UNIVERSITAS INDONESIA BIOGRAFI PEMIMPIN: JOHN FITZGERALD KENNEDY Kelompok 8 Adinda Pratiwi Allysa Maulidyah Nur Shintia Nurpriyana Saputri Faradiza Shafira Tadzkia Dara Ayunda FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM S1 REGULER DEPOK OKTOBER 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
BIOGRAFI PEMIMPIN: JOHN FITZGERALD KENNEDY
Kelompok 8
Adinda Pratiwi
Allysa Maulidyah Nur
Shintia Nurpriyana Saputri
Faradiza Shafira
Tadzkia Dara Ayunda
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM S1 REGULER
DEPOK
OKTOBER 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmatnya lah makalah ini dapat selesai tepat
pada waktunya. Makalah ini merupakan wujud pengertian
kami atas materi Kepemimpinan.
Makalah ini dibuat oleh home group delapan dengan
referensi buku-buku yang berkaitan dengan materi yang
dikaji. Makalah yang kami buat ini mungkin masih jauh
dari sempurna oleh karena itu kami sangat menerima kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca. Selain itu
kami juga berterima kasih kepada Dr. Dian Ayubi, SKM,
MQIH. sebagai dosen mata kuliah ini yang telah membimbing
kami membuat makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini
kelak berguna untuk fasilitator dan para mahasiswa dan
i
mahasiswi lainnya untuk meningkatkan pengetahuan dan
wawasan secara umum.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk
dosen, peserta didik dan setiap mahasiswa yang membaca
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk setiap
yang membacanya.
Depok, Oktober 2014
Home Group 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................I
DAFTAR ISI.............................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................2
A. MASA SEKOLAH JOHN FITZGERALD KENNEDY.............2
B. PERJALANAN POLITIK JOHN F KENNEDY................4
C. MASA KEPRESIDENAN................................5
BAB III ANALISIS KEPEMIMPINAN..........................7
A. TEORI KEPEMIMPINAN...............................7
B. VISI BERSAMA.....................................9
C. MEMBUAT PERUBAHAN...............................10
D. MENGHADAPI PERUBAHAN............................11
E. MEMBENTUK TIM...................................12
iii
F. MANAJEMEN KONFLIK...............................12
BAB IV KESIMPULAN.....................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemimpin adalah sosok yang bertugas untuk memandu,
mengkomandokan, dan membimbing anggotanya demi mencapai
tujuan bersama. Paper ini akan menjelaskan bagaimana
sosok John Fitzgerald Kennedy (yang untuk selanjutnya
akan disebut sebagai JFK) memimpin rakyat Amerika Serikat
pada era Perang Dingin, sebuah momen penting dalam dunia
internasional yang sangat menentukan nasib Amerika
Serikat dan seluruh dunia. Fenomena internasional ini
melibatkan dua negara adidaya yang memberikan pengaruh
signifikan terhadap negara-negara lain. Selama masa
jabatannya, JFK banyak mengambil alih peristiwa-peristiwa
1
penting seperti invasi Teluk Babi yang dilakukan Amerika
Serikat terhadap Kuba, krisis misil Kuba yang berbenturan
dengan Fidel Castro, dan juga perang Vietnam. Banyak
sekali kesimpulan yang dapat ditarik untuk menganalisa
gaya kepemimpinan Presiden Amerika Serikat ke 35 ini dari
kebijakan-kebijakan yang diterapkannya selama era
tersebut.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui perjalanan John F. Kennedy selama hidup.
2. Mengetahui prestasi yang membuat John F. Kennedy
menjadi tokoh berpengaruh
3. Mengambil pelajaran dari kepemimpinan John F.
Kennedy
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Sekolah John Fitzgerald Kennedy
Fitzgerald Kennedy lahir di Brookline, Massachusetts
pada 29 Mei 1917. Ayahnya, yang seorang anak penjaga
Bar/Saloon, adalah lulusan Harvard dan merupakan presiden
direktur bank termuda dalam sejarah AS. Ibunya bernama
Rose Fitzgerald, anak perempuan John "Honey Fitz"
Fitzgerald, seorang politisi dari Boston. Anak ke 2 dari
9 bersaudara. yang terdiri dari Joe Jr., Jack, Rosemary,
3
Kathleen, Eunice, Patricia, Robert, Jean, and Edward
(Teddy).
