Page 1
PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 19 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGERANG,
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
dipandang perlu menetapkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun
2013 Kabupaten Tangerang yang dituangkan dalam Peraturan Bupati.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4010) ;
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421) ;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4944) ;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
8234) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 139,Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4578) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4090) ;
9.Peraturan .....
Page 2
-2-
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun
2009 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0209) ;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tangerang
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 09) ;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tangerang (Lembaran
Daerah Tahun 2009 Nomor 12).
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah
Tahun 2010 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0810) ;
15. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2008-2013.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013.
Pasal 1
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2013, yang
selanjutnya disebut RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2013, adalah Dokumen
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang untuk periode 1 (satu)
Tahun yaitu tahun 2013.
Pasal 2
RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
terdiri atas :
BAB I : PENDAHULUAN.
BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA
KERANGKA PENDANAAN.
BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
DAERAH.
BAB VI : PENUTUP.
Pasal …..
Page 3
-3-
Pasal 3
Isi serta uraian RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2013 sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan
Bupati ini.
Pasal 4
(1) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2013 merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013.
(2) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah :
a. Pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang
dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja
SKPD) Kabupaten Tangerang Tahun 2012.
b. Pedoman dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas
Plafon Anggaran sementara serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun 2012.
Pasal 5
Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran
2012 sebagai bahan pembahasan Kebijakan Umum dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang
dalam rangka penyusunan RAPBD Tahun Anggaran 2013.
Pasal 6
(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang membuat laporan
kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja maisng-
masing program.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), disampaikan kepada Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah paling lambat 14 (empat belas) hari
setelah berakhirnya bulan bersangkuta.
(3) Laporan kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi analis dan
evaluasi usulan anggaran Tahun berikutnya yang diajukan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2013.
Pasal 7
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menelaah kesesuaian antara
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2013.
Pasal .....
Page 4
-4-
Pasal 5
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya dan memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang.
Ditetapkan di Tigaraksa
pada tanggal 10 -5- 2012
BUPATI TANGERANG
ttd.
H. ISMET ISKANDAR
Diundangkan di Tigaraksa
pada tanggal 10 -5- 2012
SEKRETARIS DAERAH
ttd.
H. HERMANSYAH
BERITA DAERAH TAHUN 2012 NOMOR 19
Page 5
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah dokumen
perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu tahun yang merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan mengacu pada RKP Nasional, memuat rancangan kerangka ekonomi
Daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Proses penyusunan RKPD ini dilakukan dengan tahapan antara lain
review RPJMD, review usulan program dan kegiatan SKPD tahun lalu dan
prioritas untuk tahun rencana, serta analisis isu strategis dan prioritas
pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan bersama para
pemangku kepentingan terkait. Didalam perumusan RKPD inipun didasarkan
kepada kesepakatan dalam Musrenbang tahunan daerah dengan tetap
memperhatikan rancangan RKP untuk RKPD Provinsi, dan rancangan RKPD
Provinsi untuk RKPD Kabupaten/Kota.
RKPD merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dengan demikian Kepala
daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta
penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) didasarkan atas
dokumen RKPD. KUA dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan
sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD. Dari segi kerangka waktu,
penyusunan dokumen RKPD harus diselesaikan pada setiap bulan Mei,
sedangkan dokumen APBD harus sudah disahkan paling lambat tanggal 1
Desember. Substansi RKPD memuat Program dan Kegiatan SKPD dan
dokumen RKPD merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurnakan Renja
SKPD untuk tahun yang sama. Proses penyusunan RKPD dilakukan secara
paralel dan sifatnya saling memberi masukan dengan proses penyusunan
Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD).
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tangerang
tahun 2013 merupakan Rencana Aksi untuk tahun kelima dari pelaksanaan
BAB
I
Page 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Tangerang Tahun 2008-2013. Dengan demikian, rancangan kebijakan
pembangunan daerah yang disusun dalam RKPD Kabupaten Tangerang
Tahun 2013 ini mengacu sepenuhnya kepada target dan prioritas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang
pada Tahun 2013.
Rumusan kebijakan pembangunan daerah sebagaimana tersusun dalam
RKPD Tahun 2013 ini nantinya akan dipadukan dengan Pokok-Pokok Pikiran
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang dalam
kerangka mencari titik-temu dan kesepakatan untuk mewujudkan berbagai
sasaran-sasaran yang telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tangerang
Tahun 2008-2013, melalui penajaman prioritas program dan kegiatan yang
dinilai paling relevan serta memiliki daya ungkit maksimal terhadap sasaran
yang telah ditetapkan.
GAMBAR 1.1
ALUR PENYUSUNAN RKPD
Rancangan Akhir RKPD· Pendahuluan; · Analisis dan evaluasi ;· Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja RPJMD;· Rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah;· Prioritas dan sasaran
pembangunan daerah· Rencana program dan
kegiatan prioritas daerah
Hasil Musrenbang Nas. RKP/RKP
Evaluasi Musrenbang Nas. RKP & RKPD Prov
Sinkronisasi hasil
Musrenbang RKPD kab/
kota
Hasil Musrenbang
RKPD Provinsi
Penyelarasan Penyajian
Ranc Akhir RKPD
Berita Acara Kesepakatan
Musrenbang RKPD kabupaten/kota
Rancangan RKPD· pendahuluan; · evaluasi pelaksanaan
RKPD tahun lalu capaian kinerja penyelengaraan pemerintahan;· rancangan kerangka
ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah;· prioritas dan sasaran
pembangunan daerah;· rencana program dan
kegiatan prioritas daerah
1.2. LANDASAN HUKUM
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tangerang
Tahun 2013 ini disusun dan mengacu kepada sejumlah tata peraturan
perundangan sebagai berikut :
Page 7
a. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang
Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
i. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Tangerang;
j. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2005 – 2025;
k. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013.
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di
tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen
perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan dan
diupayakan saling bersinergi.
Page 8
Sebagaimana amanat Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada
ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional, maka perencanaan
terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga.
Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka
dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal
5 ayat 2, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan Renstra Daerah, yaitu terdiri dari Strategi Pembangunan Daerah,
Kebijakan Umum, Arah Keuangan Daerah, dan Program Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), lintas SPKD dan Lintas kewilayahan yang memuat
kerangka regulasi dan kerangka anggaran.
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disusun berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang isinya
antara lain visi, misi, tujuan, dan pencapaian tujuan (strategi). Renstra
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga memuat program-program dan
kegiatan indikatif. Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dijabarkan
dalam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berisi Kebijakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan Program Kegiatan Pembangunan. Program
Kegiatan pembangunan disusun sebagai acuan untuk pelaksanaan
pembangunan dan mendorong partisipasi masyarakat.
Kaitannya dengan sistem keuangan yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka RPJMD
Kabupaten Tangerang akan dijabarkan ke dalam RKPD untuk setiap
tahunnya, dan dapat dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Tangerang.
1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Penyusunan RKPD ini adalah mempersiapkan dokumen
perencanaan tahunan sebagai kerangka acuan bagi dinas/instansi (SKPD)
dalam mengarahkan kegiatan/rencana kerjanya pada pencapaian target
tahunan dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sesuai RPJMD yang
telah ditetapkan. Sedangkan tujuannya adalah :
Page 9
a. Sebagai acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan
mengukur tingkat capaian kinerja tahunan Pemerintah Daerah yang
merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja SKPD;
b. Sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran;
c. Sebagai alat kontrol stakeholder dalam menilai kinerja Pemerintah
Daerah;
d. Terwujudnya pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Tangerang;
e. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan;
f. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;
g. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha; serta
h. Tercapainya pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD
TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI
GEOGRAFIS
Kabupaten Tangerang terletak di bagian Timur Propinsi Banten
pada koordinat 106°20’-106°43’ Bujur Timur dan 6°00’ - 6°20’ Lintang
BAB
II
Page 10
Selatan, terdiri dari 29 Kecamatan, 246 desa dan 28 Kelurahan dengan
luas 95.961 Ha ditambah rencana kawasan reklamasi pantai dengan
luas lebih kurang 9.000 Ha berdasarkan alokasi pemanfaatan ruang
pada RTRW Kabupaten Tangerang. Adapun batas-batas wilayah
Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten/Kota lainnya adalah sebagai
berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa (dengan garis pantai
± 51 Km);
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, Kota
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan
Kabupaten Lebak;
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan
Kabupaten Lebak.
DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Kabupaten Tangerang setiap tahunnya
mengalami peningkatan karena selain faktor pertumbuhan penduduk
secara alamiah juga tidak terlepas dari kecenderungan migran masuk.
Hal ini disebabkan oleh daya tarik Kabupaten Tangerang yang
merupakan daerah tujuan pencari kerja dengan adanya sentra-sentra
industri, perdagangan maupun jasa. Berdasarkan hasil Sensus
Penduduk 2010 menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Tangerang
mencapai 2.834.376 orang terdiri dari 1.454.956 laki-laki dan 1.379.420
orang perempuan. Jumlah penduduk pada tahun 2011 diprediksikan
sebesar 2.941.150 orang. Laju pertumbuhan penduduk pertahun
selama empat tahun terakhir dari tahun 2008-2011 sebesar 4,31%.
Perkembangan jumlah penduduk dari tahun 2008-2011 dapat di lihat
sebagaimana grafik berikut :
GAMBAR 2.1 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2008 – 2011
Page 11
Jika dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten
Tangerang yang luasnya 959,61 km2, maka kepadatan
penduduk mencapai 2.954 jiwa/km. Hasil Sensus Penduduk
Tahun 2010 menunjukkan rasio jenis kelamin (sex ratio)
penduduk Kabupaten Tangerang adalah 105,48 artinya
komposisi penduduk laki-laki 5,48 persen lebih banyak
dibanding penduduk perempuan. Kecenderungan sex rasio
diatas 100 dimungkinkan dengan banyaknya pendatang yang
terserap di lapangan pekerjaan khususnya sektor industri dan
perdagangan/jasa masih didominasi dari kalangan laki-laki.
Jumlah penduduk per Kecamatan, sex rasio dan laju
pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 2.1
JUMLAH PENDUDUK PER KECAMATAN, SEX RATIO DAN LPP
HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010
KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK SEX RATIO LPP (%)
Cisoka 78,854 107,87 3,51
Solear 73,888 104,78 4,06
Tigaraksa 119,245 105,20 5,02
Jambe 40,187 106,07 2,61
Cikupa 224,687 107,47 4,05
Panongan 96,383 104,31 6,51
Curug 165,812 107,14 4,18
Kelapa Dua 178,035 99,30 4,76
Legok 98,171 108,28 4,11
Pagedangan 95,194 105,38 3,94
Page 12
KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK SEX RATIO LPP (%)
Cisauk 64,083 104,57 4,73
Pasarkemis 238,377 104,17 6,00
Sindang Jaya 77,025 104,78 3,88
Balaraja 111,475 107,11 3,25
Jayanti 63,494 104,01 2,86
Sukamulya 59,494 104,01 2,26
Kresek 60,735 103,71 1,82
Gunung Kaler 47,699 101,99 2,06
Kronjo 55,152 105,25 1,44
Mekar Baru 35,417 106,21 1,63
Mauk 77,599 104,35 1,64
Kemiri 40,605 109,19 1,60
Sukadiri 53,100 108,20 1,56
Rajeg 133,274 105,01 4,66
Sepatan 92,353 107,77 4,67
Sepatan Timur 81,667 106,10 2,93
Pakuhaji 103,506 105,96 2,08
Teluknaga 138,330 105,64 3,19
Kosambi 131,011 108,14 3,97
Kab. Tangerang 2,834,376 105,48 3,77
Sumber : Sensus Penduduk 2010
Keterangan : LPP Pertahun dari Tahun 2000-2010
Masalah kemiskinan merupakan salah satu permasalahan
mendasar yang menjadi pusat perhatian Pemerintah Daerah.
Persentase penduduk miskin Kabupaten Tangerang tahun
2011, angka sementara menunjukkan 6,68 persen.
Perbandingan penduduk miskin dari tahun 2007-2011 dapat
dilihat pada grafik berikut :
GAMBAR 2.2
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN TAHUN 2007-2011
Page 13
Keterangan : Tahun 2009 Data masih termasuk Tangerang Selatan
Sebagai perbandingan posisi persentase penduduk
miskin Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten, tingkat Provinsi Banten dan tingkat nasional
adalah sebagaimana grafik berikut :
GAMBAR 2.3
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA
PROPINSI BANTEN DAN NASIONAL TAHUN 2010
2.1.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Page 14
Pembangunan manusia merupakan proses perubahan kualitas
manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Kemajuan pembangunan
manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat
perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
mencerminkan capaian kemajuan dibidang kesehatan, pendidikan dan
ekonomi. IPM merupakan komposit indikator-indikator bidang
kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), bidang pendidikan yaitu
Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan
bidang ekonomi yaitu kemampuan perbandingan daya beli masyarakat
atau Purchasing Power Parity (PPP).
Angka Harapan Hidup Kabupaten Tangerang pada tahun
2011 angka sementara menunjukkan 65,96 tahun.
Meningkatnya angka harapan hidup dapat berarti adanya
keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang
biasanya ditandai membaiknya kondisi sosial ekonomi
penduduk, membaiknya kesehatan, lingkungan dan
sebagainya. Angka Harapan Hidup dari tahun 2007-2011 dapat
dilihat pada grafik berikut:
GAMBAR 2.4
ANGKA HARAPAN HIDUP TAHUN 2007-2011
Sebagai perbandingan posisi AHH Kabupaten Tangerang
dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten adalah
sebagaimana grafik berikut :
GAMBAR 2.5
Page 15
ANGKA HARAPAN HIDUP KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2010
Kabupaten Tangerang pada tahun 2011, angka sementara
menunjukkan masih memiliki 3,89 persen penduduk (usia 10 tahun
keatas) yang buta huruf terjadi penurunan sebesar 0,33% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari
angka melek huruf yang mencapai 96,11 persen. Angka Melek Huruf
kabupaten Tangerang dari tahun 2007-2011 dapat dilihat pada grafik
berikut :
GAMBAR 2.6
ANGKA MELEK HURUF KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2007-2011
92,00
93,00
94,00
95,00
96,00
97,00
98,00
2007 2008 2009 2010 2011
95,30 95,3495,66 95,78
96,11
( %
)
Sebagai perbandingan posisi AMH Kabupaten Tangerang
dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten adalah
sebagaimana grafik berikut :
Page 16
GAMBAR 2.7
ANGKA MELEK HURUF KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2010
92,00
93,00
94,00
95,00
96,00
97,00
98,00
99,00
96,35
94,60
95,7895,23
98,3998,72
96,47
98,15
96,20
Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Tangerang tahun
2011 angka sementara menunjukkan 8,95 tahun, terjadi peningkatan
bila dibanding tahun 2010 sebesar 8,94 tahun. Grafik Rata-rata Lama
Sekolah dari tahun 2007-2011 dapat dilihat sebagai berikut :
GAMBAR 2.8
RATA-RATA LAMA SEKOLAH TAHUN 2007-2011
Page 17
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
6.47 6.24
8.94
7.05
9.98 9.67
7.51
10.15
8.32
8.80
8.82
8.84
8.86
8.88
8.90
8.92
8.94
8.96
2007 2008 2009 2010 2011
8.90 8.90
8.938.94
8.95
Sebagai perbandingan posisi RLS Kabupaten Tangerang
dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten adalah
sebagaimana grafik berikut :
GAMBAR 2.9
RATA-RATA LAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2010
Kemampuan perbandingan daya beli masyarakat atau Purchasing
Power Parity (PPP) diukur dengan menggunakan pendekatan konsumsi
perkapita yang disesuaikan, sehingga diharapkan dapat mengeliminir
perubahan harga inflasi yang terjadi dan angkanya dapat dibandingkan
antar daerah. PPP Kabupaten Tangerang tahun 2011 angka sementara
menunjukkan 639,65 ribu rupiah per kapita per tahun mengalami
kenaikan dari tahun 2010 yang mencapai 635,19 ribu rupiah per kapita
per tahun. Grafik daya beli masyarakat dari tahun 2007-2011 dapat
dilihat sebagai berikut :
Page 18
615.00
620.00
625.00
630.00
635.00
640.00
645.00
650.00
626.73629.44
635.19
631.19
643.18645.43
636.77
643.75
629.70
Rp
. 00
0 /
Tah
un
GAMBAR 2.10
PURCHASING POWER PARITY (PPP) TAHUN 2007-2011
Sebagai perbandingan kemampuan daya beli masyarakat
Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
adalah sebagaimana grafik berikut:
GAMBAR 2.11
PURCHASING POWER PARITY (PPP) KABUPATEN/KOTA
DI PROPINSI BANTEN TAHUN 2010
618.00
620.00
622.00
624.00
626.00
628.00
630.00
632.00
634.00
636.00
638.00
640.00
2007 2008 2009 2010 2011
626.50
631.19
632.77
635.19
639.65
Rp. 0
00 /
tahu
n
Page 19
Secara keseluruhan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
dihasilkan dari gabungan ketiga indeks tersebut menghasilkan nilai IPM
pada tahun 2011 angka sementara menunjukkan 72,14. Angka indeks
ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai
71,76. Meningkatnya indikator-indikator IPM diatas dikarenakan adanya
program-program pembangunan yang mendorong Angka Harapan
Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah dan Daya Beli
Masyarakat serta mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat. IPM
Kabupaten Tangerang dari tahun 2007-2011 sebagaimana grafik
berikut:
GAMBAR 2.12
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2007-2011
Nilai IPM Kabupaten Tangerang berada di urutan ke empat di
wilayah Propinsi Banten. Perbandingan IPM menurut Kabupaten/Kota di
Banten dapat dilihat sebagai berikut:
69.50
70.00
70.50
71.00
71.50
72.00
72.50
2007 2008 2009 2010 2011
70.70
71.14
71.45
71.76
72.14
Page 20
62.00
64.00
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
68.29 67.67
71.76
68.67
75.17 75.29
70.61
75.38
70.48
72.27
GAMBAR 2.13
PERBANDINGAN IPM KABUPATEN/KOTA
DI BANTEN DAN NASIONAL TAHUN 2010
PENDIDIKAN
Kualitas sumber daya manusia tidak akan terlepas dari kondisi
atau kualitas dibidang pendidikannya. Dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, Pemerintah secara konsisten mempunyai komitmen
yang tinggi. Seiring dengan era otonomi daerah, maka seyogyanya hal
ini juga harus diikuti oleh program-program Pemerintah Daerah dalam
memajukan dunia pendidikan masyarakat khususnya dalam kebijakan
Wajib Belajar 9 Tahun. Indikator atau ukuran yang bisa digunakan
untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah antara lain
adalah dengan melihat Prosentase Melek Huruf, Rata-Rata Lama
Sekolah dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan.
