Top Banner
Geomagnetik Septiandi A. 115090700111012 Zainatul Afidah 115090700111013 Ika Wahyu Utami 115090700111014 Rofi Ridho Nurbilad 115090700111015 Rendi Pradila Habsari 115090700111016
60

Kelompok 3_2

Oct 23, 2015

Download

Documents

nn
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kelompok 3_2

Geomagnetik

Septiandi A. 115090700111012Zainatul Afidah 115090700111013Ika Wahyu Utami 115090700111014Rofi Ridho Nurbilad 115090700111015Rendi Pradila Habsari 115090700111016

Page 2: Kelompok 3_2

Introduction

Page 3: Kelompok 3_2

Pendahuluan

• Studi tentang kemagnetan bumi salah satu cabang yang paling tua dalam geofisika.

• Studi magnetisme berkembang dari pengamatan bahwa batu - batu tertentu (magnetit) dapat menarik potongan besi yang kecil. Fenomena magnetisme berasal dari daerah Magnesia dimana batu-batu itu ditemukan 2000 tahun yang lalu.

• Sifat kemagnetan batuan dikenal oleh bangsa Cina tahun 2600 Bc , Namun pemakaian sifat magnetik sebagai kompas di Cina 200 BC.

Page 4: Kelompok 3_2

Sejarah

• William Gilbert (1600) melakukan penelitian arah medan magnet bumi di London secara kuantitatif, menyimpulkan bahwa bumi merupakan benda magnetik dalam bukunya De Magnete.

• Hendry Gilbrand (1635) berdasar data di atas membuktikan bahwa medan magnet bumi berubah sesuai dengan waktu.

• 1879 mulai dikenal applied geophysics dengan terbitan Thalen “the examination of Iron are deposit by magnetic measurements “.

Page 5: Kelompok 3_2

Metode Geomagnetik

Page 6: Kelompok 3_2

Pendahuluan

• Metode magnetik memiliki sifat besaran yang kompleks dibandingkan dengan metode gravitasi, meskipun keduanya mempunyai kemiripan (teori potensial).

• Metode megnetik mempunyai besar dan variasi arah (vektor) sedangkan gravitasi memiliki besar dan satu arah (ke pusat bumi).

• Anomali gravitasi menunjukkan sifat regional effect sedangkan anomali magnetik sangat dipengaruhi oleh adanya mineralisasi yang mengandung bahan ferromagnetik yang bersifat lokal.

• Interpretasi data magnetik lebih sukar dibandingkan dengan gravitasi.

Page 7: Kelompok 3_2

• Peralatan dan pelaksanaan pengukuran Metode Magnetik lebih sederhana dan mudah dibandingkan dengan metode Gravitasi.

• Data kemagnetan dapat digunakan untuk melihat struktur mineralisasi yang terjadi, maka metode ini banyak digunakan untuk eksplorasi mineral logam dan migas.

• Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini pengukuran medan magnet bumi secara cepat dapat dilakukan di darat, laut, dan udara.

• Peralatan baru yang bekerja secara elektronik telah banyak digunakan dalam pengukuran medan magnet bumi.

Page 8: Kelompok 3_2

Prinsip Kerja Metode Magnetik

• Pada prinsipnya didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnet di permukaan bumi yang diakibatkan oleh variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi.

• Variasi sifat kemagnetan diindikasikan sebagai variasi besarnya suseptibiltas mineral penyusun batuan terhadap batuan sekitarnya.

• Variasi intensitas magnetik yang terukur ditafsirkan sebagai bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan kemudian dijadikan dasar pendugaan keadaan geologi bawah permukaan bumi.

Page 9: Kelompok 3_2

Prinsip Dasar Fisika

Page 10: Kelompok 3_2

Prinsip Dasar Fisika

Page 11: Kelompok 3_2

Prinsip Dasar Fisika

Page 12: Kelompok 3_2

Prinsip Dasar Fisika

Page 13: Kelompok 3_2

Prinsip Dasar Fisika

Page 14: Kelompok 3_2

• Dimana magnetik remanentnya diabaikan.

