Top Banner
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUWU PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI NOMOR 78 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG KABUPATEN LUWU PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG
118

KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Aug 01, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

LEMBARAN DAERAHKABUPATEN LUWU

PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI NOMOR 78 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWUNOMOR 4 TAHUN 2016

TENTANG

PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

KABUPATEN LUWUPERATURAN BUPATI LUWU

NOMOR 78 TAHUN 2016

TENTANG

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK

FUNGSI BANGUNAN GEDUNG KABUPATEN LUWU

DITERBITKAN OLEH :

BAGIAN HUKUM

Page 2: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LUWU

PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2016PERATURAN BUPATI NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI LUWUPROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR 4 TAHUN 2016

TENTANG

PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

KABUPATEN LUWU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUWU,

Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1), dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, bahwa persyaratan administrasi bangunan gedung meliputi persyaratan status hak atas, status kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan;

Page 3: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

b. bahwa .....-2-

b. bahwa dengan berkembangnya pembangunan di Kabupaten Luwu, terutama dalam Pembangunan Perumahaan dan Permukiman, Industri, Jasa, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Pusat Keramaian Umum dan Pariwisata, perlu adanya suatu Pengawasan dan Pengendalian terhadap bangunan atau bangunan-bangunan baik yang telah ada maupun yang akan dibangun demi terciptanya Pembangunan yang serasi dan berwawasan lingkungan;

c. bahwa dalam rangka tertib penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan tata ruang dan untuk menjamin keandalan teknis bangunan gedung serta terwujudnya kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung, setiap pendirian bangunan gedung harus berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.

Mengingat .....

Page 4: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-3-

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

Page 5: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

7. Undang-Undang ....-4-

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

11. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252);

12. Undang-Undang ....

Page 6: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-5-

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

13. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonsia Nomor 5280);

14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Page 7: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2385);

16. Peraturan ....-6-

16. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

21. Peraturan .....

Page 8: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-7-

21. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

22. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Sertifikat Laik Fungsi;

Page 9: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2007 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

29. Peraturan .....-8-

29. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal;

30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUWUdan

BUPATI LUWU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Luwu.

2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati ....

Page 10: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-9-

3. Bupati adalah Bupati Luwu.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Perda.

6. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi serta bidang kewenangannya.

7. Kepala Organisasi Perangkat Daerah adalah Kepala Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi serta bidang kewenangannya.

8. Perangkat Daerah Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu, selanjutnya disingkat PPTSP adalah perangkat pemerintah daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi mengelola semua bentuk pelayanan perizinan dan non perizinan di daerah dengan sistem satu pintu.

9. Perangkat Daerah Teknis terkait adalah Badan, Dinas, Kantor yang mengelola pelayanan perizinan dan non perizinan.

10. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan,

Page 11: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau badan usaha lainnya.

11. Rencana .....-10-

11. Rencana Tata Ruang Wilayah selanjutnya disingkat RTRW adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari RTRW Provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten, penetapan kawasan strategis kota, arahan pemanfaataan ruang wilayah kabupaten, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

12. Rencana Detail Tata Ruang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana pemanfaatan ruang bagian wilayah kabupaten secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pengaturan zonasi, perizinan dan pembangunan kawasan.

13. Zona adalah suatu wilayah yang memiliki batasan dan fungsi tertentu.

14. Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan sarana, prasarana dan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri.

15. Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

16. Permukiman .....

Page 12: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-11-

16. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu-satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan pedesaan.

17. Permukiman Pedesaan adalah permukiman yang terletak diluar kota dan penduduknya hidup dari agraris.

18. Permukiman Perkotaan adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen terdiri dari kelompok individu-individu yang heterogen dari segi social.

19. Membangun adalah setiap kegiatan mendirikan, membongkar, memperbaharui, mengganti seluruh atau sebagian, memperluas bangunan atau bangunan-bangunan.

20. Bangunan adalah suatu perwujudan fisik arsitektur yang digunakan sebagai wadah kegiatan.

21. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau di dalam tanah dan atau air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

22. Bangunan Bukan Gedung adalah suatu perwujudan fisik hasil pekerjaan kontruksi yang menyatu dengan kedudukannya sebagian berada di atas dan atau di dalam tanah dan atau air, yang tidak digunakan untuk tempat hunian atau tempat tinggal.

Page 13: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

23. Instalasi ......

-12-

23. Instalasi dan perlengkapan bangunan adalah instalasi dan perlengkapan pada bangunan, bangun-bangunan dan atau pekarangan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, keselamatan, komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.

24. Koefisiensi Dasar Bangunan yang selanjutnya disingkat KDB adalah bilangan pokok atau perbandingan antara luas lantai bangunan dengan luas kavling tanah pekarangan. bilangan pokok yang didasarkan pada angka perbandingan jumlah luas lantai dasar terhadap luas tanah sesuai dengan rencana kota.

25. Prosentase Fungsi Bangunan yang selanjutnya disingkat PFB adalah besarnya prosentase bilangan pokok yang didasarkan pada fungsi bangunan.

26. Koefisien Lantai Bangunan yang selanjutnya disingkat KLB adalah besarnya bilangan pokok yang didasarkan pada jumlah lantai/tingkat bangunan. angka perbandingan jumlah luas seluruh lantai terhadap luas tanah yang sesuai dengan rencana kota.

27. Koefisien Luas Bangunan adalah bilangan pokok atas perbandingan antara jumlah luas lantai bangunan dengan luas kavling yang ada.

28. Koefisien Ketinggian Bangunan yang selanjutnya disingkat KKB adalah tinggi bangunan yang diukur dari permukaan tanah sampai dengan titik teratas bangunan tersebut.

29. Bangunan rapat adalah bangunan dengan tampak yang menghadap ke jalan tidak mempunyai jarak bebas samping.

30. Bangunan campuran adalah bangunan dengan lebih 1 (satu) jenis penggunaan.

31. Rumah .....

Page 14: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-13-

31. Rumah tinggal adalah bangunan yang terdiri dari ruangan atau gabungan ruangan yang berhubungan satu sama lain yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga.

32. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan sarana, prasarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

33. Bangunan Permanen adalah banngunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan lebih dari 15 (Lima Belas) tahun. bangunan yang berpondasi batu kali/beton yang konstruksi dukungannya dan atau dindingnya dibuat seluruhnya dari beton ,besi, batu bata atau komposit dan lantainya menggunakan ubin atau papan.

34. Bangunan Semi Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan antara 5 (Lima) sampai dengan 15 (Lima Belas) Tahun bangunan rumah yang dibuat dari bahan sederhana dan tidak tahan lama serta dalam jangka waktu tertentu.

35. Bangunan Sementara/Darurat adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 5 (Lima) Tahun.

36. Bangunan Jasa adalah bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan usaha atau jual beli barang atau jasa.

37. Bangunan Industri adalah bangunan yang dipergunakan untuk kegiatan membuat atau menghasilkan suatu barang.

Page 15: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

38. Bangunan Sosial adalah bangunan yang dibuat untuk kepentingan masyarakat dan tidak untuk mencari keuntungan.

39. Bangunan ......-14-

39. Bangunan Sarana Ibadah adalah bangunan yang dipergunakan untuk kegiatan keagamaan.

40. Rumah Kontrakan Deret/Komersial Deret adalah Rumah tinggal yang dibangun untuk mendapat keuntungan.

41. Perpetakan adalah bidang tanah/kavling yang ditetapkan batas-batasnya sebagai satuan-satuan yang sesuai dengan rencana kota.

42. Perusahaan Kawasan Industri adalah Perusahaan/Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia yang mengelola Kawasan Industri.

43. Perusahaan Industri adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang berada dalam Kawasan Industri dan di luar Kawasan Industri tetapi berada di dalam RTRW.

44. Kavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

45. Mendirikan Bangunan adalah pekerjaan mengadakan bangunan seluruhnya atau sebagian termasuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan tersebut.

46. Mengubah Bangunan adalah pekerjaan mengganti dan/atau menambah bangunan yang ada, termasuk membongkar yang berhubungan dengan pekerjaan mengganti bagian bangunan tersebut.

47. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan adalah permohonan yang diajukan oleh perorangan atau badan hukum untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan.

48. Pemohon ......

Page 16: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-15-

48. Pemohon adalah setiap orang pribadi atau Badan yang mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan.

49. Pemilik Bangunan Gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung.

50. Perencana Konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang professional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik lain.

51. Tim Ahli Bangunan Gedung yang selanjutnya disingkat TABG adalah tim yang terdiri dari para ahli yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan gedung untuk memberikan pertimbangan teknis dalam proses penelitian dokumen rencana teknis dengan masa penugasan terbatas, dan juga untuk memberikan masukan dalam penyelesaian masalah penyelenggaraan bangunan gedung tertentu yang susunan anggotanya ditunjuk secara kasus per kasus disesuaikan dengan kompleksitas bangunan gedung tertentu tersebut.

52. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat IMB adalah izin yang diberikan dalam mendirikan/merubah bangunan kepada orang pribadi atau badan. perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemohon untuk membangun baru, rehabilitasi/renovasi, memperluas, mengurangi dan/atau memugar dalam rangka melestarikan

Page 17: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.

53. Sertifikat .....

-16-

53. Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung adalah sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah untuk menyatakan kelaikan fungsi suatu bangunan gedung baik secara administratif maupun teknis, sebelum pemanfaatannya.

54. Izin Pelaksanaan Mendirikan Bangunan selanjutnya disingkat IPMB adalah izin dilakukannya suatu pekerjaan bangunan Perumahan, Apartemen, Ruko/Kios Deret dan Lapak pada Pasar.

