LAPORAN TUTORIAL BLOK ILMU PENYAKIT MATA SKENARIO 1 “KENAPA MATA SAYA KABUR?” KELOMPOK XI ALEXANDER N S W G0013016 ALIM NUR ROHMAN G0013020 BERTINA SURYA ARYANI G0013060 DWITIA A YU ISWARI MADE G0013078 GHANI ABDURAHIM G0013100 EA AY U YOGATA MA G001312! UNI"ERS D E I KAIBA G0013126 LISYE ELSINA KARENI G0013138 LU#IA ANINDYA WK G00131!0 NADYA RAHMA INDARTI G0013168 NISRINA AMALIA ROHIMAH G0013178 SABRINA DAMARA LU"I G0013208 TUTOR $ K%&'()*+, E-( D('(.(/,)MG,4, 5AKULTAS KEDOKTERAN UNI"ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 201
Penjelasan mengenai anatomi dan fisiologi mata. kelainan mata berupa kelainan refraksi dan kelainan lainnya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Struktur mata manusia "erungsi utama untuk memokuskan %ahaya ke retina. 1ornea
dan lensa "erguna untuk mengumpulkan %ahaya yang akan diokuskan ke retina, %ahaya ini
akan menye"a"kan peru"ahan kimiawi pada sel otosensiti di retina. Aal ini akan
merangsang impulsBimpuls syara ini dan men#alarkannya ke otak.
Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan
masuk ke dalam a>ueous humor. Reraksi %ahaya ke"anyakan ter#adi di kornea dimana
terdapat pem"entukan "ayangan yang tepat. 4>ueous humor terse"ut merupakan media yang
#ernih yang menghu"ungkan kornea dengan lensa mata, mem"antu untuk mempertahankan
"entuk konveks dari kornea 6penting untuk konvergensi %ahaya di lensa7 dan menyediakan
nutrisi untuk endothelium kornea.
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lu"ang
"undar di "agian tengah iris yang mengatur #umlah %ahaya yang masuk ke mata. Pupil
mem"esar "ila intensitas %ahaya ke%il 6"ila "erada di tempat gelap7, dan apa"ila "erada di
tempat terang atau intensitas %ahayanya "esar, maka pupil akan menge%il. ang mengatur
peru"ahan pupil terse"ut adalah iris. Iris merupakan %in%in otot yang "erpigmen maka iris
#uga "erperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil, maka %ahaya sampai ke
lensa. @ensa ini "erada diantara a>ueous humor dan vitreous humor, melekat ke ototBotot
siliaris melalui ligamentum suspensorium. =ungsi lensa selain menghasilkan kemampuanrerakti yang "ervariasi selama "erakomodasi, #uga "erungsi untuk memokuskan %ahaya ke
Untuk menentukan visus penderita, kita harus mengetahui "aris ke"erapa pasien dapat
mem"a%a huru minimal !+E di "aris terse"ut. Sesuai ta"el diatas, #ika "aris ke 8 dia
sanggup mem"a%a, maka visusnya adalah *)*m atau 2+)2+ kaki6normal7. Famun #ika
mengalami penurunan visus, dapat disesuaikan dengan nilai disampingnya.
. 4pa sa#akah kelainanan yang dapat menurunkan visus pada mata tenang9
1elainan Reraksi
$. 4metropia
4metropia adalah 1eadaan reraksi mata, sinar se#a#ar yang datang dari #arak tak
terhingga dan #atuh di mata dalam keadaan istirahat tidak tepat #atuh di ovea
sentralis retina. 3tiologi ametropia dapat "erma%amma%am yaitu; pan#ang "ola
mata a"normal 6ametropia aial7, reraksi permukaan kornea atau lensa a"normal
6ametropia %urvature7, indeks reraksi a"normal 6ametropia inde7, dan kelainansistem pem"iasan sinar dalam mata 6ametropia reakti7. :entuk ametropia antara
lain& hipermetropia, myopia, dan astigmatisma.
a. Miopia
3tiologi dapat "erasal dari ametropia aksial, dan ametropia reakti. Pasien
dengan myopia akan menyatakan melihat #elas "ila melihat terlalu dekat,
sedangkan melihat #auh ka"ur atau dise"ut pasien adalah ra"un #auh. Pasien
myopia sinar se#a#ar oleh mata dalam keadaan istirahat, di"iaskan di depan
retina, pada retina didapatkan lingkaran dius dan "ayangan ka"ur.Pengo"atan pasien dengan myopia adalah dengan mem"erikan ka%amata seris
negative terke%il yang mem"erikan keta#aman penglihatan maksimal.
okusnya. Ratarata, mata mampu mereraksi kan %ahaya dengan kekuatan !/
dioptri, atau dapat memokuskan %ahaya ke $-mm terhitung dari kornea. Daya "ias
terse"ut dihasilkan oleh per"edaan indeks "ias dari udara, kornea, a>uosus humor,
lensa, dan vitreous humor. @ensa mata hanya memiliki kekuatan total 2+ dioptri,
namun lensa sangat penting karena se"agai respons dari sinyal sara otak.
