Top Banner
Makalah Sosiologi dan Politik Tentang Kelompok Sosial Nama kelompok : 1. Muharomi Yustinda 2. Nazila Turohmah 3. Nur Fathaniah 4. Panji Kusuma Kelas : 1EA43 1
25

Kelompok sosial

Mar 28, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kelompok sosial

Makalah Sosiologi dan Politik

Tentang Kelompok Sosial

Nama kelompok :

1. Muharomi Yustinda

2. Nazila Turohmah

3. Nur Fathaniah

4. Panji Kusuma

Kelas : 1EA43

1

Page 2: Kelompok sosial

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI

ATA 2014-2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin. Puji syukur kami

panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat

limpahan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah

sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Kami berterima kasih kepada Bapak Leo Susanto selaku

dosen mata kuliah sosiologi dan politik sebagai

penggerak mula yang telah memberikan tugas ini kepada

kami.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang

mendasari pada makalah ini. Oleh karena itu kami

jadikan makalah ini sebagai bentuk awal dari

kreativitas kami dalam hal sebuah tulisan.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi

siapa pun yang membacanya sekiranya laporan yang telah

disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenaan. kami mohon kritik atas makalah ini agar kami

dapat menyusun suatu makalah yang lebih baik lagi untuk

kedepannya.

2

Page 3: Kelompok sosial

Bekasi, 23 Maret 2015

Penyusun

3

Page 4: Kelompok sosial

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................

.....................................................1

KATA

PENGANTAR .............................................

....................................2

DAFTAR

ISI ...................................................

.......................................... 3

BAB I

PENDAHULUAN ...........................................

................................ 4

1.1. Latar

belakang ...........................................

................................ 4

1.2. Rumusan

masalah ............................................

......................... 4

1.3. Tujuan ........................................

................................................ 5

1.4. Sistematika

penulisan ..........................................

..................... 5

4

Page 5: Kelompok sosial

BAB II LANDASAN

TEORI .................................................

.......................6

2.1. Pengertian kelompok

sosial ................................................

..............6

BAB III

PEMBAHASAN ............................................

.................................8

3.1. Konsep kelompok

sosial ................................................

.................... 8

3.2. Bentuk kelompok

sosial ................................................

..................... 9

3.3. Konsep crowd and

public ................................................

................. 11

3.4. Konsep masyarakat pedesaan dan

perkotaan ................................. 13

BAB IV

PENUTUP ...............................................

....................................16

5

Page 6: Kelompok sosial

4.1.

Kesimpulan ............................................

........................................ 16

4.2

Saran .................................................

............................................ 16

DAFTAR

PUSTAKA ...............................................

................................ 17

6

Page 7: Kelompok sosial

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Manusia sebagai makhluk sosial pasti

melakukan dan bahakan membutuhkan interaksi sosial

dengan orang lain karena dalam kehidupan ini

mustahil bisa hidup sendiri tanpa bantuan oramg

lain. Dalam interaksi yang terjadi di masyarakat

tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja maka

akan membentuk kelompok sosial yang terkecil

seperti keluarga sampai dengan kelompok sosial

yang kompleks.

Kelompok sosial lahir dari keinginan manusia

untuk menyatu dengan manusia lain dan alam

sekitarnya. Keinginan untuk menyatu dengan manusia

lain ini didorong oleh naluri manusia untuk

mempertahankan hidup, meneruskan keturunan dan

berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kerja.

Namun untuk bisa bersatu dengan manusia lain,

manusia membutuhkan kesamaan dengan manusia lain.

Kesamaan atau kedekatan yang menyebabkan manusia

membentuk kelompok sosial diantaranya seperti

adanya kesamaan kepentingan dengan contoh orang

yang dipersatukan dalam satu profesi, kesamaan

keyakinan dengan contoh agama, kesamaan wilayah

7

Page 8: Kelompok sosial

dan kesamaan keturunan dengan contoh terbentuknya

marga.

1.2. Rumusan masalah

1.2.1. Apakah konsep dari kelompok sosial ?

1.2.2. Apakah pengertian dari bentuk kelompok

sosial?

1. In group

2. Out group

3. Primary group

4. Secondary group

5. Game in schaft

6. Gesselchaft

7. Formal group

8. Informal group

9. Reference group

10.Ocupation group

11.Volunter

1.2.3. Apakah konsep dari crowd and public?

1.2.4. Bagaimana konsep dari masyarakat pedesaan

dan perkotaan ?

