Page 1
JOURNAL OF PLANNING AND POLICY DEVELOPMENT
SENGAJA DIKOSONGKAN © 2017 P ISSN 2301-878X - E ISSN 2541-2973
ISSN 0853-xxxx print/ 2442-xxxx online © 20XX ITERA, ASPI dan IAP
KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN PRASARANA
WISATA DI KIMAL PARK BENDUNGAN TIRTASHINTA
WONOMARTO
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, Yudha Rahman
3
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
Email : [email protected]
ABSTRAK
Dalam pengembangan objek wisata hal yang perlu diperhatikan tidak hanya daya tarik
dan atraksi wisata tetapi juga mempertimbangkan aspek pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana pendukung kegiatan di dalam kawasan tersebut. Ketersediaan sarana dan
prasarana wisata pendukung yang ada di objek wisata akan memberikan kepuasan
kepada pengunjung yang datang. Kepuasan pengunjung dapat memberikan pengaruh
terhadap minat untuk berkunjung kembali ke objek wisata, yang nantinya akan
mempengaruhi peningkatan jumlah pengunjung yang datang. Sarana dan prasarana
wisata pendukung telah tersedia di Kimal Park Bendungan Tirtashinta.
Permasalahannya yang terjadi untuk beberapa tahun terakhir pengembangan objek
wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta dinilai belum berjalan secara optimal. Hal itu
dilihat melalui kondisi objek wisata yang kurang baik, keadaan objek wisata yang sepi
oleh pengunjung, dan tidak ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke objek
wisata untuk beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kepuasan pengunjung terhadap sarana dan prasarana wisata di Kimal
Park Bendungan Tirtashinta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis statistic deskriptif dan analisis
asosiasi korelatif berdasarkan data primer dan observasi lapangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden pengunjung merasa cukup puas dengan
sarana wisata dan kurang puas dengan prasarana wisata yang tersedia di objek wisata.
Ketidakpuasan maupun cukup puas yang dirasakan oleh pengunjung dipengaruhi oleh
jumlah, kebersihan fasilitas serta kondisi fisik sarana wisata dan kondisi fisik prasarana
wisata yang tersedia.
Kata Kunci : Kepuasan Pengunjung, Sarana dan Prasarana Wisata
ABSTRACK
In developing tourist objects, things that need to be considered are not only tourist
attractions but also the aspects of fulfilling the facilities and infrastructure to support
activities in the area. The availability of tourism facilities and infrastructure in tourist
objects will give satisfaction to visitors. Visitor satisfaction can have an influence on the
interest in returning to a tourist attraction, which in turn will affect the increase in the
number of visitors. Tourism facilities and infrastructure are available at the Tirtashinta
Dam Kimal Park. The problem that has occurred in the last few years is the development
of the Kimal Park tourist attraction at the Tirtashinta Dam, has not been running
Page 2
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
2 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
optimally. This can be seen through the unfavorable condition of tourist objects, the
condition of tourist objects that are quiet with visitors, and there is no increase in the
number of visitors who come to tourist objects for the last few years. Therefore, this study
aims to identify visitor satisfaction with tourist facilities and infrastructure in the
Tirtashinta Dam Kimal Park. The method used in this research is descriptive quantitative
using descriptive statistical analysis and correlative association analysis based on
primary data and field observations. The results showed that most visitors were quite
satisfied with the tourist facilities and less satisfied with the tourism infrastructure
available at the tourist attraction. The dissatisfaction and satisfaction felt by visitors was
influenced by the number, cleanliness of the facilities and the physical condition of the
tourist facilities and the physical condition of the available tourism infrastructure.
Key Words: Visitor Satisfaction, Tourist Facilities And Infrastructure
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengembangan sektor pariwisata
merupakan salah satu sektor pembangunan
yang mampu mensejahterahkan komunitas
masyarakat lokal jika dikembangkan dan
dikelola dengan baik. Pengembangan
pariwisata menurut Pearce (1981) dapat
didefinisikan sebagai usaha untuk
melengkapi atau meningkatkan fasilitas
dan pelayanan yang dibutuhkan
masyarakat. Ada beberapa komponen-
komponen wisata yang harus diperhatikan
dalam pengembangan objek wisata, yaitu
atraksi, amenitas (fasilitas), aksesibilitas
(pendukung) dan ancillary (pelayanan),
(Cooper et al., 1993). Kawasan yang
memiliki potensi pariwisata harus memiliki
manajemen, pengelolaan serta perwujudan
pembangunannya. Mengenai perwujudan
pembangunan pariwisata sebagai kawasan
fungsional perlu dibangun dengan
menyediakan segala infrastruktur guna
mendukung kawasan tersebut. Menurut
Pitana (2009), ada beberapa syarat teknis
dalam pengembangan objek wisata yaitu
adanya objek wisata dan daya tarik wisata,
aksesibilitas, tersedianya fasilitas-fasilitas
di objek wisata (amenitas), dan organisasi.
Kabupaten Lampung Utara
merupakan salah satu bagian dari Provinsi
Lampung yang memiliki luas wilayah
sebesar 272.563 Haktare dan terdiri atas 23
kecamatan. Kabupaten Lampung Utara
sebagian besar merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 15 hingga 339 meter di
atas permukaan laut. Untuk mendorong
peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Pemerintah Daerah Lampung Utara
melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata (Disporpar) terus berupaya
menggali potensi melalui objek wisata,
selain dari sektor PBB dan hasil pertanian.
Salah satu pengembangan wisata lokal
tersebut ada di Desa Wonomarto. Desa
Wonomarto memiliki potensi wisata lokal
berupa wisata alam buatan yaitu Kimal
Park Bendungan Tirtashinta atau lebih
dikenal dengan nama Bendungan
Tirtashinta. Pengembangan wisata tersebut
telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2014-2034 yang
menyebutkan bahwa Desa Wonomarto
masuk ke dalam rencana kawasan wisata
alam buatan.
Faktor pendukung dalam
pengembangan pariwisata bukan hanya
adanya objek wisata serta atraksi yang
menarik tetapi juga perlu faktor lain yang
sangat penting yaitu sarana dan prasarana.
Dalam rangka mengembangkan industri
pariwisata modern, peranan sarana dan
prasarana sudah merupakan keharusan
(Warpani, 2007). Kimal Park Bendungan
Tirtashinta memiliki daya tarik, atraksi
wisata dan juga fasilitas sarana prasarana
yang telah tersedia di objek wisata.
Page 3
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 3
Fasilitas sarana prasarana wisata yang
tersedia di objek wisata harus
mendapatkan perhatian guna menunjang
kegiatan didalamnya dengan kondisi,
kualitas, kuantitas dan distribusi yang baik
sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Kepuasan pengunjung merupakan
situasi yang diberikan perusahaan (tempat
wisata) di dalam usaha memenuhi harapan
pengunjung merupakan perbedaan antara
yang diharapkan pengunjung (nilai
harapan) dengan kenyataan yang ada di
lapangan. Soebiyantoro (2009)
menemukan bahwa ketersediaan sarana
wisata yang ditampilkan dapat
memberikan dampak kepuasan bagi
wisatawan. Hal tersebut didukung pula
dengan hasil penelitian Hermawan (2017)
yang menyatakan bahwa sarana dan
prasarana wisata yang ditampilkan mampu
memberikan kepuasan bagi wisatawan.
