INSTAN SARI BUAH ( Diajukan guna memenuhi tugas Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur ) Oleh : Tri Yuli Islamiyah 101710101058 Asri Aprilia Anisa 101710101066 Alfindya Balgies Dardiri 101710101070 Imeilda Nury Prasvita 101710101080 Ikhtiar Rini P. 101710101083 Inna Manikam 101710101098 Nawinda Kasmara 101710101102 JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
INSTAN SARI BUAH
( Diajukan guna memenuhi tugas Teknologi Pengolahan Buah dan Sayur )
Oleh :
Tri Yuli Islamiyah 101710101058
Asri Aprilia Anisa 101710101066
Alfindya Balgies Dardiri 101710101070
Imeilda Nury Prasvita 101710101080
Ikhtiar Rini P. 101710101083
Inna Manikam 101710101098
Nawinda Kasmara 101710101102
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah – buahan memiliki kandungan gizi yang sangat baik bagi tubuh,
namun banyak buah memiliki daya simpan yang cukup singkat sehingga
menyebabkan buah tersebut cepat membusuk. Pengawetan terhadap buah- buahan
sangat sering dilakukan oleh masyarakat. Namun , pengawetan dengan
menggunakan bahan alami untuk menghindari efek dari bahan kimia masih sangat
jarang dilakukan oleh masyarakat luas. Peningkatan daya simpan dari buah-
buahan melalui pengawetan alami dapat dikembangkan. Salah satunya dengan
menggunakan buah Belimbing Wuluh (Averrhoa billimbi L).
Belimbing wuluh adalah tanaman buah asli Indonesia yang mudah
ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Menurut Tohir (1981), pohon
belimbing wuluh berbunga dan berbuah sepanjang tahun tetapi tidaklah sebanding
dengan pemanfaatannya, sehingga banyak buah segar yang terbuang sia-sia
karena buah ini mudah sekali gugur dan membusuk.
Belimbing wuluh umumnya digunakan oleh masyarakat untuk mengobati
penyakit hipertensi. Menurut Wijayakusuma dan Dalimartha (2005) buah
belimbing wuluh sering digunakan untuk mengobati hipertensi karena
mengandung zat kalium yang dapat melancarkan keluarnya air seni, sehingga
dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Menurut Lingga (1990), kandungan
vitamin C dalam buah belimbing wuluh segar sebesar 25 mg dalam 100 gbuah
segar. Kandungan vitamin C ini mendekati kandungan vitamin C jeruk nipis
sebesar 27.00 mg dalam 100 g buah segar. Kandungan vitamin C yang cukup
tinggi tersebut dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan buah belimbing wuluh
sebagai minuman kesehatan.
Menurut Permana (2008), minuman serbuk adalah produk pangan
berbentuk butiran-butiran (serbuk) yang dalam penggunaanya mudah terlarut
dalam air dingin atau panas. Pengolahan belimbing wuluh menjadi serbuk
minuman instan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya sparay dryer, Oven,
Mollen dryer dan Foam-Mat Drying. Sehingga perlu adanya pengkajian tentang
pengolahan serbuk sari buah dari sari buah belimbing wuluh.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang diperoleh adalah :
1. Bagaimana proses pengolahan sari buah belimbing wuluh instant ?
2. Apa saja metode pengeringan pada serbuk sari buah instan ?
3. Bagaimana proses pembuatan sari buah menjadi serbuk?
4. Fungsi penambahan maltodekstrin pada sari buan belimbing serbuk ?
5. Apa saja manfaat belimbing wuluh ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini adalah :.
1. Unuk mengetahui proses pengolahan sari buah belimbing wuluh instant .
2. Untuk mengetahui metode-motede yang digunakan dalam pengeringan
serbuk sari buah instan.
3. Untuk mengetahui proses pembuatan sari buah menjadi serbuk.
4. Untuk mengetahui manfaat mengkonsumsi belimbing wuluh.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belimbing Wuluh
Belimbing adalah nama melayu untuk jenis tanaman buah dari keluarga
Oxalidaceae, marga Averrho. Belimbing wuluh berbentuk lonjong dengan tinggi
pohon 15 meter. Buahnya jorong, berair, sangat masam, banyak tumbuh pada
batangnya dan biji yang dimiliki berukuran sangat kecil (Lingga, 1990).
