KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178 BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TOPIK ASEPTIK DAN ALAT PELINDUNG DIRI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2017
38
Embed
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/.../2017/09/SKILLSLAB-ASEPTIK-DAN-APD.pdf · mengenai fungsi dari pemakaian APD sebelum melakukan tindakan bedah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178
BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK
TOPIK
ASEPTIK DAN ALAT PELINDUNG DIRI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017
1
TIM PENYUSUN
Dr. Kristanto Yuli Yarsa, dr., Sp.B(K)Onk
Betty Suryawati, dr. M.BiomedSc
Leli Saptawati, dr., SpMK
Warsito, dr
Sigit Setyawan, dr., M.Sc
2
Abstrak
Skills Lab keterampilan mencuci tangan mempelajari prosedur tindakan aseptik hand
higiene dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam
bentuk tatap muka dan pembelajaran mandiri.
Mahasiswa diharapkan menguasai proses tindakan aseptik mencuci tangan, waktu
pencucian tangan dan tindakan yang memerlukan pencucian tangan sesuai Standar
Kompetensi Dokter Indonesia 2012. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan menguasai proses
tindakan pemakain alat pelindung diri, dari tahap persiapan, pemakaian dan pasca pemakaian
APD sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas bimbingannya,
sehingga dapat diselesaikan penyusunan BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK
TOPIK ASEPTIK DAN ALAT PELINDUNG DIRI untuk menunjang pelaksanaan pendidikan
dokter dengan kurikulum berbasis kompetensi di Fakultas Kedokteran UNS.
Perubahan paradigma pendidikan kedokteran menyebabkan perlunya dilakukan
perubahan kurikulum pendidikan dokter khususnya kedokteran dasar di Indonesia.
Berkembangnya teknologi kedokteran serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan, dokter umum dituntut terampil dalam memberikan pelayanan kesehatan
termasuk terampil dalam melakukan tindakan aseptik dengan mencuci tangan dengan benar,
serta pemakaian alat pelindung diri yang tepat. Dengan tersusunnya buku ini diharapkan
mahasiswa kedokteran lebih mudah dalam mempelajari dan memahami prosedur mencuci
tangan dengan baik dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.
Sangat disadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan, sehingga sangat diharapkan saran
dan kritik membangun untuk perbaikan buku ini.
Terima kasih dan selamat belajar.
Surakarta, Juli 2017
Tim Penyusun
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………….
Tim Penyusun……………………………………………………………………….
Abstrak…………………………………………………………………………….
Kata Pengantar…………………………………………............................................
Daftar Isi……………………………………………………………………………
Pendahuluan……………………………………………………………………….
Silabus Blok…………………………………………………………………………
Materi Pembelajaran Teknik Aseptik ………………………………………………
1. Cuci tangan sebelum pembedahan............................................................
2. Cuci tangan dengan air dan sabun.............................................................
3. Cuci tangan dengan hand rub....................................................................
Check list cuci tangan ................................................................................................
Materi Alat Pelindung Diri (APD) .............................................................................
Check list Alat Pelindung Diri (APD) .......................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................
1
2
3
4
5
6
7
8
17
20
36
39
5
PENDAHULUAN
Mencuci tangan (hand hygiene) merupakan prosedur tindakan aseptik untuk menjaga
kebersihan tangan pemeriksa. Hal ini wajib dilakukan untuk menghindari penularan penyakit
antar pasien, petugas dan pengunjung RS.
Pada kegiatan keterampilan teknik aseptik mahasiswa akan belajar mengenai fungsi dari
teknik aseptik sebelum melakukan tindakan bedah baik itu minor surgery atau major surgery,
dan atau tindakan medis di luar ruang operasi.
Setelah mempelajari keterampilan Teknik Aseptik ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui manfaat teknik aseptik.