1.3. Tujuan

1.3.1. Menjelaskan konsep dari kelompok sosial

1.3.2. Menjelaskan bentuk-bentuk dari kelompok

sosial

1.3.3. Menjelaskan konsep crowd and public

8

Page 9: Kelompok sosial

1.3.4. Menjelaskan konsep dari masyarakat

perkotaan dan pedesaan

1.4. Sistematika penulisan

Berdasarkan latar belakang tersebut, metode

yang digunakan dalam pengumpulan data untuk

menyusun makalah ini adalah dengan metode studi

literatur, di mana kami menjadikan bacaan-bacaan

dari beberapa buku dan internet sebagai sumber

informasi.

9

Page 10: Kelompok sosial

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian kelompok sosial

Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang

memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan

saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh

anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi

perilaku para anggotanya. Sedangkan menurut Robert

Bierstedt, kelompok sosial yaitu kelompok yang

anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan

satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat

dalam ikatan organisasi. Contohnya adalah kelompok

pertemuan kerabat. (sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial)

Menurut Soerjono Soekanto (1991: 124-125),

sejak dilahirkan manusia sudah memiliki hasrat

untuk: (1) menjadi satu dengan manusia lain di

dalam masyarakat, dan (2) menjadi satu dengan

suasana alam sekelilingnya. Manusia hidup

berkelompok juga didorong oleh: (1) keinginan untuk

mengekspresikan rasa kasih, sayang dan cinta kepada

sesama maupun lawan jenis, (2) kebutuhan akan rasa

aman dan tenteram terutama dalam menghadapi

gangguan dari luar, dan (3) kebutuhan fisiologis

10

Page 11: Kelompok sosial

seperti makan, sandang dan rumah (domisili) dapat

terpenuhi dengan baik.

Tidak semua himpunan manusia dapat disebut

sebagai kelompok sosial. Menurut Soerjano Soekanto

(1991: 125-125) ada beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi agar himpunan manusia dapat dinamakan

kelompok sosial, yaitu: (1) setiap anggota kelompok

harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari

kelompok bersangkutan, (2) ada hubungan timbal

balik antara anggota yang satu dengan anggota yang

lain, dan (3) ada faktor-faktor yang dimiliki

bersama, sehingga hubungan diantara mereka

bertambah erat, misalnya nasib yang sama,

kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi

politik yang sama dan memiliki musuh bersama.

Kelompok merupakan sejumlah orang yang

berinteraksi secara bersama-sama dan memiliki

kesadaran keanggotaan yang didasarkan pada

kehendak-kehendak perilaku yang disepakati (Wahyu,

1995: 122).

11

Page 12: Kelompok sosial

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Konsep kelompok sosial

1. Perkawinan (Marriage)

Menurut Koentjaraningrat perkawinan

diartikan sebagai saat peralihan dari tingkat

hidup remaja ke tingkat hidup berkeluarga. Dalam

kebudayaan manusia, perkawinan merupakan pengatur

tingkah laku manusia yang berkaitan dengan

kehidupan biologisnya. Menurut J.A. Barnes, ada

beberapa adat menetap sesudah melangsungkan

perkawinan yang berlaku umum pada masyarakat di

seluruh dunia. Kendati demikian, adat menetap ini

juga menyesuaikan dengan sistem kekerabatan yang

berlaku dan dianut oleh suatu kelompok masyarakat

yang bersangkutan.

2. Keluarga (Family)

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang

terdiri dari suami, istri, dan anak-anak baik

kandung maupun adopsi. Sebagai kelompok primer

yang paling penting dalam masyarakat, keluarga

terbentuk dari perhubungan laki-laki dan

perempuan, di mana perhubungan itu sedikit banyak

12

Page 13: Kelompok sosial

berlangsung lama untuk menciptakan dan

membesarkan anak-anaknya.

Sebagai kelompok primer, keluarga juga

merupakan media sosialisasi yang pertama dan

utama bagi seorang anak guna memperkenalkan

berbagai nilai dan norma yang ada dalam keluarga

dan masyarakatnya.

Jadi, dalam bentuk yang murni, keluarga

diartikan sebagai satu-kesatuan sosial yang

terdiri dari suami, istri, dan anak-anak yang

belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat

tertentu yang sama di mana saja dalam satuan

masyarakat manusia.

3. Kekerabatan (Kingroup)

Menurut Koentjaraningrat, suatu kelompok

dapat disebut sebagai keke-rabatan apabila

kelompok itu diikat oleh sekurangkurangnya enam

unsur berikut ini.

a) Sistem norma yang mengatur tingkah laku warga

kelompok.

b) Rasa kepribadian kelompok yang disadari semua

anggota.

c) Interaksi yang intensif antarwarga kelompok.

d) Sistem hak dan kewajiban yang mengatur tingkah

laku warga kelompok.