• Berdasarkan persamaan di atas parameter kerentangan magnetik sangat penting karena menyatakan tingkat atau derajat magnetisasi suatu benda akibat pengaruh medan magnet luar.

• Kerentangan magnetik k merupakan parameter yang menyebabkan timbulnya anomali magnetik yang sifatnya khas setiap jenis mineral khususnya logam.

• Nilai k semakin besar jika jumlah mineral magnetik yang dikandung material makin tinggi, begitupun sebaliknya.

Prinsip Dasar Fisika

Page 15: Kelompok 3_2

Prinsip Dasar Fisika

Page 16: Kelompok 3_2

Sifat Magnetik Batuan

Page 17: Kelompok 3_2

Secara umum sifat kemagnetan batuan dapat dikelompokkan menjadi :

a. Diamagnetikb. Paramegnetikc. Ferromagnetikd. Antiferromagnetike. Ferrimagnetik.

Secara umum sifat kemagnetan batuan dapat dikelompokkan menjadi :

a. Diamagnetikb. Paramegnetikc. Ferromagnetikd. Antiferromagnetike. Ferrimagnetik.

Sifat Magnetik Batuan

Page 18: Kelompok 3_2

• Batuan diamgnetik memiliki atam pembentuk batuan mempunyai kulit elektron yang telah jenuh yaitu tiap elektron berpasangan dan spin yang berlawanan dalam tiap pasangan.

• Jika mendapat medan magnet luar orbit, elektron akan membuat putaran yang menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet luar tadi.

• Suseptibilitas k negatif dan kecil serta tidak bergantung pada medan luar H.

• Contoh : Bismuth, gipsum, marmer, kuarsa, garam, seng, emas, tembaga.

• Batuan diamgnetik memiliki atam pembentuk batuan mempunyai kulit elektron yang telah jenuh yaitu tiap elektron berpasangan dan spin yang berlawanan dalam tiap pasangan.

• Jika mendapat medan magnet luar orbit, elektron akan membuat putaran yang menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet luar tadi.

• Suseptibilitas k negatif dan kecil serta tidak bergantung pada medan luar H.

• Contoh : Bismuth, gipsum, marmer, kuarsa, garam, seng, emas, tembaga.

Diamagnetik

Page 19: Kelompok 3_2

• Kulit elektron terluar belum jenuh, ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama.

• Jika ada medan magnet luar, spin membuat putaran menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan magnet tersebut sehingga memperkuatnya.

• Tetapi momen magnetik yang terbentuk terorientasi acak oleh agitasi thermal.

• Suseptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari 1 dan bergantung pada temperatur.

• Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibiolit aluminium, platina ,kayu.

• Kulit elektron terluar belum jenuh, ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama.

• Jika ada medan magnet luar, spin membuat putaran menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan magnet tersebut sehingga memperkuatnya.

• Tetapi momen magnetik yang terbentuk terorientasi acak oleh agitasi thermal.

• Suseptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari 1 dan bergantung pada temperatur.

• Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibiolit aluminium, platina ,kayu.

Paramagnetik

Page 20: Kelompok 3_2

• Banyak terdapat kulit elektron yang hanya diisi oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar.

• Diperkuat lagi oleh adanya kelompok - kelompok bahan berspin searah yang membentuk dipole - dipole magnet (domain) mempunyai arah searah, apabila jika di dalam medan magnet luar.

• Suseptibilitas positif dan jauh lebih besar 1 dan bergantung pada temperatur.

• Contoh : besi, nikel kobalt, baja

• Banyak terdapat kulit elektron yang hanya diisi oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar.

• Diperkuat lagi oleh adanya kelompok - kelompok bahan berspin searah yang membentuk dipole - dipole magnet (domain) mempunyai arah searah, apabila jika di dalam medan magnet luar.

• Suseptibilitas positif dan jauh lebih besar 1 dan bergantung pada temperatur.

