NAMA KELOMPOK : 1. Ahmad Eko Teguh ( 01 ) 2. Faradibba Enrista ( 07 ) 3. Gading Titiswari ( 08 )
NAMA KELOMPOK :
1. Ahmad Eko Teguh ( 01 )2. Faradibba Enrista ( 07 )3. Gading Titiswari ( 08 )
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
A.LATAR BELAKANG KERJA SAMA EKONOMI
ANTARNEGARA
Pengertian Kerja Sama Ekonomi
Internasional
Tujuan Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Faktor – Faktor Pendorong Kerja Sama
EkonomiAntarnegara
Hambatan dalam Kerja Sama Ekonomi
Bidang Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL ADALAH
suatu kerja sama
dalam bidang ekonomi
yang dilakukan oleh
suatu negara dengan
negara lain. Kerjasama
tersebut dapat terjadi
hanya melibatkan
negara saja maupun
lebih.
TUJUAN KERJA SAMA EKONOMIINTERNASIONAL ADALAH
a. Mencukupi
Kebutuhan
dalam Negeri
Tidak ada negara yang
memiliki semua barang dan
jasa untuk memenuhi
kebutuhan warga
negaranya. Bagi negara yang
memiliki kelebihan suatu
produk tertentu dapat
menjual ke negara lain sehingga semua negara dapat
memperoleh barang yang dibutuhkan.
b. Meningkatkan Produktivitas dalam NegeriDengan melakukan kerja sama ekonomi dengan negara
lain, suatu negara bisa memperoleh bahan produksi yang
belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak
terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri.
Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih
lancar sehingga produktivitasnya meningkat.
c. Memperluas Lapangan KerjaKerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan
sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh
suatu negara. Oleh karena ketercukupan sumber-sumber
produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini dapat
menciptakan lapangan kerja.
d. Meningkatkan Pendapatan Negara melalui
EksporEkspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi
daripada di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor dapat
meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan
meningkat.
e. Memperkuat Rasa PersahabatanDengan melakukan kerja sama ekonomi internasional,
jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi
semakin baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa
mereka saling membutuhkan.
FAKTOR – FAKTOR PENDORONG KERJA SAMAEKONOMI ANTARNEGARA
Terbatasnya Kemampuan
Negara dalam Memproduksi
Barangdan Jasa. Jenis
barang dan jasa yang
dibutuhkan penduduk suatu
negara sangat beragam. Di
sisi lain, kemampuan untuk
memenuhi semua kebutuhan
itu terbatas. Penyebabnya
antara lain tidak memiliki
sumber daya alam atau
teknologi.Untuk mengatasinya, negara tersebut
melakukan perdagangan dengan negara lain.
Perbedaan Sumber Daya Alam, Iklim, dan Sosial Budaya.
Faktor-faktor alami yang dimiliki tiap-tiap negara tidaklah
sama. Contohnya, sumber daya alam, iklim, dan keadaan
sosial budaya di Indonesia berbeda dengan
Jepang. Indonesia bisa menghasilkan kayu tropis yang
berdiameter tebal, sedangkan Jepang tidak.
Tuntutan Era Globalisasi. Era globalisasi menyebabkan
tidak ada satu negara di dunia yang dapat hidup sendiri.
Kemajuan teknologi menyebabkan batas-batas negara
seolah menjadi kabur. Globalisasi harus dimanfaatkan
sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan
melalui kerja sama ekonomi.
Keinginan Membuka Kerja Sama, Hubungan Politik, dan
Dukungan dari Negara Lain.Selain keuntungan yang
bersifat ekonomi, kerja sama didasari faktor nonekonomi.
Setiap negara yang berdaulat pasti ingin membuka kerja
sama, hubungan politik, dan dukungan negara lain.
Keinginan Memperoleh Keuntungan dan Meningkatkan
Pendapatan Negara. Setiap kerja sama ekonomi yang
dijalankan Indonesia pada dasarnya dilandasi keinginan
untuk memperoleh keuntungan. Bentuk keuntungan
misalnya pemasukan devisa negara dari kegiatan
ekspor. Indonesia tengah menggalakkan ekspor
komoditas nonmigas, misalnya barang-barang kerajinan.
Selain devisa, keuntungan dalam kerja sama juga berupa
transfer teknologi dan keahlian dari negara maju.
HAMBATAN DALAM KERJA SAMA EKONOMI
Ideologi Negara Berbeda. Perbedaan ideologi dapat
menghambat kerja sama ekonomi antarnegara. Misalnya,
Cina yang berideologi komunis pernah menutup diri untuk
bekerja sama dengan negara lain. Saat ini Cina menjadi
negara yang terbuka. Faktanya, saat ini hampir tidak ada
negara yang menutup diri dari kerja sama ekonomi
antarnegara.
Konflik dan Peperangan. Kondisi politik dan keamanan
suatu negara tidaklah sama. Ada yang kondisinya stabil,
tetapi ada yang sedang goyah akibat konflik di dalam
negeri atau peperangan. Kondisi ini akan menghambat
kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
Kebijakan Perdagangan yang Merugikan Negara
Lain. Dalam kegiatan ekspor impor, suatu negara sering
menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi industri
dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Dampak
kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan
antarnegara sehingga menghambat kerja sama ekonomi.
Perbedaan Kepentingan Tiap-Tiap Negara. Kerja sama
dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara
di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-
tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda.
Perbedaan ini& dapat menghambat kerja sama yang
harmonis.
BIDANG KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARADilihat dari letak geografisnya, kerja sama ekonomi
internasional dapat dibedakan menjadi tiga sebagai
berikut:
a.Kerja sama ekonomi internasional
Kerja sama di bidang ekonomi yang dilakukan oleh
banyak negara di dunia.
Contoh :
1. Kerja sama dibidang ekonomi, misalnya FAO, IMF, IBRD,
UNCTAD.