Klasifikasi ilmiah untuk belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) adalah :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Oxalidales
Famili :Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : A. bilimbi L. (belimbing wuluh).
Komposisi kimia belimbing wuluh adalah sebagai berikut :
Belimbing wuluh berbentuk lonjong dengan tinggi pohon 15 meter.
Tanaman ini memiliki daun yang berpasangan, lonjong, bulat telur, bunganya
kecil dengan kelopak berwarna kuning dan mahkota ungu. Buahnya jorong,
berair, sangat masam, banyak tumbuh pada batangnya dan biji yang dimiliki
berukuran sangat kecil (Sastrapraja, 1977).
Tanaman belimbing wuluh dapat tumbuh di daerah kering, di dataran
dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan air laut dan banyak tumbuh di
hutan jati. Pohon ini terhitung jarang ditanam apalagi dikebunkan seperti
belimbing manis padahal tanaman ini mudah ditanam dan diperbanyak (Lingga,
1990). Pohon belimbing wuluh berbuah sepanjang tahun. Perbanyakan pohon
belimbing wuluh dilakukan dengan pencangkokan dan okulasi pada jarak tanam
6m × 6m. Pohon ini berbuah setelah 3-4 tahun (Tohir, 1981).
Menurut Herlih (1993), kandungan kimia buah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi) antara lain adalah flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, fenol,
kumarin, minyak atsiri, flavonoid, asam oksalat, dan pektin. Menurut Herlih
(1993) dan Mulyaningsih (1998), perasan buah belimbing buluh dapat
menurunkan tekanan darah sistemik pada kucing teranestesi, mencegah
peningkatan kadar kolesterol serum darah tikus, dan dari pemeriksaan
histopatologi mampu mencegah terjadinya aterosklerosis pada pembuluh darah
utama tikus.
Hartimin (1994) menyatakan asam oksalat yang terdapat dalam ekstrak
buah belimbing buluh dapat digunakan sebagai bahan pengetsa gigi dengan hasil
yang lebih baik daripada bila digunakan asam fosfat. Menurut penelitian
Hutagalung (1986), ternyata perasan buah Belimbing Wuluh peroral dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam serum darah tikus. Penelitian Herlih (1993),
mengenai pengaruh perasan buah Belimbing Wuluh terhadap kadar kolesterol
serum darah tikus putih. Dari hasil penelitian tersebut ternyata perasan buah
Belimbing wuluh mampu mencegah kenaikan kadar kolesterol serum darah tikus.
Air perasan buah Belimbing wuluh mampu mencegah terjadinya aterosklerosis
pada pembuluh darah utama tikus.
Manfaat belimbing wuluh antara lain :
1. Untuk membantu pengobatan tekanan darah tinggi
2. Obat batuk
3. Pengobatan jerawat
4. Pengobatan rematik
5. Pengobatan diabetes
6. Pengobatan pegal linu
7. Pengobatan panu
(Devita, 2013).
2.2 Sari Buah
Definisi minuman sari buah menurut SNI (1995) adalah minuman ringan
yang dibuat dari sari buah dan air minum dengan atau penambahan gula dan
bahan tambahan pangan yang diinginkan. Biasanya sari buah ini keruh karena
mengandung komponen seluler di dalam suspensi koloid dengan jumlah pulp
halus yang bervariasi.
Umumnya tahap-tahap pengolahan sari yaitu pemilihan dan penentuan
kematangan buah, pencucian dan sortasi, ekstraksi, homogenisasi, penyaringan,
deaerasi, penambahan gas CO2, pengawetan dan pembotolan atau pengalengan.
Untuk buah-buahan tertentu dapat dilakukan modifikasi terhadap proses
pengolahan tergantung dari sifat buah dan sari buah yang diinginkan (Makfoeld,
1982).