55. Izin Mendirikan Bangunan Berjangka selanjutnya disingkat IMBB adalah izin mendirikan bangunan berjangka yang berlaku dalam jangka waktu tertentu.

56. Izin Mendirikan Bangunan Pemutihan selanjutnya disingkat IMBP adalah izin yang diberikan oleh Bupati atau melalui OPD terkait bagi bangunan yang telah terlanjur dibangun dan memenuhi persyaratan administrasi teknis sesuai ketentuan yang berlaku.

57. Izin Mendirikan Bangunan Baru adalah IMB baru diterbitkan terhadap bangunan yang akan dibangun dan yang belum memiliki IMB.

58. Izin Mendirikan Bangunan Perluasan/Tambahan adalah IMB yang diterbitkan terhadap bangunan tambahan dari bangunan utama.

59. Izin Mendirikan Balik Nama adalah IMB Balik Nama diterbitkan terhadap bangunan apabila tejadi perubahan subyek pemilik IMB yang dikarenakan meninggal dunia, peralihan hak dan perubahan nama subjek serta objek IMB ganti alamat.

60. Izin ......

Page 18: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-17-

60. Izin Mendirikan Bangunan Pengganti Hilang atau Rusak adalah IMB yang diterbitkan dikarenakan adanya kehilangan atau kerusakan surat IMB.

61. Izin Mendirikan Bangunan Berjangka adalah IMB yang diterbitkan terhadap rencana pendirian bangunannya di atas lahan sewa atau lahan pinjam pakai.

62. Izin Mendirikan Bangunan Pengurangan adalah IMB diterbitkan terhadap bangunan yang luasannya dikurangi dari bangunan sebelumnya.

63. Izin Mendirikan Bangunan Berubah Fungsi adalah IMB yang diterbitkan terhadap bangunan yang fungsi bangunannya berubah dari bangunan yang sebelumnya Perubahan fungsi dan penggunaan ruangan suatu bangunan atau bagian bangunan, wajib memenuhi ketentuan penggunaan jenis bangunan dan menjamin keamanan dan keselamatan bangunan serta penghuninya.

64. Izin Mendirikan Bangunan Pemutihan adalah IMB yang diterbitkan terhadap bangunan yang telah berdiri dan belum memiliki IMB serta sesuai dengan peruntukan.

65. Rekomendasi Galian Penanaman Instalasi dan Sanitasi selanjutnya disingkat RGPIS adalah rekomendasi yang diberikan oleh OPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi serta kewenangan di Bina Marga dan Lingkungan Hidup.

Page 19: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

66. Garis ......

-18-

66. Garis Sempadan adalah garis pada halaman pekarangan perumahan yang ditarik sejajar dengan as jalan, tepi sungai, atau as pagar dan merupakan batas antara bagian kavling/pekarangan yang boleh dibangun dan yang tidak boleh dibangun bangunan. garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, tepi tanggul, tepi situ/rawa, tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan pipa gas.

67. Jarak Garis Sempadan adalah jarak minimal untuk mendirikan bangunan, pagar dan/atau sejenisnya yang diukur dari as jalan, rel kereta api, tepi sungai, tepi pantai, danau atau situ, saluran irigasi, lintasan kabel listrik tegangan tinggi/menengah/rendah, instalasi pipa minyak, pipa gas dan pipa air.

68. Garis Sempadan Bangunan yang selanjutnya disingkat GSB adalah garis yang tidak boleh dilampaui oleh bangunan ke arah GSJ yang ditetapkan dalam rencana kota.

69. Garis Sempadan Jalan yang selanjutnya disingkat GSJ adalah garis yang tidak boleh dilampaui oleh bangunan ke arah jalan yang ditetapkan dalam rencana kota.

70. Garis Sempadan Sungai yang selanjutnya disingkat GSS adalah garis yang tidak boleh dilampui bangunan ke arah tepi sungai.

71. Retribusi ......

Page 20: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-19-

71. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah yang sah sebagai pembayaran atau jasa atau pemberian izin yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

72. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah pembayaran atas pemberian Izin Mendirikan Bangunan oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan termasuk juga merubah bangunan. pungutan daerah atas pelayanan jasa pemberian izin mendirikan bangunan.

73. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut yang menurut Peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

74. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan izin dari Pemerintah Daerah.

75. Surat Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat SIMB adalah surat izin yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan untuk mendirikan bangunan.

76. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusi yang

Page 21: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang.

77. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang.

78. Surat .....-20-

78. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

79. Surat Keputusan Keberatan adalah Surat Keputusan atas keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi.

80. Kas Daerah yang selanjutnya disebut KASDA adalah kas Pemerintah Kabupaten Luwu.

BAB IIASAS, MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

Bagian KesatuAsas

Pasal 2

Penyelenggaraan IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung dilaksanakan berdasarkan asas, yaitu:a. kemanfaatan;b. keselamatan;

c. keseimbangan; dand. keserasian Bangunan Gedung dan Lingkungannya.

Bagian Kedua .....

Page 22: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-21-

Bagian KeduaMaksud dan Tujuan

Pasal 3

(1) Peraturan Daerah ini dimaksud, untuk :a. sebagai pedoman penyelenggaraan IMB bagi

Pemerintah Daerah; danb. sebagai acuan bagi pemerintah daerah, khususnya

Instansi teknis pembina penyelenggaraan bangunan gedung dalam menetapkan kebijakan operasional sertifikat laik fungsi bangunan gedung.

(2) Tujuan penerbitan IMB, adalah:a. memberikan dasar hukum bagi jasa pelayanan izin;b. mewujudkan tata ruang yang berdaya guna dan berhasil

guna, untuk menciptakan ruang daerah yang tertib, teratur, nyaman, sehat, bersih, mantap dan indah;

c. mewujudkan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung sesuai dengan fungsi dan tata ruang;

d. menjamin keandalan teknis bangunan gedung; dane. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan

IMB.

Page 23: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(3) Tujuan penerbitan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung, adalah:a. terwujudnya bangunan gedung yang selalu andal dan

memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung sesuai dengan fungsinya;

b. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, sesuai dengan tata bangunan yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;

c. menjamin .....-22-

c. menjamin keandalan teknis bangunan gedung; dand. terwujudnya kepastian hukum dalam penyelenggaraan

bangunan gedung.Bagian Ketiga

Sasaran

Pasal 4Sasaran pelaksanaan penerbitan IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung adalah:a. terwujudnya penataan bangunan sesuai RTRW dan RDTR;b. terciptanya iklim investasi yang berwawasan lingkungan;c. upaya meminimalkan tingkat gangguan; dand. melindungi kepentingan umum.

BAB IIIRUANG LINGKUP

Pasal 5Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi :a. Tata cara penyelenggaraan IMB; dan b. Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.

Pasal 6

(1) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, terdiri atas:a. fungsi dan klasifikasi bangunan gedung;b. persyaratan permohonan penerbitan IMB;c. tata cara penyelenggaraan IMB;d. retribusi IMB;

e. Dokumen .....

Page 24: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-23-

e. Dokumen IMB; danf. pembinaan.

(2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, terdiri atas:a. tata cara penerbitan dan perpanjangan sertifikat laik

fungsi bangunan gedung;b. pembinaan; danc. ketentuan lain.

BAB IVWEWENANG DAN TUGAS PERANGKAT DAERAH

PENYELENGGARA IMB

Bagian KesatuPerangkat Daerah Penyelenggara IMB

Pasal 7(1) Bupati menetapkan PPTSP dan Dinas Teknis terkait sebagai

perangkat daerah yang berwenang dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

Page 25: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(2) PPTSP dan Dinas Teknis terkait mendapat tugas dan wewenang tertentu dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

Bagian ......

-24-

Bagian KeduaTugas PPTSP dan Dinas Teknis Terkait

Paragraf 1Tugas PPTSP

Pasal 8Dalam penyelenggaraan bangunan gedung PTSP memiliki tugas:a. menetapkan format formulir permohonan dan dokumen

IMB;b. menyampaikan informasi persyaratan permohonan IMB

kepada Pemohon;c. melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan

permohonan IMB;d. menolak permohonan IMB yang belum memenuhi

kelengkapan persyaratan administratif dan persyaratan teknis;

e. menyampaikan hasil perhitungan nilai retribusi IMB kepada Pemohon dalam bentuk Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD);

f. mengesahkan dokumen rencana teknis;g. menerbitkan dokumen IMB;h. menyerahkan dokumen IMB kepada Pemohon; dani. menyelenggarakan pendataan bangunan gedung.

Paragraf 2 ......

Page 26: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-25-

Paragraf 2Tugas Dinas Teknis Terkait

Pasal 9Dalam penyelenggaraan bangunan gedung Dinas Teknis terkait memiliki tugas:a. melakukan penilaian terhadap dokumen rencana teknis

pada permohonan IMB;b. memberikan persetujuan tertulis atas dokumen rencana

teknis yang telah memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung pada permohonan IMB;

c. menghitung dan menetapkan nilai retribusi IMB;d. melakukan pengkajian teknis terhadap bangunan gedung

yang sudah berdiri dalam rangka pemeriksaan kelaikan fungsinya;

e. menerbitkan SLF;f. membentuk Tim Pengkaji Teknis;g. menyelenggarakan pendataan bangunan gedung; danh. melakukan pengawasan pembangunan bangunan gedung.

Page 27: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

BAB VSUBYEK DAN OBYEK

Pasal 10(1) Subyek IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

adalah perorangan atau badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan untuk mendirikan bangunan.

