MANAJEMEN

Disetujui oleh:

Ir. Lieli Suharti, M.M, Ph.D

Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 6: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

3

MOTTO

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah

“.

( HR. Turmudzi)

Page 7: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

4

ABSTRACT

Nowadays, most of businesses in Indonesia scale SMEs ( Micro, Small , and

Medium Enterprises ). The number of SMEs growing business competition is getting

tougher. One is the type of convection that is increasingly growing much,this requires

business owners need to think creatively so that their products acceptable to

consumers. This research is a qualitative descriptive research object is an area of

convection in the convection Zensy Salatiga Famous. Purpose of the study are: [1]

describes how the process of creativity in business Zensy famous convection formed

seen with 4P approach to creativity ( Person , Press , Process , Product ). [2]to know

the stages of the creative process of this garment business seen from the stage of

creativity.

Key informan in this study are Zensy Famous business owner, wife, as well as

employees. The results of this study is to explain the creativity of the owners in

utilizing waste fabric into a final product that is sexy dress, long dress and cardigan

4P approach Creativity ( Person, Press ,Process, Product). It also describes the

stages of the process of creativity in the process of making a product that is under

preparation, incubation process, gave birth to the idea and evaluation. In this process

steps required owners to think more creatively because the manufacture of the

products in this convection already thinking about the design of new raw materials

are suitable for raw materials that are already available. This differs from other

convection , where the other convection sometimes already have the design but still

looking for raw materials

Keywords : SMEs , Convection , Creativity , Creativity Stages .

Page 8: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

5

SARIPATI

Saat ini, sebagian besar bisnis yang terdapat di Indonesia berskala UMKM

(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Jumlah UMKM yang semakin bertambah

menyebabkan persaingan usaha semakin ketat. Salah satunya adalah jenis usaha

konveksi yang semakin hari semakin bertambah banyak, hal ini menuntut pemilik

usaha harus berfikir kreatif agar produknya bisa diterima konsumen. Jenis penelitian

ini adalah deskriptif kualitatif dengan obyek penelitian adalah sebuah konveksi di

daerah Salatiga yakni usaha konveksi Zensy Famous. Penelitian ini bertujuan untuk

[1] menjelaskan bagaimana proses kreativitas pada usaha konveksi Zensy famous

terbentuk dilihat dengan pendekatan 4P kreativitas (Person, Press, Process, Product).

[2] mengetahui tahapan-tahapan proses kreativitas dari usaha garment ini dilihat dari

proses tahapan kreativitas.

Narasumber di dalam penelitian ini adalah pemilik usaha Zensy Famous, istri,

serta karyawan. Hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan kreativitas pemilik dalam

memanfaatkan kain limbah menjadi sebuah produk akhir yaitu sexy dress, long dress

dan cardigan melalui pendekatan 4P Kreativitas (Person, Press, Process, Product).

Selain itu juga menjelaskan tentang tahapan proses kreativitas dalam proses

pembuatan produk yaitu tahap persiapan, proses inkubasi, melahirkan ide dan

evaluasi. Dalam tahapan proses ini pemilik dituntut berfikir lebih kreatif karena

pembuatan produk dalam konveksi ini sudah ada bahan bakunya baru memikirkan

desain apa yang cocok untuk bahan baku yang sudah tersedia. Hal ini berbeda dengan

konveksi lainnya, dimana konveksi lain terkadang sudah mempunyai desain namun

masih mencari bahan baku.

Kata kunci: UMKM, Konveksi, Kreativitas, Tahapan kreativitas.

Page 9: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

6

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan

YME karena berkat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada saya sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat akademik

yang harus dipenuhi oleh penulis untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi strata satu

dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Dalam kertas kerja ini, penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan

gambaran kreativitas yang dilakukan oleh usaha pemilik Zensy Famous. Penulis

tertarik untuk meneliti usaha ini karena pemilik usaha Zensy Famous merupakan salah

satu pengusaha yang kreatif dalam menjalankan usahanya karena mampu

memanfaatkan kain limbah menjadi suatu produk.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian

selanjutnya dan bahan masukan bagi pihak-pihak terkait. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Salatiga, 4 Februari 2015

Penulis

Page 10: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

7

UCAPAN TERIMA KASIH

Di dalam kertas kerja ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima

kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak memberikan dukungan dan doa

kepada penulis selama pembuatan kertas kerja ini. Secara khusus ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Ir. Lieli Suharti, MM, Ph.D, selaku pembimbing yang telah

membimbing penulis sejak awal sampai terselesaikannya kertas kerja ini

dengan baik.

2. Bapak Hari Sunarto,S.E, MBA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

3. Ibu Roos Kities Andadari, S.E, MBA, Ph.D, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana.

4. Ibu Hani Sirine, S.E, MM selaku dosen wali studi penulis.

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membekali

penulis ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat selama penulis

menempuh pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana.

6. Kedua orang tua dan kakak penulis yang telah memberi dukungan berupa

semangat dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan

7. Bapak Zainuddin yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan

penelitian terhadap beliau dan usaha Zensy Famous miliknya selama

beberapa waktu.

8. Miftakhul Zen yang memberikan dukungan dan motivasi serta kasih sayang

dalam penyelesaian kertas kerja ini.

9. Sahabat-sahabat selama penulis berkuliah di Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana; Nunik, Lina, Jaya, Edo, Vein,

Pipit, Laurent; serta sahabat-sahabat FEB angkatan 2010 .

10. Teman-teman simulasi bisnis Lina, Vein, Laurent, Kak Fraska, Eva, Yuda,

Roy, Brian, Budi, Andre, Togel terima kasih atas kerjasamanya dalam

berjualan.

Page 11: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

8

11. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan dorongan kepada penulis.

Salatiga, 4 Februari 2015

Penulis

Page 12: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

9

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................. i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ....................................................................................................... iii

Moto ................................................................................................................................ iv

Abstract ............................................................................................................................ v

Saripati ............................................................................................................................. vi

Kata Pengantar ................................................................................................................. vii

Ucapan Terima Kasih ...................................................................................................... viii

Daftar Isi .......................................................................................................................... ix

Daftar Tabel ..................................................................................................................... x

Daftar Gambar ................................................................................................................. xi

Daftar Lampiran .............................................................................................................. xii

1. Pendahuluan .............................................................................................................. 13

2. Telaah Teoritis ........................................................................................................... 17

2.1 Pengertian Wirausaha .................................................................................... 17

Page 13: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

10

2.2 Kreativitas...................................................................................................... 18

2.2.1Pendekatan 4P kreativitas ............................................................................ 18

2.2.2 Tahapan Proses Kreativitas ....................................................................... 23

3. Metode Penelitian ...................................................................................................... 25

4. Hasil dan Pembahasan .............................................................................................. 27

4.1 Gambaran Obyek Penelitian .......................................................................... 27

4.2 Kreativitas Pemilik Usaha Dilihat dengan Pendekatan 4P Kreativitas ......... 28

4.3 Tahapan proses kreativitas ............................................................................ 38

5. Penutup ....................................................................................................................... 40

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 40

5.2 Saran .............................................................................................................. 41

5.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 52

Daftar Pustaka ............................................................................................................... 53

Page 14: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

11

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ciri-Ciri Orang Kreatif Menurut Beberapa Ahli ............................................... 19

Tabel 2. Deskripsi Umum Usaha Zensy Famous ............................................................ 26

Tabel 3 Penjelasan Tentang Produk Zensy Famous. ....................................................... 36

Page 15: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan ........................................................................................ 43

Lampiran 2 Foto Produk Zensy Famous ........................................................................ 45

Page 16: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

13

1. Pendahuluan

Saat ini, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memegang peranan

penting di dalam perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi

penciptaan lapangan kerja maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional yang

diukur dengan Produk Domestik Broto. Sesuai dengan data Dinas Koperasi dan

UMKM (2012) menunjukkan total nilai PDB mencapi Rp. 8.241,8 triliun. UMKM

memberikan kontribusi sebesar RP. 4.869,5 triliun atau 59,08% dari total PDB

Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia tercatat sebanyak 55,206 juta unit usaha atau

99,99% dari total pelaku usaha yang jumlahnya sebanyak 55,211 juta unit usaha

(http://www.depkop.go.id/, 2014). Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai

107,65 juta orang atau 97,16% terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Jumlah ini

berpotensi terus berkembang, apalagi ditunjang dengan kenyataan bahwa rata-rata

pengusaha baru memulai bisnisnya dari level UMKM. Muharram dalam Sulistiyo

(2012) mengatakan bahwa jumlah pengusaha pencipta lapangan kerja di Indonesia

pada tahun 2012 bertumbuh ke angka 1,56% dari jumlah penduduk, yang tadinya

hanya 0,24% di tahun 2009.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan

strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM yang berkembang saat ini

terbagi menjadi beberapa kategori yaitu pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan,

listrik, gas, air bersih, perdagangan, hotel, restoran, jasa-jasa swasta, dan industri

pengolahan yang salah satunya mencakup industri kreatif. Sektor industri kreatif

diyakini mampu bertahan ketika berbagai sektor lain dilanda krisis keuangan global.

