Analisa Kadar Tanin Pada Teh Hitam Yang Diproduksi PTPN IV Bah Butong Secara Titrasi Permanganometri. Eka Indah Sari Srg 409210008
Analisa Kadar Tanin Pada Teh Hitam Yang Diproduksi PTPN IV Bah Butong Secara Titrasi
Permanganometri.
Eka Indah Sari Srg409210008
Latar Belakang
Teh merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting untuk lingkup internasional dan termasuk untuk Indonesia. Tanaman teh (Camellia sinensis) dibudidayakan secara luas di berbagai negara dan telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi perekonomian negara-negara tersebut. Produksi teh dunia saat ini mencapai 2,5 juta ton/tahun.
Salah satu perkebunan di Sumatera Utara yang memproduksi teh hitam adalah PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Bah Butong, yang telah memproduksi dan mengolah teh hitam.
Pengolahan teh hitam pada dasarnya adalah upaya pemanfaatan senyawa kimia dalam daun teh terutama senyawa polifenol. Tanin merupakan senyawa polifenol utama pada teh yaitu sebesar 90% dari total kandungan polifenol yang terdapat pada teh tergantung pada varietas dan lingkungan tumbuhnya.
Rumusan Masalah
Apakah kadar tanin yang terdapat dalam teh hitam yang diproduksi
oleh PTPN IV Unit kebun Bah Butong memenuhi standar SNI
Batasan Masalah
1. Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar tanin dalam teh hitam sesuai standar SNI
2.Parameter yang dianalisa yaitu tannin dan diukur dengan metode titrasi permanganat.
Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui apakah kadar tanin teh
hitam yang diolah PTPN IV unit kebun Bah Butong
sesuai dengan standar SNI
2. Sebagai khazanah ilmiah
Manfaat PenelitianUntuk dapat memperoleh dan memberikan informasi ilmiah tentang kadar Tanin yang terdapat dalam teh hitam agar dapat memperoleh manfaat dari teh hitam tersebut.
Tinjauan Pustaka
Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di dunia.Minuman berwarna coklat ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi .• Pada dasarnya, teh diproses menjadi tiga jenis, yaitu
teh hijau : (diproses tanpa fermentasi)teh hitam : (diproses dengan fermentasi penuh)teh oolong : (diproses dengan fermentasi tak penuh )
Sepucuk daun teh mengandung 3 komponen penting yang mempengaruhi mutu minuman, yaitu :
Kafein : memberikan rasa segarTanin : memberi kekuatan rasa (ketir)Polifenol : memiliki khasiat kesehatan
(antioksidan)
Manfaat Teh
Mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke
Menghindari penuaan dini
Mengatasi kanker
Memperkuat tulang
Memutihkan gigi
PTPN IV Bah Butong
• Pabrik teh ini mengolah teh hitam dengan sistem ortodoks. Selain telah mendapatkan sertikfikat MUI, kebun teh Bah Butong juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 dan SNI 01-1902-1995 tentang teh hitam.
• Hampir seluruh hasil produksi ditujukan ke pasar ekspor dengan negara-negara tujuan seperti Amerika, New Zealand, Australia, Malaysia, Singapura, Irak, Iran, Saudi Arabia Pakistan dan lain-lain.
Komoditi Ekspor Teh di Indonesia
Teh asal Sumatera Utara
Teh Hitam
Teh hitam merupakan teh yang paling populer dan sering dikonsumsi. Teh hitam
lebih lama mengalami proses oksidasi dibanding teh-teh lainnya. Jenis teh ini
memiliki aroma kuat dan bisa bertahan lama jika disimpan dengan baik.
Pengolahan Teh Hitam
Tanin
Senyawa ini tidak berwarna dan paling penting pada daun teh karena dapat menentukan kualitas daun teh dimana dalam pengolahannya, perubahannya selalu dihubungkan dengan semua sifat teh kering yaitu rasa, warna dan aroma. Tanin dalam istilah teh disebut katekin. Katekin teh merupakan flavonoid yang termasuk dalam kelas flavanol. Katekin teh memiliki sifat tidak berwarna, larut dalam air, serta membawa sifat pahit dan sepat pada seduhan teh. Hampir semua sifat produk teh termasuk didalamnya warna, rasa dan aroma serta dapat menurunkan rasa pahit dan sepat dari teh hijau.
Sifat fisik tanin
• Berbentuk serbuk dan rasanya sepat
• Berwarna putih kekuning – kuningan
• Akan berwarna gelap apabila terkena cahaya langsung dan dibiarkan diudara terbuka.
Sifat kimia tanin
• Memiliki gugus fenol• Larut dalam air• Larut dalam pelarut
organik
SNI 01-343-1992
Komposisi Kandungan Kimia Teh HitamSNI 01-1902-1995
Titrasi Permanganat (metode Lowenthal)
Metode ini didasari oksidasi fenolat oleh larutan kalium permanganat dengan adanya
indigo carmine sebagai indikator redoks untuk menunjukkan titik akhir titrasi.
