PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107.1/M-IND/PER/12/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian, perlu menyusun petunjuk teknis pejabat fungsional arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional Arsiparis di Lingkungan Kementerian Perindustrian; Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8) 4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54) 5. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis;
35
Embed
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 107.1/M-IND/PER/12/2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan
dilingkungan Kementerian Perindustrian, perlu menyusun
petunjuk teknis pejabat fungsional arsiparis di lingkungan
Kementerian Perindustrian ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri
Perindustrian tentang Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional
Arsiparis di Lingkungan Kementerian Perindustrian;
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5286);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 8)
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54)
5. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet
Kerja Periode Tahun 2014-2019;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis;
- 2 -
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perindustrian;
8. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2015 tentang Tata Cara penyesuaian (Inpassing) Jabatan
Fungsional Arsiparis;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Pasal 1
Memberlakukan Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional Arsiparis Di
Lingkungan Kementerian Perindustrian sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional Arsiparis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan bagi setiap unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam melaksanakan
kegiatan arsiparis.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
SALINAN Peraturan Menteri ini
disampaikan kepada:
1. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian;
2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian;
3. Para Pimpinanan UPT dan Unit Pendidikan di lingkungan Kementerian
Perindustrian;
4. Pertinggal.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2015
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
SALEH HUSIN
- 3 -
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 107.1/M-IND/PER/12/2015
TANGGAL : 2 Desember 2016
PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BAB I BAB II
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Maksud dan tujuan C. Ruang lingkup D. Pengertian
Jabatan Fungsional Arsiparis
A. Rumpun jabatan dan kedudukan jabatan fungsional arsiparis B. Unit pembina dan tugas jabatan fungsional arsiparis
C. Kategori dan jenjang jabatan fungsional arsiparis
D. Tugas pokok, hasil kerja dan uraian tugas jabatan fungsional arsiparis E. Penilaian kinerja jabatan arsiparis
F. Pengangkatan dalam jabatan fungsional arsiparis dan Kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan
G. Kompetensi jabatan fungsional arsiparis H. Pendidikan dan pelatihan I. Pemberhentian sementara dan pengangkatan kembali dalam
jabatan arsiparis
BAB III
Penutup
MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SALEH HUSIN
- 4 -
PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahwa untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang efektif dan efisien di Lembaga-lembaga Negara, Badan-badan
Pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian, diperlukan adanya manajemen
atau pengelolaan arsip yang baik agar penyelengaraan kegiatan Pemerintahan dan
pembangunan berjalan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan Sumber
Daya Manusia (SDM) aparatur yang handal, kompeten dan profesional yaitu SDM
Kearsipan/Arsiparis yang handal dibidang Kearsipan.
Untuk menyelenggarakan kegiatan bidang kearsipan disetiap Lembaga-lembaga
Negara dan Badan-badan Pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian
masih terkendala karena belum adanya kesesuaian antara kompetensi dan jabatan
yang diduduki, komposisi keahlian dan keterampilan yang proporsional,
pendistribusian jabatan Fungsional belum didasarkan atas beban kerja, sehingga
jabatan Fungsional yang ada belum secara nyata terlihat maksimal dalam
sumbangsihnya terhadap pencapaian Visi dan Misi organisasi serta program
Kementerian Perindustrian. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Arsiparis Kementerian Perindustrian.
Dalam hal ini Pemerintah telah memberikan pengakuan terhadap Jabatan
Fungsional Arsiparis sejak ditetapkannya Keputusan Menteri Perindustrian Nomor.
36 Tahun 1990 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional Arsiparis, yang
kemudian diubah dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 09/KEP/M.PAN/2/2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka
Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 34/KEP/M.PAN/3/2004 dan selanjutnya diubah dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
34/PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka
Kreditnya, terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis.
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Arsiparis ini diharapkan dapat menjadi acuan
bagi Unit-unit Kearsipan dan Pejabat Fungsional Arsiparis baik Pusat maupun
Daerah di lingkungan Kementerian Perindustrian.
- 5 -
B. Maksud dan Tujuan
Maksud Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Arsiparis adalah sebagai acuan bagi
unit Kearsipan dan Arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Tujuan:
1. Mempermudah komunikasi yang efektif dan efisien antar Pejabat Fungsional
Arsiparis dengan Unit Kearsipan baik Pusat maupun Daerah serta Unit Pembina
Kearsipan dan Jabatan Fungsional Arsiparis Kementerian Perindustrian;
2. Untuk menyamakan persepsi dalam melakukan dan menentukan
jenis pekerjaan sesuai dengan jenjang jabatannya dalam rangka menghitung dan
membuat angka kredit.