Page 17: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

14

Pemerintah mulai melirik industri kreatif sebagai alternatif roda penggerak ekonomi

yang akan terus berputar (Kementerian Koperasi dan UMKM ,2012)

Departemen Perdagangan pada studi pemetaan industri kreatif tahun 2007

dalam buku Pengembangan Industri Kreatif Nasional (2008) mengatakan bahwa

industri kreatif berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu

untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan

pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu.

Industri kreatif di Indonesia meliputi 14 sub sektor, yaitu periklanan,

arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, busana (fashion), video, film, dan

fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan,

layanan komputer dan peranti lunak, televisi dan radio, serta riset dan

pengembangannya. (Departemen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku

Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif, 2008)

Salah satu sektor industri kreatif adalah fashion, dimana banyak UMKM

yang mendirikan usaha kecil garment atau konveksi untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Dengan bertambahnya UMKM setiap tahunnya, hal ini memungkinkan

banyak masyarakat menghasilkan produk yang sejenis serta persaingan pun terjadi

antar sesama pengusaha produk sejenis. Untuk menghadapi persaingan antara

perusahaan pesaing sejenis yang banyak, seseorang wirausahawan haruslah memiliki

kemampuan untuk menciptakan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan

kreativitas dan keinovasian dalam kewirausahaan (Hadiyati, 2010).

Page 18: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

15

Salah satu industri konveksi berskala kecil dan menengah berada di Salatiga

tepatnya di daerah Tingkir Tengah. Mulai yang berbentuk industri rumah tangga

maupun yang sudah dikelola dengan lebih professional. Produk yang dihasilkan dari

konveksi ini berupa kaos, seragam sekolah, pakaian olahraga dan lain sebagainya.

Selain menjual produk secara eceran, kebanyakan dari industri ini juga menerima

pesanan produk dalam jumlah besar. Penjualan produk, khususnya yang berupa pesan

hanya terjadi secara musiman. Biasanya pada saat musim kampanye atau tahun ajaran

baru, industri konveksi juga mengalami peningkatan pesanan yang cukup pesat.

Demikian juga yang terjadi pada konveksi Zensy Famous di Tingkir ini,

pemilik usaha memanfaat peluang dengan menciptakan nilai tambah melalui

kreativitas yang dihasilkan dengan kain limbah, kemudian diproduksi menjadi sebuah

fashion. Kain limbah yang menurut orang lain tidak dapat digunakan lagi, namun

pemilik usaha ini menjadikan kain limbah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai.

Kain limbah ini dapat diproduksi menjadi beberapa produk yaitu sexy dress, long

dress dan cardigan dengan berbahan kain kaos, siffon, brokat, dan tile. Melalui

pendekatan 4P kreativitas diharapkandapat mengetahui kreativitas yang terbentuk

dalam konveksi Zensy Famous dalam proses produksi.

Untuk melihat kreativitas pada sebuah usaha, dapat digunakan berbagai

pendekatan Munandar (2009) mengatakan bahwa salah satu pendekatan yang

digunakan untuk melihat sebuah kreativitas adalah pendekatan 4P Kreativitas. Dalam

pendekatan ini, inovasi dan kreativitas merupakan dua hal yang saling berkaitan dan

tidak dapat dipisahkan. Di dalam pendekatan 4P Kreativitas, kreativitas dilihat dari

dimensi Person, Press, Process, serta Product. Aspek Person melihat kreativitas dari

Page 19: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

16

sudut pandang pribadi individu yang menghasilkan sesuatu yang bernilai. Aspek Press

melihat dorongan apa saja yang membuat seseorang melakukan kreativitas. Aspek

Process melihat proses kreatif yang dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu yang

baru. Sedangkan aspek Product melihat hasil akhir dari kreativitas yang telah

dilakukan. Dari pendekatan 4P Kreativitas ini dapat dilihat kreativitas dari berbagai

sudut pandang secara lengkap. Selain itu juga dapat melihat tahapan proses kreativitas

dari usaha garment dilihat dari tahapan persiapan, proses inkubasi, melahirkan ide dan

implementasi. Dari penjelasan diatas penulis tertarik untuk melalukan penelitian

tentang “Kreativitas Dalam Usaha Kecil Garment studi kasus pada usaha konveki

Zensy Famous Salatiga”

1.2 Persoalan Penelitian

1. Bagaimana kreativitas pada usaha konveksi Zensy Famous terbentuk dilihat

dengan pendekatan 4P Kreativitas (Person, Press, Process, Product)?

2. Bagaimana tahapan proses kreativitas dari usaha garment ini dilihat dari

tahapan persiapan, proses inkubasi, melahirkan ide dan implementasi ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan bagaimana proses kreativitas pada usaha konveksi Zensy Famous

terbentuk dilihat dengan pendekatan 4P Kreativitas (Person, Press, Process,

Product).

2. Mengetahui tahapan-tahapan proses kreativitas dari usaha garment ini dilihat

dari tahapan proses kreativitas yaitu persiapan, proses inkubasi, melahirkan ide

dan evaluasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Page 20: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

17

1. Bagi peneliti hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai sumber

informasi bagi penelitian lebih lanjut mengenai gambaran kreativitas terbentuk

dilihat dengan pedekatan 4P Kreativitas (Person, Press, Process, Product)

2. Sebagai informasi bagi industri untuk dapat mengembangkan produk mereka

dengan kreativitas yang dimilikinya

3. Bagi pelaku usaha, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dokumentasi

yang ada diperusahaan.

Page 21: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

18

Telaah Teoritis

1. Wirausaha

Menurut Marzuki Usman (dalam Suryana, 2006:15) wirausaha adalah

seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan

sumber daya seperti keuangan, material, tanaga kerja, keterampilan untuk

menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru.

Wirausaha adalah pelapor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang

mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang

usaha. Untuk menghadapi persaingan usaha yang banyak, seseorang wirausahawan

haruslah memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai tambah terhadap produk

dari industrinya dan jasa layanan yang diberikan kepada pelanggan (konsumen)

untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan melalui

peningkatan kreativitas dan keinovasian dalam kewirausahaan Sri Edi Swasono

(dalam Suryana, 2006:16). Seseorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak

memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada keamauan tetapi tidak

memiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat seseorang menjadi

wirausaha yang sukses. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi

tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai

kesuksesan (Suryana, 2006:4).

Page 22: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

19

2. Kreativitas

Menurut Zimmerer (2008:51) kreativitas diartikan sebagai kemampuan

untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam

memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (Creativity is the ability to

develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and

opportunities).

Suryana (2006) menyatakan bahwa kreativitas adalah memikirkan

sesuatu yang baru. Kreativitas sebagai kemampuan yang digunakan untuk

mengembangkan sebuah ide baru serta mencari dan menemukan cara untuk

menyelesaikan masalah dalam menghadapi sebuah peluang.Kreativitas adalah

upaya untuk mencari berbagai alternative jawaban terhadap suatu permasalahan

sehingga menjawab semua permasalahan yang terjadi Guilford(dalam Munandar

2009).

Menurut Rogers (dalam Zulkarnain 2002), kreativitas merupakan

kecenderungan-kecenderungan manusia untuk mengaktualisasikan dirinya sesuai

dengan kemampuan yang dimilikinya.Jadi kreativitas adalah kemampuan

seseorang mengembangkan atau menciptakan ide-ide baru untuk memecahkan

persoalan yang sedang dihadapi.

2.1 Pendekatan 4P Kreativitas

Menurut Zimmerer dan Scarborough (2008 :57), kreativitas adalah

kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara

baru dalam melihat masalah dan peluang. Adhi dan Bawono (2009 :73) juga

berkata bahwa dengan kreativitas seseorang menciptakan ide-ide atau gagasan

Page 23: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

20

tentang produk ataupun cara dalam menjalankan bisnis. Kemudian ide tersebut

dikembangkan sehingga menjadi hasil akhir dari inovasi.

