BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang
2 Virus ( Sansk, visham = racun ) adalah mikroorganisme hidup
yang terkecil ( besarnya 20-300 mikron ), kecuali prion, yaitu
virus penyebab penyakit sapi gila BSE dan p. Creutzfeldt-Jakob yang
k.l. 100 kali lebih kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan
mikroskop-elektron ( dengan pembesaran maksimal 200.000 kali ) dan
tidak dengan mikroskop biasa ( dengan pembesaran maksimal 4.000
kali). Virus adalah jasad biologis, bukan hewan, bukan tanaman,
tanpa struktur sel dan tidak berdaya untuk hidupdan memperbanyak
diri secara mandiri. Virus merupakan parasit yang hanya dapat hidup
di dalam sel-sel yang dimasukinya. Di situ virus memperbanyak diri
dengan jalan mengambil-alih seluruh metabolismenya. Akhirnya,
sel-sel tersebut mati. Virus hanya dapat ditanggulangi oleh
antibodies selama masih berada di dalam darah. Bila virus sudah
masuk ke dalam sel, segera system-interferon dengan khasiat
antiviralnya turun tangan, lazimnya dalam beberapa jam setelah
dimulainya infeksi. Interferon adalah protein yang dibentuk oleh
sel-sel terinfeksi virus dengan maksud melindungi sel-sel lain
terhadap penyebaran infeksi . Virus tidak bisa membiak lagi dalam
sel-sel yang telah berkontak dengan interferon. Selama bertahun
tahun terdapat anggapan bahwa sangatlah sulit untuk mendapatkan
kemoterapi antivirus dengan selektivitas yang tinggi. Siklus
replikasi virus yang dianggap sangat mirip dengan metabolisme
normal manusia menyebabkan setiap usaha untuk menekan reproduksi
virus juga dapat membahayakan sel yang terinfeksi. Bersamaan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan pengertian yang lebih dalam
mengenai tahap-tahap spesifik dalam replikasi virus sebagai target
kemoterapi antivirus, semakin jelas bahwa kemoterapi pada infeksi
virus dapat dicapai dan reproduksi virus dapat ditekan dengan efek
yang minimal pada sel hospes. Siklus replikasi virus secara garis
besar dapat dibagi menjadi 10 langkah: adsorpi virus ke sel
(pengikatan , attachment), penetrasi 1
virus ke sel, uncoating (dekapsidasi), transkripsi tahap awal,
translasi tahap awal, replikasi genom virus, trankripsi tahap
akhir, assembly virus dan penglepasan virus. B. Tujuanmemahami
Fisiologi dan Farmakologi dari obat-obat antivirus dan
Interferon
BAB IIPEMBAHASANA. Jenis Penyakit Antivirusa. Influenza
Influensa, biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, adalah
penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA
dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa). Penyakit ini
ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari sipenderita.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit
tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan
cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang
lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia,
yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang
berusia lanjut.Masa penularan hingga terserang penyakit ini
biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau
orang yang influensa. Virus influensa cepat sekali bermutasi,
sehingga setiap kali para ahli virus harus berusaha menemukan
penangkal yang baru. Wabah flu terbesar pertama adalah pandemi flu
spanyol (1918). Beberapa tahun yang lalu kita mengenal flu Hong
Kong dan pada tahun 2005 merebak flu burung. Semua ini menunjukkan
betapa sulitnya usaha penangkalan terhadap penyakit ini.b.
HerpesHerpes zoster (Shingles) adalah suatu penyakit yang membuat
sangat nyeri (rasa sakit yang amat sangat). Penyakit ini juga
disebabkan oleh virus herpes yang juga mengakibatkan cacar air
(virus varisela zoster). Seperti virus herpes yang lain, virus
varisela zoster mempunyai tahapan penularan awal (cacar air) yang
diikuti oleh suatu tahapan tidak aktif. Kemudian, tanpa alasan
virus ini jadi aktif kembali, menjadikan penyakit yang disebut
sebagai herpes zoster. Kurang lebih 20% orang yang pernah cacar air
lambat laun akan mengembangkan herpes zoster. Keaktifan kembali
virus ini kemungkinan akan terjadi pada orang dengan sistem
kekebalan yang lemah. Ini termasuk orang dengan penyakit HIV, dan
orang di atas usia 50 tahun.