Penghancuran sari buah dilakukan dengan blender dan ekstraksi dilakukan
dengan cara pengepresan secara manual atau dengan pengepres alat dan kain
saring. Ekstraksi yang baik dapat menghindarkan tercampurnya kotoran dan
jaringan buah sehingga flavornya baik (Muchtadi, 1979)
2.3 Minuman Serbuk
Minuman serbuk instan merupakan produk jenis minuman yang berdaya
tahan lama, cepat saji, praktis, dan mudah dalam pembuatannya. Proses
pembuatan minuman instan secara umum terdiri dari dua tahapan, yaitu proses
ekstraksi dan proses pengeringan. Ekstraksi dilakukan sebagai tahap awal dalam
pembuatan minuman instan untuk mendapatkan sari atau bahan aktif yang
diinginkan sedangkan pengeringan merupakan proses selanjutnya yang bertujuan
untuk menghilangkan kadar air dalam bahan (Oktaviany, 2002).
Syarat mutu minuman serbuk instan tradisional adalah sebagai berikut :
No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1.
1.1
1.2
1.3
Keadaan
Bau
Rasa
Warna
Normal, khas rempah-rempah
Normal, khas rempah-rempah
Normal
2. Air
3. Abu
4. Jumlah gula
5.
5.1
5.2
Bahan tambahan makanan
Pemanis buatan
- Sakarin
- Siklamat
Pewarna tambahan
-
-
Tidak boleh ada
Tidak boleh ada
Sesuai SNI 01-0222-1995
6.
6.1
6.2
6.3
6.4
Cemaran logam
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Timah (Sn)
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
maks 0,2
maks 2,0
maks 50
maks 40
7. Cemaran Arsen mg/kg maks 0,1
8.
8.1
8.2
Cemaran mikrobia:
Angka lempeng total
Coliform
Koloni/g
APM/g
3x103
<3
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1Alat
Pisau Ayakan Tepung ukuran 100 mesh Kompor Gas Blender Telenan Panci Sendok Pengaduk Baskom Kain saring
3.1.2 Bahan
Belimbing Wuluh Gula Air matang
3.2 Proses Pembuatan Sari Buah Instan dari Buah Belimbing
Digram alir proses dapat dilihat dibawah ini:
Disortasi
Dicuci dengan air bersih
Dihancurkan dengan blender
Diberi air matang1:1
Dimasak, ditambah gula sedikit demi sedikit setelah mendidih
Disaring dengan kain saring
Pengkristalan (dimasak hingga membentuk kristal) ditambahkan maltodekstrin
Diperas secara manual
Diukur pHnya (pH optimal 6,7)
Ditimbang sari belimbing (gula:sari belimbing wuluh = 1:3)
Bubuk sari belimbing didinginkan
Belimbing Wuluh
Bubuk sari belimbing diayak (100 mesh)
Sari belimbing wuluh dikemas
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengolahan Sari Buah Belimbing Wuluh Instant
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai pengolahan produk tersebut dan
produk sejenisnya, maka perlu mempelajar aspek teknologinya. Minuman bubuk
instan diartikan sebagai produk pangan berbentuk butiran-butiran (serbuk/tepung)
yang dalam penggunaannya mudah melarut dalam air dingin atau air panas.
Teknologi yang banyak digunakan di industri untuk memproduksi produk
serbuk instan adalah teknologi spray drying atau pengeringan semprot, dengan
nama alatnya spray drier. Spray dryer dapat menghasilkan produk berbentuk
serbuk/tepung dari suspensi cairan (bahan yang berbentuk larutan Teknologi ini
sudah lama ditemukan dan dalam perkembangnya telah mengalami perubahan
yang semakin canggih untuk berbagai penggunaan. Selain itu, teknologi spray
drying dapat pula digunakan untuk pembuatan obat-obatan, enkapsulasi
(membungkus) vitamin, mineral, asam lemak, protein atau senyawa fitokimia
seperti isoflavon, likopen dan lain-lain, bahkan saat ini sudah ada upaya
mengenkapsulasi bakteri baik (probiotik) menjadi produk berbentuk
serbuk/tepung.