Persentase penduduk menurut pendidikan yang tertinggi yang
ditamatkan didominasi oleh tamatan SD sebesar 28,56% dan disusul
tingkat pendidikan SLTA yaitu 22,18% serta SLTP sebesar 20,28%,
sehingga kondisi yang masih belum optimal adalah prosentase
penduduk yang menamatkan program Diploma atau Perguruan Tinggi
hanya sebesar 3,84%. Indikator lain untuk mengukur kemajuan
pendidikan adalah dengan melihat Tingkat Partisipasi Sekolah adalah
Angka Partisipasi Murni (APM).
TABEL 2.2
INDIKATOR PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG
Uraian 2009 2010 2011*)
Angka Melek Huruf (persen) 95,66 95,78 96,11
Page 21
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,93 8,94 8,95
Angka Partisipasi Murni (persen)
- Usia SD (7-12) tahun 92,1 92,66 93,66
- Usia SLTP (13-15) tahun 58,94 63,81 64,81
- Usia SLTA (16-18) tahun 41,16 41,49 42,49
Sumber :Bappeda Kabupaten Tangerang *) Angka sementara
KESEHATAN
Tersedianya fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan
merupakan input yang akan mendukung secara langsung keberhasilan
pembangunan kesehatan. Fasilitas kesehatan selain dibutuhkan dalam
jumlah yang memadai juga harus representatif ataupun merata
keseluruh daerah/kecamatan yang ada sehingga dapat diakses dan
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat hingga ke daerah
pedesaan yang umumnya kurang mempunyai kemampuan secara
ekonomi.
TABEL 2.3
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DAN TENAGA KESEHATAN
No Fasilitas dan
Tenaga kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit 13
2 Puskesmas 42
3 Puskesmas Pembantu 43
4 Puskesmas Keliling 44
5 Rumah Sakit Pemerintah 2
6 Rumah Bersalin Swasta 36
7 Balai Pengobatan Swasta 276
8 Praktek Dokter Umum 1.230
9 Praktek Dokter Gigi 295
10 Praktek Dokter Spesialis 397
11 Praktek Bidan Swasta 855
12 Apotik 208
13 Toko Obat Berijin 53
14 Laboratorium Klinik Swasta 23
15 Laboratorium Pemda 1
Page 22
No Fasilitas dan
Tenaga kesehatan Jumlah
16 Gudang Farmasi 1
17 Posyandu 2.164
Sumber : Dinas Kesehatan
Pembangunan sarana dan penyediaan tenaga kesehatan di
Kabupaten Tangerang merupakan tantangan besar bagi Pemerintah
Daerah untuk bisa menjangkau seluruh masyarakat dan kebutuhan
sarana prasarana kesehatan termasuk Puskesmas Rawat Inap
dihubungkan dengan luas wilayah masih belum sesuai dengan
kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat miskin.
KETENAGAKERJAAN
Sektor ketenagakerjaan merupakan satu faktor penting bagi
pembangunan ekonomi daerah yang pada akhirnya dapat mengurangi
angka pengangguran sehingga dapat berdampak memperkecil tingkat
kemiskinan pada masyarakat. Indikator ketenagakerjaan yang dapat
memberikan gambaran tentang seberapa besar keterlibatan penduduk
dalam kegiatan ekonomi produktif adalah Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK).
TPAK Kabupaten Tangerang tahun 2010 sebesar 65,90 persen
yang berarti sekitar 65,90 persen penduduk usia 15 tahun ke atas
melakukan aktivitas bekerja dan mencari pekerjaan atau yang
tergolong dalam angkatan kerja, sedangkan 34,10 persen tergolong
dalam Bukan Angkatan Kerja, seperti bersekolah, mengurus rumah
tangga dan lainnya.
TPAK sebesar 65,90 persen terdiri dari 56,67 persen di antaranya
adalah penduduk yang bekerja dan 9,23 persen di antaranya adalah
menganggur. Atau bisa dikatakan tingkat pengangguran di Kabupaten
Tangerang sebesar 14,01 persen.
GAMBAR 2.14
KONDISI KETENAGAKERJAAN TAHUN 2010
Page 23
Sebagai daerah sentra industri, keterlibatan penduduk dalam
sektor ekonomi di Kabupaten Tangerang sebagian besar bekerja pada
sektor industri. Sektor industri lebih banyak menyerap lapangan
pekerjaan dibanding sektor-sektor lainnya.
TABEL 2.4
PERSENTASE PENDUDUK USIA 15 TAHUN KEATAS
MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN
TAHUN 2008 - 2010
Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011*)
Pertanian 10,30 8,74 5,03 2,74
Industri 24.80 28.77 35,02 35,02
Perdagangan 28.83 26.99 26,99 26,99
Jasa Kemasyarakatan
18.03 16.90 16,90
16,90
Lainya 18.04 18.60 18,77 18,77
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
*) angka sementara
Sektor industri sebagai
sektor yang paling
dominan dalam menyerap
lapangan pekerjaan di
Kabupaten Tangerang
sebesar 35,02 persen dari
seluruh penduduk yang
berusia 15 tahun ke atas,
disusul sektor sebesar
perdagangan 26,99 persen dan sektor jasa 16,90 persen sedangkan
sektor pertanian hanya menyerap 5,03 persen.
Seiring dengan dengan pengaruh letak geografis Kabupaten
Tangerang yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta sehingga
sebagai daerah penyangga ibukota peranan sektor industri,
perdagangan dan jasa cenderung mengalami peningkatan. Sedangkan
Page 24
sektor pertanian meskipun masih cukup potensial namun hanya dapat
menyerap 5,03 persen.
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Tangerang tahun
2007 sebesar 6,3 persen turun menjadi 5,33 persen di tahun 2008
kemudian turun kembali menjadi 4,41 persen di tahun 2009 dan pada
tahun 2010 naik secara signifikan menjadi 6,71 persen. Sedangkan
pada tahun 2011 angka sementara untuk LPE Kabupaten Tangerang
sebesar 6,40 persen. Hal ini dipengaruhi oleh krisis ekonomi global
yang berkepanjangan. Angka pengangguran di tahun 2010 sebesar
14,01 persen mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
yang sebesar 15,86 persen. Angka sementara untuk angka
pengangguran tahun 2011 adalah 13,35 persen.
GAMBAR 2.15
LPE DAN TINGKAT PENGANGGURAN TAHUN 2007-2011
Hal ini dimungkinkan karena pada tahun 2010 pertumbuhan
ekonomi banyak bertumpu pada peningkatan modal/investasi dan
didukung juga dengan peningkatan kesempatan kerja ataupun
kesempatan kerja yang diserap tersedia untuk calon tenaga kerja.
Selain itu LPE Kabupaten Tangerang yang semakin baik ini, juga di
dukung oleh naiknya nilai LPE untuk sektor-sektor yang ada, salah
satunya untuk sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang mengalami
kenaikan secara signifikan tahun 2010 sebesar 16,73 persen dari pada
tahun 2009 yang hanya sebesar 3,80 persen.
Page 25
Perbandingan Laju Pertumbuhan Kabupaten Tangerang dengan
Kabupaten/Kota lain yang ada di Provinsi Banten pada tahun 2010 berada di
urutan keempat sebagaimana grafik berikut:
GAMBAR 2.16
LPE PROVINSI BANTEN DAN NASIONAL TAHUN 2010
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
Pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang tetap didominasi oleh sektor
industri pengolahan yaitu sebesar 53,08% lebih dari setengah nilai PDRB
Kabupaten Tangerang. Kemudian diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi
yang mempunyai peranan sebesar 11,14%. Sektor listrik, gas, dan air bersih
menduduki peringkat ketiga dalam memberikan kontribusinya terhadap PDRB
Kabupaten Tangerang yakni menyumbang 10,88%. Lalu di peringkat ke empat
adalah sektor pertanian sebesar 10,54%. Dibawahnya ada sektor perdagangan,
hotel, dan restoran sebesar 9,65%. Sektor jasa-jasa ada di posisi ke enam
yang pada tahun 2010 sebesar 3,44%. Lalu setelah itu ada sektor bangunan
sebesar 0,82%. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan ada di
urutan dua dari yang terkecil di sembilan sektor yaitu sebesar 0,35%. Dan yang
Page 26
mempunyai peranan terkecil berada di sektor pertambangan dan penggalian
hanya menyumbang sebesar 0,10%.
GAMBAR 2.17
DISTRIBUSI PERANAN PEMBENTUKAN PDRB TAHUN 2010
TABEL 2.5
PDRB KABUPATEN TANGERANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
DAN PENGGUNAAN (JUTA RUPIAH)
URAIAN 2008 2009 2010 2011
PDRB Menurut Lapangan Usaha
1. Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan
2.918.446,21
3.308.259,37
3.669.160,33 3,903,986.59
2. Pertambangan dan Penggalian 24.577,02 29.944,84 33.358,02 35,492.94
3. Industri Pengolahan 15.937.717,50 16.716.675,04 18.474.109,44 19,656,452.44
4. Listrik, Gas dan Air 3.008.004,97 3.211.050,27 3.787.123,53 4,029,499.44
5. Bangunan 205.865,09 240.501,23 285.015,63 303,256.63
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.540.717,40 2.932.529,16 3.359.066,33 3,574,046.58
7. Pengangkutan dan Komunikasi 2.768.332,83 3.273.782,10 3.876.842,29 4,124,960.19
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
89.960,55
105.247,82
120.087,80 127,773.42
9. Jasa-jasa 943.727,53 1.066.658,02 1.197.274,73 1,273,900.31
PDRB 28.437.349,10 30.884.647,87 34.802.038,10 37,029,368.54
PDRB Menurut Penggunaan
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
14,999,006.49 16,136,124.24 18,273,497.46 19,443,001.29
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,339,853.33 2,587,124.02 2,958,110.18 3,147,429.23
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1,786,267.63 1,858,562.99 2,018,387.51 2,147,564.31
Page 27
URAIAN 2008 2009 2010 2011
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5,781,516.88 6,165,452.48 7,111,568.99 7,566,709.40
5. Perubahan Stock 1,485,521.89 1,511,855.58 1,496,619.20 1,592,402.83
6. Ekspor 15,967,603.53 18,234,567.65 21,193,392.39 22,549,769.51
7. Pengeluaran Akhir 42,359,769.75 46,493,686.96 53,051,575.73 56,446,876.57
8. Impor 13,922,420.65 15,609,039.09 18,249,537.63 19,417,508.04
PDRB 28,437,349.10 30,884,647.87 34,802,038.10 37,029,368.54
2.2 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD
2.2.1 URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
· URUSAN PENDIDIKAN
Urusan Pendidikan pada tahun 2011 telah melaksanakan prioritas
Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan
Non Formal, Program Peningkatan Mutu pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Pendidikan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Prosentase Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
% 21.32 18,92
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Rasio Murid per Kelas siswa 44 44
Angka Putus Sekolah SD & SMP
% 0.20 0,16
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
% 97.61 86,12
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B
% 65.46 69,05
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
% 98.10 100
Angka Kelulusan (AL) SMP /MTs
% 99.66 99,73
Prosentase Lulusan SD melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsana-wiyah (MTs)
% 98.54 91,42
Prosentase Lulusan SMP melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas(SMP)/ Madrasah Aliyah (MA)
% 85.75 75,92
Program Pendidikan Menengah
Rasio Murid per Kelas siswa 48 39
Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA
% 0.27 0,36
Page 28
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
% 46.07 33,52
Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
% 99.49 99,32
Program Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Prosentase guru SD/SMP/SMA,SMK memiliki Kualifikasi sesuai dengan kompetensi
% 69.08 79,17
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
% 66.83 67,43
Program Pendidikan Non Formal
Prosentase Penduduk Buta Aksara Usia 15-44
% 2.28 1,26
· URUSAN KESEHATAN
Urusan Kesehatan pada tahun 2011 telah melaksanakan Prioritas
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan
Masyarakat; Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
masyarakat; Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Program
Pengembangan Lingkungan Sehat; Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular; Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan; Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya; Program
Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; Program
Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Anak Balita; Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Lansia; Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan
Makanan; Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan
Pelayanan Umum.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator
dengan target RPJMD Urusan Kesehatan tahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Program Indikator Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
ProsentaseTingkat ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas
% 100 100
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 100 94.94
Prosentase pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 39 73.76
Prosentase rawat jalan % penduduk
15 13
Page 29
Program Indikator Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Prosentase rawat inap % penduduk
1.50 10.13
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Prosentase Rumah tangga ber perilaku sehat
% 50 54.67
Prosentase Desa Siaga Aktif % 45 40
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Prosentase balita gizi buruk (BB/U)
% 1 0.81
Prosentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan
% 90 100
Prosentase Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
% 100 14.7
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Prosentase Rumah Sehat % 79 77,03
Prosentase Tempat Tempat Umum (TTU) yg memenuhi syarat kesehatan
% 70 64,65
Prosentase Institusi yang dibina memenuhi syarat kesehatan
% 70 70
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Prosentase Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
% 87 90.15
Jumlah Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
% 100 100
Angka kesembuhan Penderita TBC
% 95 92.9
Prosentase penderita kusta yang selesai berobat ( RFT rate)
% 95 59
Angka kejadian penyakit DBD per 100.000 penduduk
kejadian 15 7
Jumlah sarana kesehatan yang dilatih CST
unit 2 2
Jumlah fasilitas kesehatan layanan CST yang diberi sarana dan operasional
unit 2 3
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Rasio puskesmas, pustu dan jaringannya per 30.000 penduduk
% 0.87 0.89
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Operasionalisasi RSUD Balaraja % 80 90
Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Prosentase Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% 95 64,68
Program peningkatan pelayanan
Prosentase pelayanan anak balita (deteksi dini tumbuh kembang)
% 92 86
Page 30
Program Indikator Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
kesehatan anak balita
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Prosentase pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia
% 50 64,98
Persentase tenaga kesehatan mempunyai aspek legalitas
% 100 100
Persentase Sarana pelayanan kesehatan mempunyai aspek legalitas
% 95 100
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Prosentase IRTP memenuhi syarat kesehatan
% 70 71.24
Prosentase jasa boga laik sehat % 25 13.02
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Prosentase kunjungan ibu hamil K4
% 96 82.68
Prosentase pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan
% 91 83,69
Prosentase Pelayanan nifas % 92 79.53
Prosentase neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 70 68,48
Prosentase komplikasi kebidanan yang ditangani
% 90 83.69
Prosentase CU / PUS % 72 61.98
Prosentase kunjungan bayi
% 91 93.18
Program peningkatan pelayanan Umum
Kepuasan pelanggan RS (rata-rata dari semua pelayanan)
% 75 75.69
Prosentase tingkat hunian rumah sakit (BOR)
% 75 75
Rata-rata lama rawat pasien diruang perawatan RSU (LOS) (hari)
hari 3.80 4
Rata-rata pemakaian tempat tidur di R. Perawatan RSU (TOI) (hari)
hari 1 1
Jumlah kunjungan poliklinik pada pelayanan rawat jalan
orang 143,710
144,311
Junlah kunjungan di instalas rawat darurat
orang 24,082
211,579
Pembangunan sarana dan prasarana gedung/renovasi gedung pada bidang pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medic
Gedung 8
9
Pengadaan penataan rumah sakit, alat kedokteran/kesehatan
Paket
31
97
Pengadaan perlengapan rumah tangga (tempat tidur)
unit
50
10
· URUSAN PEKERJAAN UMUM
Urusan Pekerjaan Umum pada tahun 2011 telah melaksanakan
prioritas Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; Program
Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong; Program
Page 31
Pembangunan Turap/Talud/Bronjong; Program Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; Program Pembangunan Sistem
Informasi/Data Base Jalan Dan Jembatan; Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Kebinamargaan; Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;
Program Pengendalian Banjir; Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Pekerjaan Umum tahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Peningkatan jalan strategis
kabupaten
Km 20 42
Peningkatan jalan kabupaten non strategis (Lintas Umum)
Km 25 22
Peningkatan jalan non status
(jalan desa dan lingkungan)
Km 48 135
Program
pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya
Prosentase rasio jaringan irigasi
kondisi baik
% 67 66
· URUSAN PERUMAHAN
Urusan Perumahan pada Tahun 2011 telah dilaksanakan prioritas
Program Pengembangan Perumahan, Program Pemberdayaan
Komunitas Perumahan, Program Peningkatan Kesiagaan Dan
Pencegahan Bahaya Kebakaran, Program Pengelolaan Areal
Pemakaman, Program Pembangunan Gedung Pemerintahan, Program
Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan, Program Penataan
Lingkungan Permukiman Nelayan, Program Penataan Lingkungan
Permukiman Perkotaan dan Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Aset/Barang Daerah.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Perumahan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program peningkatan
kesiagaan dan
pencegahan bahaya
Ketersediaan sarana dan
prasarana pemadam
kebakaran
% 70 65
Page 32
kebakaran
Tingkat tanggap terhadap bahaya kebakaran
Menit 30 30
Program Pencegahan dini
dan penanggulangan korban bencana alam
Tersedianya sarana dan
prasarana SAR
%
pertahun 25 20
Program Pengembangan
Perumahan
Meningkatnya sarana dan
prasarana lingkungan permukiman
% 50 20
Program Pengendalian dan
Pengawasan bangunan
Rasio bangunan ber-IMB % 35 5
Program Perbaikan
Perumahan akibat bencana dan sosial
Tersedianya bangunan
yang layak huni
% 50 20
· URUSAN PENATAAN RUANG
Urusan Penataan Ruang pada Tahun Anggaran 2011 telah
melaksanakan prioritas Program Perencanaan Tata Ruang; Program
Pemanfaatan Ruang dan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Penataan Ruang tahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Perencanaan Tata Ruang
Jumlah produk perencanaan tata ruang
Produk perencanaan
9 5
Program Pemanfaatan
Ruang
Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan AMDAL (BLHD)
Dokumen
Amdal
15 15
Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Prosentase ketaatan
terhadap RTRW
% 85 80
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup
Menurunnya jumlah
pelanggaran
% 10 10
· URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Prioritas program pada Urusan Perencanaan Pembangunan yang
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program
Pengembangan Data/Informasi; Program Kerjasama Pembangunan;
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan; Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; Program
Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar; Program
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah; Program Perencanaan Pembangunan Daerah; Program
Perencanaan Pembangunan Ekonomi; Program Perencanaan Sosial
Budaya; Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya
Alam dan Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah.