Kepuasan pengunjung merupakan
tujuan utama dari setiap pengembangan
objek wisata untuk mengetahui
permasalahan yang ada agar segera di
evaluasi dan juga untuk mengetahui
keberhasilan penyelenggaraan suatu
pelayanan atau suatu produk. Oleh karena
itu, perlu diketahui sejauh mana kepuasan
pengunjung terhadap fasilitas sarana dan
prasarana wisata yang ada di Kimal Park
Bendungan Tirta Shinta sebagai dasar
untuk pengembangan pariwisata lebih
lanjut.
1.2 Rumusan Masalah dan
Pertanyaan Penelitian
Pengembangan objek wisata telah
tertuang dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2014-2034. Objek wisata
Kimal Park Bendungan Tirtashinta
memiliki beberapa fasilitas sarana
prasarana dan pelayanan seperti warung
makan dan minum, wahana permainan,
gazebo, spot foto, dan lain-lain. Potensi
yang dimiliki jika dikembangkan dan
dikelola dengan baik mampu memberikan
keuntungan bagi masyarakat sekitar dari
segi ekonomi yaitu dapat membuka
lapangan pekerjaan baru dan
mensejahterahkan kehidupan masyarakat
lokal.
Permasalahan yang terjadi untuk
beberapa waktu terakhir pengembangan
objek wisata Kimal Park Bendungan
Tirtashinta dinilai belum berjalan secara
optimal. Hal itu dilihat melalui kondisi
objek wisata yang kurang baik, keadaan
objek wisata yang sepi oleh pengunjung,
dan tidak ada peningkatan jumlah
pengunjung yang datang ke objek wisata
untuk beberapa tahun terakhir. Sehingga,
hal tersebut berdampak terhadap
pendapatan objek wisata itu sendiri,
pendapatan daerah, dan juga masyarakat
lokal. Potensi yang ada, seharusnya
memberikan dampak posititf terhadap
keberlangsungan pengembangan objek
wisata, tetapi dalam kurun waktu terakhir
hal tersebut tidak terlihat. Kenyataannya
sampai saat ini kunjungan pengunjung dari
waktu ke waktu mengalami penurunan.
Dalam pengembangan objek wisata
hal yang perlu diperhatikan tidak hanya
daya tarik dan atraksi wisata tetapi juga
mempertimbangkan aspek pemenuhan
fasilitas sarana dan prasarana pendukung
kegiatan di dalam kawasan tersebut Hal
tersebut akan memberikan pengaruh
terhadap hiburan wisata dan atraksi wisata
di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
untuk memberikan kepuasan kepada
pengunjung yang datang. Untuk
meningkatkan jumlah pengunjung yang
datang, pengelola objek wisata khusunya
harus mengetahui kelemahan dan
kelebihan yang ada sehingga mengetahui
prioritas yang harus diperbaiki dan
dikembangkan guna meningkatkan
kepuasan pengunjung di objek wisata
(Tangkere dan Sondak, 2017).
Sarana dan prasarana wisata dilihat
dari segi kualitas dan kuantitas yang baik
juga sesuai standar dan mampu memenuhi
kebutuhan pengunjung akan
mempengaruhi kepuasan pengunjung yang
datang ke Kimal Park Bendungan
Tirtashinta. Sebaik dan semenarik objek
wisata di suatu daerah, apabila tidak
Page 4
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
4 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
didukung dengan sarana dan prasarana
wisata yang memadai disertai pelayanan
yang baik, maka objek wisata tersebut
tidak ada artinya, dan menyebabkan
ketidakpuasan bagi wisatawan (Septiani,
2010). Karena kunci keberhasilan objek
wisata adalah loyalitas dan kepuasan
pengunjung itu sendiri sehingga dapat
menarik kembali wisatawan yang sudah
pernah datang untuk datang kembali dan
menarik minat wisatawan untuk datang
lebih banyak lagi. Oleh sebab itu, perlu
mengetahui sejauh mana kepuasan
pengunjung terhadap sarana dan prasarana
wisata yang tersedia di Kimal Park
Bendungan Tirtashinta. Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibuat maka
pertanyaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
“Bagaimana kepuasan
pengunjung terhadap sarana dan
prasarana wisata di objek wisata Kimal
Park Bendungan Tirta Shinta?”
1.3 Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan rumusan masalah dan
pertanyaan penelitian yang telah
ditentukan, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kepuasan pengunjung
terhadap sarana dan prasarana di objek
wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta.
Adapun sasaran untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Identifikasi kepuasan pengunjung
terhadap sarana wisata di Kimal Park
Bendungan Tirta Shinta.
2. Identifikasi kepuasan pengunjung
terhadap prasarana wisata di Kimal
Park Bendungan Tirta Shinta.
3. Identifikasi korelasi karakteristik
pengunjung dengan kepuasan terkait
sarana dan prasarana wisata.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini
di bagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian yang
dilakukan diharapkan dapat memberi
kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan terutama pada perencanaan
pariwisata terkait ketersediaan dan
kebutuhan sarana prasarana pendukung
wisata yang merupakan salah satu aspek
pemenuhan fasilitas dalam melakukan
pengembangan wisata. Penelitian ini juga
dapat menjadi masukan atau referensi
dalam melakukan penelitian selanjutnya
terutama yang berkaitan dengan
infrastruktur pariwisata dalam
pengembangan sektor pariwisata.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat praktis bagi
pemerintah, masyarakat, dan swasta
sebagai investor dalam melakukan
pengembangan wisata Bendungan Tirta
Shinta. Berikut manfaaat praktis dari
penelitian ini :
a) Pemerintah
Bagi Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Utara, penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai tambahan informasi dan
masukan bagi lembaga-lembaga yang
terkait untuk pembuatan kebijakan
yang berhubungan dengan
pengembangan wisata salah satunya
ialah Kimal Park Bendungan Tirta
Shinta. Terutama dalam penyediaan
fasilitas sarana dan prasarana wisata
yang dapat memberikan daya tarik
kepada wisatawan/pengunjung untuk
datang.
b) Pengelola Wisata
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi tambahan
terkait keinginan dan kebutuhan
pengunjung yang dilihat melalui
kepuasan pengunjung terhadap
fasilitas yang tersedia. Dan juga
sebagai bahan evaluasi kepada
pengelola wisata agar dapat
meningkatkan pengelolaan objek
wisata secara optimal.
1.5 Ruang Lingkup Wilayah
A. Ruang Lingkup Wilayah
Page 5
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 5
Ruang lingkup wilayah penelitian
yaitu Desa Wonomarto. Desa Wonomarto
adalah bagian dari wilayah Kecamatan
Kotabumi Utara , Kabupaten Lampung
Utara dan berada di utara Kecamatan
Kotabumi Utara. Wilayah Administratif
Kecamatan Kotabumi memiliki batas-batas
sebagai berikut:
a) Sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Sungkai Selatan
b) Sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Abung Timur
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Kotabumi
d) Sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Sungkai Jaya
Gambar 1.1 Administrasi Wilayah
Penelitian
Sumber: Hasil Olahan Arcgis, 2019
B. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi/substansi
merupakan batasan yang digunakan
dalam melakukan penelitian. Ruang
lingkup materi dalam penelitian yang
dilakukan yaitu mengidentifikasi
karakteristik pengunjung dan
mengidentifikasi kepuasan pengunjung
terhadap ketersediaan sarana dan
prasarana wisata di Kimal Park
Bendungan Tirtashinta yang dilihat
melalui kebutuhan, kualitas, kuantitas
yang ada juga sesuai standar sarana dan
prasarana wisata dan juga mengetahui
hubungan karakteristik pengunjung
dengan kepuasan terkait sarana dan
prasarana wisata di Kimal Park
Bendungan Tirtashinta.