2. Kerja sama dibidang sosial, misalnya ILO, IRO, UNICEF, WHO.
3. Kerja sama dibidang kebudayaan, misalnya pendidikan, IPTEK.
4. Kerja sama dibidang pertahanan, misalnya SEATO, ANZUS,
NATO, CENTO.
b. Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin& antara beberapa negara dalam satu wilayah ataukawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan daripersamaan lokasi, historis geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
Contoh :
Hubungan Internasional Indonesia denganNegara-Negara ASEAN
Hubungan Indonesia dengan negara-negara ASEAN salah satunya di bidangperdagangan yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area) yaitu dimana negara-negara yang berada di kawasan ASEAN dapat melakukan perdaganganbebas untuk melakukan ekspor impor tanpadikenakan bea cukai.
BIMP-EAGA: Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-The
Philippines East ASEAN Growth Area (Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia-The Philippines East
ASEAN Growth Area)
Prakarsa Wilayah Pertumbuhan ASEAN Timur, Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina (BIMP-EAGA)
diluncurkan pada tahun 1994 sebagai suatu inisiatif
kerjasama empat negara, yang bertujuan untuk menutup
kesenjangan pembangunan antara negara anggota ASEAN-
Timur dan negara anggota ASEAN-6.
Kerjasama BIMP-EAGA bertujuan untuk meningkatkan
perdagangan, pariwisata, dan investasi di dalam dan di luar
subwilayah dengan cara:
Memfasilitasi pergerakan orang, barang, dan jasa secara
bebas
Menggunakan sebaik mungkin infrastruktur dan sumber
daya alam bersama-sama; dan
Mengambil manfaat sepenuhnya dari ekonomi yang saling
melengkapi
Inisiatif BIMP-EAGA diharapkan dapat berjalan dengan
panduan oleh sektor privat dan didorong oleh kebutuhan
pasar. Tujuan kerjasama ini adalah mempercepat
pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah yang menjadi
fokus, yang meskipun jauh dari ibukota negara, namun
memiliki kedekatan strategis satu sama lain, dan berada di
wilayah di dunia yang paling kaya dengan sumberdaya alam,
termasuk Jantung Hutan Kalimantan (Heart of Borneo, HoB)
dan kawasan Ekoregion Kelautan Sulu-Sulawesi (Sulu-
Sulawesi Marine Ecoregion, SSME).
Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-Growth Triangle)
Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT)
adalah suatu segitiga pertumbuhan tiga negara yang terbentuk oleh
kekuatan ekonomi yang saling melengkapi, kedekatan geografis,
kedekatan historis, serta ikatan budaya dan bahasa. Kerjasama
subregional IMT-GT diprakarsai oleh pemerintah negara-negara
peserta untuk mempercepat pembangunan ekonomi di berbagai
provinsi yang relatif tertinggal. Kerjasama tersebut dimulai pada
1993, dan sejak saat itu berkembang hingga mencakup 32 provinsi
dan negara bagian, dengan populasi sekitar 78 juta penduduk pada
2012.
ADB adalah Mitra Pembangunan bagi IMT-GT sejak 2007.
IMT-GT berbeda dari prakarsa kerjasama regional lain yang
didukung oleh ADB, karena: (i) Merupakan suatu kelompok entitas di
tingkat sub-nasional; (ii) Sektor swasta berpartisipasi sebagai mitra
yang setara; (iii) Memiliki sekretariat permanen, yaitu Center for IMT-
GT Subregional Cooperation (CIMT); dan (iv) Meliputi transportasi
multimoda, dengan satu dari tiga perbatasan negara yang
merupakan daratan, yang sisanya adalah perbatasan laut.
c. Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa
negara di dalam subkawasan. Misalnya kerja sama tiga
negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja
sama ini dikenal dengan Benelux. Di kawasan Asia
Tenggara juga terjalin kerja sama
antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bentuk kerja
sama ini berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau
Growth Triangle (IMT-GT).
d. Kerja Sama Antarregional
Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama
yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan
dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya
negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan
negara-negara ASEAN.
Berdasarkan banyaknya negara peserta, kerja sama ekonomi
internasional dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja
sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya kerja sama
antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi
dan teknik.
Contoh :
1. Hubungan Internasional Indonesia dengan Korea
Hubungan internasional Indonesia dengan Korea berjalan di segala
bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Di bidang pendidikan,
Indonesia dan Korea melakukan suatu kerjasama dalam bentuk beasiswa bagi
siswa dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Korea.
Beberapa program beasiswa diturunkan dari beberapa lembaga dan
universitas di Korea. Ada pula yang diturunkan oleh Kedutaan Besar Korea di
Indonesia.
Program beasiswa ini tentunya membantu para siswa dan mahasiswa
Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, khususnya Korea.
Program yang ditawarkan biasanya beasiswa S1, S2, hingga S3.
2. Hubungan Internasional Indonesia – Norwegia
Hubungan bilateral Indonesia – Norwegia dalam bidang energi telah
meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sebagai hasil nyata dari perjanjian
kerjasama bidang energi yang ditandatangani di Jakarta tanggal 18 September
1995.
Salah satu contoh dekatnya hubungan antara kedua negara ini dapat
dilihat dari meningkatnya kegiatan seminar dalam bidang peningkatan produksi
minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery), dan teknologi laut dalam.
3. Hubungan Internasional Indonesia-Inggris
Hubungan Indonesia – Inggris berjalan di sektor perekonomian.
Salah satu bentuk koneksi dagang Indonesia-Inggris adalah ekspor migas ke
Inggris karena Inggris tak memiliki cadangan minyak bumi. Guna menutupi
kekurangannya terpaksa pemerintah British Raya mencari koneksi dagang
terhadap negara penghasil minyak bumi termasuk Indonesia.
Bentuk kerjasama Indonesia-Inggris di sektor perdagangan antara lain eksporbaja, karet alam, mebel dari kayu ke Inggris. Sebaliknya Inggris mengeksporbahan pangan berupa gandum, makanan olah lainnya, berbagai macam jenismesin pabrik dan teknologi IT ke Indonesia.
4. Hubungan Internasional Indonesia-Jepang
Hubungan ini dalam bentuk forum investasi bersama tingkat tinggipemerintah swasta antara Jepang dan Indonesia. Rencana investasi inimeliputi masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.