Menurut Munandar (2009), kreativitas dapat dikelompokkan kedalam empat

dimensi yang dikenal sebagai pendekatan 4P Kreativitas yang terdiri dari:

1. Dimensi Person

Dalam dimensi Person, kreativitas dalam inovasi dilihat dari sudut

pandang kepribadian individu yang bersangkutan. Kreativitas dipercaya

merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki diri seseorang. Menurut Jung dalam

Munandar (2009) bahwa ketidaksadaran dan peristiwa-peristiwa penting di masa

lalu cukup berpengaruh terhadap pembentukan pribadi kreatif. Terdapat berbagai

ciri-ciri orang kreatif dari beberapa ahli sebagai berikut:

Tabel 1.1 Ciri-ciri orang kreatif menurut beberapa ahli

No Dimensi Winardi

(2004)

Zimmerer dan

Scarborough

(2008)

1. Suka mencari ide-ide baru

2. Memiliki banyak solusi alternative

3. Fleksibel

4. Optimis

5. Tidak mudah putus asa

6. Mandiri

Sumber : (Winardi (2004), Zimmerer dan Scarborough (2008), dalam Narwoto

(2009))

Berdasarkan beberapa ahli diatas, maka ciri-ciri kepribadian kreatif dapat

dijabarkan sebagai berikut :suka mencari ide-ide baru, tidak mudah putus asa,

optimis, fleksibel dan mandiri.

Page 24: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

21

2.1.1.1.1.1.1 2. Dimensi Press

Dalam dimensi Press, kreativitas dilihat berdasarkan faktor-faktor apa

saja yang mendorong seseorang menjadi kreatif dan inovatif. Menurut Munandar

(2009 :37), dorongan akan menjadi kreatif dan inovatif apabila seseorang ingin

mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, berkembang, serta menjadi

matang. Munandar (2009) menyebutkan bahwa perkembangan kreativitas

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

A. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik).

Setiap individu memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk

berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua

kapasitas yang dimilikinya. Ketika seorang indivudu menjalin hubungan baru

dengan lingkungan, ini merupakan dorongan untuk memotivasi dirinya (Rogers

dalam Munandar, 2009).

Hal ini juga didukung oleh pendapat Munandar (2009) yang

menyatakan bahwa setiap individu harus mempunyai motivasi intrinsik untuk

melakukan sesuatuhal atas keinginan pribadi. Selain didukung oleh perhatian,

dorongan, dan pelatihan dari lingkungan. Dengan adanya motivasi dalam diri

seseorang, hal ini akan mendorong untuk melakukan suatu hal yang memberikan

hasil sesuai dengan yang diinginkannya. Motivasi yang dimiliki seseorang dapat

mendorong seseorang untuk bertindak dan berusaha dengan caranya sendiri. Hal

tersebut dilakukan dengan mencari ide-ide baru untuk menemukan solusi yang

lebih tepat dan lebih mudah dalam menyelesaikan masalahnya.

B. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)

Page 25: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

22

Munandar (2009) mengatakan bahwa lingkungan yang dapat

mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah,

dan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang paling kuat dan

penting merupakan sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas

individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari

pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan

meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-

kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi

kreativitas individu.

Munandar (dalam Zulkarnain, 2002) menyatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi kreativitas dapat berupa kemampuan berpikir dan sifat

kepribadian yang berinteraksi dengan lingkungan tertentu. Faktor kemampuan

berpikir terdiri dari kecerdasan (inteligensi) dan pemerkayaan bahan berpikir

berupa pengalaman dan ketrampilan. Winardi (2003) mengatakan bahwa

kreativitas seseorang dapat berasal dari berbagai macam sumber yaitu :

1. Para konsumen.

Konsumen seringkali menjadi sumber inspirasi untuk berkreativitas dan

berinovasi, yang menyebabkan terciptanya produk atau jasa baru. Pengusaha

tidak dapat menutup mata bahwa dalam pertemuan-pertemuan dengan konsumen

terkadang akan muncul ide-ide brilian.

2. Perusahaan-perusahaan pesaing.

Pengusaha perlu memonitor dan mengevaluasi produk-produk perusahaan

pesaing lain yang telah ada di pasar sebelumnya. Pada aktivitas ini,

Page 26: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

23

benchmarking sangat bermanfaat, sehingga seorang pengusaha dapat mengetahui

kelebihan dan kelemahan dari produk yang sudah ada di pasaran. Dengan

demikian inovasi yang kreatif dapat dilakukan dengan “imitation with

modification”.

3. Saluran distribusi.

Distributor menjadi sumber-sumber yang baik untuk mendapatkan ide-ide kreatif

untuk inovasi. Distributor adalah orang-orang yang telah mengenal karakteristik

pasar, sehingga mereka biasanya memiliki sejumlah saran yang dapat

mengarahkan kita untuk menciptakan suatu inovasi yang kreatif dalam produk

kita.

4. Pemerintah

Pemerintah dapat membantu seseorang dalam menemukan dan menciptakan ide-

ide kreatif untuk inovasi, salah satunya dengan adanya Biro Paten. Walaupun

paten-paten yang sudah ada tidak boleh ditiru, tetapi mungkin saja paten-paten

yang sudah ada tersebut dapat menginspirasi seseorang untuk menciptakan

produk-produk kreatif lain. Selain itu dapat juga kreativitas muncul seiring

dengan pengusaha yang bereaksi atas adanya peraturan pemerintah.

5. Riset dan pengembangan.

Sumber kreativitas dan inovasi yang terbesar adalah riset dan pengembangan

dari seorang pengusaha. Hal yang harus ditekankan adalah riset dan

pengembangan membutuhkan skill individu yang sesuai. Dengan adanya riset

dan pengembangan, pengusaha dapat mengetahui keinginan konsumen,

kemudian dapat menciptakan solusi dengan pengembangan yang terus-menerus.

Page 27: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

24

3 Dimensi Process

Dimensi Process adalah segala produk yang dihasilkan dari proses

yang dianggap sebagai produk kreatif. Kriteria produk yang dianggap sebagai

produk kreatif menunjuk pada hasil perbuatan, kinerja, atau karya seseorang

dalam bentuk barang atau gagasan.Dalam dimensi process, kreativitas dilihat

sebagai sebuah proses berpikir sejak awal sampai terciptanya suatu ide unik

dan kreatif.

4 Dimensi Product

Dimensi produk merupakan upaya untuk menjelaskan kreativitas yang

berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang

baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang menurutnya inovatif.

“Creativity is the ability to bring something new into existence”(Reni Akbar-

Hawadi dkk, 2001). Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada

orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron dalam Reni Akbar-Hawadi dkk

(2001) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk

menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru.

Dari penjelasan diatas maka kreativitas adalah kemampuan menghasilkan sesuatu

yang baru.

2.2.3 Tahapan Proses Kreativitas

Supardi mengutip De Bono (1988) mengatakan bahwa pola pemikiran

yang kreatif merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang

sangat tertarik akan pekerjaanya. Pemikiran kreatif juga memberikan

kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai sesuatu tujuan. Seorang

Page 28: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

25

wirausahayang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan, lebih

menarik serta akan dapat bekerjasama dengan orang lain. Untuk memacu

kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan proses kreatif, yaitu :

1. Tahap persiapan atau akumulasi pengetahuan.

Tahap persiapan atau akumulasi pengetahuan merupakan tahap awal dari

proses kreativitas. Pada tahap ini seseorang mempersiapkan diri untuk

memecahkan masalah dengan penyelidikan dan pengumpulan informasi

melalui membaca, bertanya dengan orang lain, menghadiri pertemuan-

pertemuan bisnis dan penyerapan informasi. Sebagai tambahan dapat juga

menerjuni lahan dengan masalah kita karena hal ini dapat memperluas

wawasan dan memberikan sudut pandang yang berbeda sehingga

menyebabkan ide-ide kreatif dapat terkumpul.

2. Proses inkubasi.

Tahap inkubasi adalah tahap penantian ide kreatif yang diharapkan. Pada

tahap ini seseorang tidak harus terus-menerus memikirkan masalah yang

sedang dihadapi, tetapi dapat sambil melakukan kegiatan lainnya, yang sama

sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi. Hal ini

dilakukan supaya ide-ide spontan dapat muncul apabila pikiran dari individu

yang bersangkutan lebih rileks dan tidak terbebani suatu masalah.

3. Melahirkan ide.

Pada tahap ini, ide atau solusi kreatif yang dicari selama ini mulai muncul.