• Contoh : besi, nikel kobalt, baja

Ferromagnetik

Page 21: Kelompok 3_2

• Domain-domain menghasilkan dipole magnet yang saling berlawanan arah sehingga momen magnetik secara keseluruhan lebih kecil.

• Bahan antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal akan menghasilkan medan magnet kecil.

• Suseptibilitas k seperti pada bahan ferromagnetik.

• Contoh : hematit (Fe2O4)

• Domain-domain menghasilkan dipole magnet yang saling berlawanan arah sehingga momen magnetik secara keseluruhan lebih kecil.

• Bahan antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal akan menghasilkan medan magnet kecil.

• Suseptibilitas k seperti pada bahan ferromagnetik.

• Contoh : hematit (Fe2O4)

Antiferromagnetik

Page 22: Kelompok 3_2

• Domain-domain juga saling antiparalel tetapi jumlah dipole pada masing-masing arah tidak sama sehingga masih mempunyai resultan magnet yang cukup besar.

• Suseptibilitas tinggi dan bergantung pada temperatur.

• Contoh : magnetit(Fe3O4), ilmenit(FeTiO4), pirhotit (FeS), hematit(FeO2)

• Domain-domain juga saling antiparalel tetapi jumlah dipole pada masing-masing arah tidak sama sehingga masih mempunyai resultan magnet yang cukup besar.

• Suseptibilitas tinggi dan bergantung pada temperatur.

• Contoh : magnetit(Fe3O4), ilmenit(FeTiO4), pirhotit (FeS), hematit(FeO2)

Ferrimagnetik

Page 23: Kelompok 3_2

Medan Magnetik Bumi

Page 24: Kelompok 3_2

• Bumi dapat dipandang sebagai benda magnet besar bersifat dipole dengan sumbu magnetik tidak berimpit dengan sumbu geografis bumi tapi membentuk sudut 11,5 derajat dengan sumbu perputaran bumi.

• Bumi dapat dipandang sebagai benda magnet besar bersifat dipole dengan sumbu magnetik tidak berimpit dengan sumbu geografis bumi tapi membentuk sudut 11,5 derajat dengan sumbu perputaran bumi.

Medan Magnetik Bumi

Page 25: Kelompok 3_2

• Sumbu-sumbu dipole menembus permukaan bumi pada dua titik dan perpotongannya disebut kutub geomagnetik, kutub geomagnetik utara terletak pada 78,5o N, 71o W (daerah barat laut Greenland) dan kutub geomagnetik selatan terletak pada 78,5o S, 110oE yaitu daerah disekitar antartika (Sharma, 1976).

• Besar dan arah medan magnetik bumi dinyatakan dalam deklinasi dan inklinasi.

• Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi 90% (internal field) sedangkan sisanya medan magnet dari kerak bumi (merupakan target dalam metode eksplorasi geofisika) serta medan dari luar bumi (eksternal Filed)

• Sumbu-sumbu dipole menembus permukaan bumi pada dua titik dan perpotongannya disebut kutub geomagnetik, kutub geomagnetik utara terletak pada 78,5o N, 71o W (daerah barat laut Greenland) dan kutub geomagnetik selatan terletak pada 78,5o S, 110oE yaitu daerah disekitar antartika (Sharma, 1976).

• Besar dan arah medan magnetik bumi dinyatakan dalam deklinasi dan inklinasi.

• Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi 90% (internal field) sedangkan sisanya medan magnet dari kerak bumi (merupakan target dalam metode eksplorasi geofisika) serta medan dari luar bumi (eksternal Filed)

Medan Magnetik Bumi

Page 26: Kelompok 3_2

• Internal field karena sangat besar sehingga medan ini disebut dengan medan utama magnet bumi yang dihasilkan oleh aktivitas di dalam inti luar dan inti dalam bumi. Konsep ini dapat dijelaskan dengan teori dinamo.

• Medan utama magnet bumi bervariasi terhadap posisi dan waktu yang kompleks.