5. Hubungan Internasional Indonesia-Australia
Hubungan ini dilakukan di bidang hukum dan perdagangan. Pemerintah Australia sepakat dengan pemerintah Indonesia untukmeningkatkan kerja sama bilateral, regional dan internasional. Kerja samapenegakan hukum dan keamanan. Meliputi penyelundupan manusia, perdagangan manusia dan kerjasama kejahatan.
6. Hubungan Internasional Indonesia-Ethiopia
Hubungan ini melalui ekspor-impor produk utama Ethipopia dariIndonesia. Produk itu antara lain adalah sabun, benang, batu baterai, perlengkapan dapur, kertas. Sedangkan ekspor produk utama Ethiopia keIndonesia adalah kulit
b. Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang
melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah
tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB,
Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
Contoh :
Hubungan Internasional Indonesia dengan banyak negara di seluruh
dunia
Hubungan Indonesia dengan PBB dalam bentuk perundingan
mengenai hukum internasional dan tindakan terkait dengan masalah
internasional.
Dengan hubungan ini negara Indonesia berhak untuk mengajukan
pandangan terhadap isu internasional. Bergabungnya Indonesia ke dalam PBB
mempercepat proses penyelesaian konflik Indonesia – Belanda (penjajah),
sehingga mau mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember
1949
BADAN-BADAN KERJA SAMA INTERNASIONAL DIBIDANG EKONOMI
a.Lingkup satu kawasan/regional
1.ASEAN (Association of Southeast Asian Nation):
perhimpunan bangsa-
bangsa di kawasan Asia
Tenggara.
PERAN INDONESIA DALAM LINGKUNGAN
NEGARA-NEGARA ASEAN SEBAGAI BERIKUT:
1. Pemrakarsa Lahirnya ASEAN (1967)
Indonesia merupakan salah satu pemrakarsa lahirnyaASEAN. Wakil Indonesia dalam penandatangananDeklarasi Bangkok adalah Adam Malik. Adam Malik adalahmenteri luar negeri Indonesia pada saat itu. Adam Malik menyampaikan tujuan Indonesia untuk ASEAN yaitu, kemandirian kawasan dan sanggup bertahan terhadappengaruh negatif dari luar kawasan.
2. Penyelenggara Sidang Pertama Panitia Tetap ASEAN (1967)
Indonesia menjadi tuan rumah sidang pertamaPanitia Tetap ASEAN. Sidang berlangsung pada tanggal 16 September 1967 di Jakarta.
3. Memfasilitasi Pemerintah Filipina dengan Gerakan
Pembebasan Moro (1974)
Konflik pernah terjadi antara pemerintah Filipina dan
gerakan pembebasan Muslim Moro. Pemerintah Filipina
meminta Indonesia menjadi fasilitator usaha perdamaian
antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan
Moro. Indonesia menganjurkan pemerintah Filipina untuk
menjamin kebebasan beragama di Filipina.
4. Penyelenggara KTT ASEAN I (1976)
Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN I. KTT
ASEAN I berlangsung pada tanggal 23-24 Februari 1976 di
Bali.
5. Jakarta Informal Meeting Tahun 1988
Pertemuan Informal di Jakarta (Jakarta Informal
Meeting) diselenggarakan pada tahun 1988 di Jakarta.
Pertemuan tersebut merupakan Indonesia untuk
membantu upaya perdamaian pertikaian yang terjadi di
Kamboja. Kontingen yang dikirim adalah Pasukan Garuda
XII.
6. Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN (2003)
Komunitas keamanan ASEAN dibentuk pada tanggal
7 Oktober 2003 di Bali. Gagasan tersebut dikemukakan
oleh Indonesia. Pembentukan Komunitas Keamanan
ASEAN merupakan salah satu wujud kerja sama bidang
politik dan keamanan.
2.AFTA (ASEAN Free Trade Area):
organisasi perdaganganbebas di kawasan Asia Tenggara.
Tujuan :
– Meningkatkan daya saing ekonomi negara anggota ASEAN sebagaibasis produksi pasar dunia.
– Menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar negara
Latar Belakang :
• Adanya perubahan eksternal, yaitu masa transisi terbentuknya tatanandunia baru(blok-blok perdagangan, perkembangan ekononomi danmakin ketatnya persaingan pasar internasional)
• Perubahan internal, yaitu adanya kemajuan ekonomi negara-negaraanggota selama 10 tahun terakhir(pertumbuhan ekonomi yang tinggi)
• Menggalang persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan dayasaing
3.APO (Asian Productivity Organization):
pendirian organisasi ini
dipelopori oleh Pusat
Produktivitas Jepang.
Anggota :
Jepang, Singapura, Indonesia Hongkong Bangladesh, Cina, Fiji,India,
Iran, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Srilanka,
Thailand, Vietnam, Pakistan
Tujuan :
• Memajukan produksibarang dan jasa industry dan pertanian
• Meningkatkan kesejahteraan penduduk negara anggotanya
• Meningkatkan produktivitas negara di Asia
4.EU (European Union):
komunitas hasil metamorfosa
dari European Economic
Community (EEC) yang
terbentuk berdasarkan
Perjanjian Maastricht.Anggota :
Austria, Belgia, Bulgaria, Siprus, Ceko, Finlandia,Prancis, Jerman,
Yunani, Hongaria, Irlandia, Italia, Inggris,Swedia,Yunani,
Denmark,Luxemburg,
Tujuan :
• Menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah
perdagangan bebas antarnegara Eropa
5.EFTA (European Free Trade Asosiation):
mengadakan hubungan
perdagangan bebas antarnegara
anggota.
Anggota :
Austria, Islandia, Norwegia, Portugal, Swiss
Tujuan :
Mengadakan hubungan perdagangan bebas antar negara anggota
6.ECOWAS (Economic Community of
West African States):
kerajasama ekonomi
antarnegara Afrika Barat
yang berdiri berdasarkan
perjanjian kerja-sama
tanggal 28 Mei 1987 di
Lagos, Nigeria.Anggota :
Benin, Gambia, Ghana, Guinea-Bissau, Liberia, Mali, Niger, Nigeria,
Senegal, Sierra Leone, Togo, Burkina Faso, Cabo, Verde, Guinea,
Pantai Gading
Tujuan :
Mengadakan kerjasama ekonomi antar anggotanya
7.LAIA (Latin American Integration Assosiation):
asosiasi perdagangan di
kawasan Amerika Selatan dan
berkantor pusat di Montevideo,
Uruguay.
