1 KEMOTERAPI 3 dr. Sianny Suryawati Bagian Farmakologi FK UWKS KEMOTERAPI KANKER Konsep : • Obat CCS (cell cycle specific) bekerja spesifik pada sel tumor yang sedang membelah, efektif bila fraksi pertumbuhan sedang tinggi • Obat CCNS (cell cycle non specific) membunuh sel tumor pada fase proliferasi dan fase istirahat • Obat sitotoksik ini bekerja dengan first order kinetic a suatu dosis membunuh sebagian populasi sel (bukan sejumlah sel) • Hipotesis log-kill a kekuatan pembasmian sel kanker oleh obat sitotoksik merupakan fungsi logaritmik • Contoh : 3 dosis log-kill suatu obat dapat menurunkan populasi sel kanker dari 1012 sel manjadi 109 sel (total : 1012-109 atau 999x109 sel)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
KEMOTERAPI 3
dr. Sianny SuryawatiBagian Farmakologi FK UWKS
KEMOTERAPI KANKERKonsep :• Obat CCS (cell cycle specific) bekerja spesifik
pada sel tumor yang sedang membelah, efektifbila fraksi pertumbuhan sedang tinggi
• Obat CCNS (cell cycle non specific) membunuhsel tumor pada fase proliferasi dan fase istirahat
• Obat sitotoksik ini bekerja dengan first order kinetic a suatu dosis membunuh sebagianpopulasi sel (bukan sejumlah sel)
• Hipotesis log-kill a kekuatan pembasmian selkanker oleh obat sitotoksik merupakan fungsilogaritmik
• Contoh : 3 dosis log-kill suatu obat dapatmenurunkan populasi sel kanker dari 1012 selmanjadi 109 sel (total : 1012-109 atau 999x109 sel)
2
3
STRATEGI KEMOTERAPI KANKER1. TERAPI KOMBINASI• Meningkatkan log-kill, dapat timbul efek sinergistik• Bersifat sitotoksik terhadap populasi heterogen
dan mencegah klon yang resisten• Kombinasi obat CCS dan CCNS sel kanker
yang membelah dan yang istirahat• Prinsip pemilihan obat untuk terapi kombinasi :a) Masing-masing obat harus aktif bila digunakan
sendirian melawan sel kanker tertentub) Mekanisme kerjanya berbedac) Resistensi silang antara obat minimal d) Efek sampingnya berbeda
4
2. PULSE THERAPY
• Terapi intermitten, dg pemulihanhematology & imunologi di antaranya
• Obat antikanker dosis sangat besarselama 3-4 minggu untuk mendapatkanefek maksimum pada sel neoplastik
• Baik untuk terapi leukemia, karsinomatestis, dan Wilm’s tumor
• Methotrexate dosis tinggi 36-48 jam diberi leucovorin(formyl tetrahydrofolate) akumulasi oleh sel normal menghindari tahapan dihydrofolate reductase padasintesa asam folat
• Termasuk obat CCS efek primer padafase S siklus sel
• Punya efek imunosupresan
1. METHOTREXATE– Substrat dan inhibitor dihydrofolate reductase penurunan sintesa timidin, nukleotida purin, asam amino mengganggu metabolismeasam nukleat dan protein
2. ETOPOSIDE dan TENIPOSIDE– Meningkatkan degradasi DNA via interaksi dg
topoisomerase II dan menghambat transport electron mitrokondrial
– Bekerja pada fase S akhir dan awal fase G2– Absorpsi per oral baik, eliminasi melalui ginjal– Kombinasi regimen obat untuk Ca paru,
prostate, dan testis– ES : iritasi GIT, mielosupresi, alopecia
15
3. PACLITAXEL dan DOCETAXEL
– Merupakan racun spindle mencegahpenggabungan tubulus dengan monomer tubulin
– Intravena– Ca mamma dan Ca ovarium lanjut– ES Paclitaxel : netropenia, trombositopenia,
neuropati perifer, dan reaksi hipersensitif(selama infuse)
– ES Docetaxel : neurotoksik dan depresi sutul
16
ANTIBIOTIK1.DOXORUBICIN dan DAUNORUBICIN
– Interkalasi antara pasangan basa menghambat topoisomerase II radikalbebas memblok sintesa RNA dan DNA scission strand DNA & disrupsi membran
