Kemampuan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Supervisi Pendidikan {15 KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI PENDIDIKAN (Studi pada Guru di SMAN 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar) Mailinda Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, e-mail: [email protected]ABSTRAK Supervisi pendidikan adalah aktivitas akademik berupa pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan lebih tinggi, bertujuan untuk meningkatkan mutu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kemampuan kepala sekolah dalam menyusun program supervisi, 2) pelaksanaan dan 3) evaluasi dalam supervisi, 4) hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi pada guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kepala sekolah mampu dalam menyusun program supervisi berdasarkan KTSP dengan berpedoman pada BSNP. 2) Pelaksanaan supervisi diawali dengan menyiapkan instrumen supervisi dan mensosialisasikan kegiatannya. Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi pendidikan melibatkan wakil kepala sekolah dan guru senior sebagai supervisor. 3) Evaluasi yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi yaitu dengan mengukur dan membandingkan instrumen supervisi seperti desain silabus dan RPP, metode pembelajaran dan penilaian. 4) Hambatan-hambatan yang terjadi adalah spesialisasi supervisor tidak sama dengan guru yang di supervisi, sehingga hasil dari pelaksanaan supervisi tidak tercapai seperti yang diharapkan, serta pelaksanaan supervisi belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan program yang telah disusun, baik dari segi jumlah kunjungan, maupun jadwal yang telah ditentukan. Key Word: Kemampuan Kepala Sekolah dan Supervisi Pendidikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kemampuan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Supervisi Pendidikan
{15
KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI PENDIDIKAN
(Studi pada Guru di SMAN 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar)
Mailinda
Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala,
Supervisi pendidikan adalah aktivitas akademik berupa pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan lebih tinggi, bertujuan untuk meningkatkan mutu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kemampuan kepala sekolah dalam menyusun program supervisi, 2) pelaksanaan dan 3) evaluasi dalam supervisi, 4) hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi pada guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kepala sekolah mampu dalam menyusun program supervisi berdasarkan KTSP dengan berpedoman pada BSNP. 2) Pelaksanaan supervisi diawali dengan menyiapkan instrumen supervisi dan mensosialisasikan kegiatannya. Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi pendidikan melibatkan wakil kepala sekolah dan guru senior sebagai supervisor. 3) Evaluasi yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi yaitu dengan mengukur dan membandingkan instrumen supervisi seperti desain silabus dan RPP, metode pembelajaran dan penilaian. 4) Hambatan-hambatan yang terjadi adalah spesialisasi supervisor tidak sama dengan guru yang di supervisi, sehingga hasil dari pelaksanaan supervisi tidak tercapai seperti yang diharapkan, serta pelaksanaan supervisi belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan program yang telah disusun, baik dari segi jumlah kunjungan, maupun jadwal yang telah ditentukan. Key Word: Kemampuan Kepala Sekolah dan Supervisi Pendidikan
Vol. 2, No. 2, Juli 2014
16}
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peningkatan mutu pendidikan
merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Tugas pembinaan,
pengajaran dan pembelajaran diembankan pada guru sebagai pelaksana
pendidikan di tingkat satuan pendidikan persekolahan.
Dalam hal ini profesionalisme menjadi tuntutan dari setiap pekerjaan guru.
Apalagi profesi guru yang sehari-hari menangani benda hidup yang berupa anak-
anak atau siswa dengan berbagai karakteristik yang masing-masing tidak sama.
Pekerjaan sebagai guru menjadi lebih berat tatkala menyangkut peningkatan
kemampuan anak didiknya, sedangkan kemampuan dirinya mengalami stagnasi.
Oleh sebab itu profesionalisme guru harus selalu ditingkatkan.1
Supervisi terhadap guru sangat dibutuhkan dalam kondisi sekarang, di
mana kompetensi profesional guru masih tergolong rendah dalam menyesuaikan diri
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas
masyarakat. Supervisi adalah suatu usaha untuk menstimulasi, mengkoordinasi dan
membimbing secara kontinu pertumbuhan guru di sekolah baik secara individual
maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan
seluruh fungsi pengajaran.2 Oleh karena itu, keberadaan supervisi sebagai bantuan
profesional kepada guru mutlak diperlukan dan harus dilaksanakan secara efektif.
Kepala Sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor
dituntut dari dirinya suatu kompetensi yang memungkinkannya dapat
atau mampu meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat yang
diperlukan bagi upaya mencapai kemajuan sekolahnya. Dengan
demikian, diharapkan berbagai tujuan pendidikan pada tingkat sekolah
tersebut dapat dicapai secara maksimal.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13
Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah menegaskan bahwa
____________
1 Jamaluddin Idris, Sekolah Efektif dan Guru Efektif. (Banda Aceh: Taufiqiyah Sa’adah,
2007), hal. 30. 2 Piet Sahertian, Konsep Dasar dan..., hal. 17.
