Top Banner
KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan) Di Susun oleh: 1. Afidatul Munawaroh (08340445) 2. Arif Fatoni (08340451) 3. Larasati (08340481) 4. Maya Kartika (08340486) 5. Nurfitriana Mustofa (08340499) 6. Reva Yuliandris (08340504) 7. Siska Liftiana Sari (08340509) 1
55

KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Jul 28, 2015

Download

Documents

Ayu Anggelia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR

(Metode Dan Media Pembelajaran Dalam

Standar Proses Pendidikan)

Di Susun oleh:

1. Afidatul Munawaroh (08340445)

2. Arif Fatoni (08340451)

3. Larasati (08340481)

4. Maya Kartika (08340486)

5. Nurfitriana Mustofa (08340499)

6. Reva Yuliandris (08340504)

7. Siska Liftiana Sari (08340509)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAN METRO

2010

1

Page 2: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

BAB I

PENDAHULUAN

Seperti yang telah dikemukakan di muka, metode adalah cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun ter capai secara optimal. Ini berarti,

metode digunakan untuk merealisasikanstrategi yang telah ditetapkan. Dengan

demikian, metode dalam rangkaian system pembelajaran memegang peran yang

sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat

tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran.

2

Page 3: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penggunaan Metode Pembalajaran

Berikut ini disajikan beberapa metode pembelajaran yang bias digunakan

untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran.

1. Ceramah

Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui

penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.

Metode caramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan

oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa

pertimbangan tertentu, juga ada factor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa.

Guru biasanya sebelum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan

pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka ada

belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah,

sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru

berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan strategi pemebelajaran ekspositori.

a. Kelebihan Dan Kelemaha Metode Ceramah

Ada beberapa alas an mengapa ceramah sering digunakan. Alsan ini sekaligus

merupakan keunggulan metode ini.

1) Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ untuk dilakukan.

Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan

peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti

demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya

mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan

persiapan yang rumit.

3

Page 4: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi

pelajran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh

guru dalam waktu yang singkat.

3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.

Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu

ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

4) Mmmelalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena

sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan

ceramah.

5) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih

sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak

memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati

tempat duduk untuk mendengarkan guru, mmaka ceramah sudah dapat

dilakukan.

Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa

kekurangan, di antaranya:

1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas

pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemhana yang paling

dominant. Sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya,

sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai

guru.

2) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya

verbalisme. Verbalisme adalah: “penyakit” karena itu, dalam proses

penyajiannya guru hanya mengandalkan auditifnya. Sedangkan, disadari

bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam

ketajaman menangkap materi pemebelajaran melalui pendengarannya.

3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering

dianggap sebagai metode yang membosankan. Serig terjadi, walaupun secara

fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak

4

Page 5: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

mengikuti jalannya proses pebelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana,

atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.

4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah

mengerti apa yang dijelaskan atau elum. Walaupun ketika siswa diberi

kesepatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu

tidak menjamin seluruhnya sudah paham.

b. Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah

Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, baik

pada tehap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.

1) Tahap persiapan

Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses embelajaran adalah proses

yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan

langkah awal yang harus diersiapkan guru.apa yang harus dikuasai siswa

setelah proses pembelajaran dengan ceramah berakhir

Menentukan pokok-pokok materi yang akan dicermahkan. Keberhasilan suatu

ceramah sangat tergantung kepada tingkahat penguasaan guru tentang materi

yang akan diceramahkan. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-

pokok materi yang harus disampaikan sessuai dengan tujuan pembelajaran

yang dipersiapkan ilustrasi-ilustrasi yag yag relevan untuk memperjelas

informasi yang akan disampaikan.

Mempersiapkan alat Bantu. Alat Bantu sangat diperlukan untuk menghindari

kesalahan persepsi dari siswa. Alat Bantu tersebut misalnya dengan

mempersiapkan transparasnsi atau media grafis lainnya untuk eningkatkan

kualitas ceramah.

5

Page 6: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:

a) Langkah pembuka

Langkah pembukaan dalam metode ceraah merupakan langkah yang

menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentunakn oleh langkah

ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.

Yakin bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu,

guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai oleh

siswa. Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin dicapai? Oleh

karena tujuan akan mengarahkan segala aktivitas siswa, dengan demikian

penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa utuk termotivasi mengikuti

proses pembelajaran melalui ceramah itu.

Melakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi elajaran

yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah

apersepsi dalam langkah pembukuan ini adalah untuk mempersiapkan secara

mental agar siswa mampu dan dapat meneima materi pembelajaran. Ibarat

dalam sebuah pesta, kita akan merasa senang dank eras tinggal di pesta

manakala seluruh tamu undangan beserta tuan rumah.nya kita kenali dan

bahkan akrab dan bersahabat. Sebaliknya, kita ingin cepat keluar atau pulang,

bahkan kita tidak ingin menghadiri atau dating ke pesta itu manakala tuan

rumah dan seluruh tamu undangan tidak kita kenali. Nah, demikian juga

dengan langkah aperse4psi langkah ini pada dasarnya langkah untuk

menciptakan kondisi agar materi pelajranan itu mudah masuk dan menempel

di otak.

b) Langkah penyajian

Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara

berturut. Agar ceramah kita berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru

harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang

6

Page 7: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada eberapa hal yang dapat

dilakukan:

Menjaga kontak mata secara terus-menerus dengan siswa. Kontak mata adalah

suatu isyarat darii guru agar siswa mau memerhatiakn. Selain itu, kontak mata

juga dapat juga berarti sebuah penghargaan diri guru kepada siswa. Siswa

yang selalu mendapatkan pandangan dari guru akan merasa dihargai dan

diperhatikan. Usahakan walaupun guru harus menulis di papan tuli kontak

mata tetap diperhatikan dengan tak berlama-lama menghadap papan tulis atau

membuat catatan yang panjang di papan tulis.

Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa. Oleh sebab

itu, sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah yang kurang popular.

Selain itu, jaga intonasi suara agar seluruh siswa dapat mendengarnya dengan

baik.

Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat agar

mudah ditangkap oleh siswa.

Tampilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil apapun respons siswa

harus kita tanggapi. Apabila siswa memberikan respons yang tepat, seeralah

kita beri penguatan dengan memberikan semacam pujian yang membanggakan

hari. Sedangkan, seandainya siswa memberikanrespons yang kurang tepat,

segeralah tunjukkan ahwa respons siswa perlu perbaikan dengan tikan

menyinggung perasaan siswa.

Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar. Kelas

yang kondusif memungkinkan siswa tetap bersemangat dan penuh motivasi

untuk belajar. Cara yang dapat digunakan untuk menjaga agar kelas tetap

kondusif adalah dengan cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan

akrab, penuh gairah menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-sekali

memberikan humor-humor yang segar dan menyenangkan.

c) Langkah mengakhiri atau penutup ceramah.

Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan

dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang

7

Page 8: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelaaran. Hal-hal yang dapat

dilakukan untuk keperluan tersebut di antaranya:

Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi

pelajaran yang abru saja disampaikan.

Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan

tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.

Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi

pembelajaran yang baru saja disampaikan.

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertujukkankepada siswa tentang suatu prses, situasi atau

benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode

penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara liasan oleh guru.

Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan,

akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam

strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung

kebrhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

a. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Sebagai suatu etode pemebelajaran demonstrasi memilikibeberapa kelebihan,

di antaranya:

1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab

siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan

2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebabsiswa tak hanya

mendengarkan, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan

untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa

akan lebih meyakini kebenaran materi pebelajaran.

8

Page 9: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa

kelemahan, di antaranya

1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang. Sebab tanpa

persiapan yang memadai demonstrasi bias gagal sehingga dapat

menyegbabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk

menghasilakan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberpaa kali

mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat mamakan waktu yang banyak.

2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-baan, dan tempat yang memadai

yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih

mahal dibandingkan dengan ceramah.

3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus,

sehingga guru dituntut untuk berkerja lebih profesional. Di samping itu

demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk

keberhasilan proses pembelajaran siswa.

b. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

1) Tahap Persiapan

Padad ahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:

Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi

berakhir tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap,

atau keterampilan tertentu.

.persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk

menghindari kegagalan.

Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang

diperlukan.

9

Page 10: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

2) Tahap Pelaksanaan

a) Langkah Pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di

antaranya:

Aturlah temat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan

dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

Kemukakan tujuan apa yang harus dicapaioleh siswa.

Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oelh siswa, misalnya siswa

ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan

demonstrasi.

b) Langkah pelaksanaan demonstrasi

Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk

berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki

sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi.

Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang

menegangkan

Yakinkan ahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan

memerhatikan reaksi seluruh siswa.

Erikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut

sesuai dengan apa yang dilihat dari peruses demonstrasi itu.

c) Langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai delakukan, proses pebelajran perlu diakhiri

dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan

demonstrasi dan peruses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan

untuk meyakinkan apakah siswa mamahami proses demonstrasi itu atau tidak.

Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakuan

evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan

selanjutnya.

3. Metode Diskusi

10

Page 11: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Metode diskusi adalah metode pemebelajaran yang menghadapkan siswa

pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan

suatu permasalahan, menjawab petanyaan, menambah dan memahami

pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena

itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskuasi lebih

bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara

bersama-sama. Selama ini banyak guru ang erasa kebaratan untuk menggunakan

metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari

asumsi: pertama, diskusi merupakan siswa muncul secara spontan, sehingga hasil

dan arah diskusi sulit ditentukan; kedua, diskusi biasanya memerlukan waktu

yang cukup panjang, padahal waktu pebelajaran di dalam kelas sangat terbatas,

sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara

tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan

perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bias dihindari.

