Top Banner
KEPERAWATAN GERONTIK BY TUMIUR SORMIN
82

Keperawatan gerontik

Jul 12, 2015

Download

Documents

Tumiur Sormin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Keperawatan gerontik

KEPERAWATAN GERONTIK

BY

TUMIUR SORMIN

Page 2: Keperawatan gerontik

Perspektif Keperawatan Lansia

• Trend dan Issue

• Kebijakan Pemerintah

Page 3: Keperawatan gerontik

Trend dan Issue Keperawatan Lansia

Pendahuluan :

Seiring berjalannya waktu, proses penuaanmemang tidak bisa dihindarkan. Keinginan semuaorang adalah bagaimana agar tetap tegar dalammenjalani hari tua yang berkualitas dan penuhmakna.

Hal ini dapat dipertimbangkan mengingat usiaharapan hidup penduduk yang semakinmeningkat

Page 4: Keperawatan gerontik

Fenomena Demografi Lansia :

Menurut Expert Committae on Health of the Erderly: Jumlah lansia di Indonesia diperkirakanberanjak dari peringkat ke-10 tahun 1980 menjadiperingkat ke-6 dunia pada tahun 2020

Page 5: Keperawatan gerontik

Tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih 10 juta jiwa/ 5.5% dari total populasi penduduk.

Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3x, menjadi kurang lebih 29 juta jiwa/11,4% dari total populasi penduduk(Lembaga Demografi FE-UI-1993)

Page 6: Keperawatan gerontik

Hasil yang mengejutkan tentang lansia diIndonesia :- 62,3% lansia masih berpenghasilan dari

pekerjaannya sendiri.- 59,4% lansia masih berperan sebagai kepela

keluarga.- 53% lansia masih menanggung beban

kehidupan keluarga.- Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan

dari anak atau menantu.

Page 7: Keperawatan gerontik

Permasalahan Umum1. Makin besar jumlah lansia yang berada di

bawah garis kemiskinan.2. Makin melemahnya nilai kekerabatan

sehingga anggota keluarga yang berusia lanjutkurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.

3. Lahirnya kelompok masyarakat industry.4. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas

tenaga profesional pelayanan lanjut usia.5. Belum membudaya dan melembaganya

kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia

Page 8: Keperawatan gerontik

Permasalahan Khusus :

1. Berlangsungnya proses menua yang berakibattimbulnya masalah baik fisik,mental, dan sosial.

2. Rendahnya produktifitas kerja lansia.3. Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat4. Berubahnya nilai sosial masyarakat, mengarah

pada tatanan masyarakat individualistik.5. Adanya dampak negatif dari proses

pembangunan yang dapat mengganggukesehatan fisik lansia.

Page 9: Keperawatan gerontik

Fenomena Bio-Psico-Sosio-Spiritual Lansia :

- Penurunan fisik- Perubahan mental- Perubahan psikososial

Page 10: Keperawatan gerontik

Karakteristik penyakit pada lansia:- Penyakit sering multiple, yaitu saling berhubungan

satu sama lain.- Penyakit bersifat degeneratif yang seringmenimbulkan kecacatan.

- Gejala sering tidak jelas dan berkembang secaraperlahan.

- Sering bersama-sama problem psikologis dansosial.

- Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut.- Sering terjadi penyakit iatrogenik

Page 11: Keperawatan gerontik

Hasil Penelitian Profil Penyakit Lansia di 4 Kota (Padang,Bandung,Denpasar dan Makassar) :

1. Fungsi tubuh yang dirasakan menurun : penglihatan (76,24%),daya ingat (69,39%), seksual (58,04%), kelenturan(53,23%),gigi dan mulut (51,12%).

Page 12: Keperawatan gerontik

2. Masalah kesehatan yang sering muncul : sakittulang atau sendi (69,39%),sakit kepala (51,15%),daya ingat menurun (38,51%),selera makan menurun (30,08%), mual/perut perih (26,66%),sulit tidur (24,88%),dansesak nafas (21,28%).