• Untuk menyeragamkan harga medan utama magnet bumi di suatu tempat dibuat standar harga yang dinamakan International Geomagnetics Reference Fileds (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun.

• Internal field karena sangat besar sehingga medan ini disebut dengan medan utama magnet bumi yang dihasilkan oleh aktivitas di dalam inti luar dan inti dalam bumi. Konsep ini dapat dijelaskan dengan teori dinamo.

• Medan utama magnet bumi bervariasi terhadap posisi dan waktu yang kompleks.

• Untuk menyeragamkan harga medan utama magnet bumi di suatu tempat dibuat standar harga yang dinamakan International Geomagnetics Reference Fileds (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun.

Medan Magnetik Bumi

Page 27: Kelompok 3_2

Kutub Utara Geografis dan Kutub Selatan Magnetik

Page 28: Kelompok 3_2

Elemen – elemen Medan Magnet Bumi

Page 29: Kelompok 3_2

• Medan magnet pada setiap titik dipermukaan bumi dengan intensitas total F memiliki komponen: komponen vertikal Z dan komponen horisontal H

• Komponen H selalu bernilai positif sedangkan komponen vertikal Z positif ke arah bawah dan negatif ke arah atas.

• Sudut yang dibentuk antara komponen horisontal dengan arah utara geografik disebut deklinasi D (positif searah jarum jam 0-360 o), sudut yang dibentuk oleh intensitas total F dengan komponen horisontal disebut sudut inklinasi I (positif kearah bawah, -90 o sampai +90 o)

• Medan magnet pada setiap titik dipermukaan bumi dengan intensitas total F memiliki komponen: komponen vertikal Z dan komponen horisontal H

• Komponen H selalu bernilai positif sedangkan komponen vertikal Z positif ke arah bawah dan negatif ke arah atas.

• Sudut yang dibentuk antara komponen horisontal dengan arah utara geografik disebut deklinasi D (positif searah jarum jam 0-360 o), sudut yang dibentuk oleh intensitas total F dengan komponen horisontal disebut sudut inklinasi I (positif kearah bawah, -90 o sampai +90 o)

Elemen – elemen Medan Magnet Bumi

Page 30: Kelompok 3_2

• Komponen komponen tersebut diorientasikan dengan koordinat geografik, yaitu utara (X), timur (Y) dan arah vertikal (Z).

• Parameter-parameter X, Y, Z, D, I, H dan F dikenal dengan elemen geomagnetik.

• Komponen komponen tersebut diorientasikan dengan koordinat geografik, yaitu utara (X), timur (Y) dan arah vertikal (Z).

• Parameter-parameter X, Y, Z, D, I, H dan F dikenal dengan elemen geomagnetik.

Elemen – elemen Medan Magnet Bumi

Page 31: Kelompok 3_2

Elemen – elemen Medan Magnet Bumi

Page 32: Kelompok 3_2

Variasi Medan Magnet

Page 33: Kelompok 3_2

Sejak tahun 1600 melalui penelitian yang lebih teliti pada data geomagnetik diperoleh bahwa medan magnet bumi berubah terhadap waktu baik intensitas maupun arahnya.

Perubahan atau variasi medan magnet bumi dapat terjadi pada waktu relatif singkat, kadang-kadang variasinya besar dan tidak beraturan.

Variasi medan magnetik secara garis besar dibagi atas: Variasi Harian (diurnal Variation), Variasi Sekuler dan Badai Magnetik (magnetic strom)

Variasi Medan Magnet Bumi

Page 34: Kelompok 3_2

• Perubahan medan magnet dalam waktu yang singkat dengan periode harian.

• Dominan disebabkan oleh gangguan matahari yang berkaitan dengan berubahnya besar dan arah sirkulasi arus listrik dalam ionosfera (Milson, 1989).

• Radiasi ultraviolet matahari menimbulkan ionosasi pada ionosfer.• Ionisasi dan adanya elektron2 yang terlempar dari matahari menimbulkan

fluktuasi arus sebagai sumber medan magnet.• Sifat variasi ini acak dan periodik, dengan periode rata-rata 10 - 30 gamma.