Page 33
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Perencanaan Pembangunan tahun 2011 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Pengembangan data/informasi
Tersedianya data/informasi
perencanaan pembangunan
Dokumen 3 8
Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat
tumbuh
Jumlah dokumen
pengembangan wilayah strategis
Dokumen 3 4
Program perencanaan pembangunan daerah
Jumlah dokumen perencanaan daerah
dokumen 9 13
Program Penelitian dan Pengembangan
Pembangunan Daerah
Jumlah kajian perencanaan
pembangunan
Kajian 4 9
Program Koordinasi dan kerjasama pembangunan
Jumlah dokumen kerjasama pembangunan
Dokumen 3 3
Program Peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Data dan informasi
capaian kinerja dan keuangan
Dokumen 5 5
Program Pembinaan aparatur perencana
Jumlah aparatur yang memiliki kemampuan
umum maupun kemampuan teknis
Orang 200 215
· URUSAN PERHUBUNGAN
Prioritas program pada Urusan Perhubungan yang dilaksanakan
pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program Pembangunan Prasarana
dan Fasilitas Perhubungan; Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas LLAJ; Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
dan Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Perhubungan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Jumlah Pembangunan terminal transportasi jalan
Terminal 1 0
Program peningkatan pelayanan angkutan
Persentase angkutan darat
% 60 65
Program peningkatan dan
pengamanan lalu lintas
Jumlah kawasan tertib
lalulintas
lokasi 1 0
· URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Prioritas program pada Urusan Lingkungan Hidup yang
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; Program
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; Program
Page 34
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; Program Peningkatan
Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
Program Peningkatan Pengendalian Polusi serta Program Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Lingkungan Hidup tahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
PROGRAM Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Jumlah penanganan
kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan
Kasus 10 21
Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
Rehabilitasi Kawasan
Konservasi % 20 60
Program Peningkatan
Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Meningkatnya
pengelolaan informasi SDA dan Lingkungan
hidup
Kawasan 1 1
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Prosentase Kepedulian terhadap polusi limbah
padat dan Limbah Cair dan Penyuluhan
Pengendalian Polusi dan Pencemaran
industri 30 30
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Meningkatnya
pengembangan teknologi pengelolaan
persampahan berbasis
masyarakat
unit 1 1
Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
Meningkatnya
pengelolaan sumber daya alam
Kec 5 5
· URUSAN PERTANAHAN
Urusan Pertanahan pada tahun 2011 telah melaksanakan
prioritas Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah dan Program
Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Pendidikan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Penataan penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah
Tertib Administrasi dan Meningkatnya Jumlah Aset
Daerah
% per tahun
20 20
Sertifikasi Tanah Asset Daerah
% per tahun
20 20
Pengadaan tanah untuk
pembangunan daerah
Ha 10 7.5
Page 35
· URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Prioritas program pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program
Penataan Administrasi Kependudukan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2011 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Kenaikan jumlah KTP yang
diterbitkan
lembar 360.000 378.492
Kenaikan jumlah akta
catatan sipil yang diterbitkan
lembar 60.000 91.10
Pembangunan dan
pengoperasian SIAK Online
% 30 30
· URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
Prioritas program pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011
adalah Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan; Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak; Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan; Program Peningkatan Peran Serta dan
Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Jumlah Advokasi dan fasiitasi PUG
kegiatan 2 6
Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Prosentase upaya Sosialisasi
Kebijakan kesetaraan gender, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak
% 60 62,89
Prosentase peningkatan kualitas pendidikan,
kesehatan dan ekonomi
% 60 67,32
Program Peningkatan peran serta dan
kesetaraan jender dalam pembangunan
Jumlah pembinaan pendidikan dan pelatihan
peningkatan peran serta dan kesetaraan jender
orang 30 185
Page 36
· URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA
SEJAHTERA
Prioritas program pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah
Program Keluarga Berencana; Program Pembinaan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri; Program
Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera tahun
2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Keluarga
Berencana
Jumlah akseptor KB orang 316.372 377.953
Program pelayanan
kontrasepsi
Jumlah Penyuluhan
kontrasepsi
orang 260 260
Persentase Prevalensi Peserta KB aktif
% 64 64,12
Presentase Keluarga Pra
sejahtera Dan Keluarga Sejahtera I
% 43 44,57
· URUSAN SOSIAL
Prioritas program pada Urusan Sosial yang dilaksanakan pada
Tahun Anggaran 2011 adalah Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; Program pembinaan anak terlantar;
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma; Program
Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo; Program Pembinaan Eks
Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan
Penyakit Sosial Lainnya); Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial; Program Peningkatan Kesadaran Akan Nilai-Nilai
Keagamaan dan Kepahlawanan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Sosial tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut
:
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Prosentase PKMS yang memperoleh bantuan Sosial
untuk pemenuhan dasar
% 84 83
Page 37
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
Jumlah PMKS yang mempeoleh Pemberdayaan
Sosial melalui Pembentukan KUBE dan kelompok usaha
lainya
orang 360 260
Jumlah Sarana sosial seperti
panti asuhan panti jompo dan
panti rehabilitasi
sarsos 23 23
Jumlah penanganan Penyandang masalah
kesejahtraan sosial berbasiskan masyarakat
orang 1.700 1.599
Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Prosentase penanganan
tanggap darurat dan KLB
% 96 92
Jumlah Penyandang Cacat
dan Lanjut Usia Potensial
yang menerima perlindungan dan jaminan sosial
Orang 160 145
Program pembinaan eks
penyandang penyakit
sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan
penyakit sosial lainnya)
Jumlah pembinaan
penyandang penyakit sosial
Orang 160 140
Program peningkatan
kesadaran akan nilai-nilai
keagamaan dan kepahlawanan
Peningkatan jumlah bantuan
sosial dan keagamaan
% 10 10
· URUSAN KETENAGAKERJAAN
Prioritas program pada Urusan Ketenagakerjaan pada Tahun
Anggaran 2011 adalah Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja; Program Peningkatan Kesempatan Kerja; Program
Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Ketenagakerjaan tahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Jumlah kegiatan pendidikan dan pelatihan serta
peningkatan keterampilan pencari kerja serta Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja
orang 600 645
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Jumlah Kegiatan Padat Karya kegiatan 2 2
Jumlah tenaga kerja yang
terserap dalam pasar kerja
orang 4.750 6.574
Program Perlindungan
Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
Jumlah penanganan
kasus/perselisihan
ketenagakerjaan
% 10 10
· URUSAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Page 38
Prioritas program pada Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif;
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM; Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah; Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah tahun
2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
PROGRAM Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program penciptaan iklim
Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Jumlah kebijakan Kebijakan 2 2
UMKM Terfasilitasi UMKM 200 200
Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Peningkatan kemampuan SDM Koperasi dan UMKM
Koperasi dan Usaha
Mikro 200 200
Terjalinnya kemitraan dan
UMKM
UMKM 25 25
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
Wilayah pengembangan
layanan pembiayaan
permodalan UMKM
Desa
15 15
Kluster KUKM Kluster 1 1
UMKM Pemanfaat Fasilitas
LKM
UM 8.000 10.680
Peningkatan kemampuan
teknis SDM industri rumah
tangga
UM
70 70
Promosi KUKM Kali 4 4
Pengembangan LKM LKM 2 2
PAD LKM Pengguna Dana
Pemerintah
Juta 1,20 2,1
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan Koperasi
Koperasi berprestasi (kualifikasi A)
Koperasi 5 5
Peningkatan jumlah
anggota koperasi
% 5 5
Mutu dan Jenis layanan
usaha koperasi
% 5 5
· URUSAN PENANAMAN MODAL
Prioritas program pada Urusan Penanaman Modal yang
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama Investasi; Program Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi; Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana
dan Prasarana Daerah.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Penanaman Modal tahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Page 39
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
Peningkatan jumlah
realisasi investasi
% 2 2
Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi
Investasi
Jumlah Peraturan
Daerah/Kepala Daerah
yang mendukung pengembangan usaha
Dokumen 9 4
· URUSAN KEBUDAYAAN
Prioritas program pada Urusan Kebudayaan yang dilaksanakan
pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi; Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi; Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Daerah serta Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Kebudayaan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
Fasilitasi penyeleggaraan
festival budaya Event 3 5
· URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
Prioritas program pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga yang
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program Peningkatan
Peran Serta Kepemudaan; Program Peningkatan Penumbuhan
Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda; Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan Olahraga; serta Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Kepemudaan dan Olahraga tahun 2011 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisas
i RPJMD
Program upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba
Jumlah Penyuluhan
bahaya narkoba di Kecamatan
Kec 29 29
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Pembinaan klub olahraga Cabang/Klub
15 15
Kompetisi Cabang
Olahraga
orang 50 50
· URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM,
ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH,
KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN
Page 40
Urusan Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian,
pada tahun 2011 telah melaksanakan prioritas Program antara lain
Program peningkatan Kerjasama Antar Daerah.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Otonomi daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program peningkatan
pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil
kepala daerah
Jumlah audiensi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan Masyarakat
paket 6 7
Peningkatan kinerja
pengelolaan keuangan
daerah
% 100 100
Program optimalisasi
pemanfaatan teknologi
informasi
Persentase penerapan
teknologi informasi (e-
goverment)
% 70 100
Program Peningkatan
Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Jumlah kerjasama derah
yang dilaksanakan
kali 4 2
Program Penataan
Peraturan Perundang-undangan
Jumlah RAPERDA yang
disusun
peraturan
3 9
Program fasilitasi dan
koordinasi pelayanan umum
Prosentase Peningkatan
kinerja pelayanan umum di kecamatan dan kelurahan
% 70 100
Program Pembinaan dan
fasilitasi pengelolaan
keuangan desa
Jumlah kebijakan yang
diterbitkan terkait
pemerintahan Desa
% 70 100
Program Penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan
Jumlah pembinaan
aparatur pemerintahan Kecamatan/ Kelurahan
keg 3 3
Program Penataan
Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Tersedianya data dan
dokumen tentang tatalaksana organisasi
pemerintah daerah
% 100 100
Program peningkatan kapasitas lembaga
perwakilan rakyat daerah
Jumlah Perda perda 12 10
Program peningkatan
pendapatan daerah
Prosentase meningkatnya PAD
% 6 48,47
Prosentase penemuan yang
ditindak lanjuti
% 100 100
Program Pengembangan
Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non
Perijinan
Persentase kenaikan
perijinan
% 3 3
Program peningkatan kapasitas sumberdaya
aparatur
Jumlah Pendidikan dan pelatihan struktural serta
fungsional, dan prajabatan
orang 906 1.036
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Prosentase kinerja pelayanan bidang
kepegawaian terhadap aparatur
% 100 100
Program peningkatan dan
Pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
Jumlah kebijakan yang
mendukung pengelolaan keuangan daerah
dokumen 6 6
Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Aset/Barang
Meningkatnya Pendapatan Aset Daerah
% 100 100
Page 41
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Daerah
· URUSAN KETAHANAN PANGAN
Prioritas program pada Urusan Ketahan Pangan pada Tahun
Anggaran 2011 yang telah melaksanakan Program Peningkatan
Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Ketahanan Pangantahun 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Jumlah Pengembangan Desa
mandiri pangan
% 40 40
Prosentase ketersediaan
pangan
% 91,59 90
Prosentase Cadangan pangan % 46,00 30
Prosentase Peningkatan
Konsumsi dan
penganekaragaman pangan
% 84,21 86
· URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Prioritas program Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
yang telah dilaksanankan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan; Program
Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan; Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa; Program Peningkatan
Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2011
dapat dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program
pengembangan
lembaga ekonomi pedesaan
Prosentase peningkatan
kapasitas lembaga ekonomi
pedesaan
% 10 10
Program peningkatan
partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Prosentase peningkatan
kapasitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(PKK, Karang taruna, dll)
% 50 50
· URUSAN KEARSIPAN
Page 42
Prioritas program Urusan Kearsipan yang telah dilaksanankan
pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program Perbaikan Sistem
Administrasi Kearsipan; Program Penyelamatan dan Pelestarian
Dokumen/Arsip Daerah; Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana
dan Prasarana Kearsipan; Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Informasi.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Kearsipan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program perbaikan sistem
administrasi kearsipan
Persentase Peningkatan
cakupan pelayanan data
kearsipan
% 10 10
Program penyelamatan dan
pelestarian dokumen/arsip daerah
Prosentase penyelamatan
dan pelestarian arsip
% 10 10
Program pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan
Prosentase Penerapan
pengelolaan Arsip secara baku
% 83 83
· URUSAN PERPUSTAKAAN
Prioritas program Urusan Perpustakaan yang telah dilaksanakan
pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program Pengembangan Budaya
Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Perpustakaan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisasi RPJMD
Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan
Prosentase peningkatan kualitas pelayanan
perpustakaan
% 25 25,4
Persentase Koleksi buku yang tersedia di
Perpustakaan Daerah
% 30,04 26,17
2.2.2 URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
· URUSAN PERTANIAN
Prioritas program Urusan Pertanian pada Tahun Anggaran 2011
adalah Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; Program
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan; Program
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan; Program
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan; Program Pencegahan dan
Page 43
Penanggulangan Penyakit Ternak; Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan; Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan; Program Peningkatan Penerapan Teknologi Petemakan;
Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Pertanian tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
PROGRAM Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
Prosentase peningkatan ketersediaan alat dan mesin
pertanian (Alsintan)
% 3 3,2
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Persentase kenaikan produksi
Pertanian % 4 4,01
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Prosentase kenaikan produksi hasil peternakan
% 4 4,33
Program Peningkatan
Kesehatanan Masy. Veterinen
Persentase kesehatan asal
hewan % 65 70
Program Peningkatan kesehatan hewan
Persentase kesehatan hewan % 65 70
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Prosentase jumlah Petani
Pelaku Agribisnis
% 20 20
· URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Prioritas program pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 diarahkan pada
program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Energi dan Sumberdaya Mineraltahun 2011 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program pembinaan dan
pengembangan bidang ketenagalistrikan
Jumlah titik listrik pedesaan
yang tersedia
Titik 40 135
Jumlah titik pemasangan PJU Titik 950 280
Terpeliharanya PJU Titik 2.852 845
· URUSAN PARIWISATA
Adapun prioritas program pada Urusan Pariwisata yang
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program
Pengembangan Pemasaran Pariwisata; Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata; Program Pengembangan Kemitraan.