(2) Obyek .....-26-

(2) Obyek IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung adalah: a. pembangunan bangunan gedung baru, dan/atau

prasarana bangunan gedung; danb. rehabilitasi/renovasi bangunan gedung dan/atau

prasarana bangunan gedung, meliputi perbaikan/perawatan, perubahan, perluasan / pengurangan.

Pasal 11Setiap bangunan yang didirikan oleh perorangan atau Badan Hukum wajib memiliki Surat IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung yang dikeluarkan oleh Bupati atau OPD yang menerima pelimpahan kewenangan sesuai dengan Peraturan Bupati.

BAB VIFUNGSI DAN KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG DAN

BUKAN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PENYELENGGARAAN IMB DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

Bagian KesatuFungsi Bangunan Gedung

Pasal 12(1) Pembagian fungsi bangunan gedung meliputi:

a. fungsi hunian;b. fungsi keagamaan;

c. fungsi .....

Page 28: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-27-

c. fungsi usaha;d. fungsi sosial budaya; dan e. fungsi khusus.

(2) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memiliki lebih dari 1 (Satu) fungsi.

(3) Bangunan gedung didirikan sesuai dengan ketentuan dalam RTRW Nasional, RTRW provinsi, RTRW Kabupaten/Kota, RDTR/Penetapan Zonasi Kabupaten/Kota, dan/atau RTBL.

Bagian KeduaKlasifikasi Bangunan Gedung dan Bukan Bangunan Gedung

Untuk Penyelenggaraan IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Paragraf 1Klasifikasi Bangunan Gedung Untuk Penyelenggaraan IMB dan

Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Pasal 13

Page 29: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(1) Klasifikasi bangunan gedung untuk penyelenggaraan IMB ditentukan berdasarkan kompleksitas bangunan gedung yang meliputi:a. bangunan gedung sederhana;b. bangunan gedung tidak sederhana; danc. bangunan gedung khusus.

(2) Bangunan gedung sederhana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:a. bangunan gedung sederhana 1 (Satu) Lantai; danb. bangunan gedung sederhana 2 (Dua) Lantai.

(3) Bangunan ....-28-

(3) Bangunan gedung tidak sederhana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:a. bangunan gedung tidak sederhana bukan untuk

kepentingan umum;danb. bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan

umum.

Paragraf 2Klasifikasi Bangunan Bukan Gedung Untuk Penyelenggaraan

IMB dan Sertifikat Laik Fungsi

Pasal 14Jenis-jenis bangunan bukan gedung yang wajib memiliki IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung, meliputi:a. pelataran dan tempat parkir;b. lapangan atau sarana olah raga terbuka;c. pondasi dan pondasi tangki;d. menara telekomunikasi, antena, transmisi, patung, gapura,

mercusuar, panggung reklame, dan monumen;

e. gardu listrik, tiang listrik, gardu telepone dan tiang telepone;

f. instalasi dan sanitasi;g. pagar, tanggul atau turap dan jembatan jalan;h. saluran dan septictank komunal;i. bak penampungan air dan kolam ikan;j. tempat pencucian kendaraan bermotor;k. bangunan tempat parkir;l. bangunan bukan gedung di atas pemukaan tanah maupun

di bawah permukaan tanah dan/atau diatas permukaan air serta di dalam air.

BAB VII .....

Page 30: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-29-

BAB VIIPERSYARATAN PERMOHONAN PENERBITAN IMB

Bagian KesatuUmum

Pasal 15Permohonan pengajuan IMB harus dilengkapi dengan persyaratan Dokumen IMB, yang terdiri atas:a. persyaratan administrasi; danb. persyaratan teknis.

Pasal 16(1) Setiap Orang dan/atau Badan Hukum termasuk Instansi

Pemerintah yang mengajukan permohonan IMB harus memenuhi seluruh persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

Page 31: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(1) Dalam pengajuan permohonan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah harus:a. melayani permohonan IMB sesuai dengan ketentuan

didalam Peraturan Daerah ini; danb. menyampaikan persyaratan permohonan IMB dengan

jelas.

Bagian Kedua .....

-30-

Bagian KeduaPersyaratan Dokumen Administrasi

Paragraf 1Umum

Pasal 17(1) Persyaratan Dokumen Administrasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15 huruf a, terdiri atas :a. Data Pemohon;b. Data Tanah; danc. Dokumen dan Surat terkait.

(2) Data Pemohon dan Data Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b berlaku sama untuk bangunan gedung sederhana, tidak sederhana, dan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

Paragraf 2Data Pemohon

Pasal 18(1) Data Pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat (1) huruf a terdiri dari:a. formulir data Pemohon; dan b. dokumen identitas Pemohon.

(2) Formulir data pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memuat informasi paling sedikit:a. nama Pemohon;b. alamat Pemohon; dan

c. status .....

Page 32: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-31-

c. status hak atas tanah.(3) Dokumen identitas Pemohon sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b berupa:a. Foto copy KTP Pemohon atau identitas lainnya; danb. surat kuasa dari pemilik bangunan dalam hal Pemohon

bukan pemilik bangunan.

Paragraf 3Data Tanah

Pasal 19(1) Data tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)

huruf b paling sedikit memuat:a. surat bukti status hak atas tanah yang diterbitkan oleh

Pemerintah Daerah dan/atau pejabat lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;

Page 33: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

b. data kondisi atau situasi tanah yang merupakan data teknis tanah; dan

c. surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam status sengketa.

(2) Dalam hal pemilik bangunan gedung bukan pemegang hak atas tanah, harus disertakan surat perjanjian pemanfaatan atau penggunaan tanah yang merupakan perjanjian tertulis antara pemilik bangunan gedung dengan pemegang hak atas tanah.

Paragraf 4 .....

-32-

Paragraf 4Dokumen dan Surat Terkait

Pasal 20

(1) Dokumen dan surat terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c untuk bangunan gedung sederhana 1 (Satu) Lantai terdiri dari:a. foto copy KRK; danb. formulir terkait.

(2) Formulir terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b antara lain:a. surat pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam KRK; b. surat pernyataan menggunakan persyaratan pokok

tahan gempa; danc. surat pernyataan menggunakan desain prototipe.

Pasal 21(1) Dokumen dan surat terkait sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 17 ayat (1) huruf c untuk bangunan gedung sederhana 2 (Dua) Lantai terdiri dari:a. dokumen pendukung; danb. formulir terkait.

(2) Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:a. foto copy KRK; danb. data perencana konstruksi jika menggunakan perencana

konstruksi.

Page 34: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-33-

(3) Formulir terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa:a. surat pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam KRK;

danb. surat pernyataan menggunakan desain prototipe.

Pasal 22

(1) Dokumen dan surat terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c untuk bangunan gedung tidak sederhana dan bangunan gedung khusus terdiri dari:a. Dokumen Pendukung; danb. Formulir terkait.

(2) Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:a. foto copy KRK; danb. data perencana konstruksi.

Page 35: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(3) Formulir terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b antara lain:a. surat pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam KRK;b. surat pernyataan menggunakan perencana konstruksi

bersertifikat;c. surat pernyataan menggunakan pelaksana konstruksi

bersertifikat; dand. surat pernyataan menggunakan pengawas/manajemen

konstruksi yang bertanggung jawab kepada Pemohon.

Bagian Ketiga .....

-34-

Bagian KetigaPersyaratan Dokumen Teknis

Paragraf 1Umum

Pasal 23(1) Persyaratan dokumen rencana teknis sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 15 huruf b, terdiri atas:a. data umum bangunan gedung; danb. dokumen rencana teknis bangunan gedung.

(2) Data umum bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit memuat:a. nama bangunan gedung;b. alamat lokasi bangunan gedung;c. fungsi dan/atau klasifikasi bangunan gedung; d. jumlah lantai bangunan gedung;

e. luas lantai dasar bangunan gedung; f. total luas lantai bangunan gedung; g. ketinggian bangunan gedung; h. luas Basement;i. jumlah lantai Basement; dan j. posisi bangunan gedung.

(3) Dokumen rencana teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memuat:a. rencana arsitektur;b. rencana struktur; danc. rencana utilitas.

(4) Posisi ....

Page 36: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-35-

(4) Posisi bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf j ditentukan berdasarkan informasi Global Positioning System (GPS) yang diambil di titik tengah bangunan gedung.

Paragraf 2Dokumen Rencana

Pasal 24(1) Dokumen rencana teknis bangunan gedung sederhana

1 (Satu) Lantai dapat disediakan sendiri oleh Pemohon dengan ketentuan sebagai berikut:a. memenuhi persyaratan pokok tahan gempa; danb. menggunakan desain prototype bangunan gedung

sederhana 1 (Satu) Lantai.

Page 37: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(2) Desain prototipe sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

(3) Dalam hal tidak menggunakan desain prototype sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, pemohon harus menyediakan dokumen rencana teknis.

(4) Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat digambar oleh:a. Perencana konstruksi; ataub. Pemohon.

(5) Dokumen rencana teknis yang digambar oleh Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dapat digambar secara sederhana dengan informasi yang lengkap.

Pasal 25 ....-36-

Pasal 25(1) Dokumen rencana teknis bangunan gedung sederhana

1 (Satu) Lantai dapat disediakan sendiri oleh pemohon dengan ketentuan sebagai berikut:a. memenuhi persyaratan pokok tahan gempa; danb. menggunakan desain prototype bangunan gedung

sederhana 1 (Satu) Lantai.(2) Desain prototype sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b dapat ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

(3) Dalam hal tidak menggunakan desain prototype sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, Pemohon harus menyediakan dokumen rencana teknis.