• Perubahan medan magnet dalam waktu yang singkat dengan periode harian.

• Dominan disebabkan oleh gangguan matahari yang berkaitan dengan berubahnya besar dan arah sirkulasi arus listrik dalam ionosfera (Milson, 1989).

• Radiasi ultraviolet matahari menimbulkan ionosasi pada ionosfer.• Ionisasi dan adanya elektron2 yang terlempar dari matahari menimbulkan

fluktuasi arus sebagai sumber medan magnet.• Sifat variasi ini acak dan periodik, dengan periode rata-rata 10 - 30 gamma.

Variasi Harian

Page 35: Kelompok 3_2

• Perubahan intensitas yang terjadi kecil dan sangat lamban.

• Selain terjadi perubahan intensitas medan magnetik bumi juga perubahan posisi kutub magnetik bumi.

• Perubahan posisi kutub magnetik terjadi dalam waktu puluhan atau ratusan tahun.

• Perubahan posisi kutub magnetik bumi ini berpengaruh pada besarnya intensitas medan magnetik bumi.

• Perubahan intensitas yang terjadi kecil dan sangat lamban.

• Selain terjadi perubahan intensitas medan magnetik bumi juga perubahan posisi kutub magnetik bumi.

• Perubahan posisi kutub magnetik terjadi dalam waktu puluhan atau ratusan tahun.

• Perubahan posisi kutub magnetik bumi ini berpengaruh pada besarnya intensitas medan magnetik bumi.

Variasi Sekuler

Page 36: Kelompok 3_2

• Penyebabnya hampir sama dengan variasi harian, yakni aktivitas matahari terutama pada saat bintik matahari muncul.

• Perubahannya sangat cepat acak dan besar, sehingga secara praktis mengaburkan hasil pengamatan.

• Badai magnetik ini berlangsung beberapa jam bahkan sampai beberapa hari.

• Besarnya bisa mencapai ratusan sampai ribuan gamma dan menurun kembali ke keadaan normal secara tidak menentu.

• Penyebabnya hampir sama dengan variasi harian, yakni aktivitas matahari terutama pada saat bintik matahari muncul.

• Perubahannya sangat cepat acak dan besar, sehingga secara praktis mengaburkan hasil pengamatan.

• Badai magnetik ini berlangsung beberapa jam bahkan sampai beberapa hari.

• Besarnya bisa mencapai ratusan sampai ribuan gamma dan menurun kembali ke keadaan normal secara tidak menentu.

Badai Magnetik

Page 37: Kelompok 3_2

Interaksi Antara Radiasi Matahari dengan lapisan

Ionosfer Bumi

Page 38: Kelompok 3_2

Badai Matahari

Page 39: Kelompok 3_2

Berdasarkan sifat medan magnet bumi dan sifat kemgnetan bahan pembentuk batuan, bentuk anomali medan magnet yang ditimbulkan oleh benda penyebabnya bergantung pada:

Inklinasi medan magnet bumi disekitar benda penyebab. Geometri dari benda penyebab. Kecendrungan arah dipole-dipole magnet benda penyebab. Orientasi arah dipole-dipole magnet benda penyebab terhadap arah

medan magnet bumi

Berdasarkan sifat medan magnet bumi dan sifat kemgnetan bahan pembentuk batuan, bentuk anomali medan magnet yang ditimbulkan oleh benda penyebabnya bergantung pada:

Inklinasi medan magnet bumi disekitar benda penyebab. Geometri dari benda penyebab. Kecendrungan arah dipole-dipole magnet benda penyebab. Orientasi arah dipole-dipole magnet benda penyebab terhadap arah

medan magnet bumi

Sifat Anomali Medan Magnet

Page 40: Kelompok 3_2

Pengukuran Geomagnet

Page 41: Kelompok 3_2

• Pengukuran medan magnet dapat dilakukan di darat , laut dan udara.

