BAB IPENDAHULUAN1. Latar belakangKesehatan lingkungan menurut
WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
meliputi : penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan
pengendalian pencemaran, pembuangan sampah padat, pengendalian
vektor, pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta
manusia, higiene makanan termasuk higiene susu, pengendalian
pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja,
pengendalian kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesehatan
lingkungan dan transportasi udara, perencanaaan daerah perkotaan,
pencegahan kecelakaan, rekreasi umum dan pariwisata,
tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi
/ wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk, tindakan pencegahan
yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. (Ghandi, 2010)Menurut
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan, Upaya
kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Lingkungan sehat tersebut antara lain mencakup
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat
dan fasilitas umum. Sedangkan syarat lingkungan sehat bebas dari
unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain:
limbah cair; limbah padat;limbah gas;sampah yang tidak diproses
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah; binatang
pembawa penyakit;zat kimia yang berbahaya; kebisingan yang melebihi
ambang batas; radiasi sinar pengion dan non pengion; air yang
tercemar;udara yang tercemar; dan makanan yang terkontaminasi.Oleh
karena itu, yang perlu diketahui bahwa pentingnya melakukan
pengelolaan sampah pada ruang lingkup masyarakat sekitar daerah
pesisir dan aliran sungai.
2. Rumusan masalah1. Apa yang dimaksud dengan sampah?2. Apa saja
jenis-jenis sampah?3. Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan
hidup?4. Apa saja dampak sampah terhadap kesehtaan masyarakat
daerah pesisir dan aliran sungai5. Bagaimana cara pengelolaan
sampah?
3. Tujuan penulisanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah:1.
Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup kesehatan lingkungan
pengelolaan sampah2. Menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan
daerah pesisir dan aliran sungai
BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian SampahMenurut defenisi WHO
sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan ,tidak dipakai,tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.Sampah adalah material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada
hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung.2.2 Jenis jenis sampah1. Berdasarkan
SifatnyaBerdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai
berikut :1) Sampah organik - dapat diurai (degradable)Sampah
organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
lebih lanjut menjadi kompos.2) Sampah anorganik - tidak terurai
(undegradable)Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik
mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.2.
Berdasarkan Sumbernya1) Sampah yang berasal dari
permukiman(domestic wastes)Sampah ini terdiri dari bahan-bahan
padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan
dibuang seperti ,sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau
belum,bekas pembungkus baik kertas,palstik,daun dan
sebagainya,pakaian-pakaian bekas,bahan-bahan bacaan ,perabot rumah
tangga,daun-daunan dari kebun atau taman.2) Sampah yang berasal
dari tempat-tempat umumSampah ini berasal dari tempat-tempat
umum,seperti pasar,tempat-tempat hiburan ,terminal bus,stasiun
kereta api dsb.Sampah ini berupa kertas,plastic,botol,daun dan
sebagainya.3) Sampah yang berasal dari jalan rayaSampah ini berasal
dari pembersihan jalan,yang umumnya terdiri dari :
kertas-kertas,kardus-kardus,debu,batu-batuan,pasir,sobekan ban dan
plastic.4) Sampah yang berasal dari industriSampah ini berasal dari
kawasan industri,termasuk sampah yang berasal dari pembangunan
industri, dan segala sampah yang berasal dari proses
produksi,misalnya: sampah-sampah pengepakan
barang,logam,plastic,kayu,dan kaleng5) Sampah yang berasal dari
pertanian atau perkebunanSampah ini sebagai hasil dari perkebunan
atau pertanian.misalnya : jerami,sisa sayur-mayur,batang
padi,batang jagung dan ranting kayu.6) Sampah yang berasal dari
pertambangan Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan jenis
usaha pertambangan itu sendiri ,misalnya: pasir,sisa-sisa
pembakaran.7) Sampah yang berasal dari peternakan dan
perikananSampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini
berupa: kotoran-kotoran ternak,sisa makanan bangkai binatang3.
Berdasarkan BentuknyaSampah adalah bahan baik padat atau cairan
yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah
dapat dibagi menjadi :1) Sampah PadatSampah padat adalah segala
bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat
berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik,
metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
(biodegradability), maka sampah dapat dibagi lagi menjadi:a.