2. Melakukan semua langkah cuci tangan (hand hygiene) dengan benar baik saat di ruang
operasi maupun di luar ruang operasi
3. Mengetahui 5 moments hand hygiene
Pada kegiatan keterampilan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) mahasiwa akan belajar
mengenai fungsi dari pemakaian APD sebelum melakukan tindakan bedah baik itu minor
surgery atau major surgery, dan atau tindakan medis di luar ruang operasi.
Setelah mempelajari keterampilan pemakaian APD ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui prinsip penggunaan APD (sarung tangan, masker, head cap, dan gown)
2. Menerapkan pemasangan APD sesuai indikasi dengan benar
3. Mengetahui cara memakai dan cara melepas APD dengan teknik aseptik secara benar
4. Mengetahui cara menggunakan APD di ruang operasi
6
SILABUS BLOK
Program Studi : Kedokteran
Kode Keterampilan Klinik :
Topik : Keterampilan Mencuci Tangan Bobot :0.5 SKS
Semester : I (satu) Standar Kompetensi : Mampu melakukan teknik aseptik terutama mencuci tangan dengan benar dan mampu memakai alat pelindung
diri dengan benar
Prasyarat : -
Tujuan
Pembelajaran
Indikator Pengalaman Belajar Materi Pokok Alokasi
waktu
(menit)
Sumber/
Bahan Ajar
Penilaian
Teknik Cuci
Tangan
1. Memahami manfaat
teknik aseptik dan
sterilisasi
2. Melakukan semua
langkah cuci tangan (hand
hygiene)
dengan benar baik saat
di
ruang operasi maupun
di luar ruang operasi
3. Mengetahui 5
moments hand
hygiene
1. Kuliah Pengantar
2. Terbimbing
3. Kegiatan tidak
terstruktur
4. OSCE
1. Fisiologi
2. Five momment
hygiene
3. 7 langkah
mencuci tangan
1. Kuliah Pe
ngantar: 1 x
100 menit
2.
Terbimbing
2x100menit
3. Kegiatan
mandiri : 1 x
100 menit
4. OSCE : 1 x
100 menit
1. Buku
Manual
Skillslab
2. Textbook
OSCE
Mampu
melakukan
keterampilan
pemakaian APD
1. Memahami manfaat
teknik aseptik dan
sterilisasi
2. Memakai sarung tangan
dengan teknik aseptik.
3. Memakai masker, head
1. Kuliah Pengantar
2. Terbimbing
3. Kegiatan tidak
terstruktur
4. OSCE
1. Fisiologi
1. Buku
Manual
Skillslab
2. Textbook
7
cap dan gown dengan
teknik aseptic.
4. Menjaga sterilitas alat
dan medan operasi.
5. Melakukan sterilisasi
terhadap alat-alat medis
dengan teknik yang tepat
8
TEKNIK ASEPTIK
MATERI PEMBELAJARAN
Tindakan hand hygiene tidak hanya dilakukan di ruang operasi namun juga harus
dilakukan di luar ruang operasi.Pelaksanaan hand hygiene harus memenuhi 2 hal, yaitu tepat
waktu dan tepat cara. Waktu atau saat harus melakukan hand hygiene mencakup 5 saat (five
moments hand hygiene), sedangkan cara melakukan hand hygiene harus mengikuti 6
langkahhand hygiene.
Berdasarkan guideline dari WHO tahun 2009 mengenai hand hygiene, terdapat 5 saat harus
mencuci tangan. Lima saat tersebut adalah :
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar perawatan pasien
9
Gb 1. Lima saat harus mencuci tangan
Sumber : WHO on hand hygiene in health care, 2009
PROSEDUR PELAKSANAAN KETERAMPILAN KLINIK
B. Alat dan bahan
1. Hand rub alcohol base
2. Sabun
3. Sumber air mengalir (keran/wastafel)
4. Tissue atau handuk bersih sekali pakai (untuk di luar ruang operasi), handuk steril
(khusus untuk ruang operasi),
C. Tahap Persiapan
1. Mengecek alat dan bahan untuk latihan terbimbing
2. Melakukan review materi tentang latihan terbimbing
3. Instruktur menjelakan tahapan bimbingan yaitu demonstrasi oleh instruktur
dilanjutkan dengan kegiatan mandiri
10
D. Tahap Pelaksanaan
Cuci tangan (hand hygiene) dapat dilakukan dengan menggunakan hand rub berbasis
alkohol atau pun dengan sabun dan air mengalir baik di luar ruang operasi maupun di
dalam ruang operasi (sebelum pembedahan).