II. Tinjauan Literatur
2.1 Sarana dan Prasarana Wisata
Menurut Yoeti dalam Suchaina
(2014), mengatakan bahwa Prasarana
kepariwisataan adalah semua fasilitas yang
memungkinkan agar sarana kepariwisataan
dapat hidup dan berkembang sehingga
dapat memberikan pelayanan untuk
memuaskan kebutuhan wisata yang
beraneka ragam sehingga wisatawan juga
tertarik untuk berkunjung ke suatu tempat
wisata. Prasarana wisata adalah semua
fasilitas dan sumber daya manusia yang
mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam
perjalanannya di daerah tujuan wisata
seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi,
terminal, jembatan, dan lain sebagainya
(Suwantoro 2004).
Sarana wisata merupakan kelengkapan
daerah tujuan wisata yang diperlukan
untuk melayani kebutuhan wisatawan
dalam menikmati perjalanan wisatanya
(Suwantoro, 2004). Menurut Spillane
dalam Akrom (2014), sarana wisata
sebagai berikut:
1. Fasilitas utama, sarana yang
dibutuhkan dan dirasakan sangat
perlu selama pengunjung berada di
objek wisata. Salah satunya yaitu
atraksi wisata.
2. Fasilitas pendukung, sarana sebagai
pelengkap fasilitas utama, yaitu :
a. Akomodasi
b. Tempat makan dan minuman
c. Fasilitas dan pelayanan belanja
d. Fasilitas pelengkap yang terdiri atas
fasilitas pokok seperti :
e. Toilet umum
f. Pemandu wisata
g. Pusat informasi
h. Tempat parkir
2.2 Kepuasan Pengunjung
Menurut Day yang dikutip oleh
Tjiptono dalam Septiani (2010), Kepuasan
atau ketidakpuasan pelanggan adalah
respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang
dirasakan antara harapan sebelumnya (atau
norma kinerja lainnya) dan kinerja actual
produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya. Prinsip utama kepuasan
Page 6
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
6 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
adalah perbandingan antara apa yang
diharapkan dengan tingkat kerja yang
dirasakan oleh wisatawan. Artinya
kepuasan itu merupakan perbandingan
antara kinerja dan harapan, jika kinerja
produk yang dirasakan lebih tinggi dari
harapan maka wisatawan akan puas atau
senang.
2.3 Karakteristik Pengunjung
Pengunjung adalah setiap orang
yang berkunjung ke suatu negara lain
dimana ia mempunyai tempat kediaman,
dengan alasan melakukan pekerjaan yang
diberikan oleh negara yang dikunjunginya.
1. Karakteristik Sosio-demografis
jenis kelamin, umur, status
perkawinan, tingkat pendidikan,
pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga
atau jumlah anggota keluarga dan lain-
lain yang dielaborasi dari karakteristik
tersebut.
2. Karakteristik Geografis
Karakteristik geografis membagi
wisatawan berdasarkan lokasi tempat
tinggalnya.Dikelompokkan berdasarkan
ukuran (size) kota tempat tinggal,
kepadatan penduduk di kota tersebut
dan lain-lain.
2.4 Sintesa Variabel
Dalam menganalisis kepuasan
pengunjung terhadap sarana dan prasarana
wisata diperlukan beberapa variable.
Variable terpilih sebagai berikut:
No. Sasaran Variabel Terpilih
1. Identifikasi
Kepuasan
Pengunjung
Terhadap
Sarana Wisata
di Kimal Park
Bendungan
Tirtashinta
1. Tempat parkir
2. Toilet umum
3. Tempat sampah
4. Gazebo/pondok santai
5. Musholla
6. Warung makan dan
minum
7. Wahana permainan
8. Pos Petugas keamanan
wisata.
No. Sasaran Variabel Terpilih
2. Identifikasi
Kepuasan
Pengunjung
Terhadap
Prasarana
Wisata di
Kimal Park
Bendungan
Tirtashinta
1. Akses Jalan
2. Transportasi
3. Air bersih
4. Listrik
5. Jaringan
Telekomunikasi
3. Identifikasi
korelasi
karakteristik
pengunjung
terhadap
kepuasan terkait
sarana dan
prasarana
wisata di Kimal
Park
Bendungan
Tirtashinta
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
4. Tingkat Pendapatan
5. Motivasi Berkunjung
6. Frekuensi Berwisata
Sumber: Hasil Analisis, 2019
III. Gambaran Umum
3.1 Gambaran Umum Kecamatan
Kotabumi Utara
Kecamatan Kotabumi Utara adalah
salah satu kecamatan dari 23 kecamatan
yang berada di Kabupaten Lampung Utara
dengan Ibukota Kecamatan adalah
Madukoro. Luas kecamatan 17.519 Ha,
dengan jumlah penduduk 30.108 jiwa,
yang terdiri dari penduduk laki-laki
berjumlah 15.385 jiwa dan penduduk
wanita berjumlah 14.723 jiwa. Secara
administrasi Kecamatan Kotabumi Utara
dibagi menjadi 8 (delapan) desa yaitu Kali
Cinta, Madukoro Baru, Madukoro, Talang
Jali, Margorejo, Banjar Wangi,
Wonomarto, dan Sawojajar.
3.2 Gambaran Umum Kawasan
Wisata Kimal Park Bendungan
Tirtashinta
Daerah penelitian Kimal Park
Bendungan Tirtashinta merupakan salah
satu objek wisata alam yang ada di Desa
Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara,
pada awalnya merupakan milik Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara. Namun pada
tahun 1974 Bendungan Tirta Shinta mulai
dirintis pembangunan dan pengelolaannya
Page 7
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 7
oleh masyarakat dan TNI Angkatan Laut
Prokimal Lampung. Selanjutnya
bendungan ini dikembangkan menjadi
Objek Wisata Kimal Park atau lebih
dikenal Bendungan Tirta Shinta dan
diresmikan pada 22 April 2016. Luas objek
wisata adalah kurang lebih 4 hekatre.
Bendungan Tirta Shinta menjadi daya tarik
wisata tersendiri bagi masyarakat setempat
maupun wisatawan yang ingin menikmati
keindahan alam buatan berupa bendungan.
Bendungan Tirtashinta berjarak
kurang lebih 17 kilometer dengan waktu
tempuh 20-30 menit dari pusat kota
Kotabumi dengan menggunakan
transportasi darat. Bendungan Tirta Shinta
dikelola oleh tiga pihak yaitu TNI AL,
masyarakat, dan Pemerintah Daerah.
Pengelolaan tersebut dibagi menjadi tiga
bagian tempat yang dikelola oleh tiga
pihak. Namun, untuk sarana dan prasarana
yang ada mayoritas ada di lahan
pengelolaan milik TNI AL. Objek wisata
ini dibuka setiap hari dimana hari senin
sampai minggu dibuka pada jam 09.00 –
17.00 WIB. Karyawan yang bertugas di
objek wisata Bendungan Tirta Shinta
berjumlah 4 (empat) orang untuk dihari
senin-jum’at, dan kurang lebih 10
(sepuluh) orang dihari sabtu-minggu.
