KEPERAWATAN TRANSKULTURAL: Teori Leininger Fatma S. Ruffaida
KEPERAWATAN TRANSKULTURAL: Teori Leininger
Fatma S. Ruffaida
PENDAHULUAN• Teori ini dicetuskan
pertama kali oleh Madeleine M. Leininger.
• Dr. Madeleine M. LeiningerFoundressTranscultural Nursing SocietyJuly 13, 1925-August 10, 2012
PENDAHULUAN
• Pada tahun 1960, Leininger pertama kali menggunakan kata transcultural nursing, ethnonursing, dan cross-cultural nursing.
• Pada tahun 1985, Leininger memublikasikan teori nya untuk pertama kali, ide dan teori tersebut di presentasikan pada tahun 1988.
PENDAHULUAN
• Teori Leininger kemudian di sebut
sebagai cultural care diversity and
universality, tetapi para ahli lebih
sering menyebutnya transcultural
nursing theory atau teori
keperawatan transkultural
PENDAHULUAN
• Teori keperawatan
transkultural ini menekankan
pentingnya peran keperawatan
dalam memahami budaya
klien.
PENDAHULUAN
• TRANSKULTURAL berasal dari kata ‘’trans’’ dan
‘’culture’’.
• Trans berarti alur perpindahan, jalan lintas dan
penghubung.
• Culture berarti melalui dan budaya.
• Menurut kamus besar bahasa Indonesia ‘’trans ‘’
berarti melintang, melintas, menembus, ‘‘culture’’
berarti kebudayaan, cara
pemeliharaan, kebudayaan.
DEFINISI
• Keperawatan transkultural merupakan suatu cabang dalam keperawatan yang berfokus pada studi komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang sehat sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge yang ilmiah dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan budaya universal (Leininger, 1979).
DEFINISI
• Lintas budaya yang mempunyai efek
bahwa budaya yang
satu mempengaruhi budaya yang lain
• Pertemuan kedua nilai budaya yang
berbeda melalui proses interaksi sosial.
DEFINISI
• Transcultural Nursing merupakan suatu
area kajian ilmiah yang berkaitan
dengan perbedaan maupun kesamaan
nilai budaya (nilai budaya yang berbeda
, ras , yang mempengaruhi pada
seorang perawat saat melakukan
asuhan keperawatan kepada klien /
pasien ) (Leininger, 1991).
TUJUAN
• Perawatan transkultural adalah berkaitan
dengan praktik budaya yang ditujukan
untuk pemujaan dan pengobatan rakyat
(tradisional).
• Caring practices adalah kegiatan
perlindungan dan bantuan yang
berkaitan dengan kesehatan.
TUJUAN
• Pemahaman yang benar pada diri
perawat mengenai budaya klien,
baik individu, keluarga, kelompok,
maupun masyarakat, dapat
mencegah terjadinya culture
shock maupun culture imposition.
TUJUAN
• Cultural shock terjadi
saat pihak luar
(perawat) mencoba
mempelajari atau
beradaptasi secara
efektif dengan kelompok
budaya tertentu (klien).
TUJUAN
• Culture imposition adalah kecenderungan
tenaga kesehatan (perawat), baik secara
diam-diam maupun terang-terangan
memaksakan nilai budaya, keyakinan,
dan kebiasaan/perilaku yang dimilikinya
pda individu, keluarga, atau kelompok
dari budaya lain karena mereka meyakini
bahwa budayanya lebih tinggi dari pada
budaya kelompok lain.
TUJUAN
• Tujuan penggunaan keperawatan
transkultural adalah untuk
mengembangkan sains dan pohon
keilmuan yang humanis sehingga
tercipta praktik keperawatan pada
kultur yang spesifik dan universal
(Leininger, 2002).
TUJUAN
• Kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang dimiliki oleh kelompok lain.
• Kultur yang universal adalah nilai-nilai dan norma – norma yang diyakini dan dilakukan hampir semua kultur seperti budaya minum teh dapat membuat tubuh sehat (Leininger, 2002).
TUJUAN
• Negosiasi budaya adalah intervensi dan implementasi keperawatan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannya.
• Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan status kesehatan.
MODEL MATAHARI TERBIT(SUNRISE MODEL)
MODEL MATAHARI TERBIT
• TeorI keperawatan transkultural matahari terbit, melambangkan esensi keperawatan dalam transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga), perawat terlebih dahulu harus mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia (worldview) tentang dimensi dan budaya serta struktur sosial yang bersyarat dalam lingkungan yang sempit.
PERAN PERAWATAN TRANSKULTURAL
• Peran perawatan pada transcultural
nursing teory ini adalah menjembatani
antara sistem perawatan yang dilakukan
masyarakat awam dengan sistem
perawatan prosfesional melalui asuhan
keperawatan.
PERAN PERAWATAN TRANSKULTURAL
• Eksistensi peran perawat tersebut digambarkan oleh Leininger.
• Oleh karena itu, perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat.
• Jika disesuaikan dengan proses keperawatan, hal tersebut merupakan tahap perencanaan tindakan keperawatan.
PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
• Culture care
preservation/maintenance, yaitu
prinsip membantu, memfasilitasi atau
memperhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat
kesehatan dan gaya hidup yang
diinginkan.
PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
• Culture care
preservation/maintenance:
• Identifikasi perbedaan konsep
• Bersikap tenang
• Mendiskusikan kesenjangan budaya
PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
• Culture care
accommodation/negotiation,
yaitu prinsip membantu, memfasilitasi,
atau memperhatikan fenomena budaya
yang merefleksikan cara-cara untuk
beradaptasi atau bernegosiasi atau
mempertimbangkan kondisi kesehatan dan
gaya hidup individu atau klien.
PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
• Culture care
accommodation/negotiation:
• Gunakan bahasa yang mudah
• Libatkan keluarga
• Lakukan negosiasi
PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
• Culture care
repatterning/restructuring, yaitu:
prinsip merekonstruksi atau mengubah
desain untuk membantu memperbaiki
kondisi kesehatan dan pola hidup klien ke
arah lebih baik.
PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
• Culture care repatterning/restructuring:
• Beri kesempatan
• Tentukan tingkat perbedaan
• Gunakan pihak ketiga
• Terjemahkan terminologi
• Berikan info
DAFTAR PUSTAKA• George, J. B., 1995. Nursing Theories. 4th ed. New
Jersey: Prentice Hall.
• tns.org
TERIMA KASIH