KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA
30
Embed
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA. BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA. L ATAR B ELAKANG. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMURKEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMURNOMOR 45 TAHUN 2002NOMOR 45 TAHUN 2002
TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA
BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYASURABAYA
LLATAR ATAR BBELAKANGELAKANG • Perlindungan Sumber daya air harus dijaga secara Perlindungan Sumber daya air harus dijaga secara
kuantitas dan kualitas dari konstruksi buangan limbah kuantitas dan kualitas dari konstruksi buangan limbah industri dan kegiatan usaha lainnya agar tetap memenuhi industri dan kegiatan usaha lainnya agar tetap memenuhi kemanfaatan bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup kemanfaatan bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya. lainnya.
• Standarisasi kualitas buangan industri dan kegiatan usha Standarisasi kualitas buangan industri dan kegiatan usha lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian pencemaran air dan perlindungan daya dukung lingkungan.pencemaran air dan perlindungan daya dukung lingkungan.
• Pertumbuhan jenis industri yang harus berkembang belum Pertumbuhan jenis industri yang harus berkembang belum disesuaikan penetapan baku mutunya sesuai dengan disesuaikan penetapan baku mutunya sesuai dengan kapasitas jenis produksi yang dihasilkan dengan kapasitas jenis produksi yang dihasilkan dengan pertimbangan best practical technology. pertimbangan best practical technology.
JJENIS ENIS IINDUSTRI NDUSTRI &&
1.1. Pulp dan Kertas Pulp dan Kertas 2.2. Kertas Kertas 3.3. Ethanol Ethanol 4.4. Mono Sodium Glutamat (Msg) dan LysineMono Sodium Glutamat (Msg) dan Lysine5.5. Gula Gula 6.6. Electroplating Electroplating 7.7. Penyamakan Kulit Penyamakan Kulit 8.8. Caustic Soda Caustic Soda 9.9. Karet Karet 10.10. Tekstil Tekstil
KKEGIATAN EGIATAN UUSAHA SAHA LLAINNYAAINNYA
yang ditetapkan berdasarkan volume limbah cair maksimum dan yang ditetapkan berdasarkan volume limbah cair maksimum dan konsentrasi maksimum. konsentrasi maksimum.
11.11. Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak 12.12. Pupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam FosfatPupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam Fosfat13.13. Accumulator (Baterai Basah)Accumulator (Baterai Basah)14.14. Baterai Kering Baterai Kering 15.15. Cat Cat 16.16. Pestisida Pestisida 17.17. Kayu LapisKayu Lapis18.18. Asam CitratAsam Citrat19.19. Peternakan Sapi Perah dan Babi Peternakan Sapi Perah dan Babi 20.20. Rumah Potong Hewan Rumah Potong Hewan 21.21. Minyak Kelapa Sawit Minyak Kelapa Sawit 22.22. Minyak Nabati, Sabun/DetergentMinyak Nabati, Sabun/Detergent23.23. Pengalengan/Pengolahan Ikan Pengalengan/Pengolahan Ikan 24.24. Cold Storage Cold Storage 25.25. BirBir
26.26. Susu Susu 27.27. Minuman ringan Minuman ringan 28.28. Pengupasan Biji Kopi/Coklat Pengupasan Biji Kopi/Coklat 29.29. Kembang Gula Kembang Gula 30.30. Mie dan Krupuk Mie dan Krupuk 31.31. Tahu dan Kecap/Tempe Tahu dan Kecap/Tempe 32.32. Pengolahan Buah dan Sayuran Pengolahan Buah dan Sayuran 33.33. Tapioka Tapioka 34.34. Farmasi Farmasi 35.35. Pengilangan Minyak Bumi Pengilangan Minyak Bumi 36.36. Inosine Mono Phospat (IMP)Inosine Mono Phospat (IMP)37.37. Pengolahan Daging Pengolahan Daging 38.38. Karton BoxKarton Box39.39. Sorbitol Sorbitol 40.40. Penyulingan Pelumas Bekas Penyulingan Pelumas Bekas
41.41. Keramik Keramik 42.42. Bleaching Earth (Tanah Pemucat)Bleaching Earth (Tanah Pemucat)43.43. Peleburan Tembaga Peleburan Tembaga 44.44. Waterglass (Sodium Silikat)Waterglass (Sodium Silikat)45.45. Galvanis, Perabotan Enamel dan Logam dengan Pembersihan Galvanis, Perabotan Enamel dan Logam dengan Pembersihan