Dilihat dari pengorganisasian materi pemebelajaran, ada perbedaan ang

sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu ceramah dan

demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah atau

demonstrasi materi pelajaran sudah dirganisir sedemikian rupa sehingga guru

tinggal menyampaikannya, maka tidak demikian halnya dengan metode diskusi.

Pada meode ini bahan atau materi pemelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta

tidak disajikan secara organisir oleh siswa sendiri, oleh karena tujuan utama

metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar

Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses

pemebelajaran. Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi

kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan oleh

kelas secara keseluruhan. Yang mengatur jalannya diskusi adalah guru itu sendiri.

Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini siswa dibagi dalam

beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan

diskusi ini dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah.

Setiap kelmpok memecahkan submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi

diakhiri dengan laporan setiap kelompok.

11

Page 12: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Jenis apa pun diskusi yang digunakan menurut Bridges (1979), dalam

proses pelaksanaannya, guru harus mengatur kondisi agar (1) setiap siswa dapat

bicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya; (2) setiap siswa harus saling

mendengar pendapat orang lain; (3) setiap siswa harus saling memberikan

respons; (4) setiap siswa harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang

dianggap penting; dan (5) melalui diskusi setiap siswa harus dapat

mengembangkan pengetahuannya serta memahami isu-isu yang dibicarakan

dalam diskusi.

Kondisi tersebut ditekankan oleh Bridges, seab diskusi merupakan metode

pemebelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi

pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Strategi ini diharapkan bias

mendorong siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah serta

dapat mengembangkan pengetahuan siswa.

a. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi

Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan

belajar mengajar.

1) Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam

memebrikan gagasan dan ide-ide.

2) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertuka pikiran dalam mengatasi setiap

permasalahan.

3) Dapat melatih siswa utuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara

verbal. Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa untuk menghargai

pendapat orang lain.

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki bebrapa kelemahan, di

antaranya:

1) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa

yang memiliki keterampilan berbicara

2) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan

menjadi kabur.

12

Page 13: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

3) Memerlukan waktu yang cukuppanjang, ang kadang-kadang tidak sesuai

dengan yang direncanakan.

4) Dalam diskusi sering teradi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang

tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa

tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

b. Jenis-jenis Diskusi

Terdapat bermacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses

pemebelajaran, antara lain:

1) Diskusi kelas

Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses emecahan

maslah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.

Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah: pertama, guru membagi

tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator,

siapa yang menjadi penulis. Kedua, sumber maslah (guru, siswa, atau ahli tertentu

dari luar) memaparkan maslah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit.

Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah

mendaftar pada moderator. Keempat, sumber maslah memberikan tanggapan, dan

kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.

2) Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam

ke3lompok-kelomok. Jumlah anggota kelompk antara-3-5 orang. Pelaksanaannya

dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah

tersebut dibagibagi ke dalam submasalah yang harus dipercahkan oleh setiap

kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok

menyajikan hasil diskusinya.

3) Symposium

13

Page 14: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Symposium adalah metode mengajar dengan mebahas suatu persoalan

dipandangdari berbagai sudut pandang erdasarkan kehlian. Symposium dilakukan

untuk memebrikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah pada penyaji

memberikan pandangannya tentang masalah yang diahas, maka symposium

diakhiri dengan pembacan kesimpulan hasil kerja ti perumus yang telah

ditentukan sebelumnya.

4) Diskusi panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh

beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan audiens.

Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dlam diskusi panel audiens

tidak telibat secara langsung tetai berperan hanya sekedar peninjau ara panelis

yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar disuse panel efektif

penugasan siswa disuruh untuk merumuskan hasil embahasan dalam diskusi.

c. Langkah-langkah Melaksanakan Diskusi

Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu di lakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Langkah persiapan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antarannya:

Merumuskan tujuan yang ingin dicaai, baik tujuan yang bersifat umum

maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai meti dipahami oleh siswa

sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan sebagai control

dalam pelaksanaan yang jelas dapat dijadikan sebagai control dalam

pelaksanaan.

Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai. Misalnya, apabila tujuan yang ingin dicapai adalah penambahan

wawasan siswa tentang suatu persoalan, maka dapat digunakan diskusi panel;

sedangkan jika yang diutamakan adaalah mengembangkan kemampuan siswa

dalam mengembangkan gagasan, maka symposium dianggap sebagai jenis

diskusi yang tepat.

14

Page 15: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari isi

materi pemelajaran atau masalah-masalah yang actual yang terjadi di

lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi pelajaran sesuai

dengan bidang studi yang diajarkan.

Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan

diskusi, misalnya ruang kelas dengan seagla fasilitasny, petugas-petugas

diskusi seperti moderator, notuis, dan tim perumus, manakala diperlukan.

2) Pelaksanaan diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:

Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran

diskusi.

Mmberikan pengarahan seelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan

tujuan yang ingijn dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengn jenis

diskusi yang akan dilaksanakan.

Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.

Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim

belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan

dan lain sebagainya.

Mengendalikan pembicaraaan kepada pokk persoalan yang sedang dibahas.

Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pebahasan

menjadi lebar dan tidak focus.

3) Menutup diskusi

Akhri dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah

dilakukan hal-hal sebagai berikut

Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil

diskusi.

Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan baik untuk peraikan selanjutnya.

4. Metode Simulasi

15

Page 16: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat

seakan-akan. Sebagai metode pengajar, semulai dapat diartikancara penyajian

pengalaman elajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang

konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi data digunakan sebagai

metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat

dilakukan sefcara langsung pada objek yang sebenarnya. Belajar bagaimana

khusus misalnya, siswa sebelum menggunakan mesin yang benarnya akan lebih

bagus melalui simulasi terlebih dahulu. Demikian juga untuk mengembangkan

pemahaman dan penghayatan terhadap suatu eristiwa, penggunaan simulai akan

sangat bermanfaat.

a. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode

mengajar, di antaranya:

1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi

yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun

menghadapi dunia kerja.

2) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi

siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang

disimulasikan.

3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.

4) Memperkaya pengetahuan, sikan, dan ketarampilanyang diperlukan dalam

menhadapi berbagai8 situasi social yang problematis.

5) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pemebelajaran.

Disamping memiliki kelebihan, simulai juga mempunyai kelemahan, di

antaranya:

1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai

dengan kenyataan di lapangan.

2) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat

hidburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

16

Page 17: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa

dalam melakukan simulasi.

b. Jenis-jenis simulasi

Simulasi terdiri dari beberpaa jenis, diantaranya:

1) Sosiodrama

Sosiodrama adalaah metode pembelajaran bermaian peran untuk

memecahkan masalah-masalah ang berkaitan dengan fenomena social,

permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah

kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluargayang otoriter, dan lain sebagainya

sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan

maslah-masalah social serta mengembangkan kemampuan siswa untuk

memecahkannya.

2) Psikodrama

Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang

bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya

digunakanuntuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik

tentang dirinya, menemukan konse4p diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-

tekanan yang dialaminya.

3) Role playing

Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai

bagian dri simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi eristiwa sejarah, mengkreasi

peristiwa-peristiwa actual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada

masa mendatang. Topic yang dapat diangkat untuk role playing misalnya kejadian

seputar pemberontakan G 30 S/PKI, memainkan peran sebagai juru kampanye

suatu partai untuk gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi

informasi.

17

Page 18: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Langkah-langkah Simulasi

1) Persiapan simulasi

Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak di capai oleh

simulasi.

Guru memberikan gambaran masalah dlam situasi yang akan disimulasikan.

Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dlam simulasi, peranan yang

harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.

Guru memebrikan kesempatan kepada siswa utuk bertanya khususnya pada

siswa yang terlihat dlam pemeran simulasi.

2) Pelaksanaan simulasi

Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat

kesulitan.

Simulasi hendaknya dihentikan ada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk

mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang

disimulasikan.

3) Penutup

Melakukan diskusi baik tentang jalannya semulasi maupun materi ferita yang

disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memeberikan kritik

dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.

Merumuskan kesimpulan.

B. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar

1. Konsep Dasar Media

Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti

perantara atua pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha,

seperti media dalam bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang

18

Page 19: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau

media pembelajaran.

Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media

pembelajaran. Rossi dan Breidle (1966: 3) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai

tujuan pendidikan seperti radio, televise, buku, koran, majalah, dan sebagainya.

Menurut rossi alat semacam radio dan televise kalau digunakan dan di program

untuk pendidikan maka mrupakan media pembelajaran.

Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan

tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dan memperleh pengetahuan

Gerlach dan Ely (1980: 244) menyatakan: Á medium, conceived is any person,

material or eent that establishs condition which enable the learner to acguire

knowledge, skill, and attitude.” Menurut Gerlach secara umum media itu eliputi

orang, bahan, perlatan, atau ketgiatan yang menciptakan kondisi yang

memungkinkansiswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi,

dalam pengertian ini media media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio,

slide, bahan cetak, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau

juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi, dan lain

sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,

mengubah sikap siswa atau untuk menambah ketampilan.

Dari dua pengertian diatas, maka tampak pengetian terakhir yang

dikemukakan Gerlach lebih luas dibandingkan dengan pengertian yang pertama.

Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media

pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead

projector, radio, televise, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program

yang mengandung pesan seperti informasiyang terdapat pada transparasnsi atau

buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, ceritakan yang terkandung dalam film

atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain

sebagaiminya.