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna
oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur,
sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.b.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh
proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: a) Recyclable: sampah
yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.b)
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain.2) Sampah CairSampah cair adalah bahan
cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah. a. Sampah hitam: sampah cair
yang dihasilkan dari toilet dan industri. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.b. Sampah rumah tangga: sampah cair yang
dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini
mungkin mengandung patogen.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan
sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang
limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.3) Sampah
alamSampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan
yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah
ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
4) Sampah manusiaSampah manusia (Inggris: human waste) adalah
istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan
manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi
bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.5) Limbah
radioaktifSampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi
nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya
bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk
melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas
tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan). NoJenis SampahWaktu Terurai
1Kulit jeruk dan pisang6 bulan
2Punting rokok1-5 tahun
3Kain Nilon30-40 tahun
4Jaring ikan30-40tahun
5Kulit sepatu50 tahun
6Kaleng aluminium80-100 tahun
7Kantong plastic20-1000 tahun
8Botol plasticTidak dapat diperkirakan
9Baterai bekas1000 tahun
10Botol kaca1.000.000 tahun
11Dus karton5 bulan
12Kertas 2-5 bulan
2.3 Komposisi sampahMenurut Achmadi(2004) secara umum komposisi
dari sampah disetiap kota bahkan Negara hampir
sama,yaitu:NoKomposisi SampahPersentase
1Kertas dan karton35%
2Logam 7%
3Gelas 5%
4Sampah halaman dan dapur37%
5Kayu 3%
6Plastic,karet,dan kulit7%
7Lain-lain6%
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kuliah
sampahMenurut slamet(2004) sampah baiik kualitas maupun
kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf
hidup masyarakat.Beberapa factor yang mempengaruhi adalah :
a. Jumlah pendudukDapat dipahami dengan mudah bahwa semakin
banyak penduduk semakin banyak pula sampahnya.b. Keadaan social
ekonomiSemakin tinggi keadaan social ekonomi masyarakat,semakin
banyak jumlah perkapita sampah yang dibuang.Kualitas sampahnya pun
semakin banyak bersifat tidak dapat membusuk.Kenaikan kesejahteraan
ini pun akan meningkatkan kegiatan konstruksi dan pembaharuan
bangunan-bangunan,transportasi pun bertambah.c. Kemajuan
teknologiKemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas
sampah,karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam,cara
pengepakan dan produk manufaktur yang beragam pula.d. Tingkat
pendidikanPendidikan mempunyai peranan penting karena melalui
pendidikan,manusia makin mengetahui dan sadar akan bahaya limbah
rumah tangga terhadap lingkungan,terutama bahaya pencemaran
terhadap kesehatan manusia dan dengan penddikan dapat ditanamkan
berpikir kritis,kreatif dan rasional.2.5 Pengaruh sampah terhadap
lingkungan hidupSampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan
berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup yang berada
disekitarnya, dimana sampah akan menimbulkan beberapa dampak
negatif dan bencana seperti :1. Dampak Terhadap Kesehatan Lokasi
dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan
anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:1) Penyakit diare,
kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.2)
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).3)
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.4) Sampah
beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh
raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh
pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.2. Rusaknya
Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau
sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat
mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan
berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang
dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak.3. Terjadinya BanjirBanjir
merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering)
karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena
peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat akibat hujan
besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang ke dalam
got/saluran air yang menyebabakan manpat adalah faktor utama yang
belum disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan
memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah di muara
pantai,sungai dan danau. Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh
sebagian golongan sangat berhubungan dengan sebab-akibat. Dimana
sampah mengakibatkan banjir dan banjir mengakibatkan sampah. bukan
semata masalah perilaku, namun lebih dalam dari itu adalah masalah
kesejahteraan.Sampah sungai berasal dari sampah rumah tangga dari
warga yang bertempat tinggal dipinggiran sungai, mereka tidak
mempunyai tempat pembuangan sampah resmi yang dikoordinir
lingkungannya. Ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga/penduduk
yang tidak mempunyai kesadaran artinya polusi, tenggang rasa serta
kebiasaan mau enaknya sendiri. Ini berkaitan budaya masyarakat yang
kurang pembinaan tentang artinya kebersihan lingkungan dan cara
mengatasi4. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan EkonomiDampak dyang
apat ditimbulkan sampah terhadap keadaan sosial ekonomi adalah :1)
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang
kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.2)
Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.3) Pengelolaan
sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara
tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).4)
Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan
akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.5) Infrastruktur lain dapat juga
dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu
lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.2.6 Dampak sampah terhadap
kesehatan masyarakat daerah pesisir dan aliran sungaiBerikut adalah
dampak negatif dari limbah cair rumah tangga yang masuk ke dalam
lingkungan laut :1. Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai
yang bermuara di laut, limbah yang terbawa salah satunya adalah
bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk dalam pertanian maupun
limbah dari peternakan dan manusia. Salah satu yang paling sering
ditemukan adalah detergen. Eutrofikasi adalah perairan menjadi
terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton
yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena
terlalu banyak alga dan fitoplankton terjadi kompetisi dalam
mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat
tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi
perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada
hewan-hewan di perairan tersebut.2. Peningkatan emisi CO2 akibat
dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta
buangan industri akan memberi efek peningkatan kadar keasaman laut.
Peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait
dengan kesehatan pernafasan. Salah satu fungsi laut adalah sebagai
penyerap dan penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfir
meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang
mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini
mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk
membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus
maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu dekat.3.
Plastik, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya.
Plastik sering kali terbawa sampaike pesisir oleh saluran
pembuangan dan akhirnya ke perairan laut. Banyak hewan yang hidup
pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan,karena tak
jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan
bagi hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada
pada organ pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran
pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi.
Plastik terakumulasi karena mereka tidak mudah terurai, mereka akan
photodegrade (terurai oleh cahaya matahari) pada paparan sinar
matahari, tetapi hanya dapat terjadi dalam kondisi kering.
Sedangkan dalam air plastik hanya akan terpecah menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil, namun tetap polimer, bahkan
sampai ke tingkat molekuler. Ketika partikel-partikel plastik
mengambang hingga seukuran zooplankton dan dikonsumsi oleh hewan
lain yang lebih besar, dengan cara inilah plastik masuk ke dalam
rantai makanan. Banyak dari potongan plastik ini berakhir di perut
burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk penyu. Bahan
beracun yang digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai
dan masuk ke lingkungan ketika terkena air. Racun ini bersifat
hidrofobik (berikatan dengan air) dan menyebar di permukaan laut.
Dengan demikian plastik jauh lebih mematikan di laut daripada di
darat. Kontaminan hidrofobik juga dapat terakumulasi pada jaringan
lemak, sehingga racun plastik diketahui mengganggu sistem endokrin
ketika dikonsumsi, serta dapat menekan sistem kekebalan tubuh atau
menurunkan tingkat reproduksi.4. Logam berat, Keberadaan logam
berat di perairan dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain
dari kegiatan pertambangan, rumah tangga, limbah, buangan industri
dan aliran pertanian. Sementara logam berat dalam perairan laut
dapat berasal dari hasil aktivitas manusia di daratan yang kemudian
masuk ke laut melalui sungai, dapat pula berasal dari atmosfir
dalam bentuk partikel atau debu yang jatuh ke laut, atau dapat pula
berupa hasil pengikisan oleh gelombang atau gletser dan oleh
aktivitas gunung berapi. Keberadaan logam brat dalamperairan sangat
membahayakan, hal ini dikarenakan logam berat akan terakumulasi
pada organime, lalu transportasi logam berat akan dimediasi melalui
rantai makanan sehingga menimbulkan bioakummulasi, bila terpapar
dalam waktu yang lama dan dalam konsentrasi yang tinggi akan
menimbulkan gejala keracunan sampai kematian. Hal ini akan
mempengaruhi keberadaan biota laut dan stabilitas ekologi.5. Sampah
anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari
sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga,
yang menghasilkan oksigen.6. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut
di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri
untuk melakukan proses pembusukan sampah. Bakteri anaerob akan
berkembang dan daerah pesisir akan menimbulkan bau tak sedap.7.