Anggota :
Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Colombia, Ekuador,
Meksiko, Paraguay, Peru, Uruguay, Kuba, Venezuela
8.ADB (Asian Devolopment Bank):
bertujuan untuk membantupembangunan ekonominegara-negara di kawasanAsia dan berpusat di Manila,Filipina.
ADB dipimpin oleh seorang presiden berkebangsaan Jepang yakniHaruhiko Kuroda.
Banyak negara anggota : 31 dan kini menjadi 63 negara
Tujuan :
Mengurangi kemiskinan di kawasan Asia dan Pasifik
Memberi pinjaman dengan syarat lunak untuk membiayai pembangunannegara anggota
9.APEC (Asian Pasific Economic Cooperation):
bertujuan untuk tercapainya
liberalisme perdagangan bebas di
kawasan Asia-Pasifik.
Anggota :
Amerika, Kanada, Meksiko, Chile, China, Jepang, Korea Selatan,
Hongkong,
Taiwan, Rusia, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Indonesia,
Malaysia,
Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam
Tujuan :
Tercapainya liberalism perdagangan bebas asia-pasifik hingga tahun
2020
b.Lingkup internasional
1.OECD (Organization Economic Cooperation and Development):
bertujuan untuk membentukkerjasama antarnegaraanggota yang didirikan 30 September 1961.
Tujuan :
Membentuk kerja sama ekonomi antar negara anggota.
Anggota :
Austria, Belgia, Australia, Inggris, Kanada, Denmark, Ceko, Portugal,
Finlandia. Prancis, Jerman, Meksiko, Yunani, Islandia, Irlandia, Italia,
Selandia Baru, Jepang, Luxemburg, Belanda, Spanyol, Norwegia, Swedia,
Hongaria, Korea Selatan, Polandia, Slowakia, Swiss, Turki, dan Amerika
Serikat.
2.OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries):
organisasi negara-negarapengekspor minyak yang
dibentuk di Bagdag, Iraq tanggal 14 September 1960 dan
berpusat di Wina, Austria.
Pendiri :
Arab Saudi, Iraq, Iran, Kuwait, Venezuela
Anggota :
Indonesia, Nigeria, Uni Emirat Arab, Qatar, Algeria, Aljazair,
Libya.
Kantor Pusat pada 1961-1964 di Jenewa, Swiss ,
sedangkan mulai tahun 1965-sekarang berada di Wina,
Austria lanjut
Tujuan :
1. Menentukan harga minyak bumi bersama dan mengatur
pemasarannya.
2. Menghindari persaingan diantara sesama Negara pengekspor
minyak bumi.
3. Menetapkan quotaminyak bumi yang akan dipasarkan
4. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan dunia akan minyak bumi.
3.IDB (Islamic Development Bank):
bertujuan untuk membantu
pembangunan
ekonomi negara-negara
anggota dengan cara
memberikan pinjaman
dengan syarat yang mudah.Jumlah Anggota : 51 Negara
Anggota utama :
Arab Saudi, Libya, Iran, Mesir Kuwait, Turki, Qatar, UEA, Nigeria
Tujuan :
Membantu ekonomi negara anggota dengan member pinjaman dengan
syarat lunak.
4.Rencana Kolombo (Colombo Plan):
bertujuan untuk meningkatkanderajat kehidupan ekonomi dansosial negara-negara yang baruberkembang atau merdeka di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Anggota :
Afghanistan, Australia, Bangladesh, Bhutan, Fiji, India, Indonesia, Iran,
Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar,
Nepal, Selandia baru, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Srilanka,
Thailand, Amerika, Vietnam.
Tujuan :
Meningkatkan derajat kehidupan ekonomi dan sosial Negara
5.CGI (ConsultativeGroup on Indonesia):
bertujuan untuk membantu
pembangunan ekonomi
Indonesia dengan
memberikan pinjaman yang
didirikan bulan Juli 1992 dan
diketuai oleh direktur Bank
Dunia.Anggota :
Jepang, Korea selatan , Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris,
Swiss,
Belgia. Denmark, Australia, Kanada, Italia, Spanyol, Finlandia, Swedia,
Norwegia, Indonesia, Austria,s Selandia Baru.
Tujuan :
Membantu pembangunan ekonomi Indonesia
dengan memberikan dana.
Sektor-sektor yang didanai dari CGI
diprioritaskan untuk Penanggulangan masalah
kemiskinan. Pembangunan infrastruktur.
Penangan masalah-masalah pemerintahan
yang bersih .
Rekonstruksi perbankan.
Penanganan masalah- masalah kesejahteraan
masyarakat.
6.BEU (Benelux Economic Union):
bertujuan untuk
mencapai kesatuan ekonomi
yang menyeluruh antarnegara
Luksemburg, Belgia, dan
Belanda.
Anggota :
Belanda, Belgia, Luxemburg
Tujuan :
Tarrif Community , yaitu kesepakatan untuk mengurangi bea impor
atau
tarif bagi anggotanya dan mengenakan tarif tertentu bagi negara lain
di luar anggota.
Customs union , yaitu kesepakatan yang menyatakan bahwa antar
negara anggota tidak ada tarif, sedangkan terhadap negara lain ada
kesepakatan tarif.
Full economic union , yaitu kesepakatan yang menyatakan bahwa
antar negara anggota tidak ada lagi hambatan dalam perdagangan
dan pada akhirnya tercipta perdagangan bebas.
7.IMF (International Monetary Fund):
Dibawah naungan PBB
didirikan di washington
tanggal 27 Desember 1945
dan bertujuan untuk
memajukan kerjasama
bidang ekonomi, keuangan,
dan perdagangan serta serta
membangun negara anggota
yang mengalami defisit
neraca pembayaran.