(4) Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat digambar oleh:

a. Perencana konstruksi; ataub. Pemohon.

(5) Dokumen rencana teknis yang digambar oleh Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dapat digambar secara sederhana dengan informasi yang lengkap.

Paragraf 3Dokumen Rencana Teknis Bangunan Gedung Sederhana

2 (Dua) Lantai

Pasal 26(1) Dokumen rencana teknis bangunan gedung sederhana

2 (Dua) Lantai disediakan oleh Pemohon dengan menggunakan jasa Perencana konstruksi.

(2) Dalam ....

Page 38: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-37-

(2) Dalam hal Pemohon tidak mampu menggunakan jasa Perencana konstruksi, Dokumen rencana teknis disediakan sendiri oleh Pemohon dengan menggunakan desain prototype bangunan gedung sederhana 2 (Dua) Lantai.

(3) Desain prototype bangunan gedung 2 (Dua) Lantai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

(4) Desain prototype yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

Pasal 27

Page 39: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(1) Dokumen rencana teknis bangunan gedung sederhana 2 (Dua) Lantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 paling sedikit memuat:a. rencana arsitektur;b. rencana struktur; danc. rencana utilitas.

(2) Rencana arsitektur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit memuat:a. gambar situasi atau rencana tapak;b. gambar denah;c. gambar tampak; dand. gambar potongan.

(3) Rencana struktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memuat:a. gambar rencana pondasi termasuk detailnya; danb. gambar rencana kolom, balok, plat dan detailnya.

(4) Rencana .....-38-

(4) Rencana utilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit memuat:a. gambar sistem sanitasi yang terdiri dari sistem air

bersih, air kotor, limbah cair, dan limbah padat;b. gambar jaringan listrik yang terdiri dari gambar sumber,

jaringan, dan pencahayaan; dan c. gambar pengelolaan air hujan dan sistem drainase

dalam tapak.

Paragraf 4Dokumen Rencana Teknis Bangunan Gedung Tidak Sederhana

dan Bangunan Gedung Khusus

Pasal 28Dokumen rencana teknis bangunan gedung tidak sederhana dan bangunan gedung khusus harus disediakan oleh Pemohon dengan menggunakan Perencana konstruksi.

Pasal 29(1) Dokumen rencana teknis bangunan gedung tidak sederhana

dan bangunan gedung khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 paling sedikit memuat:a. rencana arsitektur;b. rencana struktur; danc. rencana utilitas.

(2) Rencana arsitektur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit memuat:a. gambar situasi atau rencana tapak;b. gambar denah;

c. gambar .....

Page 40: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-39-

c. gambar tampak;d. gambar potongan;e. gambar detail arsitektur; danf. spesifikasi umum perampungan bangunan gedung.

(3) Rencana struktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memuat:a. perhitungan struktur untuk bangunan gedung dengan

ketinggian mulai dari 3 (Tiga) Lantai, dengan bentang struktur lebih dari 3 m (Tiga Meter), dan/atau memiliki basement;

b. hasil penyelidikan tanah;c. gambar rencana pondasi termasuk detailnya;d. gambar rencana kolom, balok, plat dan detailnya;

Page 41: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

e. gambar rencana rangka atap, penutup, dan detailnya;f. spesifikasi umum struktur; dang. spesifikasi khusus.

(4) Dalam hal bangunan gedung memiliki basement, rencana struktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus disertai dengan gambar rencana basement termasuk detailnya.

(5) Dalam hal spesifikasi umum dan spesifikasi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f dan huruf g memiliki model atau hasil tes, maka model atau hasil tes harus disertakan dalam rencana struktur.

(6) Rencana utilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit memuat:a. perhitungan utilitas yang terdiri dari perhitungan

kebutuhan air bersih, kebutuhan listrik, penampungan dan pengolahan limbah cair dan padat, dan beban kelola air hujan;

b. perhitungan .....-40-

b. perhitungan tingkat kebisingan dan/atau getaran;c. gambar sistem sanitasi yang terdiri dari sistem air

bersih, air kotor, limbah cair, limbah padat, dan persampahan;

d. gambar sistem pengelolaan air hujan dan drainase dalam tapak;

e. gambar sistem instalasi listrik yang terdiri dari gambar sumber listrik, jaringan, dan pencahayaan;

f. gambar sistem proteksi kebakaran yang disesuaikan dengan tingkat risiko kebakaran;

g. gambar sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan;h. gambar sistem transportasi vertikal;i. gambar sistem komunikasi intern dan ekstern;

j. gambar sistem penangkal/proteksi petir; dank. spesifikasi umum utilitas bangunan gedung.

(7) Penyusunan dokumen rencana teknis bangunan gedung harus mengacu pada persyaratan teknis bangunan gedung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 30Rencana arsitektur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) harus memuat rencana penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII ......

Page 42: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-41-

BAB VIIITATA CARA PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN

BANGUNAN

Bagian KesatuKetentuan Perizinan

Pasal 31(1) Setiap pendirian, perubahan dan perbaikan suatu bangunan

wajib mendapatkan IMB terlebih dahulu dari Bupati/Instansi yang berwenang.

(2) Untuk mendapatkan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemohon dapat meminta keterangan rencana kota

Page 43: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

kepada Instansi yang membidangi perizinan/tata ruang mengenai:a. jenis/peruntukan bangunan;b. luas lantai bangunan yang diizinkan;c. jumlah lantai/lapis bangunan diatas/dibawah permukaan

tanah yang dizinkan;d. garis sempadan yang berlaku;b. koefisien dasar bangunan (KLB) yang diizinkan;c. koefisien lantai bangunan (KLB);d. koefisien daerah hijau (KDH);e. jaringan utilitas kota, seperti jaringan listrik, jaringan

telepon, jaringan air minum, jaringan gas, dsb; danf. persyaratan-persyaratan tertentu untuk kawasan rawan

bencana gempa, banjir, longsor, dan/atau lokasi yang tercemar.

Bagian .....-42-

Bagian KeduaTata Cara Penyelenggaraan IMB

Paragraf 1Umum

Pasal 32

Pengaturan penyelenggaraan IMB meliputi:a. pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung; b. pembagian kewenangan penerbitan IMB;c. tahapan penyelenggaraan IMB;d. IMB bertahap;e. Jangka waktu proses permohonan dan penerbitan IMB;

f. Perubahan rencana teknis dalam tahap pelaksanaan konstruksi;

g. Pembekuan dan pencabutan IMB;h. Pendataan bangunan gedung;i. IMB untuk bangunan gedung yang dibangun kolektif; danj. Penyelenggaraan IMB di daerah.

Paragraf 2Pengendalian Penyelenggaraan

Bangunan Gedung

Pasal 33(1) Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a diatur melalui penerbitan IMB untuk:a. pembangunan bangunan gedung baru, dan/atau

prasarana bangunan gedung;

b. renovasi .....

Page 44: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-43-

b. renovasi bangunan gedung dan/atau prasarana bangunan gedung, meliputi pembaruan, peremajaan atau penyempurnaan;

c. rehabilitasi bangunan gedung dan/atau prasarana bangunan gedung melalui upaya pemulihan kondisi suatu bangunan gedung cagar budaya agar dapat dimanfaatkan secara efisien untuk fungsi kekinian dengan cara perbaikan atau perubahan tertentu dengan tetap menjaga nilai kesejarahan, arsitektur, dan budaya; dan

d. pelestarian atau pemugaran.(2) Penerbitan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan kegiatan:

Page 45: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

a. penetapan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung; danb. perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung.

Pasal 34

(1) Penetapan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) huruf a melalui mekanisme:a. pemilik bangunan gedung mengusulkan fungsi dan

klasifikasi bangunan gedung dalam permohonan IMB; dan

b. Pemerintah Daerah menetapkan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung.

(2) Perubahan .....

-44-

(2) Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) huruf b melalui mekanisme:a. pemilik bangunan gedung mengusulkan permohonan

baru IMB dengan mengajukan dokumen rencana teknis bangunan gedung sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRW Nasional, RTRW provinsi, RTRW kabupaten/kota, RDTR/Penetapan Zonasi Kabupaten/Kota, dan/atau RTBL; dan

b. pemilik bangunan gedung memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

(3) Bagi daerah yang belum memiliki RTRW Kabupaten/Kota, dan/atau RDTR/Penetapan Zonasi Kabupaten/Kota, dan/atau RTBL, Pemerintah Daerah menerbitkan IMB yang berlaku sementara.

(4) IMB yang berlaku sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Apabila RTRW Kabupaten/Kota, dan/atau RDTR/Penetapan Zonasi Kabupaten/Kota, dan/atau RTBL untuk lokasi yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah ditetapkan, fungsi bangunan gedung yang tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten/Kota, RDTR/Penetapan Zonasi Kabupaten/Kota, dan/atau RTBL yang telah ditetapkan dilakukan penyesuaian paling lama 5 (Lima) Tahun, kecuali untuk rumah tinggal tunggal paling lama 10 (Sepuluh) Tahun, sejak pemberitahuan penetapan RTRW oleh Pemerintah Daerah kepada pemilik bangunan gedung.

(6) Dalam .....

Page 46: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-45-

(6) Dalam penyesuaian fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Pemilik bangunan gedung harus mengajukan permohonan perubahan IMB.

Bagian KetigaPembagian Kewenangan Penerbitan IMB

Pasal 35(1) Pembagian kewenangan penerbitan IMB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 32 huruf b diatur sebagai berikut:a. Pemerintah Daerah menerbitkan IMB untuk bangunan

gedung sederhana, tidak sederhana, dan khusus; dan

Page 47: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

b. pemerintah daerah dapat mendelegasikan kewenangan penerbitan IMB untuk bangunan gedung sederhana 1 (Satu) Lantai kepada Kecamatan.