Kennedy tinggal di Brookline selama sepuluh tahun
dan bersekolah di Edward Devotion School, Noble and
Greenough Lower School, dan Dexter School, sampai kelas
4. Kennedy bersekolah dari kelas 5 sampai kelas 7 di
Riverdale Country School, sekolah swasta laki-laki. Pada
September 1930, Kennedy yang berusia 13 tahun
menyelesaikan kelas 8 di Canterbury School di New
Milford, Connecticut. Pada akhir April 1931, ia menjalani
apendektomi, lalu keluar dari Canterbury dan istirahat di
rumah.
Bulan September 1931, Kennedy dikirimkan ke The
Choate School di Wallingford, Connecticut untuk
4
menyelesaikan kelas 9 sampai 12. Kakaknya, Joseph Patrick
"Joe" Kennedy, Jr. (1915–1944), sudah bersekolah di
Choate selama dua tahun dan menjadi bintang sepak bola
sekaligus siswa terbaik. Di Choate, Kennedy menderita
masalah kesehatan sampai-sampai ia dilarikan ke Yale –
New Haven Hospital pada tahun 1934. Bulan Juni 1934, ia
dibawa ke Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, dan
didiagnosis menderita colitis. Kennedy lulus dari Choate
bulan Juni 1935. Kennedy menjadi manajer bisnis buku
tahunan sekolahnya dan dijuluki sebagai "siswa yang
sangat mungkin berhasil".
Pada September 1935, ia pertama kali ke luar negeri
bersama orang tua dan adiknya, Kathleen ke London dengan
tujuan belajar pada Harold Laski di London School of
5
Economics (LSE) seperti kakaknya, Joe. Kesehatannya yang
memburuk memaksa Kennedy pulang ke Amerika bulan Oktober
1935. Ia terlambat daftar dan menghabiskan enam minggu di
Universitas Princeton. Ia kemudian menjalani rawat inap
di Peter Bent Brigham Hospital, Boston. Ia beristirahat
di rumah musim dingin Kennedy di PalmBeach, kemudian
menghabiskan musim semi 1936 (bersama kakaknya, Joe)
dengan bekerja sebagai pembantu peternak di peternakan
"Jay Six" seluas 160 km2 di luar Benson, Arizona. Kabarnya
peternak Jack Speiden memaksa keduanya bekerja sangat
keras.
Pada bulan September 1936, Kennedy mengawali
kuliahnya di Harvard College. Di sana ia memproduseri
"Freshman Smoker" edisi tahun itu yang dipuji sebagai
6
contoh "hiburan lengkap yang melibatkan para tokoh
industri radio, perfilman, dan olahraga". Ia pernah
menjadi bagian tim sepak bola, golf, dan renang, dan
berhasil masuk tim renang universitas.
Bulan Juli 1937, Kennedy berlayar ke Perancis—sambil
membawa mobil konvertibelnya—dan menghabiskan sepuluh
minggu keliling Eropa bersama Billings. Bulan Juni 1938,
Kennedy berlayar ke luar negeri bersama ayah dan
kakaknya, Joe, untuk bekerja bersama ayahnya yang saat
itu merupakan Duta Besar Amerika Serikat era Franklin D.
Roosevelt untuk Court of St. James's di kedutaan A.S. di
London.
Tahun 1939, Kennedy keliling Eropa, Uni Soviet,
Balkan, dan Timur Tengah untuk mempersiapkan tesis
7
seniornya di Harvard. Ia kemudian pergi ke Cekoslowakia
dan Jerman sebelum pulang ke London tanggal 1 September
1939, hari ketika Jerman menyerbu Polandia. Tanggal 3
September 1939, keluarganya berada di House of Commons
untuk mendengarkan pidato dukungan deklarasi perang
Britania Raya terhadap Jerman. Kennedy dikirim sebagai
perwakilan ayahnya untuk menyusun rencana bantuan untuk
korban selamat SS Athenia dari Amerika Serikat, lalu
pulang ke A.S. dari Foynes, Irlandia, ke Port Washington,
New York. Saat itu ia pertama kali merasakan penerbangan
lintas Atlantik.
Sebagai mahasiswa senior di Harvard, Kennedy mulai
serius dan mengembangkan ketertarikannya dalam fisafat
politik. Pada masa juniornya, ia berhasil masuk Dean's
8
List. Tahun 1940, Kennedy menyelesaikan tesisnya,
"Appeasement in Munich", yang membahas partisipasi
Britania Raya dalam Perjanjian Munich. Tesisnya dijadikan
buku berjudul Why England Slept dan laris terjual. Ia
lulus dari Harvard College dengan gelar Bachelor of
Science cumlaude dalam bidang urusan internasional tahun
1940. Kennedy mendaftar dan melakukan audit kuliah di
Stanford Graduate School of Business pada musim gugur
tahun itu. Pada awal 1941, ia membantu ayahnya menulis
memoar tiga tahun pengalamannya sebagai duta besar
Amerika Serikat, kemudian melakukan perjalanan keliling
Amerika Selatan.
9
B. Perjalanan politik John F Kennedy
Pada tahun 1939, kennedy keliling Eropa, Uni Soviet,
Balkan, dan Timur Tengah untuk mempersiapkan tesis
kehormatan senironya di Harvard. Ia kemudian pergi ke
Cekoslowakia dan Jerman sebelum pulang ke London tanggal
1 september 1939, hari ketika Jerman menyerbu polandia.
Tanggal 3 september 1939, keluarganya berada di House of
Commons untuk mendengarkan pidato dukungan deklarasi
perang Britania Raya terhadap Jerman. Kennedy dikirim
sebagai perwakilan ayahnya untuk menyusun bantuan untuk
korban SS Athenia dari Amerika Serikat, lalu pulang ke
A.S dari Foynes, Irlandia, ke Port Washington, New York.
Sebagai mahasiswa senior di Harvard, Kennedy mulai serius
dan mengembangkan ketertarikannya dalam filsafat politik.
10
Pada masa juniornya, ia berhasil masuk Dean’s List. Tahun
1940, Kennedy berhasil menyelesaikan tesisnya,
“Appeasement in Munich”, yang membahas partisipasi
Britania Raya dalam Perjanjian Munich . Tesisnya
dijadikan buku yang berjudul Why England College dengan
gelar Bachelor of Science cum laude dalam bidng urusan
internasional tahun 1940. Kennedy mendaftar dan melakukan
audit kuliah di Standford Graduate School of Business
pada musim gugur tahun itu. Kennedy adalah anggota klan
Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah keluarga
termuka di dunia politik negaranya. Ia dianggap lambang
liaberalisme Amerika. Pada perang dunia II, ia dikagumi
karena keberanian dan heroismenya ketika menyelamatkan
seorang rekan pelaut di Samudra Pasifik Selatan. Kennedy
11
mewakili Massachusetts pada 1947-1960, sebagai anggota
Dewan Perwakilan dan Senat AS. Ia terpilih sebagai
presiden pada 1960 dengan kemenangan yang tipis dalam
salah satu pemilu yang paling ketat dalam sejarah.
C. Masa Kepresidenan
John F Kennedy mengumumkan untuk menjadi calon
presiden Amerika Serikat pada tanggal 2 Januari 1960.
Beliau merupakan calon presiden termuda diantara calon-
calon presiden yang lainnya. John F Kennedy terpilih
sebagai presiden Amerika Serikat pada tangal 20 Januari
1961 dengan total masa jabatan 1036 hari. Ada satu
kalimat yang paling diingat oleh rakyat Amerika Serikat
pada saat pidato pelantikan terpilihnya Beliau sebagai
12
presiden, yaitu ‘ Jangan tanya apa yang negara Anda dapat
lakukan untuk Anda, namun tanyakanlah pada diri Anda apa
yang dapat anda lakukan untuk negara Anda. Sebagai
presiden, ia berusaha untuk mewujudkan janji kampanyenya
untuk perubahan bagi Amerika. Program Ekonominya yaitu
menjadikan Amerika sebagai negara ekspansi berkelanjutan
terpanjang sejak PD II.
Menanggapi tuntutan yang lebih mendesak lagi, Ia
mengambil tindakan tegas dalam menghadapi persoalan
tentang persamaan hak, menyerukan undang-undang hak hak
sipil yang baru. Visinya untuk Amerika yaitu
memperpanjang kualitas dari kultur nasional dan sebagai
pusat seni dalam masyarakat yang vital.
Ia berharap Amerika dapat melanjutkan misi lamanya
13
sebagai negara pertama yang mendedikasikan revolusi HAM.
Bersama aliansi dari Progres dan Korps Perdamaian, ia
membawa idealisme Amerika untuk membantu negara-negara
berkembang. Selain itu, banyak hal yang dikhawatirkannya
selama ia menjabar. Salah satu hal yang dikhawatirkannya
yaitu kemungkinan adanya perang nuklir antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Karena apabila ada perang, ia
tahu bahwa akan ada korban jiwa.
Presiden Kennedy sehari-harinya bekerja dengan
memakan waktu yang lama. Bangun pukul 7 dan belum
beranjak tidur sampai pukul sebelas, dua belas atau lebih
di malam hari. Ia membaca koran saat ia sarapan, rapat
dengan orang penting setiap harinya, dan membaca laporan
dari para bawahannya. Ia harus dapat memastikan bahwa Ia
14
BAB III
ANALISIS KEPEMIMPINAN
A. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses di mana seseorang, karena
kemampuannya menyelesaikan permasalahan kelompok, diikuti
oleh anggota lainnya dan mempengaruhi perilaku mereka.
Teori kepemimpinan yang dikenal ada 3 teori yaitu,
teori sifat, teori perilaku, teori kontingensi. Teori
sifat tergolong teori klasik. Teori sifat merupakan teori
yang menjelaskan bahwa kepemimpinan itu adalah bawaan
dari lahir, dimana keefektifitasan kepemimpinan
ditentukan sifat / kualitas individu. Kemudian, teori
perilaku lebih menjeaskan bahwa ada faktor lain yang bisa
mempengaruhi kepemimpinan dimana setiap individu bisa
16
mempelajari bagaimana cara memimpin yang baik. Yang
terakhir adalah teori kontingensi yaitu proses memadukan
kemampuan pemimpin dalam menyesuaikan pendekatan,
kepribadian dan gaya kepemimpinan dengan tugas kelompok
dan situasi yang ada.
Beberapa Teori kepemimpinan yang menggambarkan
kepemimpinan John F Kennedy, antara lain teori sifat,
teori perilaku yaitu consulting dalam teori Leadership
continuum dan teori kontingensi yaitu Kepemimpinan
transformasional dimensi Inspirational Motuvation
Teori Sifat, John F Kennedy memiliki beberapa sifat
dalam The Greatman Theory, yaitu berani, vokal, dan
bijaksana. Sifat pemberani ditunjukkan ketika John F
Kennedy menjadi seorang Letnan yang memimpin sebuah kapal
17
torpedo ( Torpedo Patrol Boat) PT 109 di Samudera Pacific yang
tenggelam karena diserang oleh tentara Jepang. Saat itu,
Jack yang terluka parah di punggungnya berani untuk
menyelamatkan bawahan – bawahannya. Selain itu keberanian
Jack juga terlihat ketika ia mencalonkan diri menjadi
presiden USA. Jack berani bertanding dengan Richard Nixon
yang merupakan wakil presiden USA periode sebelumnya,
walaupun saat itu sangat kental dengan isu keagamaan
dimana Jack adalah seorang catholic. Sifat vokal nya
ditunjukkan dengan kata – katanya yang berhasil
mempengaruhi orang lain, terutama dalam setiap pidato –
pidatonya. Hal ini juga telihat ketika debat calon
presiden di televisi. Jack berhasil memenangkan debat
dengan kata – katanya yang memukau, santai dan tenang.
18
Salah satu ucapan John F Kennedy yang sangat dikenal
adalah “Ask not what your country can do for you; ask
what you can do for your country.” Sifat Bijaksana John F
Kennedy terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang
diambilnya. Sebelum memutuskan keputusan apa yang diambil
John F Kennedy selalu memikirkan matang – matang
keputusan tersebut.
Selain itu menurut Teori Penerapan Kepemimpinan
Kiersey, John F Kennedy memiliki Karakteristik ENTJ
(Extrovert, Intiution, Thinking and Judging). Extrovert,
John F Kennedy termasuk pribadi yang terbuka, senang
bergaul dengan siapa saja oleh karena itulah banyak orang
yang menyukai nya waktu kecil, bukan karena prestasinya
tetapi karena sifatnya yang menyenangkan. Intiution,
19
karena John F Kennedy melihat segala prospek dan
kemungkinan yang akan terjadi ketimbang meneliti segala
sesuatunya dari detail dahulu. Hal ini dibuktikan dengan
peristiwa peluncuran misi ke bulan yang dinamai program
Apollo. Sebelumnya JFK berdiskusi dulu dengan Webb,
Wiesner, dan penasehat-penasehat lain terkait misi ini.
Beliau sangat kokoh menyatakan bahwa AS seharusnya
menaruh perhatian paling utama dalam misi ini. JFK
ketika itu tidak peduli akan berapa banyak pengeluaran
yang bisa dikeluarkan karena misi ini sebab misi ke bulan
ini merupakan misi yang harus dicapai oleh AS dan misi
ini sudah menjadi cita – cita AS sejak zaman
pendahulunya, Eisenhower. Thinking, ditandai dengan
menitikberatkan pada pertimbangan atau pemikiran, hal ini
20
terlihat ketika pengambilan keputusan untuk invasi teluk
Babi dilakukan sangat hati – hati. Beliau benar-benar
memikirkan secara detail dalam rapat kerjanya untuk
menentukan arah invasi ini apakah akan dilakukan atau
dibatalkan. Judging,
Teori perilaku. Dalam kepemimpinan John F Kennedy,
teori perilaku yang sesuai adalah Leadership Continuum
tipe Consulting, yaitu pemimpin mengemukakan masalah yang
sedang dihadapi kepada bawahan ataupun karyawannya,
kemudian menunggu saran-saran dari karyawannya dan
akhirnya pemimpin membuat keputusan untuk masalah
tersebut. Dalam diskusi penyelesaian kasus krisis misil
Kuba, ketika beliau dihadapkan dengan bencana yang akan
datang dan kemungkinan akan terjadinya perang nuklir, JFK
21
menempatkan kepercayaan yang besar kepada penasihat
khusus Kelly O’Donnell dan saudaranya, Bobby, bukan
mendikte jalan yang harus diambilnya dalam kurun waktu
beberapa hari kemudian, meskipun pada akhirnya yang
mengambil keputusan adalah beliau sendiri dan memang
kemampuan JFK untuk mengeksplorasi peluang tidak dapat
diragukan, namun beliau membiarkan sekian orang masuk
untuk membantu beliau dalam mengambil keputusan bersama.
Teori Kontingensi. Teori Kontingensi yang sesuai
dengan gaya kepemimpinan John F Kennedy adalah
Kepemimpinan Transformasional dengan dimensi
Inspirational Motivation. Hal ini dibuktikan ketika John
F Kennedy menjadi letnan yang memimpin sebuah kapal
torpedo ( Torpedo Patrol Boat) PT 109 di Samudera Pacific yang
22
diserang oleh tentara Jepang dan kapalnya tenggelam.
John yang terluka parah pada bagian punggungnya masih
mampu memotivasi anak buahnya untuk menyelamatkan
dirinya. Tindakan kepahlawanannya membawanya mendapatkan
penghargaan dari Angkatan Laut dan Marinir AS.
B. Visi Bersama
Visi bersama merupakan uraian atau gambaran jelas
mengenai masa depan yang ingin dicapai atau diciptakan
oleh semua stakeholder dalam sebuah organisasi atau
instansi. Visi bersama didasarkan pada visi pribadi yang
kemudian akan berkembang menjadi satu pemahaman sehingga
setiap individu dalam kelompok tersebut akan bergerak ke
arah yang sama.
Visi yang baik memiliki kriteria sebagai berikut,
23
imaginable, memungkinkan untuk dicapai, memiliki nilai
yang memang diinginkan oleh anggota organisasi
(desirable), terfokus pada permasalahan utama instansi,
berwawasan jangka panjang, tidak mengabaikan perkembangan
jaman, menjembatani keadaan masa sekarang dengan masa
depan, memberikan makna bagi kehidupan anggota
organisasi, dan membentuk suatu standar unggulan.
Visi yang diusung John F Kennedy adalah menjadikan
Amerika Serikat sebagai negara pemimpin dunia (the
world’s leading nation). Visi ini termasuk visi yang baik
karena memenuhi beberapa kriteria yaitu imaginable atau
dapat dibayangkan, memungkinkan untuk dicapai mengingat
saat itu AS sudah dikenal hampir seluruh negara di dunia,
tidak mengabaikan perkembangan jaman, dan membentuk suatu
24
standar unggulan.
C. Membuat Perubahan
Dalam setiap perjalanan hidup, seseorang akan selalu
menemukan perubahan. Perubahan dapat terjadi, baik
disengaja maupun tidak disengaja. Ketika sebuah tim
menghadapi perubahan, maka akan diperlukan sosok seorang
pemimpin yang mampu untuk membawa seluruh anggotanya agar
dapat menerima perubahan itu.Perubahan membutuhkan waktu,
biaya dan kekuatan. Kepemimpinan yang tidak cukup kuat
dapat menyebabkan kegagalan dalam perubahan.
John F. Kennedy adalah sosok presiden Amerika yang
sangat membela perdamaian. Beliau melakukan berbagai
perubahan untuk mewujudkan kejayaan Negara. Sebagaimana
yang diungkapkannya, “Change is the law of life”
25
–“Perubahan adalah hukum dalam kehidupan”. Begitu banyak
perubahan yang dilakukan oleh beliau selama menjabat
sebagai presiden. Beliau membangun perdamaian di seluruh
dunia, mendamaikan konflik di berbagai Negara dan dengan
sikap tegas menarik seluruh satuan militer AS di Negara-
negara dengan perang untuk kemudian membuat moratorium
perdamaian. Dengan sikap optimis dan kemampuan
berkomunikasi yang baik yang dimiliki oleh Kennedy,
beliau pun mampu mewujudkan keharmonisan antar Negara di
dunia dan kebijakan dalam negeri yang didukung penuh oleh
warga Amerika.
D. Menghadapi Perubahan
Salah satu hal yang paling diingat orang-orang men
26
genai John F Kennedy selama masa jabatannya yaitu adalah
gaya kepemimpinannya, sifat, serta pencapaian selama masa
jabatannya. Beliau lebih memfokuskan program kerjanya
kepada persoalan yang mengutamakan asas persamaan hak dan
perdamaian dunia. Contohn ya, beliau mengizinkan
sekelompok masyarakat Kuba yang ada dipengasingan yang
telah dipersenjatai dan dilatih untuk menyerang dan
membebaskan tanah air mereka dari kedudukan Uni Soviet
pada tahun 1962. Beliau percaya, seseorang atau
sekelompok orang dapat menyelesaikan suatu masalah
bersama apabila mereka dapat menyatukan kebutuhan dan
keunggulan negara yang pertama, dan bekerja bersama.
John F Kennedy mewujudkan keinginannya akan
persamaan hak dengan mendirikan Peace Corps, yang sampai
27
hari ini, program tersebut masih berjalan, dimana orang
Amerika dapat menjadi relawan untuk bekerja dimana saja
mereka diperlukan. Peace Corps membantu dalam hal
pendidikan, pertanian, pelayanan kesehatan, dan
konstruksi. Banyak dari mereka para pria dan wanita muda
telah mengabdi di Peace Corps sebagai relawan dan telah
memenangkan banyak respek dari orang-orang di seluruh
dunia. Selain itu, Ia bersama The U.S Supreme Court
merumuskan pada tahun 1954 bahwa perbedaan yanga ada
sekolah umum tidak lagi diizinkan. Ras hitam maupun ras
putih dapat pergi ke sekolah yang sama. Meskipun pada
akhirnya, masih banyak sekolah-sekolah di Amerika Selatan
sana yang belum mematuhi peraturan ini.
Pada 11 Juni 1963, Presiden Kennedy memutuskan bahwa
28
saat itu adalah saatnya Ia harus mengambil langkah yang
lebih kuat untuk membantu HAM. Ia mengusulkan HAM yang
baru keada kongres, dan melalui televisi, Ia meminta
rakyat Amerika untuk menyudahi rasisme. Presiden Kennedy
menjelaskan bahwa semua rakyat Amerika, disamping warna
kulitnya, harus menikmati hidup yang baik dan
menyenangkan di Amerika Serikat.
Selain itu, Presiden Kennedy juga sangat menantikan
Amerika Serikat untuk dapat memimpin dalam eksplorasi
luar angkasa. Saat itu, Uni Soviet masih memimpin
selangkah di depan Amerika Serikat dengan program luar
angkasanya, dan Presiden Kennedy sangat berkeinginan
untuk dapat mendahuluinya. ‘Tidak ada negara yang
mengharapkan dapat memimpin negara lain dapat
29
mengharapkan negaranya untuk tertinggal di belakang’.
Kennedy menjadi presiden pertama yang meminta persetujuan
kongres untuk Projek Apollo yang memakan 22 miliar
dollar, yang bertujuan untuk mendaratkan orang Amerika
pertama sebelum dekade berakhir.
E. Membentuk Tim
Membentuk suatu tim bukan suatu hal mudah. Untuk
membentuk suatu tim yang baik, tentu akan dikombinasi
dari berbagai macam keterampilan teknis dan
interpersonal. Dalam membentuk tim, John F Kennedy
memilih tim terbaik dari orang-orang yang dipercayanya
mampu dan sesuai dengan bidangnya. Beliau lebih percaya
kepada anggota keluarganya, oleh karena itu beberapa
30
posisi penting di setiap tim yang dibuatnya selalu diisi
oleh keluarga atau orang-orang terdekatnya. Contohnya
Asisten Pribadi Kennedy adalah adikknya, Bobby Kennedy
dan Tim “Special Group (Augmented)” dipimpin oleh Robert
Kennedy. Warga Amerika, jajaran pemerintahan dan kepala
Negara lain begitu menghormati John F Kennedy, selain
kemampuan negosiasinya, beliau juga memiliki visi dan
misi yang jelas sehingga setiap orang mampu untuk percaya
terhadap apa yang akan dituju oleh Kennedy.
F. Manajemen Konflik
Dalam hal manajemen konflik, John F. Kennedy sebagai
seorang pemimpin dalam kapal Kennedy, PT-109, bersama PT-
162 dan PT-169, yang sedang melakukan pratoli malam dekat
31
New Gorgia di Kepualauan Solomon, yang kapal di komandani
oleh John F. Kennedy di tabrak oleh kapal pengahancur
Jepang Amagiri, Kennedy mengumpulkan awaknya yang selamat
di perairan sekitar bangkai kapal untuk memilih “berjuang
atau menyerah”. Kennedy menyatakan, “Situasi semacam ini
tidak ada di buku. Banyak dari kalian yang punya keluarga
dan beberapa di antar kalian punya anak”. Dari kesimpulan
cerita di atas Joh F. Kennedy adalah seorang pemimpin
yang tegas dan bijaksana dalam hal menangani masalah yang
sedang terjadi. Walaupun John F. Kennedy mengalami
permasalahan yang cukup berat karena kapal yang ia
komando tertabrak dan menewaskan banyak awak tetapi John
F. Kennedy tetap menghadapi dengan sabar dan tidak
menyerah untuk memberikan semangat kepada awak kapal yang
32
masih selamat, ia juga memberikan motivasi kepada awak
untuk tetap berjuang hidup. Dalam menangani masalah
seperti ini John F. Kennedy pasti mengalami konflik dalam
diri, namun John F. Kennedy berhasil memanajemen konflik
dalam dirinya sendiri dengan tetap memberikan motivasi
positif kepada awak kapalnya yang masih selamat.
33
BAB IV
KESIMPULAN
John F. Kennedy adalah seorang pemimpin yang
memiliki kelebihan yang sudah dimilikinya sejak kecil.
Beliau adalah seseorang yang memiliki karisma, sehingga
banyak orang yang senang untuk berbincang dengannya.
Beliau juga seorang yang tegas dan optimis, beliau mampu
untuk selalu memberikan motivasi positif kepada tim dan
bawahannya. Beliau juga merupakan seorang negosiator yang
baik, beliau mampu memanajemen konflik yang terjadi, baik
pribadi maupun Negara, dengan kepala dingin dan mampu
menyampaikan alternatif-alternatif solusi dengan cara
yang sopan dan alasan-alasan yang kuat sehingga mampu
membuat lawan bicaranya menerima pendapatnya dengan baik.
Fokus perubahan yang dibuatnya untuk tetap menjaga
34
perdamaian dan penghapusan komunisme di belahan dunia,
menjadi niat mulia yang begitu didambakan masyarakat
khususnya di Amerika. Kemampuan yang dimilikinya inilah
yang mampu membuatnya menjadi seorang pemimpin yang
digemari banyak orang. Disamping karena beliau adalah
presiden AS ke-35 yang termuda dan menganut agama
minoritas di Amerika, namun dedikasi dan semangatnya
layak untuk dicontoh oleh para pemimpin Negara di dunia
dalam membangun Negara yang maju dan mampu bermanfaat
untuk Negara lain.
35
DAFTAR PUSTAKA
History.com. 2009. John F. Kennedy. A+E Networks: Tersedia di
<http://www.history.com/topics/us-presidents/john-f-
kennedy> Diakses 23 November 2014
http://www.experd.com/index.php?
a=articles&articles_id=407
http://www.presidency.ucsb.edu/ws/?pid=8077
http://millercenter.org/president/kennedy/essays/
biography/print
http://media.isnet.org/iptek/100/Kennedy.html
36
http://d-scholarship.pitt.edu/6819/1/Hald-
Mortensen_etd.pdf
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35321920/
ANALISIS_GAYA_KEPEMIMPINAN_JFK.docx?
AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=141823264
8&Signature=rklnUhWhCQRSZ5erXeJE%2F8eH9wQ%3D
www.whitehouse.gov/about/presidents/johnfkennedy
www.jfklibrary.org/JFK/Life-of-John-F-Kennedy.aspx?p=2
37