Keuntungan penggunaan spray drier adalah dapat menghasilkan produk
yang bermutu tinggi, tingkat kerusakan gizi rendah serta perubahan warna, bau
dan rasa dapat diminimalisasi. Hal ini dikarenakan suhu output spray drier yang
relatif rendah, biasanya antara 70-90°C, dan waktu tinggal produk (residence
time) dalam alat sangat cepat. Teknologi ini cocok untuk produk yang memiliki
nilai ekonomi tinggi dan mudah mengalami kerusakan akibat panas, seperti susu,
sari buah, dan lain-lain (Oktaviany :2002)
4.2 Metode Pengeringan Pada Serbuk Sari Buah Instan
Adapun beberapa metode pengeringan yang digunakan untuk membuat
serbuk sari buah instan antara lain:
1. Spry Drier
Teknologi yang banyak digunakan di industri untuk memproduksi produk
serbuk instan adalah teknologi spray drying atau pengeringan semprot, dengan
nama alatnya spray drier. Spray dryer dapat menghasilkan produk berbentuk
serbuk/tepung dari suspensi cairan (bahan yang berbentuk larutan). Teknologi ini
sudah lama ditemukan dan dalam perkembangnya telah mengalami perubahan
yang semakin canggih untuk berbagai penggunaan. Selain itu, teknologi spray
drying dapat pula digunakan untuk pembuatan obat-obatan, enkapsulasi
(membungkus) vitamin, mineral, asam lemak, protein atau senyawa fitokimia
seperti isoflavon, likopen dan lain-lain, bahkan saat ini sudah ada upaya
mengenkapsulasi bakteri baik (probiotik) menjadi produk berbentuk
serbuk/tepung.
Keuntungan penggunaan spray drier adalah dapat menghasilkan produk
yang bermutu tinggi, tingkat kerusakan gizi rendah serta perubahan warna, bau
dan rasa dapat diminimalisasi. Hal ini dikarenakan suhu output spray drier yang
relatif rendah, biasanya antara 70-90°C, dan waktu tinggal produk (residence
time) dalam alat sangat cepat. Teknologi ini cocok untuk produk yang memiliki
nilai ekonomi tinggi dan mudah mengalami kerusakan akibat panas, seperti susu,
sari buah, dan lain-lain.
Prinsip kerja spray drier ini adalah sebagai berikut : cairan disemprotkan
melalui atomizer ke dalam aliran gas panas dalam tabung/chamber sehingga air
dalam tetesan (droplet) menguap dengan cepat meninggalkan tepung kering,
selanjutnya tepung dipisahkan dari udara yang mengangkutnya dengan
menggunakan separator atau kolektor tepung.
Proses optimalisasi spray drier ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah tingkat viskositas larutan bahan (kental/encer), jenis bahan, suhu input dan
output spray drier, dan kecepatan aliran bahan. Bahan yang mengandung gula
yang tinggi, ukuran partikel bahan besar dan tidak seragam atau larutan terlalu
kental akan menyebabkan mutu produk yang dihasilkan tidak baik. Gambar alat
spray dryer dapat dilihat dibawah ini;
Gambar .4.2.1 Spray Dryer
Kendala dalam penggunaan spray drier adalah harga dan biaya
operasionalnya sangat tinggi sehingga untuk skala usaha menengah dan kecil
tidak layak secara ekonomis. Salah satu teknologi alternatif yang sederhana dan
murah yang dapat menghasilkan produk serbuk instan adalah teknologi
kristalisasi. Teknologi ini didasarkan pada pemanfaatan sifat gula pasir (sukrosa)
yang dapat kembali membentuk kristal setelah dicairkan. Secara umum,
mekanismenya adalah sebagai berikut : sukrosa dipanaskan akan mencair dan
bercampur dengan bahan lainnya, ketika air menguap akan terbentuk kembali
menjadi butiran-butiran padat. Sifat sukrosa sangat dipengaruhi oleh pH, jika pH
larutan rendah (asam) maka proses kristalisasi tidak akan terbentuk dan larutan
menjadi liat, atau orang Sunda mengenalnya dengan istilah ” gulali” alias gula
liat. Jadi, semua bahan pangan pada dasarnya dapat dijadikan serbuk instan
asalkan larutannya memiliki pH yang tidak asam. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa pH optimum yang dapat menghasilkan produk yang baik
sekitar 6,7-6,8.
