LAPORAN
MATA KULIAH PENGEMBANGAN PRODUK BARU
SOEMUR KEJUTANOleh :
KELOMPOK 9
FEBRI ARDIYANTO
(111710101032)
NUR KARIMAH R
(111710101038)DWIKA MAYANGSARI
(111710101040)
DIANNISA WILDAN A
(111710101052)
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBakso merupakan produk olahan
daging sapi atau daging ayam yang sangat umum. Dengan bentuk bulat
dan berwarna putih pada umumnya,bakso merupakan salah satu produk
pangan yang sangat digemari seluruh masyarakat pada umumnya dan
segala usia. Dengan semakin digemarinya bakso,saat ini telah banyak
variasi olahan bakso, baik itu variasi daging atau penambahan isi
pada bakso. Karena banyaknya penikmat bakso itulah kami menggunakan
produk olahan bakso dengan beberapa variasi.Makanan pedas merupakan
salah satu yang digemari masyarakat saat ini. Telah banyak produk
olahan yang ditambahkan rasa pedas seperti bakso, mie, ayam
goreng,dll. Beberapa orang berpendapat makanan dengan rasa pedas
dapat menambah selera makan atau mengurangi beban pikiran.Kami
melakukan survey untuk mengetahui bakso seperti apa yang diinginkan
pecinta bakso saat ini. Hasil survey yang telah dilakukan kami
menunjukkan kebanyakan konsumen menginginkan bakso dengan rasa
pedas atau rasa asin. Dari hasil survey itu kami berinisiatif
dengan membuat bakso isi cabai dan isi keju dengan bumbu kacang.
Untuk daging bakso ini kami menggunakan substitusi daging ayam dan
jamur tiram.Produk ini kami beri nama Soemur Kejutan (Keju dan
Setan). Arti dari kata kejutan selain merupakan singkatan dari keju
dan setan, juga merupakan salah satu konsep kami yaitu memberi
kejutan kepada konsumen apakah mendapat bakso yang berisi cabai
atau isi keju.Sehingga kami yakin produk ini mampu diterima
masyarakat terutama untuk pecinta bakso dan makanan pedas.1.2
Tujuan
1. Memberikan inovasi baru pada bidang pangan khususnya pada
produk olahan bakso
2. Mengetahui kelayakan usaha dari produk Soemur Kejutan3.
Meningkatkan daya guna jamur tiram agar dikenal di masyarakat1.3
Manfaat
1. Menambah variasi jenis produk olahan bakso
2. Mengurangi tingkat penggunaan daging dengan penambahan jamur
tiram pada bahan utama
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jamur TiramJamur tiram (Pleurotus ostreatus) dinamakan
demikian karena bentuknya seperti tiram atau oyster mushroom. Jamur
tersebut merupakan jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping pada
batang kayu lapuk. Jamur ini memiliki tubuh buah yang tumbuh mekar
membentuk corong dangkal seperti kulit kerang. Tetapi ada yang
menyebut sebagai Jamur Barat. Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu
jamur tiram putih susu, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu
dan jamur tiram coklat jamur tiram putih yang paling dikenal enak
dan disukai masyarakat. Jamur tiram tumbuh sepanjang tahun
diberbagai iklim. Budidaya menggunakan media serbuk kayu sengon,
ditumbuhkan di dalam rumah jamur intensitas cahaya kurang dari 40
lux, penyinaran tidak langsung, dan kelembaban ruang 80-85%.
(Sumarmi, 2006).
Ditinjau dari segi morfologisnya, jamur tiram terdiri dari
tudung (pileus) dan tangkai (stipe atau stalk). Pileus berbentuk
mirip cangkang tiram atau telinga dengan ukuran diameter 5 15 cm
dan permukaan bagian bawah berlapis-lapis seperti insang (lamella
atau giling) berwarna putih dan lunak yang berisi basidiospora.
Bentuk pelekatan lamella memanjang sampai ke tangkai atau disebut
dicdirent. Sedangkan tangkainya dapat pendek atau panjang (26 cm)
tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim yang mempengaruhi
pertumbuhannya. Tangkai ini yang menyangga 8 lamella tudung agak
lateral di bagian tepi atau eksentris agak ke tengah. (Widodo,
2007).