(2) Dalam hal penerbitan IMB untuk bangunan gedung sederhana 1 (Satu) Lantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, pemerintah kabupaten harus:a. melakukan mekanisme pembinaan dan pengawasan;b. mengalokasikan anggaran biaya operasional

penerbitan IMB; c. memberikan pelatihan Sumber Daya Manusia; dan d. mengkompilasi data bangunan gedung berdasarkan

penerbitan IMB di Kecamatan.

Bagian .....

-46-

Bagian KeempatTahapan Penyelenggaraan IMB

Paragraf 1Umum

Pasal 36

Tahapan penyelenggaraan IMB meliputi:a. proses pra permohonan IMB;b. proses permohonan IMB;c. proses penerbitan IMB; dand. pelayanan administrasi IMB.

Paragraf 2Proses Prapermohonan IMB

Pasal 37Proses prapermohonan IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf a meliputi:a. permohonan KRK oleh Pemohon kepada Pemerintah

Daerah; danb. penyampaian informasi persyaratan permohonan

penerbitan IMB oleh Pemerintah Daerah kepada Pemohon.

Pasal 38(1) Pemohon Harus mengajukan permohonan KRK sebelum

mengajukan permohonan IMB.

(2) Pemohon .....

Page 48: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-47-

(2) Pemohon KRK harus mengisi surat pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam KRK.

(3) Pemerintah Daerah harus memberikan KRK untuk lokasi yang bersangkutan kepada Pemohon.

(4) KRK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi ketentuan meliputi:a. fungsi bangunan gedung yang dapat dibangun pada

lokasi bersangkutan;b. ketinggian maksimum bangunan gedung yang diizinkan;c. jumlah lantai/lapis bangunan gedung di bawah

permukaan tanah dan KTB yang diizinkan;d. garis sempadan dan jarak bebas minimum bangunan

gedung yang diizinkan;

Page 49: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

e. KDB maksimum yang diizinkan;f. KLB maksimum yang diizinkan;g. KDH minimum yang diwajibkan;h. KTB maksimum yang diizinkan;i. jaringan utilitas kota; danj. keterangan lainnya yang terkait.

(5) Dalam KRK dicantumkan ketentuan khusus yang berlaku untuk lokasi yang bersangkutan antara lain:a. lokasi yang terletak pada kawasan rawan bencana

gempa; b. kawasan rawan longsor; c. kawasan rawan banjir; dand. lokasi yang kondisi tanahnya tercemar.

(6) KRK digunakan sebagai dasar penyusunan rencana teknis bangunan gedung.

Pasal 39 ....

-48-

Pasal 39(1) Pemerintah Daerah harus menyampaikan informasi

persyaratan permohonan penerbitan IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf b.

(2) Dalam hal rencana pengajuan permohonan IMB bangunan gedung sederhana, Pemerintah Daerah harus menyampaikan informasi mengenai desain prototype dan persyaratan pokok tahan gempa.

Pasal 40(1) Pemohon harus mengurus perizinan dan/atau rekomendasi

teknis lain dari Instansi berwenang untuk permohonan IMB

bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Perizinan dan/atau rekomendasi teknis lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain:a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);b. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UKL-UPL);c. Ketentuan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP);

dand. Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (SIPPT).

Paragraf 3 .....

Page 50: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-49-

Paragraf 3Proses Permohonan IMB

Pasal 41(1) Proses permohonan IMB sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 36 huruf b merupakan pengajuan surat permohonan IMB kepada Pemerintah Daerah dengan melampirkan dokumen persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

(2) Pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

Page 51: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(3) Dalam hal persyaratan administratif dan/atau persyaratan teknis tidak lengkap, pemerintah daerah mengembalikan dokumen permohonan IMB.

(4) Pengembalian dokumen permohonan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilengkapi surat pemberitahuan kelengkapan persyaratan.

Paragraf 4Proses Penerbitan IMB

Pasal 42Proses penerbitan IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c meliputi:a. penilaian dokumen rencana teknis;b. persetujuan tertulis; danc. penerbitan dokumen IMB.

Pasal 43 ....-50-

Pasal 43(1) Penilaian Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 42 huruf a merupakan evaluasi terhadap Dokumen rencana teknis dengan memperhatikan data umum bangunan gedung.

(2) Penilaian Dokumen rencana teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan mengikuti persyaratan teknis bangunan gedung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Dalam hal Dokumen rencana teknis tidak sesuai dengan persyaratan teknis bangunan gedung, pemerintah daerah

mengembalikan surat permohonan IMB, dokumen persyaratan administratif, dan dokumen persyaratan teknis.

(4) Pengembalian surat permohonan IMB, dokumen persyaratan administratif, dan dokumen persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilengkapi surat pemberitahuan hasil penilaian dokumen rencana teknis.

Pasal 44(1) Dalam hal penilaian dokumen rencana teknis sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 42 huruf a untuk bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung khusus, maka pemerintah daerah harus mendapatkan pertimbangan teknis dari TABG.

(2) Pertimbangan teknis yang disusun oleh TABG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan masukan untuk memberikan persetujuan pemenuhan persyaratan teknis oleh Pemerintah Daerah.

(3) Pertimbangan ......

Page 52: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-51-

(3) Pertimbangan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai kesimpulan dari hasil pengkajian berupa nasihat, pendapat, dan pertimbangan profesional secara tertulis.

(4) TABG memberikan pertimbangan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah melakukan pengkajian terhadap pemenuhan kesesuaian persyaratan teknis dengan ketentuan meliputi:a. fungsi bangunan gedung;b. klasifikasi fungsi bangunan gedung;c. persyaratan teknis bangunan gedung tidak sederhana

untuk kepentingan umum dan bangunan khusus;

Page 53: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

d. persyaratan bangunan gedung yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;

e. tata bangunan; danf. keandalan bangunan gedung.

(5) TABG memiliki batas waktu dalam melakukan pengkajian pemenuhan persyaratan teknis meliputi:a. bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan

umum dan bangunan gedung khusus dengan ketinggian 1 (Satu) sampai dengan 8 (Delapan) Lantai paling lama 8 (Delapan) hari kerja; dan

b. bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung khusus dengan ketinggian lebih dari 8 (Delapan) Lantai paling lama 25 (Dua Puluh Lima) hari kerja.

Pasal 45 .....

-52-

Pasal 45(1) Pertimbangan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal

44 ayat (1) menyatakan:a. dokumen sesuai dengan persyaratan teknis; ataub. dokumen tidak sesuai dengan persyaratan teknis.

(2) Terhadap pertimbangan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, TABG memberikan saran teknis pada bagian yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis.

(3) Pertimbangan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bersifat final.

(4) Dalam hal dokumen tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b Pemerintah Daerah mengembalikan surat permohonan IMB, dokumen persyaratan administratif dan dokumen persyaratan teknis kepada Pemohon.

(5) Dalam hal pertimbangan teknis menyatakan dokumen tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b Pemohon dapat mengajukan permohonan IMB yang baru.

Pasal 46(1) Pemerintah daerah membuat persetujuan tertulis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf b atas Dokumen rencana teknis yang telah memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. paraf pada setiap lembar dokumen rencana teknis; danb. surat persetujuan dokumen teknis.

(3) Persetujuan ....

Page 54: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-53-

(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh Petugas yang melakukan penilaian dokumen rencana teknis.

Pasal 47

(1) Penerbitan dokumen IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf c dilaksanakan melalui mekanisme:a. Pemerintah Daerah menghitung dan menetapkan nilai

retribusi;

Page 55: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

b. Pemohon melakukan pembayaran retribusi dan menyerahkan bukti pembayaran retribusi (Surat Setor Retribusi Daerah) kepada Pemerintah Daerah;

c. Pemerintah Daerah mengesahkan dokumen rencana teknis; dan

d. Pemerintah Daerah menerbitkan Dokumen IMB.(2) Penghitungan dan penetapan nilai retribusi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Pembayaran retribusi oleh Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan setelah Pemohon mendapatkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).

(4) Pengesahan dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan dan cap pada dokumen rencana teknis oleh Pejabat PTSP yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 5 .....

-54-

Paragraf 5Pelayanan Administrasi IMB

Pasal 48Pelayanan administrasi IMB meliputi:a. pembuatan duplikat Dokumen IMB yang dilegalisasikan

sebagai pengganti dokumen IMB yang hilang atau rusak, dengan melampirkan surat keterangan hilang dari Instansi yang berwenang;

b. pemecahan Dokumen IMB sesuai dengan perubahan pemecahan Dokumen IMB dan/atau kepemilikan tanah dan perubahan data lainnya, atas permohonan yang bersangkutan; dan

c. permohonan IMB untuk bangunan gedung yang sudah terbangun dan belum memiliki IMB.

Bagian KelimaIMB Bertahap

Pasal 49Pada pembangunan bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung khusus, Pemerintah Daerah mempertimbangkan penerbitan IMB bertahap yang merupakan satu kesatuan dokumen sepanjang tidak melampaui batas waktu sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 50 .....

Page 56: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-55-

Pasal 50(1) Pemerintah Daerah dapat menerbitkan IMB bertahap untuk

bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung khusus dengan ketentuan:a. memiliki ketinggian bangunan lebih dari 8 (Delapan)

Lantai dan/atau luas bangunan di atas 2000 m² (Dua Ribu Meter Persegi); dan

Page 57: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

b. menggunakan pondasi dalam lebih dari 2 m (Dua Meter).