Pem"entukan "ayangan di retina sendiri ter"alik dari "enda aslinya, Famun
ersepsi otak terhadap "enda tetap dalam keadaan tegak, karena otak sudah dilatih
untuk menangkap "ayangan yang ter"alik itu se"agai keadaan normal.
Pada orang muda, lensa terdiri atas kapsul elastik yang kuat dan "erisi %airan
kental yang mengandung "anyak protein namun transparan. @ensa ini "er"entk
seris, terutama aki"at retraksi elastik dair kapsul lensa. Famun terdapat -+ligamen suspensorum yang melekat di sekelilig lensa. @igamen ini diregangkan
oleh perlekatannya ada tepi anterior koroid dan retina, dan otot siliaris. (tot siliaris
mempunyai 2 sera"ut utama, yaitu sera"ut meridional dan sera"ut sirkular. Sera"ut
meridional "er#alan ke arah kornea, sedangkan sera"ut sirkular "er#alan mengitari
lensa. 4pa"ila otot "erkontraksi maka "agian perier dari lensa akan tertarik ke
medial ke arah kornea, sehingga meye"a"kan regangan ligamen terhadap lensa
"erkurang. Aal ini menye"a"kan lensa mata le"ih %em"ung. :er"eda apa"ila otot
siliaris relaksasi, maka regangan ligamen akan meningkat dan lensa %enderung
le"ih datar. (tot siliaris ini di inervasi oleh nervus III yang menye"a"kan kontraksi
kedua otot siliaris, sehingga menye"a"kan pene"alan lensa dan meningkatkan
daya "iasnya.
!. 4pakah ada hu"ungan usia dengan keluhan pasien9
Dengan meningkatnya usia. @enssa semakin "esar dan mene"al serta men#adi kurang
elastik, se"agian dise"a"kan oleh denaturasi protein lensa yang progresi. 1emampuan
lensa untuk "eru"ah "entuk akan "erkurang seiring dengan "ertam"ahmya usia. Sekali
orang men"alami pres"iopi, matanya akan terokus se%ara permanen pada suatu #arak
yang hampir tidak "eru"ah"ua. Matanya tidak "isa "erakomodasi lagi dengan "aik
untuk melihat dekat maupun #auh. 4gar dapat melihat dekat maupun #auh dengan
#elas, maka orang tua harus memakai ka%a mata "iokus.
padang, maka pemerilksa melihat le"ih dahulu gerakan terse"ut. Menun#ukan adanya
penyempitan atau menyempitnya lapang pandang pasien
Pemeriksaan releks undus adalah pemeriksaan menggunakan otalmoskop
untuk mengetahui adanya kekeruhan pada mewdia penglihatan yang keruh men%akup
kornea, lensa, dan "adan ka%a. =undus sendiri merupakan permukaan dalam mata
yang "ertentangan dengan lensa, terdiri dari retina, ma%ula, ovea, "lind spot, dan
posterior spot.
Pemeriksaan releks undus se"aiknya dilakukan di ruangan relative gelap.
:ila mata kanan yang akan diperiksa, pemeriksa "erdiri di se"elah kanan pasien,
otalmoskop dipegang di se"elah kanan pasien, otalmoskop dipeang dengan tangan
kanan, pemeriksaan dengan mata kanan. :ila mata kiri akan diperiksa, pemeriksaan
dari se"elah kiri dengan mata kiri.
Pertama kali perhatikan releks undus melalui ostalmoskop dilihat lewat pupil
pada #arak pemeriksaan & 5+ %m. :ila media reraksi #ernih& releks undus "erwarna
merah kekungingan pada seluruh lingkaran pupil. :ila media reraksi keruh 6kornea,
lensa, "adan ka%a7 terlihat adanya "er%ak hitam di depan latar "elakang yang merah
kekungingan. Peniliaian releks undus penting untuk mem"edakan katarak matura
dan immature. 1atarak mutura relek undus negative. Selan#utnya untuk melihat
retina dan pupil F II, otalmoskop didekatkan sedekat mungkin ke mata pasien.