– Anthracycline, gol. CCNS– Pemberian iv, metabolisme di liver, ekskresi
via empedu dan urine (warna merah)– Idarubicine anthracycline baru AML– ES : gangguan GIT, mielosupresi, alopecia
berat, kardiotoksik dapat dicegah olehDexrazosane
– Sediaan Doxorubicine liposomal <
2. BLEOMYCIN
– Membuat radikal bebas mengikat DNA memecah strand dan menghambat sintesaDNA
– Campuran glikopeptida, aktif pada fase G2 obat CCS
– ES : disfungsi paru (pneumonitis, fibrosis) a lambat dan dose-limiting, reaksi hipersensitif(demam, menggigil, anafilaksis), dan reaksimukokutaneus (alopesia, pembentukanblister, hyperkeratosis)
memblok ikatan estrogen dengan reseptor sensitive estrogren pd sel kanker jaringan mamma dipakaiuntuk Ca mamma (reseptor +) dan profilaksis padawanita resiko tinggi
– Tamoxifen jg dpt dipakai utk Ca endometrium ygresisten thd progestin, ttp dpt mengaktivasi reseptorestrogen hyperplasia dan neoplasia
– ES : mual muntah, hot flush, perdarahan vaginal, hiperkalsemia, disfungsi okuler, edema perifer
– Toremifen antagonis reseptor estrogrn yg baru Ca mamma lanjut
– Flutamide antag. Rec. androgen Ca prostat ES : ginekomasti, hot flushes, disfungsi hepar
19
4. ANALOG GONADOTROPIN-RELEASING HORMONE
– Leuprolide, Goserelin, Nafarelin agonisGnRH pemberian dosis tetap menghambat rilis LH dan FSH pitutary txCa prostat
– ES : pansitopenia, gangguan GIT, hemorrhagic cystitis, alopecia, sterilitas
25
2. CYCLOSPORIN, TACROLIMUS, dan SIROLIMUS
– Antibiotika peptida mengikat imunophyllin mengganggu fungsi sel T
– Siklosporin mengikat cyclophyllin; Tacrolimus mengikat FK Binding Protein (FKBP)
– Kedua kompleks tersebut menghambatcalcineurin berfungsi meregulasi kemampuannuclear factor activated T cell (NF-AT) translokasi ke nucleus dan meningkatkan produksisitokin hasil : produksi sitokin menurun
– Sirolimus mengikat FKBP menghambatrespon sel T thd sitokin ttp produksi sitokin tdkterpengaruh
– Sirolimus inhibitor poten thd proliferasi selB, produksi Ab, respon sel mononuclear thdcolony-stimulating factor
– Faktor utama keberhasilan transplantasiorgan solid
– Pemberian po, metab. hepatic lambat olehsitokrom P450, T1/2 panjang
– ES : disfungsi renal, hipertensi, neurotoksik, hiperglikemia, hiperlipidemia, kolelithiasis
– Sirolimus > sering menyebabkanhiperlipidemia dan toksisitas selhematopoietik
26
3. MYCOPHENOLATE MOFETIL
– Konversi mycophenolic acid menghambat inosine monophosohatedehydrogenase (enzim utk sintesa purin) menekan aktivasi limfosit B & T
– Menginduksi remisi pada px anemia aplastik– ES : reaksi hipersensitif (mis, serum sickness,
10. Rh0(D) IMMUNOGLOBULINE– Preparat IgG mns yg mengandung Ab
utk antigen Rh0(D) eritrosit pd ibuRh0(D) neg, bayi Rh0(D)+ memblokrespon imun primer mencegahpenyakit Rh hemolitik pd bayi baru lahir
– Ibu diterapi dg Rh0(D) Ig Ab maternal utk sel Rh + tdk dihasilkan padakehamilan berikutnya
29
11. MUROMONAB-CD3
– Mengikat antigen CD3 pd permukaantimosit mns dan sel T matur memblok efek membunuh sel T danmengganggu fungsi sel T lainnya mengatasi renal homograft rejection crisis
– Pemberian dosis I demam, dispnea, edema paru, efek hipersensitif
12. DACLIZUMAB– Mengikat subunit a reseptor IL-2
mencegah aktivasi oleh IL-2– Transplantasi ginjal tidak digunakan utk
episode penolakan akut
13. INFLIXIMAB– Mekanisme kerja = etanercept– Menginduksi remisi pd Chron’s dis. yang