(2) Penerbitan IMB bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui proses penerbitan IMB pondasi dan dilanjutkan dengan penerbitan IMB.

(3) Pengajuan permohonan IMB bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan dalam waktu bersamaan dalam satu kesatuan dokumen permohonan.

Bagian KeenamJangka Waktu Proses Permohonan dan Penerbitan IMB

Pasal 51Jangka waktu proses permohonan dan penerbitan IMB dihitung sejak pengajuan permohonan IMB meliputi:a. IMB bangunan gedung sederhana 1 (Satu) Lantai paling

lama 3 (Tiga) hari kerja;b. IMB bangunan gedung sederhana 2 (Dua) Lantai paling

lama 4 (Empat) hari kerja;c. IMB bangunan gedung tidak sederhana bukan untuk

kepentingan umum paling lama 7 (Tujuh) hari kerja;

d. IMB ....-56-

d. IMB bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung khusus dengan ketinggian 1 (Satu) sampai dengan 8 (Delapan) Lantai paling lama 12 (Dua Belas) hari kerja;

e. IMB bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung khusus dengan ketinggian lebih dari 8 (Delapan) Lantai paling lama 30 (Tiga Puluh) hari kerja; dan

f. IMB pondasi untuk bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung khusus paling lama 18 (Delapan Belas) hari kerja.

Bagian KetujuhPerubahan Rencana Teknis dalam Tahap Pelaksanaan

Konstruksi

Pasal 52Perubahan rencana teknis dalam tahap pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf f antara lain:a. perubahan akibat kondisi, ukuran lahan kavling atau persil

yang tidak sesuai dengan rencana teknis dan/atau adanya kondisi eksisting dibawah permukaan tanah yang tidak dapat diubah atau dipindahkan seperti jaringan prasarana dan benda cagar budaya;

b. perubahan akibat perkembangan kebutuhan pemilik bangunan gedung seperti penampilan arsitektur, penambahan atau pengurangan luas dan jumlah lantai, dan tata ruang-dalam; dan

c. perubahan fungsi atas permintaan pemilik bangunan.

Pasal 53 ......

Page 58: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-57-

Pasal 53Proses administrasi perubahan perizinan meliputi:a. perubahan rencana teknis yang dilakukan untuk

penyesuaian dengan kondisi lapangan dan tidak mempengaruhi sistem struktur dituangkan dalam gambar terbangun (as built drawings);

Page 59: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

b. perubahan rencana teknis yang mengakibatkan perubahan pada arsitektur, struktur, dan utilitas harus melalui permohonan baru IMB; dan

c. perubahan rencana teknis karena perubahan fungsi harus melalui proses permohonan baru dengan proses sesuai dengan penggolongan bangunan gedung untuk penyelenggaraan IMB.

Bagian KedelapanPembekuan dan Pencabutan IMB

Pasal 54(1) Pelanggaran pada masa konstruksi bangunan gedung yang

tidak sesuai dengan dokumen IMB dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan dan pencabutan IMB sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Ketentuan teknis mengenai pembekuan dan pencabutan IMB diatur secara terpisah dalam Peraturan Bupati.

Bagian Kesembilan .....

-58-

Bagian KesembilanPendataan Bangunan Gedung

Pasal 55(1) Pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 32 huruf h dilakukan bersamaan dengan proses penerbitan IMB.

(2) Pendataan bangunan gedung baru dilakukan berdasarkan data pada surat permohonan IMB.

(3) Pendataan bangunan gedung harus dilakukan secara keseluruhan dengan sistem terkomputerisasi paling lama 3 (Tiga) Tahun setelah diundangkan Peraturan Daerah ini.

(4) Pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan pedoman teknis pendataan bangunan gedung.

Pasal 56IMB berfungsi sebagai prasyarat untuk mendapatkan pelayanan utilitas umum antara lain penyambungan jaringan listrik, air minum, telepon, dan gas.

Bagian KesepuluhIMB Untuk Bangunan Gedung yang Dibangun Kolektif

Pasal 57Penyelenggaraan IMB untuk bangunan gedung yang dibangun kolektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf i, seperti bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal, dan rumah deret di satu kawasan, prinsipnya mengikuti proses penyelenggaraan IMB pada bangunan gedung tidak sederhana bukan untuk kepentingan umum.

BAB IX .....

Page 60: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-59-BAB IX

RETRIBUSI IMB

Bagian KesatuUmum

Pasal 58Retribusi IMB meliputi:

Page 61: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

a. jenis kegiatan dan objek yang dikenakan retribusi; b. penghitungan retribusi IMB; c. indeks penghitungan besarnya retribusi IMB; dand. harga satuan (tarif) retribusi IMB.

Bagian KeduaJenis Kegiatan dan Objek yang Dikenakan Retribusi

Pasal 59(1) Jenis kegiatan yang dikenakan retribusi IMB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 58 huruf a meliputi:a. pembangunan baru;b. rehabilitasi atau renovasi berupa perbaikan atau

perawatan, perubahan, perluasan atau pengurangan; dan

c. pelestarian atau pemugaran.(2) Objek yang dikenakan retribusi IMB sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 59 huruf a meliputi:a. bangunan gedung; danb. prasarana bangunan gedung.

Pasal 60 .....

-60-

Pasal 60(1) Nilai retribusi IMB Pondasi mengikuti nilai retribusi IMB yang

dihitung sementara oleh Pemerintah Daerah.(2) Nilai retribusi IMB Pondasi dibayarkan sebagian dari nilai

retribusi IMB berdasarkan perhitungan sementara oleh Pemohon sebelum IMB Pondasi diterbitkan.

(3) Saat pengambilan Surat Keterangan Retribusi Daerah (SKRD) IMB pondasi, pemohon wajib menyerahkan formulir

surat pernyataan akan membayar nilai retribusi IMB yang tersisa sesuai dengan perhitungan rinci yang dilakukan kembali setelah perhitungan sementara oleh Pemerintah Daerah.

(4) Untuk dapat memperoleh dokumen IMB, pemohon harus membayar nilai retribusi IMB yang tersisa berdasarkan perhitungan kembali yang rinci oleh pemerintah daerah.

Bagian KeempatPenghitungan Retribusi IMB

Pasal 61Penghitungan retribusi IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf b meliputi:a. komponen retribusi dan biaya;b. penghitungan besarnya retribusi; danc. tingkat penggunaan jasa.

Pasal 62 .....

Page 62: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-61-

Pasal 62(1) Komponen retribusi dan biaya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 61 huruf a meliputi:a. retribusi pembinaan penyelenggaraaan bangunan

gedung untuk kegiatan pembangunan baru, rehabilitasi/renovasi dan pelestarian/pemugaran; atau

b. retribusi administrasi IMB meliputi pemecahan dokumen IMB, pembuatan duplikat dokumen IMB yang

Page 63: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

dilegalisasikan sebagai pengganti dokumen IMB yang hilang atau rusak, pemutakhiran data atas permohonan pemilik bangunan gedung, dan/atau perubahan non teknis lainnya; dan

c. retribusi penyediaan formulir Permohonan IMB, termasuk biaya Pendaftaran Bangunan Gedung.

Pasal 63(1) Penghitungan besarnya retribusi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 61 huruf b meliputi:a. besarnya retribusi yang dihitung; danb. penghitungan besarnya retribusi mengikuti rumus.

(2) Besarnya retribusi yang dihitung dengan penetapan meliputi:a. komponen retribusi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 62 ditetapkan sesuai permohonan yang diajukan;b. lingkup kegiatan yang meliputi pembangunan bangunan

gedung baru, rehabilitasi atau renovasi bangunan gedung meliputi perbaikan atau perawatan, perubahan, perluasan atau pengurangan, dan pelestarian atau pemugaran; dan

c. volume .....-62-

c. volume atau besaran kegiatan, indeks, harga satuan retribusi untuk bangunan gedung, dan untuk prasarana bangunan gedung.

(3) Penghitungan besarnya retribusi mengikuti rumus meliputi:a. pembangunan bangunan gedung baru;b. rehabilitasi atau renovasi, pelestarian atau pemugaran;

dan

c. pembangunan prasarana bangunan gedung.

Pasal 64Tingkat penggunaan jasa sebagai mana dimaksud dalam Pasal 61 huruf c atas pemberian layanan IMB menggunakan indeks berdasarkan fungsi, klasifikasi, dan waktu penggunaan bangunan gedung serta indeks untuk prasarana bangunan gedung sebagai tingkat intensitas penggunaan jasa dalam proses perizinan dengan cakupan kegiatan.

Bagian KelimaIndeks Penghitungan Besarnya Retribusi IMB

Pasal 65Indeks penghitungan besarnya retribusi IMB meliputi:a. penetapan indeks tingkat penggunaan jasa;b. skala indeks; danc. daftar kode

Pasal 66 .....

Page 64: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-63-

Pasal 66

(1) Penetapan indeks tingkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 huruf a sebagai faktor pengali terhadap harga satuan retribusi untuk mendapatkan besarnya retribusi meliputi:a. indeks untuk penghitungan besarnya retribusi bangunan

gedung; dan

Page 65: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

b. indeks untuk penghitungan besarnya retribusi prasarana bangunan gedung.

(2) Indeks untuk penghitungan besarnya retribusi bangunan gedung ditetapkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan fungsi dan klasifikasi setiap bangunan gedung dengan mempertimbangkan spesifikasi bangunan gedung pada:a. tingkat kompleksitas;b. tingkat permanensi;c. tingkat risiko kebakaran bangunan gedung;d. tingkat zonasi gempa di kawasan setempat;e. kepadatan bangunan gedung di peruntukan lokasi

pembangunan;f. ketinggian atau jumlah lantai;g. kepemilikan bangunan gedung; danh. jangka waktu penggunaan bangunan gedung.