Page 44
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Parawisata tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Peningkatan kualitas dan
kuantitas pemasaran pariwisata
Pameran 2 4
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana olahraga
Obyek
wisata/ tahun
5 4
Program Pengembangan Kemitraan
Peningkatan kualitas dan kuantitas kemitraan
Orang 100 30
· URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Prioritas program Urusan Kelautan dan Perikanan yang telah
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir; Program Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan; Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Kawasan
Maritim Kepada Masyarakat; Program Pengembangan Budidaya
Perikanan; Program Pengembangan Perikanan Tangkap; Program
Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan; Program
Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar;
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan;
Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil
Perikanan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Kelautan dan Perikanan tahun 2011 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target RPJMD
Realisa
si
RPJMD
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat
pesisir
Pembinaaan usaha kelompok ekonomi
masyarakat pesisir
kelompok 6 13
Program pemberdayaan
masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya
kelautan
Gerakan bersih pantai dan laut
Kali 1 1
Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya
Kelautan dari 4 kali menjadi 6 kali pengawasan/thn
kali
pengawas
an /thn
6 8
Program pengembangan
budidaya perikanan
Produktivitas budidaya
perikanan
Ton/ha/Th
2,75 4,61
Page 45
Program pengembangan perikanan tangkap
Produktivitas perikanan tangkap
kg/unit/trip
40 38
Program optimalisasi
pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
Konsumsi ikan perkapita dari
15 kg/kapita/thn menjadi 16 kg/kapita/thn
kg/kapita/
thn
15,70 15,9
Program pengembangan sumber daya perikanan
dan kelautan
Jumlah pohon mangrove yang ditanam
pohon 8.000 8.000
Program Peningkatan Mutu
dan Pengembangan
Pengolahan Hasil Perikanan
Peningkatan mutu
diversifikasi hasil olahan
perikanan
jenis
olahan
2 6
· URUSAN PERDAGANGAN
Prioritas program Urusan Perdagangan yang telah dilaksanakan
pada Tahun Anggaran 2011 adalah Program Perlindungan Konsumen
dan Pengamanan Perdagangan; Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor; Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri; Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan;
Program Perdagangan.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Pendidikan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Perlindungan
Konsumen dan pengamanan perdagangan
Jumlah pengawasan barang
& jasa yang beredar
Kali 4 4
prosentase penyelesaian dan penanganan kasus-
kasus pengaduan konsumen
% 100 26,67
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Upaya pengembangan
ekspor
Kegiatan 4 4
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negri
Jumlah sosialisasi kebijakan
efisiensi perdagangan
Paket 1 1
· URUSAN PERINDUSTRIAN
Prioritas program Urusan Industri yang telah dilaksanakan pada
Tahun Anggaran 2011 adalah Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah; Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri;
Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial.
Untuk mengetahui hubungan program prioritas, indikator dengan
target RPJMD Urusan Industri tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
Jumlah Kemitraan usaha
IKM
kemitraan 50 50
Page 46
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
Jumlah pembinaan standar produk /
manajemen yang diterapkan
IKM 80 115
Jumlah merk dagang yang
terdaftarkan
merek dagang 10 10
· URUSAN KETRANSMIGRASIAN
Prioritas program Urusan Ketransmigrasian yang telah
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 diarahkan pada Program
Transmigrasi Regional, untuk mengetahui hubungan program prioritas,
indikator dengan target RPJMD Urusan Ketransmigrasian tahun 2011
dapat dilihat pada tabel berikut :
Program Indikator RPJMD Satuan Target
RPJMD
Realisasi
RPJMD
Program Transmigrasi Regional Jumlah transmigran KK 25 25
2.3 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH
2.3.1 PERMASALAHAN DAERAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Permasalahan Daerah yang Berhubungan Dengan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah tahun 2013 terdapat 5 permasalahan
pokok yang perlu perhatian. Adapun permasalahan pokok tersebut
adalah :
· Belum optimalnya penataan sarana/prasarana daerah yang serasi
seimbang untuk setiap kawasan dihubungkan dengan kebutuhan
masyarakat.
· Masih rendahnya kualitas masyarakat terhadap pembangunan
khususnya aspek kesehatan, aspek pendidikan termasuk sosial
ekonomi.
· Belum optimalnya kualitas kinerja pelaksanaan pemerintahan
dihubungkan dengan tuntutan masyarakat.
· Belum meratanya pertumbuhan ekonomi di sektor wilayah
pertumbuhan.
· Belum optimalnya penataan lingkungan yang bersih, sehat dan
nyaman.
2.3.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENYELENGGARAAN
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Page 47
Permasalahan-permasalahan pembangunan Daerah Kabupaten
Tangerang apabila diformulasikan ke dalam permasalahan masing-
masing urusan wajib dan urusan pilihan dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Urusan Pendidikan
Permasalahan Urusan Pendidikan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Rasio murid per kelas masih belum mencapai target RPJMD;
Kebutuhan pembangunan sarana prasarana pendidikan baik unit
baru, TRK dan Rehabilitasi belum memenuhi standar pelayanan
pendidikan;
Masih terbatasnya tenaga pendidik dan kependidikan;
Kualifikasi pendidik TK, SD, SMP, SMA/SMK belum sesuai dengan
kebutuhan;
Masih terbatasnya pendidikan kejuruan /SMK yang dihubungkan
dengan pasar kerja.
Masih rendahnya prosentase lulusan SD dan SMP yang
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Urusan Kesehatan
Permasalahan Urusan Kesehatan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya pelaksanaan Program Upaya Kesehatan
Masyarakat khususnya Prosentase rawat jalan dan Prosentase
Rumah Sehat;
Belum optimalnya pelaksanaan Program Pengembangan
Lingkungan Sehat khususnya Prosentase Tempat Tempat Umum
(TTU) yg memenuhi syarat kesehatan, Prosentase Rumah Sehat ;
Belum optimalnya pelaksanaan Program Perbaikan Gizi Masyarakat
khususnya Prosentase Pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
Belum optimalnya pelaksanaan Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular khususnya Angka kesembuhan
Penderita TBC, Prosentase penderita kusta yang selesai berobat
(RFT rate), Angka kejadian penyakit DBD per 100.000 penduduk.
Belum optimalnya pelaksanaan Program Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan khususnya Porsentase Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin;
Page 48
Belum optimalnya pelaksanaan Program peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita Prosentase pelayanan anak balita (deteksi
dini tumbuh kembang);
Belum optimalnya pelaksanaan Program peningkatan pelayanan
kesehatan lansia khususnya Masih rendahnya cakupan pelayanan
kesehatan ibu dan anak;
Belum optimalnya pelaksanaan Program pengawasan dan
pengendalian kesehatan makanan khususnya prosentase jasa
boga laik sehat;
Belum optimalnya pelaksanaan Program peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak khususnya Prosentase kunjungan ibu
hamil K4, Prosentase pertolongan persalinan oleh Nakes yang
memiliki kompetensi kebidanan, Prosentase Pelayanan nifas,
Prosentase neonatus dengan komplikasi yang ditangani,
Prosentase komplikasi kebidanan yang ditangani, Prosentase CU /
PUS;
Belum optimalnya pelaksanaan Program peningkatan pelayanan
Umum khususnya Pengadaan perlengapan rumah tangga (tempat
tidur).
3. Urusan Pekerjaan Umum
Permasalahan Urusan Pekerjaan Umum yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya pelaksanaan Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan khususnya Peningkatan jalan kabupaten non strategis
(Lintas Umum);
Belum optimalnya pelaksanaan Program pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
khususnya Prosentase rasio jaringan irigasi kondisi baik.
4. Urusan Perumahan
Permasalahan Urusan Perumahan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya Program peningkatan kesiagaan dan
pencegahan bahaya kebakaran khususnya Ketersediaan sarana
dan prasarana pemadam kebakaran;
Page 49
Belum optimalnya Program Pencegahan dini dan penanggulangan
korban bencana alam khususnya Tersedianya sarana dan
prasarana SAR;
Belum optimalnya Program Pengembangan Perumahan khususnya
Meningkatnya sarana dan prasarana lingkungan permukiman;
Belum optimalnya Program Pengendalian dan Pengawasan
bangunan khususnya Rasio bangunan ber-IMB;
Belum optimalnya Program Perbaikan Perumahan akibat bencana
dan sosial khususnya Tersedianya bangunan yang layak huni;
Terbatasnya sarana prasarana TPU dihubungkan dengan
kebutuhan masyarakat;
Belum optimalnya penyerahan fasos-fasum TPU dari pengembang
karena proses perijinan tidak ditempuh sesuai prosedur;
Belum tersedianya database/master plan penataan perumahan/
permukiman;
5. Urusan Penataan Ruang
Permasalahan Urusan Penataan Ruang yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya Program Perencanaan Tata Ruang khususnya
Jumlah produk perencanaan tata ruang;
Belum optimalnya Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
khususnya Prosentase ketaatan terhadap RTRW;
Kurangnya sosialisasi peraturan mengenai perencanaan tata ruang
terhadap masyarakat;
Belum optimalnya pengawasan dan pengendalian pemanfaatan
tata ruang.
6. Urusan Perencanaan Pembangunan
Permasalahan Urusan Perencanaan Pembangunan yang dihadapi
pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya kualitas dan kuantitas data perencanaan;
Belum optimalnya kompentensi aparatur perencana SKPD;
Kurang optimalnya keterpaduan perencanaan antara pemerintah
dengan pemerintah daerah;
Kurang optimalnya kerjasama perencanaan pembangunan antar
daerah;
Page 50
Belum optimalnya kinerja forum-forum koordinasi musyawarah
perencanaan pembangunan.
7. Urusan Perhubungan
Permasalahan Urusan Perhubungan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan khususnya Jumlah Pembangunan terminal
transportasi jalan;
Belum optimalnya Program peningkatan dan pengamanan lalu
lintas khususnya Jumlah kawasan tertib lalulintas;
Kurangnya sarana dan prasarana fasilitas perlengkapan lalu lintas
jalan dan pelayanan angkutan khususnya pembangunan terminal
angkutan umum, jembatan penyebrangan orang (JPO) dan
pengadaan halte angkutan umum;
Masih terbatasnya rambu-rambu lalu lintas perhubungan di jalan-
jalan strategis dan jalan lintas umum termasuk di pusat
perdagangan dan pusat industri serta lokasi pendidikan;
Masih tingginya tingkat kemacetan di wilayah-wilayah tertentu;
Kurang optimalnya pengawasan terhadap kendaraan lebih
muatan;
Belum optimalnya pelayanan angkutan kepelabuhanan termasuk
SDM serta sarana dan prasarananya;
Belum adanya kawasan percontohan tertib lalu lintas di Kabupaten
Tangerang.
8. Urusan Lingkungan Hidup
Permasalahan Urusan Lingkungan Hidup yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya penataan dan pengelolaan TPA Jatiwaringin
dengan teknologi pengelolaan persampahan;
Kurangnya sarana prasarana kebersihan khususnya Tempat
Pembuangan Sampah;
Belum optimalnya pengelolaan persampahan berbasis masyarakat;
Rendahnya Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan AMDAL;.
Belum optimalnya penanganan kawasan kritis;
Belum optimalnya Penataan dan pemeliharan RTH serta
penanaman pohon;
Page 51
Masih terbatasnya sosialisasi pelaksanaan biopori;
Masih terbatasnya sarana dan prasarana kebersihan.
9. Urusan Pertanahan
Permasalahan Urusan Pertanahan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah Nilai penawaran harga tanah dari pemilik terlalu
tinggi sehingga sangat sulit untuk mendapat kesepakatan harga dan
Pemerintah Kabupaten Tangerang belum memiliki standar harga tanah.
10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Permasalahan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil yang
dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Masih belum optimalnya pengoperasian Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK), khususnya dalam penyediaan
data yang akurat;
Masih kurangnya sarana prasarana pendukung dalam
meningkatnya beban pelayanan pencatatan sipil dan administrasi
kependudukan;
Masih terdapat kendala dalam implementasi e-KTP;
Keterbatasan ruangan untuk pelayanan pencatatan sipil;
Bertambahnya beban kerja dengan dilimpahkannya pencetakan
Kartu Keluarga (KK) dan KTP dari Kecamatan ke Dinas;
Kurang akuratnya Database kependudukan.
11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Permasalahan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak yang dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya data tentang Pemberdayaan Perempuan (PP)
dan Perlindungan Anak (PA)
Belum optimalnya peranan pusat pelayanan terpadu
pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A).
Belum memasyarakatnya keberadaan dan fungsi P2TP2A.
12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Page 52
Permasalahan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
yang dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah terbatasnya tenaga
pengelola KB khususnya di Kecamatan / Desa, Masih tingginya keluarga
pra sejahtera (Pra-S) dan Keluarga Sejahtera 1 (KS-1) yang belum ber-
KB dan masih rendahnya peran pria dalam program KB khususnya
keluarga pra sejahtera (Pra-S) dan Keluarga Sejahtera 1 (KS-1).
13. Urusan Sosial
Permasalahan Urusan Sosial yang dihadapi pada Tahun Anggaran
2011 adalah :
Belum optimalnya sistem data/ informasi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS);
Masih belum optimalnya pemberdayaan PMKS melalui
pembentukan dan pengembangan KUBE;
Masih kurangnya pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha
serta pemberdayaan penyandang penyakit sosial;
Terbatasnya sarana prasarana rehabilitasi sosial, dan belum
adanya mekanisme penanganan PMKS batas wilayah;
Belum optimalnya perencanaan dan penanganan tanggap darurat
dan KLB/Bencana.
14. Urusan Ketenagakerjaan
Permasalahan Urusan Ketenagakerjaan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Kurangnya keterampilan tenaga kerja dihubungkan dengan
kebutuhan pasar;
Belum optimalnya pengendalian dan pembinaan penyalur tenaga
kerja;
Belum optimalnya pengawasan, perlindungan dan penegakan
hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja;
Belum terbangunnya BLK Kabupaten Tangerang yang
representatif.
15. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Page 53
Permasalahan Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang
dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prinsip-prinsip
perkoperasian;
Kurang optimalnya pengembangan wilayah KUKM;
Belum optimalnya peningkatan dan pengembangan koperasi baik
kualitas maupun kuantitas serta pelayanan koperasi yang
berprestasi, dan berdaya saing dalam hal produk dan manajemen
usaha;
Terbatasnya kemampuan permodalan bagi Koperasi dan UMKM;
Terbatasnya kemampuan dana penyertaan modal pemerintah
daerah selaku pemilik saham kepada lembaga pendukung LKM
(LPK dan LPP UMKM) yang memfasilitasi kebutuhan permodalan
UMKM untuk pengembangan usaha Koperasi dan UMKM;
Terbatasnya keberpihakkan sektor perbankan dan Usaha besar
terhadap pengembangan Koperasi dan UMKM maupun LKM yang
tersedia dan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah walaupun LKM
tersebut sudah beroperasi secara profesional, akuntabel dan
transparan;
Terbatasnya jaringan infrastruktur, kerjasama Pemerintah Daerah
dengan Lembaga/instansi/perguruan tinggi yang mampu
mengembangkan potensi produk UMKM, dalam pengembangan
teknologi dan informasi untuk mencapai daya saing produk;
Terbatasnya upaya-upaya regulasi kebijakan dalam
pengembangan Koperasi dan UMKM maupun Lembaga
Pendukungnya, seperti Badan Layanan Umum Daerah dalam
pengelolaan Dana Bergulir baik dari Pemerintah Pusat maupun
Daerah;
Belum adanya Unit-unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai upaya
pengembangan UMKM;
16. Urusan Penanaman Modal
Permasalahan Urusan Penanaman Modal yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah belum optimalnya Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi khususnya Jumlah Peraturan
Daerah/Kepala Daerah yang mendukung pengembangan usaha.