2. Oven
Air flow oven yang dimaksud adalah oven yang terdiri dari ruang persegi
panjang berisi nampan yang dapat dipindah-pindahkan. Bahan yang akan
dikeringkan disebar merata diatas nampan setebal 10-30 mm. Udara panas
dialirkan diantara nampan melalui heater oleh kipas dengan kecepatan 3 m/detik.
Sirip-sirip yang dapat diatur (adjustable baffles) akan mendistribusikan udara
diantara nampan secara merata. Udara lembab secara kontinyu keluar sehingga
udara segar dapat masuk melalui inlet.
Suhu pengeringan yang digunakan pada alat pengering diatas adalah 60oC.
Suhu ini dipilih berdasarkan sensitifitas bahan terhadap panas yang berpengaruh
terhadap faktor kritis produk yang dihasilkan. Dengan suhu tersebut diharapkan
kadar volatil blimbing wuluh tidak turun secara signifikan dibandingkan kadar
volatil awal. Buckle et al., (1985) menyatakan, bahwa pengeringan dapat
mengakibatkan hilangnya flavor yang mudah menguap, memucatnya pigmen,
perubahan struktur, dan menimbulkan bau gosong pada kondisi tidak terkendali.
3. mollen dryer
Untuk mengeluarkan kandungan air dari suatu produk, maka digunakan
salah satunya dengan cara memberikan energi panas. Mengenakan energi panas
ini pada produk dapat disebut dengan proses pengeringan, tetapi dapat juga
disebut dengan proses evaporasi/kristalisasi apabila misalnya produk tersebut
berupa likuid. Dalam hal kasus tulisan ini, produk yang dikenakan panas adalah
campuran cairan buah pisang dan gula. Oleh karena itu sebenarnya lebih tepat
disebut sebagai proses evaporasi, tetapi karena peralatan mesin yang digunakan
dinamakan mesin mollen dryer, maka istilah yang digunakan adalah sebagai
proses pengeringan. Laju energi panas yang diberikan pada campuran cairan buah
pisang dan gula, terjadi baik secara konveksi, konduksi maupun radiasi. Udara
panas disemprotkan pada permukaan cairan dalam wadah spherical drum yang
berputar dan berpengaduk
Mekanisme kerja mollen dryer sebagai berikut : Bahan yang akan
dikeringkan dimasukkan ke dalam drum bentuk silinder oval yang dapat berputar
pada porosnya, dimana pada bagian dalam terdapat sirip/sudu tetap
pengaduk/penggerus campuran larutan yang akan dikeringkan serta menggerus
lapisan larutan yang menempel pada dinding dan dari bagian atas di dalam wadah
terdapat semprotan udara panas ke permukaan campuran larutan secara langsung
pada jarak kurang lebih 20 – 25 cm, sehingga larutan menjadi panas dan menguap.
Selain itu juga larutan yang menempel pada dinding drum dan akan terpanaskan
oleh suhu ruang drum.
Gamabar 4.2.2 . mollen dryer
4. Foam-Mat Drying
Prinsipnya adalah mengurangi kadar air bahan pangan dengan 3 alat
pengering, selama pengeringan terjadi perpindahan panas dari alat pengering dan
pindah massa dari bahan dengan metode foam mat drying, pengeringan biasa dan
menghitung laju pengeringan. Foam mat drying merupakan metode pengeringan
bahan cair yang sebelumnya dijadikan buih terlebih dahulu dengan penambahan
zat pembusa dan zat tahan panas. Tujuan dari foam mat drying adalah memperluas
permukaan, menurunkan tegangan permukaan, meningkatkan rongga,
mengembangkan bahan, mempercepat penguapan air, serta menjaga mutu bahan
(Asep :2008).
4.3 Proses Pembuatan Sari Buah Menjadi Serbuk
Proses pembuatan sari buah menjadi serbuk sangat lah mudah. Namun sebaiknya
sebelum membuat sari buah, alangkah baiknya pilihlah buah yang bagus baik dari
segi fisik rasa dan bau serta kesegaran. Setelah belimbing dipilih yang bermutu
bagus, belimbing dicuci bersih dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran
yang menempel pada belimbing wuluh. Setelah dirasa sudah cukup bersih ,
belimbing wuluh di blender dengan menambahkan air matang dengan
perbandingan 1:1 (air matang : belimbing wuluh ). Setelah didapat sari buah
belimbing wuluh, sari belimbing wuluh disaring menggunakan kain saring untuk
memisahkan filtrat dan residu sari buah belimbing wuluh. Setelah itu sari
belimbing wuluh diukur pHnya, pH optimal dari sari belimbing wuluh adalah 6,7.