Deterjen salah satu bahan pencemar yang sangat sukar diuraikan oleh
bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di
dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
Pertumbuhan ganggang yang tidak terkendali menyebabkan permukaan
air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya
matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses
fotosintesis.Sementara dampak dari pencemaran limbah padat seperti
:1. Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak
(NH3), methan (CH4), C02 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika
limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme.
Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan
organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.2.
Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara udara, dalam sampah yang
ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan
methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan
manusia. Gas H2S 5 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.3.
Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung
dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan
dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun
berubah.2.7 Pengelolaan SampahPengelolaan sampah adalah
pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau
pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan
sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat ,
cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus
untuk masing masing jenis zat.Praktek pengelolaan sampah berbeda
beda satu Negara ke Negara yang lain (sesuai budaya yang
berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah perkotaan
dengan daerah pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh
perusahaan pengolah sampah.Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis dan
juga untuk mengolah sampah agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pengelolaan sampah
berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah ,
tanah yg digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan area.
Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan
menerapkan beberapa metode atau cara sebagai berikut :1. Melakukan
Metode Pembuangan dan PenimbunanPembuangan sampah pada penimbunan
darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah
metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan
di tanah yg tidak terpakai, lubang bekas pertambangan , atau lubang
lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan
dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang
hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang
dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah
lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya
Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari
sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat
berbahaya.Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern
diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan
tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk
menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak
menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai
sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang
terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat
penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin
berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.2. Melakukan Metode
Daur-ulangProses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari
sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai Daul-ulang. Ada
beberapa cara daur ulang yaitu pengampilan bahan sampah untuk
diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar
untuk membangkitkan listrik. Metode baru dari Daur-Ulang yaitu :1)
Pengolahan kembali secara fisikMetode ini adalah aktivitas paling
populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali
sampah yang telah dibuang contohnya kaleng minum alumunium, kaleg
baja makanan / minuman, botol bekas, kertas karton, koran, majalah
dan kardus . Pengumpulan biasanya dilakukan dari sampah yang sudah
dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan sampah khusus), atau
dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik lain yang
dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur
ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau
mobil lebih susah, karena bagian bagiannya harus diurai dan
dikelompokan menurut jenis bahannya.2) Pengolahan kembali secara
biologisMaterial sampah (organik), seperti zat makanan, sisa
makanan / kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis
untuk kompos atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya
adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas yang bisa
digunakan untuk membangkitkan listrik.Metode ini menggunakan sistem
dasar pendegradasian ba han-bahan organik secara terkontrol menjadi
pupuk dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Aktivitas
mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan
pengkondisian sampah dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan
kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering), dan aerasi
yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus karena
menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak
merusak lingkungan. Serta sangat memungknkan melibatkan langsung
masyarakat sebagai pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen
sentralisasi desentralisasi (se-Desentralisasi) atau metode Inti
(Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di masyarakat). Hal ini
pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran.
Metode ini yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh
pemerintah daerah (kab/kota).Proses pembuatan kompos adalah dengan
menggunakan aktivator EM-4, yaitu proses pengkomposan dengan
menggunakan bahan tambahan berupa mikroorganisme dalam media cair
yang berfungsi untuk mempercepat pengkomposan dan memperkaya
mikroba. Bahan-bahan yang digunakan adalah : Bahan Baku Utama
berupa sampah organik, Kotoran Ternak, EM4, Molase dan Air.