Keberadaan objek wisata ini berfungsi
sebagai tempat rekreasi yang menampilkan
keindahan pemandangan alam buatan yang
akan memberikan ketenangan bagi para
pengunjung. Tarif masuk ke Objek Wisata
Bendungan Tirta Shinta , dikenakan biaya
sebesar Rp 10.000/mobil, Rp 50.000/bus
dan Rp 5.000/motor.
IV. Metodologi Penelitian
4.1. Teknik Pengambilan Data
1. Data Primer
a) Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan
tertulis yang disusun untuk
menjawab tujuan penelitian yang
dilakukan. Kuisioner ini ditujukan
untuk pengunjung, ingin mengetahui
kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
pengunjung terkait sarana dan
prasarana wisata, karakteristik
pengunjung, dan kepuasan
pengunjung terhadap kualitas serta
kuantitas sarana dan prasarana
wisata di Kimal Park Bendungan
Tirtashinta. Pengambilan data
angket atau kuisioner yang
dilakukan akan menggunakan 5
(lima) tingkatan dalam menentukan
kepuasan pengunjung. Dimana 5
tingkatan tersebut yaitu sangat tidak
puas, tidak puas, cukup puas, puas
dan sangat puas.
b) Observasi
Observasi merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang
mengamati dan mengidentifikasi
secara langsung situasi yang ada di
lapangan. Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk
mempelajari objek penelitian yang
tidak terlalu besar (Sekaran, 2006
dalam Rahman, 2014). Objek
penelitian yang akan diamati adalah
kualitas, kuantitas dan distribusi
sarana dan prasarana wisata yang
tersedia di Bendungan Tirta Shinta.
2. Data Sekunder
a) Survey Instansi
Instansi yang dituju juga disesuaikan
dengan kebutuhan dan keperluan
data yang berhubungan dengan
penelitian seperti Dinas Pemuda,
Olahraga dan Kepariwisataan
(Disporpar) Kabupaten Lampung
Utara dan pengelola objek wisata
untuk mengetahui aset/invetaris
mengenai fasilitas sarana dan
prasarana wisata Bendungan Tirta
Shinta, dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Lampung Utara Tahun 2014-2034
dan dokumen Rencana Induk
Pariwisata Daerah (Ripparda)
Kabupaten Lampung Utara.
b) Kajian Dokumen
Page 8
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
8 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
Keseluruhan kajian literatur tersebut
berhubungan dengan topik
penelitian yaitu Analisi Kepuasan
Pengunjung Terhadap Sarana dan
Prasarana Wisata di Objek Wisata
Bendungan Tirta Shinta.
4.2. Teknik Sampling Data
Pada penelitian ini, teknik sampling
atau pengambilan data yang akan
digunakan yaitu non-probability sampling
dengan menggunakan metode accidental
sampling. Accidental sampling adalah
teknik penentuan sampel, berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Menurut Nawawi dalam Indahtanti (2013),
mengatakan bahwa “. . . Accidental
sampling adalah teknik yang pengambilan
sampelnya tidak ditetapkan lebih dahulu
namun langsung mengumpulkan data dari
unit sampling yang ditemuinya, setelah
jumlahnya mencukupi pengumpulan
datanya dihentikan.” Kelemahan dari
metode ini adalah sangat mungkin sampel
yang diperoleh tidak representative dan
bias, sehingga tidak mungkin menarik
kesimpulan yang bersifat generalisasi
berdasarkan metode ini.
Alasan pengambilan sampel dengan
cara accidental sampling ini adalah atas
pertimbangan jumlah pengunjung di objek
wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta
tidak diketahui dengan jelas. Kriteria
sampel responden terpilih yaitu
pengunjung yang berkunjung di objek
wisata. Responden dipilih dari satu
kategori wisatawan berdasarkan waktu
berkunjung, yaitu hari kamis dan akhir
pekan (Minggu), dengan waktu
pengambilan data dimulai dari jam 10.00
pagi sampai dengan jam 17.00 sore.
Menurut Roscoe yang dikutip Uma
Sekaran (2006) dalam Hendryadi (2010)
memberikan acuan umum untuk
menentukan sampel yaitu ukuran sampel
lebih dari 30 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian. Jumlah sampel
yang diperoleh yaitu 61 responden. Teknik
sampling ini digunakan untuk mengetahui
karakteristik pengunjung, dan kepuasan
pengunjung terhadap kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana wisata yang tersedia
di Kimal Park Bendungan Tirtashinta.
4.3. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistic deskriptif adalah
statistic yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara
menggambarkan atau mendeskripsikan
data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa ada maksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Analisis statistic
deskriptif dalam penelitian ini ditujukan
untuk sasaran pertama dan kedua yaitu
identifikasi kepuasan pengunjung
terhadap sarana wisata dan identifikasi
kepuasan pengunjung terhadap prasarana
wisata.
Analisis statistik deksriptif pada
penelitian ini dilakukan pada hasil data
kebutuhan fasilitas sarana prasarana yang
dibutuhkan pengunjung, tingkat
pelayanan kualitas dan kuantitas fasilitas
sarana prasarana sesuai standar dan juga
kepuasan pengunjung terhadap sarana
prasarana wisata yang tersedia di Kimal
Park Bendungan Tirta Shinta. Teknik
analisis ini digunakan untuk
mengidentifikasi seberapa jauh kepuasan
yang dirasakan oleh pengunjung terhadap
sarana prasarana wisata dan pada sarana
prasarana manakah yang memberikan
kepuasan dan tidak memberikan rasa
puas kepada pengunjung yang datang.
Data yang dibutuhkan diperoleh melalui
angket atau kuisioner dan observasi. Data
yang ditujukan untuk mengetahui
kebutuhan fasilitas sarana prasarana
wisata dan kepuasan pengunjung dalam
penelitian ini akan dinilai secara
deskriptif persentase kemudian hasil
perhitungan deskriptif persentase
ditafsirkan ke dalam kalimat, dengan
Page 9
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 9
perhitungan sebagai berikut (PPT Metode
Analisis Perencanaan 1, 2016) :
Persentase %� �
�� 100
Keterangan :
Persentase (%) = Deskriptif persentase
(%)
n = Skor yang diperoleh
N = Skor maksimal/jumlah sampel
penelitian
2. Analisis Asosiasi Korelatif Pada sasaran ketiga yaitu
identifikasi korelasi karakteristik
pengunjung terhadap kepuasan terkait
sarana prasarana wisata digunakan analisis
asosiasi yang merupakan analisis statistic
yang digunakan untuk mencari hubungan
antar dua variable atau lebih, dimana
hubungan yang dihasilkan belum tentu
menunjukkan sebab akibat. Koefisien
korelasi adalah pengukuran asosiasi antar
dua variable. Metode analisis asosiasi yang
digunakan pada penelitian ini yaitu
korelasi variable ordinal collapse dengan
menggunakan uji koefisien kendall’s tau.
Menurut Sugiyono (2007) dalam
(Handaru & Ajining, 2011) korelasi
Kendall’s Tau digunakan untuk mencari
hubungan atau menguji hipotesis antara
dua variable atau lebih, bila data berbentuk
ordinal. Dapat pula salah satu data berskala
ordinal sementara data yang lainnya
beskala nominal maupun rasio. Analisis
chi-square bertujuan untuk mengetahui
hubungan antar variable yang terdapat
pada baris dan kolom. Jenis data yang
digunakan dalam uji chi-square harus
berbentuk data frekuensi berskala nominal
atau ordinan atau dapat juga salah satu data
berskala nominal dan ordinal.