3. Penyakit kronis : rematik (33,14%),darah tinggi (20,66%),gastritis (11,34%),danjantung (6,45%).

Page 13: Keperawatan gerontik

Kebijakan Pemerintah Terhadap Lansia

Upaya Pemerintah Terhadap Lansia:

- Pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaandi tingkat individu lansia, kelompok lansia, dankeluarga

- Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW)- Sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar(primer), tingkat pertama (sekunder), dantingkat lanjutan, (tersier) untuk mengatasipermasalahan yang terjadi pada lansia

Page 14: Keperawatan gerontik

Program Pemerintah dalam Meningkatkan KesehatanLansia :

- JPKM, salah satu sasarannya di Puskesmas adalahkeluarga lansia.

- Kartu Sehat, salah satu sasarannya adalah lansia

Page 15: Keperawatan gerontik

Upaya Pelayanan Kesehatan Terhadap LansiaMeliputi : Azas, Pendekatan, dan Jenis pelayanankesehatan yang diterima.

- Azas : Menurut WHO (1991) adalah dengan prinsip :--Kemerdekaan (independence)--Partisipasi (participation)--Perawatan (care)--Pemenuhan diri (self fulfillment)--Kehormatan (dignity)

Page 16: Keperawatan gerontik

Depkes RI (sekarang Kemenkes RI), memiliki azas : ---Add life to the Years --Add Health to Life, and --Add Years to Life

yaitu :--Meningkatkan mutu kehidupan lansia, --Meningkatkan kesehatan, dan--Memperpanjang usia.

Page 17: Keperawatan gerontik

- Pendekatan :

Menurut WHO (1982) sbb :--Menikmati hasil pembangunan (sharing the

benefits of social development)--Masing-masing lansia mempunyai keunikan

(individuality of aging persons)--Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal

(nondependence)--Lansia turut memilih kebijakan (choice)--Memberikan perawatan di rumah (home care)

Page 18: Keperawatan gerontik

- Pendekatan :

--Pelayanan harus dicapai dengan mudah (accessibility)--Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar

generasi (engaging the aging)--Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai

dengan lansia (mobility)--Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan

karya (productivity)--Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan

lansia (self help care and family care)

Page 19: Keperawatan gerontik

- Jenis pelayanan kesehatan lansia :

Meliputi 5 upaya kesehatan, yaitu : --Promotif, --Prevention--Diagnosa dini dan pengobatan,--Pembatasan kecacatan, serta--Pemulihan.

Page 20: Keperawatan gerontik

Promotif :Juga merupakan proses advokasi kesehatan untukmeningkatkan dukungan klien, tenaga profesionaldan masyarakat terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial.

Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia :Mengurangi cedera dan meningkatkan keamanan ditempat kerja

Page 21: Keperawatan gerontik

Hukum dan Per-UU Terkait Lansia :1. UU No. 4 /1965 tentang pemberian bantuan bagi

orang jompo.2. UU No.14/1969 tentang ketentuan pokok

mengenai tenaga kerja3. UU No.6 /1974 tentang ketentuan pokok

kesejahteraan sosial4. UU No.3 /1982 tentang jaminan sosial tenaga kerja5. UU No.2 /1989 tentang sistem pendidikan nasional6. UU No. 2 /1992 tentang usaha perasuransian7. UU No.4 /1992 tentang perumahan & pemukiman

Page 22: Keperawatan gerontik

8. UU No.10 /1992 tentang perkembangankependudukan dan pembangunan keluargasejahtera

9. UU No.11 /1992 tentang dana pensiun10.UU No.23 /1992 tentang kesehatan11.PP No.21 /1994 tentang penyelenggaraan

pembangunan keluarga sejahtera12.PP No.27 /1994 tentang pengelolaan

perkembangan kependudukan13.UU No. 13/1998 tentang kesejahteraan lansia

(tambahan lembaran negara Nomor 3796) sebagaipengganti UU No.4 tahun 1965 tentangPemberian Bantuan bagi Orang Jompo.

Page 23: Keperawatan gerontik

13. UU No. 13 tahun 1998 tentang KesejahteraanLansia (tambahan lembaran negara Nomor 3796) sebagai pengganti UU No.4 tahun 1965 tentangPemberian Bantuan bagi Orang Jompo.

Berisi :--Hak, kewajiban, tugas, serta tanggung jawab

pemerintah, masyarakat, dan kelembagaan.--Upaya pemberdayaan

Page 24: Keperawatan gerontik

--Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansiapotensial dan tidak potensial

--Pelayanan terhadap lansia--Perlindungan sosial--Bantuan sosial--Koordinasi--Ketentuan pidana dan sanksi administrasi--Ketentuan peralihan

Page 25: Keperawatan gerontik

Konsep Lansia

• Pengertian

• Batasan

• Tipologi

• Mitos-Mitos

Page 26: Keperawatan gerontik

Definisi Lansia :

Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah seseorangyang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencarinafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-haridan menerima nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000).