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Jabatan Arsiparis Kementerian Perindustrian
mencakup Jabatan Fungsional Arsiparis yang meliputi : Rumpun Jabatan
Fungsional Arsiparis, Unit Pembina, Kategori dan Jenjang Jabatan Fungsional
Arsiparis, Tugas Pokok, Hasil Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Fungsional
Arsiparis, Penilaian Kinerja Jabatan Arsiparis, Pengangkatan, Kenaikan Pangkat
dan Kenaikan Jabatan, Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis, Pendidikan dan
Pelatihan, Pemberhentian Sementara dan Pengangkatan kembali dalam Jabatan
Fungsional Arsiparis
D. Pengertian
1. Jabatan Fungsional adalah jabatan fungsional tertentu yang
mempunyai ruang lingkup fungsi, dan tugas, tanggungjawab, dan
wewenang untuk melaksanakan kegiatan kearsipan pada Lembaga
Negara, Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Desa, dan Perguruan Tinggi
Negeri.
2. Arsiparis adalah seseorang PNS yang memiliki kompetensi di
bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau
pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan
tanggungjawab melaksanakan kegiatan kearsipan yang diangkat oleh
pejabat yang berwenang di lingkungan lembaga negara, pemerintahan
daerah, permerintahan desa dan satuan organisasi perguruan tinggi
negeri.
3. Arsiparis Kategori Keterampilan adalah Arsiparis dengan
kualifikasi teknis atau penunjang professional yang pelaksanaan fungsi
dan tugasnya serta kewenangannya mensyaratkan penguasaan
- 6 -
pengetahuan teknis di bidang kearsipan.
4. Arsiparis Kategori Keahlian adalah Arsiparis dengan kualifikasi
profesional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya serta kewenangannya
mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kearsipan.
5. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip
6. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai
bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
7. Kegiatan kearsipan adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka mendukung penyelenggaraan kearsipan yang meliputi pengeloaan
arsip dinamis, pengelolaan arsip statis, pembinaan kearsipan, dan
pengolahan serta menyajikan arsip menjadi informasi.
8. Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis adalah proses penciptaan,
penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusuan arsip yang dilakukan
terhadap arsip aktif, arsip inaktif dan arsip vital, secara efisien, efektif,
dan sistematis.
9. Kegiatan Penciptaan Arsip adalah kegiatan pembuatan dan
penerimaan arsip yang dilaksanakan berdasarkan tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, serta sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip.
10. Kegiatan Pemeliharaan Arsip adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menjaga keautentikan, keutuhan,keamanan, dan keselamatan arsip
melalui pemberkasan arsip aktif, penataan arsip inaktif, penyimpanan
arsip, dan alih media arsip.
11. Kegiatan Pemberkasan Arsip adalah penempatan naskah ke dalam suatu
himpunan yang tersusun secara sistematis dan logis sesuai dengan
konteks kegiatannya sehingga menjadi satu berkas karena memiliki
hubungan informasi, kesamaan jenis atau kesamaan masalah dari suatu
unit kerja.
12. Kegiatan Penataan Arsip Inaktif adalah penataan arsip inaktif pada unit
kearsipan melalui kegiatan pengaturan fisik arsip, pengolahan informasi
arsip dan penyusunan daftar arsip inakif.
- 7 -
13. Kegiatan Penyimpanan Arsip adalah kegiatan penyimpanan arsip yang
dilakukan terhadap arsip yang sudah didaftar dalam daftar arsip untuk
menjamin keamanan fisik dan informasi arsip selama jangka waktu
penyimpanan arsip berdasarkan JRA ( Jadwal Retensi Arsip).
14. Kegiatan Penggunaan Arsip adalah kegiatan memanfaatkan dan
menyediakan arsip bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak untuk
memenuhi kepentingan dalam kegiatan perencanaan, pengambilan
keputusan, layanan kepentingan publik, perlindungan hak, dan/atau
penyelesaian sengketa serta kepentingan lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
15. Kegiatan Penyusutan Arsip adalah pengurangan arsip melalui
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan,
pemusnahan arsip yang telah habis retensinya dan tidak memiliki nilai
guna lagi, dan penyerahan arsip statis oleh pencipta arsip kepada
lembaga kearsipan.
16. Kegiatan Akuisisi Arsip adalah proses penambahan khazanah arsip statis
pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan
arsip statis dan pengelolaannya dari pencipta arsip kepada lembaga
kearsipan.