Terkadang ide yang ditemukan dapat muncul di situasi yang tidak terduga

dan spontan, bahkan muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan

Page 29: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

26

masalah yang ada. Setelah munculnya ide ini, individu yang bersangkutan

harus cepat tanggap untuk menangkap dan melanjutkan ide tersebut ke tahap

berikutnya.

4. Evaluasi dan implementasi.

Tahap ini adalah tahap terakhir dari proses kreativitas. Bagian ini merupakan

tahap tersulit dalam tahap proses kreativitas, karena dalam tahap ini

diperlukan sikap serius, disiplin, dan konsentrasi. Wirausaha yang sukses

dapat mengidentifikasi ide yang mungkin dapat dikerjakan dan memiliki

kemampuan untuk melaksanakannya. Dari ide yang muncul di dalam tahap

ketiga, individu yang bersangkutan harus menguji dan memodifikasi ide

tersebut sehingga didapatkan bentuk yang matang dari ide tersebut. Lebih

penting lagi, ia tidak menyerah begitu saja bila bertemu kendala. Bahkan

biasanya berhasil mengembangkan ide setelah beberapa kali mencoba.

3. Metode Penelitian

Jenis Dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Data primer

diperoleh dari wawancara mendalam dari sumber secara langsung yang terkait di

konveksi Zensy Famous yang bertempat di daerah Tingkir Tengah Salatiga.

Narasumber utama pada penelitian ini adalah Bapak Zainuddin selaku pemilik

dari konveksi Zensy Famous. Selain itu dua narasumber yang lain adalah istri dari

pemilik usaha yaitu Ibu Desy dan salah satu karyawan Bapak Zainuddin yang bernama

Ibu Nur. Di dalam penelitian ini digunakan tehnik triangulasi dengan sumber data

(Bungin, 2010 :256). Pemilihan ketiga narasumber ini dikarenakan ingin mendapatkan

Page 30: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

27

data dari berbagai sudut pandang. Mengingat bahwa istri Bapak Zainuddin

mengetahui beberapa seluk beluk mengenai kreativitas yang timbul oleh Bapak

Zainuddin. Untuk karyawan, diputuskan mewawancarai Ibu Nur, yang merupakan

satu-satunya karyawan yang sudah bekerja sejak awal berdirinya usaha sampai saat ini

dan menjadi orang kepercayaan Bapak Zainuddin.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian ini menggunakan metode wawancara.

Proses wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari informan yaitu: Pemilik

usaha, istri pemilik dan salah seorang karyawan.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

teknik wawancara mendalam (in-depth interview) yang bertujuan untuk

mengumpulkan informasi yang kompleks yang sebagian besar berisi pendapat, sikap,

dan pengalaman pribadi (Sulistyo-Basuki, 2006 : 173). Dalam hal ini, peneliti terlebih

dahulu menyiapkan interview guide (panduan wawancara) sebagai panduan dalam

mewawancarai informan untuk mendapatkan informasi dengan hasil berupa rekaman,

foto dan pengamatan.

Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan cara

menganalisa/memeriksa data, mengorganisasikan data, memilih dan memilahnya

menjadi sesuatu yang dapat diolah, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang

dapat dipublikasikan.

Page 31: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

28

Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data

bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali

dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, dokumen berupa laporan, dan

sebagainya.

Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data

di atas, maka peneliti akan mengolah data tersebut dengan menggunakan analisis

secara deskriptif-kualitatif.

Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisa

deskriptif kualitatif. Bungin (2010 : 147) mengatakan bahwa strategi analisis

deskriptif kualitatif merupakan sebuah upaya analisis induktif terhadap data penelitian.

Strategi yang digunakan adalah lebih awal memperoleh data sebanyak-banyaknya di

lapangan dengan mengesampingkan peran teori. Walaupun demikian, bukan berarti

teori tidak penting di dalam tehnik analisis deskriptif kualitatif ini. Langkah

selanjutnya adalah analisis terhadap data. Peran data lebih penting dibandingkan

dengan teori, sehingga di dalam analisis ini teori kemudian menyesuaikan dengan

temuan penelitian. Penelitian ini dilakukan sejak bulan September 2014 sampai

Januari 2015. Pengambilan data dengan wawancara tidak hanya dilakukan satu kali,

apabila dirasa data yang didapatkan dan dianalisis belum mampu menjawab

permasalahan penelitian maka wawancara dilakukan kembali.

Page 32: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

29

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Gambaran Obyek Penelitian

Profil Usaha

Tabel 2 Deskripsi Umum Usaha Zensy Famous

Nama Usaha Zensy Famous

Jenis Produk Pakaian / konveksi

Nama Produk - Sexy dress

- Long dress

- Cardigan

Alamat Jl. Singajayan Rt 05/02, Tingkir

Tengah, Kota Salatiga

Telepon 085713001975

Tahun Berdiri 2011

Website http://zensyfamaus.com/

Facebook Zen ZensyFamous

Instagram Zensyfamous

Pin BB 74400DB0

Sumber : hasil wawancara dengan Bapak Zainuddin, 2014

Zensy Famous adalah sebuah UMKM yang berada di Salatiga yang bergerak

di bidang konveksi yaitu fashion atau pakaian jadi yang berasal dari kain eksport

sisa limbah pabrik. Nama Zensy merupakan singkatan dari pemilik konveksi ini yaitu

Bapak Zainnudin (Zen) dan Ibu Deasy (Zy). Zensy Famous berdiri pada tahun 2011

dan hanya memiliki satu karyawan serta hanya memiliki dua mesin jahit dan satu

mesin obras. Beliau memulai usaha dengan membuat produk pertama yaitu sexy dress.

Namun, saat ini pada tahun 2015 usaha konveksi Zensy Famous memiliki 20 orang

karyawan yang terdiri dari beberapa pekerjaan seperti menjahit, memotong kain, dan

bagian finishing serta peralatan yang sudah bertambah banyak dibanding pada waktu

dulu. Terdapat beberapa hasil produk dari konveksi Zensy Famous yaitu pakaian jadi

sexy dress, long dress dan cardigan dengan berbahan kain siffon, kaos, dan brokat

Page 33: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

30

dengan omzet per bulan mencapai Rp 60.000.000,- serta peralatan yang mulai

lengkap.

Profil Pemilik Usaha

Pemilik dari konveksi Zensy Famous adalah Bapak Zainuddin. Beliau memulai

usaha ini dengan keterpaksaan karena desakan ekonomi yang membuatnya memilih

usaha konveksi ini, dengan dorongan dari sang istri beliau memulai usaha ini dengan

harapan untuk memperbaiki keadaan ekonomi agar lebih baik dari sebelumnya, serta

kesukaan beliau terhadap dunia fashion juga menambah keyakinan beliau untuk

membuka usaha konveksi ini. Dengan latar pendidikan yang kurang mendukung

dalam usahanya ini, namun beliau yakin bahwa usahanya ini akan berkembang

sedikit demi sedikit.

4.2 Kreativitas Pemilik Usaha Zensy Famous Dilihat dengan Pendekatan 4P

Kreativitas

Suatu kegiatan yang bersifat kreatif harus memerlukan kreativitas di dalam seluruh

prosesnya. Kreativitas Bapak Zainuddin dapat dilihat dari pendekatan 4P

Kreativitas, yaitu:

1. Pendekatan Person

Pendekatan Person digunakan untuk melihat kreativitas seseorang

sebagai sebuah kemampuan atau bakat. Hal ini terlihat dari ciri-ciri yang nampak

dalam diri orang tersebut. Terdapat beberapa ciri-ciri pribadi kreatif yang sangat

menonjol pada diri Bapak Zainuddin, yaitu:

Page 34: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

31

1. Selalu mencari ide-ide baru.

Bagi Bapak Zainuddin, mencari ide-ide baru merupakan

kegemarannya. Kegemarannya disalurkan dengan cara selalu meluangkan

waktu untuk melihat ke dunia online maupun lingkungan disekitar untuk

mengetahui model atau desain apa yang sedang di cari atau dibutuhkan oleh

konsumen. Dengan media online ini sangat membantu beliau dalam mencari

ide untuk kemudian di terapkan ke dalam pola. Dengan cara ini Bapak

Zainuddin bisa menemukan sesuatu baru yang bisa di pakai untuk proses

produksi dalam konveksinya.

beliau berkata :

“Ide itu sebenarnya banyak tapi kalau dari saya ketika melihat

sesuatu yang bergerak artinya ketika kita nonton peragaan atau

gambar. Kita bukanlah mengadopsi tetapi ketika kita tertarik

dengan sesuatu yang kita lihat maka nanti jadinya bukan seperti

yang kita lihat tetapi itu akan menjadikan idea tau gambaran

untuk dijadikan desain”

Dari pernyataan di atas dijelaskan bahwa ide beliau berasal dari banyak hal,

bisa karena melihat karya seseorang tetapi bukanlah meniru tetapi ketika

beliau tertarik dengan karya orang lain itu bisa menjadikan gambaran beliau

dalam menciptakan ide.Contohnya adalah ketika beliau sedang melihat

telivisi dalam acara fashion show, beliau kemudian mendapatkan ide untuk

membuat desain sexy dresstetapi beliaumembuat desain produknya tidak

sama persis seperti yang dilihatnya namun menambah atau mengurangi

sesuatu yang dinilainya cocok dengan desain yang akan dibuat.