Page 54
17. Urusan Kebudayaan
Permasalahan Urusan Kebudayaan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Kurangnya apresiasi masyarakat terhadap pengembangan seni
budaya;
Kurangnya sarana prasarana untuk pengembangan seni budaya.
18. Urusan Kepemudaan dan Olahraga
Permasalahan Urusan Kepemudaan dan Olahraga yang dihadapi
pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya pembinaan dan pelatihan terhadap olahraga
unggulan;
Kurangnya sarana prasarana olahraga pemuda khususnya
gelanggang olahraga terpadu yang representatif;
Belum terbinanya organisasi pemuda secara menyeluruh;
Belum optimalnya penyuluhan kepada generasi muda tentang
bahaya penggunaan narkoba yang berdampak bertambahnya
pengguna narkoba dikalangan pemuda;
19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Permasalahan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
yang dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya Program peningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan khususnya Jumlah aparatur Linmas yang
mendapatkan pelatihan Kantrantibmas.
Kurangnya aparatur Kesbangpol dibandingkan dengan beban kerja
dan permasalahan yang banyak;
Minimnya data dan informasi organisasi masyarakat;
Terbatasnya keterampilan yang dimiliki aparatur bidang
ketentraman dan ketertiban;
Kurangnya pemahaman anggota organisasi kemasyarakatan
dalam manajemen administrasi keorganisasian.
20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian
Page 55
Permasalahan Urusan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian yang dihadapi pada Tahun Anggaran
2011 adalah :
Belum optimalnya Program Peningkatan Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah khususnya Jumlah kerjasama derah;
Belum optimalnya Program peningkatan kapasitas lembaga
perwakilan rakyat daerah khususnya Jumlah Peraturan Daerah
yang ditetapkan;
Masih rendahnya keterampilan pegawai dalam mendukung
pelayanan perijinan dan non perijinan;
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terhadap pelayanan
perijinan dan non perijinan;
Belum optimalnya penggalian PAD;
Kurang optimalnya pengelolaan keuangan Desa;
Kurangnya tenaga pemeriksa dan aparatur pengawas;
Kurangnya SDM pemeriksa yang profesional dalam bidang teknis;
Terbatasnya anggaran untuk penyelenggaraan diklat
kepegawaian;
Belum optimalnya dan updatingnya database kepegawaian.
21. Urusan Ketahanan Pangan
Permasalahan Urusan Ketahanan Pangan yang dihadapi pada
Tahun Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya intensifikasi dan diversifikasi produksi pangan;
Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal
pembentukan cadangan pangan.
22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Permasalahan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang
dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Kurang optimalnya pelatihan manajemen badan usaha milik desa;
Belum optimalnya pembinaan kelompok masyarakat
pembangunan desa;
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam musrenbang desa;
Page 56
Belum optimalnya pelaksanaan program Replikasi PNPM baik
penyebarannya ataupun kualitas pelaksanaan bila dihubungkan
dengan kebutuhan masyarakat;
Kurangnya keterampilan aparat desa dalam bidang pembangunan
kawasan pedesaan dan pengelolaan keuangan desa.
23. Urusan Kearsipan
Permasalahan Urusan Kearsipan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah kurangnya sarana prasarana pengolahan dan
penyimpanan arsip.
24. Urusan Komunikasi dan Informatika
Permasalahan Urusan kerjasama informasi dan media massa yang
dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah kurangnya informasi
pembangunan penyelenggaraan pemerintah daerah dengan media
massa.
25. Urusan Perpustakaan
Permasalahan Urusan Perpustakaan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah kurangnya sarana prasarana penunjang layanan
perpustakaan, SDM pengelola layanan perpustakaan serta Koleksi buku
yang tersedia di Perpustakaan Daerah.
26. Urusan Pertanian
Permasalahan Urusan Pertanian yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Belum optimalnya penyuluhan peningkatan produksi dan
pengembangan bibit unggul, masih adanya serangan hama dan
penyakit tanaman, kerusakan saluran irigasi tersier serta
penurunan kualitas lahan pertanian;
Belum optimalnya kesehatan hewan dan produk asal hewan serta
pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis;
Masih rendahnya petani pelaku agribisnis.
27. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Permasalahan Urusan Energi dan Sumber daya Mineral yang
dihadapi pada Tahun Anggaran 2011 adalah :
Page 57
Belum optimalnya fasilitasi penyediaan listrik jaringan tegangan
rendah perdesaan dan bantuan penyambungan listrik untuk
masyarakat miskin;
Belum optimalnya pelaksanaan pemasangan PJU / neonisasi
dihubungkan dengan kebutuhan masyarakat umum.
28. Urusan Pariwisata
Permasalahan Urusan Pariwisata yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata;
Kurangnya antusias pelaku usaha pariwisata untuk
mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Tangerang.
29. Urusan Kelautan dan Perikanan
Permasalahan Urusan Kelautan dan Perikanan yang dihadapi pada
Tahun Anggaran 2011 adalah :
Masih terbatasnya sarana prasarana penangkapan ikan (armada
dan alat tangkap ikan);
Terjadinya kerusakan lingkungan di kawasan pesisir yang
mengakibatkan semakin jauhnya fishing ground;
Kurang optimalnya gerakan bersih laut dan pantai;
Kurang optimalnya revitalisasi terumbu karang.
30. Urusan Perdagangan
Permasalahan Urusan Perdagangan yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah :
Kurang optimalnya kinerja Tim Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) dalam menangani kasus pengaduan;
Belum tersedianya lahan untuk penataan sarana dan prasarana
Pedagang Kaki Lima (PKL) dan asongan;
Belum optimalnya promosi hasil produk IKM di dalam maupun luar
negeri.
31. Urusan Perindustrian
Permasalahan Urusan Industri yang dihadapi pada Tahun Anggaran
2011 adalah :
Masih terbatasnya sarana dan prasarana klaster/sentra industri
kecil dan menengah;
Page 58
Kurangnya daya saing industri daerah dan penerapan SNI.
32. Urusan Ketransmigrasian
Permasalahan Urusan Ketransmigrasian yang dihadapi pada Tahun
Anggaran 2011 adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
program transmigrasi.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI
DAERAH
BESERTA KERANGKA PENDANAAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang kondisi ekonomi yang antara
lain mencakup: a) Indikator Pertumbuhan Ekonomi Daerah; b) Sumber-
sumber Pendapatan c) Kebijakan Pemerintah Daerah yang diperlukan
dalam Pembangunan Perekonomian Daerah meliputi Pendapatan
Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah, yang dituangkan
dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
BAB
III
Page 59
3.1 ARAH KEBIJAKAN PEREKONOMIAN DAERAH
3.1.1 KONDISI EKONOMI DAERAH
Kondisi data statistik Perekonomian Daerah, yang antara lain
mencakup: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Tingkat Inflasi,
Sumbangan Sektoral, Tingkat Investasi (termasuk PMA dan PMDN),
Ekspor, dan Indikator Pembangunan Daerah Bidang Ekonomi yang
tersedia di Daerah dikemukakan dalam tabel berikut ini :
TABEL 3.1
PERKEMBANGAN INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TANGERANG
No Indikator Makro Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 30.707.143,77 35.820.156,46 39.830.867,74
2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 17.485.777,65 18.970.666,11 19.976.111,91
3 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 4,40 5,10 5,30
4 Jumlah Penduduk Miskin 227.525 232.913 236.738
5 Tingkat Pengangguran 15,86 12,46 11,64
6 Pendapatan Perkapita 632,77 627,80 630,40
7 IPM 71,45 70,80 71,40
3.1.2 TANTANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN
DAERAH
Untuk mengidentifikasi tantangan dan prospek perekonomian
daerah, disajikan melalui analisis atas Kondisi Internal (kekuatan dan
kelemahan) dan juga Kondisi Eksternal (peluang dan ancaman) terhadap
pencapaian tujuan-tujuan pembangunan daerah. Adapun hasilnya
digunakan sebagai masukan dalam menentukan arah kebijakan ekonomi
daerah, misalnya dalam menentukan fokus pembangunan ekonomi,
identifikasi sektor yang perlu dipercepat perkembangannya, tindakan apa
yang perlu diperankan pemerintah daerah dalam mengatasi
permasalahan dan mendorong pembangunan ekonomi daerah dan
kebijakan ekonomi daerah lainnya.
TABEL 3.2
Page 60
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL KABUPATEN TANGERANG
Kondisi Internal Daerah Kondisi Eksternal Daerah
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
· Memiliki daya
dukung wilayah
yang baik untuk
pengembangan
berbagai kegiatan
sosial ekonomi.
· Letaknya
strategis,relatif
dekat dengan
beberapa kota
besar di Provinsi
Banten, Jawa
Barat dan DKI
Jakarta.
· Memiliki wilayah
pantai yang
menghadap ke
kepulauan Seribu
dapat mendukung
kegiatan
perikanan dan
pariwisata, tidak
menutup
kemungkinan
pengembangan
transportasi laut.
· Tersedianya
prasarana dan
sarana produksi
perekonomian.
· Jumlah penduduk
yang cukup besar
dengan mayoritas
penduduk berusia
produktif.
· Memiliki Bandara
berskala Nasional
yaitu Bandara
Soekarno Hatta
serta bandara
kecil yaitu
Bandara Curug
yang mendukung
usaha
perekonomian.
· Tingginya derajat
kesehatan
· Adanya budaya
· Daya saing
kualitas tenaga
kerja
· Masih cukup
banyaknya
masyarakat
miskin
· Terbatasnya
kemampuan
sumber
pendanaan/finan
sial Pemerintah
kabupaten.
· Belum
efisiennya
pengelolaan
sumberdaya
pendidikan dan
kesehatan.
· Masih
rendahnya
kualitas
pelayanan.
· Masih
rendahnya
kepedulian
masyarakat
terhadap
lingkungan.
· Terbatasnya
lapangan
pekerjaan;
· Lemahnya
pembangunan
sumberdaya
manusia dalam
bidang
pendidikan,
kesehatan, dan
lingkungan
· Pengembangan
dan pemantapan
iptek
· Adanya
kerjasama antar
daerah
· Tingginya tuntutan
peningkatan
pelayanan publik
· Pengembangan
sektor produksi
· Tingginya minat
investor masuk ke
Kabupaten
Tangerang
· Tinggi tuntutan
masyarakat
terhadap stabilitas
polkam.
· Pengembangan
sektor
infrastruktur dan
permukiman,
didukung dengan
letak Tangerang
yang berbatasan
dengan DKI
Jakarta, Serang
dan Depok.
· Globalisasi
ekonomi dan
informasi.
· Belum
terkendalinya
migrasi penduduk
· Tingginya tingkat
pengangguran
· Banyaknya
masyarakat miskin.
· Alih fungsi lahan
yang belum
terkendali, terjadi
mixuse dalam
pemanfaatan
ruang wilayah.
· Pengembangan
perumahan yang
tidak ramah
lingkungan.
· Adanya
pergeseran
beberapa
peruntukan ruang.
· Rendahnya
kepercayaan
masyarakat
terhadap lembaga
dan aparat hukum.
· Global warming
Page 61
Kondisi Internal Daerah Kondisi Eksternal Daerah
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
gotong royong
dan solidaritas
masyarakat.
· Kemudahan
akses media
komunikasi dan
informasi.
· Aksesibilitas dari
dan ke Kabupaten
Tangerang yang
baik didukung
sarana
transportasi darat
(Jalan raya) dan
udara yang
berskala
pelayanan
nasional.
3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.2.1 ARAH KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH
Arah kebijakan anggaran untuk Tahun Anggaran 2013, meliputi
arah kebijakan yang berkenaan dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2013 yang
telah disinkronisasikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran 2009.
Anggaran Pendapatan adalah semua rencana penerimaan kas
daerah dalam periode Tahun Anggaran 2013, yang menjadi hak
daerah. Pendapatan dirinci menurut kelompok Pendapatan, yang
meliputi:
1. Pendapatan Asli Daerah;
2. Dana Perimbangan; dan
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran
2013, secara umum diarahkan untuk mencapai target penerimaan
pendapatan pada seluruh obyek pendapatan, sehingga memenuhi
kapasitas/kemampuan anggaran daerah sesuai dengan estimasi awal
yang telah diajukan dalam rancangan APBD Kabupaten Tangerang
untuk tahun anggaran 2013.
Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2013
antara lain:
Page 62
1. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.
2. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber
pendapatan daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta
melalui peningkatan kinerja usaha daerah.
3. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan
pendapatan daerah.
4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan
pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh
informasi.
5. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang
pendapatan atau organisasi penghasil.
6. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah.
7. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.
8. Peningkatan pajak dan retribusi.
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan sampai dengan Tahun
Anggaran 2011 dijabarkan pada tabel berikut :
TABEL 3.3 PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG
SAMPAI DENGAN TAHUN ANGGARAN 2011
Uraian Realisasi
Pendapatan 2010
Realisasi Pendapatan
2011
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah 360.700.542.307 405.155.021.516
Hasil Pajak Daerah 117.198.221.318 201.365.358.959
Hasil Retribusi Daerah 54.709.900.558 36.389.734.000
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 24.445.104.364 28.759.928.557
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 164.347.316.067 138.640.000.000
Dana Perimbangan 1.106.703.700.035 1.252.997.800.000
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 321.605.554.035 200.453.979.000
Dana Alokasi Umum 628.872.716.000 720.907.000.000
Dana Alokasi Khusus 70.529.900.000 68.699.000.000
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 85.695.530.000 262.937.821.000
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 177.237.002.108 188.794.474.951
Pendapatan Hibah 2.999.965.000 3.000.000.000
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainya
174.237.037.108 170.794.474.951
Page 63
Bantuan Keuangan Dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainya
0 15.000.000.000
Jumlah Pendapatan 1.644.641.244.450 1.846.947.296.467
3.2.2 PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH TAHUN
ANGGARAN 2013
Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran
2013, diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
KODE URAIAN 2012 2013* % (-/+)
1 PENDAPATAN DAERAH
1.1 Pendapatan Asli Daerah 503,671,488,373 605,293,000,000 20.18
1.1.1 Hasil Pajak Daerah 283,163,099,498 368,112,000,000 30.00
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 41,004,691,800 47,155,000,000 15.00
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
30,970,761,521 34,067,000,000 10.00
1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang
Sah
148,532,935,554 155,959,000,000 5.00
1.2 Dana Perimbangan 1,424,482,615,975 1,424,482,000,000 0.00
1.2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 196,729,957,975 196,729,000,000 0.00
1.2.2 Dana Alokasi Umum 1,016,902,729,000 1,016,903,000,000 0.00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 84,826,250,000 84,826,000,000 0.00
1.2.4 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 126,023,679,000 126,024,000,000 0.00
1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 276,875,245,800 276,875,000,000 0.00
1.3.1 Pendapatan Hibah 6,000,000,000 6,000,000,000 0.00
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan
Pemerintah Daerah Lainnya
233,875,245,800 233,875,000,000 0.00
1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau
Pemerintah Daerah Lainnya
37,000,000,000 37,000,000,000 0.00
Jumlah pendapatan 2,205,029,350,148 2,306,650,000,000 4.61
*Angka Proyeksi
Permasalahan yang kemungkinan akan dihadapi dalam rangka
pengelolaan Pendapatan Daerah antara lain :
Kurangnya penegakkan hukum yang tegas terhadap wajib pajak
dan wajib retribusi yang melanggar aturan;
Kurang tersedianya aparat pemungut yang terlatih;
Kurangnya sosialisasi peraturan daerah yang mengatur pajak dan
retribusi kepada wajib pajak/retribusi; dan
Kurang optimalnya pemungutan yang sesuai dengan potensi
sebagaimana telah direncanakan.
Page 64
3.2.3 ARAH KEBIJAKAN BELANJA DAERAH
Arah kebijakan anggaran belanja untuk Tahun Anggaran 2013,
secara umum diarahkan untuk memenuhi rencana anggaran belanja
untuk seluruh bagian belanja pada setiap fungsi bidang kewenangan
sebagaimana telah dialokasikan dalam APBD Tahun Anggaran 2013.