Analisis ini ditujukan untuk
mengetahui hubungan, keeratan dan arah
hubungan antara variable karakteristik
pengunjung dan kepuasan pengunjung
terkait sarana prasarana wisata yang
tersedia di Kimal Park Bendungan Tirta
Shinta. Untuk variable jenis kelamin,
pekerjaan, motivasi berkunjung dan
frekuensi berwisata dianalisis
menggunakan analisis korelasi chi-square.
Hal itu dikarenakan bentuk data variable
tersebut adalah nominal. Sedangkan untuk
variable usia dan tingkat pendapatan
dianalisis menggunakan analisis korelasi
kendall’s tau, dikarenakan bentuk data
variable tersebut adalah ordinal dan rasio.
V. Analisis Data
5.1 Identifikasi Kepuasan
Pengunjung Terhadap Sarana
Wisata Di Kimal Park Bendungan
Tirta Shinta
5.1.1 Fasilitas Sarana Wisata Yang
Dibutuhkan Pengunjung Kimal
Park Bendungan Tirtashinta
Gambar 1.2 Fasilitas Sarana Wisata
Yang Dibutuhkan Pengunjung
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, kebutuhan fasilitas sarana
wisata yang sangat dibutuhkan oleh
pengunjung yaitu toilet/ruang ganti sebesar
34% dan wahana permainan sebesar 33%.
Dimana hanya ada tiga toilet/ruang ganti di
objek wisata sehingga perlu adanya
penambahan pada sarana ini. Untuk
wahana permainan yang tersedia kurang
bervariasi sehingga diharapkan adanya
penambahan akan sarana tersebut.
Selanjutnya warung makan dan minum
sebesar 14%, ketersediaan sarana ini sudah
mencukupi namun diharapkan adanya
variasi makanan dan minuman yang di jual
dengan harga yang terjangkau. Lalu untuk
Page 10
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
10 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
lahan/tempat parkir sebesar 14%, telah
tersedia namun diperlukan peningkatan
baik luas maupun kondisi fisiknya. Dan
yang terakhir lain-lain sebesar 5%, seperti
kolam renang, spot foto dan musholla.
Dimana untuk musholla telah tersedia
namun dengan kondisi yang kurang baik,
spot foto yang tersedia kurang mencukupi
dan bervariasi, sedangkan kolam renang
belum tersedia.
5.1.2 Kualitas Dan Kuantitas Sarana
Wisata Yang Tersedia Sesuai
Standar
Beberapa sarana wisata yang
tersedia memiliki kuantitas dan kualitas
yang masih harus ditingkatkan. Hal itu
dilihat melalui kondisi fisik, kebersihan,
dan jumlah sarana wisata yang tersedia di
Kimal Park Bendungan Tirtashinta.
Beberapa permasalahan seperti jumlah
sarana wisata yang belum memenuhi
kebutuhan pengunjung, masih terdapat
fasilitas yang memiliki kondisi fisik
kurang terawat. Fasilitas sarana wisata
yang belum memenuhi standar minimal
Peraturan Menteri Pariwisata No. 3 Tahun
2018 Tentang DAK Fisik Bidang
Pariwisata maupun teori menurut Lothar
A. Kreck dalam Yoeti dalam Santoso
(2017) yaitu toilet umum dan tempat
sampah. Untuk fasilitas toilet umum perlu
adanya penambahan jumlah toilet,
peningkatan dan pemeliharaan kualitas
terkait kondisi fisik serta kebersihan toilet
umum yang telah ada. Hal ini didukung
dengan data yang menunjukkan bahwa
toilet umum merupakan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh pengunjung saat berada di
objek wisata. Dan untuk permasalahan
tempat sampah yaitu persebaran tempat
sampah belum merata di titik objek wisata
dan juga tidak dibedakan antara tempat
sampah organic dan non organic, sehingga
perlu disediakan lebih banyak lagi fasilitas
tempat sampah serta persebaran tempat
sampah diberbagai titik didalam objek
wisata.
Fasilitas sarana wisata yang telah
sesuai standar minimal peraturan maupun
teori yaitu tempat parkir, gazebo/pondok
santai, warung makan dan minum, wahana
permainan, dan pos petugas keamanan.
Namun masih perlu adanya peningkatan
terkait kondisi fisik serta jumlah fasilitas
yang tersedia sehingga mampu memenuhi
kebutuhan dan juga memberikan
kenyaman kepada pengunjung yang datang
di Kimal Park Bendungan Tirta Shinta.
5.1.3 Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana Wisata
Tabel 1.1 Kepuasan Pengunjung
Terhadap Kuantitas Sarana Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Tabel 1.2 Kepuasan Pengunjung
Terhadap Kualitas Sarana Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Tabel 1.3 Kepuasan Pengunjung
Terhadap Kelengkapan Sarana Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Page 11
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 11
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, didapatkan bahwa sebagian
besar pengunjung objek wisata Kimal Park
Bendungan Tirtashinta merasa cukup puas
terhadap sarana wisata yang tersedia, baik
itu dilihat melalui kuantitas, kualitas, dan
kelengkapan sarana. Dimana dilihat
melalui segi kuantitas sebagian besar
pengunjung merasa cukup puas dengan
fasilitas sarana tempat/lahan parkir, tempat
sampah, gazebo/pondok santai, dan
warung makan dan minum. Dari segi
kualitas sebagian besar pengunjung merasa
cukup puas dengan fasilitas sarana
tempat/lahan parkir, gazebo/pondok santai,
musholla, warung makan dan minum, dan
petugas keamanan. Namun, ada beberapa
fasilitas sarana wisata yang mendapatkan
penilaian tidak puas oleh pengunjung baik
dari segi kualitas dan kuantitas yaitu toilet
umum dan wahana permainan.
Ketidakpuasan maupun cukup puas
yang dirasakan oleh pengunjung sesuai
dengan data dan pembahasan sebelumnya
terkait kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan
pengunjung dan juga kualitas dan kuantitas
sarana wisata yang sesuai standar.
Ketidakpuasan dan cukup puas yang
dirasakan dipengaruhi oleh jumlah, kondisi
fisik serta kebersihan fasilitas sarana
wisata yang tersedia.
Dimana untuk fasilitas yang
mendapatkan penilaian tidak puas yaitu
toilet umum dimana fasilitas ini paling
dibutuhkan pengunjung namun secara
eksisting memiliki kualitas dan kuantitas
yang kurang baik serta belum sesuai
standar minimal menurut peraturan.
Jumlah toilet umum yang tersedia belum
mencukupi kebutuhan pengunjung serta
kondisi fisik dan kebersihan yang kurang
baik. Sedangkan wahana
permainan/rekreasi telah sesuai dengan
standar minimal dan sarana yang paling
dibutuhkan oleh pengunjung, namun
fasilitas tersebut kurang bervariasi dan ada
beberapa wahana permainan memiliki
kondisi dan kebersihan yang kurang baik.
Sedangkan untuk fasilitas yang
mendapatkan penilaian cukup puas tetap
perlu dilakukan peningkatan terkait
kualitas dan kuantitas fasilitas sarana yang
ada agar dapat memberikan rasa puas
kepada pengunjung yang datang dan
menikmati fasilitas sarana wisata yang
tersedia di Kimal Park Bendungan
Tirtashinta.
