SISTEM REPRODUKSI LAPORAN DISKUSI TUTORIAL MODUL ASUHAN ANTENATAL Disusun oleh kelompok 4 1. Aldila (2011730120) 2. Astri Kartika Sari (2011730124) 3. Debi Lailatul Rahmi (2011730128) 4. Galih Lidya Rahmawati (2011730135) 5. M. Alif Zainal (2011730149) 6. Miftah Rizqy (2011730155) 7. Patimah Tul M (2011730158) 8. R.R. Bono Pazio (2011730160) Tutor: dr. H. A. Muchlis, M.S PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SISTEM REPRODUKSI
LAPORAN DISKUSI TUTORIAL
MODUL ASUHAN ANTENATAL
Disusun olehkelompok 4
1. Aldila (2011730120)2. Astri Kartika Sari (2011730124)3. Debi Lailatul Rahmi (2011730128)4. Galih Lidya Rahmawati (2011730135)5. M. Alif Zainal (2011730149)6. Miftah Rizqy (2011730155)7. Patimah Tul M (2011730158)8. R.R. Bono Pazio (2011730160)
Tutor: dr. H. A. Muchlis, M.S
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Diskusi PBL Sistem Reproduksi modul
asuhan antenatal tepat pada waktunya sesuai jadwal yang ditentukan.
Adapun tujuan pembuatan laporan ini sebagai hasil diskusi kelompok 4 mengenai
berbagai penyakit pada sistem Reproduksi pada kehidupan sehari-hari.
“Tak ada gading yang tak retak” itulah pribahasa yang cocok untuk menggambarkan
hasil laporan yang penulis buat. Kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis
butuhkan demi kesempurnaan laporan yang telah penulis buat ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada tutor pembimbing dr. H. A. Muchlis, M.S yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan diskusi ini. Dan tak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah banyak membantu baik secara moril
maupun materil hingga laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membaca.
Jakarta, Juni 2013
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........………………………………………………….......................2
DAFTAR ISI ……………………………..............………………………..………………...3
BAB I
A. Pendahuluan....................................................................................................................4
B. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................... 4
C. Skenario ....................................................................................................................... 4
D. Kata Kunci...................................................................................................................... 4
E. Pertanyaan....................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 41
3
BAB I
1.1 Pendahuluan Asuhan antenatal adalah program perawatan antepartum yang dilaksanankan secara
komprehentif meliputi perawatan medis dan dukungan psikososial yang secara optimal dilaksanakan sebelum konsepsi dan berlanjut sampai periode antepartum. Program komprehensif ini terdiri dari : (1) perawatan prakonsepsi ; (2) tindakan diagnostic kehamilan ; (3) perawatan kehamilan awal dan (4) perawatan kehamilan lanjutan.
1.2 Tujuan pembelajaranSetelah mempelajari modul Asuhan Antenatal, mahasiswa dapat mengerti dan
memehami hal-hal penting dalam Asuhan Antenatal sehingga dapat menetapkan langkah-langkah Asuhan Antenatal yang baik dan benar.
1.3 Skenario Primigravida usia 23 tahun, merasa hamil 8 bulan datang dengan keluhan keluar air
dari kemaluan sejak 6 jam yang lalu. Keadaan umum pasien baik dan pasien tidak mengeluh sakit perut. Fundus uteri pertengahan pusat dan processus xyphoideus, teraba bokong di bagian fundus uteri. DJJ 140 detak per menit, tafsiran berat janin 200 gram. Tidak terdapat kontraksi uterus. Diputuskan untuk melakukan penatalaksaan konservatif.
1.4 Kata Kunci1. Primigravida usia 23 tahun, merasa hamil 8 bulan.2. Keluar air dari kemaluan sejak 6 jam yang lalu.3. Tidak mengeluh sakit perut4. Fundus uteri pertengahan pusat dan processus xyphoideus, teraba bokong di bagian
fundus uteri.5. DJJ 140 detak per menit, tafsiran berat janin 200 gram.6. Diputuskan untuk melakukan penatalaksaan konservatif.