Kedudukan taksonomi jamur tiram putih sebagai berikut:
Super kingdom : Eukaryota
Kingdom : Myceteae
Divisio : Amastigomycota
Subdivisio : Eumycota
Kelas
: Basidiomycetes
Sub kelas : Holobasidiomycetidae
Ordo
: Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus
: Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal
Hortikultura Departemen Pertanian adalah : protein rata-rata 3,5 4
% dari berat basah, berarti dua kali lipat lebih tinggi
dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering,
kandungan proteinnya 19-35%, sedangkan beras hanya 7,3% gandum
13,2%; kedelai 39,1%; susu sapi 25,2%. Jamur tiram juga mengandung
9 macam asam amino yaitu (1) lisin, (2) metionin, (3) triptofan,
(4) threonin, (5) valin, (6) leusin, (7) isoleusin, (8) histidin,
dan (9) fenil alanin. Lemak sebanyak 72% dalam jamur tiram adalah
asam lemak tidak jenuh, sehingga aman dikonsumsi baik yang
menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan
metabolisme lipid lainnya, 28% asam lemak jenuh serta adanya
semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan
rasa enak (Sumarmi, 2006). Jamur tiram juga mengandung vitamin
penting, terutama vitamin B, C dan D. Vitamin B1 (tiamin) 0,20 mg;
B2 (riboflavin) 4,7-4,9 mg; niasin 77,2 mg dan provitamin D2
(ergosterol) dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama
tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium dan Magnesium.
Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb.
Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu
dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat
logam dalam jamur tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini
aman dikonsumsi setiap hari. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik
untuk pencernaan. (Sumarmi, 2006).
2.2 Definisi BaksoBakso merupakan produk gel dari protein
daging, baik dari daging sapi, ayam ikan, maupun udang dan dibentuk
bulatan-bulatan kemudian direbus. Selain protein hewani, aneka
daging itu juga mengandung zat-zat gizi lainnya, termasuk asam
amino esensial yang penting bagi tubuh. Ada tiga jenis bakso yang
biasa dijual di pasaran. Bakso yang terbuat dari daging sapi, ikan,
udang atau ayam. Bakso yang baik, tentu harus dibuat dari bahan
yang berkualitas. Daging yang tidak berlemak, merupakan bahan yang
baik untuk membuat bakso. Daging yang berkadar lemak tinggi
mengakibatkan tekstur bakso menjadi kasar. Selain daging, bakso
membutuhkan bahan lainnya. Bahan yang tak kalah pentingnya berupa
tepung tapioka. Kualitas bakso akan makin baik, bila komponen
daging lebih banyak dari tepung tapioka. Bakso yang berkualitas
biasanya mengandung 90% daging dan 10% tepung tapioka. Agar terasa
lebih lezat, tambahkan bumbu seperti bawang merah, bawang putih,
merica bubuk, dan garam. Adapula yang menambahkan telur saat
membuat bakso, sehingga adonan bakso menjadi lebih halus dan
rasanya lebih enak. Selain bumbu, ada bahan lain yang biasa
tambahkan ketika membuat bakso. Bahan yang dimaksud adalah
pengenyal. Bahan pengenyal yang aman digunakan adalah Sodium
Tripoli Fosfat (STF). Bahan kimia yang aman tersebut berfungsi
sebagai pengemulsi sehingga dihasilkan adonan yang lebih merata.
Adonan yang lebih merata, akan menghasilkan bakso yang lebih baik.
Tidak semua bakso yang dijual dipasaran menggunakan Sodium Tripoli
Fosfat (STF) sebagai pengenyal.
Ciri lain dari bakso yang menggunakan boraks adalah warnanya
tampak lebih putih. Hal itu berbeda dengan bakso yang baik,
biasanya berwarna abu abu segar merata disemua bagian, baik pinggir
maupun tengah. Bakso memiliki keasaman rendah dan pH yang tinggi.
Sehingga makanan favorit berbagai kalangan itu tidak bertahan lama.
Bakso memiliki kadar air yang tinggi, sehingga bakteri mudah
berkembang karena itu penyimpanannya harus baik. Saat ini banyak
penyimpangan yang dilakukan produsen nakal agar baksonya bertahan
lama yaitu dengan mencelupkan kelarutan formalin, agar baksonya
lebih tahan lama. Hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan.