Anggaran belanja adalah semua rencana pengeluran kas daerah
dalam periode Tahun Anggaran 2013, yang akan menjadi beban
daerah, terdiri dari bagian :
1. Belanja Tidak Langsung;
2. Belanja Langsung;
Dalam rangka meningkatkan efektifitas belanja daerah, maka
diperlukan langkah-langkah kebijakan pengelolaan belanja sebagai
berikut :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengadaan barang dan jasa
yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan publik setiap satuan
kerja pemerintah daerah serta pemeliharaan aset daerah melalui
pelaksanaan reformasi pengadaan barang dan jasa dengan tetap
mengedepankan orientasi pada keuntungan bagi negara sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Belanja langsung diarahkan kepada penyediaan sarana dan
prasarana pembangunan yang dapat mendukung pertumbuhan
ekonomi, peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan
kemiskinan serta pengurangan pengangguran dan proporsi belanja
modal diupayakan lebih besar dibanding dengan belanja pegawai
atau belanja barang dan jasa.
3. Mengarahkan belanja bantuan sosial dan hibah yang dapat
langsung membantu meringankan beban masyarakat miskin;
4. Mendukung koordinasi dan sinkronisasi kebijakan desentralisasi
fiskal dalam rangka penyempurnaan hubungan keuangan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah melalui penyusunan
dan perumusan kebijakan dalam penetapan Dana Alokasi Umum,
Dana Alokasi Khusus, Bagi Hasil Sumber Daya Alam dan Bukan
Pajak termasuk Dana Reboisasi;
5. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dalam
melakukan pemantauan dan evaluasi dana perimbangan;
6. Menyusun dan merumuskan kebijakan penataan pengelolaan
keuangan daerah, yang antara lain terkait dengan ketentuan
Page 65
mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
daerah, perbaikan manajemen keuangan daerah, pengendalian
defisit dan surplus anggaran daerah, serta pelaporan dan
pengelolaan informasi keuangan daerah;
7. Melanjutkan langkah-langkah pemutakhiran data yang
menyangkut perumusan kebijakan dana perimbangan.
8. Pengalokasian belanja tidak langsung dilakukan secara rasional
dengan mempertimbangkan realisasi tahun sebelumnya serta
melakukan estimasi terhadap tingkat efektifitas dan efisiensi
kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Target dan realisasi belanja sampai dengan Tahun Anggaran 2011
dijabarkan pada tabel berikut :
TABEL 3.4
BELANJA DAERAH KABUPATEN TANGERANG SAMPAI DENGAN TAHUN ANGGARAN 2011
Uraian Anggaran
Belanja 2010 Anggaran
Belanja 2011
Belanja Tidak Langsung 840.292.958.518 928.145.697.513
Belanja Pegawai 676.628.300.469 777.839.644.513
Belanja Hibah 102.402.120.000 87.306.053.000
Belanja Bantuan Sosial 23.351.913.312 22.065.000.000
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa
34.906.951.207 35.935.000.000
Belanja Tidak Terduga 3.003.673.530 5.000.000.000
Belanja Langsung 948.890.096.734 1.126.958.090.747
Jumlah Belanja 1.789.183.055.252 2.055.103.788.260
Surplus (Defisit) (144.541.810.802) (208.156.491.793)
3.2.4 PROYEKSI BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN
2013
Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran
2013, diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
KODE URAIAN 2012 2013* % (-/+)
2 BELANJA DAERAH
2.1 Belanja Tidak Langsung 1,092,909,092,723 1,203,383,000,000 10.11
2.1.1 Belanja Pegawai 894,747,092,723 984,221,000,000 10.00
2.1.4 Belanja Hibah 127,837,000,000 127,837,000,000 0.00
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 26,325,000,000 26,325,000,000 0.00
Page 66
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi / Kabupaten / Kota Dan
Pemerintahan Desa
36,000,000,000 50,000,000,000 38.89
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 8,000,000,000 15,000,000,000 87.50
2.2 Belanja Langsung 1,310,142,873,075 1,218,267,000,000 -7.01
Jumlah Belanja 2,403,051,965,798 2,421,650,000,000 0.77
Surplus/Defisit (198,022,615,650) (115,000,000,000)
*Angka Proyeksi
Dalam pelaksanaan Belanja Daerah terdapat masalah yang
kemungkinan akan dihadapi antara lain :
a. Belum optimalnya peran dari Unit Pelelangan Daerah dalam
melaksanakan pelelangan pengadaan barang dan jasa di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang karena terbatasnya
tenaga yang bersertifikat sebagaimana yang disyaratkan Kepres 80
tahun 2003, sedangkan volume pengadaan barang dan jasa yang
harus dilaksanakan pelelangan yang nilainya di atas Rp.
100.000.000,- jumlahnya besar.
b. Adanya masa transisi pemisahan pengelolaan anggaran antara
kabupaten induk dengan daerah pemekarannya.
c. Belum optimalnya para PPTK dalam melaksanakan kegiatan sesuai
jadwal yang telah di rencanakan.
3.2.5 ARAH KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH
Anggaran Pembiayaan adalah seluruh penerimaan yang akan di
bayar kembali dan seluruh pengeluaran yang akan di terima kembali
selama periode Tahun Anggaran 2013 terdiri dari kelompok :
1. Penerimaan Daerah; dan
2. Pengeluaran Daerah.
Setiap kelompok Pembiayaan diatas, kemudian dirinci lagi
kedalam masing-masing jenis Pembiayaan sebagai berikut :
1. Untuk Penerimaan Daerah, jenisnya meliputi sisa lebih perhitungan
anggaran (silpa), pencairan dana cadangan, hasil penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah,
penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, serta
penerimaan piutang daerah;
Page 67
2. Untuk Pengeluaran Daerah, jenisnya meliputi pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah,
pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah.
Sedangkan arah kebijakan Pembiayaan daerah diarahkan untuk
menutup selisih antara penerimaan dan pengeluaran dalam satu
periode akuntansi serta untuk membentuk modal pemerintah guna
mendorong terciptanya likuiditas keuangan daerah melalui :
a. Memprioritaskan pembiyaan pengeluaran terhadap sisa kurang
perhitungan anggaran tahun sebelumnya
b. Melakukan pembiayaan atas pengeluaran investasi melalui
kerjasama operasi dengan BUMN, BUMD dan swasta di daerah.
Adapun Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang sampai
dengan Tahun Anggaran 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 3.5 PEMBIAYAAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG
SAMPAI DENGAN TAHUN ANGGARAN 2011
3.2.6 PROYEKSI PEMBIAYAAN DAERAH TAHUN
ANGGARAN 2013
Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran
2013, diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
Uraian Anggaran 2010 Anggaran 2011
PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan Daerah
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
342.235.501.478 143.698.568.793
Pencairan Dana Cadangan 122.935.802.745 64.457.923.000
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 465.171.304.223 208.156.491.793
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Pembentukan Dana Cadangan 93.169.161.809
Penyertaan Modal (Investasi Pemerintah daerah)
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 93.169.161.809
Pembiayaan Netto 372.002.142.414 208.156.491.793
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA)
227.460.331.612 0
Page 68
KODE URAIAN 2012 2013* % (-/+)
3 PEMBIAYAAN DAERAH
3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Daerah Tahun Sebelumnya
186,022,615,650 125,000,000,000 -32.80
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 15,000,000,000 0 -100.00
Jumlah penerimaan pembiayaan 201,022,615,650 125,000,000,000 -37.82
3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0.00
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
3,000,000,000 10,000,000,000 233.33
Jumlah pengeluaran pembiayaan 3,000,000,000 10,000,000,000 233.33
Pembiayaan Netto 198,022,615,650 115,000,000,000 -41.93
PRIORITAS DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH
4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
Tujuan pembangunan Kabupaten Tangerang, adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, daya saing daerah, dan pelayanan umum.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran pembangunan antara
lain melalui peningkatan pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita,
peningkatan jumlah angka melek huruf, peningkatan angka rata-rata lama
sekolah, serta peningkatan angka partisipasi murni.
Peningkatan daya saing daerah dilaksanakan dengan sasaran
pembangunan antara lain melalui peningkatan rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan, peningkatan ketaatan masyarakat terhadap RTRW, peningkatan
prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih, serta peningkatan
prosentase rumah tangga yang menggunakan listrik.
BAB
IV
Page 69
Sedangkan untuk peningkatan Pelayanan umum dilaksanakan dengan
sasaran pembangunan antara lain melalui peningkatan angka partisipasi
sekolah, peningkatan rasio guru/murid, rasio guru perkelas, pendidikan anak
usia dini, angka putus sekolah, dan guru yang memenuhi kualifikasi S1, rasio
puskesmas, poliklinik, pustu, rasio rumah sakit persatuan penduduk, rasio
tenaga medis persatuan penduduk, proporsi panjang jaringan jalan strategis,
lintas umum dan desa dalam kondisi baik, rasio rumah layak huni, rasio
jaringan jalan irigasi, rasio ijin trayek, prosentase penanganan sampah, serta
cakupan pengawasan terhadap pengawasan amdal.
4.2 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
Prioritas pembangunan pada tahun anggaran 2013 dititik beratkan
kepada 5 (lima) hal yaitu :
1. Meningkatkan penataan sarana/prasarana daerah yang serasi seimbang
untuk setiap kawasan.
2. Meningkatkan kualitas masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas kinerja pelaksanaan pemerintahan yang demokratis
akuntabel dan berkualitas.
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkualitas serta
berkelanjutan.
5. Meningkatkan penataan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
Titik berat pembangunan tersebut diatas merupakan acuan
pembangunan dan diharapkan agar seluruh program prioritas dan kegiatan
SKPD maupun program prioritas per urusan tahun 2013 agar mengacu kepada
5 (lima) prioritas pembangunan diatas.
Dari prioritas pembangunan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa tema pembangunan tahun 2013 adalah :
“Percepatan pembangunan infrastruktur, daya saing
daerah untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang merata dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat”
4.2.1 PENINGKATAN PENATAAN SARANA/PRASARANA DAERAH
YANG SERASI SEIMBANG UNTUK SETIAP KAWASAN
Page 70
Adapun tujuan dan sasaran pembangunan dihubungkan dengan
peningkatkan penataan sarana/prasarana daerah yang serasi seimbang
untuk setiap kawasan adalah :
(1) Meningkatkan koordinasi pembangunan pusat, provinsi dan antar
daerah, dengan sasaran :
Normalisasi kali/sungai rawan banjir
Penanganan abrasi pantai
Pembangunan tanggul kali
Pembangunan jembatan
(2) Meningkatkan keselarasan program pusat dan daerah dengan
sasaran:
Meningkatnya jumlah standar operasional prosedur (SOP)
infrastruktur yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Tangerang
Meningkatnya rasio kesesuaian prioritas pembangunan daerah
dengan prioritas pembangunan nasional
Meningkatnya rasio program nasional yang dilaksanakan oleh
SKPD
Meningkatnya penanganan normalisasi kali/sungai rawan
banjir secara terpadu
(3) Meningkatkan ketersediaan dan sarana prasarana infrastruktur
dengan sasaran:
Meningkatnya panjang jalan strategis dalam kondisi baik
Meningkatnya tempat pembuangan sampah per satuan
penduduk
Meningkatnya rasio panjang jalan lintas umum per jumlah
kendaraan
Meningkatnya jumlah orang melalui terminal
Meningkatnya penertiban angkutan antar jemput karyawan
Meningkatnya jumlah angkutan darat
Meningkatnya jumlah arus penumpang angkutan umum
Meningkatnya rasio izin trayek per jumlah penduduk
Meningkatnya jumlah uji kir angkutan umum termasuk jangka
waktu proses perijinannya
Meningkatnya kawasan tertib lalu lintas (KTL)
Meningkatnya pemasangan rambu-rambu lalu lintas
Meningkatnya sekolah pendidikan setara SD/SMP/SMA dalam
kondisi bangunan baik
Page 71
Meningkatnya cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan
amdal
Meningkatnya cakupan penghijauan wilayah rawan longsor
dan sumber mata air
Menurunnya pencemaran status untuk air
Meningkatnya penegakkan hukum lingkungan
Meningkatnya penyelesaian kasus asset daerah
Meningkatnya penyelesaian ijin lokasi
Meningkatnya rumah tangga ber-sanitasi
Meningkatnya ketersediaan daya listrik
Menurunnya persentase kawasan kumuh
Meningkatnya rasio tempat pemakaman umum per satuan
penduduk
Meningkatnya rasio permukiman layak huni
Tersedianya jumlah lahan untuk pembangunan pos pemadam
kebakaran
Meningkatkan jumlah armada kebakaran
Meningkatkan jumlah reservoir air
4.2.2 PENINGKATAN KUALITAS SDM MASYARAKAT
Adapun tujuan dan sasaran pembangunan dihubungkan dengan
peningkatkan kualitas masyarakat adalah :
(1) Menanggulangi kemiskinan dengan sasaran:
Meningkatnya ketahanan dan keamanan pangan
Meningkatnya penyandang masalah kesejahteraan sosial yang
memperoleh bantuan sosial (PMKS)
Meningkatnya penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Meningkatnya jumlah sarana sosial sebagai tempat
perlindungan dan pembinaan PMKS
Menurunnya tingkat kemiskinan
Meningkatnya penduduk di atas garis kemiskinan
Meningkatnya pemerataan pendapatan khususnya yang
diterima
Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
Meningkatnya ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000
penduduk
Page 72
Terpenuhinya kecukupan pangan yang bermutu dan
terjangkau
(2) Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat dengan
sasaran:
Meningkatnya angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A
Meningkatnya angka partisipasi kasar SMP/MTs/Paket B
Meningkatnya angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA/Paket C
Menurunnya angka putus sekolah SD/MI
Menurunnya angka putus sekolah SMP/MTs
Menurunnya angka putus sekolah SMA/SMK/MA
Meningkatnya pendidikan anak usia dini
Meningkatnya persentase penduduk yang berusia > 15 tahun
yang melek huruf
Meningkatnya angka partisipasi murni SD/MI/Paket A
Meningkatnya angka partisipasi murni SMP/MTs/Paket B
Meningkatnya angka partisipasi murni SMA/SMK/MA/Paket C
Meningkatnya angka kelulusan SD/MI
Meningkatnya angka kelulusan SMP/MTs
Meningkatnya angka kelulusan SMA/SMK/MA
Meningkatnya angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs
Meningkatnya angka melanjutkan dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
Meningkatnya proporsi pendidik yang memenuhi kualifikasi
akademik dan standar kompetensi
Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah.
Meningkatnya angka pendidikan yang ditamatkan.
Meningkatnya angka partisipasi sekolah jenjang pendidikan
dasar
Meningkatnya angka partisipasi sekolah jenjang pendidikan
menengah
Meningkatnya rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia
sekolah jenjang pendidikan dasar
Meningkatnya rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia
sekolah jenjang pendidikan menengah
Meningkatnya rasio guru/murid jenjang pendidikan dasar
Meningkatnya rasio guru/murid jenjang pendidikan menengah
Page 73
Meningkatnya rasio guru/murid per kelas rata-rata jenjang
pendidikan dasar
Meningkatnya rasio guru/murid per kelas rata-rata jenjang
pendidikan menengah
(3) Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat dengan
sasaran:
Berkurangnya lingkungan permukiman kumuh
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
Meningkatnya cakupan pembantu puskesmas
Meningkatnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kebidanan
Meningkatnya cakupan desa/kelurahan universal child
immunization
Meningkatnya cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Meningkatnya cakupan kunjungan bayi
Meningkatnya ketersediaan obat
Meningkatnya jumlah posyandu aktif
Meningkatnya rasio posyandu per satuan balita
Meningkatnya rasio puskesmas, poliklinik per satuan
penduduk
Meningkatnya rasio rumah sakit per satuan penduduk
Meningkatnya rasio dokter per satuan penduduk
Meningkatnya rasio tenaga medis per satuan penduduk
Meningkatnya angka kelangsungan hidup bayi
Meningkatnya angka usia harapan hidup
Menurunnya jumlah balita gizi buruk
Meningkatnya cakupan keluarga yang mengkonsumsi garam
beryodium
Meningkatnya bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI
Meningkatnya cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC/BTA
Meningkatnya cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD
(4) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
dengan sasaran:
Meningkatnya jumlah gelanggang/balai remaja (selain milik
swasta per 1000 penduduk
Page 74
Meningkatnya rasio lapangan olahraga per 1000 penduduk
Meningkatnya jumlah klub olahraga per 1000 penduduk
Meningkatnya jumlah gedung olahraga per 1000 penduduk
Meningkatnya budaya dan prestasi olahraga di tingkat
regional, nasional dan internasional
Meningkatnya prestasi olahraga di tingkat regional, nasional
dan internasional
Meningkatnya jumlah PKK aktif
Meningkatnya rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM)
Meningkatnya rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Meningkatnya jumlah kegiatan kepemudaan
Meningkatnya efektivitas pelaksanaan peran organisasi
masyarakat sipil, asosiasi profesi dan partai politik
Terlaksananya survei kepuasan masyarakat/survey pelayanan
umum secara periodik
Meningkatnya fasilitas/prasarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan Kabupaten Tangerang
(5) Meningkatkan kualitas dan melestarikan budaya daerah dengan
sasaran:
Meningkatnya jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan.