Kemampuan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Supervisi Pendidikan
{17
seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi
pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman
juga diperlukan, (5) usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru,
sehingga memperoleh kepuasan.15
Dengan adanya evaluasi supervisi akan diketahui keunggulan dan
kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran, sejak dari awal, selama dalam
proses, dan akhir pelaksanaan pembelajaran.
4. Hambatan-Hambatan dalam Pelaksanaan Supervisi Guru oleh Kepala
Sekolah
Dengan adanya kegiatan supervisi di sekolah dan kunjungan kelas
dapat diperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar.
Dengan data itu supervisor dapat berbincang dengan guru tentang kesulitan
yang dihadapi guru-guru dan pada kesempatan itu guru-guru dapat
mengemukakan pengalaman-pengalaman yang berhasil dan hambatan yang
dihadapi serta meminta bantuan, dorongan dan penyelesaian dari hambatan
tersebut. Guru berperan sebagai perencana (disegner), pelaksana (implementer)
dan penilai (evaluator) pembelajaran.16
Kompetensi kepala sekolah yang telah melaksanakan supervisi
diharapkan akan mampu mengidentifikasi para guru yang bermasalah atau yang
kurang profesional dalam melaksanakan tugas, sehingga pada akhirnya diketahui
titik kelemahan yang menghambat pencapaian tujuan pendidikan untuk
selanjutnya segera dicarikan solusinya.
D. Penutup
Program supervisi pendidikan disusun oleh kepala sekolah
berdasarkan KTSP dan berpedoman pada BSNP, berupa program kegiatan,
program tahunan, program semester, jadwal kegiatan supervisi jadwal
kunjungan kelas, menginventaris temuan supervisi dan menyusun laporan
pelaksanaan supervisi.
____________
15 Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2009), hal. 84.
16 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), hal. 14.
Kemampuan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Supervisi Pendidikan
{27
Pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, diawali dengan menyiapkan
instrumen pelaksanaan supervisi terlebih dahulu dan mengadakan pertemuan
dengan wakil kepala sekolah dan para guru untuk mensosialisasikan program
dan pelaksanaan supervisi kepada wakil kepala sekolah dan guru. Pelaksanaan
supervisi oleh kepala sekolah belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan program
yang telah disusun.
Evaluasi yang dilakukan dapat mengukur, membandingkan,
membuat instrumen yang telah dilaksanakan berupa penilaian perangkat
pembelajaran seperti desain materi ajar dalam silabus dan Rencana Program
Pembelajaran (RPP) beserta alat peraga, desain teknik penerapan materi
pembelajaran, desain motivasi siswa dan desain penilaian dalam proses
pembelajaran. Hasil evaluasi yang dilakukan akan dijadikan sebagai pola
dalam menyusun program tindak lanjut berikutnya.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh kepala SMAN 1 Montasik
Kabupaten Aceh Besar dalam supervisi pendidikan adalah ketidaksesuaian
antara mata pelajaran supervisor dengan guru yang di supervisinya, jadwal
supervisi kadang juga tidak sesuai dengan yang telah dijadwalkan. <^>
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bafadal, Ibrahim. 2007. Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto, H. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Harun, Cut Zahri. 2010. Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Yogyakarta:
Pena Persada. Idris, Jamaluddin. 2007. Sekolah Efektif dan Guru Efektif. Banda Aceh:
Taufiqiyah Sa’adah. Mantja, W. 2007 Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan
dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas. Mukhtar dan Iskandar. 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Gaung Persada Press. Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Murniati AR. 2008. Manajemen Strategik Peran Kepala Sekolah dalam
Pemberdayaan SDM. Bandung: Citapusaka Media Perintis.
Vol. 2, No. 2, Juli 2014
28}
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah. Depdiknas. Jakarta.
Purwanto, M. Ngalim. 2006. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.
Sagala, Syaiful. 2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sahertian, Piet. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Syahminan, S. (2014). Modernisasi Sistem Pendidikan Islam di Indonesia pada Abad 21. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 2(2), 235-260.
Tabrani ZA. (2012a). Future Life of Islamic Education in Indonesia. International Journal of Democracy, 18(2), 271–284.
Tabrani ZA. (2013a). Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Satuan Pendidikan Keagamaan Islam (Tantangan Terhadap Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah). Serambi Tarbawi, 1(2), 65–84.
Tabrani ZA. (2013b). Modernisasi Pengembangan Pendidikan Islam (Suatu Telaah Epistemologi Pendidikan). Serambi Tarbawi, 1(1), 65-84.
Tabrani ZA. (2013b). Pengantar Metodologi Studi Islam. Banda Aceh: SCAD Independent.
Tabrani ZA. (2014a). Buku Ajar Filsafat Umum. Yogyakarta: Darussalam Publishing.