Pasal 67Skala indeks sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 huruf b ditetapkan berdasarkan peringkat terendah hingga tertinggi dengan mempertimbangkan kewajaran perbandingan dalam intensitas penggunaan jasa.

Pasal 68 .....-64-

Pasal 68(1) Daftar kode sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 huruf c

untuk mengidentifikasi indeks penghitungan retribusi IMB guna ketertiban administrasi dan transparansi.

(2) Indeks untuk penghitungan retribusi IMB yang belum terdapat dalam daftar kode dapat diterapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan jenis konstruksi

prasarana bangunan gedung yang ada di masing-masing daerah.

Bagian KeenamHarga Satuan atau Tarif Retribusi IMB

Paragraf 1Lingkup Harga Satuan atau Tarif Retribusi IMB

Pasal 69(1) Tarif retribusi IMB ditetapkan sesuai dengan kemampuan

ekonomi masyarakat dan pertimbangan lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(2) Tarif retribusi IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. bangunan gedung; danb. prasarana bangunan gedung.

BAB X .....

Page 66: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-65-

BAB XDOKUMEN IMB

Pasal 70(1) Dokumen IMB diterbitkan dengan Keputusan Bupati.

Page 67: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(2) Dokumen IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh pejabat yang menyelenggarakan IMB atas nama Bupati.

(3) Contoh dokumen IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB XIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Bagian KesatuUmum

Pasal 71

(1) Pembinaan terhadap pelaksanaan IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung merupakan tanggung jawab Bupati yang secara teknis operasionalnya dilaksanakan OPD sesuai dengan tugas pokok fungsi serta kewenangan penerbitan IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.

(2) Pelaksanaan .....

-66-

(2) Pelaksanaan pengawasan terhadap IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung dan tertib bangunan di daerah dilaksanakan oleh Bupati melalui OPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi serta kewenangan penerbitan IMB dan bangunan.

(3) Pekerjaan mendirikan bangunan yang dapat menimbulkan gangguan lingkungan harus mendapat perhatian dan pengawasan dari OPD yang memiliki tugas pokok dan fungsi serta kewenangan nya dalam hal:a. pengelolaan lingkungan hidup;b. teknis bangunan;c. pekerjaan umum, bina marga dan pengairan; dand. penegakkan Peraturan Daerah.

Pasal 72Ketentuan mengenai besaran tarif setiap obyek Retribusi IMB akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tentang Retribusi IMB.

Bagian KeduaPembinaan Pelaksanaan

Pasal 73(1) Pembinaan pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilakukan

oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi sebagai pelaksanaan tugas dekonsentrasi, dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kemandirian Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam memenuhi ketentuan teknis untuk terwujudnya penataan bangunan gedung yang berkelanjutan serta keandalan bangunan gedung.

(2) Pembinaan .....

Page 68: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-67-

(2) Pembinaan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. peran Pemerintah; danb. peran Pemerintah Daerah.

Page 69: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(3) Rincian pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

Bagian KetigaPeran Pemerintah

Pasal 74

(1) Peran Pemerintah melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (2) huruf a melalui :a. pengaturan;b. pemberdayaan; dan c. pengawasan penyelenggaraan bangunan gedung.

(2) Pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui:a. penyusunan peraturan norma, standar, pedoman, dan

kriteria (NSPK) terkait bangunan gedung termasuk IMB yang berlaku secara nasional;

b. pemberian bantuan teknis kepada pemerintah daerah dalam penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) terkait IMB dilakukan melalui pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi;

c. pengoordinasian .....-68-

c. pengoordinasian kegiatan penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) terkait IMB tingkat nasional, regional atau provinsi; dan

d. penyebarluasan norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) terkait IMB.

(3) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan melalui:a. pemberdayaan kepada penyelenggara bangunan

gedung di daerah untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan peran, hak, dan kewajiban, serta meningkatkan kemampuan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan IMB;

b. pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan melalui sosialisasi atau diseminasi dan pelatihan; dan

c. pemberian bimbingan pembentukan TABG. (4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

dilakukan melalui:a. pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan norma,

standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) terkait IMB dan penyelenggaraan bangunan gedung serta upaya penegakan hukum;dan

b. pengawasan dilakukan dengan melakukan pemantauan terhadap penerapan norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) terkait IMB sebagaimana dimaksud pada huruf a dan evaluasi terhadap peraturan daerah tentang bangunan gedung dan peraturan kepala daerah terkait IMB.

Page 70: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-69-

Bagian KeempatPeran Pemerintah Daerah

Page 71: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Pasal 75(1) Peran Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 73 ayat (2) huruf b meliputi:a. pengaturan;b. pemberdayaan; danc. pengawasan.

(2) Pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui:a. penyusunan Peraturan Daerah tentang bangunan

gedung yang memuat pengaturan terkait penyelenggaraan IMB;

b. penyusunan peraturan kepala daerah terkait IMB sebagai pengaturan pelaksanaan peraturan daerah tentang bangunan gedung;

c. penyebarluasan norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) terkait IMB kepada masyarakat dan penyelenggara bangunan gedung.

(3) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:a. pemberdayaan kepada penyelenggara bangunan

gedung; danb. pemberdayaan kepada masyarakat.

(4) Pemberdayaan .....

-70-

(4) Pemberdayaan kepada penyelenggara bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan peran, hak,

dan kewajiban, serta meningkatkan kemampuan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan IMB melalui:a. pendataan bangunan gedung;b. sosialisasi atau diseminasi; danc. bimbingan teknis dan pelatihan.

(5) Pemberdayaan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilakukan terhadap masyarakat yang belum mampu memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung sederhana dan bangunan gedung tidak sederhana melalui:a. pendampingan pembangunan bangunan gedung

secara bertahap;b. penyediaan percontohan rumah tinggal yang

memenuhi persyaratan teknis, meliputi dokumen rencana teknis prototype rumah, rumah tinggal tunggal sederhana (rumah inti tumbuh, dan rumah sederhana sehat), dan rumah deret sederhana; dan

c. bantuan penataan bangunan dan lingkungan yang sehat dan serasi.

(6) Pemberdayaan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dapat dilakukan bersama-sama dengan masyarakat.

(7) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan melalui mekanisme proses penerbitan IMB sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XII ......

Page 72: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-71-

BAB XIIPERAN MASYARAKAT

Pasal 76

Page 73: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(1) Peran masyarakat dilakukan untuk membantu Pemerintah Daerah dengan mengikuti prosedur dan memperhatikan nilai sosial budaya setempat.

(2) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mekanisme melaporkan secara tertulis kepada Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melalui sarana yang mudah diakses terkait indikasi bangunan gedung yang tidak laik fungsi dan/atau berpotensi menimbulkan gangguan dan/atau bahaya bagi pengguna, masyarakat, dan/atau lingkungan.

(3) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat berdasarkan fakta dan pengamatan secara objektif serta perkiraan kemungkinan secara teknis gejala konstruksi bangunan gedung yang tidak laik fungsi.

BAB XIIITATA CARA PENERBITAN DAN PERPANJANGAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG,

PEMBINAAN, DAN KETENTUAN LAIN

Bagian KesatuTata Cara Penerbitan dan Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi

Bangunan Gedung

Pasal 77 .....-72-

Pasal 77(1) Tata cara penerbitan dan perpanjangan sertifikat laik fungsi

bangunan gedung meliputi:

a. pola umum pengaturan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

b. tata cara penerbitan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

c. pelaksana pengurusan permohonan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

d. dokumen sertifikat laik fungsi bangunan gedung;e. pelaksana pemeriksaan kelaikan fungsi dan pemeriksaan

berkala bangunan gedung;f. pembinaan; dang. ketentuan lain.

(2) Rincian tata cara penerbitan dan perpanjangan sertifikat laik fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

(3) Setiap Orang atau Badan Hukum termasuk Instansi Pemerintah, dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi pedoman penerbitan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung yang diatur dalam peraturan ini.

Bagian Kedua .....

Page 74: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-73-

Bagian KeduaKetentuan Lain

Pasal 78

(1) Ketentuan lain meliputi:

Page 75: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

a. label tanda bangunan gedung laik fungsi; danb. pemberlakuan.

(2) Rincian ketentuan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

(3) Setiap Orang atau Badan Hukum termasuk Instansi Pemerintah, dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi pedoman penerbitan sertifikat laik fungsi bangunan gedung yang diatur dalam Peraturan ini.

Bagian KetigaPelaksanaan Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Pasal 79(1) Pelaksanaan pedoman sertifikat laik fungsi bangunan

gedung di daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tentang bangunan gedung yang berpedoman pada Peraturan ini.

(2) Dalam hal daerah belum mempunyai Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka pelaksanaan pengaturan sertifikat laik fungsi bangunan gedung berpedoman pada Peraturan ini.

(3) Dalam .....-74-

(3) Dalam hal daerah telah mempunyai Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum Peraturan ini diberlakukan, maka Peraturan Daerah tersebut harus menyesuaikan dengan Peraturan ini.

Pasal 80

(1) Dalam melaksanakan pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung, Pemerintah Kabupaten maupun masyarakat harus memenuhi ketentuan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Pasal 77, dan Pasal 78 untuk terwujudnya penataan bangunan gedung dan lingkungan serta terwujudnya keandalan bangunan gedung.

(2) Dalam melaksanakan pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, Pemerintah Kabupaten harus mengikuti pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14.