1. Teknik mencuci tangan di luar ruang operasi
a. Mencuci tangan dengan hand rub
Apabila tangan kita tidak tampak kotor atau tidak tampak ada material infeksius
yang menempel di tangan, cuci tangan cukup dilakukan dengan hand rub
(direkomendasikan menggunakan hand rub berbasis alkohol). Gambar 2
menunjukkan langkah-langkah dan durasi waktu cuci tangan menggunakan
hand rub.
Gambar 2. Langkah mencuci tangan dengan hand rub (berbasis alkohol)
Sumber : WHO guidelines on hand hygiene in health care, 2009
11
b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Apabila tangan kita tampak kotor atau apabila terdapat material infeksius yang
menempel di tangan, maka kita harus melakukan cuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, cuci tangan harus
dilakukan dengan langkah maupun durasi waktu yang benar seperti tampak pada
gb. 3.
Gambar 3. Langkah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
Sumber : WHO guidelines on hand hygiene in health care, 2009
12
2. Teknik mencuci tangan di dalam ruang operasi (sebelum pembedahan)
Uji coba klinis secara acak yang membandingkan handrub berbasis alkohol dengan
klorheksidin ternyata tidak menunjukkan aktifitas pengurangan infeksi pada luka bedah,
walaupun secara in vitro formulasi berbasis alkohol lebih baik dibanding dengan klorhexidin.
Oleh karena itu, peningkatan yang cukup besar dalam aktivitas antimikroba dalam formulasi
kebersihan tangan bedah tidak mungkin menyebabkan pengurangan infeksi pada luka
bedahyang signifikan. Infeksi ini merupakan hasil dari beberapa faktor risiko yang terkait
dengan pasien, ahli bedah, dan lingkungan perawatan kesehatan, dan pengurangan hanya satu
faktor risiko akan memiliki pengaruh terbatas pada keseluruhan hasil.
Persiapan sterilisasi pra-pembedahan bertujuan untuk mengurangi pelepasan bakteri dari
tangan tim bedah selama prosedur berlangsung ke luka terbuka pada pasien. Berbeda dengan
handwash atau handrub, persiapan tangan bedah harus menghilangkan sementara dan
mengurangi flora residen. Prosedur ini juga harus menghambat pertumbuhan bakteri di
bawah sarung tangan. Sebagian besar pedoman melarang perhiasan atau jam tangan di tangan
tim bedah. Kuku buatan merupakan faktor risiko yang penting, karena dikaitkan dengan
perubahan flora normal dan menghambat kebersihan tangan yang tepat. Oleh karena itu,
mereka harus dilarang untuk tim bedah atau di ruang operasi.
Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir dan dengan gosok tangan. Produk
yang paling umum digunakan untuk antisepsis tangan bedah adalah sabun chlorhexidine atau
povidone-iodine. Air hangat membuat antiseptik dan sabun bekerja lebih efektif, sementara
air yang sangat panas menghilangkan lebih banyak asam lemak pelindung dari kulit. Karena
itu, cuci dengan air panas sebaiknya dihindari. Hampir semua penelitian mencegah
penggunaan sikat. Pada awal tahun 1980an, Mitchell dan rekannya menyarankan sebuah
scrub tangan bedah tanpa kuas. Baru-baru ini, bahkan percobaan klinis acak terkontrol gagal
menunjukkan efek antimikroba tambahan dengan menggunakan sikat. Bisa dibayangkan
bahwa sikat bisa bermanfaat pada tangan terlihat kotor sebelum memasuki ruang operasi.