Karat (Pickling).Karat (Pickling).46.46. Tepung Ikan Tepung Ikan 47.47. Agar-agar Agar-agar 48.48. Pencucian Kendaraan BermotorPencucian Kendaraan Bermotor49.49. Korek Api Korek Api 50.50. Industri SaosIndustri Saos51.51. Tepung Silica Tepung Silica
IINDUSTRI NDUSTRI & & KKEGIATAN EGIATAN UUSAHA SAHA LLAINNYAAINNYA
• Kadar/konsentrasi maksimum dan volume limbah cair maksimum Kadar/konsentrasi maksimum dan volume limbah cair maksimum • Volume Limbah cair ditetapkan pada produksi bulanan riil industri atau Volume Limbah cair ditetapkan pada produksi bulanan riil industri atau
kegiatan usaha yang bersangkutan :kegiatan usaha yang bersangkutan :
3.3. Kegiatan Usaha lain/industri yang tidak masuk pada lampiran I, baku Kegiatan Usaha lain/industri yang tidak masuk pada lampiran I, baku mutunya mengacu pada lampiran II berdasarkan golongan dan kelas mutunya mengacu pada lampiran II berdasarkan golongan dan kelas air.air.
4.4. Pengambilan contoh limbah cair oleh petugas instalasi yang Pengambilan contoh limbah cair oleh petugas instalasi yang bertanggung jawab dan telah memiliki sertfikat contoh uji tingkat bertanggung jawab dan telah memiliki sertfikat contoh uji tingkat Propinsi/Kabupeten/Kota dan pemeriksaan kualitas dilakukan Propinsi/Kabupeten/Kota dan pemeriksaan kualitas dilakukan laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya sekali laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan.dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan.
DMDMVM =VM = Pb Pb
5.5. Hasil pemeriksaan kwalitas limbah cair dikirimkan kepada gubernur Hasil pemeriksaan kwalitas limbah cair dikirimkan kepada gubernur
dan pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang dan pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang pengendalian pencemaran pengendalian pencemaran
6. Setiap penanggung jawab kegiatan wajib memasang peralatan meter 6. Setiap penanggung jawab kegiatan wajib memasang peralatan meter air pembuangan limbah cair yang dapat mencatat jumlah aliran air pembuangan limbah cair yang dapat mencatat jumlah aliran limbah cair.limbah cair.
BBAKU AKU MMUTU UTU LLIMBAH IMBAH CCAIRAIR
Parameter Kadar Maksimum (mg/l)
BOD5 150COD 400TSS 300
Sulfida (sebagai H2S) 0,5
pH 6 - 9
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
70 m3 / ton product
UNTUK INDUSTRI ETHANOL BAKU MUTU LIMBAH CAIR
Limbah Cair Kondensor Limbah Cair Kondensor
BOD5 80 80 80 80 80
COD 150 200 140 175 130
TSS 60 60 60 60 60
NH3 5 5 5 5 5
(amonia total)
Kondensor digabung dengan buangan limbah cair
Kondensor dipisah dengan buangan limbah cair
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MONO SODIUM GLUTAMAT (MSG) DAN LYSINE
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELEBURAN TEMBAGA
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 3 m3 / ton produk Katoda Tembaga
Keterangan : *) Pembuangan Langsung ke laut
Catatan : Catatan : 1.1. Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga
katoda <30 % maka katoda tembaga sama dengan katoda <30 % maka katoda tembaga sama dengan tembaga anoda.tembaga anoda.
Dan apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga Dan apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga sama dengan 0,997 kali tembaga anoda sama dengan 0,997 kali tembaga anoda
2.2. Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu bulan (dalam satuan ton per bulan)bulan (dalam satuan ton per bulan)
3.3. Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah dalam unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke dalam unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan lingkungan
a.a. Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagai mana melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagai mana tercantum dalam lampiran I untuk masing-masing jenbis industri tercantum dalam lampiran I untuk masing-masing jenbis industri didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya. didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya.