Sedangkan peralatan yang digunakan adalah : Sekop, Cakar, Gembor,
Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling kompos dan
Ayakan.Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik
pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di
toronto, kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti sampah
dapur dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.3) Pemulihan energyKandungan energi yang terkandung dalam
sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar,
atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan
bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara perlakuan panas bervariasi
mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau
memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan borlaer untuk
menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan
Gusifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan,
dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin
oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada
tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi
produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar
untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti
karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang canggih digunakan untuk
mengonversi material organik langsung menjadi gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas kemudian
dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.3. Melakukan Metode
Penghindaran dan PenguranganSebuah metode yang penting pengelolaan
sampah adalah pencegahan zat sampah bentuk, atau dikenal juga
dengan Penguangan sampah metode pencegahan termasuk penggunaan
kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak,
mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang
sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih
sedikit untuk fungsi yang sama.2.8 Metode pengelolahan sampah
Penerapan prinsip 3R adalah konsep penanganan sampah dengan
reduce(mengurangi),Reuse(menggunakan kembali),Recycle ( mendaur
ulang sampah),sedang 4R ditambah Replace (mengganti) atau 5R
ditambah lagi dengan Replant (menanam kembali).a. ReducePrinsip ini
dilakukan dengan cara sebisa mungkin melakukan minimalisasi barang
atau material yang digunakan.Semakin banyak kita menggunakan
material,semakin banyak sampah yang dihasilkan.Tindakan yang dapat
dilakukan berkaitan dengan program Reduce : Hindari pemakaian dan
pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar
Gunakan kembali wadah atau kemasan untuk fungsi yang sama atau
fungsi lain Gunakan baterai yang dapat di Charge kembali Jual atau
berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan Ubah pola
makan sehat Membeli barang dalam kemasan besar Gunakan rantang
untuk tempat membeli makananb. Reuse Prinsip ini dilakukan dengan
cara sebisa mungkin memilih barang-barang yang bisa dipakai
kembali.Menghindari pemakaian barang-barang yang hanya sekali
pakai.Tindakan yang dapat dilakukan berkaitan dengan program ini
adalah: Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang
Gunakan produk yang dapat diisi ulang Plastk kresek digunakan untuk
tempat sampah Bekas kemasan plastic tebal isi ulang digunakan
sebagai tas Majalah atau buku untuk perpustakaan Kertas Koran
digunakan untuk pembungkusc. RecyclePrinsip ini dilakukan dengan
cara sebisa mungkin,barang yang sudah tidak berguna lagi bisa
didaur ulang.tindakan yang dapat dilakukan adalah: Mengubah sampah
plastic menjadi souvenir Lakukan pengolahan sampah organic menjadi
kompos Mengubah sampah kertas menjadi lukisan atau miniatured.
Replace Prinsip ini dilakukan degan cara memperhatikan barang yang
digunakan sehari-hari dan juga mengganti barang-barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
e. ReplantPrinsip ini dilakukan dengan cara membuat hijau
lingkungan sekitar,penanaman kembali ini menggunakan barang yang
diolah dari sampah.2.9 Kondisi Sampah pada daerah pesisir dan
aliran sungai SIAKSungai siak masih dianggap sebagai tong sampah
raksasa.Berbagai jenis sampah dan limbah dialirkan ke sungai
siak.Jumlah sampah di pekanbaru cukup besar sesuai dengan jumlah
penduduknya sekitar 779.899 jiwa dan produksi sampah setiap harinya
adalah 268 ton.Sarana pemindahan yang ada dipekanbaru adalah berupa
bak sampah pasangan batu bata dan pelat baja sebanyak 32 buah
dengan daya tamping 157,5 m3 .Saat ini kapasitas penampungan TPS
baru mencapai 8%.Pengangkutan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Pekanbaru saat ini menggunakan truk bak terbuka.Jumlah
pengangkutan yang dilakukan adalah 2-3 kali perhari,sehingga
kapasitas pengangkutan baru mencapai 20%.Setiap hari nya terdapat
170m3 timbunan sampah,jumlah sampah yang telah dikelola dan
terangkut sampai ke TPA baru 120 m3/hari.Saat ini ada TPA permanen
2 lokasi yaitu di Limbungan dan Kulim.Luas TPA tetap yaitu 5 Ha dan
3 Ha,jarak TPA dengan permukiman kurang lebih 19 km dan 8 km.
Tabel : kebutuhan komponen sampah kota pekanbaruJumlah
pendudukTimbulan sampah Kota besarperkiraan timbulan sampah
totalSampah yang terangkut saat iniselisih
584.4343.25 l/orang/hr1.899.41 m3120 m31.779.41 m3
Sesuai dengan standar kota besar yaitu tingkat timbulan sampah
3,25 liter per orang dalam sehari,kota pekanbaru dengan jumlah
penduduk 584.434 jiwa menghasilkan 1.899.41 m3 timbulan sampah.