-. :agaimana interpretasi hasil pemeriksaan pada pasien $ L 29
Pada pasien pertama ditemukan adanya penurunan visus yang mem"aik setelah
dilakukan u#i pinhole, hal ini mengindikasikan penye"a" penurunan visus pada pasien
adalah adanya kelainan reraksi pada mata. Pasien tidak mengeluhkan mata merah
menandakan tidak ada ineksi pada mata dan penurunan visus tidak dise"a"kan oleh
adanya ineksi. '(D )*+ menandakan keta#aman penglihatan mata kanan pasien
tidak normal, dimana pasien hanya "isa melihat "enda dengan #arak meter dimanaseharusnya "eda terse"ut "isa dilihat oleh orang normal dengan #arak *+ meter.
Sedangkan '(S *)$! menandakan keta#aman penglihatan mata kiri pasien yang #uga
menun#ukkan penurunan karena pasien hanya "isa melihat "enda dengan #arak * meter
yang seharusnya "isa dilihat oleh orang normal dengan #arak $! meter. 1oresi (D dan
(S pasien menggunakan ka%amata lensa sesuai menye"a"kan pasien dapat melihat
dengan #elas sehingga dapat disimpulkan "ahwa pasien mengalami kelainan reraksi
pada mata. (D mem"aik setelah dilakukan koreksi dengan S ,2! yang menandakan
pasien mengalami myopia pada (D sedangkan koreksi (S dengan S +.-! D dan C
+.!+ D ais / menandakan pasien mengalami myopia dan astigmatisme pada (S.0
Selain itu pasien $ #uga mendapatkan koreksi dengan S 0$.!+ D 6tidak dise"utkan
pada kedua mata atau salah satu mata7 sehingga pasien #uga memiliki pres"iopia.
Pada pasien ke2 #uga didapatkan adanya penurunan visus namun tidak
kun#ung mem"aik walaupun dilakukan u#i pinhole. Maka dari itu dapat disimpulkan
"ahwa pasien mengalami kelainan mata non reraksi. Dari pemeriksaan isik
didapatkan "ahwa mata kanan pasien memiliki visus normal yakni *)* dan mata kiri
pasien hanya "isa mengenali lam"aian tangan dengan visus $)5++. Mata tenang
menandakan tidak adanya tanda ineksi dan tanda inlames pada mata pasien. <idak
ada ge#ala spesiik yang dapat mem"antu menyimpulkan keadaan pasien sehingga
diperlukan adanya pemeriksaan lan#utan yang akan mem"antu mendiagnosis pasien
ke2.
8. :agaimana diagnosis dan penatalaksanaan pasien $9
Pasien pertama pada skenario mengalami kelainan reraksi mata "erupa
myopia, astigamtisme, dan pres"iopia.
Myopia adalah gangguan pem"iasan mata, di mana sinarsinar yang datang
se#a#ar pada mata yang tidak "erakomodasi akan diokuskan di depan retina.
1lasiikasi miopia &
:erdasarkan kelainan yang mendasarinya &
$. Miopia rerakti, yaitu "ertam"ahnya kemampuan rerakti media penglihatan
a. Miopia kurvatur, ter#adi peningkatan kurvatura pada kornea dan lensa misal
pada katarak intumesen
". Miopia indeks "ias, ter#adi peningkatan indeks "ias dari salah satu atau
le"ih media reraksi
2. Miopia aksial
Miopia aki"at sum"u "ola mata anteroposterior le"ih pan#ang dari normal, dengan
kelengkungan kornea dan lensa normal.
:erdasarkan dera#at "eratnya&
$. Miopia ringan, di mana miopia sampai 5 dioptri
2. Miopia sedang, dimana miopia le"ih dari 5 dioptri, sampai * dioptri
5. Miopia "erat)tinggi)myopia gravior di mana miopia le"ih dari * dioptri.
Penatalaksanaan pasien dengan miopia adalah dengan mem"erikan ka%amata seris
negati terke%il yang mem"erikan keta#aman penglihatan maksimal. Se"agai %ontoh
"ila pasien dikoreksi dengan S5.++ dan S5.2! mem"erikan visus *)*, maka lensakoreksi yang dipakai adalah S5.++. <u#uannya adalah untuk mem"erikan istirahat
mata dengan "aik sesudah dikoreksi, atau dengan kata lain, agar mata penderita tidak
Penderita mulai menun#ukkan keluhan dalam melihat dekat yang seiring dengan
penurunan kemampuan akomodasi.