Untuk itu digunakan perhitungan sebagai berikut :Untuk itu digunakan perhitungan sebagai berikut :
DM Vm = Pb
DM Vm = Pb
Keterangan :Vm = Volume Limbah Cair MaksimumDm= Debit Limbah Cair MaksimumPb = Produksi sebenarnya da
b. Debit Limbah Cair yang sebanarnya dihitung dengan cara b. Debit Limbah Cair yang sebanarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : sebagai berikut :
(DA = Dp X H )(DA = Dp X H )
Keterangan :DA = Debit limbah cair yang sebanarnya, dinyatakan dalam m3/bulanDp = Hasil pengukuran debit limbah cair dinyatakan dalam m3/hari H = Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan
c. Penilaian Debit c. Penilaian Debit
DAVa = Pb
DAVa = Pb
Keterangan :Va = Volume limbah cair yang sebanarnya dinyatakan dalam m3/per satuan produk DA = Debit limbah sebanarnya dinyatakan dalam m3/bulan Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan
a. Penghitungan Beban Pencemaran Maksimum dihitung sebagai berikut :a. Penghitungan Beban Pencemaran Maksimum dihitung sebagai berikut :
BPM = (CM) j x Vm x f BPM = (CM) j x Vm x f
Keterangan :BPM = Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk dinyatakan dalam kg permeter persatuan produk(CM)j = Kadar Maksimum unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter VM = Volume limbah cair maksimum sebagaimana tercantum pada Lampiran I yang sesuai dengan industri ytang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 limbah cair persatuan produk
Dengan :
mg mgf = Faktor Konversi = 1m3 x x (kg) lt 1000
mg mgf = Faktor Konversi = 1m3 x x (kg) lt 1000
b. Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : b. Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut :
BPA = (CA) j x Va x f BPA = (CA) j x Va x f
Keterangan :BPA = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk(CA) j = Kadar sebenarnya unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/literVa = Volume limbah cair sebenarnya tercantum dalam lampiran I yang sesuai dengan jenis industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 per satuan produkf = Faktor Konservasi = 1/1000
Keterangan :BPMt = Beban Penecamaran sebenarnya dinyatakan dalam Kg parameter per satuan produk Vm1 = Volume maksimum limbah cair industri 1 sesuai kapasitas produksi sebenarnya
dinyatakan dalam m3 per hariVm2 = Volume maksimum limbahy cair industri 2 sesuai kapasitas produksi
sebanarnya dinyatakan dalam m3 per hari (CM) J1 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 1 dinyatakan dalam mg/liter
(CM) J2 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 2 dinyatakan dalam mg/liter
c. Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (misal 2 (dua) jenis c. Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (misal 2 (dua) jenis industri yang terletak pada satu lokasi ) dan instalasi pengolah limbahnya industri yang terletak pada satu lokasi ) dan instalasi pengolah limbahnya dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut : dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut :
BPM = (Vm1 x (CM) J1) x (Vm2 x (CM) J2) x fBPM = (Vm1 x (CM) J1) x (Vm2 x (CM) J2) x f
d. Beban Pencemaran Maksimum Perhari d. Beban Pencemaran Maksimum Perhari
BPMi = BPM x Pb /HBPMi = BPM x Pb /H
Keterangan :BPMi = Beban Pencemaran Maksimum per hari yang diperbolehkan bagi industri yang bersangkutan dinyatakan dinyatakan kg parameter per hari Pb = Produk sebenaranya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang sesuai dengan tercantum dalam lampiran I untuk industri yang bersangkutan
Beban pencemaran maksimum yang sebenarnya dihitung dengan cara Beban pencemaran maksimum yang sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut :sebagai berikut :
BPAi = (CA) j x Dp x fBPAi = (CA) j x Dp x f
Keterangan : BPAi = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter persatuan produk(CA) j = Kadar unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/literDp = Hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m3/hari F = Faktor Konversi = 1/1000
Dengan demikian penilaian beban pencemaran / Mutu Limbah Cair Dengan demikian penilaian beban pencemaran / Mutu Limbah Cair adalah sebagai berikut : adalah sebagai berikut :
BPA tidak boleh lebih dari BPMBPAi tidak boleh lebih dari BPMi
BPA tidak boleh lebih dari BPMBPAi tidak boleh lebih dari BPMi
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA KOTA SURABAYA