• Teknik pengukukuran berbeda untuk masing-masing tempat sesuai dengan maksud eksplorasinya.

• Pengukuran di darat selang antar titik ukur kecil beberapa meter sampai beberapa puluh meter dan daerah eksplorasi biasanya terbatas.

• Pengukuran di laut maupun di udara selang antar titik ukur lebih besar berkisar antara 0,25 mil sampai beberapa mil dan daerahnya lebih luas

Pengukuran Geomagnet

Page 42: Kelompok 3_2

• Biasanya untuk eksplorasi mineral juga untuk penelitian geologi tinjau.

• Selang antar titik ukur rapat (beberapa meter sampai beberapa puluh meter)

• Titik amat dan pengamat harus bebas dari gangguan magnetik (listrik, jembatan, barang dari besi, jam tangan, pisau lipat dll).

• pengukuran dapat dilakukan dengan satu atau dua alat.

• Biasanya untuk eksplorasi mineral juga untuk penelitian geologi tinjau.

• Selang antar titik ukur rapat (beberapa meter sampai beberapa puluh meter)

• Titik amat dan pengamat harus bebas dari gangguan magnetik (listrik, jembatan, barang dari besi, jam tangan, pisau lipat dll).

• pengukuran dapat dilakukan dengan satu atau dua alat.

Pengukuran di Darat

Page 43: Kelompok 3_2

Penentuan Titik Pengamatan

Page 44: Kelompok 3_2

• Alat digunakan untuk mengukur mengukur variasi medan magnet di titik amat dan mengukur variasi harian di base station.

• Penempatan base station sebaiknya mempertimbangkan sehingga pembacaan dapat diulang dalam selang waktu maksimal 2 jam.

• Sehingga diperoleh data anomali magnetik serta dapat dibuat kurva variasi harian.

• Alat digunakan untuk mengukur mengukur variasi medan magnet di titik amat dan mengukur variasi harian di base station.

• Penempatan base station sebaiknya mempertimbangkan sehingga pembacaan dapat diulang dalam selang waktu maksimal 2 jam.

• Sehingga diperoleh data anomali magnetik serta dapat dibuat kurva variasi harian.

Pengukuran dengan satu Alat

Page 45: Kelompok 3_2

• Satu alat diletakkan di base station untuk mengukur variasi harian.

• Satu alat lainnya dilakukan untuk melakukan pengukuran di lapangan.

• Sehingga diperoleh data anomali magnetik serta dapat dibuat kurva variasi harian.

• Satu alat diletakkan di base station untuk mengukur variasi harian.

• Satu alat lainnya dilakukan untuk melakukan pengukuran di lapangan.

• Sehingga diperoleh data anomali magnetik serta dapat dibuat kurva variasi harian.

Pengukuran dengan 2 Alat

Page 46: Kelompok 3_2

• Pada akhir survey tiap hari pembacaan harus dilakukan kembali di titik base station dengan tujuan mengetahui perbedaan pembacaan.

• Pengukuran geomagnetik di darat dilakukan dengan menggunakan magnetometer jenis medan magnet vertikal dan medan magnet total, adapun medan magnet horisontal jarang dilakukan

• Pada akhir survey tiap hari pembacaan harus dilakukan kembali di titik base station dengan tujuan mengetahui perbedaan pembacaan.

• Pengukuran geomagnetik di darat dilakukan dengan menggunakan magnetometer jenis medan magnet vertikal dan medan magnet total, adapun medan magnet horisontal jarang dilakukan

Pengukuran Geomagnet di Darat

Page 47: Kelompok 3_2

• Biasanya dilakukan dengan tujuan penelitian ilmaih dan geologi tinjau (rekonesen)

• Yang terukur medan magnet total.

• Alat memiliki sensitivitas magnetometer besar (1-5 gamma) lebih sensitif daripada magnetometer darat.