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagaisuatu kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan ituakan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhirdengan kematian (Hutapea, 2005).

Page 27: Keperawatan gerontik

Lansia merupakan kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi; 1999).

Pada lansia akan terjadi proses menghilangnyakemampuan jaringan untuk memperbaiki diri ataumengganti dan mempertahankan fungsi normalnyasecara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahanterhadap infeksi dan memperbaiki setiap kerusakanyang terjadi (Constantinides ;1994)

Page 28: Keperawatan gerontik

Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidakdapat dihindari (Azwar, 2006).

Menua secara normal dari system sarafdidefinisikan sebagai perubahan oleh usia yang terjadi pada individu yang sehat bebas daripenyakit saraf “jelas” menua normal ditandaioleh perubahan gradual dan lambat laun darifungsi-fungsi tertentu (Tjokronegroho Arjatmodan Hendra Utama,1995).

Page 29: Keperawatan gerontik

Menua (menjadi tua) adalah suatu prosesmenghilangnya secara perlahan lahan kemampuanjaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti danmempertahankan fungsi normalnya sehingga tidakdapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaikikerusakan yang diderita (Constantinides 1994).

Proses menua merupakan proses yang terus menerus(berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir danumumnya dialami pada semua makhluk hidup(Nugroho Wahyudi, 2000).

Page 30: Keperawatan gerontik

Batasan Lansia :Menurut DEPKES RI :1. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai

masa VIRILITAS2. Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai masa

PRESENIUM3. Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai masa

SENIUM

Sedangkan menurut WHO ada 3 kategori, yaitu :1. Usia lanjut : 75-89 tahun2. Usia tua : 75-89 tahun3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun

Page 31: Keperawatan gerontik

Tipe-tipe Lansia :Umumnya lansia lebih dapat beradaptasi tinggal dirumah sendiri daripada tinggal bersama anaknya.

Menurut Nugroho W ( 2000), tipe lansia terdiri dari :- Tipe Arif Bijaksana: yaitu tipe kaya pengalaman,

menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, ramah, rendah hati, menjadi panutan.

- Tipe Mandiri: Yaitu tipe bersifat selektif terhadappekerjaan, mempunyai kegiatan.

Page 32: Keperawatan gerontik

- Tipe Tidak Puas: yaitu tipe konflik lahir batin, menentang proses penuaan yang menyebabkanhilangnya kecantikan, daya tarik jasmani, kehilangankekuasaan, jabatan, teman.

- Tipe Pasrah: yaitu lansia yang menerima danmenunggu nasib baik.

- Tipe Bingung: yaitu lansia yang kehilangankepribadian, mengasingkan diri, minder, pasif, dankaget.

Page 33: Keperawatan gerontik

Lasia dapat juga dikelompokan dalam beberapa tipemenurut karakter, pengalaman kehidupannya, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, danekonominya. Tipe ini, antara lain :1. Tipe optimis2. Tipe kontruktif3. Tipe ketergantungan (dependent)4. Tipe defensif5. Tipe militan dan serius6. Tipe marah/ frustasi (the angry man)7. Tipe putus asa ; (benci pada diri sendiri) = self

heating man

Page 34: Keperawatan gerontik

Menurut kemampuannya dalam berdiri sendiri, lansiadigolongkan sebagai berikut :1. Lanjut usia mandiri sepenuhnya2. Lanjut usia mandiri dengan bantuan langsung

keluarganya3. Lanjut usia mandiri dengan bantuan tidak langsung4. Lanjut usia dibantu oleh Badan Sosial5. Lanjut usia Panti Sosial Tresna Werda6. Lanjut usia yang dirawat di Rumah Sakit7. Lanjut usia yang menderita gangguan mental.