13

Page 14: Kelompok sosial

e) Pemimpin yang mengatur kegiatan-kegiatan

kelompok.

f) Sistem hak dan kewajiban terhadap harta

produktif, harta konsumtif, atau harta pusaka

tertentu.

3.2. Bentuk kelompok sosial

1. In group and out group (kelompok dalam dan

kelompok luar)

Kelompok dalam terdiri dari sejumlah orang

yang dalam kehadirannya membuat sesorang merasa

serasi seperti berada di tempat sendiri.

Keluarga, agama, ras dan etnik merupakan contoh

in-group.

Kelompok luar terdiri dari sejumlah orang

dimana masing-masing tersebut merasa kurang

memiliki kepentingan yang sama, bahkan ada

kemungkinan orang-orang ini tidak merasa sebagai

anggota kelompok. Contoh: agama lain, suku

lain, dan partai politik lain

2. Primary group and Secondary group (kelompok

primer dan kelompok sekunder)

Kelompok primer dicirikan oleh adanya

kontak yang bersifat langsung, intim, tatap muka

diantara para anggota, ikatan perasaan yang

kuat, ikatan kasih sayang yang tetap, bertahan

14

Page 15: Kelompok sosial

dan kuat. Hubungan diantara para anggota

keluarga merupakan contoh kelompok primer.

kelompok sekunder memiliki ciri-ciri

sedikit sekali ikatan perasaan diantara para

anggota dan hampir tidak ada hubungan tatap

muka diantara para anggota. Contoh: kelompok

dalam ketentaraan.

3. Gemeinschaft dan Gesellschaft

Gemeinschaft ditandai dengan ikatan-ikatan

yang dekat, intim dan interpersoanal. Contohnya

adalah hubungan anak dan ibu dalam sebuah

keluarga.

Gesellschaft ditandai oleh persaingan

kepentingan pribadi, efisensi, kemajuan dan

spesialisasi. Interaksi antara karyawan dalam

suatu kantor merupakan contoh gesellschaft.

4. Formal group and Informal group (kelompok formal

dan kelompok informal)

Kelompok formal adalah kelompok-kelompok

yang sengaja diciptakan dan didasarkan pada

aturan-aturan yang tegas. Aturan-aturan tersebut

dimaksudkan sebagai sarana untuk mengatur

hubungan antar anggotanya dalam setiap usaha

mencapai tujuan. Contoh adalah instansi

pemerintah dan perguruan tinggi.

15

Page 16: Kelompok sosial

Kelompok informal adalah kelompok-kelompok

yang terbentuk karena kuantitas pertemuan yang

cukup tinggi dan berulang-ulang. Setiap

pertemuan dilakukan atas dasar kepentingan dan

pengalaman masing-masing yang relatif sama.

5. Reference group (kelompok acuan)

Kelompok acuan adalah model bagi seseorang

untuk membuat keputusan dan evaluasi tentang

dirinya, terutama mengevaluasi kelakuan

penampilan fisik dan nilai-nilai tentang diri.

Perilaku anak-anak muda menirukan gaya hidup dan

model rambut penyanyi hip-hop merupakan contoh

dari perilaku anak-anak dalam kelompok acuan.

6. Ocupation group (kelompok okupasional)

Kelompok okupasional adalah adalah kelompok

yang muncul karena semakin memudarnya fungsi

kekerabatan, dimana kelompokm ini timbul karena

anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.

Contohnya adalah kelompom profesi seperti

asosiasi sarjana farmasi, Ikatan Dokter Gigi

Indonesia, dan lain-lain.

7. Volunter group (kelompok volunter)

Adalah kelompok orang yang memiliki

kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan

16

Page 17: Kelompok sosial

atensi dari masyarakat. Melalui kelompok ini

diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan

anggotanya secara individual tanpa mengganggu

kepentingan masyarakat secara umum. Contohnya

adalah organisasi-organisasi bernafaskan budaya

atau agama seperti Front Pembela Islam atau yang

biasa disebut FPI.

3.3. Konsep crowd and public

a. Konsep Crowd (kerumunan)

Kelompok-kelompok yang tidak teratur nampak

dalam kerumunan massa. Kerumunan merupakan suatu

kelompok sosial yang bersifat sementara dan tidak

terorganisasi.

Konsep crowd dibagi menjadi :

1) Formal audiency / pendengar formal.

Kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan

persamaan tujuan tetapi sifatnya pasif. Contoh

: orang-orang mendengarkan khotbah keagamaan

2) Planned expressive group

Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat

perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan.

Contoh : orang yang berpesta atau berdansa.