Page 35: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

32

2. Tidak mudah putus asa

Sifat tidak mudah putus asa nampak di dalam diri Bapak Zainuddin,

ini terlihat sejak beliau memulai usaha konveksinya. Dalam memulai

usahanya yang pertama hanya membuka usaha menjahit kecil-kecilan, beliau

terus berusaha dan tidak mudah putus asa dalam menjalankan usahanya agar

bisa mewujudkan impiannya mempunyai sebuah konveksi. Hal ini dipertegas

dengan penjelasan salah seorang karyawannya :

” Mas Zen memulai usaha dari nol, dari yang awalnya menjahit

kecil-kecilan sekarang sudah bisa mempunyai sebuah konveksi

dengan hasil keringatnya sendiri”

Hal ini menjelaskan bahwa beliau adalah seorang yang tidak mudah putus

asa untuk meraih sesuatu yang diinginkannya. Usaha yang dirintis beliau dari

nol membuatnya semangat menjalani konveksi yang sekarang.Contohnya

adalah sebelum memulai usaha konveksi ini beliau adalah seorang penjahit

di pasar, kemudianbeliaumencoba pekerjaan lain sebagai sales. Namun

beliau gagal dalam pekerjaan sehingga beliau memutuskan untuk membuka

konveksi dengan bakat menjahitnya.Hal ini menunjukkan bahwa beliau tidak

mudah putus asa walaupun pernah gagal namun terus mencoba agar berhasil.

3. Optimistis

Bapak Zainuddin adalah seseorang yang sangat optimistis. Saat

pertama kali terjun ke dunia konveksi ini beliau yakin bahwa apa yang

dilakukannya ada di jalan yang benar. Hal ini diperkuat dengan

pernyataanbeliauyaitu :

“Saya sangat yakin, kalau setiap model saya ciptakan akan laku

dipasaran”

Page 36: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

33

Dengan sikap optimisnya, beliau yakin bahwa setiap model yang Ia buat

akan laku di pasaran dan disukai banyak masyarakat khususnya kaum

wanita.Contohnya ketika beliau pertama kali membuat sexy dress, beliau

yakin bahwa akan laku di pasaran dan disukai banyak orang, ternyata hal itu

terbukti dengan adanya permintaanlagi dari konsumnen.

4. Flexibel

Bapak Zainuddin sangat flexibel dalam mendapatkan ide desain, jadi beliau

tidak terpaku pada satu ide. Jika ada pihak lain yang memberi ide ataupun

saran seperti istri, teman, karyawan, maupun konsumen beliau menerima

dengan senang hati dan tidak segan-segan untuk merubah desain jika beliau

merasa cocok dengan saran dari pihak lain. Contohnya adalah ketika ada

konsumen yang memberi saran untuk membuat long dress walaupun

sebenarnya beliau kurang minat karena dirasa kurang menarik, namun karena

ini permintaan konsumen jadi beliau mau memikirkan desain untuk long

dress.

5. Mandiri

Bapak Zainuddin sangat mandiri dalam menjalankan usahanya ini, halini

terbukti ketika beliau memulai usaha ini, dimana beliau tidak membebani

siapapun termasuk kedua orang tuanya.Contohnya ketika beliau mencari tahu

tentang adanya kain limbah pabrik yang kemudian dibuat produksi dalam

usahanya. Sebenarnya tidak mudah untuk mendapatkan limbah bahan itu,

Page 37: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

34

beliau harus mencari informasi dari pihak dalam pabrik tersebut dan dalam

hal ini beliau tidak mengandalkan bantuan dari siapa pun.

2. Pendekatan Press

Pendekatan Press digunakan untuk melihat dorongan yang membuat

seseorang melakukan tindakan kreatif. Pada Bapak Zainuddin, faktor press

mendorong beliau untuk berpikir kreatif. Pendekatan ini dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal.

a. Dorongan internal atau motivasi instrinsik

Dorongan yang menyebabkan beliau berfikir kreatif adalah tekanan ekonomi

yang terjadi dalam keluarganya. Ini menjadikan beliau harus berkreativitas

dalam usaha agar memberikan hasil sesuai yang diinginkannya. Selain itu,

dorongan ingin membeli sesuatu juga menuntun beliau untuk berfikir secara

kreatif.beliau berkata :

“Yang pertama mengapa saya harus berpikir kreatif adalah karena

tekanan ekonomi dalam keluarga saya yang harus berubah serta

alasan yang kedua adalah mengikuti intuisi hati “oh saya kepengin

seperti ini” itu adalah yang harus dikejar. Jadi ada dua alasan itu

mengapa saya harus berpikir secara kreatif”

Dengan alasan tersebut beliau berfikir secara kreatif agar bisa mewujudkan apa

yang diinginkannya. Tekanan ekonomi adalah dorongan terbesar beliau

berfikir secara kreatif dengan harapan ekonomi keluarganya bisa lebih baik

dari sebelumnya. Serta mengikuti intuisi hati beliau yang ketika pengen

membeli sesuatu atau mempunyai sesuatu beliau harus berusaha agar bisa

membelinya, dari situ beliau harus berfikir kreatif agar keinginan beliau bisa

tercapai.

Page 38: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

35

b. Dorongan eksternal atau motivasi ekstrinsik

Terdapat beberapa dorongan eksternal yang mempengaruhi Bapak Zainuddin,

di antaranya:

1. Dukungan dari orang terdekat.

Dukungan dari orang terdekat, yaitu istri menjadi motivasi ekstra bagi

Bapak Zainuddin untuk mencari ide-ide kreatif untuk membuat desain

yang bisa di diterima konsumen sesuai permintaan pasar. Ketika beliau

mengalami masa sulit di awal usaha, istrinya selalu setia mendampingi.

Begitupun ketika beliau melakukan banyak percobaan untuk memperoleh

model atau desain dengan kreativitas yang dimiliknya.beliauberkata :

“ Istri saya sangat mensuport setiap kegiatan yang saya

kerjakan, ketika ada suatu kesalahan dalam pekerjaan istri

saya memberikan masukan dan jalan keluar dan itu saya

terima dengan positif.”

Hal ini dipertegas juga dengan pernyataan Istri beliau yang berkata :

“ Saya sangat mendukung apapun yang Mas Zen kerjakan,

walaupun saya kurang begitu mengerti tentang dunia fashion

namun saya sebagai istri sangat mendukung suami saya.

Jika terjadi kesalahan saya memberi saran dan masukan

untuk memperbaiki.”

Dari penjelasan di atas bahwa sang istri memberikan motivasi kepada

beliau agar tidak putus asa dalam berkreativitas, ini bertujuan agar beliau

bisa terus berkreativitas dalam berkarya. Selain itu istri beliau juga

memberi masukan apabila ada kekurangan dari setiap produk yang di

produksinya. Hal ini diterima baik oleh beliau karena ini menjadi

Page 39: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

36

masukan untuk beliau agar lebih teliti dalam membuat desain agar lebih

baik dari sebelumnya.Contohnya adalah ketika ada suatu produk (sexy

dress maupun long dress) yang kurang menarik, atau kurang tambahan

asessoris, istri beliau menyarakan untuk menambahkan assesoris

tambahan agar terlihat menarik.