• Alat digantung pada pesawat (lintasan dan ketinggian tergantung pada tujuan survey), data terekam secara otomatis pada kertas rekam

• Pencatatan variasi harian diletakkan di darat (untuk mengetahui adanya badai magnetik)

• Biasanya dilakukan dengan tujuan penelitian ilmaih dan geologi tinjau (rekonesen)

• Yang terukur medan magnet total.

• Alat memiliki sensitivitas magnetometer besar (1-5 gamma) lebih sensitif daripada magnetometer darat.

• Alat digantung pada pesawat (lintasan dan ketinggian tergantung pada tujuan survey), data terekam secara otomatis pada kertas rekam

• Pencatatan variasi harian diletakkan di darat (untuk mengetahui adanya badai magnetik)

Survey Geomagnet di Udara

Page 48: Kelompok 3_2

• Variasi harian tidak didasarkan di darat, karena variasi harian berbeda untuk lintasan yang jauh.

• Lintasan pengukuran memotong dilakukan untuk koreksi pembacaan.

• Penentuan lokasi dilakukan dengan pemotretan udara, bantuan radar, signal radio dll.

• Daerah datar tidak ada gangguan magnetik yang menonjol.

• Variasi harian tidak didasarkan di darat, karena variasi harian berbeda untuk lintasan yang jauh.

• Lintasan pengukuran memotong dilakukan untuk koreksi pembacaan.

• Penentuan lokasi dilakukan dengan pemotretan udara, bantuan radar, signal radio dll.

• Daerah datar tidak ada gangguan magnetik yang menonjol.

Survey Geomagnet di Udara

Page 49: Kelompok 3_2

• Keuntungannya adalah luas daerah yang besar serta dilakukan dengan cepat.

• Untuk pekerjaan eksplorasi mineral lokasi yang kecil biaya survey lebih besar tidak ekonomis.

• Anomali yang diharapkan pada eksplorasi mineral lebih dangkal.

• Keuntungannya adalah luas daerah yang besar serta dilakukan dengan cepat.

• Untuk pekerjaan eksplorasi mineral lokasi yang kecil biaya survey lebih besar tidak ekonomis.

• Anomali yang diharapkan pada eksplorasi mineral lebih dangkal.

Survey Geomagnet di Udara

Page 50: Kelompok 3_2

Biasanya dilakukan bersama dengan survey geofisika lainnya seperti gaya berat dan seismik.

Proton magnetometer dengan sensor ditarik dibelakang kapal sejauh 200 -400 meter, terendam sedalam 15 - 20 meter.

Pencatatan terekam secara otomotis. Biasanya dilakukan untuk mendapatkan data geologi bawah laut secara

global.

Survey Geomagnet di Laut

Page 51: Kelompok 3_2

Nilai Suseptibilitas Magnetik Beberapa Jenis Batuan

Page 52: Kelompok 3_2

Metode Pengukuran

Page 53: Kelompok 3_2

Intensitas medan magnet yang terekam di lapangan bukan intensitas magnet target survey.

Data-data magnetik masih dipengaruhi oleh medan magnet yang berasal dari bumi (internal fields) maupun medan magnet luar (eksternal fields).

Untuk mendapatkan anomali magnetik target survey, maka data harus dikoreksi antara lain koreksi variasi harian, koreksi lintang (medan utama magnet bumi /IGRF), koreksi topografi.

Intensitas medan magnet yang terekam di lapangan bukan intensitas magnet target survey.

Data-data magnetik masih dipengaruhi oleh medan magnet yang berasal dari bumi (internal fields) maupun medan magnet luar (eksternal fields).

Untuk mendapatkan anomali magnetik target survey, maka data harus dikoreksi antara lain koreksi variasi harian, koreksi lintang (medan utama magnet bumi /IGRF), koreksi topografi.

Koreksi Data Magnetik

Page 54: Kelompok 3_2

Koreksi Data

Page 55: Kelompok 3_2

• Menghilangkan pengaruh medan magnet luar dari data pengukuran.