5.2 Identifikasi Kepuasan
Pengunjung Terhadap Prasarana
Wisata Di Kimal Park Bendungan
Tirtashinta
5.2.1 Fasilitas Prasarana Wisata Yang
Dibutuhkan Pengunjung Kimal
Park Bendungan Tirtashinta
Gambar 1.3 Fasilitas Prasarana Wisata
Yang Dibutuhkan Pengunjung
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, kebutuhan fasilitas prasarana
wisata yang sangat dibutuhkan oleh
pengunjung yaitu akses jalan dengan
kondisi jalan yang baik menuju objek
wisata. Fasilitas ini sangat dibutuhkan
untuk mendukung akses jalan untuk
menuju ke objek wisata sehingga perlu
adanya perbaikan jalan yang rusak.
Selanjutnya air bersih, dimana kualitas air
yang tersedia kurang baik sehingga perlu
adanya peningkatan kualitas air agar
pengunjung merasa nyaman dan aman saat
menggunkannya. Lalu untuk transportasi
dimana belum tersedianya transportasi
umum yang melayani pergerakan dari dan
menuju objek wisata. Dan yang terakhir
lain-lain yaitu penginapan.
5.2.2 Kualitas Dan Kuantitas Sarana
Wisata Yang Tersedia Sesuai
Standar
Page 12
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
12 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, didapatkan bahwa fasilitas
prasarana wisata yang yang tersedia
memiliki kualitas yang masih harus
ditingkatkan. Hal itu dilihat melalui
kondisi fisik yang tersedia di Kimal Park
Bendungan Tirtashinta. Fasilitas prasarana
wisata yang telah memenuhi standar
minimal menurut teori Lothar A. Kreck
dalam Yoeti dalam Santoso (2017) yaitu
akses jalan, air bersih, jaringan listrik dan
juga jaringan telekomunikasi. Namun
meskipun telah memenuhi standar minimal
yang sesuai, fasilitas prasarana yang telah
disebutkan masih perlu dilakukan
perbaikan terkait jalan yang rusak dan
peningkatan kualitas air bersih yang telah
tersedia.
Untuk fasilitas prasarana wisata
yang tidak memenuhi standar minimal
yaitu transportasi. Namun secara eksiting
belum adanya transportasi umum yang
tersedia untuk mengakomodir pengunjung
menuju ke lokasi Kimal Park Bendungan
Tirtashinta. Sebagian besar pengunjung
yang datang ke objek wisata menggunakan
kendaraan pribadi baik itu motor maupun
mobil. Sehingga perlu adanya transportasi
umum yang melayani pergerakan dari dan
menuju yang dilakukan pengunjung dari
segi kuantitas dan kualitas. Hal ini
didukung dengan data yang menunjukkan
bahwa transportasi dan akses jalan
merupakan kebutuhan yang paling banyak
dibutuhkan oleh pengunjung untuk menuju
ke objek wisata.
5.2.3 Kepuasan Pengungjung Terhadap
Prasarana Wisata
Tabel 1.4 Kepuasan Pengunjung
Terhadap Aksesibilitas Prasarana
Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Tabel 1.5 Kepuasan Pengunjung
Terhadap Kualitas Prasarana Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Tabel 1.6 Kepuasan Pengunjung
Terhadap Kelengkapan Prasarana
Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, didapatkan bahwa sebagian
besar pengunjung objek wisata Kimal Park
Bendungan Tirtashinta merasa tidak puas
terhadap aksesibilitas dan kualitas
prasarana wisata yang tersedia. Dimana
dilihat melalui segi aksesibilitas sebagian
besar pengunjung merasa tidak puas
dengan akses jalan dan transportasi.
Padahal didukung dengan data sebelumnya
yang menunjukkan bahwa akses jalan dan
transportasi merupakan prasarana yang
paling banyak dibutuhkan oleh pengunjung
untuk menuju dan dari objek wisata. Dari
segi kualitas sebagian besar pengunjung
juga merasa tidak puas pada fasilitas
jaringan air bersih, jalan, dan
telekomunikasi. Namun, ada satu fasilitas
prasarana wisata yang mendapatkan
penilaian cukup puas oleh pengunjung baik
dari segi kualitas yaitu jaringan listrik.
Ketidakpuasan maupun cukup puas
yang dirasakan oleh pengunjung sesuai
dengan data dan pembahasan sebelumnya
terkait fasilitas yang dibutuhkan
pengunjung dan juga kualitas prasarana
wisata yang sesuai standar. Hal tersebut
sesuai dengan data yang diperoleh bahwa
ketidakpuasan dan cukup puas yang
dirasakan dipengaruhi oleh kondisi fisik
fasilitas prasarana wisata ataupun
pelayanan yang tersedia. Akses jalan
Page 13
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 13
dengan kondisi jalan yang tidak baik,
masih banyak jalan bergelombang dan juga
berlubang. Kualitas air yang tersedia
berwarna keruh sehingga membuat
pengunjung tidak nyaman
menggunakannya. Tidak tersedianya
transportasi umum yang dapat melayani
pengunjung dari dan menuju objek wisata
Kimal Park Bendungan Tirtashinta. Hanya
beberapa jenis provider yang mendapatkan
sinyal 3g ataupun 4g di dalam objek
wisata.
5.3 Identifikasi Korelasi
Karakteristik Pengunjung
Terhadap Kepuasan Terkait
Fasilitas Sarana Dan Prasarana
Wisata
5.3.1 Korelasi Karakteristik
Pengunjung Terhadap Kepuasan
Terkait Sarana Wisata
Tabel 1.7 Rekapitulasi Nilai Koefisien
Korelasi Karakteristik Pengunjung
Dengan Kepuasan Sarana Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai
korelasi menunjukkan bahwa seluruhnya
karakteristik pengunjung seperti jenis
kelamin, usia, pekerjaan, tingkat
pendapatan, motivasi berkunjung dan
frekuensi berwisata memiliki hubungan
dengan kepuasan sarana wisata yang ada di
objek wisata. Artinya ketersediaan sarana
tempat/lahan parkir, toilet umum, tempat
sampah, gazebo/pondok santai, musholla,
warung makan dan minum, wahana
permainan dan pos petugas keamanan yang
telah ada di objek wisata memberikan
kepuasan kepada pengunjung yang datang.
Oleh karena itu, dalam pengembangannya
pengelola objek wisata perlu
memperhatikan atraksi wisata maupun
fasilitas sarana wisata yang diminati dan
menarik, agar selalu memberikan rasa puas
kepada pengunjung yang datang. Tidak
lupa pula untuk melakukan peningkatan
kualitas serta kuantitas sarana dan
prasarana wisata yang dapat memfasilitasi
dan memenuhi kebutuhan pengunjung dan
pembenahan terhadap fasilitas sarana dan
prasarana wisata yang mengalami
kerusakan dan berada pada kondisi yang
kurang memadai untuk meningkatkan
kenyamanan dan kepuasan pengunjung.
Dengan begitu pengembangan objek
wisata akan berjalan secara optimal dan
dapat memberikan dampak positif bagi
keberlangsungan objek wisata.