2. Dari para konsumen

Selain dari keluarga dan lingkungan, konsumen juga menjadi pendorong

bagi Bapak Zainuddin untuk berpikir kreatif. Masukan dan saran dari

konsumen menjadi suatu hal yang penting untuk beliau berpikir lagi

tentang kekurangan dari produk yang dihasilkan. Saran konsumen

diharapkan menjadi tugas beliau untuk terus memperbaiki serta

menambah produknya agar terus bisa diterima di kalangan konsumen.

beliau berkata :

“Kita harus melahirkan ide dari permintaan tertentu, seperti

permintaan pasar atau dari konsumen yang langsung datamg

ke toko. Ini akan menambah pengetahuan saya tentang model

yang sedang di cari konsumen”

Dari penjelasan di atas tak jarang konsumen meminta beliau untuk

membuat produk yang mereka inginkan, namun hal ini belum bisa

dipenuhi karena beliau harus mempertimbangkannya terlebih dahulu

apakah saran dari konsumen bisa masuk ke pasar atau tidak. Contohnya

adalah ketika ada konsumen yang menyarankan agar beliau membuat long

dress, dari situ beliau berpikir untuk membuat produk setelah sexy dress

yaitu long dress.

Page 40: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

37

3. Pihak pesaing

Dalam pihak pesaing, beliau perlu mengevaluasi produk dari perusahaan

pesaing. Ini menjadi sangat bermanfaat karena beliau dapat mengetahui

kekurangan dan kelebihan dari produk yang sudah ada di pasaran. Dengan

demikian beliau bisa menjadikan produknya lebih baik dari pihak pesaing

dengan cara memodifikasi produknya. Di Salatiga juga terdapat beberapa

pihak pesaing dari Zensy Famous yaitu minie shop dan cherish. Namun,

keadaan pesaing tidak membuatnya surut tetapi beliau memandang

desain-desain pihak pesaing sebagai sumber ide beliau untuk

menyempurnakan produknya.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa dorongan internal dan

eksternal mempengaruhi seseorang untuk berfikir lebih kreatif. Hal ini

berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Iswanto (2011) yang

menemukan factor eksternal tidak berpengaruh tehadap kreativitas. Di

dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa faktor dorongan eksternal

memiliki peranan yang besar terhadap kreativitas yang dilakukan.

Tuntutan untuk efektif dan efisien, keinginan untuk peningkatan

kualitas produk, adanya produk sejenis yang berharga mahal dan kurang

sempurna, serta adanya tuntutan dari konsumen merupakan hasil temuan

yang sesuai dengn Carter dan Williams dalam Gracia (2003) serta Walton

dalam Iswanto (2001). Hal ini juga sesuai dengan Winardi (2003 : 201)

yang berkata bahwa salah satu sumber dorongan untuk berkreativitas dan

berinovasi adalah para konsumen dan pihak pesaing. Ada dua hal yang

Page 41: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

38

menarik di dalam hasil penelitian ini, yang pertama adalah dorongan

internal berupa tekanan ekonomi dalam keluarga mampu membuat

seseorang memiliki semangat untuk berkreativitas. Kedua adalah

dorongan eksternal berupa dorongan dari orang terdekat, hal ini cukup

menarik karena ternyata efek psikologis berupa dukungan orang terdekat

cukup berperan dalam mempertahankan semangat seseorang dalam

melakukan sesuatu. Tidak menutup kemungkinan ketika seseorang terus

gagal dalam trial & error, orang tersebut akan menjadi patah semangat.

Namun ketika ada dukungan dari orang terdekat, semangat tersebut dapat

terus dijaga karena seseorang tersebut merasa masih terdapat orang-orang

yang peduli padanya.

3 Pendekatan Process

Pendekatan proses dalam usaha ini adalah melihat kriteria produk yang

dianggap sebagai produk kreatif yang menunjukkan pada hasil perbuatan, kinerja,

atau karya seseorang dalam bentuk barang. Dalam proses pembuatan produk

dimulai dengan pencarian ide desain yang akan digunakan untuk memproduksi,

karena bahan baku sudah ada sebelumnya jadi proses selanjutnya adalah

mengaplikasikan desain tersebut ke dalam pola dan kemudian di lakukan proses

selanjutnya yaitu proses penjahitan. Dalam proses membuat pola dalam Zensy

Famous terbilang sangat efektif karena hanya menggunakan ukuran tangan untuk

mengukurnya, dulu memang menggunakan meteran sebagai alat ukur namun

karena sudah terbiasa beliau menggunakan ukuran tangan sebagai media ukur. Hal

Page 42: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

39

ini juga diajarkan kepada para karyawannya agar proses pembuatan pola bisa

sedikit lebih cepat dibanding menggunakan meteran.

Untuk proses pembuatan atau penjahitan sexy dress memerlukan waktu

yang cukup lama karena rumitnya model membuat karyawan harus mengerjakan

secara hati-hati. Untuk long dress pembuatannya sudah sedikit cepat karena model

yang simple membuat pengerjaan menjadi cepat, hal ini juga sama dengan

cardigan karena hanya ada satu model untuk cardigan. Namun, rumit atau tidaknya

model juga berpengaruh dengan kain yang digunakan. Ada beberapa kain yang

memang susah untuk di jahit yaitu kain siffon yang agak licin pada waktu

penjahitan.

4. Pendekatan Product

Pendekatan Product melihat kreativitas dari hasil akhir. Keunggulan

dari produk di konveksi ini adalah limited edition, karena salah satu hal yang

mendorong beliau harus kreatif adalah pada waktu mendapatkan kain limbah

beliau harus memikirkan desain apa yang cocok untuk diproduksi tergantung kain

apa yang didapat, dari situlah yang menuntut beliau juga harus berpikir kreatif. Hal

ini terjadi apabila kain yang didapat terlalu kecil ataupun bahan yang bercampur

jadi satu, beliau harus memikirkan desain apa yang bisa untuk membuat produk

dari kain limbah yang kecil dan bercampur jadi satu. Hal ini disiasati dengan

menggabungkan beberapa bahan menjadi satu kemudian baru diproduksi untuk

menghasilkan suatu produk. Misalnya proses pembuatan sexy dress, jika mendapat

kain yang sempit atau kecil beliau harus memikirkan model apa yang bisa untuk

diproduksi dengan kain yang didapat tersebut. Hal ini juga sama terjadi dengan

Page 43: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

40

produk yang lain. Namun disisi lain akibat memiliki kain-kain yang terbatas dan

tidak bisa beliau tentukan sendiri, sering kali konveksi ini tidak bisa melayani

konsumen yang menanyakan barang yang sudah di produksi sebelumnya namun

karena produksinya memang sedikit tergantung kain yang di dapatjadi beliau

belum bisa memenuhi permintaan pasar yang seperti ini. Untuk mengatasi hal ini

tak jarang beliau menawarkan produk lain dengan kain yang berbeda untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Limited edition ini maksudnya adalah bahwa produk yang di produksi

adalah sedikit tergantung ketersedian bahan jadi apabila barang sudah habis tidak

bisa memproduksi lagi hal ini dikarenakan pada waktu pembelian kain atau sisa

limbah pabrik itu berbeda beda. Permintaan atau tuntutan dari pasar membuat

beliau terus berpikir bagaimana pasar bisa menyukai produk yang diproduksi, tak

jarang istri beliau mengikuti kegiatan bazaar untuk memperkenalkan produknya ke

pasar.

Berikut adalah gambaran tentang perkembangan jenis produk yang dihasilkan oleh

Zensy Famous :

1. Sexy dress merupakan produk pertama dalam konveksi ini pada tahun 2011.

Dengan model pertama yang masih simple dan belum banyak tambahan

asesoris. Namun seiring dengan banyaknya produk yang diproduksi mulailah

menyempurnakan produk dengan menambah tambahan asesoris atau model

yang sudah semakin banyak beliau mampu menjadikan produk ini menjadi

produk unggulan dalam konveksi ini. Selain itu dukungan teknologi juga

membuat beliau semakin ada banyak ide untuk menciptakan desain untuk sexy

Page 44: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

41

dressini. Produk ini dibuat dari kain kaos dimaksutkan agar membuat nyaman

bagi pemakainya karena bahannya yang melar. Untuk proses pembuatan

memerlukan kurang lebih 2 jam dari mulai penggambaran pola,

pengguntingan, penjahitan hingga yang terakhir finishing. Untuk proses

pejahitan tergantung rumit atau tidaknya model dan apabila model yang rumit

memerlukan waktu yang sedikit lama dengan model yang tidak rumit atau

yang simple. Dalam hal ini desain yang dihasilkan bisa mencapai empat desain

dalam sebulan tergantung bahan baku yang didapat. Semakin banyak bahan

baku yang didapat, semakin banyak pula desain yang bisa dihasilkan.