Meningkatnya jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk.
Meningkatnya koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
daerah
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Meningkatnya penyelenggaraan festival seni dan budaya
Meningkatnya ketersediaan perhotelan
Meningkatnya rasio jumlah pengunjung perpustakaan daerah
Meningkatnya jumlah perpustakaan daerah
(6) Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan Kabupaten
Tangerang dengan sasaran:
Meningkatnya partisipasi perempuan di lembaga
pemerintahan
Meningkatnya angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke
atas
Page 75
Meningkatnya partisipasi angkatan kerja perempuan
Meningkatnya prevalensi peserta KB aktif
Meningkatnya jumlah peserta KB aktif
Menurunnya rasio kekerasan dalam rumah tangga
4.2.3 PENINGKATAN KUALITAS KINERJA PELAKSANAAN
PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS AKUNTABEL DAN
BERKUALITAS.
Adapun tujuan dan sasaran pembangunan dihubungkan dengan
peningkatkan kualitas kinerja pelaksanaan pemerintahan yang
demokratis akuntabel dan berkualitas adalah :
(1) Meningkatkan koordinasi dan hubungan dengan pemerintah,
pemerintah propinsi dan dengan pemerintah daerah lainnya
dengan sasaran:
Tepatnya waktu penyampaian LKPJ
Tepatnya waktu pelaksanaan musrenbang desa, kecamatan
dan kabupaten
Tepatnya waktu pelaksanaan forum SKPD-Gabungan
Tepatnya penyampaian laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (LAKIP), dan penetapan kinerja (TAPKIN)
Tepatnya penyampaian laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kepada pemerintah tingkat atasan
(LPPD)
Tepatnya waktu penyampaian KUA PPAS kepada DPRD
Meningkatnya implementasi pelaksanaan standar pelayanan
minimal (SPM) sesuai dengan ketetapan SPM pemerintah.
Meningkatnya efektivitas kerjasama antar daerah terutama di
bidang pemerintahan umum, pendidikan, sosial budaya,
kesehatan dan bidang ekonomi.
(2) Meningkatkan hubungan kemitraan antara pemerintah daerah
dengan DPRD dengan sasaran:
Meningkatnya efektivitas implementasi pelaksanaan
rekomendasi DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah
Kabupaten Tangerang
Tepatnya penyampaian laporan keuangan daerah kepada
DPRD
Page 76
(3) Meningkatkan implementasi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan dengan sasaran:
Tersedianya peraturan daerah tentang standar pelayanan
umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Tersedianya peraturan daerah lainnya yang dibutuhkan
sebagai dasar kerangka regulasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Tersedianya regulasi ketahanan pangan.
(4) Meningkatkan keterbukaan dan pertanggungjawaban publik
dengan sasaran:
Terlaksananya survei audit kinerja Pemerintah Kabupaten
Tangerang secara periodik.
Tersusunnya laporan keuangan SKPD secara periodik
Mempertahankan wajar tanpa pengecualian (WTP) tentang
pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya efektivitas tindak lanjut dan kepatuhan dalam
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Tangerang
Tumbuhnya iklim budaya takut korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN)
(5) Meningkatkan akses dan kualitas komunikasi dan informasi
pembangunan dengan sasaran:
Tersedianya sistem informasi manajemen Pemerintah
Kabupaten Tangerang
Diterapkannya e-procurement dalam pengadaan barang/jasa
Meningkatnya kuantitas dan kualitas media informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IPPD) Kabupaten
Tangerang yang dapat diakses oleh masyarakat
Tersedianya publikasi informasi hasil-hasil pembangunan
kepada masyarakat
Tersedianya sistem indikator kinerja pelayanan umum
(6) Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dengan
sasaran:
Meningkatnya rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk
Meningkatnya kepemilikan akta kelahiran
Meningkatnya rasio bayi ber-akta kelahiran
Meningkatnya rasio pasangan ber-akta nikah
Page 77
Meningkatnya efektivitas pelaksanaan standar operasional
prosedur pengurusan pelayanan kependudukan dan catatan
sipil termasuk kepastian biaya.
Terlaksananya sistem nomor induk kependudukan (NIK) dan
system informasi dan administrasi kependudukan (SIAK)
(7) Meningkatkan efektivitas kelembagaan daerah dengan sasaran:
Meningkatnya efektivitas implememntasi pelaksanaan standar
kompetensi jabatan
Meningkatnya efektivitas implementasi pelaksanaan sistem
informasi kepegawaian
Efektifnya struktur jabatan dan eselonering yang terisi
Meningkatnya jabatan fungsional yang diisi dalam struktur
organisasi SKPD
Meningkatnya pembinaan pengelolaan pengarsipan di tingkat
SKPD
Meningkatnya penerapan pengelolaan arsip secara baku
(8) Meningkatkan pelayanan kepegawaian daerah dengan sasaran:
Meningkatnya rasio pejabat yang telah memenuhi persyaratan
pendidikan formal
Meningkatnya rasio pejabat yang telah memenuhi persyaratan
pendidikan pelatihan kepemimpinan
Meningkatnya rasio pejabat yang telah memenuhi
persayaratan kepangkatan
Tersedianya anggaran peningkatan kapasitas pegawai
4.2.4 PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG MERATA
DAN BERKUALITAS SERTA BERKELANJUTAN
Adapun tujuan dan sasaran pembangunan dihubungkan dengan
peningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkualitas serta
berkelanjutan adalah :
(1) Meningkatkan daya saing dan kinerja ekonomi wilayah dengan
sasaran:
Tercapainya pertumbuhan ekonomi daerah rata-rata 6 persen
per tahun
Meningkatnya PDRB atas dasar harga berlaku
Meningkatnya PDRB atas dasar harga konstan
Meningkatnya Pendapatan per kapita
Page 78
Terkendalinya laju inflasi rata-rata per tahun
Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Meningkatnya produktivitas rata-rata sektor industri
Meningkatnya kontribusi hasil sektor industri terhadap total
ekspor
Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Meningkatnya ekspor bersih perdagangan
Meningkatnya produktivitas bahan pangan (beras)
Meningkatnya jumlah produksi perikanan
Meningkatnya jumlah rata-rata konsumsi ikan
Meningkatnya kontribusi BUMD terhadap pendapatan daerah
(2) Meningkatkan iklim investasi dan kualitas pelayanan perijinan
dengan sasaran:
Meningkatnya jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Meningkatnya nilai realisasi
Meningkatnya nilai realisasi PMA
Meningkatnya jumlah persetujuan investasi
Menurunnya angka indeks rata-rata lama proses perijinan
Efektifnya pajak dan retribusi daerah yang mendukung iklim
perekonomian Kabupaten Tangerang
Adanya peraturan daerah yang mendukung iklim usaha yang
kondusif
Meningkatnya jumlah pameran/expo dalam skala regional,
nasional dan internasional
(3) Meningkatkan kedudukan, fungsi dan peranan UKMK dalam
perekonomian daerah dengan sasaran:
Meningkatnya jumlah koperasi aktif
Meningkatnya usaha mikro kecil menengah non BPR/LKM UKM
Meningkatnya produktivitas dan akses UMKMK kepada sumber
daya produktif
Tersedianya pasar induk dan pasar tradisional yang layak
Tersedianya pasar tradisional modern yang tertata, bersih,
nyaman dan berdaya saing
(4) Menciptakan kesempatan kerja dan lapangan kerja dengan
sasaran:
Page 79
Menurunnya presentasi jumlah tenaga kerja dibawah umur
Meningkatnya partisipasi angkatan kerja perempuan
Meningkatnya keselamatan dan perlindungan tenaga kerja
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka
Menurunnya perselisihan buruh dan pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah daerah
Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
Meningkatnya pekerja yang ditempatkan
Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja
Menurunnya angka sengketa antara pengusaha dan pekerja.
Meningkatnya rasio lulusan S1/S2/S3 dibandingkan jumlah
penduduk
(5) Meningkatkan fungsi dan peranan sektor keuangan dengan
sasaran:
Meningkatnya jumlah BPR/LKM aktif
Meningkatnya jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya
Meningkatnya jenis dan jumlah perusahaan asuransi
Meningkatnya realisasi kredit investasi dan modal kerja
perbankan kepada UMKMK
(6) Meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan Kabupaten
Tangerang dengan sasaran:
Tersedianya rencana pembangunan baik dalam jangka
panjang, menengah dan tahunan untuk tingkat kabupaten
maupun SKPD berbasis aspirasi masyarakat, kinerja dan
terpadu
Tersedianya data dan informasi perencanaan pembangunan
Kabupaten Tangerang
(7) Meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan dan barang
daerah dengan sasaran:
Meningkatnya sinkronisasi implementasi pelaksanaan antara
perencanaan dan penganggaran
Diterapkannya sistem informasi manajemen barang dan asset
daerah
Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah untuk
mewujudkan kemandirian pemereintahan daerah
Meningkatnya belanja untuk pelayanan dasar secara
proposional sesuai dengan kemampuan keuangan daerah
Page 80
Meningkatnya belanja daerah dalam APBD
Meningkatnya rasio realisasi belanja terhadap anggaran
belanja daerah
Meningkatnya pendapatan daerah dalam APBD tahun 2013
Meningkatnya rasio realisasi pendapatan terhadap anggaran
pendapatan daerah
Meningkatnya kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah
Meningkatnya rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD
Meningkatnya proporsi belanja langsung dalam APBD
Meningkatnya alokasi belanja modal terhadap total belanja
daerah dalam APBD
4.2.5 PENINGKATAN PENATAAN LINGKUNGAN YANG BERSIH,
SEHAT DAN NYAMAN
Adapun tujuan dan sasaran pembangunan dihubungkan dengan
peningkatkan penataan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman
adalah:
(1) Meningkatkan penataan ruang dan kualitas lingkungan hidup
dengan sasaran:
Tersedianya RDTR per kecamatan Kabupaten
Meningkatnya rasio ruang terbuka hijau per satuan luas
wilayah ber HPL/HGB
Meningkatnya rasio rumah ber-IMB
Meningkatnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
RTRW
Meningkatnya sosialisasi tata ruang kepada masyarakat
Meningkatnya efektivitas implementasi pelaksanaan hukum
lingkungan
Meningkatnya cakupan pengawasan terhadap pelaksana
amdal
Menurunnya titik-titik rawan kebanjiran
Meningkatnya luas wilayah produktif
Meningkatnya rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
Meningkatnya luas permukiman yang tertata
Menurunnya luasan lingkungan permukiman kumuh
Page 81
Meningkatnya volume sampah yang ditangani
Meningkatnya rumah tangga yang menggunakan air bersih
Meningkatnya rumah tangga yang menggunakan listrik
Meningkatnya rasio rumah layak huni
Meningkatnya rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam
Meningkatnya pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)
(2) Meningkatkan ketenteraman masyarakat dan ketertiban umum
dengan sasaran:
Terlaksananya pembangunan PKL
Meningkatnya efektivitas implementasi pelaksanaan peraturan
daerah tentang retribusi pelayanan kebersihan
Meningkatnya efektivitas implementasi pelaksanaan peraturan
daerah tentang IMB
Meningkatnya penyelesaian kasus tanah negara
Meningkatnya penyelesaian ijin lokasi
Menurunnya tingkat kriminalitas
Meningkatnya rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000
penduduk
Meningkatnya rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk
Meningkatnya pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Page 82
RENCANA PROGRAM PRIORITAS
DAN KEGIATAN DAERAH
5.1 RENCANA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2013
Rencana program prioritas tahun 2013 disesuaikan dengan kemampuan
keuangan daerah serta potensi dan kondisi daerah. Tahun anggaran 2013
yang menjadi prioritas pembangunan, beserta sasaran pembangun dan target
kinerjanya dapat dilihat tabel 5.1 berikut ini :
Tabel 5.1
RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2013
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
Pendidikan
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini
Prosentase Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
24.42% 1,777,000,000
2
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Rasio Murid per Kelas 42 Siswa/ kelas 27,944,303,481
Angka Putus Sekolah SD & SMP 0.17%
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
98.81%
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B
67.68%
Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99.45%
Angka Kelulusan (AL) SMP /MTs 99.81%
Prosentase Lulusan SD melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsana-wiyah (MTs)
98.62%
Prosentase Lulusan SMP melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas(SMP)/ Madrasah Aliyah (MA)
88.00%
3
Rasio Murid per Kelas 45 Siswa/ kelas 8,610,369,500
Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA
0.24%
BAB
V
Page 83
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
Pendidikan Menengah
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
0.53
Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
0.99
4
Pendidikan Non Formal
Prosentase Penduduk Buta Aksara Usia 15-44
2.23% 2,391,950,000
Prosentase penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA menjadi peserta didik Program Paket A,B dan C
84%
Prosentase Penduduk Usia SD, SMP dan SMA/SMK yang belum bersekolah menjadi peserta Kesetaraan
73%
5
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Prosentase guru SD/SMP/SMA,SMK memiliki Kualifikasi sesuai dengan kompetensi
0.74 1,325,000,000
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
66.33%
Kesehatan
1
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
ProsentaseTingkat ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas
100% 2,307,055,000
2
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100% 6,349,070,000
Prosentase pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
40%
Prosentase rawat jalan 15 % penduduk
Prosentase rawat inap 1,5% penduduk
3
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Rasio puskesmas, pustu dan jaringannya per 30.000 penduduk
0,92 9,252,799,000
4
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Operasionalisasi RSUD Balaraja 90% 3,792,100,000
5
Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Prosentase Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 2,391,245,000
6
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Prosentase IRTP memenuhi syarat kesehatan
75% 244,785,000
Prosentase jasa boga laik sehat 30%
7
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Prosentase balita gizi buruk ( BB/U)
1% 4,116,754,500
Prosentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan
100%
Prosentase Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100%
8
Program Pencegahan & Penanggulangan
Prosentase Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 2,057,711,500
Jumlah Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
100%
Angka kesembuhan Penderita TBC
95%
Prosentase penderita kusta yang selesai berobat ( RFT rate)
95%
Page 84
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
Penyakit Menular
Angka kejadian penyakit DBD per 100.000 penduduk
10
Jumlah sarana kesehatan yang dilatih CST
2
Jumlah fasilitas kesehatan layanan CST yang diberi sarana dan operasional
2
9
Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Prosentase Rumah tangga ber perilaku sehat
55% 1,714,611,000
Prosentase Desa Siaga Aktif 50%
10
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Prosentase Rumah Sehat 82% 935,930,000
Prosentase Tempat Tempat Umum (TTU) yg memenuhi syarat kesehatan
75%
Prosentase Institusi yang dibina memenuhi syarat kesehatan
75%
11
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Prosentase kunjungan ibu hamil K4
96% 907,360,000
Prosentase pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan
92%
Prosentase Pelayanan nifas 94%
Prosentase neonatus dengan komplikasi yang ditangani
94%
Prosentase komplikasi kebidanan yang ditangani
95%
Prosentase CU / PUS 73%
Prosentase kunjungan bayi 92%
12 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Prosentase pelayanan anak balita (deteksi dini tumbuh kembang)
95% 420,280,000
13 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Prosentase pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia
60% 160,140,000
14 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Persentase tenaga kesehatan mempunyai aspek legalitas
100% 104,120,000
15
1
Program peningkatan pelayanan Kesehatan Umum RS Program Pengembangan Jalan dan Jembatan
Kepuasan pelanggan RS (rata-rata dari semua pelayanan)
75% 25,000,000
BOR (%) 80.00
LOS (hari) 3.75
TOI (hari) 1.00
NDR (%) 2.00
GDR (%) 41.00
BTO (Kali)
70.00
Pekerjaan Umum
Peningkatan jalan strategis kabupaten
20 Km 73,458,363,916
Peningkatan jalan kabupaten non strategis (layanan umum)
24 Km
Peningkatan jalan non status (jalan desa dan lingkungan)
48 Km
2
Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan
Prosentase rasio jaringan irigasi kondisi baik
67% 8,058,370,000
Page 85
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
lainnya
Perumahan
1
Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Ketersediaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran
80% 2,228,000,000
Tingkat tanggap terhadap bahaya kebakaran
30 menit
2 Pengendalian dan Pengawasan bangunan
Rasio bangunan ber-IMB 40%
3
Peningkatan lingkungan sehat perumahan
Cakupan pelayanan air bersih 50.00%
Rumah tangga yang pengguna air bersih
15%
4
Pengembangan Perumahan
Meningkatnya sarana dan prasarana lingkungan permukiman
55% dalam kondisi baik
5,655,000,000
Rumah layak huni
Prosentase kawasan kumuh
5 Perbaikan Perumahan akibat bencana dan sosial
Tersedianya bangunan yang layak huni
55% dalam kondisi baik
6 Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan
Jumlah panjang Pavingblok, Hotmix, Betonisasi, MCK, SPAL, Sarana Air Bersih, peningkatan jalan Lingkungan pedasaan
PB. 75 ruas, MCK 8 unit, SPAL 4 unit, SAB 4 unit.