Page 35: Keperawatan gerontik

Mitos-Mitos tentang Lansia :1. Mitos ketenangan dan kedamaian

Lansia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerihpayahnya di masa muda dan dewasanya, badai danberbagai goncangan kehidupan seakan-akan sudahberhasil dilewati.Kenyataan :a) Sering ditemui stres karena kemiskinan, berbagai

keluhan dan penderitaan karena penyakitb) Depresic) Kekhawatirand) Paranoide) Masalah psikotik

Page 36: Keperawatan gerontik

2. Mitos konservatifme dan kemunduran :Pandangan bahwa lansia pada umumnyaa) Konservatifb) Tidak kreatifc) Menolak inovasid) Berorientasi ke masa silame) Merindukan masa laluf) Kembali ke masa kanak-kanakg) Susah berubahh) Keras kepalai) Cerewet

Kenyataan :Tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran demikian

Page 37: Keperawatan gerontik

3. Mitos berpenyakitan :Lansia dipandang sebagai masa degenerasi biologisyang disertai berbagai penderitaan akibatbermacam penyakit yang menyertai proses menua. (lansia merupakan masa berpenyakitan dankemunduran)

Kenyataan :a) Memang proses ketuaan disertai dengan

menurunnya daya tahan tubuh danmetabolisme sehingga rawan terhadap penyakit.

b) Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapatdikontrol dan di obati

Page 38: Keperawatan gerontik

Mitos Senilitas :

Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan oleh kerusakan bagian tertentu dan otak

Kenyataan :Tidak semua lanjut usia dalam proses ketuaannyadiiringi dengan kerusakan bagian otak (banyak yang masih tetap sehat dan segar)

Page 39: Keperawatan gerontik

5. Mitos ketidakreproduktifanLansia dipandang sebagai usia tidak produktifKenyataan :Tidak demikian, banyak lansia yang mencapaikematangan, kemantapan dan produktifitas mental dan material pada lansia

Page 40: Keperawatan gerontik

Mitos dan kenyataan yang seringkali terjadi :

- Kedamaian dan ketenanganMitos : Lanjut usia dapat santai menikmati hasil kerjadan jerih payahnya di masa muda dan dewasanya, badan dan goncangan kehidupan seakan-akan sudahberhasil dilewati.

Kenyataan : Seringkali ditemui lanjut usia yang stres, depresi karena kemiskinan dan berbagi keluhan sertapenderitaan karena penyakit.

Page 41: Keperawatan gerontik

- Kolot dan berorientasi masa silam :

Mitos : Banyak pandangan yang menyatakan bahwalansia berpikiran kolot, berorientasi masa silam, menolak inovasi, merindukan masa lalu, susahberubah, keras kepala dan cerewet.

Kenyataan : Tidak semua lanjut usia berpikirandemikian. Banyak lanjut usia yang berpikiran jauh kedepan.

Page 42: Keperawatan gerontik

- Tidak jatuh cinta :

Mitos : Banyak pandangan yang menyatakan bahwalansia tidak jatuh cinta dan tidak ada gairah kepadalawan jenis.

Kenyataan : Perasaan dan emosi setiap orangberubah. Perasaan cinta tidak berhenti hanya karenamenjadi lansia. Buktinya, banyak terjadi lania yang mempunyai pasangan jauh lebih muda, bahkan lebihdari satu.

Page 43: Keperawatan gerontik

- Aseksualitas :

Mitos : Ada pandangan bahwa minat, dorongan, gairah, kebutuhan, dan daya seks pada lansiaberkurang.

Kenyataan : Kehidupan seks lansia normal saja, tetapbaik walau tentu saja frekuensi hubungan seksualmenurun, tetapi aktivitas seksual masih cukup tinggi.

Page 44: Keperawatan gerontik

- Tidak Produktif :

Mitos : Ada pandangan bahwa usia lanjut tidakproduktif, tidak bisa menghasilkan karya.

Kenyataan : Banyak lanjut usia yang mencapaikematangan, kemantapan, dan produktivitas mental dan material.

Page 45: Keperawatan gerontik

PENUGASAN (TUGAS MANDIRI)

1. Konsep Keperawatan Lansia

2. Konsep Penuaan

3. Masalah Kesehatan yg Terjadi pada Lansia

Page 46: Keperawatan gerontik

PENUGASAN(TUGAS MANDIRI)

1. Konsep Keperawatan Lansia2. Konsep Penuaan

3. Masalah Kesehatan yang Terjadipada Lansia

Page 47: Keperawatan gerontik

Konsep Keperawatan Lansia

• Pengertian

• Sasaran

Page 48: Keperawatan gerontik

Konsep Penuaan

• Teori menua biologi

• Teori menua fisiologi

• Teori menua radikal bebas

• Teori menua....