• Jika besar variasi harian terekam pada waktu tertentu lebih kecil dibandingkan dengan rerata variasi harian untuk satu hari maka variasi harian dikatakan bernilai negatif. Dikoreksi dengan menjumlahkan data intensitas magnet yang terekam dengan variasi harian pada saat pengukuran berlangsung.

• Jika variasi harian positif maka data intensitas magnet yang terekam dikoreksi dengan mengurangi dengan variasi harian yang terjadi pada saat pengukuran.

• Menghilangkan pengaruh medan magnet luar dari data pengukuran.

• Jika besar variasi harian terekam pada waktu tertentu lebih kecil dibandingkan dengan rerata variasi harian untuk satu hari maka variasi harian dikatakan bernilai negatif. Dikoreksi dengan menjumlahkan data intensitas magnet yang terekam dengan variasi harian pada saat pengukuran berlangsung.

• Jika variasi harian positif maka data intensitas magnet yang terekam dikoreksi dengan mengurangi dengan variasi harian yang terjadi pada saat pengukuran.

Koreksi Variasi Harian

Page 56: Kelompok 3_2

Koreksi lintang / Koreksi Medan Utama Magnet Bumi

Data intensitas medan magnet yang terekam dilapangan sebagian besar merupakan kontribusi dari medan magnet utama bumi

Koreksi ini dilakukan dengan cara mengurangkan data intensitas medan magnet yang terekam dengan medan magnet utama bumi.

Data intensitas medan magnet yang terekam dilapangan sebagian besar merupakan kontribusi dari medan magnet utama bumi

Koreksi ini dilakukan dengan cara mengurangkan data intensitas medan magnet yang terekam dengan medan magnet utama bumi.

Page 57: Kelompok 3_2

Dilakukan untuk menghilangkan pengaruh medan magnet yang ditimbulkan oleh bukit-bukityang termagnetisasi terhadap harga medan hasil pengamatan.

Belum ada aturan umum dalam koreksi ini.

Jika topografi dianggap tidak termagnetisasi dilakukan koreksi ketinggian dengan mengacu pada harga gradien vertikal medan magnet bumi :* Di dearah kutub sekitar –0,03 gamma/meter* Di daerah equator sekitar -0,015 gamma/m.

Karena nilainya sangat kecil maka dapat diabaikan (Kearey dan Brooks, 1984).

Setelah dilakukan koreksi diperoleh data anomali medan magnetik.

Dilakukan untuk menghilangkan pengaruh medan magnet yang ditimbulkan oleh bukit-bukityang termagnetisasi terhadap harga medan hasil pengamatan.

Belum ada aturan umum dalam koreksi ini.

Jika topografi dianggap tidak termagnetisasi dilakukan koreksi ketinggian dengan mengacu pada harga gradien vertikal medan magnet bumi :* Di dearah kutub sekitar –0,03 gamma/meter* Di daerah equator sekitar -0,015 gamma/m.

Karena nilainya sangat kecil maka dapat diabaikan (Kearey dan Brooks, 1984).

Setelah dilakukan koreksi diperoleh data anomali medan magnetik.

Koreksi Topografi

Page 58: Kelompok 3_2

• Hasil pengukuran magnetik berupa profil dan peta kontur magentik.

• Harga nilai suseptibilitas harus dilakukan untuk mengkorelasikan dengan data pengukuran.

• Interpretasi yang duilakukan biasa secara kualitatif (analisis kontur, topografi, serta nilai suseptibilitas) maupun secara kuantitatif (analisis model dengan sofware MAGPOLY untuk memperoleh model anomali)

• Hasil pengukuran magnetik berupa profil dan peta kontur magentik.

• Harga nilai suseptibilitas harus dilakukan untuk mengkorelasikan dengan data pengukuran.

• Interpretasi yang duilakukan biasa secara kualitatif (analisis kontur, topografi, serta nilai suseptibilitas) maupun secara kuantitatif (analisis model dengan sofware MAGPOLY untuk memperoleh model anomali)

Interpretasi Data Anomali Magnetik

Page 60: Kelompok 3_2

Contoh Hasil Survey Magnetik