5. Pres"iopia 4"solut
1ondisi dimana kemampuan akomodasi penglihatan sudah tidak ada lagi
. Pres"iopia Prematur
Pres"iopia mun%ul pada usia le"ih muda dari diperkirakan. Aal ini ter#adi karena
pengaruh lingkungan, nutrisi, penyakit atau o"ato"atan tertentu.
!. Pres"iopia Fo%turnal
Pres"iopia yang mun%ul pada saat melihat dalam %ahaya yang kurang atau gelap.
Aal ini dise"a"kan karena midriasis pupil dan penyempitan lapang pandang.
/. :agaimana diagnosis, diagnosis "anding dan penatalaksanaan pasien 29
DD& 1atarak
1atarak adalah kelainan mata yang terutama ter#adi pada orang tua. 1atarak
adalah suatu daerah "erkaut atau keruh di dalam lensa. Pada stadium dini pem"entukan
katarak, protein dalam sera"utsera"ut lensa di "awah kapsul mengalami denaturasi.
@e"ih lan#ut, protein tadi "erkoagulasi mem"entuk daerah keruh menggantikans
era"utsera"ut protein lensa yang normalnya transparan. :iasanya apa"ila katarak
sudah menghalangi %ahaya dengan he"at sehingga mengganggu penglihatan, maka
keadaan terse"ut harus diper"aiki dengan %ara mengangkat lensa melalui operasi.
1emudian "iasanya ditanam se"uah lensa plasti% "uatan di dalam mata tempat lensa di
keluarkan.
DD& Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit kelainan mata "erupa penurunan visus yang disertai
peningkatan tekanan intraokuler. Penurunan penglihatan pada glaukoma ter#adi karena
adanya apoptosis sel ganglion retina yang menye"a"kan penipisan lapisan serat sara dan lapisan inti dalam retina serta "erkurangnya akson di nervus optikus. Diskus
optikus men#adi atroi disertai pem"esaran %awan optik.1erusakan sara dapat
dipengaruhi oleh peningkatan tekanan intraokuler. Semakin tinggi tekanan intraokuler
semakin "esar kerusakan sara pada "ola mata. Pada "ola mata normal tekanan
intraokuler memiliki kisaran $+22 mmAg. <ekanan intraokuler pada glaukoma sudut
tertutup akut dapat men%apai *+8+ mmAg, sehingga dapat menim"ulkan kerusakan
iskemik akut pada iris yang disertai dengan edema kornea dan kerusakan nervus
Glaukoma di"agi men#adi 2 yakni glau%oma primer dan glau%oma sekunder.
Glau%oma sekunder merupakan ge#ala klinis yang mun%ul karena penyakit sistemik
lain 6%ontoh & Dia"etes Melitus7. Glau%oma primer dapat di"agi lagi men#adi 2 yakni
glau%oma primer sudut ter"uka dan glau%oma ter"uka.
Glaukoma sudut ter"uka primer terdapat ke%enderungan amilial yang kuat.
Gam"aran patologi utama "erupa proses degenerati tra"ekular meshwork sehingga
dapat mengaki"atkan penurunan drainase humor a>uos yang menye"a"kan
peningkatan takanan intraokuler. Pada //E penderita glaukoma primer sudut ter"uka
terdapat ham"atan pengeluaran humor a>uos pada sistem tra"ekulum dan kanalis
s%hlemm. Sedangkan glau%oma sudut tertutup primer ter#adi pada mata dengan
predisposisi anatomis tanpa ada kelainan lainnya. 4danya peningkatan tekananintraokuler karena sum"atan aliran keluar humor a>uos aki"at oklusi tra"ekular
meshwork oleh iris perier. Penatalaksanaannya dapat "erupa medikamentosa atau
pem"edahan. ("at B o"atan yang digunakan adalah o"at B o"at yang dapat
mengurangi tekanan intraouler seperti isostigmin, Car"a%hol +,-!E5E, 3pinerin
+,!E2E, <imolol maleat, dan Car"oni% anhidrase inhi"itor 6diamo7. Selain itu
pembedahan juga dapat dilakukan untuk mem"uat iltrasi %airan mata keluar dari "ilik
mata dengan operasi S%hele, tra"ekulektomi, dan iridenkliesis.
Diagnosis pasti pasien ke2 masih perlu dilakukan pemeriksaan lan#utan untuk