Penggunaan formalin pada bakso sulit dideteksi dengan mata. Karena
penggunaan zat kimia pengawet mayat itu tidak mengubah warna. Meski
begitu anda kita bisa mendeteksinya, selain lebih kenyal penambahan
formalin akan membuat aroma khas dari bakso tidak akan tercium.
Selain itu apabila anda melihat bakso yang dipajang di etalase
penjual bakso, lebih dari enam jam tidak akan didatangi lalat dan
tidak mengeluarkan aroma khas bakso, maka dicurigai bakso tersebut
menggunakan formalin. Penyimpangan lain yang biasa dilakukan
produsen bakso adalah mencelupkan kedalam air terusi, yaitu zat
kimia mengandung Cu. Tujuannya sama yaitu agar bakso tersebut dapat
lebih awet. Namun, zat itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk
membuat bakso lebih awet dan yang lebih aman adalah pada saat
pengemasan dan penyimpanan langsung dikemas atau di bungkus rapat,
kemudian disimpan di dalam freezer dengan suhu -18C. (Winarno,
1984)
Bakso sebagai salah satu produk industri pangan, memiliki
standar mutu yang telah ditetapkan. Adapun standar mutu bakso
menurut Standar Nasional Indonesia, dapat dilihat pada Tabel
2.1Tabel 2.1 Syarat mutu bakso
No.Kriteria UjiSatuanPersyaratan
1.Keadaan
1.1Bentuk -Normal, khas daging
1.2Bau -Gurih
1.3Rasa -Normal
1.4Warna -Kenyal
2.Air %b/bMaks 70,0
3.Abu %b/bMaks 3,0
4.Protein %b/bMin 9,0
5. Lemak %b/bMaks 2,0
6.Boraks -Tidak boleh ada
7.Bahan tambahan makananSesuai dengan SNI
8.Cemaran logam
8.1Timbal Mg/kgMaks 2,0
8.2Tembaga Mg/kgMaks 20,0
8.3Seng Mg/kgMaks 40,0
8.4Timah Mg/kgMaks 40,0
8.5Raksa Mg/kgMaks 0,03
9.Cemaran arsenMg/kgMaks 1,0
10.Cemara mikroba
10.1Angka lempeng totalKoloni/gMaks 1 x 105
10.2Bakteri bentuk koliAPM/gMaks 10
10.3E.coliAPM/g< 3
10.4Enterococct Koloni/gMaks 1 x 103
10.5Clostridium perfringens Koloni/gMaks 1 x 102
10.6salmonella-Negatif
10.7Staphylucoccus aureusKoloni/gMaks 1 x 102
Sumber : BSN, 19952.3 TapiokaTapioka adalah salah satu hasil
olahan dari ubi kayu. Tepung tapioka umumnya berbentuk butiran pati
yang banyak terdapat dalam sel umbi singkong (Razif, 2006; Astawan,
2009). Tapioka banyak digunakan sebagai bahan pengental dan bahan
pengikat dalam industri makanan. Sedangkan ampas tapioka banyak
dipakai sebagai campuran makanan ternak. Pada umumnya masyarakat
Indonesia mengenal dua jenis tapioka, yaitu tapioka kasar dan
tapioka halus. Tapioka kasar masih mengandung gumpalan dan butiran
ubi kayu yang masih kasar, sedangkan tapioka halus merupakan hasil
pengolahan lebih lanjut dan tidak mengandung gumpalan lagi.
2.4 Terigu
Terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir
gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue kering,
biskuit, mi, cake, roti, dan lain-lain. Kata terigu dalam bahasa
Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti gandum.
Tepung terigu mengandung banyak zat pati yaitu karbohidrat kompleks
yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein
dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan
makanan yang terbuat dari bahan terigu (Salam, dkk., 2012).2.5
Kelayakan Usaha
Menurut Umar,(2009) studi kelayakan terhadap aspek keuangan
perlu menganalisis bagaimana prakiraan aliran kas akan terjadi.
Beberapa kriteria investasi yang digunakan untuk menentukan
diterima atau tidaknya sesuatu usulan usaha sebagai berikut :
1. Net Present Value (NPV) merupakan ukuran yang digunakan untuk
mendapatkan hasil neto (net benefit) secara maksimal yang dapat
dicapai dengan investasi modal atau pengorbanan sumber-sumber lain.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan yag
diperoleh selama umur ekonomi proyek. Proyek dinyatakan layak
dilaksanakan jika nilai B/C Rasio yang diperoleh lebih besar atau
sama dengan satu, dan merugi dan tidak layak dilakukan jika nilai
B/C Rasio yang diperoleh lebih kecil dari satu.
2. Net Benefit/ Cost Ratio, perbandingan antara present value
dari net benefit positif dengan present value dari net benefit
negative. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya
keuntungan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomis
proyek.3. IRR (Internal Rate of Return) merupakan tingkat suku
bunga yag dapat membuat besarnya nilai NPV dari suatu usaha sama
dengan nol (0) atau yang dapat membuat nilai Net B/C Ratio sama
dengan satu dalam jangka waktu tertentu.
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a. Wadah
b. Timbanganc. Pancid. Plastike. Blender
f. Pemanggang
g. Mika plastich. Penjepit3.1.2 Bahan
a. Bahan pembuat bakso
Jamur Tiram 50%
Daging Ayam 25%
Terigu 10%
Tapioka 10%
Putih Telur 2%
Merica 0,4%
Garam 1%
Bawang Putih 1%
Minyak Goreng 0,6%
Keju Cheddar Cabe
b. Bahan bumbu kacang
Kacang 30%
Bawang Putih Goreng 10%
Cabe Merah 10%
Gula Merah 20%
Kaldu Bubuk 5%
Air Hangat 20%
Garam 5%
3.2 Skema Kerjaa. Pembuatan Adonan
b. Pembuatan Bumbu dan Penyajiannya
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Harga
Harga pada produk Soemur Kejutan ditentukan dengan menggunakan
teknik pricing. Teknik ini diawali dengan menghitung biaya
variable, biaya investasi, biaya tetap. Untuk biaya variable di
dapat dari menghitung total cost (TC) dari total masing-masing
bahan per resep. Kemudian dari masing-masing bahan tersebut dibagi
hasil porsi yang didapatkan dalam satu resep. Setelah dari total
cost (TC) yang dibagi dengan porsi lalu dikalikan dengan keuntungan
atau laba yang diinginkan. Pada produk Soemur Kejutan menginginkan
laba 20 %, sehingga setelah menghitung total harga per porsi dan
dikalikan laba didapatkan harga jual per porsinya sebesar Rp 4,550.
Setelah menghitung harga jual produk Soemur Kejutan dengan laba
yang dinginkan yaitu sebesar 20%, kemudian menjumlahkan dengan
biaya tempat dan investasi. Pajak dihitung dari total biaya
varibel, biaya tempat, dan investasi, kemudian dikalikan 20%.
Diketahui : Total biaya variabel
: Rp 3,792
Total biaya tetap per hari : Rp 311,061
Total biaya investasi : Rp 162222,22Dalam produksi Soemur
Kejutan ini diasumsikan kapasitas produksinya dalam satu hari
menghasilkan 20 porsi dengan memperkerjakan 2 pegawai. Kemudian
untuk waktu produksi diasumsikan 12 hari dalam satu bulan, sehingga
harga jual Soemur Kejutan sebesar Rp 5000.4.2 Analisis Kelayakan
Usaha
Analisis kelayakan usaha adalah suatu alat atau indikator untuk
mengukur sebuah usaha layak dijalankan atau tidak. Usaha yang kami
lakukan adalah produk Soemur Kejutan dengan harga jual yang sudah
ditentukan dan beberapa komponen lainnya seperti yang terdapat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Perhitungan Harga
harga 3,772
harga setelah laba 4,525.95
penjualan/hari 90,519
penjualan/tahun 13,034,747.89
Tabel 2. Biaya per Tahun
Kebutuhan investasi Rp 2,531,400
Nilai akhir investasi Rp 1,367,800
Umur ekonomis
Bunga modal/thn20%
Pola penjualan
- Tahun ke-1 Rp 13,034,748
- Tahun ke-2 Rp 13,034,748
- Tahun ke-3 Rp 13,034,748
Biaya tetap/thn Rp 3,732,733.33
Biaya variabel Rp 5,898,356.57
Pajak penghasilan20%
Tabel 3. Laba bersih
TahunPenjualanBiayaTotal BiayaEBTTaxEAT
TetapVariabel
1 Rp 13,034,748 Rp 3,732,733 Rp 5,898,357 Rp 9,631,090 Rp
3,403,658 680,732 2,722,926
2 Rp 13,034,748 Rp 3,732,733 Rp 5,898,357 Rp 9,631,090 Rp
3,403,658 680,732 2,722,926
3 Rp 13,034,748 Rp 3,732,733 Rp 5,898,357 Rp 9,631,090 Rp
3,403,658 680,732 2,722,926
Perkiraan dalam 1 hari kita mampu menjual sekitar 20 porsi, 1
porsi kami memberi harga sebesar Rp 4,549.95. Sehingga dalam 1 hari
kami menerima pemasukan sebesar 20 porsi x Rp 4,549.95 = Rp 90,999.