Tujuan :
Memajukan kerjasama ekonomi, keuangan, perdagangan,
Membangun negara anggota yang mengalami defisit neraca
pembayaran.
Memajukan kerja sama internasional di bidang moneter.
Tugas pokok IMF :
Membantu Negara anggota untuk mengatasi defisit neraca
pembayaran luar Negrinya.
Memajukan kerjasama moneter internasional.
Mengusahakan stabilitas nilai Kurs.
Memberikan bantuan kepada negara anggota yang mengalami
kesulitan alat pembayaran luar negri.
Sebagai tempat konsultasi dan kerjasama dibidang pembayaran
Internasional.
8.IDA (International Devolepment Assosiation):
didirikan tanggal 24 desember 1960
dan berpusat di washington.
Bertujuan untuk memberikan kredit
dengan syarat lunak untuk
pembangunan di negara-negara
berkembang.
Tujuan :
Memberi kredit dengan syarat lunak kepada negara-negara
berkembang dan relatif lebih ringan ketimbang Bank
Dunia(IBRD)
9.World Bank:
merupakan bank yang memberi bantuan dalam halpembangunan danperkembangan negara.
Tujuan :
Memperbaiki dan membangun daerah-daerah yang mengalamikerusakan karena perang.
Membantu pembangunan ekonomi kepada negara-negara maju, dengan memberikan fasilitas dan investasi untuk tujuan produksi
Turut serta dalam investasi swasta , dengan cara menanamkanmodal sendiri atau modal yang diperoleh dari hasil penjualan obligasiyang diterbitkan oleh IBRD
Mengadakan koordinasi dengan pinjaman-pinjaman yang diberikanoleh atau melalui badan-badan internasional lainnya
10.UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development):
bertujuan untuk mengusahakanpembangunan dan memper-lancarperdagangan internasional untuknegara-negara berkembang.
Tujuan :
Mengusahakan pembangunan dan memperlancar perdagangan
internasional untuk negara-negara berkembangan
Hasil penting dalam sidangpembentukan UNCTAD
General System of preferency (GSP) yaitu suatu fasilitas preferensidalambentuk keringanan bea masuk yang diberikan negara negara majuterhadap produk-produk industri manufaktur dari negara berkembang (NSB)
Common fund, yaitu dana bersama yang diusahakan UNCTAD untukmenjaga stabilitas internasional, sehingga dapat diperoleh stabilitaspenerimaan ekspor negara-negara berkembang atas produk primer yang harganya sensitif
11.IFC (International Finance Corporation):
bertujuan untuk memberikan
bantuan modal kepada para
pengusaha swasta yang dijamin
oleh pemerintahnya.
Tujuan :
Memberi bantuan modal kepada pengusaha swasta yang dijamin
oleh pemerintahannya.
Membantu memberikan kredit jangka panjang kepada pengusaha
swasta dengan suatu jaminan dari pemerintahannya.
12.FAO (Food and Agriculture Organization):
Dibawah naungan PBB:didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dan berpusat di Roma, Italia. Bertujuan untuk membantu negarayang memerlukan bantuanmakanan dan pertanian.
Tujuan :
Meningkatkan jumlah dan mutu bahan makanan • Lanjut
Kegiatan FAO antara lain :
Memperbaiki dan menyelengarakan pendidikan dalam bidangpangan dan pertanian di Negara yang dianggap perlu
Memperbaiki produksi dan distribusi pertanianpertanian dan agraria
Berusaha mempertahankan dan menjaga kelestarian tanah danpersediaan air
Membantu kelancaran pemberian kredit untuk pertanian dan agraria
13.UNDP (United Nations Development
Program):
bertujuan untuk
memberikan bantuan
pembangunan negara
miskin dan berkembang.
Tujuan :
Membantu pembangunan negara miskin dan berkembang
14.WTO (World Trade Organization):
bertujuan untuk mengurangi atau
menghapus rintangan-rintangan
yang dapat menghambat per-
dagangan internasional, seperti
pengurangan atau penghapusan
tarif bea masuk barang dan
menghindari tarif ganda.
Tujuan :
Mengurangi dan menghapus rintangan yang menghambat perdagangan
internasional.
15.UNINDO (United Nations Industrial
Devolopment Organization):
berpusat di Wina, Austria
yang bertujuan untuk
memajukan
perkembangan industri di
negara-negara berkembang ,
seperti memberikan bantuan teknis, program-
program latihan, dan penyediaan informasi.Tujuan :
Memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang,
memberikan bantuan teknis, memberikan pelatihan, mengadakan
penelitian
16.ILO (International Labour Oraganization):
Dibawah naungan PBB:
berpusat di Kota Jenewa, Swiss
berdiri 11 April 1919,
bertujuan untuk mewujudkan
keadilan sosial dan ekonomi, serta
perbaikan nasib buruh dan
keluarganya di seluruh dunia.
Usaha yang Dilakukan ILO untuk Mencapai Tujuannya :
1. Mengadakan Perjanjian Upah, jamkerja, usia minimum bekerja,
jaminan sosial, serta Ketentuan Libur dan cuti
2. Memberikan saran kepada berbagai Negara dalammenyusun UU
dan peraturan perburuhan, sehingga kaum buruh mendapat
perhatian lebih baik
Tujuan :
Mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi, serta
memperbaiki nasib buruh dan keluarganya di seluruh
dunia.
Mencapai perdamaian abadi dengan tercapainya keadilan
sosial.
Menciptakan stabilitas dibidang ekonomi dan sosial.
Meningkatkan perbaikan nasib kaum buruh dan
keluarganya
BERIKUT INI ORGANISASI – ORGANISASI BERDASARKAN
NAUNGAN PBB/BUKAN NAUNGAN PBB
Dibawah naungan PBB:
IMF(International Monetery Fund)
IMF adalah Lembaga Moneter Internasional.
Berdiri : 27 September 1945.