Anggota tim bedah yang telah mencemari tangan mereka sebelum memasuki rumah sakit
mungkin ingin menggunakan spons atau sikat agar tangan mereka terlihat bersih sebelum
memasuki area ruang operasi. Iritasi kulit dan dermatitis lebih sering diamati setelah scrub
tangan bedah dengan chlorhexidine dibandingkan dengan penggunaan antisepsis tangan
bedah dengan bilas berbasis alkohol.197 Secara keseluruhan, dermatitis kulit lebih sering
dikaitkan dengan antisepsis tangan menggunakan sabun obat daripada dengan handrub
13
berbasis alkohol. Handuk kain steril paling sering digunakan di bioskop operasi untuk
mengeringkan tangan basah setelah antisepsis tangan bedah.
Beberapa handrub berbasis alkohol telah dilisensikan ke pasar komersial, seringkali dengan
senyawa penguat tambahan lainnya (misalnya klorheksidin glukonat atau senyawa amonium
kuaterner) yang membatasi pertumbuhan kembali bakteri pada tangan yang bersarung.
Khasiat antimikroba dari formulasi berbasis alkohol lebih unggul dari semua metode
persiapan bedah bedah pra-operasi yang ada saat ini.
Tidak perlu mencuci tangan sebelum handrub kecuali tangan terlihat kotor atau kotor. Tangan
tim bedah harus bersih saat memasuki ruang operasi dengan mencuci dengan sabun.
Sementara handwash ini dapat menghilangkan risiko kontaminasi dengan spora bakteri, data
eksperimental dan epidemiologis gagal menunjukkan efek tambahan mencuci tangan sebelum
menggunakan handrub dalam keseluruhan pengurangan flora kulit. Aktivitas formulasi
handrub bahkan dapat terganggu jika tangan tidak benar-benar dikeringkan sebelum
menerapkan handrub atau dengan fase pencucian itu sendiri. Handwash sederhana dengan
sabun dan air sebelum memasuki area operasi sangat dianjurkan untuk menghilangkan risiko
kolonisasi dengan spora bakteri. Sabun sudah cukup dan prosedurnya diperlukan hanya saat
memasuki ruang operasi: mengulangi handrubbing tanpa handwash atau scrub sebelumnya
dianjurkan sebelum beralih ke prosedur selanjutnya.
Metode cuci tangan dengan sabun dan udara mengalir juga dengan tangan menggosok
berbasis alkohol sama-sama mampu mengurangi infeksi pada luka bedah. Preferensi harus
diberikan pada produk berbasis alkohol. Selain itu, beberapa faktor termasuk tindakan cepat,
penghematan waktu, efek samping yang kurang, dan tidak ada resiko rekontaminasi dengan
cara membilas tangan dengan air, jelas mendukung penggunaan handrubbing presurgical.
Meskipun demikian, beberapa ahli bedah mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan operasi handsley sebagai ritual untuk persiapan intervensi dan sebuah peralihan
dari handcrub ke handrub harus disiapkan dengan hati-hati. Di negara-negara dengan sumber
daya terbatas, terutama bila ketersediaan, kuantitas atau kualitas air diragukan, panel ahli saat
ini jelas-jelas lebih memilih penggunaan handrub berbasis alkohol untuk persiapan tangan pra
bedah.
14
Gambar 4. Langkah mencuci tangan menggunakan handrub berbasis alkoholpra
bedah
15
Sumber : WHO guidelines on hand hygiene in health care, 2009
16
E. Interpretasi Hasil
Kesalahan yang sering terjadi :
1. Langkah cuci tangan tidak urut
2. Ada langkah yang terlewat
3. Semua langkah dilakukan semua namun durasi mencuci tangan terlalu cepat atau
terlalu lama
4. Tidak mematuhi 5 moments hand hygiene terutama momen 1 dan momen 5 sering
terlewat.
5. Mematikan kran dengan tangan yang sudah dicuci, bukan dengan tissue atau
handuk
6. Cuci tangan di ruang operasi arah cuci tangan kadang dari siku menuju telapak
tangan
17
LEMBAR EVALUASI
CHECKLIST
KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN
SEBELUM TINDAKAN PEMBEDAHAN
No Aspek Ketrampilan Cek
1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan
tangan dan leher.