3
Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf. Kejangkitan herpes
zoster dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri
yang berat pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung, atau
hidung dan mata. Walaupun jarang, herpes zoster dapat menular pada
saraf wajah dan mata. Ini dapat menyebabkan jangkitan di sekitar
mulut, pada wajah, leher dan kulit kepala, dalam dan sekitar
telinga, atau pada ujung hidung. Jangkitan herpes zoster hampir
selalu terjadi hanya pada satu sisi tubuh. Setelah beberapa hari,
ruam muncul pada daerah kulit yang berhubungan dengan saraf yang
meradang. Lepuh kecil terbentuk, dan berisi cairan. Kemudian lepuh
pecah dan berkeropang. Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapat
terjadi. Ini membutuhkan pengobatan dengan antibiotik dan mungkin
menimbulkan bekas. Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu,
tetapi kadang-kadang rasa nyeri yang berat dapat bertahan
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut neuralgia
pascaherpes.c. HIVHIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah
retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia
terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem
sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" dan menghancurkan atau merusak
fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari
sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV
merupakan penyebab dasar AIDS. HIV berbeda dalam struktur dengan
retrovirus yang dijelaskan sebelumnya. Besarnya sekitar 120 nm
dalam diameter (seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali lebih
kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical".5
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral,
atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum
terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan,
dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa
menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti
kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui
seks. Belakangan ini, diusulkan
bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV,
tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk
merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.Pada
akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang
hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara
Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia
pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS
epidemic update December 2004).Di Asia, wabah HIV terutama
disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik,
hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial,
dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih
kurang memadai.B. Jenis Obat Antivirus Obat antivirus terdapat
dalam empat golongan besar tapi obat anti virus yang akan dibahas
dalam dua bagian besar yaitu pembahasan mengenai antinonretrovirus
dan antiretrovirus. Klasifikasi pembahasan obat antivirus adalah
sebagai berikut:1. Antinonretrovirus Antivirus untuk herpes
Antivirus untuk influenza Antivirus untuk HBV dan HCV2.
Antiretrovirus Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI) Non- Nucleoside
reverse transcriptase inhibitor (NNRTI) Protease inhibitor (PI)
Viral entry inhibitor
SENYAWAMEKANISME KERJA
Asiklovir
Valasiklovir
Gansikovir
Pensiklovir
Famsiklovir
Foskarnet
Ribavirin
Lamivudin
Amantadin
Rimantadin
Interferon alfa
NRTI
NNRTI
Dimetabolisme menjadi asiklovr trifosfat, yang menghambat DNA
polimerase virus
Sama dengan asiklovir
Dimetabolisme menjadi gansiklovir trifosfat, yang menghambat DNA
polimerase virus
Dimetabolisme menjadi pensiklovir trifosfat yang menghambat DNA
polimerase virus
Sama dengan pensiklovir
Menghambat DNA polimerase dan reverse transcriptase pada tempat
ikata pirofosfat
Mengganggu mRNA virus
Hambatan DNA polimerase dan reverse transciptase virus
Hambatan kenal ion protein M2 dan modulasi pH intrasel
Hambatan kenal ion protein M2 dan modulasi pH intraselInduksi
enzim seluler yang mengganggu sintesis protein virus
Induksi enzim seluler yang mengganggu sintesis protein virus
Menghentikan perpanjangan rantai DNA virus, dengan cara
bergabung pada ujung 3 rantai DNA virus
Menghambat HIV-1 reverse transriptase melalui interaksi dengan
allosteric pocket site.
Gambar 1. Beberapa contoh antivirus dan mekanisme kerja
1. Antinonretrovirusa) Obat antivirus untuk herpesObat-obat yang
aktif terhadap virus herpes umumnya merupakan antimetabolit yang
mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes atau virus
untuk membentuk senyawa yang dapat menghambat DNA polimerase virus.
Gambaran mekanisme kerja obat-obat antimetabolit (analog purin dan
pirimidin) sebagai anti virus.
AsiklovirEnzim kinase virusIdoksuridinSitarabin Enzim kinase sel
hospes Analog nukleotida Vidarabin Zidovudin Hambatan terhadap DNA
polimerase virus
Gambar 2. Mekanisme kerja analog purin dan pirimidin Gambar 3.
Profil farmakokinetik antivirus
HerpesParameterAsiklovirGansiklovirFamsiklovir(Pensiklovir)FoskarnetSidofovir
Bioavailabilitas oral
10-30%80%
Penyesuaian dosis
CLcr < 50 (IV)CLcr < 25 (PO)CLcr < 80CLcr