KELELAHAN DAN OVERTRAINING SYUKRIN G2G1 14 045 MUTTAQIN HIDAYAT G2G1 14 059 Tugas Kelompok 1
KELELAHAN DAN
OVERTRAINING
SYUKRIN G2G1 14 045MUTTAQIN HIDAYATG2G1 14 059
Tugas Kelompok
1
PENDAHULUANLatihan olahraga merupakan salah satu modulator fungsi biologis yang bersifat ganda, yakni dapat menimbulkan pengaruh positif (meningkatkan dan memperbaiki), maupun pengaruh negatif (menurunkan dan merusak).
2
Lanjut.....
Adaptasi fisiologis merupakan bentuk reaksi yang terjadi dalam tubuh untuk mempertahankan homeostatis tubuh saat menghadapi tekanan latihan olahraga.
Ada empat bentuk adaptasi yang nampak dalam mempertahankan proses homeostatis tubuh, meliputi adaptasi neuromuscular, adaptasi metabolisme, adaptasi kardiorespiratori, dan adaptasi otot skelet.
3
Lanjut...
Selain empat bentuk adaptasi tersebut, kelelahan otot merupakan salah bentuk mempertahankan homeostatis tubuh (Roger, 2009: 24). Kelelahan dapat di definisikan sebagai kondisi menurunnya kapasitas kerja yang di sebabkan oleh melakukan pekerjaan (yang dikerjakan) itu.
4
Rumusan Masalah
apakah kelelahan itu?apakah overtrainning itu?Bagaimana cara mengatasi dan
mengobati kelelahan dan overtrainning?
5
Apakah Kelelahan itu......?
• Menurut Giriwibowo
(2012:51) kelelahan dapat di definisikan sebagai kondisi menurunnya kapasitas kerja yang di sebabkan oleh melakukan pekerjaan (yang dikerjakan) itu.
6
Kelelahan di bagi menjadi dua tipe, yaitu kelelahan mental dan kelelahan fisik.
Giriwibowo (2012:51)
7
sering disebabkan oleh ke jemuan sebab kurangnya minat.
Kelelahan Mental
Kelelahan FisikKelelahan fisik di sebabkan oleh karena kerja fisik atau
kerja otot. Perlu di pahami bahwa kelelahan fisik adalah kelelahan dari Ergosistema-I (ES-I), dan dari
Es-I yang berfungsi secara aktif adalah sistem nervorum dan sistem muskular, gabungan dari keduanya lebih di kenal sebagai sistema neuro
muscular, sehingga kelelahan hakikatnya dapat terjadi pada salah satu dari padanya atau gabungan dari
keduanya.8
Penyebab-penyebab Kelelahan
1. Sumber daya habis atau tidak dapat di peroleh
2. Tertimbunya sampah olahdaya di alam tubuh
3. Tanggungnya keseimangan elektrolit/asam-basa di dalam cairan tubuh di alam tubuh
4. Terganggunya keseimbangan pemasukan dan pengeluaran air didalam tubuh. (Giriwijoyo, 2012:54)
9
Konsep Dasar Kelelahan
10
Tempat-tempat terjadinya kelelahan
Dari anatomi sistema Dari anatomi sistema
neuro-muskular neuro-muskular
dapat di identifikasi ada 6 tempat dapat di identifikasi ada 6 tempat yang mungkin menjadi tempat yang mungkin menjadi tempat
terjadinya kelelahan.terjadinya kelelahan.
11
Lanjut..
1. Serabut otot dan keping ujung saraf motorik (motor nerve endplate,
2. serabut saraf motorik,
3. synaps,
4. badan sel saraf, dan
5. reseptor sensoris.
12
Apakah Overtraining itu...?
Menurut Kabi (2011) overtraining adalah suatu keadaan dimana porsi latihan terlalu berlebihan.
Overtraining adalah bentuk kronis dari kelelahan berlebihan dalam olahraga.