Jika 1 tahun sebesar Rp 13,103,868
Dalam 1 tahun kami menghasilkan laba kotor sebesar Rp
13,103,867.89. kemudian untuk mengetahui laba bersihnya Rp
13,103,868 Rp 10,919,890 = Rp 2,183,978. Setelah itu di bagi pajak
penghasilan dan di dapatkan laba bersih Rp 1,747,182
Tabel 4. Biaya variabelBiaya variabel/hari Rp 49,911
7,187,156.57
Biaya variabel/unit2,495.542495.540476
BEP (unit) = x 1
= 3,732,733.33 x 1unit 4,550 - 2496
= 1,816.93 unit = 1,817 unitAtau
BEP (harga) = = 3,732,733.331 - 2496 3000
= Rp 3,730,679
Untuk dapat mengembalikan modal awal yang telah kami keluarkan ,
maka kami harus mampu menjual produk Soemur Kejutan sebanyak 1,817
unit.
PBP ( pay back period ) = x 1 bulan
= Rp (2,531,400) x 1bulan 259,582
= 9.75 bulan = 9 bulan
Usaha Soemur Kejutan memiliki masa pengembalian modal selama 9
bulan, sedangkan jangka waktu pengembalian modal selama 1 tahun,
sehingga dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan.
IRR = = 81.87% > 10 % sehingga layak untuk dilakukan.
IRR yang dimiliki oleh Soemur Kejutan sebesar 81.87%. Nilai IRR
Soemur Kejutan diatas nilai bunga bank sebesar 10 % sehingga usaha
ini layak dijalankan.
NPV yang dimiliki Soemur Kejutan sebesar 1,907,367 sehingga
lebih besar dari 0 dan dapat dikatakan layak.
Tabel 5. Kelayakan InvestasiKelayakan Investasi
Keterangan
Payback Periode (9.75)
NPV1,907,367
IRR81.87%
Dari indikator kelayakan usaha pada Tabel 4, usaha ini memiliki
nilai NPV lebih dari nol (positif) Sehingga usaha ini bisa
dikatakan layak. Pada nilai PBP masa waktu pengembalian modal dapat
berlangsung setelah usaha berjalan selama 9 bulan. Sedangkan nilai
IRR lebih besar dari tingkat bunga Dari indikator-indikator di atas
maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.4.3
Analisis Keuangan Saat Gelar Produk
Dari hasil kegiatan gelar produk, modal awal yang digunakan
sebanyak Rp 200.000. Kemudian pada hari pertama membutuhkan
pengeluaran sebesar Rp 165.500 dan mendapatkan pemasukan dari hasil
penjualan RIBON FLOAT sebesar Rp 125.000. Pada hari kedua
membutuhkan pengeluaran sebesar Rp 90.700 dan mendapatkan pemasukan
sebesar Rp 160.000. Sedangkan pada hari ketiga membutuhkan
pengeluaran sebesar Rp 48.700 dan mendapatkan pemasukan sebesar Rp
150.000.