Tujuan :
-Membantu negara-negara yang mengalami defisit
neraca pembayaran(utama)
-Memperluas perdagangan internasional kesempatan kerja
serta meningkatkan pendapatan riil negara-negara anggota
-Memperluas kerja sama di bidang moneter anggotanya
-Mewujudkan stabilitas kurs valuta asing negara anggota
-Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang
mudah
2.FAO(Food Agriculture Organization)
FAO adalah organisasi Pangan dan Pertanian,dan
berkedudukan di Roma,Italia.
Berdiri : 16 Oktober 1945
Tujuan : Ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas
persediaan pangan dunia.
3. ILO(International Labor Organization)
ILO adalah organisasi perburuhan internasional dan
berkedudukan di Jeneva,Swiss.
Berdiri : 11 April 1919
Tujuan : Memperjuangkan keadilan dan perbaikan nasib
buruh beserta keluarganya
4. IBRD( International Bank for Reconstruction and
Development)
IBRD merupakan Bank Dunia.
Berdiri : 27 Desember 1967
Fungsi : Memberikan kredit jangka panjang kepada
negara-negara yang sedang berkembang.
5. UNIDO(United Nations Industrial Development)
UNIDO adalah organisasi pembangunan industri PBB
berkedudukan di Wina,Austria. Berdiri : 24 Juli
1967.
Tujuan : Memajukan perkembangan industri di negara-
negara berkembang
6. GATT(General Agreement of Tariffs and Trade)
GATT adalah perjanjian umum tentang tarif dan
perdagangan.
Berdiri : pada tahun 1948
Tujuan : Menghilangkan hambatan di bidang perdagangan
dan menghendaki terwujudnya perdagangan bebas di
seluruh dunia.
GATT diubah menjadi WTO(World Trade Organization)
Tugas dan Fungsi :Menyelenggarakan dan mengawasi
pelaksanaan perdagangan bebas dunia yang akan mulai
diberlakukan di seluruh dunia tahun 2020.
Yang tidak dibawah naungan PBB:
1. IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia)
IGGI merupakan kelompok negara yang banyak
memberikan bantuan kredit kepada Indonesia.
Berdiri : 23 Februari 1967 di Belanda
Anggota :
AS,Australia,Austria,Belanda,Belgia,Firlandia,Jepang,
Jerm an,Inggris,Italia,Kanada,Prancis,Selandia
Baru,Spanyol,Swiss.
Pada tanggal 25 Maret 1992 IGGI dibubarkan secara
resmi untuk pemerintah Indonesia karena Belanda terlalu
banyak ikut campur urusan dalam negeri Indonesia.
2. CGI ( Consultativ Group on Indonesia)
CGI adalah kelompok penasehat untuk
Indonesia,CGI merupakan kreditor yang
terdiri dari negara-negara dan lembaga
keuangan I nternasional untuk Indonesia.
Berdiri : Bulan Juli 1992 di Paris,Prancis.
Anggota CGI terdiri dari 18 negara dan 18
lembaga keungan Internasional yang sebagian
besar merupakan mantan anggota IGGI kecuali
Belanda.
3.ADB( ASEAN Development Bank)
Bank Pembangunan ASEAN berdiri pada tahun 1996
berpusat di Manila.
4. IDB( Islamic Development Bank)
Bank Pembangunan Islam yang berdiri 20 Oktober
1975 berpusat di Saudi Arabia. 5. G7/G8 (Group on
Seven / Group on Eight)
G7 adalah kelompok 7 negara maju yang
memberikan bantuan kredit kepada negara
berkembang
Anggota G7:
Amerika,Kanada,Jepang,Perancis,Jerman,Italia,Inggris.
Pada Juli 1993 kelompok G7 ini mengadakan sidang di
Tokyo untuk membahas prioritas bantuan kepada Rusia. Sejak
tahu 1998 Rusia tidak pernah mendapat bantuan lagi tetapi
bergabung dengan anggota G7 sehingga namanya menjadi G8.
6. OPEC( Organization Petrolium Exporting
Countries)
Berdiri : tahun 1960 di Caracas,Venezuela.
OPEC didirikan oleh lima negara pengekspor
minyak yaitu Saudi Arabia,Kuwait,Iran,Irak,dan
Venezuela.
Anggota: Libya,Indonesia,Qatar.Equador,Gabon,Aljazair,Nigeria,
Eni Emirat Arab dan ditambah 5 negara pendiri.
Tujuan :
-Menentukan jumlah produksi minyak di dunia
-Memenuhi kebutuhan minyak di dunia dengan saling menguntungkan
-Mengatur pemasaran minyak sehingga tidak terjadi perang harga di
antara sesama negara penghasil minyak
-Memberikan perlindungan harga minyak di pasar dunia
-Menghindarkan persaingan di antara negara negara anggota OPEC
-Menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor dunia
B. PERAN INDONESIA DALAM KERJA SAMA
EKONOMI INTERNASIONAL
Indonesia Ikut Sebagai Pendiri
Yaitu :
Indonesia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN.
Indonesia Berperan Sebagai Anggota
Yaitu :
Indonesia merupakan anggota dari organisasi sebagai
berikut:
Indonesia sebagai anggota ASEAN
Indonesia sebagai anggota OPEC
Indonesia menjadi anggota PBB
Indonesia Sebagai Penerima Bantuan
Yaitu :
Indonesia menerima bantuan dari organisasi-organisasi
sebagai berikut:
CGI (Memberi bantuan kepada pemerintah maupun
swasta untuk memantapkan dan memajukan ekonomi
Indonesia)
ADB (Memberi bantuan teknik kepada negara-negara
yang sedang membangun termasuk Indonesia)
IMF (Indonesia menerima bantuan dana dari IMF karena
terjadi krisis ekonomi tahun 1997)
C. GLOBALISASI EKONOMI
Pengertian Globalisasi Ekonomi
Sejarah Globalisasi Ekonomi
Penyebab Meningkatnya Globalisasi
Faktor – Faktor yang Mendorong Terjadinya
Globalisasi Ekonomi Dunia
Wujud Nyata dari Globalisasi Ekonomi
Pengaruh Globalisasi dalam Berbagai Bidang
Kehidupan
Dampak Globalisasi Ekonomi
PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi berasal dari kata “ global “ yang berarti
meliputi seluruh dunia. Jadi globalisasi berarti proses
masuknya ke ruang lingkup dunia ( lihat Kamus Besar
Bahasa Indonesia )
Beberapa pengertian globalisasi :
1. Globalisasi adalah sebuah perubahan sosial
berupa bertambahnya keterkaitan diantara elemen-elemen
yang terjadi akibat perkembangan teknologi di bidang
transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran
budaya dan ekonomi internasional
2. Globalisasi juga bisa diartikan proses dimana berbagai
peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu
dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan
masyarakat di belahan dunia yang lain.