Gambar : sampah sungai siak
2.10 Peran perawat dalam mengatasi permasalah sampah didaerah
pesisir dan aliran sungaiPerawat memiliki tugas tersendiri dalam
kaitannya dengan penyelesaian penumpukan sampah di DAS ,seperti
halnya awal mula pembuangan sampah yang dianggap merupakan sebuah
hal kecil yang spele maka perawat memiliki peranan untuk melakukan
suatu perubahan perilaku masyarakat atau komunitas .Perawat
berperan sebagai CHN(Community Health Nursing) yang bertugas untuk
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif kepada komunitas
DAS secara utuh.Asuhan keperawatan dimul.ai dari pengkajian,Perawat
CHN melakukan pengamatan bagaimana kehidupan lingkungan dan
masyarakat sehingga perawat nantinya dapat menyampaikan dalam suatu
forum masyarakat tentang data apa saja yang sudah ditemukan dari
hasil pengamatan tersebut.Perawat berperan sebagai fasilitator
untuk membantu masyarakat menentukan permasalahan dan mencari
soolusi bersama untuk kebaikan bersama.Sebagai contoh,kasus diDAS
siak yang terdapat tumpukan sampah atau tidak membuang sampah pada
tempatnya.Perawat CHN dapat mengusulkan kerja bakti rutin untuk
pengambilan sampah di DAS,pembuatan tempat sampah yang
minimalis,dan penanaman pohon.Selain itu perawat juga dapat
melakukan Pendidikan kesehatan tentang pembuangan sampah tidak pada
tempatnya.
BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanSampah merupakan material sisa yang
tidak di inginkan setelah berakhirnya suatu proses.sampah dapat
dibagi menjadi sampah organic dan non organic.Dalam kehidupan
manusia ,sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas dari
manusia sendiri.Penumpukan sampah dapat menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit karena sampah merupakan salah satu perantara
penyebaran penyakit,seperti Diare,kolera,jamur dsb.Maka dari itu
perlu adanya pengelolaan yang baik dengan
pengumpulan,pengangkutan,pemrosesan,pendaurilangan atau pembuangan
dari material sampah.Setiap jenis sampah memiliki cara pemrosesan
yang berbeda.Namun,secara umum bisa menggunakan metode atau prinsip
3R(refuse,Reduce,Recycle).3.2 SaranCara pengendalian sampah yang
paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran diri untuk
tidak merusak lingkungan dengan sampah.Selain itu perlu dikontrol
dari social budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan.Selain itu peraturan dari pemerintah yang bersangkutan
perlu lebih ditegakkan lagi sehingga bisa member efek jera kepada
oknum masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan dan
menyebabkan kerusakan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKABahtiyar, A. 2007.Polusi Air Tanah Akibat Limbah
Industri dan Rumah Tangga Serta Pemecahannya. FMIPA Unpad.
BandungDamanhuri,Enri & Tri Padmi.Diktat Kuliah TL.3014
:pengelolaan sampah.Bandung : ITBKadek Diana Harmayani dan I G. M.
Konsukartha, Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik
Di Lingkungan Kumuh Studi Kasus Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung,
Jurnal Permukiman Natah vol. 5 no. 2 Agustus 2007 : 62
108Kementerian Lingkungan Hidup, 2002, Laporan Kegiatan Asisten
Deputi Urusan Limbah Domestik Tahun 2002, Jakarta: KLHListari dan
Edward. Dampak Pencemaran Logam Berat terhadap Kualitas Air Laut
dan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-Ikan di
Teluk Jakarta). Makara, Sains, Vol. 8, No. 2, Agustus 2004:
52-58.Morgan,Sally.2009.Daur Ulang Sampah.Solo:Tiga
SerangkaiSoeparman H.M. dan Suparmin, 2001. Pembuangan Tinja dan
Limbah Cair.Jakarta:EGCSudiarsa, I W., 2004. Air Untuk Masa Depan,
PT Rineka Cipta, JakartaWardhana, W.A., 1995. Dampak Pencemaran
Lingkungan, Andi Offset
Yogyakarta.http://www.greenstudentjournalistists.blogspot.com
20