(3) Terhadap aparat Pemerintah Kabupaten yang bertugas dalam penentuan dan pengendalian bangunan gedung yang melakukan pelanggaran ketentuan dalam Pasal 3 ayat (3), dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Terhadap penyedia jasa konstruksi yang terlibat dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang melakukan pelanggaran ketentuan dalam Pasal 3, dikenakan sanksi dan atau ketentuan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Pemerintah .....

Page 76: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-75-

(5) Pemerintah Provinsi dalam pelaksanaan tugas dekonsentrasi melakukan pembinaan dalam pemberian sertifikat laik fungsi bangunan gedung fungsi khusus dan penetapan kebijakan operasional serta pemberian sertifikat laik fungsi bangunan gedung pada umumnya dan bangunan gedung untuk kepentingan umum di kabupaten.

Page 77: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

BAB XIVSANKSI

Pasal 81

(1) Terhadap bangunan yang dibangun oleh perorangan atau Badan Hukum tanpa IMB dapat diberikan sanksi administrasi dan sanksi penertiban sebagai berikut:a. peringatan secara tertulis;b. teguran secara tertulis;c. pembekuan izin;d. penyegelan bangunan;e. pencabutan izin; danf. pembongkaran bangunan.

(2) Tata cara pemberian sanksi sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Apabila bangunan yang dibangun tanpa IMB dan tidak sesuai dengan peruntukan dilakukan penyegelan dan pembongkaran.

(4) Bangunan ....

-76-

(4) Bangunan yang sudah dibangun sesuai peruntukannya tetapi tidak memiliki IMB wajib mengurus IMB-nya dengan membayar retribusi IMB dan penetapan pembebanan biaya paksaan penegakan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVKETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 82Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Umum dan/atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 83Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 mempunyai wewenang dan kewajiban melaksanakan penyidikan, sebagai berikut:a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang terhadap

adanya tindak pidana;b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat

kejadian dan melakukan pemeriksaan;c. menyuruh berhenti seorang Tersangka dan memeriksa

tanda pengenal diri Tersangka;d. melakukan penyitaan benda dan surat;e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;

f. memanggil .....

Page 78: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-77-

f. memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai Tersangka atau Saksi;

g. mendatangkan seorang Ahli yang diperlukan dalam hubungan pemeriksaan perkara;

h. menghentikan penyidikan setelah mendapatkan petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan

Page 79: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, Tersangka atau keluarganya; dan

i. mengadakan tindakan lain berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XVIKETENTUAN PIDANA

Pasal 84(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 15 Peraturan Daerah ini dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (Tiga) Bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).

(2) Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenakan pidana lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XVII .....-78-

BAB XVIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 85

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung yang telah dikeluarkan

sebelumnya tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

Pasal 86

(1) Bangunan yang didirikan, diubah dan/atau diperbaiki berdasarkan IMB dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung yang diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dianggap telah mendapat IMB.

(2) Pemilik bangunan yang telah mendirikan/merubah/memperbaiki bangunan tanpa izin dan/atau sedang diproses permohonan izinnya pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, harus mengajukan/menyesuaikan permohonan izin berdasarkan Peraturan Daerah ini.

BAB XVIII ....

Page 80: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-79-

BAB XVIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 87Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap Orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Luwu.

Page 81: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Ditetapkan di Belopapada tanggal

BUPATI LUWU,

Cap/TtdA.MUDZAKKAR

Diundangkan di Belopapada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LUWU,

SYAIFUL ALAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUWU TAHUN 2016 NOMOR

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU, PROVINSI SULAWESI SELATAN : B.HK.HAM.4.105.16Lenovoputih / D / Ivo / LD Tahun 2017

-80-

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR 4 TAHUN 2017

TENTANG

PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

I. UMUM

Izin Mendirikan Bangunan mempunyai peran sangat penting dalam mengendalikan pembangunan dan pemanfaatan bangunan di wilayah Kabupaten Luwu, dengan tujuan terjaminnya keselamatan penghuni dan lingkungan serta tertib pembangunan. Tertib pembangunan yang dimaksud adalah desain, pelaksanaan pembangunan dan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku, sesuai dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Ketinggian Bangunan (KKB) yang ditetapkan.

II. PASAL DEMI PASALPasal 1

Pasal ini menjelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud untuk menyamakan pengertian tentang istilah-istilah itu, sehingga dengan demikian dapat dihindari kesalahpahaman dalam menafsirkannya.

Pasal 2 .....

Page 82: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-81-

Pasal 2Cukup Jelas

Pasal 3Cukup Jelas

Pasal 4Cukup Jelas

Pasal 5

Page 83: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Cukup Jelas

Pasal 6Cukup Jelas

Pasal 7Cukup Jelas

Pasal 8Cukup Jelas

Pasal 9Cukup Jelas

Pasal 10Cukup Jelas

Pasal 11Cukup Jelas

Pasal 12Cukup Jelas

Pasal 13 .....-82-

Pasal 13Cukup Jelas

Pasal 14Cukup Jelas

Pasal 15Cukup Jelas

Pasal 16

Cukup Jelas

Pasal 17Cukup Jelas

Pasal 18Cukup Jelas

Pasal 19Cukup Jelas

Pasal 20Cukup Jelas

Pasal 21Cukup Jelas

Pasal 22Cukup Jelas

Pasal 23Cukup Jelas

Pasal 24 .....

Page 84: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-83-

Pasal 24Cukup Jelas

Pasal 25Cukup Jelas

Pasal 26Cukup Jelas

Page 85: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Pasal 27Cukup Jelas

Pasal 28Cukup Jelas

Pasal 29Cukup Jelas

Pasal 30Cukup Jelas

Pasal 31Cukup Jelas

Pasal 32Cukup Jelas

Pasal 33Cukup Jelas

Pasal 34Cukup Jelas

Pasal 35 .....-84-

Pasal 35Cukup Jelas

Pasal 36Cukup Jelas

Pasal 37Cukup Jelas

Pasal 38

Cukup Jelas

Pasal 39Cukup Jelas

Pasal 40Cukup Jela

Pasal 41Cukup Jelas

Pasal 42Cukup Jelas

Pasal 43Cukup Jelas

Pasal 44Cukup Jelas

Pasal 45Cukup Jelas

Pasal 46Cukup Jelas

Pasal 47 ......

Page 86: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-85-

Pasal 47Cukup Jelas

Pasal 48Cukup Jelas

Pasal 49Cukup Jelas

Pasal 50

Page 87: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Cukup Jelas

Pasal 51Cukup Jelas

Pasal 52Cukup Jelas

Paragraf 2Pasal 53

Cukup Jelas

Pasal 54Cukup Jelas

Pasal 55Cukup Jelas

Pasal 56Cukup Jelas

Pasal 57Cukup Jelas

Pasal 58 .....-86-

Pasal 58Cukup Jelas

Pasal 59Cukup Jelas

Pasal 60Cukup Jelas

Pasal 61Cukup Jelas

Pasal 62Cukup Jelas

Pasal 63Cukup Jelas

Pasal 64Cukup Jelas

Pasal 65Cukup Jelas

Pasal 66Cukup Jelas

Pasal 67Cukup Jelas

Pasal 68Cukup Jelas

Pasal 69 .....

Page 88: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-87-

Pasal 69Cukup Jelas

Pasal 70Cukup Jelas

Pasal 71Cukup Jelas

Pasal 72Cukup Jelas

Page 89: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Pasal 73Cukup Jelas

Pasal 74Cukup Jelas

Pasal 75Cukup Jelas

Pasal 76Cukup Jelas

Pasal 77Cukup Jelas

Pasal 78Cukup Jelas

Pasal 79Cukup Jelas

Pasal 80Cukup Jelas

Pasal 81 ....-88-

Pasal 81Cukup Jelas

Pasal 82Cukup Jelas

Pasal 83Cukup Jelas

Pasal 84Cukup Jelas

Pasal 85Cukup Jelas

Pasal 86Cukup Jelas

Pasal 87Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR 25

Page 90: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

BUPATI LUWUPROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI LUWUNOMOR : 78 TAHUN 2016

TENTANG

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU

Page 91: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

KABUPATEN LUWU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUWU,

Menimbang : bahwa dengan diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Nomor 25) Tanggal 24 Agustus 2016, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.

Mengingat .....-90-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

6. Undang-Undang .....

Page 92: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-91-

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,

Page 93: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

9. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

10. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252);

11. Undang-Undang ....-92-

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

12. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonsia Nomor 5280);

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

14. Peraturan Pemerintah .....

Page 94: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-93-

14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2385);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Page 95: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

18. Peraturan ....-94-

18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

21. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota;

23. Peraturan ......

Page 96: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-95-

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

24. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

Page 97: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Sertifikat Laik Fungsi;

27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2007 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

28. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal;

29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Produk Hukum Daerah;

31. Peraturan ....

-96-

31. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG.

Pasal 1Melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.

Pasal 2Menunjuk Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Luwu untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 Peraturan Bupati ini dan berkoordinasi dengan Instansi terkait.

Pasal 3 ......

Page 98: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

-97-

Pasal 3

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap Orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Luwu.

Ditetapkan di Belopapada tanggal

Page 99: KEPUTUSAN BUPATI LUWU NOMOR... · Web viewKavling/Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat digunakan untuk mendirikan bangunan.

BUPATI LUWU,

Cap/Ttd

A. MUDZAKKAR

Diundangkan di Belopapada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LUWU,

SYAIFUL ALAM

BERITA DAERAH KABUPATEN LUWU TAHUN 2016 NOMOR .....Lenovoputih / D / Ivo / LD