1.5 Identifikasi masalah
• Mengapa keluar air dari kemaluan tanpa pasien mengeluhkan sakit perut?• Bagaimana cara memastikan usia kehamilan pada skenario?• Bagaimana perawatan terhadap ibu hamil pada kasus di skenario?• Apa komplikasi yang terjadi jika berat badan janin melebihi berat janin yang
seharusnya pada usia 8 bulan?• Apa komplikasi yang ditimbulkan dari keluarnya air dari kemaluan sebelum usia
kehamilan yang cukup?• Langkah diagnostik apa yang harus dilakukan pada skenario?• Bagaimana cara menentukan kehamilan yang beresiko tinggi?• Bagaimana penatalaksanaan konservatif pada pasien di skenario?
4
BAB II
Aldila (2011730120)
1. Mengapa keluar air dari kemaluan tanpa mengeluh sakit perut?
Jawab :
a. Pengertian Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah ketuban pecah sebelum ada tanda persalinan mulai
dan ditunggu satu jam belum terjadi in partu. (manuaba, 2008 ).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan
atau sebelum inpartu, pada pembukaan < 4 cm (fase laten). ( Taufan Nugroho,
2010)
Ketuban dini adalah kelurnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan
berusia 22 minggu ( sarwono prawirohardjo, 2008)
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah suatu keadaan dimana selaput ketuban
pecah apada kehamilan yaang telah viabel dan 6 jam setelah itu tidak diikuti
dengan terjadinya persalinan. (Chrisdiono, 2004)
b. Etiologi Ketuban Pecah Dini
Penyebab ketuban pecah dini masih belum diketahui dengan pasti kemungkinan
yang menjadi faktor predisposisi adalah
Serviks inkompeten ( leher rahim yang lemah )
Melemahnya selaput ketuban
Melemahnya kekuatan regang selaput ketuban
Air ketuban yang banyak (polihidraamnion)
Hamil kembar (gamelli)
Infeksi : saluran kencing dan vagina
Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini :
Faktor golongan darah
Faktor multi graviditas
Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat (vitamin c)
Faktor disproporsi antar kepala dan tulang panggul
Ada beberapa faktor yang membuat ketuban pecah sebelum waktunya:
5
1. lnfeksi yang biasanya berawal dari kemaluan, lalu naik ke mulut rahim, leher
rahim, dan dinding ketuban. Dinding ketuban paling bawah merupakan bagian
yang paling rentan karena mendapat tekanan dari bobot janin, dan juga yang
pertama mendapat infeksi dari kemaluan.
2. Gangguan pada leher rahim (cervix incompetence) sehingga dinding
ketuban paling bawah mendapatkan tekanan yang semakin tinggi.
3. Posisi plasenta di bawah. Posisi plasenta yang baik di sebelah atas agak ke
kiri atau kanan sedikit.
4. Tindakan invasif ke leher rahim, misalnya karena pemeriksaan medis atau
upaya pengguguran.
5. Gangguan terhadap jaringan kolagen penyangga dinding
amnion, misalnya kebiasaan merokok dan minum alkohol.
6. Tekanan di dalam rahim meningkat karena cairan ketuban berlebihan,
kehamilan kembar, janin yang besar, atau adanya kelainan anatomis pada
janin.
c. Patofisiologi Ketuban Pecah Dini (Manuaba, 2008)
Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini adalah :
Terjadinya pembukaan premature serviks
Membran terkait dengan pembukaan terjadi :
1) Devaskularisasi
2) Nekrosis dan dapat diikuti pecah spontan
Jaringan ikat yang menyangga membran ketuban makin berkurang
Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat dengan infeksi yang
mengeluarkan enzim proteolotik dan enzim kolagenase.
Astri Kartika Sari (2011730124)
2. Apa komplikasi yang ditimbulkan dari keluarnya air dari kemaluan sebelum usia kehamilan yang cukup?
Ketuban Pecah Dini Pengertian ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan. Ketuban pecah dini preterm adalah pecahnya ketuban disertai keluarnya cairan amnion sebelum proses persalinan dimulai pada kehamilan kurang bulan (< 37 minggu).
