WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 1 KEMUNDURAN MUTU DAN PENGENDALIAN
Jan 20, 2016
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 1
KEMUNDURAN MUTU DAN PENGENDALIAN
Diagram Ikan mati menuju kebusukan
IKAN MATI
BUSUK
PRE-RIGOR RM POST-RIGOR
AMAT SEGAR
KS
AKSI ENZIMATIS
AKSI BAKTERIOLOGIS
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 3
The Major affecting food deterioration included the following
1. Growth and activities microorganism, principally
bacteria, yeast and molds. 2. Activities of food enzymes and other chemical
reaction within food its self.3. Infestation by insects, parasites, and rodents4. Inappropriate temperature for a given foods5. Either the gain or loss of moisture6. Reaction with oxygen7. Light 8. Physical stress or abuse 9. Time
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 4
PENGENDALIAN
1. Heat2. Cold3. Drying4. Acid5. Sugar And Salt6. Smoke7. Atmosphere Composition8. Chemical9. Radiation
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 5
BEBERAPAPRINSIP PENGAWETAN
PANGAN HASIL LAUT
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan
6
HEAT PRESERVATION AND PROCESSING
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 7
1. HEAT PRESERVATION AND PROCESSING
2. FOOD DEHYDRATION AND CONCENTRATION
3. IRRADIATION, MICROWAVE
4. COLD PRESERVATION AND PROCESSING
5. FERMENTATION AND OTHER USES
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 8
1. PASTEURISASI2. BLANCHING3. STERILISASI4. BOILING5. SMOKING6. DEEP FRYING
JENIS-JENIS PENGAWETAN DENGAN SUHU TINGGI
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 9
Tujuan utamamenonaktifkan enzim, mikroba dominan, reaksi kimiawi dan fisik
Tujuan lain Membuat makanan lebih tender (tekstur lembut) dan palatable (dapat diterima oleh indra pengecap)1. Menghancurkan sebagian besar mikroorganisme (agar awet)2. Treatment untuk menghancurkan racun Clostridium botulinum (bila ada
kesalahan dalam processing, dimasukkan dalam uap air selama ± 10 menit, biasanya pada makanan berasam rendah)
HEAT PRESERVATION AND PROCESSING
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 10
PASTEURISASI
Pemanasan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi, suhu yang digunakan lebih rendah dari titik didih. Pasteurisasi biasa diterapkan pada produk yang tidak tahan dengan suhu tinggi
Tujuan Pasteurisasi : tergantung dari jenis makanan (pada susu ditujukan untuk menghancurkan mikroorganisme patogen; pada sebagian besar makanan (wine, beer, juice) berfungsi untuk memperpanjang daya simpan
Pasteurisasi dilakukan selama beberapa menit pada suhu 60-70oC dan pada waktu tertentu harus dihentikan, karena jika berlebihan akan terbentuk zat-zat yang tidak dikehendaki
Produk perikanan yang sering dipasteurisasi adalah kerang (oyster), rajungan/kepiting kaleng
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 11
BLANCHING
Proses blanching hampir sama dengan pasteurisasi, hanya waktunya berlangsung singkat (hanya beberapa detik). Proses ini dapat mencapai titik didih atau tidak.
Biasanya diterapkan pada sayuran dan buah-buahan (mempertahankan kecerahan warna). Pada produk perikanan biasanya bertujuan untuk membentuk tekstur (disarankan untuk kerang-kerangan)
Perlakuan blanching harus diikuti dengan pengeringan dan pendinginan (Freeze Drying)
Proses blanching menyebabkan terjadinya denaturasi protein dan keluarnya air dari dalam produk
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 12
PERBEDAAN BLANCHING & PASTEURISASI
Parameter Blanching Pasteurisasi
Suhu Dapat mencapai suhu didih,dapat juga tidak
Lebih rendah dari suhu didih
Produk Biasanya sayuran, buah dan kerang-kerangan
Susu, rajungan kaleng
Waktu Lebih cepat dari pasteurisasi
Lebih lama
Tujuan utama
Menginaktifkan enzim, pembentuk tekstur, pencerahan warna
Membunuh mikroba patogen
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 13
STERILISASIPemanasan dengan suhu yang sangat tinggi
Sterilisasi membunuh mikroba patogen dan non patogen (complete destruction of microorganisme)
Sterilisasi dapat menghancurkan nilai gizi, sehingga sterilisasi komersial diharapkan dapat menghancurkan spora bakteri tanpa mengubah nilai gizi
Spora lebih resisten pada suhu 121oC minimal 15 menit/ equivalen untuk C. botulinum dan Bacilus stearethermophilus
Sterilisasi Komersial
Tingkat sterilisasi dimana semua mikroba patogen dan pembentuk toksin dapat dihancurkan atau dimusnahkan begitu juga dengan mikroorganisme yang jika ada, tumbuh dalam produk dan menimbulkan kebusukan di bawah Penanganan dan kondisi penyimpanan normal
Makanan yang steril secara komersial mungkin mengandung sejumlah kelompok mikroba dalam bentuk spora yang sangat tahan panas, tetapi spora ini tidak dapat membelah diri dan akan hidup bila diisolasi dan ditumbuhkan
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 14
PENGERINGAN IKAN
Pengeringan ikan adalah mengeluarkan air dari ikan secara normal.