2 Mengambil ± 5 ml handrub berbasis alkohol diletakkan di telapak tangan
kiri. Mengoperasikan wadah handrub dengan siku tangan kanan
3 Merendam kuku jari tangan kanan dihandrub yang ada di telapak tangan
kiri selama ± 5 detik.
4 Mengusapkan handrub dari ujung jari sampai dengan ke siku dengan
gerakan memutar sampai dengan handrub mengering (10-15 detik)
5 Dengan posisi tangan di atas siku, ambil antiseptik secukupnya dan
mencuci tangan lagi mulai dari ujung jari sampai ke siku
6 Ambil handrub pada kedua tangan dengan telapak tangan membentuk
kantong.
7 Meratakan handrub ke seluruh telapak tangan.
8 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari
menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri
9 Menggosong telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari
menggosok sela-sela jari
10 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang
berlawanan, posisi saling mengunci.
11 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang
berlawanan
12 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang
berlawanan
13 Biarkan tangan kering di udara
18
CHECKLIST
KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN
DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR DI LUAR RUANG OPERASI
No Aspek Ketrampilan Cek
1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan tangan,
siapkan sabun dan tissue atau handuk sekali pakai, pastikan air dapat
mengalir.
2 Membasahi tangan dan lengan sampai pergelangan tangan dan menuang
sabun secukupnya.
3 Meratakan sabun ke seluruh telapak tangan.
4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari
menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri
5 Menggosong telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari
menggosok sela-sela jari
6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang
berlawanan, posisi saling mengunci.
7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang
berlawanan
8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang
berlawanan
9 Membilas tangan dengan air mengalir
10 Mengeringkan tangan dengan tissue bersih atau handuk sekali pakai
11 Menutup kran air dengan menggunakan tissue ayau handuk
19
CHECKLIST
KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN
DENGAN ALKHOHOL DI LUAR RUANG OPERASI
No Aspek Keterampilan Cek
1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan dan pergelangan tangan.
2 Ambil alkohol pada kedua tangan dengan telapak tangan membentuk
kantong.
3 Meratakan alkohol ke seluruh telapak tangan.
4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari
menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri
5 Menggosong telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari
menggosok sela-sela jari
6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang
berlawanan, posisi saling mengunci.
7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang
berlawanan
8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang
berlawanan
9 Biarkan tangan kering di udara
20
ALAT PELINDUNG DIRI
(PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT)
MATERI PEMBELAJARAN
Salah satu komplikasi yang sering terjadi setelah suatu tindakan bedah adalah infeksi
yang disebabkan oleh kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Komplikasi yang sering
menyertai tindakan bedah atau tindakan invasif yang lain harus dicegah untukmengurangi
angka morbiditas dan mortalitas dan mempercepat penyembuhan luka. Salah satu cara
mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan teknik kerja yang aseptik.
Teknik aseptik adalah salah satu cara untuk memperoleh dan memelihara keadaan
steril, dasar dari teknik ini adalah bahwa infeksi berasal dari luar tubuh, sehingga teknik ini
dipakai untuk mencegah masuknya infeksi dari luar tubuh melalui tempat pembedahan.
Aseptik adalah segala tindakan dan prosedur yang bertujuan untuk meminimalkan
kontaminasi oleh patogen. Tujuan akhir dari aseptik adalah untuk menghindarkan pasien dari
infeksi dan untuk mencegah penyebaran patogen, sehingga dengan teknik aseptik yang baik
selain dapat menghindarkan infeksi pada penderita juga akan melindungi dokter agar tidak
terinfeksi oleh penderita.
Patogen mungkin menyebabkan infeksi melalui kontak dengan lingkungan, personel,
atau alat-alat medis. Situasi yang mengharuskan keadaan aseptik termasuk pembedahan,