3,556,280,000
7 Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan
Jumlah panjang Pavingblok, Hotmix, Betonisasi, MCK, SPAL, Sarana Air Bersih, peningkatan jalan Lingkungan pemukiman nelayan
771,000,000
8 Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan
Jumlah panjang Pavingblok, Hotmix, Betonisasi, MCK, SPAL, Sarana Air Bersih, peningkatan jalan Lingkungan pemukiman perkotaan
500,000,000
9
Program pembangunan gedung kepemerintahan
Pembangunan Gedung Pusat Pemerintahan
4 unit
Pembangunan Gedung di luar Pusat Pemerintahan
20 unit
10
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Tingkat Ketersediaan saluran air limbah rumah tangga
14 unit 295,000,000
Tingkat Ketersediaan MCK di lingkungan pemukiman
29 unit
Rumah Tangga persanitasi
Penataan Ruang
1 Perencanaan Tata Ruang
Jumlah produk perencanaan tata ruang
10 produk 4,220,000,000
2 Pemanfaatan ruang Prosentase ketaatan terhadap RTRW
90% 500,000,000
3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Menurunnya jumlah pelanggaran 8% 525,000,000
Perencanaan Pembangunan
1 Perencanaan Pembangunan Daerah
Jumlah dokumen perencanaan daerah
9 Dokumen per tahun
4,053,000,000
2 Pembinaan aparatur perencana
Jumlah aparatur yang memiliki kemampuan umum maupun kemampuan teknis
200 Orang
3 Penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
Jumlah kajian perencanaan pembangunan
4 Kajian 450,000,000
4 Koordinasi dan kerjasama pembangunan
Jumlah dokumen kerjasama pembangunan
3 Dokumen
5 Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Jumlah dokumen pengembangan wilayah strategis
3 Dokumen 325,000,000
Page 86
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
6 Pengembangan data/informasi
Tersedianya data/informasi perencanaan pembangunan
3 Dokumen per tahun
1,550,000,000
7 Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Data dan informasi capaian kinerja dan keuangan
5 Dokumen per tahun
8 Perencanaan Sosial Budaya
Jumlah data dan informasi perencanaan bidang sosial budaya
2 Dokumen per tahun
425,000,000
Perhubungan
1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Jumlah Pembangunan terminal transportasi jalan
1 terminal
2 Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas
Jumlah kawasan tertib lalulintas 1 lokasi kawasan tertib
lalulintas
1,967,000,000
3 Peningkatan Pelayanan Angkutan
Persentase angkutan darat 65% 500,000,000
Lingkungan Hidup
1 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL
15 Dokumen AMDAL
1,101,000,000
2
Peningkatan Pengendalian Polusi
Prosentase Kepedulian terhadap polusi limbah padat dan Limbah Cair dan Penyuluhan Pengendalian Polusi dan Pencemaran
30 Industri 350,000,000
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Jumlah penanganan kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan
10 Kasus
3 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Rehabilitasi Kawasan Konservasi
20% 620,000,000
4 Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
-
5
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
Meningkatnya pengembangan teknologi pengelolaan persampahan berbasis masyarakat
1 Unit 1,676,000,000
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
5 Kec per tahun
6 Program penigkatan kualitas dan akses informasi SDA dan lingkungan hidup
1 Kawasan per tahun
227,000,000
Pertanahan 1
Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Tertib Administrasi dan Meningkatnya Jumlah Aset Daerah
20% per tahun 9,720,817,760
Pengadaan tanah untuk pembangunan daerah
10 Ha
Kependudu kan dan
Catatan Sipil
1
Penataan Administrasi Kependudukan
Kenaikan jumlah KTP yang diterbitkan
3.5% (370.000) 3,334,640,000
Kenaikan jumlah akta catatan sipil yang diterbitkan
3.5% (60.000 lbr)
Pembangunan dan pengoperasian SIAK Online
0%
Prosentase Kepemilikan KTP
Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk
Pemberda yaan
Perempuan dan
1 Penguatan kelembagaan pengarasutamaan gender dan anak
Jumlah Advokasi dan fasiitasi PUG
2 keg 205,000,000
Page 87
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
Perlindungan Anak
2 Keserasian kebijakan peningkatan kualitas hidup anak dan Perempuan
Prosentase upaya Sosialisasi Kebijakan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
80% 125,000,000
3 Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Jumlah pembinaan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan jender
70 Orang 360,000,000
4
Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
Prosentase peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi
80% 80,000,000
Partisipasi Perempuan dilembaga Pemerintah
Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera
1 Program Keluarga Berencana
Persentase Angka melek huruf Perempuan usia 15 tahun Keatas
2
Pelayanan kontrasepsi
Persentase Partisipasi angkatan Kerja Perempuan
Jumlah akseptor KB 323,801 akseptor
1,531,620,000
Jumlah Penyuluhan kontrasepsi 285 penyuluhan 44,500,000
Persentase Prevalensi Peserta KB aktif
65%
Presentase Keluarga Pra sejahtera Dan Keluarga Sejahtera I
38%
Jumlah PKK Aktif
Jumlah Posyandu
Sosial
1 Peningkatan kesadaran nilai -nilai keagamaan dan kepahlawanan
Jumlah kegiatan bantuan sosial dan keagamaan
2
Pemberdayaan fakir miskin dan PMKS lainya
Prosentase PKMS yang memperoleh bantuan Sosial untuk pemenuhan dasar
86%
Jumlah PMKS yang mempeoleh Pemberdayaan Sosial melalui Pembentukan KUBE dan kelompok usaha lainya
450 Orang
3
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Prosentase penanganan tanggap darurat dan KLB
98% 470,000,000
Jumlah Penyandang Cacat dan Lanjut Usia Potensial yang menerima perlindungan dan jaminan sosial
180 Orang
4 Pembinaan Eks penyandang penyakit sosial
Jumlah pembinaan penyandang penyakit sosial
180 Orang 300,000,000
5
Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS )
Jumlah Sarana sosial seperti panti asuhan panti jompo dan panti rehabilitasi
26 Sarsos 587,000,000
Jumlah penanganan Penyandang masalah kesejahtraan sosial berbasiskan masyarakat
1850 Orang
Tenaga Kerja
1 Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Jumlah kegiatan pendidikan dan pelatihan serta peningkatan keterampilan pencari kerja serta Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
600 Orng 1,593,782,200
2
Peningkatan Kesempatan Kerja
Jumlah Kegiatan Padat Karya 2 kegiatan 580,000,000
Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam pasar kerja
22.500 Orang
3 Perlindungan Pengembangan
Jumlah penanganan kasus/perselisihan
10% / tahun 1,140,000,000
Page 88
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
Lembaga Ketenagakerjaan
ketenagakerjaan
KUKM
1 Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
Jumlah kebijakan 2 kebijakan 420,000,000
2 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
Peningkatan kemampuan SDM Koperasi dan UMKM
200 Koperasi dan Usaha
Mikro
405,000,000
3 Pengembangan sistem pendukung bagi usaha mikro kecil menengah
Wilayah pengembangan layanan pembiayaan permodalan UMKM
15 Desa 1,292,295,000
4 Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi
Koperasi berprestasi (kualifikasi A)
5 koperasi 725,000,000
Penanaman Modal
1 Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Jumlah Peraturan Daerah/Kepala Daerah yang mendukung pengembangan usaha
7 Dokumen 650,000,000
2 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Peningkatan jumlah realisasi investasi
4% 1,306,000,000
Kepemudaan dan Olah raga
1 Upaya Pencegahan penyalahgunaan narkoba
Jumlah Penyuluhan bahaya narkoba di Kecamatan
29 Kec 95,000,000
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
1
peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Jumlah aparatur Linmas yang mendapatkan pelatihan KANTRANTIBMAS
150 Orang 1,110,000,000
Jumlah penegakan Perda yang terkait dengan KANTRANTIBMAS
6 Perda
2 Pendidikan politik masyarakat
Meningkatnya peran serta politik masyarakat
100 Orang 480,000,000
3 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai kebangsaan
100 Orang 685,000,000
4
Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Tersedianya sarana dan prasarana SAR
40% per Tahun
Tersedianya sarana dan prasarana SAR
15%
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, AKD, Prkt Daerah,
Kepeg, Prsndian
1 Penataan peraturan perundang-undangan
Jumlah RAPERDA yang disusun 3 peraturan 1,625,000,000
2 Peningkatan Kapasitas lembaga perwakilan Daerah
Jumlah Perda 14 24,023,325,000
3 Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
Jumlah audiensi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan Masyarakat
6 paket
4 Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Jumlah kebijakan yang mendukung pengelolaan keuangan daerah
6 Dokumen 4,491,400,000
5 Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
Jumlah kebijakan yang diterbitkan terkait pemerintahan Desa
75%
6 Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan
Jumlah pembinaan aparatur pemerintahan Kecamatan/Kelurahan
3 keg 1,865,385,000
7 Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
Persentase penerapan teknologi informasi (e-goverment)
80%
8 Fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum
Prosentase Peningkatan kinerja pelayanan umum di kecamatan dan kelurahan
80% 6,261,050,000
Page 89
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
9 Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Daerah
Meningkatnya Pendapatan Aset Daerah
100% 1,050,000,000
10 Program pengembangan administrasi pelayanan perijinan dan non perijinan
Persentase kenaikan perijinan 3% per tahun 753,000,000
11 Peningkatan pendapatan daerah
Prosentase meningkatnya PAD 6.00% 6,723,000,000
12 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Prosentase kinerja pelayanan bidang kepegawaian terhadap aparatur
100% /Tahun 3,050,000,000
13 Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Jumlah Pendidikan dan pelatihan struktural serta fungsional, dan prajabatan
986 Orang 3,302,793,400
14 Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Tersedianya data dan dokumen tentang tatalaksana organisasi pemerintah daerah
100%
15 Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Jumlah kerjasama derah yang dilaksanakan
4 kali
16
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Prosentase pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
100% / Thn 7,788,120,000
Prosentase penemuan yang ditindak lanjuti
100% / Thn
17 Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Jumlah tenaga pemeriksa dan aparatur pengawas yang profesional
15 Orang/Tahun
450,000,000
Ketahanan Pangan
1
Peningkatan Ketahanan pangan pertanian / perkebunan
Jumlah Pengembangan Desa mandiri pangan
60% 1,443,750,000
Prosentase ketersediaan pangan
94.34%
Prosentase Cadangan pangan 64%
Prosentase Peningkatan Konsumsi dan penganekaragaman pangan
86.32%
Pemberda yaan
Masyarakat dan Desa
1 Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Prosentase peningkatan kapasitas lembaga ekonomi pedesaan
10% 20,000,000
2 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Prosentase peningkatan kapasitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (PKK, Karang taruna, dll)
67% 200,000,000
Kearsipan
1 Perbaikan sistem administrasi kearsipan
Persentase Peningkatan cakupan pelayanan data kearsipan
10%/ tahun 275,000,000
2 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan
Prosentase Penerapan pengelolaan Arsip secara baku
84% 650,000,000
3 Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Prosentase penyelamatan dan pelestarian arsip
10%/ tahun 125,000,000
Perpustakaan 1
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Prosentase peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan (Perubahan)
30% 516,600,000
Persentase Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan Daerah
36.38%
Pertanian
1 Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Persentase kesehatan asal hewan
70% 160,000,000
2 Peningkatan Produksi pertanian/perkebunan
Persentase kenaikan produksi Pertanian
5% 1,226,500,000
3 Peningkatan kesehatan hewan
Persentase kesehatan hewan 70%
4 Peningkatan Kesejahteraan Petani
Prosentase jumlah Petani Pelaku Agribisnis
20% 1,088,000,000
5 peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Prosentase peningkatan ketersediaan alat dan mesin pertanian (Alsintan)
4% 2,387,924,000
Page 90
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
6 peningkatan produksi hasil peternakan
Prosentase kenaikan produksi hasil peternakan
5% 682,000,000
Energi dan Sumberdaya
Mineral
1
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Jumlah titik listrik pedesaan yang tersedia
40 Titik 2,333,000,000
Jumlah titik pemasangan PJU 1050 titik
Terpeliharanya PJU 2852 titik
Pariwisata
1 Pengembangan pemasaran pariwisata
Peningkatan kualitas dan kuantitas pemasaran pariwisata
2 Pameran 270,000,000
2 Pengembangan destinasi pariwisata
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga
1 Obyek wisata/tahun
175,000,000
3 Pengembangan kemitraan pasriwisata
Peningkatan kualitas dan kuantitas kemitraan
100 Orang 175,000,000
Kelautan dan Perikanan
1
Pengembangan sumberdaya perikanan dan kelautan
Jumlah pohon mangrove yang ditanam
9 ribu pohon 300,000,000
Jumlah terumbu karang yang terevitalisasi
40 buah terumbu karang
buatan
2 Pengembangan Budidaya Perikanan
Produktivitas budidaya perikanan
2.75 Ton/ha/Th 939,525,000
3 Pengembangan Perikanan Tangkap
Produktivitas perikanan tangkap 40 kg/unit/trip 770,000,000
4 Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Konsumsi ikan perkapita dari 15 kg/kapita/thn menjadi 16 kg/kapita/thn
15.9 kg/kapita/ thn
75,000,000
5 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Pembinaaan usaha kelompok ekonomi masyarakat pesisir
6 Kelompok 400,000,000
6
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan
Gerakan bersih pantai dan laut 1 Kec 200,000,000
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dari 4 kali menjadi 6 kali pengawasan/thn
6 kali pengawasan
/thn
7 Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan
Peningkatan mutu diversifikasi hasil olahan perikanan
2 jenis olahan
125,000,000
Perdagangan
1 Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Upaya pengembangan ekspor 4 Kegiatan 810,000,000
2
Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Jumlah pengawasan barang & jasa yang beredar
4 kali 310,000,000
prosentase penyelesaian dan penanganan kasus-kasus pengaduan konsumen
100%
3 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Jumlah kebijakan efisiensi perdagangan
1 Paket kebijakan
200,000,000
4 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Jumlah lokasi PKL yang tertata 5 lokasi 60,000,000
Industri
1 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Jumlah Kemitraan usaha IKM 40 Kemitraan 699,500,000
2
Peningkatan kemampuan teknologi industri
Jumlah pembinaan standar produk / manajemen yang diterapkan
80 IKM 60,000,000
Jumlah merk dagang yang terdaftarkan
10 merk dagang
3 Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial
Jumlah klaster IKM yang dikembangkan
1 kluster 50,000,000
Page 91
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN
Ketransmigrasian
1 Transmigrasi regional Jumlah transmigran 25 KK 250,000,000
295,439,125,257
5.2 RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013
Rencana kegiatan pembangunan tahun 2013 diarahkan untuk mencapai
target kinerja yang dituangkan dalam RPJMD 2008 – 2013, untuk itu
diharapkan agar seluruh kegiatan mengacu kepada target yang telah
ditetapkan.
Adapun Rencana kegiatan pembangunan tahun 2013 dan target kinerja
program pembangunan dapat dilihat dalam lampiran buku RKPD ini.
Page 92
PENUTUP
Dengan pertimbangan terbatasnya ketersediaan sumber-sumber
anggaran pembangunan yang dimiliki, maka perlu ditetapkan prioritas
pembangunan daerah Tahun Anggaran 2013 sebagaimana yang tertuang
didalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Tangerang Tahun 2013 yang mengarah kepada pemecahan
permasalahan pembangunan yang terjadi. Dalam hal ini, perlu
diprioritaskan pencapaian pembangunan daerah melalui langkah-langkah
pokok yang diarahkan untuk dapat menggerakkan seluruh potensi
masyarakat kabupaten Tangerang, yaitu :
1. Setiap Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan, memiliki dampak
yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
sesuai tema pembangunan dengan sasaran yang terukur sehingga
langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;
2. Program dan kegiatan tersebut, bersifat mendesak dan penting untuk
segera dilaksanakan;
3. Program dan kegiatan tersebut, merupakan tugas pemerintah daerah
sebagai pelaku utama;
4. Program dan kegiatan tersebut, dapat diselesaikan sampai dengan
akhir tahun anggaran 2013.
Dalam rangka optimalisasi RKPD tahun 2013 ini, seluruh jajaran
Pemerintah Daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan program dan
kegiatannya. Pelaksanaan semua program dan kegiatan penting untuk
memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik
diantara kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program,
dalam salah satu instansi dan antar instansi, dengan tetap
memperhatikan tugas, peran dan tanggungjawab yang melekat pada
BAB
VI
Page 93
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BUPATI TANGERANG
ttd.
H. ISMET ISKANDAR