6
Patogenesis Adanya hipermotilitas rahim yang sudah terjadi sebelum ketuban pecah Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban) Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis) Ketuban pecah artifisial (amniotomi), dimana ketuban dipecahkan terlalu dini.
Faktor Predisposisi • Overdistensi uterus• Malposisi • Disproporsi • Serviks inkompeten • Keadaan sosial ekonomi yang rendah
Patofisiologi Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut:
• Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi.
• Bila terjadi pembukaan serviks selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini preterm adalah sebagai berikut: “Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblas, jaringan retikuler korion dan trofoblas. Sintetis maupun regradasi jaringan kolagen dikontrol oleh sistem aktivitas dan inhibisi. Interleukin-1 (IL-1). Jika ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan peningkatan aktivitas IL-1 dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga terjadi depolimenasasi kolagen dan selaput korioamnion, menyebabkan selaput ketuban tipis lemah dan mudah pecah.
Manifestasi Klinis • Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau kecoklatan
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak• Dapat disertai demam bila ada infeksi • Janin mudah diraba • Pada pemeriksaan dalam ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering • Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering.
Diagnosis • Memeriksa adanya cairan yang berisi mekoneum, verniks kaseosa, rambut
lanugo dan bila terinfeksi berbau.• Inspekulo : melihat dan memperhatikan apakah memang air ketuban keluar
dari kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah.• Gunakan kertas lakmus (litmus)
7
Bila menjadi biru (basa) berarti air ketuban Bila menjadi merah (asam) berarti urin
• Pemeriksaan pH forniks posterior pada KPD adalah basa (air ketuban) • Pemeriksaan histopologi air (Ketuban) • Aborizaton dan sitologi air ketuban• Pemeriksaan leukosit darah >15.000/ul bila terjadi infeksi • Amniosintesis
Pengaruh Ketuban Pecah Dini • Terhadap Janin
Meskipun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi tetapi janin sudah terkena infeksi, karena infeksi intra uterin lebih dulu terjadi (amnionitis, vaskulitis) sebelum gejala pada ibu dirasakan.
• Terhadap IbuKarena jalan telah terbuka, akan terjadi infeksi intra partal. Selain itu, juga dapat dijumpai infeksi puerpuralis (nifas), peritonitis dan septikemia serta dry-labor (partus kering). ibu akan lelah karena terlalu lama berbaring di tempat tidur, partus akan menjadi lama, suhu badan naik, nadi cepat dan muncul gejal-gejala infeksi.
Komplikasi 1 Janin a. IUFD
• DefinisiInrta Uterine Fetal Death (IUFD) adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan.
• Penilaian Klinik o Pertumbuhan janin tidak ada, bahkan janin mengecil sehingga tinggi
fundus uteri mengecil.o Bunyi jantung janin tak terdengar dengan fetoskop
o Ibu merasakan gerakan janin menghilang
o Berat badan ibu turun
o Tulang kepala kolaps
o Hasil pemeriksaan USG terlihat tidak ada kehidupan pada janin
o Pemeriksaan radiologi : tulang kepala janin tampak tumpang tindih
satu sama lain, tulang belakang hiperfleksi, tampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah
o Edema disekitar tulang kepala
o Pemeriksaan hCG urin menjadi negatif
b. Prolaps Tali Pusat
1. Definisi
8
Prolaps tali pusat adalah penurunan tali pusat ke dalam vagina mendahului bagian terendah janin yang mengakibatkan kompresi tali pusat dibagian terendah janin dan panggul ibu.2. Faktor Risiko
o Pemecahan ketuban artificial
o Bayi kecil atau preterm
o Malpresentasi
o Paritas tinggi
o Kepala besar
3. Diagnosis o Teraba tali pusat di depan bagian terendah janin (tali pusat terkemuka).
o Tali pusat keluar di vagina segera setelah ketuban pecah (tali pusat
menumbung).c. Asfiksia
1. Definisi Asfiksia adalah keadaan dimana bayi tidak segera bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan,
2. Etiologi Asfiksia disebabkan oleh hipoksia janin yang berhubungan dengan factor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan atau segera setelah bayi lahir. Hipoksia janin yang menyebabkan asfiksia neonatorum terjadi karena gangguan pertukaran gas serta transport oksigen dari ibu ke janin sehingga dapat mengganggu persediaan O2 dan dalam menghilangkan CO2, gangguan ini dapat berlangsung secara menahun akibat kondisi atau kelainan pada ibu selama kehamilan, atau secara mendadak karena hal-hal yang diderita ibu selama persalinan.