19

Page 20: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

2. Pentingnya Media Pembelajaran

Mengajar data dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa

belajar. Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses

prubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa

pengalaman langsung dan penglaaman tidak langsung. Pengalaman langsung

adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang

sebernarnya. Contohnya, agar siswa belajar bagaimana mengoperasikan computer,

maka guru menyediakan computer untuk digunakan oleh siswa; agar siswa

memiliki ketarampilan mengendarai kendaraan, maka secara langsung guru

membimbing siswamenggunakan kendaraan yang sebenarnya; demikan juga

memberikan pengalaman bermain gitar, mengetik, menjahit, dan lain sebagainya,

atau mungkin juga pengalaman langsung untuk mempelajari objek atau bahan

yang pengalamanlangsung untuk mempelajari objek atau bahan yang dipelajari,

contohnya pengalaman langsung melihat dan mempelajari Candi Borobudur,

penglaman langsung melihat kerbau di sawah, dilandasan, atau pengalaman

langsung mempelajari benda-benda elektronik, dan lain sebagainya.

Pengalaman langsung semacam itu tentu saja merupakan proses belajar

yang sangat bermanfaat, sebab dengan mengalami secara langsung kemungkinan

kesalahan persepsi akan dapat dihindari.

Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua ahan pelajaran dapat

disajikan secara langsung. Untuk mempelajari bagaiman kehidupan makhluk

hidup di dasar lautan, atau membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara

kerja organ tubuh manusia, seperti cara kerja jantung ketika memompakan darah.

Untuk memebrikan pengalaman belajar semacam itu, guru memerlukan alat Bantu

seperti film atau foto-fto dan lain sebagainya. Demikian juga untuk mempunyai

keterampilan memberdah atau melakukan operasi pada manusia, pertama kali

tidak perlu melakukan pembedahan langsung, akan tetapi dapat menggunakan

benda semacam boneka yang mirip dengan manusia. Atau untuk memperoleh

keterampilan mengemudikan pesawat ruang angkasa, dalam proses

pembelajarannya dapat melakukan simulasi terlebih dahulu dengan pesawat yang

20

Page 21: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

mirip dan memiliki karakteristik yang sama.alat yand dapat membantu proses

belajar ini yang dimaksud dengan media atau alat peraga pembelajaran.

Untuk memahami eranan media dalam proses mendapatkan pengalaman

belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang

kemudian dinamakan kerucut penglaaman (cone of experience). Kerucut

pengalaman Edgar Dale ini pada saat ini dianut secara luas untuk menentukan alat

bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar

secara mudah.

Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan

gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses

erbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan

mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahawa.

Semakin konkret siswa mempelajari ahan pengajaran, contohnya me3lalui

penglaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa.

Sebaliknya, semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, contohnya hanya

mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan

diperoleh siswa.

Selanjutnya uraian setiap pengalaman belajar seperti yang digambarkan

dalam kerucut pengalaman tersebut akan dijelaskan berikut ini.

a. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa sebagai

hasil dari aktivitas sendiri. Siswa mengalami, pencapaian tujuan. Siswa

berhubungan langsung dengan objek yang hendak dipelajaritanpa

menggunakan perantara. Karena pengalaman langsung inilah maka ada

kecenderungan hasil yang diperoleh siswa menadi konkret sehingga akan

memiliki ketetapan yang tinggi.

b. Penglaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda atau

kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang sebenarnya.

Pengalaman tiruansudah bukan pengalaman langsung lagi sebab objek yang

dipelajari bukan yang asli atau yang sesungguhnya, melainkan benda tiruan

yang menyerupai yang benda aslinya. Mempelajari ojek tiruan sangat esar

21

Page 22: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

manfaatnya terutama untuk menghindari terjadinya verbalisme. Misalkan

siswa akan mempelajari kanguru. Oleh karena binatan tersebut sulit diperoleh

apalagi dibawa ke dalam kelas, maka untuk mempelajarinya dapat digunakan

model binatang dengan wujud yang sama namun terbuat dari plastic.

c. Pengalaman melalui drama, yaitu penglaaman yang diperoleh dari kondisi dan

situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan menggunakan

scenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Walaupun siswa

Verbal

Lambang Verbal

Visual

Radio

Film

Televisi

Karyawisata

Pengalaman melalui drama

Pengalman melalui benda tiruan

Verbal

Demonstrasi

ABSTRAK

KONKRET

BAGAN 7-1Kerucut Penglaman Edgar Dale

22

Page 23: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

tidak mengalamai sescara langsung terhadap kejadian, namun melalui drama,

siswa akan lebih menghayati erbagai peran yang disuguhkan. Tujuan belajar

melalui drama ini agar siswa memperoleh pengalaman yang lebih jelas dan

konkret.

d. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi

melalui peragaan. Kalau dalam drama siswa terlibat secara langsung dalam

masalah yang dipelajari walaupun bukan dlam situasi nyata, maka pengalaman

melalui demonstrasi siswa hanya melihat peragaan orang lain.

e. Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui kunjungan

siswa ke suatu objek yang ingin dipelajari melalui wisata siswa dapat

mengamati secara langsung, mencatat, dan bertannya tentang hal-hal yang

dikunjungi. Selanjutnya pengalaman yang diperoleh dicatat dan disusun dalam

cerita/akalah secara sistematis. Isi catatan disesuaikan dengan tujuan kegiatan

ini

f. Pengalaman melalui peeran. Pemeran adalah usaha untuk menunjukkan hasil

karya. Melalui pemeran siswa dapat mengamati hal-hal yang ingin dipelajari

seperti karya seni baik seni tulis, modern dengan berbagai ceara

kerjanya.pemeran lebih abstrak sifatnya dibandingkan dengan wisata, sebab

pengalaman ang diperoleh hanya terbatas pada kegiatan mengamati wujud

benda itu sendiri. Namun demikain, untuk memperoleh wawasan, dapat

dilakukan melalui wawancara dengan pemandu dan membaca leaflet atau

booklet yang disediakan penyelenggara.

g. Penglaman melalui televise merupakan pengalaman tidak langsung, sebab

televise merupakan perantara. Melalui televise siswa dapat menyaksikan

erbagai peristiwa yang ditayangkan dari jarak jauh sesuai dengan program

yang dirancang.

h. Pengalamann melaui gambar hidup dan film. Gambar hidup atau film

merupakan rangkaian gambar mati yang diproyaksikan pada layer dengan

23

Page 24: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

kecepatan tertentu. Dengan mengamati film siswa dapat belajar sendiri,

walaupun ahan belajarnya terbatas sesuai de4ngan naskah yang disusun.

i. Penglaaman melalui radio, tape recorder dan gambar. Pengalaman melalui

media ini sifatnya lebih abstrak disbandingkan pengalaman melalui gambar

hidup sebab hanya mengadalkan salah satu indra saja yaitu indra pendengaran

atau indra penglihatan saja.

j. Pengalaman melalui lambang-lambang visual seperti grafik, gambar, dan

bagan. Sebagai alat komunikasi lambang visual dapat memberikan

pengetahuan yang lebih luas kepada siswa. Siswa lebih dapat memahami

berbagai perkembngan atau struktur melalui bagan dan lambing visual

lainnya.

k. Penglaman melalui lambang verbal, merupakan pengalaman yang sifatnya

lebih abstrak. Sebab, siswa memperoleh pengalamanhanya melalui bahasa

baik lisan maupun tulisan. Kemungkinan terjadinya verbalisme sebagai akibat

dari perolehan pengalaman melalui lambang verbal sangat besar. Oleh seab

itu, sebaiknya penggunaan bahasa verbal harus disetai dengan penggunaan

media lain.

Apabila kita perhatikan kerucut pengalaman yang dikemukakan Edgar

Dale, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh

melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Semakin langsung

objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan diperoleh; semakin

tidak langsung pengetahuan tu diperoleh, maka semakin abstrak pengetahuan

siswa.

Dari gambaran kerucut pengalaman tersebut, siswa akan lebih konkret

memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung melalaui enda-benda

tiruan, pengalaman melalui drama, domonstrasi wisata dan melalui pemeran. Hal

ini memungkinkan karena siswa dapat secara langsung berhubgungan dengan

objek yang dipelajari sedangkan siswa akan lebih abstrak memperoleh

24

Page 25: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

pengetahuan melalui benda atau alat perantara seperti televise, gambar hidup/film,

radio atau tape recorder, lambang visual, lambang verbal.

Memerhatikan kerangka pengetahuan ini, maka kedudukan komponen

media pengajaran dalam system proses belajar mengajar mempunyai fungsi yang

sangat penting. Sebab, tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh secara

langsung. Dalam keadaan ini media dapat digunakan agar lebih memberikan

pengetahuan yang konkret dan tepat seta mudah dipahami.

3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Perolehan pengetahuan siswa seperti digambarkan Edgar Dale

menunjukkan bahwa pengatahuan akan semakin abstrak apabila ana disampaikan

melalui bahasa verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa

hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang

terkandung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan kesalahan

persepsi siswa. Oleh seab itu sebaiknya diusahakan agar penglaman siswa menjadi

lebih konkret, pesan ang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran

dan tujuan yang ingin dicapai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat

mendekatkan siswa dengan kondisi yang sebenarnya.

Hal lain, menyampaikan informasi yang hanya melalui bahasa verbal

selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah siswa

untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang diajak

berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan, padahal untuk memahami

sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.

Namun, pada kenyataannya memebrikan pengalaman langsung kepada

siswa bukan sesuatu yang mudah bukan hanya menyangkut kepada siswa bukan

sesuatu yang mudah bukan hanya menyangkut segi perencanaan dan waktu saja

yang dapat menjadi kendala, akan tetapi memang ada sejumlah pengalaman yang

sangat tidak mungkin dipelajari secara langsung oleh siswa. Katakanlah ketika

guru ingin memebrikan informasi tentang kehidupan didasar laut, maka tidak

mungkinpengalamn tersebut diperoleh secara langsung oleh siswa. Oleh karena

itu, peranan media pembelajaran sangat diperlukan dalam suatu kegiatan belajar

25

Page 26: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

mengajar. Guru dapat menggunakan film, televise, atau gambar untuk

memebrikan iformasi yang lebih baik kepada siswa. Melalui media pembelajaran

hal yang bersifat abstrak bias lebih menjadi konkret.