5.3.2 Korelasi Karakteristik
Pengunjung Terhadap Kepuasan
Terkait Prasarana Wisata
Tabel 1.8 Rekapitulasi Nilai Koefisien
Korelasi Karakteristik Pengunjung
Dengan Kepuasan Prasarana Wisata
Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020
Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai
korelasi menunjukkan bahwa seluruhnya
karakteristik pengunjung seperti jenis
kelamin, usia, pekerjaan, tingkat
pendapatan, motivasi berkunjung dan
frekuensi berwisata memiliki hubungan
dengan kepuasan prasarana wisata yang
ada di objek wisata. Artinya prasarana
Page 14
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
14 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
transportasi, air bersih, jalan, jaringan
listrik dan jaringan telekomunikasi yang
ada di kawasan objek wisata dengan
kualitas yang baik dan sesuai standar
memberikan kepuasan kepada pengunjung
yang datang. Oleh karena itu, penyediaan
dan peningkatan terhadap fasilitas
prasarana wisata yang ada harus menjadi
perhatian penuh oleh pengelola objek
wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta
maupun pemerintah daerah setempat.
Prasarana wisata yang tersedia bertujuan
untuk memudahkan dalam kegiatan
beratraksi sehingga dapat memberikan
pelayanan untuk memuaskan kebutuhan
pengunjung yang beraneka ragam dan
nantinya pengunjung juga tertarik untuk
berkunjung ke suatu objek wisata. Dengan
begitu pengembangan objek wisata akan
berjalan secara optimal dan dapat
memberikan dampak positif bagi
keberlangsungan objek wisata.
VI. Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kepuasan pengunjung
terhadap sarana dan prasarana wisata di
Kimal Park Bendungan Tirtashinta.
Didapatkan bahwa sebagian besar
responden pengunjung yang datang merasa
cukup puas dengan sarana wisata yang
tersedia dan merasa tidak puas dengan
prasarana wisata yang tersedia.
Ketidakpuasan maupun cukup puas yang
dirasakan oleh responden pengunjung
dipengaruhi oleh jumlah, kebersihan, serta
kondisi fisik sarana dan prasarana wisata
yang tersedia. Namun dilihat dari kondisi
eksisting secara umum sarana dan
prasarana wisata di Kimal Park Bendungan
Tirtashinta yang tersedia dinilai belum
dapat memenuhi kebutuhan pengunjung.
Dikarenakan sebagian besar sarana dan
prasarana wisata yang ada memiliki
kualitas dan kuantitas yang kurang baik
juga di bawah standar dan belum memadai
sehingga membuat pengunjung kurang
puas.
Pengunjung yang datang sebagian
besar berjenis kelamin perempuan dan
yang berusia dewasa awal (18-29 tahun),
pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa,
dengan tingkat pendapatan sangat rendah.
Karakteristik pengunjung dengan kepuasan
terkait sarana dan prasarana wisata
seluruhnya memiliki hubungan. Dilihat
dari hal tersebut pengunjung merasa puas
dengan kuantitas dan kualitas sarana
prasarana wisata yang tersedia. Sehingga
penyediaan dan peningkatan akan kualitas
dan kuantitas fasilitas sarana dan prasarana
wisata yang ada perlu dilakukan agar dapat
memberikan rasa puas kepada pengunjug
yang datang.
2. Rekomendasi
2.1 Rekomendasi Bagi Pemerintah
a) Perlu adanya komitmen secara
penuh dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Utara dalam
implementasi pembangunan fasilitas
pendukung pengembangan objek
wisata yang telah ditetapkan dalam
dokumen Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW). Karena
pengembangan objek wisata ini
telah tertuang dalam dokumen
Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2014-2034.
b) Perlu adanya perhatian dan
komitmen dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Utara
khususnya pihak pengelola yang
terkait masalah kepariwisataan yaitu
Dinas Pemuda, Olahraga dan
Kepariwisataan (Disporpar) untuk
memasukkan prioritas
pengembangan objek wisata
kedalam dokumen Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan
Daerah (Ripparda) Kabupaten
Lampung Utara.
c) Perlu adanya komitmen dan
kerjasama Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Utara dengan
satuan kerja pemerintah daerah
(SKPD) lain untuk mendukung
Page 15
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 15
pengembangan dan meningkatkan
atraksi wisata dan fasilitas sarana
prasarana wisata agar potensi objek
wisata di Kimal Park Bendungan
Tirtashinta dapat dikembangkan
secara optimal dan akan dapat
menarik pengunjung untuk datang.
Salah satunya seperti peningkatan
peningkatan terkait pelayanan jasa
melalui perbaikan system jaringan
jalan untuk meningkatkan
aksesibilitas antar kawasan dengan
memperbaiki jalan yang rusak dan
penyediaan transportasi umum yang
melayani pergerakan dari dan
menuju objek wisata yang dilakukan
pengunjung.
2.2 Rekomendasi Bagi Pengelola
a) Perlu adanya pembenahan terhadap
fasilitas sarana wisata yang
mengalami kerusakan ataupun
berada pada kondisi yang kurang
baik dan memadai. Seperti
meningkatkan kondisi dan
kebersihan toilet umum,
penambahan wahana permainan
yang lebih bervariasi, penambahan
tempat sampah yang disebar di
seluruh fasilitas lainnya yang ada,
peningkatan kondisi fisik dan alat
salat untuk musholla. Hal tersebut
dilakukan untuk meningkatkan
kenyaman dan kepuasan
pengunjung.
b) Perlu adanya pembenahan terhadap
fasilitas prasarana wisata yang
mengalami kerusakan dan berada
pada kondisi yang kurang memadai
untuk meningkatkan kenyamanan
dan kepuasan pengunjung. Seperti
peningkatan kualitas air bersih.
c) Pengelola perlu menjaga dan
meningkatkan kualitas serta
kuantitas sarana dan prasarana
wisata yang dapat memfasilitasi dan
memenuhi kebutuhan pengunjung
agar dapat memberikan kepuasan
kepada pengunjung yang datang.
d) Pentingnya mengetahui
permasalahan yang sedang terjadi
untuk dijadikan evaluasi berkala
agar pengelola dapat segera
menemukan solusi yang tepat,
sehingga dapat meminimalisir
dampak yang akan terjadi di waktu
yang akan datang, seperti
menurunnya kunjungan pengunjung
yang datang.
3. Keterbatasan Studi
a) Dalam penelitian ini jumlah sampel
responden yang digunakan terhenti
di 61 responden, dikarenakan
peneliti menggunakan teknik
pengambilan sampel accidental
sampling dimana pengunjung yang
datang sangat sedikit.
b) Tidak mengkonfirmasi kepada
pemerintah daerah mengapa sarana
dan prasarana wisata yang tersedia
belum memadai dan masih ada di
bawah standar.
4. Saran Bagi Studi Lanjutan
a) Penelitian terkait peran pemerintah
dalam mendukung pengembangan
peningkatan sarana dan prasarana
objek wisata Kimal Park Bendungan
Tirtashinta dan kawasan sekitarnya.
b) Penelitian terkait peran stakeholder
dalam pengelolaan pengembangan
objek wisata Kimal Park Bendungan
Tirtashinta.
VII. Daftar Pustaka
Andini, N. A. (2016). Pengaruh Tourist
Experience Terhadap Kepuasan
Wisatawan Dan Dampaknya Pada
Revisit Intention.
repository.upi.indonesia.
Apriliani, P. R. (2013). Analisis
Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Taman Wisata Alam Curug
Cilengkrang di Kabupaten
Bandung.
Arwandi. (2016). Studi Peningkatan
Sarana dan Prasarana Kawasan
Page 16
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
16 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973
Objek Wisata Pantai Pa'Badilang
Kecamatan Bontomatene
Kabupaten Kepulauan Selayar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan
Kotabumi Utara. (2018).
Kecamatan Kotabumi Utara
Dalam Angka 2017. Lampung
Utara
Bagiastra, I. K. (2013). ANALISIS
MANAJEMEN TOILET
UMUMDI KAWASAN WISATA
LOMBOK. 10 Media Bina Ilmiah.