3. Diagnosis a). In utero • DJJ ireguler dan frekuensinya >160 atau kurang dari 100 kali permenit• Terdapat mekonium dalam air ketuban • Analisa air ketuban/amnioskopi • Ultrasonografi b). Setelah bayi lahir • bayi tampak pucat dan kebiru-biruan serta tidak bernafas • Kalau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada gejala neurologik seperti kejang, nistagmus, dan menangis kurang baik/tidak menangis.
d. Prematuritas 1. Definisi
9
Prematuritas adalah kelahiran hidup bayi yang berat < 2500 gram pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
2. Faktor Risiko Prematuritas a) Mayor • Kehamilan multipel• Hidramnion • Anomali uterus • Serviks terbuka >1cm pada kehamilan 32 minggu • Riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali • Riwayat persalinan preterm sebelumnya • Operasi abdominal pada kehamilan preterm • Iritabilitas uterus
b) Minor • Penyakit yang disertai demam• Perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu • Riwayat pielonefritis • Merokok lebih dari 10 batang perhari • Riwayat abortus pada trimester II
3. Tanda dan Gejala Bayi Prematur • Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu • Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram• Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm• Kuku panjangnya belum melewati ujung jari • Batas dahi dan rambut kepala belum jelas • Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm• Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm• Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang • Rambut lanugo masih banyak • Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya • Tumit mengkilap, telapak kaki halus • Testis belum turun ke dalam skrotum (bayi laki-laki), klitoris menonjol dan labia mayora belum tertutup labia minora (bayi perempuan) • Tonus otot lemah • Fungsi saraf belum atau kurang matang • Vernik kaseosa tidak ada atau sedikit
Ibu a. Partus lama 1. DefinisiPartus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi.
10
2. Etiologi • Kelainan letak janin• Kelainan-kelainan panggul • Kelainan his • Pimpinan partus yang salah • Janin besar atau ada kelainan kongenital • Primitua • Grandemulti, perut gantung • Ketuban pecah dini 3. Diagnosis • IbuGelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernapasan cepat, dan meteorismus. Di daerah lokal sering dijumpai ring bandl, edema vulva, edema serviks, cairan ketuban berbau, dan terdapat mekonium. • Janin o DJJ cepat/hebat/tidak teratur bahkan negatif, air ketuban terdapat mekonium, kental, kehijau-hijauan dan berbau.o Kaput suksedanum yang besar o Moulage kepala yang hebat o kematian janin dalam kandungan o Kematian janin intra pratal
b. Infeksi 1. Definisi
Infeksi yang dimaksud adalah infeksi intrapartal (korioamnionitis, amnionitis, infeksi intra amnion) yaitu infeksi akut yang terjadi pada cairan ketuban, janin dan selaput korioamnion yang disebabkan oleh bakteri.
2. Tanda Gejala • Febris diatas 38 derajat Celcious• Takikardia (>100 denyut permenit) • Fetal takikardia (>160 denyut per menit) • Nyeri tekan abdomen • Cairan amnion berwarna keruh atau hijau dan berbau • Leukositosis pada pemeriksaan darah tepi (>15000-20000/mm3) • Pemeriksaan penunjang lain ; leukosit esterase (+)
c. Atonia uteri
1. Definisi Atonia uteri adalah hilangnya tonus otot uterus sehingga tidak mampu berkontraksi dengan baik setelah melahirkan.