Tabel 6.Rincian Pemasukan dan Pengeluaran Gelar Produk Soemur
KejutanPemasukanPengeluaranLaba
Modal280.000-280.000
1125.000165.500239.500
2160.00090.70069.300
3150.00048.700101.300
Total715.000304.900130.100
Pada Tabel 6. dapat diketahui bahwa penjualan produk Soemur
Kejutan pada saat gelar produk selama 3 hari, laba yang diperoleh
setelah pengembalian modal adalah sebesar Rp 130.100.
4.4 Analisa Konsumen
Konsumen merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
berlangsungnya usaha. Karena konsumen yang membeli produk dan juga
ikut memasarkannya secara tidak langsung. Konsumen dapat memberi
masukan positif dan negatif.
Pada produk Soemur Kejutan terdapat beberapa masukan dari
konsumen seperti :
a. Lebih bervariasi lagi isiannya
b. Harga yang terlalu mahal
c. Isian yang tidak berada di tengah
d. Ukuran produk yang kurang besarUntuk mengembangkannya kita
perlu menerima masukan dari konsumen agar produk Soemur Kejutan
dapat diterima di pasaran dan lebih di sukai lagi.
4.5 Analisis Persaingan
Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau
mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing
atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip
dengan produk kita. Soemur Kejutan merupakan suatu jenis makanan
yang terbuat dari jamur tiram dan tambahan daging ayam. Harga
Soemur Kejutan / porsi (isi 4 bakso) dipatok sebesar Rp
5.000,-.
Dari beberapa tingkat persaingan di pasaran Soemur Kejutan tidak
kalah saing. Dari segi harga Soemur Kejutan lebih terjangkau dari
pada yang ada di pasaran. Dari Keunggulan produk, Soemur Kejutan
tidak kalah dengan produk yang ada di pasaran, terlebih lagi masih
jarang produk bakso dari jamur tiram dan bakso jamur yang di beri
isian lalu di bakar. Kandungan gizi dalam setiap porsinya cukup
tinggi. Untuk mengembangkan produk Soemur Kejutan dapat dilakukan
dengan memvariasi isi bakso jamur.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari data dan hasil pembahasan mengenai Produk Soemur Kejutan
dapat disimpulkan bahwa :
a. Prduk Soemur Kejutan merupakan produk inovasi dari olahan
bakso
b. Berdasarkan indikator kelayakan usaha, produk Soemur Kejutan
layak untuk dijalankan
c. Produk Soemur Kejutan dapat di terima konsumen dengan
baik
5.2 Saran
Perlu adanya inovasi baru untuk isian bagi produk Soemur
Kejutan.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M. 2009. Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi IPB.
http://www.masenchipz .com /bahaya-laten-sosis .( diakses 19
November 2014).
Salam, A.R., Haryotejo, B., Mahatama, E., dan Fakhrudin, U.
(2012). Kajian Dampak Kebijakan Perdagangan Tepung Terigu Berbasis
SNI. Jurnal Standardisasi BSN. (14): 117-130.
SNI 01-1902-1995.1995. BaksoSumarmi.2006. Definisi Jamur Tiram.
Aneka Pengetahuan. Bogor
Umar, H.2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Widodo. 2007. Kandungan Jamur tiram. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Winarno. 1984. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
LAMPIRAN FOTO
Masukkan bulatan bakso kedalam air yang sudah mendidih
Kemudian bakso di bakar
Tiriskan bakso ketika sudah matang
+ isi keju atau cabai di dalam bakso
Bersihkan daging ayam dan jamur tiram
Giling jamur tiram dan daging ayam hingga halus
Aduk sampai tercampur merata
Aduk rata
Panaskan air hingga mendididh
Timbang sebanyak 50% (jamur tiram) dan 25% (daging ayam)
Peras Jamur Tiram
+ Tapioka 10%, minyak 0,6%, dan putih telur 2%, garam1%,merica
0,4% dan bawang putih halus 1%,tepung terigu 10%
Bakso siap di sajikan
Taburi bakso dengan bawang goreng
Masukkan pada pelastik yang telah disiapkan
Haluskan
Siapkan Kacang 30%, Bawang Putih Goreng 10%,Cabe Merah 10%, Gula
Merah 20%,Kaldu Bubuk 5%, Air Hangat 20%, Garam 5%