Memerhatikan penjelsan diatas, maka secara khusus media pemebelajaran

memiliki fungsi dan berperan untuk:

a. Mengangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat di abadikan

dengan foto, film,atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu

dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Guru dapat

menjelaskan roses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman

video. Atau, bagaimana roses perkembangan ulat enjadikupu-kupu; proses

perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel telur dibuahi hingga menjadi

embrio dan berkembang menjadi bayi. Demikian juga dalam pelajaran IPS guru

dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan

film dan lain sebagainya.

b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu

Melalui media pemelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang

bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipelajari dan dapat

mengilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran

tentang system peredaran darah pada manusia dapat disajikan melalui film.

Selain itu, media pembelajaran juga bias membantu menampilkan objek

yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan di dalam kelas, atau

menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan

mata telanjang. Benda atau objek yang terlalu besar misalkan alat-alat perang,

berbagai binatang buas, benda-benda langit, dan lain sebagainya. Untuk

menampilakan objek tersebut guru dapat memanfaatkan film slide, foto-foto, atau

gambar. Benda-benda yang terlalu kecil, misalkan bakteri, jamur, virus dan lain

sebagainya. Untuk mempelajari objek tersebut dapat memanfaatkan mikrosekop,

atau microprojector.

26

Page 27: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Untuk memanipulasi keadaan, juga media pembelajaran dapat

menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalau cepat yang sulit diikuti

seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan-gerakan pelari atau gerakan

yang sedang berolah raga; atau sebaliknya dapat mempercepat gerakan-gerakan

yang lambat, seperti ger akan pertumbuhan taman, perubahan warna zat, dan lain

sebgainya.

c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga

perhtian siswa terhadap materi pemebelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai

contoh sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik

pethatian siswa terdapat topic tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu

tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan lain sebagainya.

Dari beberapa fungsi diatas, maka media pembelajaran meiliki nilai praktis

sebagai berikut:

Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

siswa.

Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk

menyajikan ;bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta.

Dalam kondisi ini media dapat berfungsi untuk:

a. Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa kedalam kelas.

b. Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat

oleh mata telanjang, seperti sel-sel butir darah/molekul bakteri dan

sebagainya.

c. Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat

dilihatkan dalam waktu yang lebih cepat.

d. Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat.

e. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks. Memperjelas bunyi-

bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap oleh teling.

27

Page 28: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara

peserta dengan lingkungan.

Keempat, media dapat mengsilkan keseragaman pengamatan.

Kelima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.

Keenam, media dapat membangkitakan motivasi dan merangsang peserta

untuk belajar dengan baik.

Ketujuh, media dapat membangkitakan keinginan dan minat baru.

Kedelapan, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-

hal yang konkret sampai yang abstrak.

4. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi

tergantung dari sudut mana melihatnya.

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media

yang hanya memiliki unsure suara, seperti radio atau media yag hanya

memiliki unsure suara, seperti radio dan reakaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsure suara. Yag termasuk ke dalam media ini adalah film

slide, foto, transparasnsi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang

dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain menggunakan unsure

suara juga mengandung unsure gambar yang bias dilihat, misalnya

rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.

Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab

mengandung kedua unsure media yang pertama dan kedua.

28

Page 29: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam :

1) Media yang mejmiliki liput yang las dan serentak seperti radio dan

televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian

yang actual secara serentak tanpa harus menggunakanruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas leh ruang dan waktu

seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan

lain sebagainya jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi

khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector

untuk memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk

memproyeksikan transparasi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini.

Maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

5. Prinsip-prinsip Pnggunaan Media

Prinsip pokok yang harus diperhatikan dlampenggunaan media pada setia

kegiatan belajar mengajar adaalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk

mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami ateri pelajaran. Dengan

demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini

perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut

kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan

pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT, dan oleh sebab

OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan

menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang

ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai koran.

Kejadian lain yang sering terjadi adalah ketika guru menggunakan media

film atau melakukan karyawisata. Oleh karena media digunakan tidak diarahkan

untuk mempermudah belajr, maka aik film maupun karyawisata sering hanya

dijadikan sebagai media hiburan saja.

29

Page 30: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan

siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya:

a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai ddan diarahkan untuk

mencfapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat

hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru

menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar utuk membantu siswa

belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Media yang akan digunakanharuys sesuai dengan materi pembelajaran.

Sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki

kekhasan dan kekompksan. Meida yang akan digunakanharus sesuai

dengan kompleksitas materi pemelajaran. Contohnya untuk

membelajarkan siswa memahami pertumbuhan jumlah pandduduki di

Indonesia, maka guru perlu mempersiapkan semacam grafik yang

mencerminkan pertumbuhan itu.

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi

siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengarkan yang kurang baik,

akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat

auditif. Demikian juga sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan

penglihatan yang kurang. Akan sulit menangkap bahan pemebelajaran

yang disajikan melalui media visual. Setiap siswa memiliki kemampuan

dan gaya yang berbeda. Guru perlu memerhatikan setiap kemampuan dan

gaya tersebut.

d. Media yang akan diguanakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi.