Setelah itu diberi gula dengan perbandingan 1:3. Setelah dicampur dengan gula,
sari buah belimbing memasuki proses pengkristalan dengan cara memanaskan
hingga terbentuk kristal – kristal sari buah belimbing wuluh, selama proses
pengkriostalan sari beloimbing wuluh ditambakan maltodekstrin.penambahan
maltodekstri berfungsi untuk mncegah penggumpalan pada bubuk yang akan
dihasilkan. Setelah proses pengkristalan dilakukan pengayakan untuk
menghasilkan bubuk sari buah belimbing wuluh instan. Setelah jadi bubuk sari
belimbing wuluh instan, bubuk siap dikemas.
5.4 Fungsi Penambahan Maltodekstrin Pada Pembuatansari Buah
Belimbing Instan
Maltodekstrin merupakan produk hidrolisis pati yang mengandung unit
α-D-glukosa yang sebagian besar terikat melalui ikatan 1,4 glikosidik dengan
DE kurang dari 20.Maltodekstrin dengan DE yang rendah bersifat non-
higroskopis,sedangkan maltodekstrin dengan DE tinggi cenderung menyerap
air. Maltodekstrin merupakan larutan terkonsentrasi dari sakarida yang
diperoleh dari hidrolisa pati dengan penambahan asam atau enzim.
Kebanyakan produk ini ada dalam bentuk kering dan hampir tak berasa
(Barbosa dkk., 2005).
Menurut McDonald (1984), maltodekstrin banyak diaplikasikan sebagai
bahan pengental sekaligus dipakai sebagai emulsifier. Kelebihan maltodekstrin
adalah mudah larut dalam air dingin. Berdasarkan penelitian penambahan dekstrin
sebanyak 6% dapat menahan kandungan vitamin C pada bahan paling baik
dibanding dengan konsentrasi 0%, 2%, dan 4%. Vitamin C ini dapat memberikan
konstribusi pada penurunan berat badan, sehingga pada percobaan ini akan
diberikan konsentrasi maltodekstrin dengan variasi 6%, 10%, dan 14%.
Konsentrasi optimum penambahan maltodekstrin yang optimum dalam
pembuatan minuman serbuk instan adalah sebesar 15 %.Maltodekstrin merupakan
salah satu jenis bahan pengganti lemak berbasis karbohidrat yang dapat
diaplikasikan pada produk frozen dessert seperti es krim, yang berfungsi
membentuk padatan, meningkatkan viskositas, tekstur, dan kekentalan.
Aplikasi maltodekstrin pada produk pangan antara lain pada:
o Produk rerotian, misalnya cake, muffin, dan biskuit, digunakan sebagai
pengganti gula atau lemak.
o Makanan beku, maltodekstrin memiliki kemampuan mengikat air (water
holding capacity) dan berat molekul rendah sehingga dapat
mempertahankan produk beku.
o Makanan rendah kalori, penambahan maltodekstrin dalam jumlah besar
tidak meningkatkan kemanisan produk seperti gula.
Mutu maltodekstrin di Indonesia ditetapkan oleh Dewan Standarisasi
Nasional. Standar mutu maltodekstrin sama dengan standar mutu dekstrin
pada umumnya, kecuali untuk DE maltodekstrin berkisar 19-20.
4. 5 Manfaat belimbing wuluh
Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman tradisional yang banyak
khasiatnya dan sering digunakan untuk berbagai macam campuran masakan
ataupun untuk obat-obatan. Rasa buahnya yang asam membuat buah ini seringkali
dipakai sebagai bahan bumbu dapur guna memperoleh rasa asam yang alami pada
berbagai masakan kuliner tradisional di negeri kita tecinta ini. Akan tetapi,
ternyata manfaat belimbing wuluh tidak cuma sebatas itu saja. Buah yang satu ini
diketahui memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh manusia, seperti :