2. Long dress

Long dress ini merupakan produk unggulan yang kedua setelah sexy dressyang

diproduksi pada tahun 2013. Long dress ini berawal dari permintaan konsumen

yang menanyakan adakah long dress untuk wanita muslim. Kemudian beliau

berfikir untuk membuat long dress yang sekiranya akan laku dipasaran

mengingat sexy dress juga sukses diterima di pasaran. Long dress ini terbuat

dari berbagai macam bahan yaitu siffon, kaos, brokat dan tutu. Dari keempat

bahan tersebut dapat di buat berbagai macam model untuk menghasilkan long

dress. Untuk proses permbuatan tergantung dari rumit atau tidaknya model,

namun untuk long dress ini modelnya adalah simple tidak terlalu rumit. Dalam

proses pembuatan memerlukan waktu sekitar 1,5 jam dari pembuatan pola

sampai proses terakhir finishing. Untuk varian long dress ada bermacam-

macam tergantung bahan baku yang didapat juga.

Page 45: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

42

3. Cardigan

Cardigan ini merupakan produk ketiga dan diproduksi pada tahun 2013 sampai

saat inisetelah berhasil membuat sexy dress dan long dressyang laku di

pasaran. Dari ide sang istri yang menyarankan agar sisa kain dari sexy dress

dan long dress ini dibuat cardigan lalu beliau mulai mencari model dari

internet yang kemudian diaplikasikan ke dalam pola untuk membuat cardigan

ini. Apabila sisa kain yang pendek dibuat cardigan dengan lengan pendek dan

sebaliknya. Dalam proses pembuatan cardigan ini, kain apa pun bisa di buat

dari sisa produk lain. Untuk proses pembuatan memerlukan satu jam dari

proses pemecahan pola sampai finishing. Karena desain cardigan hanya satu,

jadi belum ada varian lainnya, namun varian dalam hal ini bisa dikatakan

dengan bahan yang berbeda-beda mulai dari cardigan bahan kaos, bahan siffon

dan bahan brokat.

Tabel 3 Penjelasan Tentang Produk Di Zensy Famous

Nama

Produk

Segmen Deskripsi Produk Foto

Sexy dress

(2011)

Remaja Sexy dress dibuat dengan

kain kaos karena sifat bahan

yang melar, namun juga bisa

memakai bahan tambahan

seperti kain bokat sebagai

variasi. Selain itu juga,

ditambahkan juga manik-

manik untuk mempercantik

produk. Sexy dress ini cocok

untuk para remaja dan

digunakan dalam acara resmi

agar terksesan elegan.

Page 46: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

43

Long dress

(2013)

Remaja,

Ibu-ibu

long dress ini dibuat dengan

kain yang bermacam macam,

mulai dari kaon. Siffon,

brokat dan tutu tergantung

kain yang didapat. Proses

produksi long dress harus

menggunakan kain yang

lebar, jika tidak mendapatkan

kain yang lebar maka proses

pembuatan di tunda sampai

mendapatkan kain yang lebar

Cardigan

(2014)

Remaja Produk cardigan ini dibuat

ketika ada sisa kain dari

produk yang sebelumnya,

yang sekiranya sudah tidak

bisa dipakai lagi untuk

membuat long dress.

Cardigan ini dibuat dua

macam yaitu cardigan dengan

lengan panjang dan cardigan

dengan lengan pendek.

4.3 Tahapan Proses Kreativitas

Tahapan proses kreativitas dalam usaha konveksi Zensy Famous ini adalah :

1. Tahap persiapan : mulai mencari informasi tentang desain yang akan

digunakan dengan bahan baku yang sudah tersedia. Beliau harus memikirkan

desain apa yang cocok untuk kain limbah yang sudah ada dengan cara mencari

lewat media internet, ataupun melalui televisi.

2. Proses inkubasi : Sesudah tahap persiapam dilanjutkan dengan proses

inkubasi, dalamtahap ini adalah pemilik mulai ada pandangan tentang desain

produk yang akan diproduksi, namun belum diaplikasikan ke bahan baku

karena masih mencari alternative lain jika ada.

Page 47: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

44

3. Melahirkan ide : Pada tahap ini beliau mulai mencoba mengaplikasikan

desain ke sebuah produknya, beliau tidak hanya mencoba satu desain namun

mencoba beberapa desain untuk mencari desain apa yang paling cocok.

4. Mengevaluasi : Dalam tahap evaluasi ini, sudah ada produk jadi yang

mulai diperkenalkan ke konsumen dengan cara mengupload ke media sosial.

Gambar 1. Diagram alir tahapan proses kreativitas dalam Zensy Famous.

Dalam konveksi ini, tahapan proses kreativitasnya mungkin sedikit berbeda

dengan konveksi lain karena dalam hal ini kain atau bahan baku sudah ada

sebelumnya jadi pemilik harus memikirkan ide desain pola terhadap bahan baku yang

sudah ada. Lain halnya dengan konveksi lain pemilik memikirkan desain dulu baru

mencari bahan atau kain yang digunakan. Hal ini terjadi karena mengingat bahan baku

yang sudah ada di Zensy Famous, pemilik harus berfikir kreatif bagaimana

memproduksi dengan bahan baku kain limbah. Hal-hal yang harus dilakukan pemilik

usaha dalam hal ini adalah :

1. Hal pertama yang harus dilakukan dalam proses tahapan ini adalah memilih

bahan baku atau kain yang akan diproduksi, apakah kain tersebut cocok untuk

membuat sexy dress, long dress maupun cardigan dengan berbagai macam jenis

kain.

Bahan

baku

Ide desain

produk

produksi Hasil

produk

Page 48: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

45

2. Hal kedua adalah memikirkan desain yang cocok setelah menemukan kain yang

akan diproduksi. Desain ini didapat dari berbagai sumber ide, bisa melalu media

online ataupun murni pemikiran pemilik.

3. Selanjunya, setelah menemukan desain yang cocok adalah mulai memproduksi

beberapa produk.

4. Setelah produk jadi mulai diperkenalkan ke konsumen. Hal ini bisa dilakukan

dengan cara memajang produk tersebut di toko maupun di upload ke media

social. Pemilik berharap mendapatkan banyak repson positif dari hasil yang

telah diproduksi.

Dari penjelasan di atas, dijelaskan bahwatahapan proses kreativitas yang terjadi

dalam konveksi Zensy Famous di mulai dengan tahap persiapan yaitu menyedikan ide

untuk kemudian dilanjutkan tahap berikutnya, hal ini berbeda dengan hasil penelitian

terdahulu yang di lakukan Supardi (2011) yang mengatakan bahwa proses persiapan

adalah memecahkan masalah dengan pengumpulan informasi.Dalam hal ini mungkin

tahapan kreativitas dalam Zensy Famous berbeda dengan konveksi lainnya, karena

bahan baku sudah tersedia baru memikirkan desain apa yang akan dibuat, namun

dalam konveksi lain biasanya desain sudah ada baru mencari bahan baku untuk siap

diproduksi.

Page 49: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

46

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan di konveksi Zensy

Famous tentang Kreativitas Dalam Usaha Garment (Studi Kasus Pada Usaha

Konveksi Zensy Famous Salatiga), maka beberapa kesimpulan yang dapat

diambil adalah :

Dalam pendekatan person terdapat sifat kreatif dari Bapak Zainuddin,

hal ini terbukti dari ciri-ciri kepribadian kreatif yang menonjol pada

dirinya. Ciri-ciri tersebut adalah selalu mencari ide-ide baru, tidak

mudah putus asa, optimis, fleksibel dan mandiri dalam menjalankan

usahanya.

Motivasi yang mendorong pemilik befikir kreatif dalam usahanya

adalah tekanan ekonomi yang terjadi dalam keluarganya jadi menuntut

beliau untuk berusaha mengubah nasib dalam keluarganya serta

dorongan dari orang terdekat yang mampu mendorong beliau dalam

berkreativitas.

Proses pembuatan dalam usaha ini tergantung bahan baku yang didapat,

setelah bahan baku datang kemudian dilakukan pemililahan terhadap

kain yang besar, sedang maupun kecil. Setelah itu barulah menentukan

desain yang cocok dari bahan baku yang sudah dipilah yang kemudian

di produksi menjadi sexy dress, long dress maupun cardigan.

Page 50: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

47

Dukungan teknologi sangat penting dalam usaha ini karena sangat

membantu dalam penjualan produk dengan website maupun media

sosial. Dengan adanya website dan media sosial diharapkan masyarakat

melihat produk mereka tanpa harus ke tempat produksi langsung

Tahapan proses kreativitas dari usaha ini berbeda dengan konveksi

lainnya karena ide pemilik muncul dari bahan yang diperoleh jadi

proses produksi tergantung bahan baku yang didapat, baru lah bisa

mulai proses produksi.