Edia yang memrluian peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk

mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat sederhana

belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yag dirancang guru perlu

memerhatiakn efektivitas penggunanya.

30

Page 31: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

e. Media yang diguanakn harus sesuai dengan kemampuan guru dalam

engoperasikannya. Sering media yang kompleks terurama media-media

mutakhir seperti media computer, LCD, dan media elektronik lainnya

memerlukan kemampuan khusus dlam mengoperasikannya. Media

secanggih apapun tidak akanbisa menolong tanpa kemampuan teknis

mengoperasikan dan memanfaatkan media yang akan digunakan. Hal ini

perlu ditekankan, sebab sering guru melakukan kesalahan-kesalahan yang

prinsip dlam menggunakan media pembelajaran yang pada akhirnya

penggunaan media bukan menambah kemudahan siswa belajar, malah

sebaliknya mempersulit siswa.

6. Suber Belajar

Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat

dimanfaaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Dalam proses penyusunan perencanaan program pemebelajaran.guru perlu

menetapkan sumber apa yang dapat digunakanoleh siswa agar meraka dapat

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam pengajaran tradisional, guru sering hanya menetapkan buku sebagai

sember belajar. Itu pun biasanya terbatas hanya dari salah satu buu tertentu saja.

Dalamproses pembalajaran yang dianggap modern sesuai tuntutan standar proses

pendidikan dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya teknologi informasi, maka sebaiknya guru memanfaatkan

sumber0sumber lain selain buku. Hal ini penting, sebab penggunaan salah satu

sumber tertentu saja, akan membuat pengetahuan siswa terbatas dari satu sumber

yang ditetapkan itu.

Beberapa sumber elajar yang bias dimanfaatkan oleh guru khususnya

dalam setting proses pembelajaran di dalam kelas di antaranya adalah:

31

Page 32: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

a. Manusia sumber

Manusia merupakan summer utama dalam proses pembelajaran. Dalam

usaha pencapaian tujuan pembelajaran, guru dapat memanfaaatkannya dalam

setting proses belajar mengajar. Misalkan untuk empelajari undang-undang lalu

lintas, guru biasa menggunakan polisi lalulintas sebagi sumber belajar utama

siswa. Demikian juga untuk mempelajari topic yang berhubungan dengan

kesehatan, guru dapat memanfaatkan tenaga medis seperti dokter atau perawat

kesehatan.

Memang pemanfaatan manusia sebagai sumber belajar oleh guru

khususwnya dalam setting proses belajar mengajar di dalam kelas, masih belum

memasyarakat. Selama ini penggunaan manusia sumber baru digunakan diluar

kelas, itupun masihsangat terbatas. Akan tetapi dalam proses pendidikan modern,

hal ini perlu dicoba. Sebab, penggunaan manusia sumber secara langsung akan

menamah motivasi belajar serta akan menambah waasan yang luas, di samping

dapat menghindari terjadinya salah persepsi.

b. Alat dan Bahan Pengajaran

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru

sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan ang

akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan biasanya menjadi satu kesatuan

yang tidak terpisahkan. Yang menjadiahan pelajaran di antaranya, adalah buku-

buku, majalah, koran dan bahan cetak lainnya transparasi yang telah berisi pesan

yang akan disampaikan, film slide, foto, gambar, dan lain sebgainya. Sedangkan

yang termasuk pada alat adalah seperti overhead projector (OHP) atau alat

pewayang pandang (OHP) untuk memproyeksikan transparansi, slide projekctor

untuk menayangkan film slide, tape, video player memutar kaset audio dan kaset

video, dan lain sebagainya.

32

Page 33: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

c. Berbagai Aktivitas dan Kegiatan

Yang dimaksud aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja dirancang

oleh guru untuk memfasilitsi kegiatan belajar siswa seperti kegiatan diskusi,

demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan, dan lain sebagainya.

d. Lingkungan atau Setting

Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar. Misalnya,

gedung sekolah, perpustakaan laboratorium, taman, kantin sekolah, dan lain

sebagainya.

33

Page 34: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi

informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi

pemebelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai

media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemebelajaran. Dengan menggunakan

media komunikasi bukan saa dapat mempermudah dan mengefektifkan proses

pembelajaran, akan tetapi juga bias membuat proses pembelajaran lebih menarik

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses

komunikasi selalu melibatkan tiga komonen pokok, yaitu komponen pengirim

pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri

yang biasanya berupa meteri pelajaran. Kadang-kadang dalam proses

pembelajaran terjadikegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan

yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal, artinya

tidak seluruh materi pelajaran dan dipahami dengan baik oleh siswa; lebih parah

lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan.

Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pemebelajaran

dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.

34

Page 35: KEMAMPUAN DASAR MANGAJAR (Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan)_makalah Abdi

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

35