Umumnya air dapat dihilangkan dengan cara penguapan, namun penambahan garam atau gula dan aplikasi tekanan juga dapat menghilangkan air.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengeringan adalah ketebalan, luar permukaan, kandungan air, suhu, kelembaban relatif, kandungan lemak dan kecepatan udara (makin cepat aliran udara, Rh cepat turun sehingga penguapan cepat berlangsung)
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 15
Keuntungan Freeze drying :• Tidak ada pengurangan produk dan bentuk produk akan lebih baik• Tidak akan terjadi proses case hardening• Tidak akan terjadi thermal damage yang akan menyebabkan
hilangnya flavor • Produk cepat rehidrasi karena adanya tekstur yang terbuka
Kerugian Freeze drying :• Biaya primer, peralatan sangat mahal atau tidak ekonomis• Biaya operasional, biaya untuk energi meningkat• Produk akhir, struktur yang terbuka menyebabkan produk mudah
teroksidasi
FREEZE DRYING
Prinsip freeze drying adalah makanan diletakkan dalam ruangan yang tertutup rapat pada tekanan dibawah 0,006 bars. Suhu produk akan berada pada suhu sublimasi Sehingga akan membeku.
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 16
SMOKINGPengasapan adalah salah satu cara pengawetan yang memanfaatkan asap sebagai bahan pengawet.
Tujuan pengasapan mematangkan dan mengempukkan daging, mengeringkan, memberikan warna yang baik, memberikan penampakan mengkilat pada produk serta mematikan mikroba awal yang terkandung dalam produk
Komponen asap mempunyai sifat sebagai antiseptik, germisida dan memberikan flavor yang spesifik pada produk
Pengasapan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengasapan panas dan pengasapan dingin (Cuttiong 1965)
Pengasapan dingin adalah proses pengasapan dengan meletakkan ikan yang akan diasap agak jauh dari sumber asap dengan suhu sekitar 30-40oC serta lama pengasapan dapat berlangsung selama beberapa hari sampai dua minggu tergantung ukuran ikan Pada pengasapan panas, suhu asap dapat mencapai 120oC atau lebih,
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 17
DEEP FRYING
Penggorengan merupakan suatu unit operasi yang digunakan untuk mengubah citarasa makanan dengan minyak goreng sebagai media pindah panas
Tujuan utama penggorengan adalah : meningkatkan warna, rasa dan aroma yang khas bahan pangan yang digoreng
Metode penggorengan
Penggorengan dangkal
Penggorengan dalam minyak
Sesuai untuk pangan yang mempunyai rasio luas permukaan terhadap volumenya besar. Permukaan pangan tidak menerima panas secara merata variasi suhu Pencoklatan tidak merata
Cocok untuk semua bahan pangan dalam berbagai bentuk. Menghasilkan warna dan penampakan seragam
WT dan BRDASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan
18
IRADIASI PANGAN
Iradiasi pengion (Cobalt-60,Cesium 137,Mesin Berkas Elektron, Sinar X)
Sel hidup mengalami eksitasi, ionisasi,
dan perubahan kimia sehingga memberikan efek biologis
Pertumbuhan sel hidup terhamat
DAYA AWET BAHAN PANGAN MENINGKAT
PRINSIP PENGAWETAN MAKANAN IRADIASI
IRADIASI BAHAN PANGAN
SIFAT DAN KEUNGGULAN TEKNOLOGI :1. produk yang akan diproses harus lolos GAP dan
GMP2. merupakan proses “dingin” dengan sumber yang
aman (emisi radiasi gamma : 1.17 & 1.33 MeV)3. mengeliminasi/membunuh serangga dan mikroba
patogen4. kesegaran bahan tetap terjaga5. mempertahankan kualitas bahan selama
penyimpanan6. tidak meninggalkan residu ramah lingkungan7. praktis, karena bahan pangan diproses di dalam
kemasan yang terseleksi8. efektif, efisien,dan aman dikonsumsi
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 21
TEKNOLOGI REFRIGERASI HASIL PERIKANAN(PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN)
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 22
Definisi :Suatu metode perlakuan suhu rendah tetapi masih diatas titik beku, baik dilakukan secara sendirian ataupun dikombinasikan dengan teknik pengawetan lain.