5.2 Implikasi Manajerial

Implikasi Teori :

Berdasarkan teori mengenai wirausaha menurut Suryana (2006),

seseorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki

pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Dalam proses yang dialami

narasumber ada tambahan yaitu berupa sifat positif yang harus dimiliki

calon wirausaha yaitu keyakinan, sebab apabila tidak yakin dalam

menjalankan usaha maka hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

Serta teori kreatviatas menurut Zimmerer dan Scarborough (2008) yang

mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk

mengembangkan ide-ide baru dalam melihat peluang. Dalam hal ini

narasumber melihat kain limbah sebagai peluang bisnis untuknya,

maka pemilik mengembangkan ide untuk mengolah kain limbah

tersebut menjadi pakaian jadi.

Page 51: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

48

Implikasi Terapan :

Kendala dari cara pandang masyarakat yang menganggap kain

limbah tidak memiliki nilai, hal tersebut dapat diupayakan oleh Zensy

Famous melalui cara :

1. Memperkuat produk, dengan membuat strategi khusus agar

dapat mempengaruhi konsumen dan membangun citra yang baik

mengenai hasil pakaian dari kain limbah. Cara yang dapat dilakukan

adalah melakukan tambahan promosi, selain melalui media online bisa

menambahkan brosus ataupun pamphlet di jalan agar masyarakat lain

bisa mengetahui adanya pakaian yang dibuat dengan kain limbah.

2. Meningkatkan kualitas, dapat dilakukan dengan cara pada

proses finishing penyetrikaan produk dibuat lebih licin agar tidak

terlihat kusut saat produk dipasakan. Kemudian memberikan standar-

standar tertentu pada setiap proses produksi seperti pemilihan kain,

pemotongan, jahitan agar lebih rapi dan pemasangan asesoris yang

tepat sesuai produk yang dibuat, serta packaging yang rapi.

3. Kreatif dan inovatif intuk selalu melakukan sesuatu yang baru,

hal ini dapat dilakukan dengan menambah varietas produk,

memproduksi jenis lain atau membuat produk yang memang belum ada

dipasaran. Contohnya : memproduksi celana ataupun membuat produk

untuk pria.

Page 52: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

49

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan di dalam penelitian ini adalah belum dapat melakukan

validitas data karena sumber informasinya hanya berasal dari narasumber

dalam konveksi tersebut dengan wawancara saja, sehingga penelitian ini hanya

membandingkan validitas menurut peneliti dan dilihat juga dengan

narasumber.

Bagi penelitian yang akan datang diharapkan dapat mengupas kreativitas

secara menyeluruh dengan skala konveksi yang lebih besar.

Page 53: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

50

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Aribowo Suprajitno dan Sri Bawono, 2009, Kecerdasan Entrepreneur, Penerbit

Elex Media Komputindo, Jakarta.

Bungin, Burhan, 2010, Penelitian Kualitatif, Prenada Media Group, Jakarta.

De Bono, 1988, Berpikir Praktis, Penerjemah Budi, Binarupa Aksara, Jakarta.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2008, Program Kinerja Pengembangan

Industry Keatif Nasional 2009-2015, Departemen Perdagangan RI, Jakarta.

Gracia, Anne, 2003, Strategi Inovasi Produk Pada PT.Nasional Gobel, Skripsi

Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.

Hadiyati, 2010, Kreativitas Dan Inovasi Wirausaha Dalam Meningkatkan Kinerja

Perusahaan Di Tajinan Malang, Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Negeri Malang Maulana

Haefele, John.W, 1962, Creativity and Innovation, New York : Reinhold Publishing

Corporation.

Iswanto, 2011, Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Organisasi

Terhadap Tingkat Inovasi Pada Perusahaan, Program Studi Magister Manajemen

Universitas Diponegoro, Semarang.

Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2008, Kriteria Usaha Mikro,

Kecil Dan Menengah Menurut UU No.20 Tahun 2008 Tentang UKM

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1

29. 25 November 2014.

Kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah, 2012, UKM ekspor

diprioritaskan

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1

040:ukm-ekspor-diprioritaskan&catid=50:bind-berita&Itemid=97. 1 Oktober

2014.

Munandar, Utami, 2009, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Narwoto, Andree, 2009, Gambaran Inovasi Teknologi Produksi UKM, Skripsi

program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.

Reni Akbar-Hawadi, dkk, 2001, Kreativitas, Rineka Cipta, Jakarta.

Sulistyo-Basuksi, 2006, Metode penelitian, Wedatama Widya Sastra, Jakarta.

Sulistyo, Hilda Sabri, 2012, Jumlah Wirausaha RI naik jadi 1,56 %

Page 54: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

51

http://archive.bisnis.com/articles/jumlah-wirausaha-ri-naik-jadi-1-56-percent.

Di unduh pada 6 Oktober 2014

Supardi, Endang, 2004, Kiat Mengembangkan Sikap Kreatif dan Inovatif, Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.

Suryana, 2006, Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Winardi , J, 2003, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Penerbit Prenada Media,

Jakarta.

Zimmerer, Thomas.W dan Norman.M.Scarborough, 2008, Kewirausahaan dan

Manajemen Usaha Kecil, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Zulkarnain, 2002, Hubungan Kontrol Diri Dengan Kreativitas Pekerja, Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Page 55: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan

A. Bapak Zainuddin

1. Pertanyaan Umum

a. Bagaimanakah riwayat kehidupan Bapak secara singkat?

b. Bagaimanakah riwayat usaha “Zensy Famous” secara singkat?

2. Pendekatan Person

a. Bagaimana ciri-ciri orang kreatif menurut Bapak ?

b. Dari manakah Bapak mendapat ide-ide atau pemikiran kreatif

untuk membuat desain yang Bapak lakukan?

c. Apakah Bapak memiliki background pendidikan atau pekerjaan

sebelumnya yang mendukung kreativitas dalam membuat

desain?

3. Pendekatan Press

a. Motivasi apakah yang mendorong Bapak untuk berpikir

kreatif?

b. Tekanan apakah yang memunculkan Bapak untuk berpikir

kreatif?

4. Pendekatan Process

a. Bagaimanakah proses yang dilakukan Bapak dalam

menerapkan kreativitas?

b. Halangan apa yang muncul selama proses kreativitas dalam

produksi Bapak?

c. Berapa lama yang dibutuhkan Bapak untuk mendapatkan ide

untuk menciptakan desain?

5. Pendekatan Product

a. Apa sajakah hasil produk dari kreativitas yang telah Bapak

temukan?

b. Apakah keunggulan produk dari kretivitas yang telah Bapak

temukan?

c. Selain menghasilkan produk yang sudah ada sekarang, apakah

Bapak masih memiliki pemikiran kreatif untuk proses produksi

selanjutnya?

d. Berapa banyak produk yang dihasilkan dalam sebulan?

e. Ada berapa varian sexy dress yang diproduksi dalam sebulan?

f. Ada berapa varian long dress yang diproduksi dalam sebulan?

g. Ada berapa varian cardigan yang diproduksi dalam sebulan?

6. Tahapan kreativitas

a. Bagaimana tahapan proses kreativitas dalam usaha Zensy

famous?

b. Apakah ada keterlibatan orang lain dalam proses kreativitas

dalam usaha Bapak?

Page 56: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

B. Istri Bapak Zainuddin

1. Bagaimanakah awal mula Bapak Zainuddin terdorong untuk

melakukan kreativitas dalam menjalankan usaha?

2. Apakah yang menjadi sumber kreativitas dari Bapak Zainuddin?

3. Bagaimanakah peran Ibu sebagai istri saat mengetahui kreativitas

Bapak Zainuddin dalam melakukan proses produksi?

4. Menurut Ibu, bagaimanakah sikap hidup Bapak Zainuddin di

lingkungan keluarga?

C. Ibu Nur (Karyawan Bapak Zainuddin)

1. Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai kreativitas yang dilakukan oleh

Bapak Zainuddin?

2. Apa sajakah hasil kreativitas Bapak Zainuddin yang Ibu ketahui?

3. Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai sifat-sifat kreatif Bapak

Zainuddin?

4. Apakah Ibu dan karyawan lainnya terlibat dalam kreativitas yang

dilakukan Bapak Zainuddin? Sejauh mana keterlibatan tersebut?

5. Bagi Ibu sendiri, manfaat apakah yang Ibu peroleh dari kreativitas

yang dilakukan oleh Bapak Zainuddin?

Page 57: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

LAMPIRAN FOTO

SEXY DRESS

Page 58: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

LONG DRESS

Page 59: KERTAS KERJA FAKULTAS :EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM …

CARDIGAN