Page 49: Keperawatan gerontik

Masalah Kesehatan yang Terjadi padaLansia

• Fisik

• Psikologis

Page 50: Keperawatan gerontik

Askep Gerontik : Pengkajian

1. Data Demografi

• Mengkaji identitas seperti nama, jeniskelamin, usia, tempat dan tgl lahir, pendidikanterakhir, agama, status perkawinan, alamat, orang yang terdekat dihubungi, hubunganorang tersebut dengan klien dan alamatkeluarga tersebut.

Page 51: Keperawatan gerontik

2. Riwayat keluargaDikaji gangguan, kemungkinan terdapat penyakitmenular seperti Hepatitis,HIV AIDS dan menurunseperti PJK,DM,HT dll

3.Riwayat pekerjaanPerlu dikaji riwayat pekerjaan saat ini, pekerjaansebelumnya, jarak tempuh, alat transportasi, sosialekonomi karena mempuyai pengaruh dengankesehatan.

Page 52: Keperawatan gerontik

4. Riwayat lingkungan hidupDikaji daerah denah rumah, penggunaan ruangan, demografi, aktivitas keluarga dalam membersihkanrumah.

5. Riwayat rekreasiDikaji aktivitas rekreasi keluarga, penggunaan waktuluang yang dapat mempengaruhi terhadapkesehatan.

Page 53: Keperawatan gerontik

8. Status kesehatana. Keluhan utama

Persepsi yang dirasakan saat ini, masalah yang dirasakan saat ini seperti perasaan nyeri, bingungatau gangguan sensorik

b. Penatalaksanaan masalah kesehatanSikap keluarga jika terjadi masalah kesehatan, pelayanan yang dimanfaatkan, diit yang dikonsumsi

Page 54: Keperawatan gerontik

3. Status imunisasiPerlu dikaji kelengkapan berimunisasi, kapandiberikan dan berapa frekuensinya,adanyakelengkapan atau tidak adanya imunisasi dapatmempengaruhi imunitas tubuh.

4. AlergiKaji adanya riwayat alergi, pada makanan, obat ataulingkungannya.

Page 55: Keperawatan gerontik

5. Penyakit yang dideritaKaji adanya penyakit yang menular dan menurunataupun kronis,adanya penyakit sebelumnya yang mempengruhi status kesehatan lansia saat ini.

Page 56: Keperawatan gerontik

6. Riwayat pengobatanTindakan keluarga dalam pengobatan, penggunaanfasilitas kesehatan.

9. Aktivitas sehari -hariDigunakan untuk menentukan seberapa besarkemampuan seseorang untuk melakukan aktifitassehari-hari.

Page 57: Keperawatan gerontik

Secara mandiri instrumen yang digunakan adalahIndeks Katz.

Tergantung berarti aktivitas dilakukan denganpengawasan (bantuan seseorang )

Mandiri adalah aktivitas yang dilakukan tanpapengawasan, pengarahan,bantuan seseorang kecualihal tertentu.

Page 58: Keperawatan gerontik

Mandiri Dapatmengerjakansendiri

Sebagian ataupada bagiantertentudibantu

Sebagianbesar atauselalu

Berpakaian Seluruhnyatanpa bantuan

Dapatmengerjakansendirikecualimengikatsepatu

Seluruhyadenganbantuan

Pergi ke toilet Dapat pergike WC dandapatmengerjakansendiri

Dapatmengerjakansendiri ke WCtetapimembutuhkanbantuan.

Tidak dapatpergi ke WC

Page 59: Keperawatan gerontik

Mandiri Dapatmengerjakansendiri

Sebagian ataupada bagiantertentudibantu

Sebagianbesar atauselalu

Berpindah Tanpabantuan

Dapatmelakukandenganbantuan

Tidak dapatmelakukan

Continance Dapatmengontrol

Kadang-kadangngompol,defekasi ditempattidur

Dibantuseluruhnyadengankatetermanual

Page 60: Keperawatan gerontik

Mandiri Dapatmengerjakansendiri

Sebagianatau padabagiantertentudibantu

Sebagianbesar atauselalu

Makan Dapatmelakukantanpabantuan

Dapat makansendirikecuali haltertentu

Seluruhnyadibantu

Page 61: Keperawatan gerontik

Klasifikasi Hasil Pemeriksaan :

A. Mandiri untuk enam fungsiB. Mandiri untuk lima fungsiC. Mandiri kecuali untuk mandiD. Mandiri kecuali untuk mandi dan satu fungsi lainE. Mandiri kecuali untuk mandi,berpakaian,pergi ke

toilet,dan satu fungsi lainF. Mandiri kecuali untuk mandi,berpakaian,pergi ke

toilet,transfer dan satu fungsi lainG. Tergantung enam fungsi.