Metode Penelitian
Alat-alat
1. Erlenmeyer 100 mL2. Piala gelas3. Gelas ukur 50 mL4. Pipet volumetrik 5 dan 10 mL5. Pipet tetes6. Labu ukur 100 mL7. Buret makro8. Batang pengaduk9. Botol semprot10.Statif dan klem11.Neraca analitik
Bahan-bahan
1. Sampel daun teh
2. KMnO 4 0,1 N
3. Indigo carmine4. Air suling5. NaCl6. Gelatin7. Kaolin
Cara Menguji adanya tanin
Prinsip : Tanin dengan FeCl3 berekasi membentuk warna biru kehitamanCara kerja :
1.Masukkan 5 tetes larutan cuplikan pada lempeng tetes, tambah 5 tetes larutan FeCl3.
2.Terjadinya warna biru kehitaman menunjukkan bahwa tanin positif.
Uji warna tanin (SNI 01-343-1992)
Sebanyak 2 ml filtrat I ditambahkan beberapa tetes FeCl3 1%. Keberadaan tanin ditunjukkan dengan terbentuknya wana biru kehitaman.
Prosedur kerja
1. Ditimbang 2,5 g sampel daun teh, kemudian dimasukkan ke gelas piala 100 mL.
2. Ditambahkan air mendidih hingga volume 50 mL, kemudian dimasukkan ke labu takar 100 mL dan ditera dengan air suling, kemudian dihomogenkan. Didiamkan selama 20 menit, kemudian disaring.
3. Dipipet 5 mL filtrat ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 75 mL air dan 5 mL indigo carmine.
4. Campuran dititrasi dengan KMnO 4 0,1 N (yang telah distandardisasi) hingga warna biru larutan berubah menjadi kuning.Volume titran yang diperoleh dicatat sebagai A.
5. Dipipet 10 mL filtrat ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 10 mL NaCl asam, 5 mL gelatin dan 2 gram kaolin, diaduk hingga homogen dan disaring.
6. Dipipet 5 mL filtrat ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 75 mL air dan 5 mL indigo carmine.
7. Campuran dititrasi dengan KMnO 4 0,1 N (yang telah distandardisasi) hingga warna biru larutan berubah menjadi kuning.Volume titran yang diperoleh dicatat sebagai B.
Prinsip Kerja
Penetapan kadar tanin dalam sampel teh dapat dilakukan dengan metode Lowenthal. Tanin dalam sampel teh diekstrak dengan air, kemudian filtrat dititrasi dengan KMnO 4 0,1 N.
Standarisasi KMnO4
1. Ditimbang ± 630 mg asam oksalat,2. Dilarutkan dalam labu takar hingga volume 100
mL3. Larutan asam oksalat dipipet 25 mL ke dalam
Erlenmeyer dan ditambahkan 25 mL H2SO4 4 N
4. Campuran dipanaskan hingga suhu 700 C5. Campuran dititrasi dengan KMnO 4 0,1 N hingga
terbentuk warna merah muda
Tabel 1 Standardisasi KMnO4 menggunakan K2C2O4
Ulangan Bobot K2C2O4 (g)
Volume KMnO4 (ml)
[KMnO4] (N)awal akhir terpakai terkoreksi
Blanko - 0,00 0,10 0,10 - -
1 0,3101 0,00 32,60 32,60 32,50 0,1148
2 0,3185 0,00 30,70 30,70 30,60 0,1252
3 0,3136 0,00 31,00 31,00 30,90 0,1221
Rerata 0,1207
Tabel. Titrasi sampel Hitam
Filtrat Ulangan Volume KMnO4 (ml) Kadar
tanin (%) awal akhir terpakai rerata
I 1 0,00 6,10 6,10
6,00 12,02
2 6,10 12,00 5,90
II 1 12,00 15,60 3,60
3,60 2 15,60 19,20 3,60
Analisa Data
Kadar tanin dihitung dengan persamaan di bawah ini.
% Kadar tanin =
Pengelolaan LimbahPengelolaan limbah yang dihasilkan sangat penting untuk dilakukan agar tidak mencemari lingkungan di sekitar pabrik walaupun pada dasarnya proses pengolahan teh tidak menimbulkan limbah yang terlalu berbahaya bagi lingkungan.
Limbah PadatLimbah padat dari proses pengolahan teh berupa bubuk-bubuk teh yang jatuh ke lantai tidaklah terlalu berbahaya. Penanganannya hanya perlu dilakukan dengan cara menyapunya kemudian memasukkannya ke dalam karung untuk selanjutnya dibuang atau dijadikan pupuk organik.
Limbah CairLimbah cair yang dihasilkan juga sangat kecil bahkan dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Limbah cair hanya dihasilkan dari oli maupun bahan bakar yang tercecer yang bisa dibersihkan dengan mengelap atau mengepelnya.
Limbah GasSedangkan limbah gas lebih mendapat perhatian dengan pengaturan letak cerobong asap yang tepat sehingga tidak terlalu dekat dengan tempat dimana karyawan beraktivitas sehingga tidak mengganggu sama sekali. Ditambah dengan adanya tanaman penyejuk membuat kondisi udara di Bah Butong bisa tetap terjaga.
Kesimpulan
Sampel teh hitam terbukti mengandung tanin dengan positifnya hasil uji warna . Konsentrasi KMnO4 yang digunakan dalam uji kualitatif berdasarkan hasil titrasi adalah 0,1207 N. Berdasarkan percobaan, kadar tanin pada teh hitam adalah 12,02%.
Terima Kasih