Dewi, S. S. (2017). Pengaruh Sarana
Wisata Terhadap Kepuasan
Wisatawan Di Panorama Tabek
Patah Kabupaten Tanah Datar.
Padang: FPP Universitas Negeri
Padang.
Dr. Cahya Suryana, S. M. (2007).
Pengolahan dan Analisisi Data
Penelitian. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional .
Fajriasanti, R. (2010). Pariwisata Sebagai
Sistem: Model Sistem Pariwisata
di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa
Tengah.
Ghani, Y. A., & Brahmanto, E. (2015).
Pengaruh Inovasi Sarana Prasarana
Terhadap Kepuasan Pengunjung
Di Objek Wisata Karangsetra
Waterland. Pariwisata, 98-110.
Hadzami, B. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Frekuensi
Kunjungan Wisata (Kaus di
Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan, Kecamatan
Jagakarsa, DKI Jakarta). Bogor:
IPB.
Hafsani, M. R. (2010). Ketersediaan
Sarana Wisata Objek Wisata
Pemandian Air Panas Guci Di
Kecamatan Bumijawa Kabupaten
Tegal. Semarang: Fakultas Ilmu
Sosial, UNES.
Hendryadi, Suryani. (2010). Metode Riset
Kuantitatif.
Hermawan, H. (2017). Pengaruh Daya
Tarik Wisata, Keselamatan, Dan
Sarana Wisata Terhadap Kepuasan
Serta Dampaknya Terhadap
Loyalitas Wisatawan : Studi
Community Based Tourism di
Gunung Api Purba Nganggeran.
Jurnal Media Wisata, 562-577.
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bi
tstream/handle/123456789/3070/0
7%20BAB%20III.pdf?sequence=9
. Diakses pada tanggal 01-11-
2019, pukul 0:48 WIB.
http://etheses.uin-
malang.ac.id/2094/7/08510046_Ba
b_3.pdf . Diakses pada tanggal 02-
09-2020, pukul 22:57 WIB.
ISDARMANTO. SE, M. M. (2017).
Dasar-Dasar Kepariwisataan dan
Pengelolaan Destinasi Pariwisata.
Yogyakarta: Gerbang Media
Aksara dan STiPrAm Yogyakarta.
Menteri Pariwisata Republik Indonesia,
(2018). Peraturan Menteri
Pariwisata Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Operasional Pengelolaan
dan Alokasi Khusus Fisik Bidang
Pariwisata. Jakarta.
Nanang, Sang. 2015. Berbincang Soal
Sampah di Tempat Wisata.
https://www.kompasiana.com/sang
nanang/5512ccc1813311bd21bc5f
b0/berbincang-soal-sampah-di-
tempat-wisata . Diakses pada
tanggal 29-04-2020, pukul 22:34
WIB.
Nawangsari D, d. (2018). Pengembangan
Wisata Pantai Desa Watu Karung
dan Desa Sendang Kabupaten
Pactan Tahun 2017. GeoEco, 31-
40. Pendit, N. S. (2003). Ilmu
Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana).
Jakarta: Penebar Swadaya.
Pemerintah Republik Indonesia, (2009).
Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2009 Tentang Kepariwisataan.
Jakarta.
Presiden Republik Indoneisa, (2014).
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa. Jakarta.
Page 17
Putri Salamah1, Dewi Sawitri
2, dan Yudha Rahman
3, Kepuasan Pengunjung Terhadap
Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta
Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 17
Riadi, D. E. (2016). Statistika Penelitian
(Analisis Manual dan IBM SPSS).
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Ristianti, N. S. (2016). Kebijakan
Kebutuhan Transportasi Dalam
Mendukung Pengembangan
Pariwisata Di Kota Salatiga.
RUANG, 96-103.
Sasmita, A. (2017). Kajian Aspek Fasilitas
Wisata Berdasarkan Konsep
Geoturism pada Kawasan Wisata
Desa Silalahi, Kaldera Toba.
Sumatera Utara:
http://repositori.usu.ac.id/handle/1
23456789/1968.
Sarnubi. 2019. Tingkatkan PAD Melalui
Pariwisata, Disporapar Lampura
Lirik Bendungan Way Tebabeng.
https://www.kupastuntas.co/2019/
11/26/tingkatkan-pad-melalui-
pariwisata-disporapar-lampura-
lirik-bendungan-way-tebabeng/.
Diakses pada tanggal 08-12-2019,
pukul 12:17 WIB.
Septiani, D. (2010). Pengaruh Sarana dan
Prasarana Wisata Terhadap
Kepuasan Wisatawan Nusantara
Di Kota Padang. Bandung:
Fakultas Bisnis dan Manajemen,
Universitas Widyatama.
Septiani, dkk. (2019). Analisis Preferensi
Pengunjung Kawasan Wisata Gili
Meno Kabupaten Lombok Utara.
Jurnal Ilmu Manajemen dan
Bisnis, 141-154.
Shofwan Hanief, S. M., & Dian Pramana,
S. M. (2018). Pengembangan
Bisnis Pariwisata Dengan Media
Sistem Informasi. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Soebiyantoro, U. (2009). Pengaruh
Ketersediaan Sarana Prasarana,
Sarana Transportasi terhadap
Kepuasan Wisatawan. Jurnal
Manajemen Pemasaran, 16-22.
Suchaina. (2014). Pengaruh Kualitas
Fasilitas Sarana dan Prasarana
Terhadap Peningkatan Jumlah
Pengunjung Wisata Danau Ranu
Grati. Jurnal Psikologi, 89-109.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito Bandung.
Sunarta, I. G. (2018). Dampak
Pengembangan Sarana Pariwisata
Peningkatan Jumlah Pengunjung
Di Wisata Alam Air Panas
Angseri, Tabanan. Jurnal Destinasi
Pariwisata, 217-223.
Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar
Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Suwena, I. K., & Widyatmaja, I.
N. (2017). Pengetahuan Dasar
Ilmu Pariwisata. Indonesia:
Pustaka Larasan.
Tangkere, E. G., & Sondak, L. W. (2017).
Tingkat Kepuasan Pengunjung
Terhadap Kualitas Pelayanan
Daerah Wisata Puncak Temboan
Tomohon. Agri-SosioEkonomi
Unsrat, 35-46.
UNWTO. (2011). UNWTO Tourism
Highlight 2011 Edition. UNWTO
Utama, I. G. (2014). Pengantar Industri
Pariwisata. Yogyakarta:
Deepublish.
Wahyudi, Isa. Konsep Pengembangan
Pariwisata.
http://cvinspireconsulting.com/kon
sep-pengembangan-pariwisata/.
Diakses pada tanggal 04-
10-2019, pukul 0:30 WIB.
Widyo, I. (n.d.). Retrieved April 30, 2020,
from Academia Edu:
https://www.academia.edu/365613
27/KEBIJAKAN_SANITASI_LIN
GKUNGAN_PARIWISATA
Wijaya, Raden. 2013. Skala Likert
(Metode Perhitungan, Persentase
dan Interval).
https://www.slideshare.net/wijayar
aden/skala-likert-metode-
perhitungan-persentase-dan-
intervalDiakses pada tanggal 12-
01-2020, pukul 22:26 WIB.
Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu
Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Yoeti, O. A. (2003). Tour and Travel
Marketing. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Page 18
Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana
dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara
18 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973