Tujuan :Memperpanjang masa simpan produk, yaitu dengan : 1. Menekan laju perubahan kimiawi (enzimatis) dan respirasi.2. Memperlambat atau mengurangi laju pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan perusak.3. Mencegah laju kerusakan lainnya.
Manfaat :Kecenderungan konsumen untuk mengkonsumsi produk-produk makanan segar.
TEKNOLOGI PENDINGINAN
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 23
DEFINISIPEMBEKUAN (FREEZING)
Unit Operasi dimana suhu suatu produk diturunkan dibawah titik beku dan sebagian dari air telah mengalami perubahan keadaan menjadi kristal es (Fellows, 1990).
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 24
Pokok-pokok penting untuk mencapai prinsip-prinsip pembekuan adalah :1. Pemahaman terhadap bahan baku produk (seperti sifat biologis, terutama
jenis dan sifat bahan baku; teknik praperlakuan; suhu produk; bentuk, ukuran, dan ketebalan produk; serta mutu produk).
2. Penguasaan terhadap sistem dan proses pembekuan (seperti faktor untuk menetapkan laju dan waktu pembekuan; termodinamika dan metode pindah panas; sirkulasi medium; kecepatan aliran medium; serta distribusi medium pembeku).
3. Penguasaan terhadap peralatan pembeku (seperti jenis dan kapasitas, metode operasi).
4. Penguasaan terhadap nilai ekonomi usaha pembekuan.
PRINSIP PEMBEKUANMemindahkan panas dari produk dengan kecepatan yang tinggi (waktu yang singkat), sehingga produk tidak mengalami perubahan mutu yang berarti selama berlangsungnya proses pembekuan serta dapat mengawetkan produk dalam waktu yang lama (Ilyas, 1994).
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 25
TEKNIK-TEKNIKREFRIGERASI
TEKNIK PENDINGINAN
PENDINGINANUDARA DINGIN
PENDINGINAN DENGANAIR YANG DIDINGINKAN
PENDINGINAN SUPRA
RFW (Refrigerated Fresh Water)
CSW (Chilled Sea Water)
RSW (Refrigerated Sea Water)
CB (Chilled Brine)
RB (Refrigerated Brine)
CFW (Chilled Fresh Water)
PENG-ESAN
ES BALOK
ES CURAI
TEKNIK PEMBEKUAN
CONTACT PLATE FREEZING
AIR BLAST FREEZING
SHARP FREEZING
IMMERSION FREEZING
CRYOGENIC FREEZING
TEKNIK-TEKNIK REFRIGERASI HASIL PERIKANAN
Bentuk ikan yang dibekukan :
A. - whole
- drawn fish, dressed
- fillet, steak, stick
B. - individual (1 ekor / 1 potong)
- block (beberapa ekor / potong)
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 26
Udang : - utuh
- kupas tanpa kepala
- kupas rebus
Lobster : - utuh
- tanpa kepala
- direbus (dengan/tanpa kepala)
Kepiting : - daging
- kaki+kulit (segar/masak)
Tiram, kerang : - daging
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 27
Cara Pembekuan :1. Sharp freezer
ikan diletakkan di atas rak dengan pipa-pipa
pendingin
- pembekuan lambat (12-15 jam)
- bahan pendingin : amonia, freon
dialirkan dalam pipa-pipa
- jenis ikan :utuh,udang,fillet, dll.