3) Inconvenient Causal Crowds

Kerumunan yang sifatnya terlalu sementara

tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas

17

Page 18: Kelompok sosial

yang sama. Contoh : orang antri tiket kereta

api

4) Panic Causal Crowds

Kerukunan orang-orang panik yang sedang dalam

keadaan panik akan menyelamatkan diri dari

bahaya.

5) Spectator Causal Crowds

Kerumunan penonton atau orang-orang ingin

melihat peristiwa tertentu.

6) Acting Low less Crowds

Kerukunan emosional, contoh :orang demo

7) Immoral low less crowds

orang-orang tak bermoral, contoh : orang

minum-minuman keras.

b. Konsep public

Adalah sabagai kelompok yang mempunyai ciri-

ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik

kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat

yang sama. Terbentuknya publik karena ada

perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi

seperti radio,TV, dan pengeras suara.

3.4. Konsep masyarakat pedesaan dan perkotaan

18

Page 19: Kelompok sosial

a. Pengertian desa/pedesaan

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana

bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan

tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau

kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan

kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah),

dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal

balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih

sulit untuk berkembang, bukannya mereka tidak mau

berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang

bertentangan dengan apa yang leluhur hereka

ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat

tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka

masih memegang teguh adat-adat yang leluhur

mereka ajarkan.

Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas

seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau

prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun

teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau

paranormal dlm hal kesehatan mungkin hanya

puskesmas yang ada di desa tapi itu pun belum

tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan

masih kurangnya sarana pendidikan didesa didlm

sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua

sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk

dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah

19

Page 20: Kelompok sosial

di daerah desa dan  terkadang jarang guru yang

mau mengajar di daerah pedesaan.

b. Pengertian kota/perkotaan

Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar,

padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang

heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni

setempatnya dapat memenuhi sebagian besar

kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa

pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani

ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota

dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan

komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur

pemerintahan.

c. Perbedaan masyarakat perkotaan dan pedesaan

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan

antara masyarakat pedesaan (rural community) dan

masyarakat perkotaan (urban community). Perbedaan

tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan

dengan pengertian masyarakat sederhana, karena

dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu

desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota.

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat

perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat

desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya

20

Page 21: Kelompok sosial

karakteristik tersendiri. Masing-masing punya

sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial,

struktur serta proses-proses sosial yang sangat

berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan

“berlawanan”.

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai

hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam

ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat

pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya

berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan,

menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di

desa itu, adalah pertama-tama, hubungan

kekerabatan.

Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan

masih memegang peranan penting. Penduduk

masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari

pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu,

tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan

tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian.

Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya

merupakan pekerjaan sambilan saja.

Golongan orang-orang tua pada masyarakat

pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang

akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila

ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan

bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada

21

Page 22: Kelompok sosial

umumnya terpusat pada individu seorang kiyai,

ajengan, lurah dan sebagainya.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan

sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan

kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada

mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan

dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat

disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau

masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :

- jumlah dan kepadatan penduduk

- lingkungan hidup

- mata pencaharian

- corak kehidupan sosial

- stratifiksi sosial

- mobilitas sosial

- pola interaksi sosial

- solidaritas sosial

- kedudukan dalam hierarki sistem administrasi

nasional.

22

Page 23: Kelompok sosial

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kelompok sosial dapat diartikan sebagai

kumpulan individu yang memiliki hubungan yang

saling berinteraksi sehingga mengakibatkan

timbulnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.

Dalam proses terbentuknya kelompok sosial sangat

dipengaruhi oleh faktor pendorong dan dasar

pembentukan kelompok sosial.

Kelompok sosial bisa terbentuk apabila mereka

memiliki kesamaan kepentingan, tujuan, serta untuk

memnui peran sosial, karena kelompok sosial yang

ada dalam masyarakat memainkan peran yang sanagt

penting dalam struktur sosial.

4.2. Saran

Manusia adalah makhluk sosial, tentunya hal

ini sudah tak terelakkan lagi dan karena itu

manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya.

Di sekeliling kita banyak terdapat kelompok sosial

23

Page 24: Kelompok sosial

yang kegiatannya ada yang kearah negatif maupun

positif. kita harus lebih selektif dalam bergaul

agar tidak masuk kedalam jurang yang membawa hal

kenegatifan.

24

Page 25: Kelompok sosial

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku

1. Handoyo, Eko.2008.Sosiologi Politik.Jakarta: Ombak.

2. Soekanto, Soerjono.2007.Sosiologi Suatu

Pengantar.Jakarta: Grafindo Persada.

Sumber internet

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial

2. http://sosialsosiologi.blogspot.com/2013/01/kelompok-sosial.html

25