Page 62: Keperawatan gerontik

H. SEKSUAL : adanya penurunan seksual pada lansiaI. PSIKOLOGIS : Adanya penurunan daya ingat pada

peristiwa yang baru terjadi,berkurangnya keinginanatau kegairahan

J. EMOSI :Pada lansia terjadi peningkatan emosiK. ADAPTASI : Adanya penurunan adaptasi pada

lingkungan pada lansiaL. SPIRITUAL : Pada lansia biasanya menurun pada

mekanisme pertahanan dirinya,persiapan lansiaadalah dengan meningkatkan ibadahnya.

M. MEKANISME : Kepada Tuhan, pertahanan diri.

Page 63: Keperawatan gerontik

10. Status mental

Dalam pengkajian status mental lansia yang mengalami depresi dengan menggunakan depresiBack.a.Kesedihan

3 : Saya sangat sedih atau tidak bahagiadimana saya tidak dapat menangnaninya

2 : Saya galau atau sedih sepanjang waktu dansaya tidak dapat keluar darinya.

1 : Saya merasa sedih atau galau0 : Saya tidak merasa sedih

Page 64: Keperawatan gerontik

b. Pesimisme

3 : Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – siaatau tidak dapat membaik

2 : Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untukmemandang kedepan

1 : Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan0 : Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang

masa depan

Page 65: Keperawatan gerontik

c. Rasa kegagalan3 : Saya merasa gagal sebagai seorang orangtua,

suami, istri )2 : Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua

yang saya lihat hanya kegagalan1 : Saya merasa gagal melebihi orang pada umumnya0 : Saya tidak merasa gagal

Page 66: Keperawatan gerontik

d. Ketidakpuasan3 : Saya tidak puas dengan segalanya2 : Saya tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun1 : Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan0 : Merasa puas

e. Rasa Bersalah3 : Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak

berharga2 : Saya merasa sangat bersalah1 : Saya merasa sangat buruk atau itdak berharga lagi

sebagai bagian dari waktu yang baik0 : Saya tidak merasa benar-benar bersalah

Page 67: Keperawatan gerontik

f. Tidak menyukai diri sendiri3 : Saya benci diri saya sendiri2 : Saya muak dengan diri saya sendiri1 : Saya tidak suka dengan diri saya0 : Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri

g. Membahayakan diri sendiri3 : Saya akan membunuh diri saya sendiri2 : Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan

bunuh diri1 : Saya merasa lebih baik mati0 : Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran untuk

membunuh diri saya sendiri

Page 68: Keperawatan gerontik

h. Menarik diri dari sosial

3 : Saya telah kehilangan semua minat saya padaorang lain dan tidak peduli dengan mereka

2 : Saya telah kehilangan semua minat pada oranglain dari pada sebelumnya

1 : Saya kurang berminat pada orang lain dari padasebelumnya

0 : Saya tidak kehilangan minat pasa orang lain

Page 69: Keperawatan gerontik

i. Keragu – raguan

3 : Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali2 : Saya benyak mengalami kesulitan saat membuat

keputusan1 : Saya berusaha mengambil keputusan0 : Saya dapat membuat keputusan

Page 70: Keperawatan gerontik

j. Perubahan gambaran diri

3 : Saya merasa bahwa diri saya jelek atau tampakjijik

2 : Saya merasa ada perubahan – perubahan yang permanen dalam penampilan saya

1 : Saya khawatir bahwa saya tampak tua dan tidakmenarik

0 : Saya tidak merasa bahwa saya lebih buruk daripada sebelumnya

Page 71: Keperawatan gerontik

k. Kesulitan kerja

3 : Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali2 : Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan

keras untuk melakukan sesuatu1 : Ini merupakan upaya tambahan untuk memulai

melakukan sesuatu0 : Saya dapat bekerja kira – kira selesai sebelumnya

Page 72: Keperawatan gerontik

l. Keletihan3 : Saya sangat letih untuk melakukan sesuatu2 : Saya lelah untuk melakukan sesuatu1 : Saya lelah lebih dari biasanya0 : Saya tidak lebih lelah dari biasanya

m. Anoreksia3 : Saya tidak lagi mempunyai napsu makan sama

sekali2 : Napsu makan saya sangat memburuk sekarang1 : Napsu makan saya tidak seb aik sebelumnya0 : Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya

Page 73: Keperawatan gerontik

Penilaian :

0 – 4 : Depresi tidak ada atau minimal5 – 7 : Depresi ringan8 – 15 : Depresi sedang16 + : Depresi berat

Page 74: Keperawatan gerontik

11. Status sosiala. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga dan

( teman – teman ) saya untuk membantu pada waktusesuatu menyusahkan saya ( adaptasi )

b. Saya puas dengan cara keluarga ( teman – teman ) sayamembicarakan sesuatu dengan saya danmengungkapkan masalah dengan saya ( hubungan )

c. Saya puas bahwa keluarga ( teman – teman ) sayamenerima dan mendukung keinginan saya untukmelakukan aktfitas atau arah baru ( pertumbuhan )

d. Saya puas dengan cara keluarga ( teman – teman ) sayamengekspresikan efek dan respon terhadap emosi saya, seperti marah, sedih, atau mencintai

e. Saya puas dengan cara teman – teman saya dan sayamenyediakan waktu bersama – sama ( pemecahan )

Page 75: Keperawatan gerontik

Penilaian :Pernyataan – pernyataan yang dibawah :- Selalu : 2 poin- Kadang : 1 poin- Tidak pernah : 0

Nilai :< 3 : disfungsi keluarga sangat tinggi4 – 6 : disfungsi keluarga sedang> 6 : disfungsi keluarga rendah

Page 76: Keperawatan gerontik

12. Observasi dan Pemeriksaan FisikObservasi dan pemeriksan fisik pada klien tingkatkesadaran ( GCS ) vital sign, senilis berpengaruhterhadap tingkat atau derajat penyakit

Page 77: Keperawatan gerontik

13. Tinjauan Body System :a. Sistem pernapasan : Adakah peningkatan frekwensi

nafas, kaji adanya pernafasan cuping hidung.b. Sistem cardiovaskuler : Kaji adanya peningkatan

denyut nadi, peningkatan tensic. Sistem pencernaan : Dapat terjadi anoreksi, penurunan

BB, dan ketidakmampuan untuk nafasd. Sistem persyarafan : kaji adanya gangguan penurunan

kesadarane. Sistem perkemihan : Dapat terjadi inkonentia karena

proses menuaf. Sistem integumen : Turgor kulit menurun, kulit keriput

karena proses menua

Page 78: Keperawatan gerontik

Pemeriksaan penunjang :

Pada pemeriksaan laboratorium· Pemeriksaan darah· Pemeriksaan kreatinin untuk mengetahui normal/

tidaknya fungsi ginjal· Pemeriksaan urine untuk diagnosa batu ginjal· Pemeriksaan gula darah untuk mendeteksi DM· Pemeriksaan cairan sendi untuk melihat kristal urea

dalam cairan sendi· Pemeriksaan radiologi untuk melihat proses yang

terjadi dalam sendi dan tulang

Page 79: Keperawatan gerontik

Askep Gerontik : Diagnosa Keperawatan

• Menarik diri berhubungan dengan penolakan terhadapkeadaan

• Harga diri rendah berhubungan denganketidakmampuan mencari nafkah

• Kurangnya penyesuaian diri berhubungan denganlingkungan kurang bisa menerima

• Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan depresi

• Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengananoresia

• Gangguan pemenuhan kebutuhan

Page 80: Keperawatan gerontik

▪ Nyeri (akut), sakit kepala sehubungan denganpeningkatan tekanan vaskuler serebral.

▪ Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan denganpenurunan fungsi motorik sekunder terhadapkerusakan neuron motorik atas.

▪ Resiko tinggi terhadap cedera yang berhubungandengan defisit lapang pandang, motorik atau persepsi

▪ Intoleransi Aktivitas sehubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan akan oksigen

Page 81: Keperawatan gerontik

▪ Resiko tinggi cedera sehubungan dengan penurunanlapangan pandang

Page 82: Keperawatan gerontik

TERIMA KASIH