3. Selain itu globalisasi juga berarti meningkatnya saling
keterkaitan antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya
proses ekonomi, lingkungan, politik dan pertukaran kebudayaan.
Jadi globalisasi mencakup semua bidang seperti proses
perubahan sosial, arus informasi, aliran barang, jasa dan uang
serta pertukaran budaya.
SEJARAH GLOBALISASI EKONOMI
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena
di abad ke 20 ini yang dihubungkan denan bangkitnya ekonomi
internasional. Pada interaksi globalisasi dalam hubungan antar bangsa
di dunia telah ada sejak berabad-abad lalu. Bila ditelusuri benih-benih
globalisasi telah tumbuh ketika manusa mulai mengenal perdagangan
antar negara sekitar 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari
Tiongkok dan India mulai menulusuri negri lain, baik melalui jalan darat,
seperti jalur sutera, maupun jalan laut untuk berdagang.
Fenomena berkembangnya perusahaan Mcdonals di seluruh
dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi. Demikian pula pada
fase yang ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia
dan Afrika. Kaum muslim telah membentuk jaringan perdagangain di
beberapa negara, antara lain jepang, tiongkok, vietnam, indonesia,
Malaysia, india , persia, afrika timur, venesia dan Genoa. Di samping
membentuk jaringan dagang kaum pedagangn muslim juga
menyebarkan nilai-nilai agama Islam, nama-nama , abjad, arsitek, nilai
sosial dan budaya arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara
besar-besaran oleh bangsa Eropa, utamanya Spanyol, Portugis,
Inggris, dan Belanda sebagai pelopornya. Hal ini di dukung pula
dengan terjadinya revolusi industri yang telah mendorong peningkatan
keterkaitan antar bangsa di dunia. Berbagai teknologi mulai ditemukan
dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer,
dan internet. Pada saat itu , berkembang pula kolonialiasis di dunia
yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku
serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di
dunia. Misalnya, sejak politik pintu terbuka di terapkan di Indonesia,
maka perusahaan perusahaan dari Eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia, seperti freeport, dan Exxon Oil dari Amerika
Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris.
Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi
sampai saat ini.
Fase berikutnya terus berjalan dan mendapat momentum
ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh.
Keruntuhan komunisme seakan memberi pembenaran bahwa
kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan
dunia. Implikasinya negara-negara di dunia mulai menyediakan diri
sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan
perkembangan teknloogi komunikasi dan transportasi yang sangat
cepat sehingga sekat-sekat antar negara mulai kabur atau tidak jelas.
PENYEBAB MENINGKATNYA GLOBALISASI
a.Adanya Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Giddens, ada sejumlah pengaruh politik yang
memengaruhi meningkatnya globalisasi. Yaitu:
1) Bubarnya Uni Soviet tahun 1991 dan Jatuhnya Komunisme
Model Soviet.Sejak bubarnya Uni Soviet, negara-negara bekas blok
Soviet seperti Rusia, Polandia, Republik Ceko, dan lain-lain
bergerak mengikuti sistem politik dan ekonomi Barat.
2) Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasional dan Regional
Mekanisme pemerintah internasional dan regional misalnya PBB
dan Uni Eropa.
3) Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovernmental
Organizations/IGOs) dan Organisasi Non-pemerintah Internasional
(Internasional Non-Governmental Organizations/INGOs)
Organisasi-organisasi internasional ini mendorong terjadinya
komunikasi dan interaksi antarpemerintah atau masyarakat
antarnegara. Hal ini juga mendorong meningkatnya globalisasi
b.Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas
Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
mendorong tiap-tiap individu bisa berhubungan dengan cepat.
Selain itu, kemajuan di bidang teknologi juga menbuat individu
dapat mengakses informasi dengan cepat, baik informasi dari
dalam negeri maupun luar negeri.
c.Berkembang Pesatnya Perusahaan-Perusahaan
Transnasional.
Perusahaan transnasional atau transnational corporations
(TNCs) adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa
di lebih dari satu negara.
FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG
TERJADINYA GLOBALISASI EKONOMI DUNIA
a. Faktor Ekstern
Faktor Ekstern munculnya globalisasi berasal dari luar negeri
dan perkembangan dunia. Faktor tersebut sebagai berikut.
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknology (Iptek).
2) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
3) Adnya kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
4) Modersisasi atau pembaruan di berbagai bidang yang
dilakukan negara-negara di dunia mempengaruhi negara lain
untuk mengadupsi atau meniru hal yang sama.
5) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara
di dunia sedikit banyak memberi inspiransi bagi munculnya
tuntutan tranparansi dan globalisasi di sebuah negara.
6) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga
internasional.
7) Perkembangan HAM.
b. Faktor Intern
Faktor intern munculnya globalisasi berasal dalam negeri.
Berikut faktor-faktor intern tersebut.
1) ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara
lain di dunia.
2) Kebebasan pers.
3) Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.
4) Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya
masyarakat.
5) Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya
pendidikan masyarakat.
WUJUD NYATA DARI GLOBALISASI EKONOMI, ANTARA
LAIN TERLIHAT DALAM BERBAGAI BENTUK SEBAGAI
BERIKUT
a. Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yaitu dimana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi
lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai
ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia
dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
b. Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio
ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh
yaitu PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan
telepon atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol
telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-
operate-transfer)bersama mitrausaha dari manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja.
Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh
dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh
kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi
maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
d. Globalisasi jaringan informasi
Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi
dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui:
TV, radio, media cetak, dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju
telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang
yang sama. Sebagai contoh KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger
melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik
yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
e. Globalisasi Perdagangan
Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan nontarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin
cepat, ketat, dan fair.
PENGARUH GLOBALISASI DALAM
BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
1. Teknologi informasiPerkembangan pesat teknologi informasi melalui penggunaankomputer, satelit dan internetmemungkinkan orang mengakses informasi yang dibutuhkansecara cepat.2. Teknologi KomunikasiMurahnya harga hp ( telp seluler ), kartu perdana dan layananpesanan singkat (sms)memungkinkan komunikasi antar orang tidak terganggujauhnya jarak.3. TransportasiKemajuan transportasi baik darat, laut maupun udaramenyebabkan pergerakan (mobilitas)manusia dari satu negara ke negara lain semakin cepat.Arus globalisasi tidak mungkin bisa dibendung karenaberkaitan dengan perkembanganteknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
4. Politik
Kehidupan politik diberbagai Negara hampir sama dan serupa.
Semua Negara saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Paham
demokrasi dianut oleh berbagai Negara di dunia. Pemilu
dilakukan di Negara-negara untuk memilih wakil rakyat.
Kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif dipraktikan di
Negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Indonesia, dan
Prancis.
5. Ekonomi
Globalisasi sangat mempengaruhi perdagangan ekonomi.
Pemilik modal dari Jepang atau Jerman, dapat mendirikan
pabrik-pabrik di AS. Sebaliknya, pemilik modal AS juga dapat
mendirikan pabrik di Negara-negara itu dan memasarkannya.
Tidak heran jika AS menggunakan mobil Jepang atau orang
Jepang dan Jerman menggunakan komputer buatan AS yang
dirakit di Jepang.
6. Budaya
Tahukah anda music rock ? Itulah salah satu wujud pengaruh
globalisasi. Kaum muda dari berbagai Negara berusaha
mempelajari dan memainkan music keras itu. Tak hanya itu,
dari music rock pula muncul gaya rambut, gaya berpakaian,
dan bahkan gaya hidup. Budaya music rock mewabah di
seluruh penjuru dunia tanpa bisa dicegah.
7. Sosial
Apa yang terjadi ketika sebuah bangsa mengalami bencana?
Berduyun-duyun masyarakat dunia memberikan bantuan.
Saat rakyat Aceh terkena Tsunami, masyarakat dunia
langsung bergerak menolong. Organisasi social dari berbagai
Negara juga turut membantu.
.
DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI
a.Dampak positif globalisasi ekonomi
1. Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori Keuntungan
Komparatif dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan
perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan
dengan efisien, output dunia bertambah dan masyarakat
akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat,
selanjutnya
dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari
berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang
lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang
yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap
negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam
negeri. Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor,
dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di
pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi
pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk
berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati
oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal
dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman
kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang. Semakin
mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila
investasinya bersif langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di
Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa
mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
5. Menyediakan dana tambahan
untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan
berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan
asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali
memerlukan modal dari bank atau pasar saham, dan dari luar negeri
terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan
pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal
yang dibutuhkan tersebut.
6. Semakin mudah memperoleh barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di
Indonesia.
7. Liberalisasi
perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain
memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing
merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil
pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan tambang. Di bidang
jasa kita
mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara
untuk menikmati keindahan alam dan budaya tradisional
yang beraneka ragam.
b.Dampak negatif globalisasi ekonomi
1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia
karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih
murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh
dari Thailand.
2. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga
mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman
produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah
air.
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas
dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di
Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa
tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan
ekonomi.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di
Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di
Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
5. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan
perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri
sulit berkembang.
6. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
7. Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar
negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
8. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit
perdagangan nasional.
9. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
10. Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
11. Memahami perkembangan industry
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem
perdagangan luar negeri yang lebih besar. Perkembangan ini
menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tinggi.
12. Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaiknya,
apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini memperburuk kondisi neraca pembayaran.
Efek buruk lain dari globalisasi terhadap nerca pembayaran adalah
pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami deficit. Investasi asing yang bertambah banyak
menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi
ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat
mengakibatkan buruk terhadap neraca pembayaran.
13. Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran
investasi (modal) yang semakin besar. Investasi terutama
meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika
pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk,
ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana
dalam negeri akan mengalir ke luar negeri. Neraca pembayaran
cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang
domestic merosot. Ketidakstabilan di sector keuangan ini dapat
menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
14. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu
negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi
menjadi tidak stbil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang
seperti ini akan mengurangi lanjutnya pertumbuhan ekonomi.
D. DAMPAK KERJA SAMA ANTARNEGARA BAGI
PEREKONOMIAN INDONESIA
Dampak Positif Kerja Sama
Antarnegara bagi Perekonomian
Indonesia
Dampak Negatif Kerja Sama
Amtarnegara bagi Perekonomian
Indonesia
DAMPAK POSITIF KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONALTERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA
a. Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan
banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang
keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh
bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak
yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian,
adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan
keuangan negara.
b . Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan
yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan
yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan
produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-
negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat
regional dan internasional pada gilirannya akan
meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
c . Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang
perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa
diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas
pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh
negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan
negara.
d . Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara
menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya
di Indonesia. Banyaknya investor yang mau
menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi
peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan
perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu,
banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan
kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat
berkurang.
e . Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat
berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan
hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu
adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama
tersebut perlu dibuat aturan per-dagangan yang
menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan
demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar
kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan
yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi
perdagangan dalam negeri semakin kuat.
DAMPAK NEGATIF KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONALTERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA
a. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat
membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan
negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak
dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
b . Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi
Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada
negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang
melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika
kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat
campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan
rakyat.
c . Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi
antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja
asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja
Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi
banyaknya pengangguran.
d . Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia
mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai
produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya
pola hidup konsumtif.
VIDEO TENTANG KERJA SAMA EKONOMI
INTERASIONAL
TERIMA
KASIH