- suhu : -30 s/d -45°C
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 28
2. Air blast freezer
udara dingin ditiup ke ikan
- sebuah ruangan/kamar/terowongan
- utk pembekuan ikan dlm jumlah besar
- lama pembekuan tergantung kecepatan udara
Catatan : + utk produk berbeda ukuran & jenis
dengan waktu yang sama
- terjadi proses pengeringan produk
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 29
3. Contact / Multi – Plate Freezer
ikan dijepit diantara plat-plat dingin
- untuk produk yang dikemas
mis : fillet, stick, steak, udang, kerang dll. - multi plate f. tdd. beberapa plat yang tersusun
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 30
4. Immersion Freezer (Brine Freezing)
ikan dicelup ke dalam cairan dingin
- untuk ikan-ikan utuh (tongkol, tuna, udang) - cairan paling efektif : lar.garam 22,4%
(pada suhu -21°C masih cair)- jenis lain : - lar. Garam CaCl2 (-48°C)
- alkohol (-67°C)
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 31
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 32
5. Spray Freezer ikan disemprot dengan cairan dingin - ikan dilewatkan gas Nitrogen (-50°C)
precooling - dilakukan penyemprotan cairan Nitrogen (-196°C)
Catatan : +) - proses sangat cepat - ukuran freezer kecil - tidak dibutuhkan pendingin - listrik kecil - pemeliharaan kecil
–) - lebih mahal (4 x air blast freezer) - kontinyuitas Nitrogen kurang
6. Cryogenik Freezing
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 33
IKAN TERTANGKAP
SORTIR (jenis+ukuran)
Ikan kecil Ikan Besar
dicuci disiangi
Dalam : dicuci - karton - pan drawn, fillet stick, dll.
dibungkus plastik
dalam : - pan - karton
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 34
didinginkan (precooling)
dibekukan
glazing
dibungkus dan/atau dipak
cold storage
dipasarkan thawing
diolah
PENANGANAN stlh PEMBEKUAN Glazing +) lapisan es (glaze) pada permukaan ikan dg :
- penyemprotan
- pencelupan
(Fungsi : menghindari dehidrasi dan oksidasi)
Pengepakan Fungsi : - melindungi produk
- memperindah, daya tarik
Syarat : - kedap udara
- menahan uap air
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 35
04/21/23 RAHAYU KUSDARWATI 36
Masuk Cold Storage
untuk mempertahankan daya simpan ikan beku
Catatan : waktu antara keluar freezer cold storage sependek mungkin
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan
37
FERMENTED FISH PRODUCTS
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 38
TRADITIONAL FERMENTED FISH is Formed By Biochemical Changes Similar to Natural Processed.
The Food Value of Fermented Products may be Altered from The Fresh Fish But in Many Aspects Its Benefit in Costomer.
The Advantages of Traditional Fermented Fish Products are :- High Acceptability,- Low Cost- Easy of Preparation- Safety- Improve Digestability, and Absorbability
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 39
• Fermented Fish in Which The Fish Still Retains Its Original Form when The Fermentation was Started.
• Fermented Fish in Which The Fish is Macerated Into Paste-like Products.
• Fermented Fish from which The Fish is Completely
Hydrolized Into Liquid Form.
Traditional Fermented Fish Products Are Simply Divided Into Three Group :
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 40
1. Traditional Product Mainly Fermented by The Action of Enzymes Normaly Present in Fresh Fish and Trails to Which Salt Has Been Added
2. Traditional Product Fermented By The Combined Affects Fish Enzyme Supplemented With Microbial Enzyme Supplied in The Form of Starter Cultures on Fish Flest in Trail With Added Salt
3. Non Traditional Product Manufacture By Accelerated Fermentation, Acid Ensilage and Chemical Hydrolysis
FERMENTED FISH PRODUCTS ARE DIVIDED CATEGORIES ACCORDING TO PROCESSING METHODS :
Rujukan
1. Wini Trilaksani dan Bambang Riyanto, DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan, Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
2. Blog Rahayu Kusdarwati
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 41
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 42
Buku-buku penting
Alasalvar C dan Taylor T. 2002. Seafoods-Quality, Technology, and Nutraceutical Applications. Springer-Herlag Berlin Heidelberg New York.
Bremmer HA. 2002. Safety and Quality Issues in Fish Processing. CRC Press. Woodhead Publishing Limited Canbridge England.
Clucas, Word AR. 1996. Post Harvest Fisheries Development. A Guide to Handling, Preservation, Processing and Quality
Manley DJR. 2000. Technology of Biscuits, Crackers, and Cookies, Third Edition. CRC Press LLC. Boca Raton, Florida. USA.
Park JW dan MT Morrissey. 2000. Surimi and Surimi Seafood. Marcel Dekker Inc., New York.
WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 43