13
Ciri-ciri (Simptomatologi) Kelelahan yang tinggi, Respon terhadap latihan yang tidak ekonomis dan
tidak seimbang, Pemulihan yang lambat sekalipun terhadap latihan
yang ringan, Labilitas system vegetatatif dan sistim endokrin, Adanya masalah dalam proses olahdaya, dan proses
hormonalnya, Adanya gejala neurose psikis: hiperaktivitas, depresi
atau euporia,ansietas,dan menurunnya output olahraga.
14
Gejala-Gejala Subjektif
Asthenia fisik dan psikis: kelelahan yang berkepanjangan sekalipun stelah istirahat atau hanya berja ringgan, hilangnya konsentrasi, BB (berat badan) menurun
Gangguan psikis: depresi disertai keputusasaan atau kegelisahan, mudah marah atau hiperaktif, kadang ada reaksi kekerasan, hilang memori atau perhatian, sementara atlet yang bersangkutan sibuk dengan masalahnya sendiri.
15
Lanjut..
Problema tidur: adanya insomnia atau kegelisahan tidur.
Nyeri kepala dengan intensitas dan lokasi yang sanggat bervariasi
Gejala pengiring: paraesthasia (kesemutan) disertai mati rasa (ba’al) pada extremitas, nyeri, nafas tidak lega, gangguan keseimbangan, pendengaran atau penglihatan, gangguan seksual.
16
Cara menghindri overtrainning, pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah secara teratur mengadakan tes pada latihan-latihan. Misalnya bagi seorang pelari setiap beberapa minggu sekali
dilakukan tes dengan lari 5 km. Setelah lari 3 dan 5 km, dicatat denyut nadinya dan bandingkan dengan latihan-latihan sebelumnya. Bila denyut nadinya 10%
diatasnya atau lebih, perhatikanlah! (Sumosardjuno, 1996:7)
17
Pengobatan/Penyembuhan
Hentikan latihan dan kompetisi,upayakan beristirahat pada ketinggiaan 600-800 m
Pemulihan hendaknya di rangsang dengan mengunakan zat-zat ergogenik (glukosa,vitamin, garam-garam, obat obat, anabolic, ekstrakhati dan suprarenal) dan diet khusus (kalori tinggi, garam-garam basa dan banyak minum) untuk memulihkan keseimbangan air dan elektrolit (Ca,Na,K,Mg,P,Fe,air)
18
Lanjut...
Berikan vitamin-vitamin B1,B2,B6,B12,B15,C,E dan asam-asam amino essential (aspartat, glycocolle, lecithine, lysine) serta glukosa, di sertai pemberian penenang / tranquilizer dan hypnotic (valium, dibrium, meprobamate, pentobarbital) bila perlu
Paksakan melakukan istirahat aktif
19
Lanjut...
Dukung dengan psikoterapi (sugesti, yoga, outogenic training) dan physio-hydro-therapy. Sangatlah perlu menghentikan latihan dan kompetisi cabang olahraganya, paling tidak selama 3 (tiga) bulan.
Reintegrasi kepada cabang olahraganya hanya boleh di lakukan setelah menjalani pemeriksaan kesehatan yang
cermat. Atlet harus di anggap sebagai kasus khusus selama satu tahun, serta diberi perhatian khusus mengenai
kondisi sikologisnya, pemulihannya setelah latihan, rehabilitasi setelah sakit atau cedera,dan hindari stress
yang menyebabkan overtraining.
20
Diagnosis overtraining adalah hal yang sangat serius, walau pun pada saat ini sangat jarang terjadi pada olahraga. Masalah itu sudah sangat dipahami oleh para dokter olahraga, dan hendaknya tidak dikacaukan dengan ”sindroma harapan berlebihan” atau “ke lelahan olahraga”. Dalam hal ini sangat perlu mengembangkan metoda kesehatan.
21
ThankYou
Smoga Bermanfaat
22