11
2. Faktor Predisposisi • Gestasi multipel• Hidramnion • Bayi besar • Mioma uteri • Persalinan melalui operasi • Persalinan yang cepat • Plasenta previa • Induksi persalinan • Usia lebih dari 30 tahun • Partus lama d. Hemorarghia Post Partum (HPP) 1. Definisi Hemorarghia post partum atau perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir).2. Etiologi • Atonia uteri• Sisa plasenta dan selaput ketuban • Robekan jalan lahir • Paenyakit darah 3. Klasifikasi • HPP Primer adalah HPP yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir• HPP sekunder adalah HPP yang terjadi setelah 24 jam setelah anak lahir.
e. Infeksi nifas 1. Definisi Infeksi nifas adalah kenaikan suhu sampai 38 derajat Celcious tau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama post partum. 2. Faktor Predisposisi • Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan penderita, seperti perdarahan banyak, pre-eklampsia.• Partus lama terutama pada ketuban pecah dini • Bedah vaginal • Tertinggalnya selaput ketuban, sisa plasenta, dan bekuan darah
12
Debi Lailatul Rahmi (2011730128)
3. BAGAIMANA CARA MEMASTIKAN USIA KEHAMILAN…?
I. HARI PERTAMA HAID TERAKHIR (HPHT)
Untuk dapat menghitung usia kehamilan anda berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu
hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari). Untuk taksiran usia
kehamilan
berdasar HPHT dapat menggunakan rumusNeagele, selain dapat menghitung usia kehamilan,
rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL). Penggunaan
rumus
ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir, kemudian
mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnnya, sedangkan untuk bulan
yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah
9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.
contoh: Jika HPHT anda adalah 16 nov 2013, maka:
16 -11 – 08
+ – +
7 3 1
23 – 8 – 14 (ini tanggal HPL)
II. MENGUKUR TINGGI FUNDUS UTERI
Pengukuran tinggi fundus uteri diatas simphisis pubis digunakan sebagai salah satu indikator
untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi fundus uteri juga dapat
dijadikan perkiraan usia kehamilan. Tinggi fundus yang stabil/tetap atau menurun merupakan
indikasi adanya retardasi pertumbuhan janin, sebaliknya tinggi fundus yang meningkat secara
berlebihan mengindikasikan adanya jumlah janin lebih dari satu atau kemungkinan adanya
hidramnion. Pengukuran tinggi fundus uteri ini harus dilakukan dengan teknik pengukuran
yang konsisten pada setiap kali pengukuran dan dengan menggunakan alat yang sama. Alat
ukur ini dapat berupa pita/tali, atau dengan menggunakan pelvimeter. Posisi yang dianjurkan
pada saat
melakukan pengukuran adalah klien berbaring (posisi sipinasi) dengan kepala sedikit
terangkat (menggunakan satu bantal) dan lutut diluruskan. Alat ukur (pita atau pelvimeter)
diletakkan dibagian tengah abdomen dan diukur mulai dari batas atas simphisis pubis hingga
batas atas fundus. Alat ukur tersebut diletakkan mengikuti kurve fundus. Cara pengukuran
13
lain yaitu dengan meletakkan alat ukur dibagian tengah abdomen dan diukur mulai dari batas
simphisis pubis hingga batas fundus tanpa mengikuti kurve atas fundus.
Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri cm
12 3 jari diatas simfisiss
16 pertengahan simfisis-pusat
20 3 jari dibawah pusat 20
24 Setinggi pusat 23
28 3 jari di atas pusat 26
32 pertengahan pusat – processus xhypoideus 30
36 Setinggi processuss xhypoideus 33
40 4 cm di bawah processus xhypoideus
Untuk mendapatkan ketepatan hasil pengukuran digunakan rumus McDonald’s
(“McDonald’s rule). Pengukuran tinggi fundus uteri ini dilakukan pada usia kehamilan
memasuki trisemester kedua dan ketiga.
III. MENGHITUNG DENYUT JANTUNG JANIN
Pergerakkan janin biasanya dirasakan oleh ibu di usia kehamilan 16 minggu (multigravida)
atau 20 minggu (primigravida). Denyut jantung janin dapat terdengar melalui Doppler (12
minggu) fetoscope (18 – 20 minggu) atau ultrasound stetjoscope (awal tri semester).
Pemeriksaan USG kehamilan dapat lebih tepat memperkirakan usia kehamilan dan digunakan
apabila tanggal menstruasi terakhir tidak dapat dipastikan atau jika ukuran uterus tidak sesuai
dengan kepastian tanggal menstruasi terakhir. Lokasi untuk mendengar denyut jantung janin
14
Rumus McDonald’s :
Usia kehamilan (hitungan bulan) = Tinggi fundus uteri (cm) x 2/7 (atau + 3,5)
Usia kehamilan (hitungan minggu) = Tinggi fundus uteri (cm) x 8/7
Jika fundus belum melewati pusat maka Usia kehamilan (mgg) = hasil ukur + 4
Jika fundus sudah melewati pusat maka Usia kehamilan (mgg) = hasil ukur + 6
berada disekitar garis tengah fundus 2 – 3 cm diatas simphisis terus ke arah kuadran kiri
bawah.
IV. USG(ULTRASONOGRAPHY)
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan
suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka,
struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi
obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien.
Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Jenis Pemeriksaan Usg
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik
sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.
Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin)
15
Sumber gambar http://alifis.wordpress.com/2009/06/05/seri-fisika-
dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak ( live
3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi,
gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan
keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat.
Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin
ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
M. Alif Zainal (2011730149)
4. Bagaimana perawatan terhadap ibu hamil pada kasus di skenario?
Perawatan Antenatal (PAN)
PAN adalah perawatan yang dilakukan/diberikan kepada seorang ibu hamil sampai saat
persalinan. Dalam literature barat sering disingkat ANC (Ante Natal Care). Tujuannya adalah
agar ibu dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifasnya dengan baik, dan melahirkan
anaknya yang sehat. (Siswosudarmo. 1992)
Jadwal Kunjungan Asuhan Antenatal
16
Bila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dan jadwal kunjungan harus lebih ketat.
Namun, bila kehamilan normal jadwal asuhan cukup empat kali. Dalam bahasa program
kesehatan ibu dananak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang merupakan
singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4.
Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36
minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan di atas 36 minggu.
Selama melakukan kunjungan untu kasuhan antenatal, para ibu hamil akan mendapatkan
serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan
penulusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama
kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. Identifikasi
kehamilan diperoleh melalui pengenalan perubahan anatomic dan fisiologik kehamilan
seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila diperlukan, dapat dilakukan uji hormonal
kehamilan dengan menggunakan berbagai metode yang tersedia. (Prawirohardjo, Sarwono.
2010)
Pemeriksaan Rutin dan Penelusuran Penyulit selama Kehamilan
Dalam pemeriksaan rutin, dilakukan pula pencatatan data klien dan keluarganya serta
pemeriksaan fisik dan obstetric seperti di bawah ini:
17
Anamnesis Data Umum Pribadi : nama, usia, alamat, usia nikah, pekerjaan,
Keluhan saat ini: Jenis, sifat dan lama keluhan
Riwayat Haid: Hari pertama haid terakhir (HPHT), usia kehamilan dan taksiran persalinan ( tgl + 7, bln -3, thn +1) *perhatikan HPHT apakah merupakan siklus mens
Riwayat Kehamilan Persalinan.
Beberapa Gejala dan Tanda Bahaya Selama Kehamilan
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan
yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan
18
Anamnesis Riwayat kehamilan saat ini: penyulit (preeklampsia, hipertensi), gerakan bayi dlm kandungan
Riwayat Penyakit keluarga:
Riwayat Penyakit Ibu: DM, ISK, Jantung, alergi sesuatu,tranfusi darah, rhesus
Riwayat Operasi: Abdominal, Panggul
Riwayat mengikuti KB
Riwayat imunisasi, menyusui
Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Tanda vital, jantung, paru,
Harms, M.D. Roger W, Mayo Clinic Guide To A Healthy Pregnancy, Harper Collins E-books.
Mc. Garry, Kelly A, Tong M.D Iris . Pregnancy, Prenatal Care. 5 Minute Consult Clinical Companion to Women's Health, The first Edition, Lippincott Williams & Wilkins
Cunningham, MD F. Gary, Williams Obstetrics, Twenty-Second Edition. United States of America. the McGraw-Hill Companies