17. Kegiatan Pembinaan Kearsipan adalah kegiatan untuk memberi
pengarahan, penguatan, dan pemberdayaan kepada pencipta arsip,
lembaga kearsipan, dan Sumber Daya Manusia kearsipan serta
pemangku kepentingan lainnya, berkenaan dengan arsip guna mencapai
tujuan penyelenggaraan kearsipan secara efektif dan optimal.
18. Kegiatan Uji Kompetensi Kearsipan adalah Sertifikasi Arsiparis yang
dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan
formal kepada Arsiparis oleh ANRI sebagai pengakuan terhadap
kompetensi bidang kearsipan.
19. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai
tugas dan tanggungjawab dalam penyelenggaraan kearsipan.
20. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai angka kredit minimal
yang harus dicapai oleh Jabatan Fungsional Arsiparis sebagai salah satu
syarat kenaikan pangkat dan/atau jabatan.
- 8 -
BAB II
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
A. RUMPUN JABATAN DAN KEDUDUKAN JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
1. Jabatan Fungsional Arsiparis termasuk dalam rumpun Arsiparis,
Pustakawan dan yang berkaitan.
1) Jabatan Fungsional Arsiparis, mempunyai kedudukan hukum sebagai
tenaga profesional di bidang kearsipan yang memiliki kemandirian dan
independen dalam melaksanakan fungsi, tugas Kementerian
Perindustrian.
2) Jabatan Fungsional Arsiparis merupakan jabatan karier yang diduduki
oleh PNS.
3) Dalam kedudukannya sebagai tenaga profesional, Arsiparis memiliki,
tugas, dan kewenangan di bidang kearsipan.
2. Fungsi dan tugas Arsiparis:
1) menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh
Kementerian Perindustrian;
2) menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat
bukti yang sah;
3) menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan
arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang berfungsi untuk
menjamin arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan
melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
terpercaya;
5) menjaga keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara;
6) menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik
dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
terpercaya.
- 9 -
3. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Arsiparis mempunyai
kewenangan untuk:
1) menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh
pengguna arsip apabila dipandang penggunaan arsip dapat merusak
keamanan informasi dan/atau fisik arsip;
2) menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh
pengguna arsip yang tidak berhak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
3) melakukan penulusuran arsip pada pencipta arsip berdasarkan
penugasan oleh pimpinan pencipta arsip atau kepala lembaga kearsipan
sesuai dengan kewenangannya dalam rangka penyelamatan arsip.
B. UNIT PEMBINA DAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
1. Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis di lingkungan Kementerian
Perindustrian adalah Sekretariat Jenderal cq Biro Umum memiliki tanggungjawab
dan kewenangan untuk:
1) menyusun petunjuk teknis pelaksanaan jabatan Fungsional Arsiparis;
2) membuat formasi jabatan arsiparis
3) mensosialisasikan jabatan Fungsional Arsiparis di lingkungan
Kementerian Perindustrian;
4) menyelenggarakan pelatihan fungsional dan teknis Arsiparis;
5) mengembangkan Sistem Informasi Jabatan Fungsional Arsiparis (SIJFA);
6) memfasilitasi dan pembinaan profesi Arsiparis;
7) melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para pejabat
Fungsional Arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian;
8) melakukan monitoring dan evaluasi jabatan Fungsional Arsiparis
2. Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis dalam melaksanakan tugas
pembinaan menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan
Fungsional Arsiparis secara berkala sesuai dengan perkembangan
pelaksanaan pembinaan kepada Menteri Perindustrian RI. cq Sekretariat
Jenderal Kementerian Perindustrian
- 10 -
C. KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
Jabatan Fungsional Arsiparis merupakan jabatan Fungsional kategori:
1) Keterampilan; dan
2) Keahlian.
1. Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori Keterampilan dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
1) Arsiparis Pemula;
2) Arsiparis Terampil;
3) Arsiparis Mahir; dan
4) Arsiparis Penyelia.
2. Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori Keahlian dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
1) Arsiparis Ahli Pertama;
2) Arsiparis Ahli Muda;
3) Arsiparis Ahli Madya; dan
4) Arsiparis Ahli Utama.
D. TUGAS POKOK, HASIL KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL
ARSIPARIS
1. Tugas pokok Arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian meliputi :
1) melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dinamis,
2) pengelolaan arsip statis,
3) pembinaan kearsipan dan
4) pengolahan dan penyajian arsip menjadi informasi.
2. Hasil kerja Arsiparis dalam kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis, meliputi: