Kepemimpinan dan Organisasi KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI 1. Karakteristik Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kekuatan yang mengarahkan orang atau masyarakat yang berada di sebuah lingkungan pada suatu tujuan tertentu. Masyarakat atau sekumpulan orang yang hidup di sebuah wilayah tertentu biasanya selalu dipimpin oleh suatu kepemimpinan tertentu. Kepemimpinan tersebut bisa berupa suatu kepemimpinan yang menginginkan kebaikan bagi masyarakatnya, bisa juga kepemimpinan yang mementingkan diri si pemimpin dan atau golongannya semata. Dua jenis kepemimpinan tersebut biasanya hadir bersamaan dalam sebuah masyarakat. Hanya saja dalam satu saat ada yang efektif dan ada yang tidak efektif dalam mempengaruhi masyarakat. Hingga dalam satu masa, biasanya hanya ada satu kepemimpinan yang mendominasi masyarakat. Kepemimpinan Mementingkan Kebaikan Masyarakat Efektif Tidak Efektif Mementingkan Diri Si Pemimpin dan atau golongannya semata Efektif Tidak Efektif Kepemimpinan yang mementingkan kebaikan bagi masyarakatnya adalah suatu kepemimpinan yang adil. Suatu kepemimpinan yang akan membawa masyarakatnya pada kebaikan. Tapi dalam kehidupan bermasyarakat kepemimpinan ini bisa tidak efektif dalam mempengaruhi masyarakatnya. Pekerjaan mempengaruhi masyarakat adalah suatu pekerjaan yang rumit, suatu pekerjaan yang menuntut perhatian maksimal. Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -125-
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kepemimpinan dan Organisasi
KEPEMIMPINAN DAN
ORGANISASI
1. Karakteristik Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kekuatan yang mengarahkan orang atau
masyarakat yang berada di sebuah lingkungan pada suatu
tujuan tertentu.
Masyarakat atau sekumpulan orang yang hidup di sebuah wilayah tertentu biasanya selalu dipimpin oleh
suatu kepemimpinan tertentu. Kepemimpinan tersebut bisa berupa suatu kepemimpinan yang menginginkan
kebaikan bagi masyarakatnya, bisa juga kepemimpinan yang mementingkan diri si pemimpin dan atau golongannya
semata. Dua jenis kepemimpinan tersebut biasanya hadir bersamaan dalam sebuah masyarakat. Hanya saja dalam
satu saat ada yang efektif dan ada yang tidak efektif dalam mempengaruhi masyarakat. Hingga dalam satu masa,
biasanya hanya ada satu kepemimpinan yang mendominasi masyarakat.
Kepemimpinan
Mementingkan Kebaikan
Masyarakat
Efektif
Tidak Efektif
Mementingkan Diri Si
Pemimpin dan atau
golongannya semata
Efektif
Tidak Efektif
Kepemimpinan yang mementingkan kebaikan bagi masyarakatnya
adalah suatu kepemimpinan yang adil. Suatu kepemimpinan yang
akan membawa masyarakatnya pada kebaikan. Tapi dalam kehidupan
bermasyarakat kepemimpinan ini bisa tidak efektif dalam
mempengaruhi masyarakatnya. Pekerjaan mempengaruhi masyarakat
adalah suatu pekerjaan yang rumit, suatu pekerjaan yang menuntut
perhatian maksimal.
Suatu kepemimpinan bila ingin menjadi kepemimpinan yang dominan
dalam suatu masyarakat mesti melewati suatu proses tertentu.
1.1. Sifat-sifat Rosul Sebagai Etos Kepemimpinan
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -125-
Kepemimpinan dan Organisasi
Tentang Kepemimpinan yang efektif, Rosululloh sendiri
sebenarnya telah memberi petunjuk. Penelitian ilmu manajemen
modern menunjukkan bahwa ternyata teladan yang Rosululloh
berikan pada kita adalah teladan yang penting bagi keefektifan
sebuah kepemimpinan.
Contoh dari hal di atas adalah penelitian yang dilakukan oleh
James Kouzes dan Barry Posner. Dua orang ahli manajemen tersebut
melakukan penelitian selama 20 tahun dan berhasil menanyai 75.000
orang, menemukan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah
kepemimpinan yang memiliki kualitas sebagai berikut:
Dapat dipercaya
Bisa menyelesaikan permasalahan
Visioner (memiliki pandangan ke depan).
Kualitas di atas adalah hasil dari sifat Siddiq, Amanah, Fathonah
dan Tabligh. Seorang manusia atau sebuah organisasi bila hendak
memimpin sebuah masyarakat mestilah memiliki sifat-sifat para Rosul
tersebut.
Sebaik apapun program atau agenda seorang manusia atau
sebuah organisasi belum tentu dapat dukungan dari orang atau
masyarakat di sekitarnya. Otomatis, sebaik apapun program atau
agenda takkan bisa terlaksana bila kepemimpinannya tidak memiliki
sifat para rosul. Contoh kasus:
“Ada seorang shaleh yang cerdas, jujur, punya semua solusi
untuk masalah yang dihadapi masyarakat. Tapi dia tak pernah
menyampaikan (tabligh) solusinya itu ke masyarakat, atau
penyampaiannya tidak mengena. Apakah solusinya akan
dijalankan oleh orang-orang di sekitarnya?”
“Ada seorang yang rajin beribadah dan cerdas, dia punya
gagasan cemerlang untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi masyarakatnya dan dia menyampaikannya kepada
orang-orang di sekitarnya. Tapi orang-orang di sekitarnya tidak
mengenalnya sebagai seorang yang amanah. Apakah akan ada
perubahan di masyarakat sekitarnya karena solusi yang
dipikirkannya?”
“Ada seorang da’i yang dikenal baik oleh masyarakat di
sekitarnya. Segala apa yang dibicarakan olehnya diamini oleh
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -126-
Kepemimpinan dan Organisasi
yang mendengarnya. Segala apa dicontohkannya diikuti oleh
orang banyak. Tapi semua yang dibicarakannya di podium tidak
menyentuh akar permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakatnya (fathonah). Apakah masyarakatnya akan
terarahkan ke arah yang lebih baik?”
Sebaliknya mari kita periksa kasus di bawah ini:
“Raam Punjabi, salah seorang yang bertanggung jawab dalam
masalah mentalitas ABG zaman sekarang, adalah sejatinya
pemimpin masyarakat di sekitar kita sekarang. Kehidupan yang
ditawarkan pada sinetron-sinetron remaja yang sekarang sering
tayang di TV, adalah kehidupan yang jauh dari hikmah-hikmah
Islam. Kenyataannya pada saat ini kehidupan seperti itulah yang
kini membudaya di kalangan masyarakat di sekitar kita.
Mungkinkah ini karena masyarakat di sekitar kita telah
mempercayai bahwa itulah kehidupan yang seharusnya dijalani?
Mungkinkah karena gaya kehidupan seperti itulah yang kini ter-
tabligh-kan sedemikian rupa, sehingga kehidupan seperti itulah
yang kini digandrungi? Mungkinkah karena saking seringnya
masyarakat kita mendengar pembenaran-pembenaran tentang
gaya hidup kuffur tersebut, sehingga masyarakat di sekitar kita
menganggapnya itulah yang siddiq? Di tengah masyarakat yang
mengagung-agungkan kehidupan yang sarat nafsu, mungkin
juga masyarakat menganggap dengan menjadi bagian di
dalamnya itulah langkah yang pintar, daripada repot?”
Lebih lanjut Kouzes dan Posner menyebutkan bahwa sebuah
kepemimpinan untuk bisa efektif biasanya menunjukkan hal sebagai
berikut:
1. Menjadi ContohMenjadi contoh berarti menjadi yang pertama. Orang tidak akan
mempercayai apa yang dikatakan oleh si pemimpin, tapi melihat
apa yang dilakukan oleh si pemimpin.
2. Menginspirasikan Pandangan BersamaOrang kebanyakan termotivasi bukan oleh ketakutan atau hadiah,
bukan oleh dosa atau pahala, tapi kebanyakan oleh ide-ide yang
mengena di hati mereka.
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -127-
Kepemimpinan dan Organisasi
Ini berkaitan bukan hanya dengan visioner atau tidak visionernya
seorang pemimpin, tapi lebih kepada kemampuan si pemimpin
dalam mengkomunikasikan visinya. Visi si pemimpin benar-benar
harus bisa dikomunikasikan agar menjadi visi dari yang
dipimpinnya.
Pemimpin yang efektif pemimpin yang bisa melakukan hal ini.
3. InovatifKepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang tumbuh
dalam dan belajar dari situasi yang penuh kesulitan dan
ketidakberuntungan. Dengan kata lain kepemimpinan yang efektif
adalah kepemimpinan yang tidak mengeluhkan situasi.
Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mau dan
tegar menghadapi situasi seberat apapun.
Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang
mempelajari situasi terburuk sekalipun dan mencari cara di luar
kebiasaan untuk menyelesaikannya dengan baik. Walaupun
dengan cara-cara yang biasanya tak seorang pun berani atau
memikirkan untuk menempuhnya, kepemimpinan yang efektif mau
menempuhnya dengan segala resiko. Tidak takut gagal.
4. Membuat Orang Lain BertindakKepemimpinan yang efektif bukan hanya mendorong dan
menasihati yang dipimpinnya untuk bertindak. Kepemimpinan
yang efektif bisa membuat yang dipimpinnya, harus merasa bisa
bertindak dan harus punya kemampuan untuk membuat ide-idenya
menjadi aksi.
5. Mendorong Untuk Bertindak Dengan HatiOrang akan melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan apa
yang dikerjakannya bila mereka bergairah dalam melakukannya.
Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang bisa
membebaskan antusiasme yang dipimpinnya. Kepemimpinan yang
efektif membebaskan antusiasme yang dipimpinnya dengan kisah-
kisah dan hasrat-hasrat terdalam dari yang dipimpinnya.
1.2. Tipe-tipe Kepemimpinan
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -128-
Kepemimpinan dan Organisasi
Dalam memimpin sekumpulan orang, pemimpin terbagi menjadi
dua tipe, yaitu: pemimpin yang cerdas dan pemimpin yang tidak
cerdas. Pemimpin yang cerdas memiliki kepemimpinan yang efektif,
sedang pemimpin yang tidak cerdas memiliki kepemimpinan yang
tidak efektif.
Keefektifan kepemimpinan berkaitan dengan cara memimpin. Bila
si pemimpin tahu cara memimpin yang tepat maka kepemimpinannya
akan efektif. Sedang ketepatan cara memimpin berkaitan erat dengan
situasi yang dihadapi.
Keefektifan kepemimpinan juga bergantung pada pola kerjasama
antara yang pemimpin yang dipimpin. Ada kepemimpinan dalam pola
kerjasama sebuah organisasi dan ada kepemimpinan dalam pola
kerjasama tanpa bentuk. Pimpinan sebuah perusahaan melaksanakan
kepemimpinan dalam pola kerjasama sebuah organisasi, atau biasa
juga disebut sebagai pemimpin formal. Sedang orang seperti Raam
Punjabi pantas disebut sebagai pemimpin yang melaksanakan
kepemimpinan dalam pola kerjasama tanpa bentuk, atau biasa disebut
pemimpin informal. Walau Raam Punjabi bukanlah seorang pemimpin
yang diangkat secara resmi. Tapi di tengah masyarakat Indonesia
Raam Punjabi termasuk salah seorang yang memiliki pengaruh dalam
mengarahkan arah pemikiran masyarakat Indonesia.
Di bawah ini bagan tipe cara memimpin yang biasa menjadi praktek
dalam seni memimpin:
KlasifikasiTipe Cara
Memimpin
Punishment and
Rewards / Cara
Memotivasi
yang Dipimpin
Karakteristik
Pendekatan Transaksiona
l
Materi (uang,
penghargaan,
denda,
hukuman).
Kerjasama antara
pemimpin yang
dipimpin
berdasar
kesepakatan /
kontrak.
Pemimpin dan
yang dipimpin
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -129-
Kepemimpinan dan Organisasi
memiliki
kepentingan yang
sama. Selama
kesepakatan yang
disetujui tidak
dilanggar,
kerjasama akan
berjalan terus.
Transformasi
onal
Kepuasan batin Kerjasama antara
pemimpin yang
dipimpin
berdasar
kesamaan
pandangan.
Pemimpin dan
yang dipimpin
berbagi mimpi
yang sama.
Kekuatan yang
menyatukan
antara yang
memimpin dan
yang dipimpin
adalah keinginan
mewujudkan
mimpi yang
sama.
Gaya
Kepemimpi
nan
Pemimpin
Formal
Suportif Pemimpin
membuat
lingkungan
kerjasama
menyenangkan.
Pemimpin benar-
benar
memperhatikan
kebutuhan yang
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -130-
Kepemimpinan dan Organisasi
dipimpinnya.
Efektif digunakan
saat lingkungan
kerja penuh
tekanan,
membosankan
atau berbahaya.
Direktif Pemimpin
mengarahkan
segala pekerjaan
yang harus
diselesaikan oleh
yang
dipimpinnya.
Pemimpin
memberikan
daftar kerja yang
harus dikerjakan
beserta
jadwalnya.
Efektif digunakan
saat yang
dipimpinnya tidak
memiliki
kemampuan yang
cukup untuk
melaksanakan
agenda kerja
kerjasama.
Partisipatif Pemimpin dalam
sebuah kerjasama
memperhatikan
suara-suara dari
yang
dipimpinnya.
Efektif digunakan
saat yang
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -131-
Kepemimpinan dan Organisasi
dipimpinnya ahli
di bidangnya, dan
mereka yang
dipimpinnya
mengharapkan
didengar
suaranya.
Prestasi
Minded
Pemimpin
menetapkan
capaian kerja
yang diharapkan
bisa diselesaikan.
Mengenai cara
menyelesaikanny
a si pemimpin
menyerahkan
pada yang
mengerjakannya.
Efektif digunakan
saat yang
dipimpinnya
memiliki
kemampuan yang
cukup untuk
menyelesaikan
pekerjaannya.
Gaya
Kepemimpi
nan
Pemimpin
Informal
Tawhidy Azas Tablighnya
adalah memberi
kabar gembira
dan peringatan.
Membangun
kesadaran di
antara
sesamanya.
Prinsip utamanya
adalah watawa
saubil haq
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -132-
Kepemimpinan dan Organisasi
watawa saubish
shobrManipulatif Dengan
mengoptimalkan
teknik-teknik
marketing
membuat dirinya
terlihat dapat
dipercaya.
Dengan
melakukan
pembenaran yang
diulang-ulang
meyakinkan
pengikutnya
bahwa apa yang
dijualnya adalah
benar.
Dengan retorika
yang mantap
membuat apa
yang dijualnya
dapat
menyelesaikan
semua
permasalahan.
Membangun
sugesti di diri
para
pengikutnya.
1.3. Dasar-dasar Manajemen
Dalam mencapai suatu tujuan tertentu manusia biasanya bekerjasama
dengan sesamanya. Mereka berkumpul dengan orang yang sama-
sama memiliki maksud yang sama. Setelah mereka berkumpul
kemudian mereka putuskan bagaiamana cara mereka mencapai
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -133-
Kepemimpinan dan Organisasi
tujuan mereka. Hal pertama yang mereka lakukan adalah membuat
perencanaan, kemudian setelah perencanaan dibuat dengan rapi
mereka akan menyusun orang-orang yang akan mengerjakan rencana
sesuai dengan pembagian kerja, setelah semua menempati posnya
masing-masing kemudian mereka akan mengerjakan masing-masing
tugasnya, setelah itu sesuai dengan jadwal mereka bertemu untuk
mengevaluasi kemajuan (progresifitas) dan perbaikan kualtas kerja
masing-masing sampai tujuan mereka tercapai.
Proses yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang bekerjasama
untuk mencapai satu tujuan itu disebut manajemen. Dengan kata lain
yang disebut dengan manajemen adalah proses penentuan dan
pencapaian tujuan bersama dari sekelompok orang yang memiliki
tujuan bersama.
Dalam praktek sehari-hari setiap kelompok manusia yang
bekerjasama melaksanakan manajemen dalam tingkat kualitas yang
berbeda-beda. Ada yang melaksanakan manajemen dengan serius
adapula yang melakukan manajemen sambil lewat. Sebuah kerjasama
ada yang direncanakan dengan matang, pembagian kerja pun
dilakukan secara objektif (siddiq) berdasar kemampuan masing-
masing anggota kerjasama, pelaksanaan kerja dilakukan dengan
amanah dan fathonah, dan evaluasi dilakukan dengan siddiq, amanah
dan fathonah. Adapula manajemen sebuah kerjasama yang
dilaksanakan dengan asal-asalan.
1.4. Model ManajemenDalam melakukan proses manajemen para ahli manajemen
menyarankan untuk memperhatikan 6 M. Yaitu:
1. Men / Orang
2. Money / Uang
3. Materials / Material (barang)
4. Machines / Mesin (alat)
5. Methode / Cara
6. Marketing / Pemasaran (proses tabligh)
Dengan mempertimbangkan 6 M tersebut perencanaan,
penyusunan orang, pelaksanaan kerjasama, dan pengevalusian
kerjasama dilaksanakan.
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -134-
Kepemimpinan dan Organisasi
Kerja-kerja pencapaian tujuan bersama mestilah dilakukan dengan
mengoptimalkan pendayagunaan 6 M di atas. Sementara itu bagi
Ummat Islam selain 6 M di atas, yang tak boleh dilupakan untuk
dipertimbangkan, bahkan hal yang paling diutamakan untuk
dipertimbangkan adalah Tawhid.
Kalau ilmu manajemen itu adalah ilmu silat, maka perencanaan
adalah jurus pembuka, penyusunan orang adalah jurus pertama,
pelaksanaan kerjasama adalah jurus utama dan pengevaluasian
kerjasama adalah jurus penutup. Dalam melakukan jurus pembuka
urutan geraknya adalah sebagai berikut:
1. Gerak Pertama: Perumusan Tujuan Kerjasama
2. Gerak Kedua: Analisis Situasi
3. Gerak Ketiga: Analisa Permasalahan Yang Ada
4. Gerak Keempat: Penetapan Prioritas Masalah
5. Gerak Kelima: Penyusunan Program dan Kegiatan
6. Gerak Penutup: Penilaian Terhadap Rencana
Setelah selesai dengan jurus pembuka, diteruskan dengan jurus
pertama. Jurus pertama itu penyusunan orang. Penyusunan orang
dalam ilmu manajemen dikenal dengan istilah pengorganisasian. Apa
yang dimaksud dengan pengorganisasian adalah:
Rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi
wadah bagi setiap kegiatan usaha kerjasama dengan jalan:
membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan
hubungan kerja diantara para penanggung jawab
pekerjaan.
Hubungan antara pembagian kerja, penanggung jawab pekerjaan
dan sistem kerjasama/hubungan kerja biasanya digambarkan atau
dijelaskan dengan struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi
tertera pekerjaan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan kerjasama beserta nama penanggung jawab pekerjaan
tersebut. Di dalam struktur organisasi tersebut juga tertera hubungan
kerja antar penanggung jawab kerja.
Setelah orang disusun, jurus manajemen diteruskan dengan jurus
utama, yaitu pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan bersama.
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -135-
Kepemimpinan dan Organisasi
Dalam mempraktekkan jurus ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan:
1. Kepemimpinan
2. Motivasi
3. Hubungan Kemanusiaan
4. Komunikasi
Mengenai kepemimpinan pada bab sebelumnya telah dijelaskan.
Sedang mengenai motivasi, berarti kita mesti berbicara tentang apa
yang mendorong manusia bertindak. Mengenai hal ini cukuplah kita
memahami hakikat tentang manusia. Psikologi dasar mengajarkan
kita bahwa manusia adalah mahluk yang memerlukan eksistensi
(keber-ada-an). Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang merasa
dirinya ingin dianggap ada. Hidup tanpa dianggap ada adalah
kehidupan yang kesepian.
Lahir ke dunia berarti melihat dunia berjalan di sekelilingnya.
Bila ia tak bisa terlibat di dalam kesibukan di sekitarnya ia akan
menangis. Begitulah bayi memberi pelajaran pada kita. Namun
rupanya perasaan ingin terlibat dalam kesibukan dunia di
sekelilingnya masih melekat sampai si bayi telah dewasa. Hidup tanpa
terlibat kesibukan dunia di sekitarnya berarti dianggap tidak ada oleh
manusia lainnya. Sedang hidup tanpa perhatian orang lain berarti
hidup yang penuh kesepian, Kesepian itulah hal yang paling ditakuti
manusia. Manusia melakukan apa saja untuk menghindari rasa sepi.
Bahkan sampai ada sebuah lagu yang jahil, yang berisikan sumpah
untuk mendaki gunung terjal dan menyelam dalam samudera untuk
memupuskan rasa sepi di hatinya.
Obat sejati dari hal di atas adalah Tawhid. Maka kerjasama
mencapai tujuan bersama akan berjalan dengan baik bila pelaksanaan
kerja dilambari dengan Tawhid. Kepemimpinan yang menjadikan
Tawhid sebagai prinsip utama, Motivasi yang terarahkan oleh Tawhid,
Hubungan Kemanusiaan atas dasar Tawhid, dan Komunikasi dengan
berlandaskan nilai Tawhid, adalah kunci dari pelaksanaan kerja dalam
sebuah kerjasama mencapai tujuan bersama.
Jurus Penutup dari manajemen adalah pengevaluasian dan
perbaikan kualitas kerja. Jurus Penutup ini terdiri dari beberapa
gerak, yaitu:
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -136-
Kepemimpinan dan Organisasi
1. Gerak Pertama: Penetapan Alat Ukur Kualitas Kerja
2. Gerak Kedua: Penilaian Kualitas Kerja
3. Gerak Ketiga: Perbaikan Kualitas Kerja.
Menurut pendekar manajemen, Gerak Pertama dilakukan
berbarengan dengan Jurus Pembuka. Gerak Pertama dari Jurus
Penutup dibuat untuk mengantisipasi serangan musuh berupa
halangan, tantangan, gangguan ataupun ancaman dalam proses
pelaksanaan kerja.
Manajemen terbaik adalah manajemen hasil ramuan sendiri, seperti
juga jurus ilmu silat terbaik adalah jurus yang telah dikembangkan
sesuai dengan keadaan pendekar yang menggunakannya.
2. Organisasi sebagai Alat Perjuangan
Organisasi adalah hasil dari proses pengorganisasian dalam
manajemen, yang di dalamnya berisi pembagian dan pengelompokkan
agenda kerja dan penetapan penanggungjawab pekerjaan beserta
bentuk hubungan kerja antar penanggungjawab pekerjaan. Organisasi
juga sering digunakan sebagai istilah untuk menyebut kumpulan
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Sedang Sosiologi melihat organisasi sebagai suatu gejala sosial, dan
mendefinisikan organisasi sebagai:
planned, coordinated and purposeful action of human beings to
construct or compile a common tangible or intangible product.
(aksi manusia-manusia yang terencana, terkoordinir, dan
bertujuan untuk membangun atau menyusun/mengumpulkan
sebuah hasil (produk) konkret atau hasil (produk) abstrak.).
Sebuah Perjuangan merubah keadaan masyarakat adalah sebuah
perjuangan yang harus diusung bukan hanya oleh satu orang saja.
Tapi sebuah perjuangan yang mesti diselesaikan oleh kerjasama
banyak orang. Maka para Mujahiddin Indonesia semestinya memakai
manajemen sebagai alat perjuangan.
Pada Subbab sebelumnya telah dijelaskan apa itu manajemen,
sedang pada subbab berikut penjelasan akan lebih fokus pada
organisasi sebagai sebuah proses manajemen.
Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -137-